PERAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENGEMBANGKAN KARAKTER TANGGUNGJAWAB PESERTA DIDIK DI ERA GLOBALISASI : StudiDeskriptifAnalitis Di SMA Negeri 1 Baleendah.

(1)

TESIS

DiajukanUntukMemenuhi Salah SatuSyaratdalamMemperolehGelar Magister PendidikanpadaProgram StudiPendidikanKewarganegaraan

SekolahPascasarjanaUniversitasPendidikan Indonesia

Oleh

Dinar SugianaFitrayadi 1202098

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2 0 1 4


(2)

(StudiDeskriptifAnalitis Di SMA Negeri 1 Baleendah)

Oleh

Dinar SugianaFitrayadi

Sebuah tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan pada program studipendidikankewarganegaraansekolahpascasarjana

©Dinar SugianaFitrayadi 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

(StudiDeskriptifAnalitis Di SMA Negeri 1 Baleendah)

Oleh:

Dinar SugianaFitrayadi 1202098

Disetujuidandisahkanoleh: Pembimbing 1

Prof. Dr. H. Sapriya, M.Ed NIP.19630820 198803 1 001

PembimbingII

Prof. Dr. H. Aim Abdulkarim, M.Pd NIP.19590714 198601 1 001

Mengetahui,

Ketua Program StudiPendidikanKewarganegaraan UniversitasPendidikan Indonesia

Prof. Dr. H. Sapriya, M.Ed NIP.19630820 198803 1 001


(4)

GLOBALISASI (StudiDeskriptifAnalitis Di SMA Negeri 1

Baleendah)”inibesertaseluruhisinyaadalahbenar-benarkaryasayasendiri,

dansayatidakmelakukanpenjiplakanataupengutipandengancara-cara yang tidaksesuaidenganetikakeilmuwan yang berlakudalammasyarakatkeilmuwan. Ataspernyataanini,

sayasiapmenanggungresikoatausanksidijatuhkankepadasayaapabilakemudianditemuk anadanyapelanggaranterhadapetikakeilmuwandalamkaryasayaini,

atauadaklaimdaripihak lain terhadapkeasliankaryasayaini.

Bandung, Juli 2014 Yang membuatpernyataan,

Dinar SugianaFitrayadi NIM. 1202098


(5)

n magister di SekolahPascasarjanaUniversitasPendidikan Indonesia

denganmenyelesaikantesis yang berjudul

“PeranPendidikanKewarganegaraanSebagaiWahanaPengembanganKarakterTanggun gjawabPesertaDidik Di Era Globalisasi (StudiDeskriptifAnalitis Di SMA Negeri 1 Baleendah)” untuk di sidangkan di hadapanparapenguji.

PenelitiantesisinifokuspadasejauhmanaperandarimatapelajaranPendidikanKewa rganegaaraan, yang semuanya dilator

belakangiolehkemorosotannilai-nilaidannormagenerasimudabangsa Indonesia

khususnyadikalanganpesertadidiksebagaiakibatdaripesatnya era globalisasi,

penelitianini di fokuskanterhadapkelas XI di SMA Negeri 1

Balendahdenganmelihatperencanaan yang dilakukanoleh guru PKnbeserta proses pembelajaran di kelas.

Penulismenyadari, sekalipunmelalui proses pendampingan yang intensifdariparapembimbingselamapenyusunan,

akantetapikarenaketerbatasanpenulisdalammentransformasikanmasukan-masukanpembimbingkedalamtulisaninimakatesis yang dihasilkanmasihjauhdari kata sempurna. Sekaitandenganitu, penulismengharapkan saran dankritik yang sifatnyakonstruktifgunaperbaikan di masa yang akandatang. Akhirnya, besarharapanpenulishasilpenelitianinimempunyainilaimanfaatbagipembaca,

khususnyadalamrangkapengembangankeilmuanpendidikankewarganegaraan. Bandung,Juli2014


(6)

elesaikanTesisinitepatpadawaktunya.Padahakikatnya,

Tesisinitidakakantersusundenganbaiktanpabantuandariberbagaipihak,

baiksecaralangsungmaupuntidaklangsung. Karenaitu,

penulisinginmengucapkanterimakasihdanapresiasi yang

setinggi-tingginyakhususnyauntukkedua orang

tuapenulisayahandaAgusHermayadidanIbundaImas T Gartika yang

selalumemberikandukungan, doadankasihsayangbaikmateriilmaupunmoriil yang tidakakanpernahbisaterbalassampaiakhirhayatpenulis “nuhunmahpak, hapuntenteuacantiasangabahagiakeunkanujantensepuh”.

Selainitupenulisjugamengucapkanterimakasihkepada:

1. Prof. Dr. H. SunaryoKartadinata, M.PdselakuRektorUniversitasPendidikan Indonesia.

2. Prof. Dr. H. DidiSuryadi,

M.EdselakuDirekturSekolahPascasarjanaUniversitasPendidikan Indonesia

3. Prof. Dr. H. Sapriya, M.EdselakuKetua Program

StudiPendidikanKewarganegaraanSekolahPascasarjanaUniversitasPendidikan

Indonesia, sekaligussebagaipembimbing I yang dengansabar,

perhatiandanpenuhikhlasmembimbing, memberikanmotivasi, masukandan saran sertamenjadi partner diskusidenganpenulishinggatesisinidapatterselesaikan. 4. Prof. Dr. Aim Abdul Karim, M.Pd, selakuPembimbingII yang

selalumemberikanpengarahandanmotivasikepadapenulisuntuksegeramenyelesaika ntesis.

5. Seluruh dosen Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia yang telah memberikan segudang ilmu dan pengalaman kepada penulis.


(7)

selalumemberikandukunganberupadoadanmaterildalammemenuhikebutuhanpenul

isselamapenulisantesisini, semoga Allah SWT

selalumelimpahkankesehatandankebahagiaanuntukkeduanenekpenulis.

8. LiaYuliana. S.Pd (Neng) yang selalumemberikanperhatian, pengertian, dukungandanselalumenjadimotivasiserta inspirasi bagi penulis untuk selalu lebih

maju dan semangat dalam menggapai cita-cita.

“semogaTuhanselalumeridhoikitasampaiharibahagiaitutiba, amin”

9. SeluruhjajaranpengurusAsosiasiProfesiPendidikanPancasiladanKewarganegaraan Indonesia (AP3KnI), HimpunanMahasiswa Civics Hukum (HMCH), Civics

Hukum Motor Community (CHMC), Forum

KomunikasiMahasiswaSekolahPascasarjana (FKM SPs UPI),

10.Seluruhkakaktingkat, rekanseangkatan, danadiktingkat yang

telahmemberikanberibupengalamanbagipenulis, sertasemuapihak yang tidakdapatpenulissebutkansatupersatu.


(8)

Dinar SugianaFitrayadi, 2014

Peran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Karakter Tanggungjawab Peserta Didik Di Era Globalisasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latarbelakang ... 1

B. IdentifikasiMasalahdanPerumusanMasalah... 11

C. TujuanPenelitian ... 12

1. TujuanUmum ... 12

2. TujuanKhusus... 12

D. ManfaatPenelitian ... 13

E. StrukturOrganisasiTesis ... 13

BAB II KAJIAN TEORI ... 15

A. PendidikanKewarganegaraan ... 15

1. PengertianPendidikanKewarganegaraan ... 15

2. TujuanPendidikanKewarganegaraan ... 17

3. PembelajaranPKn ... 21

4. PKnSebagaiPendidikanKarakter ... 25

5. TinjauanTentang Guru PKn ... 29

a. Pengertian Guru ... 29

b. PerandanFungsi Guru PKnDalamMeningkatkanTanggungjawabPesertaDidik ... 32

c. Proses PembelajaranPKnBerbasisKarakterTanggungjawabPesertaDidik ... 35

B. KarakterTanggungjawab ... 36

1. PengertianKarakter ... 36

2. PengertianPesertaDidik ... 40

3. PendidikanKarakter ... 41

4. UrgensiPengembanganKarakter ... 43

5. TahapanPengembanganKarakter ... 45

6. Nilai-NilaiPengembanganKarakter ... 46

7. Karaktertanggungjawab ... 53

C. Globalisasi ... 54

1. PengertianGlobalisasi ... 54

2. DampakGlobalisasi ... 56

3. PKn Di Era Globalisasi ... 60

D. KerangkaPemikiran ... 64

E. PenelitianTerdahulu... 66

BAB III METODELOGI PENELITIAN ... 70

A. SubjekdanLokasiPenelitian ... 70

1. SubjekPenelitian ... 70


(9)

Dinar SugianaFitrayadi, 2014

Peran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Karakter Tanggungjawab Peserta Didik Di Era Globalisasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. DesainPenelitian ... 71

C. MetodePenelitian... 72

D. PenjelasanIstilah ... 75

E. InstrumenPenelitian ... 76

F. TeknikPengumpulan Data ... 86

1. Observasi... 86

2. Wawancara ... 86

3. Dokumentasi ... 87

4. Kuisioner (angket) ... 87

G. TeknikPengolahan Dan Analisis Data ... 87

H. Validitas Data ... 89

I. AlurPenelitian ... 93

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 94

A. Profil SMA Negeri 1 Baleendah ... 94

B. DeskripsiHasilPenelitian ... 98

1. DeskripsiHasilWawancara ... 98

2. DeskripsiHasilObservasi ... 113

3. DeskripsiHasilDokumentasi... 119

4. DeskripsiHasilAngket ... 124

C. PembahasanHasilPenelitian ... 132

1. PerencanaanPemebelajaranPknDalamPengembangan KarakterTanggungjawabPesertaDidik Di Era Globalisasi... 132

2. Proses PembelajaranPKnDalamPengembanganKarakterTanggungjawabPesert aDidik Di Era Globalisasi ... 141

3. KarakterTanggungjawabPesertaDidik Di Era Globalisasi ... 147

4. Solusi Yang Dikembangkan Guru PKnDalamRangka PengembanganKarakterTanggungjawabPesertaDidik Di Era Globalisasi ... 158

5. FaktorPendukung DanPenghambatDalamUpaya PengembanganKarakterTanggungjawabPesertaDidik Di Era Globalisasi ... 171

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 184

A. Kesimpulan ... 184

1. KesimpulanUmum ... 184

2. KesimpulanKhusus ... 185


(10)

Dinar SugianaFitrayadi, 2014

Peran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Karakter Tanggungjawab Peserta Didik Di Era Globalisasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dinar Sugiana F (1202098) “PERAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM

MENGEMBANGKAN KARAKTER TANGGUNGJAWAB PESERTA DIDIK DI ERA

GLOBALISASI (StudiDeskriptifAnalitis Di SMA Negeri 1 Baleendah)”

Penelitianinididasarkankepadafaktademoralisasisudahsedemikianakut,

pendidikansekolahselamainibisadikatakangagalpadaaspekkarakter.Sekolahterlaluterpesonadenga

n target-target akademis,

danmelupakanpendidikankarakter.Realitasinimembuatkreativitaskeberanianmenghadapiresiko, kemandirian, danketahanandalammelaluiberbagaiujianhidupmenjadirendah, Anakmudahfrustasi, menyerahdankehilangansemangatjuang.PendidikanKewarganegaraanbertujuanuntukmembentuk warganegara yang baik, warganegara yang kreatif, warganegara yang bertanggungjawab, warganegara yang cerdas, warganegara yang kritis, danwarganegara yang partisipatif.Masalahinidikajiuntukmendeskripsikanpentingnyapengembangankarakterbagipeserta

didikmelaluipendidikankewarganegaraandalammenghadapi era

globalisasi.Dalampenelitianinimenggunakanpendekatankualitatifdenganmetodedeskriptifanalitis

dengantujuanpenulisinginmendeskripsikankondisidilapangan yang

berkaitandenganPKnsebagaisalahsatumatapelajaran yang

berfungsisebagaipendidikankarakter.Pengumpulan data dilakukandengancarawawancara, observasi, dokumentasidanangketsebagai data pendukung. Lokasipenelitiandilakukan di SMA

Negeri 1 Baleendahdengansubjekpenelitian guru,

pesertadidikdankeaplasekolah.Hasilpenelitianmenunjukan 1)

perencanaanpembelajaranPKndilakukandenganmemasukannilainilaikarakterdanmengintegrasika

nnilai-nilaikaraktertersebutdalamsilabusdan RPP yang

merupakansalahsatusyaratsebelummelakukan proses belajar-pembelajaran. 2) dalam proses pembelajaran, nilai-nilaikaraktertanggungjawabdiintegrasikankedalamtigatahappembelajaran, yaitukegiatanpendahuluan, penutupdankegiatanintipembelajaran. 3) Karaktertanggungjawab yang dimilikiolehpesertadidik di era globalisasiinisangatlahbaik, pesertadidik yang ada di SMA Negeri 1 Baleendahpadamulanyasedikitbanyakterpengaruholehdampak-dampaknegatif yang

dibawaoleharusglobalisasi, akantetapisetelah proses

pengembangankaraktertanggungjawabpesertadidikdiintegrasikankedalampembelajarankhsusnya PendidikanKewarganegaraanterdapatperubahan yang sangatsignifikan. 4) solusi yang dikembangkandalamupayapengembangankaraktertanggungjawabpesertadidikterfokuspadapenge

mbangan media, metodedan model pembelajaran yang lebihinovatif. 5)

faktorpendukungdalamupayapengembangankaraktertanggungjawab di era globalisasi,

karenakemajuandalamsegalabidangmisalnyateknologi, informasi,

dankomunikasidapatdimanfaatkandalamproses pembelajaran di kelas.

Rekomendasipenelitianiniditujukankepadasekolah, guru, orang tua,

pesertadidikdanpenelitiselanjutnya.


(11)

Dinar SugianaFitrayadi, 2014

Peran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Karakter Tanggungjawab Peserta Didik Di Era Globalisasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Abstract

Dinar Sugiana F (1202098) CITIZENSHIP EDUCATION ROLE IN DEVELOPING CHARACTER STUDENTS RESPONSIBILITY IN THE ERA OF GLOBALIZATION (Descriptive Analytical Study at SMA Negeri 1 Baleendah)

Given the fact demoralization is so acute, as long as the school education can be said to fail on this aspect of the character. Schools too fascinated with academic targets, and forget about character education. This reality makes the courage to face the risk of creativity, independence, and resilience in life through a variety of tests to be low, Children easily frustrated, give up and lose morale. Citizenship education aims to form good citizens, citizens who are creative, responsible citizens, citizens who are intelligent, critical citizens, and citizen participation. This problem is studied to describe the importance of character development for students through civic education in the era of globalization. In this study used a qualitative approach with descriptive analytical method with the purpose of the writer wanted to describe the condition of the field related to the civic education as one of the subjects that serve as character education. The data was collected by interview, observation, documentation and questionnaires as supporting data. Location of the research conducted at SMAN 1 Baleendah the research subject teachers, learners and school keapla. The results showed 1) Civics lesson planning is done by entering the character values and integrate the character values in the syllabus and lesson plan is one of the requirements before making the teaching-learning process. 2) in the learning process, the values of the characters responsibility is integrated into the three stages of learning, namely preliminary activities, cover and core activities of learning. 3) The character of the responsibilities held by the students in the era of globalization is very good, there are learners in SMA 1 Baleendah at first somewhat influenced by the negative impacts brought about by globalization, but after the process of character development responsibilities learners integrated into the learning khsusnya Citizenship Education are very significant change. 4) solutions developed in the development of character responsibility learners focused on the development of media, methods and more innovative learning model. 5) supporting factors in the development of the character of responsibility in an era of globalization, because of advances in all fields of technology, for example, information, and communication can be utilized in the learning process in the classroom. This research recommendation is addressed to the school, teachers, parents, learners and researchers next.


(12)

Dinar SugianaFitrayadi, 2014

Peran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Karakter Tanggungjawab Peserta Didik Di Era Globalisasi


(13)

Dinar SugianaFitrayadi, 2014

Peran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Karakter Tanggungjawab Peserta Didik Di Era Globalisasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN A.LatarbelakangPenelitian

Pengaruh globalisasi yang membuat seolah dunia menjadi tanpa batas (bordesless) dan negara seolah menjadi global village menyebabkan arus komunikasi massa menjadi semakin massif. Arus komunikasi tersebut sedikit banyak mempengaruhi identitas nasional sebuah bangsa, kita banyak mengalami kemunduran. Dahlan (Wuryan. 2006: 141) mengetengahkan makna globalisasi yang didekati dari dua pemaknaan, yaitu : pertama, globalisasi sebagai sebuah proses meluas atau mendunianya kebudayaan manuseia, karena difasilitasi media komunikasi dan informasi yang mendukung kearah perluasan kebudayaan itu, kedua globalisasi diartikan sebagai proses menyempitnya ruang gerak budaya

manusia, Tentu saja, kata “sempit” di sini bukan berarti dunia yang mengecil atau

mengkerut, namun jarak atau batas-batas geografis menjadi sesuatu yang tidak berarti, bahkan terasa dekat sekali.

Sedangkan pengertian globalisasi menurut Sumardjan (Effendi dan Malihah, 2007 : 70) ialah proses terbentuknya sistem organisasi dan komunikasi antar masyarakat diseluruh dunia, yang bertujuan untuk mengikuti sistem dan kaidah-kaidah tertentu yang sama. Sedangkan Kalidjernih (2009 : 109) memberikan batasan mengenai globalisasi, yakni sebagai interkoneksi yang intensif antar individu, kelompok, masyarakat dan negara karena ekspansi kapitalisme. Dalam kamus ilmiah populer (Burhani dan Lawrens, tt : 170) globalisasi didefinisikan sebagai perwujudan perubahan secara menyeluruh di segala aspek kehidupan

Tantangan dan perkembangan lingkungan strategis, baik nasional maupun internasional, dalam berbagai bidang kehidupan semakin berat. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya di bidang informasi, komunikasi, dan transportasi yang amat cepat, ekskalasi pasar bebas antar negara dan bangsa yang


(14)

Dinar SugianaFitrayadi, 2014

Peran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Karakter Tanggungjawab Peserta Didik Di Era Globalisasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

semakin meningkat, iklim kompetisi dalam berbagai bidang kehidupan yang semakin ketat, dan tuntutan demokratisasi serta masalah hak asasi manusia, merupakan tantangan tersendiri yang harus dijawab oleh bangsa Indonesia agar kita tetap bisa hidup terus dan bertahan (survive) dalam percaturan kehidupan global.

Kehidupan manusia dalam era globalisasi telah terbawa pada suatu arus yang mengharuskan kita mengubah cara pandang terhadap diri kita sendiri maupun cara pandang terhadap orang lain. Pandangan suatu bangsa atau negara yang berpaling dari pandangan global hanya akan membuat bangsa atau negara itu terisolir. Dalam era globalisasi tak ada satu bangsa atau negara pun di dunia ini yang dapat bersembunyi atau mengisolasi diri dari pengaruh globalisasi.

Globalisasi yang melanda dunia pada umumnya dan Indonesia pada khususnya sampai saat ini masih memunculkan pro dan kontra. Hal ini disebabkan globalisasi itu sendiri dapat berdampak positif dan negatif bagi kehidupan masyarakat, misalnya perubahan budaya yang terjadi di dalam masyarakat tradisional, yakni perubahan dari masyarakat tertutup menjadi masyarakat yang lebih terbuka, dari nilai-nilai yang bersifat homogen menuju pluralisme nilai dan norma sosial merupakan salah satu dampak dari adanya globalisasi. Ilmu pengetahuan dan teknologi telah mengubah dunia secara mendasar. Komunikasi dan sarana transportasi internasional telah menghilangkan batas-batas budaya setiap bangsa. Kebudayaan setiap bangsa cenderung mengarah kepada globalisasi dan menjadi peradaban dunia sehingga melibatkan manusia secara menyeluruh.

Di era globalisasi ini setiap negara akan merasa bebas dalam memberikan pengaruhnya kepada negara lain, berbagai faham dan ideologi masuk keberbagai negara, seperti hal nya indonesia. Berbagai faham yang masuk ke indonesia bisa saja membawa bangsa ini kearah perubahan yang lebih baik maupun keadaan yang lebih terpuruk, dari berbagai faham tersebut antara lain (1) individualisme, (2) materalisme, (3) sekularisme, dan (4) hedonisme.


(15)

Dinar SugianaFitrayadi, 2014

Peran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Karakter Tanggungjawab Peserta Didik Di Era Globalisasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Jika pengaruh-pengaruh negatif tersebut diterima oleh masyarakat Indonesia dengan begitu saja tanpa menyaringnya terlebih dahulu, tentunya dapat mengancam eksistensi karakter dan jati diri bangsa Indonesia. Dalam hal ini, sangat diperlukan ketahanan dan ketangguhan bangsa Indonesia. Dengan modal ketahanan dan ketangguhan, kita akan menghadapi masalah yang timbul akibat globalisasi serta sikap bijaksana dalam memilah-milah budaya luar supaya pengaruh tersebut tidak merusak jati diri bangsa Indonesia

Globalisasi membawa perubahan-perubahan di dalam tatanan kehidupan sosial yang disebut sebagai jiwa globalisasi yang dikemukakan oleh James (Tilaar 2012: 23) sebagai berikut :

1. Interkonektivitas khususnya melalui hubungan komunikatif elektronik. Dalam setiap momentum baik dalam keadaan tatap muka maupun dalam isolasi kita secara individu merasa bagian dar dunia ini.

2. Kita lihat misalnya kemungkinan yang diberikan teknologi yang telah membuat interkonektivitas usia baik secara praksis maupun dalam ide.

3. Keamanan. Dengan adannya interkonektivitas dari manusia maka muncullah masalah keamanan karena kita berada ditengah masyarakat asing.

4. Keadilan dan demokratis merupakan hal yang imperatif dalam pengakuan hak asasi manusia.

5. Kemerdekaan, otonomi, dan transendensi. Kemerdekaan dan otonomi merupakan syarat mutlak untuk mengatasi keterbatsan dan penidasan. Demikian pula transendensi merupakan salah satu tuntutan hidup manusia yang mempunyai hak otonomi sendiri.

Karaktergenerasimudasudahberadapadatitik yang

sangatmengkhawatirkan.Moralitasbangsainisudahlepasdarinorma, etika agama, danbudayaluhur.

Seksbebasmenjadifenomenatanpabisadibendungsedikitpun.Kaumpelajarmasukdal ambudaya negative destruktifini.MenurutSugeng (Asmani, 2011:23)

akhir-akhirinipermasalahanfree seks(seksbebas)


(16)

Dinar SugianaFitrayadi, 2014

Peran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Karakter Tanggungjawab Peserta Didik Di Era Globalisasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kurangbaiktarafpenanamankeimanandanketaqwaanmereka.Sebanyak 42,3% pelajarCianjurtelahberhubungansekspranikah (Waspada, edisi 11 Februari, 2007).

Saatinitidaksulituntukmendapatkangambar-gambar yang

mempertontonkanbentuktubuhlewatmajalah porno,

menontonadeganadegankotorlewat VCD porno, handphonejugamenjadipenyebar porno aksidarisegipengeruhmasuknya IPTEK

Berikut ada beberapa fakta mengenai menurunnya etika dan moral pelajar/ mahasiswa yang di dapat dari berbagai masyarakat:

1. 15-20 persen dari remaja di Indonesia sudah melakukan hubungan seksual di luar nikah

2. 15 juta remaja perempuan usia 15-19 tahun melahirkan setiap tahunnya

3. Hingga Juni 2009 telah tercatat 6332 kasus AIDS dan 4527 kasus HIV positif di Indonesia, dengan 78,8 persen dari kasus-kasus baru yang terlaporkan berasal dari usia 15-29 tahun

4. Diperkirakan terdapat sekitar 270.000 pekerja seks perempuan yang ada di Indonesia, di mana lebih dari 60 persen adalah berusia 24 tahun atau kurang, dan 30 persen berusia 15 tahun atau kurang

5. Setiap tahun ada sekitar 2,3 juta kasus aborsi di Indonesia di mana 20 persen diantaranya adalah aborsi yang dilakukan oleh remaja

6. Berdasarkan data kepolisian, setiap tahun penggunaan narkoba selalu naik. Korban paling banyak berasal dari kelompok remaja, sekitar 14 ribu orang atau 19% dari keseluruhan pengguna.

7. Jumlah kasus kriminal yang dilakukan anak-anak dan remaja tercatat 1.150 sementara pada 2008 hanya 713 kasus. Ini berarti ada peningkatan 437 kasus. Jenis kasus kejahatan itu antara lain pencurian, narkoba, pembunuhan dan pemerkosaan.


(17)

Dinar SugianaFitrayadi, 2014

Peran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Karakter Tanggungjawab Peserta Didik Di Era Globalisasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

8. Sejak Januari hingga Oktober 2009, Kriminalitas yang dilakukan oleh remaja meningkat 35% dibandingkan tahun sebelumnya, Pelakunya rata-rata berusia 13 hingga 17 tahun.

Sumber: Warta warga Universitas Gunadarma Jakarta

Prilaku yang sering kita lihat dari bangsa ini adalah kebanyakan prilaku yang tidak baik, krisis prilaku baik dalam kehidupan masyarakat saat ini nampaknya pantas untuk disinggung. Terjadinya konflik dan prilaku yang berujung pada penganiayaan terhadap sesama, penyalahgunaan wewenang untuk kepentingan pribadi, mendahulukan kepentingan kelompok dari pada kepentingan bangsa dan negara mungkin disebabkan oleh berbagai faktor seperti faktor eksternal dan internal yang kurang baik. Faktor interal berkaitan dengan kualitas diri yang bersangkutan seperti kualitas ilmu keagamaan, kualitas karakter, stabilitas emosi dan kondisi batiniah lainnya yang ada pada diri yang bersangkutan, sedangkan faktor eksternal berupa situasi lingkungan keluarga yang kurang kondusif, situasi lingkungan yang tidak steril. Pengaruh yang negatif dari pergaulan, berita dari media massa yang kurang baik dan kondisi lingkungan lainnya yang secara langsung atau tidak berkontribusi terhadap prilaku menyimpang tersebut.

Namun dengan demikian perilaku menyimpang yang terjadi merupakan ancaman bagi eksistensi bangsa dan negara, hal itu mengindikasikan masih kurangnya rasa cinta dan tanggung jawab warganegara terhadap bangsa dan negaranya.

Siswa sebagai generasi muda penerus bangsa memegang peranan penting dalam menumbuhkan karakter sebagai identitas bangsa. Salah satu hal yang dapat dilakukan oleh para generasi muda untuk mengembangkan karakter yaitu dengan memanfaatkan pendidikan dengan sebaik-baiknya, karena pendidikan merupakan salah satu hal penting dalam hal pengembangan karakter

Pendidikan merupakan subsistem budaya yang memiliki peran strategis dalam menumbuhkembangkan potensi dan bakat manusia. Sumantri (2003:14),


(18)

Dinar SugianaFitrayadi, 2014

Peran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Karakter Tanggungjawab Peserta Didik Di Era Globalisasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menjelaskan bahwa pendidikan diakui sebagai suatu hal yang vital baik bagi individu yang kapasitas intelek dan kreativitasnya menjadi meningkat, maupun bagi bangsa dimana mereka merupakan kekuatan dari pada sumber-sumber manusia yang terlatih, selaras dengan pernyataan tersebut Suryadi (2002:1) mengemukakan bahwa pendidikan dipandang sebagai katalisator utama dalam pengemabngan sumber daya manusia, dengan anggapan bahwa semakin terdidik seseorang, semakin tinggi pula kesadaran terhadap kesehatan, parisipasi politik dan keluarga berencana, selain itu Sauri, (2010:1) berpendapat bahwa dengan pendidikan, karakter manusia sebagai individu dan sebagai masyarakat dapat dibentuk dan diarahkan sesuai dengan tuntutan ideal bagi proses pembangunan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pendidikan merupakan suatu hal yang penting dan memiliki nilai yang luhur bagi kehidupan suatu bangsa untuk mencapai tujuan dari pendidikan itu sendiri terutama di era globalisasi ini yang penuh dengan tantangan.

Pendidikan merupakan upaya terncana dalam proses pembimbingan dan pembelajaran bagi individu agar berkembang dan tumbuh menjadi manusia yang mandiri, bertanggung jawab, kreatif, berilmu, sehat dan berakhlak (berkarakter) mulia. Undang-Undang No 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional (sisdiknas) menegaskan, pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, betujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi waga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Dari penjelasan tersebut terlihat bahwa pendidikan nasional mengemban misi yang tidak ringan, yakni membangun manusia yang utuh dan paripurna yang memiliki nilai-nilai karakter yang agung disamping juga harus memiliki keimanan dan ketaqwaan. Karena itulah pendidikan menjadi agent of change yang harus mampu melakukan perbaikan karakter bangsa.


(19)

Dinar SugianaFitrayadi, 2014

Peran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Karakter Tanggungjawab Peserta Didik Di Era Globalisasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk membangun manusia yang memilki karakter yang agung seperti dirumuskan pada tujuan pendidikan nasional tersebut, dibutuhkan sistem pendidikan yang memiliki materi yang lengkap (kaffah), serta ditopang oleh pengelolaan dan pelaksanaan yang benar. Terkait dengan ini PKn memiliki tujuan seiring dengan pendidikan nasional. Secara umum pendidikan kewarganegaraan mengemban misi utama memanusiakan manusia, yakni menjadikan manusia yang mampu mengembangkan potensi yang dimilikinya sehingga berfungsi maksimal sesuai dengan aturan-aturan yang digariskan Allah SWT dan Rasulullah SAW yang pada akhirnya akan terwujud manusia yang utuh.

Sejak zaman Yunanai kuno, karakter sudah menjadi bagian inheren dari etika normatif dalam tiga arus utama yaitu etika keutamaan (virtues ethics), etika kewajiban (deontological ethics) dan etika konsekuensi (consequentialism) atau sering juga dijuluki etika kegunaan (utilitarinism ethics), dalam pandangan para filosof Yunani Kuno, hakikat seorang manusia itu ditentukan oleh karakter moralnya. Karakter-karakter moral ini berhubungan erat dengan standar-standar prilaku yang dapat atau tidak dapat diterima dalam ineraksi sosial.

MenurutPlato (Budimansyah 2010:40) menyatakan bahwa karakter pada dasarnya berhubungan dengan bagaimana individu seharusnya bertindak dan kualitas-kualitas keutamaan (virtues) apa yang diperlukan dalam masyarakat. Senada dengan hak tersebut Aristoteles dalam (Budimansyah 2010: 40) meyakini bahwa kualitas-kualitas utama atau keutamaan mengacu kepada hal dan tindakan yang baik.

Dalam derap kehidupan zaman sekarang ini ditandai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) yang sangat pesat, sehingga berimplikasi pada pola sikap, prilaku dan tindakan setiap manusia dalam kehidupannya. Sepanjang implikasi yang timbul akibat perkembangan iptek tersebut bersifat positif, tentulah tidak menjadi persoalan yang serius atau krusial. Namun, jika yang terjadi adalah sebaliknya dimana implikasi negatif muncul dengan lebih dominan, maka tentu saja perlu dicarikan alternatif pemecahan


(20)

Dinar SugianaFitrayadi, 2014

Peran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Karakter Tanggungjawab Peserta Didik Di Era Globalisasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

masalah yang timbul tersebut. Dalam konteks inilah pendidikan sangat berperan penting untuk menyiapkan warga negara yang mampu berfikir cerdas, analitis, dan kreatif untuk mengantisipasi berbagai dampak yang timbul dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terjadi dalam eskalase yang sangat cepat.

Dalam permasalahan tersebut, penulis mencoba untuk mengungkap fenomena penurunan karakter bangsa dikalangan peserta didik dengan menggunakan mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan sebagai alternatif dari pemecahan masalah tersebut, menurut Allen (wuryan, 2006: 76) menjelaskan bahwa:

“civiceducation, properly defined, as the product of the entire program of the school, certainly not simply of the social studies program, and ssuredly not merely of a course in civics. But civics has important function to perform. It confront the young adolescent for the first time in his experience with a complete view of citizenship function as rights and responsibilities in a democratic context”

Definisi di atas menekankan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan mengembangkan keseluruhan program sekolah, dimana berbagai pengalaman, minat serta kepentingan-kepentingan seperti kepentingan pribadi, masyarakat, dan negara diwujudkan dalam kualitas pribadi seseorang.

Pada dasarnya karakter itu melekat dalam diri setiap individu, maka Pkn memiliki fungsi sebagai pembangun karakter individu tersebut. Dalam UU No. 20 Tahun 2003 (Pasal 37) ayat 1 dinyatakan bahwa di dalam kurikulum sekolah, harus memuat mata pelajaran yang wajib diajarkan di sekolah yang salah satunya adalah bidang studi PKn.

Dalam PKn terdapat kekhasan yang dimiliki dalam hal upaya pembangunan karakter warganegara. Hal tersebut seperti yang terdapat dalam Sapriya (2007 : 204) yang mengatakan ada enam kekhasan PKn dibandingkan dengan studi lain yang sama-sama bertanggung jawab terhadap upaya pembangunan karakter warga negara yaitu :


(21)

Dinar SugianaFitrayadi, 2014

Peran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Karakter Tanggungjawab Peserta Didik Di Era Globalisasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Perlu dipertahankan bahwa PKn bukan bidang yang monodimensional tetapi PKn merupakan bidang yang multidimensional. Dalam materi PKn itu ada watak, ada misi pendidikan demokrasinya.

2. PKn merupakan pendidikan wahana pendidikan karakter bangsa. 3. PKn merupakan pendidikan nilai dan moral.

4. PKn adalah pendidikan bela negara yang diwujudkan dalam kewiraan. 5. PKn merupakan pendidikan politik karena PKn adalah wahana untuk

membangkitkan kesadaran berpolitik dari warga negara, berpolitik secara tegas.

6. PKn dimaksudkan untuk membangkitkan kesadaran hukum, karena itu beberapa negara nama yang dimaksud bukan civic education tetapi law

value education, bahkan ada street law education.

Sejalan dengan pendapat diatas, Galston (1989), Cogan (1998) dan Will Kymlika (2001), pendidikan kewarganegaraan pada dasarnya adalah pendidikan untuk membentuk seperangkat karakteristik sebagai warga negara yang sejalan dan demi pandangan hidup komunitas politik yang bersangkutan bukan sekedar mempelajari fakta-fakta tentang pranata dan prosedur kehidupan politik, tetapi juga mencakup pembelajaran serangkaian disposisi, kebajikan dan loyalitas. Pkn adalah pendidikan untuk mewarganegarakan orang-orang di dalam suatu komunitas. Pedidikan kewarganegaraan memfokuskan pada pembentukan karakter individu dalam hubungannya dengan partisipasinya dalam komunitas, seperti hormat, tanggung jawab, terbuka, perhatian, jujur, loyal, komit. Karakter demikian merupakan bagian dari karakter baik.

Pkn merupakan mata pelajaran yang multidimensional. PKn bukan hanya menekankan kepada aspek kognitif saja melainkan juga pendidikan karakter bangsa, nilai moral, kecintaan terhadap tanah air, pendidikan politik, dan kesadaran hukum. Mengingat hal tersebut,maka Pkn perlu diajarkan dari tingkat pendidikan dasar sampai kepada pendidikan yang paling tinggi karena mengingat misi dan tujuan PKn yaitu membentuk karakter warga negara yang baik. Karakter yang seharusnya dikembangkan oleh bangsa Indonesia hendaknya berupa konsep, nilai-nilai dan tindakan yang sesuai dengan aturan yang berlaku. Pancasila sebagai dasar negara akan menjadi landasan dalam berbagai jenis aturan ataupun di dalam


(22)

Dinar SugianaFitrayadi, 2014

Peran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Karakter Tanggungjawab Peserta Didik Di Era Globalisasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

program PKn. Maka dari itu dapat dinyatakan bahwa PKn merupakan bagian penting dari pendidikan karakter.

Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan untuk membentuk warga negara yang baik, warga negara yang kreatif, warga negara yang bertanggung jawab, warga negara yang cerdas, warga negara yang kritis, dan warga negara yang partisipatif. Warga negara yang bertanggung jawab (civics responsibilities) mengandung arti bertanggung jawab terhadap dirinya, terhadap Tuhannya, terhadap manusia lain, terhadap lingkungan alam, serta terhadap masyarakat dan bangsa serta negaranya. Warga negara yang cerdas (civics intellegence) dalam arti cerdas secara moral, secara spiritual, dan cerdas secara emosional.

Menurut Somantri (2001 : 279) pendidikan kewarganegaraan memiliki tujuan mendidik warga negara yang baik, yang dapat dilukiskan dengan „warga negara negara yang patriotik, toleran, setia terhadap bangsa dan negara, beragama,

demokratis…, Pancasila sejati. Cogan dalam (Nurmalina dan Syaifullah 2008:3), merumuskan PKn sebagai mata pelajaran dasar yang dirancang untuk mempersiapkan warga negara muda untuk mendorong peran aktif mereka di masyarakat.

Tujuan PKn adalah untuk membentuk warga negara yang baik. Wahab dan Sapriya (2011: 311- 312) mengidentifikasi warga negara yang baik sebagai berikut: (a) Warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan dengan baik hak- hak dan kewajibannya; (b) sebagai individu warga negara yang memiliki kepekaan dan tanggung jawab sosial; (c) mampu memecahkan masalah-masalahnya sendiri dan juga masalah-masalah kemasyarakatan yang cerdas sesuai dengan fungsi dan perannya; (d) memiliki sikap disiplin pribadi, maupun berpikir kritis, kreatif, dan inovatif.

Dari pendapat di atas, dapat ditegaskan bahwa PKn merupakan mata pelajaran dasar dengan konteks lintas bidang keilmuan yang wajib dimuat dalam kurikulum di semua jenjang pendidikan dan dimaksudkan sebagai bentuk usaha untuk mewujudkan warga negara yang demokratis dan berpartisipasi dalam


(23)

Dinar SugianaFitrayadi, 2014

Peran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Karakter Tanggungjawab Peserta Didik Di Era Globalisasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945.

Somantri (Azis dan sapriya 2011:316) menyatakan bahwa objekstudiPKnialahwarganegaradalamhubungannyadenganorganisasikemasyaraka tan, sosial, ekonomi, agama, kebudayaandannegara. Kata kunci dari pengertian ini adalah warga negara dengan hubungannya dengan pihak lain yang dimaksud adalah negara.

Dengan demikian, apabila fokus kajian diarahkan pada bidang telaahnya, maka sebenarnya ontologi PKn yang esensial adalah prilaku warga negara. Meskipun demikian, perlu disadari bahwa prilaku warga negara itu sangat kontekstual sehingga bidang kajian ini merupakan konteks dimana warga negara itu hidup dan berada.

Berangkat dari permasalahan tersebut penulis ingin mengetahui dan mengembangkan pendidikan karakter siswa di era globalisasi, yang mana globalisasi ini sedikit banyak dapat mempengaruhi karakter siswa. Maka dari itu penulis akan melakukan penelitian dengan judul : PERAN PENDIDIKAN

KEWARGANEGARAAN SEBAGAI WAHANA PENGEMBANGAN

KARAKTER TANGGUNGJAWAB PESERTA DIDIK DI ERA

GLOBALISASI”, Studi Deskriptif Analitis di SMA Negeri 1 Baleendah

B.Identifikasi Masalah Dan Perumusan Masalah

Ada beberapa identifikasi masalah dalam penelitian ini, yakni

1. Perkembangan IPTEK yang

sangatpesatmembuatpesertadidikdapatdenganmudahmengaksessegalaha

l yang inginmerekaketahui,


(24)

Dinar SugianaFitrayadi, 2014

Peran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Karakter Tanggungjawab Peserta Didik Di Era Globalisasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menyalahgunakankemajuan IPTEK tersebut, misalnyamengakses video porno, menggunakanhandphonepadasaatbelajar di kelas

2. Kehidupan manusia dalam era globalisasi telah terbawa pada suatu arus yang mengharuskan kita mengubah cara pandang terhadap diri kita sendiri maupun cara pandang terhadap orang lain. Pandangan suatu bangsa atau negara yang berpaling dari pandangan global hanya akan membuat bangsa atau negara itu terisolir.

3. Di era globalisasi ini setiap negara akan merasa bebas dalam memberikan pengaruhnya kepada negara lain, berbagai faham dan ideologi masuk keberbagai negara, seperti hal nya indonesia. Berbagai faham yang masuk ke indonesia bisa saja membawa bangsa ini kearah perubahan yang lebih baik maupun keadaan yang lebih terpuruk

4. Mengingatfaktademoralisasisudahsedemikianakut,

pendidikansekolahselamainibisadikatakangagalpadaaspekkarakter. Sekolahterlaluterpesonadengan target-target akademis, danmelupakanpendidikankarakter.

Realitasinimembuatkreativitaskeberanianmenghadapiresiko, kemandirian,

danketahanandalammelaluiberbagaiujianhidupmenjadirendah, Anakmudahfrustasi, menyerahdankehilangansemangatjuang.

5. Untuk membangun manusia yang memilki karakter yang agung seperti dirumuskan pada tujuan pendidikan nasional, dibutuhkan sistem pendidikan yang memiliki materi yang lengkap (kaffah), serta ditopang oleh pengelolaan dan pelaksanaan yang benar. Terkait dengan ini PKn memiliki tujuan seiring dengan pendidikan nasional.

Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, maka fokus masalah

penelitian ini yaitu “Bagaimana Peran Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai


(25)

Dinar SugianaFitrayadi, 2014

Peran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Karakter Tanggungjawab Peserta Didik Di Era Globalisasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

terarah, maka fokus masalah di atas dirinci dalam beberapa sub-masalah yang sekaligus, menjadi rumusan masalah penelitian, yakni sebagai berikut:

a. BagaimanarencanapembelajaranPKndalampengembangankaraktertanggun gjawabpesertadidik di era globalisasi?

b. Bagaimanaproses

pembelajaranPKndalampengembangankaraktertanggungjawabpesertadidik di era globalisasi?

c. Bagaimanakaraktertanggungjawabpesertadidik di era globalisasi?

d. Bagaimanasolusi yang dikembangkan guru

PKndalamrangkapengembangankaraktertanggungjawabpesertadidik di era globalisasi?

e. Apasajafaktorpendukungdanpenghambatdalamupayapengembangankarakt ertanggungjawabpesertadidik di era globalisasi?

C.Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Secara umum tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkapkan dan menggambarkan mengenai upaya pengembangan karakter siswa yang dibentuk melalui pembelajaran pendidikan kewarganegaraan di era globalisasi.

2. Tujuan Khusus

Secara khusus, tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkapkan dan menggambarkan :

a. RencamapembelajaranPKndalampengembangankaraktertanggungjawab pesertadidik di era globalisasi.

b. Proses

pembelajaranPKndalampengembangankaraktertanggungjawabpesertadi dik di era globalisasi

c. Karaktertanggungjawab yang di tampilkanpesertadidik di era globalisasi


(26)

Dinar SugianaFitrayadi, 2014

Peran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Karakter Tanggungjawab Peserta Didik Di Era Globalisasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

d. Solusi yang di

kembangkandalamrangkanpengembangankaraktertangggungjawabsisw a di era globalisasi

e. Faktorpendudkungdanpenghambatdalamupayapengembangankarakterta nggungjawabpesertadidik di era globalisasi.

D.Manfaat Penelitian 1. Secara Teoritis

a. sebagai sumbangan teoritis pengembangan keilmuan pendidikan kewarganegaraan yang penulis tekuni

b. sebagai bahan yang yang dapat menjelaskan dan menggambarkan tentang pembentukan karakter siswa melalui pembelajaran pendidikan kewarganegaraan.

2. Secara Praktis

Secara praktis, kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Sebagai bahan acuan bagi semua pihak dalam hal kajian mengenai PKn dan pembentukan karakter peserta didik.

b. Sebagai gambaran faktual bagi guru dan siswa tentang pembentukan karakter peserta didik.

E. StrukturOrganisasiTesis

Untukmempermudahdalampenulisan,

makatesisinidibagikedalamlimababdiantaranyaadalahbab I yang

berisitentanglatarbelakang, bab II berisisitentangkajianteori, bab III

berisitentangmetodologipenelitian, sedangkanbab IV

berisitentangdeskripsidanhasilpenelitiankemudianbab V

berisitentangkesimpulandan saran. Adapunpenjabarannyaadalahsebagaiberikut Bab Ipendahuluan, merupakan rasional yang menjelaskan pentingnya penelitian ini dilakukan. Isi dari bab ini meliputi; a) Latar belakang masalah, b)


(27)

Dinar SugianaFitrayadi, 2014

Peran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Karakter Tanggungjawab Peserta Didik Di Era Globalisasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Identifikasi dan perumusan masalah, c) Tujuan penelitian, d) Manfaat penelitian dan e) Struktur organisasi tesis.

Bab IIKajian Pustaka, merupakan gambaran berbagai konsep, generalisasi dan teori yang digunakan untuk menganalisis hasil penelitian. Isi dari bab ini

meliputi; a) PeranPendidikanKewarganegaraan, b) Konsep

pengembangankarakter dan c) Era Globalisasi,

Bab IIIMetodologi Penelitian, merupakan penjelasan yang rinci mengenai metode penelitian yang digunakan. Isi dari bab ini meliputi; a) Lokasi dan subjek penelitian, b) Desain penelitian dan justifikasi penggunaan desain tersebut, c) Metode penelitian dan justifikasi penggunaan metode tersebut, d) Definisi operasional yang dirumuskan untuk setiap variabel, e) Instrumen penelitian, f) Teknik pengumpulan data, dan g) Teknik pengolahan dan analisis data.

Bab IVHasil Penelitian dan Pembahasan, merupakan gambaran data yang diperoleh dari lapangan untuk kemudian dianalisis menggunakan berbagai teori yang relevan. Isi dari bab ini meliputi gambaran umum hasil penelitian dan analisis hasil penelitian

Bab VPenutup, merupakan jawaban dari aspek yang diteliti. Bab ini terdiri dari kesimpulan dan rekomendasi.


(28)

Dinar SugianaFitrayadi, 2014

Peran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Karakter Tanggungjawab Peserta Didik Di Era Globalisasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN A.Subjek dan Lokasi Penelitian

1. Subjek Penelitian

Di dalam suatu penelitian kualitatif informasi atau data diperoleh dari sumber yang dapat memberikan informasi yang sesuai dengan tujuan penelitian. Untuk itu, harus ditentukan subjek penelitian yang dapat dijadikan sumber informasi tersebut. Subjek penelitian adalah pihak yang menjadi sasaran penelitian yang dapat memberikan informasi yang purposif bertalian dengan tujuan tertentu. Senada dengan hal tersebut, Moleong (2005 : 224), bahwa “...pada penelitian kualitatif tidak ada sampel acak tetapi sampel bertujuan”.

Adapun yang menjadi subjek penelitian sebagai berikut Tabel 3.1

Subjek Penelitian

No Subjek Penelitian Jumlah

1 Guru 2 orang

2 Siswa 30 orang (kelas XI)

3 Kepala Sekolah 1 orang

2. Lokasi Penelitian

Menurut Nasution (2003: 80), mengemukakan bahwa “lokasi penelitian menunjukan pada pengertian tempat atau lokasi penelitian yang dirincikan oleh adanya 3 unsur yaitu pelaku, tempat dan kegiatan yang dapat diobservasi”

Penelitian ini berlangsung atau berlokasi di SMA Negeri 1 Baleendah. Pemilihan lokasi penelitian ini adalah tempat beradanya subjek penelitian yang akan diteliti sehingga penulis yakin akan mendapatkan hasil penelitian yang maksimal dan yang diinginkan serta didasarkan pada, bahwa di SMA Negeri 1


(29)

Dinar SugianaFitrayadi, 2014

Peran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Karakter Tanggungjawab Peserta Didik Di Era Globalisasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Baleendah ini pengembangan karakter tanggung jawab dikembangkan kepada siswa baik secara kulikuler maupun ekstrakulikuler.

B.Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif dengan maksud agar peneliti lebih leluasa dalam mengkaji dan menganalisis pelbagai fenomena yang ditemui di lapangan secara komprehensif, sebagaimana dijelaskan Miles & Huberman (2007:2) bahwa “dengan data kualitatif kita dapat mengikuti dan memahami alur peristiwa secara kronologis, menilai sebab-akibat dalam lingkup pikiran orang-orang setempat dan memperoleh penjelasan yang banyak dan bermanfaat”.

Selanjutnya, Bogdan dan Taylor (Moleong 2000:3) menjelaskan penelitian kualitatif sebagai “prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati”. Melalui pendekatan kualitatif ini diharapkan peneliti dapat melakukan kajian secara komprehensif berkaitan dengan masalah penelitian.

Sekaitan dengan itu, Alwasilah (2012: 64-67) menjelaskan beberapa ciri yang membedakan pendekatan kualitatif dengan pendekatan lainnya sebagai berikut:

1. Pemahaman makna, merujuk pada kognisi, afeksi, intensi, dan apa saja yang terpayungi dengan istilah “perspektif partisipan” (participant’s

perspectives). Fokus pada makna seperti ini merupakan hal mendasar

bagi mazhab interpretatif dalam studi ilmu sosial.

2. Pemahaman konteks tertentu, yakni dalam penelitian kualitatif perilaku responden dilihat dalam konteks tertentu dan pengaruh konteks terhadap tingkah laku itu.

3. Identitas alamiah dan pengaruh tidak terduga, yakni bagi peneliti kualitatif setiap informasi,kejadian, perilaku, suasana dan pengaruh baru adalah “terhormat” dan berpotensi sebagai data untuk membeking hipotesis kerja (hipotesis kini dan hipotesis sementara waktu)

4. Kemunculan teori berbasis data(grounded theory), yakni teori yang sudah jadi atau pesanan, atau a priori tidaklah mengesankan kaum naturalis, karena teori-teori ini akan kewalahan jika disergap oleh informasi, kejadian, suasana, dan pengaruh baru dalam konteks baru.


(30)

Dinar SugianaFitrayadi, 2014

Peran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Karakter Tanggungjawab Peserta Didik Di Era Globalisasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5. Pemahaman proses, yakni para peneliti naturalis berupaya untuk lebih memahami proses (daripada produk) kejadian atau kegiatan yang diamati.

6. Penjelasan sababiyah (casual explanation), yakni dalam paradigma kualitatif yang dipertanyakan adalah sejauh mana X memainkan peran sehingga menyebabkan Y? Jadi yang dicari adalah sejauh mana kejadian-kejadian itu berhubungan satu sama lain dalam kerangka penjelasan sababiyah lokal.

Mengacu pada pendapat sebagaimana tersurat di atas, dapat dijelaskan bahwa penelitian kualitatif mamfokuskan pada pemberian makna terhadap realitas yang teramati. Karena itu, penelitian kualitatif lebih menekankan pada kajian secara komprehensif terhadap hasil penelitian daripada hanya sekedar memaknai hasil penghitungan kuantitatif. Sebagaimana dijelaskan Creswell (2008:50) bahwa

Qualitative research is an inquiry process of understanding based on distinct methodological traditions of inquiry that explore a social or human problem. The researcher builds a complex, holistic picture, analyzes words, reports detailed views of informants, and conducts the study in a natural setting.

Pernyataan ini menyiratkan bahwa pendekatan kualitatif merupakan suatu pendekatan yang menekankan pada kajian interpretatif data hasil penelitian dan tidak menggunakan kuantifikasi atau perhitungan statistik. Sebagaimana dijelaskan Alwasilah (2012: 66) bahwa ”para peneliti naturalis berupaya untuk lebih memahami proses (daripada produk) kejadian atau kegiatan yang diamati”. C. Metode Penelitian

Kegiatan penelitian akan membuahkan hasil yang optimal apabila sesuai dengan prosedur penelitian. Oleh karena itu sebelum kegiatan penelitian di laksanakan terlebih dahulu harus dipersiapkan segala sesuatunya dengan baik, teliti dan teratur sesuai dengan prosedur penelitian. Untuk mendapatkan metode yang tepat, maka seorang peneliti harus bisa memahami tentang permasalahan yang timbul di lapangan, tujuan diadakannya penelitian serta ruang lingkup penelitiann tersebut.


(31)

Dinar SugianaFitrayadi, 2014

Peran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Karakter Tanggungjawab Peserta Didik Di Era Globalisasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Metodologi secara istilah berasal dari kata metode yang berarti cara yang tepat untuk melakukan sesuatu dan logos yang artinya ilmu pengetahuan. Dengan demikian metodologi merupakan cara melakukan sesuatu dengan menggunakan pikiran secara seksama untuk mencapai suatu tujuan. Metodologi penelitian adalah suatu cara yang digunakan dalam mencari sesuatu hal dengan menggunakan logika berpikir sehingga diperoleh suatu hasil yang diinginkan.

Penelitian yang dilakukan penulis adalah penelitian dengan menggunakan metode deskriptif. Best (Sukardi 2003: 157) menyatakan bahwa:

penelitian deskriptif merupakan metode yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasikan objek sesuai apa adanya. Penelitian ini juga sering disebut non eksperimen, karena pada penelitian ini peneliti tidak ,melakukan control dan manipulasi variable penelitian.

Dengan metode deskriptif, peneliti memungkinkan untuk melakukan hubungan antar variable, menguji hipotesis, mengembangkan generalisasi, dan mengembangkan teori yang memiliki validitas universal

Cholid dan Achmadi (2003 : 2) memberikan batasan mengenai metodologi penelitian, yakni sebagaimana berikut ini :

Metodologi penelitian adalah suatu cabang ilmu pengetahuan yang membicarakan/mempersoalkan mengenai cara-cara melaksanakan penelitian (yaitu meliputi kegiatan-kegiatan mencari, mencatat, merumuskan, menganalisis, sampai menyusun laporannya) berdasarkan fakta-fakta atau gejala-gejala secara ilmiah.

Mengenai metode penelitian, Ali (1984 : 54) menyatakan bahwa suatu cara untuk memperoleh pengetahuan untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif seperti yang dikemukakan oleh Nasir (1988 : 63), bahwa “metode deskriptif merupakan satu metode dalam meneliti satu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masyarakat sekarang”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.


(32)

Dinar SugianaFitrayadi, 2014

Peran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Karakter Tanggungjawab Peserta Didik Di Era Globalisasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hal ini senada dengan yang diungkapkan Best (Sukardi 2004 : 157) menyebutkan bahwa metode deskriptif berusaha menggambarkan dan menginterpretrasi objek sesuai dengan apa adanya. Lebih lanjut, Sukardi (2004 : 157) mengatakan bahwa :

Penelitian deskriptif merupakan penelitian, dimana pengumpulan data untuk mengetes pertanyaan penelitian atau hipotesis yang berkaitan dengan keadaan dan kejadian sekarang. Mereka melaporkan keadaan objek atau subjek yang diteliti sesuai dengan apa adanya.

Sedangkan Nasution (2001:5) menyatakan bahwa penelitian ini diusahakan mengumpulkan data deskriptif yang banyak dituangkan dalam bentuk laporan dan uraian, penelitian ini tidak mengutamakan angka-angka dan statistik walaupun tidak menolak data kuantitatif.

Alasan peneliti menggunakan metode deskriptif dalam penelitian ini karena sesuai dengan sifat dan tujuan penelitian yang ingin diperoleh dan bukan menguji sebuah hipotesis, tetapi berusaha untuk mendapatkan sebuah gambaran tentang upaya pengembangan karakter tanggung jawab peserta didik di era globalisasi di SMA Negeri 1 Baleendah.

Adapun ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad (1985 : 140) adalah sebagai berikut :

1. Memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada masa sekarang, pada masalah-masalah aktual.

2. Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisa.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, karena dalam penelitian ini, peneliti akan meneliti aktivitas sejumlah kelompok manusia yang kaitannya dalam hal perubahan perilaku. Bogdan dan Taylor (Moleong 2005 : 4) mendefinisikan pendekatan kualitatif sebagai berikut :

Pendekatan kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati.

Pemilihan penggunaan pendekatan kualitatif dikarenakan melalui penelitian ini peneliti bermaksud untuk menggambarkan hasil penelitian atau fenomena-fenomena yang diteliti digambarkan ke dalam bentuk uraian-uraian


(33)

Dinar SugianaFitrayadi, 2014

Peran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Karakter Tanggungjawab Peserta Didik Di Era Globalisasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang menunjukan bagaimana pengembangan karakter tanggung jawab melalui mata pelajaran PKn di sekolah.

Peneliti sangat berperan aktif dalam membuat rencana penelitian, proses pelaksanaan penelitian serta menjadi faktor penentu dari keseluruhan proses dan hasil penelitian. Moleong (2007: 132), menyatakan bahwa :

Dalam penelitian kualitatif manusia adalah instrumen utama karena ia menjadi segala bagi keseluruhan proses penelitian, ia sekaligus merupakan perencana, pelaksana, pengumpul data, analisis data, analisis penafsiran dan pada akhirnya ia menjadi pelopor hasil penelitiannya.

Jadi selama proses penelitian ini peneliti akan lebih banyak melakukan komunikasi dengan subjek penelitian di SMA Negeri 1 Baleendah. Dalam penelitian ini lebih mengungkapkan secara deskriptif hasil penelitian yang akan dicapai.

D. Penjelasan Istilah

Untuk lebih memfokuskan kajian penelitian, diperlukan suatu definisi operasional yang bertujuan untuk menjelaskan maksud dan batasan penelitian. Definisi operasional merupakan seperangkat petunjuk yang lengkap mengenai apa yang harus diamati serta bagaimana mengukur suatu konsep. Sekaitan dengan itu, penelitian mengenai peran pendidikan kewarganegaraan dalam mengembangkan karakter tanggung jawab peserta didik di era globalisasi mempunyai operasionalisasi variabel sebagai berikut:

1. Pendidikan Kewarganegaraanadalah Pendidikan Kewarganegaraan program pendidikan yang berintikan demokrasi politik yang diperluas dengan sumber-sumber pengetahuan lainnya, pengaruh-pengaruh positif dari pendidikan sekolah, masyarakat dan orang tua, yang kesemuanya itu diproses guna melatih para siswa untuk berpikir kritis, analitis, bersikap dan bertindak demokratis dalam mempersiapkan hidup demokratis yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.


(34)

Dinar SugianaFitrayadi, 2014

Peran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Karakter Tanggungjawab Peserta Didik Di Era Globalisasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Karakter Tanggungjawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak di sengaja. Tangung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya.

3. Globalisasi adalah Kemunculan budaya hibrid yang bersumber dan didominasi budaya luar mengakibatkan krisis budaya lokal dan nasional. Budaya hibrid juga mengakibatkan lenyapnya identitas kultural nasional dan lokal. Padahal identitas nasional dan lokal tersebut sangat krusial bagi integrasi sosial, kultural dan politik masyarakat dan negara-bangsa.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan faktor kunci yang menentukan keberhasilan suatu penelitian. Terkait dengan hal tersebut, dalam penelitian kualitatif instrumen penelitian merupakan peneliti sendiri. Artinya, peneliti bebas menginterpretasikan hal-hal yang ia peroleh berdasarkan hasil wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Sebagaimana Moleong (2000: 132) menjelaskan sebagai berikut:

“bagi peneliti kualitatif manusia adalah instrumen utama karena ia menjadi segala bagi keseluruhan proses penelitian. Ia sekaligus merupakan perencana, pelaksana, pengumpul data, analisis, penafsir, dan pada akhirnya ia menjadi pelapor penelitiannya”

Untuk memandu pelaksanaan penelitian, peneliti membutuhkan pedoman penelitian yang disusun berdasarkan masalah penelitian. Tabel berikut merupakan kisi-kisi instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini.


(35)

Dinar SugianaFitrayadi, 2014

Peran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Karakter Tanggungjawab Peserta Didik Di Era Globalisasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Peran Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai Wahana Pengemabangan Karakter Tanggung jawab Peserta Didik Di Era Globalisasi

NO

Rumusan Masalah

Aspek yang dilihat

Indikator Teknik

Pengumpulan Data

Sumber Data 1 Bagaimana

perencanaan pembelajaran PKn dalam

pengembangan karakter tanggung jawab peserta didik di era globalisasi?

 Silabus

 RPP

 Bahan atau buku ajar (Materi, metode, media, sumber belajar, dan evaluasi)

Silabus dan RPP

1. Menambahkan dan/atau modifikasi kegiatan pembelajaran yang mendukung pengembangan karakter tanggung jawab peserta didik.

2. Menambahkan dan/atau modifikasi indikator pencapaian yang terkait dengan karakter siswa. 3. Mencantumkan nilai karakter yang hendak

dicapai dalam proses pembelajaran.

4. Mengintegrasikan nilai karakter tanggung jawab ke dalam pembahasan materi.

5. Menyesuaikan materi ajar dengan tujuan dan karakter tanggung jawab peserta didik

6. Menghubungkan materi pelajaran dengan kehidupan nyata/ keseharian siswa.

7. Memilih metode pembelajaran contextual teaching learning (CTL), pembelajaran kooperatif, dan pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (PAIKEM). 8. Memilih media sesuai dengan tujuan, materi, dan

karakteristik peserta didik.

Wawancara Dokumentasi


(36)

Dinar SugianaFitrayadi, 2014

Peran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Karakter Tanggungjawab Peserta Didik Di Era Globalisasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berlangsungnya pembelajaran aktif.

10. Memilih sumber belajar sesuai dengan tujuan, materi, dan karakteristik peserta didik. 11. Memilih sumber belajar langsung seperti

orang dan lingkungan. Bahan atau buku ajar

1. Menambahkan jenis kegiatan pembelajaran yang dapat mendukung pengembangan karakter tanggung jawab peserta didik.

2. mengadaptasi atau mengubah kegiatan belajar pada buku ajar yang dipakai.

a) Tujuan

 Menambah orientasi tujuan pada setiap kegiatan belajar dengan pencapaian sikap atau nilai tertentu.

 Memunculkan secara eksplisit nilai karakter menjadi instructional effect b) Memilih input yang tidak hanya menyajikan

materi/pengetahuan tetapi juga menguraikan nilai-nilai yang terkandung dalam materi tersebut.

c) Menyusun aktivitas belajar yang mendorong terjadinya autonomous learning dan bersifat learner centered seperti diskusi, eksperimen, observasi, debat, presentasi, mengerjakan


(37)

Dinar SugianaFitrayadi, 2014

Peran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Karakter Tanggungjawab Peserta Didik Di Era Globalisasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berkaitan dengan waktu, tempat, tenggang waktu penyelesaian tugas (sedikit/banyak), cara penyelesaian tugas (individu, berpasangan, atau kelompok)

e) Peran guru sebagai fasilitator, motivator, partisipan, dan pemberi umpan balik.

Peserta didik diberi peran aktif dalam pembelajaran sebagai partisipan diskusi, pelaku eksperimen, penyaji hasil-hasil diskusi dan eksperimen, pelaksana proyek.

2 Bagaimana proses pembelajaran PKn dalam

pengembangan karakter tanggung jawab peserta didik di era globalisasi?

 Proses pembelajaran (kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup)

 Kegiatan pendahuluan

1. Guru membiasakan disiplin dengan datang tepat waktu. (disiplin)

2. Guru mengucapkan salam dengan ramah kepada siswa ketika memasuki ruang kelas.

3. Mengajak siswa untuk berdoa sebelum memulai pelajaran.

4. Memeriksa kehadiran siswa. (disiplin, tanggung jawab)

5. Mendoakan siswa yang tidak hadir karena sakit atau karena halangan lainnya.

6. Memastikan bahwa setiap siswa datang tepat waktu. (disiplin)

7. menegur siswa yang terlambat dengan sopan. 8. Menghubungkan materi/kompetensi yang akan

dipelajari dengan karakter yang hendak dicapai.

Wawancara Dokumentasi

observasi


(38)

Dinar SugianaFitrayadi, 2014

Peran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Karakter Tanggungjawab Peserta Didik Di Era Globalisasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dikembangkan

 Kegiatan inti 1. Eksplorasi:

a. Menugaskan kepada setiap peserta didik untuk mencari informasi yang luas dan dalam mengenai materi yang sedang diajarkan dari berbagai sumber. (tanggung jawab, rasa ingin tahu)

b. Guru menegaskan kepada siswa untuk bekerja sendiri dalam menggali bahan materi yang akan dipelajari dan tidak melihat hasil kerja siswa yang lain. (tanggung jawab dan jujur)

c. Menggunakan berbagai sumber

pembelajaran baik yang langsung ataupun tidak langsung terkait dengan materi yang sedang diajarkan seperti buku, internet, koran, lingkungan sekitar, lembaga perailan, dan para penegak hukum di daerahnya. (rasa ingin tahu)

d. Guru menampilkan berbagai contoh video (berdasarkan SK/KD). (rasa ingin tahu, disiplin, jujur, tanggung jawab, cinta tanah air)


(39)

Dinar SugianaFitrayadi, 2014

Peran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Karakter Tanggungjawab Peserta Didik Di Era Globalisasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

jawab, jujur, cinta tanah air)

f. Memberikan pengarahan kepada siswa mengenai cara melakukan diskusi yang baik.

g. Sebelum melaksanakan diskusi, guru membiasakan untuk membuat peraturan yang harus ditaati siswa selama diskusi berlangsung.(tanggung jawab)

h. Guru menampilkan slide mengenai materi yang sedang diajarkan berdasarkan SK/KD. (rasa ingin tahu, tanggung jawab)

2. Konfirmasi

a. Guru memberikan reward terhadap keberhasilan siswa dalam pembelajaran dan penyelesaian tugas.

b. Guru memberikan komentar secara positif dan penguatan kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam pembelajaran. c. Guru memberikan konfirmasi terhadap hasil

eksplorasi dan elaborasi mengenai materi yang di ajarkan yang dilakukan oleh siswa d. Guru bersama-sama siswa membiasakan

untuk melakukan refleksi/evaluasi terhadap pembelajaran yang telah dilalui.


(40)

Dinar SugianaFitrayadi, 2014

Peran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Karakter Tanggungjawab Peserta Didik Di Era Globalisasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

jauh/dalam/luas memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap, antara lain dengan guru berfungsi sebagai narasumber atau fasilitator dalam menjawab pertanyaan, membantu menyelesaikan masalah, memberi motivasi.

 Kegiatan penutup

1. Guru bersama peserta didik membuat simpulan dan juga pelajaran moral yang berharga dari berbagai contoh.

2. Guru bersama peserta didik melakukan refleksi/penilaian terhadap kegiatan pembelajaran yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram.

3. Guru memberikan kesempatan kepada siswa secara terbuka dan jujur mengemukakan penilaian terhadap pembelajaran yang telah dilakukan.

4. Guru memberikan umpan balik berupa penghargaan/ apresiasi jika kegiatan pembelajaran berjalan dengan baik.

5. Guru memberikan kritik dengan cara yang baik jika kegiatan pembelajaran tidak berjalan dengan baik.

6. Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program


(41)

Dinar SugianaFitrayadi, 2014

Peran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Karakter Tanggungjawab Peserta Didik Di Era Globalisasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sesuai dengan hasil belajar peserta didik.

7. Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

8. Memajang hasil karya siswa yang dihasilkan dari kegiatan pembelajaran.

9. Berdoa pada akhir pembelajaran.

Melihat kesesuaian antara Silabus dan RPP dengan pelaksanaan di kelas.

3 Bagaimana

karakter tanggung jawab peserta didik di era globalisasi?

1.bertanggung jawab sebagai warga Negara muda yang ikut berpartisipasi dalam budaya politik

2.kebebasan, persamaan hak dan kewajiban serta keadilan dalam berdemokrasi di sekolah

3.Perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan suasana

kekeluargaan dan kegotong royongan. 4.Sikap adil terhadap

sesama, menjaga

1.Karakter tanggung jawab peserta didik yang ditampilkan dalam pergaulan di sekolah

2.Gambaran karakter peserta didik sebelum proses pembelajaran

3.Gambaran karakter peserta didik setelah proses pembelajaran

4.Perbandingan karakter tanggung jawab siswa sebelum dan sesudah proses pembelajaran

Observasi Wawancara Dokumentasi

Angket

Guru PKn Siswa


(42)

Dinar SugianaFitrayadi, 2014

Peran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Karakter Tanggungjawab Peserta Didik Di Era Globalisasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

serta menghormati hak-hak orang lain. 5.Sikap suka memberi

pertolongan kepada orang yang

memerlukan. 6.Suka bekerja keras 7. Konsekuen terhadap

perjanjian atau aturan yang sudah disepakati 4 Bagaimana solusi

yang

dikembangkan guru PKn dalam rangka

pengembangan karakter tanggung jawab peserta didik di era globalisasi?

1.Metode 2.Media 3.Model

4.Sumber belajar 5. Evaluasi

1. Solusi yang dilakukan dalam pengembangan karakter tanggung jawab peserta didik dilihat dari metode yang digunakan.

2. Solusi yang dilakukan dalam pengembangan karakter tanggung jawab peserta didik dilihat dari media yang digunakan.

3. Solusi yang dilakukan dalam pengembangan karakter tanggung jawab peserta didik dilihat dari model pembelajaran yang digunakan. 4. Solusi yang dilakukan dalam pengembangan

karakter tanggung jawab peserta didik dilihat dari sumber belajar yang digunakan.

5. Solusi yang dilakukan dalam pengembangan karakter tanggung jawab peserta didik dilihat dari evaluasi yang digunakan.


(43)

Dinar SugianaFitrayadi, 2014

Peran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Karakter Tanggungjawab Peserta Didik Di Era Globalisasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penghambat dalam upaya

pengembangan karakter tanggung jawab peserta didik di era globalisasi?

3.Opportunities

(peluang)

4.Threats (ancaman)

2. Kelemahan yang yang ada dalam proses pengembangan karakter peserta didik di era globalisasi.

3. Peluang yang dapat dikembangkan dalam upaya pengembangan karakter tanggung jawab peserta didik di era globalisasi

4. Ancaman yang akan muncul ketika terdapat kelemahan dalam proses upaya pengembangan karakter peserta didik di era globalisasi


(1)

193

Dinar SugianaFitrayadi, 2014

Peran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Karakter Tanggungjawab Peserta Didik Di Era Globalisasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Siswa

1) Siswa diharapkan lebih meningkatkan partisipasinya dalam upaya pengembangan karakter tanggung jawab peserta didik dalam pembelajaran PKn, dengan cara terus mengikuti jam pelajaran mata pelajaran PKn dengan aktif di kelas.

2) Siswa diharapkan lebih memahami dan mengaplikasikan materi yang disampaikan dalam pembelajaran dengan cara menggali materi pembelajaran tersebut secara mandiri dengan menggunakan berbagai sumber lainnya, sehingga melalui pembelajaran PKn dapat membantu siswa dalam pembentukan karakter baik, seperti didiplin, jujur, tanggung jawab, bekerja keras dan sebagainya.

3) Siswa harus bisa mengevaluasi karakter mereka masing-masing, agar pengembangan karakter yang sudah dilaksanakan di sekolah ini mendapatkan hasil yang maksimal.

4) Siswa diharapkan tidak terpangaruh oleh kondisi lingkungan di luar sekolah yang banyak menimbulkan pengaruh kurang baik terhadap pembentukan karakter tanggung jawab.

3. Sekolah (SMA Negeri 1 Baleendah)

1) Dalam proses perencanaan pengembangan karakter, pihak sekolah hendaknya terus mengawasi semua perencanaan yang dilakukan oleh guru, misalnya dengan mengadakan rapat bulanan semua guru dan kepala sekolah, dengan agenda semua guru mempresentasikan perencanaan yang sudah di siapkan dalam proses pembelajaran di kelas

2) Berusaha memaksimalkan fasilitas-fasilitas yang tersedia disekolah untuk menyalurkan potensi-potensi siswa pada hal-hal yang positif.

3) Dalam pengembangan karaktertanggung jawab peserta didik hendaknya mulai dari kepala sekolah, guru, serta karyawan yang ada di sekolah selalu memberikan contoh keteladanan yang baik, sehingga siswa dapat menirunya.


(2)

194

Dinar SugianaFitrayadi, 2014

Peran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Karakter Tanggungjawab Peserta Didik Di Era Globalisasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4) Sekolah diharapkan memfasilitasi pertemuan untuk orangtua siswa dalam upaya membentuk watak, sikap dan karakter siswa yang baik agar siswa terhindar dari karakter-karakter yang tidak sesuai dengan ajaran islam.

4. Orang Tua

1) Orang tua diharapakan tetap mengawasi dan memberi perhatian kepada anak baik perkembangan akademik maupun non-akademik, dikarenakan pada usia seperti anak SMA masih labil dalam peniruan atau imitasi. Sehingga anak mudah terpengaruh baik positif maupunnegatif.

2) Orang tua hendaknya dapat bekerjasama dengan pihak sekolah dengan cara selalu menjalin komunikasi yang baik dengan pihak sekolah, agar dapat memantau perkembangan anaknya di sekolah.

5. Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini dinilai masih memiliki sejumlah keterbatasan.Oleh karena itu terdapat beberapa hal yang dapat menjadi bahan pertimbangan bagi peneliti selanjutnya berkaitan dengan keterbatasan-keterbatasan dalam penelitian ini.

1) Penelitian ini masih bersifat deskriftif. Oleh karena itu, peneliti seklanjutnya disarankan untuk melakukan penelitian dengan desain yang berbeda, seperti desain komparasi, korelasi atau bahkan eksperimen. Untuk melakukan dengan desain-desain tersebut peneliti selanjutnya harus menambahkan variable yang akan diteliti.

2) Peneliti selanjutnya yang tertarik untuk melakukan penelitian dengan subjek dan objek penelitian yang sama disarankan untuk mengambil jumlah sampel yang lebih besar dan lebih mendekati jumlah populasi secara keseluruhan yang ada di sekolah tersebut


(3)

Dinar SugianaFitrayadi, 2014

Peran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Karakter Tanggungjawab Peserta Didik Di Era Globalisasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

AhmadidanUhbiyati.(1991). IlmuPendidikan. Jakarta: PT. RinekaCipta

Ainain, Ali Khalil Abu. (1985). Falsafah al-Tarbiyah fi al-Quran al-Karim. T.tp.: Daral-Fikr al-„Arabiy.

Alwasilah, A. Chaedar. (2002). Pokoknya Kualitatif (Dasar-dasar Merancang

dan Melakukan Penelitian Kualitatif). Jakarta: PT. Dunia Pustaka Jaya dan

Pusat Studi Sunda.

Asmani, Jamal Ma‟mur. 2011. BukuPanduanInternalisasiPendidikanKarakter di Sekolah. Yogyakarta: DIVA Press

Azis Wahab, A. 2006. Pengembangan Konsep dan Paradigma Pendidikan

Kewarganegaraan Baru Indonesia Bagi Terbinanya Warga Negara Multidimensional Indonesia. Dalam Pendidikan Nilai Moral dalam Dimensi Pendidikan Kewarganegaraan. Bandung : Laboratorium Jurusan

PKn UPI.

Azra, Azyumardi. 2006. Pancasila dan Identitas Nasional Indonesia ; Perspektif

Multikulturalisme. Dalam Restorasi Pancasila ; Mendamaikan Politik Identitas dan Modernitas. Bogor : Brigthen Press.

Branson, M. (1998). The Role Civic Education, A Fortcoming Education Policy Task Force Position Paper from the Communitarian Network.

Branson, Margareth S. 1999. Belajar Civic Education dari Amerika. Yogyakarta : LKIS.

Budimansyah, Dasim dan Karim Suryadi. 2008. PKN dan Masyarakat

Multikultural. Bandung : Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan

Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia.

Budimansyah, Dasim. (2010). Penguatan Pendidikan Kewarganegaraan untuk

Membangun Karakter Bangsa, Bandung: Widya Aksara Press

---(2012). Perancangan Pembelajaran Berbasis karakter, Bandung: Widya Aksara Press

Choliddan, Achmadi. 2003. MetodelogiPenelitianPendidikan. Bandung: BumiAksara

Cholisin, dkk. (2007). Ilmu Kewarganegaraan. Jakarta: Universitas Terbuka. Cogan, J.J. dan Derricot, R. (1998). Citizenship for the 21st Century:

An International Perspective on Education. London: Kogan Page.

Creswell, J.W. (2008). Educational Research (Planning, Conducting andEvaluating Quantitative and Qualitatif Research (Third Edition).


(4)

Dinar SugianaFitrayadi, 2014

Peran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Karakter Tanggungjawab Peserta Didik Di Era Globalisasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Djahiri, Kosasih Achmad (1995/1996). Dasar-dasar Umum Metodelogi dan

pengajaran Nilai Moral, Bandung. IKIP

Effendi, Ridwan dan Elly Malihah. 2007. Panduan Kuliah Pendidikan

Lingkungan Sosial Budaya dan Teknologi (PLSBT). Bandung : Yasindo

Multi Aspek.

Gunawan, H. 2012, PendidikanKarakter: konsepdanimplementasi, Bandung, Alfabeta

Hidayatullah, M Furqon. (2011). “Pendidikan Karakter dan Pengembangan Metode Pembelajaran Nilai”.Bahan tayangan disampaikan dalamPentaloka Doswar se-Jawa Tengah dan DIY di Dodik Bela Negara Resimen Kodam IV/Diponegoro Magelang, 12 April 2011.

Kalidjernih, Freddy K. 2009. Puspa Ragam konsep dan Isu Kewarganegaraan. Bandung : Widya Aksara Press.

Kalidjernih, Freddy Kirana. (2010). “Situasionisme: Refleksi untuk Pendidikan

Karakter di Indonesia”, disampaikan dalam Seminar Aktualisasi

Pendidikan Karakter yang diselenggarakan oleh Program Studi PKn SPs UPI, 15 November 2010.

Kementerian Pendidikan Nasional. (2010). Rencana Induk Pengembangan

Pendidikan Karakter Bangsa. Jakarta: Kementerian Pendidikan Nasional

Koesoema.A Doni (2007). Pendidikan Karakter, Strategi Mendidik Anak di

Zaman Global, Jakarta, Grasindo

Komala, Nurmalina&syaifullah.(2008). Memahamipendidikankewarganegaraan, Bandung, Lab PendidikanKewarganegaraanUniversitasPendidikan Indonesia.

Kymlika,Will. 2001. Politics in the Vernacular: Nationalism, multiculturalism,

and citizenship. Oxford: Oxford University Press

Lickona, Thomas. (1992). Educating For Character (How Our Schools Can Be

Teach Respect and Responsibility). NewYork: Bantam Book.

Maftuh, B. dan Sapriya. (2005). Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Melalui Pemetaan Konsep. Jurnal Civicus 1, (5), 319-321.

Miles, M & Huberman, A. M. (2007). Analisis Data Kualitatif. Jakarta : UI-Press Moleong , Lexy J. 1994. Metode Penelitian Skripsi dan Thesis. Bandung :

Angkasa.

Moleong, Lexy J. 2005.Metodologi PenelitianKualitatif. Bandung: PT RemajaRosdakarya

---2007. MetodologiPenelitianKualitatif. Bandung. PT RemajaRosdakarya


(5)

Dinar SugianaFitrayadi, 2014

Peran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Karakter Tanggungjawab Peserta Didik Di Era Globalisasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

MS, Burhani dan Hasbi Lawrens. Tanpa tahun . Kamus Ilmiah Populer. Jombang : Lintas Media

Mulyasa, H.E 2012.ManagemenPendidikanKarakter, Jakarta. BumiAksara.

Musaffah, Hartono. 2011. SainsQur’ani: ProdukIntegrasiSains Dan Agama.

Purwokerto: STAIN Press

Nasution, S. (2003).MetodePenelitianNaturalistikKualitatif. Bandung: PT. Tarsito.

Nasution. (2001). Metode Penelitian Naturalistik-Kualitatif. Bandung: Tarsito

Purwasasmita, Mubiar. (2010). “Memaknai Konsep Alam Cerdas dan kearifan

Nilai Budaya Lokal dalam Pendidikan Karakter Bangsa”, dalam Prosiding

seminar Aktualisasi Pendidikan Karakter, Bandung: Widya Aksara Press.

Ramayulis.(2008). IlmuPendidikan Islam. Jakarta: KalamMulya.

Sapriya. 2007. Perspektif Pemikiran Pakar Tentang Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Pembangunan Karakter Bangsa. Disertasi Prodi

IPS Sekolah Pascasarjana UPI. Bandung : tidak diterbitkan.

Sauri, S. (2007). Sekilas tentang Pendidikan Nilai. Makalah yang disajikan dalam kegiatan Pelatihan Guru-Guru di Kampus Politeknik UNSI Kabupaten Sukabumi pada tanggal 29 Desember 2007.

Somantri, M. Numan. 2001. Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. 2009. Metode Peneltitian Pendidikan Pendekatan, Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta

Sukardi 2004. Metodologi Penelitian Pendidikan, Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta : Bumi Aksara.

Sukmadinata, Nana. 2007. MetodePenelitianPendidikan. Bandung: RemajaRosdakarya

Supiana, dkk. 2011. Mozaikpemkiran Islam: BungaRampaiPemikiranislam di

Indonenesia. Jakarta: DirjenPendidikan Islam Kementrian agama RI

Surakhmad, Winarno. 1985. PengantarPenelitianIlmiah. Jakarta: Tarsito

Suyanto. (2011). “Urgensi Pendidikan Karakter”.Tersedia: [Online]

http://www.mandikdasmen.depdiknas.go.id/web/pages/urgensi.html. (24 Maret 2011)

Tilaar. 2012. PendidikanNasional :ArahKemana?. Jakarta: Kompas

Wahab, Azis & Sapriya. (2011). Teori dan Landasan Pendidikan


(6)

Dinar SugianaFitrayadi, 2014

Peran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Karakter Tanggungjawab Peserta Didik Di Era Globalisasi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Winataputra, U.S. 2001.

JatiDiriPendidikanKewarganegaraanSebagaiWahanaPendidikanDemokrasi , (Disertasi), Bandung: Program Pascasarjana UPI.

Winataputra, U.S dkk (2014).PembelajaranPKn di SD. Banten: Universitas Terbuka.

Wuryan. 2006 Wuryan, Sri dan Syaifullah. 2006. Ilmu Kewarganegaraan

(Civics). Bandung : Laboratorium PKn UPI.

Zubaedi, M. 2011. DesainPendidikankarakter:

konsepsidandanaplikasinyadalamlembagapendidikan. Pranada Media Grup

Sumber dan dokumen

Departemen Pendidikan. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta : Depdiknas.

UU Republik Indonesia. (2003). Sistem Pendidikan Nasional No 20 2003. UU Republik Indonesia. (2006). Standar Isi Pendidikan.No. 22 2006.


Dokumen yang terkait

PERAN BOARDING SCHOOL DALAM MENGEMBANGKAN PENDIDIKAN KARAKTER PESERTA DIDIK (Studi Kasus di Asrama Peran Boarding School Dalam Mengembangkan Pendidikan Karakter Peserta Didik(Studi Kasus di Asrama Baitul Hikmah MTs Negeri 1 Surakarta Tahun 2016).

0 3 14

PERAN BOARDING SCHOOL DALAM MENGEMBANGKAN PENDIDIKAN KARAKTER PESERTA DIDIK Peran Boarding School Dalam Mengembangkan Pendidikan Karakter Peserta Didik(Studi Kasus di Asrama Baitul Hikmah MTs Negeri 1 Surakarta Tahun 2016).

0 2 22

IMPLEMENTASI KEGIATAN EKSRAKURIKULER DALAM MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN DAN WATAK KEWARGANEGARAAN PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 12 SEMARANG.

1 5 39

PERAN GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENGEMBANGKAN CIVIC PARTICIPATORY SKILL : studi deskriptif di SMA Negeri 1 Margahayu.

4 21 14

PERAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENGEMBANGKAN KARAKTER TANGGUNGJAWAB PESERTA DIDIK DI ERA GLOBALISASI : StudiDeskriptifAnalitis Di SMA Negeri 1 Baleendah - repository UPI T PKN 1202098 Title

0 0 7

PERAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKn) DALAM MENGEMBANGKAN KARAKTER PESERTA DIDIK (STUDI DESKRIPTIF DI SMP NEGERI I SOMAGEDE)

0 0 16

PERAN PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN DALAM MEMBENTUKKARAKTER PESERTA DIDIK (Studi Deskriptif di SMA Negeri 1 Belik)

0 0 12

PERAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENGEMBANGKAN KARAKTER WARGA NEGARA YANG BAIK DI SMP NEGERI 8 PURWOKERTO

0 1 13

PERAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKn) DALAM MENGEMBANGKAN KARAKTER RELIGIUS PESERTA DIDIK DI SMP SE-GUGUS KUTASARI PURBALINGGA TAHUN PELAJARAN 2016 2017

0 0 17

PERAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKn) DALAM MENGEMBANGKAN KARAKTER RELIGIUS PESERTA DIDIK DI SMP SE-GUGUS KUTASARI PURBALINGGA TAHUN PELAJARAN 2016 / 2017 - repository perpustakaan

0 1 25