HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI MENGAJAR PESANTREN KILAT DENGAN SIKAP SOSIAL MAHASISWA AKTIVIS LEMBAGA DAKWAH KAMPUS (LDK) INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA TAHUN 2015 - Test Repository

  

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI MENGAJAR PESANTREN

KILAT DENGAN SIKAP SOSIAL MAHASISWA AKTIVIS

LEMBAGA DAKWAH KAMPUS (LDK) INSTITUT AGAMA

  

ISLAM NEGERI SALATIGA TAHUN 2015

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Agama Islam (S.Pd.I)

  

Oleh:

SINTA WIDYANINGRUM

NIM 111-11-216

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2015

  

MOTTO

  Tidak ada kata menyerah dan putus asa Yang ada hanyalah kata semangat dan terus berusaha

  Karena hidup adalah suatu perjuangan

  

PERSEMBAHAN

  Dengan segenap ketulusan, skripsi ini penulis persembahkan : 1.

  Kepada Allah SWT yang telah memberikan kemudahan dalam penulisan skripsi ini

  2. Kepada orangtua saya Bapak Tukirin dan Ibu Sri Wahyuni yang selalu banting tulang untuk pendidikanku, terimakasih telah memberikan yang terbaik untuk masa depanku dan kepada kedua adikku tersayang Diah Ayu Puspitaningsih serta Arjuna Tri Pamungkas yang telah memberikan motivasi setiap hari tanpa mengenal lelah

  3. Kepada Bapak Mufiq, S.Ag. M.,Phil. Selaku dosen pembimbing yang dengan sabar membimbing dan mengarahkan saya, terimakasih telah membantu saya dalam menyelesaikan skripsi ini 4. Kepada seluruh dosenku yang telah memberikan bimbingan dan berbagai macam ilmu pengetahuan telah saya dapatkan disini, semoga ilmu ini bermanfaat bagiku dan masyarakat 5. Kepada teman-teman seperjuangan PAI angkatan 2011: Hidayah, Miftachul,

  Silvana, Wulan , Yuanita, Mar‟atus, Fina, Cahyo, Saeful dan yang tidak bisa disebutkan satu-persatu, yang senantiasa memberikan semangat dan saling membantu demi keberhasilan kita bersama.

6. Pembaca yang budiman

KATA PENGANTAR

  Alhamdulillah, puji syukur peneliti haturkan kehadirat Allah SWT yang telah

  melimpahkan rahmat, taufiq, hidayah serta inayah Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan karya ilmiah ini yang peneliti susun dalam bentuk skripsi. Sholawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada baginda Nabi Agung Muhammad SAW, beserta keluarga dan para sahabatnya yang telah menuntun umatnya dari zaman kegelapan sampai zaman yang terang benderang ini.

  Skripsi ini peneliti susun dalam rangka memenuhi tugas guna melengkapi syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan. Adapun judul skripsi ini adalah

  

“Hubungan Antara Motivasi Mengajar Pesantren Kilat Dengan Sikap Sosial

Mahasiswa Aktivis Lembaga Dakwah Kampus (LDK) IAIN Salatiga Tahun 2015 ”.

  Penulisan skripsi ini dapat selesai tidak lepas dari berbagai pihak yang telah memberikan berbagai dukungan moril maupun materiil. Dengan penuh kerendahan hati perkenenkan peneliti mengucapkan terima kasih kepada: 1.

  Dr. Rahmat Haryadi, M.Pd., selaku rektor IAIN Salatiga.

  2. Suwardi, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga 3. Siti Rukhayati, M.Ag, selaku Ketua Jurusan Progdi PAI.

  4. selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu, Mufiq, S.Ag., M.Phil

  tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan serta membantu kelancaran penyusunan skripsi ini

  5. Segenap dosen dan civitas Akademik IAIN Salatiga yang telah membantu kelancaran peneliti dalam menyelesaikan skripsi.

  6. Seluruh anggota LDK IAIN Salatiga khususnya kepada pengurus yang telah

  berpartisipasi dalam penyelesaian skripsi ini

  

ABSTRAK

  Widyaningrum, Sinta. 2015. 11111216. Hubungan Antara Motivasi Mengajar

  Pesantren Kilat Dengan Sikap Sosial Mahasiswa Aktivis Lembaga Dakwah Kampus (LDK) IAIN Salatiga Tahun 2015 . Skripsi. Fakultas

  Tarbiiyah dan Ilmu Keguruan. Jurusan Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Pembimbing: Mufiq, S.Ag.,M.,Phil

  Kata Kunci : Motivasi Mengajar Pesantren Kilat, Sikap Sosial Mahasiswa

  Motivasi mengajar pesantren kilat merupakan suatu kebutuhan dari seorang mahasiswa untuk mengaktualisasikan diri pada kemampuan yang telah mereka miliki. Timbulnya pelaksanaan mengajar pesantren kilat karena seorang mahasiswa merasa mempunyai potensi untuk mengajar serta mempunyai sikap sosial yang tinggi oleh karena itu seorang mahasiswa tergugah untuk mengajar pesantren kilat di beberapa SMP dan SMA/Sederajat. Namun sebagian mahasiswa jarang sekali untuk berpartisipasi ikut mengajar dalam pesantren kilat yang merupakan kegiatan dari LDK Fathir Ar Rasyid, Dewasa ini sikap sosial semakin ditinggalkan. Para mahasiswa cenderung lebih memilih kepentingan pribadinya seperi mahasiswa semester atas lebih memilih menyibukkan diri dengan penyelesaian skripsinya dan mahasiswa semester di bawahnya lebih memilih pada kegiatan-kegiatan pribadinya.

  Penulisan skripsi ini merupakan upaya untuk mengetahui hubungan motivasi mengajar pesantren kilat dengan sikap sosial. Berkaitan dengan hal tersebut terdapat rumusan masalah yang akan dijawab melalui penelitian ini, yaitu (1) Bagaimana variasi motivasi mengajar pesantren kilat mahasiswa aktivis LDK IAIN Salatiga tahun 2015?, (2) Bagaimana variasi Sikap Sosial mahasiswa aktivis LDK IAIN Salatiga tahun 2015?, (3) Adakah Hubungan antara motivasi mengajar pesantren kilat dengan sikap sosial mahasiswa aktivis LDK IAIN tahun 2015?. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode angket, dokumentasi, dan observasi.

  Hasil penelitian ini adalah (1) Tingkat Motivasi Mengajar Pesantren Kilat Mahasiswa Aktivis LDK IAIN Salatiga Tahun 2015 tingkat tinggi dengan prosentase 57,5%, (2) Sikap Sosial Mahasiswa Aktivis LDK IAIN Salatiga Tahun 2015 dalam keadaan baik dengan prosentase 67,5% (3) ada hubungan yang signifikan antara variabel X dengan variabel Y pada mahasiswa Aktivis LDK IAIN Salatiga Tahun 2015. Hal ini terbukti karena lebih besar dari pada r table (r product moment) yaitu pada taraf 5% sebesar 0,312 dan 1% sebesar 0,403 maka jika dibandingkan dengan nilai r tabel, r hitung adalah 0,519 lebih besar dari nilai r tabel: (0,312) atau (0,403), maka hipotesis yang penulis ajukan (Ha) tidak ditolak/diterima.

  

DAFTAR ISI

LEMBAR BERLOGO ........................................................................................ i

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................................... iii

PENGESAHAN KELULUSAN ......................................................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .......................................................... v

MOTTO ............................................................................................................... vi

PERSEMBAHAN ................................................................................................ vii

KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii

ABSTRAK ........................................................................................................... x

DAFTAR ISI ........................................................................................................ xi

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xv

  BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang ................................................................................. 1 B. Rumusan Masalah ............................................................................ 6 C. Tujuan Penelitian ............................................................................. 6 D. Hipotesis Penelitian.......................................................................... 7 E. Manfaat Penelitian .......................................................................... 8 F. Definisi Operasional ........................................................................ 9

  G.

  Metodologi Penelitian ...................................................................... 11 1.

  Jenis dan Pendekatan Penelitian ............................................... 12 2. Rancangan Penelitian ................................................................ 13 3. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................... 13 4. Populasi, Sample, dan Teknik Sampling .................................. 14 5. Metode Pengumpulan Data ....................................................... 15 6. Instrumen Penelitian ................................................................. 16 7. Analisis Data ............................................................................. 19 H. Sistematika Penulisan Skripsi .......................................................... 20

  BAB II LANDASAN TEORI A. Motivasi Mengajar Pesantren Kilat 1. Pengertian Motivasi .................................................................. 22 2. Ciri-ciri motivasi ....................................................................... 23 3. Macam-Macam motivasi........................................................... 24 4. Fungsi motivasi ......................................................................... 29 5. Motivasi mengajar pesantren kilat ............................................ 29 6. Prinsip interaksi antara pendidik dengan peserta pesantren kilat ...........................................................................................

  30 B. Sikap Sosial 1.

  Definisi Sikap Sosial ................................................................. 35 2. Aspek Sikap Sosial.................................................................... 36 3. Ciri-Ciri Sikap Sosial ................................................................ 37 4. Macam-Macam Sikap Sosial .................................................... 38 5. Fungsi Sikap Sosial ................................................................... 46 6. Pembentukan dan Perubahan Sikap Sosial ............................... 48 C. Hubungan Antara Motivasi Mengajar Pesantren Kilat dengan

  Sikap Sosial Mahasiswa Aktivis Lembaga Dakwah Kampus (LDK) IAIN Salatiga Tahun 2015 ................................................

  50

  BAB III HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Sejarah Berdirinya Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Fathir Ar Rasyid IAIN Salatiga ..........................................................

  54 2. Visi dan Misi LDK Fathir Ar Rasyid IAIN Salatiga ................ 57 3. Fungsi LDK Fathir Ar Rasyid IAIN Salatiga ........................... 57 4.

  Program Kerja LDK Fathir Ar Rasyid IAIN Salatiga ............... 59 5. Struktur Organisasi LDK Fathir Ar Rasyid IAIN Salatiga ....... 62 B. Penyajian Data 1.

  Daftar Responden ..................................................................... 64 2. Data Tentang Jawaban Angket Motivasi Mengajar Pesantren Kilat ..........................................................................

  67 3. Data Tentang Jawaban Angket Sikap Sosial ............................ 70

  BAB IV ANALISIS DATA A. Pendahuluan ..................................................................................... 74 B. Analisis uji hipotesis ........................................................................ 92 C. Analisis Lanjut ................................................................................. 97 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan…………………………………………………….... ... 100 B. Saran-saran ........................................................................................ 101 C.

  penutup .............................................................................................. 102 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

  DAFTAR TABEL

  ……………………….…… 85

  ……………………. 93

  Tabel XII. Tabel Kerja Koefisien Korelasi Antara Motivasi Mengajar Pesantren Kilat (X) Dengan Sikap Sosial (Y)

  ………………………. 92

  Tabel XI. Distribusi Frekuensi Jawaban Sikap Sosial

  …………………………….. 89

  Tabel X. Nilai Nominasi Tingkat Sikap Sosial

  …………………………………….. 88

  Tabel IX. Interval Tingkat Sikap Sosial

  Tabel VII. Distribusi Frekuensi Jawaban Motivasi Mengajar Pesantren Kilat. 83 Tabel VIII Daftar Jawaban Angket Sikap Sosial

  Tabel I. Daftar Nama Responden

  …… 80

  Tabel VI. Nilai Nominasi Tingkat Motivasi Mengajar Pesantren Kilat

  ……………. 79

  Tabel IV. Daftar Jawaban Angket Motivasi Mengajar Pesantren Kilat …… 76 Tabel V. Interval Tingkat motivasi Mengajar Pesantren Kilat

  ………………………….... 70

  Tabel III. Daftar Jawaban Angket Sikap Sosial

  ……. 67

  Tabel II. Daftar Jawaban Angket Motivasi Mengajar Pesantren kilat

  ……………………………………….... 65

  Tabel XIII. Nilai Product Moment …………………………………………… 97

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1. Daftar Riwayat Hidup Lampiran 2. Kisi-kisi Instrumen variabel Lampiran 3. Angket Penelitian Lampiran 4. Daftar Nilai SKK Lampiran 5. Lembar Konsultasi Skripsi Lampiran 6. Surat Ijin Penelitian Lampiran 7. Surat Pernyataan Penelitian Lampiran 8. Surat Tugas Pembimbing

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan terencana diluar kurikulum,

  yang dapat diikuti mahasiswa. Kegiatan ini dilaksanakan diluar jadwal kegiatan akademik yang ditetapkan sesuai dengan kurikulum. Kegiatan ekstrakurikuler tidak wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa, meskipun tidak wajib, kegiatan tersebut sangat penting dalam rangka melengkapi hasil belajar yang diperoleh menurut kurikulum untuk mencapai tujuan belajar di Perguruan Tinggi secara utuh. (Ginting, 2003:128)

  Manfaat yang dapat diperoleh dengan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler termasuk kemampuan bekerja sama, keterampilan berorganisasi, dan pengembangan wawasan mahasiswa. Demikian halnya dengan kemampuan berkomunikasi dan keterampilan khusus sesuai dengan bidang atau jenis kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti. Ini semua akan sangat bermanfaat dalam kehidupan dan karier lulusan perguruan tinggi di masa datang. Tidak menutup kemungkinan, aktivitas yang di masa mahasiswa sekedar kegiatan sampingan, dihari kemudian menjadi pekerja utama.

  Waktu selama menjadi mahasiswa adalah saat yang paling tepat untuk menimba berbagai pengalaman yang berharga di atas. Selagi berstatus mahasiswa, kondisi dan fasilitas di kampus lazimnya lebih memungkinkan untuk mencoba berbagai pengalaman baru daripada setelah menjadi sarjana nanti. Demikian pentingnya memanfaatkan kesempatan yang terbuka lebar bagi mahasiswa untuk beraktivitas dalam rangka memperluas pengalamannya

  Aktivitas ekstrakurikuler banyak terkait dengan organisasi kemahasiswaan. Dalam peraturan pemerintahan Nomor 30 pasal 108 ayat 1 dinyatakan bahwa “untuk melaksanakan peningkatan penalaran, minat, kegemaran, dan kesejahteraan mahasiswa dalam kehidupan kemahasiswaan pada perguruan tinggi di bentuk organisasi kemahasiswaan. (Ginting, 2003:129). Oleh kerena itu di perguruan tinggi pada umumnya berbagai organisasi kemahasiswaan sudah dibentuk dan bergerak dalam berbagai jenis kegiatan.

  Jika seorang mahasiswa memutuskan aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler, dia dapat memilih aktivitas yang paling diminatinya dan paling sesuai dengan kondisinya. Sebagai mahasiswa berhak ikut dalam organisasi kemahasiswaan yang menjadi pilihannya meskipun dengan persyaratan tertentu sesuai dengan organisasi yang dipilihnya. Mahasiswa dapat aktif dalam berbagai organisasi kemahasiswaan seperti unit kegiatan mahasiswa (UKM) yang di dalamnya terdapat berbagai jenis bidang, salah satunya adalah bidang keagamaan yang mana di dalamnya terdapat serangkaian kegiatan yang berhubungan dengan keagamaan salah satu kegiatan tersebut adalah mengajar pesantren kilat di bulan ramadhan

  Di sinilah peran mahasiswa yang bergabung dalam unit kegiatan mahasiswa (UKM) di bidang keagamaan untuk dapat mengajarkan berbagai materi keagamaan kepada peserta didik di bulan ramadhan atau dapat pula dikatakan berdakwah menebarkan syiar islam kepada peserta didik. Bakat dan minat mahasiswa dalam berdakwah mendorongnya mengikuti pelaksanaan kegiatan mengajar pesantren kilat. Mengembangkan bakat dengan usaha mencapai hasil dalam bidang pengetahuan, bidang sosial, serta pembentukan pribadi merupakan kebutuhan untuk berusaha kearah kemandirian dan aktualisasi diri atau kebutuhan untuk mewujudkan diri sendiri (Sadirman, 1994:80)

  Kegiatan pesantren kilat menjadi sarana tidak hanya untuk mengembangkan kemampuan di bidang ilmu pengetahuan keagamaan saja namun dapat mengembangkan kemampuan mahasiswa di bidang sosial dengan cara berinteraksi kepada sesama yaitu antara mahasiswa pengajar dan siswa didik. sehingga dapat mengembangkan sikap sosial mahasiswa yang baik. Allah SWT menciptakan manusia sebagai makhluk yang lemah, sehingga tidak mungkin hidup seorang diri. Setiap orang membutuhkan bantuan dan pertolongan orang lain. Manusia sering disebut sebagai makhluk sosial artinya manusia itu harus bersama-sama dengan orang lain. Oleh karenanya secara kodrati manusia dalam kehidupannya harus bersaudara dan membentuk persatuan.

  Islam memiliki konsep persaudaraan antara sesama manusia. Dalam kehidupan yang beraneka ragam, maka agar dapat berkomunikasi dengan baik perlu adanya saling memahami dan menjunjung tinggi nilai-nilai persaudaraan. Dalam hubungan dengan sesama manusia, orang Islam harus selalu menunjukkan kebaikan dan keramahan.

  Seseorang dikatakan berguna bagi orang lain jika orang tersebut mampu menciptakan kesejahteraan bersama dalam lingkungannya masyarakat. Hal ini dapat direalisasikan dengan cara memberi batuan kepada orang lain yang tidak mampu atau dalam kesusahan. Setiap orang harus memahami fungsinya masing-masing. Seorang muslim hendaklah mengunjungi saudara muslimnya yang sakit, meringankan beban orang yang mendapat kesulitan, menciptakan cinta kasih, persaudaraan dan solidaritas antara satu sama lain. Islam menganjurkan, hendaklah menciptakan kebersamaan dalam masyarakat dan saling membantu seperti salah satunya dalam kegiatan pesantren kilat tersebut Allah menjanjikan pahala bagi orang- orang yang mau berbuat kebajikan. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Ali Imron (3:134)

  

  

 

 

   

  



  Artinya: “(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di

waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya

dan mema'afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang

berbuat kebajikan.”

  Mahasiswa sebagai generasi masa depan diharapkan mampu mengendalikan keadaan sosial yang ada di lingkungan sekitar. selain berkemampuan dalam bidang akademis, mahasiswa juga harus mampu dalam bersosialisasi dan memiliki kepekaan dengan lingkungan. Mahasiswa diupayakan agar mampu mengkritik, memberi saran dan memberi solusi jika keadaan sosial masyarakat sekitar tidak sesuai dengan cita-cita dan tujuan masyarakat tersebut.

  Namun sebagian mahasiswa jarang sekali untuk berpartisipasi ikut mengajar dalam pesantren kilat yang diadakan dalam sebuah organisasi kerohanian, Dewasa ini sikap sosial semakin ditinggalkan. Para mahasiswa cenderung lebih memilih kepentingan pribadinya seperi mahasiswa semester atas lebih memilih menyibukkan diri dengan penyelesaian skripsinya dan mahasiswa semester di bawahnya lebih memilih pada kegiatan-kegiatan pribadinya. Padahal sudah jelas bahwa banyak sekali manfaat yang didapat apabila mengikuti kegiatan mengajar pada pesantren kilat tersebut

  Keikhlasan dalam mengajar pesantren kilat harus ditanamkan dalam setiap diri mahasiswa agar sikap sosial yang murni tanpa pamrih dan sepenuhnya dapat dilakukan karena hanya ingin mendapat ridho Allah SWT. Sikap mengutamakan orang lain di atas kepentingan pribadi adalah sesuatu yang tidak mudah untuk dilakukan, melainkan penuh perjuangan dan kesabaran.

  Untuk memahami masalah di atas, penulis perlu melakukan kegiatan peneliti an yang berjudul “hubungan antara motivasi mengajar pesantren kilat dengan sikap sosial mahasiswa aktivis lembaga Dakwah Kampus (LDK)

  IAIN Salatiga tahun 2015.” B.

   Rumusan masalah 1.

  Bagaimana variasi motivasi mengajar pesantren kilat mahasiswa aktivis Lembaga Dakwah Kampus Institut Agama Islam Negeri Salatiga tahun 2015? 2. Bagaimana variasi Sikap Sosial mahasiswa aktivis Lembaga Dakwah

  Kampus Institut Agama Islam Negeri Salatiga tahun 2015? 3. Adakah hubungan antara motivasi mengajar pesantren kilat dengan sikap sosial mahasiswa aktivis Lembaga Dakwah Kampus Institut

  Agama Islam Negeri salatiga tahun 2015? C.

   Tujuan penelitian 1.

  Untuk mengetahui variasi motivasi mengajar pesantren kilat mahasiswa aktivis Lembaga Dakwah Kampus Institut Agama Islam Negeri Salatiga tahun 2015 2. Untuk mengetahui variasi sikap sosial mahasiswa aktivis Lembaga

  Dakwah Kampus Institut Agama Islam Negeri Salatiga tahun 2015

  3. Untuk mengetahui adanya hubungan antara motivasi mengajar pesantren kilat dengan sikap sosial mahasiswa aktivis Lembaga Dakwah Kampus Institut Agama Islam Negeri salatiga tahun 2015 D.

   Hipotesis penelitian

  Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Kata hipotesis berasal dari 2 penggalan kata yaitu “hypo” yang artinya dibawah dan kata “thesa” yang artinya kebenaran (Arikunto, 1998: 67-68). Hipotesis adalah dugaan sementara yang mungkin benar atau mungkin juga salah. Dia akan ditolak jika salah dan akan diterima jika fakta-fakta itu membenarkan (Hadi, 2000:63)

  Dari kedua pendapat di atas, penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan hipotesis adalah dugaan sementara atau kesimpulan sementara terhadap suatu permasalahan penelitian yang bisa jadi benar atau bisa juga salah. Hipotesis akan diterima jika kebenarannya dapat diuji dan akan ditolak jika ternyata setelah pengujian tidak dapat dibuktikan kebenarannya.

  Berdasarkan uraian-uraian diatas, maka penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut “Ada hubungan yang signifikan antara motivasi mengajar pesantren kilat dengan sikap sosial mahasiswa aktivis lembaga dakwah kampus Institut Agama Islam Negeri salatiga tahun 2015”

E. Manfaat penelitian 1.

  Teoritis a.

  Untuk menambah wawasan dan pengetahuan serta sebagai dasar kegiatan penelitian yang akan datang b.

  Untuk menambah wawasan bagi para pengajar untuk menumbuhkan motivasinya dalam meningkatkan kemampuannya dalam mengajar c. Sebagai bahan masukan dan acuan dalam memaksimalkan motivasi mengajar pesantren kilat dengan sikap sosial mahasiswa aktivis lembaga Dakwah Kampus (LDK) tahun 2015 2. Praktis

  Penelitian ini diharapkan dapat membawa manfaat secara praktis sebagai berikut: a.

  Penulis Diharapkan menjadi bahan masukan untuk mengembangkan wawasan dalam bertingkah laku dan sebagai bahan dokumentasi untuk penelitian lebih lanjut b. Mahasiswa

  Memberikan pemahaman kepada mahasiswa tentang sikap sosial yang mana hakikatnya manusia adalah mahluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri, namun membutuhkan manusia lain agar keselarasan hidup terjaga serta adanya ketertarikan untuk mengikuti kegiatan mengajar yang diadakan oleh organisasi kemahasiswaan c. Lembaga dakwah kampus (LDK)

  Diharapkan agar dapat menjadi acuan keluarga besar (LDK) IAIN Salatiga agar lebih terdorong dalam menyiarkan agama islam serta bertoleransi tinggi kepada sesama.

  d.

  IAIN Salatiga Sebagai bahan masukan dalam pembinaan pada organisasi kemahasiswaan IAIN Salatiga.

F. Definisi operasional

  Untuk memperoleh gambaran yang jelas dan kemungkinan terjadinya salah penafsiran terhadap apa yang terkandung dalam skripsi ini, maka perlu kiranya penulis perjelas dan membatasi pengertian sebagai berikut: 1.

  Motivasi Mengajar pesantren kilat Motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan (Sardiman, 1994:73)

  Mengajar adalah penyampaian pengetahuan dan kebudayaan kepada siswa yang tujuannya pun hanya berkisar sekitar pencapaian penguasaan siswa atas sejumlah pengetahuan dan kebudayaan. ( Syah, 2003:181)

  Pesantren kilat adalah salah satu inovasi yang digagas dalam bidang spiritual. Kata pesantren menunjuk bahwa kegiatan ini mengadopsi sistem pesantren dalam penyelenggaraan kegiataannya yang relative sebentar. Lamanya berkisar antara 7 sampai 30 hari.

  (Mujahiddin, 2005:66) Motivasi mengajar pesantren kilat adalah keinginan mengajar pesantren kilat yang timbul karena adanya dorongan dari yang bersangkutan sebagai hasil integrasi keseluruhan antara kebutuhan pribadi, pengaruh lingkungan sosial dan pengaruh lingkungan non sosial, dimana kekuatannya tergantung pada proses pengintegrasian tersebut.

  Indikator dari motivasi mengajar pesantren kilat (Danim, 2012:25) adalah: a.

  Keinginan mengembangkan potensi mengajar b. Keinginan penghargaan diri atau prestasi mengajar c. Rasa bahagia berkumpul dan diterima dalam kelompok pengajar

2. Sikap Sosial

  Dalam kamus bahasa Indonesia, Sikap mempunyai arti perbuatan dan sebagaimana yang berdasarkan pada pendirian.

  Sedangkan sosial yaitu berkenaan dengan masyarakat, suka memperhatikan kepentingan umum. (Depdiknas, 2007:1063)

  Sikap adalah suatu hal yang menentukan sifat, hakikat, baik perbuatan sekarang maupun yang akan datang. Oleh karena itu ahli psikologi W.J Thomas memberi batasan sikap sebagai suatu kesadaran individu yang menentukan perbuatan-perbuatan yang nyata ataupun yang mungkin akan terjadi di dalam kegiatan-kegiatan sosial. Indikator bentuk dari sikap sosial (Ahmadi, 1999:162) antara lain: a.

  Suka tolong menolong b. Berusaha menjenguk teman yang sakit c. Berusaha memaafkan kesalahan sesama d. Ketika bertemu selalu mengucapkan salam e. Berperan aktif dalam kegiatan organisasi f. Menghargai pendapat sesama g.

  Rendah hati h. Sopan santun dalam berbicara i. Menghormati yang lebih tua dan menyayangi antar sesama j. Tidak menggunjing orang lain k.

  Selalu berprasangka baik terhadap teman l. Simpati terhadap yang sedang dirasakan orang lain m.

  Selalu berkata jujur terhadap semua orang G.

   Metodologi Penelitian

  Metodologi di sini diartikan sebagai suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian. Sedangkan penelitian diartikan sebagai upaya dalam bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati dan sistematis untuk mewujudkan kebenaran ( Mardalis, 2002:24). Adapun komponen dalam metode penelitian ini adalah:

1. Jenis dan Pendekatan Penelitian

  Jenis penelitian yang dipakai ialah penelitian lapangan. Penelitian lapangan merupakan penelitian yang dilakukan dikancah atau medan terjadinya gejala. Penelitian ini dilakukan di beberapa SMP di Salatiga yang menjadi lokasi/tempat para mahasiswa aktivis Lembaga Dakwah Kampus (LDK) mengajar pesantren kilat

  Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yang menekankan pada data-data nemerikal (angka-angka) yang diolah dengan metode statistika. Pada dasarnya, pendekatan kuantitatif dilakukan pada penelitian inferensisal (dalam rangka pengujian hipotesis) dan menyandarkan kesimpulan hasilnya pada suatu probalilitas kesalahan penolakan hipotesis nihil. Dengan metode kuantitatif akan diperoleh signifikansi perbedaan kelompok atau signifikansi hubungan antar variabel yang diteliti. (Azwar, 2007:5)

  Dipilihnya pendekatan kuantitatif dalam penelitian ini adalah dengan alasan untuk menguji keterkaitan variabel X dan Y. Variabel X adalah hubungan antara motivasi mengajar pesantren kilat sedang Variabel Y adalah sikap sosial mahasiswa aktivis lembaga dakwah kampus IAIN Salatiga tahun 2015.

  2. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini menerapkan korelasional karena

  Penelitian ini menggunakan metode korelasi yaitu metode dengan menghubungkan antara variabel yang dipilih dan dijelaskan yang bertujuan untuk meneliti sejauh mana variabel pada suatu faktor berkaitan dengan variabel yang lain dipilihnya rancangan korelasional dimaksud bahwa penelitian ini melihat apakah variabel motivasi mengajar pesantren kilat ada hubungannya dengan variabel sikap sosial mahasiswa aktivis Lembaga Dakwah Kampus (LDK) IAIN Salatiga tahun 2015 yang secara teoritik dapat dipahami

  3. Lokasi dan Waktu Penelitian a.

  Lokasi Penelitian Lokasi Penelitian ini adalah Lembaga Dakwah kampus (LDK)

  IAIN Salatiga. Dipilihnya lokasi ini dengan alasan bahwa Lembaga Dakwah Kampus (LDK) merupakan organisasi kampus yang memiliki bidang syiar dalam bentuk kegiatan mengajar pesantren kilat di SMP/SMA sederajat setiap bulan ramadhan sehingga melahirkan kader-kader dakwah yang menjunjung tinggi nilai-nilai ajaran islam

  Sedangkan Subjek penelitian di sini adalah seluruh anggota Aktivis lembaga Dakwah Kampus (LDK) IAIN Salatiga tahun 2015. Dipilihnya subyek ini dengan alasan bahwa peneliti tertarik untuk meneliti para mahasiswa yang ikut berpartisipasi dalam mengajar pesantren kilat serta memiliki sikap solidaritas yang tinggi. Berangkat dari fenomena tersebut, maka peneliti tertarik untuk menelitinya.

  b.

  Waktu Penelitian Waktu Penelitian dilaksanakan sejak penyusunan proposal sampai penelitian selesai yaitu pada tanggal 1 mei 2015 sampai 22 Agustus 2015.

4. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling a.

  Populasi Menurut Nanang Martono (2011:74), populasi merupakan keseluruhan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian, atau keseluruhan unit atau individu dalam ruang lingkup yang akan diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anggota mahasiswa aktivis Lembaga Dakwah Kampus (LDK) IAIN Salatiga tahun 2015 yang berjumlah 40 b. Sampel Penelitian

  Sampel adalah sebagian dari populasi. Karena ia merupakan bagian dari populasi, tentulah ia harus memiliki ciri-ciri yang dimiliki oleh populasinya. (Azwar, 2007:79) apabila subjeknya tersebut kurang dari 100, lebih baik diambil semua, tetapi jika subjeknya lebih dari

  100, maka subjek dapat diambil antara 10-15%, atau 20-25% atau lebih (Arikunto, 2006:20). Adapun yang menjadi sampel dari penelitian ini adalah seluruh anggota aktivis Lembaga Dakwah Kampus (LDK) IAIN Salatiga tahun 2015 karena jumlah anggotanya kurang dari 100 maka penelitian ini merupakan penelitian populasi c.

  Teknik Sampling Adapun teknik pengambilan sampel yang penulis gunakan adalah Random sampling atau sampel acak. Teknik random sampling ini diberi nama demikian karena di dalam pengambilan sampelnya, peneliti

  “mencampur” subjek-subjek di dalam populasi sehingga semua subjek dianggap sama (Arikunto, 2002: 111).

5. Metode Pengumpulan Data a.

  Metode angket Metode angket atau bisa juga disebut dengan kuesioner merupakan sejumlah pertanyaan atau peryataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden (Arikunto, 2006:151). Materi pertanyaan atau pernyataan secara sistematis dengan menggunakan alternatif jawaban tertutup, di mana setiap item telah diberikan kemungkinan jawaban sehingga responden tinggal memilih jawaban yang tepat sesuai dengan dirinya. Untuk angket motivasi mengajar pesantren kilat menggunakan pilihan ganda, sedangkan untuk angket sikap sosial menggunakan skala likert. kuesioner ini disebarkan kepada seluruh anggota mahasiswa aktivis Lembaga Dakwah Kampus (LDK) tahun 2015.

  b.

  Dokumentasi Dokumentasi, dari asal kata dokumen yang artinya barang- barang tertulis. Di dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian, dan sebagainya (Arikunto, 2006:158). Dengan kata lain metode ini digunakan untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan dokumen-dokumen atau data-data yang berkaitan dengan objek penelitian c.

  Observasi Observasi merupakan suatu metode penelitian yang dijalankan secara sistematis dan dengan sengaja (tidak asal atau sembarangan dan secara kebetulan) yang diadakan dengan menggunakan alat indera terutama mata sebagai alat untuk menangkap secara langsung kejadian-kejadian atau keadaan yang akan diobservasi.

6. Instrumen penelitian

  Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang akan diteliti. Instrumen yang diperlukan dalam penelitian ini adalah lembar angket yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara motivasi mengajar pesantren kilat dengan sikap sosial mahasiswa. Angket dirancang dalam 50 pertanyaan ditujukan oleh para pengajar pesantren kilat. Pada variabel motivasi mengajar penyebaran angket 25 soal masing- masing jawaban yaitu pilihan ganda a, b, c yang mempunyai skor berturut- turut 3, 2, 1 sedangkan variabel sikap sosial penyebaran angket 25 soal masing-masing jawaban yaitu tidak setuju (TS), ragu-ragu (RR), setuju (S), yang mempunyai skors berturut-turut 1, 2, dan 3 Kis-kisi instrumen dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

  

No. Variabel Indikator Item angket

  1 Motivasi Keinginan 1,2,3,4 mengajar mengembangkan potensi 5,6,7,8,9 pesantren kilat diri dalam mengajar

  Keinginan penghargaan 10,11,12,13 diri atau prestasi 14,15,16,17,18 mengajar Rasa bahagia berkumpul 19,20,21 dan diterima dalam 22,23,24,25 kelompok pengajar

  2 Sikap Sosial Tolong menolong 1, 2 Berusaha menjenguk 3,4 teman yang sakit

  Berusaha memaafkan 5,6 kesalahan sesama Ketika bertemu selalu 7,8 mengucapkan salam Berperan aktif dalam 9,10 kegiatan organisasi Menghargai pendapat 11,12 Sesama Rendah hati 13,14 Sopan santun dalam 15,16 berbicara Menghormati yang lebih 17,18 tua dan menyayangi antar sesama Tidak menggunjing 19,20 orang lain Selalu berprasangka baik

  21 terhadap teman simpati terhadap yang 22, 23 sedang dirasakan orang lain Selalu berkata jujur 24, 25 terhadap semua orang

7. Analisis Data

  Teknik yang digunakan penulis dalam menganalisis data adalah dengan menggunakan teknik analisis presentase dengan menggunakan rumus: P = X 100% Keterangan: P = Presentase F = Frekuensi N = Banyaknya subyek seluruhnya Setelah data tersebut diperoleh, kemudian diolah kembali dengan menggunakan analisa statistic product moment dengan rumus sebagai berikut:

  

( )( )

  • √* ( ) ( )

  Keterangan: = koefisien antara variable X dan Y

  XY = Perkalian antara X dan Y X = Variabel 1

  Y = Variabel 2 N = Jumlah sampel yang diteliti

  = Sigma (Jumlah) H.

   Sistematika Penulisan Skripsi

  BAB I : PENDAHULUAN Pada bab I pendahuluan ini berisi tentang: latar

  belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, metodologi penelitian serta sistematika penulisan skripsi

  BAB II : LANDASAN TEORI Dalam bab II landasan teori ini diuraikan sebagai

  pembahasan teori yang menjadi landasan teoritik yakni: pengertian motivasi, ciri-ciri motivasi, macam-macam motivasi, fungsi motivasi, motivasi mengajar pesantren kilat, prinsip interaksi antara pendidik dengan peserta pesantren kilat

  Sikap sosial meliputi: definisi sikap sosial, aspek sikap sosial, ciri-ciri sikap sosial, macam-macam sikap sosial, fungsi sikap sosial, pembentukan dan perubahan sikap sosial serta hubungan antara motivasi mengajar pesantren kilat dengan sikap sosial mahasiswa aktivis Lembaga Dakwah Kampus (LDK) IAIN Salatiga tahun 2015.

  BAB III : LAPORAN HASIL PENELITIAN Berisi tentang gambaran umum lokasi penelitian dan

  penyajian data penelitian

  BAB IV : ANALISIS DATA Bab ini membahas tentang Analisis Pendahuluan, Analisis Lanjutan, dan Analisis Uji Hipotesis BAB V : PENUTUP Di akhir bab ini berisi tentang kesimpulan, saran-saran, dan kata penutup.

BAB II LANDASAN TEORI A. Motivasi Mengajar Pesantren Kilat 1. Pengertian Motivasi Kata “motif”, diartikan sebagai daya upaya yang mendorong

  seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas- aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Bahkan motif dapat diartikan sebagai suatu kondisi intern (kesiapsiagaan). Berawal dari kata “motif” itu, maka motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan/mendesak. (Sardiman, 1994:73)

  Menurut Mc. Donald (dalam Sardiman, 1994:73) motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Dari pengertian yang dikemukakan Mc. Donald ini mengandung tiga elemen penting. Yaitu: a.

  Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap individu manusia. Perkembangan motivasi akan membawa beberapa perubahan energi di dalam system “neurophysiological” yang ada pada organisme manusia. Karena menyangkut perubahan energi manusia (walaupun motivasi itu muncul dari dalam diri manusia), penampakan akan menyangkut kegiatan fisik manusia.

  b.

  Motivasi ditandai dengan munculnya, rasa atau “feeling” afeksi seseorang. Dalam hal ini motivasi relevan dengan persoalan-persoalan kejiwaan, afeksi dan emosi yang dapat menentukan tingkah laku manusia.

  c.

  Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan, jadi motivasi dalam hal ini sebenarnya merupakan respon dari suatu aksi, yakni tujuan.

  Motivasi memang muncul dari dalam diri manusia, tetapi kemunculannya karena terangsang terdorong oleh adanya unsur lain, dalam hal ini adalah tujuan. Tujuan ini akan menyangkut soal kebutuhan.

  Dengan ke tiga elemen di atas, maka dapat dikatakan bahwa motivasi itu sebagai sesuatu yang kompleks. Motivasi akan menyebabkan terjadinya suatu perubahan energi yang ada pada diri manusia, sehingga akan bergayut dengan persoalan gejala kejiwaan, perasaan dan juga emosi, untuk kemudian bertindak atau melakukan sesuatu. Semua ini didorong karena adanya tujuan, kebutuhan atau keinginan. (Sardiman, 1994:74)

2. Ciri-Ciri Motivasi

  Untuk melengkapi uraian mengenai makna tentang motivasi tersebut, perlu dikemukakan adanya beberapa ciri motivasi, motivasi yang ada pada diri setiap orang itu memiliki ciri-ciri sebagai berikut: (Sardiman, 1994:83) a.

  Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus- menerus dalam waktu yang lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai) b.

  Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa). Tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin (tidak cepat puas dengan prestasi yang telah dicapainya) c. Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah untuk orang dewasa (misalnya masalah pembangunan agama, politik, ekonomi, keadilan, pemberantasan korupsi, penentangan terhadap setiap tindak kriminal, amoral, dan sebagainya) d.

  Lebih senang bekerja mandiri e. Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin (hal-hal yang bersifat mekanis, berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif) f.

  Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin akan sesuatu) g.

  Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini h. Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal 3.

   Macam-Macam Motivasi Macam atau jenis motivasi dapat dilihat dari berbagai sudut pandang.

  Dengan demikian motivasi atau motif-motif yang aktif itu sangat bervariasi. (Sardiman, 1994:86) meliputi: a.

  Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya 1)

  Motif-motif bawaan Yang dimaksud dengan motif bawaan adalah motif yang dibawa sejak lahir, jadi motivasi itu ada tanpa dipelajari. sebagai contoh: dorongan untuk makan, dorongan untuk minum, dorongan untuk bekerja, untuk beristirahat, dorongan seksual. Motif-motif ini seringkali disebut motif-motif yang disyaratkan secara biologis, relevan dengan ini maka Arden N. Frandsen memberi istilah jenis motif Physiological drives

  2) Motif-motif yang dipelajari

  Maksudnya motif-motif yang timbul karena dipelajari. sebagai contoh: dorongan untuk mengajar sesuatu di dalam masyarakat.

  Motif-motif ini seringkali disebut dengan motif-motif yang diisyaratkan secara sosial. Sebab manusia hidup dalam lingkungan sosial dengan sesama manusia yang lain, sehingga motivasi itu terbentuk. Frandsen mengistillahkan dengan affiliative needs.

  Sebab justru kemampuan berhubungan, kerja sama di dalam masyarakat tercapailah suatu kepuasan diri. Sehingga manusia perlu mengembangkan sifat-sifat ramah, kooperatif, membina hubungan baik dengan sesama, apabila orang tua dan guru. Dalam kegiatan belajar mengajar, hal ini dapat membantu dalam usaha mencapai prestasi b.

  Jenis motivasi menurut pembagian dari Woodworth dan Marquis 1)

  Motif atau kebutuhan organis, meliputi: kebutuhan untuk minum, makan, bernafas, seksual, berbuat dan kebutuhan untuk beristirahat. 2)

  Motif-motif darurat yang termasuk dalam jenis motif ini antara lain: dorongan untuk menyelamatkan diri, dorongan untuk membalas, untuk berusaha, untuk memburu, jelasnya motivasi jenis ini timbul karena rangsangan dari luar

  3) Motif-motif objektif dalam hal ini menyangkut kebutuhan untuk melakukan eksplorasi, melakukan manipulasi, untuk menaruh minat. Motif-motif ini muncul karena dorongan untuk dapat menghadapi dunia luar secara afektif.

  c.

  Motivasi jasmaniah dan rohaniah Ada beberapa ahli yang menggolongkan jenis motivasi menjadi dua jenis yakni motivasi jasmaniah dan motivasi rohaniah.

Dokumen yang terkait

STUDI PEMAHAMAN AKHLAK TASAWUF DAN PENGARUHNYA TERHADAP ETIKA PERGAULAN MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA TAHUN 2005/2006 - Test Repository

0 0 118

HUBUNGAN ANTARA PRESTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN SIKAP KEBERAGAMAAN ANAK DIDESA GEGANGAN KEC.TUNTANG KAB.SEMARANG (STUDI KASUS PADA SISWA SMP DI DESA GEDANGAN TAHUN 2005/2006) - Test Repository

0 0 94

HUBUNGAN ANTARA PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN PERILAKU KEAGAMAAN SISWA KELAS VI SD NEGERI TINGKIR TENGAH 0 1 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2 0 1 0 /2 0 1 1 - Test Repository

0 1 74

HUBUNGAN ANTARA SIKAP HORMAT SISWA TERHADAP GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SDN PUCUNGROTO KE C. KAJORAN KAB. MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010 - Test Repository

0 0 87

KORELASI ANTARA PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN SIKAP TAWADU' SISWA PADA SEKOLAH DASAR NEGERI I PINGIT KECAMATAN PRINGSURAT KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN PELAJARAN 2009/2010 - Test Repository

0 2 71

PROBLEMATIKA PENGAJARAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK AUTIS DI LEMBAGA PENDIDIKAN TALENTA KIDS SALATIGA TAHUN 2010 - Test Repository

0 0 86

KEMATANGAN KEPRIBADIAN MAHASISWA (SURVEI PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ANGKATAN 2006 YANG SEDANG MENGERJAKAN SKRIPSI DI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA TAHUN 2010) - Test Repository

0 0 133

HUBUNGAN ANTARA PENGALAMAN KERJA DENGAN MOTIVASI MENINGKATKAN MUTU PRESTASI BELAJAR MURID PADA GURU MAN 1 SALATIGA TAHUN 2006/2007 - Test Repository

0 0 135

KEARIFAN LINGKUNGAN MELALUI UPAYA PAPERLESS BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI BAGI MAHASISWA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA - Test Repository

0 6 259

PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BERIBADAH SISWA TAHUN PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PERILAKU SISWADI SD NEGERI KALIBENING SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 PERILAKU KALIBENING SALATIGA - Test Repository

0 2 118