PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA MELALUI STRATEGI Peningkatan Kemampuan Berbicara Melalui Strategi Think-Pair-Share(Tps) Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Nogosari Boyolali Tahun Pelajaran 2013/2014.
NASKAH PUBLIKASI
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1
Program Studi PGSD
Oleh:
HESTI KARTIKASARI A 510100179
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
(2)
Surat Persetujuan Artikel Publikasi Ilmiah
Yang bertanda tangan di bawah ini pembimbing skripsi/tugas akhir:
Nama :Dra.Ratnasari Diah Utami, M. Si
NIP/NIK :200.1223
Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah, yang merupakan ringkasan skripsi atau tugas akhir dari mahasiswa:
Nama : Hesti Kartikasari
NIM : A510100179
Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar
JudulSkripsi : PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA MELALUI
STRATEGI THINK-PAIR-SHARE (TPS) PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS IV
SD NEGERI 2 NOGOSARI BOYOLALI TAHUN
PELAJARAN 2013/2014
Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan.
Demikian persetujuan dibuat, semoga dapat digunakan seperlunya.
Surakarta, 10 Januari 2014 Pembimbing
Dra. Ratnasari Diah Utami, M. Si NIK: 200.1223
(3)
ABSTRAK
PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA MELALUI STRATEGI THINK-PAIR-SHARE (TPS) PADA MATA PELAJARAN BAHASA
INDONESIA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 NOGOSARI BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2013/2014
Hesti Kartikasari, A510100179, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar,Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan ,Universitas
Muhammadiyah Surakarta, 2014, 105 halaman.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berbicara siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia melalui strategiThink-Pair-Share (TPS) pada siswa kelas IV SD Negeri 2 Nogosari Boyolali Tahun Pelajaran 2013/2014. Penelitian ini termasuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu merupakan suatu jenis penelitian yang dilakukan oleh guru untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas.Subyek penelitianini adalah guru dan siswa kelas IV SD Negeri 2 Nogosari Boyolali yang berjumlah 25 siswa.Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini melalui observasi, wawancara,tes, dokumentasi. Hasil Observasi menunjukkan bahwa pada pelaksanaan pra siklus ditemukan kemampuan berbicara siswa dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia terhitung rendah. Siswa yang tuntas hanya 8 siswa atau sebesar 32%. Setelah diterapkannya strategi Think-Pair-Share (TPS) pada siklus I dan siklus II menunjukkan peningkatan yang baik. Pada siklus I siswa yang tuntas atau mencapai nilai>kkm (65) sebesar 13 siswa atau 52 %.Dan pada siklus II terdapat 22 siswa atau sebesar 88%. Hal ini menunjukkan adanya peningakatan hasil yang diperoleh yakni meningkat secara klasikal melebihi target yang diharapkan yakni sebesar 70%. Kesimpulan penelitian ini adalah penerapan strategi Think-Pair-Share (TPS) dapat meningkatkan kemampuan berbicara siswa mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas IV SD Negeri 2 Nogosari Tahun pelajaran 2013/2014.
(4)
A. PENDAHULUAN
Manusia merupakan makhluk sosial yang tak bisa hidup tanpa manusia lain. Kenderungan manusia yang selalu berinteraksi dengan yang lainnya tak bisa dipisahkan. Agar interaksi sosial dapat berjalan dengan baik, maka manusia harus saling berkomunikasi satu sama lain. Dengan melakukan komunikasi manusia dapat menyampaikan maksud atau pesan kepada orang lain, sehingga akan terjalin suatu suasana yang saling memahami antara manusia yang satu dengan yang lainnya. Setiap manusia dituntut terampil berkomunikasi, terampil menyatakan pikiran, perasaan, ide, gagasan, terampil menangkap informasi-informasi yang didapat dan terampil menyampaikan informasi-informasi yang diterimanya.Pada hakikatnya, berbicara merupakan kegiatan utama yang dilakukan oleh manusia. Manusia diajarkan dan belajar berbicara dimulai sejak dini sampai akhir hayatnya. Kemampuan mengasah dan mengembangkan perbendaharaan kosa kata manusia tidak hanya berhenti pada tataran usia anak -anak saja. Ketika seorang anak sudah memasuki dunia pendidikan, maka kemampuan berbahasanya harus lebih baik dan teratur. Sehingga ketika seseorang memasuki dunia kerja, keterampilan dalam berkomunikasi dengan orang lain dapat terbentuk dengan baik dan dapat mengembangkan diri seorang tersebut.
Pada kurikulum Pendidikan Nasional mata pelajaran Bahasa Indonesia sangat ditekankan mengenai pentingnya meningkatkan kemampuan siswa untuk berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia yang baik dan benar, runtut dan efektif, secara lisan maupun tulis. Karena hakekat belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi. Pada pembelajaran Bahasa Indonesia yang diberikan kepada siswa di sekolah dasar maupun menengah, meliputi empat aspek keterampilan berbahasa, yaitu menyimak (dengan pemahaman), berbicara, membaca (dengan mengerti), dan menulis.
Strategi pembelajaran Bahasa Indonesia pada aspek kemampuan berbicara harus lebih aktif, kreatif, inovatif, komunikatif bermakna dan
(5)
menyenangkan.Hal ini supaya kemampuan berbicara siswa semakin berkembang dan terasah lebih maksimal.Untuk itu peran guru dalam meningkatkan kemampuan siswa sangat penting. Guru harus dapat menerapkan model, strategi dan metode pembelajaran yang tepat dan berkualitas.
Strategi pembelajaran Think-Pair-Share (TPS) yang peneliti pilih diharapkan dapat memberikan kontribusi yang positif terhadap peningkatan kemampuan berbicara mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas IV SD Negeri 2 Nogosari Boyolali tahun ajaran 2013/2014. Strategi pembelajaran Think-Pair-Share (TPS) dipilih karena strategipembelajaran tersebut menekankan pada optimalisasi partisipasi siswa dalam pembelajaran di kelas.Sehingga melalui penggunaan strategiThink-Pair-Share(TPS) siswa diberi kesempatan untuk dapat bertukar pendapat dengan teman satu timnya, dan juga keaktifan masing-masing siswa yang diutamakan.Berdasarkan uraian di atas, penulis bermaksud mengadakan penelitian mengenai ”Peningkatan Kemampuan Berbicara melalui Strategi Think-Pair-Share (TPS) pada mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas IV SD Negeri 2 Nogosari Boyolali tahun pelajaran 2013/2014.” Proses PTK ini memerlukan kerjasama antara kepala sekolah, karyawan, gurukelas IV dan peneliti untuk mengidentifikasi masalah-masalah pembelajaran Bahasa Indonesia sehingga dapat dikaji dan dituntaskan. Sesuai dengan permasalahan di kelas IV SD Negeri 2 Nogosari, strategi Think-Pair-Share (TPS) diharapkan dapat meningkatkan kemampuan berbicara siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.
B. METODE PENELITIAN
Tempat yang digunakan peneliti untuk melakukan penelitian adalah Sekolah Dasar Negeri 2 Nogosari Boyolali.Penelitian dilaksanakan pada akhir semester ganjil yakni pada tanggal 26 November 2013 sampai tanggal 7 Desember 2013.Jenis Penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitan Tindakan Kelas (PTK). Yang menjadi subyek adalah Guru dan siwa kelas IV Sekolah Dasar
(6)
Negeri 2 Nogosari dengan Jumlah 25 siswa, 10 siswa putra dan 15 siswa putrid.Penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan kemampuan berbicara siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan melalui dua siklus.Masing-masing siklus dilaksanakan dalam dua kali pertemuan.Siklus pertama dilaksanakan pada tanggal 29 November 2013 dan 2 Desember 2013.Sedangkan siklus kedua dilaksanakan pada tanggal 4 Desember 2013 dan 6 Desember 2013.Siklus I merupakan bentuk pelaksanaan tindakan penerapan strategi Think-Pair-Share (TPS) pertama yang didasarkan pada hasil observasi pra siklus.Sedangkan siklus II dilakukan berdasarkan refleksi pada siklus I terkait hal-hal yang belum meningkat sesuai dengan target ketuntasan yang diharapakan.Apabila pada siklus II telah mencapai ketuntasan yang diharapakan maka tidak perlu dilakukan siklus berikutnya.Langkah-langkah dalam masing-masing siklus terdiri dari: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.
Pengambilan data dilakukan melalui observasi, wawancara, tes dan dokumentasi, berikut penjabarannya:
1. Observasi
Jenis observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi sistematik dan eksperimental. Karena dengan menggunakan jenis observasi sistematik ini hal-hal yang diperlukan dalam penelitian dapat dibuat kerangka terstruktur, yang kemudian dilihat pada proses penelitian berlangsung. Menggunakan observasi eksperimental karena peneliti dapat melihat perbedaan antara sebelum dan setelah pemberian tindakan.
2. Wawancara
Wawancara atau interview adalah pengumpulan informasi dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula.(S. Margono, 2000 : 122) Wawancara yang dimaksud dalam penelitian ini adalah percakapan antara guru, peneliti dengan subjek penelitian (siswa)
(7)
dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan untuk dijawab secara tertulis pada saat kegiatan akhir dalam proses belajar mengajar
3. Tes
Siswa sebelum mendapatkan perlakuan dalam pembelajaran pada siklus I diadakan penilaian melalui tes berupa pre-tes (pengujian kemampuan siswa secara individu), dan siswa yang sudah mendapatkan perlakuan dalam pembelajaran pada siklus I diadakan penilaian melalui tes berupa pos-tes (pengujian dilakukan sesuai prosedur strategi).Melalui tes tersebut akan diperoleh hasil penilaian yang berupa skor nilai tes. Berdasarkan data hasil penilaian tes akan diketahui sejauh mana kemampuan berbicara siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Hasil penilaian juga dapat digunakan sebagai umpan balik untuk memberikan perlakuan atau intervensi.
4. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan metode untuk memperoleh atau mengetahui sesuatu dengan buku-buku, arsip yang berhubungan dengan yang diteliti. Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data sekolah dan nama siswa yang diteliti.
C. HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil pada penilaian aspek berbicara mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas IV SD N 2 Nogosari dalam siklus I dan siklus II diperoleh peningkatan hasil yang signifikan, berikut grafik untuk memperjelasn ya:
(8)
Tabel 4.11 Rekap Presentase Aspek Kemampuan Berbicara Pada Siklus I & II
Aspek Siklus I Siklus II
Pertemuan I Pertemuan 2 Nilai Akhir Pertemuan I Pertemuan 2 Nilai Akhir
I 56,8 % 66,4 % 61,6% 73,6 % 78,4 % 76 %
II 61,6 % 67,2 % 64,4 % 68,8 % 77,6 % 73,2
III 64,8 % 66,4 % 65,6 % 72 % 77, 6 % 74,8 %
IV 63,2 % 65,6 % 64,4 % 68 % 72,8 % 70,4 %
V 60 % 62,4 % 61,2 % 66,4 % 73, 6 % 70 %
VI 63,2 % 58,4 % 60,8 % 67, 2 % 68, 8 % 68 %
Nilai Akhir = nilai Pertemuan I + nilai pertemuan 2 2
Untuk lebih jelasnya, berikut grafik nilai aspek kemampuan berbicara secara klasikal antara siklus I dan sikulus II :
Gambar 4.1. Perbandingan Prosentase Aspek Kemampuan Berbicara Siklus I Dan Siklus II
0 10 20 30 40 50 60 70 80
Siklus I Sklus II
Pemahaman Ketepatan logika Ketepatan kalimat Kelancaran Intonasi Jeda
(9)
Dari grafik di atas menunjukkan bahwa adanya peningkatan signifikan dari masing-masing aspek baik pada siklus I maupun siklus II. Pada siklus I aspek pemahaman mencapai prosentase 61,6% , ketepatan logika mencapai 64,4, ketepatan kalimat 65,6%, kelancaran 64,4 %, Intonasi 61,2 % dan jeda 60,8 %. Sedangkan pada siklus II diperoleh prosentase pada aspek pemahaman sebesar 76%, ketepatan logika 73,2%, ketepatan kalimat 74,8%, kelancaran 70,4%, intonasi 70%, dan jeda sebesar 68%. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan siswa kelas IV SD Negeri 2 Nogosari telah menguasi keenam aspek kemampuan berbicara dengan diterapkannya strategi Think-Pair-Share (TPS) pada SK mendiskripsikan secara lisan tempat sesuai denah dan petunjuk penggunaan alat. Selain itu, peneliti juga mengkaji perolehan nilai dari pra siklus, siklus I, dan siklus II.Berikut tabel untuk lebih memperjelasnya.
(10)
Tabel 4.12 Nilai Pra Siklus, Siklus I, Siklus II Siswa Kelas IV
No Nama Kkm Pra
siklus Ket
Siklus
1 Ket
Siklus
II Ket
1 Agung Dwi Prasetyo 65 50 Belum 58,32 Belum 68,33 Tuntas
2 Alex Nugrogo 65 55 Belum 54,98 Belum 65 Tuntas
3 Awang Fahrezi 65 63 Belum 60 Belum 68,33 Tuntas
4 Ayuk Windarti 65 60 Belum 59,98 Belum 73,33 Tuntas
5 Bella Kinanti 65 55 Belum 54,98 Belum 63,33 Belum
6 Berland Armanto 65 47 Belum 58,33 Belum 73,33 Tuntas
7 Danang Bagas 65 68 Tuntas 50 Belum 61,66 Belum
8 Dewi Ratnasari 65 70 Tuntas 66,67 Tuntas 73,33 Tuntas
9 Dita Pertiwi 65 70 Tuntas 68,33 Tuntas 75 Tuntas
10 Dwi Aryanto 65 50 Belum 65 Tuntas 70 Tuntas
11 Dwi Priyanti 65 62 Belum 63,33 Belum 68,33 Tuntas
12 Eko Priya F. 65 60 Belum 56,66 Belum 61,66 Belum
13 Erni Silviana 65 68 Tuntas 58,31 Belum 68,33 Tuntas
14 Ginting Arya 65 57 Belum 66,67 Tuntas 68,33 Tuntas
15 Heina Eko 65 40 Belum 65 Tuntas 71,66 Tuntas
16 Ismiyatun 65 65 Tuntas 65 Tuntas 71,66 Tuntas
17 Maya Oktavia 65 57 Belum 66,66 Tuntas 75 Tuntas
18 Rizky Nur H. 65 63 Belum 71,66 Tuntas 76,66 Tuntas
19 Robbidin Wahid 65 60 Belum 60 Belum 70 Tuntas
20 Shifa Fauziah 65 70 Tuntas 66,66 Tuntas 76,66 Tuntas
21 Siti Nur Aeni 65 64 Belum 71,66 Tuntas 83,33 Tuntas
22 Titik Astuti 65 45 Belum 61,65 Belum 76,66 Tuntas
23 Aprillia Tri 65 68 Tuntas 66,66 Tuntas 71,66 Tuntas
24 Didik Sefian 65 70 Tuntas 71,66 Tuntas 81,66 Tuntas
25 Intan Khuznul 65 64 Belum 65 Tuntas 75 Tuntas
Jumlah Siswa Yang Tuntas 8 13 22
Presentase 32 % 52 % 88 %
(11)
Gambar 4.2 Prosentase Nilai Ketuntasan Kemampuan Berbicara pada Pra Siklus, Siklus I dan siklus II
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan peningkatan nilai yang diperoleh siswa.Pada pra siklus, siswa yang tuntas terdapat 8 siswa atau sebesar 32%. Siklus I siswa yang tuntas sebesar 13 yaitu sebesar 52% dan pada siklus II terdapat siswa yang tuntas sebanyak 22 siswa atau sebesar 88%. Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan nilai yang diperoleh siswa pada kemampuan berbicara.Dan pelaksanaan strategi Think-Pair-Share (TPS) dinyatakan berhasil.Karena terjadi peningkatan dan melewati batas ketuntasan klasikal sebesar 70%.
D. SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan secara kolaborasi antara peneliti dan guru kelas IV SD Negeri 2 Nogosari tentang peningkatan
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Pra Siklu Siklus I Siklus II
Prosentase siswa yang tuntas (%)
Prosentase siswa yang tuntas (%)
(12)
kemampuan berbicara mata pelajaran Bahasa Indonesia melalui penerapan strategi Think-Pair-Share (TPS)) pada kelas IV SD Negeri 2 Nogosari, dapat disimpulkan bahwa jumlah siswa yang mencapai ketuntasan hasil belajar atau siswa yang memperoleh nilai ≥ kkm(65)mengalami peningkatan sebesar 52% pada siklus I dan 88% pada siklus II. Dari awal perolehan nilai pada prasiklus hanya sebesar 32%.Hal ini menunjukkan bahwa pelaksanaan strategi Think-pair-Share (TPS) dapat meningkat kan kemampuan berbicara secara klasikal dengan target ketuntasan 70% menjadi 88%.
(13)
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, E. Zaenal dan Amran T. 2000.Cermat Berbahasa Indonesia. Jakarta: Akademika Pressindo.
Kunandar.2009. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo persada.
Mulyati. 2007.Keterampilan Berbahasa Indonesia SD.Jakarta: Universitas Terbuka. Nurgiyantoro, Burhan. 2012. Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi.
Yogyakarta: BPFE.
Rubiyanto, R dan Saring Marsudi.2008. Penelitian Tindakan Kelas ke SDan dan karya tulis ilmiah. Surakarta: PGSD FKIP UMS.
Rubiyanto, Rubino. 2011. Metode Penelitian Pendidikan.Surakarta: Program Studi PGSD FKIP UMS.
Suwandi, Sarwiji. 2009. Model penilaian kelas dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Surakarta: UNS
(1)
Aspek Siklus I Siklus II Pertemuan I Pertemuan 2 Nilai Akhir Pertemuan I Pertemuan 2 Nilai Akhir
I 56,8 % 66,4 % 61,6% 73,6 % 78,4 % 76 %
II 61,6 % 67,2 % 64,4 % 68,8 % 77,6 % 73,2
III 64,8 % 66,4 % 65,6 % 72 % 77, 6 % 74,8 %
IV 63,2 % 65,6 % 64,4 % 68 % 72,8 % 70,4 %
V 60 % 62,4 % 61,2 % 66,4 % 73, 6 % 70 %
VI 63,2 % 58,4 % 60,8 % 67, 2 % 68, 8 % 68 %
Nilai Akhir = nilai Pertemuan I + nilai pertemuan 2 2
Untuk lebih jelasnya, berikut grafik nilai aspek kemampuan berbicara secara klasikal antara siklus I dan sikulus II :
Gambar 4.1. Perbandingan Prosentase Aspek Kemampuan Berbicara Siklus I Dan Siklus II
0 10 20 30 40 50 60 70 80
Siklus I Sklus II
Pemahaman Ketepatan logika Ketepatan kalimat Kelancaran Intonasi Jeda
(2)
Dari grafik di atas menunjukkan bahwa adanya peningkatan signifikan dari masing-masing aspek baik pada siklus I maupun siklus II. Pada siklus I aspek pemahaman mencapai prosentase 61,6% , ketepatan logika mencapai 64,4, ketepatan kalimat 65,6%, kelancaran 64,4 %, Intonasi 61,2 % dan jeda 60,8 %. Sedangkan pada siklus II diperoleh prosentase pada aspek pemahaman sebesar 76%, ketepatan logika 73,2%, ketepatan kalimat 74,8%, kelancaran 70,4%, intonasi 70%, dan jeda sebesar 68%. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan siswa kelas IV SD Negeri 2 Nogosari telah menguasi keenam aspek kemampuan berbicara dengan diterapkannya strategi Think-Pair-Share (TPS) pada SK mendiskripsikan secara lisan tempat sesuai denah dan petunjuk penggunaan alat. Selain itu, peneliti juga mengkaji perolehan nilai dari pra siklus, siklus I, dan siklus II.Berikut tabel untuk lebih memperjelasnya.
(3)
No Nama Kkm Pra
siklus Ket
Siklus
1 Ket
Siklus
II Ket
1 Agung Dwi Prasetyo 65 50 Belum 58,32 Belum 68,33 Tuntas
2 Alex Nugrogo 65 55 Belum 54,98 Belum 65 Tuntas
3 Awang Fahrezi 65 63 Belum 60 Belum 68,33 Tuntas
4 Ayuk Windarti 65 60 Belum 59,98 Belum 73,33 Tuntas
5 Bella Kinanti 65 55 Belum 54,98 Belum 63,33 Belum
6 Berland Armanto 65 47 Belum 58,33 Belum 73,33 Tuntas
7 Danang Bagas 65 68 Tuntas 50 Belum 61,66 Belum
8 Dewi Ratnasari 65 70 Tuntas 66,67 Tuntas 73,33 Tuntas
9 Dita Pertiwi 65 70 Tuntas 68,33 Tuntas 75 Tuntas
10 Dwi Aryanto 65 50 Belum 65 Tuntas 70 Tuntas
11 Dwi Priyanti 65 62 Belum 63,33 Belum 68,33 Tuntas
12 Eko Priya F. 65 60 Belum 56,66 Belum 61,66 Belum
13 Erni Silviana 65 68 Tuntas 58,31 Belum 68,33 Tuntas
14 Ginting Arya 65 57 Belum 66,67 Tuntas 68,33 Tuntas
15 Heina Eko 65 40 Belum 65 Tuntas 71,66 Tuntas
16 Ismiyatun 65 65 Tuntas 65 Tuntas 71,66 Tuntas
17 Maya Oktavia 65 57 Belum 66,66 Tuntas 75 Tuntas
18 Rizky Nur H. 65 63 Belum 71,66 Tuntas 76,66 Tuntas
19 Robbidin Wahid 65 60 Belum 60 Belum 70 Tuntas
20 Shifa Fauziah 65 70 Tuntas 66,66 Tuntas 76,66 Tuntas
21 Siti Nur Aeni 65 64 Belum 71,66 Tuntas 83,33 Tuntas
22 Titik Astuti 65 45 Belum 61,65 Belum 76,66 Tuntas
23 Aprillia Tri 65 68 Tuntas 66,66 Tuntas 71,66 Tuntas
24 Didik Sefian 65 70 Tuntas 71,66 Tuntas 81,66 Tuntas
25 Intan Khuznul 65 64 Belum 65 Tuntas 75 Tuntas
Jumlah Siswa Yang Tuntas 8 13 22
Presentase 32 % 52 % 88 %
(4)
Gambar 4.2 Prosentase Nilai Ketuntasan Kemampuan Berbicara pada Pra Siklus, Siklus I dan siklus II
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan peningkatan nilai yang diperoleh siswa.Pada pra siklus, siswa yang tuntas terdapat 8 siswa atau sebesar 32%. Siklus I siswa yang tuntas sebesar 13 yaitu sebesar 52% dan pada siklus II terdapat siswa yang tuntas sebanyak 22 siswa atau sebesar 88%. Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan nilai yang diperoleh siswa pada kemampuan berbicara.Dan pelaksanaan strategi Think-Pair-Share (TPS) dinyatakan berhasil.Karena terjadi peningkatan dan melewati batas ketuntasan klasikal sebesar 70%.
D. SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan secara kolaborasi antara peneliti dan guru kelas IV SD Negeri 2 Nogosari tentang peningkatan
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
Pra Siklu Siklus I Siklus II
Prosentase siswa yang tuntas (%)
Prosentase siswa yang tuntas (%)
(5)
strategi Think-Pair-Share (TPS)) pada kelas IV SD Negeri 2 Nogosari, dapat disimpulkan bahwa jumlah siswa yang mencapai ketuntasan hasil belajar atau siswa yang memperoleh nilai ≥ kkm(65)mengalami peningkatan sebesar 52% pada siklus I dan 88% pada siklus II. Dari awal perolehan nilai pada prasiklus hanya sebesar 32%.Hal ini menunjukkan bahwa pelaksanaan strategi Think-pair-Share (TPS) dapat meningkat kan kemampuan berbicara secara klasikal dengan target ketuntasan 70% menjadi 88%.
(6)
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, E. Zaenal dan Amran T. 2000.Cermat Berbahasa Indonesia. Jakarta: Akademika Pressindo.
Kunandar.2009. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo persada.
Mulyati. 2007.Keterampilan Berbahasa Indonesia SD.Jakarta: Universitas Terbuka. Nurgiyantoro, Burhan. 2012. Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi.
Yogyakarta: BPFE.
Rubiyanto, R dan Saring Marsudi.2008. Penelitian Tindakan Kelas ke SDan dan karya tulis ilmiah. Surakarta: PGSD FKIP UMS.
Rubiyanto, Rubino. 2011. Metode Penelitian Pendidikan.Surakarta: Program Studi PGSD FKIP UMS.
Suwandi, Sarwiji. 2009. Model penilaian kelas dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Surakarta: UNS