PROSES PENJARINGAN CALON ANGGOTA LEGISLATIF PARTAI KEADILAN SEJAHTERA ( PKS ) DI KOTA PADANG PADA PEMILU TAHUN 2014-2019.

PROSES PENJARINGAN CALON ANGGOTA LEGISLATIF
PARTAI KEADILAN SEJAHTERA ( PKS ) DI KOTA
PADANG PADA PEMILU TAHUN 2014-2019
SKRIPSI
Diajukan untuk Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Politik pada
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Andalas

Oleh:
ALDAVERI
08 108 33 095

JURUSAN ILMU POLITIK
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2014

1

ABSTRAK


Aldaveri, 0810833095, Jurusan Ilmu Politik, FISIP Universitas
Andalas, judul Skripsi: Proses Penjaringan Calon Anggota Legislatif Partai
Keadilan Sejahtera (PKS) di Kota Padang Pada Pemilu Tahun 2014-2019.
Sebagai pembimbing adalah Irawati, S IP, MA dan Dewi Anggraini, S IP, M
Si. Skripsi ini terdiri dari 6 bab yaitu Pendahuluan, Landasan Teori, Metode
Penelitian, Deskripsi/Objek Penelitian, Temuan dan Analisis Data, serta
Kesimpulan dan Saran.
Penelitian ini menganalisis dan mendeskripsikan tentang proses
penjaringan calon anggota legislatif dari Partai Keadilan Sejahtera pada pemilu
legislatif 2014-2019 di Kota Padang. Konsep yang digunakan adalah Partai
politik, dan Rekruitmen Politik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif.
Tipe penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Data primer diperoleh lansung
dari informan yang dilakukan dengan wawancara. Sedangkan data sekunder
diperoleh dari dokumentasi, studi kepustakaan dan data-data yang berkaitan
dengan partai. Untuk menentukan informan peneliti menggunakan teknik
Purposive Sampling. Untuk menguji keabsahan data dalam penelitian ini maka
dilakukan dengan triangulasi data, peneliti menjelaskan proses penjaringan calon
anggota legislatif Partai Keadilan Sejahtera tahun 2014-2019 di Kota Padang,
Peneliti mendapatkan temuan bahwa proses penjaringan yang dilakukan oleh PKS
Kota Padang untuk pemilu legislatif 2014-2019 ada dua macam yaitu internal dan

eksternal.
Kata kunci: Partai Politik, Proses Penjaringan dan PKS.

6

ABSTRACT

Aldaveri, 0810833095, a research abaut the legislative recruitment
process of candidates in Keadilan Sejahtera Party of Padang in Legislative
Elektion 2009. The supervisors are Irawati, S IP, MA and Dewi Anggraini, S
IP, M SI. The contains of this research are: introduction, foundation of
Theory, Methods of Research, Description of Place and Object of research,
Findings and Data analyze, and Culclotions and Recomendation.
The aim of this research is to explain and describe how the legislative
recruitment process of candidates by cadres political parties in the legislative
election period 2014-2019 in Padang. The main theory in this research is about
political recruitment. This research use qualitative method by using descriptive
type. The primary data are dokumentation, library research, and data that reliting
to party. The imformant is determined by using purposive sampling tecnique. The
validation of data in this reseach use triangulation of data. Proces recruitment

done by PKS padang area in case recruitment proces for 2014-2019, legislatif
election using two kind internal recruitment and exsternal recruitment.
Key word: political party, recruitment process and PKS

7

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Partai politik merupakan sebuah organisasi untuk memperjuangkan nilai
atau ideologi tertentu melalui penguasaan struktur kekuasaan, dan kekuasaan itu
diperoleh melalui keikutsertaannya didalam pemilihan umum.1 Partai politik
terdiri atas dua bagian diantaranya adalah partai kader dan partai masa. Partai
kader lebih mengutamakan kepada tampilan kualitas anggota dan pengurusannya.
Dalam proses rekruitmen anggota dan dalam pengangkatan pengurus amat
memperhatikan

kualitas


penokohan

masing-masing

individu.

Selain

itu

kemampuan dari masing-masing individu juga sangat diperhitungkan mengingat
dengan pengikut yang sedikit. Kader inilah yang nantinya akan membawa partai
tersebut mencapai tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya.2
Konsep partai kader sebenarnya berasal dari fenomena yang sama. Partai
kader berstruktur yang longgar dan tertutup, dan kedaerahan diluar organisasi
yang sedikit. Biasanya yang memilih partai ini berasal dari kelas atas dengan
mengandalkan kontak-kontak personil elit partai. Dalam proses rekruitmennya
dilakukan atas dasar inisiatif elit itu sendiri dengan kandidat yang berasal dari
kelas atas, sehingga mengakibatkan perluasan kompetisi partai sangat terbatas.
Mereka sangat mengandalkan pada pesona basis status personal dan kemakmuran

yang dimiliki oleh individu-individu partai. Kelemahan dari sistem ini adalah
kurangnya dukungan dari suara rakyat kelas bawah. Tapi ada keuntungannya pula,
1

Sigit Pamungkas. Partai politik: Teori dan Praktik di Indonesia. Yogyakarta : 2011, Institute For
Democraciy and Welfarism, hal 5
2
Ibid hal 37

13

yaitu kerja partai lebih efisien, dinamis, dan biasanya dalam pengangkatan jabatan
politik sering diperhitungkan oleh partai yang berkuasa pemenang pemilu untuk
merekrut tokoh-tokoh yang profesional dalam bidangnya dari anggota-anggota
partai kader.3
Partai masa merupakan partai yang lebih berorientasi kepada dukungan
massa dalam jumlah besar. Umumnya mengabaikan mengenai kualitas
anggotanya, pada umumnya berasal dari luar parlemen, oleh karena itu sifat dari
partai ini lebih menekankan pada perhitungan kuantitatif. Jumlah pendukung dan
besaran pengikut potensial yang nantinya akan memilihnya pada saat pemilu, tak

peduli apakah anggota yang direkrut mempunyai kompetensi dan kemampuan
yang

sebanding dengan yang diharapkan dalam artian pencapaian tujuan,

ataukah tidak. Semua itu tidak menjadi masalah mengingat tujuan akhir
perekrutan anggota adalah didapatkannya massa pendukung dalam jumlah yang
sangat besar. Pemilih biasanya muncul dari kelompok sosial khusus, agama atau
etnis dari pembilahan sosial seperti kelas agama, dan aliran tertentu. Partai massa
lebih tertuju pada upaya perolehan suara yang besar dan pemenang pemilu umum.
Sifat partai massa lebih egaliter, merakyat, dan bersahaja, akan tetapi hal tersebut
tidak bisa digunakan sebagai acuan bahwa partai yang menggunakan sistem massa
lebih baik daripada partai dengan sistem kader dalam urusan kepedulian terhadap
kesejahteraan rakyat. Untuk itu persyaratan anggotanya amat longgar, tidak terlalu
disiplin, dan dipermudah dalam segala hal sehingga sering pula menimbulkan
masalah yaitu mudah terjadi konflik internal, sistem klik, sesama anggota bahkan
jarang yang saling mengenal secara akrab karena amat luasnya pendukung yang

3


Ibid hal 35

14

terdiri dari bermacam-macam strata sosial yang tidak berimbang. Bahkan bisa
berbeda aspirasi dan kepentingan, serta ikatan emosi kepada sang pemimpin
sangat tinggi.4
Satu-satunya partai yang memiliki ideologi sebagai partai kader adalah
partai keadilan sejahtera (PKS). PKS adalah partai yang berdiri pada masa Orde
Baru, dideklarasikan pada bulan April 2003, sebagai lanjutan dari partai keadilan
(PK) yang pada pemilu 1999 tidak mendapat dukungan signifikan dari pemilih.
PKS menyebutkan bahwa Pancasila adalah tujuan utama partainya, dan mewakili
karakter dasar partai Islam. Partai ini didirikan oleh orang-orang dengan latar
belakang aktivis keagamaan berbasis kampus terutama sekali gerakan tarbiah.
Basis pendukung PKS adalah kelas menengah atas, kaum terdidik dan Islam.
Sistim kaderisasi dan penjenjangan karir partai tertata rapi, para anggotanya
dikenal sangat militan.

PKS merupakan partai dengan basis ideologi Islam


dengan pengorganisasian partai yang sangat solid. Pemikiran-pemikiran Ikhwanul
Muslimin sangat mewarnai partai. Partai ini banyak mengartikulasikan
kepentingan-kepentingan politik Islam. Debut pertama partai yang saat itu masih
bernama PK adalah pemilu 1999. Setelah berganti nama menjadi PKS pada
pemilu 2004 memperoleh lonjakan dukungan yang sangat besar. Pestasi PKS
adalah pencitraan yang sangat bagus dihadapan publik. PKS tampil dengan slogan
sebagai partai yang bersih. PKS berusaha menumbuhkan kepercayaan publik
bahwa berpolitik tidak harus kotor. Selain itu kader-kader PKS secara aktif

4

Ibid, hal 38

15

melakukan rekruitmen anggota dan berbagai aktifitas simpatik kemasyarakatan
yang diharapkan dapat meningkatkan dukungan kepada mereka.5
Partai politik yang memiliki ideologi sebagai partai masa diantaranya
adalah Partai Golkar, Partai Demokrat, Partai Hanura, Partai Gerindra, dan PDI
Perjuangan. Partai Demokrat sebagai partai masa mengutus 45 calegnya, 32

diantaranya berasal dari kader dan 13 dari non kader, berikuti ini daftar namanama caleg kader dan non kader partai demokrat.

N0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
15
16
17
18

19
20
21
22
23
24

Table 1.1
Dartar Nama-Nama Caleg Kader Non Kader Partai Demokrat
Nama
Kader
Nama
Non kader
Zainal Taher SH
Gustin Pramona S.PT
Drs Syamsu Sulin
SH
Erniwai M
Azwar Siry SH MM
Roni Candra SPd,

MM,
Ir. H. Syafarudin
Zulfahmi St Sati SE
Usman Ismail
Dasman
Noveri SH
Triana Puspa Sari
SP.MSI
Yusak Davit SH.MH
Syamsuarly Kely
Andes Purnawarman
Andes Purnawarman
Welfrida
Drs Surya Jufri Bitel
Indra SH
Januardi
Sumka,
SH.MH
Ilham Maulana SH
Syafrizal
Masrizal

kader
kader
kader

Armen SE
Irawan Darwis
Yeni wati

Non kader
Non kader
Non kader

kader
kader
kader

Mega Mutia Elza SH
Imbran Efendi Spd
Mailis Naini hervias

Non kader
Non kader
Non kader

kader
kader
kader
kader
kader
kader

Sovia Imelda
Deni Darlizon
Hj Rina Gusmini BA
Hertog Bahar SE
Yunirawai SH
Yulinda

Non kader
Non kader
Non kader
Non kader
Non kader
Non kader

kader
kader
kader
kader
kader
kader
kader
kader

Drs Zevi Syahrudin

Non kader

kader
kader
kader

5

Ib14id, hal 137

16

25
26
27
28
29
30

Yulisman SH
kader
Paula Lindawati Spd kader
Irzal
kader
Sahrita
kader
Zulheninefi SH
kader
Jon Roza Syaukani kader
SH
31
Drs faisal
kader
32
Susanti Sembiring
kader
Sumber: Sekretariat partai demokrat
Partai politik harus melakukan rekruitmen bakal calon (balon) anggota
legislatif secara terbuka agar tercapainya demokrasi, sebagaimana tercantum
dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2011 tentang perubahan atas UU Nomor
2 Tahun 2008 tentang partai politik. Pada pemilu periode tahun 2014-2019
Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengumumkan hanya 12 partai politik yang
lolos verifikasi administrasi diantaranya adalah.6 :
1. Partai NasDem
2. Partai Kebangkitan Bangsa
3. Partai Keadilan Sejahtera
4. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
5. Partai Golongan Karya
6. Partai Gerakan Indonesia Raya
7. Partai Demokrat
8. Partai Amanat Nasional
9. Partai Persatuan Pembangunan
10. Partai Hati Nurani Rakyat
11. Partai Bulan Bintang
12. Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia
Pada pemilihan umum anggota legislatif tahun 2014, Partai Keadilan
Sejahtera mencalonkan 45 orang calon anggota legislatifnya untuk bersaing
mendapatkan kursi di DPRD Kota Padang. Dari 45 orang calon anggota legislatif

6

www.kpu-sumbarprov.go.id, Tentang KPU Umumkan Parpol Peserta Pemilu 2014, Dikses
Tanggal 15 Juni 2013

17

tersebut terdiri dari 30 orang caleg laki-laki dan 15 orang caleg perempuan. Tahap
penjaringan calon anggota legislatif dari Partai Keadilan Sejahtera harus melalui
proses yang sangat panjang, hal ini diakui oleh ketua Dewan Pimpinan Daerah
(DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Padang yaitu Bapak Muhidi.
Menurut beliau proses penetapan calon anggota legislatif dari Partai Keadilan
Sejahtera sudah dimulai dari 18 bulan sebelum mendaftarkan nama-nama di
Komisi Pemilihan Umum. Berikut adalah kutipan lansung dengan Bapak Muhidi:
Untuk menjadi caleg di PKS para calon harus melalui proses yang pajang
yaitu 18 bulan, seperti pendidikan politik pembekalan tentang agama dan
lain-lain .7
Namun dalam proses penjaringan calon anggota legislatif Partai keadilan
Sejahtera bermasalah, mereka menjaring calon anggota legislatifnya dari non
kader seperti

tokoh-tokoh masyarakat dan aktifis-aktifis, yang diharapkan

memiliki dana dan pengaruh yang lebih besar dimasyarakat. Hal ini disebabkan
oleh Partai Keadilan Sejahtera ingin mendongkrak perolehan suara mereka pada
pemilu legislatif tahun 2014 mendatang. Selain itu ada juga kader dari Partai
Keadilan Sejahtera yang tidak mau menjadi caleg dikarenakan merasa memiliki
beban yang sangat berat. Jadi dengan sendirinya Partai Keadilan Sejahtera
terpaksa merekrut calon anggota legislatifnya dari luar kader mereka. Sedangkan
Partai Keadilan Sejahtera dikenal dengan partai yang memiliki ideologi sebagai
partai kader,8 berikut ini adalah daftar nama-nama caleg dari Partai Keadilan
Sejahtera yang bukan berasal dari kader.

7

Wawancara lansung dengan Bapak Muhidi di Kantor DPC PKS Kota Padang, Tanggal 2
sebtember 2013, jam 10.00
8
Berdasarkan hasil wawancara awal dengan ketua DPD PKS Kota Padang Muhidi di kantor DPD
PKS Kota Padang, walaupun Dalam ADART Partai PKS tidak ada menjelaskan kalau PKS Partai
kader, Tapi ketua DPD PKS mengatakan kalau Partai PKS adalah Partai Kader

18

Tabel 1.1
Daftar Nama-Nama CalegPartai Keadilan Sejahtera
Yang Bukan Dari Kader
No Nama
Daerah Pilihan
1
Yasniwati
Dapil 1 Koto Tangah
2
Ermi
Dapil 4 Pdg timur Pdg selatan
3
Iswi Apsari
Dapil 5 Pdg utara Pdg barat naggalo
4
Nurkhalida
Dapil 3 Luki Lubeg Butekab
5
Ahmad Nawer
Dapil 5 Pdg utara Pdg barat naggalo
6
Dian Anuggrah
Dapil 4 Pdg timur Pdg selatan
7
Syamsul Fajar
Dapil 2 Kuranji Pauh
8
Jonedi
Dapil 2 Kuranji Pauh
9
Edmon
Dapil 3 Luki Lubeg Butekab
10 Agus Fitri
Dapil 3 Luki Lubeg Butekab
11 Hendra Gunawan
Dapil 4 Pdg timur Pdg selatan
12 Dedi Amela
Dapil 3 Luki Lubeg Butekab
13 Srinoputri
Dapil 4 Pdg timur Pdg selatan
14 Nova Rianti Melza
Dapil 4 Pdg timur Pdg selatan
15 Edrimartati
Dapil 5 Pdg utara Pdg barat naggalo
Sumber :Hasil wawancara dengan Medi Prasetia, Kepala Sekretariat DPC PKS
Kota Padang
Berdasarkan uraian diatas Partai Keadilan Sejahtera lebih mengutamakan
kepada orang-orang yang sudah memberikan kontribusi lebih kepada partai,
misalnya membantu dengan cara memberi uang, tenaga, dan lain-lain. Maka dia
bisa diusung menjadi caleg dari Partai Keadilan Sejahtera, walaupun dia bukan
berasal dari kader seperti yang dikatakan oleh Ibuk Ermi caleg dari Partai PKS
Dapil 4 (pdg timur-pdg selatan):
Untuk menjadi caleg dari Partai Keadilan Sejahtera tidak harus juga dari
kader, tapi boleh juga dari luar, ada internal dan eksternal, kalau yang dari
eksternal maka di seleksi dulu oleh tim seleksi, yang terpenting calon yang
bersangkutan ada membantu kepada Partai Keadilan Sejahtera maka itu
bisa dijadikan caleg, walaupun dia bukan berasal dari kader.9
Dari permasalahan diatas peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana proses
penjaringan yang dijalankan oleh Partai Keadilan sejahtera, dikarenakan
banyaknya calon anggota legislatif dari Partai Keadilan Sejahtera yang berasal

9

Wawancara via telfon dengan Ermi caleg non kader PKS tanggal 3 sebtember 2013

19

dari non kader, seperti tokoh-tokoh masyarakat, aktifis-aktifis dan lain-lain.
Bahkan lebih parahnya lagi Partai Keadilan Sejahtera adalah partai yang paling
banyak merekrut caleg dari luar kader yaitu berjumlah 15 orang. Padahal
seharusnya Partai Keadilan Sejahtera harus merekrut semua calegnya dari kader
mereka sendiri. Hal ini disebabkan karena Partai Keadilan Sejahtera adalah partai
yang memiliki ideologi sebagai partai kader. Jadi dengan ideologi partai kader
tersebut Partai Keadilan Sejahtera tidak dibenarkan untuk merekrut caleg dari luar
kader mereka. Proses penjaringan calon anggota legislatif sangat menentukan
kinerja diparlemen, maka dari itu peneliti merasa tertarik untuk melakukan
penelitian ini, yaitu bagaimana proses penjaringan calon anggota legislatif oleh
Partai Keadilan Sejahtera di Kota Padang pada pemilu tahun 2014-2019.
1.2.

Perumusan Masalah
Bedasarkan uraian yang telah dikemukakan dalam latar belakang maka

yang menjadi rumusan masalah penelitian ini adalah Bagaimana proses
penjaringan calon anggota legislatif oleh Partai Keadilan Sejahtera di Kota
Padang pada pemilu tahun 2014-2019
1.3.

Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah yang dikemukakan diatas, maka yang

jadi tujuan penelitian adalah:
Untuk mengidentifikasi proses penjaringan calon anggota legislatif oleh
Partai Keadilan Sejahtera di Kota Padang pada pemilihan umum periode 20142019.

20

1.4.

Manfaat Penelitian
Adapun yang menjadi manfaat dalam penelitian ini adalah :

1.

Bagi penulis penelitian ini bermanfaat untuk meningkatkan kreatifitas dan
mengembangkan kemampuan berpikir secara sistematis serta sebagai media
bagi penulis untuk menghasilkan sebuah karya ilmiah.

2.

Penelitian ini dapat memperkaya kajian ilmiah tentang proses perekrutan
calon calon anggota legislatif di Kota Padang tahun 2014-2019.

3.

Menambah informasi bagi Partai Politik ataupun masyarakat tentang proses
perekrutan calon anggota legislatif serta faktor-faktor yang menjadi kriteria
Partai Politik dalam menetapkan seseorang menjadi calon anggota legislatif.

21

Dokumen yang terkait

Perbandingan Partisipasi Politik Perempuan di Partai Nasdem (Nasional Demokrat) dan PKS (Partai Keadilan Sejahtera) Kabupaten Batubara

2 76 172

Sosialisasi Politik Partai Keadilan Sejahtera (DPD PKS) Kota Medan Dalam Pemilihan Umum Legislatif 2009

9 124 120

Pengaruh Kebijakan Partai Politik Dalam Meningkatkan Keterwakilan Perempuan Di Pemerintahan (Studi Kasus pada DPW Partai Keadilan Sejahtera Provinsi Sumatera Utara)

1 59 169

Partisipasi Politik Perempuan Di DPD Partai Keadilan Sejahtera Kota Medan (Persoalan, Hambatan, dan Strategi)

2 49 137

Membuat kader bekerja: dinamika internal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dalam merespons kasus korupsi Luthfi Hasan Ishaaq menjelang pemilu 2014

1 28 112

Citra Partai Keadilan Sejahtera di Pemilu 2014 (Analisis Wacana Pemberitaan Partai Keadilan Sejahtera pada Media Online Detikcom)

0 13 0

Faktor-Faktor di Balik Kekalahan Cagub/Cawagub Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Pada Pilgub DKI Jakarta Tahun 2012

14 182 101

PERBANDINGAN PROSES REKRUTMEN DAN SELEKSI POLITIK CALON ANGGOTA LEGISLATIF TAHUN 2014 PADA PARTAI POLITIK (Studi Pada DPC Partai Demokrat dan DPD Partai Keadilan Sejahtera Lampung Tengah)

0 13 58

Perilaku Komunikasi Calon Anggota Legislatif Perempuan Dalam Pemilu 2014 (studi kasus mengenai perilaku komunikasi calon anggota legislatif perempuan dari partai GERINDRA dan partai keadilan sejahtera (PKS) di daerah pemilhan satu kota bandung dalam pemil

0 14 138

Strategi Partai Keadilan Sejahtera Kota Padang Dalam Memenangkan Pemilu Legislatif 2004 - Universitas Negeri Padang Repository

0 0 63