EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MACROMEDIA FLASH. docx
EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MACROMEDIA FLASH UNTUK
MENINGKATAKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK
BAHASAN SISTEM PENGAPIAN CDI
Rizka Awalia Fahri
Prodi Pendidikan Teknik Mesin Universitas Negeri Semarang
Abdurrahman
abdurrahman_unnes@yahoo.co.id, Prodi Pendidikan Teknik Mesin, Universitas Negeri
Semarang
Supraptono
Supraptono.puspo@yahoo.co.id, Prodi Pendidikan Teknik Mesin, Universitas Negeri
Semarang
ABSTRAK
Berdasarkan hasil observasi, pembelajaran sistem pengapian CDI-AC di SMK
Negeri 1 Kawunganten masih menggunakan media konvensional. Dampaknya siswa kurang
paham mengenai materi tersebut. Pendidik belum menggunakan media animasi yang dapat
memberikan gambaran lebih nyata terhadap materi dalam pembelajaran sistem pengapian
CDI. Macromedia Flash adalah suatu progam aplikasi yang digunakan untuk mengolah
gambar vector dan animasi. Permasalahan dalam penelitian ini adalah adakah peningkatan
hasil pembelajaran siswa setelah menggunakan media animasi berbasis Macromedia Flash,
terhadap penguasaan materi Kompetensi Sistem Pengapian CDI program keahlian teknik
sepeda motor.
Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui penerapan media animasi
berbasis Macromedia Flash dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan
sistem pengapian CDI pada siswa kelas XI TSM SMK N 1 Kawunganten dan untuk
mengetahui efektifitas media animasi berbasis Macromedia Flash dibandingkan dengan
media konvensional yang selama ini digunakan dalam proses pembelajaran pada pokok
bahasan sistem pengapian CDI pada siswa kelas XI TSM SMK N 1 Kawunganten.
Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan PretestPosttest Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI TSM
SMK N 1 Kawunganten, terdapat dua kelas untuk yang mengambil jurusan TSM dan jumlah
populasinya sebanyak 72 siswa. Sampel yang digunakan adalah 34 siswa kelas XI TSM B
sebagai kelas eksperimen dan 38 siswa kelas XI TSM A sebagai kelas kontrol. Pengumpulan
data menggunakan metode tes, analisis data menggunakan uji t.
Hasil analisis data menunjukkan bahwa pada kelas kontrol rata-rata hasil belajar pada
tes pre-test mencapai 9,05 dan setelah diberikan perlakuan meningkat menjadi 10,47 sehingga
pada kelas kontrol setelah diberikan perlakuan dengan media konvensional mengalami
peningkatan 1.42 dan pada kelas eksperimen rata-rata hasil belajar pada tes pre-test mencapai
9,88 dan setelah diberikan media animasi meningkat menjadi 17,26 sehingga pada kelas
eksperimen setelah diberikan perlakuan media animasi mengalami peningkatan mencapai
1
7.38 lebih besar dari pada kelas kontrol yang hanya mencapai 1.42. Berdasarkan hasil uji t
nilai post-test kompetensi sistem pengapian CDI ternyata ada peningkatan hasil belajar
setelah menggunakan media animasi sebagai media pembelajaran.
Kepada para pengajar disarankan untuk menerapkan pembelajaran dengan media
animasi karena terbukti melalui penggunaan media animasi dapat meningkatkan hasil belajar
dan lebih efektif pada kompetensi sistem pengapian CDI sepeda motor.
Kata kunci : hasil belajar, Macromedia Flash, sistem pengapian CDI-AC sepeda motor
PENDAHULUAN
Tujuan pembelajaran yang lain adalah tercapainya hasil belajar yang diinginkan.
Hasil belajar sebagai alat ukur penguasaan siswa yang dapat dilihat dari tinggi rendahnya
nilai yang diperoleh siswa selain itu guru juga dapat menilai pembelajaran yang telah
dilaksanakan
Proses belajar juga tidak lepas dari peranan guru dan media pembelajaran, peran guru
dalam pembelajaran sangat penting, guru harus bisa mengelola kelas dengan baik,
pengelolaan kelas yang baik akan melahirkan interaksi belajar mengajar yang baik pula.
Ketika pembelajaran sedang berlangsung, guru dan peserta didik saling berinteraksi
menerima dan menanggapi informasi yang disampaikan dalam usaha untuk mendapatkan
pengetahuan. Tersampaikannya materi atau pun tanggapan berupa informasi lain antara
guru dan peserta didik tidak lepas dari peran sebuah media.
Tanpa adanya media, informasi tidak akan sampai kepada penerima dan proses
pembelajaran tidak akan berjalan. Media pembelajaran sebagai perantara menempati
posisi yang cukup strategis dalam rangka mewujudkan hasil belajar secara optimal. Oleh
karena itu media pembelajaran sangat dominan fungsinya, bukan sekedar alat bantu
mengajar guru melainkan juga bagian yang tidak terpisahkan dari sistem pembelajaran.
Menyadari pentingnya arti media pembelajaran maka sudah selayaknya guru senantiasa
menggunakannya dalam menyampaikan materi pelajaran dan merupakan inti dari proses
pendidikan.
2
pembelajaran di SMK N 1 Kawunganten masih menggunakan media konvensional
tidak efektif untuk pembelajaran, Hamalik dalam Arsyad (2005:4) menegaskan dimana ia
melihat bahwa hubungan komunikasi akan berjalan lancar dengan hasil maksimal apabila
menggunakan alat bantu yang di sebut media komunikasi. Dengan media pembelajaran
konvensional siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi sistem pengapian CDI,
Kondisi pembelajaran yang demikian membuat peserta didik tidak memahami bagaimana
wujud nyata dan siklus kerja yang sebenarnya dari komponen tersebut, sehingga kurang
efektif jika pembelajaran sistem pengapian CDI diajakan dengan media konvensional.
Salah satu media berbasis komputer yang dapat digunakan dalam pembelajaran yaitu
berupa animasi Macromedia Flash. Penggunaan animasi Macromedia Flash digambarkan
dengan suara efek, teks, dan animasi gerak, yang dapat meningkatkan minat siswa karena
biasanya siswa lebih tertarik dan tidak mengalami kebosanan sehingga menjadi lebih
fokus terhadap pelajaran Sistem pengapian CDI. Dengan media animasi peserta didik
akan lebih memahami tiap komponen dan cara kerja dari sistem pengapian CDI. Dapat
disimpulkan dengan menggunakan media animasi, perhatian peserta didik menjadi lebih
besar dan materi yang disampaikan lebih mudah untuk diingat dan dipahami.
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen.
Jenis penelitian eksperimen yang akan digunakan oleh penulis adalah Pretest-Posttest
Control Group Design (Sugiyono, 2010: 112). Dalam design ini terdapat dua kelompok
terpilih yaitu kelas XI TSM A dan XI TSM B SMK N 1 Kawunganten.
Tabel 1. Pretest-Posttest Control Group Design
3
Group
Kontrol
Eksperimen
Pre-test
K1
E1
Treatmen
X1
X2
Post-test
K2
E2
Berikut adalah alur penelitian yang dilakukan oleh peneliti:
Uji coba soal
Media animasi sistem
pengapian CDI
Uji coba soal
Uji ahli materi dan
ahli media
Soal valid
Media Valid
Pre-test
Kelompok eksperimen
Pre-test
Kelompok kontrol
Pembelajaran dengan
Media animasi sistem pengapian
CDI yang telah di uji ahli media
dan ahli materi
Pembelajaran dengan media
konvensional
Post-test
Kelompok eksperimen
Post-test
Kelompok kontrol
Hasil dan pembahasan
Kesimpulan dan laporan
Gambar 1. Diagram alir pelaksanaan penelitian
UJI COBA INSTRUMENT
4
Uji validitas dan uji reliabilitas instrument penilaian menggunakan progam Iteman
3.0. Uji validitas instrument menunjukkan 20 soal valid dari 25 soal yang di ujikan,
instrument penilaian dikatakan valid jika nilai point biserial lebih besar dari 0,30. Dari 20
soal yang valid di uji lagi menggunakan software Iteman. Hasil analisis menunjukkan
nilai Alpha (koefisien reliabilitas alpha) tes hasil belajar adalah 0.769, yang menunjukkan
bahwa instrumen tes hasil belajar yang digunakan dalam penelitian ini reliabel. Mean P
(rata-rata tingkat kesukaran butir soal) adalah 0.688, yang berarti rata-rata butir soal
termasuk kategori sedang. Mean Item-Tot (nilai rata-rata indeks daya pembeda dari
semua soal point biserial) adalah 0.447. Mean Biserial (nilai rata-rata indeks daya
pembeda /biserial) adalah 0.634
ANALISIS DATA PENELITIAN
a.
Uji Hipotesis
Dalam
penelitian
ini
rumusan
hipotesisnya
adalah:
Ho : μ1 < μ2 , artinya pembelajaran sistem pengapian CDI dengan penerapan media
animasi berbasis Macromedia Flash sama efektifnya dengan media konvensional.
Ha : μ1 > μ2 , artinya artinya pembelajaran sistem pengapian CDI lebih efektif dengan
penerapan media animasi berbasis Macromedia Flash daripada menggunakan media
konvensional.
Sesuai dengan hipotesis, maka teknik analisis yang digunakan adalah uji t dua
sample independen satu sisi untuk sisi atas melalui program SPSS 18.0. Ho ditolak jika
nilai P-value/ Sig.(2-tailed) < α , dengan α = 0,05 (Uyanto, 2009: 145).
5
HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
1. Data pretest posttest kelas kontrol dan ekperimen
Perbedaan perolehan hasil evaluasi pada pretest dan posttest menunjukkan adanya
peningkatan hasil belajar pada kedua kelompok. Berikut disampaikan peningkatan hasil
belajar pada kelompok eksperimen dan kontrol.
Kelompok
Eksperimen
Kontrol
Tabel 2. Peningkatan Hasil Belajar
Mean
Peningkatan
Pretest
Posttest
9,88
17,26
7.38
10,47
9,05
1.42
Berdasarkan hasil yang diperlihatkan pada tabel 4 kelas eksperimen mengalami
peningkatan sebesar 7,38 dan kelas kontrol mengalami peningkatan sebesar 1.42,
2. Uji Normalitas
Variabel
pre test kelas eksperimen
pre test kelas kontrol
Tabel 3. Hasil Uji Normalitas
N
Signifikansi
(Asymp. Sig. (2tailed))
34
.053
38
.183
Keterangan
Normal
Normal
Berdasarkan tabel 5 hasil uji normalitas variabel normalitas dapat diketahui bahwa
semua variabel penelitian mempunyai nilai signifikansi lebih besar dari α = 0,05,
sehingga dapat disimpulkan bahwa semua variabel penelitian pada kelas eksperimen dan
kelas kontrol berdistribusi normal.
3. Uji Homogenitas
Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui keberagaman (varians) dari sampel
yang digunakan. Uji homogenitas ini dilakukan terhadap hasil pretest siswa kedua kelas.
Pengujian homogenitas varians menggunakan nilai Lavene’s Statistic yang berguna untuk
mengetahui apakah varians variabel sama. Varians data dikatakan homogen jika nilai
6
taraf signifikansi levene statistic
≥ α , dengan α = 0,05. Berdasarkan perhitungan
menggunakan progam SPSS 16 dengan uji lavene statistic, hasil uji homogenitas data
Pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada tabel 6 berikut:
Tabel 4. Hasil Uji Homogenitas
Variabel
levene statistic
pre test
.134
Signifikansi
Keterangan
0.925
Homogen
Berdasarkan tabel 6 hasil uji homogenitas diperoleh nilai levene statistic sebesar
0.134, dengan signifikansi 0.925 pada taraf 5%. Nilai signifikansi lebih besar dari α =
0,05, hal ini menunjukkan data pretest yang digunakan dalam penelitian ini adalah
homogen.
Hasil uji analisis prasyarat menunjukkan bahwa data penelitian kelas eksperimen dan
kelas kontrol terdiri dari data berdistribusi normal dan mempunyai variansi yang
homogen sehingga penelitian dapat dilanjutkan ke uji t dua sample independent untuk
menjawab hipotesis penelitian.
4.
Uji Hipotesis
Uji hipotesis menggunakan Uji t dua sampel independen satu sisi untuk sisi atas. Uji
t dua sampel independen digunakan untuk membandingkan selisih purata (mean) dari dua
sampel independen dengan asumsi data terdistribusi normal (Uyanto, 2009:137). Pada
output menggunakan statistik uji t apabila nilai P-value/ Sig.(2-tailed) < α , dengan α =
0,05 maka Ho ditolak. Hal ini berarti pembelajaran sistem pengapian CDI lebih efektif
dengan penerapan media animasi berbasis Macromedia Flash daripada menggunakan
media konvensional. Dari data yang sudah di dapatkan dijelaskan sebagai berikut:
7
a. Hipotesis
Ho : μ1 < μ2 , artinya pembelajaran sistem pengapian CDI dengan penerapan media
animasi berbasis Macromedia Flash sama efektifnya dengan media konvensional
Ha : μ1 > μ2 , artinya pembelajaran sistem pengapian CDI lebih efektif dengan
penerapan media animasi berbasis Macromedia Flash daripada menggunakan media
konvensional.
b. Ketentuan
Jika nilai P-value/ Sig.(2-tailed) < α , maka
ditolak. (
)
c. Keputusan
Karena nilai P-value/ Sig.(2-tailed) pada uji hipotesis 0.000/2 = 0 < 0.05 maka
ditolak (Ha diterima)
Kesimpulan : pembelajaran sistem pengapian CDI lebih efektif dengan
penerapan media animasi berbasis Macromedia Flash daripada menggunakan media
konvensional. Data uji diterangkan pada tabel 7
Tabel 5. Independent Samples Test
Lavane Test for
Equality of
Variance
t-test for Equality of Means
95% Confidence
Interval of the
Difference
F
Sig
T
Df
Sig (2tailed)
8
Mean
Std. Eror
Difference
Difference
lower
Upper
Nilai Equal
variances
assumed
.144
Equal variances
not assumed
.705
20.335
70
.000
6.791
.334
6.125
7.457
20.358
9.407
.000
6.791
.334
6.126
7.456
PEMBAHASAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas penggunaan media animasi
Macromedia Flash dibandingkan dengan media konvensional pada pembelajaran sistem
pengapian CDI pada kelas XI Teknik Sepeda Motor (TSM) SMK N 1 Kawunganten.
Soal yang diberikan untuk pretest sebelumnya sudah diujicobakan pada kelompok lain
diluar populasi dan sudah pernah menerima materi sistem pengapian CDI yaitu kelas XI
TSM A SMK Muhammadiyah Kudus. Kelas XI TSM B SMK Negeri 1 Kawunganten
yang menjadi kelompok uji coba dan XI TSM A SMK Negeri 1 Kawunganten yang
menjadi kelompok kontrol. Data hasil uji coba instrument yang di ujikan di SMK
Muhammadiyah Kudus tersebut kemudian dianalsis dengan menggunakan progam
Iteman untuk mendapatkan berapa soal yang valid dari 25 soal yang diujikan dan
diperoleh sejumlah 20 butir soal yang valid dengan nilai Mean P (rata-rata tingkat
kesukaran butir soal) adalah 0.688, yang berarti rata-rata butir soal termasuk kategori
sedang, nilai Alpha (koefisien reliabilitas alpha) tes hasil belajar adalah 0.769 yang
menunjukkan bahwa instrumen tes hasil belajar yang digunakan dalam penelitian ini
reliabelitasnya tinggi.
Pemberian soal pretest kepada XI TSM A dan B SMK N 1 Kawunganten
dilakukan sebelum perlakuaan pada kelompok sampel dan experiment. Selanjutnya
pemberian perlakuan pada kelas eksperimen dan kontrol berlangsung dalam 2 kali
pertemuan yaitu 2x45 menit. Tahap selanjutnya setelah pemberian test yaitu dilakukan
posttest untuk mengetahui kemampuan akhir siswa. Soal yang digunakan pada evaluasi
9
kemampuan akhir siswa, relatif sama dengan soal yang digunakan pada evaluasi
kemampuan awal. Pelaksanaan posttest ini dimaksudkan untuk mengetahui keefektifan
pembelajaran sistem pengapian CDI dengan penerapan media animasi dibandingkan
dengan media konvensional.
Hasil evaluasi pretest menunjukkan bahwa kedua kelompok memiliki kondisi
yang sama atau homogen, hasil uji homogenitas diperoleh nilai levene statistic sebesar
0.134, dengan signifikansi 0.925 pada taraf 5%. Nilai signifikansi lebih besar dari α =
0,05, hal ini menunjukkan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah homogen.
Pada kelas eksperimen, pemberian perlakuan yaitu pembelajaran dengan
penerapan media animasi Macromedia Flash, Pemberian perlakuan pada kelas kontrol
yaitu pembelajaran dengan media konvensional. Pemahaman siswa mengenai materi
sistem pengapian CDI kemudian dievaluasi untuk memperoleh data kemampuan akhir
(posttest). Hasil evaluasi kemampuan akhir dapat dilihat pada tabel 2. Jika diamati, kedua
kelompok menunjukkan adanya peningkatan skor dari skor pretest ke posttest. Hal ini
terjadi sebagai akibat dari perlakuan yang diberikan.
Data yang diperoleh dari hasil posttest, selanjutnya akan digunakan untuk
menguji hipotesis pada penelitian ini. Diperlukan uji persyaratan analisis untuk
mengetahui data yang diperoleh dapat digunakan dalam pengujian hipotesis atau tidak.
Uji persyaratan tersebut adalah uji normalitas dan homogenitas.
Analisis uji-t Karena nilai P-value/ Sig.(2-tailed) pada uji hipotesis 0.000/2 = 0
< 0.05 maka hasil tersebut menolak hipotesis nol (Ho) yang berbunyi pembelajaran
sistem pengapian CDI dengan penerapan media animasi berbasis Macromedia Flash
sama efektifnya dengan media konvensional dan menerima hipotesis alternatif (Ha) yang
10
berbunyi pembelajaran sistem pengapian CDI lebih efektif dengan penerapan media
animasi berbasis Macromedia Flash daripada menggunakan media konvensional
PENUTUP
Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan penelitian, maka dapat ditarik
kesimpulan:
1. Hasil belajar siswa pada kompetensi dasar sistem pengapian CDI sepeda motor dan
komponen-komponennya setelah diterapkan media animasi berbasis Macromedia
Flash sistem pengapian CDI di SMK Negeri 1 Kawunganten sebelum pembelajaran
rata-rata sebesar 9,88 setelah pembelajaran meningkat menjadi 17,26
2. Pembelajaran sistem pengapian CDI lebih efektif dengan menerapkan media animasi
berbasis Macromedia Flash dibandingkan media konvensional, dibuktikan dengan
hasil Uji t dua sampel independen bahwa Karena nilai P-value/ Sig.(2-tailed) pada uji
hipotesis 0.000/2 = 0 < 0.05 maka
ditolak (Ha diterima)
Saran
Berdasarkan
pembahasan,
kesimpulan
mengemukakan saran-saran sebagai berikut:
11
dalam
penelitian
ini.
Peneliti
1.
Kepada guru produktif diharapkan menerapkan dengan media pembelajaran
animasi dalam pembelajaran karena hasil yang efektif dibandingkan dengan media
konvensional.
2.
Untuk penelitian lebih lanjut diharapkan diterapkan media animasi lalu di animasi
tersebut disisipi video perakitan sistem pengapian CDI-AC sehingga akan
diperoleh hasil yang lebih maksimal lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Azhar. 2004. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Azwar, Saifuddin. 2010. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Uyanto, Stanislaus S. (2009). Pedoman Analisis Data dengan SPSS. Yogyakarta:Graha Ilmu.
Harsono, Beni. Soesanto. Samsudi. 2009. Perbedaan Hasil Belajar Antara Metode Ceramah
Konvensional dengan Ceramah Berbantuan Media Animasi pada Pembelajaran
Kompetensi Perakitan dan Pemasangan Sistem Rem. Jurnal Pendidikan Teknik
Mesin Volume 9 No 2: 71-79.
Nursofi, Muhammad Faiq dan Aris Budiyono. 2011. Penerapan Media Pembelajaran Berbasis
Macromedia Flash untuk Meningkatkan Hasil Belajr Teknik Pelapisan dan Korosi.
Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Volume 11 No 1
12
MENINGKATAKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK
BAHASAN SISTEM PENGAPIAN CDI
Rizka Awalia Fahri
Prodi Pendidikan Teknik Mesin Universitas Negeri Semarang
Abdurrahman
abdurrahman_unnes@yahoo.co.id, Prodi Pendidikan Teknik Mesin, Universitas Negeri
Semarang
Supraptono
Supraptono.puspo@yahoo.co.id, Prodi Pendidikan Teknik Mesin, Universitas Negeri
Semarang
ABSTRAK
Berdasarkan hasil observasi, pembelajaran sistem pengapian CDI-AC di SMK
Negeri 1 Kawunganten masih menggunakan media konvensional. Dampaknya siswa kurang
paham mengenai materi tersebut. Pendidik belum menggunakan media animasi yang dapat
memberikan gambaran lebih nyata terhadap materi dalam pembelajaran sistem pengapian
CDI. Macromedia Flash adalah suatu progam aplikasi yang digunakan untuk mengolah
gambar vector dan animasi. Permasalahan dalam penelitian ini adalah adakah peningkatan
hasil pembelajaran siswa setelah menggunakan media animasi berbasis Macromedia Flash,
terhadap penguasaan materi Kompetensi Sistem Pengapian CDI program keahlian teknik
sepeda motor.
Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui penerapan media animasi
berbasis Macromedia Flash dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan
sistem pengapian CDI pada siswa kelas XI TSM SMK N 1 Kawunganten dan untuk
mengetahui efektifitas media animasi berbasis Macromedia Flash dibandingkan dengan
media konvensional yang selama ini digunakan dalam proses pembelajaran pada pokok
bahasan sistem pengapian CDI pada siswa kelas XI TSM SMK N 1 Kawunganten.
Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan PretestPosttest Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI TSM
SMK N 1 Kawunganten, terdapat dua kelas untuk yang mengambil jurusan TSM dan jumlah
populasinya sebanyak 72 siswa. Sampel yang digunakan adalah 34 siswa kelas XI TSM B
sebagai kelas eksperimen dan 38 siswa kelas XI TSM A sebagai kelas kontrol. Pengumpulan
data menggunakan metode tes, analisis data menggunakan uji t.
Hasil analisis data menunjukkan bahwa pada kelas kontrol rata-rata hasil belajar pada
tes pre-test mencapai 9,05 dan setelah diberikan perlakuan meningkat menjadi 10,47 sehingga
pada kelas kontrol setelah diberikan perlakuan dengan media konvensional mengalami
peningkatan 1.42 dan pada kelas eksperimen rata-rata hasil belajar pada tes pre-test mencapai
9,88 dan setelah diberikan media animasi meningkat menjadi 17,26 sehingga pada kelas
eksperimen setelah diberikan perlakuan media animasi mengalami peningkatan mencapai
1
7.38 lebih besar dari pada kelas kontrol yang hanya mencapai 1.42. Berdasarkan hasil uji t
nilai post-test kompetensi sistem pengapian CDI ternyata ada peningkatan hasil belajar
setelah menggunakan media animasi sebagai media pembelajaran.
Kepada para pengajar disarankan untuk menerapkan pembelajaran dengan media
animasi karena terbukti melalui penggunaan media animasi dapat meningkatkan hasil belajar
dan lebih efektif pada kompetensi sistem pengapian CDI sepeda motor.
Kata kunci : hasil belajar, Macromedia Flash, sistem pengapian CDI-AC sepeda motor
PENDAHULUAN
Tujuan pembelajaran yang lain adalah tercapainya hasil belajar yang diinginkan.
Hasil belajar sebagai alat ukur penguasaan siswa yang dapat dilihat dari tinggi rendahnya
nilai yang diperoleh siswa selain itu guru juga dapat menilai pembelajaran yang telah
dilaksanakan
Proses belajar juga tidak lepas dari peranan guru dan media pembelajaran, peran guru
dalam pembelajaran sangat penting, guru harus bisa mengelola kelas dengan baik,
pengelolaan kelas yang baik akan melahirkan interaksi belajar mengajar yang baik pula.
Ketika pembelajaran sedang berlangsung, guru dan peserta didik saling berinteraksi
menerima dan menanggapi informasi yang disampaikan dalam usaha untuk mendapatkan
pengetahuan. Tersampaikannya materi atau pun tanggapan berupa informasi lain antara
guru dan peserta didik tidak lepas dari peran sebuah media.
Tanpa adanya media, informasi tidak akan sampai kepada penerima dan proses
pembelajaran tidak akan berjalan. Media pembelajaran sebagai perantara menempati
posisi yang cukup strategis dalam rangka mewujudkan hasil belajar secara optimal. Oleh
karena itu media pembelajaran sangat dominan fungsinya, bukan sekedar alat bantu
mengajar guru melainkan juga bagian yang tidak terpisahkan dari sistem pembelajaran.
Menyadari pentingnya arti media pembelajaran maka sudah selayaknya guru senantiasa
menggunakannya dalam menyampaikan materi pelajaran dan merupakan inti dari proses
pendidikan.
2
pembelajaran di SMK N 1 Kawunganten masih menggunakan media konvensional
tidak efektif untuk pembelajaran, Hamalik dalam Arsyad (2005:4) menegaskan dimana ia
melihat bahwa hubungan komunikasi akan berjalan lancar dengan hasil maksimal apabila
menggunakan alat bantu yang di sebut media komunikasi. Dengan media pembelajaran
konvensional siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi sistem pengapian CDI,
Kondisi pembelajaran yang demikian membuat peserta didik tidak memahami bagaimana
wujud nyata dan siklus kerja yang sebenarnya dari komponen tersebut, sehingga kurang
efektif jika pembelajaran sistem pengapian CDI diajakan dengan media konvensional.
Salah satu media berbasis komputer yang dapat digunakan dalam pembelajaran yaitu
berupa animasi Macromedia Flash. Penggunaan animasi Macromedia Flash digambarkan
dengan suara efek, teks, dan animasi gerak, yang dapat meningkatkan minat siswa karena
biasanya siswa lebih tertarik dan tidak mengalami kebosanan sehingga menjadi lebih
fokus terhadap pelajaran Sistem pengapian CDI. Dengan media animasi peserta didik
akan lebih memahami tiap komponen dan cara kerja dari sistem pengapian CDI. Dapat
disimpulkan dengan menggunakan media animasi, perhatian peserta didik menjadi lebih
besar dan materi yang disampaikan lebih mudah untuk diingat dan dipahami.
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode eksperimen.
Jenis penelitian eksperimen yang akan digunakan oleh penulis adalah Pretest-Posttest
Control Group Design (Sugiyono, 2010: 112). Dalam design ini terdapat dua kelompok
terpilih yaitu kelas XI TSM A dan XI TSM B SMK N 1 Kawunganten.
Tabel 1. Pretest-Posttest Control Group Design
3
Group
Kontrol
Eksperimen
Pre-test
K1
E1
Treatmen
X1
X2
Post-test
K2
E2
Berikut adalah alur penelitian yang dilakukan oleh peneliti:
Uji coba soal
Media animasi sistem
pengapian CDI
Uji coba soal
Uji ahli materi dan
ahli media
Soal valid
Media Valid
Pre-test
Kelompok eksperimen
Pre-test
Kelompok kontrol
Pembelajaran dengan
Media animasi sistem pengapian
CDI yang telah di uji ahli media
dan ahli materi
Pembelajaran dengan media
konvensional
Post-test
Kelompok eksperimen
Post-test
Kelompok kontrol
Hasil dan pembahasan
Kesimpulan dan laporan
Gambar 1. Diagram alir pelaksanaan penelitian
UJI COBA INSTRUMENT
4
Uji validitas dan uji reliabilitas instrument penilaian menggunakan progam Iteman
3.0. Uji validitas instrument menunjukkan 20 soal valid dari 25 soal yang di ujikan,
instrument penilaian dikatakan valid jika nilai point biserial lebih besar dari 0,30. Dari 20
soal yang valid di uji lagi menggunakan software Iteman. Hasil analisis menunjukkan
nilai Alpha (koefisien reliabilitas alpha) tes hasil belajar adalah 0.769, yang menunjukkan
bahwa instrumen tes hasil belajar yang digunakan dalam penelitian ini reliabel. Mean P
(rata-rata tingkat kesukaran butir soal) adalah 0.688, yang berarti rata-rata butir soal
termasuk kategori sedang. Mean Item-Tot (nilai rata-rata indeks daya pembeda dari
semua soal point biserial) adalah 0.447. Mean Biserial (nilai rata-rata indeks daya
pembeda /biserial) adalah 0.634
ANALISIS DATA PENELITIAN
a.
Uji Hipotesis
Dalam
penelitian
ini
rumusan
hipotesisnya
adalah:
Ho : μ1 < μ2 , artinya pembelajaran sistem pengapian CDI dengan penerapan media
animasi berbasis Macromedia Flash sama efektifnya dengan media konvensional.
Ha : μ1 > μ2 , artinya artinya pembelajaran sistem pengapian CDI lebih efektif dengan
penerapan media animasi berbasis Macromedia Flash daripada menggunakan media
konvensional.
Sesuai dengan hipotesis, maka teknik analisis yang digunakan adalah uji t dua
sample independen satu sisi untuk sisi atas melalui program SPSS 18.0. Ho ditolak jika
nilai P-value/ Sig.(2-tailed) < α , dengan α = 0,05 (Uyanto, 2009: 145).
5
HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
1. Data pretest posttest kelas kontrol dan ekperimen
Perbedaan perolehan hasil evaluasi pada pretest dan posttest menunjukkan adanya
peningkatan hasil belajar pada kedua kelompok. Berikut disampaikan peningkatan hasil
belajar pada kelompok eksperimen dan kontrol.
Kelompok
Eksperimen
Kontrol
Tabel 2. Peningkatan Hasil Belajar
Mean
Peningkatan
Pretest
Posttest
9,88
17,26
7.38
10,47
9,05
1.42
Berdasarkan hasil yang diperlihatkan pada tabel 4 kelas eksperimen mengalami
peningkatan sebesar 7,38 dan kelas kontrol mengalami peningkatan sebesar 1.42,
2. Uji Normalitas
Variabel
pre test kelas eksperimen
pre test kelas kontrol
Tabel 3. Hasil Uji Normalitas
N
Signifikansi
(Asymp. Sig. (2tailed))
34
.053
38
.183
Keterangan
Normal
Normal
Berdasarkan tabel 5 hasil uji normalitas variabel normalitas dapat diketahui bahwa
semua variabel penelitian mempunyai nilai signifikansi lebih besar dari α = 0,05,
sehingga dapat disimpulkan bahwa semua variabel penelitian pada kelas eksperimen dan
kelas kontrol berdistribusi normal.
3. Uji Homogenitas
Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui keberagaman (varians) dari sampel
yang digunakan. Uji homogenitas ini dilakukan terhadap hasil pretest siswa kedua kelas.
Pengujian homogenitas varians menggunakan nilai Lavene’s Statistic yang berguna untuk
mengetahui apakah varians variabel sama. Varians data dikatakan homogen jika nilai
6
taraf signifikansi levene statistic
≥ α , dengan α = 0,05. Berdasarkan perhitungan
menggunakan progam SPSS 16 dengan uji lavene statistic, hasil uji homogenitas data
Pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada tabel 6 berikut:
Tabel 4. Hasil Uji Homogenitas
Variabel
levene statistic
pre test
.134
Signifikansi
Keterangan
0.925
Homogen
Berdasarkan tabel 6 hasil uji homogenitas diperoleh nilai levene statistic sebesar
0.134, dengan signifikansi 0.925 pada taraf 5%. Nilai signifikansi lebih besar dari α =
0,05, hal ini menunjukkan data pretest yang digunakan dalam penelitian ini adalah
homogen.
Hasil uji analisis prasyarat menunjukkan bahwa data penelitian kelas eksperimen dan
kelas kontrol terdiri dari data berdistribusi normal dan mempunyai variansi yang
homogen sehingga penelitian dapat dilanjutkan ke uji t dua sample independent untuk
menjawab hipotesis penelitian.
4.
Uji Hipotesis
Uji hipotesis menggunakan Uji t dua sampel independen satu sisi untuk sisi atas. Uji
t dua sampel independen digunakan untuk membandingkan selisih purata (mean) dari dua
sampel independen dengan asumsi data terdistribusi normal (Uyanto, 2009:137). Pada
output menggunakan statistik uji t apabila nilai P-value/ Sig.(2-tailed) < α , dengan α =
0,05 maka Ho ditolak. Hal ini berarti pembelajaran sistem pengapian CDI lebih efektif
dengan penerapan media animasi berbasis Macromedia Flash daripada menggunakan
media konvensional. Dari data yang sudah di dapatkan dijelaskan sebagai berikut:
7
a. Hipotesis
Ho : μ1 < μ2 , artinya pembelajaran sistem pengapian CDI dengan penerapan media
animasi berbasis Macromedia Flash sama efektifnya dengan media konvensional
Ha : μ1 > μ2 , artinya pembelajaran sistem pengapian CDI lebih efektif dengan
penerapan media animasi berbasis Macromedia Flash daripada menggunakan media
konvensional.
b. Ketentuan
Jika nilai P-value/ Sig.(2-tailed) < α , maka
ditolak. (
)
c. Keputusan
Karena nilai P-value/ Sig.(2-tailed) pada uji hipotesis 0.000/2 = 0 < 0.05 maka
ditolak (Ha diterima)
Kesimpulan : pembelajaran sistem pengapian CDI lebih efektif dengan
penerapan media animasi berbasis Macromedia Flash daripada menggunakan media
konvensional. Data uji diterangkan pada tabel 7
Tabel 5. Independent Samples Test
Lavane Test for
Equality of
Variance
t-test for Equality of Means
95% Confidence
Interval of the
Difference
F
Sig
T
Df
Sig (2tailed)
8
Mean
Std. Eror
Difference
Difference
lower
Upper
Nilai Equal
variances
assumed
.144
Equal variances
not assumed
.705
20.335
70
.000
6.791
.334
6.125
7.457
20.358
9.407
.000
6.791
.334
6.126
7.456
PEMBAHASAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas penggunaan media animasi
Macromedia Flash dibandingkan dengan media konvensional pada pembelajaran sistem
pengapian CDI pada kelas XI Teknik Sepeda Motor (TSM) SMK N 1 Kawunganten.
Soal yang diberikan untuk pretest sebelumnya sudah diujicobakan pada kelompok lain
diluar populasi dan sudah pernah menerima materi sistem pengapian CDI yaitu kelas XI
TSM A SMK Muhammadiyah Kudus. Kelas XI TSM B SMK Negeri 1 Kawunganten
yang menjadi kelompok uji coba dan XI TSM A SMK Negeri 1 Kawunganten yang
menjadi kelompok kontrol. Data hasil uji coba instrument yang di ujikan di SMK
Muhammadiyah Kudus tersebut kemudian dianalsis dengan menggunakan progam
Iteman untuk mendapatkan berapa soal yang valid dari 25 soal yang diujikan dan
diperoleh sejumlah 20 butir soal yang valid dengan nilai Mean P (rata-rata tingkat
kesukaran butir soal) adalah 0.688, yang berarti rata-rata butir soal termasuk kategori
sedang, nilai Alpha (koefisien reliabilitas alpha) tes hasil belajar adalah 0.769 yang
menunjukkan bahwa instrumen tes hasil belajar yang digunakan dalam penelitian ini
reliabelitasnya tinggi.
Pemberian soal pretest kepada XI TSM A dan B SMK N 1 Kawunganten
dilakukan sebelum perlakuaan pada kelompok sampel dan experiment. Selanjutnya
pemberian perlakuan pada kelas eksperimen dan kontrol berlangsung dalam 2 kali
pertemuan yaitu 2x45 menit. Tahap selanjutnya setelah pemberian test yaitu dilakukan
posttest untuk mengetahui kemampuan akhir siswa. Soal yang digunakan pada evaluasi
9
kemampuan akhir siswa, relatif sama dengan soal yang digunakan pada evaluasi
kemampuan awal. Pelaksanaan posttest ini dimaksudkan untuk mengetahui keefektifan
pembelajaran sistem pengapian CDI dengan penerapan media animasi dibandingkan
dengan media konvensional.
Hasil evaluasi pretest menunjukkan bahwa kedua kelompok memiliki kondisi
yang sama atau homogen, hasil uji homogenitas diperoleh nilai levene statistic sebesar
0.134, dengan signifikansi 0.925 pada taraf 5%. Nilai signifikansi lebih besar dari α =
0,05, hal ini menunjukkan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah homogen.
Pada kelas eksperimen, pemberian perlakuan yaitu pembelajaran dengan
penerapan media animasi Macromedia Flash, Pemberian perlakuan pada kelas kontrol
yaitu pembelajaran dengan media konvensional. Pemahaman siswa mengenai materi
sistem pengapian CDI kemudian dievaluasi untuk memperoleh data kemampuan akhir
(posttest). Hasil evaluasi kemampuan akhir dapat dilihat pada tabel 2. Jika diamati, kedua
kelompok menunjukkan adanya peningkatan skor dari skor pretest ke posttest. Hal ini
terjadi sebagai akibat dari perlakuan yang diberikan.
Data yang diperoleh dari hasil posttest, selanjutnya akan digunakan untuk
menguji hipotesis pada penelitian ini. Diperlukan uji persyaratan analisis untuk
mengetahui data yang diperoleh dapat digunakan dalam pengujian hipotesis atau tidak.
Uji persyaratan tersebut adalah uji normalitas dan homogenitas.
Analisis uji-t Karena nilai P-value/ Sig.(2-tailed) pada uji hipotesis 0.000/2 = 0
< 0.05 maka hasil tersebut menolak hipotesis nol (Ho) yang berbunyi pembelajaran
sistem pengapian CDI dengan penerapan media animasi berbasis Macromedia Flash
sama efektifnya dengan media konvensional dan menerima hipotesis alternatif (Ha) yang
10
berbunyi pembelajaran sistem pengapian CDI lebih efektif dengan penerapan media
animasi berbasis Macromedia Flash daripada menggunakan media konvensional
PENUTUP
Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan penelitian, maka dapat ditarik
kesimpulan:
1. Hasil belajar siswa pada kompetensi dasar sistem pengapian CDI sepeda motor dan
komponen-komponennya setelah diterapkan media animasi berbasis Macromedia
Flash sistem pengapian CDI di SMK Negeri 1 Kawunganten sebelum pembelajaran
rata-rata sebesar 9,88 setelah pembelajaran meningkat menjadi 17,26
2. Pembelajaran sistem pengapian CDI lebih efektif dengan menerapkan media animasi
berbasis Macromedia Flash dibandingkan media konvensional, dibuktikan dengan
hasil Uji t dua sampel independen bahwa Karena nilai P-value/ Sig.(2-tailed) pada uji
hipotesis 0.000/2 = 0 < 0.05 maka
ditolak (Ha diterima)
Saran
Berdasarkan
pembahasan,
kesimpulan
mengemukakan saran-saran sebagai berikut:
11
dalam
penelitian
ini.
Peneliti
1.
Kepada guru produktif diharapkan menerapkan dengan media pembelajaran
animasi dalam pembelajaran karena hasil yang efektif dibandingkan dengan media
konvensional.
2.
Untuk penelitian lebih lanjut diharapkan diterapkan media animasi lalu di animasi
tersebut disisipi video perakitan sistem pengapian CDI-AC sehingga akan
diperoleh hasil yang lebih maksimal lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Azhar. 2004. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Azwar, Saifuddin. 2010. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Uyanto, Stanislaus S. (2009). Pedoman Analisis Data dengan SPSS. Yogyakarta:Graha Ilmu.
Harsono, Beni. Soesanto. Samsudi. 2009. Perbedaan Hasil Belajar Antara Metode Ceramah
Konvensional dengan Ceramah Berbantuan Media Animasi pada Pembelajaran
Kompetensi Perakitan dan Pemasangan Sistem Rem. Jurnal Pendidikan Teknik
Mesin Volume 9 No 2: 71-79.
Nursofi, Muhammad Faiq dan Aris Budiyono. 2011. Penerapan Media Pembelajaran Berbasis
Macromedia Flash untuk Meningkatkan Hasil Belajr Teknik Pelapisan dan Korosi.
Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Volume 11 No 1
12