DESKRIPSI ASERTIVITAS ANTAR ANGGOTA CELL GROUP DI JOY FELLOWSHIP TAHUN 20072008 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK PROGRAM PELATIHAN ASERTIVITAS

  DESKRIPSI ASERTIVITAS ANTAR ANGGOTA CELL GROUP DI JOY FELLOWSHIP TAHUN 2007/2008 DAN

  IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK PROGRAM PELATIHAN ASERTIVITAS Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Bimbingan dan Konseling Disusun oleh: Petrus Gunarto NIM : 031114030 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2008

  

DESKRIPSI ASERTIVITAS ANTAR ANGGOTA CELL GROUP

DI JOY FELLOWSHIP TAHUN 2007/2008 DAN

  

IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK

PROGRAM PELATIHAN ASERTIVITAS

Skripsi

  

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Bimbingan dan Konseling

  

Disusun oleh:

Petrus Gunarto

NIM: 031114030

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

  

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2008

i ii

iii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian dari karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan

dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 18 Maret 2008 Penulis Petrus Gunarto

iv

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN UMUM

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta :

  Nama : PETRUS GUNARTO Nomor Mahasiswa : 031114030 Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada

Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, karya ilmiah saya yang

berjudul: “DESKRIPSI ASERTIVITAS ANTAR ANGGOTA CELL GROUP

DI JOY FELLOWSHIP TAHUN 2007/2008 DAN IMPLIKASINYA

TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK PROGRAM PELATIHAN

ASERTIVITAS” berserta perangkat yang diperlukan (bila ada).

  Dengan demikian saya memberi hak kepada Perpustakaan Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta, untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media

lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk keperluan

akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada

saya, selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

  Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

  Dibuat di Yogyakarta. Pada tanggal : 18 Maret 2008 Yang menyatakan,

  Petrus Gunarto

  

MOTTO

“Sebab Aku ini m engetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai

sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu

hari depan yang penuh harapan.” (Yerem ia 29:11) Tida kla h cukup me miliki pikira n ya ng ba gus ; ya ng te rpe nting a da la h me ngguna ka nnya s e ca ra ba ik. (Rene Descartes) Hati yang mencinta adalah kebijaksanaan yang paling benar . (Charles Dickens)

  Saat aku m encari Allah dan m em biarkan diriku dit em ukan Allah, m aka aku m enem ukan segala - galanya. Nam un, saat aku mengejar segala-galanya yang kudapat kan adalah kehilangan segala- galanya...;m eskipun Allah t et ap set ia m encariku.

  PERSEMBAHAN Skripsi ini kepersembahkan untuk:

  • Christ Jesus my God, true friend and saviour
  • Bapak, Ibu dan keluarga tercinta

  yang selalu mendoakanku

  • JOY Fellowship, para donatur dan sahabat-sahabatku

    v

  

ABSTRAK

DESKRIPSI ASERTIVITAS ANTAR ANGGOTA CELL GROUP

DI JOY FELLOWSHIP TAHUN 2007/2008 DAN

  

IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK

PROGRAM PELATIHAN ASERTIVITAS

Petrus Gunarto

Universitas Sanata Dharma

  

2008

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk: (1)

mengungkap asertivitas antar anggota cell group di JOY Fellowship tahun

2007/2008, dan (2) menentukan topik-topik program pelatihan asertivitas yang

sesuai bagi anggota cell group di JOY Fellowship tahun 2007/2008.

  Subjek penelitian ini adalah mahasiswa- mahasiswi kristiani yang berasal

dari berbagai universitas dan LPTK di Yogyakarta, yang menjadi anggota cell

atau campus outreach di JOY Fellowship tahun 2007/2008. Populasi group

penelitian ini adalah 235 orang dan yang menjadi subjek penelitian ini adalah 74

orang (31,5% dari populasi) yang berasal dari cell group dan campus outreach di

JOY Fellowship . Pengambilan sampel penelitian dilakukan dengan teknik simple

random sampling (sampling acak sederhana), karena teknik ini mampu

memberikan peluang yang sama bagi seluruh anggota populasi untuk terpilih

sebagai sampel penelitian.

  Instrumen penelitian ini berupa skala asertivitas yang terdiri dari 84 item

pernyataan yang bersifat favourable dan unfavorable yang dikembangkan peneliti

berdasarkan teknik penyusunan skala model Likert yang dimodifikasi, dengan

empat alternatif jawaban yang disusun dengan sistem summated rating scale.

Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah dengan kategorisasi berdasarkan

distribusi normal dengan kontinum jenjang yang disusun berdasarkan Azwar

(1999:108). Kategorisasi ini terdiri dari lima jenjang yaitu kategori sangat rendah,

rendah, sedang, tinggi dan sangat tinggi.

  Hasil penelitian ini adalah: (1) Tingkat asertivitas antar anggota cell

group di JOY Fellowship tahun 2007/2008 yang termasuk dalam kualifikasi

“sangat tinggi” ada 28 orang (37,84%), yang termasuk dalam kualifikasi ”tinggi”

ada 36 orang (48,65%), yang termasuk dalam kualifikasi ”sedang” ada 10 orang

(13,51%) dan tidak ada subjek penelitian (0%) yang termasuk dalam kualifikasi

”rendah” dan ”sangat rendah”. Ini menunjukkan bahwa tingkat asertivitas antar

anggota cell group di JOY Fellowship tahun 2007/2008 tergolong tinggi. (2)

Usulan topik-topik program pelatihan asertivitas dikembangkan berdasarkan

analisis dan pembahasan terhadap butir item- item yang memiliki skor yang

termasuk dalam kualifikasi ”sangat rendah”, ”rendah” dan ”sedang” seperti

kemampuan memberikan pendapat/opini dan kemampuan untuk berbagi perasaan.

vi

  

ABSTRACT

THE DESCRIPTION ON ASERTIVENESS LEVEL AMONG THE CELL

GROUP MEMBERS IN JOY FELLOWSHIP IN 2007/2008 AND ITS

  

IMPLICATIONS TO THE PROPOSAL OF ASSERTION TRAINING

PROGRAM TOPICS

Petrus Gunarto

Sanata Dharma University

  

2008

This research was a descriptive research, aiming to (1) understand the

assertiveness level among the cell group members in JOY Fellowship in

2007/2008 and (2) to develop a proposal on the appropriate assertion training

programs for the cell group members of JOY Fellowship in 2007/2008.

  The subjects of this research were Christian students from some

universities and institutes in Yogyakarta who became the cell group members or

campus outreach members of JOY Fellowship in 2007/2008. The population of

this research was 235 students and the subjects of this research were 74 students

(31.5% of the population). The sampling procedure was taken based upon the

simple random sampling technique. This procedure gave the same opportunity for

the population members’ to be chosen as a sample of this research.

  This research instrument was an assertiveness scale, consisting of 84 items

of some favorable statements and unfavorable statements. The researcher made

the assertiveness scale based on the modified technique of Likert scale. This

assertiveness scale had four answer options that were built based on summated

rating scale system. The data analysis technique of this research was the

categorized norm levels from continuous level on normal distribution based on

Azwar (1999: 108). The categorized levels were “very low”, “low”, “average”,

“high” and “very high”.

  The results of this research were: (1) the assertiveness levels among the

cell group members in JOY Fellowship in 2007/2008 were “very high”: 28

students (37.84%), “high”: 36 students (48.65%), “average”: 10 students (13.51%)

and no students (0%) at “low” and “very low” qualification level. These results

showed that the cell group member’s assertiveness level at JOY Fellowship in

2007/2008 was high qualification level. (2) Based on the findings, it is proposed

to develop assertion training program on the aspects that showed lower degree of

assertiveness level, such as the ability to give opinions, ideas and the ability to

share feelings.

vii

KATA PENGANTAR

  Penulis bersyukur kepada Tuhan atas kasih karunia, berkat-berkat, pimpinan

dan penyelenggaraanNya dalam kehidupan penulis, sehingga penulis dimampukan

untuk menyelesaikan penulisan skripsi ini. Sungguh pengalaman yang luar biasa

saat penulis memulai dan mengakhiri penelitian ini bersama Tuhan yang penuh

dengan kesetiaan dan rahmat yang tak terhingga.

  Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini pun tidak lepas

dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma yang telah mengesahkan skripsi ini.

  

2. Dr. M.M. Sri Hastuti, M.Si., Ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling

Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan izin untuk penelitian dan menjadi Dosen Pembimbing II yang selama ini memberikan bimbingan, perhatian, dan dukungan kepada penulis.

  

3. Dr. A.Supratiknya, Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan,

dukungan dan kesabaran dalam membimbing penulis sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.

  4. A. Setyandari, S.Pd., Psi., M.A. Dosen Penguji dan Dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan koreksi dan masukan yang sangat berharga demi perbaikan skripsi ini.

viii

  

5. Fajar Santoadi, S.Pd., Wakil Ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling

Universitas Sanata Dharma yang telah membantu dalam proses administrasi ujian pendadaran.

  

6. Para Dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata

Dharma, yang telah memberikan bimbingan, dukungan dan juga ilmu yang berguna bagi penulis selama ini dan untuk dukungan dalam menyelesaikan studi di Universitas Sanata Dharma.

  

7. Segenap Karyawan Universitas Sanata Dharma yang telah membantu

pengurusan segala keperluan administrasi penulis. Special thanks untuk Pak Devi, Mas Moko, Mas Anto, Mas Agus, Mbak Agnes, serta karyawan workstation dan perpustakaan.

  

8. Romo Martin Suhartono S.J. (Dom Ambrose-Mary) for your father heart,

kasih, teladan hidup dan segala bantuan yang telah mendewasakan dan membentuk penulis, dan atas kesempatan untuk membuka peluang bagi penulis untuk dapat berkuliah di Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma.

  

9. Mr. Joshua Kyung, Mr. Kim Wan Il (Junime Gyowe), Romo Dominikus

Pareta, OMI, Romo Yulianto, OMI, dan semua pendukung yang selama ini menjadi perpanjangan tangan Tuhan dan setia memperjuangkan perkuliahan penulis.

  

10. Bapak dan Ibu Mugiraharjo, Santo, Gati dan seluruh keluarga (Bulik Lis,

Magda, Sutri, Om Suradi, Retno, Rama, Utami, Pur, dll) yang selama ini mendukung dan mendokan penulis.

ix

  

11. Bapak Barkah Krisdiono, S.I., M.Min. selaku General Secretary JOY

Fellowship yang telah memberikan ijin dan dukungan dalam penelitian ini.

  

12. Staff dan Pekerja JOY Fellowship: Bang Sopar yang menginspirasiku untuk

kuliah, Debe Rianawati, You2, Astyid dan Vonce di Campus Ministry yang banyak membantu dalam penelitian ini, Godlif, Sigit,

  Department Endunk, Ibo, Ciaaa, Dinulz, Yeri, Anton ”Cablay” dan Dwie untuk semua dukungannya.

  

13. Teman-teman di CO Mrican periode lama dan baru: Priski, Megs, Sepri,

Dianing, Susi, Lilian, Azwar, Yana, Yani, Nchutz, Novi, Enji, Fr.Vincent SJ, Phalent, dll yang belum tersebutkan.

  

14. Keluarga Mas Cecep Budi Utomo, Mbak Surmi, Alisha dan Amarisa yang

telah menjadi sahabat dan keluarga bagi penulis, serta adik-adik di PA Harapan.

  

15. The shoulders to cry on: Rm. Juliwan Maslim SCJ, Sr. Jovita OP ”Mbakyu”

tersayang, Sr.”Paula” Mary Kris SSPS.

  

16. My beloved brothers: Seiji Koshiyama, Kim Ki Bum, Nico Lay, Tony

Sihombing, Martin Kopong, Jack Buran. We are brothers wherever we are and especially through our prayer.

  

17. Kakak-kakak tercintaku: Mas Soerya dan Temi, Kak Minto, Mas Budi Mian

dan Chei Rim, untuk doa dan persudaraan selama ini.

  

18. My adventure team, alumni LOYOLA Semarang dan Binus Jakarta: Ance,

Arie King-King, Mariana, Agung dan Silvy, terimakasih untuk persahabatan, keakraban, dukungan dan doanya.

x

  

19. Teman-teman KKN yang cool abis dan sangat memberkatiku, Sr.Eme ”Yu

Eme”, Sr. Gaudent ”Yu Gaudent”, Mandus ”Ndut”, Ferdi, Henny dan Sonya ”Nyolz”. I proud of you guys....

  

20. Teman dan sahabat di BK, Erna, Lietha, Toe2s, Bertha, Putche, Idul, Kumis,

Marcel, Pikal (untuk printernya), team G&C Ministry (Sr. Yus, Simbah, Priska, Ardi, Acha, dll), para veteran BK (Inno, Donal, Sisil, Bebe, Sr. Vero, K’Susi, Boim, dll), dan teman-teman PPL SMP-SMA (Sr.Cipirily CB, Inthoex, Siska, Upeu, Dewi) untuk kerjasama selama ini.

  

21. Para JOYers, secara khusus para leader dan responden yang telah membantu

penelitian ini, serta alumni (Dencrut, C’Vina, C’Mega, Ching2, assesment Antondutz, Fung Tjiauw, Ko’Sud, Ko’Sur, Daniel, Artha, Ikuk) yang telah mewarnai perjalanan hidup penulis.

22. Teman-temanku yang pernah kost bareng, Ricky, Danutz, Mas Agus, Bayers dan ibu-ibu kost yang baik semua.

  

23. The unforgetable girl Azrie, my sparkling ”little girlfriend” Ika LW...it

started with both of you girls.

xi

  

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ii

  HALAMAN PENGESAHAN iii HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA iv

  HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN v ABSTRAK vi ABSTRACT vii KATA PENGANTAR viii DAFTAR ISI xii DAFTAR TABEL xvi DAFTAR LAMPIRAN xvii

BAB I PENDAHULUAN

  1 A. Latar Belakang Masalah

  1 B. Rumusan Masalah

  9 C. Tujuan Penelitian

  9 D. Manfaat Penelitian

  9 E. Batasan Istilah

  11 BAB II KAJIAN PUSTAKA

  12 A. JOY Fellowship

  12

  1. Latar belakang didirikannya JOY Fellowship

  12

  2. Tahap-tahap perkembangan JOY Fellowship

  13

xii

  3. Filosofi JOY Fellowship

  15

  4. Visi dan misi JOY Fellowship

  15

  5. Tiga pilar spirit JOY Fellowship

  17

  6. Kegiatan-kegiatan di JOY Fellowship

  20

  7. Struktur organisasi JOY Fellowship

  22 B. Cell Group

  26

  1. Arti dan keberadaan Cell Group di JOY Fellowship

  26

  2. Misi dan visi Cell Group

  27

  3. Nilai-nilai Cell Group

  29

  4. Struktur Cell Group

  29

  5. Kegiatan-kegiatan Cell Group

  30

  

6. Tinjauan multidisipliner Cell Group di JOY Fellowship

  32 C. Perilaku asertif

  38

  1. Pengertian perilaku asertif dan asertivitas

  38

  2. Tujuan perilaku asertif

  42

  3. Aspek-aspek asertivitas

  42

  4. Mengembangkan perilaku asertif

  47

  5. Faktor-faktor yang menghambat perilaku asertif

  50 BAB III METODOLOGI PENELITIAN

  55 A. Jenis Penelitian

  55 B. Variabel penelitian

  55 C. Definisi operasional variabel

  56 D. Subjek penelitian 57

xiii

E. Instrumen penelitian/alat ukur

  58

  1. Jenis alat ukur

  58

  2. Format pernyataan

  58

  3. Penentuan skor (scoring)

  59

  4. Kisi-kisi skala

  60

  5. Uji coba alat ukur/skala

  61 F. Pertanggungjawaban mutu alat ukur

  62

  1. Validitas alat ukur

  62

  2. Uji daya diskriminasi/daya beda

  63

  3.Reliabilitas alat ukur

  66 G. Teknik Analisis Data

  67 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

  74 A. Deskripsi data secara umum

  74

  1. Uji normalitas data

  75

  2. Deskripsi data

  76 B. Hasil penelitian dan pembahasannya

  77

  1. Tingkat asertivitas antar anggota cell group di JOY Fellowship 77

  2. Implikasi penelitian bagi penyusunan usulan topik program pelatihan asertivitas

  84 BAB V USULAN TOPIK-TOPIK PROGRAM PELATIHAN ASERTIVITAS 93

xiv

BAB VI PENUTUP

  101

  A. Ringkasan 101

  B. Kesimpulan 104

  B. Saran 106 DAFTAR PUSTAKA 108 LAMPIRAN 110

xv

  

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Kisi-kisi skala asertivitas antar anggota cell group di JOY Fellowship

tahun 2007/2008 sebelum uji coba

  60 Tabel 2 Distribusi item skala asertivitas antar anggota cell group di JOY

tahun 2007/2008 setelah uji coba

  65 Fellowship

Tabel 3 Distribusi skala asertivitas antar anggota cell group di JOY Fellowship

tahun 2007/2008

  67 Tabel 4 Norma kategorisasi tingkat asertivitas antar anggota cell group di JOY Fellowship tahun 2007/2008

  70 Tabel 5 Norma kategorisasi skor item skala asertivitas antar anggota cell di JOY Fellowship tahun 2007/2008

  72 group

  Tabel 6 Uji normalitas Kolmogorov-Smirnov

  76 Tabel 7 Deskripsi data secara umum

  77 Tabel 8 Tingkat asertivitas antar anggota cell group di JOY Fellowship

  78 Tabel 9 Kategorisasi skor item- item skala berdasarkan norma

  84 Tabel 10 Item- item pernyataan yang tergolong kategori sedang

  85 Tabel 11 Usulan topik-topik pelatihan asertivitas bagi anggota cell group di JOY Fellowship

  95

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

  

xvii

  Lampiran 1 Skala Penelitian 110

Lampiran 2 Kunci Skala Penelitian 116

  

Lampiran 3 Tabulasi Skor Penelitian 117

Lampiran 4 Pengolahan Data Penelitian 126

Lampiran 5 Kategorisasi Asertivitas Subjek Penelitian 128

Lampiran 6 Skala Uji Coba

  129

Lampiran 7 Tabulasi Data Uji Coba 138

Lampiran 8 Hasil Uji Daya Diskriminasi Item Total 141

Lampiran 9 Hasil Uji Reliabilitas Skala Penelitian 145

Lampiran 10 Peta Cell Group

  147

Lampiran 11 Daftar Responden/Subjek Penelitian 149

Lampiran 12 Surat-Surat Keterangan 150

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Sebuah perilaku muncul sebagai tanggapan perasaan, pikiran dan

  kehendak seorang pribadi terhadap berbagai stimulus yang ia alami, baik dari pribadi lain maupun alam sekitar. Perilaku manusia ini muncul dalam bentuk perilaku verbal maupun non verbal dan perilaku ini bersifat dinamis. Dinamika perilaku manusia ini karena dalam hidupnya manusia selalu mengalami perkembangan dan manusia selalu berinteraksi/berkomunikasi satu sama lain dengan pola yang selalu berubah-ubah.

  Dalam berkomunikasi, seseorang mengungkapkan pikiran, perasaan dan kehendaknya kepada orang lain sehingga orang lain dapat mengertinya.

  Kesulitan pertama yang dialami seorang individu dalam berkomunikasi adalah kesulitan mengungkapkan diri secara efektif. Kemampuan untuk menerjemahkan perasaan, pikiran dan kehendak ke dalam bentuk bahasa atau perilaku tertentu sehingga orang lain dapat mengerti diri kita dan juga sekaligus semakin meningkatkan pengenalan akan diri kita sendiri merupakan pertanda adanya kemampuan untuk mengungkapkan diri kita secara efektif.

  Sedangkan kesulitan untuk mengungkapkan diri secara efektif ditandai dengan ketidakmampuan untuk mengungkapkan perasaan, pikiran dan kehendak dalam bentuk bahasa atau perilaku tertentu secara langsung, jujur, dan tepat pada tempatnya kepada orang lain, sehingga ia tidak mampu mengerti diri kita.

  2 Komunikasi antar pribadi juga tidak jarang menghadirkan konflik

diantara individu yang berkomunikasi. Konflik itu muncul karena adanya

perbedaan cara berpikir, cara berperasaan, berkehendak, dan nilai- nilai yang

dianut oleh tiap individu. Sekalipun konflik berkonotasi negatif, konflik

menjadi hal yang tidak dapat disangkal dan penting bagi perkembangan

seorang manusia. Adams dan Lenz (1995: 120) menggolongkan konflik

menjadi dua macam yaitu konflik yang meledak karena adanya pemenuhan

kebutuhan-kebutuhan yang terganggu dan adanya perbedaan nilai dalam diri

orang. Pemenuhan kebutuhan yang terganggu adalah adanya suatu kebutuhan

dari individu yang menuntut untuk segera dipenuhi, akan tetapi mendapatkan

halangan dari kebutuhan pribadi lain yang bernilai sama ataupun bertentangan.

Konflik karena adanya perbedaan nilai dalam diri seseorang adalah konflik

yang timbul karena adanya perbedaan nilai- nilai yang menjadi acuan perilaku

dari masing- masing individu yang berinteraksi, sehingga menimbulkan

pertentangan diantara individu tersebut.

  Individu dalam menyikapi konflik pemenuhan kebutuhan yang

terganggu dan konflik nilai dalam suatu komunikasi juga berbeda-beda. Ada

orang-orang yang bersikap diam saja, tidak membela keinginannya atau

haknya. Mereka beralasan bahwa mereka tidak ingin melukai orang lain

dengan membiarkan pikiran, perasaan dan keinginan mereka dipendam dalam-

dalam. Orang-orang ini bersikap mengalah demi kepentingan orang lain. Ada

juga orang yang tidak ragu-ragu untuk membela diri mereka, hak mereka dan

kepentingan mereka dengan cara mengalahkan kepentingan orang lain dan

  3

melukai perasaan orang lain. Pertanyaan yang muncul adalah apakah ada cara

berperilaku yang lebih menguntungkan masing- masing pihak? Perilaku yang

lebih menguntungkan kedua belah pihak tersebut adalah perilaku asertif.

Alberti dan Emmons (2002: 41-42) mendefinisikan perilaku asertif sebagai

perilaku yang mempromosikan kesetaraan dalam hubungan manusia yang

memungkinkan kita untuk bertindak menurut kepentingan kita sendiri, untuk

membela diri sendiri tanpa kecemasan yang tidak semestinya, untuk

mengekspresikan perasaan dengan jujur dan nyaman, untuk menerapkan hak-

hak pribadi kita tanpa menyangkali hak-hak orang lain. adalah persekutuan mahasiswa kristiani yang secara

  JOY Fellowship

khusus bergerak di bidang pelayanan rohani dan misi bagi mahasiswa kristiani

tanpa memandang perbedaan latar belakang denominasi gereja atau aliran

tertentu. JOY Fellowship berkedudukan di Jl.Candrakirana no.14 Sagan,

Yogyakarta. Sebagai sebuah persekutuan mahasiswa, maka kegiatan

kerohanian bagi mahasiswa merupakan inti dari pelayanan JOY Fellowship.

  

Cell group yang berada di bawah naungan Campus Ministry Department

merupakan inti dan penopang utama kegiatan kerohanian di JOY Fellowship.

  

Jadi, selama cell group di JOY Fellowship masih berlangsung maka

keberadaan JOY Fellowship sebagai persekutuan mahasiswa tetap ada. mempunyai definisi yang sama dengan small group,

  Cell group

kelompok sel atau kelompok tumbuh bersama. Istilah cell group atau small

group dikenal luas dalam dunia kekristenan. Cell group didefinisikan sebagai

kelompok yang terdiri dari 2-12 orang yang berkumpul bersama untuk

  4

membangun relasi melalui dukungan, saling percaya, bimbingan dan doa

sehingga semua anggota mengalami perubahan/transformasi hidup dalam

Kristus (Applegate, 2005). Cell group merupakan embrio dari sebuah Gereja

atau persekutuan orang beriman (Kisah Para Rasul 2:41-47). sebagai inti pelayanan di JOY Fellowship memegang

  Cell group

peranan penting dalam dinamika pertumbuhan rohani anggota dan dalam

menumbuhkan semangat misioner bagi setiap anggota. Di dalam sebuah cell

group , setiap anggota memiliki kesempatan untuk bertumbuh menjadi pribadi

yang memiliki kedewasaan rohani. Cell group juga mampu menjadi jawaban

atas kebutuhan spiritualitas kaum muda masa sekarang yang menekankan

aspek “relasional” yaitu hubungan pribadi dengan Kristus dan hubungan

dengan sesama demi pertumbuhan hidup rohaninya, sedangkan generasi

sebelumnya lebih menekankan agama yang dilembagakan (Conger dalam

Shelton, (1991: 15)). Status JOY Fellowship sebagai sebuah parachurch yaitu

organisasi/lembaga pelayanan kristiani yang memiliki visi misi tersendiri

dalam pelayanan kategorialnya, akan tetapi tidak termasuk atau digolongkan

sebagai gereja (any non-church based Christian entity or ministry), juga

mampu menciptakan atmosfir yang aman dan dapat dengan mudah diterima

kaum muda karena bukan tergolong gereja yang institusional. Pentingnya

aspek relasional dalam spiritualitas kaum muda dan ditunjang tugas

perkembangan yaitu menjalin relasi dengan teman-teman sebaya menjadi

faktor yang turut menjadikan cell group sebagai media yang penting bagi

anggota JOY Fellowship.

  5 Dalam sebuah cell group, setiap anggota berproses dalam

pertumbuhan iman dan kepribadiannya melalui sebuah kelompok kecil yang

kondusif dan supportif. Setiap anggota cell group memperoleh kesempatan

untuk semakin mengenal diri dan lingkungannya secara efektif, sehingga

mampu mengadakan penyesuaian diri demi pertumbuhan kepribadiannya

secara utuh. Kesamaan tujuan (visi dan misi), kebutuhan, dan nilai- nilai dalam

cell group menjadikan jalannya proses komunikasi antar pribadi sebagai aspek

relasional dalam cell group dan sebagai sarana sharing iman menjadi lebih

mudah. Mengingat kedudukan dan fungsi cell group yang sangat penting, maka

pengembangan dan penyempurnaan di dalam pelayanan cell group sangatlah

diperlukan.

  Kata asertif ataupun istilah asertivitas merupakan hal yang secara

definitif belum banyak diketahui dan dikenal oleh anggota JOY Fellowship.

  

Akan tetapi berdasarkan interaksi yang terjadi di antara anggota JOY

, penulis melihat bahwa secara anonim mereka sudah melaksanakan Fellowship

atau mempraktikkan perilaku asertif tersebut, terlebih di dalam komunitas cell

group .

  Penulis berpendapat bahwa asertivitas merupakan hal yang penting

dalam sebuah cell group karena asertivitas sesuai dengan nilai- nilai JOY

yaitu authenticity/keotentikan dan sesuai dengan nilai- nilai

  (Values of JOY)

cell group yaitu hidup yang dijiwai oleh Kitab Suci/Alkitab. Authenticity atau

keotentikan adalah tindakan jujur untuk menjadi diri sendiri. Dalam

keotentikan terdapat pengungkapan emosi dan diri secara jujur dan terbuka,

  6

serta konsisten dalam perkataan dan perbuatan. Asertivitas juga merupakan hal

yang sesuai atau dijiwai oleh ajaran Alkitab. Virkler (1999) menyatakan bahwa

kemarahan (agresivitas), tidak memaafkan (agresif pasif) dan membiarkan

sebuah kesalahan terus terjadi (pasif/non asertif) justru merupakan hal yang

bertentangan dengan ajaran Alkitab. Sedangkan perilaku asertif secara

sederhana disebut dalam Alkitab sebagai perilaku yang berpegang kepada

kebenaran dalam kasih (Efesus 4:15).

  Asertivitas juga merupakan faktor kunci bagi terciptanya komunikasi

antar pribadi yang mendalam dan saling memperkembangkan di dalam sebuah

. Mengingat topologi anggota cell group di JOY Fellowship yang cell group

merupakan mahasiswa dengan perbedaan latar belakang budaya, gereja,

kebiasaan dan kepribadian, maka potensi terciptanya konflik antar pribadi di

dalam cell group juga besar. Munculnya konflik-konflik yang bersumber pada

pemenuhan kebutuhan-kebutuhan yang terganggu dan perbedaan nilai dalam

diri setiap anggota, memerlukan penyelesaian secara asertif dengan prinsip

sama-sama menang, agar bonding (keakraban/kesatuan hati) dan caring (saling

peduli) tetap terjaga dalam sebuah cell group. Asertivitas dalam komunikasi

dan dalam penyelesaian konflik antar pribadi menjadi hal yang penting dan

berpengaruh terhadap kedalaman relasi antar anggota cell group. Melalui

hubungan antar pribadi yang semakin mendalam dan saling percaya, maka

tujuan dari cell group dapat lebih mudah tercapai.

  Dalam pelaksanaan kegiatan cell group, penulis dapat melihat adanya

komunikasi antar pribadi yang akrab dan terbuka, mendengarkan secara aktif,

  7

kerelaan untuk saling menolong dan mendoakan demi kebaikan masing- masing

anggota, serta hal- hal lain yang menjadi bentuk perwujudan dari semangat

dasar cell group. Nampak pula adanya implementasi dari nilai- nilai yang

menjadi semangat dasar JOY Fellowship seperti keotentikan yang tercermin

dalam tindakan untuk mengekspresikan perasaan dengan jujur, serta

keberanian untuk mengungkapkan keinginan/kehendak pribadi. Hal- hal

tersebut merupakan hal- hal yang mendukung asertivitas.

  Akan tetapi berdasarkan pengamatan penulis, terdapat pula hal- hal

yang menjadi kendala atau masalah bagi terciptanya asertivitas yang tinggi

dalam sebuah cell group. Hal-hal tersebut dapat bersifat sistemik (berada

dalam sistem/operasional JOY Fellowship dan cell group) dan kepribadian

masing- masing anggota. Adapun kendala atau masalah yang dapat penulis

temukan berdasarkan observasi langsung di dalam cell group yaitu: kurangnya

penghayatan dan internalisasi nilai-nilai JOY terutama sacrifice (pengorbanan)

sehingga dapat menyebabkan anggota saling melayani tidak dengan kerelaan

hati atau sebenarnya salah satu pihak merasa dirugikan/menderita (lose-win);

kurangnya kemampuan untuk menerima dan memberikan kritik secara asertif;

kesulitan dalam membuka diri (self disclosure) kepada anggota lain;

kecenderungan anggota yang tidak lugas mengakui perasaan, pikiran dan

kehendaknya; anggota kurang mampu menyatakan kebutuhan dan harapannya;

kurangnya kemampuan untuk merefleksikan kembali isi pesan dan perasaan

yang terlibat, sehingga mengakibatkan usaha untuk mendapatkan informasi

dari anggota cell group menjadi terkesan sebagai sarana interogasi (agresif);

  8

adanya perilaku-perilaku yang muncul dalam kerangka pengungkapan diri

yang tergolong perilaku agresif seperti memaksakan pendapat dan penggunaan

“pesan kamu”; budaya encouragement atau dukungan yang kadang lebih

bersifat hiperbolik sehingga kurang mencerminkan adanya kejujuran dan

penilaian yang objektif terhadap perilaku orang lain dan pengambilan

keputusan/kebijakan yang sentralistik.

  Sejak berdirinya sampai menjadi lembaga pelayanan mahasiswa

kristiani atau persekutuan mahasiswa kristiani yang tergolong besar di

Yogyakarta, JOY Fellowship pernah dan sedang menjadi tempat penelitian

ilmiah mahasiswa. Sejak tahun 2002 sampai sekarang, sudah empat karya

ilmiah tentang JOY Fellowship dihasilkan. Adapun penelitian yang pernah

dihasilkan adalah berdasarkan disiplin ilmu komunikasi, teologi dan teknik

informatika. Jadi, penilitan dalam kerangka ilmu pendidikan dan secara khusus

Bimbingan dan Konseling belum pernah dilakukan. Maka penelitian berjudul

“Deskripsi Asertivitas Antar Cell Group di JOY Fellowship tahun 2007/2008

dan Implikasinya Terhadap Usulan Topik- Topik Program Pelatihan

Asertivitas” merupakan penelitian yang tergolong baru di JOY Fellowship.

  Mengingat fungsi dan kedudukan cell group yang sangat penting di dan melihat besarnya peran asertivitas bagi komunikasi antar JOY Fellowship

pribadi yang semakin mendalam demi tercapainya tujuan cell group, seperti

telah diuraikan sebelumnya, serta melihat kenyataan yang terjadi di lapangan,

maka asertivitas antar anggota cell group di JOY Fellowship menjadi topik

yang masih tergolong baru, sangat penting untuk diteliti atau dikaji secara lebih

  9 mendalam bagi JOY Fellowship, sehingga hasilnya dapat digunakan untuk membuat Program Pelatihan Asertivitas di JOY Fellowship.

  B. Rumusan masalah

  1. Bagaimanakah asertivitas antar anggota cell group di JOY Fellowship tahun 2007/2008?

  2. Topik-topik program pelatihan asertivitas apa saja yang sesuai bagi anggota cell group di JOY Fellowship tahun 2007/2008? C. Tujuan penelitian

  Penelitian ini bertujuan untuk:

  1. Mengungkap asertivitas antar anggota cell group di JOY Fellowship tahun 2007/2008.

  2. Menentukan topik-topik program pelatihan asertivitas yang sesuai bagi anggota cell group di JOY Fellowship tahun 2007/2008.

D. Manfaat penelitian

  1. Manfaat teoretis Secara teoritis, penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai asertivitas antar anggota cell group di JOY Fellowship tahun 2007/2008, sehingga dapat dipakai sebagai dasar penyusunan usulan topik- topik program pelatihan yang akan dilaksanakan oleh Human Resources and Development Department (HRD) .

  10

  2. Manfaat praktis Penelitian ini bermanfaat bagi:

a. Campus Ministry Department

  Penelitian ini mendeskripsikan kondisi faktual asertivitas antar anggota sehingga dapat memberikan gambaran kondisi anggota cell group kepada para coach, guna menjadi masukan bagi pengembangan dan pembuatan strategic planning dalam pelayanan Campus Ministry Department .

  b. Cell group leader/Pemimpin cell group Bagi cell group leader, penelitian ini akan menjadi gambaran tentang kondisi anggota secara umum terlebih dalam hal asertivitas, sehingga berguna dalam usaha mendampingi dan melayani anggota cell group seturut kebutuhan atau masalah yang mereka alami.

  c. Human Resources and Development Department (HRD) Implikasi penelitian berupa usulan topik-topik program pelatihan asertivitas dapat dipergunakan oleh bagian HRD guna menyusun program kelas pelatihan baru di JOY Fellowship.

  d. Subjek Penelitian/Anggota Cell Group Hasil penelitian ini dapat dipergunakan oleh subjek penelitian untuk lebih mendapatkan gambaran tentang asertivitas dirinya, mampu menyadari arti pentingnya asertivitas dalam komunikasi di cell group, dan mengusahakan peningkatan pada aspek dan komponen asertivitas yang masih belum ideal.

  11 e. Peneliti Penelitian ini berguna bagi peneliti untuk mengembangkan kemampuan dalam melakukan penelitian dan mengembangkan sikap-sikap ilmiah sebagai mahasiswa

F. Batasan Istilah

  1. Asertivitas Asertivitas adalah kemampuan untuk mengekspresikan perasaan, pendapat, keyakinan dan kebutuhan secara langsung, terbuka dan jujur tanpa melanggar hak-hak pribadi orang lain. (Llyod 1991: 5; Alberti dan Emmons, 2002: 41-42)

  2. Cell group Cell group adalah kelompok yang terdiri dari 2-12 orang yang berkumpul bersama untuk membangun relasi melalui dukungan, saling percaya, bimbingan dan doa sehingga semua anggota mengalami perubahan/transformasi hidup dalam Kristus (Applegate, 2005).

  3. JOY Fellowship JOY Fellowship adalah persekutuan mahasiswa kristiani yang secara khusus bergerak di bidang pelayanan rohani dan misi bagi mahasiswa kristiani tanpa memandang perbedaan latar belakang denominasi gereja atau aliran tertentu yang berkedudukan di Jl.Candrakirana no.14 Sagan, Yogyakarta (Sinuraya, 2004).

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. JOY Fellowship

1. Latar belakang didirikannya JOY Fellowship

  Yogyakarta sebagai kota pelajar memiliki keunikan tersendiri, yaitu banyaknya pelajar dan mahasiswa dari beraneka ragam suku dan budaya, dari dalam maupun luar negeri. Yogyakarta juga merupakan kota yang dinamis dalam perkembangannya. Hal ini ditandai dengan terus berkembangnya dan semakin baiknya fasilitas- fasilitas umum seperti pusat-pusat perbelanjaan/mal, pendidikan, kesehatan, pusat-pusat hiburan, dan lain- lain. Banyaknya pelajar dan mahasiswa dari berbagai daerah di Yogyakarta menjadikan mereka sebagai segmen pasar yang besar bagi berbagai produk kemajuan jaman sampai gaya hidup.

  Status sebagai anak kost dengan segala kebebasannya juga dapat membawa peluang munculnya perilaku yang menyimpang dari tatanan moral dan etika dalam masyarakat seperti pecandu narkoba, seks bebas, clubbing, dan lain- lain. Maraknya sarana-sarana hiburan seperti kafe, mall, karaoke, internet, diskotik, pusat-pusat perawatan plus (salon, panti pijat), dan sebagainya juga semakin dapat membawa dampak yang buruk. Tawaran-tawaran hidup seperti itu dapat mengaburkan orientasi hidup mereka sebagai seorang pelajar/mahasiswa. Hal ini tak lepas pula terjadi pada mahasiswa kristiani yang mengakibatkan komitmen hidup sebagai seorang kristiani ikut berkurang.

Dokumen yang terkait

MODEL PELATIHAN ASERTIVITAS LARESSA UNTUK MENINGKATKAN PERILAKU ASERTIF PADA KORBAN BULLYING

4 42 37

PELATIHAN ASERTIVITAS UNTUK MENURUNKAN KECENDRUNGAN KENAKALAN PADA REMAJA

5 16 25

PERSEPSI TERHADAP EFEKTIVITAS KOMUNIKASI DENGAN ORANGTUA DAN ASERTIVITAS PADA REMAJA LAKI-LAKI

1 1 15

DESKRIPSI TINGKAT KEBERMAKNAAN HIDUP SUSTER-SUSTER YUNIOR KONGREGASI FRANSISKANES SANTA ELISABETH (FSE) TAHUN 2004 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN KELOMPOK

0 0 86

DESKRIPSI KECERDASAN EMOSIONAL SISWI SMA PENGHUNI ASRAMA PUTRI SANTA MARIA MALANG TAHUN AJARAN 20032004 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN KELOMPOK

0 0 114

DESKRIPSI TINGKAT ASERTIVITAS SISWA KELAS XI SMA GAMA YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20052006

0 0 109

DESKRIPSI KECERDASAN INTRAPERSONAL PARA SISWI YANG TINGGAL DI ASRAMA PUTRI STELLA DUCE SAMIRONO TAHUN AJARAN 20072008 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN PROGRAM BIMBINGAN PRIBADI

0 0 180

DESKRIPSI TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI SISWA-SISWI KELAS VIII SMP NEGERI I TEPUS GUNUNG KIDUL YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20072008 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN KLASIKAL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar S

0 0 134

DESKRIPSI MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VII SMP BOPKRI 2 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20062007 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN SKRIPSI

0 0 115

DESKRIPSI KONSEP DIRI PARA SISWA KELAS XI SMA PANGUDI LUHUR SEDAYU YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20082009 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN

0 0 170