HUBUNGAN INTENSITAS SHALAT TAHAJUD DAN SIKAP TAWADHU’ DI PONDOK PESANTREN AL- MUNTAHA KEL.CEBONGAN KEC.ARGOMULYA KOTA SALATIGA TAHUN 2016 SKRIPSI

  

HUBUNGAN INTENSITAS SHALAT TAHAJUD DAN

SIKAP TAWADHU’ DI PONDOK PESANTREN AL-

MUNTAHA KEL.CEBONGAN KEC.ARGOMULYA

KOTA SALATIGA TAHUN 2016

SKRIPSI

  

Disusun Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh :

SITI FAIZAH

  

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2016

  

MOTTO

  “Dan orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah mereka yang paling

  

baik akhlaknya” (HR.Ahmad)

  

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirobbil ‟alamin dengan rahmat dan hidayah Allah SWT

  skripsi ini telah selesai. Skripsi ini saya persembahkan kepada:

  1. Bapak (Bunari) Ibu (Sudati) sebagai wujud baktiku padanya, yang senantiasa mencurahkan kasih sayang dan doanya untukku dan beliau selalu mendukung dan memotivasiku semoga beliau diberikan panjang umur dan kesehatan.

  2. Saudara-saudaraku (Mb Mun, Mz Basori, Mz Aji, Mb Royah, Mz Madi, dan Taufik) yang selalu mendukungku dan selalu mendoakanku

  3. Ibu Nyai Hj. Siti Zulaikho selaku pengasuh PPTQ Al-Muntaha yang selalu mendoakanku.

  Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan banyak rahmat dan hidayah-Nya, sehingga bisa menikmati indahnya Islam di dunia ini. Sholawat serta salam selalu tercurahkan pada junjungan Nabi Agung Muhammad SAW yang telah membimbing manusia dari zaman kegelapan hingga zaman yang terang benderang dan yang selalu dinantikan syafaatnya di hari kiamat kelak. Segala syukur penulis panjatkan sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir skripsi dengan judul

  “HUBUNGAN INTENSITAS

SHALAT TAHAJUD DAN SIKAP TAWADHU’ DI PONDOK PESANTREN AL-MUNTAHA CEBONGAN SALATIGA TAHUN 2016 ”

  Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar S1 Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Jurusan Pendidikan Agama Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari bahwa masih banyak sekali kekurangan di dalamnya. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak penulis tidak akan bisa menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :

  1. Bapak Dr. H. Rahmat Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga

  2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

  3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag. selaku ketua jurusan Pendidikan Agama Islam

  4. Bapak Dr.M.Gufron, M.Ag. selaku dosen pembimbing skripsi yang telah mencurahkan pikiran, tenaga, dan pengorbanan waktunya dalam upaya

  5. Bapak Yedi Efriadi, M.Ag. selaku pembimbing akademik.

  6. Bapak dan Ibu Dosen serta karyawan IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu, semangat, dan inspirasinya kepada penulis.

  7. Ustadz Nasif Ubadah selaku wakil pengasuh pondok pesantren al-Muntaha yang telah senatiasa memberikan masukan dan membagi informasi kepada penulis sehingga penelitian lancar.

  8. Sahabat-sahabat seperjuangan di PPTQ Al-Muntaha (Putri, Afif, Fitri, Mila, Mava, Sofi, Janah, Maslahah). Tetap dalam semangat nafas perjuangan

  9. Keluarga kecil di PPTQ Al-Muntaha (Kenul, Elo, Cusna, Heni, Rida). Yang telah menemani suka duka, tetap dalam semangat nafas perjuangan

  10. Semua santri di PPTQ Al-Muntaha yang telah memperlancar dalam penulisan skripsi ini

  11. Teman-teman seperjuangan angkatan 2012 IAIN Salatiga.

  12. Semua pihak yang telah memabantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, baik secara langsung maupu tidak langsung.

  Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi semua orang pada umumnya. Saran dan kritik yang membangun sangat diperlukan dalam kesempurnaan skripsi ini.

  Salatiga, 05 September 2016 Penulis

  Siti Faizah

  

ABSTRAK

Faizah, Siti. 2016.

  “Hubungan Intensitas Shalat Tahajud dan Sikap Tawadhu‟ Santri di Pondok Pesantren al-Muntaha Cebongan Salatiga Tahun 2016 .

  Skripsi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Jurusan Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing : Dr.M.Gufron, M.Ag Kata Kunci : Intensitas Shalat Tahajud dan Sikap Tawadhu‟ Santri.

  Salat tahajud adalah shalat sunnah yang dikerjakan pada malam hari sesudah mengerjakan shalat is ya‟ sampai terbitnya fajar dan sesudah bangun dari tidur, meskipu itu hanya sebentar. Hukum shalat tahajud adalah sunnah

  mu‟akkad,

  yaitu sunnah yang sangat di anjurkan untuk di kerjakan sedangkan makna secara istilah, tahajud adalah shalat sunnah yang di kerjakan setelah terlebih dahulu tidur malam.

  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1). Intensitas shalat tahajud di Pondok Pesantren Al-Muntaha Cebongan Salatiga Tahun 2016. 2). Sikap tawadhu‟ di Pondok Pesantren Al-Muntaha Cebongan Salatiga Tahun 2016. 3). Adakah hubungan intens itas shalat tahajud dengan sikap tawadhu‟ di Pondok Pesantren Al-Muntaha Cebongan Salatiga Tahun 2016. Metode penelitian yang digunakan penelitian kuantitatif, menggunakan metode pengumpulan data berupa angket dan dokumtasi, menggunakan analisis presentasi dan product moment.

  Hasil dari pengujian hipotesis penelitian menunjukkan bahwa: 1) intyensitas shalat tahajud menunjukkan hasil sebagai berikut sekor A dengan kategori sangat baik berjumlah 4 responden dengan presentase 8,3%, sekor B dengan kategori baik berjumlah 37 responden dengan presentase dengan 77,1%, sekor C dengan kategori cukup berjumlah 7 responden dengan presentase 14,6%. 2) sikap tawadhu‟ santri menunjukkan hasil sebagai berikut : sekor A dengan kategori sangat baik berjumlah 19 responden dengan presentase 39,6%, sekor B dengan kategori baik berjumlah 24 responden dengan presentase 50%, sekor C dengan kategori cukup berjumlah 5 responden dengan presentase 10,4%. 3) tidak ada hubungan yang siknifikasikan antara intensitas shalat tahajud dan sikap menunjukkan 0,048, artinya tawadhu‟ santri dari hasil perhitungan berdasarkan table r product mament lebih besar atau sama dengan r tabel pada N = 48 pada taraf signifikasi adalah 0.368 dan yang diperoleh adalah 0.048, lebih kecil dari r tabel yang berarti lebih kecil dari r tabel. Maka dapat di

  shalat tahajud dan sikap tawadhu‟ di pondok pesantren Al-Muntaha Kel. Cebongan Kec. Argomulya Kota Salatiga. Segingga hipotesis di tolak.

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i HALAMAN BERLOGO ................................................................................. ii HALAMAN NOTA PEMBIMBING ............................................................... iii HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iv PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ...................................................... v MOTTO ........................................................................................................... vi PERSEMBAHAN ............................................................................................ vii KATA PENGANTAR ..................................................................................... viii ABSTRAK ....................................................................................................... xi DAFTAR ISI .................................................................................................... x DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiii DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiv

  BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1 A. ............................................................................................... Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1 B. ............................................................................................... Rum usan Masalah ................................................................................. 6 C. ............................................................................................... Tujua n Penelitian .................................................................................... 6 D. ............................................................................................... Hipot esis ................................................................................................. 7

  E. ............................................................................................... Manf aat Penelitian ................................................................................. 7 F. ............................................................................................... Defin isi Operasional ............................................................................... 8 G. ............................................................................................... Meto de Penelitian………………………………………………...10 H. ............................................................................................... Siste matika Penulisan ........................................................................... 16

  BAB II KAJIAN PUSTAKA ........................................................................... 18 A. ............................................................................................... Shalat Tahajud……………………………………………………18 1. .......................................................................................... Peng ertian Sha lat Tahajud…………………………………….18 2. .......................................................................................... Wakt u Shalat Tahajud………………………………………...22

  3. .......................................................................................... Juml ah Rekaat Shalat Tahajud……………………………….23 4. .......................................................................................... Keut amaan Shalat Tahajud…………………………………...23 5. .......................................................................................... Khik mah Shalat Tahajud .................................................................. 25

  B. ............................................................................................... Sikap

  C. ............................................................................................... Hubu ngan Shalat Tahajud Dengan

Sikap Tawadhu‟ .............................. 29

  BAB III HASIL PENELITIAN ....................................................................... 34 A. ............................................................................................... Gam baran Umum Lokasi Penelitian dan Subjek Penelitian ................. 34 B. ............................................................................................... Peny ajian Data....................................................................................... 40

  BAB IV ANALISIS DATA ............................................................................. 45 A. ............................................................................................... Anali sis Pertama..................................................................................... 45 B. ............................................................................................... Anali sis Kedua ....................................................................................... 57

  BAB V PENUTUP ........................................................................................... 63 A. ............................................................................................... Kesi mpulan ........................................................................................... 63 B. ............................................................................................... Saran

  ....................................................................................................... 64 DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................

  RIWAYAT HIDUP PENULIS ........................................................................ LAMPIRAN-LAMPIRAN ...............................................................................

  DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Daftar nama responden pondok al-Muntaha .................................... 41Tabel 4.1 Distribusi frekuensi jawaban shalat tahajud..................................... 46Tabel 4.2 Jawaban angket shalat tahajud ......................................................... 47Tabel 4.3 Prosentase shalat tahajud ................................................................. 50 Tabel 4.

  4 Distribusi frekuensi jawaban sikap tawadhu‟ .................................. 52

Tabel 4.5 Daftar nilai sikap tawadhu‟………………………………………...53Tabel 4.6 Prosentase sikap tawadhu‟…………………………………………56Tabel 4.7 Product moment

  ……………………………………………………58

  Lampiran 1 Angket Shalat Tahajud

Lampiran 2 Angket Sikap Tawadhu‟

  Lampiran 3 Nota Pembibing Lampiran 4 Surat Pengatar Lembaga Lampiran 5 Surat Keterangan Penelitian Lampiran 6 Lembar Konsultasi Lampiran 7 Lembar SKK Lampiran 8 Daftar Riwayat Hidup Lampiran 9 Dokumentasi dahulu tidur malam.Shalat tahajud adalah shalat sunnah yang dikerjakan pada malam hari yang waktunya yaitu diantara sesudah shalat isya‟ sampai terbitnya fajar dan dengan catatan dilakukan sesudah tidur, meskipun itu hanya sebentar. Hukum shalat tahajud adalah sunnah

  mu‟akkad, dan sunnahmu‟akad artinya

  sunnah yang di anjurkan unt uk di kerjakan(Muhlisin,2014:35).”Shalat tahajud dapat menghapuskan dosa dan mendatangkan ketenangan dan menghindarkan dari segala penyakit.(Sholeh,2003:2)

  Anjuran melaksanakan shalat tahajud ini diperkuat dengan adanya dalil dari Al- qur‟an dan Al-Hadist.Alquran merupakan kalamullah yang menjadi pedoman bagi seluruh manusia terutama para hamba Allah SWT. Dan berikut merupakan ayat Al- qur‟an yang berisi perintah untuk melaksanakan sholat tahajud yaitu:

  1. Q.S Al- Isra‟:79

                Artinya : “Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah

  kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; Mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang Terpuji

  ”. (Q.S Al-Isra‟:79)

  2. QS. Adz Dzaariyaat 15-18

  

              

            

  Artinya : “Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu berada dalam

  taman-taman (syurga) dan mata air- mata air, sambil menerima segala pemberian Rabb mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu di dunia adalah orang-orang yang berbuat kebaikan. Di dunia mereka sedikit sekali tidur di waktu malam dan selalu memohonkan ampunan di waktu pagi sebelum fajar

  ”. (QS. Adz Dzaariyaat 15-18)

  3. Surat Al-Furqon ayat 63-64

                    

  Yang artimya : “Dan hamba – hamba Dzat Yang Maha Penyayang itu

  adalah orang

  • – orang yang berjalan diatas bumi dengan rendah hati dan jika orang
  • – orang yang bodoh menyapa mereka maka merekapun mengucapkan kata-kata yang santun . Dan orang – orang yang

  menghabiskan waktu malam mereka dengan bersujud & berdiri bagi Tuhan mereka

  .” ( Al Furqan : 63-64) Adapun anjuran mengerjakan sholat tahajud dari Hadist Nabi Muhammad

  SAW adalah sebagai berikut : Artimya : kerjakan shalatullail ( sholat sunah di malam hari ) karena

  

sesungguhnya hal tersebut merupakan kebiasaan orang-orang saleh sebelum

kalian, sebagai pendekatan diri kepada Allah SWT. Sebagai pencegah dari

perbuatan dosa, sebagai kifarat dari perbuatan-perbuatan buruk, dan sebagai

pengusir penyakit dari tubuh ( HR. Riwayat Ahmad ). ( Al-Hasyimi, 2010 : 569 ).

  Shalat adalah ibadah yang tidak akan hilang dari napas kehidupan seorang muslim. Shalat merupakan perbuatan yang terus menerus dilakukan seorang muslim selama dia hidup (Bahnasi,2008:17). shalat merupakan media komunikasi seorang hamba kepada sang kholik, dimana didalam shalat tersebut seorang hamba beribadah, bermuhasabah, dan berdoa serta mengadu kepada Allah segala sesuatu yang terjadi kepadanya. Dalam dunia psikologis ini disebut

  katarsis . Setelah seseorang mengeluarkan apa yang dia rasa apakah itu positif

  ataupun negative secara bebas, kemudian ia percaya kepada orang yang ia adukan dengan berbagai harapan yang menenangkan hatinya sudah pasti akan berujung kepada hati yang tenang dan nyaman.

  Ibadah shalat yang dilakukan dengan baik dan khusuk akanberpengaruh bagi orang yang melakukannya. Namun tidak secara langsung atau instan begitu saja berpengaruh. Ibadah yang dilakukan dengan keyakinan dan kekhusyukan akan membawa ketenangan, ketentraman dan kedamaian dalam hidup manusia.

  Sehingga ketika manusia mengalami musibah atau hal-hal positif atau negatif dalam hidupnya hatinya tidak akan goncang dan terlalu bersedih hati.

  Nabi Muhammad SAW adalah seorang rasul yang diutus untuk menyempurnakan akhlak manusia.Ajaran-ajaran akhlak rasulullah adalah ajaran akhlak yang terkandung dalam Al- qur‟an, yang didalamnya mengajarkan bagaimana moral individu manusia terhadap kehidupan sosial dan kehidupan agamanya.

  Melalui pelaksanaan ibadah shalat secara kontinue dari waktu kewaktu yang telah di tentukan batasnya di harapkan akan selalu ingat kepada Allah, sehingga dalam melakukan segala aktivitas akan terasa diawasi dan di perhatikan oleh dzat yang maha mengetahui, maha melihat, dan maha mendengar. Konsekwensinya adalah terhindar dari melakukan segala perbuatan yang bertentangan dengan Islam. Shalat tidak hanya mengandung nilai ubudiah semata akan tetapi shalat juga mengandung hubungan baik dengan sesama makhluq Allah lainnya. Setiap Muslim di tuntut untuk merealisasikan dalam bentuk prilaku kehidupan.

  Shalat merupakan ibadah yang memiliki nilai edukatif yang tinggi dan luas. Dalam hal ini, shalat mempunyai daya penunjang bagi pembentukan akhlak manusia untuk berbuat kebaikan dan meninggalkan kejahatan, menjauhi fakhsa‟ dan munkar, mengurangi kelesuan di saat menderita, kesulitan dan keangkuhan di saat memperoleh nikmat. Shalat akan menanamkan dalam hati kesadaran adanya kontrol Illahi, memelihara aturannya, menjaga kedisiplinan waktu, takut akan siksaan dan ancamannya serta sanggup mengalahkan sifat-sifat kelemahan manusia lainnya yang semuanya itu termasuk ke dalam akhlaqul karimah.

  Terutama sifat Tawadhu‟ atau kerendahan hati.

  Kata

  tawadhu‟ berasal dari kata wa-dha-„ia yang berarti merendahkan. Sifat

  merendahkan diri atau menempatkan diri pada posisi yang lebih rendah dari yang semestinya dimiliki (Ahmadi,2004:108).

  Sikap tawadhu‟adalah sikap tidak tinggi hati dan tidak sombong kepada orang lain. Sikap dimana ia merasa bahwa ia hanyalah seorang hamba dan tidak patut baginya terdapat rasa sombong ada padanya.

  Salah satu kegiatan rutinitas yang di wajibkan di pondok pesantren Al- muntaha yaitu di adakannya sha lat tahajud setiap malam jum‟at, jika ada santri yang melanggar kosenkuensinya akan di kenakan hukuman yang di terapkan oleh pengasuh dan pengurus pondok pesantren Al-Muntaha.

  Dari uraian yang telah dijelaskan penulis mencoba meneliti bagaimana hubungan dari intensitas sholat malam atau sholat tahajud terhadap akhlakul karimah seorang individu terutama dalam sikap tawadhu(rendah hati).Kemudian penulis melakukan penelitian dengan judul Hubungan Intensitas Shalat

  Tahajud Dan Sikap Tawadhu’ Santri Di Pondok Pesantren Al-Muntaha Cebongan Salatiga 2016.

  B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana Intensitas shalat tahajud para santri pondok pesantren

  Al-Muntaha Cebongan Salatiga Tahun 2016 ? 2. Bagaimana sikap tawadhu‟ santri di pondok pesanteren Al-Muntaha Cebongan Salatiga Tahun 2016? 3. Bagaimana hubungan intensitas shalat tahajud terhadap sikap tawadhu‟ santri di pondok pesantren Al-Muntaha Cebongan Salatiga Tahun 2016?

C. Tujuan Penelitian

  Adapun tujuan penelitian penulis berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan adalah sebagai berikut

  1. Untuk mengetahui intensitas shalat tahajud di pondok pesantren Al-muntaha Cebongan Salatiga Tahun 2016 2. Untuk mengetahui sikap tawadhu‟ santri di pondok pesantren Al-Muntaha Cebongan Salatiga 2016.

D. Hipotesis Penelitian

  Hipotetis merupakan proposisi yang akan diuji keberlakuannya, atau merupakan suatu jawaban sementara atas pertanyaan penelitian.(Prasetyo,2011:76). Menurut Suharsimi, “Hipotetis adalah” suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul” (Arikuntoro, 2010:110).Jadi menurut penulis, hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang kebenarannya masih perlu diuji terus secara empiris.

  Adapun hipotetis dalam penelitian ini adalah: terdapat hubungan positif dan signifikan antara intensitas shalat tahajud terhadap sikap tawadhu‟ santri di pondok pesantren Al-Muntaha Cebongan Salatiga Tahun 2016.

E. Manfaat Penelitian

  Hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan informasi yang jelas tentang seberapa besar prosentase intensitas tahajudterhadap sikap tawadhu‟ santri di pondok pesantren Al-Muntaha Cebongan Salatiga Tahun 2016 dan informasi tersebut memberikan manfaat secara praktis maupun teoritis yaitu:

  1. Secara teoritis, dalam bidang agama, tahajud di gunakan sebagai alternatif sikap tawadhu‟ santri sehingga adanya peningkatan ibadah kepada sang

  kholiq

  2. Secara praktis jika ada hubungan antara dua variabel ini, berarti lembaga pondok pesantren khususnya pondok pesantren Al- Muntaha dapat memenuhi harapan agama yaitu dapat mencetak generasi yang beraklakul karimah.

F. Definisi Operasional

  Untuk menghindari dari kesalah pahaman dan untuk memperjelas pemahaman skripsi perlu penulis jelaskan beberapa istilah yang di gunakan dalam judul skripsi ini yaitu: 1. Hubungan Intensitas Shalat Tahajud

  Intensitas adalah keadaan tingkatan atau ukuran intensnya (Departemen Pendidikan Nasional, 2001: 438).Tahajud berasal dari kata hujud atau

  hajdah

  yang berarti “tidur” atau “bangun dari tidur”. Oleh karenanya, shalat tahajud diartikan sebagai shalat malam yang dilakukan pada waktu orang- orang sedang lelap tidur, atau yang dilakukan pada waktu malam ketika seseorang bangun dari tidurnya.(Waid, 2011: 2-3).

  Dari definisi tersebut penulis menarik kesimpulan bahwa tahajud adalah ibadah pada malam hari di saat orang-orang sedang tidur dengan tujuan beribadah kepada Allah yaitu dengan shalat sunah malam dengan membaca

Al- Qur‟an, berzikir dan beriktikaf

  Variabel ini penulis membatasi dengan beberapa indikator intensitas shalat tahajudyaitu sebagai berikut : a) Setiap malam

  b) Seminggu tiga malam

  c) Lebih dari 2 rekaat

  d) Berdoa setelah melaksanakan shalat tahajud

  e) Membaca Al-Qur‟an setelah melaksanakan tahajud 2. Sikap tawadhu‟ Sikap tawadhu‟ adalah tidak tinggi hati dan sombong kepada orang lain, ia akan dicintai dan disukai orang-orang di sekitarnya, semakin harmonis kehidupan antara diri dan masyarakat, semakin dekat dirinya dengan Allah Swt, dan mendapatkan tempat terhormat di tengah-tengah masyarakat. (Az- Zuhaili,2013:343)

  Sehubung dengan penelitian ini, yang penulis maksud dengan sikap tawadu‟ ialah agar para santri di pondok pesantren dapat saling hormat menghormati antara yang satu dengan yang lain, bersikap mulia, saling menghargai dengan yang tua maupun yang muda dan patuh kepada guru .

  Untuk memudahkan pengamatan sikap tawadu‟ perlu menulis indikator- indikator sebagai berikut: a) Menyapa dengan mengucapkan salam.

  b) Hormat pada guru

  c) rendah hati atau tidak sombong

  d) menghargai teman

  e) patuh kepada kedua orang tua

  f) santun dan lemah lembut (Az-Zuhaili:346) G.

Metode Penelitian

  Metode penelitian merupakan pisau bedah untuk mengetahui permasalahan yang diajukan dalam penelitian (Maslikhah, 2013:318). Dalam penelitian ini, penulis akan menggunakan metodologi yang akan penulis jabarkan seperti dibawah ini:

  Peneliti kuantitatif dalam melihat hubungan variabel terhadap objek yang diteliti lebih bersifat sebab-akibat (kausal), sehingga dalam penelitiannya ada variabel independen dan dependen.Dari variabel tersebut selanjutnya dicari seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen (sugiyono, 2011:11).

  Pendekatan penelitian yang penulis gunakan adalah pendekatan penelitian kuantitatif korelasional karena, penelitian ini bertujuan untuk memperoleh jawaban atas suatu pernyataan yang spesifik sejak awal tentang variabel X dan Y. Penelitian ini meneliti hubungan intensitas shalat tahajud dengan sikap tawadhu‟ santri.

  2. Lokasi dan waktu penelitian

  Penelitian ini akan dilaksanakan di pondok pesantren Al-Muntaha Argomulyo, Cebongan, Salatiga dan penelitian akan dilaksanakan mulai pada tanggal 02 Juni 2016 sampai selesei mendapatkan data.

  3. Populasi dan Sampel a. Populasi

  Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulnnya (Sugiyono, 2010:61). Populasi adalah keseluruhan gejala/satuan yang ingin di teliti (Prasetyo,2011:119). Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2010: 173).Populasi dari penelitian adalah seluruh santri Al- muntaha yang berjumlah 48 santri.

  b. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2010:62). Sampel merupakan bagian dari populasi yang ingin di teliti. (Prasetyo,2011:119). Teknik yang dipakai dalam mengambil sampel adalah teknik Random Sampling yaitu pengambilan sampel secara random tanpa pandang bulu (Arikounto,

  2005:95). Jadi individu dalam populasi secara sendiri-sendiri atau bersama- sama diberi kesempatan yang sama dipilih menjadi anggota sampel.Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh santri di pondok pesantren al-Muntaha yang berjumlah 48 santri.

  Teknik pengumpulan data adalah suatu yang sangat penting di dalam pelaksanaan suatu pendidikan.Teknik pengumpilan data adalah yang dipakai untuk mengungkapkan data yang diperlukan dalam penelitian agar mendapat data yang relevan dan sesuai kebutuhan. Dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang tepat maka akan mendapatkan data yang relevan dan akan menghasilkan penelitian yang berkualitas baik.

  Metode yang digunakan dalam mengumpulan data mengenai intensitas shalat tahajud dengan sikap tawadhu‟ santri penulis menggunakan beberpa metode antara lain:

  a. Metode Angket atau Kuesioner Angket atau kuesioner menurut Sukardi (2009:76) yaitu beberapa macam pertanyaan yang berhubungan erat dengan masalah penelitian yang hendak dipecahkan, disusun, dan disebarkan ke responden untuk memperoleh informasi di lapangan.

  Metode Angket digunakan untuk memperoleh informasi tentangintensitas shalat tahajud dan sikap tawadhu‟ santri di pondok pesantren Al-Muntaha Cebongan Salatiga Tahun 2016 . b. Metode Dokumentasi Pada teknik ini, peneliti dimungkinkan memperoleh informasi dari bermacam-macam sumber tertulis atau dokumen yang ada pada responden atau tempat, dimana responden bertempat tinggal atau melakukan kegiatan sehari-harinaya (Sukardi, 2009:81).

  Metode ini digunakan untuk memperkuat data yang telah diperoleh setelah melakukan metode observasi langsung, metode yang digunakan untuk memperoleh data yang dibutuhkan penelitian peneliti.

  Instrumen pengumpilan data penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya (Suharsini, 1990:206). Jadi peneliti menyimpulkan bahwa alat penelitian yang digunakan oleh peneliti ada tiga instrumen data yang digunakan peneliti untuk pengumpulan data yaitu kuisoner, wawancara, dokumentasi kemudian instrument dibatasi dengan indikator-indikator.

  a. Variabel Independen (X) Intensitas shalat tahajud dengan indikator: 1) Setiap malam 2) Seminggu tiga malam 3) Lebih dari 2 rekaat 4) Berdoa setelah melaksanakan shalat tahajud

  5) Membaca Al-Qur‟an setelah melaksanakan tahajud b. Variabel Dependen (Y) Sikap tawadhu‟ dengan indikator:

  1) Menyapa dengan mengucapkan salam 2) Hormat pada guru 3) Menuruti perintah guru 4) Rendah hati/ tidak sombong 6.

Analisis Data

  Setelah data terkumpul maka langsung selanjutnya yang harus ditempuh yaitu analisis data.Analisis data ini dimaksudkan untuk mengetahui permasalahan-permasalahan dalam penelitian yang kemudian dapat diinformasikan lebih lanjut sebagai hasil penelitian yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya atau kevalidatanya.

  Dalam menganalisis data yang diperoleh, penulis menggunakan dua macam tekhnik sebagai berikut: a. Analisis Deskriptif

  Data yang terkumpul mula-mula disusun, dijelaskan, kemudian di analisis pendahuluan.Dalam hal ini penulis menggunakan berbagai macam metode untuk mendapatkan semua data yang dibutuhkan.Selanjutnya mengklasifikasi dan menganalisis sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas situasi objek yang penulis teliti.

  Setelah data terkumpul, maka diberi kriteria dan diberi tabulasi dalam bentuk tabel prosentase. Untuk menganalisis ini, penulis menggunakan rumus (Suharsini, 1990: 142):

  P = x 100%

  Keterangan: P =Prosentase N =Jumlah Populasi

  F =Frekuensi 100% = Bilangan Konstanta

Rumus diatas digunakan untuk menjawab rumusan masalah latar belakang intensitas shalat tahajjud dengan sikap tawadhu‟.

  b. Analisi Product Moment Setelah data terkumpul langkah selanjutnya dalah analisis data untuk mendapatkan kesimpulan data dalam penelitian.

  Untuk mencari ada tidaknya intensitas shalat tahajjud dengan sikap tawaduk. Penulis menggunakan korelasi product moment dengan rumus sebagai berikut: Keterangan: rxy = koefisien korelasi antara X dan Y X = variabel pengaruh Y = variabel terpengaruh N = jumlah responden(Suharsini, 1990:142)

  Digunakan untuk menjawab rumusan masalah.Adakah intensitas shalat tahajud dengan sikap tawadhu‟santri.

H. Sistematika Penelitian

  Sistematika penelitian merupakan gambaran umum isi penelitian peneliti, berikut sistematika penelitian peneliti :

  Bab I Pendahuluan, berisi : Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, dan Sistematika Penelitian. Bab II Kajian Pustaka, berisi : 1) Intensitas shalat tahajud meliputi: pengertian shalat tahajud, teori- teori yang membahas tentang shalat tahajud.

  2) Siakap tawadhu‟ meliputi: pengertian tawadhu‟, menyapa dengan menggunakan salam, hormat pada guru, rendah hati/tidak sombong. 3) Hubungan Intensitas shalat tahajud terhadap sikap tawadhu‟

  Bab III Hasil Penelitian berisi : Gambaran Umum Lokasi,Subjek Penelitian dan Penyajian Data. Bab IV analisis data penelitian, berisi:

  1) Analisis Deskriptif 2) Pengujian Hipotesis Bab V Penutup berisi : Kesimpulan dan Saran.

  BAB II KAJIAN PUSTAKA A. S halat Tahajud

  1. P engertian shalat tahajud “Shalat” menurut arti bahasa(etimologi) adalah do‟a atau pujian. Sedangkan menurut Khalil definisi (termologi), shalat adalah

  

Menghadapnya kalbu kepada Allah sedemikian rupa sehingga bangkitlah rasa

takut kepada Allah Yang Maha Suci dan muncul gambaran (dalam kalbu) tentang

ke-Agungan dan ke-Maha sempurnaan kekuasaan-Nya

  Definisi lain:

  

Menghadap kepada Allah dengan kalbu, bersikap khusyu‟(kosentrasi) di hadapan-

Nya dan iklas semata-mata untuk-Nya yang disertai dengan kehadiran

kalbu(menghayati) tatkala berzikir, berdoa dan memuji-muji (Allah)

  Dari kedua definisi shalat dapat disimpulkan:

  a. Shalat merupakan upacara ritual menghadap Allah SWT yang Maha suci, yang harus berlangsung secara khidmah, dengan penghayatan penuh dan dengan bermodalakan iklas (semata-mata hanya diperse mbahkan untuk Allah SWT dan demi mengharapkan”Ridha- Nya”).

  b. Shalat bukan sekedar gerakan- gerakan dan ucapan-ucapan lahiriah semata, melainkan gerakan- gerakan dan ucapan-ucapan lahiriah dan batiniah secara serempak. Karena pada hakikatnya. Shalat justru merupakan gerakan dan ucapan kalbu yang disertai dibantu dengan gerakan anggota tubuh dan ucapan lisan, yang semuanya dilakukan manusia dalam rangka berdialog (berzikir, memuji-muji dan berdoa) dengan Allah SWT.

  .( Khalil,2006:29)

  Di dalam Al- Qur‟an banyak disebutkan ayat-ayat yang menunjukkan di wajibkan ibadah shalat. Seperti firman Allah dalam surat Al-

  Anbiya‟ ayat 73:

                  

  Kami Telah menjadikan mereka itu sebagai pemimpin-pemimpin yang memberi

  

petunjuk dengan perintah kami dan Telah kami wahyukan kepada, mereka

mengerjakan kebajikan, mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, dan Hanya

kepada kamilah mereka selalu menyembah, (QS Al- Anbiya‟73).

  Shalat merupakan ibadah yang paling dicintai, paling utama dan paling dekat dengan Allah. Urgensi shalat ditujukkan oleh posisi shalat yang menempati urutan kedua dalam rukun islam setelah mengucapkan syahadat. Selain di tunjukan juga oleh firman Allah QS. Adz-Dzariyat:56

        

Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi

kepada-Ku .(QS. Adz-Dzariyat:56)

  Shalat merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh seluruh umat islam, tanpa kecuali. Shalat adalah amalan pertama yang akan dihisap pada hari kiyamat.

  (Salim,2009:17-18). Shalat sunah terdiri dari berbagai macam shalat sunah seperti, shalat dhuha, shalat qobliyah dan ba‟diyah, shalat gerhana, shalat hari raya, shalat hajat, shalat witir, shalat tarawih dan lainnya dan salah satu shalat sunah yang di anjukan yaitu shalat tahajjud hal ini sudah di terangkan dalam QS.Al-

  Isra‟ayat 79

              

Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu

ibadah tambahan bagimu; Mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke

tempat yang Terpuji(.QS.Al- Isra‟:79).

  makna secara istilah, tahajud adalah shalat sunah yang di kerjakan setelah terlebih dahulu tidur malam. (Muhlisin, 2014:35).Shalat tahajud hukumnya adalah sunnah muakkadah (sangat di anjurkan untuk di laksanakan).

  Shalat tahajud awalnya diwajibkan kepada Nabi Muhammad SAW. Ketika shalat tahajud diwajibkan hal ini memberatkan untuk kaum mukminin, kemudian Allah menghapuskan dan menggatinya dengan kewajiban shalat fardhu lima waktu yang merupakan buah dari per jalanan isra‟dan mi‟raj Nabi SAW. Sementara itu shalat tahajud diperintahakan kepada kaum mukminin sebagai perintah yang bersifat, bukan wajib. hal ini diterangkan dalam (Q.S Muzzamil:20).

                                                                                 

            

Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwasanya kamu berdiri (sembahyang)

kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua malam atau sepertiganya dan

(demikian pula) segolongan dari orang-orang yang bersama kamu. dan Allah

menetapkan ukuran malam dan siang. Allah mengetahui bahwa kamu sekali-kali

tidak dapat menentukan batas-batas

  

waktu-waktu itu, Maka dia memberi keringanan kepadamu, Karena itu Bacalah

apa yang mudah (bagimu) dari Al Quran. dia mengetahui bahwa akan ada di

antara kamu orang-orang yang sakit dan orang-orang yang berjalan di muka bumi

mencari sebagian karunia Allah; dan orang-orang yang lain lagi berperang di

jalan Allah, Maka Bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Quran dan

Dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan berikanlah pinjaman kepada Allah

pinjaman yang baik. dan kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu

niscaya kamu memperoleh (balasan)nya di sisi Allah sebagai balasan yang paling

baik dan yang paling besar pahalanya. dan mohonlah ampunan kepada Allah;

Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS Al-

Muzzamil). (Waid, 2011:59-60) 2.

  Waktu Shalat Tahajud

Waktu salat sunah tahajut adalah sejak dari selesainya sh alat isya‟hingga shalat

  subuh. Shalat malam itu bisa dikerjakan dipermulaan, dipertengahan, dan dipenghabisan malam. Apabila diinterpretasikan menurut waktu indonesia yaitu: a. Sepertiga awal malam itu kira- kira antara jam 10 malam sampai jam 11 malam b. Seperdua malam diperkirakan antara jam 12 sampai jam 1 malam.

  c. Dan dua pertiga malam antara jam 2 dan jam 3 sampai sebelum fajar atau masuk salat subuh. Ini adalah waktu yang utama(Sholeh,2013154)

  3. Jumlah Rekaat shalat tahajud Jumlah rakaat shalat tahajud minimal adalah dua rakaat. Sedangkan jumlah maksimalanya tidak ada batas tertentu yang pasti. Adapun tentang bilangan rakaat tahajud, terjadi pebedaan pendapat di antara ulamak. Sebagian ulama mengatakan bahawa bilangan rakaat Tahajud tidak terbatas namun ada pula ulama lain yang membatasi bilangan rakaat Tahajud maksimal 12 rakaat (waid, 2011:67) 4.

  Keutamaan shalat Tahajud Hadis tentang keutamaan shalat tahajud

  

Apabila seorang lelaki bangun d itengah malam, lalu ia mem,bangunkan istrinya,

kemudian keduanya mengerjakan salat dua rakaat, maka keduanya ditulis termasuk

orang lelaki dan wanita yang banyak berzikir kepada Allah ( Riwayat Ibnu Hibban

).

Dokumen yang terkait

SKRIPSI HUBUNGAN SANITASI PONDOK PESANTREN DENGAN KEJADIAN ISPA DI PONDOK PESANTREN ASSALAFI AL-FITHRAH SURABAYA

0 1 14

PENGARUH SIKAP OPTIMISME TERHADAP KEDISIPLINAN BELAJAR SANTRI PONDOK PESANTREN AL FALAH SALATIGA TAHUN 2006 - Test Repository

0 0 92

KORELASI ANTARA INTENSITAS SHALAT TAHAJUD DENGAN KECERDASAN EMOSIONAL SANTRIWAN SANTRIWATI PONDOK PESANTREN AL HUDA SUSUKAN KAB. SEMARANG TAHUN 2015 - Test Repository

0 0 114

HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI PEMBINAAN KEAGAMAAN DENGAN SIKAP TAWADHU’ SISWA DI MTS SUDIRMAN JIMBARAN TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar

0 0 95

KONTRIBUSI PONDOK PESANTREN TERHADAP PEMBENTUKAN KUALITAS MAHASISWA IAIN SALATIGA (STUDI KASUS PADA PONDOK PESANTREN DI KOTA SALATIGA DAN SEKITARNYA)

0 2 278

PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI PENGAJIAN TAFSIR JALALAIN DAN SHALAT JAMAAH TERHADAP SIKAP SOSIAL SANTRI DI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KEC. TUNTANG KAB. SEMARANG - Test Repository

0 3 139

MANAJEMEN PESANTREN BERBASIS SEKOLAH DI PONDOK PESANTREN TARBIYATUL ISLAM AL FALAH DUKUH KEC. SIDOMUKTI KOTA SALATIGA 2014 - Test Repository

0 0 164

HUBUNGAN INTENSITAS PENGGUNAAN GADGET TERHADAP KEDISIPLINAN MENGHAFAL AL-QUR’AN DI PONDOK PESANTREN AL-MUNTAHA CEBONGAN SALATIGA TAHUN 2015

1 0 107

SISTEM PENDIDIKAN PONDOK PESANTREN DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN SANTRI DI PONDOK PESANTREN TARBIYATUL ISLAMAL FALAH SALATIGA TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar

0 0 125

MANAJEMEN PEMBELAJARAN PONDOK PESANTREN TAHFIDZUL QUR’AN AL MUNTAHA KELURAHAN CEBONGAN KECAMATAN ARGOMULYO KOTA SALATIGA TAHUN 2016 SKRIPSI

0 0 136