MANAJEMEN RUKUN TETANGGA PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM DALAM MEMBINA AKHLAK DAN RELIGIUSITAS REMAJA DI DUSUN KRAJAN DESA SUKOREJO KEC. SURUH KAB. SEMARANGTAHUN 2018 - Test Repository

  

MANAJEMEN RUKUN TETANGGA

PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM DALAM

MEMBINA AKHLAK DAN RELIGIUSITAS REMAJA

DI DUSUN KRAJAN DESA SUKOREJO KEC. SURUH

KAB. SEMARANGTAHUN 2018

SKRIPSI

DiajukanuntukMemperolehGelar

SarjanaPendidikan

  

Disusun Oleh :

TRI MURDIANTO

NIM.111-14-135

  

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

TAHUN 2018

  Imam Mas Arum, M. Pd. Dosen IAIN Salatiga

PERSETUJUAN PEMBIMBING

  Lampiran : 4 Eksemplar Hal : Naskah Skripsi

  Sdr. Tri Murdianto Kepada Yth : Dekan FTIK IAIN Salatiga Di Salatiga Assalamu'alaikumWr.Wb.

  Setelah meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya terhadap mahasiswa berikut ini: Nama : TRI MURDIANTO NIM : 111-14-135 Fakultas : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Jurusan : Pendidikan Agama Islam (PAI) JudulSkripsi : Manajemen Rukun Tetangga Perspektif Pendidikan Islam dalam Membina Akhlak dan Religiusitas Remaja di Dusun

  Krajan Desa Sukorejo Kec.Suruh Kab. Semarang Tahun 2018.

  Denganini kami mohon kepada Bapak Rektor IAIN Salatiga agar skripsi Saudara tersebut diatas segera dimunaqosyahkan. Demikian agar menjadi perhatian.

  Wassalamu’alaikumWr.Wb.

  Salatiga, 13 September 2018 Pembimbing

  Imam Mas Arum, M. Pd NIP. 19790507 201101 1008

SKRIPSI

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

  Saya yang bertandatangan di bawahini: Nama : TRI MURDIANTO NIM : 111-14-135 Jurusan : Tarbiyah Program : Pendidikan Agama Islam Judul Skripsi :Manajemen Rukun Tetangga Perspektif Pendidikan Islam

  dalam Membina Akhlak dan Religiusitas Remaja di Dusun Krajan Desa Sukorejo Kec. Suruh Kab. Semarang Tahun 2018.

  Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Skripsi ini diperbolehkan untuk di Publikasi oleh Perpustakaan IAIN Salatiga.

  Salatiga, 13 September 2018 Yang menyatakan TRI MURDIANTO

  

MOTTO

“Dihadapan Allah SWT derajatkita semua sama, yang

membedakan adalah akhlakkita

  ”.

(Ustadz Abdul Somad)

  PERSEMBAHAN

  Skripsi ini penulis persembahkan untuk: 1. Ayahanda Suwardi dan ibunda Suparmi, yang selalu mendo’akan dengan tulus serta sabar merawat dan mencurahkan kasih saying yang tanpa henti untuk penulis menyelesaikan skripsi ini.

  2. Kakak tersayang EkoHardiyanto, Erni Wijayanti, Sri Suparsih, dan Nur Ali yang selalu member motivasi sehingga terselesainya skripsi ini dengan lancar.

  3. Spesial kepada bapak Imam Mas Arum, M.Pd yang tidak henti-hentinya membimbing dan meluangkan waktunya

  4. Sahabat-sahabat terbaik saya, Mustofa, Ahmad Fitahun Niam, Saepul yusup, Aswab Nasrudin Ma’ruf, Ratna Hidayati yang selalu member dukungan dan semangat.

  5. Penyemangatku Devi Diana yang selalu mengingatkan untuk mengerjakan skripsi ini.

  6. Savana Record saudara Eko Haryanto yang memberikan motivasi terbaiknya untuk menyelesaikan skripsi ini.

  7. Teman-teman Jurusan Tarbiyah Progdi. PAI angkatan 2014 yang setia menemani dan member motivasi.

KATA PENGANTAR

  Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam pencipta langit dan bumi beserta isinya yang telah memberikan segala rahmat, taufik dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

  Shalawat serta salam penulis sampaikan kepada pemimpin umat dan penutup para Rasul, Muhammad SAW yang telah membimbing dan mendidik manusia dari masa kegelapan menuju masa yang sangat terang benderang dengan syariatnya yang lurus.

  Skripsi yang berjudul “Manajemen Rukun Tetangga Perspektif Pendidikan Islam dalam Membina Akhlak dan Religiusitas Remaja di Dusun Krajan Desa Sukorejo Kec.Suruh

  Kab. Semarang Tahun 2018” ini, diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Institut Agama Islam Negeri (IAIN ) Salatiga.

  Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa banyak bantuan yang telah diberikan dari berbagai pihak, baik berupa material, maupun spiritual.

  Selanjutnya penulis haturkan ucapan terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada:

  1. Bapak Dr.H. Rahmat Hariyadi, M.Pd.,selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

  2. Bapak Suwardi, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) 3. Ibu Hj. Siti Rukhayati., M. Ag., selaku Ketua Program Pendidikan Agama Islam (PAI).

  4. Bapak Imam Mas Arum, M. Pd selaku Dosen Pembimbing yang telah berkenan meluangkan waktu dan pikiran untuk membimbing penulis dalam penulisan skripsi ini.

5. Seluruh Dosen dan Karyawan IAIN Salatiga yang telah banyak membantu selama kuliah hingga menyelesaikan skripsi.

  Semoga segala amal yang telah diperbuatakan menjadi amal saleh, yang akan mendaptakan pahala yang berlipat dari Allah SWT, kelak dikemudian hari.

  Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat.

  Amin.yarabbal „alamin.

  Salatiga, 30 Agustus 2018 Yang menyatakan TRI MURDIANTO

  

ABSTRAK

  Murdianto, Tri. 2018. Manajemen Rukun Tetangga Perspektif Pendidikan Islam dalam Membina Akhlak dan Religiusitas Remaja di Dusun Krajan Desa Sukorejo Kec. Suruh Kab. Semarang Tahun 2018. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Pembimbing: Imam Mas Arum, M.Pd.

  Kata kunci: Manajemen Rukun Tetangga, Akhlak dan Religiusitas Remaja Tujuan Penelitian ini adalah untuk 1). Mengetahui bentuk Manajemen

  Rukun Tetangga di Dusun Krajan Desa Sukorejo Kec. Suruh Kab. Semarang Tahun 2018 untuk 2).Bentuk Akhlak dan Religiusitas para Remaja di Dusun Krajan Desa Sukorejo Kec. Suruh Kab. Semarang Tahun 2018.3).Faktor penghambat dan pendukung Manajemen Rukun Tetangga dalam Membina Akhlak dan Religiusitas Remaja di Dusun Krajan Desa Sukorejo Kec. Suruh Kab. Semarang Tahun 2018.

  Penelitian ini adalah merupakan penelitian lapangan. Dan menggunakan pendekatan kualitatif. Dilihat dari sifatnya, penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif, penelitian yang menjelaskan realitas yang ada di lapangan kemudian menganalisisnya dengan cara memaparkan atau mendeskripsikan dengan kata-kata atau kalimat.

  Objek dan Lokasi penelitian ini adalah seluruh tokoh masyarakat, tokoh agama, pengurus RT/RW dan para remaja di Dusun Krajan Desa Sukorejo Kec. Suruh Kab. Semarang, sedangkan waktu penelitian dimulai tanggal 13 Juli 2018 -12 Agustus 2018.

  Hasil penelitian menunjukkan: 1). Bentuk Manajemen RukunTetangga di Dusun Krajan Desa Sukorejo Kec. Suruh Kab. Semarang Tahun 2018 yaitu:a). Melancarkan pelayanan masyarakat, b). Membantu dalam pelayanan masyarakat yang menjadi tugas pemerintah daerah, c). Membuat data pendudukakan survey tertentu yang diperlukan sebagai arsip desa atau kelurahan, d). Membantu serta meningkatkan kinerja pemerintah di wilayah desa atau kelurahan, Meningkatkan kelancaran pelayanan masyarakat dalam wilayah desa atau kelurahan. 2). Kondisi Akhlak dan Religiusitas para Remaja di Dusun Krajan Desa Sukorejo Kec. Suruh Kab. Semarang Tahun 2018 bahwa kondisi Remaja Dusun Krajan Desa Sukorejo sangat religius, hampir 90% remajanya sering mengikuti setiap kegiatan lingkungan. Dalam hal keagamaan maupun non keagamaan, Sikap dan tingkahlaku Remaja tidak ditemukan adanya remaja yang durhaka pada kedua orang tuanya, para remaja selalu menghormati perbedaan pendapat dilingkungan keluarga, menyanyangi satu sama lain dan selalu bekerjasama demi menciptakan lingkungan keluarga yang kondusif. 3). Faktor penghambat Manajemen Rukun Tetangga dalam Membina Akhlak dan Religiusitas Remaja adalah kesibukan masyarakat yang padat sehingga sulit untuk berkumpul, Minimnya fasilitas anggaran dari pemerintah untuk stabilisasi kepengurusan RT. Sedangkan Faktor pendukungnya adalah masyarakat yang humanis, mudah bergaul dan mudah diatur, Tingkat kesadaran masyaraktanya tinggi, Sehingga mampu menerima hal-hal baru yang terkait dengan kebaikan dan patuh pada ketua atau pun tokoh masyarakat di lingkungan sehingga mudah di kontrol.

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL i

  ………………………………………………………… LEMBAR BERLOGO ii ………………………………………………………. HALAMAN PERSETUJUAN iii ………………………………………………. iv HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………….. v HALAMAN PERNYATAAN ………………………………………………. HALAMAN MOTTO ……………………………………………………….. vi HALAMAN PERSEMBAHAN ……………………………………………... vii KATA PENGANTAR ………………………………………………………. viii ix ABSTRAK …………………………………………………………………… x DAFTAR ISI …………………………………………………………………

  BAB I PENDAHULUAN A.

  1 Latar Belakang ……………………………………………………….

  B.

  5 Rumusan Masalah …………………………………………………… C.

  6 Tujuan Penelitian …………………………………………………….

  D.

  6 Manfaat Penelitian …………………………………………………… E.

  7 Penegasan Istilah ……………………………………………………..

  F.

  9 Sistematika Penulisan ………………………………………………...

BAB II KAJIAN PUSTAKA A.

  11 Konsep Manajemen ………………………………………………….

  1.

  11 Pengertian Manajemen …………………………………………..

  2.

  12 Fungsi-fungsi Manajemen ……………………………………….

  3.

  13 Unsur-unsur Manajemen ………………………………………… B.

  14 Rukun Tetangga ……………………………………………………… 1.

  14 Definisi Rukun Tetangga ………………………………………… 2.

  15 Tugas Pokok……………………………………………………...

  3.

  18 Tujuan Pembentukan Rukun Tetangga …………………………..

  4.

  18 Syarat Menjadi Pengurus Rukun Tetangga ……………………… 5.

  19 Permasalahan Yang Sering Terjadi ……………………………… C.

  21 Pembinaan Remaja …………………………………………………...

  D.

  Remaja 1.

  25 Pengertian Remaja ………………………………………………..

  2.

  26 Remaja dan Permasalahannya …………………………………….

  3.

  28 Perlunya Pembinaan Remaja ……………………………………..

  4.

  31 Fungsi Agama Bagi Remaja ……………………………………… E. Akhlak 1.

  31 Pengertian Akhlak ………………………………………………… 2.

  32 Macam-macam Akhlak …………………………………………… 3.

  35 Materi Akhlak …………………………………………………….

  4.

  39 Dasar dan Tujuan Akhlak ………………………………………… 5.

  40 Factor-faktor yang Mempengaruhi Pembinaan Akhlak ………….

  F.

  Religiusitas 1.

  43 Definisi Religiusitas ……………………………………………….

  2.

  44 Faktor yang Mempengaruhi Religiusitas ………………………….

  3.

  45 Fungsi Religiusitas ………………………………………………...

  4.

  46 Dimensi Religiusitas ……………………………………………… 5.

  47 Kriteria Orang Yang Mampu Menerapkan aspek Religisuitas ….

  BAB III METODE PENELITIAN A.

  52 Jenis Penelitian ……………………………………………………… B.

  52 Lokasi dan Waktu Penelitian ………………………………………...

  C.

  52 Sumber Data ………………………………………………………….

  D.

  53 Instrument Penelitian ………………………………………………… E.

  55 Prosedur Pengumpulan Data ………………………………………… F.

  57 Analisis Data ………………………………………………………… G.

  58 Pengecekan Keabsahan Data ………………………………………… BAB IV PAPARAN DAN ANALISIS DATA A. Paparan Data 1.

  62 Deskripsi Desa Sukorejo Kec. Suruh Kab. Semarang …………..

  a.

  62 Kondisi Geografis ………………………………………….

  b.

  63 Kondisi Demografis ………………………………………..

  B.

  Analisis Data 2.

  Bentuk Manajemen Rukun Tetangga di Dusun Krajan Desa Sukorejo Kec. Suruh Kab. Semarang………………………. 83 3. Kondisi Akhlak dan Religisuitas Remaja di Dusun Krajan Desa

  89 Sukorejo Kec. Suruh Kab. Semarang ………………………… 4. Faktor Penghambat dan Pendukung Manajemen Rukun Tetangga 94.

  Dalam Membina Akhlak Remaja………………………………

  BAB V PENUTUP A.

  95 Kesimpulan ………………………………………………………… B.

  96 Saran ……………………………………………………………….. DAFTAR PUSTAKA DAFTAR RIWAYAT HIDUP LAMPIRAN-LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sesungguhnya tujuan utama dari pendidikan Islam ialah pembentukan

  akhlak dan budi pekerti yang sanggup menghasilkan orang-orang yang bermoral, jiwa yang bersih, cita-cita yang benar dan akhlak yang tinggi, tahu arti kewajiban dan pelaksanaannya, menghormaati hak-hak manusia, tahu membedakan baik dengan buruk, menghindari suatu perbedaan yang tercela dan mengingat Tuhan dalam setiap pekerjaan yang mereka lakukan (Al-Abrasyi,1984:103). Sewaktu Allah SWT hendak memuji Nabi-Nya, berfirmandalamQ.S. Al-Qolam Ayat : 4:

  Artinya : “Sesungguhnya engkau memiliki moral dan akhlak yang tinggi” (Departemen Agama, 1989:960). Oleh karena itu Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang mengutus sseorang Nabi untuk kelangsungan ajaran-ajaran akhlak yang telah dibawa oleh Nabi-nabi terdahulu, demi menjaga kelangsungan hidup dari kepunahan akibat dari rusaknya akhlak pada zaman itu. kita ingat betapa rusaknya bangsa Arab jahiliyah sebelum kedatangan Nabi SAW, yang tidak saja melanda kalangan rakyat jelata, bahkan lebih parah lagi melanda kaum bangsawan.

  Minum-minuman keras, mabuk-mabukan, perjudian, pencurian dan perampokan dengan kekerasan, pertumpahan darah, menjadi bagian hidup mereka sehari-hari. Untuk itu seluruh ajaran Nabi Muhammad SAW secara ringkass dan padat dinyatakan bahwa semua adalah untuk menyempurnakan akhlak. Dengan demikian, maka akhlak adalah sangat penting artinya dalam kehidupan manusia agar dalam setiap tindakan dan perbuatan yang dilakukannya itu sesuai dengan-Nya, sehingga menjadi sia-sia dan sesat. Akhlak juga sangat penting artinya agar manusia memiliki bahan dan pedoman dalam pembinaan dirinya untuk mencapai kepribadian yang utama dan mulia.

  Dalam realitas kehidupan sehari-hari, banyak orang-orang yang melakukan kejahatan baik yang bersifat kriminal maupun bersifat kejahatan ekonomi seperti korupsi, penipuan dan lain-lain. Hal tersebut tidak hanya dilakukan oleh orang- orang bodoh saja, tetapi juga dilakukan oleh orang-orang pintar dan berpangkat tinggi. Seperti halnya kalau kita mau mencermati lebih jeli lagi, maka akan sangat terasa sekali bagi kita akan adanya gejala kemerosotan akhlak, serta sudah mulai menguburnya nilai-nilai budi pekerti (akhlak) didalam suatu masyarakat baik di desa-desa terlebih lagi di kota-kota besar. Mulai dari minum-minuman keras, narkotika maupun obat-obatan terlarang lainnya sampai dengan tindakan kriminal yang berupa pencurian, perampokan, penodongan, pemerkosaan dan lain sebagainya.

  Kriminalitas itu pada umumnya merupakan kegagalan dari sistem pengontrol diri aksi-aksi instinktif, juga menampilkan ketidakmampuan seseorang mengendalikan emosi-emosi primitif untuk disalurkan pada perbuatan yang bermanfaat (Kartono, 1995:227).

  Tindak kriminal ini lebih banyak dilakukan oleh pemuda-pemuda tanggung usia pubertas (remaja), adapun dorongan yang menstimulir aktivitas mereka adalah sebagai berikut : 1.

  Impulsif bergiaat atau dinamisme anak muda 2. Keinginan mengetest kemampuan dan kekuatan sendiri 3. Nafsu untuk mendapatkan pengakuan atas aku-Nya anak muda 4. Keinginan untuk kelihatan menonjol dan sebagainya (Kartono, 1995:226).

  Ditinjau daari segi kehidupan masyarakat di Dusun Krajan Desa Sukorejo Kec. Suruh Kab. Semarang ini sangat heterogen, mulai dari pekerjaan sampai dengan tingkat pendidikannya. Pada umumnya pendidikan para remaja di Dusun Krajan Desa Sukorejo adalah tamatan SD dan SMP, sehingga dengan modal skill yang kurang akhirnya rata-rata dari mereka berprofesi sebagai buruh, petani dan buruh serabutan. Banyak juga di antara mereka yang masih pengangguran, pekerjaannya hanya nongkrong-nongkrong dan seringkali melakukan hal-hal yang meresahkan masyarakat,seperti mabuk-mabukan, mencuri bahkan suka mengganggu anak-anak gadis yang lewat dan sebagainya.

  Melihat kondisi para remaja tersebut, kita tahu bahwa masa remaja adalah masa peralihan diantara masa anak-anak dan masa dewasa, dimana anak-anak mengalami pertumbuhan cepat di segala bidang. Mereka bukan lagi anak-anak baik bentuk badan, sikap, cara berfikir dan bertindak, tetapi bukan pula orang dewasa yang telah matang. Masa ini mulai kira-kira pada umur 13 tahun dan berakhir kira-kira umur 21 tahun (Daradjat, 2001:96). Menurut Zakiah Daradjat mengenai batas usia remaja ini sangat sulit menemukannya dan belum ada kesepakatan antara ahli ilmu pengetahuan, karena hal itu tergantung kepada keadaan masyarakat dimana remaja itu hidup. Sedang usia remaja yang hampir disepakati oleh banyak ahli jiwa ialah umur antara 13 dan 21 tahun (Daradjat, 2001:110).

  Suatu keadaan jiwa yang dapat dipastikan tentang remaja adalah penuh kegoncangan. Dan untuk menghadapi kegoncangan jiwanya yang terjadi akibat perkembangan dan berbagai faktor yang harus mereka hadapi dalam umur yang sangat banyak dihadapkan kepada berbagai tantangan itu ialah dengan pengetahuan agama terutama masalah akhlak. Diantara ciri-ciri para remaja tersebut ialah jiwanya yang massih labil dan penuh dengan kegoncangan, mereka mulai gelisah dan tak tenang, malah kadang-kadang menentang orang tua yang mengasihinya (Soen Liang, 1999:95).

  Mengingat kondisi para remaja tersebut di atas, maka peran pemimpin sebuah lingkungan Dusun sangat berpengaruh sebagai pengkontrol pada tingkahlaku Akhlak Remaja yang menyimpang. Dan akhirnya ketua Rukun Tetangga memberikan program kerja yang berkaitan dengan religiusitas antara lain : Al Barjanji, pembacaan Yasin, Tahlil dan terkadang mendatangkan ustadz untuk memberikan siraman rohani kepada para remaja di dusun tersebut. Untuk itulah kami tertarik untuk mengetahui dan meneliti sejauhmana peranan ketua rukun tetangga dalam pembinaan akhlak dan religiusitas para remaja yang akan penulis tuangkan dalam judul:

  “Manajemen Rukun Tetangga Perspektif Pendidikan Islamdalam Membina Akhlak dan Religiusitas Remaja di Dusun Krajan Desa Sukorejo Kec. Suruh Kab. Semarang Tahun 2018 ”.

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang di atasrumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

  1. Bagaimana bentuk Manajemen Rukun Tetangga Perspektif Pendidikan Islam di Dusun Krajan Desa Sukorejo Kec. Suruh Kab. Semarang Tahun 2018? 2. Bagaimana kondisi Akhlak dan Religiusitas para Remaja di Dusun Krajan

  Desa Sukorejo Kec. Suruh Kab. Semarang Tahun 2018? 3. Apa faktor penghambat dan pendukung Manajemen Rukun Tetangga dalam

  Membina Akhlak dan Religiusitas Remaja di Dusun Krajan Desa Sukorejo Kec. Suruh Kab. Semarang Tahun 2018? C.

   Tujuan Penelitian

  Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini antara lain: 1. Untuk mengetahui bentuk Manajemen Rukun Tetangga di Dusun Krajan Desa Sukorejo Kec. Suruh Kab. Semarang Tahun 2018.

  2. Untuk mengetahui kondisi Akhlak dan Religiusitas para Remaja di Dusun Krajan Desa Sukorejo Kec. Suruh Kab. Semarang Tahun 2018.

3. Untuk mengetahui faktor penghambat dan pendukung Manajemen Rukun

  Tetangga dalam Membina Akhlak dan Religiusitas Remaja di Dusun Krajan Desa Sukorejo Kec. Suruh Kab. Semarang Tahun 2018.

D. Manfaat Penelitian

  Penelitian ini diharapkan memberi manfaat baik dari segi teoritis maupun praktis yaitu :

  1. Manfaat Teoritis

  Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah ilmu pengetahuan khususnya kajian mengenai betapa pentingnya Manajemen Rukun Tetangga dalam Membina Akhlak dan Religiusitas Remaja.

  2. Manfaat Praktis a.

  Sebagai bahan masukan bagi Instansi Pemerintahan Desa terkait gambaran perilaku Remaja dalam wilayah dusun di tingkat Rukun Tetangga (RT), untuk dilakukan pembinaan secara intensif.

  b.

  Dapat menumbuhkan perspektif baru dalam rangka mencari relevansi langkah dalam keberhasilan menanamkan pendidikan akhlak al Karimah dan religiusitas terutama penanaman pada jiwa remaja.

  c.

  Bagi penulis sendiri, dapat digunakan untuk mengembangkan disiplin ilmu yang telah penulis peroleh di fakultas Tarbiyah.

E. Penegasan Istilah 1. Manajemen

  Dalam bahasa arab, istilah manajemen diartikan sebagai an-nizam atau

  at-tanzhim , yang merupakan suatu tempat untuk menyimpan segala sesuatu dan

  penempatan segala sesuatu pada tempatnya. Sedangkan secara terminologi menurut Robert Kritiner mendefinisikan manajemen adalah sebagai suatu proses kerja melalui orang lain untuk mencapai tujuan organisasi dalam lingkungan yang berubah (Munir dan Wahyu llaihi, 2006: 9-10).

  Secara etimologis, kata manajemen berasal dari bahasa inggris,

  management , berarti ketatalaksanaan, tata pimpinan dan pengelolaan. Artinya

  manajemen adalah sebagai suatu proses yang diterapkan oleh individu atau kelompok dalam upanya-upanya koordinasi untuk mencapai suatu tujuan.

  Ridwan mendefinisikan manajemen adalah proses merencanakan mengorganisasikan, memimpin dan mengendalikan pekerjaan anggota organisasi dan untuk menggunakan semua sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Kusnawan, 2009: 7). Dengan kata lain, melalui manajemen yang baik, suatu pekerjaan dapat dilalui dengan efektif dan efisien. Efektif bermakna sebagai kemampuan untuk menentukan tujuan yang memadai (melakukan hal yang tepat). Sedangkan efisien bermakna untuk meminimalkan sumber daya dalam mencapai tujuan organisasi (melakukan dengan tepat).

  2. Rukun Tetangga

  Rukun Tetangga (RT) adalah pembagian wilayah di Rukun Tetangga bukanlah termasuk pembagian masyarakat setempat dalam rangka pelayanan kemasyarakatan yang ditetapkan oleh Rukun Tetangga dipimpin oleh Ketua RT yang dipilih oleh warganya. Sebuah RT terdiri atas sejumlah rumah atau KK (kepala keluarga). Dalam sistem birokrasi di Indonesia, biasanya RT (Rukun Tetangga) berada di bawa(Rukun Warga).

  Rukun tetangga merupakan organisasi masyarakat yang diakui dan dibina oleh pemerintah untuk memelihara dan melestarikan nilai-nilai kehidupan masyarakat Indonesia yang berdasarkan kegotongroyongan dan kekeluargaan serta untuk membantu meningkatkan kelancaran tugas pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan di desa dan kelurahan. Setiap RT sebanyak-banyaknya terdiri dari 30 KK untuk desa dan sebanyak- banyaknya 50 KK untuk kelurahan yang dibentuk (Permendagri No.7/1983 tentang Pembentuka

  3. Pembinaan Akhlak Remaja

  Pembinaan dan akhlak Remaja berarti suatu kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka memperbaiki akhlak Remaja. Pembinaan akhlak sendiri merupakan tumpuan perhatian utama dalam ajaran Islam. Hal ini dapat dilihat dari salah satu misi kerasulan Nabi Muhammad SAW yang telah dijelaskan dalam al-Quran, yakni menyempurnakan akhlak mulia.

4. Religiusitas

  Religi : kata religi atau reliji, berasal dari kata religie (Bahasa Belanda), atau religion (bahasa Inggris), masuk ke dalam perbendaharaan bahasa Indonesia di bawah oleh orang-orang barat (Belanda dan Inggris) yang menjajah Indonesia dan Nusantara dengan membawa dan sekaligus menyebarkan agama Kristen dan Katholik. Kata religi atau religion itu sendiri berasal dari bahasa Latin, yang berasal dari kata relegere atau relegare. Kata

  relegare

  mempunyai pengertian dasar “berhati-hati”, dan berpegang pada norma-norma atau aturan secara ketat. Dalam arti bahwa religi tersebut merupakan suatu keyakinan, nilai-nilai dan norma-norma hidup yang harus dipegangi dan dijaga dengan penuh perhatian, agar jangan sampai menyimpang dan lepas.

F. Sistematika Penulisan

  Penulisan skripsi ini, penulis mengajukan pembahasan dari beberapa bab yang berisi tentang keterkaitan tentang studi kasus yang penulis teliti, penulis memberikan gambaran sebagai berikut:

  Pada Bab I berisi Pendahuluan, yang memuat: Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Kegunaan Penelitian, Penegasan Istilah dan Sistematika Penulisan.

  Pada Bab II Kajian Pustaka, yang pertama berisi Landasan Teori: yang memuat definisi Manajemen Rukun Tetangga, Tugas Pokok, Hak Kewajiban Manajemen dan Tujuan, Permasalahan yang melatarbelakangi Manajemen, Definisi Akhlak Remja dan definisi Religiusitas Remaja. Kedua berisi Kajian Pustaka (berisi penelitian terdahulu:persamaan dan perbedaanya).

  Pada Bab III Metode Penelitian, pada bab ini berisi, pertama yaitu Jenis Penelitian, kedua yaitu Lokasi dan Waktu Penelitian, ketiga yaitu Sumber Data, keempat yaitu Prosedur Pengumpulan Data, kelima yaitu Analisis Data dan keenam adalah Pengecekan Keabsahan Data.

  Sedangkan Bab IV berisi Paparan dan Analisis Data, Bab V berisi Penutup yang mencakup: Kesimpulan dan Saran.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Konsep Manajemen 1. PengertianManajemen Secara etimologis, kata manajemen berasal dari bahasa inggris,

  management , berarti ketatalaksanaan, tata pimpinan dan pengelolaan. Artinya

  manajemen adalah sebagai suatu proses yang diterapkan oleh individu atau kelompok dalam upaya-upaya koordinasi untuk mencapai suatu tujuan.Dalam bahasa arab, istilah manajemen diartikan sebagai an-nizam atau at-tanzhim, yang merupakan suatu tempat untuk menyimpan segala sesuatu dan penempatan segala sesuatu pada tempatnya.

  Robert Kritiner dalam Munir dan Wahyu llaihi (2006: 9- 10)mendefinisikan manajemen adalah sebagai suatu proses kerja melalui orang lain untuk mencapai tujuan organisasi dalam lingkungan yang berubah.

  Sedangkan Ridwan mendefinisikan manajemen adalah proses merencanakan mengorganisasikan, memimpin dan mengendalikan pekerjaan anggota organisasi dan untuk menggunakan semua sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Kusnawan, 2009: 7).

  Dengan kata lain, melalui manajemen yang baik, suatu pekerjaan dapat dilalui dengan efektif dan efisien. Efektif bermakna sebagai kemampuan untuk menentukan tujuan yang memadai (melakukan hal yang tepat).Sedangkan efisien bermakna untuk meminimalkan sumber daya dalam mencapai tujuan organisasi (melakukan dengan tepat).

  Manajemen adalah suatu proses atau kerja, yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud yang nyata. Manajemen adalah suatu kegiatan, pelaksananya adalah “managing” pengelolaan, sedangkan pelaksananya disebut manager atau pengelola (George R. Terry dan Leslie W. Rue, 2005: 1).

2. Fungsi-Fungsi Manajemen

  Fungsi manajemen menurut Wahjosumidjo (2005:82-83), sebagai berikut: a.

  Planning : menentukan tujuan-tujuan yang hendak dicapai selama suatu masa yang akan datang dan apa yang harus diperbuat agar dapat mencapai tujuan-tujuan itu.

  b.

  Organizing : mengelompokkan dan menentukan berbagai kegiatan penting dan memberikan kekuasaan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan itu.

  c.

  Actuating : adalah merupakan penggerakan anggota kelompok sedemikian rupa sehingga mereka berkeinginan dan berusaha untuk mencapai sasaran- sasaran usaha yang diinginkan. Actuating merupakan fungsi manajemen yang secara langsung berusaha merealisasikan programprogram yang telah direncanakan dan diorganisasikan sedemikian rupa, sehingga aktifitasnya senantiasa berhubungan dengan masalah kepemimpinan, dan menggerakkan sumber daya untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan.

  d.

  Controling atau pengawasan, sering juga disebut pengendalian adalah salah satu fungsi manajemen yang berupa mengadakan koreksi sehingga apa yang sedang dilakukan bawahan dapat diarahkan kejalan yang benar dengan maksud tercapai tujuan yang sudah digariskan semula.

3. Unsur-unsur Manajemen

  Adapun unsur-unsur manajemen menurut Wahjosumidjo (2005:85), antara lain: a.

  Manusia Manusia yang menjadi pelaku dan ia pulalah yang menetapkan tujuan didalam proses kegiatan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Jadi faktor manusia adalah mutlak, tidak akan ada manajemen tanpa adanya manusia karena manusialah yang merencanakan, melakukan, menggunakan dan merasakan hal yang berkaitan dengan manajemen.

  b.

  Uang Uang adalah sebagai alat tukar dan alat pengukur nilai, sangat diperlukan untuk mencapai suatutujuan disamping manusianya. Jadi uang sangat berpengaruh besar dalam kehidupan manusia ataupun manajemen.

  c.

  Method (Cara-cara kerja) Method adalah cara melaksanakan suatu tujuan guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Cara kerja (metode) yang tepat sangat menentukan kelancaran jalannya roda manajemen dalam suatu organisasi, sebab dengan cara yang ditata dengan baik, maka akan menghasilkan produk yang baik pula sehingga tujuan tercapai dengan efesien dan efektif. d.

  Bahan-bahan atau Perlengkap Faktor material ini sangat penting, karena manusia tidak dapat melaksanakan tugasnya tanpa didukung oleh kelengkapan alat. Sehingga dalam proses pelaksanaan kegiatan oleh organisasi tertentu perlu disiapkan bahan perlengkapan apa yang dibutuhkan.

B. Rukun Tetangga 1. Definisi Rukun Tetangga

  Rukun Tetangga (RT) merupakan organisasi terkecil dalam struktur pemerintahan di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang berfungsi untuk mengelola kepentingan warga dilingkungannya sekaligus berfungsi sebagai kepanjangan tangan Pemerintah daerah setempat. Tidak ada batasan jumlah minimal warga yang dapat dikelola oleh RT. Selama masih dapat dikoordinasikan dan berjalan dengan efektif dan semua warga sepakat dengan batas wilayah kepengurusannya, maka keberadaan RT dapat dianggap sah dan diakui oleh Pemerintah daerah setempat.

  Rukun Tetangga berada di bawah Rukun Warga. Rukun tetangga bukanlah termasuk pembagian administrasi pemerintahan, dan pembentukannya adalah melalui musyawarah masyarakat setempat dalam rangka pelayanan kemasyarakatan yang ditetapkan oleh kelurahan serta dipimpin oleh Ketua RT.

2. Tugas Pokok

  Tugas Pokok RTmenurut Wahjosumidjo (2005:88-89) yaitu: a. Melancarkan pelayanan masyarakat, dalam hal ini meningkatkan kinerja pemerintah tingkat desa atau kelurahan dalam menangani warga. b.

  Mewujudkan kehidupan masyarakat yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.

  c.

  Memaksimalkan peran serta masyarakat dengan gotongroyong maupun swadaya dan kegiatan-kegiatan lainnya.

  d.

  Mendorong stabilitas nasional dari susunan paling kecil di dalam masyarakat dengan menjaga keamanan serta ketertiban wilayah tersebut.

  e.

  Menjadi sarana penghubung yang paling dekat antara masyarakat dan pemerintah dan secara langsung berhubungan dengan masyarakat.

  f.

  Memberikan informasi dan penjelasan kepada masyarakat atas program pemerintah.

  g.

  Mendukung pelaksanaan program pemerintah dengan mendorong masyarakat untuk ikut serta melakukan dukungan dan partisipasi.

  h.

  Membina warga untuk meningkatkan kualitas hidup dalam wilayah tersebut Disamping itu RT memiliki wewenang untuk menjaga keamanan lingkungan sekitar, RT juga harus melalukan tugas, fungsi dan hak sebagai pengurus, agar lingkungan sekitat bisa aman dan sejahtera dengan adanya RT yang melakukan tugasnya dengan baik.Berikut adalah penjelasan mengenai tugas, fungsi dan hak pengurus RT dan RWmenurut Wahjosumidjo (2005:90- 92)yaitu: 1)

  Tugas :

a) Melaksanakan tugas pokok RT dan RW.

  b) Melaksanakan musyawarah serta mengambil keputusan dari musyawarah tersebut. c) Menerima masukan masyarakat serta memprosesnya dengan melakukan penyusunan rencana berdasarkan keinginan masyarakat untuk selanjutnya diproses apakah layak untuk ditindaklanjuti.

  d) Membina warga setempat agar hidup dalam kekeluargaan.

  e) Membantu dalam pelayanan masyarakat yang menjadi tugas pemerintah daerah.

  f) Membuat laporan atas keberlangsungan kehidupan warga yang sekiranya perlu dilaporkan.

  g) Membuat laporan atas kegiatan organisasi secara berkala

  2) Fungsi :

  a) Membuat data penduduk akan survey tertentu yang diperlukan sebagai arsip desa atau kelurahan.

  b) Menggerakkan masyarakat untuk berpartisipasi dalam kegiatan tertentu.

  c) Membuat gagasan berdasarkan aspirasi warga.

  d) Melakukan koordinasi atas masyarakat serta organisasi itu sendiri.

  e) Mengurus fasilitas masyarakat.

  f) Menjamin hubungan antarwarga dan Pemerintah Desa atau Kelurahan. 3)

  Hak :

  a) Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada kepala desa atau lurah berdasarkan musyawarah dan masukan dari warga b) Memilih dan dipilih sebagai pengurus.

  c) Memberikan kritik maupun masukan atas keputusan yang dilakukan oleh desa atau kelurahan.

  3. Tujuan pembentukan RT

  Tujuan pembentukan Rukun Tetanggamenurut Wahjosumidjo (2005:94) sebagai berikut : a. Melestarikan nilai-nilai budaya gotongroyong di masyarakat.

  b.

  Memelihara nilai-nilai kekeluargaan dalam kehidupan bermasyarakat.

  c.

  Membantu serta meningkatkan kinerja pemerintah di wilayah desa atau kelurahan.

  d.

  Meningkatkan kelancaran pelayanan masyarakat dalam wilayah desa atau kelurahan.

  e.

  Menjadi sarana untuk menunjang kesejahteraan masyarakat dengan mengembangkan potensi swadaya masyarakat yang ada.

  4. Syarat Menjadi Pengurus RT a.

  Warga Negara Indonesia dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa b.

  Taat kepada UUD 1945 serta Pancasila dan taat kepada negara dan pemerintah c.

  Tidak pernah memiliki keterlibatan kepada organisasi terlarang dan memiliki perilaku yang baik, jujur, tegas, adil, serta berwibawa d.

  Sehat jasmani dan rohani serta dapat membaca dan menulis e. Tidak memiliki permasalahan yang berkaitan dengan lembaga hukum f. Telah tinggal dalam wilayah tersebut selama minimal 6 bulan secara berkelanjutan g.

  Terdaftar pada KK dan berusia 17 tahun ke atas atau pernah menikah dan memenuhi syarat di atas h.

  Ketua dan sekretaris RT bukan merupakan ketua maupun sekretaris RW

5. Permasalahan yang sering terjadi a.

  Pada praktiknya, bisa dilihat bahwa sebenarnya di pedesaan yang terletak jauh dari kota besar, fungsi RT maupun RW sebenarnya tidak terlalu terlihat. Karena masyarakat akan dengan mudah terhubung langsung dengan kepala desa atau lurah.

  b.

  Namun, untuk kota-kota besar memang peran RT dan RW cukup jelas.

  Untuk membuat SIM, KTP, surat pindah, surat keterangan miskin, dll biasanya kita akan memerlukan surat pengantar. Dan surat pengantar resmi tersebut memerlukan tanda tangan dari Ketua RT. Bahkan untuk membuat surat keterangan berkelakuan baik pun harus memiliki pengantar dari RT. Jadi bisa dilihat bahwa ternyata peran dari RT itu besar.

  c.

  Ternyata peran RT dan RW cukup terbatas pada aturan-aturan yang mutlak seperti dalam hal pendataan warga, tanda tangan surat-surat penting, maupun memberikan informasi jika ada program tertentu yang perlu disebarkan kepada masyarakat. Walaupun akhir-akhir ini jika ada kegiatan gotongroyong hanya akan disiarkan melalui masjid setempat.

  d.

  Sayangnya organisasi masyarakat lebih terfokus pada misi-misi tertulis dalam peraturan. Apa yang disebut dengan damai dan aman adalah ketika masyarakat diam dan tidak terjadi masalah. Namun, tidak ada usaha yang dilakukan untuk mencegah adanya permasalahn yang mungkin saja akan terjadi di dalam lingkungan tersebut.

  e.

  Masyarakat masih lebih senang untuk bergosip dan melakukan candaan ringan daripada bersikap kritis terhadap kehidupan dan lingkungan hidup mereka sendiri dan seharusnya RT maupun RW mengerti bahwa hal tersebut merupakan salah satu hal yang harus diperhatikan dan ditangani.

  f.

  RT dan RW melakukan fungsi mereka tanpa mengkaji ulang hal-hal yang sekiranya perlu mereka lakukan. Namun, keadaan yang menunjukkan realita saat ini semakin kritis. Masyarakat perlu bergerak dan memperbaiki diri serta lingkungan hidupnya. Bukan hanya kejahatan tapi juga lingkungan.

  g.

  Banyak sungai yang tercemar dengan sampah rumah tangga, mengapa tidak ada tindakan? Jika warga memang terus membandel, teruslah juga menjadi anggota lembaga masyarakat yang bandel untuk melawan mereka. Terus berikan masukan dan pengarahan kepada masyarakat agar menjaga lingkungan hidupnya, bukan untuk orang lain tapi untuk diri mereka sendiri dan orang-orang yang mereka sayangi.

  h.

  Jika ada program tertentu, berikan penyuluhan. Jika pemerintah memiliki program relokasi warga di perumahan kumuh misalnya, berikan informasi yang jelas agar warga bisa meningkatkan kualitas hidupnya. i.

  Jika banyak warga kota yang tinggal secara ilegal tanpa KTP, berikan informasi kepada mereka bahwa RT mauun RW bersedia membantu mereka. Menunjukkan kepada warga bahwa mereka diberikan kemudahan dan fasilitas oleh negara adalah apa yang seharusnya dilakukan oleh RT.

4. Pembinaan Remaja

  Pembinaan Akhlak dan budi pekerti bagi anak-anak remaja sangat penting diterapkan di sekolah, . karena adanya pelajaran Akhlak dan Budi pekerti yang di praktikan di sekolah dapat merubah perilaku yang lebih baik bagi anak-anak remaja. Berikut sikap dan perbuatan remaja menurut Wahjosumidjo (2005:99)yang perlu pembinaan untuk kehidupan yang lebih baik di antaranya: a.