PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD dan BHT PADA MATERI LISTRIK DINAMIS UNTUK MENGINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF.

(1)

Ahmad Nurdin, 2014

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe stad dan nht pada materi listrik dinamis untuk meningkatkan penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kreatif siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT PADA MATERI LISTRIK DINAMIS UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar Magister Pendidikan IPA

Oleh:

AHMAD NURDIN 1204740


(2)

Ahmad Nurdin, 2014

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe stad dan nht pada materi listrik dinamis untuk meningkatkan penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kreatif siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2014


(3)

Ahmad Nurdin, 2014

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe stad dan nht pada materi listrik dinamis untuk meningkatkan penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kreatif siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LEMBAR PENGESAHAN

Telah Disetujui dan Disahkan Oleh:

Pembimbing I

Dr. Dadi Rusdiana, M.Si. NIP. 196810151994031002

Pembimbing II

Dr. Ida Kaniawati, M,Si. NIP. 196807031992032001

Mengetahui:


(4)

Ahmad Nurdin, 2014

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe stad dan nht pada materi listrik dinamis untuk meningkatkan penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kreatif siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Prof. Dr. Anna Permanasari, M.Si. NIP. 195812071983012002

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis dengan judul “PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT PADA MATERI LISTRIK DINAMIS UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan.

Atas pernyataan ini saya siap menanggung resiko yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanaya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada kliam dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, Januari 2014 Yang membuat pernyataan


(5)

Ahmad Nurdin, 2014

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe stad dan nht pada materi listrik dinamis untuk meningkatkan penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kreatif siswa


(6)

Ahmad Nurdin, 2014

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe stad dan nht pada materi listrik dinamis untuk meningkatkan penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kreatif siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

Halaman

PERNYATAAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

ABSTRAK ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 7

D. Manfaat Penelitian ... 7

E. Definisi Operasional ... 7

BAB II MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP LISTRIK DINAMIS DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF ... 9

A. Model Pembelajaran Kooperatif ... 9

B. Model Pembelajaran Kooperatif STAD ... 12

C. Model Pembelajaran Kooperatif NHT ... 14

D. Penguasaan Konsep Siswa ... 18

E. Kemampuan Berpikir Kreatif ... 20

F. Hubungan antara Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dan NHT dengan Penguasaan Konsep dan Kemampuan Berpikir Kreatif ... 23

G. Hipotesis Penelitian... 26

H. Ruang Lingkup Konsep Listrik Dinamis di SMP... 27

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 39

A. Metode dan Disain Penelitian ... 39


(7)

Ahmad Nurdin, 2014

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe stad dan nht pada materi listrik dinamis untuk meningkatkan penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kreatif siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Prosedur Penelitian ... 40

D. Alur Penelitian ... 43

E. Instrumen Penelitian ... 44

F. Ujicoba Instrumen Penelitian ... 45

G. Teknik Pengumpulan Data ... 49

H. Teknik Analisis Data ... 50

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 53

A. Data Hasil Penelitian ... 53

1. Keterlaksanaan Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dan NHT ... 54

2. Peningkatan Penguasaan Konsep Listrik Dinamis ... 55

a. Deskripsi Peningkatan Penguasaan Konsep Siswa... 55

b. Uji Statistik Peningkatan Penguasaan Konsep ... 58

3. Peningkatan Kemampuan Berpikir Kreatif ... 60

a. Deskripsi Peningkatan Kemampuan Berpikir Kreatif... 60

b. Uji Statistik Peningkatan Kemampuan Berpikir Kreatif... 63

c. Deskripsi Peningkatan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Berdasarkan Indikator Kemampuan Berpikir Kreatif... 66

4. Tanggapan Siswa dan Guru Terhadap Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dan NHT ... 71

a. Deskripsi Tanggapan Siswa ... 71

b. Deskripsi Tanggapan Guru ... 72

B. Pembahasan ... 76

1. Keterlaksanaan Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dan NHT ... 76

2. Peningkatan Penguasaan Konsep ... 77

3. Peningkatan Kemampuan Berpikir Kreatif ... 79

4. Tanggapan Siswa Terhadap Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dan NHT ... 81

5. Tanggapan Guru Terhadap Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ... 83


(8)

Ahmad Nurdin, 2014

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe stad dan nht pada materi listrik dinamis untuk meningkatkan penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kreatif siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6. Tanggapan Guru Terhadap Penerapan Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe NHT ... 84

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 87

A. Kesimpulan ... 87

B. Saran ... 88

DAFTAR PUSTAKA ... 90

LAMPIRAN ... 93


(9)

Ahmad Nurdin, 2014

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe stad dan nht pada materi listrik dinamis untuk meningkatkan penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kreatif siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel Halaman

2.1 Sintaks Model Pembelajaran Kooperatif... 12

2.2. Konversi Skor Perkembangan Poin Kemajuan... 14

2.3. Tingkat Penghargaan Kelompok... 14

2.4 Perbedaan Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dan Tipe NHT ... 15

2.5 Hubungan antara Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD, Penguasaan Konsep dan Kemampuan Berpikir Kreatif... 24

2.6 Hubungan antara Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT, Penguasaan Konsep dan Kemampuan Berpikir Kreatif ... 25

2.7 Deskripsi Konsep Listrik Dinamis... 27

3.1 Pengaturan Penerapan Model Pembelajaran Tipe STAD dan NHT ... 39

3.2 Disain Penelitian... 40

3.3 Tingkat Kesukaran dan Daya Pembeda Soal Penguasaan Konsep Ke-1... 47

3.4 Tingkat Kesukaran dan Daya Pembeda Soal Kemampuan Berpikir Kreatif Ke-1... 47

3.5 Tingkat Kesukaran dan Daya Pembeda Soal Penguasaan Konsep Ke-2 ... 48

3.6 Tingkat Kesukaran dan Daya Pembeda Soal Kemampuan Berpikir Kreatif Ke-2 ... 48

3.7 Pemberian Skor Tanggapan Siswa dan Guru ... 49

3.8 Kategori Rata-Rata Gain yang Dinormalisasi ... 51

4.1 Persentase Keterlaksanaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dan NHT ... 54

4.2 Data Peningkatan Penguasaan Konsep Listrik Dinamis Kelas Eksperimen 1 (STAD) dan Kelas Eksperimen 2 (NHT) pada Pembelajaran Sesi Pertama ... 55 4.3 Data Peningkatan Penguasaan Konsep Listrik Dinamis Kelas


(10)

Ahmad Nurdin, 2014

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe stad dan nht pada materi listrik dinamis untuk meningkatkan penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kreatif siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pembelajaran Sesi Kedua ... 57

4.4 Hasil Uji Normalitas Data N-Gain Penguasaan Konsep Siswa pada Pembelajaran Sesi Pertama ... 58

4.5 Hasil Uji Normalitas Data N-Gain Penguasaan Konsep Siswa pada Pembelajaran Sesi Kedua ... 58

4.6 Hasil Uji Homogenitas Data N-Gain Penguasaan Konsep Siswa Kelas Eksperimen 1 dan Kelas Eksperimen 2... 59

4.7 Hasil Uji-t N-Gain Penguasaan Konsep ... 60 4.8 Data Peningkatan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Kelas

Eksperimen 1 (STAD) dan Kelas Eksperimen 2 (NHT) pada

Pembelajaran Sesi Pertama ... 61 4.9 Data Peningkatan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Kelas

Eksperimen 1 (NHT) dan Kelas Eksperimen 2 (STAD) pada

Pembelajaran Sesi Kedua ... 62 4.10 Hasil Uji Normalitas Data N-Gain Kemampuan Berpikir Kreatif

Siswa pada Pembelajaran Sesi Pertama ... 63 4.11 Hasil Uji Normalitas Data N-Gain Kemampuan Berpikir Kreatif

Siswa Pada Pembelajaran Sesi Kedua ... 64 4.12 Hasil Uji Homogenitas Data N-Gain Kemampuan Berpikir Kreatif

Siswa Kelas Eksperimen 1 dan Kelas Eksperimen 2 ... 64 4.13 Hasil Uji Beda Rerata N-Gain Kemampuan Berpikir Kreatif ... 65 4.14 Data N-Gain Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Berdasarkan

Indikator Kemampuan Berpikir Kreatif ... 66 4.15 Analisis Tanggapan Siswa terhadap Penerapan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dan NHT ... 71 4.16 Analisis Tanggapan Guru terhadap Penerapan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ... 73 4.17 Analisis Tanggapan Guru terhadap Penerapan Model


(11)

Ahmad Nurdin, 2014

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe stad dan nht pada materi listrik dinamis untuk meningkatkan penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kreatif siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Rangkaian listrik sederhana... 28

2.2 Pemasangan Amperemeter secara seri dengan rangkaian listrik... 29

2.3 Pengukuran kuat arus listrik pada rangkaian listrik sederhana ... 30

2.4 Pemasangan Voltmeter secara paralel dengan rangkaian listrik sederhana ... 31

2.5 Pengukuran beda potensial listrik pada rangkaian listrik sederhana.... 31

2.6 Grafik hubungan beda potensial (V) dengan kuat arus listrik (I) ... 33

2.7 Rangkaian listrik yang bercabang ... 35

2.8 Tiga buah hambatan yang diranngkai secara seri ... 35

2.9 Tiga buah lampu yang dirangkai secara seri ... 36

2.10 Tiga buah hambatan yang dirangkai secara paralel... 36

2.11 Tiga buah hambatan yang dirangkai secara paralel ... 37

4.1 Diagram Skor Rata-Rata Pretest, Posttest dan N-Gain (%) Penguasaan Konsep Listrik Dinamis Kelas Eksperimen 1(STAD) dan Kelas Eksperimen 2 (NHT) pada Pembelajaran Sesi Pertama... 56

4.2 Diagram Skor Rata-Rata Pretest, Posttest dan N-Gain (%) Penguasaan Konsep Listrik Dinamis Kelas Eksperimen 1 (NHT) dan Kelas Eksperimen 2 (STAD) pada Pembelajaran Sesi Kedua ... 57

4.3. Diagram Skor Rata-Rata Pretest, Posttest dan N-Gain (%) Kemampuan Berpikir Kreatif Kelas Eksperimen 1 (STAD) dan Kelas Eksperimen 2 (NHT) pada Pembelajaran Sesi Pertama ... 61

4.4. Diagram Skor Rata-Rata Pretest, Posttest dan N-Gain (%) Kemampuan Berpikir Kreatif Kelas Eksperimen 1 (NHT) dan Kelas Eksperimen 2 (STAD) pada Pembelajaran Sesi Kedua ... 62

4.5. Diagram Rata-Rata N-Gain (%) Setiap Indikator Kemampuan Berpikir Kreatif pada Pembelajaran Sesi Pertama Kelas Eksperimen 1 (STAD) dan Kelas Eksperimen 2 (NHT) ... 67 .

4.6. Diagram Rata-Rata N-Gain (%) Setiap Indikator Kemampuan Berpikir Kreatif pada Pembelajaran Sesi Kedua Kelas Eksperimen 1 (NHT)


(12)

Ahmad Nurdin, 2014

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe stad dan nht pada materi listrik dinamis untuk meningkatkan penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kreatif siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dan Kelas Eksperimen 2 (STAD)... 67

DAFTAR LAMPIRAN Halaman LAMPIRAN A ... 94

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP 1) Tipe STAD ... 95

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP 2) Tipe STAD ... 112

3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP 1) Tipe NHT... 138

4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP 2) Tipe NHT... 157

LAMPIRAN B ... 184

1. Kisi-Kisi Instrumen Pengukuran Penguasaan Konsep ... 185

2. Kisi-Kisi Instrumen Pengukuran Kemampuan Berpikir Kreatif ... 202

3. Lembar Judgement Instrumen Pengukuran Penguasaan Konsep ... 208

4. Lembar Judgement Instrumen Pengukuran Kemampuan Berpikir Kreatif ... 214

5. Hasil Uji Coba Instrumen (Validitas Tes, Reliabilitas Tes, Tingkat Kesukaran dan Daya Pembeda Butir Soal) ... 218

6. Soal Pretest/Posttest Pengukuran Penguasaan Konsep (PG) dan Pengukuran Kemampuan Berpikir Kreatif (Uraian) ... 233

7. Lembar Diskusi Kelompok (LDK 1) ... 242

8. Lembar Diskusi Kelompok (LDK 2) ... 244

9. Lembar Diskusi Kelompok (LDK 3) ... 245

10.Lembar Diskusi Kelompok (LDK 4) ... 246

11.Lembar Diskusi Kelompok (LDK 5) ... 248

12.Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran ... 249

LAMPIRAN C ... 261

1. Data Hasil Pretest, Posttest dan N-Gain Penguasaan Konsep ... 262

2. Data Hasil Pretest, Posttest dan N-Gain Kemampuan Berpikir Kreatif... 264

3. Uji Normalitas Data N-Gain Penguasaan Konsep dan Kemampuan Berpikir Kreatif ... 266

4. Uji Homogenitas Data N-Gain Penguasaan Konsep dan Kemampuan Berpikir Kreatif ... 268


(13)

Ahmad Nurdin, 2014

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe stad dan nht pada materi listrik dinamis untuk meningkatkan penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kreatif siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5. Uji Hipotesis Penelitian (Uji-t) ... 270

6. Rekapitulasi Data Hasil Angket Tanggapan Siswa Terhadap Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dan NHT ... 273

7. Persentase Tanggapan Siswa terhadap Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dan NHT ... 275

8. Rekapitulasi Data Hasil Angket Tanggapan Guru Terhadap Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ... 277

9. Persentase Tanggapan Guru terhadap Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ... 278

10.Rekapitulasi Data Hasil Angket Tanggapan Guru Terhadap Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT ... 280

11.Persentase Tanggapan Guru terhadap Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT ... 281

LAMPIRAN D ... 283

1. Surat Pengantar Penelitian ... 284


(14)

Ahmad Nurdin, 2014

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe stad dan nht pada materi listrik dinamis untuk meningkatkan penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kreatif siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT PADA MATERI LISTRIK DINAMIS UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA

Ahmad Nurdin (1204740) Pembimbing I : Dr. Dadi Rusdiana,

Pembimbing II : Dr. Ida Kaniawati, M,Si.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi perbedaan peningkatan penguasaan konsep Listrik Dinamis dan kemampuan berpikir kreatif antara siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams-Achievement Divisions (STAD) dengan siswa yang mendapatkan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT). Selain itu, penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi sikap siswa dan guru terhadap penerapan kedua model pembelajaran kooperatif tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen lemah (weak experiment) dengan perlakuan terhadap dua kelas, yaitu kelas eksperimen 1 yang diberi perlakuan dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada pembelajaran sesi pertama dilanjutkan dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada pembelajaran sesi kedua. Sedangkan kelas eksperimen 2 diberi perlakuan dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada pembelajaran sesi pertama dilanjutkan dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada pembelajaran sesi kedua. Instrumen yang digunakan adalah; tes penguasaan konsep Listrik Dinamis, tes kemampuan berpikir kreatif, dan angket.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD secara signifikan dapat lebih meningkatkan penguasaan konsep Listrik Dinamis siswa dibandingkan dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Hal tersebut berdasarkan pada N-Gain yang diperoleh pada pembelajaran sesi pertama kelas STAD sebesar 0,43 sedangkan N-Gain kelas NHT sebesar 0,16. Demikian pula pada pembelajaran sesi kedua N-Gain kelas STAD sebesar 0,67 dan N-Gain kelas NHT sebesar 0,32.

Sedangkan pada kemampuan berpikir kreatif siswa, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kreatif antara siswa yang mendapatkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan siswa yang mendapatkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada konsep Listrik Dinamis. Hal tersebut berdasarkan pada N-Gain yang diperoleh untuk masing-masing kelas STAD dan NHT sebesar 0,35 dan 0,35 pada pembelajaran sesi pertama dan sebesar 0,46 dan 0,40 pada pembelajaran sesi kedua. Secara umum siswa dan guru menyatakan setuju terhadap penerapan kedua model pembelajaran kooperatif tersebut di atas.


(15)

1

Ahmad Nurdin, 2014

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe stad dan nht pada materi listrik dinamis untuk meningkatkan penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kreatif siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Menurut Undang-Undang No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Implementasi Undang-Undang tersebut dijabarkan ke dalam sejumlah peraturan, antara lain Peraturan Pemerintah No.19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan yang bertujuan menjamin mutu pendidikan Nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat. PP tersebut menetapkan 8 Standar Pendidikan yang harus dipenuhi dalam melaksanakan pendidikan yang meliputi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan dan standar penilaian pendidikan.

Standar isi pada kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan tekhnologi pada Sekolah Menengah Pertama (SMP) / Madrasah Tsanawiah (MTs) dimaksudkan untuk memperoleh kompetensi dasar ilmu pengetahuan dan tekhnologi serta membudayakan berpikir ilmiah secara kritis, kreatif dan mandiri. Salah satu tujuan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di SMP/MTs adalah meningkatkan pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya.


(16)

2

Ahmad Nurdin, 2014

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe stad dan nht pada materi listrik dinamis untuk meningkatkan penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kreatif siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar, seorang guru harus mengembangkan tujuan tersebut ke dalam indikator yang dikembangkan dari Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD). Pencapaian indikator tersebut sangat tergantung kepada proses pembelajaran yang diselenggarakan oleh guru. Dan proses pembelajaran sangat tergantung dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang harus disusun dengan mengacu kepada Permendiknas RI no.41 tahun 2007 tentang Standar Proses untuk satuan pendidikan dasar dan menengah. Dalam Permendiknas tersebut disebutkan bahwa salah satu prinsip penyusunan RPP adalah mendorong partisipasi aktif peserta didik. Proses pembelajaran dirancang dengan berpusat pada peserta didik untuk mendorong motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian, dan semangat belajar. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menjelaskan bahwa kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar peserta didik, peserta didik dengan guru, peserta didik dengan lingkungan dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi dasar. Pembelajaran IPA di SMP/MTs menekankan pada pemberian pengalaman secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah. Pengalaman belajar yang dimaksud dapat diwujudkan melalui penggunaan pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada peserta didik (Badan Standar Nasional Pendidikan, 2006).

Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa pembelajaran lebih sering berpusat pada guru dengan dominasi metoda konvesional yaitu ceramah. Siswa menjadi pasif dan hanya memperhatikan penjelasan dari guru. Proses belajar mengajar lebih banyak menekankan pada aspek kognitif dan hasil belajar yang diperoleh masih kurang dari yang diharapkan. Masih banyak siswa yang memperoleh hasil belajar di bawah KKM dengan tingkat berpikir kreatif yang


(17)

3

Ahmad Nurdin, 2014

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe stad dan nht pada materi listrik dinamis untuk meningkatkan penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kreatif siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

rendah. Hal ini dapat dilihat dari pola jawaban siswa pada soal bentuk uraian yang masih bersifat text book.

Memperbaiki kualitas proses belajar mengajar menjadi sebuah keharusan bagi guru agar pembelajaran di kelas sesuai dengan standar proses yang telah ditetapkan oleh pemerintah, yaitu pembelajaran yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang dan memotivasi peserta didik untuk berpartisifasi aktif serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik (Lampiran Permendiknas No.41 tahun 2007 tentang Standar Proses untuk Pendidikan Dasar dan Menengah). Untuk mewujudkan proses pembelajaran yang sesuai dengan yang dijelaskan di atas maka guru harus memilih model pembelajaran yang dapat mengaktifkan seluruh peserta didik. Tugas guru hanya sebagai fasilitator.

Pembelajaran kooperatif merupakan sebuah kelompok strategi pengajaran yang melibatkan siswa belajar secara berkolaborasi untuk mencapai tujuan bersama (Eggen dan Kauchak dalam Trianto,2007:42). Pembelajaran kooperatif disusun dalam sebuah usaha untuk meningkatkan partisipasi siswa, memfasilitasi siswa dengan pengalaman sikap kepemimpinan dan membuat keputusan dalam kelompok, serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk berinteraksi dan belajar bersama-sama siswa yang berbeda latar belakangnya. Jadi dalam pembelajaran kooperatif siswa berperan ganda yaitu sebagai siswa ataupun sebagai guru. Dengan bekerja secara berkolaboratif untuk mencapai sebuah tujuan bersama, maka siswa akan mengembangkan keterampilan berhubungan dengan sesama manusia yang akan bermanfaat bagi kehidupan di luar sekolah.

Dalam model ini, alur belajar tidak harus dari guru, tetapi siswa juga saling mengajar dengan sesama temannya dalam rangka membentuk pengetahuan. Teman sejawat menjembatani tiap-tiap pembelajaran orang lain dengan


(18)

4

Ahmad Nurdin, 2014

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe stad dan nht pada materi listrik dinamis untuk meningkatkan penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kreatif siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

memperagakan tingkat cara berpikir yang berbeda-beda, menjelaskan bagaimana cara mereka memecahkan masalah, dan saling memberi umpan balik dan dukungan (Matheady, Mallette & Harper dalam Sharan 2009:226). Pembelajaran kooperatif memberikan peluang kepada siswa yang berbeda latar belakang dan kondisi untuk bekerja saling bergantung satu sama lain atas tugas-tugas bersama, dan melalui penggunaan struktur penghargaan kooperatif, belajar untuk menghargai satu sama lain (Trianto, 2007:44).

Slavin (2005:41) memprediksi bahwa metode-metode kooperatif yang menggunakan tujuan kelompok dan tanggungjawab individual akan meningkatkan pencapaian prestasi belajar siswa. Dijelaskan juga bahwa pembelajaran kooperatif bukan hanya sebuah tekhnik pengajaran yang ditujukan untuk pencapaian prestasi para siswa, tetapi juga merupakan cara untuk menciptakan keceriaan, lingkungan yang pro-sosial di dalam kelas yang merupakan salah satu manfaat penting untuk memperluas perkembangan interpersonal dan keefektifan. Sejalan dengan itu Fogarty & Mc.Tighe (1993) menemukan bahwa strategi kooperatif dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis-kreatif siswa, karena melalui kerjasama yang baik dalam pembelajaran kooperatif siswa dilatih untuk mengeluarkan ide-ide baru yang kreatif, membahas berbagai informasi dan saling berbagi informasi.

Model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams-Achievement Divisions (STAD) dan tipe Numbered Head Together (NHT) merupakan model pembelajaran yang lebih banyak menuntut siswa untuk aktif bekerja secara berkelompok melalui kegiatan diskusi dalam mempelajari dan memecahkan permasalahan yang diberikan oleh guru. Selama berdiskusi siswa juga dituntut untuk berpikir kreatif dalam memecahkan permasalahan, sedangkan guru berperan sebagai fasilitator dengan menyajikan berbagai permasalahan yang dapat memacu peningkatan penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kreatif siswa. Siswa yang berkemampuan lebih dapat membantu dengan mengajari siswa yang


(19)

5

Ahmad Nurdin, 2014

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe stad dan nht pada materi listrik dinamis untuk meningkatkan penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kreatif siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berkemampuan kurang sehingga terjadi tutorial sebaya. Setiap anggota kelompok harus berusaha agar semua anggota kelompok mampu menguasai materi dan menjawab seluruh permasalahan yang diberikan oleh guru.

Beberapa hasil penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD memberikan hasil yang baik terhadap kualitas pembelajaran maupun hasil belajar siswa. Pramono dkk (2008) menyimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe STAD secara signifikan dapat lebih meningkatkan penguasaan konsep cahaya dan keterampilan berpikir kreatif siswa di bandingkan dengan model pembelajaran konvensional. Hasil penelitian lain yang dilakukan oleh Supriyadi dkk (2008) menyimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD secara signifikan dapat lebih meningkatkan pemahaman konsep dan keterampilan berpikir rasional siswa di bandingkan dengan penggunaan model pembelajaran konvensional, dan Lili Solikhati dkk (2009) juga menyimpulkan bahwa adanya peningkatan hasil belajar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Sementara itu Fatah & Rosdianti (2012) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa penggunaan pembelajaran kooperatif dengan tipe NHT mampu meningkatkan motivasi belajar siswa pada pembelajaran IPA bidang Fisika konsep Tekanan. Penggunaan pembelajaran kooperatif tipe NHT juga dapat meningkatkan keterlibatan siswa dalam belajar IPA bidang Fisika konsep Tekanan. Hasil penelitian lain yang dilakukan oleh Ahmad Jamalong (2012) menyimpulkan bahwa penerapan model kooperatif Numbered Heads Together (NHT) dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XA SMAN 1 Beduai, Kabupaten Sanggau.

Namun demikian, terdapat beberapa kelemahan yang sama dari STAD dan NHT, antara lain diperlukan ketelitian dari guru dalam pembentukan kelompok sehingga sebuah kelompok benar-benar merupakan kumpulan siswa yang heterogen dari segi kemampuan akademik juga gender. Siswa juga dituntut


(20)

6

Ahmad Nurdin, 2014

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe stad dan nht pada materi listrik dinamis untuk meningkatkan penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kreatif siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

memiliki buku sumber sendiri yang dapat digunakan sebagai referensi dalam menjawab pertanyaan dari guru. Selain itu pembelajaran membutuhkan waktu yang lebih lama karena setiap kelompok harus meyakinkan seluruh anggota kelompoknya mampu menjawab semua pertanyaan yang didiskusikan.

Walaupun STAD dan NHT sama-sama merupakan model pembelajaran kooperatif, tetapi masih terdapat perbedaan yang sangat mendasar dari kedua model tersebut. Hal ini dapat dilihat dari sintaks kedua model tersebut. Model pembelajaran kooperatif tipe STAD diawali dengan penjelasan materi oleh guru, baru kemudian guru menyajikan permasalahan yang harus didiskusikan secara kelompok. Jadi peranan guru masih dominan. Sedangkan tipe NHT tidak diawali terlebih dahulu dengan penjelasan materi oleh guru, sehingga lebih banyak menuntut kemandirian siswa dibandingkan dengan STAD dalam mempelajari suatu konsep.

Mengingat masih rendahnya hasil belajar yang diperoleh siswa dalam konsep-konsep fisika yang diakibatkan oleh dominasi penggunaan metode konvensional serta adanya pengaruh positif dari penerapan model pembelajaran kooperatif dari penelitian-penelitian yang terdahulu, penulis tertarik untuk meneliti penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan NHT serta pengaruhnya terhadap peningkatan penguasaan konsep Listrik Dinamis dan kemampuan berpikir kreatif siswa. Konsep Listrik Dinamis merupakan konsep Fisika yang aplikasinya sangat sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, tetapi teoritisnya cukup sulit untuk dipahami dan dikuasai. Oleh karena itu, maka dalam mempelajari konsep Listrik Dinamis sangat diperlukan model pembelajaran yang berisi kegiatan demonstrasi dan diskusi dalam kelompok kecil siswa yang heterogen.


(21)

7

Ahmad Nurdin, 2014

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe stad dan nht pada materi listrik dinamis untuk meningkatkan penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kreatif siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

“Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dan NHT Pada Materi Listrik Dinamis Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep dan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini dirumuskan dalam bentuk pertanyaan “ Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan NHT dapat meningkatkan penguasaan konsep Listrik Dinamis dan kemampuan berpikir kreatif siswa ? ”.

Agar penelitian ini terarah maka rumusan masalah di atas dipandang perlu untuk dijabarkan ke dalam pertanyaan – pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1. Bagaimanakah perbandingan peningkatan penguasaan konsep siswa yang

mendapatkan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan siswa yang mendapatkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT ?” 2. Bagaimanakah perbandingan peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa

yang mendapatkan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan siswa yang mendapatkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT ?”

3. Bagaimana tanggapan siswa dan guru terhadap penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan NHT ?”

C. Tujuan Penelitian


(22)

8

Ahmad Nurdin, 2014

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe stad dan nht pada materi listrik dinamis untuk meningkatkan penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kreatif siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Peningkatan penguasaan konsep Listrik Dinamis pada siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan siswa yang mendapatkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT.

2. Peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan siswa yang mendapatkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT.

3. Tanggapan siswa dan guru terhadap penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan NHT.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain bahwa data dalam penelitian ini dapat memberikan bukti empiris tentang model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan NHT dalam meningkatkan penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kreatif siswa sehingga dapat digunakan oleh berbagai pihak yang berkepentingan dalam dunia pendidikan.

E. Definisi Operasional

1. Menurut Slavin (2005:143), STAD terdiri dari lima komponen utama, yaitu : (1) Presentasi kelas; (2) Pembentukan tim (terdiri dari 4-5 orang yang heterogen dalam hal akademik, gender, ras dan etnik) untuk mengerjakan Lembar Diskusi; (3) Kuis yang harus dikerjakan secara individual; (4) Perhitungan skor kemajuan individual; dan (5) Rekognisi Tim untuk menentukan peringkat tim di kelas. Dalam penelitian ini keterlaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD yang terkait dengan aktivitas guru dan siswa diobservasi oleh guru sejawat dengan menggunakan lembar observasi.


(23)

9

Ahmad Nurdin, 2014

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe stad dan nht pada materi listrik dinamis untuk meningkatkan penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kreatif siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Model pembelajaran kooperatif tipe NHT atau penomoran berpikir bersama merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan sebagai alternatif terhadap struktur kelas tradisional dengan tujuan untuk meningkatkan penguasaan akademik.

Langkah-langkah dalam pembelajaran NHT adalah: Numbering (penomoran), mengajukan pertanyaan, head together (berpikir bersama) untuk menemukan jawaban dan menjawab pertanyaan (Suprijono, 2013:92). Dalam penelitian ini keterlaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe NHT yang terkait dengan aktivitas guru dan siswa diobservasi oleh guru sejawat dengan menggunakan lembar observasi.

3. Penguasaan konsep merupakan kemampuan siswa untuk memahami konsep Listrik Dinamis, baik secara teori maupun penerapannya dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan pada aspek kognitif Bloom yang dibatasi pada aspek pengetahuan (C1), pemahaman (C2) dan penerapan (C3). Dalam penelitian ini penguasaan konsep siswa diukur dengan menggunakan instrumen berupa soal tes tertulis berbentuk pilihan ganda.

4. Kemampuan berpikir kreatif adalah kemampuan menemukan ide yang asli,

mengembangkan, estetis dan konstruktif yang berhubungan dengan pandangan dan konsep serta menekankan pada berpikir intuitif dan rasional khususnya dalam menggunakan informasi dan bahan untuk memunculkan atau menjelaskan dengan perspektif asli pemikir (Liliasari:2009 dalam Heryana:2012). Dalam penelitian ini kemampuan berpikit kreatif siswa diukur dengan menggunakan tes kemampuan berpikir kreatif berupa tes tulis berbentuk essay yang mencakup ciri-ciri berpikir kreatif yaitu kelancaran (fluency), keluwesan (fleksibility) dan orisinalitas (originality).


(24)

39

Ahmad Nurdin, 2014

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe stad dan nht pada materi listrik dinamis untuk meningkatkan penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kreatif siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode dan Disain Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode weak experiment dan metode deskriptif. Untuk mendapatkan gambaran peningkatan penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kreatif digunakan metode weak experiment dengan desain “The static group pretest-posttest Design” (Fraenkel & Wallen, 1993:266). Sedangkan metode deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan tanggapan siswa dan guru terhadap penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan NHT.

Desain penelitian ini menggunakan dua kelompok subjek penelitian yang dijadikan sebagai kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2 dengan pengaturan penerapan model pembelajaran seperti pada Tabel 3.1 berikut ini.

Tabel 3.1 Pengaturan Penerapan Model Pembelajaran Tipe STAD dan NHT

Subjek Penelitian

Pembelajaran Sesi Pertama (2 pertemuan)

Pembelajaran Sesi Kedua (3 pertemuan) Kelas

Eksperimen 1

Penerapan tipe STAD pada sub konsep 1, 2 dan 3

Penerapan tipe NHT pada sub konsep 4, 5, 6 dan 7

Kelas

Eksperimen 2

Penerapan tipe NHT pada sub konsep 1, 2 dan 3

Penerapan tipe STAD pada sub konsep 4, 5, 6 dan 7 Keterangan:

Sub Konsep 1: Arus Listrik dan Cara Mengukurnya ( 1 JP)

Sub Konsep 2: Beda Potensial Listrik dan Cara Mengukurnya (1 JP) Sub Konsep 3: Hukum Ohm (3 JP)

Sub Konsep 4: Hambatan Kawat Penghantar ((1 JP )

Sub Konsep 5: Konduktor, Semikonduktor, Isolator dan Komponen Listrik Rumah Tangga (1 JP)


(25)

40

Ahmad Nurdin, 2014

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe stad dan nht pada materi listrik dinamis untuk meningkatkan penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kreatif siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sub Konsep 7: Rangkaian Hambatan Listrik (Seri, Paralel, Gabungan Seri dan Paralel) (3 JP)

Kelas eksperimen 1 menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk sub konsep 1, 2 dan 3, kemudian diteruskan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT untuk sub konsep 4, 5, 6 dan 7. Sedangkan kelas eksperimen 2 menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT untuk sub konsep 1, 2 dan 3, kemudian diteruskan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk sub konsep 4, 5, 6 dan 7. Terhadap dua kelompok dilakukan pretest dan posttest untuk melihat peningkatan penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kreatif sebelum dan sesudah pembelajaran. Disain penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.2 berikut.

Tabel 3.2 Disain Penelitian

Kelompok Sampel Pretest Perlakuan Posttest

Kelas Ekperimen 1 O1 , O2 X1, X2 O1 , O2 Kelas Ekperimen 2 O1 , O2 X3,X4 O1 , O2 Keterangan:

O1 = Tes penguasaan konsep

O2 = Tes kemampuan berpikir kreatif

X1,X3 = Pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD X2,X4 = Pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT

B. Subjek Penelitian

Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX sebuah SMP Negeri di Kab.Kuningan pada tahun pelajaran 2013/2014 sebanyak 2 kelas.

C. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian meliputi tahapan-tahapan sebagai berikut: 1. Tahap Persiapan


(26)

41

Ahmad Nurdin, 2014

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe stad dan nht pada materi listrik dinamis untuk meningkatkan penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kreatif siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini, yaitu penyusunan perangkat pembelajaran dan pengembangan instrumen penelitian. Melakukan studi pendahuluan yang meliputi kajian teori tentang model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan NHT, penguasaan konsep, kemampuan berpikir kreatif dan konsep pembelajaran tentang Listrik Dinamis.

Untuk pengembangan instrumen meliputi langkah-langkah sebagai berikut: a. Penyusunan instrumen penelitian.

b. Penimbangan (judgment) instrumen penelitian oleh pakar.

Instrumen yang telah disusun kemudian dikonsultasikan dengan pakar. Aspek yang dikonsultasikan meliputi kesesuaian butir soal dengan indikator dan ranah kognitif Bloom, aspek bahasa dan aspek konsep Fisika (Listrik Dinamis).

c. Uji coba dan revisi instrumen.

Intrumen yang berbentuk soal pilihan ganda dan essay diujicobakan pada siswa yang telah mendapatkan konsep Listrik Dinamis, yaitu siswa kelas X salah satu SMA Negeri di Kabupaten Kuningan tahun pelajaran 2013/2014 untuk mengetahui validitas tes dan reliabilitas tes serta melakukan revisi pada instrumen tersebut.

2. Tahap Pelaksanaan

Tahap ini merupakan tahap pengumpulan data dan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan NHT pada pembelajaran konsep Listrik Dinamis. Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah sebagai berikut:

a. Pemberian pretest untuk mengetahui penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kreatif siswa sebelum penerapan model pembelajaran kooperatif STAD dan NHT pada setiap sesi pembelajaran.


(27)

42

Ahmad Nurdin, 2014

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe stad dan nht pada materi listrik dinamis untuk meningkatkan penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kreatif siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan NHT pada kelas eksperimen dengan mengacu kepada RPP yang telah disusun, dengan pembagian waktu sebagai berikut:

 Pembelajaran sesi pertama dilaksanakan sebanyak 2 pertemuan untuk sub konsep 1, 2 dan 3. Kelas eksperimen 1 mendapatkan pembelajaran kooperatif tipe STAD dan kelas eksperimen 2 mendapatkan pembelajaran kooperatif tipe NHT.

 Pembelajaran sesi kedua dilaksanakan sebanyak 3 pertemuan untuk sub konsep 4, 5, 6 dan 7. Kelas eksperimen 1 mendapatkan pembelajaran kooperatif tipe NHT dan kelas eksperimen 2 mendapatkan pembelajaran kooperatif tipe STAD.

RPP selengkapnya dapat dilihat pada lampiran A.

c. Observasi penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan NHT. d. Pemberian posttest setelah selesai setiap sesi pembelajaran untuk

mengetahui peningkatan penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kreatif siswa setelah penerapan model pembelajaran tipe STAD dan NHT. e. Pengisian angket oleh guru dan siswa untuk memperoleh gambaran tentang

tanggapan guru dan siswa terhadap penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan NHT.

3. Tahap Pengolahan dan Analisis Data.

Pengolahan dan analisis data yang dilakukan meliputi menghitung rata-rata gain yang dinormalisasi pada penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kreatif untuk kedua kelas eksperimen, melakukan uji normalitas rata-rata gain yang dinormalisasi, melakukan uji homogenitas varians, melakukan uji kesamaan dua rata-rata, serta melakukan analisis data angket dan observasi.


(28)

43

Ahmad Nurdin, 2014

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe stad dan nht pada materi listrik dinamis untuk meningkatkan penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kreatif siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. Alur Penelitian

Alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini digambarkan sebagai berikut:

Pelaksanaan Pembelajaran Kooperatif tipe STAD

Studi Pendahuluan

Perumusan Masalah

Studi Literatur: Model Pembelajaran STAD dan NHT, Penguasaan Konsep dan Kemampuan Berpikir Kreatif

Penyusunan Instrumen: 1. Tes penguasaan konsep

2. Tes kemampuan berpikir kreatif 3. Angket siswa dan guru

4. Pedoman dan format observasi

Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) model pembelajaran kooperatif STAD dan NHT pada konsep Listrik

Validasi, Uji coba, Revisi

Pretest

Pelaksanaan Pembelajaran Kooperatif tipe NHT


(29)

44

Ahmad Nurdin, 2014

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe stad dan nht pada materi listrik dinamis untuk meningkatkan penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kreatif siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E. Instrumen Penelitian

Untuk mendapatkan data penelitian, peneliti menyusun dan menyiapkan beberapa instrumen untuk menjawab pertanyaan penelitian, yaitu:

1. Tes Penguasaan Konsep

Soal tes dalam bentuk pilihan ganda dengan empat pilihan jawaban. Untuk mengukur penguasaan konsep siswa sebelum mendapatkan perlakukan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan NHT dilakukan pretest, sedangkan untuk mengukur penguasaan konsep siswa setelah mendapatkan perlakuan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan NHT dilakukan posttest. Butir soal penguasaan konsep dikonsultasikan dengan dosen pembimbing, dinilai oleh pakar dan diujicobakan. Pertanyaan tes berhubungan dengan level berpikir dari domain kognitif Bloom yang dibatasi pada C1, C2 dan C3, yaitu mengingat, memahami dan mengaplikasi.


(30)

45

Ahmad Nurdin, 2014

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe stad dan nht pada materi listrik dinamis untuk meningkatkan penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kreatif siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Tes Kemampuan Berpikir Kreatif

Soal tes dalam bentuk uraian. Untuk mengukur kemampuan berpikir siswa sebelum mendapatkan perlakuan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan NHT dilakukan pretest sedangkan untuk mengukur kemampuan berpikir siswa setelah mendapatkan perlakuan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan NHT dilakukan posttest. Butir soal kemampuan berpikir kreatif dikonsultasikan dengan dosen pembimbing, dinilai oleh pakar dan diujicobakan. Pertanyaan tes berhubungan dengan aspek kemampuan berpikir kreatif yaitu (1) kelancaran (fluency), (2) keluwesan (flexibility), dan (3) originilitas (originality) serta aktivitas berpikir kreatif yaitu bertanya, menerka sebab, menerka akibat, memperbaiki hasil keluaran dan meramal. 3. Lembar Observasi

Lembar observasi keterlaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan NHT digunakan untuk mengukur keterlaksanaan seluruh sintaks model pembelajaran yang telah direncanakan dalam proses pembelajaran. Observasi yang dilakukan adalah observasi terstruktur dengan menggunakan lembaran daftar cek.

4. Angket

Angket bertujuan untuk memperoleh informasi tentang tanggapan siswa dan guru terhadap penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan NHT. Angket yang dikembangkan dalam penelitian ini berupa skala Likert dengan menggunakan empat kategori respon, yaitu: Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS) dan Sangat Tidak Setuju (STS).

Pada pernyataan positif penskoran terhadap setiap tanggapan adalah sebagai berikut: SS = 4; S = 3; TS = 2; STS = 1

Pada pernyataan negatif penskoran terhadap setiap tanggapan adalah sebagai berikut: SS = 1; S = 2; TS = 3; STS = 4


(31)

46

Ahmad Nurdin, 2014

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe stad dan nht pada materi listrik dinamis untuk meningkatkan penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kreatif siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Instrumen selengkapnya dapat dilihat pada lampiran B

F. Ujicoba Instrumen Penelitian

Uji coba instrumen dilakukan untuk mengetahui Validitas Tes, Reliabilitas Tes, Tingkat Kesukaran Tes dan Daya Pembeda Butir Soal.

Validitas Tes

Sebuah tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa yang hendak diukur, dan dikatakan memiliki validitas jika hasilnya sesuai dengan kriterium, dalam arti memiliki kesejajaran antara hasil tes tersebut dengan kriterium (Arikunto, 2012).

Tekhnik yang digunakan untuk mengetahui kesejajaran antara Intrumen penelitian yang diuji coba dengan hasil ulangan harian adalah korelasi produck moment Pearson dengan angka kasar dengan rumus sebagai berikut:

(Arikunto, 2012) Berdasarkan hasil ujicoba instrumen tes penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kreatif ke -1 (sub konsep 1, 2 dan 3) diperoleh nilai korelasi sebesar 0,61. Hal ini berarti instrumen tes tersebut memiliki tingkat validitas tinggi. Sedangkan hasil ujicoba instrumen tes penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kreatif ke-2 (sub konsep 4. 5. 6 dan 7) diperoleh nilai korelasi sebesar 0,63. Hal ini berarti instrumen tes memiliki tingkat validitas tinggi.

Reliabilitas Tes.

rxy =

N∑XY – (∑X)(∑Y)

{N∑X2– (∑X)2}{N ∑Y2– (∑Y)2}


(32)

47

Ahmad Nurdin, 2014

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe stad dan nht pada materi listrik dinamis untuk meningkatkan penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kreatif siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan. Suatu tes dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap atau ajeg.

Interpretasi derajat reliabilitas suatu tes dapat dilihat pada tabel berikut:

Batasan Kategori

0,80 < r ≤ 1,0 Sangat tinggi

0,60 < r ≤ 0,80 Tinggi

0,40 < r ≤ 0,60 Cukup

0,20 < r ≤ 0,40 Rendah

0,00 < r ≤ 0,20 Sangat rendah

(Arikunto, 2008) Pengujian reliabilitas instrumen tes penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kreatif dalam penelitian ini menggunakan program AnatesV4 dan diperoleh hasil sebagai berikut:

1. Reliabilitas tes penguasaan konsep ke-1 (sub konsep 1, 2 dan 3) diperoleh angka 0,48. Hal ini berarti instrumen tersebut memiliki tingkat reliabilitas cukup.

2. Reliabilitas tes kemampuan berpikir kreatif ke-1 (sub konsep 1, 2 dan 3) diperoleh angka 0,64. Hal ini berarti instrumen tersebut memiliki tingkat reliabilitas tinggi.

3. Reliabilitas tes penguasaan konsep ke-2 (sub konsep 4, 5, 6 dan 7) diperoleh angka 0.61. Hal ini berarti instrumen tersebut memiliki tingkat reliabilitas tinggi.

4. Reliabilitas tes kemampuan berpikir kreatif ke-2 (sub konsep 4, 5, 6 dan 7) diperoleh angka 0,73. Hal ini berarti instrumen tersebut memiliki tingkat reliabilitas tinggi.


(33)

48

Ahmad Nurdin, 2014

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe stad dan nht pada materi listrik dinamis untuk meningkatkan penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kreatif siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tingkat Kesukaran Soal dan Daya Pembeda Soal

Pengujian Tingkat Kesukaran Soal dan Daya Pembeda Soal penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kreatif dalam penelitian ini menggunakan program AnatesV4 dan diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 3.3

Tingkat Kesukaran dan Daya Pembeda Soal Penguasaan Konsep Ke-1

No. Soal

Tingkat Kesukaran Daya Pembeda

Keterangan TK (%) Kriteria DP (%) Kriteria

1 60,61 Sedang 33,33 cukup Dipakai

2 84,85 Mudah 33,33 cukup Dipakai

3 90,91 Sangat

Mudah 22.22 cukup Dipakai

4 30,30 Sedang 77.78 baik sekali Dipakai

5 69,70 Sedang 66.67 baik Dipakai

6 27,27 Sukar 11,11 jelek Direvisi

7 69,70 Sedang 11,11 jelek Direvisi

8 87,88 Mudah 33.33 cukup Dipakai

9 51,52 Sedang 33.33 cukup Dipakai

10 69,70 Sedang 55,56 baik Dipakai

11 9,09 Sangat

Sukar 22,22 cukup Dipakai

12 96,97 Sangat

Mudah 11,11 jelek Direvisi

13 66,67 Sedang 77,78 baik sekali Dipakai

14 75,76 Mudah 44,44 baik Dipakai

15 72,73 Mudah 55,56 baik Dipakai

Tabel 3.4

Tingkat Kesukaran dan Daya Pembeda Soal Kemampuan Berpikir Kreatif Ke-1

No. Soal

Tingkat Kesukaran Daya Pembeda

Keterangan TK (%) Kriteria DP (%) Kriteria

1 64,81 Sedang 25,93 Cukup Dipakai

2 48,15 Sedang 51,85 Baik Dipakai

3 51,85 Sedang 51,85 Baik Dipakai

4 75,93 Mudah 40,74 Baik Dipakai

5 37,04 Sedang 51,85 Baik Dipakai


(34)

49

Ahmad Nurdin, 2014

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe stad dan nht pada materi listrik dinamis untuk meningkatkan penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kreatif siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tingkat Kesukaran dan Daya Pembeda Soal Penguasaan Konsep Ke-2

No. Soal

Tingkat Kesukaran Daya Pembeda

Keterangan

TK(%) Kriteria DP(%) Kriteria

1 34,38 Sedang 55,56 Baik Dipakai

2 53,13 Sedang 77,78 Baik

Sekali Dipakai

3 87,50 Sangat

Mudah 11,11 Jelek Direvisi

4 62,50 Sedang 44,44 Baik Dipakai

5 71,88 Mudah 33,33 Cukup Dipakai

6 56,25 Sedang 55,56 Baik Dipakai

7 56,25 Sedang 77,78 Baik

Sekali Dipakai

8 71,88 Mudah 33,33 Cukup Dipakai

9 15,63 Sukar 22,22 Cukup Dipakai

10 62,50 Mudah 22,22 Cukup Dipakai

11 62,50 Sedang 44,44 Baik Dipakai

12 75,00 Mudah 77,78 Baik

Sekali Dipakai

13 31,25 Sedang 44,44 Baik Dipakai

14 75,00 Mudah 22,22 Cukup Dipakai

15 78,13 Mudah 33,33 Cukup Dipakai

16 59,38 Sedang 0,00 Jelek Direvisi

17 56,25 Sedang 77,78 Baik

Sekali Dipakai

18 71,88 Mudah 33,33 Cukup Dipakai

19 68,75 Sedang 22,22 Cukup Dipakai

20 59,38 Sedang 44,44 Baik Dipakai

Tabel 3.6

Tingkat Kesukaran dan Daya Pembeda Soal Kemampuan Berpikir Kreatif Ke-2

No. Soal

Tingkat Kesukaran Daya Pembeda

Keterangan TK (%) Kriteria DP (%) Kriteria

1 43,06 Sedang 52,78 Baik Dipakai

2 34,44 Sedang 46,67 Baik Dipakai

3 35,19 Sedang 48,15 Baik Dipakai

4 69,44 Sedang 33,33 Cukup Dipakai

5 48,61 Sedang 36,11 Cukup Dipakai


(35)

50

Ahmad Nurdin, 2014

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe stad dan nht pada materi listrik dinamis untuk meningkatkan penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kreatif siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

G.Teknik Pengumpulan Data 1. Data Penguasaan Konsep

Untuk mengumpulkan data berupa skor penguasaan konsep siswa digunakan tes pilihan ganda sebelum dan sesudah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan NHT.

2. Data Kemampuan Berpikir Kreatif

Untuk mengumpulkan data berupa skor kemampuan berpikir kreatif digunakan tes uraian sebelum dan sesudah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan NHT.

3. Data Tanggapan Siswa dan Guru

Untuk mengumpulkan data mengenai tanggapan siswa dan guru terhadap penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan NHT , maka siswa dan guru diberi angket. Ketentuan untuk pemberian skor kepada setiap item tanggapan siswa adalah seperti pada Tabel 3.7 berikut ini:

Tabel.3.7 Pemberian Skor Tanggapan Siswa dan Guru

Item Tanggapan Skor Pernyataan Positif

Skor Pernyataan Negatif

Sangat Setuju (SS) 4 1

Setuju (S) 3 2

Tidak Setuju (TS) 2 3

Sangat Tidak Setuju (STS) 1 4

4. Observasi Keterlaksanaan Model Pembelajaran

Lembar observasi digunakan sebagai pedoman melakukan observasi aktivitas siswa dan guru selama penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan NHT berlangsung. Observasi dilakukan terhadap keaktifan siswa dan guru terhadap sintaks model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan NHT. Observer memberikan chek list pada lembar observasi untuk


(36)

51

Ahmad Nurdin, 2014

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe stad dan nht pada materi listrik dinamis untuk meningkatkan penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kreatif siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

memastikan setiap kegiatan yang direncanakan pada setiap sintaks pembelajaran dapat dilaksanakan atau tidak.

H. Teknik Analisis Data

Analisis data dalam menafsirkan data yang diperoleh digunakan untuk mengetahui peningkatan penguasaan konsep, peningkatan kemampuan berpikir kreatif, keterlaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan NHT dan tanggapan siswa dan guru terhadap penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan NHT. Data peningkatan penguasaan konsep dan peningkatan kemampuan berpikir kreatif dianalisis dengan uji statistik dengan menggunakan program SPSS for Windows versi 16.0 untuk melakukan uji normalitas, uji homogenitas varians, serta Uji Hipotesis peningkatan penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kreatif.

Untuk melihat peningkatan penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kreatif sebelum dan sesudah pembelajaran digunakan rumus yang dikembangkan oleh Hake (Cheng,et.al, 2004) sebagai berikut:

Keterangan :

<g> = Nilai rata-rata gain Spost = skor post-test S pre = skor pre-test

Smaks = Skor maksimum ideal

Gain yang dinormalisasikan ini diinterpretasikan untuk menyatakan peningkatan penguasaan konsep Listrik Dinamis dan kemampuan berpikir kreatif dengan kriteria seperti pada Tabel 3.8 berikut ini.

<g> =

Spost – Spre Smaks– S pre


(37)

52

Ahmad Nurdin, 2014

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe stad dan nht pada materi listrik dinamis untuk meningkatkan penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kreatif siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.8 Kategori Rata-Rata Gain yang Dinormalisasi

Batasan Kategori

<g> > 0,70 Tinggi 0,30 ≤ <g> ≤ 0,70 Sedang <g> < 0,30 Rendah

Sedangkan efektifitas penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan NHT dapat dilihat dari perbandingan nilai rata-rata gain yang diperoleh antara kelas STAD dan kelas NHT. Suatu model pembelajaran dikatakan lebih efektif jika menghasilkan gain yang dinormalisasi lebih tinggi dibandingkan dengan model pembelajaran yang lainnya.

Pengolahan data dan pengujian statistik dilakukan dengan tahapan-tahapan sebagai berikut:

1. Uji Normalitas

Uji normalitas distribusi data dengan menggunakan One Sample Kolmogorov Smirnov Test,dengan taraf signifikansi α = 0,05. Dari hasil tes ini didapatkan p–value (sig.). Jika sig. > α = 0,05 maka data berasal data populasi yang terdistribusi normal. Sebaliknya jika sig. < α = 0,05 maka data berasal data populasi yang tidak terdistribusi normal. Dalam penelitian ini pengujian normalitas menggunakan program SPSS for window versi 16.0

2. Uji Homogenitas

Pengujian homogenitas varians digunakan uji F dengan menggunakan program SPSS for window versi 16. Kriteria pengujiannya adalah, jika Fhitung≤ Ftabel maka varians data homogen dan jika Fhitung > Ftabel maka varians

data tidak homogen (Sugiyono, 2013) 3. Uji Hipotesis

Uji ini dilakukan dengan menggunakan teknik uji statistik yang sesuai dengan distribusi data yang diperoleh. Jika data yang diperoleh tidak terdistribusi


(38)

53

Ahmad Nurdin, 2014

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe stad dan nht pada materi listrik dinamis untuk meningkatkan penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kreatif siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

normal dan varians data tidak homogen, maka uji hipotesis yang digunakannya adalah uji hipotesis non parametrik. Jika data terdistribusi normal dan varians data homogen, maka uji hipotesis dengan menggunakan uji parametrik dengan melakukan uji hipotesis komparatif dua sampel berpasangan dengan menggunakan uji-t (t-test sampel related) dengan menggunakan program SPSS for window versi 16.0.

Kriteria pengujiannya adalah, jika t hitung ≤ t tabel maka Ho diterima dan jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak. (Sugiyono, 2011)

4. Analisis Aktivitas dan Tanggapan Siswa dan Guru

Untuk menganalisis aktivitas serta tanggapan siswa dan guru terhadap penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan NHT maka dilakukan analisis secara kuantitatif melalui observasi dan angket.

Untuk menghitung persentase keterlaksanaan aktivitas pembelajaran digunakan rumus:

Dengan ketentuan penskoran sebagai berikut: Ya = skor 1

Tidak = skor 0

Sedangkan untuk menghitung persentase tingkat persetujuan hasil angket tanggapan siswa dan guru pada setiap item dapat digunakan rumus:

Dengan interpretasi persentase tanggapan sebagai berikut: Tingkat Persetujuan (%) Kategori Persetujuan

x ≥ 70 Tinggi

Jumlah skor yang diperoleh pada tiap item Jumlah skor ideal untuk seluruh item

X 100 %

% keterlaksanaan = (3-5)

% persetujuan =

Jumlah skor yang diperoleh pada tiap item Jumlah skor ideal pada setiap item


(39)

54

Ahmad Nurdin, 2014

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe stad dan nht pada materi listrik dinamis untuk meningkatkan penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kreatif siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

30 ≤ x < 70 Sedang


(40)

90

Ahmad Nurdin, 2014

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe stad dan nht pada materi listrik dinamis untuk meningkatkan penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kreatif siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

---(2006). Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPA SMP/MTs. Jakarta: BSNP

---(2007). Permendikanas RI no.41, Tentang Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: BSNP

Arikunto, S (2012). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara Dahar, R Wilis. (1996). Teori – Teori Belajar. Jakarta: Erlangga.

Dennis, K.Filsaime. (2008). Menguak Rahasia Berpikir Kritis dan Kreatif. Jakarta: Prestasi Pustakarya.

Depdiknas.(2004). Silabus Kurikulum 2004. Jakarta: Dirjen Dikdasmen Direktorat Menengah

Fatah, A & Rosdianti, Sri R. (2012). Meningkatkan Motivasi Belajar Dalam Mata Pelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) Melalui Pembelajaran Kooperatif Dengan Tekhnik NHT (Numbered Heads Together). ATIKAN, Jurnal Kajian Pendidikan Vol 2 (2), Desember 2012. Cianjur: UNSUR & Bandung: ASPENSI.

Fogarty,R. And Mc. Tighe,J. (1993). Educating Teacher for Higher Order Thinking : the three story intellect. Teory into Practice . 32(3); 161-169.

Haris, R. (1998). Introduction to Creative Thinking. [on line]. Tersedia di: http://www.virtualsalt.com/crebook1.htm

Heryana, Karyat.(2012). Penerapan Model Kooperatif Jigsaw dan Numbered Head Together (NHT) Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep

Getaran-Gelombang dan Kemampuan Berpikir Kreatif. Tesis SPS UPI Bandung. Tidak diterbitkan

Isjoni.(2010). Cooperative Learning, Efektifitas Pembelajaran Kelompok. Bandung:Alfabeta.

Jamalong, A (2012). Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model kooperatif Numbered Heads Together (NHT) Di Kelas X SMA Negeri 1 Beduai

Kabupaten Sanggau. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Vol.18, No.4 Desember 2012. Jakarta: Balitbang Kemendikbud


(41)

91

Ahmad Nurdin, 2014

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe stad dan nht pada materi listrik dinamis untuk meningkatkan penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kreatif siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Ngalimun (2012). Strategi dan Model Pembelajaran. Banjarmasin: Scripta Cendekia.

Ngalimun dkk (2013). Perkembangan dan Pengembangan Kreativitas. Yogyakarta: Aswaja Presindo

Pramono,T dkk (2008). Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Cahaya dan Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa SMP. Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Volume II No.2, Juli 2008. Prodi IPA Sekolah Pascasarjana UPI Bandung.

Prasodjo, B dkk (2005). Teori dan Aplikasi Fisika SMP Kelas IX Bogor: Yudhistira

Sharan,Shlomo.(2009). Cooperative Learning (diterjemahkan dari Handbook Of Cooperative Learning Method). Yogyakarta: Imperium.

Slavin, R,E. (2005). Cooperative Learning, Teroi,Riset dan Praktik (diterjemahkan dari Cooperative Learning:theory, research and practice). Bandung: Penerbit Nusa Media.

Solikhati, L dkk (2009). Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD. Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains Vol.14 , No.1 Juni 2009. FPMIPA UNY.

Sudibyo, E dkk (2008). Mari Belajar IPA 3: Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTs Kelas IX. (BSE). Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

Sugiyono.(2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2013). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta

Suprijono, A.(2013). Cooperative Learning, Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Supriyadi, H dkk (2008). Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD pada Pokok Bahasan Rangkaian Listri Arus Searah Untuk Meningkatkan


(42)

92

Ahmad Nurdin, 2014

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe stad dan nht pada materi listrik dinamis untuk meningkatkan penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kreatif siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pemahaman Konsep dan Keterampilan Berpikir Rasional Siswa SMA . Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Volume II No.1, Maret 2008. Prodi IPA Sekolah Pascasarjan UPI Bandung.

Trianto.(2007). Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivis. Jakarta: Prestasi Pustakarya.

Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Tumini. (2012). Penerapan Siklus Belajar 5E Pada Konsep Bunyi Untuk

Meningkatkan Penguasaan Konsep dan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa SMP. Tesis SPS UPI Bandung. Tidak diterbitkan.


(1)

Ahmad Nurdin, 2014

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe stad dan nht pada materi listrik dinamis untuk meningkatkan penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kreatif siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.8 Kategori Rata-Rata Gain yang Dinormalisasi

Batasan Kategori

<g> > 0,70 Tinggi

0,30 ≤ <g> ≤ 0,70 Sedang

<g> < 0,30 Rendah

Sedangkan efektifitas penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan NHT dapat dilihat dari perbandingan nilai rata-rata gain yang diperoleh antara kelas STAD dan kelas NHT. Suatu model pembelajaran dikatakan lebih efektif jika menghasilkan gain yang dinormalisasi lebih tinggi dibandingkan dengan model pembelajaran yang lainnya.

Pengolahan data dan pengujian statistik dilakukan dengan tahapan-tahapan sebagai berikut:

1. Uji Normalitas

Uji normalitas distribusi data dengan menggunakan One Sample

Kolmogorov Smirnov Test,dengan taraf signifikansi α = 0,05. Dari hasil tes ini

didapatkan p–value (sig.). Jika sig. > α = 0,05 maka data berasal data populasi

yang terdistribusi normal. Sebaliknya jika sig. < α = 0,05 maka data berasal data populasi yang tidak terdistribusi normal. Dalam penelitian ini pengujian normalitas menggunakan program SPSS for window versi 16.0

2. Uji Homogenitas

Pengujian homogenitas varians digunakan uji F dengan menggunakan program SPSS for window versi 16. Kriteria pengujiannya adalah, jika Fhitung ≤ Ftabel maka varians data homogen dan jika Fhitung > Ftabel maka varians

data tidak homogen (Sugiyono, 2013) 3. Uji Hipotesis

Uji ini dilakukan dengan menggunakan teknik uji statistik yang sesuai dengan distribusi data yang diperoleh. Jika data yang diperoleh tidak terdistribusi


(2)

Ahmad Nurdin, 2014

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe stad dan nht pada materi listrik dinamis untuk meningkatkan penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kreatif siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

normal dan varians data tidak homogen, maka uji hipotesis yang digunakannya adalah uji hipotesis non parametrik. Jika data terdistribusi normal dan varians data homogen, maka uji hipotesis dengan menggunakan uji parametrik dengan melakukan uji hipotesis komparatif dua sampel berpasangan dengan menggunakan uji-t (t-test sampel related) dengan menggunakan program SPSS for window versi 16.0.

Kriteria pengujiannya adalah, jika t hitung ≤ t tabel maka Ho diterima dan jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak. (Sugiyono, 2011)

4. Analisis Aktivitas dan Tanggapan Siswa dan Guru

Untuk menganalisis aktivitas serta tanggapan siswa dan guru terhadap penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan NHT maka dilakukan analisis secara kuantitatif melalui observasi dan angket.

Untuk menghitung persentase keterlaksanaan aktivitas pembelajaran digunakan rumus:

Dengan ketentuan penskoran sebagai berikut: Ya = skor 1

Tidak = skor 0

Sedangkan untuk menghitung persentase tingkat persetujuan hasil angket tanggapan siswa dan guru pada setiap item dapat digunakan rumus:

Dengan interpretasi persentase tanggapan sebagai berikut: Tingkat Persetujuan (%) Kategori Persetujuan

x ≥ 70 Tinggi Jumlah skor yang diperoleh pada tiap item

Jumlah skor ideal untuk seluruh item

X 100 %

% keterlaksanaan = (3-5)

% persetujuan =

Jumlah skor yang diperoleh pada tiap item Jumlah skor ideal pada setiap item


(3)

Ahmad Nurdin, 2014

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe stad dan nht pada materi listrik dinamis untuk meningkatkan penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kreatif siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

30 ≤ x < 70 Sedang


(4)

Ahmad Nurdin, 2014

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe stad dan nht pada materi listrik dinamis untuk meningkatkan penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kreatif siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

---(2006). Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPA SMP/MTs. Jakarta: BSNP

---(2007). Permendikanas RI no.41, Tentang Standar Proses Untuk

Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: BSNP

Arikunto, S (2012). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara Dahar, R Wilis. (1996). Teori – Teori Belajar. Jakarta: Erlangga.

Dennis, K.Filsaime. (2008). Menguak Rahasia Berpikir Kritis dan Kreatif. Jakarta: Prestasi Pustakarya.

Depdiknas.(2004). Silabus Kurikulum 2004. Jakarta: Dirjen Dikdasmen Direktorat Menengah

Fatah, A & Rosdianti, Sri R. (2012). Meningkatkan Motivasi Belajar Dalam Mata

Pelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) Melalui Pembelajaran Kooperatif Dengan Tekhnik NHT (Numbered Heads Together). ATIKAN, Jurnal Kajian

Pendidikan Vol 2 (2), Desember 2012. Cianjur: UNSUR & Bandung: ASPENSI.

Fogarty,R. And Mc. Tighe,J. (1993). Educating Teacher for Higher Order Thinking

: the three story intellect. Teory into Practice . 32(3); 161-169.

Haris, R. (1998). Introduction to Creative Thinking. [on line]. Tersedia di: http://www.virtualsalt.com/crebook1.htm

Heryana, Karyat.(2012). Penerapan Model Kooperatif Jigsaw dan Numbered Head

Together (NHT) Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Getaran-Gelombang dan Kemampuan Berpikir Kreatif. Tesis SPS UPI Bandung.

Tidak diterbitkan

Isjoni.(2010). Cooperative Learning, Efektifitas Pembelajaran Kelompok. Bandung:Alfabeta.

Jamalong, A (2012). Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model kooperatif

Numbered Heads Together (NHT) Di Kelas X SMA Negeri 1 Beduai Kabupaten Sanggau. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan Vol.18, No.4


(5)

Ahmad Nurdin, 2014

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe stad dan nht pada materi listrik dinamis untuk meningkatkan penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kreatif siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Ngalimun (2012). Strategi dan Model Pembelajaran. Banjarmasin: Scripta Cendekia.

Ngalimun dkk (2013). Perkembangan dan Pengembangan Kreativitas. Yogyakarta: Aswaja Presindo

Pramono,T dkk (2008). Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk

Meningkatkan Penguasaan Konsep Cahaya dan Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa SMP. Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Volume II No.2, Juli

2008. Prodi IPA Sekolah Pascasarjana UPI Bandung. Prasodjo, B dkk (2005). Teori dan Aplikasi Fisika SMP Kelas IX Bogor: Yudhistira

Sharan,Shlomo.(2009). Cooperative Learning (diterjemahkan dari Handbook Of Cooperative Learning Method). Yogyakarta: Imperium.

Slavin, R,E. (2005). Cooperative Learning, Teroi,Riset dan Praktik (diterjemahkan

dari Cooperative Learning:theory, research and practice). Bandung: Penerbit

Nusa Media.

Solikhati, L dkk (2009). Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD. Jurnal Pendidikan Matematika dan

Sains Vol.14 , No.1 Juni 2009. FPMIPA UNY.

Sudibyo, E dkk (2008). Mari Belajar IPA 3: Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTs Kelas IX. (BSE). Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

Sugiyono.(2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2013). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta

Suprijono, A.(2013). Cooperative Learning, Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Supriyadi, H dkk (2008). Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD


(6)

Ahmad Nurdin, 2014

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe stad dan nht pada materi listrik dinamis untuk meningkatkan penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kreatif siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pemahaman Konsep dan Keterampilan Berpikir Rasional Siswa SMA . Jurnal

Penelitian Pendidikan IPA Volume II No.1, Maret 2008. Prodi IPA Sekolah Pascasarjan UPI Bandung.

Trianto.(2007). Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivis. Jakarta: Prestasi Pustakarya.

Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Tumini. (2012). Penerapan Siklus Belajar 5E Pada Konsep Bunyi Untuk

Meningkatkan Penguasaan Konsep dan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa SMP. Tesis SPS UPI Bandung. Tidak diterbitkan.