PENDIDIKAN AKHLAK PADA AKTIVIS LEMBAGADAKWAH KAMPUS (LDK) INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA MASA BAKTI 2017 - Test Repository

  

PENDIDIKAN AKHLAK PADA AKTIVIS

LEMBAGADAKWAH KAMPUS (LDK)

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA MASA BAKTI 2017

SKRIPSI

  

DiajukanuntukMemperolehGelar

SarjanaPendidikan, S. Pd.

  

Oleh

LALA HALIMAH

11113235

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2017

PENDIDIKAN AKHLAK PADA AKTIVIS LEMBAGADAKWAH KAMPUS (LDK)

  INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA MASA BAKTI 2017 SKRIPSI DiajukanuntukMemperolehGelar SarjanaPendidikan, S. Pd. Oleh LALA HALIMAH 11113235 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2017

  

PESETUJUAN PEMBIMBING

Assalamu „alaikumWr. Wb.

  Setelah kami menelitidanmengadakanperbaikanseperlunya, makabersamaini, kami kirimkannaskahskripsisaudara: Nama : Lala Halimah NIM : 11113235 Fakultas : TarbiyahdanIlmuKeguruan ProgamStudi : Pendidikan Agama Islam

  Judul :PENDIDIKAN AKHLAK PADA AKTIVIS LEMBAGA DAKWAH KAMPUS (LDK) INSTITUT AGAMA

  ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA MASA BAKTI 2017 Denganinimohonskripsisaudara di atassupayasegeradimunaqosahkan.

  Demikian agar menjadiperhatian. Wassalamu „alaikumWr. Wb.

  Salatiga, 08 Juli 2017 Pembimbing Imam Mas Arum, M.Pd.

  NIP : 19790507 201101 1 008

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

  INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK) JalanLingkarSalatiga Km. 2 Telepon: (0298) 6031364 Salatiga 50716 Website: tarbiyah.iainsalatiga.ac.id email: [email protected]

SKRIPSI

PENDIDIKAN AKHLAK PADA AKTIVIS LEMBAGA DAKWAH

  

KAMPUS (LDK) INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

MASA BAKTI 2017

DISUSUN OLEH

LALA HALIMAH

  

NIM : 11113235

  Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Skripsi Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga pada tanggal11 Agustus 2017dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan.

  SusunanPanitiaPenguji KetuaPenguji : Mufiq, M.Phil. SekretarisPenguji : Imam Mas Arum, M.Pd. Penguji I : Dr.Maslikhah, M.Si. Penguji II : Jaka Siswanta, M.Pd.

  Salatiga,08 Juli 2017 Dekan Suwardi, M Pd.

  NIP. 19670121 199903 1 002

  

DEKLARASI

ميحّرلا نمحّرلا الله مسب

Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Lala Halimah NIM : 11113235 Jurusan : Pendidikan Agama Islam Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

  Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya sendiri, bukan jiplak dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmuah.

  Demikian deklarasi ini dibuat oleh penulis untuk dapat dimaklumi.

  Salatiga, 08 Juli 2017 Penulis

  Lala Halimah NIM : 11113235

  MOTTO

“Kemenangan yang seindah-indahnya dan sesukar-

sukarnya yang boleh direbut oleh manusia ialah menundukkan diri”.

  (Ibu Kartini)

”Harga kebaikan manusia adalah diukur menurut apa

yang telah dilaksanakan/diperbuatnya”.

  (Ali Bin Abi Thalib)

  PERSEMBAHAN

  Skripsi ini penulis persembahkan kepada : 1.

  Kedua orang tuaku tercinta Bapak Anan Suhanan& Ibu Siti Garniah.

  Terimakasih atas kasih sayang, perhatiannya serta dukungan dan do‟a yang tulus untukku disini. Dengan segala pengorbanan kalian Allah yang akan membalasnya.

  2. Kepada adikku Hanif Mattin dan Ilham Ismailyang sangat kusayangi, semoga kalian menjadi anak yang sholih dan menjadi kebanggaan ibu bapak. Semoga kita bisa membahagiakan Bapak dan Ibu.

  3. Kepada kakak-kakakku yang kusayangi aa‟ Aom Chandra Ginanjar, Anggun Gumelar, Alan Gumilang dan tetehku Anung Gita Anugrah yang telah memberikan semangat dan motivasinya kepadaku. Semoga kita bisa membahagiakan Bapak dan Ibu.

  4. Kepada kakak-kakak iparku yang kusayangi teteh Puji Rahayu, Selya Ferbriada dan teteh Ayu Azhari Safitri yang telah memberikan semangat dan motivasinya.

  5. Kepada keponakan-keponakanku kak Chiara Aqila Ayu Chandra, dek Anindita Rafifa Ayu Chandra dan dek Ufaria Nur Afifah Gumelar yang cantik-cantik dan lucu. Semoga menjadi anak yang sholihah dan menjadi kebanggaan orang tua.

  6. Kepada keluarga besarku H. Suanta Husen yang telah memberikan motivasi dan semangat untukku.

7. Kepada keluargaku di Salatiga, santriwan santriwati Pondok Pesantren An Nida. Terimakasih atas dukungan dan bantuannya.

  8. Kepada keluarga besar LDK Fathir Ar Rasyid IAIN Salatiga, terimakasih telah memberi ijin pada saya untuk melaksanakan penelitian. Sukses selalu LDK.

  9. Kepada teman-teman seperjuangan khususnya teman sekamar teman pejuang skripsi Mbak Miftahul Janah (Mbak Ita) dan Mbk Nur Khasanah (Mbak Nung). Dan Mas Endro Adi Wibowo, dek Istchomah, dek Luluk Izzatin Nisa serta teman-teman yang yang tak bisa saya sebutkan satu persatu. Mari kita lanjutkan perjuangan ini untuk mencerdaskan anak bangsa kita. 10. seperjuangan angkatantahun 2013

  Kepadateman-teman terimakasihuntuksemangatdanmotivasi yang telahdiberikan. Sukses buat semuanya.

  Kanggo Sadayana Hatur Nuhun...

  (Terimakasih Kepada Semua Pihak)

KATA PENGANTAR

  Assalamu’alaikumWr. Wb

  Alhamdulillairabbil‟alamin puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, taufik, hidayah, serta inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan lancar.

  Shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada uswah khasanah kita Nabi Muhammad SAW yang kita nantikan syafaatnya di YaumulAkhir. Aamiin

  Dengan penuh rasa syukur penulis panjatkan, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “PENDIDIKAN AKHLAK PADA

  AKTIVIS LEMBAGA DAKWAH KAMPUS (LDK) INSTITUT AGAMA

  ISLAM NEGERI (I AIN) SALATIGA MASA BAKTI 2017” Skripsi ini disusun guna memenuhi syarat untuk memperoleh gelar sarjana progam studi Pendidikan

  Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) pada Institut Agama Islam Negeri (IAIN).

  Dalam menyusun skripsi ini penulis telah menerima bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada:

  1. Dr. Rahmat Hariyadi, M, Pd., selakuRektorInstitutAgama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

  2. Suwardi, M. Pd. Selaku DekanFakultas Tarbiyah danIlmuKeguruan (FTIK) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

  3. Siti Rukhayati, M. Ag. Selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

  4. Imam Mas Arum, M.Pd. Selaku dosen pembimbing yang telah mengarahkan, membimbing dan meluangkan waktunya dalam penulisan skripsi ini.

  5. Dra. Nur Hasanah, M.Pd. Selaku dosen pembimbing akademik (PA).

  6. Segenap dosen pengajar di lingkungan IAIN Salatiga, yang telah membekali pengetahuan sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini.

  7. Keluarga besar penulis, atas segala motivasi, dukunga, do‟a restu kepada penulis, sehingga dapat terselesaikan.

  8. Keluarga besar LDK Fathir Ar Rasyid 2017 yang telah memberikan ijin bagi penulis untuk melaksanakan penelitian.

  9. Para kader dan anggota LDK Fathir Ar Rasyid dan mahasiswa IAIN Salatiga yang telah membantu penelitian dan mengumpulkan data-data.

  10. Teman-teman satu angkatan tahun 2013 yang telah memberikan semangat belajar dan motivasi.

  Penulis yakin bahwa dalam penulisan dan penyusunan skripsi ini masih sangat jauh dari sempurna, untuk itu saran dan kritik dari semua pihak sangat penulis harapkan. Akhirnya, semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca semua, aamin.

  Wassalamu’alaikumWr. Wb

  Salatiga, 08 Juli 2017 Penulis

  Lala Halimah NIM : 11113235

  

ABSTRAK

  Halimah, Lala 2017. Pendidikan akhlak pada aktivis Lembaga Dakwah Kampus

  (LDK) Fathir Ar Rasyid Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga Masa Bakti 2017. Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu

  KeguruanInstitut Agama Islam NegeriSalatiga.PembimbingImam Mas Arum, M.Pd.

  Kata Kunci : Pendidikan AkhlakdanLembaga Dakwah Kampus (LDK)

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendidikan akhlak pada aktivis Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Fathir Ar Rasyid Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga Masa Bakti 2017. Rumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana implementasi pendidikan akhlak yang diterapkan di LDK Fathir Ar Rasyid? (2) Bagaimana hambatanimplementasi pendidikan akhlak di LDK Fathir Ar Rasyid?

  Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriftif kualitatif jenis penelitian menggunakan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Penelitian ini untuk menjawab rumusan masalah diantaranya (1) Bagaimana implementasipendidikan akhlak yang diterapkan di LDK, implementasi pendidikan akhlakditerapkandalamsetiapbidang di kepengurusan LDK melaluiberbagai program kegiatan yang diantaranya KISMIS (KajianIntensifMahasiswa), Mentoring, KARIMAH (KajianRutinMuslimah), SIE (Small Islamic Environment) dan GARDIKA (GerakanRamadhan di Kampus). Sedangkandarisegisosialmeliputi GOBAKSODOR (GerakanBaktiSosialdanGerakanSosialluar), dansilaturahmi.Sedangkandarisegikemasyarakatanmeliputipemberdayaanmushola kampus 3, dansekolahbinaan.Pendidikan akhlak ini LDK secara langsung melalui kajian-kajian yang berorientasi pada kualitas melalui kegiatan yang diselenggarakan. Dengan berbagai hal tersebut melalui berbagai kegiatan-kegiatan yang ada di dalam LDK.

  (2)Bagaimana hambatan implementasi pendidikan akhlak di LDK. Hambatan LDK Fathir Ar-Rasyid dalam implementasi pendidikan akhlak diantaranya: (a)Kesibukkan sebagian pengurus LDK yang mengikuti beberapa organisasi lain, kesibukan pribadi, kesibukkan di podok pesantren dan lain sebagainya.

  (b)Semangat anggota mulai menyurut karena banyak hal yang melatarbelakangi diantaranya: menikah, tugas kuliah, privat. (c)Beberapakader LDK FathirAr- Rasyid yang kurangaktif. (d)Kurangnyasaranadanprasarana.

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN SAMPUL ....................................................................................... i HALAMAN BERLOGO ................................................................................... ii HALAMAN JUDUL ......................................................................................... iii HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. iv PENGESAHAN KELULUSAN ....................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ........................................................... vi MOTTO ............................................................................................................ vii PERSEMBAHAN ........................................................................................... viii KATA PENGANTAR ......................................................................................... x ABSTRAK .................................................................................................... xii DAFTAR ISI ................................................................................................. xiii

  

BAB I : PENDAHULUAN ....................................................................... 1

A. LatarBelakang ........................................................................... 1 B. Fokus Penelitian ........................................................................... 5 C. TujuanPenelitian .......................................................................... 6 D. ManfaatPenelitian ........................................................................ 6 E. Penegasan Istilah ...................................................................... 6 F. Metodelogi Penelitian.............................................................. 8 G. Sistematika Penulisan.............................................................. 12

  

BAB II : KAJIAN PUSTAKA .................................................................... 14

A. Pendidikan Akhlak ................................................................... 14

  1. Pengertian Pendidikan Akhlak ........................................... 14

  2. Konsep Pendidikan Akhlak ................................................ 15

  3. Tujuan Pendidikan Akhlak ................................................. 16 B. Lembaga Dakwah Kampus ....................................................... 17 1.

   Pengertian Dakwah........................................................... 17 2. Tujuan Dakwah................................................................. 20 3. Unsur-Unsur Dakwah....................................................... 20 4. Bentuk Pelaksanaan Dakwah............................................ 21 5. Dakwah Kampus ............................................................... 21 6. Tugas Pokok Lembaga Dakwah Kampus .......................... 23 C.

  Lembaga Dakwah Kampus (LDK) ........................................... 29 D.

  Penelitian yang Relevan .......................................................... 21

  

BAB III : PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN.................. 27

A. Paparan Data .............................................................................. 27 1. Sejarah Berdirinya Lembaga Dakwah Kampus (LDK) ....... 27 2. Periodesasi dan Perkembangan LDK .................................. 28 3. Tujuan didirikannya LDK ................................................... 31 4. Kedudukan LDK ................................................................. 31 5. Visi dan Misi LDK Fathir Ar Rasyid ................................ 32 6. Struktur Organisasi dan Tugas Wewenang LDK Fathir Ar Rasyid ............................................................................... 33

  7. Realisasi Program Kerja LDK Fathir Ar Rasyid .............. 42 8.

  Pendidikan Akhlak di LDK Fathir Ar Rasyid .................. 43 B. Temuan Penelitian ..................................................................... 44 1.

  Implementasi Pendidikan Akhlak pada Aktivis LDK.......... 44 2. Hambatan LDK dalam Merealisasikan

  Pendidikan Akhlak............................................................. 56

  

BAB IV : PEMBAHASAN ........................................................................... 58

A. Implementasi Pendidikan Akhlak

  dalam LDK ................................................................................ 58 B. Hambatan LDK Fathir Ar Rasyid dalam Merealisasikan

  Pendidikan Akhlak.... ................................................................. 78

  

BAB V : PENUTUP ..................................................................................... 85

A. Kesimpulan ................................................................................ 85 B. Saran-saran ................................................................................ 87

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 88

LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP

  DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Nama-Nama Anggota Ikhwan LDK Fathir Ar Rasyid ................ 35Tabel 3.2 Nama-Nama Anggota Akhwat LDK Fathir Ar Rasyid ............... 36Tabel 3.3 Keaktifan Anggota LDK Fathir Ar Rasyid ................................. 54

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah segala kegiatan pembelajaran yang berlangsung

  sepanjang zaman dalam segala situasi kegiatan kehidupan. Pendidikan berlangsung di segala jenis, bentuk, dan tingkat lingkungan hidup, yang kemudian mendorong pertumbuhan segala potensi yang ada di dalam diri individu. Pada dasarnya pendidikan adalah wajib bagi siapa saja, kapan saja, dan dimana saja, karena menjadi dewasa, cerdas, dan matang adalah hak asasi manusia pada umumnya (Suharton, 2006:79,80).

  Pendidikan pada dasarnya ditujukan untuk menyiapkan manusia menghadapi masa depan agar hidup lebih sejahtera, baik sebagai individu maupun secara kolektif sebagai warga masyarakat, bangsa maupun antar bangsa. Bagi pemeluk agama, masa depan mencakup kehidupan di dunia dan pandangan tentang kehidupan hari kemudian yang bahagia (Umaedi, 2004:1).

  Namun saat ini dunia pendidikan kita belum sepenuhnya dapat memenuhi harapan masyarakat. Fenomena itu ditandai dari rendahnya mutu lulusan, penyelesaian masalah pendidikan yang tidak sampai tuntas, atau cenderung tambal sulam, bahkan lebih berorintasi proyek.

  Akibat dari kontradiksi tersebut menyebabkan sebagian masyarakat menjadi pesimis terhadap sekolah. Ada anggapan bahwa pendidikan tidak lagi mampu menciptakan mobilitas sosial mereka secara vertikal, karena sekolah tidak menjanjikan pekerjaan yang layak. Sekolah kurang menjamin masa depan anak yang lebih baik. Sebagaimana diungkapkan di muka, perubahan paradigma baru pendidikan kepada mutu merupakan salah satu strategi untuk mencapai pembinaan keunggulan pribadi anak (Syafaruddin, 2002:19).

  Berbicara mengenai kualitas sumberdaya manusia. Islam memandang bahwa pembinaan sumberdaya manusia tidak dapat dilepaskan dari pemikiran mengenai manusia itu sendiri, dengan demikian Islam memiliki konsep yang sangat jelas, utuh dan komprehensif mengenai pembinaan sumberdaya manusia. Konsep ini tetap aktual dan relevan untuk diaplikasikan sepanjang zaman.

  Terjadinya suatu aksi serta tindakan kekerasan (violence) akhir-akhir ini merupakan fenomena yang seringkah kita jumpai. Bahkan hal itu hampir selalu menghiasi informasi di media masa. Krisis multi dimensional yang menimpa bangsa ini, salah satu penyebabnya dan boleh jadi ini merupakan sebab yang paling utama adalah karena terjadinya krisis akhlak. Krisis moral terjadi karena sebagian besar orang tidak mau lagi mengindahkan tuntunan agama, yang secara normative mengajarkan kepada pemeluknya untuk berbuat baik, meninggalkan perbuatan-perbuatan maksiat dan munkarat (Az-Zaibari, 2003:5,6).

  Akhlak adalah suatu sikap yang mengakar dalam jiwa yang darinya lahir berbagai perbuatan dengan mudah dan gampang.Tanpa perlu pemikiran dan pertimbangan, jika dari sikap itu lahir perbuatan terpuji, baik menurut akal sehat maupun

  syara’ maka ia disebut akhlak terpuji (akhlak mahmudah

  (Wahbah Az-Zuhaili, 2014:160). Jika yang lahir perbuatan tercela ia disebut akhlak tercela (akhlak madzmumah). Agama menunjukan bahwa kebahagiaan yang akan dicapai dalam menjalankan suatu agama itu dapat terlaksana dengan adanya akhlak yang baik.

  Seseorang yang berakhlak buruk yang dalam masyarakat sering disebut tidak berakhlak, melanggar norma-norma kehidupan, bergelimang dalam keburukan dengan penyelewengan dan pelanggaran terhadap norma-norma yang berlaku yang seharusnya ditaati, penuh dengan sifat-sifat tercela, merusak hak orang lain, tidak memberikan hak pada orang lain, tidak memberikan hak pada orang yang mempunyai, tidak melakukan kewajiban yang seharusnya dilaksanakannya, maka secara objektif akan menempati kedudukan yang hina, walaupun secara material dia dalam keadaan mewah dan serba lebih (Djatmika, 1987:12).

  Secara faktual, pendidikan akhlak berwatak akomodatif kepada tuntutan zaman yang ruanglingkupnya berada didalam kerangka acuan norma-norma kehidupan (Abdullah, 2007:22). Pendidikan akhlak merupakan suatu proses yang dapat menumbuhkembangkan sikap manusia agar menjadi lebih sempurna, sehingga berdampak positif bagi kehidupan. Dengan demikian, pendidikan akhlak sangat dibutuhkan, mengingat realitas sekitar yang berada di tengah-tengah arus modernisasi dan westerrnisasi, semakin menunjukan kemerosotan akhlak. baik yang dilakukan oleh kaum awam, maupun para kaum intelektual (Tim Darul Ilmi, 2011:68).

  Kerjasama tim dalam menangani proyek perbaikan atau pengembangan mutu dilakukan melalui pemberdayaan (empowerment) pegawai dan kelompok kerjanya dengan pemberian tanggungjawab yang lebih besar. Eksistensi kerjasama dalam sebuah lembaga organisasi sebagai modal utama dalam meraih mutu dan kepuasan stakeholders melalui proses perbaikan mutu secara berkesinambungan.

  Pengurus, Staf dan setiap orang dalam institusi organisasi turut memberikan jasa kepada para kolega mereka sesama pelanggan internal.

  Hubungan internal yang kurang baik akan menghalangi perkembangan sebuah institusi.

  Pendidikan akhlak dari suatu lembaga atau instansi menggunakan metode dalam mengelolanya untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan dalam suatu lembaga atau instansi. Lalu bagaimana penerapan pendidikan akhlakyang dilaksanakan para pengurus Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Fathir Ar Rasyid Salatiga? Pelaksanaan suatu organisasi tidak terlepas dari segi ke managemen.

  Metode apa yang akan di lakukan dalam organisasi tersebut,perubahan yang akan diharapkan menjadi lebih baik dari sebelumnya. Akhlak menjadi tolak ukur dari UKM ini. Banyaknya persoalan kehidupn menyebabkan manusia melemahnya suatu akhlak. Apabila berhadapan dengan banyak persoalan dan tanggungjawab yang harus segera diselesaikan tentulah menyebabkan seseorang tak terkendali akhlaknya.

  Akhlak dalam Islam tidak semata didasarkan pertimbangan-pertimbangan kemanusiaan. Lebih dari itu akhlak adalah ibadah yang mesti didasarkan atas semangat penghambaan kepada Allah Ta'ala.

  Berawal dari latar belakang masalah tersebut, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan mengambil sebah judul:

  

“PENDIDIKAN AKHLAK PADA AKTIVIS LEMBAGA DAKWAH

KAMPUS (LDK) INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA MASA BAKTI 2017 B. Fokus Penelitian

  Berdasarkan uraian-uraian tersebut maka untuk memberikan arahan operasisonal dalam rangka mengupayakan penentuan langkah-langkah penariakan kesimpulan secara nyata. Maka secara operasional penulis merumuskan beberapa pokok-pokok masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana implementasi pendidikan akhlak yang diterapkan dalam

  Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Fathir Ar Rasyid IAIN Salatiga? 2. Bagaimana hambatan implementasi pendidikan akhlak di Lembaga

  Dakwah Kampus (LDK) Fathir Ar Rasyid IAIN Salatiga? C.

   Tujuan Penelitian

  Tujuan penelitian ini, antara lain: 1. Mengetahuiimplementasi pendidikan akhlak yang diterapkan dalam Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Fathir Ar Rasyid IAIN Salatiga.

2. Mengetahui hambatan implementasi pendidikan akhlak di Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Fathir Ar Rasyid IAIN Salatiga.

D. Manfaat Penelitian

  Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat bagi semua kalangan pendidikan. Adapun berbagai manfaat yang diharapkan itu antara lain sebagai berikut: 1.

  Manfaat Teoreitis Manfaat teoreitis dalam penelitian adalah untuk mendapatkan pengetahuan baru tentang pendidikan akhlak pada aktivis Lembaga

  Dakwah Kampus (LDK) Fathir Ar Rasyid IAIN Salatiga.

2. Manfaat Praktis

  Bagi pembaca dapat menambah pengetahuan tentang pendidikan akhlak pada aktivis Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Fathir Ar Rasyid IAIN Salatiga sehingga dapat mengaplikasikan ilmu yang telah dimiliki sehingga dapat diterapkan di sebuah organisasi-organisasi lainnya.

E. Penegasan Istilah

  Untuk menghindari timbulnya berbagai interpretasi dan untuk membatasi ruang lingkup pembahasan dalam penelitian ini, maka perlu dijelaskan beberapa pengertian yang terkandung dalam judul skripsi di sini, yaitu:

  1. Pendidikan Akhlak Pendidikan akhlak merupakan suatu proses yang dapat menumbuhkembangkan sikap manusia agar menjadi lebih sempurna, sehingga berdampak positif bagi kehidupan. Dengan demikian, pendidikan akhlak sangat dibutuhkan, mengingat realitas sekitar yang berada di tengah-tengah arus modernisasi dan westerrnisasi, semakin menunjukan kemerosotan akhlak. baik yang dilakukan oleh kaum awam, maupun para kaum intelektual (Tim Darul Ilmi, 2011:68).

  Akhlak merupakan faktor mutlak dalam nation character building. Sehingga banyak sekali para pemerhati pendidikan kaitanya dalam membangun bangsa, selalu mengingatkan pentingnya perbaikan akhlak, baik bagi para pemimpin maupun rakyat, supaya tetap tegaklah tonggak Negara yang aman, sejahtera makmur dan berkeadilan sosial. (Moeslim Abdurrahman, 2003:1,5).

  2. Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Dakwah merupakan proses penyelenggaraan suatu usaha untuk aktivita yang dilakukan dengan sadar dan sengaja untuk mencapai tujuan tertentu (Shaleh, 1997:20).

  Secara eksplisit Allah Ta‟ala memberikan pedoman metodelogis dalam menunaikan dakwah, yaitu dengan hikmah atau ketetapan ucapan dan perbuatan. Dengan mua‟izhah hasanah atau pelajaran dan peringatan yang baik. Tujuan dakwah yakni mengajak manusia kepada Allah, mereka mengajak umatnya agar menyembah Allah dan menjauhi ilah selain Allah (Cahyadi, 2005: 32).

  Dakwah merupakan proses penyelenggaraan suatu usaha untuk aktivita yang dilakukan dengan sadar dan sengaja untuk mencapai tujuan tertentu (Shaleh, 1997:20).Secara eksplisit Allah Ta‟ala memberikan pedoman metodelogis dalam menunaikan dakwah, yaitu dengan hikmah atau ketetapan ucapan dan perbuatan. Dengan mua‟izhah hasanah atau pelajaran dan peringatan yNg baik. Tujuan dakwah yakni mengajak manusia kepada Allah, mereka mengajak umatnya agar menyembah Allah dan menjauhi ilah selain Allah (Cahyadi, 2005: 32).

F. Metodelogi Penelitian 1.

  Pendekatan dan Jenis Penelitian Sebuah penelitian tidak terlepas dari adanya pendekatan.

  Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll., secara holistik, dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah ( J. Moleong, 2008:6).

  Sedangkan jenis penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian studi kasus untuk mempermudah dalam pengumpulan data, penggalian data dapat dilakukan melalui observasi, wawancara maupun dokumentasi.

  2. Kehadiran Penelitian Untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, peneliti hadir dalam proses penelitian serta bertindak langsung sebagai instrumen dan sebagai pengumpul data hasil observasi dan wawancara yang mendalam serta terlibat aktif dalam penelitian.

  3. Lokasi Penelitian Lokasi yang dipilih oleh peneliti adalah Unit Kegiatan Mahasiswa

  (UKM) Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Fathir Ar Rasyid IAIN Salatiga. Bahwa di UKM tersebut terdapat sesuatu menurut peneliti menarik untuk dijadikan sebagai lokasi untuk penelitian yaitu pendidikan akhlak berbasis total quality pada aktivis LDK. Penelitian ini di lakukan di UKM LDK Jl. Tentara Pelajar 2 Salatiga.

  4. Sumber Data Dalam penelitian ini sumber data dibedakan menjadi dua macam yaitu: a.

  Data Primer Jenis data primer dalam penelitian ini diperoleh secara langsung dari sumber pengurus serta anggota Lembaga Dakwah

  Kampus (LDK) dengan melalui wawancara dan observasi.

  b.

  Data sekunder Data yang diperoleh berasal dari bahan-bahan kepustakaan.

  Data ini berupa dokumen-dokumen yang berkaitan dengan permasalahan penelitian.

5. Prosedur Pengumpulan Data

  Untuk mempermudah peneliti dalam melakukan penelitian ini, maka digunakan prosedur pengumpulan data, yaitu: a.

  Observasi Penelitian ini menggunakan observasi terbuka. Menurut sukardi (2005) yang dikutip oleh Maslikhah bahwa observasi terbuka kehadiran peneliti dalam menjalankan tugasnya di tengah- tengah kegiatan responden diketahui secara terbuka, sehingga antara responden dengan peneliti terjadi hubungan atau interaksi secara wajar (Maslikhah, 2013:322). Observasi yang dilakukan oleh peneliti ini untuk mendapatkan data tentang pendidikan akhlak pada aktivis LDK IAIN Salatiga.

  b.

  Wawancara Wawancara adalah bentuk komunikasiantar dua orang, melibatkan seseoranga yang ingin memperoleh informasi dari seseorang lainnya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan, berdasarkan tujuan tertentu (Mulyana, 2010:180).

  Tujuan dari wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini untuk menggali secara dalam tentang informasi dari berbagai narasumber yang menjadi subyek penelitian tentang pendidikan akhlak pada aktivis LDK IAIN Salatiga. c.

  Dokumentasi Merupakan pengumpulan data-data melalui pengamatan dan pencatatan dengan sistematik tentang fenomena yang diselidiki secara langsung maupun tidak langsung. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode dokumentasi untuk memperoleh dokumen yang berkaitan.

6. Analisis Data

  Analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilih-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain (J. Moleong, 2008:248). Analisis data bertujuan untuk menelaah data secara sistematik yang diperoleh dari berbagai teknik pengumulan data yang telah digunakan. Diantaranya: observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang terkumpul dikalasifikasikan dalam sebuah penelitian kualitatif deskriptif. Peneliti melakuakan analisis data awal yang diperoleh untuk menentukan titik fokus penelitian yang bersifat sementara. Analisis akan dilakukan kembali setelah data memperoleh data tambahan dari berbagai sumber yang ada untuk membuat kesimpulan.

7. Tahap-tahap Penelitian

  Dalam penelitian kualitatif ada beberapa tahap yang perlu dilakuakn dalam suatu penelitian yaitu: a.

  Tahap pra lapangan Dalam tahap ini peneliti membuat suatu rancangan penelitian lapangan, memilih dan memanfaatkan suatu informasi yang diperoleh, menyiapkan kelengkapan penelitian serta memperhatikan etika dalam suatu penelitian.

  b.

  Tahap Pekerjaan Lapangan Peneliti terjun langsung untuk memahami latar penelitian dan berperan aktif dalam pengumpulan data.

  c.

  Tahap Analisis Data Peneliti menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari wawancara, observasi dan dokumentasi.

  d.

  Tahap Laporan Data Merupakan akhir dari suatu penelitian, pada tahap ini peneliti menyusun secara sistematis laporan dari hasil penelitian dengan ketentuan yang telah ditentukan.

G. Sistematika Penulisan

  Skripsi ini penulis skripsi yang dibutuhkan untuk membatasi dan mengarahkan penelitian pada hasil yang nyata, akurat, holistik. Peneliti membagi pembahasa ke dalam beberapa bab pokok yang saling berkaitan dalam suatu penelitian. Setiap bab yang menjelaskan pembahasan yang berkaitan. Sistematika penelitian ini disusun dalam lima bab, secara sistematis dapat di jabarkan sebagai berikut:

  BAB I: PENDAHULAUAN Pada bab pendahuluan berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kajian teoritik, metode penelitian, dan sistematika penulisan skripsi.

  BAB II: KAJIAN PUSTAKA Pada bab ini berisi tentang berbagai teori yang menjadi landasan teoritik penelitian yaitu tentang pengertian pendidikan akhlak, tujuan pendidikan akhlak, konsep pendidikan akhlak, tugas pokok LDK.

  BAB III: HASIL PENELITIAN Pada bab ini akan melaporkan hasil pengumpulan data, gambaran lokasi penelitian LDK IAIN Salatiga yang mencakup profil, kepengurusan, keanggotaan, program kerja dan pelaksanaan program kerja.

  BAB IV: ANALISIS DATA Pada bab ini membahas tentang analisis pendidikan akhlak pada aktivis LDK IAIN Salatiga. BAB V: PENUTUP Pada bab ini merupakan bab akhir yang terdiri dari kesimpulan, saran-saran dan penutup.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pendidikan Akhlak 1. Pengertian Pendidikan Akhlak Pendidikan dapat diartikan sebagai bimbingan secara sadar oleh

  pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani peserta didik menuju terbentuknya kepribadian yang utama. Oleh karena itu, pendidikan dipandang sebagai salah satu aspek yang memiliki peranan pokok dalam membentuk generasi muda agar memiliki kepribadian yang utama(Zuhairini, 2004 : 1).

  Pendidikan adalah suatu kegiatan yang disengaja untuk perilaku lahir dan batin manusia menuju arah tertentu yang dikehendaki.

  Kata menuju arah tertentu yang dikehendaki ini akhirnya menimbulkan berbagai jenis pendidikan, seperti pendidikan kewartawanan, pendidikan guru, Pendidikan Islam, Pendidikan Kristen, dan sebagainya (suwito, 2004 : 38).

  Akhlak dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Arab akhlaq, bentuk jamak kata khuluq atau al-khuluq, yang secara etimologis berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku, atau tabi'at. dalam kepustakaan, akhlak diartikan juga sikap yang melahirkan perbuatan (perilaku, tingkah laku) mungkin baik, mungkin buruk, seperti telah disebut di atas.

  Akhlak adalah sikap yang melahirkan perbuatan dan tingkah laku manusia. Karena itu, selain dengan akidah, akhlak tidak dapat diceraipisahkan dengan syari'ah. Syari'ah mempunyai lima kategori penilaian tentang perbuatan dan tingkah laku manusia, disebut al-ahkam

  al-khamsah (Ali, 1998: 346-351).

  Pendidikan akhlak dalam pengertian Islam adalah bagian yang tidak bisa dipisahkan dari pendidikan agama. Sebab yang baik adalah yang dianggap baik oleh agama dan yang buruk adalah yang dianggap buruk oleh agama, sehingga nilai-nilai akhlak, keutamaan-keutamaan akhlak dalam masyarakat Islam adalah akhlak dan keutamaan yang diajarkan oleh agama, sehingga seorang muslim tidak sempurna agamanya kecuali akhlaknya menjadi baik (Nur Ahid, 2010:142).

  Pendidikan akhlak dalam Islam memang berbeda dengan pendidikan-pendidikan moral lainnya. Karena pendidikan akhlak dalam islam lebih menitik beratkan pada hari esok, yaitu hari kiamat beserta hal- hal yang berkaitan dengannya, seperti perhitungan anal, pahala, dan dosa.

  Akhlak seseorang akan dianggap mulia jika perbuatannya mencerminkan nilai-nilai yang terkandung dalam Al- Qur‟an dan Sunnah. Dalam kesempatan kali ini, secara umum akan dijabarkan hal-hal yang termasuk akhlak terpuji.

2. Konsep Pendidikan Akhlak

  Konsep akhlak lebih menekankan pada sesuatu yang batiniah yang sangat berkaitan erat dengan ilmu pengetahuan yang dimilikinya, khususnya pengetahuan untuk membedakan antara yang haq dan yang

  

bathil. Puncak dari akhlak adalah kebahagian dan kebaikan. Semua orang

  harus memiliki al-akhlaq al-karimah, sehingga ia bisa menikmati kebahagian tersebut, sebab Nabi Muhammad diutus oleh Allah memang untuk memperbaiki akhlak manusia.

3. Tujuan Pendidikan Akhlak

  Tujuan utama pendidikan akhlak adalah agar manusia berada dalam kebenaran dan senantiasa berada di jalan yang lurus, jalan yang telah digariskan oleh Allah SWT. Inilah yang akan mengantarkan manusia kepada kebahagiaan dunia dan akhirat. Akhlak mulia merupakan tujuan pokok dalam pendidikan akhlak. Akhlak seseorang akan di anggap mulia jika perbuatannya mencerminkan nilai-nilai yang terkandung dalam al-Qur'an (Mahmud, 2004: 159).

  Tujuan pendidikan akhlak tersebut tidak berbeda dengan tujuan pendidikan Islam sendiri. Tujuan tertinggi agama dan akhlak ialah menciptakan kebahagiaan dunia dan akhirat, untuk mencapai kesempurnaan jiwa bagi individu dan menciptakan kebahagiaan, kemajuan dan ketangguhan bagi masyarakat (Omar, 1997: 346). akhlak mulia ini demikian ditekankan karena di samping akan membawa kebahagiaan bagi masyarakat pada umumnya. dengan kata lain bahwa akhlak utama ditampilkan seseorang, manfaatnya adalah untuk orang yang bersangkutan (Nata, 2002: 170).

B. Lembaga Dakwah Kampus (LDK) 1. Pengertian Dakwah

  Ditinjau dari segi bahasa dakwah berarti: panggilan, seruan atau ajakan. Dari segi istilah, banyak pendapat tentang definisi dakwah di antara pendapat itu adalah sebagai berikut: 1)

  Dakwah mendorong manusia agar berbuat kebaikan dan melarang mereka dari perbuatan munkar agar mereka mendapat kebahagiaan di dunia dan diakhirat (Shaleh, 1997:17). 2)

  Dakwah merupakan usaha-usaha menyerukan dan menyampaikan kepada perorangan manusia dan seluruh umat konsepsi Islam tentang pandangan dan tujuan hidup manusia di dunia ini, yang meliputi amar ma‟ruf nahyi munkar, dengan berbagai macam media dan cara yang diperbolehkan akhlak dan membimbing pengalamannya dalam kehidupan perseorangan, perikehidupan berumah tangga (usrah), perikehidupan bermasyarakat dan perikehiduan bernegara (Shaleh, 1997:17).

  3) Setiap usaha atau aktivita dengan lensa atau lukisan dan lainnya, yang bersifat menyeru, mengajak, dan memanggil manusia lainnya untuk beriman dan mentaati Allah SWT, sesuai dengan garis-garis aqidah dan syari‟at serta akhlak Islamiyah (Shaleh, 1997:18).

  4) Dakwah merupakan usaha untuk merealisasikan ajaran Islam di dalam kenyataan hidup sehari-hari baik bagi kehidupan seseorang, maupun kehidupan masyarakat sebagai keseluruhan tata hidup bersama dalam rangka pembangunan bangsa dan ummat manusia untuk memperoleh keridlaan Allah SWT (Shaleh, 1997:19).

  Dari definisi-definisi tersebut. Meskipun terdapat perbedaan dalam perumusan, tetapi apabila di perbandingkan satu sama lain, dapatlah diambil kesimpulan bahwa dakwah merupakan proses penyelenggaraan suatu usaha untuk aktivita yang dilakukan dengan sadar dan sengaja untuk mencapai tujuan tertentu (Shaleh, 1997:20).

  Secara eksplisit Allah Ta‟ala memberikan pedoman metodelogis dalam menunaikan dakwah, yaitu dengan hikmah atau ketetapan ucapan dan perbuatan. Dengan mua‟izhah hasanah atau pelajaran dan peringatan yang baik. Tujuan dakwah yakni mengajak manusia kepada Allah, mereka mengajak umatnya agar menyembah Allah dan menjauhi ilah selain Allah (Cahyadi, 2005: 32).

  Dakwah berasal dari kata

  da’wa, yadu’uyang berarti memanggil, mengundang, meminta tolong, meminta, memohon.

  Sedangkan

  da’wa berarti memanggil, mengundang, mengajak atau menyeru (Budiharjo, 2007: 8).

  Dakwah juga berarti menyampaikan ajaran Allah kepada seluruh umat manusia, selain itu dakwah juga dimaknai sebagai peringatan, yakni memberikan peringatan agar setiap orang memelihara diri dan keluarganya, serta seluruh umat manusia dari azab Allah SWT (Najamuddin, 2008 : 5) seperti dalam Q.S Al Ghosiyyah (88) ayat 21.

  Artinya : Maka berilah peringatan, Karena Sesungguhnya kamu hanyalah orang yang memberi peringatan.

  Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa dakwah adalah suatu proses penyampaian, ajaran atau seruan kepada orang lain atau kepada masyarakat agar mau memeluk, mempelajari dan mengamalkan ajaran agama secara sadar yang pada akhirnya dapat hidup bahagia di dunia dan akherat.

  Kegiatan dakwah merupakan praktik dakwah untuk mengajak orang melakukan dan mengikuti kebaikan sedangkan nahi munkar merupakan pelaksanaan dakwah untuk mengajak orang menjauhi dan meninggalkan segala perbuatan buruk.

2. Tujuan Dakwah

  Kegiatan dakwah memiliki banyak tujuan. Tujuan dakwah dapat dilihat dari segi obyeknya maupun materinya. Dari segi obyeknya dapat dibagi menjadi empat, yaitu tujuan perorangan yakni membentuk pribadi muslim yang mempunyai iman yang kuat, berperilaku sesuai dengan hukum yang disyari'atkan Allah swt dan berakhlak karimah.

  Tujuan untuk keluarga, yaitu terbentuknya keluarga bahagia, penuh ketentraman dan cinta kasih antara anggota keluarga. Tujuan untuk masyarakat yaitu, terbentuknya masyarakat yang penuh dengan suasana keislaman. Tujuan terakhir adalah untuk umat manusia seluruh dunia, yaitu terbentuknya masyarakat dunia yang penuh dengan kedamaian dan ketenangan.

  Ditinjau dari sudut materinya, dakwah memiliki tujuan pertama, akidah yaitu tertanamnya suatu akidah yang mantap disetiap hati seseorang. Kedua, tujuan hukum yaitu kepatuhan setiap orang terhadap hukum-hukum yang telah disyari'atkan Allah swt. Ketiga, tujuan akhlak yaitu terbentuknya pribadi muslim yang berbudi luhur (Masyhur, 1997 : 18).

  Beberapa uraian tersebut di atas dapat dikatakan bahwa secara umum tujuan dakwah adalah membentuk umat yang beriman, mencapaikehidupan yang bahagia dunia dan akherat.

3. Unsur-unsur Dakwah

  Menurut Masyhur (1997:20) Dakwah dapat terlaksana dengan baik jika memiliki setidaknya empat unsur, yaitu; pertama, Dai (orang yang mengajak kepada kebaikan). Berhasil tidaknya dakwah Islamiah sangat tergantung pada da'inya. Da'i adalah unsur terpenting dalam perjalanan dakwah, karena seorang da'i adalah subyek yang harus menyadarkan, memotivasi dan mengajak umat ke jalan yang benar.

  Kedua, materi dakwah. Materi dakwah yang utama adalah bersumber pada Al Qur'an dan Al Hadits. ketiga, organisasi dakwah. Pada prinsipnya organisasi dakwah didirikan adalah sebagai sarana untuk mencapai tujuan dakwah. Keempat, Mad'uu yaitu obyek yang dikenai dakwah atau penerima dakwah.

  4. Bentuk Pelaksanaan Dakwah

  Pelaksanaan dakwah dalam kenyataan sehari-hari maupun dalam sejarah Nabi Muhammad SAW bermacam-macam. Menurut Masyhur (1997: 35) Bentuk pelaksanaan dakwah dapat dibagi menjadi empat macam, yaitu : a.

  Berdakwah kepada perorangan secara langsung.

  b.

  Berdakwah kepada khalayak ramai secara langsung.

  c.

  Berdakwah kepada perorangan secara tidak langsung.

  d.

  Berdakwah kepada orang banyak secara tidak langsung.

  5. Dakwah Kampus

  Lembaga Dakwah Kampus (LDK) adalah sebuah organisasi kemahasiswaan intra kampus yang terdapat di tiap-tiap perguruan tinggi di Indonesia. Organisasi ini bergerak dengan Islam sebagai asasnya. Lembaga Dakwah Kampus adalah lembaga yang bergerak di bidang dakwah Islam, kampus merupakan inti kekuatannya, dan warga civitas akademika adalah objek utamanya.

  Dakwah kampus merupakan salah satu bagian yang ikut andil dalam memperjuangkan dakwah Islam. Dakwah kampus dijalankan dari kampus oleh civitas akademika yang bermanfaat untuk kampus dan masyarakat global.Dimana yang dimaksud dengan civitas akademika adalah para mahasiswa, dosen perguruan tinggi, dan karyawan. Dakwah kampus merupakan bagian dari dakwah yang dilakukan secara umum bersifat terbuka, berorientasi kepada rekrutmen dakwah dikalangan civitas akademika secara umum dan aktivitasnya dapat dirasakan oleh civitas akademika (Arya, 2006 : 1).

  Dakwah kampus adalah implementasi dakwah ila Allah di lingkungan perguruan tinggi. Dimaksudkan untuk menyeru sivitas akademika ke jalan Islam dengan memanfaatkan berbagai sarana formal atupun informal yang ada di dalam kampus. Dakwah kampus bergerak di lingkungan masyarakat ilmiyah yang mengedepankan intelektualitas dan profesionalitas.

Dokumen yang terkait

MA’HAD AL-JAMIAH DI INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI AMBO

1 0 11

STUDI PEMAHAMAN AKHLAK TASAWUF DAN PENGARUHNYA TERHADAP ETIKA PERGAULAN MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA TAHUN 2005/2006 - Test Repository

0 0 118

PROBLEMATIKA PENGAJARAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK AUTIS DI LEMBAGA PENDIDIKAN TALENTA KIDS SALATIGA TAHUN 2010 - Test Repository

0 0 86

KEMATANGAN KEPRIBADIAN MAHASISWA (SURVEI PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ANGKATAN 2006 YANG SEDANG MENGERJAKAN SKRIPSI DI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA TAHUN 2010) - Test Repository

0 0 133

PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BERIBADAH SISWA TAHUN PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PERILAKU SISWADI SD NEGERI KALIBENING SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 PERILAKU KALIBENING SALATIGA - Test Repository

0 2 118

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI MENGAJAR PESANTREN KILAT DENGAN SIKAP SOSIAL MAHASISWA AKTIVIS LEMBAGA DAKWAH KAMPUS (LDK) INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA TAHUN 2015 - Test Repository

0 0 139

HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB DENGAN KEMATANGAN KEPRIBADIAN PADA MAHASISWA ANGKATAN 2014/2015 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA - Test Repository

0 0 146

PERANAN SUPERVISI PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA NEGERI SE-SALATIGA - Test Repository

0 1 124

PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENUMBUHKAN KARAKTER ANTI KORUPSI PESERTA DIDIK SMK NEGERI 1 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 - Test Repository

0 2 145

A. ANAS RUDIN NIM.11613009 FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2017 - PEMBELAJARAN SIKAP SOSIAL MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL GOBAK SODOR PADA SISWA KELAS B DI TK PANCASILA KEC.

0 1 101