Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbedaan Kinerja Mengajar Guru Berdasarkan Status Akreditasi Sekolah Dasar se-Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang T2 942016703 BAB IV

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1.

Deskripsi Pengukuran Variabel
Analisis deskriptif merupakan teknik analisis

data yang digunakan untuk memberikan gambaran
tentang karakteristik sampel. Karakteristik sampel
yang dijabarkan berupa kinerja mengajar guru di
UPTD Pendidikan Kecamatan Bandungan Kabupaten
Semarang.
Berikut akan dipaparkan hasil pengukuran
masing-masing variabel. Angket yang digunakan
dalam penelitian ini semuanya menggunakan 5
pilihan jawaban. Untuk menentukan tinggi rendahnya
hasil pengukuran variabel akan digunakan 5 kategori
yaitu: sangat rendah, rendah, sedang, tinggi, dan
sangat tinggi. Sedangkan untuk menentukan interval
setiap kategori akan merujuk pendapat Sudijono

(1992) dengan rumus sebagai berikut:
Total Range (R)= (Skor Maksimum–Skor Minimum)+1
Total Range (R)
= ---------------------------Banyaknya kategori (i)

Interval

Kemudian untuk menentukan distribusi dan
prosentase

dari

masing-masing

kategori

akan

mengacu pada tabel distribusi dari masing-masing


45

variabel yang diolah dengan menggunakan program
PASW Statistic 18.0.
Angket kinerja mengajar guru memiliki 50 item
valid dengan 5 pilihan jawaban dengan rentang 1
sampai dengan 5. Hasil perhitungan nilai minimum
dan

maksimum,

rata-rata,

dan

standar

deviasi

variabel kinerja guru dapat dilihat pada tabel 4.1

berikut:
Tabel 4.1
Hasil Pengukuran Variabel Kinerja Guru
Kategori

Interval

Distribusi

%

Sangat
rendah

157-171

10

14,49


Rendah

172-181

15

21,74

Sedang

184-190

19

27,54

Tinggi

191-230


15

21,74

Sangat
tinggi

236-255

10

14,49

69

100,00

Mean

SD


Min

Maks

192,42

26,332

157

255

Sumber: data primer diolah, 2016.

Pada tabel 4.1 menunjukan jumlah responden
yang memiliki persepsi terhadap kinerja mengajar
dengan kategori sangat tinggi berjumlah 10 orang
(14,49%), 15 responden (21,74%) memiliki persepsi
tinggi, 19 responden (27,54%) memiliki persepsi

sedang, 15 responden (21,74%) memiliki persepsi
rendah dan 10 responden (14,49%) memiliki persepsi
sangat rendah terhadap kinerja mengajar.

58

4.2.

Uji Normalitas Data
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah

dalam model regresi, variabel terikat, dan variabel
bebas keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki
distribusi data normal atau mendekati normal. Ada
dua cara untuk mengetahui apakah data terdistribusi
normal atau tidak, yaitu dengan analisis grafik dan
uji statistik.
Analisis

grafik


yang

digunakan

adalah

dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang
mendekati distribusi normal dan melihat normal
probability plot dengan membandingkan distribusi
kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal
akan membentuk satu garis lurus diagonal dan ploting
data

residual

diagonal.

akan


Jika

dibandingkan

distribusi

data

dengan

residual

garis

normal,

maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya
akan mengikuti garis diagonalnya. Uji statistik yang
diguna-kan dalam penelitian ini adalah KolmogorovSmirnov dimana data dinyatakan terdistribusi normal
jika nilai signifikansi Kolmogorov-Smirnov di atas 0,05.

Uji ini dilakukan sebelum data diolah.
Untuk

uji

normalitas

terhadap

variabel

independen dalam penelitian ini tampak pada Tabel
4.2 berikut:

59

Tabel 4.2
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Kinerja

Mengajar Guru
N

69

Normal

Mean

180,36

Parametersa,b

Std. Deviation

10,716

Most Extreme

Absolute

,126

Differences

Positive

,058

Negative

-,126

Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)

1,044
,226

a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.

Pada tabel 4.2 variabel kinerja guru mempunyai
tingkat probabilitas lebih besar dari 0,05 dimana
kinerja mengajar guru memiliki tingkat probabilitas
0,226. Hal ini dapat disimpulkan bahwa data kinerja
mengajar terdistribusi dengan normal.
4.3.

Analisis Perbedaan antar Variabel
Hasil perhitungan perbedaan kinerja antara

guru yang mengajar di sekolah dengan akreditasi A
dengan sekolah yang berakreditasi B dapat dilihat
pada tabel 4.3 berikut:

60

Tabel 4.3
Analisis Nilai Rata-Rata Kinerja Guru di UPTD
Pendidikan Kecamatan Bandungan Kabupaten
Semarang
Group Statistics
Akreditasi

N

Mean

Std. Deviation

Std. Error Mean

Kinerja Akreditasi A

43

181,02

10,953

1,670

Akreditasi B

26

179,27

10,429

2,045

Tabel 4.3 menunjukkan bahwa skor rata-rata
(mean) kinerja guru yang mengajar pada sekolah
dengan akreditasi A sebesar 181,02 sedangkan kinerja
guru yang mengajar pada sekolah dengan akreditasi B
sebesar 179,27. Artinya nilai rata-rata (mean) kinerja
guru yang mengajar pada sekolah dengan akreditasi A
lebih besar dengan selisih rata-rata sebesar 1,75.
Perhitungan analisis uji beda kinerja mengajar
rata-rata antar sekolah yang memiliki akreditasi A
dengan sekolah yang memiliki akreditasi B dapat
dilihat pada tabel 4.4 berikut:

61

Tabel 4.4
Analisis Perbedaan Kinerja Mengajar Guru di
Sekolah yang Memiliki Akreditasi A dengan
Sekolah yang Memiliki Akreditasi B
Independent Samples Test
Levene's
Test for
Equality of
Variances

Kinerja

Equal
variances
assumed
Equal
variances
not
assumed

F
3,005

Sig.
,094

t-test for Equality of Means

t
1,656

1,466

67

Sig. (2tailed)
,061

Mean
Difference
2,754

Std. Error
Difference
1,673

54,926

,060

2,754

1,641

df

95%
Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
-3,582 7,090

-3,538

Berdasarkan perhitungan uji beda ratarata kinerja guru yang mengajar pada sekolah
dengan akreditasi A dan sekolah dengan
akreditasi B diperoleh nilai �ℎ�

��

sebesar

1,656 dan 1,466. Nilai signifikansi 0,061 dan
0,060 memiliki nilai kurang dari 0,05 yang
artinya tidak terdapat perbedaan signifikan
kinerja guru pada sekolah yang memiliki
akreditasi A dengan sekolah yang memiliki
akreditasi B.

62

7,046

4.4.

Pembahasan Hasil Penelitian
Pada bagian ini dipaparkan pembahasan dari

hasil pengujian hipotesis yang berkaitan dengan
analisis data yang telah diuji yaitu: tidak terdapat
perbedaan secara signifikan antara kinerja mengajar
guru pada sekolah yang memiliki Akreditasi A dengan
sekolah

yang

Pendidikan

memiliki

Akreditasi

Kecamatan

B

Bandungan

di

UPTD

Kabupaten

Semarang.
Salah satu tujuan akreditasi sekolah adalah
untuk

memperoleh

mengajar

guru.

gambaran

Kinerja

tentang

mengajar

kinerja

guru

dapat

digunakan sebagai alat pembinaan, pengembangan
dan

peningkatan

mutu

pendidikan

di

sekolah

tersebut. Sehingga dari hasil akreditasi dapat menjadi
umpan balik bagi guru di sekolah untuk melakukan
upaya-upaya

perbaikan,

pengembangan

dan

peningkatan kinerja mengajar di sekolah.
Hasil

pengukuran

variabel

kinerja

guru

didapatkan mayoritas responden memiliki kategori
kinerja mengajar dalam rentang sedang (27,54%). Hal
ini sejalan dengan hasil uji hipotesis dengan nilai Sig.
didapatkan 0,002 < nilai alpha 0,05 bahwa variabel
akreditasi sekolah berpengaruh signifikan secara
parsial terhadap kinerja mengajar guru di UPTD
Pendidikan

Kecamatan

Bandungan

Kabupaten

Semarang.
Hasil akreditasi dapat dijadikan acuan bagi
guru dalam memetakan kembali kelayakan kinerja
63

mengajar sehingga diharapkan dapat meningkatkan
kinerja sekolah. Kinerja mengajar yang baik sangat
diharapakan dalam meningkatkan minat belajar
peserta didik. Hasil penelitian ini selaras dengan hasil
penelitian sebelumnya dari Parwanto (2012) bahwa
akreditasi sekolah memiliki hubungan yang erat
dengan mutu pendidikan khususnya dalam aspek
peningkatan kinerja guru.
Sejalan dengan teori dari Sudijono (2011),
bahwa kinerja mengajar adalah suatu prestasi yang
diperlihatkan guru dalam menyampaikan materi
pembelajaran (sikap, pengetahuan dan keterampilan)
kepada siswanya.
Pada

hasil

penelitian

ini,

tidak

terdapat

perbedaan signifikan kinerja guru pada sekolah yang
memiliki nilai akreditasi A dengan sekolah yang
memiliki
maksimal

nilai

akreditasi

maka

kualitas

B.

Jika
standar

kinerja

guru

kompetensi

kelulusan dalam aspek akreditasi juga diharapkan
dapat meningkat. Implikasi manajerial yang perlu
dilakukan adalah dengan mengoptimalkan revitalisasi
kegiatan MGMP sebagai wahana desiminasi dan
diversifikasi. Hal ini dapat mendorong guru untuk
melakukan evaluasi dan inovasi pembelajaran di kelas
sehingga

dapat

pembelajaran.

64

menciptakan

budaya

mutu

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Kinerja Mengajar Guru MI Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga T2 942013013 BAB IV

1 7 55

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kinerja Guru Wiyata Bhakti Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung T2 942011090 BAB IV

0 0 22

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbedaan Kinerja Mengajar Guru Berdasarkan Status Akreditasi Sekolah Dasar se-Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang

0 0 24

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbedaan Kinerja Mengajar Guru Berdasarkan Status Akreditasi Sekolah Dasar se-Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbedaan Kinerja Mengajar Guru Berdasarkan Status Akreditasi Sekolah Dasar se-Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang T2 942016703 BAB I

0 0 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbedaan Kinerja Mengajar Guru Berdasarkan Status Akreditasi Sekolah Dasar se-Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang T2 942016703 BAB V

0 0 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbedaan Kinerja Mengajar Guru Berdasarkan Status Akreditasi Sekolah Dasar se-Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang T2 942016703 BAB II

0 0 24

T2__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Supervisi Klinis Kepala Sekolah Untuk Meningkatkan Kinerja Mengajar Guru Di SMP Negeri 2 Pringapusabupaten Semarang T2 BAB IV

0 0 28

T2__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Kinerja Mengajar Guru Melalui Supervisi Akademik Kepala Sekolah Di SD Negeri Sumurboto Banyumanik Semarang T2 BAB IV

0 0 20

T2__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Pelaksanaan Program Sertifikasi Guru Sekolah Dasar Kabupaten Wonosobo T2 BAB IV

0 0 23