PENERAPAN PENDEKATAN SCIENTIFIC MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA KELAS VIII SMPN 7 SALATIGA TAHUN 2016 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar

  

PENERAPAN PENDEKATAN SCIENTIFIC

MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

PADA SISWA KELAS VIII SMPN 7 SALATIGA

TAHUN 2016

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

  

Oleh

DEWI SHINTA NURAINI

NIM 11412021

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2016

  

PENERAPAN PENDEKATAN SCIENTIFIC

MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

PADA SISWA KELAS VIII SMPN 7 SALATIGA

TAHUN 2016

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

  

Oleh

DEWI SHINTA NURAINI

NIM 11412021

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2016

PERSETUJUAN PEMBIMBING

  Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi Saudara : Nama : Dewi Shinta Nuraini NIM : 11412021 Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Program Studi : Pendidikan Agama Islam Judul : Penerapan Pendekatan Scientific Mata Pelajaran Pendidikan

  Agama Islam Pada Siswa Kelas VIII SMPN 7 Salatiga Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.

  KEMENTERIAN AGAMA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  Jl. Tentara Pelajar no 2 telp (0298) 323706 Fax. 323433 Kode Pos 50721 Salatiga Website: mail: administrasi@iainsalatiga.ac.id SKRIPSI PENERAPAN PENDEKATAN SCIENTIFIC MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA KELAS VIII SMPN 7 SALATIGA TAHUN 2016 DISUSUN OLEH DEWI SHINTA NURAINI 114 12 021

  Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada tanggal 1 September 2016 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana Pendidikan (S.Pd.)

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

  Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Dewi Shinta Nuraini NIM : 11412021 Jurusan : Tarbiyah Program Studi : Pendidikan Agama Islam

  Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalamm skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO

  Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? (Q.S. Ar Rahman : 13)

  PERSEMBAHAN

  Dengan segala kerendahan hati, aku persembahkan skripsi ini untuk: Orang tuaku, suamiku, calon buah hatiku, Para dosenku, saudara-saudaraku, sahabat-sahabat seperjuanganku, Dan seluruh orang-orang yang kusayangi dan selalu menyayangiku.

KATA PENGANTAR

  Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Penerapan Pendekatan Scientific Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Pada Siswa Kelas VIII SMPN 7 Salatiga”. Shalawat serta salam tak lupa penulis haturkan kepada nabi Muhammad SAW, keluarganya, dan sahabatnya.

  Dalam penyusunan skripsi ini, penulis memperoleh bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapakan terima kasih kepada: 1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd., selaku Rektor IAIN Salatiga.

  2. Bapak Suwardi, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Salatiga

  3. Ibu Siti Ruhayati, M.Ag.,selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI).

  4. Bapak Drs. Abdul Syukur, M.Si., selaku dosen pembimbing yang telah memberikan arahan dalam penyusunan skripsi ini.

  5. Bapak dan Ibu dosen IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmunya kepada penulis.

  6. Ibu Ana Maria, M.Pd., selaku kepala sekolah di SMPN 7 Salatiga yang telah membantu dalam penelitian ini.

  7. Bapak dan Ibu guru SMPN 7 Salatiga yang banyak membimbing dan membantu dalam penelitian ini

  8. Kedua orang tuaku, suamiku, calon buah hatiku, telah memberikan dukungan moril dan materil dalam penyusunan skripsi ini.

  9. Sahabat-sahabat seperjuangan yang telah memberikan semangat dan motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.

  10. Semua pihak dengan ikhlas memberikan bantuan baik material maupun spiritual dalam penulisan skripsi ini.

  Demikian ucapan terima kasih penulis sampaikan. Penulis hanya bisa berdoa kepada Allah SWT, semoga amal kebaikan yang tercurahkan pada penulis diridhoi Allah SWT dengan mendapatkan balasan yang berlipat ganda.

  Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Dengan keterbatasn dan kemampuan, skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan untuk kesempurnaan skripsi ini.

  Salatiga, 27 Juli 2016 Penulis

  

ABSTRAKSI

  Nuraini, Dewi Shinta. 2016. Penerapan Pendekatan Scientific Mata Pelajaran

  Pendidikan Agama Islam Pada Siswa Kelas VIII SMPN 7 Salatiga Tahun 2016. Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam.

  Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Drs. Abdul Syukur, M.Si.

  Kata Kunci: Pendekatan Scientific Pendidikan Agama Islam

  Dunia pendidikan saat ini mengharapkan siswa untuk dapat lebih mandiri dalam menggali ilmu dan informasi selama proses belajar mengajar. Kurikulum 2013 yang saat ini sedang dilaksanakan di Indonesia dan berorientasi pada keterampilan proses, menjadikan pendekatan scientific sebagai bagian yang tak terpisahkan. Maka dilakukanlah penelitan ini dengan tujuan untuk menjelaskan tentang pendekatan scientific dan bagaimana penerapannya dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam di jenjang SMP.

  Pertanyaan utama yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah (1) bagaimana penerapan pendekatan scientific mata pelajaran PAI pada siswa kelas

  VIII SMPN 7 Salatiga?, dan (2) apa saja faktor penghambat dan pendukungnya?.Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus intrinsik. Adapun metode yang digunakan ialah pengamatan/obsevasi, wawancara dan dokumentasi.

  Hasil dari penelitian menyatakan bahwa pendekatan scientfic telah dieterapkan selama 3 tahun. Langkah-langkah dalam penerapan pendekatan

  

scientific dilaksanakan berdasarkan RPP yang telah disediakan dan disesuaikan

  dengan keadaan siswa. Metode yang digunakan bervariasi dan penilaiannya berupa penilaian autentik. Terdapat pula supervisi dalam pelaksanaannya. Adapun faktor penghambat berasal dari karakter siswa, kurangnya sarana prasarana, media yang belum tersedia, tuntutan penguasaan TIK bagi guru. Sedangkan faktor pendukungnya meliputi pelatihan dan pendampingan bagi guru, ketersediaan RPP yang lengkap dan penguasaan guru dalam berbagai metode mengajar.

  DAFTAR ISI ...............................................................................................

  HALAMAN SAMPUL i

  LEMBAR BERLOGO ................................................................................................ ii

  .................................................................................................. iii

  HALAMAN JUDUL PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................................... iv ................................................................................... HALAMAN PENGESAHAN v ............................................................. PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN vi MOTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................................ vii

  .............................................................................................. viii

  KATA PENGANTAR ABSTRAKSI ................................................................................................................ x ................................................................................................................ DAFTAR ISI xi ......................................................................... DAFTAR TABEL DAN BAGAN xv DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ xvi

  ............................................................................................ xvii

  DAFTAR LAMPIRAN

  BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... A. Latar Belakang Masalah

  1 ........................................................................................

  B. Fokus Penelitian

  5 C. Tujuan Penelitian .......................................................................................

  6 .................................................................................

  D. Kegunaan Penelitian

  6 E. Penegasan Istilah .......................................................................................

  7 F. Metode Penelitian ......................................................

  1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

  9

  2. Kehadiran Peneliti ................................................................... 10

  3. Lokasi Penelitian ..................................................................... 10

  4. Sumber Data ........................................................................... 10

  5. Prosedur Pengumpulan Data ................................................... 10

  6. Analisis Data ........................................................................... 13

  7. Pengecekan Keabsahan Data ................................................... 13 ........................................................................

  8. Tahap-tahap Penulisan

  14 ........................................................................

  9. Sistematika Penulisan

  15 BAB II KAJIAN PUSTAKA

  A. Pendekatan Scientific 1. Pengertian Pendekatan Scientific .......................................................

  16 Landasan .........................................................

  2. Pendekatan Scientific

  18

  3. Langkah-Langkah Pembelajaran Pada ........................................................................ Pendekatan Scientific

  21 B. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

  1. Pengertian Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam .............. 30

  2. Tujuan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam .................... 32 ....................

  3. Manfaat Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

  33 C. Penerapan Pendekatan Scientific Dalam Pendidikan Agama Islam ....................................................

  1. Materi Pendidikan Agama Islam

  33

  2. Pendekatan Scientific Dalam Pendidikaan Agama Islam ..................................................................................... 35

  BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum SMPN 7 Salatiga

  1. Tinjauan Historis .................................................................... 37

  2. Identitas Sekolah .................................................................... 37

  3. Keadaan Guru ........................................................................ 40

  4. Keadaan Siswa ....................................................................... 42 ................................................................................

  5. Sarana Prasarana

  45 B. Data Hasil Penelitian 1. Penerapan Pendekatan Scientific ....................................................

  45

  2. Faktor Penghambat dan Pendukung Pelaksanaan ........................................................................ Pendekatan Scientific

  47 BAB IV ANALISIS DATA

  A. Analisis Implementasi Pendekatan Pada Mata Pelajaran PAI di SMPN 7 Salatiga

  1. Pelaksanaan Pendekatan Scientific ......................................... 49

  2. Metode Belajar ....................................................................... 50

  3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ............................. 51

  4. Sistem Penilaian ..................................................................... 51

  5. Supervisi ................................................................................ 53

  B. Analisis Faktor Penghambat dan Pendukung Pelaksanaan Pendekatan Scientific Pada Mata Pelajaran PAI di SMPN

  7 Salatiga

  1. Faktor Penghambat Pelaksanaan Pendekatan Scientific .............................................................................................

  54

  2. Faktor Pendukung Pelaksanaan Pendekatan ..............................................................................................

   Scientific

  57

  BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

  1. Implementasi Pendekatan Scientific Pada Mata ................................................ Pelajaran PAI di SMPN 7 Salatiga

  62

  2. Faktor Penghambat dan Pendukung Pelaksanaan Pendekatan Scientific Pada Mata Pelajaran PAI .......................................................................... di SMPN 7 Salatiga

  63 B. Saran

  1. Bagi Guru .............................................................................. 64 2. Bagi Siswa ...........................................................................................

  64 ............................................................................................

  C. Kata Penutup

  65 DAFTAR PUSTAKA

  DAFTAR TABEL DAN BAGAN

Tabel 2.1 : Keterkaitan Antara Langkah Pembelajaran dengan

  Kegiatan Belajar dan Maknanya

  22 Bagan 3.1 : Struktur Organisasi SMPN 7 Salatiga ..............................................

  36 .......................................

Tabel 3.1 : Pembagian Tugas Guru SMPN 7 Salatiga

  37 Tabel 3.2 : Data Jumlah Siswa SMPN 7 Salatiga ...............................................

  40

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 : Foto-Foto Tahap Pelaksanaan Pendekatan Scientific di Kelas VIII SMPN 7 Salatiga

  Lampiran 2 : Data Sarana SMPN 7 Salatiga Lampiran 3 : Data Prasarana SMPN 7 Salatiga Lampiran 4 : Gambar Denah Ruang SMPN 7 Salatiga Lampiran 5 : Contoh RPP Kelas VIII SMPN 7 Salatiga Lampiran 6 : Contoh Penilaian Autentik Mata Pelajaran PAI kelas VIII SMPN 7

  Salatiga Lampiran 7 : Pedoman Wawancara dan Sampel Transkrip Wawancara dengan narasumber

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam dunia pendidikan, tidak lepas dari peran kurikulum di

  dalamnya.Kurikulum sebagai acuan dalam dunia pendidikan terus mengalami perkembangan dan penyempurnaan.Dari tahun ke tahun, kurikulum berusaha disempurnakan dan disesuaikan dengan perkembangan jaman.Mulai dari tahun 1968 sampai sekarang kurikulum berkembang dan mengalami penyempurnaan.

  Pengembangan kurikulum di Indonesia dilakukan oleh team nasional.Pengembangan kurikulum yang pernah dilakukan dari Kurikulum 1968 menjadi Kurikulum 1975.Perubahannya terletak pada organisasi dan orientasinya (Hamid Syarief, 1996:35).Kemudian pengembangan lagi dari Kurikulum 1975 menjadi Kurikulum 1984.Berkembang lagi dari Kurikulum 1984 menjadi Kurikulum 1994 kemudian Kurikulum 2004.Dari Kurikulum 2004 berkembang menjadi Kurikulum Berbasis Kompetensi yang mengalami perkembangan menjadi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.Dan yang terakhir berhasil dikembangkan ialah Kurikulum 2013.

  Kurikulum 2013 merupakan inovasi terbaru dari pengembangan kurikulum.Kurikulum ini menitik beratkan pada pengetahuan afektif yaitu sikap dan budi pekerti.Pendidikan Agama Islam mendapat peran yang paling strategis dalam pelaksanaan kurikulum 2013.Hal ini dikarenakan Pendidikan Agama Islam memiliki potensi untuk mengembangkan sikap, perilaku dan

  2

  budi pekerti yang luhur sesuai dengan teladan Rasululla SAW.Sebagaimana firman Allah dalam QS. Al-Ahzab ayat:21 : Artinya :

  

“ Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik

bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan)

hari kiamat dan yang banyak mengingat Allah.” (Q.Terjemah, 2012, 420)

  Berdasarkan bentuk organisasi kurikulum, Kurikulum 2013 merupakan Integrated Curriculum (Kurikulum Terpadu). Omar Hamalik (1975:22) mengemukakan bahwa Integrated Curriculum adalah kurikulum yang menghapuskan segala batas-batas mata pelajaran yang satu dengan yang lain berdasarkan kebutuhan anak, teori pelajaran modern, minat anak, dan sebagainya, sehingga merupakan suatu keseluruhan. Semua mata pelajaran yang ada dalam kurikulum ini sudah dirumuskan dalam bentuk masalah atau unit, sehingga menjadi kebulatan yang utuh.Dimana unit yang dimaksud merupakan integrasi antara fakor anak, bahan pelajaran serta lingkungan sekitar anak didik.Hal ini diharapkan dapat membentuk kepribadian yang utuh sesuai dengan lingkungan masyarakat (Hamid Syarief, 1996:61).

  Kurikulum 2013 berorientasi pada keterampilan proses yang menjadikan kegiatan belajar mengajar menjadi sesuatu yang pokok dan utama. Kegiatan belajar mengajar harus dilakukan dengan adanya komunikasi dua arah atau bersifat timbal balik. Guru dan murid harus sama-sama aktif

  3

  dalam proses belajar mengajar. Murid diharapkan mendapatkan ilmu pengetahuan dan keterampilan sendiri serta mengolah, mempergunakan dan mengkomunikasikan hal-hal yang telah mereka temukan sendiri.Sedangkan guru juga harus lebih aktif untuk merencanakan, memilih, menentukan, membimbing dan mengevaluasi berbagai kegiatan murid.

  Proses belajar-mengajar seperti ini sering kita kenal dengan istilah Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA). Kelebihan dari orientasi keterampilan proses ini terletak pada pendekatan terhadap kebutuhan siswa dan mempersiapkan kemampuan siswa memperoleh sendiri mengenai suatu yang telah direncanakan atau diprogramkan sekolah (Hamid Syarief, 1996:76-77).

  Dan pendekatan scientificdianggap sebagai pendekatan yang relevan dalam orientasi keterampilan proses pada Kurikulum 2013 ini.

  Pendekatan scientific ialah pendekatan ilmiah dimana proses belajar mengajar meliputi tahap-tahap: observing (mengamati), questioning

  associating

  (menanya), experimenting/exploring (mencoba/mencari), (menalar), communicating (mengkomunikasikan). Dalam pendekatan

  

scientific, materi pelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat

  dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu. Siswa diharapkan dapat berpikir secara kritis, analistis, dan tepat dalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, dan mengaplikasikan materi pembelajaran.Tujuan pembelajaranpun dirumuskan secara sederhana dan jelas, namun menarik sistem penyajiannya.

  4

  Dalam Kurikulum 2013 yang menggunakan pendekatan scientific ini, peran guru tidak kalah pentingnya.Guru diharapkan memiliki kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi personal dan kompetensi sosial dalam menunjang proses belajar mengajar. Kompetensi pedagogik mendapat penekanan khusus pada Kurikulum 2013 ini karena guru harus mampu mendorong dan menginspirasi siswa untuk dapat memahami, menerapkan, dan mengembangkan pola berpikir yang rasional dan objektif dalam merespon materi pembelajaran.

  Namun tidaklah mudah untuk mengubah pola pikir dan kebiasaan baik dari guru maupun siswa pada proses pembelajaran yang telah berlangsung selama ini. Guru yang dijadikan pusat pembelajaran dan segala sumber informasi bagi siswa diubah perannya, untuk hanya menjadi fasilitator yang mengarahkan siswa dalam mencari dan menggali sendiri informasi dari segala sumber yang ia temui di lingkungan sekitar.Guru tidak lagi menjadi pusat pembelajaran tetapi siswalah yang menjadi pusat pembelajaran. Karena itu guru harus dapat memotivasi siswa agar mau berpikir logis, kreatif, kritis dan analistis serta mandiri dalam setiap materi pembelajaran.

  Guru juga harus lebih kreatif dan inovatif dalam menggunakan baik media, alat maupun metode pembelajaran. Guru tidak akan mampu melaksanakan pendekatan scientific jika hanya menggunakan satu metode pembelajaran saja. Penggunaan berbagai macam media dan alat pembelajaran juga akan sangat mendukung dalam pelaksanaan pendekatan scientific ini.

  5

  Misalnya penyajian tayangan video menggunakan LCD sesuai tema atau materi ajar dapat dilakukan dalam tahap observing.

  Tulisan ini dimaksudkan untuk menjelaskan bagaimana penerapan pendekatan scientific dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP yang ditunjuk untuk menerapkan Kurikulum 2013.Disamping itu untuk mencari tahu faktor penghambat dan pendukung dalam penerapan pendekatan

  scientific .

  Berangkat dari latar belakang inilah peneliti merasa tertarik untukmeneliti secara mendalam tentang “PENERAPAN PENDEKATAN

  

SCIENTIFIC MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

PADA SISWA KELAS VIII SMPN 7 SALATIGA TAHUN 2016”.

B. Fokus Penelitian

  Dari latar belakang masalah di atas, peneliti menentukan fokus penelitian sebagai berikut :

  1. Bagaimana penerapan pendekatan scientific mata pelajaran Pendidikan Agama Islampada siswa kelas VIII SMPN 7 Salatiga tahun 2016?

  2. Apa sajakah faktor penghambat dan pendukung dalam penerapan pendekatan scientific mata pelajaran Pendidikan Agama Islampada siswa kelas VIII SMPN 7 Salatiga tahun 2016? C.

   Tujuan Penelitian

  Adapun tujuan yang ingin peneliti capai dari diadakannya penelitian ini ialah :

  6

  1. Untuk mengetahui penerapan pendekatan scientific mata pelajaran Pendidikan Agama Islampada siswa kelas VIII SMPN 7 Salatiga tahun 2016.

  2. Untuk mengetahui faktor penghambat dan pendukung dalam penerapan pendekatan scientific mata pelajaran Pendidikan Agama Islampada siswa kelas VIII SMPN 7 Salatiga tahun 2016.

D. Kegunaan Penelitian

  Hasil penelitian ini diharapkan memiliki manfaat teoritis maupun praktis meliputi :

  1. Manfaat Teoritis

  a. Untuk memberikan sumbangan bagi pengembangan dan peningkatan kualitas pendidikan pada umumnya, dan dapat memperkaya khasanah dunia pendidikan Islam pada jurusan Tarbiyah pada khususnya.

  b. Untuk memberikan motivasi bagi tenaga pendidik untuk lebih meningkatkan kompetensi yang dimiliki untuk dapat mendidik, mendorong, dan memotivasi siswa supaya berpikir logis, kreatif, kritis dan analistis dalam setiap materi pembelajaran.

  2. Manfaat Praktis

  a. Bagi Penulis

  Untuk menambah wawasan, pemahaman dan disiplin ilmu bagi penulis tentang penerapan pendekatan scientific khususnya pada siswa SMP.

  b. Bagi Guru

  7

  Untuk menambah wawasan dan disiplin ilmu dalam memilih dan merancang metode pembelajaran yang sesuai sehingga dapat menerapkan pendekatan scientific dimana proses pembelajaran harus tetap berpegang pada kaidah-kaidah dan langkah-langkah ilmiah dan menghindari nilai-nilai dan sifat-sifat non ilmiah.

c. Bagi Siswa

  Untuk memudahkan bagi siswa dalam memahami dan menguasai materi pelajaran sehingga dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

E. Penegasan Istilah

  Agar tidak terjadi kesalahan penafsiran dan untuk memberikan pemahaman yang tidak jelas serta operasional, berikut ini diberikan penjelasan istilah-istilah utama yang digunakan dalam judul penelitian ini.

  1. Penerapan

  Menurut J.S Badudu dan Sutan Mohammad Zain (1996:1487), penerapan adalah hal, cara atau hasil. Sedangkan menurut Lukman Ali (1994:1044), penerapan adalah mempraktekan, memasangkan.Berdasarkan kedua pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan adalah cara yang dilakukan untuk mempraktekkan suatu hal atau program supaya dapat mencapai tujuan yang telah ditentukan.

  2. Pendekatan Scientific

  8

  Pembelajaran merupakan pembelajaran yang

  scientific

  mengadopsi langkah-langkah saintis dalam membangun pengetahuan melalui metode ilmiah.Model pembelajaran yang diperlukan adalah yang memungkinkan terbudayakannya kecakapan berpikir sains, terkembangkannya “sense of inquiry” dan kemampuan berpikir kreatif siswa (Alfred De Vito, 1989).Model pembelajaran yang dibutuhkan adalah yang mampu menghasilkan kemampuan untuk belajar (Joice & Weil: 1996), bukan saja diperolehnya sejumlah pengetahuan, keterampilan, dan sikap, tetapi yang lebih penting adalah bagaimana pengetahuan, keterampilan, dan sikap itu diperoleh peserta didik (Zamroni, 2000; &Semiawan, 1998). Adapun pendekatan scientific adalah cara yang dilakukan untuk memperoleh sejumlah pengetahuan, keterampilan dan sikap melalui langkah-langkah ilmiah yang meliputi kegiatan pokok : mengamati, menanya, mencoba, menalar dan mengkomunikasikan.

3. Pendidikan Agama Islam

  Pendidikan Agama Islam (PAI) adalah suatu usaha membina dan mengasuh peserta didik agar senantiasa dapat memahami agama Islam seluruhnya, kemudian menghayati tujuan yang pada akhirnya dapat mengamalkan serta menjadikan Islam sebagai pandangan hidup (Majid dan Andatani, 2004:130-131).Pendidikan Agama Islam (PAI) merupakan usaha yang lebih khusus ditekankan untuk mengembangkan fitrah

  9

  keberagaman peserta didik agar lebih mampu memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam.

  Materi Pendidikan Agama Islam sangatlah luas dan komplek. Mulai dari tauhid, akidah, akhlak, ibadah dll. Ternyata tidak semua materi dalam Pendidikan Agama Islam (PAI) dapat dijelaskan dengan menggunakan pendekatan scientific. Materi tentang keimanan misalnya,

  untuk

  ternyata pendekatan scientific belum dapat digunakan menjelaskannya. Sedangkan materi yang dapat dijelaskan dengan menggunakan pendekatan scientific antara lain materi tentang akhlak, syariah danibadah. Karena itu peneliti membatasi materi Pendidikan Agama Islam (PAI) yang dapat dijelaskan dengan pendekatan scientific saja yang akan diteliti.

F. Metode Penelitian

  Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

  Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini ialah pendekatan

  Penelitian

  kualitatif deskriptif.Seperti dalam bukunya Metodologi

  Kualitatif, Lexy J. Moleong (2009:6) menjelaskan bahwa :

  Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll.,secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.

  Adapun jenis penelitiannya ialah studi kasus intrinsik.Stake (1995) mengemukakan jenis studi kasus intrinsik merupakan usaha penelitian

  10

  untuk mengetahui “lebih dalam” mengenai suatu hal.Jadi, studi kasus ini tidak dimaksudkan untuk mengembangkan teori.Dengan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian studi kasus intrinsik ini peneliti mencoba menggambarkan proses penerapan pendekatan scientific mata pelajaran Pendidikan Agama Islam pada siswa kelas VIII SMPN 7 Salatiga.

  2. Kehadiaran Peneliti

  Dalam penelitian ini, peneliti berperan sebagai instrumen sekaligus pengumpul data.Peneliti hadir di lapangan penelitian untuk mendapatkan data tetapi tidak setiap hari, namun hanya waktu-waktu tertentu yang mengharuskan peneliti mencari data.

  3. Lokasi Penelitian

  Lokasi yang dipilih untuk penelitian ini adalah SMPN 7 Salatiga sebagai salah satu sekolah uji coba Kurikulum 2013.Sebagai sekolah uji coba Kurikulum 2013, SMPN 7 Salatiga telah menggunakan Kurikulum 2013 sejak bulan Juli 2013.Diperkirakan sudah hampir 3 tahun SMPN 7 Salatiga menggunakan Kurikulum 2013.Dengan pertimbangan inilah peneliti memilih SMPN 7 Salatiga sebagai lokasi penelitian.

  4. Sumber Data

  a. Sumber data primer diperoleh dari siswa kelas VIII, guru mata pelajaran PAI, bagian kurikulum dan Kepala Sekolah SMPN 7 Salatiga.

  b. Sumber data sekunder yang dapat diperoleh dari dokumen tertulis seperti, Silabus, RPP,sejarah dan perkembangan SMPN 7 Salatiga,

  11

  letak geografis, identitas sekolah, visi, misi dan tujuan, struktur organisasi, sarana dan prasarana dll.

5. Prosedur Pengumpulan Data

  Prosedur pengumpulan data digunakan untuk mendapatkan data yang dibutuhkan, baik yang berhubungan dengan studi literatur maupun data yang dihasilkan dari data empiris. Dalam studi literatur peneliti menelaah buku-buku, karya tulis, karya ilmiah maupun dokumen- dokumen yang berkaitan dengan tema penelitian yang selanjutnya dijadikan sebagai acuan dan alat utama bagi praktik penelitian lapangan.

  Adapun untuk data empiris, peneliti menggunakan beberapa metode, yaitu :

  a. Metode Pengamatan

  Pengamatan yang dikemukakan oleh Guba dan Lincoln (1981:191) merupakan teknik mengamati yang memungkinkan peneliti melihat dan mengamati sendiri, kemudian mencatat perilaku dan kejadian sebagaimana yang terjadi pada keadaan sebenarnya (Moleong, 2009:174). Data yang dihimpun dengan teknik ini adalah proses pelaksanaan pendekatan scientific mata pelajaran Pendidikan Agama Islam pada siswakelas VIII SMPN 7 Salatiga.

  b. Metode Wawancara

  Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu yang dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang

  12

  memberikan jawaban atas pertanyaan itu (Moleong, 2009:186). Data yang dihimpun dengan teknik ini ialah segala sesuatu yang berkaitan dengan data-data atau infomasi mengenai pelaksanaan penerapan pendekatan scientific pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas VIII yang bersumber baik dari kepala sekolah, staff kurikulum, guru Pendidikan Agama Islam maupun siswa-siswi kelas VIII SMPN

  7 Salatiga.

c. Metode Dokumentasi

  Foto menghasilkan data deskriptif yang cukup berharga dan sering digunakan untuk menelaah segi subjektif dan hasilnya dianalisis secara induktif (Moleong, 2009:160).Dalam penelitian ini foto dapat digunakan untuk menggambarkan bagaimana pelaksanaan pendekatan

  scientific di kelas VIII saat berlangsung mata pelajaran Pendidikan

  Agama Islam.Selain itu foto juga dibutuhkan untuk mengambarkan situasi atau keadaan lingkungan di SMPN 7 Salatiga serta gambaran- gambaran lain yang dibutuhkan untuk menunjang penelitian ini.

6. Analisis Data

  Analisis data kualitatif yang dikemukakan oleh Bogdan & Biklen (1982) adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari dan memutuskan apa yang

  13

  dapat diceritakan kepada orang lain (Moleong, 2009:248). Sedangkan menurut Lexy J. Moleong (2009:280) dalam bukunya Metodologi

  Penelitian Kualitatif menyebutkan bahwa : Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan

  data ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data. Analisis data kualitatif yang penelitigunakan bersifat induktif, artinya kesimpulan ditarik dari kasus-kasus yang bersifat umum ditarik ke dalam pernyataan yang bersifat kasus.Tahapan-tahapan dalam analisis data kualitatif meliputi : reduksi data, penyajian data dan verifikasi/penyimpulan.

  7. Pengecekan Keabsahan Data

  Pengecekan keabsahan data yang peneliti gunakan adalah triangulasi. Triangulasi merupakan teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu.Denzin (1978) membedakan empat macam triangulasi sebagai teknik pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik, dan teori.

  (Moleong, 2009:330). Data triangulasi yang peneliti gunakan adalah triangulasi sumber.Triangulasi sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif (Patton, 1987: 331).

  8. Tahap-tahap Penelitian

  14

  Dalam penelitian ada beberapa tahap-tahap yang dilakukan oleh peneliti, antara lain : a. Kegiatan administrasi yang meliputi pengajuan ijin operasional untuk melakukan penelitian kepada Dekan IAIN Salatiga dan kepada Kepala

  Sekolah, Guru mata pelajaran PAI serta bagian kurikulum SMPN 7 Salatiga.

  b. Memilih jumlah orang untuk menjadi key informan dan informan.

  c. Melakukan observasi lapangan dan informan sehingga langsung mendapat data.

  d. Meminjam dokumen-dokumen yang dibutuhkan untuk kelengkapan data penelitian.

  e. Mereduksi data dengan memilih, mengelompokkan data yang sesuai dengan tema dan mengurangi/menghilangkan data yang tidak relevan.

  f. Penyajian data dengan susunan dan urutan-urutan yang memungkinkan dan memudahkan untuk dilakukan pemaknaan.

  g. Verifikasi/Penyimpulan dari penelitian yang telah dilakukan.

G. Sistematika Penulisan

  Secara umum dalam penulisan skripsi ini terbagi dari beberapa bagian pembahasan teoritis dan pembahasan empiris dari dua pokok pembahsan tersebut kemudian penulis jabarkan menjadi lima bab. Adapun perinciannya, sebagai berikut : BAB I : Pendahuluan, dalam bab ini penulis akan mengemukakan pokok- pokok pikiran yang mendasari penulisan skripsi ini. Pokok-pokok tersebut

  15

  antara lain : latar belakang masalah penelitian, fokuspenelitian, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, penegasan istilah, metode penelitian dan sistematika penulisan.

  BAB II : Kajian Pustaka, pada bab II ini penulis akan mengemukakan tinjauan teoritis tentang: Pertama, tinjauan pendekatanscientific (pendekatan ilmiah) meliputi: pengertian pendekatanscientific (pendekatan ilmiah), landasan pendekatan scientific (pendekatan ilmiah), langkah-langkah pembelajaran pada pendekatan scientific (pendekatan ilmiah). Kedua, tinjauan mata pelajaran PAI di tingkat SMP, meliputi: tentang pengertian, tujuan dan manfaat bagi siswa SMP.

  BAB III : Laporan Hasil Penelitian, bab ini berisi tentang gambaran umum SMPN 7 Salatiga; tinjauan historis; letak geografis, jumlah guru, jumlah siswa, struktur organisasi, sarana prasarana dan data hasil penelitian. BAB IV : Analisis Data, dalam bab ini berisi tentang analisis implementasi pendekatanscientific (pendekatan ilmiah) dalam kurikulum 2013 pada mata pelajaran PAI siswa SMP dan analisis faktor penghambat dan pendukung penerapan pendekatan scientific dalam kurikulum 2013 pada mata pelajaran PAI siswa SMP.

  BAB V : Penutup, meliputi tentang kesimpulan, saran dan kata penutup yang menjadi akhir dari penulisan skripsi ini.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pendekatan Scientific

1. Pengertian Pendekatan Scientific

  Dalam proses pembelajaran, pendekatan digunakan untuk memudahkan dalam mencapai tujuan. Syaiful Sagala (2009: 68) menyatakan bahwa pendekatan pembelajaran merupakan jalan yang akan ditempuh oleh guru dan siswa dalam mencapai tujuan instruksional untuk suatu satuan instruksional tertentu. Sedangkan menurut Sanjaya (2006: 127) adalah suatu titik tolak atau sudut pandang mengenai terjadinya proses pembelajaran secara umum berdasarkan cakupan teoritik tertentu.

  Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81A tahun 2003 tentang Implementasi Kurikulum menyebutkan bahwa proses pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik terdiri atas lima pengalaman belajar pokok yaitu : mengamati, menanya, mencoba/mengumpulkan data, mengasosiasikan dan mengkomunikasikan (Tatik Pudjiani, 2014: 7). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pendekatan scientific ialah proses pembelajaran yang ditempuh melalui tahap mengamati, menanya, mencoba/mengumpulkan data, mengasosiasikan dan mengkomunikasikan untuk mencapai tujuan pembelajaran.

  17

  Pendekatan scientific diyakini mampu mengembangkan tiga ranah yaitu: sikap, pengetahuan dan keterampilan. Menurut Tatik Pudjiani (2014:10), pendekatan scientific memiliki prinsip-prinsip pembelajaran yang dijelaskan dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 65 tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah yaitu :

  a. Peserta didik mencari tahu;

  b. Pembelajaran berbasis aneka sumber belajar;

  c. Penggunaan pendekatan ilmiah;

  d. Berbasis kompetensi;

  e. Terpadu;

  f. Jawaban yang kebenarannya multi dimensi;

  g. Keterampilan aplikatif;

  h. Peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal (hardskills) dan keterampilan mental (softskills); i. Pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sebagai pembelajaran sepanjang hayat; j. Menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (ing ngarso

  sung tulodo ), membangun kemauan (ing madyo mangun karso),

  dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani); k. Berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyarakat;

  18

  l. Menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja adalah siswa, dan di mana saja adalah kelas; m. Pemanfaatan teknologi informasi dan mengkomunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran; dan n. Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya peserta didik.

2. Landasan Pendekatan Scientific

a. Landasan Yuridis Formal Pendekatan Scientific

  Pelaksanaan pendekatan scientific dilandasi oleh beberapa pasal dalam undang-undang dan juga peraturan pemerintah.

  Menurut Tatik Pudjiani (2014:11-12) dalam bukunya Pendekatan

  Saintifik dan Penilaian Otentik regulasi yang melandasi

  dilaksanakannya pendekatan scientific meliputi :

1) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

  Pasal 1 ayat: “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”.

  Pasal 3: “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada

  19

  Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.

  Pasal 4 ayat 3: “Pendidikan diselenggarakan sebagai suatu proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat”.

  Pasal 40 ayat 2: “Pendidikan dan tenaga kependidikan berkewajiban :

  a) Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis, dan dialogis; b) Mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan; c) Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya”.

  2)

Peraturan Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang

  Standar Nasional Pendidikan

  Pasal 19 ayat 1: “Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi Peserta Didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis Peserta Didik”.

  Berdasarkan beberapa peraturan pendidikan di atas dapat kita pahami bahwa peraturan dan perundangan pendidikan

  dengan

  mengarahkan proses pembelajaran dilaksanakan menggunakan pendekatan scientific. Hal ini dimaksudkan agar pembelajaran dapat berjalan secara interaktif, menyenangkan,

  20

  menantang, memotivasi dan menginspirasi peserta didik. Selain itu dengan pendekatan scientific ini peserta didik diharapkan mampu untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandiriannya sesuai bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis yang sedang dialami.

b. Landasan Psikologis Pendekatan Scientific

  Landasan psikogis pendekatan scientific merupakan hubungan penggunaan pendekatan scientific menurut kajian psikologis belajar. Berdasarkan prinsip-prinsip pembelajaran dalam pendekatan scientific dapat dinyatakan bahwa pendekatan

  scientific ini dilandasi oleh teori belajar konstruktivisme. Teori

  konstruktif dikembangkan berdasarkan ide dan hasil kerja secara terpisah oleh Jean Piaget dan Lev Vygostsky.

  Suparno (1997:61) mengemukakan teori ini mencirikanbahwabelajar berarti membentuk makna. Makna diciptakan dari apa yang mereka lihat, dengar, rasakan, dan alami. Pernyataan tersebut didukung oleh Anita Woolfolk dalam Benny

  A. Pribadi (2009: 156) yang mengemukakan bahwa pendekatan konstruktivistik sebagai pembelajaran yang menekankan pada peran aktif siswa dalam membangun pemahaman dan memberi makna terhadap informasi dan peristiwa yang dialami.

  21

  Suparno juga mengidentifikasi 4 prinsip konstruktivis dalam belajar yakni sebagai berikut; (1) pengetahuan dibangun oleh siswa sendiri baik secara personal maupun sosial, (2) pengetahuan tidak dapat dipindahkan dari pengajar kepada pebelajar, kecuali dengan keaktifan siswa itu sendiri untuk menalar, (3) peserta didik aktif mengkonstruksi terus menerus sehingga terjadi perubahan konsep yang lebih rinci, lengkap, serta sesuai dengan konsep ilmiah, (4) pengajar sekedar membantu pembelajaran dengan menyediakan sarana dan situasi agar proses konstruksi pembelajaran berlangsung secara efektif dan efisien.

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS METODESNOWBALL THROWING DENGAN MEDIA TTS PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS VIII SMPN 13 MALANG

0 7 35

HUBUNGAN INTERAKSI EDUKATIF GURU DENGAN SISWA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK KELAS XI MA FUTUHIYYAH 2MRANGGEN DEMAK TAHUN PELAJARAN 20152016 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar

0 0 116

HUBUNGAN INTENSITAS PELAKSANAAN PENDIDIKAN ISLAM DENGAN PENGHAYATAN KEAGAMAAN SISWA KELAS XII SMK NU UNGARAN TAHUN PELAJARAN 20132014 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam

0 0 101

PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA TUNARUNGU DI SMPLB WANTU WIRAWAN SALATIGA TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

0 0 187

PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER DI SDIT IZATUL ISLAM GETASAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

0 0 120

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGHITUNG PEMBAGIAN MELALUI METODE JARIMATIKA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS III MI MA’ARIF MANGUNSARI SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 Jurusan Pendidikan Gur

0 6 168

PENERAPAN PENDEKATAN SAVI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CAHAYA DAN SIFAT-SIFATNYA BAGI SISWA KELAS V SEMESTER II MI MA’ARIF PULUTAN SIDOREJO SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar

0 0 155

HUBUNGAN KEPRIBADIAN DENGAN PERILAKU SOSIAL MAHASISWA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM STAIN SALATIGA ANGKATAN 2010 TAHUN 2014 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar

0 0 97

PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA PENYANDANG AUTIS DI SMPLB NEGERI SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20132014 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 3 127

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PAI MELALUI STRATEGI INDEX CARD MATCH PADA SISWA KELAS VIII SMP SUDIRMAN TINGKIR SALATIGA TAHUN PELAJARAN SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 0 153