PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION) TERHADAP KEMAMPUAN SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK DI SEKOLAH DASAR.

(1)

Mela Helfiani,2015

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION) TERHADAP KEMAMPUAN SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK DI SEKOLAH DASAR

UniversitasPendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION) TERHADAP

KEMAMPUAN SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK DI SEKOLAH DASAR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari SyaratMemperolehGelar Sarjana Pendidikan

Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

MELA HELFIANI 1102231

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

KAMPUS SERANG 2015


(2)

Mela Helfiani,2015

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION) TERHADAP KEMAMPUAN SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK DI SEKOLAH DASAR

UniversitasPendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION) TERHADAP

KEMAMPUAN SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK DI SEKOLAH DASAR

Oleh

MELA HELFIANI

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada FakultasIlmuPendidikan

©MELA HELFIANI2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,


(3)

Mela Helfiani,2015

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION) TERHADAP KEMAMPUAN SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK DI SEKOLAH DASAR

UniversitasPendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu LEMBAR PENGESAHAN

MELA HELFIANI

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION) TERHADAP KEMAMPUAN

SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK DI SEKOLAH DASAR

disetujuidandisahkanolehpembimbing :

Pembimbing I

Drs. H. Effendi Zulkifli, M.Pd. NIP 195307231980031002

Pembimbing II

Dr. AndikaArisetyawan, M.Si. NIP 198103272005011004

Mengetahui

KetuaProgram Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Drs. AjoSutarjo, M.Pd. NIP196201101988031003


(4)

Mela Helfiani,2015

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION) TERHADAP KEMAMPUAN SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK DI SEKOLAH DASAR

UniversitasPendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul Pengaruh model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) terhadap kemampuan siswa dalam pemecahan masalah matematik di sekolah dasar ini dan beserta isinya adalah benar-benar karya saya sendiri dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko dan sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila di kemudian hari ternyata terdapat pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Serang, Juni 2015

Yang membuat pernyataan

Mela Helfiani NIM. 1102231


(5)

Mela Helfiani,2016

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT,

SATISFACTION) TERHADAP KEMAMPUAN SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Mela Helfiani (2015). Pengaruh Model Pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) terhadap Kemampuan Siswa dalam Pemecahan Masalah Matematik di Sekolah Dasar.

Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya kemampuan pemecahan masalah matematik siswa, hal ini dapat dilihat dengan adanya siswa yang masih sulit untuk memecahkan sebuah permasalahan matematika dalam mengerjakan, memahami dan menyelesaikan masalah dari soal-soal pemecahan masalah tentang materi segiempat. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa SD Negeri 2 Serang pada semester 2 tahun ajaran 2014/2015 yang berjumlah 50 siswa, yaitu sebagian siswa dari kelas V-A yang berjumlah 25 siswa sebagai kelas eksperimen dan sebagian siswa dari kelas V-C yang berjumlah 25 siswa sebagai kelas kontrol. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes untuk mengukur kemampuan pemecahan masalah matematika siswa dalam pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran ARIAS yang terdiri dari tes kemampuan awal siswa (pretest) dan tes kemampuan akhir siswa (posttest), dan nontes yaitu berupa angket sikap siswa terhadap pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran ARIAS. Dari semua data yang diperoleh tersebut diolah dan dianalisis dengan menggunakan bantuan program SPSS 20.0 for Windows. Hasil analisis data yang diperoleh menunjukkan bahwa nilai rata-rata pretest pada kelas eksperimen sebesar 29,92 sedangkan nilai rata-rata posttest sebesar 69,68. Dengan semikian terdapat peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematik siswa sebesar 39,76 dan jika dilihat dari rata-rata perolehan n-gain meningkat sebesar 58%. Sedangkan berdasarkan perolehan dari uji hipotesis dengan menggunakan uji-t taraf signifikansi 0,05. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa dengan penggunaan model pembelajaran ARIAS dalam pembelajaran matematika lebih baik daripada pembelajaran secara konvensional (biasa). Kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini adalah terdapat peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematik yang lebih baik antara siswa yang mendapatkan pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran ARIAS daripada siswa yang mendapatkan pembelajaran biasa (konvensional). Siswa menunjukkan sikap positif terhadap model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dalam pembelajaran matematika.


(6)

Mela Helfiani,2016

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT,

SATISFACTION) TERHADAP KEMAMPUAN SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kata kunci : Model Pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction), Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik.

ABSTRACT

Mela Helfiani (2015). Influence Learning Model ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) against Ability Students in Mathematical Problem Solving in Primary Schools.

This study was motivated by the low mathematical problem solving ability of students, it can be seen with the students that are still difficult to solve a mathematical problem in doing, understand and solve the problem of solving the problems of the material quadrilateral. Subjects in this study were the students of SD Negeri 2 Attack in the 2nd half of the school year 2014/2015, amounting to 50 students, the majority of students from class VA totaling 25 students as an experimental class and some students from the VC class numbering 25 students as the control class. The instrument used in this study is a test to measure student mathematics problem solving ability in mathematics learning using learning model ARIAS consisting of students 'initial ability test (pretest) and test the ability of the student's final (posttest), and non test in the form of a questionnaire the students' attitudes toward learning using a mathematical model of ARIAS learning. From all the data obtained was processed and analyzed using SPSS 20.0 for Windows. Results of the data analysis showed that the average value of pretest the experimental class of 29.92 while the average value of 69.68 posttest. Therefore there is an increasing mathematical problem solving ability of students at 39.76 and when viewed from the average


(7)

Mela Helfiani,2016

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT,

SATISFACTION) TERHADAP KEMAMPUAN SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

acquisition n-gain increased by 58%. While based on the acquisition of hypothesis testing using t-test significance level of 0.05. From these results indicate that the use of model of ARIAS learning in mathematics learning is better than learning in the conventional (regular). The conclusion of this research is that there is an increase in mathematical problem-solving abilities are better among students who get a math learning using learning model ARIAS than students who get regular learning (conventional). Students show a positive attitude towards learning model ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) in mathematics.

Keywords: Learning Model ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction), Mathematical Problem Solving Ability.


(8)

Mela Helfiani,2016

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION) TERHADAP KEMAMPUAN SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN LEMBAR PERSEMBAHAN

KATA PENGANTAR ... i

UCAPAN TERIMAKASIH ... ii

ABSTRAK ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR DIAGRAM ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah Penelitian ... 4

C. Rumusan Masalah Penelitian ... 4

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Definisi Oprasional ... 5

F. Manfaat Penelitian ... 7

G. Sistematika Penulisan Skripsi ... 7

BAB II KAJIAN TEORITIS ... 9

A. Model Pembelajaran ARIAS ... 9

B. Pemecahan Masalah dalam Matematika ... 16

C. Penelitian yang Relevan ... 22

D. Kerangka Berfikir ... 23

E. Hipotesis ... 24

BAB III METODELOGI PENELTIAN ... 25

A. Metode Penelitian ... 25

B. Desain Penelitian ... 26


(9)

Mela Helfiani,2016

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION) TERHADAP KEMAMPUAN SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. Instrument Penelitian ... 30

E. Pengumpulan dan Pengolahan Data ... 38

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 45

A. Hasil Penelitian ... 45

B. Pembahasan ... 84

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 91

A. Kesimpulan ... 91

B. Saran ... 92

DAFTAR PUSTAKA ... 93 LAMPIRAN -LAMPIRAN


(10)

Mela Helfiani,2016

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION) TERHADAP KEMAMPUAN SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Desain penelitian Nonequivalent Control Group Design ... 26

Tabel 3.2 Bentuk Soal Tes dan Kunci Jawaban ... 31

Tabel 3.3 Acuan Pemberian Skor ... 33

Tabel 3.4 Kriteria Nilai Validitas ... 35

Tabel 3.5 Statistik Deskriptif Uji Validitas ... 35

Tabel 3.6 Klasifikasi Reliabilitas ... 37

Tabel 3.7 Statistik Deskriptis Uji Reliabilitas ... 37

Tabel 3.8 Bentuk Angket ... 38

Tabel 3.9 Kriteria Penilaian Angket ... 39

Tabel 3.10 Klasifikasi N-Gain... 43

Tabel 3.11 Skala Skor Jawaban Angket ... 44

Tabel 3.12 Kriteria Interpretasi Skor Angket ... 44

Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Data ... 47

Tabel 4.2 Nilai Tes Awal Kelas Eksperimen ... 48

Tabel 4.3 Nilai Tes Awal Kelas Kontrol ... 49

Tabel 4.4 Deskriptif Hasil Tes Awal ... 50

Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Skor Tes Awal... 52

Tabel 4.6 Hasil Uji Homogenitas Data Tes Awal ... 54

Tabel 4.7 Independent sample test 1 ... 56

Tabel 4.8 Nilai Tes Akhir Kelas Eksperimen... 57

Tabel 4.9 Nilai Tes Akhir Kelas Kontrol ... 58

Tabel 4.10 Deskriptif Hasil Tes Akhir ... 59

Tabel 4.11 Hasil Uji Normalitas Skor Tes Akhir ... 61

Tabel 4.12 Hasil Uji Homogenitas Data Tes Akhir ... 64

Tabel 4.13 Independent sample test 2 ... 65

Tabel 4.14 Pengelompokan Kelas Eksperimen ... 67


(11)

Mela Helfiani,2016

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION) TERHADAP KEMAMPUAN SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.16 Hasil Uji One Way Anova ... 69

Tabel 4.17 Nilai Uji Scheffe Tes Akhir ... 71

Tabel 4.18 N-Gain Individu Kelas Eksperimen ... 73

Tabel 4.19 N-Gain Individu Kelas Kontrol ... 74

Tabel 4.20 Deskriptif Hasil N-Gain ... 75

Tabel 4.21 Rata-rata N-Gain Siswa ... 75

Tabel 4.22 Klasifikasi N-Gain Kelas Eksperimen ... 76

Tabel 4.23 N-Gain Kelompok Kelas Eksperimen ... 77

Tabel 4.24 Klasifikasi N-Gain Kelas Kontrol ... 77

Tabel 4.25 N-Gain Kelompok Kelas Kontrol ... 78

Tabel 4.26 Kategori Aspek Sikap Siswa ... 79

Tabel 4.27 Skor Pernyataan Sikap Positif Siswa terhadap Pembelajaran Matematika ... 80

Tabel 4.28 Skor Pernyataan Sikap Negatif Siswa terhadap Pembelajaran Matematika ... 80

Tabel 4.29 Skor Pernyataan Sikap Positif Siswa terhadap Model Pembelajaran ARIAS ... 81

Tabel 4.30 Skor Pernyataan Sikap Negatif Siswa terhadap Model Pembelajaran ARIAS ... 82

Tabel 4.31 Skor Pernyataan Sikap Positif Siswa terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika yang Diberikan ... 83

Tabel 4.32 Skor Pernyataan Sikap Negatif Siswa terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah matematika yang Diberikan ... 83


(12)

Mela Helfiani,2016

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION) TERHADAP KEMAMPUAN SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR DIAGRAM

Diagram 3.1 Alur Penelitian ... 27

Diagram 4.1 Nilai Uji Tes Awal Kelas Eksperimen ... 49

Diagram 4.2 Nilai Uji Tes Awal Kelas Kontrol ... 50

Diagram 4.3 Skor Tes Awal Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 51

Diagram 4.4 Plot Uji Tes Awal Kelas Eksperimen ... 53

Diagram 4.5 Plot Uji Tes Awal Kelas Kontrol ... 53

Diagram 4.6 Nilai Uji Tes Akhir Kelas Eksperimen ... 58

Diagram 4.7 Nilai Uji Tes Akhir Kelas Kontrol ... 59

Diagram 4.8 Skor Tes Awal Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ... 60

Diagram 4.9 Plot Uji Tes Akhir Kelas Eksperimen ... 62


(13)

Mela Helfiani,2016

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION) TERHADAP KEMAMPUAN SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Peneliti sebagai Guru Menyampaikan dan Menjelaskan Tujuan Pembelajaran pada Kelas Eksperimen ... 85 Gambar 4.2 Peneliti sebagai guru Menunjukkan Sebuah Plastik yang disebut

‘Plas Mejik’ pada Kelas Eksperimen ... 85 Gambar 4.3 Siswa Menuliskan Hasil Pekerjaannya di Papan Tulis pada Kelas

Eksperimen ... 86 Gambar 4.4 Suasana Berdiskusi dalam Kelas Eksperimen Peneliti Sebagai


(14)

Mela Helfiani,2016

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION) TERHADAP KEMAMPUAN SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Eksperimen 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Kontrol LAMPIRAN B

1. Kisi-kisi Instrumen Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik 2. Soal Tes Kemampuan Awal (Pretest) Pemecahan Masalah Matematik 3. Soal Tes Kemampuan Akhir (Posttest) Pemecahan Masalah Matematik 4. Kisi-kisi Angket

5. Lembar Angket LAMPIRAN C

1. Validitas Muka 2. Validitas Isi

3. Nilai Uji Instrument 4. Validitas Soal Tes 5. Reliabilitas Soal Tes LAMPIRAN D

1. Data Skor Tes Awal (Pretest) dan Tes Akhir (Posttest) Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

2. Skor Data Gain Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol LAMPIRAN E

1. Uji Normalitas dan Homogenitas Tes Awal (Pretest) 2. Uji Normalitas dan Homogenitas Tes Akhir (Posttest) 3. Uji Hipotesis Kesamaan Dua Rata-rata Tes Awal (Pretest) 4. Uji Hipotesis Kesamaan Dua Rata-rata Tes Akhir (Posttest)

5. Uji One Way Anova dan Uji Scheffe Tes Akhir 6. Normalisasi Gain


(15)

Mela Helfiani,2016

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION) TERHADAP KEMAMPUAN SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Hasil Tes Awal (Pretest) Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 2. Hasil Tes Akhir (Posttest)Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol LAMPIRAN G

1. Surat Keterangan Observasi

2. Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian 3. SK Pembimbing


(16)

1 Mela Helfiani,2016

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION) TERHADAP KEMAMPUAN SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Matematika merupakan salah satu pembelajaran dalam pendidikan formal. Tujuan umum dari pembelajaran matematika adalah berfikir logika, analitis, kritis dan kemampuan bekerja sama. Secara umum matematika merupakan pelajaran yang dianggap sulit dan tidak disukai oleh siswa. Ada saja siswa yang tidak menyukai matematika dan merasa sulit untuk mengikuti pelajarannya. Oleh karena itu, hasil yang didapatkan tidak sesuai dengan yang diharapkan. Hal tersebut terjadi bukan karena kesalahan satu pihak saja, melainkan karena kesalahan guru maupun siswa yang saling berkaitan.

Banyak kekurangan yang biasa dilakukan oleh guru dalam kegiatan belajar mengajar. Adapun kekurangan yang dimiliki guru dalam kegiatan proses pembelajaran diantaranya yaitu kurangnya penguasaan guru terhadap materi yang disampaikan, tidak adanya kreatifitas guru dalam penggunaan alat peraga, serta penggunaan strategi, metode dan model pembelajaran yang tidak tepat.

Tidak sesuainya hasil pembelajaran yang didapat bukan hanya karena kesalahan dari gurunya saja sebagai pendidik, melainkan juga karena siswa yang memiliki kendala-kendala dalam mengikuti pembelajaran dengan sungguh-sungguh. Kendala-kendala yang biasa terjadi pada siswa antara lain, yaitu sikap siswa yang kurang baik, kurangnya motivasi diri, lemahnya konsentrasi siswa, kurangnya keefektifan belajar siswa serta tingkat pengetahuan dan pemahaman siswa yang tidak sesuai dengan kemampuannya.

Belajar pada hakikatnya merupakan suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat diindikasikan dalam berbagai bentuk seperti berubah


(17)

2

Mela Helfiani,2016

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION) TERHADAP KEMAMPUAN SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku, kecakapan, keterampilan dan kemampuan serta perubahan aspek-aspek yang lain yang ada pada individu yang belajar.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah adanya perubahan tingkah laku karena adanya suatu pengalaman. Perubahan tingkah laku tersebut dapat berupa perubahan keterampilan, kebiasaan, sikap, pengetahuan, pemahaman, apresiasi dan komunikasi. Adapun pengalaman dalam proses belajar ialah bentuk interaksi antara individu dengan lingkungan.

Setiap siswa mempunyai tingkat intelegensi yang berbeda-beda. Ada siswa yang mempunyai nilai intelegensi tinggi tapi memeperoleh nilai prestasi belajar yang rendah, mungkin itu akibat dari kemampuan intelektual yang dimiliki siswa kurang berfungsi secara optimal. Faktor-faktor pendukung agar kemampuan intelektual yang dimiliki siswa dapat berfungsi secara optimal yaitu, diantaranya dengan menanamkan faktor Assurance

(percaya diri), Relevance (relevan), Interest (minat), Assessment (evaluasi) dan Satisfaction (rasa bangga) dalam diri siswa. Namun dari kelima faktor tersebut ada beberapa faktor yang harus ditumbuhkan dan dikembangkan kepada siswa, yaitu faktor Assurance (percaya diri) dan Assessment

(evaluasi). Karena dengan menumbuhkan dan mengembangkan faktor tersebut siswa dapat meningkatkan sikap percaya dirinya dan dapat mengevaluasi dan menilai diri sendiri untuk melakukan proses cara berfikir serta menggunakan keterampilannya dalam memahami dan memecahkan sebuah masalah. Oleh Karena itu, dengan adanya penekanan sikap percaya diri, akan menumbuhkan sikap percaya diri siswa dalam menyelesaikan suatu masalah dalam kegiatan pembelajaran. Dengan terselesaikannya suatu masalah dengan kemampuan yang dimiliki, akan menimbulkan rasa bangga (Satisfaction) pada diri siswa. Sehingga nantinya siswa akan terdorong lagi


(18)

3

Mela Helfiani,2016

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION) TERHADAP KEMAMPUAN SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

untuk menyelesaikan masalah-masalah yang muncul dengan menggunakan segala kemampuan yang dimilikinya.

Untuk menyelesaikan masalah tersebut Krulik dan Rudnick (1995)

mengatakan, bahwa ”. . . seseorang menggunakan pengetahuan, keterampilan dan pemahaman yang telah diperoleh sebelumnya untuk memenuhi permintaan dari situasi yang tidak biasa”. Dengan kata lain, seseorang atau siswa akan menggunakan segala kemampuannya untuk menyelesaikan suatu hal yang tidak biasa, yang membuatnya berfikir lebih dari biasanya. Agar hal tersebut dapat terselesaikan dengan baik sesuai dengan apa yang diharapkan.

Mengingat pentingnya pembelajaran matematika di sekolah dasar, maka perlu dikuasai dan dipahami dengan baik terutama oleh seorang guru. Sebagaimana yang dikatakan oleh Ruseffendi (2006, hlm. 94) bahwa, Matematika penting sebagai pembimbing pola pikir maupun sebagai pembentuk sikap. Oleh karena itu, guru harus mampu mengatasi kendala-kendala yang muncul secara langsung yang berhubungan dengan pelajaran dan proses pembelajaran di kelas. Seorang guru juga dituntut untuk dapat menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif dengan cara memilih metode dan model pembelajaran yang tepat sehingga mendorong siswa untuk belajar.

Model pembelajaran merupakan cara dalam penyampaian tujuan pembelajaran yang memerlukan teknik-teknik khusus. Salah satunya adalah model pembelajaran ARIAS. Model pembelajaran tersebut dapat mengarahkan kegiatan belajar mengajar terhadap tata cara pembelajaran, selain itu juga model pembelajaran ARIAS mampu merangsang motivasi siswa untuk belajar, mempunyai minat yang besar terhadap pelajaran, sehingga dengan itu semua siswa dengan siswa lainnya mampu berkompetisi dalam prestasi. Salah satu cara siswa dapat mencapai prestasi adalah siswa memiliki kemampuan dalam pemecahan masalah.


(19)

4

Mela Helfiani,2016

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION) TERHADAP KEMAMPUAN SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) merupakan suatu model yang dapat dikembangkan dengan pemecahan masalah. Untuk menyampaikan suatu pelajaran kepada siswa, guru perlu memilih model pembelajaran yang sesuai dengan tujuan dan karakteristik pelajaran tersebut.

Dengan penggunaan model pembelajaran yang tepat maka materi pelajaran yang disampaikan dapat dengan mudah dimengerti oleh siswa dan diharapkan terjadi proses belajar mengajar yang optimal. Sebagai salah satu alternatif model yang sekiranya dapat digunakan adalah model pembelajaran ARIAS. Model pembelajaran ARIAS merupakan model pembelajaran yang diharapkan dapat mengarah untuk menanamkan rasa percaya diri dan bangga kepada siswa, membangkitkan minat atau perhatian serta memberi kesempatan kepada mereka untuk mengadakan evaluasi diri. Dalam model ARIAS dituntut kreativitas guru dalam memilih cara mengajar untuk dapat membantu siswa lebih tertarik (interest) terhadap materi pelajaran.

Sehubungan dengan permasalahan di atas, penulis terdorong untuk melaksanakan penelitian yang berkaitan dengan model pembelajaran ARIAS pada pembelajaran matematika. Penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematik siswa melalui model pembelajaran ARIAS. Oleh sebab itu, dalam penelitian ini

penulis ingin melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) terhadap Kemampuan Siswa dalam Pemecahan Masalah Matematik di Sekolah Dasar”.

B. Identifikasi Masalah Penelitian

Agar penelitian ini lebih efektif, efisien, terarah dan dapat dikaji lebih mendalam maka diperlukan pembatasan masalah. Batasan masalah mempunyai kaitan dengan rumusan masalah. Karena keterbatasan peneliti


(20)

5

Mela Helfiani,2016

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION) TERHADAP KEMAMPUAN SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ruang lingkup juga menjadi masalah dalam penelitian ini. Bila peneliti memiliki keterbatasan dalam waktu, pemikiran, data dan biaya.

Dilihat dari latar belakangnya, maka perlu adanya identifikasi masalah dalam penelitian ini, bahwa penelitian ini dilakukan hanya sebatas mengetahui model pembelajaran ARIAS yang digunakan dalam pemecahan masalah matematik pada siswa kelas V SDN Serang 2 tahun ajaran 2014/2015, dalam materi segi empat.

C. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan uraian pada latar belakang dan agar lebih terarah pada pembatasan masalah yang telah ditentukan, masalah dari penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Adakah pengaruh model pembelajaran ARIAS terhadap kemampuan pemecahan masalah matematik siswa pada kelas eksperimen?

2. Seberapa besar pengaruh model pembelajaran ARIAS terhadap kemampuan pemecahan masalah matematik antara siswa yang menggunakan model pembelajaran ARIAS dengan siswa yang menggunakan pembelajaran biasa?

D. Tujuan Penelitian

Agar penelitian sesuai dengan tujuan, maka perlu adanya rumusan tujuan yang jelas. Sejalan dengan masalah penelitian yang dikemukakan diatas, tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Ingin memperoleh data tentang pengaruh model pembelajaran ARIAS terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa pada kelas eksperimen.

2. Menganalisis perbedaan peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa yang mendapat pembelajaran model ARIAS dengan siswa yang mendapat pembelajaran biasa.

E. Definisi Oprasional


(21)

6

Mela Helfiani,2016

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION) TERHADAP KEMAMPUAN SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment dan Satisfaction) dikembangkan sebagai salah satu alternatif yang dapat digunakan oleh guru sebagai dasar melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan baik dan menarik. Model pembelajaran ARIAS merupakan modifikasi dari model ARCS (Attention, Relevance, Confidence dan Satisfaction) yang dulu pernah menjadi salah satu model pembelajaran. Modifikasi ini terjadi hanya karena ada beberapa hal penting yang tidak terdapat dalam model ARCS sehingga karena bertambahnya makna dalam model tersebut dirubahlah model pembelajaran ARCS menjadi model pembelajaran ARIAS.

Pada model pembelajaran ARCS tidak terdapat evaluasi (assesment) yang merupakan bagian terpenting dan tidak dapat dipisahkan dalam pembelajaran, serta penggantian nama Confidence

menjadi Assurance dan Attention menjadi Interest. Nama-nama itu dipilih karena dirasa lebih baik dan lebih bermakna.

Sehingga model pembelajaran ARIAS berisi lima komponen yang merupakan satu kesatuan yang diperlukan dalam kegiatan pembelajaran, yaitu Assurance (percaya diri), Relevance (relevan), Interest (minat) , Assessment (evaluasi) dan Satisfaction (rasa bangga) yang dikembangkan berdasarkan teori-teori belajar.

Pada dasarnya, proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran ARIAS sama saja dengan proses pembelajaran pada umumnya, hanya saja dengan menggunakan ARIAS wajib memasukkan kelima komponen tersebut. Sedangkan tujuan utama pembelajaran dengan menggunkan model pembelajaran ARIAS adalah agar proses pembelajaran dapat lebih menarik minat dan memotivasi siswa untuk belajar, sehingga kemampuan siswa dapat meningkat. 2. Pemecahan Masalah dalam Matematika


(22)

7

Mela Helfiani,2016

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION) TERHADAP KEMAMPUAN SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pemecahan masalah merupakan bagian yang sangat penting dalam belajar matematika, karena matematika terbentuk dan berkembang melalui proses penalaran dan pemecahan masalah. Kemampuan pemecahan masalah matematika perlu dimiliki para siswa dari jenjang sekolah dasar hingga sekolah menengah.

Suatu permasalahan pembelajaran yang bisa diselesaikan dengan cara yang biasa merupakan permasalahan yang biasa terjadi. Berbeda dengan permasalahan dalam pemecahan masalah, pemecahan masalah dapat diselesaikan hanya dengan strategi yang tidak biasa (non rutin) misalnya dalam pembelajaran matematika penyelesaian soal pemecahan masalah matematik dapat diselesaikan dengan menggunakan strategi membuat tabel, mencoba, menggunakan gambar, menggunakan persamaan dan variabel, menggunakan penalaran, menggunakan rumus dan menggunakan pola. Adapun langkah-langkah yang akan digunakan dalam pemecahan masalah ini, yaitu:

1. Memahami masalah yang ada

2. Memilih pendekatan atau strategi pemecahan masalah

3. Menerapkan strategi yang sudah dipilih dan menyelesaikan masalah dengan strategi tersebut

4. Menjelaskan hasil dari solusi permasalahan yang didapat

F. Manfaat Penelitian

Penelitian yang dilakukan tentunya memiliki manfaat tersendiri. Dalam penelitian ini, diharapkan dapat meberikan manfaat sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan, informasi untuk menambah pengetahuan dan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan langkah kebijakan yang lebih baik dan tepat di masa


(23)

8

Mela Helfiani,2016

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION) TERHADAP KEMAMPUAN SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mendatang dalam peningkatan mutu pendidikan matematika. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan kepada dunia pendidikan untuk dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Motivasi dapat dijadikan pendorong bagi siswa untuk meningkatkan kemampuan belajar siswa.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi penulis, hasil penelitian ini dapat menjadi bekal untuk terjun langsung ke dunia pendidikan sebagai seorang calon guru. b. Bagi guru, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan

sebagai masukan dan dasar pemikiran guru dan calon guru untuk dapat memilih model pembelajaran yang tepat dalam kegiatan belajar mengajar.

c. Bagi siswa, hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu siswa agar lebih termotivasi untuk memperoleh prestasi belajar yang lebih baik.

G. Sistematika Penulisan Skripsi

Sistematika penulisan skripsi ini berisi rincian tentang urutan penulisan dari setiap bab dan bagian bab dalam skripsi, mulai dari bab 1 hingga bab terakhir. Dalam penelitian ini, memiliki susunan sesuai dengan Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Universitas Pendidikan Indonesia 2013. Berikut sistematika penulisan penelitiannya:

1. Bab I Pendahuluan

Pada bab I dalam penelitian ini terdiri dari: latar belakang penelitian, identifikasi masalah penelitian, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan skripsi.

2. Bab II Kajian Pustaka

Pada bab II dalam penelitian ini terdiri dari : kajian pustaka, kerangka pemikiran dan hipotesis penelitian.


(24)

9

Mela Helfiani,2016

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION) TERHADAP KEMAMPUAN SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pada bab III berisi penjabaran yang rinci mengenai metode penelitian, termasuk beberapa komponen lainnya, yaitu : lokasi dan subjek populasi / sampel penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrument penelitian, proses pengembangan instrument, teknik pengumpulan data, serta analisis data.

4. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

Bab ini merupakan bab yang paling penting dalam sebuah penelitian. Dalam bab ini terdiri dari dua hal utama, yaitu : pengolahan atau analisis data untuk menghasilkan temuan berkaitan dengan masalah penelitian yang diambil, pertanyaan penelitian, hipotesis, tujuan penelitian. Dan pambahasan atau analisis temuan.

5. Bab V simpulan dan Saran

Bab simpulan dan saran menyajikan penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian.

6. Daftar Pustaka 7. Lampiran-lampiran


(25)

Mela Helfiani,2015

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION) TERHADAP KEMAMPUAN SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

25 BAB III

METODELOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian

Metode penelitian pendidikan dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan, Sugiyono (2010, hlm. 6). Metode penelitian adalah cara yang digunakan peneliti untuk pengumpulan data penelitiannya.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimen. Penelitian kuasi eksperimen cocok digunakan untuk penelitian di bidang pendidikan. Karena penelitian kuasi eksperimen merupakan metode eksperimen yang tidak memungkinkan peneliti melakukan pengontrolan penuh terhadap variabel dan kondisi eksperimen.

Pada penelitian ini, akan diberikan perlakuan terhadap variabel bebas kemudian akan diamati perubahan yang terjadi pada variabel terikat. Dalam penelitian ini melibatkan siswa satu kelas sebagai kelas kontrol dan siswa satu kelas sebagai kelompok eksperimen. Antara kelas eksperimen dan kelas kontrol diberikan dua kali uji tes dengan instrument soal yang sama. Kedua kelas diberi tes awal (pretest) dengan menggunakan tes yang sama untuk menguji kemampuan awal siswa dalam memecahkan suatu masalah matematis. Kemudian kelas kontrol diberi perlakuan pembelajaran konvensional (pembelajaran biasa) sedangkan kelas eksperimen diberi perlakuan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran ARIAS. Setelah diberi perlakuan dengan sistem pembelajaran yang berbeda, kedua kelas tersebut dites kembali dengan menggunakan tes yang sama pada kegiatan uji tes awal sebagai tes akhir (posttest). Dengan tujuan untuk mengetahui adanya peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis


(26)

26

Mela Helfiani,2016

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION) TERHADAP KEMAMPUAN SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

terhadap materi yang telah dipelajari dan perbandingan hasil antara kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah sebelumnya diberikan perlakuan yang berbeda.

B. Desain Penelitian

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi Eksperimental Design dengan bentuk Nonequivalent Control Group Design. Menurut Sugiyono (2010, hlm. 114) desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-veriabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Nonequivalent Control Group design memiliki kelas kontrol dan kelas eksperimen yang tidak dipilih secara random. Kelas eksperimen dan kelas kontrol dipilih secara disengaja atas pertimbangan-pertimbangan tertentu.

Berikut ini desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini sesuai dengan yang terdapat dalam buku Sugiyono (2010, hlm. 116) digambarkan sebagai berikut:

Tabel 3.1

Desain penelitian Nonequivalent Control Group Design Kelas Pretest Perlakuan Posttest

Eksperimen X


(27)

27

Mela Helfiani,2016

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION) TERHADAP KEMAMPUAN SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Agar tujuan dari penelitian ini dapat tercapai maka ada beberapa langkah alur penelitian yang harus dilakukan oleh peneliti. Secara garis besar gambaran alur penelitian tersebut dapat dilihat pada diagram alur penelitian dibawah ini:

Penulisan Laporan Analisis Data

Penarikan Kesimpulan Pembelajaran dengan model

pembelajaran ARIAS

Pembelajaran dengan

Pendekatan Konvensional

Pretes Pretes

Posttes Posttes

Pelaksanaan Penelitian

Angket

Penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaraan menggunakan model

pembelajaran ARIAS

Menyusun Instrument, Uji Coba Instrument dan Analisis Instrumen

Penelitian Perumusan Masalah Identifikasi Masalah

Penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaraan menggunakan

pendekatan Konvensional

Diagram 3.1 Alur Penelitian


(28)

28

Mela Helfiani,2016

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION) TERHADAP KEMAMPUAN SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Adapun penjelasan dari beberapa langkah alur penelitian yang harus dilakukan oleh peneliti pada diagram alur penelitian diatas, yaitu sebagai berikut:

1. Tahap pendahuluan

a. Melakukan studi pendahuluan melalui identifikasi masalah dan perumusan masalah

b. Menyusun proposal penelitian 2. Tahap perencanaan

a. Menyusun instrumen penelitian b. Melakukan uji coba instrumen tes c. Analisis instrumen

d. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 3. Tahap pelaksanaan

a. Memberikan tes awal (pretest) kepada kelas kontrol dan kelas eksperimen dengan soal yang telah diujicobakan untuk mengetahui kemampuan awal siswa

b. Memberikan perlakuan di kedua kelas tersebut. Di kelas kontrol dilakukan pembelajaran biasa (konvensional) yaitu pembelajaran yang rutin dilakukan di sekolah dan di kelas eksperimen dilakukan pembelajaran menggunakan model pembelajaran ARIAS

c. Memberikan tes akhir (posttest) kepada kedua kelas untuk mengetahui kemampuan siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran ARIAS dan pembelajaran biasa d. Siswa pada kelas eksperimen mengisi angket yang sudah dibuat

peneliti untuk mengetahui respons siswa terhadap pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran ARIAS

4. Tahap akhir

a. Mengolah data hasil pretest dan posttest


(29)

29

Mela Helfiani,2016

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION) TERHADAP KEMAMPUAN SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Menarik kesimpulan berdasarkan hasil pengolahan data d. Menyusun laporan penelitian

C. Lokasi, Subjek, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Tempat yang digunakan dalam penelitian ini adalah Sekolah Dasar Negeri Serang 2, yang beralat di jalan Ki Mas Jong No. 1 Kecamatan Serang, Kota Serang. Alasan memilih sekolah ini, karena jaraknya yang cukup dekat dengan tempat tinggal sehingga mudah untuk dijangkau, juga memudahkan dalam hal pengambilan data dan mengefisienkan waktu pelaksanaan penilitian. Dengan demikian penelitian yang dilakukan dapat berjalan lancar dan sesuai dengan rencana penelitian yang telah disusun sebelumnya.

2. Subjek Penelitian

SD Negeri Serang 2 memiliki lima rombongan belajar pada kelas V, yaitu Va sampai dengan Ve. Sehingga mempermudah penentuan kelas eksperimen dan kelas kontrol. Maka subjek yang dijadikan dalam penelitian ini adalah kelas Va dan IVc. Dimana untuk kelas Va berjumlah 35 siswa yang terdiri dari 18 siswa laki-laki dan 17 siswa perempuan. Untuk kelas Vc berjumlah 35 orang yang terdiri dari 20 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan. Namun, dalam pelaksanaan penelitian, tidak semua siswa dapat hadir. Oleh karena itu, dalam pengolahan data hanya di ambil 25 siswa pada masing-masing kelas yang selalu hadir pada saat dilakukan penelitian, ini dimaksudkan agar tidak menghambat pada saat pelaksanaan pengolahan data.

3. Populasi dan Sampel a. Populasi

Berdasarkan pendapat Sugiyono (2010, hlm. 117) dapat dijelaskan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh seorang peneliti untuk dipelajari dan


(30)

30

Mela Helfiani,2016

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION) TERHADAP KEMAMPUAN SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SDN 2 Kota Serang yang terdaftar pada tahun ajaran 2014/2015.

b. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2010, hlm. 118). Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas Va dan kelas Vc SDN 2 Kota Serang yang terdaftar pada tahun ajaran 2014/2015 yang dipilih secara acak sebanyak dua kelas. Satu kelas sebagai kelas eksperimen dan satu kelas sebagai kelas kontrol. Teknik sampel yang digunakan untuk penelitian ini adalah Purposive Sampling

atau sampel yang disengaja. Teknik ini dilakukan dengan memilih sampel berdasarkan pertimbangan tertentu yang kemudian akan ditetapkan sebagai sampel jika memenuhi pertimbangan-pertimbangan tersebut.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah untuk mengukur pengaruh model pembelajaran ARIAS terhadap kemampuan pemecahan masalah matematik. Data yang terhimpun akan dianalisis baik secara kuantitatif ataupun kualitatif sesuai dengan variabel-variabel penelitian.

Untuk mengukur variabel pertama, yaitu variabel kemampuan pemecahan masalah matematik, dalam penelitian ini akan menggunakan instrument tes. Menurut Ruseffendi (1993, hlm. 69), pengertian tes adalah sekumpulan soal atau pertanyaan yang dipakai untuk mengukur pengetahuan, keterampilan, kemampuan, atau inteligensi perorangan atau kelompok. Oleh karena itu, dalam penelitian ini tes sangat diperlukan untuk mengukur seberapa besar peningkatan yang terjadi pada siswa setelah dilakukan treatment.


(31)

31

Mela Helfiani,2016

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION) TERHADAP KEMAMPUAN SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tes kemampuan pemecahan masalah matematis yang digunakan dalam penelitian ini berupa esay dalam bentuk soal cerita, dengan tujuan agar siswa bisa memahami masalah yang terdapat pada soal tersebut, proses berpikirnya bertambah, dan mengetahui seberapa besar tingkat pemahaman siswa dalam soal pemecahan masalah tersebut. Dalam penyusunan tes kemampuan pemecahan masalah matematis siswa, diawali dengan penyusunan kisi-kisi soal yang mencakup subpokok bahasan, indikator kemampuan pemecahan masalah yang diukur, serta jumlah butir soal. Setelah membuat kisi-kisi, dilanjutkan dengan menyusun soal tes beserta kunci jawabannya. Adapun bentuk soal tes dan kunci jawaban yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

Tabel 3.2

Bentuk Soal Tes dan Kunci Jawaban

No Indikator Soal Kunci Jawaban

1 Membangun

pengetahuan baru dengan pemecahan masalah

Apa yang terjadi jika luas jajargenjang yang baru mempunyai tinggi dua kali dari jajargenjang yang semula? Jika jajargenjang yang semulanya memiliki alas 6 cm dan tinggi 2 cm

Luas jajargenjang baru akan mengalami perubahan yang lebih besar dari luas

jajargenjang yang semula. Karena, tbaru = 2 x tsemula t = 2 x 2 cm t = 4 cm Sehingga L = a x t = 6 x 4 = 24 cm2 2 Memecahkan

masalah

matematika dengan konteks lain

Budi ingin membuat sebuah layang-layang dari kertas. Jika ia ingin membuat layang-layang dengan luas 75 cm2 dan panjang diagonal pertama 15 cm. Maka berapa panjang diagonal kedua?

L = 75 cm2 d1 = 15 cm Maka, L = d1 x d2 2 75 = 15 x d2 2 75 x 2 = 15 x d2 150 = 15 x d2 d2 = 150


(32)

32

Mela Helfiani,2016

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION) TERHADAP KEMAMPUAN SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

15 = 10 cm 3 Menggunakan

berbagai strategi yang tepat untuk memecahkan masalah

Perhatikan dan amatilah gambar dibawah ini! Ada berapa banyakkah bangun persegi panjang tersebut?

a

b

c

Ada 6 persegi panjang, yaitu 1. (a) 2. (b) 3. (c) 4. (a,b) 5. (b,c) 6. (a,b,c)

4 Memonitor dan merefleksikan kembali proses pemecahan

masalah secara matematis

Adit menggambar sebuah bangun di papan tulis. Bangun itu mempunyai sisi sejajar dengan panjang masing-masing sisi tersebut 8 cm dan 6 cm, bangun itu juga memiliki sisi miring berhadapan yang sama panjang dengan tinggi 4 cm.

a. gambar bangun apakah itu? gambarlah bangun tersebut! b. berapa luas dari gambar bangun

tersebut?

a. Trapesium

b. a = 8 cm b = 6 cm t = 4 cm

Maka Luas trapesium tersebut adalah L =

Untuk mengukur sejauh mana kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal kemampuan pemacahan masalah. Polya (Anita dalam


(33)

33

Mela Helfiani,2016

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION) TERHADAP KEMAMPUAN SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Aulia, 2011, hlm. 15) menuliskan acuan pemberian skor pemecahan masalah, acuan tersebut untuk mengukur dan menilai soal kemampuan pemecahan masalah matematik siswa agar lebih objektif terhadap penilaian. Acuan pemberian skor tersebut, sebagai berikut:

Tabel 3.3

Acuan Pemberian Skor Aspek yang

dinilai Skor Keterangan

Pemahaman

Masalah 0

Salah mengiterpretasikan soal atau tidak ada jawaban sama sekali

1 Salah mengiterpretasikan sebagian soal atau mengabaikan kondisi soal

2 Memahami masalah atau soal selengkapnya Perencanaan

penyelesaian 0

Menggunakan strategi yang tidak relevan atau tidak ada strategi sama sekali

1 Menggunakan strategi yang kurang dapat dilaksanakan dan tidak dapat dilanjutkan

2

Menggunakan strategi yang benar tetapi mengarah pada jawaban yang salah atau tidak mencoba strategi yang lain

3 Menggunakan prosedur yang mengarah ke solusi yang benar

Pelaksanaan pehitungan

0 Tidak ada solusi sama sekali

1 Menggunakan beberapa prosedur yang mengarah ke solusi yang benar

2 Hasil saja sebagian tetapi hanya karena salah penghitungan saja

3 Hasil dan proses benar Pemeriksaan

kembali hasil perhitungan

0 Tidak ada pemeriksaan atau tidak ada keterangan apapun

1 Ada pemeriksaan tapi tidak tuntas

2 Pemeriksaan dilaksanakan untuk melihat kebenaran hasil dan proses dengan cara lain Untuk mendapatkan data yang baik maka diperlukan instrumen yang baik pula. Sebelumnya instrumen diujicoba kepada siswa agar diketahui lebih dahulu validitas dan reliabilitas dari instrument soal. Pembahasan sebagai berikut:


(34)

34

Mela Helfiani,2016

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION) TERHADAP KEMAMPUAN SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Suatu tes yang baik harus mempunyai tingkat validitas yang tinggi. Dalam Rahmat, C. dan Solehuddin (Humairoh, 2014, hlm. 34), validitas pada dasarnya menunjukkan pada tingkat ketepatan dalam mengungkap data. Oleh karena itu, untuk mengetahui bahwa soal-soal yang telah dibuat oleh peneliti adalah valid, maka dapat dilihat dari dua aspek, yaitu:

a. Validitas Teoritik

Menurut Suherman (2001, hlm. 130), validitas teoritik adalah validitas alat evaluasi yang dilakukan berdasarkan pertimbangan (judgement) teoritik atau logika mengenai suatu alat evaluasi berdasarkan evaluator. Dalam penelitian ini, instrumen dikonsultasikan kepada dosen pembimbing dan guru matematika agar hasil pertimbangan tersebut memadai. Adapun untuk melihat hasil dari uji validitas ini dapat dilihat pada lampiran C.

1) Validitas Muka

Validitas muka adalah validitas bentuk soal atau validitas tampilan, yaitu keabsahan susunan kalimat atau kata-kata dalam soal sehingga jelas pengertiannya atau tidak menimbulkan tafsiran lain (Suherman, 2001, hlm. 132). 2) Validitas Isi

Validitas isi adalah suatu alat evaluasi artinya ketepatan alat tersebut ditinjau dari segi materi yang dievaluasikan, yaitu materi (bahan) yang dipakai sebagai alat evaluasi yang merupakan sampel repsentatif dari pengetahuan yang harus dikuasai (Suherman, 2001, hlm. 131).

b. Validitas Empiris

Sebuah instrumen dapat dikatakan memiliki validitas empiris jika hasilnya sesuai dengan kriterium atau sebuah ukuran, dalam arti memiliki kesejajaran antara hasil tes dengan kriterium tersebut (Arikunto, 2009, hlm. 66). Teknik yang digunakan


(35)

35

Mela Helfiani,2016

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION) TERHADAP KEMAMPUAN SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

untuk mengetahui kesejajaran tersebut adalah teknik korelasi

product moment dengan angka kasar yang dikemukakan oleh Pearson sebagai berikut:

 

  ] ) ( . ][ ) ( . [ ) )( ( . 2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N rxy Keterangan : xy

r : Koefisien korelasi (koefisien validitas) N : Banyaknya peserta tes

X : Skor item Y : Skor total Dengan ketentuan:

Tabel 3.4

Kriteria Nilai Validitas Koefisien korelasi Klasifikasi 0.80<rxy≤1.00

0.60<rxy≤0.80 0.40<rxy≤0.60 0.20<rxy≤0.40 0.00<rxy≤0.20 rxy≤0.00

Validitas sangat tinggi Validitas tinggi

Validitas sedang Validitas rendah Validitas sangat rendah Tidak valid

Arikunto (2009, hlm. 75)

Untuk mengetahui validitas setiap butir soal, dalam penelitian ini soal tes/instrumen terlebih dahulu diujikan pada siswa lain yang bukan siswa tempat penelitian. Dalam hal ini, sekolah yang digunakan untuk validitas butir soal adalah SDN Neglasari. Hasil data yang diperoleh dihitung secara manual, sehingga diperoleh validitas setiap butir soal. Berikut hasil penghitungan uji validitas, menggunakan pilihan taraf signifikansi  = 0,05 dengan derajat kebebasan (dk=n-2) dan kriteria pengujian: jika

≥ berarti valid, dan jika < berarti tidak valid.

Tabel 3.5


(36)

36

Mela Helfiani,2016

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION) TERHADAP KEMAMPUAN SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Butir Soal

x1 x2 x3 x4

Jumlah Siswa 25 25 25 25

rxy 0,48 0,69 0,41 0,35

2,65 4,57 2,19 1,77

1,71 1,71 1,71 1,71

Kriteria Rendah Tinggi Sedang Rendah

Keputusan Valid Valid Valid Valid

2. Reliabilitas

Kata reliabilitas dalam bahasa Indonesia diambil dari kata

reliability. Sudah diterangkan dalam persyaratan tes, bahwa reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan. Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes itu dapat memberikan hasil yang tetap. Seandainya hasilnya berubah-ubah, perubahan yang terjadi dapat dikatakan tidak berarti. Dalam hal reliabilitas ini tuntutannya bahwa data tidak menyimpang dari yang sebenarnya artinya data tersebut benar. Instrumen yang baik adalah instrumen yang dapat dengan ajeg memberikan data yang sesuai dengan kenyataan.

Menurut Suherman (2001, hlm. 153) reliabilitas suatu alat ukur atau alat evaluasi dimaksudkan sebagai suatu

alat yang memberikan hasil yang tetap

sama (konsisten, ajeg). Hasil pengukuran itu harus tetap sama (relative sama) jika pengukurannya diberikan pada subyek yang sama meskipun dilakukan oleh orang, waktu dan tempat yang berbeda maka disebut alat ukur yang reliable. Untuk menghitung koefisien reliabilitas soal bentuk uraian rumus yang digunakan adalah rumus Alpha (Arikunto, 2009, hlm. 109) sebagai berikut:


(37)

37

Mela Helfiani,2016

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION) TERHADAP KEMAMPUAN SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Adapun kriteria yang digunakan untuk menginterpretasikan koefisien reliabilitas adalah dengan bertolak ukur pada aturan J.P Guilford, yaitu:

Tabel 3.6

Klasifikasi Reliabilitas Koefisien Reliabilitas Klasifikasi 0,90 < r11≤ 1,00

0,70 < r11≤ 0,90 0,40 < r11≤ 0,70 0,20 < r11 ≤ 0,40 r11 ≤ 0,20

Reliabilitas sangat tinggi Reliabilitas tinggi

Reliabilitas sedang Reliabilitas rendah

Reliabilitas sangat rendah Suherman (2001, hlm. 156) Tabel 3.7

Statistik Deskriptif Reliabilitas

Berdasarkan tabel di atas, hasil analisis uji validitas yang dilaksanakan di kelas V SDN Neglasari yang berjumlah 25 siswa terlihat bahwa klasifikasi koefisien reliabilitas terdapat pada interval 0,20 < r11 ≤ 0,40. Sehingga klasifikasi reliabilitas yang diperoleh adalah rendah. Untuk perhitungan lebih lengkap mengenai uji reliabilitas dapat dilihat pada lampiran C.

Butir Soal

x1 x2 x3 x4

Jumlah Siswa 25 25 25 25

6.33 5.97 3.04 4.48 19.82

110.68

r11

0.22


(38)

38

Mela Helfiani,2016

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION) TERHADAP KEMAMPUAN SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sedangkan pada variabel yang kedua, peneliti menggunakan instrument angket sebagai alat untuk mengukur dan mengetahui seberapa besar pengaruh yang terjadi pada siswa, pada saat peneliti menggunakan model pembelajaran ARIAS dalam kegiatan pembelajaran di kelas.

Angket digunakan untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran matematika dengan model pembelajaran ARIAS. Angket diberikan setelah pembelajaran selesai dilakukan, sehingga secara umum dapat memperlihatkan respon siswa mengenai pembelajaran melalui pernyataan yang diberikan. Angket dalam bentuk skala sikap ini menggunakan skala sikap tertutup yaitu skala sikap yang disusun dengan menyediakan pilihan jawaban lengkap sehingga responden hanya tinggal memberi tanda ceklist pada jawaban yang dipilih. Model skala sikap yang akan digunakan adalah model Skala Likert yang terdiri dari empat pilihan jawaban yaitu : Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS).

Angket tersebut berisi beberapa pertanyaan, diantaranya tentang keberanian dalam bertanya dan menjawab pertanyaan, perasaan suka atau tidaknya terhadap pembelajaran, pendapat mengenai pembelajaran menggunakan ARIAS, penguasaan kemampuan pemecahan masalah matematis setelah dilakukan pembelajaran, dan kesukaan terhadap suasana kelas ketika pembelajaran berlangsung. Skala sikap ini diberikan kepada siswa kelas eksperimen setelah dilaksanakan tes akhir. Adapun bentuk angket dan kriteria penilaiannya yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

Tabel 3.8 Bentuk Angket

No. Pernyataan Jawaban

SS S TS STS

1 Saya senang belajar matematika.

2 Pelajaran matematika sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.


(39)

39

Mela Helfiani,2016

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION) TERHADAP KEMAMPUAN SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3 Saya terpaksa belajar matematika

karena matematika merupakan salah satu pelajaran yang wajib diikuti di sekolah.

4 Saya menyukai belajar matematika dengan cara yang disampaikan seperti sekarang.

5 Pembelajaran seperti ini membuat saya malas untuk mengikuti pelajaran matematika.

6 Saya merasa tertarik untuk memperdalam pelajaran matematika setelah mengikuti pembelajaran ini. 7 Dengan pembelajaran seperti ini, materi

matematika yang dipelajari lebih mudah dipahami dengan baik.

8 Cara mengajar guru membosankan sehingga saya sulit untuk memahami pelajaran ini.

9 Soal-soal yang diberikan membuat saya ingin tahu lebih banyak mengenai matematika dan mengajukan pertanyaan kepada guru dan teman.

10 Saya selalu merasa kesulitan ketika menyelesaikan soal-soal matematika.

Tabel 3.9

Kriteria Penilaian Angket Jenis

Pernyataan

Skor

SS S TS STS

Positif 5 4 2 1

Negatif 1 2 4 5

E. Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data 1. Teknik Pengumpulan Data


(40)

40

Mela Helfiani,2016

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION) TERHADAP KEMAMPUAN SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif berasal dari tes pemahaman konsep matematis, sedangkan data kualitatif berasal dari hasil angket yang berupa skala sikap siswa. Beberapa cara yang dilakukan untuk mengumpulkan data pada penelitian adalah sebagai berikut:

a. Tes, dilakukan sebelum dan sesudah proses pembelajaran terhadap kedua kelas baik eksperimen maupun kontrol. Waktu pelaksanaan tes awal dan tes akhir dilakukan secara bersamaan agar data yang dihasilkan lebih akurat dan tidak menimbulkan kebocoran soal dari siswa yang telah mendapatkan tes terlebih dahulu.

b. Angket diberikan kepada seluruh siswa kelas eksperimen. Instrument angket ini diberikan setelah seluruh pembelajaran selesai dilaksanakan dan setelah dilakukan posttest.

2. Teknik Pengolahan Data

a. Pengelolaan Data Kuantitatif

Pengolahan data yang dilakukan dalam penelitian ini, hanya pengolah data kuantitatif yang akan dianalisis terdiri dari data

pretest, posttest dan data gain. Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut:

1) Data pretest

Pretest adalah tes yang diberikan sebelum pembelajaran dimulai dan bertujuan untuk mengetahui sampai dimana penguasaan siswa dalam memahami materi pembelajaran matematika (pengetahuan dan keterampilan) yang akan diajarkan. Pretest ini akan dilaksanakan pada kelas eksperimen maupun pada kelas kontrol.

2) Data posttest

Posttest merupakan tes yang diberikan setelah pembelajaran dilakukan. Tes ini bertujuan untuk mengetahui sampai dimana pencapaian siswa terhadap materi pembelajaran


(41)

41

Mela Helfiani,2016

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION) TERHADAP KEMAMPUAN SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

setelah mengalami proses pembelajaran matematika di kelas. Sama seperti pretest, posttest dilaksanakan pada kelas eksperimen maupun pada kelas kontrol.

3) Data Gain

Setelah pretest dan posttest dilaksanakan, langkah selanjutnya adalah menghitung gain (peningkatan) kemampuan komunikasi matematik siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Gain yang digunakan adalah gain ternormalisasi.

Untuk menganalisis data pretest, data posttest dan data gain ternormalisasi maka dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:

1) Uji normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sebaran data dalam penelitian berdistribusi normal atau tidak. Hipotesis yang telah dirumuskan, nantinya akan di uji menggunakan perhitungan statistika, antara lain dengan meghitung normalitas, homogenitas data dan uji hipotesis.

Perumusan hipotesis pengujian adalah sebagai berikut: H0: Data sampel dari populasi yang berdistribusi normal H1: Data sampel dari populasi yang tidak berdistribusi

normal

Menurut Santoso, S. (dalam Humairoh, 2014, hlm. 50) kriteria pengambilan keputusan yaitu :

Nilai sig. < 0,05 distribusi adalah tidak normal berarti ditolak

Nilai sig. > 0,05 distribusi adalah normal berarti diterima.

Adapun untuk mengolah normalitas data pada penelitian ini digunakan program software Statistics Passage for the Social Sciense (SPSS) for windows. Dengan cara memasukkan data yang akan diproses pada program, kemudian pilih analyze,


(42)

42

Mela Helfiani,2016

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION) TERHADAP KEMAMPUAN SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

descriptive statistics dan explore, maka akan keluar berupa

output nilai uji normalitas yang diinginkan setelah sebelumnya melengkapi data input.

2) Uji homogenitas

Jika data yang diperoleh berdistribusi normal, langkah selanjutnya adalah melakukan uji homogenitas untuk mengkaji apakah sebaran data berasal dari populasi yang homogen atau tidak. Dalam penelitian ini untuk mengetahui hasil uji homogenitas antara kelas ekperimen dan kelas kontrol dilakukan dengan menggunakan bantuan software Statistics Passage for the Social Science (SPSS) 21.0 for windows.

Hipotesis yang digunakan dalam uji homogenitas ini, yaitu: H0 : Kedua varians sama (homogen)

H1 : Kedua varians berbeda (heterogen)

Menurut Santoso (dalam Humairoh, 2014, hlm. 53) Kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:

Nilai signifikansi (Sig.) ≤ 0,05 maka data berasal dari populasi yang mempunyai varians tidak sama berarti ditolak.

Nilai signifikansi (Sig.) ≥ 0,05 maka data berasal dari populasi yang mempunyai varians sama berarti diterima.

0,05 = (α) Taraf signifikansi. 3) Uji Hipotesis

Setelah uji normalitas dan uji homogenitas dilakukan, maka dilanjutkan dengan melakukan uji dua pihak, yaitu uji kesamaan dua rata-rata skor pretest dengan menggunakan uji dua pihak yang bertujuan untuk mengetahui apakah kedua


(43)

43

Mela Helfiani,2016

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION) TERHADAP KEMAMPUAN SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kelas (eksperimen dan kontrol) memiliki rata-rata awal yang sama atau tidak.

Uji hipotesis menggunakan uji-t dua sampel. Uji-t dua sampel ini termasuk kepada uji perbandingan (uji komparatif). Gunanya uji komparatif adalah untuk menguji signifikansi hasil penelitian yang berupa perbandingan keadaan variable dari dua rata-rata sampel.

Adapun perumusan hipotesis yang digunakan pada uji kesamaan dua rata-rata (uji-t) pada penelitian ini adalah: H0 : Terdapat kesamaan nilai rata-rata kemampuan

pemecahan masalah matematik antara siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol

H1 : Tidak terdapat kesamaan nilai rata-rata kemampuan pemecahan masalah matematik antara siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol

Dengan kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:

Jika signifikansi (Sig.) ≥ 0,05 maka diterima Jika signifikansi (Sig.) ≤ 0,05 maka ditolak

Adapun perhitungan uji-t dalam penelitian ini, akan diperoleh menggunakan software untuk menghitung data statistik, yaitu program SPSS setelah mengatahui normalitas dan homogenitas datanya, dengan cara memasukan input atau data yang akan diolah pada cell baru (variabel view)

kemudian pilih analisis compare means dan independent– samples t test. Setelah dimasukan data pada variebel view

maka akan keluar output berupa tabel uji-t. 4) Perhitungan Gain Ternormalisasi

Perhitungan gain ternormalisasi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana peningkatan kemampuan dasar pemecahan


(44)

44

Mela Helfiani,2016

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION) TERHADAP KEMAMPUAN SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

masalah siswa selama penelitian ini baik dengan pembelajaran menggunakan pendekatan RME maupun pembelajaran yang menggunakan pendekatan konvensional. Adapun perhitungan gain ternormalisasi menggunakan bantuan software Ms. Exel dengan rumus dari Melzer, sebagai berikut: % 100 . . . . x pretes skor ideal skor pretes skor postes skor g   

Dimana skor ideal yaitu 100.

Untuk mellihat peningkatan N-Gain siswa, maka sebagai acuan menggunakan tabel yang tertera di bawah ini.

Tabel 3.10 Klasifikasi N–Gain

Gain Klasifikasi

g>0,7 gain tinggi

0,3<g≤0,7 gain sedang

g≤0,3 gain rendah

b. Pengelolaan Data Kualitatif

Data Kualitatif ini berupa Angket. Kategori jawaban angket dari Skala Likert terdiri dari empat pilihan jawaban, yaitu : Sangat Setuju (SS), Setuju(S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Untuk pernyataan positif (favorable) kategori SS diberi skor tertinggi , makin menuju ke STS skor yang diberikan berangsur-angsur menurun. Sebaliknya untuk pernyataan negative (unfavorable) untuk kategori SS diberi skor terendah, makin menuju ke STS skor yang diberikan berangsur-angsur makin tinggi (Suherman, 2001, hlm. 189).


(45)

45

Mela Helfiani,2016

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION) TERHADAP KEMAMPUAN SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sebelum melakukan penafsiran data, data dipersentasikan menurut alternatif jawabannya dengan menggunakan rumus persentase (Riduwan, 2003, hlm. 41) yaitu berikut ini.

Persentase Responden = x 100%

Angket disajikan dalam bentuk tabel untuk mempermudah dalam menginterpretasikannya dan tabelnya adalah sebagai berikut:

Tabel 3.11

Skala Skor Jawaban Angket

Jawaban Bobot pertanyaan

Positif Negatif SS

S TS STS

5 4 2 1

1 2 4 5 Tabel 3.12

Kriteria Interpretasi Skor Angket

Besar Persentase Tafsiran

0% - 20% 21% - 40% 41% - 60% 61% - 80% 81% - 100%

Sangat lemah Lemah Cukup Kuat Sangat kuat


(46)

Mela Helfiani,2015

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION) TERHADAP KEMAMPUAN SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis pada seluruh tahap penelitian di SD Negeri Serang 2, ada beberapa kesimpulan yang berkaitan dengan pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction), yaitu:

1. Kemampuan pemecahan masalah matematik siswa kelas eksperimen lebih baik dibandingkan siswa kelas kontrol setelah mendapatkan pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction). 2. Peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematik, berpengaruh

baik pada siswa yang diberikan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) daripada siswa yang diberikan pembelajaran menggunakan model pembelajaran biasa (konvensional). Hal tersebut berdasarkan hasil signifikansi yang diperoleh menunjukkan hasil yang berbeda, yang ditujukan dari hasil rata-rata kedua kelas yang berbeda menggunakan analisis uji-t setelah sebelumnya data hasil tes akhir tersebut berdistribusi normal dan memiliki variansi homogenitas yang sama. Artinya, hal ini menandakan bahwa pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) berpengaruh positif terhadap kemampuan pemecahan masalah matematik siswa kelas V-A di SDN Serang 2.

3. Dari data sikap siswa yang telah dianalisis, dapat disimpulkan bahwa dari 25 siswa, secara keseluruhan menunjukan kesan yang positif terhadap pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment,


(47)

92

Mela Helfiani,2016

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION) TERHADAP KEMAMPUAN SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Satisfaction). Dan dalam hal pemecahan masalah, hampir seluruh siswa sudah bisa memecahkan masalah tentang materi yang dipelajari. B. Saran

Dari hasil penelitian dan kesimpulan mengenai pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) ada beberapa saran untuk dipertimbangkan sebagai upaya perbaikan yang lebih baik lagi ke depannya, di antaranya sebagai berikut:

1. Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) membutuhkan waktu yang relatif banyak, sehingga penggunaan alokasi waktu harus benar-benar diperhatikan oleh guru agar pelaksanaan pembelajaran dapat berjalan dengan optimal.

2. Model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dapat digunakan sebagai salah satu variasi dalam pembelajaran matematika, karena dengan menggunakan model pembelajaran ARIAS siswa dapat terlibat secara aktif, dapat menumbuhkan rasa percaya diri yang tinggi dan dapat meningkatkan motivasi dan kreatifitas siswa dalam belajar sehingga siswa dapat lebih memahami konsep matematika.


(1)

Mela Helfiani,2016

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION) TERHADAP KEMAMPUAN SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

masalah siswa selama penelitian ini baik dengan pembelajaran menggunakan pendekatan RME maupun pembelajaran yang menggunakan pendekatan konvensional. Adapun perhitungan gain ternormalisasi menggunakan bantuan software Ms. Exel dengan rumus dari Melzer, sebagai berikut:

% 100 .

.

. .

x pretes skor ideal skor

pretes skor postes skor g

  

Dimana skor ideal yaitu 100.

Untuk mellihat peningkatan N-Gain siswa, maka sebagai acuan menggunakan tabel yang tertera di bawah ini.

Tabel 3.10 Klasifikasi N–Gain

Gain Klasifikasi

g>0,7 gain tinggi

0,3<g≤0,7 gain sedang

g≤0,3 gain rendah

b. Pengelolaan Data Kualitatif

Data Kualitatif ini berupa Angket. Kategori jawaban angket dari Skala Likert terdiri dari empat pilihan jawaban, yaitu : Sangat Setuju (SS), Setuju(S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Untuk pernyataan positif (favorable) kategori SS diberi skor tertinggi , makin menuju ke STS skor yang diberikan berangsur-angsur menurun. Sebaliknya untuk pernyataan negative (unfavorable) untuk kategori SS diberi skor terendah, makin menuju ke STS skor yang diberikan berangsur-angsur makin tinggi (Suherman, 2001, hlm. 189).


(2)

45

Mela Helfiani,2016

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION) TERHADAP KEMAMPUAN SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sebelum melakukan penafsiran data, data dipersentasikan menurut alternatif jawabannya dengan menggunakan rumus persentase (Riduwan, 2003, hlm. 41) yaitu berikut ini.

Persentase Responden = x 100%

Angket disajikan dalam bentuk tabel untuk mempermudah dalam menginterpretasikannya dan tabelnya adalah sebagai berikut:

Tabel 3.11

Skala Skor Jawaban Angket

Jawaban Bobot pertanyaan

Positif Negatif SS

S TS STS

5 4 2 1

1 2 4 5 Tabel 3.12

Kriteria Interpretasi Skor Angket Besar Persentase Tafsiran

0% - 20% 21% - 40% 41% - 60% 61% - 80% 81% - 100%

Sangat lemah Lemah Cukup Kuat Sangat kuat


(3)

Mela Helfiani,2015

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION) TERHADAP KEMAMPUAN SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis pada seluruh tahap penelitian di SD Negeri Serang 2, ada beberapa kesimpulan yang berkaitan dengan pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction), yaitu:

1. Kemampuan pemecahan masalah matematik siswa kelas eksperimen lebih baik dibandingkan siswa kelas kontrol setelah mendapatkan pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction). 2. Peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematik, berpengaruh

baik pada siswa yang diberikan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) daripada siswa yang diberikan pembelajaran menggunakan model pembelajaran biasa (konvensional). Hal tersebut berdasarkan hasil signifikansi yang diperoleh menunjukkan hasil yang berbeda, yang ditujukan dari hasil rata-rata kedua kelas yang berbeda menggunakan analisis uji-t setelah sebelumnya data hasil tes akhir tersebut berdistribusi normal dan memiliki variansi homogenitas yang sama. Artinya, hal ini menandakan bahwa pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) berpengaruh positif terhadap kemampuan pemecahan masalah matematik siswa kelas V-A di SDN Serang 2.

3. Dari data sikap siswa yang telah dianalisis, dapat disimpulkan bahwa dari 25 siswa, secara keseluruhan menunjukan kesan yang positif terhadap pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment,


(4)

92

Mela Helfiani,2016

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION) TERHADAP KEMAMPUAN SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Satisfaction). Dan dalam hal pemecahan masalah, hampir seluruh siswa sudah bisa memecahkan masalah tentang materi yang dipelajari. B. Saran

Dari hasil penelitian dan kesimpulan mengenai pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) ada beberapa saran untuk dipertimbangkan sebagai upaya perbaikan yang lebih baik lagi ke depannya, di antaranya sebagai berikut:

1. Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) membutuhkan waktu yang relatif banyak, sehingga penggunaan alokasi waktu harus benar-benar diperhatikan oleh guru agar pelaksanaan pembelajaran dapat berjalan dengan optimal.

2. Model pembelajaran ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Satisfaction) dapat digunakan sebagai salah satu variasi dalam pembelajaran matematika, karena dengan menggunakan model pembelajaran ARIAS siswa dapat terlibat secara aktif, dapat menumbuhkan rasa percaya diri yang tinggi dan dapat meningkatkan motivasi dan kreatifitas siswa dalam belajar sehingga siswa dapat lebih memahami konsep matematika.


(5)

Mela Helfiani,2016

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION) TERHADAP KEMAMPUAN SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

93

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, dkk. (2011). Strategi Pembelajaran Sekolah Terpadu. Jakarta: Prestasi Pustaka

Arikunto, S. (2009). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Aulia, S. I. (2011). Penerapan Teknik Mencatat Mind Map terhadap Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa SMP. Skripsi FKIP UNTIRTA

Humairoh, I. S. (2014). Pengaruh Pendekatan Realistic Mathematics Education terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik di Kelas IV SDN Serang 7. Skripsi, S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Pendidikan Indoneia.

Krulick, S. And Rudnick, J.A., (1995). The new sourceschool for teaching reasoning and problem solving in elementry school. Allyn and Bacon: Boston, London, toronto, Sydney, Tokyo and Singapore.

Meltzer, D. E. (2002). The Relantionship Between Mathematics Preparation and

Conceptual Learning Gains in Physics: A Possible in “Hiden Variable” in

Diagnostic Pretest Scores. [online]. Tersedia: Http: //www. Physics. Iastate. Edu/per/docs/AJP-Dec-2002-Vol.70-1259-1268. Pdf. [11 Februari 2015]. Putra, R. W. Y. (2011). Penerapan Pendekatan Konflik Kognitif dalam

Pembelajaran Matematika untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa SMA. Skripsi FKIP UNTIRTA

Riduwan. (2010). Dasar-dasar Statistika. Bandung : Alfabeta

Ruseffendi, E. T. (1993). Statistika Dasar untuk Penelitian Pendidikan. Bandung: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan Pendidikan Tinggi. Ruseffendi, E. T. (2006). Pengantar kepada Membantu Guru Mengembangkan

Kompetensinya dalam Pengajaran Matematika untuk Meningkatkan CBSA. Bandung: Tarsito.

Sagala, S. (2009). Konsep dan Makna Pembelajaran untuk Membantu Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar. Bandung: Alfabeta.


(6)

94

Mela Helfiani,2016

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION) TERHADAP KEMAMPUAN SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK DI SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Sudjana. (2002). Metoda Statistika. Bandung: Trasito.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suherman, H. E. (2001). Evalusi Proses dan Hasil Pembelajaran Matematika. Jakarta: Universitas Terbuka

Sumarmo, U. (2010). Berpikir dan Disposisi Matematika : Apa, Mengapa, dan Bagaimana Dikembangkan Peserta Didik. Artikel: FPMIPA UPI.

Suwangsih, E. & Tiurlina. (2013). Model Pembelajaran Matematika. Bandung: UPI Press.


Dokumen yang terkait

Penerapan Model Pembelajaran Arias (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, Dan Satisfaction) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Siswa Kelas V Mi Unwaanunnajah

1 9 186

peranan model pembelajaran arias (Assurance, relavance, interest, assessment dan satisfaction untuk meningkatkan aktivitas belajar matematika siswa; penelitian tindakan kelas di MTs. Sa'aadatul mahabbah Pondok Cabe

0 6 202

PENINGKATAN MOTIVASI BERPRESTASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment dan Satisfaction).

0 0 8

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT AND SATISFACTION) BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN APLIKASI PADA MATA PELAJARAN TIK SMA.

0 1 49

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, AND SATISFACTION) TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR KKPI PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 PEDAN.

0 1 229

PENERAPAN METODE ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS SURAT NIAGA ipi143058

0 0 6

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SOAL CERITA PECAHAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION (ARIAS) | Sularmi | Jurnal Didaktika Dwija Indria (SOLO) 10283 21910 1 PB

0 3 8

82297055 Penerapan Model Arias Assurance Relevance Interest Assesment and Satisfaction

0 0 5

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X DALAM PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (Assurance, Relevance, Interest, Assessment, dan Satisfaction)

0 0 6

1 PENERAPAN MODEL ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, SATISFACTION) UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA DAN MEREDUKSI MISKONSEPSI SISWA DI SMA

0 0 13