Tujuan Pendidikan Islam Metode pengumpulan data Metode Analisis Data

Makamhaji adalah terbagi menjadi tiga jenis, yaitu Pendidikan Formal, Pendidikan Nonformal, dan Pendidikan Informal. Dengan demikian peran Ranting ‘Aisyiyah sangat membantu masyarakat, khususnya masyarakat yang berada di Makamhaji Karatsuro Sukoharjo untuk mewujudkan pendidikan Islam. Berangkat dari uraian di atas penulis berkeinginan untuk mengadakan penelitian di Ranting ‘Aisyiyah Makam Haji Kartasuro Sukoharjo dengan judul “Peran Ranting ‘Aisyiyah Makamhaji Kartasuro Sukoharjo periode 2010- 2015 dalam Meningkatkan Pendidikan Islam di Masyarakat Makamhaji Tahun 20122013”.

B. Tujuan Penelitian

Tujuan utama yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan Bentuk Peran Ranting ‘Aisyiyah Makamhaji Kartasuro Sukoharjo dalam meningkatkan pendidikan Islam di Masyarakat dan faktor-faktor pendukung dan penghambat dalam meningkatkan pendidikan Islam di Masyarakat Makamhaji Kartasuro Sukoharjo. LANDASAN TEORI A. ‘Aisyiyah

1. Sejarah ‘Aisyiyah

‘Aisyiyah berdiri pada tanggal 19 Mei tahun 1917 M, bersamaan dengan peringatan Isra’ Miraj Nabi Muhammad SAW pada tanggal 27 Rajab 1335 H. ‘Aisyiyah diambil dari nama salah satu istri Rasulullah yaitu Siti ‘Aisyiyah. ‘Aisyiyah dibentuk dengan harapan meniru perjuangan Aisyah yang selalu membantu dakwah Rasulullah SAW.

2. Amal Usaha ‘Aisyiyah

Amal usaha dikelola oleh Badan Pembantu Pimpinan BPP yaitu Majelis dan Lembaga. Adapun Majelis dan Lembaga tersebut adalah Majelis Tabligh, Majelis Pendidikan dan Kebudayaan, Majelis pembinaan kesejahteraan umat, Majelis Pendidikan Paramedis, Majelis Ekonomi, Majelis Pembinaan Kader, Majelis Hukum dan HAM dan Lembaga Penelitian dan Pengembangan

B. Pendidikan Islam 1. Pengertian Pendidikan Islam

Pendidikan Islam yang dimaksud dalam pengertian Omar Muhammad At-Taumy Al- Syaebany dalam Bashori, dkk 2010: 5 diartikan sebagai usaha mengubah tingkah laku individu dalam kehidupan pribadi atau kehidupan kemasyarakatan dan kehidupan dalam alam sekitar melalui proses kependidikan. Pendidikan Islam yang dimaksud adalah pendidikan yang mempunyai tujuan untuk mengubah tingkah laku individu agar bisa berguna bagi kehidupan pribadi, kehidupan masyarakat sekitar dan alam sekitar.

2. Tujuan Pendidikan Islam

Tujuan pendidikan Islam yang dimaksud Al syaibani dalam Ahmad Tafsir 2008: 49, adalah membentuk Insan Kamil yang bertakwa kepada Allah Subhana Wata’ala. Hal ini berarati bahwa pendidikan Islam diharapkan menghasilkan 3 manusia yang berguna bagi diri sendiri maupun masyarakat, serta dapat mengamalkan dan mengembangkan ajaran Islam sehingga tercapai kebahagiaan dunia dan akhirat.

3. Bentuk-bentuk Pendidikan

Islam di Masyarakat a. Pendidikan Islam formal Pendidikan formal menurut Combs dalam Ishak dan Ugi 2012: 18 adalah pendidikan sebagai sistem pendidikan yang berstruktur, bertingkat, berjenjang dimulai dari sekolah dasar sampai universitas dan yang setaraf. Bentuk-bentuk pendidikan Islam formal menurut Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 pasal pasal 14, jenjang Pendidikan Formal terdiri atas Pendidikan Dasar, Pendidikan Menengah dan Pendidikan Tinggi. Dalam pendidikan formal juga ada jenjang Pendidikan Anak Usia Dini dalam bentuk formal. Pendidikan Anak Usia Dini diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar.

b. Pendidikan Islam nonformal

Pendidikan nonformal menurut Combs dalam Ishak dan Ugi 2012:19 adalah setiap kegiatan pendidikan yang diorganisasikan di luar sistem persekolahan yang mapan, dilakukan secara sengaja untuk melayani peserta didik tertentu guna mencapai tujuan belajarnya. Bentuk-bentuk pendidikan Islam nonformal menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 26, meliputi pendidikan kecakapan hidup, pendidikan anak usia dini, pendidikan kepemudaan, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan keaksaraan, pendidikan ketrampilan dan pelatihan kerja, pendidikan kesetaraan serta pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik. Sedangkan Satuan Pendidikan Nonformal menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 26 ayat 4, terdiri atas Lembaga Kursus, Lembaga Pelatihan, Kelompok Belajar, Pusat Kegiatan Masyarakat PKBM, Majelis Taklim dan Satuan Pendidikan Sejenis.

c. Pendidikan islam informal

Pendidikan Informal menurut Combs dalam Ishak dan Ugi 2012:18 adalah pendidikan yang proses pendidikan berlangsung seumur hidup, dalam proses pendidikan setiap orang memperoleh nilai, sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang berasal dari pengalaman hidup sehari-hari dan pengaruh sumber-sumber pendidikan dalam lingkungan hidup, seperti dari keluarga, teman sepermainan, tetangga, pekerjaan, perpustakaan, pasar, media massa dan lain- lain. Bentuk-bentuk pendidikan Informal adalah pendidikan yang berlangsung dalam keluarga dan pendidikan yang berlangsung dalam 4 lingkungan sekitar Undang- Undang Nomor 20 tahun 2003 Pasal 27 ayat 1. Kedua pendidikan ini saling mengisi. METODE PENELITIAN 1. Jenis penelitian dan Sumber data Jenis Penelitian ini merupakan penelitian lapangan field research dengan pendekatan kualitatif. Penelitian yang prosedurnya menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamanati Moleong, 2006: 4. Sumber Data Menurut Lofland dalam Moleong 2004:157 sumber data yang utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan, seperti dokumen dan lain- lain. Data Primer yaitu data yang langsung diperoleh dari tempat penelitian, seperti hasil wawancara kepada pengurus Ranting ‘Aisyiyah Makamhaji periode 2010-2015. Observasi terhadap kegiatan pendidikan Islam yang dilakukan Ranting ‘Aisyiyah Makamhaji Kartasuro Sukoharjo. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari bahan pustaka, misal buku-buku, tulisan yang berkaitan dengan obyek yang diteliti, sehingga membantu peneliti dalam melengkapi data yang diperlukan. Data sekunder yang dipakai oleh peneliti adalah buku rujukan, undang-undang dan dokumentasi yang dimiliki Ranting ‘Aisyiyah Makamhaji.

2. Metode pengumpulan data

Metode pengumpulan data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah 1 Metode wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara terstruktur yaitu wawancara dan pewawancaranya menetapkan sendiri masalah dan pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan Moleong, 2004: 190. Penulis menggunakan metode ini untuk mendapatkan data tentang peran Ranting ‘Aisyiah Makamhaji dalam meningkatkan pendidikan Islam di masyarakat. 2 Metode Observasi ini digunakan penulis untuk mendapatkan data tentang letak geografis dan pelaksanaan pendidikan Islam di masyarakat. 3 Metode Dokumentasi di dalam penelitian ini diperlukan untuk memperkuat data-data dari lapangan yaitu dengan cara mengumpulkan data yang berupa dokumen resmi dari Ranting ‘Aisyiyah Makamhaji Kartasuro Sukoharjo.

3. Metode Analisis Data

Metode Analisis Data yang telah peneliti dapatkan akan dianalisis dengan menggunakan metode diskripif kualitatif. Kegiatan analisis data dalam penelitian ini adalah data collection and data reduction pengumpulan dan reduksi data, data display penyajian data dan conclusion drawingverification penarikan kesimpulan. Kemudian dalam menarik kesimpulan, penulis menggunakan metode induktif. Metode induktif adalah cara berfikir yang berangkat dari fakta-fakta khusus, peristiwa-peristiwa yang kongkrit kemudian digeneralisasi yang mempunyai sifat umum Hadi, 2007: 47 5 HASIL PENELITIAN A. Bentuk Peran Ranting ‘Aisyiyah Makamhaji dalam Meningkatkan Pendidikan Islam di masyarakat Bentuk Peran Ranting ‘Aisyiyah Makamhaji dalam meningkatkan pendidikan Islam di masyarakat Makamhaji berupa pendidikan Islam formal, pendidikan Islam nonformal dan pendidikan Islam informal.

1. Pendidikan Islam formal

Dokumen yang terkait

Peran Kecamatan Dalam Pelaksanaan Otonomi Daerah ( Studi Tentang Peran Kecamatan Dalam Meningkatkan Perekonomian Masyarakat Di Kecamatan Barus Kabupaten Tapanuli Tengah)

0 61 85

Peran Kecamatan Dalam Pelaksanaan Otonomi Daerah ( Studi Tentang Peran Kecamatan dalam Meningkatkan Perekonomian Masyarakat di Kecamatan Barus Kabupaten Tapanuli Tengah)

1 35 85

Media Massa Dan Tindakan Memilih ( Studi Deskriptif Peran Media Massa Terhadap Tindakan Memilih Masyarakat Dalam Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Karo Periode 2010-2015 Di Desa Ketaren Kecamatan Kabanjahe)

1 59 118

Peran Serta Masyarakat Dalam Upaya Perbaikan Mutu Lingkungan Di Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat

0 33 112

Peran Kompetensi Profesional Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Di MAN 4 Jakarta

4 25 148

TINJAUAN TERHADAP USAHA MEMAKSIMALKAN PELAYANAN AIR BERSIH KEPADA MASYARAKAT DI KECAMATAN KARTASURA KABUPATEN SUKOHARJO

0 0 73

II.1 Peran kecamatan - Peran Kecamatan Dalam Pelaksanaan Otonomi Daerah ( Studi Tentang Peran Kecamatan Dalam Meningkatkan Perekonomian Masyarakat Di Kecamatan Barus Kabupaten Tapanuli Tengah)

0 0 21

BAB I PENDAHULUAN - Peran Kecamatan Dalam Pelaksanaan Otonomi Daerah ( Studi Tentang Peran Kecamatan Dalam Meningkatkan Perekonomian Masyarakat Di Kecamatan Barus Kabupaten Tapanuli Tengah)

0 0 8

Perilaku Pemilih Etnis Karo Dalam Pemilihan Bupati Kabupaten Karo Periode 2010-2015

0 0 14

II.1 Peran kecamatan - Peran Kecamatan Dalam Pelaksanaan Otonomi Daerah ( Studi Tentang Peran Kecamatan dalam Meningkatkan Perekonomian Masyarakat di Kecamatan Barus Kabupaten Tapanuli Tengah)

0 0 21