PROBLEM PELAKSANAAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK DALAM KELUARGA PERANTAU MUSLIM DI DESA GUWO KEC. KEMUSU KAB. BOYOLALI 2018 - Test Repository

  

PROBLEM PELAKSANAAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

BAGI ANAK DALAM KELUARGA PERANTAU MUSLIM

DESA GUWO KEC.KEMUSU KAB.BOYOLALI

2018

  

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

  

Oleh:

Tutik Mutmainah

NIM : 111-14-196

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2018 HAMAN JUDUL

  

PROBLEM PELAKSANAAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

BAGI ANAK DALAM KELUARGA PERANTAU DESA GUWO

KEC KEMUSU KAB BOYOLALI TAHUN 2018

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

  

Oleh:

TUTIK MUTMAINAH

NIM : 111-14-196

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2018

HALAMAN BE

  

MOTTO

ْسُعْلا َعَم نِإ اًرْسُي ِر

  

“Sesungguhnya, sesudah kesulitan itu ada kemudahan". (Q.S AL-

  

INSIRAH: 6)

  

PERSEMBAHAN

  Bismillahirrahmanirrahim. Puji syukur alhamdulillah kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayan-Nya dalam menyelesaikan karya ini. Kupersembahkan karya ini kepada: 1.

  Kedua orang tuaku tercinta (Bp. Harno dan Bu Sadiyem). Terima kasih atas kasih sayang, cinta, dorongan, kepercayaan, kesabaran, jerih payah serta pengorbanan tanpa pamrih.

  2. Kakak-kakakku dan juga sepupuku (Rofiah, Martiah, Sri Widarto, Siti Khotijah dan Anis Maya S) yang telah memberikan semangat untuk mengerjakan skripsi ini.

  3. Bapak dan Ibu Dosen IAIN Salatiga yang telah memberikan berbagai ilmu kepadaku.

  4. Ibu Dr, Muna Erawati, S.Psi, M.Si selaku dosen pembimbing yang selalu memberikan motivasi dan bimbingan dalam menyelesaikan skripsi ini.

  5. Teman terbaikku Nurma’ruf Setya Aji yang selalu memberikan semangat, dukungan dan do’a.

  6. Sahabat-sahabatku (Rika, Uky, Tabaini, Eka, Rini, Tari ) yang telah memberikan dukungan dan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.

  7. Teman-teman jurusan Pendidikan Agama Islam angkatan 2014. Farida, Nely, Endah, Hani, Puri teman-teman satu bimbingan zum, okta dan lain- lain yang telah memberikan semangat.

  8. Kepala Desa Guwo yang telah mengizinkan melakukan penelitian di Guwo.

  9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah banyak

  membantu penulis hingga diselesaikan penyusunan skripsi ini

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Illahi Rabbi, Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan nikmat-Nya yang tidak terhitung banyaknya.

  Salawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad Saw, yang telah menuntun manusia kepada jalan yang lurus untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat selesai berkat motivasi, bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada: 1.

  Bapak Dr. Rahmat Haryadi, M.Pd, selaku Rektor IAIN Salatiga.

  2. Bapak Suwardi M.Pd, Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga.

  3. Ibu. Siti Rukhayati M. Ag selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI).

  4. Dosen Pembimbing Ibu DR. Muna Erawati, S. Psi, M.Si yang telah memberikan bimbingan, arahan, motivasi serta pengorbanan waktunya dalam upaya membimbing penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

  5. Dosen pembimbing Akademik Pak Sutrisna yang telah membantu penulis selama menuntut ilmu di IAIN Salatiga.

  6. Kepada Bapak dan Ibu dosen yang telah mendidik dan memberikan ilmu dan pengalaman dengan penuh kesabaran.

  7. Karyawan-karyawan IAIN Salatiga yang telah memberikan layanan serta bantuan.

  Semoga amal baik dari beliau mendapatkan pahala dari Allah SWT dan mendapatkan ridho Allah SWT. Penulis berharap seomga skripsi ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis pembacanya.

  ABSTRAK

  Mutmainah, Tutik. 2018. Problem Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam bagi Anak Dalam Keluarga Perantau Muslim , Skripsi.

  Jurusan Pendidikan Agama Islam. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dr. Muna Erawati, S.Psi, M.Si.

  

Kata Kunci: Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam, Keluarga

Perantau

  Pendidikan Agama Islam adalah unsur yang sangat penting dalam pendidikan moral dan mental. Untuk memperoleh hasil yang baik harus dimulai dari unit terkecil yaitu, keluarga. Peran orang tua sangat penting dalam mewujudkan anak yang religius. Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksaaan pendidikan agama Islam bagi anak dalam keluarga peratau di Desa Guwo tahun 2018. Pertanyaan yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah (1) Bagaimana pelaksanaan Pendidikan Agama Islam bagi anak dalam keluarga perantau yang ada di lingkungan Guwo? (2) Apa sajakah problem yang dihadapi dalam pelaksanaaan Pendidikan Agama Islam bagi anak? (3) Bagaimana usaha-usaha yang dilakukan orang tua perantau dalam mengatasi problem tersebut?

  Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dan dokumentasi. Keterlibatan secara langsung dan aktif dengan informan dan sumber data lainnya di sini diperlukan, sedangkan langkah analisis data dilakukan dengan display data, reduksi data dan verifikasi data. Karakteristik data yang diteliti adalah orang tua baik ayah maupun ibu dari anak keluarga perantau dan anak dalam keluarga perantau. Usia putra-putri berkisar 6 sampai 12 tahun, dan mereka tinggal di Desa Guwo Kecamatan Kemusu Kabupaten Boyolali. Informan yang terlibat dalam penelitian ini berjumlah 6 orang yang terdiri dari orang tua dan anak dalam 3 keluarga perantau.

  Hasil penelitian ini disimpulkan bahwa Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam bagi anak-anak dalam keluarga perantau yang ada di lingkungan Guwo sudah baik, hal ini ditunjukkan dengan berjalannya atau diimplementasikannya materi yang diajarkan meliputi akidah,syariat, dan akhlak. Problem yang dihadapi para orang tua perantau yaitu kehadiran orang tua dan keterbatasan pengetahuan pendidikan keagamaan orangtua. Upaya yang dilakukan orang tua yaitu cara anak diarahkan untuk mencari ilmu dengan belajar di TPA.

  DAFTAR ISI

  SAMPUL....................................................................................................................... i LEMBAR BERLOGO ................................................................................................. ii JUDUL ........................................................................................................................ iii PERSEMBAHAN PEMBIMBING ............................................................................ iv PENGESAHAN KELULUSAN .................................................................................. v PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN................................................................... vi MOTTO...................................................................................................................... vii PERSEMBAHAN ..................................................................................................... viii KATA PENGANTAR ................................................................................................ xi ABSTRAK ................................................................................................................. xii DAFTAR ISI ............................................................................................................. xiii DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ xvii

  

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ..................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ............................................................................................... 5 C. Tujuan Penelitian ................................................................................................ 6 D. Manfaat Penelitian .............................................................................................. 6 E. Penegasan Istilah ................................................................................................. 6 F. Sistematika Penulisan.......................................................................................... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................................... 11

A. Landasan Teori ............................................................................................... 11

  1. Pendidikan Agama Islam........................................................................... 11

  a. Pengertian Pendidikan .......................................................................... 11

  b. Pengertian Agama ................................................................................ 12

  c. Pengertian Islam ................................................................................... 13

  d. Pengertian Pendidikan Agama Islam ................................................... 13

  e. Pendidikan Agama Islam yang harus ditanamkan terhadap Anak ....... 15

  f. Metode yang harus diterapkan dalam proses pendidikan anak dikeluarga ................................................................................................. 20 g. Tujuan dan fungsi Pendidikan Agama Islam ....................................... 22

  2. Keluarga .................................................................................................... 24

  a. Pengertian Keluarga ............................................................................. 24

  b. Jenis Keluarga ...................................................................................... 25

  c. Fungsi Keluarga ................................................................................... 28

  d. Pengasuhan Anak ................................................................................. 31

  B. KAJIAN PUSTAKA ...................................................................................... 35

  

BAB III METODE PENELITIAN ......................................................................... 37

A. Jenis Pendekatan Penelitian ............................................................................ 37 B. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian .......................................................... 37 C. Subyek Penelitian ............................................................................................ 38 D. Sumber Data .................................................................................................... 38 E. Metode Pengumpulan Data.............................................................................. 39 F. Teknik Analisis Data........................................................................................ 40 G. Pengecekan Keabsahan Data ........................................................................... 42 H. Tahap-tahap Penelitian .................................................................................... 42

BAB IV PAPARAN DAN ANALISIS DATA ........................................................ 45

A. Paparan Data ................................................................................................... 45

  1. Keadaan Penduduk .................................................................................... 45

  2. Data Informan............................................................................................ 49

  3. Profil Subyek Penelitian ............................................................................ 49

  a. Profil Keluarga Ibu SD ......................................................................... 49

  b. Profil Keluarga Bapak MH .................................................................. 50

  c. Keluarga Ibu TR ................................................................................... 51

  4. Temuan Penelitian ..................................................................................... 51

  a. Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam dalam keluarga perantau ........ 51

  b. Problem pelaksanaan Pendidikan Agama Islam dalam keluarga perantau .................................................................................................... 57 c. Bagaimana usaha-usaha yang dilakukan orang tua dalam mengatasi problem tersebut ....................................................................................... 60

  5. Analisis Data ............................................................................................. 63

  a. Cara mengajarkan Pendidikan Agama Islam dalam keluarga perantau .................................................................................................... 63 b. Problem dalam pelaksanaan Pendidikan Agama Islam dalam keluarga perantau ..................................................................................... 67 c. Bagaimana usaha-usaha yang dilakukan orang tua perantau dalam mengatasi problem tersebut...................................................................... 69

  

BAB V PENUTUP .................................................................................................... 72

A. Kesimpulan...................................................................................................... 72

  B. Saran ................................................................................................................ 73 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 75 LAMPIRAN-LAMPIRAN

  DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Menurut Usia .............................................................. 45Tabel 4.2 Jumlah Penduduk Menurut Agama .......................................................... 46Tabel 4.3 Jumlah Penduduk Menurut Pendidikan ................................................... 47Tabel 4.4 Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian......................................... 48Tabel 4.5 Daftar Informan Keluarga Perantau ......................................................... 49

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran

  1 Surat Tugas Pembimbing Skripsi Lampiran

  2 Lembar Bimbingan Skripsi Lampiran

  3 Surat Permohonan Izin Penelitian Lampiran

  4 Surat Keterangan Setelah Penelitian Lampira

  5 Pedoman Wawancara Lampiran

  6 Verbatim Wawancara Lampiran

  7 Dokumentasi Lampiran

  8 Riwayat Hidup Penulis Lampiran

  9 Daftar Nilai SKK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pendidikan Agama Islam adalah pendidikan dengan melalui ajaran-

  ajaran agama Islam, yaitu berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan ia dapat memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran Agama Islam yang telah diyakininya secara menyeluruh, serta menjadikan ajaran Agama Islam itu sebagai suatu pandangan hidupnya demi keselamatan dan keselamatan hidup di dunia maupun di akhirat kelak. Pendidikan Agama merupakan bagian pendidikan yang amat penting yang berkenaan dengan aspek-aspek sikap dan nilai, antara lain akhlak dan keagamaan. Oleh karena itu pendidikan Agama juga menjadi tanggung jawab keluarga dan pemerintah (Zakiah Darajat, 2011:86).

  Jadi pada hakikatnya pendidikan bertujuan untuk membimbing anak menuju kedewasaan. Selain itu pendidikan juga mengajarkan pada anak tentang tugas kehidupannya, sehingga anak dapat membedakan hal yang benar dan salah.

  Menurut Ditbinpasiun “Pendidikan Agama Islam adalah suatu bimbingan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan dapat memahami apa yang terkandung di dalam Islam secara keseluruhan, meghayati makna dan maksud serta tujuannya dan pada akhirnya dapat mengamalkannya serta menjadikan ajaran-ajaran Agama Islam yang dianutnya itu sebagai pandangan hidupnya sehingga dapat mendatangkan keselamatan dan akhiratnya kelak”. Berkaitan dengan pendidikan maka Islam telah memerintahkan menuntut ilmu sejak dari kandungan sampai keliang kubur. Artinya sejak anak dalam kandungan sikap ibu, amal perbuatan ibu akan dapat mempengaruhi anak yang dikandungnya.

  Dengan demikian, anak yang kurang latihan-latihan keagamaan sejak kecil, kurang teladan langsung dari orang tua, atau kurang perhatian dan kontrol langsung dari orang tua, ia akan menjadi tidak terbiasa untuk menjalankan ajaran agamanya, misal sholat, sehingga kurang tertanamlah dalam jiwa pada anak tentang nilai-nilai atau keyakinanan tentang agama.

  Anak merupakan anugrah, karunia, dan amanat Allah SWT sebagai hasil pernikahan yang dijaga, dibina, dan dibimbing. Anak adalah buah hati belahan jiwa, tempat tempat bergantung dan generasi penerus dan cita-cita orang tua. Dengan demikian orang tua mempunyai tanggung jawab penuh terhadap anaknya dalam situasi dan kondisi apapun juga. Oleh karena itu, tugas dan tanggung jawab orang tua pada anaknya adalah membimbing anak agar menjadi hamba yang taat menjalankan ajaran agama (Fatah Yasin, 2008:206).

  Sebenarnya setiap anak terlahir dalam keadaan fitrah. Namun tanpa bimbingan dan arahan dari orang tua maka tidak menutup kemungkinan anak akan menyimpang dari ajaran islam. Maka dari itu orang tua memiliki kewajiban untuk membimbing dan mendidik anak agar tidak menyimpang dari fitrahnya. Oleh karena itu peran orang tua sangatlah berpengaruh terhadap anak kedepannya. anak akan berpegang teguh pada keyakinannya tergantung pada didikan orangtuanya. Karena sudah menjadi kewajiban dan tanggung jawab bagi orang tua untuk mendidik anaknya. Orang tua adalah pendidik utama dan terutama sebelum anak mengenal dunia luar. Kewajiban ini dipertegas dengan Q.S At-Tahrim : 6

  

ةَكِئ َلََم اَهْ يَلَع ُةَراَجِحْلاَو ُساَّنلا اَهُدوُقَو اًراَن ْمُكيِلْهَأَو ْمُكَسُفْ نَأ اوُق اوُنَمآ َنيِذَّلا اَهُّ يَأ اَي

َنوُرَمْؤُ ي اَم َنوُلَعْفَ يَو ْمُهَرَمَأ اَم َهَّللا َنوُصْعَ ي َلَ داَدِش ظ َلَِغ “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan

keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan

batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak

mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka

dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (Q.S. At-Tahrim 6).

  Keluarga merupakan tempat anak didik pertama-tama menerima pendidikan dan bimbingan dari orang tuanya atau anggota-anggota keluarga lainnya ( Zuhairini, 2004: 177). Suatu kehidupan keluarga yang baik, sesuai dan tetap menjalankan agama yang dianutnya merupakan persiapan yang baik untuk memasuki pendidikan sekolah, oleh karena itu melalui suasana keluarga yang demikian itu tumbuh perkembangan efektif anak secara “benar” sehingga ia dapat tumbuh dan berkembang secara wajar (Zakiah Daradjat, 2011:67). Namun sebaliknya jika suasana kelurga yang kurang baik maka akan berdampak tidak baik pula untuk anak.

  Jadi tugas utama keluarga bagi anak ialah sebagai peletak dasar bagi pendidikan akhlak dan pandangan hidup keagamaan.

  Lingkungan Guwo merupakan dukuh dari Kecamatan Kemusu Kabupaten Boyolali. Kebanyakan dari penduduk warganya adalah perantau. Penduduk merantau ke luar daerah untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarganya. Pekerjaan merantau ini begitu banyak menyita waktu dan perhatian, sehingga dapat mengurangi perhatian orang tua terhadap pendidikan agama bagi anaknya.

  Dengan banyak tersitanya waktu dan perhatian mereka itu, maka banyak anak-anak yang ditinggal di rumah, kurang mendapat perhatian, terutama dalam pendidikan agama Islamnya. Padahal anak merupakan bibit-bibit generasi muda penerus keluarga dan bangsa yang butuh perhatian dan bimbingan untuk mencapai cita-cita keluarga dan bangsa tersebut. Secara psikologis peran dan perhatian orang tua sangat terhadap pendidikan anaknya memiliki daya dorong yang kuat untuk menciptakan anak yang berjiwa baik. Oleh karena itu peran orang tua memang menentukan sekali dalam pendidikan Islam bagi anak-anaknya. Beberapa contoh interaksi antara orang tua dan anaknya yang bisa dilakukan dalam bimbingan keagamaan adalah semisal: 1.

  Menciptakan suasana yang agamis dan spiritual yang sesuai, baik di rumah maupun di luar rumah.

2. Mengalakkan mereka untuk mengikuti segala aktivitas agama.

  Namun contoh interaksi tersebut tidak dapat dilakukan sepenuhnya oleh beberapa keluarga perantau di Dusun Guwo, karena mereka tidak berkumpul dengan anak-anaknya setiap harinya. Walaupun demikian, ada beberapa keluarga perantau yang hidup harmonis walaupun mereka berjauhan. Artinya orang tua dapat memantau anak-anak mereka, meskipun hanya lewat telepon. Anak-anak mereka dapat menjadi orang sukses yang memiliki pendidikan agama Islam seperti anak-anak yang didampingi secara langsung orang tuanya.

  Berdasarkan uraian di atas dan melihat fenomena yang telah dikemukakan maka peneliti ingin mengadakan penelitian tentang

  “Problem Pelaksanaaan Pendidikan Agama Islam bagi Anak dalam Keluarga Perantau Muslim di Desa Guwo Kec Kemusu Kab Boyolali”.

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah yang penulis uraikan di atas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:

  1. Bagaimana pelaksanaan Pendidikan Agama Islam bagi anak-anak dalam keluarga perantau yang ada di lingkungan Guwo?

2. Apa sajakah problem yang dihadapi dalam pelaksanaaan Pendidikan

  Agama Islam bagi anak? 3. Bagaimana usaha-usaha yang dilakukan orang tua perantau dalam mengatasi problem tersebut?

C. Tujuan Penelitian 1.

  Mengetahui pelaksanaan Pendidikan Agama Islam bagi anak-anak dalam keluarga perantau yang ada di lingkungan Guwo.

  2. Mengetahui problem-problem yang dihadapi dalam pelaksanaaan Pendidikan Agama Islam bagi anak.

  3. Mengetahui usaha-usaha yang dilakukan orang tua perantau dalam mengatasi problem tersebut.

D. Manfaat Penelitian

  Hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan informasi yang jelas tentang pendidikan agama Islam bagi anak-anak dalam keluarga perantau.

  Dari informasi tersebut diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis maupun praktis, yaitu:

  1. Secara Teoretis Diharapkan hasil penelitian ini memberi sumbangan pemikiran pelaksanaan Pendidikan Agama Islam khususnya lembaga informal

  (keluarga) dalam menghadapi perkembangan zaman.

  2. Secara Praktis Diharapkan hasil penelitian ini dapat membantu pendidik dan orang tua dalam mendidik anak khususnya bagi keluarga dengan tipe perantau.

E. Penegasan Istilah

  Untuk menghindari adanya kemungkinan penafsiran yang salah tentang istilah yang digunakan dalam penulisan judul skripsi di atas, maka penulis merasa perlu untuk memberikan penegasan terlebih dahulu pada istilah-istilah yang terdapat dalam judul, dan pembatasan misalnya sebagai berikut: 1.

  Pendidikan Agama Islam Pendidikan agama Islam usaha yang lebih khusus ditekankan untuk mengembangkan fitrah keberagaman peserta didik agar lebih mampu memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran Islam. Implementasi dari pengertian ini, pendidikan Agama Islam merupakan komponen yang tidak terpisahkan dari sistem pendidikan Islam. Bahkan tidak berlebihan dikatakan bahwa pendidikan Agama Islam berfungsi sebagai jalur pengintegrasian wawasan Islam dengan bidang-bidang studi yang lain. Implementasi lebih lanjut, pendidikan Agama Islam harus sudah dilaksanakan sejak dini sebelum peserta didik memperoleh pendidikan atau pengajaran ilmu yang lain (Muhaimin, 2001:76). Bahkan sejak dalam kandungan anak sudah bisa diajarkan PAI.

  Pendidikan Agama Islam yang dimaksud dalam penelitian ini adalah usaha orang tua dalam menyiapkan anaknya untuk menyakini, memahami, dan mengamalkan ajaran agama Islam sehingga menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT dan berakhlak mulia dalam kehidupannya.

2. Anak

  Dalam pandangan Islam, anak merupakan amanah (titipan) Allah Swt yang harus dijaga, dirawat, dan dipelihara dengan sebaik-baiknya oleh setiap orang tua. Sejak lahir anak telah diberikan berbagai potensi yang dapat dikembangkan sebagai penunjang kehidupannya di masa depan (Khorida & Fadillah, 2014:44). Yang penulis maksudkan adalah anak dari keluarga para perantau di Dusun Guwo yang berumur antara 6-12 tahun, atau anak usia sekolah. Sebagai individu anak, secara psikologis masih membutuhkan bimbingan dan didikan dari kedua orang tuanya, dan secara ekonomis mereka masih bergantung atau menjadi tanggung jawab kedua orang tua sepenuhnya.

3. Keluarga Perantau

  Keluarga adalah lingkungan yang pertama berinteraksi dengan anak. Keluarga adalah lembaga pendidikan pertama karena anak pertama- tama mendapatkan pendidikan dan bimbingan ( Hasbullah, 2009:38).

  Dalam kaitannya dengan pendidikan agama Islam, keluarga yang dimaksud disini adalah orang dewasa yang bertanggung jawab terhadap pengasuhan anak dalam kelurga perantau.

  Perantau, berasal dari kata “rantau” yang artinya daerah (tanah,negeri) di luar daerah (negeri) sendiri atau daerah di luar kampung halaman. Mendapat awalan pe- menjadi perantau yang artinya “orang yangmencari penghidupan, ilmu dan sebagainya di negeri orang, atau pengembara atau orang asing” (Daryanto, 1997: 503).

  Keluarga perantau yang dimaksud adalah keluarga di Lingkungan Guwo yang dalam memenuhi kebutuhan hidupnya mereka mencari penghasilan di kota atau daerah lain, misalnya di Jakarta. Mereka menetap beberapa saat di daerah rantau kemudian pulang ke kampung halaman, dan setelah itu kembali lagi ke daerah rantau mereka, begitu seterusnya. Ketika mereka di daerah rantau, anak-anak mereka ditinggalkan di rumah atau di kampung halaman.

  Berdasarkan penegasan istilah di atas, maka dapat disimpulkan bahwa “Problem Pendidikan Agama Islam bagi Anak dalam Keluarga Perantau Muslim adalah Problem apa saja yang dihadapi oleh keluarga perantau dalam melaksanakan pendidikan Agama Islam bagi anak (sebagai wujud dari pendidikan informal) dan bagaimana upaya pemecahan yang dilakukan para perantau di Lingkungan Guwo Kecamatan Kemusu Kabupaten Boyolali”.

F. Sistematika Penulisan

  Dalam penelitian ini, penulis menyusun ke dalam 5 (lima) bab yang rinciannya adalah sebagai berikut:

  BAB I Berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah,

  tujuan penelitian, manfaat penelitian, penegasan istilah, dan sistematika penulisan tentang Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam bagi anak dalam keluarga perantau di Desa Guwo kecamatan Kemusu Kabupaten Boyolali .

  BAB II

  berisi tentang kajian pustaka yang terdiri atas pengertian pendidikan, agama, Islam, pendidikan agama Islam,pendidikan agama Islam yang harus ditanamkan pada anak,metode yang harus diajarkan pada anak,tujuan dan fungsi pendidikan agama Islam , keluarga, jenis keluarga, fungsi keluarga,dan pengasuhan anak .

  

BAB III bagian ini memuat uraian tentang metode dan langkah-

  langkah penelitian secara operasional yang meliputi pendekatan penelitian, jenis penelitian, lokasi penelitian yang berada di Desa Guwo Kecamatan Kemusu Kabupaten Boyolali, sumeber data, analisis data, dan pengecekan keabsahan

  BAB IV

  bagian ini berisi tentang paparan dan analisis data tentang gambaran umum lokasi penelitian di Desa Doplang Kecamatan Kemusu Kabupaten Boyolali yang mencakup profil setiap keluarga, mata pencaharian, dan jumlah keluarga yang di tinggal merantau. Berisi tentang bagaimana cara oang tua mengajarkan Pendidikan Agama Islam kepada anaknya.

  BAB V

  bagian ini merupakan bab terakhir dalam penulisan yang memuat kesimpulan dan saran.

BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori 1. Pendidikan Agama Islam a. Pengertian Pendidikan Dalam arti sederhana pendidikan sering diartikan sebagai usaha

  manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan. Dalam perkembangannya, istilah pendidikan atau paedagogie berarti bimbingan atau pertolongan yang diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa agar ia menjadi dewasa (Hasbullah, 2009:1). Selanjutnya, pendidikan diartikan sebagai usaha yang dijalankan oleh seseorang atau kelompok orang lain agar menjadi dewasa atau mencapai tingkat hidup atau penghidupan yang lebih tinggi dalam arti mental (Sudirman, 1992:4).

  Menurut Muhaimin bahwa pendidikan adalah upaya yang secara sadar dirancang untuk membantu seseorang atau sekelompok orang dalam mengembangkan pandangan hidup (bagaimana orang akan mempelajari dan memanfaatkan hidup dan kehidupannya), sikap hidup, dan kesimpulan hidup, baik yang bersifat manual (petunjuk praktis), maupun mental sosial (Muhaimin, 2001:37).

  Dapat ditarik kesimpulan bahwa pendidikan adalah usaha sadar yang diberikan orang dewasa dalam menanamkan, membina dan mengembangkan potensi setiap anak didik agar menjadi manusia utama yang berakhlak mulia yang terwujud dalam berfikir, bertindak, bersikap dan mempunyai ketrampilan yang berguna bagi nusa dan bangsa.

  b.

  Pengertian Agama Agama secara etimologi berasal dari bahasa Sansekerta yakni kata “a” yang berarti “tidak” dan “gama” yang berarti “kacau”.

  Berdasarkan pengertian ini maka orang yang beragama kehidupannya tidak kacau, akan teratur, karena memiliki petunjuk yang bersumber dari agama itu. Secara Terminologi Agama menurut Frezer dalam Aslam Hadi yaitu menyembah atau menghormati kekuatan yang lebih agung dari manusia yang dianggap mengatur dan menguasai jalannya alam semesta dan jalannya peri kehidupan manusia (Syafaat, 2008:11). Menurut Harun Nasution pengertian agama berdasarkan asal kata, yaitu al-

  Din , religi (relegere, religare) dan agama. Al-Din (semit) berarti

  undang-undang atau hukum. Kemudian dalam bahasa Arab, kata ini mengandung atau menguasai, menundukkan, patuh, utang, balasan, kebiasaan. Sedangkan dari kata religi (Latin) atau relegere berarti mengumpulkan dan membaca. Kemudian religare berarti mengikat. Adapun kata agama terdiri dari ( a= tidak; gam=pergi) mengandung arti tidak pergi, tetap di tempat atau diwarisi turun- temurun (Jalaluddin, 1996:12).

  c.

  Pengertian Islam Secara Etimologi kata barasal dari bahasa Arab yaitu: Salam yang artinya selamat, aman, setosa, yaitu aturan hidup yang menyelamatkan manusia di dunia dan di akhirat. Aslama yang artinya menyerah atau masuk Islam, yaitu agama yang menyerahkan diri kepada Allah, tunduk dan taat kepada hukum Allah tanpa tawarmenawar. Silmun yang artinya keselamatan atau perdamaian, yakni Agama yang mengajarkan hidup yang damai dan selamat. Sulamun yang artinya tangga, kendaraan yakni peraturan yang dapat mengangkat derajat kemanusiaan yang dapat mengantarkan orang kepada kehidupan yang bahagia.

  Secara terminologi Islam adalah agama yang diajarkan oleh nabi Muhammad SAW berpedoman pada kitab suci Al- Qur’an yang diturunkan ke dunia melalui wahyu Allah SWT.

  d.

  Pengertian Pendidikan Agama Islam Pendidikan Agama Islam menurut para ahli juga beragam, sebagaimana yang dikemukakan berikut ini:

  Menurut H. M. Arifin: “Pendidikan Agama Islam adalah usaha orang dewasa muslim yang bertaqwa secara sadar mengarahkan dan membimbing pertumbuhan dan perkembangan fitrah (kemampuan dasar) anak didik melalui ajaran Islam kearah titik maksimal pertumbuhan dan perkembangan”.

  Menurut Abdurrahman Shaleh: “Pendidikan agama Islam adalah usaha berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar kelak setelah pendidikannya dapat memahami dan mengamalkan ajaran Islam serta menjadi dasar Way Of Life

  ” Menurut Ahmad D. Marimba: “Pendiidkan Islam adalah usaha bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan hukum ajaran agama

  Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran- ukuran Islam”.

  Menurut Kamr ani Buser. “Pendidikan Islam adalah pendidikan yang merajuk kepada Alquran dan Sunnah”. Sebagai instrumen kehidupan pendidikan adalah upaya manusia untuk mengembangkan kualitas hidup untuk dunia dan akhirat. Dengan kata lain, pendidikan adalah upaya memanusiakan manusia (Masdub, 2015:2-3).

  Dari beberapa pendapat diatas, dapat dipahami bahwa pendidikan agama Islam adalah usaha orang dewasa untuk mengembangkan potensi yang ada pada diri setiap anak agar nantinya mereka bisa menjalani kehidupan sesuai dengan ajaran Islam dengan pedoman Alquran dan Hadits demi keselamatan dan kesejahteraan hidup didunia dan di akhirat kelak. e.

  Pendidikan Agama Islam yang harus ditanamkan terhadap Anak Ajaran Islam secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi tiga, yakni akidah, syariat, dan akhlak. Ketiga ajaran pokok ini selengkapnya akan dijeskan sebagai berikut:

  1). Akidah Secara etomologis, akidah adalah berasal dari kata

  „aqada

  yang berarti ikatan atau keterkaitan, dua utas tali dalam satu

  buhul yang bersambung. Aqa

  d berarti pula “janji”, karena janji merupakan ikatan kesepakatan antara dua orang yang mengadakan perjanjian. Secara terminologi, akidah adalah sesuatu yang mengharuskan hati membenarkannya, yang membuat jiwa tenang dan menjadi kepercayaan yang bersih dari kebimbangan dan keraguan (Ahamd Taufiq & Muhammad Rohmadi, 2011:15). Pendidikan Islam dalam keluarga harus memperhatikan pendidikan akidah Islamiyah, di mana akidah itu merupakan inti dasar keimanan seseorang yang harus ditanamkan kepada anak sejak dini. Sejalan dengan firman Allah:

  ٌٌ

  ميِظَع ٌمْلُظَل َكْرِّشلا َّنِإ ۖ ِ َّللَّاِب ْكِرْشُت َلِ َّيَنُب اَي ُهُظِعَي َوُهَو ِهِنْب ِلِ ُناَمْقُل َلاَق ْذِإَو

  “Dan ingatlah ketika Lukman berkata kepada anaknya di waktu ia

  memberi pelajaran kepadanya: Hai anakku janganlah kamu mempersekutukan Allah,sesungguhnya mempersekutukan Allah

  benar- benar merupakan kedlaliman yang besar,” (QS.

  Luqman:13). Dari ayat tersebut menjelaskan bahwa akidah harus ditanamkan kepada anak yang merupakan dasar pedoaman hidup seorang muslim. Dengan demikian pendidikan agama dalam keluarga menurut Islam hendaknya dikembalikan kepada pola pendidikan yang dilaksanakan Luqman dan anaknya. Dapat dikatakan bahwa Islam bukan hanya sekedar agama ritual belaka, dan bukan sekedar ide-ide teologi atau kepasturan, akan tetapi Islam adalah suatu kehidupan tertentu, di mana setiap muslim dan seluruh kaum muslim wajib menjalani kehidupan sesuai dengan aturan- aturan yang ada dalam hukum syar’i (Mansur, 2005:325-326).

  Pokok bahasan Akidah Islam dibagun atas enam dasar keimanan yang disebut Arkanul Iman (rukun iman), yang tersimpul dalam syahatain (dua kalimat syahadat). Rukun iman merupakan pokok bahasan aqidah Islam, terdiri dari iman kepada: Allah, para malaikat, kitab-kitab, para rasul, hari akhirat, dan ketentuan Alla (qadha dan qadar).

  b). Syariat Syaraiat atau

  syar‟ secara harfiah dari kata syara‟a berarti menandai atau menggabar jalan yang jelas menuju sumber air.

  Dengan demikian syariat mempunyai arti jalan kehidupan yang baik, yaitu nilai-nilai agama yang diungkapkan secara fungsional dan dalam makna yang konkret, yang ditunjukan untuk mengarahkan kehidupan manusia(Nina Aminah,2014:66). Firman Allah SWT dalam al-

  Qur’an menyebutkan:

  

َنوُمَلْعَ ي َلَ َنيِذَّلا َءاَوْهَأ ْعِبَّتَ ت َلََو اَهْعِبَّتاَف ِرْمَْلْا َنِم ٍةَعيِرَش ٰىَلَع َكاَنْلَعَج َّمُث

Kemudian kami jadikan kamu (Muhammad) berada di atas

suatu syariat (peraturan) dari urusan (agama itu), maka

ikutilah syariat itu dan janganlah kamu ikuti hawa nafsu

orang-orang yang tidak mengetahui (QS. Al-Jatsiyah[45]:18).

  Ada tujuh kata yang seakar dengan syariat yang terdapat dalam Al- Qur’an. Sementara itu syariat berarti aturan hidup, pedoman hidup, dan jalan, yang harus diikuti untuk kebahagiaan hidup.

  Syariat Islam pada dasarnya terbagi atas dua bagian besar;

  1. Ibadah, yaitu tata cara aturan Ilahi yang mengatur hubungan ritual langsung antara hamba dengan Tuhannya, dendan cara yang diatur dalam Al-

  Qur’an dan sunnah. Ibadah yang dimaksud ialah merupakan pokok-pokok ibadah yang dirumuskan dalam Arkanul Islam (rukun-rukun Islam), antara lain: Thaharah, Shalat, Zakat, Shaum, Haji.

  2. Muamalah yaitu bentuk peribadatan yang bersifat umum pelaksanaannya tidak seluruhnya diberikan contoh langsung oleh Nabi SAW. Beliau hanya meletakkan prinsip-prinsip dasar, sedangkan pengembangannya diserahkan kepada kemampuan dan daya jangkau pikiran umat. Ibadah ini mencakup aturan-aturn keperdataan. Seperti hubungan yang menyangkut ekonomi, bisnis, jual-beli, utang-piutang, perbankan, perkawinan, pewarisan dan sebagainya. Juga aturan-aturan hukum atau hukum publik, seperti pidana, tata negara (Ahmad Taufiq & Muhammad Rohmadi, 2011:20-24).

  c). Akhlak perkataan akhlak berasal dari bahasa Arab, “khuluqun” artinya budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat. Persesuaian dengan “khalqun” yang berarti: kejadian, erat hubungannya dengan “khaliq” dan makhlauq yang berarti diciptakan.

  Secara terminologi menurut Ibnu Miskawaih akhlak adalah keadaan jiwa seseorang yang mendorongnya untuk melakukan suatu perbuatan tanpa melalui pertimbangan pikiran lebih dulu. Sedang menurut al-Ghazali akhlak adalah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa, dari sifat itu timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah, dengan tidak memerlukan pertimbangan pikiran terlebih dahulu. Jadi menurut ibnu Miskawaih dan al-Ghazali, akhlak adalah sesuatu dalam jiwa yang mendorong seseorang mempunyai potensi-potensi yang sudah ada sejak lahir. Dan manusia akan menjadi sempurna jika mempunyai akhlak terpuji (al-akhlaq al-mahmudah) serta menjauhkan segala akhlak tercela (al-akhlaq al-mazmumah) (Mansur, 2005:221-222).

  Dilihat dalam kehidupan sehari-hari akhlak Islam dibagi menjadi tiga pokok, yaitu:

  1. Akhlak terhadap Allah Akhlak kepada Allah adalah tidak menyekutukan

  Allah,bertaqwa kepada Allah mencintai Allah dan yang paling penting adalah percaya bahwa Allah itu ada dan abadi.

  2. Akhlak terhadap Sesama Manusia Akhlak ini bisa dilakukan dengan siapa saja seperti, kepada diri sendiri, teman, orang tua, keluarga, dan masyarakat.

  Akhlak terbagi menjadi dua jenis yaitu akhlak mahmudah dan akhlak madzmumah. Akhlak mahmudah ialah segala tingkah laku yang terpuji (yang baik), yang biasa juga dinamakan fadlilah (kelebihan/keutamaan). Sedangkan akhlak

  madzmumah adalah segala tingkah laku yang tercela/jelek.

  Diantara akhlak mahmudah yang dikemukakan ahli akhlak dan tasawuf meliputi. Setia (al-amanah), pemaaf (al-afwu), benar (ash-shidiq), menepati janji (al-wafa), adil (adl), memelihara kesucian diri (al-ifafah), malu (al-

  haya‟), berani (saja‟ah).

  Adapun akhlak madzmumah (qabibah) meliputi egois (ananiah), lacur (al-baghyu), kikir (al-bukhlu), dusta

  (albuhtan), minum khamar (al-khamru) khianat (al-khianat), aniaya (ad-dhulmu), pengecut (al-jubn), perbuatan dosa besar (al-fayahisy), amarah (al-ghadhab).

3. Akhlak terhadap Lingkungan

  Ahklak terhadap lingkungan di antaranya akhlak kepada tumbunhan, hewan, benda-benda tidak bernyawa. Dalam hal ini manusia harus selalu menjaga dan tidak boleh merusak apa yang telah Allah ciptakan di muka bumi ini (Nina Aminah, 2014:69-73).

  f. Beberapa Metode yang harus diterapkan dalam proses pendidikan bagi anak di keluarga:

  1. Metode Keteladanaan Keteladanan dalam pendidikan merupakan metode yang berpengaruh dan berbakti paling berhasil dalam mempersiapkan dan membentuk aspek moral, spiritual, dan etos kerja. Hal ini karena pendidik adalah figur terbaik dalam pandangan siswa.

  2. Metode Pembiasaan Pendidik dalam segala bentuk dan keadaannya, jika mengambil metode islam dalam mendidik kebiasaan, membentuk akidah, dan budi pekerti, maka pada umumnya, anak-anak akan tumbuh dalam akidah islam yang kokok dan sesuai dengan ajaran Al-

  Qur’an. Oleh karena itu, hendaknya orang tua memberikan hak dan kewajiban kepada anak dengan pengajaran, pembiasaan, dan pendidikan akhlak.

  3. Metode kisah Metode kisah atau cerita mempunyai pengaruh tersendiri bagi jiwa dan akal. Kisah tentang sejarah atau kejadian di masa lalu dapat diambil hikmahnya. Misalnya kisah tentang kaum atau orang yang durhaka kepada Allah. Dengan menanyakan kembali setelah bercerita kepada anak apa akibat dari orang tentang kaum yang tidak mengikuti jalan yang benar dapat berpengaruh pada jiwa dan akal.

  4. Metode Nasihat Orang tua memberikan nasihat kepada anaknya, sebab metode nasihat dapat membukakan mata hati anak tentang sesuatu dan mendorongnya kepada situasi yang lebih baik, menghiasinya dengan akhlak mulia, serta memberikan dengan prinsip-prinsip keteladanan islam.

  5. Metode Ganjaran dan Hukuman Pendidikan Islam telah memberikan perhatian besar bagi hukuman, baik hukuman spiritual, maupun material. Hukuman ini telah diberikan batasan dan persyaratan, dan pendidik tidak boleh melanggar. Sangat bijaksana, jika orang tua di dalam keluarga meletakkan sikap ramah tamah dan lemah lembut, pada tempat yang sesuai (Abdullah Nashih Ulwan, 1995:60) .

  Langkah-langkah yang dilakukan seperti pengamalan berupa gambaran yang jelas perihal yang akan dipelajari, pembiasaan keutamaan dapat membentuk sikap kepribadian anak yang dilaksanakan dalam ruang lingkup proses pengaruh mempengaruhi dan mewujudkan dalam kehidupan sehari-hari. Keteladaan dengan memperkenalkan dan memebri tempat yang utama kepada Nabi Muhammad SAW yang merupakan suri tauladan yang baik. Penghayatan nilai-nilai Islam dengan memberi motivasai seseorang untuk mengamalkan nilai-nilai tertentu dalam wujud perbuatan dan tingkah laku terpuji (Helmawati, 2001:57).

  Dalam pendidikan agama Islam bagi anak ada hal pokok yang harus diajarkan orang tua kepada anaknya yaitu pendidikan Akhlak yang diterapkan untuk usia anak 6 tahun ke atas.

  g.

Dokumen yang terkait

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA KELAS IV-VI SD NEGERI DOKOROI KEC. WIROSARI KAB. GROBOGAN TAHUN 2005/2006 - Test Repository

0 0 75

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM LINGKUNGAN KELUARGA SINGLE PARENT DI DESA MORODEMAK KEC. BONANG KAB. DEMAK TAHUN 2007 - Test Repository

0 1 83

USAHA-USAHA GURU AGAMA DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI KELAS II MTs AL MANAR DESA BENER KEC.TENGARAN KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2006/2007 - Test Repository

0 1 105

MODEL PENDIDIKAN ISLAM DALAM KELUARGA MUSLIM DI LINGKUNGAN PONPES DESA BENER KEC.TENGARAN KAB.SEMARANG TAHUN 2009 - Test Repository

0 0 102

PROBLEMATIKA PENGAJARAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK AUTIS DI LEMBAGA PENDIDIKAN TALENTA KIDS SALATIGA TAHUN 2010 - Test Repository

0 0 86

PERANAN KELUARGA TERHADAP ANAK DALAM PELAKSANAAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI RW. 08 KELURAHAN BERGAS LOR, KECAMATAN BERGAS, KABUPATEN SEMARANG - Test Repository

0 0 91

HUBUNGAN PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KELUARGA DENGAN KEPRIBADIAN REMAJA DI DUKUH DONGANTI, DESA NGLEMBU, KEC. SAMBI, KAB. BOYOLALI TAHUN 2015 - Test Repository

0 0 154

PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEMBENTUK PRIBADI MUSLIM SISWA SMP AL-MAS’UDIYYAH BANDUNGAN, KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 - Test Repository

0 1 110

PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA KELUARGA NIKAH BEDA AGAMA DI DUSUN NGIPIK DESA CANDI KEC. BANDUNGAN KAB. SEMARANG TAHUN 2015 - Test Repository

0 0 115

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK AKAD BANTUAN HEWAN KAMBING BERSYARAT DI DESA TLEPAT, KEL. BANYUSRI, KEC. WONOSEGORO, KAB. BOYOLALI - Test Repository

0 2 87