Pengaruh program K3, tunjangan, dan program kesejahteraan terhadap kepuasan kerja karyawan : studi kasus pada karyawan P.T. Woongjin Textiles II, Cikarang - USD Repository

PENGARUH PROGRAM K3, TUNJANGAN, DAN PROGRAM KESEJAHTERAAN TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN

  Studi Kasus pada Karyawan P.T. Woongjin Textiles II, Cikarang SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen

  Oleh: YOSEF WISMO EKO SUBROTO

  NIM: 052214057

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2009

  

PENGARUH PROGRAM K3, TUNJANGAN, DAN PROGRAM

KESEJAHTERAAN TERHADAP KEPUASAN KERJA

KARYAWAN

  Studi Kasus pada Karyawan P.T. Woongjin Textiles II, Cikarang SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen

  Oleh: YOSEF WISMO EKO SUBROTO

  NIM: 052214057

  

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2009

  

Motto

  Kemenangan hari ini bukanlah berarti kemenangan esok hari Kegagalan hari ini bukanlah berarti kegagalan esok hari Tak ada yang jatuh dari langit dengan cuma-cuma, semua usaha dan doa Hidup adalah perjuangan tanpa henti, usah kau menangisi hari kemarin (Hidup adalah perjuangan oleh DEWA19 Ciptaan Ahmad Dhani)

  Hadapi dengan senyuman, semua yang terjadi biar terjadi Hadapi dengan tenang jiwa, semua kan baik-baik saja

  (Hadapi dengan senyuman oleh DEWA19 Ciptaan Ahmad Dhani)

  Aku tidak pernah tahu apa yang akan terjadi padaku dan apa rencana Allah Bapa untukku esok, tetapi aku percaya bahwa Allah Bapa selalu berkarya di setiap aspek kehidupanku, disetiap langkah yang aku lewati dan disetiap waktu yang aku lalui. Aku akan selalu bersyukur dan percaya bahwa apa yang Allah Bapa telah dan akan berikan padaku adalah hal terbaik bagiku.

  (Hangawula Kawulang Gusti)

  Marilah padaKu, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.

  (Matius 11:28)

  Oleh karena itu Aku berkata kepadamu : Mintalah, maka akan diberikan kepadamu Carilah, maka kamu akan mendapat Ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu

  Skripsi ini kupersembahkan untuk

Yang sangat mencintai dan menyayangi aku dengan sepenuh hati

Serta segenap jiwa raga

  Bapak dan Ibuku tercinta

KATA PENGANTAR

  Puji syukur dan terima kasih penulis sampaikan kepada Allah Bapa atas karunia dan rahmanNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Program K3, Tunjangan, dan Program Kesejahteraan terhadap Kepuasan Kerja Karyawan, Studi Kasus pada Karyawan P.T. Woongjin Textiles

  II, Cikarang”, dengan baik. Skripsi ini ditulis dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  Penulisan skripsi ini dapat selesai dengan baik berkat bantuan berbagai pihak. Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Dr. Ir. P. Wiryono P, S.J selaku Rektor Universitas Sanata Dharma.

  2. Bapak Drs. Y.P. Supardiyono, M.Si., Akt., QIA selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

  3. Bapak V. Mardi Widyadmono, SE, MBA., selaku Ketua Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma dan dosen penguji saya yang telah memberi masukan yang sangat berguna.

  4. Bapak Dr. H. Herry Maridjo, M.Si., selaku dosen pembimbing I, yang telah mengarahkan dan membimbing penulis dengan kesungguhan hati.

  5. Ibu Dra. Y. Rini Hardanti, M.Si., selaku dosen pembimbing II, yang telah mengarahkan dan membimbing penulis sehingga skripsi ini menjadi lebih

  6. Bapak Y.B Sukardi dan Ibu Margaretha Sri Widiyati adalah orang tua yang sangat mencintai dan menyayangi dengan memberikan kasih sayang, doa, dukungan, nasihat, kebahagian, dan segala kebutuhan saya hingga bisa menyelesaikan skripsi ini,

  7. Vinsensia Vica Dwi Ediningtyas, adik perempuan satu-satunya yang paling bawel dan cerewet di negeriku Indonesia.

  8. Mak Sepuh dan Bu Sepuh di Sambeng, Mbah Yoso Putri di Dadap Sari, yang selalu mengingatkan dan mendoakan cucunya ini.

  9. Ibu Florentina Sugiyem, selaku Manager Personalia PT. Woongjin Textiles, Cikarang dan Kabag serta karyawan PT. Woongjin Textiles II, Cikarang yang telah banyak membantu dalam penelitian ini.

  10. Om Jarot dan Bulek Giyem, Om Sabar dan Bulek Ir, bulek Susi dan Om Bambang, yang selalu menyemangati dan membantu, baik moriil & materiil

  11. Eko Budi Setiawan, dan Yohanes Ferry Setiawan, yang sudah membantu tugas-tugas dan memperdalam materi kuliah, terutama Thomas Haryanto, yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini

  12. Agung, Bagus, Simon, dan Dwi yang telah banyak mengajarkan & membantu banyak hal, kalian memang selalu dapat dihandalkan.

  13. Bernadeta Krismaningsih, yang sudah memahami dan mengerti saya.

  14. Teman–teman Manajemen kelas B, Andy, Miko, Fandy, Lukas, Cucu+Putri, Ember, Hendro, Wien, Bayu, Heni, Lutfi, Dian “Cenoel”, Lia, Meyta, Dian

  DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ............................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING...................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ................................................................. iii HALAMAN MOTO DAN PERSEMBAHAN ....................................... iv HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ................ vi HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .............. vii HALAMAN KATA PENGANTAR ....................................................... viii HALAMAN DAFTAR ISI ..................................................................... xi HALAMAN DAFTAR TABEL.............................................................. xiii HALAMAN DAFTAR GAMBAR ......................................................... xiv HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN...................................................... xv HALAMAN ABSTRAK ......................................................................... xvi HALAMAN ABSTRACT....................................................................... xvii BAB I PENDAHULUAN .......................................................................

  1 A. Latar Belakang Masalah ........................................................

  1 B. Rumusan Masalah .................................................................

  3 C. Pembatasan Masalah .............................................................

  4 D. Tujuan Penelitian...................................................................

  4 E. Manfaat Penelitian.................................................................

  4 F. Sistematika Penulisan ............................................................

  5 BAB II KAJIAN PUSTAKA ..................................................................

  7 A. Landasan Teori ......................................................................

  7 B. Penelitian-Penelitian Sebelumnya .........................................

  26 C. Konsep Penelitian ..................................................................

  27 D. Hipotesis ................................................................................

  27

  BAB III METODE PENELITIAN ..........................................................

  43 D. Pemegang Saham...................................................................

  69 B. Saran ......................................................................................

  69 A. Kesimpulan............................................................................

  67 BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN ..............

  61 D. Pembahasan ...........................................................................

  58 C. Analisis Data .........................................................................

  56 B. Analisis Uji Validitas dan Uji Realibilitas ............................

  55 A. Karakteristik Responden .......................................................

  52 BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ...............................

  48 G. Pemasaran..............................................................................

  45 F. Produksi .................................................................................

  44 E. Sumber Daya Manusia ..........................................................

  43 C. Perjalanan Perusahaan ...........................................................

  29 A. Jenis Penelitian .....................................................................

  42 B. Filosofi Manajemen Woongjin..............................................

  42 (P.T. WOONGJIN TEXTILES) A. Sejarah ...................................................................................

  34 BAB IV GAMBARAN UMUM SUBYEK PENELITIAN ....................

  33 J. Teknik Analisis Data .............................................................

  32 I. Teknik Pengujian Instrumen..................................................

  32 H. TeknikPengumpulan Data .....................................................

  32 G. Sumber Data ..........................................................................

  31 F. Teknik Pengambilan Sampel .................................................

  30 E. Populasi dan Sampel..............................................................

  29 D. Variabel Penelitian ................................................................

  29 C. Waktu dan Lokasi Penelitian.................................................

  29 B. Subyek dan Obyek Penelitian................................................

  71

  DAFTAR GAMBAR Gambar Judul Halaman IV.1 Flow Proses Spun Polyster ................................................

  53 IV.II Bagan Organisasi...............................................................

  54 V.1 Hasil Uji Heteroskedastisitas.............................................

  63 V.2 Hasil Histogram: Variabel Y (kepuasan kerja karyawan) .

  64 V.3 Normal P-P Plot Regression Standardized residual ........

  64

  

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman V.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ...............................

  55 V.2 Karakteristik Responden berdasarkan Pendidikan Terakhir ......

  56 V.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin................

  56 V.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama bekerja.................

  57 V.5 Hasil Uji Validitas Variabel Penelitian ......................................

  58 V.6 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian ................................

  59 V.7 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda .....................................

  60 V.8 Hasil Uji Asumsi Klasik Multikolinieritas .................................

  61 V.9 Hasil Uji Asumsi Klasik Autokorelasi .......................................

  64 V.10 Hasil Koefisien Determinasi (R

  

2

)...............................................

  64 V.11 Hasil Uji F ..................................................................................

  65

  DAFTAR LAMPIRAN Nomer Judul Lampiran

  Lampiran 1 Kuesioner Penelitian

  Print Out

  Lampiran 2 hasil olah data Kuesioner Penelitian Lampiran 3 Surat izin penelitian

  

ABSTRAK

PENGARUH PROGRAM K3, TUNJANGAN, DAN PROGRAM

KESEJAHTERAAN TERHADAP KEPUASAN KERJA

KARYAWAN

  Studi Kasus pada Karyawan P.T. Woongjin Textiles II, Cikarang

  

Yosef Wismo Eko Subroto

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2009

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh program K3, tunjangan, dan program kesejahteraan terhadap kepuasan kerja karyawan P.T. Woongjin Textiles II, Cikarang. Penelitian ini dilakukan selama bulan Juni sampai Juli 2009 di P.T. Woongjin Textiles II, Cikarang. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner dan dokumentasi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan P.T. Woongjin Textiles II, Cikarang, yaitu sebanyak 324 orang. Sampel dalam penelitian ini ditentukan sebanyak 80 responden, dan pengambilannya dengan teknik simple random sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa program K3, tunjangan, dan program kesejahteraan secara simultan berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan. Tetapi secara parsial hanya program kesejahteraan yang berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan.

  

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF K3 PROGRAM, FRINGE BENEFITS,

AND OTHER WELFARE PROGRAMS ON SATISFACTION

OF EMPLOYEES

  

Yosef Wismo Eko Subroto

Sanata Dharma University

Management Study Programme

052214057

  A Case Study on Employees of P.T. Woongjin Textiles II, Cikarang The aims of the research were to identity the effect of program of K3, fringe benefit, program of welfare on satisfaction of employees of P.T. Woongjin

  Textiles II, Cikarang. This research was conducted in Juni-July 2009 in P.T. Woongjin Textiles II, Cikarang. Data were collected via questionnaire and documentation. Research population was all P.T. Woongjin Textiles II, Cikarang employees. The samples of 80 were the P.T. Woongjin Textiles II, Cikarang employees, which were taken using simple random sampling technique. Data analysis employed was Multiple Linier Regression. Results showed that program of K3, fringe benefits, and program of welfare simultaneously influenced on satisfaction employees. But only programme of prosperity partially and positively influenced employees satisfaction.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia merupakan faktor kunci dalam sebuah perusahaan terutama

  dalam pelaksanaan sebuah pekerjaan karena tanpa manusia tidak ada satupun pekerjaan yang dapat dikerjakan. Sebuah perusahaan dapat saja memiliki kapital yang besar, tanah dan pabrik yang luas, mesin produksi yang lengkap dan teknologi yang paling modern tetapi jika tidak memiliiki sumber daya manusia yang baik maka semua modal perusahaan hanya akan menjadi sia- sia. Secanggih apapun teknologi yang digunakan dalam kegiatannya, perusahaan tetap membutuhkan sumber daya manusia untuk mengoperasikan atau merawatnya sehingga teknologi tersebut dapat berjalan sesuai bagaimana mestinya yang akan menunjang produktivitas dan efesiensi. Maka disinilah peran manajemen sumber daya manusia yang fokus pembahasannya pada unsur sumber daya manusia dan memiliki tugas untuk mempelajari dan mengembangkan berbagai upaya agar karyawan dapat diintegrasikan secara efektif dan efisien ke dalam perusahaan.

  Pentingnya faktor manusia dalam suatu perusahaan menuntut para

  stakeholder untuk senantiasa mengembangkannya. Manusia tidak dapat

  disamakan dengan faktor produksi yang lain karena manusia memiliki

  Manusia mempunyai sejumlah kebutuhan yang harus dipenuhi, diantaranya adalah kebutuhan akan keselamatan dan kesehatan kerja, terlebih lagi di dalam perusahaan yang memiliki resiko kerja yang tinggi. Untuk itu perlu diadakan program keselamatan dan kesehatan kerja atau yang disingkat dengan program K3 karena hal ini sangat penting dalam rangka peningkatan efisiensi dan produktivitas perusahaan. Sebaliknya kecelakaan kerja menimbulkan kerugian bagi karyawan, perusahaan, dan masyarakat, yaitu berupa hilangnya waktu kerja, kerusakan mesin dan alat produksi yang lain, penurunan produksi, kurangnya kerja dan kesempatan berusaha bahkan dapat menimbulkan korban jiwa (Simanjuntak, 1995:13).

  Salah satu cara agar terpenuhi kebutuhan karyawan yang lain adalah pemberian tunjangan. Tunjangan adalah imbalan berupa uang yang diberikan oleh perusahaan bagi karyawan atas kontribusinya kepada perusahaan. Tunjangan pada umumnya diberikan bersama dengan gaji atau upah. Tunjangan juga merupakan cara untuk memotivasi semangat kerja karyawan disamping insentif. Untuk mempertahankan kondisi mental dan moral kerja sehingga karyawan dapat memenuhi kebutuhannya dengan tetap menjaga dedikasi, kedisiplinan serta loyalitas kepada perusahaan merupakan tujuan dari pelaksanaan program kesejahteraan karyawan yang disusun berdasarkan peraturan legal berasaskan keadilan dan kelayakan serta berpedoman pada kemampuan perusahaan. Dalam prakteknya pelaksanaan program kepentingan maupun kebutuhan karyawan sehingga mampu menghasilkan manfaat yang maksimal. Hal tersebut dapat ditunjukkan dengan adanya sikap dan partisipasi karyawan terhadap program itu serta adanya kerjasama antara karyawan dengan pihak manajemen.

  Kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau yang tidak menyenangkan pada saat para karyawan memandang pekerjaan mereka (Handoko, 2000:193). Kepuasan kerja yang dimiliki oleh setiap individu berbeda-beda dengan sistem nilai-nilai yang berlaku pada dirinya (Anoraga, 2001:81).

  Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai pengaruh kepuasan kerja karyawan di dalam perusahaan.

  Untuk itu penulis mengambil judul: “Pengaruh Program K3, Tunjangan,

  dan Program Kesejahteraan terhadap Kepuasaan Kerja Karyawan” Studi kasus pada Karyawan P.T. Woongjin Textiles II, Cikarang.

B. Rumusan Masalah

  Dari latar belakang yang telah diungkapkan di atas, maka penulis merumuskan masalah penelitiannya:

  1. Apakah program K3, tunjangan, dan program kesejahteraan berpengaruh secara simultan terhadap kepuasan kerja karyawan?

  2. Apakah program K3, tunjangan, dan program kesejahteraan berpengaruh

  C. Pembatasan Masalah

  Karena banyak variabel yang mempengaruhi kepuasan kerja, maka peneliti hanya membatasi pada variabel–variabel program K3, tunjangan, dan program kesejahteraan.

  D. Tujuan Penelitian

  Dengan melihat rumusan masalah di atas maka penulis mengadakan penelitian dengan tujuan sebagai berikut :

  1. Untuk mengetahui pengaruh secara simultan program K3, tunjangan dan program kesejahteraan terhadap kepuasan kerja karyawan.

  2. Untuk mengetahui pengaruh secara parsial program K3, tunjangan dan program kesejahteraan terhadap kepuasan kerja karyawan.

  E. Manfaat Penelitian

  Penulis mengharapkan penelitian ini bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan seperti perusahaan, Universitas Sanata Dharma, dan penulis sendiri. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Bagi perusahaan Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada perusahaan sebagai masukan dalam menerapkan kebijakan-kebijakan pihak manajemen dalam mengelola perusahaan tersebut.

  2. Bagi Universitas Sanata Dharma Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan khasanah bacaan ilmiah bagi mahasiswa Universitas Sanata Dharma dan juga sekaligus sebagai salah satu bahan penelitian lebih lanjut di masa depan.

  3. Bagi penulis Penelitian ini sebagai sarana untuk menerapkan dan mengembangkan pengetahuan yang diperoleh di bangku kuliah.

F. Sistematika Penulisan

  Keseluruhan penulisan laporan ini terdiri dari enam bab, yaitu:

  BAB I : PENDAHULUAN Pendahuluan berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian. BAB II : KAJIAN PUSTAKA Kajian Pustaka memuat empat hal pokok, yaitu landasan teori, hasil penelitian sebelumnya, kerangka konseptual penelitian dan hipotesis.

  BAB III : METODE PENELITIAN Metode Penelitian berisi hal-hal sebagai berikut: jenis penelitian, subyek dan obyek, waktu dan lokasi, variabel, populasi dan sampel, teknik pengambilan sampel, sumber data, teknik

  BAB IV : GAMBARAN UMUM SUBYEK PENELITIAN Gambaran Umum Subyek Penelitian secara garis besar menjelaskan mengenai subyek penelitian. Subyek Penelitian dalam hal ini adalah karyawan tetap P.T. Woongjin Textiles II, Cikarang. Disini akan dikemukakan mengenai sejarah, filosofi manajemen, dan profil-profil lain mengenai P.T. Woongjin Textiles II, Cikarang.

  BAB V : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas mengenai deskriptif data, uji validitas dan realibilitas, analisis data dan pembahasannya. BAB VI : KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN Pada bab ini akan dikemukakan mengenai kesimpulan yang diperoleh dari analisis data, serta saran yang diberikan dan keterbatasan dalam penelitian.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori

1. Pengertian Manajemen

  Manajemen menurut Marry Parker Follet (dalam Handoko 2003:8) adalah seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain.

  Sedangkan menurut Stoner (dalam Handoko, 2003:8) manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya- sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

  Kedua pengertian di atas membedakan penekanan pengertian manajemen dalam 2 hal, yaitu proses yang berarti cara melakukan pekerjaan untuk mencapai tujuan dan seni yang berarti kemampuan atau ketrampilan pribadi. Jadi dapat disimpulkan bahwa manajemen dapat berarti kegiatan-kegiatan dalam menyelesaikan pekerjaan dilakukan dengan kemampuan pribadi untuk mencapai tujuan organisasi.

2. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

  Menurut Edwin B. Flippo (dalam Hasibuan, 2000:11) definisi manajemen personalia atau yang sering dikenal dengan istilah manajemen sumber daya manusia adalah sebagai berikut, manajemen personalia adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian dari pengadaan, pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan dan pemberhentian karyawan manusia dengan maksud terwujudnya tujuan perusahaan, individu, karyawan, dan masyarakat. Sedangkan manajemen sumber daya manusia menurut Hasibuan (2000:10) adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat. Sehingga bila disimpulkan dari kedua pengertian diatas, manajemen sumber daya manusia merupakan ilmu dalam pengendalian tenaga kerja dengan tujuan mencapai sasaran perusahaan dan organisasi.

  Agar perusahaan dapat berlangsung dan berkembang dengan baik, salah satu hal penting adalah manajemen personalia harus bekerja ditengah-tengah kekuatan utama (Ranupandojo dan Husnan, 2000:4), yaitu a. Perusahaan yang berkeinginan untuk disediakan tenaga kerja yang mampu dan mau bekerja keras untuk mencapai tujuan perusahaan b. Karyawan dan organisasi yang menginginkan agar kebutuhan fisik c. Masyarakat umum lewat lembaga-lembaga perwakilan yang menginginkan agar perusahaan mempunyai tujuan yang luas untuk mengembangkan dan melindungi manusia dari perilaku diskriminatif Dari hal tersebut maka dapat diketahui bahwa manajemen sumber daya manusia merupakan manajemen yang mengatur manusia dengan segala persoalannya dengan tujuan melaksanakan tugasnya agar efisien dan efektif serta memberikan sumbangan besar terhadap perusahaan dapat segera terwujud.

3. Pengertian Kepuasan Kerja

  Menurut M.L Blum (dalam As’ad, 2000:102) kepuasan kerja adalah suatu sikap yang umum sebagai hasil dari berbagai sikap khusus individu terhadap faktor kerja, karakteristik individu dan hubungan sosial individu di luar pekerjaan. Sedangkan menurut Joseph Tiffin (dalam As’ad, 2000:104) mendefinisikan kepuasan kerja sebagai sikap karyawan terhadap pekerjaan, situasi kerja, kerja sama diantara pimpinan dan sesama karyawan. Sementara menurut Sutrisno Hadi (dalam As’ad, 2000:124) kepuasan kerja pada dasarnya adalah security feeling dan mempunyai dua segi, yaitu a. Segi sosial ekonomis, yang termasuk dalam masalah ini adalah hal-hal yang bersangkut paut dengan soal gaji dan jaminan sosial. b. Segi sosial psikologis, yaitu yang berhubungan erat dengan: 1) Kesempatan untuk maju 2) Mendapatkan penghargaan 3) Berhubungan dengan masalah pengawasan 4) Berhubungan dengan masalah pergaulan antara karyawan dengan karyawan dan antara karyawan dengan atasan

  Sehingga dari beberapa pengertian kepuasan kerja diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa kepuasan kerja merupakan sikap positif yang dimiliki seorang karyawan terhadap pekerjaan dan kondisi-kondisi kerja yang terkait dengan hasil dan terpenuhinya berbagai kebutuhan di dalam pekerjaannya.

4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja

  Menurut As’ad (1998:155), menyebutkan empat faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja, yaitu a. Faktor psikologis

  Merupakan faktor yang berhubungan dengan kejiwaan karyawan yang meliputi minat, ketentraman dalam bekerja, sikap terhadap kerja, bakat dan ketrampilan.

  b. Faktor sosial Merupakan faktor yang berhubungan dengan interaksi sosial, baik antara sesama karyawan, dengan atasannya maupun karyawan yang c. Faktor fisik Merupakan faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik lingkungan kerja karyawan, meliputi jenis pekerjaan, pengaturan waktu kerja dan waktu istirahat, perlengkapan kerja, keadaan ruangan, suhu, penerangan, pertukaran udara, kondisi kesehatan karyawan umum, dan sebagainya.

  d. Faktor finansial Merupakan faktor yang berhubungan dengan jaminan-jaminan serta kesejahteraan karyawan yang meliputi sistem dan besarnya gaji, jaminan sosial, berbagai tunjangan, fasilitas yang diberikan, promosi, dan sebagainya.

  Sedangkan gejala-gejala ketidakpuasan kerja pada karyawan haruslah sedini mungkin diketahui oleh perusahaan sehingga dapat diambil tindakan tepat dalam menanggulanginya (As’ad, 2000:109):

  a. Kelesuan yang berlebihan

  b. Banyak bercakap-cakap pada waktu kerja terutama tentang pribadi masing-masing c. Pemakaian barang-barang kepunyaan kantor dengan berlebihan

  d. Keteledoran dan ketidakhati-hatian

  e. Ketidaksediaan untuk bekerja sama antara atasan dengan bawahan

  Apabila pihak perusahaan tidak langsung mencari penyebabnya dan mengambil tindakan yang tepat untuk menanggulanginya, maka akan terjadi hal-hal sebagai berikut:

  a. Pindahnya pegawai (turn over) yang tinggi

  b. Sering terjadinya pertikaian antara pekerja yang dapat mengakibatkan terjadinya mogok kerja c. Terlalu banyak pegawai yang tidak masuk atau sering terlambat

  d. Semangat kerja yang rendah berupa kemalasan

  5. Pengertian Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja

  Program keselamatan dan kesehatan kerja merupakan suatu program yang sangat dibutuhkan oleh perusahaan dalam rangka menekan angka kecelakaan kerja yang terjadi maupun untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan

  6. Kebijakan dalam Keselamatan dan Kesehatan Kerja

  Kebijakan dalam keselamatan dan kesehatan kerja yang dikeluarkan oleh perusahaan mempunyai maksud untuk melindungi keselamatan dan kesehatan kerja para karyawan. Kebijakan itu meliputi :

  a. Bahwa keselamatan pegawai dan masyarakat merupakan hal yang sangat penting b. Keselamatan lebih diutamakan daripada kebijakan

  c. Peraturan keselamatan dan kesehatan harus sepenuhnya dipatuhi

  Syarat-syarat keselamatan kerja untuk (Himpunan Peraturan Perundang–Undangan Ketenagakerjaan Bidang Hubungan Industrial Syarat–Syarat Kerja dan PTKA:917) :

  a. Mencegah dan mengurangi kecelakaan

  b. Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran

  c. Mencegah dan mengurangi biaya peledakan

  d. Memberikan kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran atau kejadian-kejadian lain yang berbahaya e. Memberi pertolongan pada kecelakaan

  f. Memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja

  g. Mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebarluasnya suhu, kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar radiasi, suara dan getaran

  h. Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik phisik maupun psikis, peracunan, infeksi dan penularan i. Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai j. Menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik k. Menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup l. Memelihara kebersihan, kesehatan, dan ketertiban m. Memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan kerja, cara dan proses kerjanya o. Mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan p. Mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar muat, perlakuan dan penyimpanan barang q. Mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya r. Menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerja yang bahaya kecelakaannya menjadi bertambah tinggi

  7. Pengertian Kecelakaan Kerja

  Menurut pedoman pelaksanaan Jamsostek tahun 1994 pengertian kecelakaan kerja adalah kecelakaan dalam hubungan kerja, termasuk penyakit yang timbul karena hubungan kerja demikian kecelakaan yang terjadi dalam perjalanan berangkat dari rumah menuju tempat kerja dan pulang ke rumah yang biasa.

  8. Sebab-Sebab Kecelakaan Kerja

  Kecelakaan biasanya timbul dari hasil gabungan beberapa faktor dan tiga yang paling utama adalah a. Faktor peralatan teknis

  Mencakup masalah kejelekan pabrik, peralatan yang digunakan, mesin-mesin, bahan-bahan, buruknya lingkungan kerja.

  b. Faktor pekerja itu sendiri Faktor ini dapat terjadi apabila pekerja tidak mendapat pelatihan yang memadai atau mungkin juga karena mereka belum berpengalaman sikap ceroboh dan tidak hati-hati bekerja dalam keadaan mengantuk, pecandu alkohol dan lain-lain.

  c. Faktor lingkungan kerja Lingkungan kerja yang begitu bisingnya sehingga pekerja tidak dapat mendengar isyarat bahaya, suhu ruangan yang buruk, jeleknya pengaturan sirkulasi udara dan lain-lain.

9. Tindakan Pencegahan Kecelakaan

  Tindakan pencegahan kecelakaan dapat dilakukan dengan cara :

  a. Memperhatikan faktor-faktor keselamatan pada waktu perencanaan dan pembagian sistem keamanan b. Wewenang perlengkapan dan pertimbangan keselamatan kerja dengan mengambil tindakan menghilangkan resiko c. Melakukan pengawasan yang teratur dan memeriksa serta mengambil tindakan koreksi d. Menyelidiki kejadian yang mengakibatkan kerusakan dan mengambil tindakan koreksi e. Mengembangkan organisasi kesehatan dan keselamatan kerja yang efektif f. Memelihara catatan-catatan dan statistik dengan baik dengan memberi tanda bagian yang mempunyai kecenderungan bahaya g. Melaksanakan program pendidikan dan latihan keselamatan kerja

  10. Kesehatan Kerja

  Kesehatan seluruh karyawan yang bekerja akan mendorong peningkatan kuantitas maupun kualitas produk yang dihasilkan dalam memacu perkembangan suatu perusahaan sehingga tercapainya integrasi kesejahteraan pada perusahaan. Oleh karena itu, maka program kesehatan mutlak sebagai bagian dari program keselamatan dan kesehatan kerja.

  11. Pengertian Pemeliharaan Kesehatan

  Menurut pedoman pelaksanaan Jamsostek tahun 1994 yang dimaksud dengan pemeliharaan kesehatan adalah upaya penggunaan dan pencegahan gangguan kesehatan yang memerlukan pemeriksaan, pengobatan, dan perawatan termasuk kehamilan dan persalinan.

  12. Pengertian Program Kesejahteraan

  Menurut Manullang (1994:50) program kesejahteraan adalah layanan-layanan pekerja mencakup keuntungan-keuntungan yang beraneka ragam yang diberikan pada karyawan oleh perusahaan disamping upah dan gaji, sedangkan menurut Hasibuan (2001:182) program kesejahteraan adalah balas jasa pelengkap (material dan non material) yang diberikan berdasarkan kebijaksanaan, bertujuan untuk mempertahankan dan memperbaiki kondisi fisik dan mental karyawan agar produktivitas kerjanya meningkat.

  Berdasarkan kedua definisi diatas, maka bisa ditarik kesimpulan bahwa program kesejahteraan yaitu, balas jasa (kompensasi) pelengkap yang berupa layanan-layanan terhadap karyawan yang diberikan oleh perusahaan.

13. Alasan Program Kesejahteraan

  Karyawan merupakan sumber daya yang sangat penting peranannya dalam mendukung aktivitas perusahaan maka sudah sewajarnya apabila setiap perusahaan akan berusaha agar para karyawan mempunyai semangat yang tinggi dan dapat diharapkan mampu meningkatkan produktivitas perusahaan dan diberikannya berbagai macam fasilitas kepada karyawan dengan menjamin kesejahteraannya.

  Keadilan bukan berarti sama rata tetapi terkait adanya hubungan antara pengorbanan yang semakin tinggi dengan penghasilan yang diharapkan.

  Sedangkan kelayakan sesuai dengan kebutuhan pokok minimum karyawan.

  Penyebab masalah kesejahteraaan karyawan makin di perhatikan, menurut Ranupandojo dan Husnan (2000:268) adalah sebagai berikut : a. Perubahan dalam sikap para karyawan dengan meningkatnya taraf pendidikan mereka b. Permintaan dari organisasi-organisasi

  c. Permintaan pemerintah yang diwujudkan dalam undang-undang atau d. Persaingan yang makin besar yang mengakibatkan para pengusaha berusaha untuk memberikan berbagai jaminan agar para karyawan tidak lari dari perusahaan.

  e. Adanya pengawasan terhadap tinggi rendahnya tingkat upah, terutama dari perkumpulan para pengusaha untuk mencegah persaingan dalam pemberian upah.

14. Tujuan Program Kesejahteraan Karyawan

  Secara umum program kesejahteraan dilaksanakan dengan tujuan untuk mempertahankan kondisi mental karyawan atau membina moral pekerja yang telah dimilikinya, yaitu perasaan aman, tentram dan sejahtera sehingga dapat lebih memperhatikan pekerjaan yang pada akhirnya meningkatkan poduktivitas perusahaan. Dalam bukunya Malayu S.P Hasibuan (2000:184) menyatakan bahwa tujuan pelaksanaan program kesejahteraan adalah sebagai berikut : a. Untuk meningkatkan kesetiaan dan keterikatan karyawan pada perusahaan b. Memberikan ketenangan dan pemenuhan bagi karyawan beserta keluarganya c. Memotivasi gairah kerja, disiplin, dan produktivitas kerja karyawan

  d. Menurunkan tingkat absensi dan turn over karyawan

  e. Menciptakan lingkungan dan suasana kerja yang baik serta nyaman h. Mengefektifkan pengadaan karyawan i. Membantu pelaksanaan program pemerintah dalam meningkatkan kualitas manusia Indonesia j. Mengurangi kecelakaan dan kerusakan peralatan perusahaan k. Meningkatkan status sosial karyawan beserta keluarganya

  15. Manfaat Program Kesejahteraan

  Ranupandojo dan Husnan (2000:269) menyatakan beberapa manfaat yang diperoleh dari program kesejahteraan karyawan yang diselenggarakan adalah sebagai berikut :

  a. Penarikan tenaga kerja yang lebih efektif

  b. Memperbaiki semangat dan kesetiaan karyawan

  c. Menurunkan tingkat absensi dan perputaran tenaga kerja

  d. Memperbaiki hubungan masyarakat

  e. Mengurangi pengaruh organisasi buruh, baik yang ada maupun yang potensial f. Mengurangi campur tangan pemerintah dalam organisasi

  16. Bentuk-Bentuk Program Kesejahteraan

  Menurut Ranupandojo dan Husnan (2000:276) secara garis besar program kesejahteraan dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu a. Program kesejahteraan ekonomi, yang meliputi dana pensiun, asuransi tenaga kerja, pemberian kredit dan lain sebaginya. bahkan tahun, penat dalam pekerjaannya. Oleh karena itu para karyawan membutuhkan kesegaran baik badan maupun jiwa. Program ini dapat berupa kegiatan olahraga, piknik, dan kegiatan sosial

  c. Program tambahan fasilitas, dapat meliputi adanya kantin, fasilitas kesehatan, perumahan, pendidikan, dan transportasi

17. Program Kesejahteraan Karyawan yang Efektif

  Kadang–kadang program pelayanan karyawan tidak dihargai oleh karyawan atau tidak menghasilkan manfaat yang maksimal. Hal ini biasanya disebabkan oleh kurangnya perhatian manajemen dalam memperhatikan program yang efektif.

  Perhatian yang terlalu sepihak untuk urusan program kesejahteraan saja maka akan berakibat terabaikannya program personalia yang lain. Hal ini jelas tidak baik karena manajer personalia masih harus bertanggung jawab terhadap masalah pembuatan program selesai latihan dan lain sebagainya. Tanpa pembuatan program ini pelaksanaan program kesejahteraan karyawan akan menjadi tidak efektif.

  Dengan makin meningkatnya dari karyawan untuk menikmati kesejahteraan yang lebih baik maka pihak manajemen kadang–kadang meragukan manfaat dari program semacam ini dan bertindak kurang berhati–hati dalam memilih dan menentukan program yang akan dilaksanakannya.

  Menurut Ranupandojo dan Husnan (2000:275), sebelum membuat program pelayanan, perlu mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut :

  a. Kemungkinan timbulnya permintaan dari pihak karyawan untuk program–program kesejahteraan yang lain b. Kemungkinan bahwa program kesejahteraan karyawan ini hanya akan menjadi sumber keluhan (grievances) yang lain c. Munculnya paternalis

  d. Kemungkinan terjadinya program–program personalia yang lain Seringkali juga program–program tersebut diselenggarakan karena perusahaan lain menjalankan dan dapat juga karena keinginan manajemen atau karena adanya tekanan dari organisasi buruh yang ada. Agar program kesejahteraan karyawan dapat berjalan secara efektif, maka perlu diperhatikan hal–hal sebagai berikut :

  a. Tujuan Program Kesejahteraan karyawan harus direncanakan dan ditentukan dengan baik karena akan berpengaruh, baik dari dalam maupun luar perusahaan, maka sebaiknya program terdiri dari kombinasi yang terbaik, menurut Foegen (dalam Ranupandojo dan Husnan, 2000:274): 1) Menghitung berbagai biaya dari berbagai bentuk program pelayanan

  2) Membuat judgement untuk menentukan berapa dana yang tersedia untuk menutup biaya dari berbagai program pelayanan di masa yang akan datang

  3) Menentukan urutan–urutan kepentingan (prioritas) dari masing- masing program pelayanan karyawan 4) Memutuskan kombinasi yang terbaik dari berbagai bentuk program pelayanan b. Partisipasi karyawan

  Salah satu syarat agar program kesejahteran berhasil dengan baik adalah keikutsertaan karyawan dan dukungan yang bisa diperoleh kalau ada kerjasama antara manajemen dengan karyawan.

  c. Pengendalian biaya Perusahaan mempunyai masalah yang utama yang sering dihadapi, yaitu makin meningkatnya biaya penyelenggaraan program kesejahteraan maka perusahaan perlu menentukan dengan lebih berhati–hati apakah biaya tersebut dapat ditutup pada keadaan perekonomian tertentu.

  d. Masalah yang mungkin timbul dari pelaksanaan program kesejahteraan Umumnya kita menganggap kesejahteraan karyawan akan mendorong semangat kerja karyawan sehingga dirasa cukup berharga untuk

18. Tunjangan

  Tunjangan karyawan adalah pembayaran dan jasa yang melindungi dan melengkapi gaji pokok dan perusahaan membayar semua atau sebagian dari tunjangan ini (Simamora, 2004:540). Tunjangan pada umumnya diberikan bersama dengan gaji atau upah. Tunjangan juga merupakan cara untuk memotivasi semangat kerja karyawan disamping insentif.

  Tunjangan kerja merupakan pembayaran bukan upah untuk karyawan dari perusahaan (Simamora, 2004:540). Program-program tunjangan karyawan dapat dibagi kedalam tiga kategori, yaitu

  a. Tunjangan-tunjangan yang menggantikan penghasilan (income), berupa tunjangan keamanan, sosial dan pensiun, kontinuitas gaji dan program-program bagi yang tidak mampu.

  b. Tunjangan yang memberikan peningkatan rasa aman bagi kalangan karyawan dengan membayar pengeluaran ekstra atau luar biasa yang dialami karyawan secara tidak terduga, misalnya program tunjangan untuk perawatan kesehatan.

  c. Program tunjangan yang dapat dipandang sebagai kesempatan bagi karyawan antara lain pembayaran biaya-biaya kuliah, liburan dan hari besar.

  Tunjangan kerja digunakan untuk membantu organisasi memenuhi satu atau lebih tujuan-tujuan berikut (Simamora, 2004:541) : a. Meningkatkan moral kerja karyawan

  b. Memotivasi karyawan

  c. Meningkatkan kepuasan kerja

  d. Memikat karyawan-karyawan baru

  e. Mengurangi perputaran karyawan

  f. Menjaga agar serikat pekerja tidak campur tangan

  g. Menggunakan kompensasi secara lebih baik

  h. Meningkatkan keamanan karyawan i. Mempertahankan posisi yang menguntungkan j. Meningkatkan citra perusahaan di kalangan karyawan

  Tunjangan kerja dapat juga disebut sebagai suatu bentuk kompensasi tambahan yang diberikan perusahaan kepada karyawannya.

  Jenis-jenis tunjangan tersebut meliputi (Flippo, 1994:56) ;

  a. Pembayaran untuk waktu tidak bekerja (payment for time not worked) Bentuk tunjangan dari pembayaran waktu tidak bekerja, antara lain pembayaran waktu cuti, hari libur, cuti karena sakit, dan cuti karena alasan pribadi.

  b. Perlindungan terhadap bahaya (hazard protection)

  c. Perusahaan harus melindungi karyawan dari keadaan bahaya, seperti d. Pelayanan karyawan (employee service) Bentuk-bentuk pelayananan yang diberikan perusahaan kepada karyawan antara lain perumahan, makanan, nasihat dari pimpinan, program rekreasi dan sebagainya.

  e. Pembayaran yang dituntut oleh hukum (legally required payments) Masyarakat melalui pemerintah telah memutuskan bahwa jumlah tertentu dari pengeluaran perusahaan akan ditujukan untuk melindungi karyawan terhadap bahaya-bahaya.

19. Prinsip Program Tunjangan

  Agar program tunjangan memberikan kontribusi bagi produksi, minimal sama dengan biaya yang telah dikeluarkan untuk program tersebut terdapat beberapa prinsip umum yang harus diterapkan (Flippo, 1994:59), yaitu

  a. Tunjangan karyawan harus memuaskan kebutuhan nyata

  b. Tunjangan harus dibatasi pada kegiatan-kegiatan di mana kelompok lebih efisien daripada perseorangan c. Program tunjangan harus ditandai oleh fleksibilitas yang cukup untuk memungkinkan penyesuaian dengan kebutuhan-kebutuhan karyawan yang bermacam macam

  d. Agar perusahaan dapat menerima nilai-nilai dari pelayanannya kepada karyawan, perusahaan harus melakukan program komunikasi yang e. Biaya tunjangan itu harus dapat dihitung dan harus dibuat ketentuan untuk pembiayaan yang sehat

B. Penelitian-Penelitian Sebelumnya

  1. Penelitian sebelumnya dilakukan oleh Dwi Upik Astuti dengan judul “Pengaruh Program Keselamatan dan Kesehatan Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan, Studi kasus pada PT Gapura Angkasa bagian operasional, Denpasar.2004.” Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah program keselamatan dan kesehatan baik secara simultan maupun parsial mempunyai pengaruh positif terhadap kepuasan kerja. Teknik pengambilan sampel dengan cara multiple random sampling dengan mengambil sampel sejumlah 50 orang dari jumlah populasi sebesar 70 orang. Berdasarkan hasil analisis data, dapat ditarik kesimpulan bahwa program keselamatan dan kesehatan berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja karyawan.

  2. Penelitian sebelumnya dilakukan oleh Firininda Etik Sunarti dengan judul “Analisis Pengaruh Pemberian Tunjangan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan, Studi kasus pada PT Madu Baru, Yogyakarta”.2004.

  Tujuan dari penelitian tersebut adalah untuk mengetahui apakah tunjangan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan. Metode pengambilan sampel dengan teknik purposive

  Yogyakarta. Berdasarkan hasil analisis data, dapat ditarik kesimpulan bahwa pemberian tunjangan kerja terhadap kepuasan kerja karyawan berpengaruh positif dan signifikan.

  C. Kerangka Konseptual

  Untuk memudahkan dalam memahami penelitian ini, maka penulis menyajikan sebuah kerangka konseptual: Program K3

  Kepuasan Kerja Karyawan Tunjangan

  Program Kesejahteraan Keterangan :

  Pengaruh secara parsial Pengaruh secara simultan

  D. Hipotesis

  Manusia bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup dirinya dan orang- dalam melaksanakan pekerjaannya terutama pekerjaan yang memiliki resiko kecelakaan yang tinggi. Selain mendapatkan gaji atau upah, para karyawan berhak mendapatkan berbagai macam hal yang menjamin keselamatan dan kesehatan kerja yang dapat menunjang kesejahteraan para karyawan. Sudah menjadi kewajiban perusahaan dalam menyediakan sarana atau fasilitas yang dapat memberikan rasa puas dalam bekerja.

  Kepuasan kerja karyawan dipengaruhi oleh berbagai macam faktor antara lain adalah program K3, tunjangan, program kesejahteraan. Dengan adanya berbagai program yang diberikan perusahaan untuk membuat karyawan merasa nyaman bekerja untuk perusahaan tersebut maka karyawan merasa diperhatikan. Perusahaan memberikan bermacam program untuk membantu karyawan dalam upaya memenuhi sebagian kebutuhannnya sehingga mengalami kepuasan kerja yang merupakan sikap positif yang dimiliki seorang karyawan terhadap pekerjaan dan kondisi-kondisi kerja yang terkait dengan hasil dan terpenuhinya berbagai kebutuhan di dalam pekerjaanya.

  Ha : Program K3, tunjangan, dan program kesejahteraan berpengaruh secara

  1 simultan terhadap kepuasaan kerja karyawan.

  Ha : Program K3, tunjangan, dan program kesejahteraan berpengaruh secara

  2 parsial terhadap kepuasaan kerja karyawan.

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi kasus, yaitu penelitian

  yang memusatkan pada suatu obyek tertentu secara langsung pada suatu perusahaan sehingga kesimpulan yang diperoleh hanya untuk perusahaan tersebut.

  B. Subyek dan obyek penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh lingkungan kerja dan gaya kepemimpinan terhadap kepuasan kerja karyawan : studi kasus pada karyawan Pabrik Roti Hoya Pekanbaru, Riau.

2 17 171

Pengaruh kepemimpinan,motivasi, dan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan : studi kasus pada karyawan unit rawat jalan Rumah Sakit Dr Sanders B di Cikarang Utara.

0 2 135

Pengaruh persepsi karyawan pada lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja karyawan : studi kasus pada karyawan PT Madu Baru Yogyakarta Divisi Sumber Daya Manusia dan Umum.

0 0 143

Pengaruh kompensasi, komunikasi, dan kondisi kerja terhadap kepuasan kerja : studi kasus pada karyawan divisi SDM.

1 5 129

Hubungan antara persepsi karyawan terhadap pelaksanaan program kesejahteraan karyawan, program keselamatan dan kesehatan dengan motivasi kerja karyawan : studi kasus pada Pabrik Gula Madukismo, Bantul.

0 4 142

Pengaruh motivasi terhadap semangat kerja karyawan : studi kasus karyawan restoran Boyong Kalegan, Sleman, DIY - USD Repository

0 1 94

Pengaruh motivasi terhadap semangat kerja karyawan : studi kasus karyawan restoran Boyong Kalegan, Sleman, DIY - USD Repository

0 0 94

Pengaruh motivasi, komitmen organisasional kompetensi, dan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan : studi kasus pada karyawan PT Dan Liris Sukoharjo - USD Repository

0 0 127

Hubungan antara kepuasan kerja dengan loyalitas karyawan : studi kasus terhadap karyawan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD Repository

0 0 98

Hubungan pelaksanaan program kesejahteraan dengan motivasi kerja karyawan : studi kasus pada karyawan bagian pemasaran penerbit-percetakan Kanisius Yogyakarta - USD Repository

0 0 158