PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI PENGAJIAN TAFSIR JALALAIN DAN SHALAT JAMAAH TERHADAP SIKAP SOSIAL SANTRI DI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN KEC. TUNTANG KAB. SEMARANG - Test Repository

PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI PENGAJIAN TAFSIR JALALAIN

  

DAN SHALAT JAMA’AH TERHADAP SIKAP SOSIAL SANTRI

DI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO GEDANGAN

KEC. TUNTANG KAB. SEMARANG S K R I P S I Disusun Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.PdI) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Kegururan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga Oleh: ROHMAN HAKIM 111 10 177

  

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

  

2015

  

               

 

36. dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya.

Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan

jawabnya.

  

PERSEMBAHAN

  Dengan ketulusan hati dan segenap rasa syukur, skripsi ini saya persembahkan kepada :

  1. Bapak Jakrofi dan Ibu Siti Muslikhah tercinta yang telah mendidik, membimbing, memberikan kasih sayang, do‟a dan segalanya, yang menjadi perantaraku untuk memperoleh tujuan hidupku, ilmu, iman, amal shalih dan ridho Allah. Semoga beliau selalu diberikan kesehatan, keimanan, kesabaran oleh Allah.

2. KH. Mahfud Ridwan, Lc. yang selalu memberi pencerahan dan memberi arahan dalam mendidik menjadikan saya lebih baik.

  3. Sahabat-sahabatku yang selalu mendukung dalam menyelesaikan skripsi ini, yang selalu menemani susah senang bersama, yang selalu memberi motivasi dan mendo‟akanku. Semoga dengan do‟a kita bersama dapat mencapai tujuan dan ridho dari Allah.

KATA PENGANTAR

  Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat, rahmad, ridho, hidayat serta inayahnya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam penulis haturkan kepada junjungan nabi agung Muhammad SAW yang telah memberikan suri tauladan kepada umatnya.

  Skripsi ini penulis buat dalam rangka memenuhi tugas akhir dan melengkapi syarat guna memperoleh gelar sarjana pendidikan. Adapun judul skripsi ini adalah Pengaruh Intensitas Mengikuti Pengajian Tafsir Jalalain d an Shalat Berjama‟ah terhadap Sikap Sosial Santri di Pondok Pesantren Edi Mancoro Gedangan, Kec. Tuntang, Kab. Semarang 2015. Penulisan skripsi dapat selesai tidak lepas dari berbagai pihak yang telah memberikan dukungan moril maupun materiil. Dengan penuh rendah hati, penulis mengucapkan terimakasih kepada : 1.

  Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M. Pd. selaku rektor IAIN salatiga.

  2. Bapak Suwardi, M. Pd. Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN salatiga.

  3. Ibu Siti Rukhayati, M. Ag. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam IAIN salatiga yang selalu memotivasi penulis.

  4. Bapak Dr. H. Miftahuddin, M. Ag. yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan dengan penuh keikhlasan dan sabar mencurahkan fikiran dan tenaganya serta pengorbanan waktunya dalam membimbing penyelesaian penulisan skripsi ini.

  5. Bapak Yedi Efriadi, M. Ag. selaku dosen pembimbing akademik yang telah memberikan saran, semangat dan motivasi selama proses perkuliahan.

  6. Segenap bapak dan ibu dosen serta karyawan IAIN Salatiga yang telah memberikan bekal ilmu dan pelayanan sehingga studi ini bisa selesai.

  7. Kepada segenap pengurus dan santri Pondok Pesantren Edi Mancoro yang membantu dalam menyelesaikan studi ini.

  8. Segenap keluarga besar kopma FATAWA IAIN Salatiga yang selalu memberikan berbagai ilmu organisasi.

  Semoga amal mereka diterima sebagai amal ibadah oleh Allah SWT serta mendapatkan balasan yang berkah dan melimpah.

  Penulis menyadari dan mengakui bahwa penulisan skripsi ini masih dari kesempurnaan, semua itu dikarnakan keterbatasan kemampuan serta pengetahuan penulis.

  Oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun semangat penulis harapkan dalam penyempurnaan skripsi ini.

  Penulis berharap semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi penulis sendiri maupun pembaca pada umumnya serta bermanfaat pada dunia pendidikan, agama, nusa, bangsa dan Negara. Amin.

  Salatiga, 09 juni 2015 Penulis

  Rohman Hakim NIM : 111 10 177

  

ABSTRAK

  Hakim, Rohman. 2015. Pengaruh Intensitas Mengikuti Pengajian Tafsir Jalalain dan Shalat Berjama‟ah terhadap Sikap Sosial Santri (Studi atas Pondok Pesantren Edi Mancoro Gedangan, Kec. Tuntang, Kab. Semarang 2015). Skripsi, Fakultas Tarbiyah. Jurusan Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dr. H. Miftahuddin, M.Ag. Kata Kunci: kitab tafsir jalalain, shalat berjama‟ah dan sikap sosial.

  Tujuan penelitian ini adalah 1) Bagaimana variasi intensitas mengikuti pengajian tafsir jalalain terhadap sikap sosial santri dipondok pesantren Edi Mancoro Gedangan, Kec. Tuntang, Kab. Semarang 2015, 2) Bagaimana variasi intensitas shalat berjama‟ah terhadap sikap sosial santri dipondok pesantren Edi Mancoro Gedangan, Kec. Tuntang, Kab. Semarang 2015, 3) Bagaimana variasi pengaruh secara bersama-sama antara intensitas mengikuti pengajian tafsir jalalain dan shalat berj ama‟ah terhadap sikap sosial santri dipondok pesantren Edi Mancoro Gedangan, Kec. Tuntang, Kab. Semarang 2015.

  Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian regresi linier sederhana dengan pendekatan kuantitatif. Populasi sebanyak 105 santri, sedangkan sampel yang diambil 30 santri yang diambil menggunakan random sampling dimana semua populasi memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi sampel. Data yang dibutuhkan digali melalui angket yang dikembangkan dan disusun oleh peneliti. Sebelum angket terlebih dahulu diuji cobakan kepada 30 responden untuk diuji validitas dan realibilitasnya. Data penelitian dianalisis dengan teknik regresi.

  Hasil dari penelitian adalah 1) Terdapat kontribusi positif dan siknifikan intensitas mengikuti pengajian tafsir jalalain terhadap sikap sosial santri, hal ini ditunjukan dengan perolehan hasil uji t dengan nilai probabilitas sebesar 7,921 > 0,361, 2) Terdapat kontribusi positif dan signifikan shalat berjama‟ah terhadap sikap sosial santri, hal ini dibuktikan dengan perolehan t hitung dengan nilai probabilitas sebesar 0,924 > 0,361, 3) Intensitas mengikuti pengajian tafsir dan shalat berjama‟ah simultan memiliki kontribusi signifikan dan negatif terhadap sikap sosial santri. Hal ini diperoleh dari hasil uji Anova atau F test, didapat nilai Fhitung adalah 42, 016 dengan tingkat signifikan 0,000. Nilai probabilitas -0,098

  DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i LOGO IAIN SALATIGA ....................................................................................... ii PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................................... iii PENGESAHAN ...................................................................................................... iv PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN............................................................... v MOTTO................................................................................................................... vi PERSEMBAHAN ................................................................................................... vii KATA PENGANTAR ............................................................................................ ix ABSTRAK .............................................................................................................. xi DAFTAR ISI ........................................................................................................... xii

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah ...................................................................... 1 B. Rumusan masalah ............................................................................... 4 C. Tujuan penelitian ................................................................................ 4 D. Kegunaan Penelitian ........................................................................... 5 E. Telaah Pustaka .................................................................................... 5 1. Penelitian Terdahulu.......................................................................

  5

  2. Kerangka Teori ..............................................................................

  10 F. Metode Penelitian ............................................................................... 13 G.

  Sistematika Penulisan ......................................................................... 16

  BAB II BIOGRAFI KH. AHMAD DAHLAN A. Latar Belakang Keluarga ................................................................... 18 B. Latar Belakang Pendidikan................................................................ 25 1. Belajar dari Homeschooling ....................................................... 26 2. Belajar dari guru ke guru ............................................................ 29 C. Pengalaman Organisasi....................................................................... 30 D. Bergabung deng Budi Utomo dan Jam‟iyat Khoir ............................ 32 E. Cita-cita Ahmad Dahlan .................................................................... 34 BAB III PEMIKIRAN KH. AHMAD DAHLAN A. Pendidikan Islam masa penjajahan................................................... 37 B. Makna Pembaharuan Pendidikan Islam menurut Ahmad Dahlan ... 47 C. Langkah-langkah Pembaharuan Pendidikan Islam menurut Ahmad Dahalan............................................................................................. 49 D. Tujuan Pembaharuan Pendidikan islam menurut Ahmad Dahlan ... 55 BAB IV SIGNIFIKANSI, RELEVANSI DAN IMPLIKASI PEMBAHARUAN PENDIDIKAN ISLAM MENURUT AHMAD DAHLAN A. Signifikansi Pemikiran ..................................................................... 57

  C.

  Implikasi Pemikiran .......................................................................... 66

  BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ...................................................................................... 68 B. Saran ................................................................................................ 69 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

  

DAFTAR TABEL DAN BAGAN

  Daftar Nama Ustadz dan Ustadzah PPEM 69 Daftar Nama Kamar dan Jumlah Santri Putra PPEM .......................................... 71 Daftar Nama Kamar dan Jumlah Santri Putri PPEM ....................................... .... 71 Daftar Kurikulum PPEM ...................................................................................... 73 Daftar Nilai Hasil Angket Tentang Intensitas Mengikuti Pengajian Tafsir Jalalain PEM ................................................................................................................. .... 77 Daftar Tentang Distribusi Frekwensi Jawaban Tentang Intensitas Mengikuti Pengajian Tafsir Jalalain PPEM ...................................................................... .... 78 Tabel Distribusi Frekwensi Intensitas Mengikuti Pengajian Tafsir Jalalain PPEM Daftar Tentang Distribusi Frekwensi Jawaban Tentang Intensitas Shalat Berjama‟ah ...................................................................................................... .... 83 Daftar Tentang Distribusi Frekwensi Jawaban Tentang Intensitas Shalat Berjama‟ah ...................................................................................................... .... 85 Tabel Distribusi Frekwensi Intensitas S halat Berjama‟ah .............................. .... 89 Daftar Nilai Hasil Angket Tentang Sikap Sosial Santri PPEM ....................... .... 90 Daftar Tentang Distribusi Frekwensi Jawaban Tentang Sikap Sosial Santri PPEM Table Distribusi Frekwensi Tentang Sikap Sosil Santri ................................. .... 96

  1 Tabel Persiapan Analisis Statistik X terhadap Y ........................................... .... 97

  Tabel Hasil Analisis Data Intensitas Mengikuti Pengajian Tafsir Jalalain PPEM 99

  2 Tabel Persiapan Analisis Statistik X terhadap Y ...............................................101

  Tabel Hasil Analisis Data Intensitas S halat Berjama‟ah PPEM ..................... 103 Tabel Hasil Analisis Data Intensitas Mengikuti Pengajian Tafsir Jalalain dan Shalat Berjama‟ah terhadap Sikap Sosial Santri PPEM ................................. 104

  LAMPIRAN

  Angket Penelitian Output SPSS Hasil Olah Data Lembar Konsultasi Surat Ijin Penelitian Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian Riwayat Hidup Dokumentasi Foto Kegiatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan agama adalah proses yang mengantarkan pada pembentukan

  kepribadian manusia yang sesuai dengan ajaran Islam. Dalam pendidikan agama banyak sekali yang harus dipelajari salah satunya adalah tentang syariat islam seperti hal-nya shalat, karena shalat merupakan rukun islam yang kedua setelah syahadat. Shalat juga merupakan amalan yang pertama kali dihisab pada hari kiamat kelak, sehingga shalat dijadikan induk dari seluruh ibadah, karena shalat merupakan kunci atau penentu dari berbagai amal perbuatan manusia, mendirikan shalat sama dengan mendirikan rukun islam.

  Kedudukan shalat menjadi perkara yang hakiki (wajib) bagi umat islam, shalat berjama‟ah sudah ditentukan waktunya, dengan melakukan shalat manusia sudah melaksanakan dua rukun islam, diantaranya membaca syahadat dan mengerjakan shalat.

  Shalat adalah “Rukun islam teragung setelah dua kalimat syahadat”.(Muqoddim, 2005: 15).

  Dasar untuk mendirikan shalat dalam kitab al qur‟an sudah jelas, diantara ayat yang menyeru untuk mendirikan shalat terdapat dalam surat Al Baqarah ayat 43 sebagai berikut ini :

          Artinya : “Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku’lah beserta

  orang- orang yang ruku’(shalat berjama’ah)”. (QS. Al-Baqarah:

  43) Dari ayat diatas memberikan landasan hukum yang jelas untuk melaksanakan shalat secara berjama‟ah. Kewajiban melaksanakan shalat berjama‟ah dalam pandangan islam mempunyai nilai yang lebih tinggi yaitu 27 kali lipat dibandingkan dengan shalat sendri. Sebagaimana sabda nabi :

  تجز د نيسشع و عبسب ّرفلا ة لاص نه لضفأ تع اوجلا ة لاص

  Artinya : “shalat berjama’ah lebih utama dari pada shalat sendirian 27 derajat”. (terjemahan shahih bukhari : I/208(367)).

  Dengan shalat berjama‟ah manusia akan saling mengenal (ta‟aruf) akan timbul tali persaudaraan antar sesama manusia. Dengan mengenal orang lain maka diharapkan bisa mengenali dan mampu menjadi diri sendiri.

  Perkembangan zaman yang pesat menjadi pengaruh besar terhadap prilaku masyarakat Indonesia yaitu lebih mementingkan kehidupan duniawi dari pada ukhrowi, salah satunya perkembangan teknologi, misalnya handphone, televisi, internet dan sebagainya yang menimbulkan masyarakat terhipnotis dan akhirnya lupa akan kebutuhan akhirat. Oleh karena itu kita harus dapat memanfaatkan perkembangan teknologi secara benar dan proporsional tanpa meninggalkan hal yang bekaitan dengan agama yang menghubungkan kita dengan Tuhan dan posisi kita sebagai makhluk ciptaanya walaupun dalam prosesnya sangat berat seperti pendapat (Darajat, 1996:133) yang menyatakan bahwa “pendidikan agama sesungguhnya jauh lebih berat dari pada pengajaran pengetahuan umum”.

  Sekarang sebagian besar umat islam telah meninggalkan tradisi mereka baik tradisi daerah ataupun kebudayaan islam itu sendiri akhirnya yang namanya akhlaq al-karimah sudah mulai luntur, indikasinya adalah banyak umat islam di kota maupun di desa yang jarang melakukan kegiatan religius seperti membaca Al-quran, yasinan, berjanjen, shalat derjama‟ah dan kegiatan yang lain khususnya pengajian yang sudah menjadi tradisi sejak dulu kususnya di desa-desa. Kemudian banyak masjid-masjid yang megah tetapi sepi oleh jama‟ah, yang dulu biasanya ramai oleh orang-orang yang mengaji dari anak kecil hingga orang tua tetapi sekarang sudah jarang kecuali daerah-daerah yang masih menjaga tradisi ini khususnya daerah yang di sekitarnya masih ada lembaga- lembaga islam seperti Pondok Pesantren dan majlis ta‟lim.

  Pendidikan akhlak dan kegiatan keagamaan merupakan hal yang penting bagi masyarakat untuk mengetahui hal baik dan yang buruk.

  Pendidikan keagamaan (pengajian) sebagai sarana pemahaman tentang akhlak yang dapat diterima oleh akal sehat sehingga masyarakat mampu berfikir dan melaksanakan perbuatan yang baik serta mampu untuk menjauhi hal-hal yang buruk. Manusia adalah makhluk yang diciptakan oleh Allah SWT dengan diberikan akal pikiran yang bisa menerima dan menggali ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi perkembangan dan kelangsungan hidupnya.

  Pondok Pesantren merupakan lembaga pendidikan non formal yang dapat mengubah tingkah laku santri ke arah yang lebih baik, sehingga banyak orang mempercayakan sebagian tanggung jawab dalam Pondok Pesantren, khususnya dalam upaya membentuk budi pekerti yang luhur. Oleh karena itu dalam Pondok Pesantren mulai perasaan, prilaku, dan kedekatan kepada kiai sangat mempengaruhi terhadap jiwa santri. Itulah sebabnya kiai bukan hanya sekedar pendidik saja, akan tetapi juga sebagai sauri tauladan bagi santri- santrinya dalam upaya membina ke arah mental yang sehat, khususnya mental keagamaan. Pondok Pesantren juga merupakan salah satu lembaga pendidikan islam di Indonesia yang secara fisik mempunyai sarana utama dalam melaksanakan ibadah dimasjid/aula. Pondok Pesantren dalam proses sikap sosialnya mempunyai karakteristik, pendidikan yang melahirkan kegotong- royongan, semangat tolong- menolong, jiwa kesatuan dalam berjama‟ah, dan semangat mematuhi ketentuan peraturan yang ada di pondok.

  Masalah yang berkembang saat ini adalah banyaknya santri yang melanggar aturan tersebut padahal dalam peraturan dan tata tertib sudah tercantum kewajiban santri untuk melaksanakan shalat berjama‟ah dan mengikuti pengajian kitab yang sudah ada. Pondok Pesantren sebagai lembaga pendidikan islam seharusnya menjadi pelepor dan penggerak umat islam. Santri yang melanggar peraturan dan tidak melaksanakan shalat berjama‟ah memeperlihatkan sikap dan perilaku yang kurang baik dalam kehidupan sehari-hari.

  Setiap ibadah yang diperintahkan atau dianjurkan di dalam ajaran Islam pasti memiliki kegunaan dan manfaat bukan hanya terhadap diri sendiri melainkan juga terhadap lingkungan sosialnya. Lalu dari prilaku ibadah yang benar muncul apa yang disebut “rahmat” bagi seluruh alam. Karenanya seorang muslim yang benar-benar mengamalkan ajaran agamanya akan muncul sebagai pelita dalam kegelapan, penyejuk dalam kepenatan iklim sosial yang menggerahkan, dan sebagai juru damai dalam hiruk pikuknya perbagai perebutan kepentingan.

  Berdasarkan latar belakang diatas penulis mencoba untuk melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Inensitas Mengikuti

  Pengajian Tafsir Jalalain Dan Sholat Berjama’ah Terhadap Sikap Sosial Santri Di Pondok Pesantren Edi Mancoro Gedangan Kec. Tuntang Kab.

  Semarang tahun 201

  5 B.

   Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan permasalahan penelitiaan ini adalah sebagai berikut :

  1. Bagaimana variasi tingkat intensitas santri dalam mengikuti kajian Tafsir Jalalain di Pondok Pesantren Edi Mancoro Desa. Gedangan Kec. Tuntang Kab. Semarang.

  2. Baga imana variasi tingkat intensitas santri dalam melaksanakan shalat berjama‟ah di Pondok Pesantren Edi Mandoro Desa. Gedangan Kec.

  Tuntang Kab. Semarang.

  3. Bagaimana variasi sikap sosial santri di Pondok Pesantren Edi Mancoro Desa. Gedangan Kec. Tuntang Kab. Semarang.

  4. Adakah pengaruh intensitas mengikuti kajian tarsir jalalain terhadap sikap sosial santri di Pondok Pesantren Edi Mancoro Desa. Gedangan Kec.

  Tuntang Kab. Semarang.

  5. Adakah pengaruh intensitas santri dalam melaksanakan shalat berjama‟ah terhadap sikap sosial di Pondok Pesantren Edi Mancoro Desa. Tuntang Kec. Tuntang Kab. Semarang.

  6. Adakah pengaruh intensitas mengikuti pengkajian Tafsir Jalalain dan shalat berjama‟ah terhadap sikap sosial santri di Pondok Pesantren Edi Mancoro Desa. Gedangan Kec. Tuntang Kab. Semarang.

C. Tujuan Penelitian

  Sebagai konsekuensi logis dari permasalahan pokok maka tujuan penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : a.

  Untuk mengetahui variasi tingkat intensitas santri dalam mengikuti pengajian Tafsir Jalalain di Pondok Pesantren Edi Mancoro Desa gedangan Kec. Tuntang Kab. Semarang.

  b.

  Untuk mengetahui variasi tingkat intensitas santri dalam melaksanakan shalat berjama‟ah di Pondok Pesantren Edi Mancoro Desa gedangan Kec.

  Tuntang Kab. Semarang.

  c.

  Untuk mengetahui variasi tingkat sikap sosial santri di Pondok Pesantren Edi Mancoro Desa gedangan Kec. Tuntang Kab. Semarang.

  d.

  Untuk mengetahui pengaruh intensitas mengikuti kajian Tafsir Jalalain terhadap sikap sosial santri di Pondok Pesantren Edi Mancoro Desa gedangan Kec. Tuntang Kab. Semarang.

  e.

  Untuk mengetahui pengaruh intensitas melaksanakan shalat berjama‟ah terhadap sikap sosial santri di Pondok Pesantren Edi Mancoro Desa gedangan Kec. Tuntang Kab. Semarang. f.

  Untuk mengetahui pengaruh intensitas mengikuti pengkajian Tafsir Jalalain dan shalat berjama‟ah terhadap sikap sosial santri di Pondok Pesantren Edi Mancoro Desa Gedangan Kec. Tuntang Kab. Semarang.

  D. Hipotesis Penelitian

  Hipotesis adalah “jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian yang kebenarannya harus diuji s ecara empiris” ( Suryabrata 2003:21 ).

  Dari pengertian hipotesis diatas maka hipotesis dalam penelitian ini adalah “Ada pengaruh yang singnifikan antara intensitas mengikuti kajian Tafsir Jalalain dan shalat berjama‟ah terhadap sikap sosial santri di Pondok Pesantren Edi Mancoro Desa Gedangan Kec. Tuntang Kab. Semarang”.

  Dengan kata lain semakin tinggi intensitas santri dalam mengikuti pengkajian dan shalat berjama‟ah semakin tinggi pula tingkat sikap sosial santri di pondok tersebut.

  E. Kegunaan Penelitian

  Adapun manfaat dari hasil penelitian ini adalah : a. Manfaat secara teoritis

  Hasil penelitian ini diharapkan memberikan informasi yang jelas kepada masyarakat umum mengenai pengaruh intensitas mengikuti pengkaijan Tafsir Jalalain dan shalat berjama‟ah dengan sikap sosial santri di Pondok Pesantren Edi Mancoro Desa Gedangan Kec. Tuntang Kab. Semarang. b.

  Manfaat secara praktik Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan contoh-contoh atau teladan dan pelajaran yang berharga bagi masyarakat dan khususnya terhadap para penuntut ilmu tentang bagaimana tata, aturan dan etika dalam menuntut ilmu dengan baik dan benar.

F. Definisi operasional

  Untuk menghindari kemungkinan terjadi penafsiran yang berbeda dengan maksud utama penulis dalam mengunakan kata dalam judul penelitian ini perlu ada penjelasan beberapa istilah pokok maupun kata yang menjadi variabel penelitian.

  a.

  Intensitas mengikuti kajian kitab Tafsir Jalalain Intensitas menurut kamus besar bahasa Indonesia berarti “keadaan, tingkatan), intensinya (kuatnya, hebatnya, bergeloranya dan sebagainya”

  (Depdiknas 2002 : 438). Kajian berasal dari kata kaji yang berarti melakukan sesuatu untuk mendapatkan khasanah ilmu, pengajian adalah melakukan sesuatu untuk mengkaji dan mendapatkan pendidikan imu agama islam melalui tokoh agama. Kitab Tafsir Jalalain adalah kitab klasik yang dikarang oleh jalaluddin Al-Mahalli dan jalaluddin As- Suyuti.

  Jadi yang dimaksud intensitas mengikuti kajian kitab Tafsir Jalalain adalah seberapa seringnya santri mengikuti kajian kitab Tafsir Jalalain.

  Untuk mengukur intensitas santri mengikuti kajian kitab Tafsir Jalalain maka ditentukan indikator sebagai berikut : a.

  Selalu mengikuti kajian Tafsir Jalalain b. Selalu datang tepat waktu saat mengikuti kajian c. Selalu inten dalam mendengarkan dan memahami apa yang disampaikan kiai d.

  Selalu membuat catatan (memaknani kitab) e. Selalu membaca ulang apa yang telah ditulis saat kajian ketika waktu luang(Umar Faruq, 2007: 197) b.

  Intensitas Sholat Berjama‟ah Intensitas menurut kamus besar bahasa Indonesia berarti keadaan, tingkatan, kuatnya, hebatnya, bergeloranya dan sebagainya (Depdiknas,

  2002: 438).

  Secara lughowi atau arti kata shalat adalah do‟a, sedangkan menurut terminologi adalah serangkaian perkataan dan perbuatan tertentu yang dimulai dengan takbirotul ikhrom dan diakhiri dengan salam. (Syarifudin, 2003: 20). Shalat diwajibkan Allah SWT atas setiap umat islam yang sudah akil baligh sebanyak lima kali dalam sehari semalam, yaitu shalat subuh, zhuhur, ashar, mahrib dan shalat iysa‟. Shalat wajib yang lima tersebut dianjurkan untuk dilakukan dengan secara berjama‟ah.

  Shalat jama‟ah terdiri dari dua kata yaitu shalat dan jama‟ah. Shalat menurut bahasa do‟a menurut syara‟ adalah beberapa ucapan dan beberapa perbuatan yang diawali dengan takbirotul ikhrom dan diakhiri dengan salam.

  Berdasarkan pengertian di atas maka ketaatan menjalankan shalat berjama‟ah dapat diartikan keadaan dimana seseorang selalu melakukan shalat wajib dengan berjama‟ah sesuai syarat dan rukun yang telah ditentukan. „ibadah yang wajib dilaksanakan sehari lima waktu berjama‟ah artinya, berkumpul atau ramai-ramai dan bersama-sama.(As- sawaf, 2007:41,303). Pengertian shalat berjama‟ah suatu perbuatan shalat yang dilakukan bersama-sama apabila dua orang bersama-sama melakukan shalat diantaranya seorang diantara mereka mengikuti yang lainnya maka keduanya dinamakan shalat berjama‟ah. Orang yang diikuti didepan disebut imam dan yang mengikuuti di belakang disebut makmum. (Abdullah, 2003:39).

  Banyak manfaat yang diambil ketika melaksanakan shalat berjama‟ah. Baik manfaat dunia maupun manfaat akhirat. Betapa indahnya jika shalat berjama‟ah ditegakkan.

  Berdasarkan pengertian di atas maka intensitas melaksanakan shalat berjama‟ah dapat diartikan keadaan dimana sesorang selalu melaksanakan shalat wajib dengan berjama‟ah.

  Adapun indikator- indikator intensitas shalat berjama‟ah adalah: a. Melakukan shalat tepat waktu b.

  Bila adzan dikumandangkan bergeges mengambil air wudlu c. Melaksanakan shalat sunah rawatib d.

  Meluruskan shaf ketika melaksanakan shalat berjama‟ah e. Selalu melaksanakan shalat berjama‟ah dalam keadaan dan situasi apapun f.

  Aktif melaksanakan shalat berjama‟ah g.

  Berdzikir dan berdo‟a setelah selesai shalat berjama‟ah c. Sikap Sosial

  Dalam kamus bahasa Indonesia, sikap mempunyai arti perbuatan dan sebagainya yang berdasarkan pada pendirian. Sedangkan sosial yaitu berkenaan dengan masyarakat, suka memperhatikan kepentingan umum (Depdiknas, 2007: 1063 ).

  Menurut ilmu psikologi sikap adalah suatu hal yang menentukan sikap sifat, hakikat, baik perbuatan sekarang maupun perbuatan yang akan mendatang. Menurut Zimbardo dan Ebbesen, sikap adaah suatu predisposisi (keadaan mudah terpengaruh) terhadap seseorang, ide atau obyek yang berisi komponen-komponen cognitive, affective, dan behavior. Sedangkan menurut LL Thurstone orang dikatakan memiiki sikap positif terhadap suatu obyek psikologi bila ia suka atau memiliki sikap yang favorable, sebaliknya orang yang dikatakan memiliki sikap yang negatif terhadap obyek psikologi bila ia tidak suka atau sikapnya unfavorable terhadap obyek psikologi. Sikap sosial adalah kesadaran individu yang menentukan perbuatan yang nyata, yang berulang-ulang terhdap obyek yang berkaitan dengan sosial (Ahmadi, 1999: 162).

  Sedangkan yang dimaksud dengan sikap sosial dalam penelitian ini adalah kesadaran santri yang tercermin dalam perbuatan terhadap masyarakat sekitar.

  Sedangkan untuk mengukur sikap sosial seseorang terhadap sesama digunakan indikator sebagai berikut: a.

  Ketika bertemu selalu mengucapkan salam atau menjawabnya b.

  Berusaha menjenguk jika ada orang sakit c. Menyayangi sesama d.

  Rendah hati e. Selalu berprasangka baik f. Menghormati yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda g.

  Berusaha memaafkan kesalahan sesama (Salamulloh, 2008: 106-130).

G. Metode Peneitian

  Metode penelitian adalah ajaran mengenai metode metode yang digunakan dalam proses penelitian (Kartono, 1990: 20). Dalam penulisan ini, penulis akan mengunakan metodologi yang akan penulis jabarkan dibawah ini :

1. Pendekatan dan rancangan penelitian

  Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif yang bersifat korelasional, untuk mengetahui setiap variabel penelitian menggunakan analisis statistic prosentase dan teknik analisis regresi untuk mnegetahui besarnya pengaruh antar variabel.

  2. Lokasi dan Waktu Penelitian Adapun lokasi penelitian ini bertempat di Pondok Pesantren Edi

  Mancoro Desa. Gedangan Kec. Tuntang Kab. Semarang. Pelaksanaan penelitian ini berlangsung 05 April 2015 Sampai 08 Juni 2015.

  3. Populasi dan Sampel a.

  Populasi Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian ( Arikunto,

  2010: 173). Maksud dari populasi dalam penelitian ini adalah keseluruh santri Pondok Pesantren Edi Mancoro Desa Gedangan Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang, dalam wilayah penelitian yang nantinya akan menjadi subjek peneliti. Adapun jumlah seluruh santri adalah 105 santri.

  b.

  Sampel Sampel adalah bagian dari populasi. (Hadi, 1994: 221).

  Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan random sampling dimana semua populasi memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi sampel. Arikunto (1998: 117) menyatakan apabila jumlah populasi lebih dari 100, maka sampel dapat diambilantara 10- 15% atau 20-25% atau lebih. Adapun sampel yang akan diambil dalam penelitian ini adalah 30 santri

  4. Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, penulis memilih metode penelitian sebagai berikut : a.

  Angket atau Kuesioner Angket adalah “sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ketahui” (Arikunto, 1998: 128)

  Dalam penelitian ini penulis menggunakan angket tertutup, sehingga responden tinggal menjawab pertanyaan yang telah disediakan. Metode angket dalam penelitian ini digunakan untuk mendapatkan data tentang pengaruh intensitas mengikuti pengajian Tafsir Jalalain dan shalat berjama‟ah terhadap sikap sosial santri di Pondok Pesantren Edi Mancoro Desa gedangan Kecamatan tuntang Kabupaten Semarang tahun 2015 b. Dokumentasi

  Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, ledger, agenda dan sebagainya (Arikunto, 1998: 236).

  Dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan data berupa foto-foto kegiatan, keadaan pondok dengan mengambil yang telah ada di Pondok Pesantren serta gambaran, keadaan, lokasi, dan sarana pra-sarana yang ada di Pondok Pesantren Edi Mancoro, Desa Gedangan, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang tahun 2014.

5. Instrument Penelitian

  Instrument penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang akan diteliti. Instrument yang diperlakukan dalam peneitian ini adalah lembaran angket yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh intensitas menikuti pengkaijian Tafsir Jalalain dan shalat berjama‟ah terhadap sikap sosial santri. Angket dirancang dalam 30 pertanyaan ditunjukan untuk para santri Pondok Pesantren.

  Setiap item ditentukan dengan skor 1-3 dengan pengkatagorian bobot yang peneliti tetapkan adalah : Untuk pilihan (a) bobot nilai 3

  • Untuk pilihan (b) bobot nilai 2
  • Untuk pilihan (c) bobot nilai 1
  • Skor 3 berarti baik, skor 2 berarti cukup, skor 1 berarti kurang.

  Angket yang dijawab dilakukan pengkatagorian pengaruh intensitas mengikuti pengkajian Tafsir Jalalain dan shalat berjama‟ah terhadap sikap sosial santri.

6. Analisis Data

  Dalam skripsi ini penulis menggunakan analisis data, yaitu data yang terkumpul selama penilaian berjalan, dianalisis guna menjawab permasalah-permasalahan yang telah diajukan sebelumnya. Adapun cara menganalisis data yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah : a.

  Analisis Pendahuluan Setelah semua data yang dibutuhkan terkumpul, langkah data yang telah terkumpul. Cara yang ditempuh peneliti adalah memberikan skor untuk setiap jawaban peritem soal dari angket yang telah disebarkan kepada para responden. Kemudian seluruh skor dijumlahkan secara keseluruhan, dan dianalisis secara statistic. Dari hasil penelitian kemudiian dibuat tiga katagori, yaitu tinggi (baik), sedang (cukup baik), rendah (kurang baik).

  b.

  Analisis Uji Hipotesis Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan teknis analisis korelasi berganda (multiple regression analisis) dengan bantuan SPSS 16.0 for windows. Dalam penelitian ini analisis korelasi untuk mengetahui pengaruh intensitas mengikuti pengkajian Tafsir Jalalain (X1) dan shalat berjama‟ah (X2) terhadap sikap sosial santri (Y).

  Analisis regresi ganda bertujuan untuk meramalkan nilai pengaruh dua atau lebih variabel bebas terhadap satu variabel terikat. Angket probabilitas hasil analisa ≤ 0,05 maka hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis kerja (Hk) diterima.

  Langkah-langkah menganalisis menggunakan SPSS 16 for windows adalah sebagai berikut : a. buka lembar kerja SPSS b. buat semua keterangan variabel dari variabel view c. klik data view dan masukan data d. lakukan analisis dengan cara : klik analize-regression-lincer. dependent dengan variabel terikat, yaitu variabel Y dan kotak menu independent dengan variabel bebas, yaitu X1, X2.

  e. selanjutnya ketik kotak menu statistics. Pilih Estimates, Descriptives, dan model fit lalu ketik continue.

  f. kotak menu plost, berfungsi untuk menampikan grafik pada analisis regresi. Klik kotak menu plots, kemudian klik normal probability plot yang terletak pada kotak menu standardized residuel plost. Selanjutnya klik continue.

  g. setelah klik continue klik ok, beberapa saat kemudian akan keluar outputnya.

H. Sistematika Penulisan

  Bab I PENDAHULUAN Pada bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

  Bab II KAJIAN PUSTAKA Dalam bab ini diuraikan berbagai pembahasan teori yang menjadi landasan teoritik penelitian, khususnya berkaitan dengan variabel penelitian, yaitu pengaruh hubungan intensitas mengikuti kajian Tafsir Jalalain dan shalat berjama‟ah dengan sikap sosial santri Pondok Pesantren Edi Mancoro Desa Gedangan Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang tahun 2014.

  Bab III HASIL PENELITIAN Secara garis besar, bab ini terdiri dari dua bagian, yaitu bagian gambaran umum lokasi penelitian dan penyajian data.

  1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Pada bagian ini berisi tentang gambaran umum tempat penelitian meiputi sejarah singkat, letak geografis, profil, visi, misi, motto, jadwal keseharian pondok dan lain-lain.

2. Penyajian Data

  Bagian ini berisi urain tentang karakteristik tiap-tiap variabel, berupa skor atau nilai yang diperoleh melalui instrument penelitian.

  Bab VI ANALISIS DATA Isi dari bab ini meliputi analisis terhadap tiap-tiap variabel, pengujian hipotesis, dan pembahasan hasil uji hipotesis. Bab V PENUTUP Dalam bab ini berisi kesimpulan hasil penelitian dan saran-saran.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Tafsir Jalalain 1. Pengertian Kitab Tafsir Jalalain Kitab adalah buku yang berisi segala sesuatu yang bertalian dengan

  agama (Poerwadarminta, 2006: 602). Sedangkan Tafsir ditinjau dari bahasa nerupakan bentuk isim masdar (kata benda abstrak) dari fassara-yufassiru-tafsiran yang berarti pemahaman, penjelasan, dan perincian. Dan menurut istilah dapat diartikan sebagai suatu hasil pemahaman manusia(baca : mufassir)terhadap al- Qur‟an yang dilakukan dengan mengunakan metode atau pendekatan tertentu yang dipilih oleh mufassir, dan dimaksudkan untuk memperjelas suatu makna teks ayat- ayat al- Qur‟an. (Abdul Mustaqim, 2003: 02). Disebut kitab Tafsir Jalalain karena kitab itu dikarang oleh dua ulama besar yang memiliki kesamaan nama yaitu imam jalaludin al-mahalli dan imam jalaludin as-suyuthi.

  Kitab Tafsir Jalalain membahas tentang bagaimana penafsiran dalam ayat-ayat al- Qur‟an yang baik dan benar sesuai dengan metode dan pendekatan tertentu, misalnya pendekatan filsafat, maka akan melahirkan produk penafsiran yang bercorak filosofis. Jika al- qur‟an ditafsirkan mengunakan pendekatan sufistik, maka akan menghasilkan tafsir yang kental dengan aroma sufistiknya. Adapun biografi kedua pengarang tersebut sebagai berikut. (Abdul Mustaqim, 2003: 02- 03).

  Kitab tafsir jalalain merupakan kitab klasik yang dikarang oleh dua ulama besar ahli tafsir dan mempunyai kesamaan nama yaitu jalaludin yang dimulai oleh imam jalaludin al-mahalli. Pada saat itu beliau menulis dari awal surat sampai surat al-

  Isra‟. Pada saat itu beliau meninggal dunia dan tidak bisa melanjutkan karyanya,

  

dan kemudian dilanjutkan beliau imam jalaludi as-Shuyuthi yaitu dari surat al-

Kahfi sampai selesai. Adapun biografi kedua beliau akan dijelaskan dibawah ini.

  

Ahmad bin Hashim al-Jalal, Abu Abdillah bin al-Syihab, Abi al-Abbas bin al-

Kamal al-Ansari, al-Mahalli, al-Qahiri, al-Syafii. Gelar al-Mahalli merupakan

nisbatnya kepada sebuah Bandar mesir terkenal yang disebut al-Mahallah al-Kubra

al-Gharbiyah. Beliau dilahirkan di mesir pada bulan syawal tahun 791 H dan wafat

pada tahun 864 H di mesir, dan dimakamkan di sana juga.

  Jalaluddin Al-Mahalli adalah seorang mufasir (ahli tafsir) berkebangsaan

Mesir. Ia lebih dikenal dengan julukan Jalaluddin Al-Mahalli yang berarti orang

yang mempunyai keagungan dalam masalah agama. Sedangkan sebutan Al-Mahalli

dinisbahkan pada kampung kelahirannya, Mahalla al-Kubra, yang terletak di

sebelah barat Kairo, tak jauh dari Sungai Nil.

  Sejak kecil tanda-tanda kecerdasan sudah menonjol pada diri Mahalli.

Beliau ulet menyerap berbagai ilmu, mulai dari tafsir, ushul fikih, teologi, fikih,

matematika, nahwu dan logika. Mayoritas ilmu tersebut dipelajarinya secara

otodidak, hanya sebagian kecil yang diserap dari ulama-ulama salaf pada masanya,

seperti al-Badri Muhammad bin al-Aqsari, Burhan al-

  Baijuri, A‟la al-Bukhari dan Syamsuddin bin al-Bisati.

  Selain menulis kitab Tafsir Jalalain, beliau juga menulis berbagai macam kitab, diantara karya-karya beliau yaitu sebagai berikut : a.

  Kanzur Roghibin b.

  Syarh al Minhaj c. Al badrut tholi‟ fi hilli jam‟il jawami‟ d.

  Syarh Waroqot e.

  Al anwar al mudli‟ah f. Al qoulul mufid fi an Nailis sa‟id At Thib an-nabawi

  Sedangkan nama lengkap imam jalaludin as-Suyuthi yaitu Jalaluddin

Abdur Rahman bin Abu Bakar bin Muhammad bin sabiq ad-Din al Khudlairy as-

Suyuthi. Beliau dilahirhan pada bulan rojab tahun 849 H. Dan meninggal pada

malam jum‟at, tanggal 19 Jumadil Ula tahun 911 H.

  Ketika As-Suyuthi masih berumur 5 tahun, ayahnya meninggal dunia.

Walaupun begitu beliau tetap memiliki semangat tinggi dan kecerdasan yang luar

biasa dalam menuntut ilmu. Maka tidaklah mengherankan jika beliau mampu

menhafal Al- Qur‟an ketika usianya belum genap 8 tahun, kemudian beliau juga mampu menghafal kitab Al-Umdah, Minhaj Al-Fiqih, dan Alfiyah Ibnu Malik.

  Selain tekun belajar, beliau juga rajin beribadah dan berdo‟a. Tak

sekalipun As-Suyuthi membuang waktu ketika menuntut ilmu. Suatu ketika, beliau

menunaikan ibadah haji dan meminum air zam-zam, lalu b erdo‟a agar ilmunya

dalam bidang fiqih setingkat Al-Baqillani dan dalam bidang hadits selebar dengan

Ibnu Hajar Al-Asqalani.

  Dalam pengembaraannya mencari ilmu, As-Suyuthi singgah ke beberapa negeri seperti Syam, Hijaz, Yaman, India dan Maroko. Beliau termasuk ulama yang sangat produktif dalam berkarya, beliau

memiliki ratusan kitab dalam berbagai bidang keilmuan. Adapun di antara karya-

karya beliau yaitu : a.

  Al-Itqan fi Ulum Al-Qur’an b.

  Ad-Durr Al-Manshur fi At-Tafsir bil-Ma’tsur c. Tarjuman Al-Qur’an fi At-Tafsir Al-Musnad d.

  Asrar At-Tanzil e. Lubab An-Nuqul fi Asbab An-Nuzul f.

  Mufhamat Al-Qur’an fi Mubhamat Al-Qur’an g.

  Al-Hasyisyah fi Tafsir Al-Baidhawi 2.

   Metode dan Pendekatan Al-Qur’an Menurut Said Agil(1999: 71-78) metode dan corak pendekatan penafsiran al-

  Qur‟an ada lima macam yaitu sebagai berikut ini : a. Metode tafsir tahlili Ialah mengkaji ayat-ayat al-

  Qur‟an dari segala segi dan maknanya, ayat demi ayat dan surat demi surat, sesuai dengan urutan dalam mushaf Utsmani.

  Untuk itu, pengkajian metode ini kosa kata dan lafazh, menjelaskan arti yang dikehendaki, sasaran yang dituju dan kandungan ayat, menjelaskan apa yang dapat diistinbathkan dari ayat serta mengemukakan kaitan antara ayat-ayat dan relevensinya dengan surat sebelumnya dan sesudahnya. Untuk itu, ia merujuk kepada sebab-sebab turun ayat, hadist Rasulullah saw. Dan riwayat dari para sahabat dan tabi‟in.

  Metode tahlili adalah metode yang dipergunakan kebanyakan ulama pada masa-masa dahulu. Akan tetapi, di antara mereka ada yang mengemukakan kesemua hal tersebut di atas dengan panjang lebar (ithnab), ada yang dengan singkat (I‟jaz), dan ada pula yang mengambil langkah pertengahan (musawah).

  Mereka sama-sama menafsirkan al- Qur‟an dengan mengunakan metode tahlili, tetapi dengan corak yang berbeda.

  Para ulama membagi wujud tafsir al- Qur‟an dengan metode tahlili kepada tujuh macam, yaitu: Tafsir bi al- Ma‟tsur, tafsir bi al-Ra‟yi, tafsir shufi, tafsir fikih, tafsir falsafi, tafsir ilmi, tafsir adabi.

  b.

  Metode tafsir ijmali

  Tafsir ijmali yaitu, penafsiran al- Qur‟an dengan uraian singkat dan global, tanpa uraian panjang lebar. Mufassir menjelaskan arti dan makna ayat menyinggung hal-hal selain arti yang dikehendaki. Hal ini dilakukan terhadap ayat-ayat al- Qur‟an, ayat demi ayat dan surat demi surat, sesuai urutannya dalam mushaf dalam kerangka uraian yang mudah dengan bahasa dan cara yang dapat dipahami orang yang pintar dan orang yang bodoh dan orang pertengahan antara keduanya.

  Kadangkala mufassir dengan metode ini menafsirkan al- Qur‟an dengan lafazh al- Qur‟an, sehingga pembaca merasa bahwa uraian tafsirannya tidak jauh dari konteks al- Qur‟an. Kadangkala pada ayat-ayat tertentu ia menunjukkan sebab turunnya ayat, peristiwa yang dapat menjelaskan arti ayat. Mengemukakan hadist rasulullah atau pendapat ulama yang saleh. Dengan cara demikian, dapatlah diperoleh pengetahuan yang sempurna dan sampailah ia pada tujuannya dengan cara mudah serta uraian yang singkat dan bagus.

  c.

Dokumen yang terkait

PENGARUH SIKAP OPTIMISME TERHADAP KEDISIPLINAN BELAJAR SANTRI PONDOK PESANTREN AL FALAH SALATIGA TAHUN 2006 - Test Repository

0 0 92

PENGARUH KEAKTIFAN SHALAT BERJAM A ’AH TERHADAP PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN SANTRI DI PONDOK PESANTREN AL-MANAR BENER TENGARAN KABUPATEN SEMARANG

0 0 98

KORELASI ANTARA INTENSITAS SHALAT TAHAJUD DENGAN KECERDASAN EMOSIONAL SANTRIWAN SANTRIWATI PONDOK PESANTREN AL HUDA SUSUKAN KAB. SEMARANG TAHUN 2015 - Test Repository

0 0 114

PENGARUH INTENSITAS KEPEMIMPINAN ORANG TUA TERHADAP SIKAP TAWADHU ANAK DI DUSUN NGELOSARI DESA JOMBOR KEC. TUNTANG KAB. SEMARANG TAHUN 2014 - Test Repository

0 0 115

PENGARUH KEWIBAWAAN PENGASUH TERHADAP INTERAKSI SOSIAL SANTRI DI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO DESA GEDANGAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2014 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 1 103

STUDI KOMPARASI METODE YANBU’A DAN IQRA’ DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BACA TULIS ALQURAN DI TPQ AT-TASLIMIYYAH SAMBAN KEC. BAWEN KAB. SEMARANG DAN TPQ AL-HUDA CALOMBO KEC. TUNTANG KAB. SEMARANG - Test Repository

0 0 105

PENANAMAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MELALUI WACANA PLURALITAS KEBERAGAMAAN DI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO KEC TUNTANG KAB SEMARANG TAHUN 2014 SKRIPSI

0 1 140

PENANAMAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MELALUI WACANA PLURALITAS KEBERAGAMAAN DI PONDOK PESANTREN EDI MANCORO KEC TUNTANG KAB SEMARANG TAHUN 2014 SKRIPSI

0 5 128

PENGARUH BIMBINGAN KEAGAMAAN TERHADAP INTENSITAS IBADAH SHALAT FARDHU SISWA SMP NEGERI 2 TUNTANG KAB. SEMARANG TAHUN 2014 - Test Repository

0 0 98

PROBLEMATIKA TAHFIDZUL QURAN BAGI SANTRI KALONGDI PONDOK PESANTREN SIROJUDDINASSALAFIYAH KEC. PARAKAN KAB. TEMANGGUNG TAHUN 2015 - Test Repository

0 0 184