Implementasi Metode Ummi dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an Studi Kasus di SMP Islam Terpadu Nurul Islam Tengaran Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017. - Test Repository

  

IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM MENINGKATKAN

KEMAMPUAN MEMBACA AL- QUR’AN STUDI KASUS DI SMP ISLAM

  

TERPADU NURUL ISLAM TENGARAN KABUPATEN SEMARANG

TAHUN PELAJARAN 2016/2017

SKRIPSI

Disusun Untuk Memperoleh Gelar

  

Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh :

AHMAD ABIDIN

  

NIM: 111-13-149

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

MOTTO

: َلاَق َمَّلَسَو ِوْيَلَع ِللها ىَّلَص ِللها َلْوُسَر َّنَا َناَّفَع َنْب َناَمْثُع ْنَع ُوَمَّلَعَو ِنآْرُقْلا َمَّلَعَ ت ْنَم ْمُك ُرْ يَخ هور( .

) هاجم نبا ,داود وبا ,دمحا ,ىذمرت ,ىراخب

  

“Orang yang paling baik diantara kamu adalah orang yang mempelajari al-

qur’an dan mengajarkannya”

  (Diriwayatkan oleh Imam Bukhori, Tirmidzi, Ahmad Abu Daud dan Ibnu Majah)

  

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirobbil ‟alamin dengan rahmat dan hidayah Allah SWT

  skripsi ini telah selesai. Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1.

  Bapak Sairin dan Ibu Toimah yang senantiasa memberikan nasehat, kasih sayang dan jerih payahnya mendidikku dari kecil sampai menikmati kuliah S1 di IAIN Salatiga ini, serta tidak lelah mendo

  ‟akan yang terbaik tanpa henti untuk menjadi pribadi yang bermanfaat untuk sesama dan kebahagian anak- anaknya.

  2. Kakak Saini dan adik Muhammad Nuruddin tersayang yang selalu memberikan semangat untuk terus menjadi pribadi yang tangguh.

  3. Keluarga besar Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiin Demak Bapak K.H Masykuri Sahri, S.Pd.I dan juga ibu nyai Hj. Siti Zayyanah, AH. yang banyak memberikan limpahan do‟a dan motifasinya.

  4. Keluarga besar Pondok Pesantren Salafiyah Pulutan Bapak Drs. K.H Abdul Basith M.Pd, K.H Sonwasi Ridwan BA, K.H Zunaidi BA yang telah membimbing dan mendo

  ‟akan dalam setiap langkah untuk mencari ilmu.

  5. Mas Shepta, Mas Mubin yang selalu ada setiap kisah keluhku dan seluruh sahabatku yang selalu membersamai dalam setiap langkah .

  6. Keluarga PPL SMK Saraswati Salatiga dan Kelompok KKN posko 8 dusun Konang (Esa, Lia, Lina, Nadya, Lupita, Nia, Ayis, Beny) yang telah memberikan pengalaman hidup yang luar biasa.

KATA PENGANTAR

  Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT. Atas limpahan rahmat dan hidayahnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, meskipun dalam wujud yang sederhana. Salam sejahtera semoga senantiasa terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah menuntun umatnya dari zaman kejahilan menuju zaman keislman.

  Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan dapat diselesaikan tanpa dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis menyampaikan terima kasih dengan ketulusan hati, khususnya kepada: 1.

  Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.

  2. Bapak Suwardi, S.Pd, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.

  3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam.

  4. Ibu Dra. Ulfah Susilawati, M.SI. selaku dosen pembimbing yang telah mencurahkan segala tenaga, pikiran dan bimbingannya dengan penuh kesabaran sehingga skripsi ini dapat terselesiakan.

  5. Bapak dan Ibu dosen IAIN Salatiga yang telah membekali berbagai ilmu Pengetahuan, sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini.

  6. Bapak Sairin, Ibu Toimah dan keluargaku yang selalu memberikan do‟a, semangat, motivasi dan kasih sayang tiada henti.

  7. Keluarga besar Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadi‟in Demak Bapak K.H Masykuri Sahri, S.Pd.I dan juga ibu nyai Hj. Siti Zayyanah, AH.

  Keluarga besar Pondok Pesantren Salafiyah Pulutan Bapak Drs. K.H Abdul Basith M.Pd, K.H Sonwasi Ridwan BA, K.H Zunaidi BA yang telah membimbing dan mendo

  ‟akan dalam setiap langkah untuk mencari ilmu.

  8. Terima kasih untuk semua guru dan staff SMP IT Nurul Islam Tengaran yang telah memberikan informasi untuk penyelesaian skripsi ini.

  9. Keluarga besar PAI angkatan 2013 , Keluarga PPL SMK Saraswati Salatiga dan Kelompok KKN posko 8 dusun Konang yang telah memberikan pengalaman hidup yang luar biasa.

  Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, semua ini karna keterbatasan penulis. Semoga skripsi ini dapat memberikan sebuah manfaat dan barokah di dunia maupun di akhirat. Aamiin Ya Rabbal „Alamiin.

  Salatiga, 18 Agustus 2017 Penulis

  Ahmad abidin NIM. 111-13-149

  

ABSTRAK

  Abidin, Ahmad. 2017. Implementasi Metode Ummi dalam Meningkatkan

  Kemampuan Membaca Al- Qur‟an Studi Kasus di SMP Islam Terpadu Nurul Islam Tengaran Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017. Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Jurusan

  Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dra. Ulfah Susilawati, M.SI.

  Kata Kunci: Metode Ummi, Pembelajaran Al- Qur‟an

  Metode Ummi merupakan metode yang mengenalkan cara membaca al- Qur‟an dengan tartil. Dalam pembelajaran metode Ummi digunakan sebuah pendekatan. Pendekatan itu adalah pendekatan bahasa ibu. Pendekatan itu ada 3 strategi yaitu: Direct Method (Langsung),

  Repetition (Diulang-ulang), Affection (Kasih sayang yang tulus). Tujuan

  yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) Bagaimana implementasi metode Ummi dalam meningkatkan kemampuan membaca al-

  Qur‟an studi kasus di SMP IT Nurul Islam Tengaran. (2) Apa saja yang menjadi faktor pendukung implementasi metode Ummi dalam meningkatkan kemampuan membaca al-

  Qur‟an di SMP IT Nurul Islam Tengaran. (3) Apa saja yang menjadi faktor penghambat implementasi metode Ummi di SMP IT Nurul Islam.

  Untuk mencapai tujuan diatas, digunakan jenis penelitian kualitatif. Tekhnik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (a) Kemampuan dalam membaca al- Qur‟an mengalami peningkatan dan perkembangan selama menggunakan metode Ummi. Model pembelajaran Ummi yaitu dengan cara klasikal (satu kelas membaca bersama-sama sesuai printah guru), klasikal baca simak (siswa membaca berbeda-beda dari setiap halamannya sesuai petunjuk guru), klasikal baca simak murni (satu siswa praktik siswa lain mendengarkan dan yang lain menyimak yang dibaca) dan klasikal individual (siswa satu persatu membaca dan siswa lainnya menyimak). Dalam proses pembelajaran, metode Ummi diajarkan melalui 7 tahapan. (b) faktor pendukungnya yaitu guru pengajar al- Qur‟an yang sudah mendapatkan sertifikasi guru sangat besar pengaruhnya terhadap keberhasilan peserta didiknya. Rasio guru dan siswa seimbang dan sarana prasarana pembelajaran memadai. (c) faktor penghambat yaitu kemampuan siswa berbeda-beda kurangnya tenaga pengajar dan rasio guru dengan siswa tidak seimbang.

  DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i HALAMAN BERLOGO ................................................................................. ii HALAMAN NOTA PEMBIMBING ............................................................... iii HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iv PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ...................................................... v MOTTO ........................................................................................................... vi PERSEMBAHAN ............................................................................................ vii KATA PENGANTAR ..................................................................................... viii ABSTRAK ....................................................................................................... x DAFTAR ISI .................................................................................................... xi DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiii DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiv

  BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1 A. Latar Belakang .............................................................................. 1 B. Rumusan Masalah ......................................................................... 6 C. Tujuan Penelitian........................................................................... 7 D. Manfaat Penelitian......................................................................... 7 E. Penegasan Istilah ........................................................................... 8 F. Metode Penelitian .......................................................................... 10 G. Sistematika Penulisan .................................................................... 17 BAB II KAJIAN PUSTAKA ........................................................................... 18 A. Pembelajaran Al-Qur‟an ................................................................ 18 B. Metode Ummi ................................................................................ 24

  C.

  Kemampuan Membaca Al-Qur‟an ................................................. 35 D.

  Faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Membaca Al-Qur‟an...46

  BAB III PAPARAN DATA ............................................................................ 51 A. Gambaran Umum SMP IT Nurul Islam Tengaran ........................ 51 BAB IV ANALISIS ........................................................................................ 66 A. Proses Pembelajaran Al-Qur‟an Menggunakan Metode Ummi di SMP IT Nurul Islam Tengaran ...................................................... 66 B. Hasil Pembelajaran dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Al- Qur‟an di SMP IT Nurul Islam Tengaran ................................ 71 C. Faktor Pendukung ......................................................................... 76 D. Faktor Penghambat………………………………………………79 BAB V PENUTUP ........................................................................................... 83 A. Kesimpulan.................................................................................... 83 B. Saran .............................................................................................. 84 DAFTAR PUSTAKA RIWAYAT HIDUP PENULIS LAMPIRAN-LAMPIRAN

  

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Data Guru SMP IT Nurul Islam Tengaran…………………….………56Tabel 3.2 Daftar Jumlah Siswa SMP IT Nurul Islam Tengaran Tahun 2016/2017

  ………………………………………………………………………...59

Tabel 3.3 Daftar Sarana dan Prasarana SMP IT Nurul Islam Tengaran…………60Tabel 3.4 Kegiatan Ektrakurikuler SMP IT Nurul Islam Tengaran

  ……………...61

Tabel 3.5 Jadwal Mata Pelajaran Al-

  Qur‟an (Metode Ummi)…………………...62

Tabel 3.6 Hasil Penilaian Al-

  Qur‟an Menggunakan Metode Ummi VII D Putri.74

Tabel 3.7 Hasil Penilaian Al-

  Qur‟an Menggunakan Metode Ummi VII C……...75

DAFTAR LAMPIRAN 1.

  Daftar SKK 2. Nota Pembimbing Skripsi 3. Surat Permohonan Izin Melakukan Penelitian 4. Surat Keterangan Melakukan Penelitian 5. Lembar Konsultasi 6. Kode Penelitian 7. Hasil Wawancara 8. Daftar Riwayat Hidup 9. Dokumentasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Al- Qur‟an adalah kitab suci agama Islam yang abadi, petunjuk bagi

  seluruh umat manusia. Barang siapa yang berkata dengannya (al- Qur‟an), maka ia berbicara benar, barang siapa yang mengamalkannya, maka ia akan mendapatkan pahala, barang siapa yang menyeru padanya, maka ia telah ditunjuki pada jalan yang lurus, barang siapa yang berpegang teguh padanya, maka ia telah berpegang tali yang kuat, yang tidak akan terpecah pecah, dan siapa yang berpaling darinya dan mencari peunjuk selainnya, maka ia telah sangat sesat. (Badwilan, 2009: 264)

  Al- Qur‟an secara harfiyah artinya adalah bacaan, namun tentunya al-

  Qur‟an bukan hanya sekedar bacaan yang dikarang oleh manusia seperti buku, koran, atau majalah, tetapi bacaan yang rangkaian huruf dan untaian kalimatnya sepenuhnya datang dari Allah Swt melalui malaikat Jibril a.s. dan disampaikan melalui lisan Nabi Muhammad Saw. Al-

  Qur‟an diturunkan secara berangsur-angsur kepada Nabi Muhammad Saw, agar umatnya dapat membaca dan mempelajarinya ayat demi ayat. Karena membaca al-

  Qur‟an adalah ibadah, bahkan hukumnya fardu „ain atau keawajiban setiap individu. Setiap individu muslim wajib membaca al- Qur‟an dengan baik dan benar. Adapun hukum mengajarkannya adalah fardu kifayah, bila suatu pemukiman sudah ada yang mengajarkan al- Qur‟an maka gugur kewajiban yang lainnya untuk mengajarkannya. (Said, 2010: 165)

  Al- Qur‟an yang dibaca akan memberikan syafaat(pertolongan dibebaskan dari azab) kepada yang membacanya, semakin banyak dan sering membaca al-

  Qur‟an maka akan semakin banyak syafaat yang diraihnya. (Said, 2010: 189) Rosulullah Saw. Bersabda : (Al- jami‟ As-Shohih: 197)

  )نلسه هور( ِهِباَحْصَ ِلِ اًعْيِفَش َةَهاَي ِقْلا َمْوَي ْيِتْأَي ُهَّنِإَف َنآْرُقْلا ُأَرْقِا Artinya: “Hendaklah kalian membaca Al-Qur‟an, karena sesungguhnya al-

  Qur‟an (yang kalian baca) akan datang pada hari

kiamat memberikan syafaat kepada orang-orang yang selalu

membacanya.”(H.R Muslim)

  Kemampuan membaca al- Qur‟an bagi anak-anak merupakan dasar bagi dirinya sendiri atau untuk disampaikan kepada orang lain. Oleh karena itu kemampuan membaca al-

  Qur‟an merupakan tuntutan yang mendesak untuk dilakukan bagi umat Islam dalam rangka peningkatan, penghayatan, maupun pengamalan untuk kehidupan sehari-hari.

  Pengaruh-pengaruh positif al- Qur‟an sangat tampak kepada anak- anak, karena mereka masih mudah dibentuk dan diajari, sebagaimana ada satu ungkapan klasik, “ pengajaran pada masa kecil laksana mengukir di atas batu. Fakta ini juga diperkuat oleh Syekh Ahmad Abdul Azhim yang berkata, “ Anak yang menerima al- Qur‟an semenjak masih kanak-kanak akan berbeda dengan anak yang tiak mendapatkan kebaikan ini. Karena al-

  Qur‟an akan memberikan kekuatan mental dan ahlak kepadanya, yang tampak ketika mereka ditimpakan berbagai ujian dan cobaan. ( Badwilan, 2009 : 248)

  Membaca al- Qur‟an itu ada aturan-aturan yang harus diperhatikan, diantaranya wajib dibaca dengan tartil. Sebagai perintah Allah dalam Q.S al-Muzammil ayat 4 :

      Artinya: Dan bacalah Al-Q ur‟an itu dengan perlahan-lahan (tartil)

  Disunatkan membaca al- Qur‟an dengan tartil, yaitu dengan bacaan pelan-pelan dan tenang. Membaca dengan tartil itu lebih banyak memberi bekas dan mempengaruhi jiwa, serta lebih mendatangkan ketenangan batin dan rasa hormat kepada al-

  Qur‟an. (Depag RI, 1999: 132). Saat ini banyak sekolah yang berbasis Islam yang berorientasi pada kualitas, hadir di tengah masyarakat yang sadar akan pentingnya pendidikan Islam yang bermutu bagi anak-anak mereka. Sekolah-sekolah tersebut berlomba-lomba untuk memberikan jaminan kualitas bagi siswa- siswi lulusannya. Salah satu jaminan kualitas lulusan mereka janjikan pada wali murid adalah kemampuan membaca al- Qur‟an dengan baik (Tartil)sesuai dengan ilmu tajwid pada setiap anak. Hal ini tentu memerlukan suatu sistem pengajaran al-

  Qur‟an yang secara menejemen mampu memberikan jaminan bahwa siswa-siswi yang lulus dari sekolah mereka dipastikan bisa membaca al- Qur‟an dengan baik (Tartil) sesuai dengan ilmu tajwid.

  Seperti yang diungkapkan ustadz Khuslim selaku kordinator al- Qur‟an bahwasanya metode Ummi mencoba mengambil tempatsebagai mitra terbaik sekolah atau lembaga pendidikan dalam menjamin kualitas baca al-

  Qur‟an siswa-siswi mereka. Diperkuat dengan sebagai metode yang mudah, cepat namun berkualitas. Pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran al- Qur‟an metode Ummi adalah pendekatan bahasa ibu. Strategi 3 pendekatan bahasa Ibu: 1. Direct Method(Langsung) yaitu langsung dibaca tanpa dieja atau diurai atau tidak banyak penjelasan.

  Dengan kata lain learning by doing, belajar dengan melakukan secara langsung. 2. Repetition (Diulang-ulang). 3. Affection(Kasih Sayang Yang Tulus).

  Metode Ummi adalah sistem yang terdiri dari 3 komponen sistem: buku praktis model Ummi, manajemen mutu model Ummi dan guru bersertifikat model Ummi. Ketiganya harus digunakan secara simultan jika ingin mendapatkan hasil yang optimal dari model Ummi ini. pada Tanggal 11 November 2016 . pukul 10.20

  Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Nurul Islam yang ada di Tengaran Kabupaten Semarang adalah merupakan salah satu sekolah yang menggunakan metode ummi dalam kegiatan belajar mengajarnya, untuk menjaga kualitas dalam membaca al-

  Qur‟an. Ustadz khuslim menyatakan bahwa, metode Ummi merupakan metode yang tepat dalam membaca al-

  Qur‟an. Karena, metode Ummi tahapan proses pembelajarannya sangat tepat dengan proses pembelajaran untuk menjadi sebuah solusi dalam membaca al-

  Qur‟an. Sebelumnya menggunakan metode pembelajaran al- Qur‟an dengan metode-metode yang diterapkan sebelum metode Ummi hasilnya kurang tepat dalam kualitas kemampuan membaca al-

  Qur‟an. Metode tersebut saat ini di terapkan di lembaga tersebut sebagai wujud upaya keberhasilan peserta didik dalam membaca al- Qur‟an.

  Adapun alasan peneliti melaksanakan penelitian ini di SMP IT Nurul Islam Tengaran Kab. Semarang karena melihat problem-problem yang ada dalam pengajaran pembelajaran al-

  Qur‟an. Di SMP IT Nurul Islam Tengaran Kab. Semarang juga menyatukan antara ilmu Agama dan ilmu umum untuk perkembangan peserta didiknya dan memiliki salah satu progam Tahfidz dalam progam unggulannya, oleh sebab itu SMP IT Nurul Islam Tengaran Kabupaten Semarang menerapkan metode Ummi dalam pengajaran al-

  Qur‟an tersebut. Dari problem-problem diatas, dari sinilah peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang penerapan metode Ummi yang diterapkan di sekolah tersebut.

  Paparan diatas adalah merupakan hal inti yang melatar belakangi penulis untuk mengkaji dan melakukan penelitian dengan judul “

  IMPLEMENTASI METODE UMMI DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-

  QUR‟AN STUDI KASUS DI SMP

  ISLAM TENGARAN NURUL ISLAM TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017).

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana Implementasi Metode Ummi Dalam Meningkatkan

  Kemampuan Membaca Al- Qur‟an di SMP Islam Terpadu Nurul

  Islam Tengaran Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017? 2. Apa saja faktor pendukung dan faktor penghambat dari

  Implementasi Metode Ummi Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-

  Qur‟an di SMP Islam Terpadu Nurul Islam Tengaran Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017?

C. Tujuan

  Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

  1. Untuk mengetahui bagaimana Implementasi Metode Ummi Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-

  Qur‟an di SMP IT Nurul Islam Tengaran Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017.

  2. Untuk mengetahui faktor pendukung dan faktor penghambat Implementasi Metode Ummi Dalam Meningkatkan kemampuan Membaca Al-

  Qur‟an di SMP Islam Terpadu Nurul Islam Tengaran Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017? D.

   Manfaat 1.

  Manfaat Teoritis Diharapkan dari penelitian yang dilakukan oleh penulis ini, dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi pengembangan ilmu pengetahuan dalam memperbanyak refrensi tentang Implementasi Metode Ummi dalam kemampuan membaca al-

  Qur‟an pada lembaga- lembaga yang terkait.

2. Manfaat Praktis

  Adapun kegunaan atau manfaat penelitian yang ingin dicapai oleh penulis antara lain: a.

  Sebagai bahan acuan untuk memberikan rekomendasi dan menjadi pengetahuan dasar dalam kemampuan membaca al- Qur‟an. b.

  Diharapkan dari hasil penelitian menggunakan Metode Ummi ini dapat memperkaya dan memperbarui metode-metode yang telah ada serta sebagai tambahan wawasan dan khazanah keilmuan.

E. Penegasan Istilah 1.

  Implementasi Implementasi yaitu pemasangan, mempraktikan dan pengenaan

  (Sugiono, 2006: 285). Jadi yang dimaksud oleh penulis adalah mempraktikan Metode Ummi yang digunakan untuk kemampuan membaca al- Qur‟an.

  Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia “Implementasi” berati pelaksanaan atau Implementasi. Implementasi merupakan suatu Implementasi ide, konsep, kebijakan, inovasi, dalam suatu tindakan praktis sehingga memberikan dampak baik berupa perubahan pengetahuan, keterampilan maupun nilai dan sikap. (Mulyasa, 2007: 174)

  Dalam penelitian ini Implementasi diartikan sebagai pelaksana atau Implementasi dari Metode Ummi.

2. Metode Ummi a.

  Metode Dalam bahasa Arab, Metode dikenal dengan Istilah

  ةقيرط

  yang berati jalan atau cara. (Islami, 2011: 7). Yamin: menyatakan bahwa metode adalah “cara melakukan atau menyajikan atau menguraikan, memberi contoh, dan memberi latihan isi pelajaran kepada siswa untuk tujuan tertentu”. (2010: 157).

  b.

  Ummi Kata Ummi berasal dari bahasa arab

  “ummun”yang

  bermakna ibuku dengan penambahan

  “ya mutakallim” pemilihan

  nama Ummi juga untuk menghormati dan mengingat jasa ibu. Tiada orang yang paling berjasa pada kita semua kecuali orang tua kita terutama ibu. Ibulah yang mengajarkan banyak hal pada kita dan orang yang sukses mengajarkan bahasa di dunia ini adalah ibu.

  Model Ummi adalah salah satu sarana belajar membaca al- Qur‟an modelterbaru yang disusun oleh Masruri dan Ahmad Yusuf MS.Pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran al-

  Qur‟an metode Ummi adalah pendekatan bahasa ibu. Strategi 3 pendekatan bahasa Ibu: 1. Direct Method(Langsung) yaitu langsung dibaca tanpa dieja atau diurai atau tidak banyak penjelasan. Dengan kata lain

  learning by doing , belajar dengan melakukan secara langsung. 2. Repetition (Diulang-ulang). 3.Affection(Kasih Sayang Yang Tulus).

   diambil hari jum‟at 11

  .

  november 2016 jam 10.20 c.

  Kemampuan Membaca Al-Qur‟an Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia “kemampuan” berati kesanggupan, kecakapan atau kekuatan.

  “Membaca” berawal dari kata baca yang mendapat imbuhan mem, yang pengertiannya adalah melihat serta memahami isi dari apa yang ditulis. (KBBI, 2007: 83)

  Al- Qur‟an menurut pendapat yang paling kuat seperti dikemukakan Dr. Subhi Al Shalih berati: “bacaan” asal kata qaraa.

  Kata Al- Qur‟an itu bentuk dari masdar dengan arti isim maf‟ul yaitu maqru “dibaca”. (Depag RI, 1999: 16)

  Membaca al- Qur‟an termasuk ibadah yang paling utama, yang dijadikan sebagai upaya mendekatkan diri kepada Allah.

F. Metode Penelitian 1.

  Jenis dan Penelitian Dalam melaksanakan penelitian ini penulis menggunakan penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan fenomenologi.

  Dengan melakukan penyelidikan hati-hati, sistematika dan terus menerus terhadap suatu masalah dengan tujuan digunakan untuk keperluan tertentu (Nazir, 1993: 30). Adapun data yang penulis kumpulkan dengan menggunakan data deskriptif yang berupa ucapan atau tulisan dan prilaku yang dapat diamati dari orang-orang. (Furchan, 1992:22). Penelitian ini merupakan fiel reseach yang dibuktikan dengan keterlibatan peneliti di lapangan untuk menghayati berbagai pola pikir dan berprilaku subyek penelitian. Untuk melakukan ini, peneliti menggunakan pemahaman yang tidak memihak disertai dengan upaya menyerap dan mengungkapkan perasaan, motif, dan pemikiran di balik tindakan atau aktivitas subyek penelitian.

  2. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP IT Nurul Islam Tengaran Kab.

  Semarang. Lokasi ini dipilih karena tempat tersebut mengajarkan pembelajaran Baca Tulis Al- Qur‟an dengan menggunakan Metode

  Ummi sebuah metode baru dalam kemampuan membaca al- Qur‟an.

  3. Waktu Penelitian Adapun waktu pelaksanaan penelitian ini adalah pada bulan Mei 2017 4. Sumber dan Jenis Data

  Sumber data dengan 3 p, yaitu person, paper, dan place. (Arikunto, 1998:107). person meliputi Siswa, Guru dan Kepala Sekolah. Paper yakni dengan meneliti kitab-kitab Ummi yang digunakan siswa dalam mengkaji membaca Al-

  Qur‟an. Place yaitu tempat di Sekolah Menengah Pertama IT Islam Terpadu Nurul Islam Tengaran Kab.

  Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017. Adapun jenis data dalam penelitian ini ada dua yaitu data primer dan data sekunder: a.

  Data Primer Menurut Sugiyono data primer adalah data yang dapat diperoleh langsung dari lapangan atau tempat penelitian dan juga sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. (2006: 137). Hal ini tercermin dengan adanya kata-kata dan tindakan yang diperoleh dari lapangan dengan mengamati atau mewancarai. Penenliti menggunakan data ini untuk mendapatkan informasi tentang Implementasi Metode Ummi Dalam kemampuan Membaca Al- Qur‟an di SMPIT Nurul Islam Tengaran Kab. Semarang.

  b.

  Data Sekunder Data sekunder adalah data-data yang didapat dari sumber bacaan dan berbagai sumber lainnya yang terdiri dari surat-surat pribadi, buku harian, notula rapat perkumpulan, sampai dokumen- doukumen resmi dari berbagai instansi pemerintah. Data sekunder juga dapat berupa majalah, buletin, publikasi dari berbagai organisasi, lampiran-lampiran dari badan-badan resmi seperti kementrian-kementrian, hasil-hasil studi, tesis, hasil survey, studi historis, dan sebagainya. Peneliti menggunakan data sekunder ini untuk memperkuat penemuan penemuan dan melengkapi informasi yang telah dikumpulkan melalui studi pustaka dan wawancara langsung kepada siswa, guru dan kepala sekolah yang bersinggungan dengan Implementasi Metode Ummi Dalam Kemampuan Membaca Al-

  Qur‟an di SMPIT Nurul Islam Tengaran Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017.

5. Teknik Pengumpulan Data

  Responden dalam penelitian ini adalah siswa, guru dan kepala sekolah yang menjadi fokus penelitiannya yaitu pembelajaan Baca Tulis Al-

  Qur‟anyang menggunakan Metode

  Ummi di sekolah tersebut. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah: a.

  Observasi Metode Observasi adalah suatu metode penelitian yang digunakan dengan jalan pengamatan obyek dengan seluruh indra. Jadi observasi dapat dilakukan melalui penglihatan, pendengaran, pengecap dan peraba. (Arikunto,1998: 146).

  Tehnik yang pertama digunakan sebagai alat pengumpul data yang digunakan untuk menggali dari responden penelitian.

  Aspek sosiologi maupun pengamatan dari setiap responden akan sangat diperhitungkan guna memperoleh informasi yang jelas terutama yang berkaitan dengan Implementasi Metode Ummi Dalam Kemampuan Membaca Al-

  Qur‟an Di SMP IT Nurul Islam Tengaran Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017.

  Metode ini digunakan penulis sebagai metode utama dalam mengumpulkan seluruh data yang dibutuhkan dalam penulisan skripsi ini. (Arikunto, 1998 :146). Jalan yang dilakukan penulis yaitu dengan cara pengamatan langsung mengenai kegiatan belajar mengajar Baca Tulis Al-

  Qur‟an dengan menggunakan Metode Ummi di SMP Nurul Islam Tengaran Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017.

  Lebih fokus lagi metode yang digunakan adalah pendekatan pengamatan peserta yaitu, pendekatan yang bercirikan suatu priode interaksi sosial intensif antara peneliti dengan subyeknya, di dalam lingkungan subyek tersebut.

  b.

  Wawancara Tehnik wawancara merupakan salah satu cara pengumpulan data dalam penelitian, karena menyangkut data maka wawancara menjadi elemen penting dalam proses penelitian. (Bagong, 2006: 70). Wawancara bisa diartikan sebagai cara yang dipergunakan untuk mendapatkan informasi (data) dari responden dengan cara bertanya langsung secara tatap muka. Namun demikian teknik wawancara dalam pengembangan tidak harus dilakukan secara berhadapan langsung, melainkan dapat memanfaatkan sarana komunikasi lain.

  Tehnik pengumpulan data yang diperoleh dengan cara bertanya langsung kepada responden, untuk mendapatkan data tersebut penulis menggunakan metode wawancara mendalam kepada kepala sekolah, guru dan siswa. Metode ini digunakan peneliti sebagai metode bantu dalam melakukan observasi. (Moeloeng, 2002: 135). Yang bertujuan untuk menggali keterangan-keterangan dan informasi yang terkait dengan Implementasi Metode Ummi Dalam kemampuan Membaca Al- Qur‟an Di SMPIT Nurul Islam Tengaran Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017.

  c.

  Dokumentasi Teknik pengumpulan data ini digunakan untuk menggali informasi dari media cetak, internet maupun dokumen-dokumen kepustakaan lainya yang mendukung erat dengan kaitanya masalah yang diteliti. Namun dalam penelitian kualitatif ini menggunakan pendekatan dokumen pribadi yaitu tempat orang mengungkap dengan kata-kata sendiri, pandangan mereka tentang seluruh kehidupan mereka atau beberapa aspek tentang mereka sendiri. (Furchan, 1992: 25).

6. Analisis Data

  Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data kedalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data.

  Dari rumusan di atas dapat ditarik garis besar bahwa analisis data bermaksud untuk mengorganisasikan data. Data yang terkumpul banyak sekali dan terdiri dari catatan lapangan, komentar peneliti, gambar, foto, dokumen berupa laporan, biografi, artikel, dan sebagainya. Setelah data dari lapangan terkumpul dengan menggunakan metode pengumpulan data di atas, maka peneliti akan mengolah dan menganalisis data tersebut dengan menggunakan analisis secara deskriptif-

  kualitatif , tanpa menggunakan teknik kuantitatif.

  Analisis deskriptif-kualitatif merupakan suatu teknik yang menggambarkan dan menginterpretasikan arti data-data yang telah terkumpul dengan memberikan perhatian dan merekam sebanyak mungkin aspek situasi yang diteliti pada saat itu, sehingga memperoleh gambaran secara umum dan menyeluruh tentang keadaan sebenarnya. Menurut Muh. Nazir (1993: 30) bahwa tujuan deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Dalam proses analisis data penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa tahapan, yaitu :

  Mengelompokkan data yang diperoleh melalui observasi, kepustakaan, dokumentasi, wawancara mendalam, direkam setelah mendapatkan ijin dari responden untuk kemudian ditranskip dan dipetakan berdasarkan kuisioner yang sudah ada.

  Kemudian peneliti menyeleksi dan menafsirkan data yang telah masuk dengan tujuan agar data tersebut dapat difahami dan dimengerti isi dan maksudnya. Kelanjutan dari tehnik ini adalah menginterpretasikan makna-makna yang tersirat di balik penjelasan responden.

G. Sistematika Penulisan

  Untuk memudahkan pemahaman secara komprehensif, maka dalam penulisan ini perlu ada sistematika pembahasan sebagai berikut: Bab I merupakan pendahuluan, meliputi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penengasan istilah, metode penelitian, dan sistematika penelitian.

  Bab II menjelasakan tentang pembelajaran al- Qur‟an, pengertian metode Ummi, Tahapan dalam penerapan metode Ummi, tujuan dan arah metode Ummi dan tata cara pengajaran al- Qur‟an dengan metode Ummi. Kemudian faktor-faktor dan problematika yang mempengaruhi dalam peningkatan kemampuan dalam membaca Al-

  Qur‟an.

Bab III Paparan data: menjelaskan tentang gambaran umum SMP IT Nurul Islam Tengaran Kabupaten Semarang. Bab IV merupakan analisis tentang Implementasi Metode Ummi Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Al- Qur‟an di Smp Islam Terpadu Nurul Islam Tengaran Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017. Bab V penutup yang berisi kesimpulan dari hasil tentang Implementasi Metode Ummi Dalam Kemampuan Membaca Al- Qur‟an di SMP IT Nurul Islam Tengaran Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pembelajaran Al-Qur’an 1. Pengertian Pembelajaran Al-Qur’an Dalam bahasa Arab, Metode dikenal dengan Istilah

  ةقيرط yang

  berati jalan atau cara (Islami, 2011: 7). Yamin: menyatakan bahwa metode adalah “cara melakukan atau menyajikan atau menguraikan, memberi contoh, dan memberi latihan isi pelajaran kepada siswa untuk tujuan tertentu”. (2010: 157). Metode juga dapat diartikan sebagai cara yang digunakan oleh pendidik dalam penyampaian materi dengan menggunakan bentuk tertentu, seperti ceramah, diskusi, penugasan dan cara-cara lainnya (Roqib, 2009: 91).

  Berdasarkan penjabaran mengenai metode diatas, penulis menyimpulkan bahwa metode adalah langkah-langkah yang telah direncanakan dan diatur guna menyelenggarakan kegiatan belajar dan mengajar sehingga dapat mencapai suatu maksud dan tujuan tertentu.

  Dalam kegiatan belajar dan mengajar, sangat penting bagi seorang guru mempunyai berbagai metode. Ia harus mempunyai wawasan yang luas tentang bagaimana kegiatan belajar-mengajar itu terjadi, dan langkah- langkah apakah harus ia tempuh dalam kegiatan tersebut. Jika seorang guru tidak mempunyai metode dalam mengajar, apalagi tidak menguasai materi yang hendak disampaikan, maka kegiatan belajar mengajar tersebut tidak akan maksimal, bahkan cenderung akan gagal.

  Bagi seorang guru,wawasan belajar dan mengajar ini sebenarnya merupakan garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Jadi seorang guru harus paham dan menguasai metode secara total.

  Adapun fungsi dari metode menurut Nuha (2012: 160) terbagi menjadi beberapa bagian. Diantaranya adalah sebagai berikut: a.

  Metode sebagai alat motivasi ekstrinsik Menurut Sardiman dalam (Nuha, 2012:160) bahwa yang dimaksud dengan alat motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi karena adanya pengaruh dari luar. Biasanya, ini sangat erat hubungannya dalam penggunaan metode oleh guru yang bermacam-macam atau lebih dari satu kegiatan pembelajaran. Hal ini karena dalam penggunaan metode yang bervariasi itu, dapat dijadikan sebagai alat motivasi ekstrinsik.

  b.

  Metode sebagai strategi pengajaran Sebagai seorang guru harus mengerti bahwa kemampuan saya serap anak atau peserta didik itu berbeda antara satu dengan yang lainnya. Oleh karena itulah, dalam menjalankan kegiatan pembelajaran, guru perlu menggunakan metode yang tepat guna menyikapi fenomena ini. Selain itu, anak mudah bosan jika setiap kali pembelajaran berjalan stagnan dan kaku. Oleh karena itu, dalam kegiatan belajar mengajar, guru harus menguasai serta memiliki strategi agar anak dapat belajar dengan efektif dan efisien, dan mereka juga dapat mencapai tujuan yang diharapkan.

  c.

  Metode sebagai alat untuk mencapai tujuan Tujuan adalah inti dari setiap kegiatan pembelajaran. Tujuan ini merupakan goal getter yan terakhir dari sebuah interaksi pembelajaran antara guru dan siswa. Pedoman ini berfungsi sebagai pemberi arahan kegiatan belajar mengajar. Dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran ini, pastilah guru sering kali melakukan dan mengembangkan inovasi dari dalam kegiatan belajar dan mengajar. Alah satu yang dilakukan oleh guru tersebut adalah mengembangkan metode pembelajaran yang digunakan. Hal ini karena metode adalah salah satu alat untuk mencapai sebuah tujuan pembelajaran. Selain itu, metode adalah sebagai pelicin jalan pengajaran menuju tercapai tujuan yang telah dipetakan sebelumnya. Oleh karena itu, wajiblah bagi guru untuk menggunakan dan mengembangkan metode dalam kegiatan pembelajaran. Sehingga, metode tersebut dapat dijadikan sebuah alat untuk mencapai tujuan pembelajaran. Penggunaan sebuah metode pembelajaran yang selama ini dipakai dan digunakan oleh guru dalam proses belajar-mengajar bukanlah sebuah hal yang asal pakai. Akan tetapi, dalam penggunaannya tentu telah melalui tahap, penilaian, dan pemilihan yang ketat.

  Adapun pemilihan dan metode pembelajaran yang selama ini akan dipakai oleh seorang guru dalam proses belajar-mengajar ini tentunya berkaitan erat dengan nilai strategi metode, efektifitas penggunaan metode, dan lain sebagainya. Dalam sebuah kegiatan pembelajaran, tentunya terjadi sebuah interaksi edukatif antara guru dan siswa sebagai sasaran didik. Oleh karena itu, dalam penyampaian bahan dan materi pelajaran, seorang guru harus menggunakan strategi pembelajaran yang tepat. Di sinilah kehadiran metode menepati posisi yang sangat sentral dan urgen dalam penyampaian bahan dan materi pelajaran. Pemilihan metode yang kurang tepat akan menyebabkan kegagalan dalam sebuah pembelajaran. Biasanya, kegagalan pembelajaran ini karena metode dipakai tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan dan ditargetkan sebelumnya. Oleh karena itulah, metode memiliki nilai strategis dalam kegiatan belajar-mengajar. Adapun nilai strategis tersebut adalah pengaruh dari metode terhadap berlangsungnya kegiatan pembelajaran.

2. Tujuan Pembelajaran Membaca Al-Qur’an

  Adapun tujuan dari membaca al- Qur‟an adalah sebagai berikut:

  (Abdul Karim, 2010: 61-109) a.

  Membaca al-Qur‟an untuk mendapatkan ilmu.

  Orang yang membaca al- Qur‟an akan mendapatkan berbagai keutamaan. Keutamaan bagi orang yang membaca al-

  Qur‟an adalah akan mendapatkan ilmu. Allah berfirman:

            Artinya: Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatNya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran.(Qs. Shad: 29)

  b.

  Membaca al-Qur‟an untuk mengamalkannya.

  Dalam membaca al- Qur‟an harus disertai dengan niat untuk mengamalkannya, dengan tujuan untuk mencari ilmu yang terkandung di dalamnya kemudian diamalkan. al-

  Qur‟an adalah petunjuk praktis untuk mengaktifkan hati serta memeliharanya.

  c.

  Membaca al-Qur‟an untuk mendekatkan diri kepada Allah.

  Ketika membaca al- Qur‟an setiap muslim hendaknya senantiasa menghadirkan niat untuk bermunajat kepada Allah SWT agar dapat merasakan nikmatnya membaca al-

  Qur‟an dan yakin bahwa Allah melihatnya, mendengar bacaannya, memuji dan membangga- banggakannya di hadapan para malaikat.

  d.

  Membaca al-Qur‟an untuk mendapatkan pahala Rosulullah SAW bersabda:

  “ barang siapa yang membaca satu huruf dari AL- Qur‟an maka pahala baginya satu kebaikan dilipat gandakan menjadi sepuluh kebaikan yang sama, saya tidak mengatakan: alif lam mim itu satu huruf akan tetapi alif itu satu huruf, lam itu satu huruf dan mim itu satu huruf”.

  e.

  Membaca al-Qur‟an sebagai obat.

  Sebagaimana firman AllahQs. Yunus: 57:

                 Artinya: “Hai manusia, Sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang- orang yang beriman ”.

  Al- Qur‟an adalah obat hati untuk segala penyakit nafsu dan bisikan setan, juga sebagai obat untuk terindar dari berbagai penyakit fisik, maka apabila seseorang dapat meraih tujuan ini dia akan mendapatkan dua obat penawar yaitu obat rohani dan obat jasmani.

  Berarti dari penjelasan di atas tujuan dari pembelajaran membaca al- Qur‟an adalah yang pertama dengan membaca agar dapat memahami isi al-

  Qur‟an, dan yang kedua bertujuan agar siswa mampu mengambil manfaat pesan-pesan yang disampaikan Allah melaui al- Qur‟an dan mengamalkannya. Lebih rinci pembelajaran membaca al- Qur‟an bertujuan agar siswa mampu membaca dan memahami isi dalam al-

  Qur‟an.

B. Metode Ummi 1. Pengertian Tentang Metode Ummi

  Metode Ummi adalah salah satu sarana belajar membaca al- Qur‟an model terbaru yang disusun oleh Masruri dan A. Yusuf MS.

   pada Tanggal 11 November 2016 pukul 10.20) Metode Ummi hadir di ilhami oleh metode-metode pengajaran membaca al-

  Qur‟an yang sudah terbesar di masyarakat, khususnya dari metode yang telah sukses mengantar banyak anak bisa membaca al-

  Qur‟an dengan tartil. Metode Ummi sebagai metode yang baru hadir di tengah

  • – tengah banyaknya metode lain yang sudah ada, Metode Ummi mencoba mengambil Tindakan sebagai mitra terbaik sekolah atau lembaga pendidikan dalam menjamin kualitas baca al Qu ‟ran siswa – siswi mereka. Diperkuat dengan diferensiasi sebagai metode yang mudah,cepat namun berkualitas.
Kata ummi berasal dari bahasa arab “ummun” yang bermakna ibuku dengan penambahan “ya mutakallim” Pemilihan nama Ummi juga untuk menghormati dan mengingat jasa ibu. Tiada orang yang paling berjasa pada kita semua kecuali orang tua kita terutama Ibu. Ibulah yang mengajarkan banyak hal pada kita dan orang yang sukses mengajarkan bahasa di dunia ini adalah ibu.

  Pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran al-Qu ‟ran metode Ummi adalah pendekatan bahasa ibu. Strategi 3 Pendekatan

  Bahasa Ibu: 1. Direct Method (Langsung) yaitu langsung dibaca tanpa dieja/diurai atau tidak banyak penjelasan. Atau dengan kata lain

  

learning by doing , belajar dengan melakukan secara langsung. 2.

Repetition (Diulang-ulang). 3. Affection (Kasih sayang yang tulus).

  Model Ummi adalah sistem yang terdiri dari 3 komponen sistem: buku praktis model Ummi,manajemen mutu model Ummi dan guru bersertifikat model Ummi. Ketiganya harus digunakan secara simultan jika ingin mendapatkan hasil yang optimal dari model ini.

Dokumen yang terkait

Strategi Guru PAI dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-QurÂ’an Siswa SMP Negeri 13 Malang

6 18 35

Implementasi KTSP dalam pemebelajaran IPS di SMP Islam al-Ikhlas Cipete

0 5 175

Pembelajaran Al-Qur'an dan Implementasinya pada Kemampuan Membaca Al-Qur'an siswa di SMP Islam Bait Al-Rahman

1 13 84

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA (Studi Kasus Pada Siswa Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ulum Gading Duren Kec. Tengaran Kab. Semarang Tahun 2006-2007) - Test Repository

0 0 106

Manajemen Sekolah Dalam MeningkatkanPartisipasi Masyarakat Di Sma Islam Sudirman Ambarawa Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2015/2016 - Test Repository

0 0 98

Pendidikan Agama Islam Pada Remaja Putus Sekolah di Dusun Ampelgading Desa Kenteng Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang - Test Repository

0 0 113

Peningkatan Hasil Belajar Mata pelajaran SKI Materi Bangsa Arab Pra Islam Melalui Metode Cooperative Script Pada Siswa Kelas X Agama Semester I MAN Tengaran Tahun Pelajaran 2017/2018. - Test Repository

0 1 127

Implementasi Pendidikan Karakter Siswa Dalam Perspektif Islam di SMP Negeri 2 Banyubiru Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2017. - Test Repository

0 1 150

Implementasi Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran Agama Islam di MTs Sudirman Jambu Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017 - Test Repository

0 0 120

Fenomena Hamil Pranikah di Kalangan Remaja di Tinjau dari Perspektif Pendidikan Islam (Studi Kasus pada Remaja Putus Sekolah di Kecamatan Jambu Kabupaten Semarang - Test Repository

0 0 205