HUBUNGAN ANTARA EFEKTIFITAS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DENGAN UPAYA PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI SMK ISLAM SUDIRMAN UNGARAN TAHUN 2015 - Test Repository

  HUBUNGAN ANTARA EFEKTIFITAS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DENGAN UPAYA PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI SMK ISLAM SUDIRMAN UNGARAN TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Oleh Anip Andiani 11108156 FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2015

  

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

  Hari ini jauh lebih baik dari pada hari Kemarin dan Hari Esok harus lebih baik dari pada hari ini

  PERSEMBAHAN

  Skripsi ini kupersembahkan kepada: 1.

  Kepada Kedua Orangtuaku tercinta (Bapak Marioto dan Ibu Rusiyati) yang selalu dengan sabar mencurahkan kasih saying, dukungan, dan do’a yang tak pernah putus untuk penulis.

  2. Kakakku (Nahlin Khowiyah) dan Adikku tercinta (Tri Utomo) yang selalu memberikan canda tawanya.

  3. Untuk Nora Rosalina Army Dewi yang selalu memberikan dukungan, motivasi, dan do’anya untuk penulis.

  ABSTRAK

  Anip Andiani. 2015. (11108156) HUBUNGAN ANTARA EFEKTIFITAS

  KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DENGAN UPAYA PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI SMK ISLAM SUDIRMAN UNGARAN TAHUN 2015. Skripsi.

  Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Pembimbing : Dr. M. Zulfa, M. Ag

  Kata Kunci : Efektifitas Kepemimpinan Kepala Sekolah, Peningkatan Mutu Pendidikan

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : Hubungan Antara Efektifitas Kepemimpinan Kepala Sekolah Dengan Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan di SMK Islam Sudirman Ungaran. Rumusan penelitian ini meliputi : (1) Bagaimana efektifitas kepemimpinan kepala sekolah di SMK Islam Sudirman Ungaran? (2) Bagaimana peningkatan mutu pendidikan di SMK Islam Sudirman Ungaran? (3) Adakah hubungan antara efektifitas kepemimpinan kepala sekolah dengan peningkatan mutu pendidikan di SMK Islam Sudirman Ungaran?. Tujuan penelitian ini adalah memberikan wawasan dan pengetahuan mengenai efektifitas kepemimpinan kepala sekolah kaitannya dengan peningkatan mutu pendidikan.

  Penelitian ini menggunakan metode angket, wawancara, dan dokumentasi. Subyek penelitian sebanyak 30 responden, menggunakan teknik populasi. Pengumpulan data menggunakan instrumen kuesioner untuk menjaring data Efektifitas Kepemimpinan Kepala Sekolah dengan upaya peningkatan mutu pendidikan di SMK islam Sudirman Ungaran Tahun 2015.

  Data penelitian yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan teknik analisis statistik deskriptif. Pengujian hipotesis penelitian menggunakan analisis korelasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa efektifitas kepemimpinan kepala sekolah tergolong sangat baik, didukung data 14 responden (46,7%) sedangkan 12 responden (40,0%) menjawab pada kategori baik, 2 responden (6,7%) menjawab pada kategori tidak baik, dan 2 responden (6,7%) pada kategori sangat tidak baik.sedangkan upaya peningkatan mutu pendidikan di SMK Islam Sudirman Ungaran Tahun 2015 tergolong sangat baik, dengan didukung data 12 responden (40,0%) sedangkan 13 responden (43,3%) menjawab pada kategori baik, 4 responden (13,3%) menjawab pada kategori tidak baik, dan 1 responden (3,3%) pada kategori sangat tidak baik. Uji hipotesis menunjukan adanya hubungan antara efektifitas kepemimpinan kepala sekolah dengan upaya peningkatan mutu pendidikan, didukung nilai koefesien korelasi 0,460. Dari penelitian yang dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa ada hubungan antara efektifitas kepemimpinan kepala sekolah dengan upaya peningkatan mutu pendidikan di SMK Islam Sudirman Ungaran tahun 2015.

KATA PENGANTAR

  Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan taufiqnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Sholawat serta salam penulis haturkan kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW yang telah menuntun umatnya kejalan kebenaran dan keadilan.

  Skripsi ini penulis susun dalam rangka memenuhi tugas dan melengkapi syarat guna untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan. Adapun judul skripsi ini adalah “HUBUNGAN ANTARA EFEKTIFITAS KEPEMIMPINAN

  KEPALA SEKOLAH DENGAN UPAYA PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI SMK ISLAM SUDIRMAN UNGARAN TAHUN 2015”

  Penulisan skripsi ini dapat selesai tidak lepas dari berbagai pihak yang telah memberikan dukungan moril maupun materiil. Dengan penuh kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1.

  Dr. H. Rahmat Hariyadi, M. Pd. selaku Ketua IAIN yang telah menyetujui pembahasan skripsi ini.

  2. Suwardi, M.Pd. selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga 3.

  Siti Rukhayati, selaku Ketua Jurusan PAI IAIN SAlatiga 4. Dr. H. M. Zulfa, M. Ag. yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan dengan penuh keikhlasan dan sabar mencurahkan pikiran dan tenaganya serta pengorbanan waktunya dalam membimbing penyelesaian penulisan skripsi ini.

  5. Segenap Bapak dan Ibu Dosen serta karyawan IAIN Salatiga yang telah memberikan bekal ilmu dan pelayanan hingga studi ini selesai.

  6. Kepada Kepala Sekolah SMK Islam Sudirman Ungaran, Bapak Suroso, S.Pd. yang telah memberi ijin pada penelitian ini.

  7. Segenap keluarga yang telah memberikan bantuan dan dorongan sehingga studi dan skripsi ini dapat diselesaikan.

  8. Saudara-saudaraku dan sahabat-sahabatku semua yang telah membantu memberikan dukungan dalam penyelesaian skripsi ini.

  Semoga amal mereka diterima sebagai amal ibadah oleh Allah Swt serta mendapatkan balasan yang berlipat ganda. Amin Penulis menyadari dan mengakui bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, semua itu dikarenakan keterbatasan kemampuan serta pengetahuan penulis. Oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan dalam kesempurnaan skripsi ini.

  Penulis berharap semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi penlis sendiri maupun pembaca pada umumnya serta bermanfaat bagi dunia pendidikan, bagi agama, nusa dan bangsa amin

  Amin – amin yarobbal 'alamin

  Salatiga, 25 September 2015 Penulis

  Anip Andiani

  NIM: 111 08 156

  DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ........................................................................... i PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii PENGESAHAN KELULUSAN ......................................................... iii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .......................................... iv MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...................................................... v ABSTRAK ............................................................................................ vi KATA PENGANTAR ......................................................................... vii DAFTAR ISI ......................................................................................... ix DAFTAR TABEL ................................................................................ xii DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................ xiii

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .........................................................

  1 B. Rumusan Masalah....................................................................

  3 C. Tujuan Penelitian….................................................................

  4 D. Manfaat Penelitian…...............................................................

  4 E. Definisi Operasional………………………………………....

  5 F. Metode Penelitian ...................................................................

  9 1. Pendekatan dan Rancangan Penelitian ...............................

  9 2. Lokasi dan Waktu ...............................................................

  10 3. Populasi dan Sampel ...........................................................

  10 4. Metode Pengumpulan Data .................................................

  11 5. Instrumen Penelitian ...........................................................

  12 6. Analisis Data ......................................................................

  12 H. Sistematika Penulisan ............................................................

  14 BAB II KAJIAN PUSTAKA

  A. Kajian Tentang Efektifitas Kepemimpinan Kepala Sekolah

  16 1. Pengertian Kepemimpinan ............................................

  16 a. Kepemimpinan Kependidikan…………......................

  19

  b. Kepala Sekolah…………………….............................

  21 c. Efektifitas Kepemimpinan ...........................................

  22 d. Efektifitas Kepemimpinan Kepala Sekolah………….

  25 B. Mutu Pendidikan ..................................................................

  28 a. Pengertian Mutu Pendidikan ........................................

  28 b. Peningkatan Mutu Pendidikan………..........................

  31 C. Hubungan Efektifitas Kepemimpinan Kepala sekolah dengan Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan.......................

  40 BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi dan Subyek Penelitian .................

  45 1. Sejarah Berdirinya .............................................................

  45 2. Profil Sekolah….................................................................

  47 3. Visi, Misi Sekolah .............................................................

  48 4. Letak Geografis .................................................................

  48 5. Sarana dan Prasarana .........................................................

  49 6. Keadaan Siswa ...................................................................

  51 7. Keadaan Guru ....................................................................

  51 B. Penyajian Data .......................................................................

  53 1. Data Responden .................................................................

  54

  2. Data Tentang Jawaban Angket Efektifitas Kemampuan Kepala Sekolah ..................................................................

  55

  3. Data Tentang Jawaban Angket Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan .........................................................................

  57 BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Deskriptif ...............................................................

  59 B. Analisa Data Hubungan Efektifitas Kepemimpinan Kepala Sekolah dengan Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan ......................

  68

  BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ..........................................................................

  73 B. Saran-saran ...........................................................................

  73 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

  DAFTAR TABEL Tabel I Data Guru SMK Islam Sudirman Ungaran .....................

  51 Tabel II Data Karyawan SMK Islam Sudirman Ungaran .............

  52 Tabel III Struktur Organisasi SMK Islam Sudirman Ungaran (terlampir)..........................................................................

  53 Tabel IV Data Responden Guru SMK Islam Sudirman Ungaran…. 54 Tabel V Jawaban Angket Efektifitas Kepemimpinan Kepala Sekolah ……………………………….................

  55 Tabel VI Jawaban Angket Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan .... 57 Tabel VII Distribusi Frekensi Efektifitas Kepemimpinan Kepala Sekolah ................................................................

  60 Tabel VIII Daftar Nilai Tentang Efektifitas Kepemimpinan Kepala Sekolah ................................................................

  61 Tabel IX Persentase Tentang Efektifitas Kepemimpinan Kepala Sekolah ................................................................

  63 Tabel X Daftar Distribusi Frekuensi Tentang Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan ............................................................... 65 Tabel XI Daftar Nilai Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan ..........

  65 Tabel XII Prosentase Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan ............

  68 Tabel XIII Tabel Kerja Koefisien Korelasi Antara X dan Y .............. 70

  DAFTAR LAMPIRAN 1. Angket Efektifitas Kepemimpinan Kepala Sekolah ............................

  78 2. Angket Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan .....................................

  81

  3. Pedoman Wawancara…………………………………………………

  84 4. Struktur Organisasi SMK Islam Sudirman Ungaran .........................

  86 5. Surat Keterangan penelitian ...............................................................

  87 6. Nota Pembimbing ...............................................................................

  88 7. Lembar Konsultasi ..............................................................................

  89 8. Daftar Riwayat Hidup .........................................................................

  92

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukkan pribadi

  manusia.Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya pribadi manusia menurut ukuran normatif. Menyadari akan hal tersebut, pemerintah sangat serius menangani bidang pendidikan, sebab dengan sistem pendidikan yang baik diharapkan muncul generasi penerus bangsa yang berkualitas dan mampu menyesuaikan diri untuk hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Reformasi pendidikan merupakan respon terhadap perkembangan tuntutan global sebagai salah satu upaya untuk mengadaptasikan sistem pendidikan dalam upaya mengembangkan sumber daya manusia untuk memenuhi tuntutan zaman yang sedang berkembang.

  Sesuai dengan perkembangan masyarakat dan perkembangan pendidikan, maka kewajiban dan tanggung jawab para pemimpin pendidikan pada umumnya kepala sekolah pada khususnya mengalami perkembangan dan perubahan pula. Perubahan dan tujuan pendidikan merupakan lingkup tanggung jawab dibawah kepemimpinan kepala sekolah.Berkaitan dengan hal tersebut maka kepala sekolah selaku pemimpin pendidikan harus mengembangkan potensi dan kemampuan yang ada dalam dirinya, salah satunya seperti efektifitas kepemimpinan kepala sekolah, yang mana efektifitas kepemimpinan kepala sekolah adalah strategi jitu dalam meningkatkan mutu pendidikan.Karena kepala sekolah sangat berperan dalam peningkatan mutu pendidikan.

  Mulyasa dalam Umiarso & Imam Gojali (2010:27) mengemukakan bahwa kemampuan kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan merupakan faktor penentu utama dalam memberdayakan guru dan meningkatkan mutu proses pembelajaran. Karena, kepala sekolah mempunyai peran yang sangat penting dan menjadi kunci atas keberhasilan yang harus menaruh perhatian tentang apa yang terjadi pada peserta didik di sekolah.

  Kepala sekolah adalah seorang guru yang diangkat untuk menduduki jabatan structural di sekolah, ia ditugaskan untuk mengelola sekolah. Kepala sekolah yang berhasil adalah apabila mereka memahami keberadaan sekolah sebagai organisasi yang kompleks, serta mampu melaksanakan peranan kepala sekolah sebagai seorang yang diberi tanggung jawab untuk memimpin sekolah.Karakter dan efektifitas kepemimpinan kepala sekolah menjadi factor yang dominan atas berhasilnya system manajerial yang ditetapkan.

  Peran kepala sekolah pada dasarnya adalah mengkombinasikan segenap potensi yang tersedia dengan system yang diterapkan. Potensi yang tidak diperhatikan dan dibudayakan akan berdampak tidak tercapainya tujuan yang diharapkan.Karakter kepemimpinan seseorang seharusnya sinergis dengan usaha dan efektifitas kerja para bawahannya. Kepala sekolah harus memaksimalkan seluruh potensi yang ada baik tenaga kependidikan dan karyawan, alokasi dana, sarana dan prasarana untuk dapat merealisasikan tujuan pendidikan.

  SMK Islam Sudirman Ungaran bukan termasuk sekolah unggulan, namun banyak peminatnya dan menghasilkan lulusan yang baik dan siap untuk bekerja, sehingga menarik untuk diteliti lebih lanjut karena dengan kemampuan kepala sekolah mnemadukan semua unsur yang ada di sekolah dan dengan dukungan sistem kepemimpinan yang baik menjadikan SMK Islam Sudirman Ungaran menjadi salah satu pilihan masyarakat ungaran dan sekitarnya dalam meneyekolahkan putra-putrinya.

  Keberhasilan yang telah dicapai tidak hanya itu saja ternyata, masih ada keberhasilan lain yang mampu diraihnya setelah menerapkan efektifitas kepemimpinan kepala sekolah, yaitu adanya peningkatan kinerja guru, kedisiplinan waktu kerja pegawai, tata usaha yang teratur, sampai pada meningkatkannya prestasi akademik dan non-akademik siswa, sehingga dengan kemajuan-kemajuan inilah penulis tertarik untuk mengadakan penelitian lebih lanjut mengenai “ HUBUNGAN ANTARA EFEKTIFITAS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DENGAN UPAYA PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI SMK ISLAM SUDIRMAN UNGARAN TAHUN 2015 ”.

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan diatas, maka dalam penelitian ini dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana efektifitas kepemimpinan kepala sekolah di SMK Islam

  Sudirman Ungaran?

2. Bagaimana peningkatan mutu pendidikan di SMK Islam Sudirman

  Ungaran? 3. Adakah hubungan antara efektifitas kepemimpinan kepala sekolah dengan peningkatan mutu pendidikan di SMK Islam Sudirman Ungaran?

C. Tujuan Penelitian

  Berdasarkan identifikasi dan perumusan masalah diatas, maka dapat dikemukakan tujuan penelitian sebagai berikut:

  1. Mengetahui efektifitas kepemimpinan kepala sekolah di SMK Islam Sudirman Ungaran.

  2. Mengetahui peningkatan mutu pendidikan di SMK Islam Sudirman Ungaran.

  3. Mengetahui hubungan antara efektifitas kepemimpinan kepala sekolah dengan peningkatan mutu pendidikan di SMK Islam Sudirman Ungaran.

D. Manfaat Penelitian

  Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai: 1. Secara Teoritis

  Secara teoritis penelitian ini akan memberikan wawasan dan pengetahuan, mengenai efektifitas kepemimpinan kepala sekolah kaitannya dengan peningkatan mutu pendidikan.

2. Secara Praktis

  Secara praktis hasil penelitian ini sebagai bahan masukan, terutama bagi kepala sekolah dan guru di SMK Islam Sudirman Ungaran, mengenai hubungan antara efektifitas kepemimpinan kepala sekolah dengan mutupendidikan.Sehingga kepemimpinan kepala sekolah sangat berdampak positif dalam meningkatkan kinerja guru untuk meningkatkan mutu pendidikan.

E. Definisi Operasional

  Untuk menghindari kesalah pahaman dalam penafsiran judul diatas, maka perlu adanya pembatasan permasalahan yang akan penulis teliti, sehingga tidak terjadi pembiasan dalam permasalahan. Dalam hal ini ada beberapa hal yang perlu diketahui maksud dari istilah dalam judul diatas.

1. Hubungan

  Hubungan (bahasa Inggris:Relationship) adalah kesinambungan interaksi antara dua orang atau lebih yang memudahkan proses pengenalan satu akan yang lain.[1] Hubungan terjadi dalam setiap proses kehidupan manusia.[1] Hubungan dapat dibedakan menjadi hubungan dengan teman sebaya, orangtua, keluarga, dan lingkungan sosial.[1] Secara garis besar, hubungan terbagi menjadi hubungan positif dan negatif.[1] Hubungan positif terjadi apabila kedua pihak yang berinteraksi merasa saling diuntungkan satu sama lain dan ditandai dengan adanya timbal balik yang serasi.[1] Sedangkan, hubungan yang negatif terjadi apabila suatu pihak merasa sangat diuntungkan dan pihak yang lain merasa dirugikan.[2] Dalam hal ini, tidak ada keselarasan timbal balik antara pihak yang berinteraksi.[2] Lebih lanjut, hubungan dapat menentukan tingkat kedekatan dan kenyamanan antara pihak yang berinteraksi.[1] [2] Semakin dekat pihak-pihak tersebut, hubungan tersebut akan dibawa kepada tingkatan yang lebih tinggi.[1]. (Wikipedia bahasa Indonesia, 2015:1) 2.

  Efektifitas Efektivitas adalah pencapaian tujuan secara tepat atau memilih tujuan- tujuan yang tepat dari serangkaian alternatif atau pilihan cara dan menentukan pilihan dari beberapa pilihan lainnya. Efektifitas bisa juga diartikan sebagai pengukuran keberhasilan dalam pencapaian tujuan-tujuan yang telah ditentukan. Sebagai contoh jika sebuah tugas dapat selesai dengan pemilihan cara-cara yang sudah ditentukan, maka cara tersebut adalah benar atau efektif.(Wikipedia bahasa Indonesia, 2015:1) 3.

  Kepemimpinan Kepemimpinan merupakan perilaku seseorang dalam memimpin.

  Makna pemimpin yaitu orang yang berada dibarisan paling depan, menggunakan badan, gerakan maju dan ketrampilan komunikasi untuk member arah kepada orang lain jalan mana yang harus ditempuh. Dari sini dapat kita ambil satu teori bahwa kepemimpinan merupakan satu proses mempengaruhi orang lain. Hal senada juga dikemukakan oleh stogdell, bahan kepemimpinan (leadership) adalah proses mempengaruhi kegiatan-kegiatan kelompok yang terorganisir dan usaha-usaha menentukan tujuan dan pencapaiannya (Kartini Kartono, 1994:189).

  Keberhasilan seorang pemimpin tergantung kepada kemampuannya untuk mempengaruhi itu. Dengan kata lain kepemimpinan dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain, melalui komunikasi baik langsung maupun tidak langsung dengan maksud untuk menggerakkan orang-orang tersebut agar dengan penuh pengertian, kesadaran dan senang hati bersedia mengikuti kehendak-kehendak pemimpin itu (Pandji Anoraga, 1992:2).

4. Kepala Sekolah

  Nurdin Matry (2009:60) Kepala Sekolah adalah guru yang diberikan tugas tambahan sebagai Kepala Sekolah.

  Adapula kriteria menjadi kepala sekolah yang efektif. Seperti yang dikatakan Mulyasa dalam Umiarso & Imam Gojali (2010:165) Kepala sekolah yang efektif adalah kepala sekolah yang memenuhi kriteria sebagai berikut:

  1) Mampu memberdayakan guru-guru untuk melaksanakan proses pembelajaran dengan baik, lancar, dan produktif.

  2) Dapat menyelesaikan tugas dan pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.

  3) Mampu menjalin hubungan yang harmonis dengan masyarakat, sehingga dapat melibatkan mereka secara aktif dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan di sekolah.

  4) Mampu menggunakan gaya kepemimpinan di sekolah terhadap guru-guru dan pegawai.

5) Mampu bekerja dalam managemen.

  6) Mampu mewujudkan tujuan sekolah secara produktif sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.

5. Peningkatan Mutu Pendidikan

  Mulyasa, dalam Umiarso & Imam Gojali (2010:27) mengemukakan bahwa peningkatan mutu pendidikan merupakan sasaran pembangunan dibidang pendidikan nasional dan merupakan bagian integral dari upaya peningkatan kualitas manusia Indonesia secara menyeluruh.

  Berdasarkan uraian diatas peningkatan mutu dilakukan untuk mencapai sasaran pembangunan dalam bidang pendidikan serta untuk mengupayakan kualitas sumberdaya manusia dalam dunia pendidikan.

  Yang dimaksud dengan mutu pendidikan adalah kualitas sumber daya manusia dalam dunia pendidikan. Indicator dari peningkatan mutu pendidikan antara lain:

  1) Kepala Sekolah, guru serta pegawai di sekolah bertugas sesuai dengan job description masing-masing.

  2) Merekrut sumber daya manusia yang professional baik untuk tenaga edukatif maupun administrative secara selektif.

  3) Menerapkan kedisiplinan dalam bekerja baik pada guru maupun karyawan.

  4) Memiliki loyalitas kerja yang tinggi, berpotensi dalam meningkatkan mutu pendidikan.

  5) Meningkatkan pendidikan guru, memberikan kesempatan pada guru untuk melanjutkan studi.

  6) Kepala Sekolah mengupayakan prestasi sekolah dengan meningkatkan nilai ujian.

  Kepala sekolah sebagai factor eksternal yang mempunyai peran dalam pembentukan kondisi terbentuknya beberapa indicator diatas.

F. Metode Penelitian

  Metodologi adalah suatu hal yang sangat penting demi tercapainya suatu tujuan penelitian.

  Metodologi merupakan sesuatu untuk mempelajari dan membahas tentang cara-cara yang ditempuh dengan sebaik-baiknya dalam mencapai tujuan penelitian tersebut. Sehingga hasilnya dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah.Dalam hal ini terdiri dari:

  1. Pendekatan dan Rancangan Penelitian Peneliti menggunakan pendekatan diskriptif. sedangkan penelitian ini adalah penelitian yang diskriptif. Penelitian diskriptif adalah termasuk penelitian dalam kategori kuantitatif, yang dimaksud dengan penelitian diskriptif yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengangkat fakta, keadaan variable dan fenomena-fenomena yang terjadi saat penelitian berlangsung dan dalam penyajiannya apa adanya (Subana, 2005:26). Dalam penelitian ini peneliti bermaksud meneliti Hubungan Antara Efektifitas Kepemimpinan Kepala Sekolah Dengan Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan di SMK Islam Sudirman Ungaran Tahun 2015.

  Penelitian ini mengarah pada studi korelasi yang sejajar, dengan teknik angket.Studi korelasi adalah studi yang hanya mencari hubungan antara dua variable atau lebih, dengan tanpa memberikan perlakuan khusus pada salah satu variable. Penulis hanya mencari hubungan antara variable x, yaitu Efektifitas Kepemimpinan Kepala Sekolah dengan variable y, yaitu peningkatanmutu pendidikan.

  2. Lokasi dan Waktu Penelitian

  a. Lokasi : SMK Islam Sudirman Ungaran

  b. Waktu penelitian : 26 Mei – 26 Juni 2015

  3. Populasi dan Sampel a. Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 1998:115).

  Menurut Suharsimi, apabila seorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi. studi atau penelitiannya juga disebut studi populasi atau studi sensus.

  Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah guru SMK Islam Sudirman Ungaran Tahun 2015 yang berjumlah 30 orang.

  b. Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto,1998:109).

  Untuk sekedar ancer-ancer maka subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua, sehingga penelitian merupakan penelitian populasi.Selanjutnya jika subyeknya besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih (Arikunto, 1998:120).

  Jumlah guru SMK Islam Sudirman Ungaran sebanyak 30 orang berarti kurang dari 100 orang maka peneliti tidak menggunakan sampel dalam penelitian ini melainkan menggunakan penelitian populasi.

  4. Metode Pengumpulan Data Penelitian ini merupakan lapangan untuk mencari data-data yang berhubungan dengan masalah tersebut, baik yang berupa dokumentasiatau informasi yang kuat dan dapat dipercaya, yang dimaksud lapangan di sini adalah lokasi tempat penelitian yaitu SMK Islam Sudirman Ungaran.

  Adapun jenis-jenis metode pengumpulan data adalah sebagai berikut:

  a. Metode Angket Angket atau kuisioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakanuntuk memperoleh informasi dari responsen dalam arti laporan tentang pribadinya dari dirinya, atau hal-hal yang diketahuinya (Arikunto, 1998:140).

  Dalam penelitian ini digunakan angket secara langsung yang ditujukan untuk guru SMK Islam Sudirman Ungaran untuk mencari data Hubungan Efektifitas Kepemimpinan Kepala Sekolah Dengan Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan di SMK Islam Sudirman Ungaran.

  b. Metode Dokumentasi Dokumentasi, dari asal katanya dokumen, yang artinya barang-barang tertulis. Di dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan- peraturan, notulen rapat, catatan harian dan sebagiannya (Arikunto, 1998:149), Sedangkan metode ini penulis pergunakan untuk mendapatkan data-data tentang data siswa, guru dan karyawan, dan struktur organisasi sekolah. c. Metode interview atau wawancara Interview atau wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara (Arikunto,

  1998:145).

  Dalam hal ini berupa keterangan dari kepala sekolah, tentang gambaran umum sekolah, struktur organisasi sekolah dan keadaan sekitar sekolah, sekaligus pelengkap data yang diperoleh melalui angket.

  5. Instrumen Penelitian Dalam pengumpulan data yang diperlukan untuk menyusun skripsi ini, penulis membuat suatu instrumen penelitian yang di dalamnya terdapat pertanyaan-pertanyaan tentang variabel-variabel yang ingin diteliti dan diketahui datanya.

  Instrumen penelitian yang penulis gunakan adalah berupa angket.Angket adalah salah satu instrumen penelitian nontes. Selain angket penulis juga menggunakan instrumen penelitian yang lain berupa pedoman wawancara, pedoman observasi, dan pedoman dokumentasi.

  6. Analisis Data Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterprestasikan (Singarimbun &

  Sofian,1983:263).

  Dari pengertian di atas, dalam menganalisis data hasil penelitian penulis menggunakan analisa sebagai berikut: a. Analisis Pendahuluan Dalam analisis pendahuluan penulis menggunakan tabel distribusi frekuensi sederhana untuk setiap variabel yang diteliti.Didalam mengukur variabel penerapan Efektifitas kepemimpinan kepala sekolah sebagai variabel X, dan peningkatan mutu pendidikan sebagai variable Y.

  Untuk mengetahui dari masing-masing variable gunakanrumus: × 100%

  = Keterangan :

  P : Persentase perolehan F : Frekuensi N : Jumlah Responden

  b. Analisis Lanjut Analisis lanjut merupakan lanjutan dari analisis pendahuluan yaitu menguji variabel yang ada, dalam analisis lanjut penulismenggunakan rumus korelasi product moment. Dengan rumussebagai berikut :

  Σ −(Σ )(Σ ) =

  �� Σ 2−(ΣX)2�� ΣY²−(ΣY)2�

  Keterangan : r xy : Koefisien korelasi variable x dan variable y

  XY : Jumlah hasil kali variabel x dengan y : Jumlah nilai variabel x

  ΣX : Jumlah nilai variabel y

  ΣY N : Jumlah subjek yang diteliti c. Analisis Uji Hipotesis Uji hipotesis dilakukan setelah hasil dari analisis lanjut diketahui, yaitu memberi interprestasi terhadap .Dalam penguji signifikansi kolelasi dilakukan terhadap hipotesis nihil Ho.

G. Sistematika Penulisan Skripsi

  Untuk mempermudah dalam menelaah dan memahami penulisan skripsi ini penulis menyusun dengan sistematika pembagiannya sebagai berikut : Sebelum memasuki bab-bab terlebih dahulu disajikan halaman judul.

  Bab I, PENDAHULUAN, memuat latar belakang masalah, penegasan istilah, perumusan masalah, tujuan penelitian, metodologi penelitian, sistematika penulisan skripsi.

  Bab II, LANDASAN TEORI memuat dua bagian, pertama mengenai kepemimpinan kepala sekolah yang memuat pengertian kepemimpinan kepala sekolah tentang pengertian kepemimpinan dalam pendidikan, Efektifitas kepemimpinan, fungsi kepemimpinan kepala sekolah. Kedua, membahas tentang mutu pendidikan yang meliputi tentang pengertian mutu pendidikan, langkah-langkah meningkatkan mutu pendidikan.

  Bab III, HASIL PENELITIAN, memuat laporan hasil penelitian yang terdiri dari tiga bagian, pertama : mengenai kondisi umum SMK Islam Sudirman Ungaran tentang letak geografis, sejarah singkat, keadaan sarana dan prasarana, keadaan guru dan karyawan, keadaan siswa, kurikulum dan pengembangan program pendidikan. Kedua : laporan hasil penelitian yang berisi peran kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan di SMK Islam Sudirman Ungaran yang mencakup kepemimpinan kepala sekolah, dan peningkatan mutu pendidikan.

  Bab IV, ANALISA DATA, memuat analisa data yang berisikan tentang kepemimpinan kepala sekolah, mutu pendidikan dan tentang kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan di SMK Islam Sudirman Ungaran.

  Bab V, PENUTUP, memuat bab terakhir pada bagian skripsi ini yaitu berupa penutup meliputi kesimpulan dan saran-saran. Sedang bagian akhir skripsi ini berisi tentang lampiran-lampiran yang mendukung isi dari skripsi, kemudian daftar pustaka dan daftar label.

BAB II KAJIAN TEORI A. Efektifitas Kepemimpinan Kepala Sekolah 1. Pengertian Kepemimpinan Kepemimpinan sering disebut leader dari akar kata to lead dan

  kegiatannya disebut kepemimpinan atau leadership. Dalam kata kerja to lead tersebut terkandung dalam beberapa makna yang saling berhubungan erat yaitu, bergerak lebih cepat, berjalan ke depan, mengambil langkah petama, berbuat paling dulu, mempelopori, mengarahkan pikiran atau pendapat orang lain, membimbing, menuntun menggerakkan orang lain lebih awal, berjalan lebih depan, mengambil langkah pertama, berbuat paling dulu, mempelopori suatu tindakan, mengarahkan pikiran atau pendapat, menuntun dan menggerakkan orang lain melalui pengaruhnya (Imam, 1999:161).

  Sedangkan menurut istilah kepemimpinan adalah proses mempengaruhi aktivitas individu atau group untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu dalam situasi yang telah ditetapkan. Dalam mempengaruhi aktifitasnya individu pemimpin menggunakan kekuasaan, kewenangan, pengaruh, sifat dan karakteristik, dan tujuannya adalah meningkatkan produktivitas dan moral kelompok (Imam, 1999:161). Dalam Islam istilah kepemimpinan sering diidentikkan dengan istilah khilafah dan orangnya di sebut kholifah dan Ulil Amri yang orangnya di sebut Amir (pemegang kekuasaan) (Imam, 1999:161).

  Ada beberapa pengertian kepemimpinan yang telah dikemukakan oleh beberapa pakar diantaranya adalah sebagai berikut: a.

  Karyadi dalam bukunya yang berjudul kepemimpinan menyatakan, Kepemimpinan adalah memproduksi dan memancarkan pengaruh terhadap kelompok-kelompok orang-orang tertentu sehingga mereka bersedia (willing) untuk berubah fikiran, pandangan, sikap, kepercayaan, dan sebagainya (Karyadi, 1989:3).

  b.

  Hadari Nawawi didalam bukunya yang berjudul Kepemimpinan Menurut Islam mengatakan, Kepemimpinan adalah sebagai perihal memimpin berisi kegiatan menuntun, membimbing, memandu, menunjukkan jalan, mengepalai, melatih agar orang-orang yang dipimpin dapat menge rjakan sendiri (Hadari, 1993:28).

  c.

  Hendiyat Soetopo dan Wasty Soemanto dalam bukunya yang berjudul Kepemimpinan dan Supervisi Pendidikan, Kepemimpinan adalah suatu kegiatan dalam membimbing suatu kelompok sedemikian hingga/rupa sehingga tercapai tujuan dari kelompok itu yaitu tujuan bersama. (Hendiyat, 1988:1)

  Dari beberapa definisi di atas tampak beberapa hal penting yaitu: 1.

  Kepemimpinan dilihat sebagai serangkaian proses atau tindakan.

2. Adanya tujuan yang hendak dicapai bersama.

  3. Fungsi kepemimpinan itu adalah untuk mempengaruhi, menggerakkan orang lain dalam kegiatan atau usaha bersama.

  4. Kegiatan atau proses memimpin untuk antar beberapa pemberian contoh atau bimbingan kegiatan atau usaha yang terorganisasi.

  5. Kegiatan tersebut berlangsung dalam organisasi formal.

  6. Kepemimpinan juga diterjemahkan ke dalam istilah : sifat-sifat prilaku pribadi, pengaruh terhadap orang lain, pola-pola interaksi, hubungan kerja sama antar kedudukan dari suatu jabatan administrasi (Wahjosumijo,2002:17).

  Allah SWT berfirman dalam surat At-tahrim ayat 6 sebagai berikut :

  ٌﺔَﻜِﺋ َﻼَﻣ ﺎَﮭْﯿَﻠَﻋ ُةَرﺎَﺠِﺤْﻟاَو ُسﺎﱠﻨﻟا ﺎَھُدﻮُﻗَو اًرﺎَﻧ ْﻢُﻜﯿِﻠْھَأَو ْﻢُﻜَﺴُﻔﻧَأ اﻮُﻗ اﻮُﻨَﻣآ َﻦﯾِﺬﱠﻟا ﺎَﮭﱡﯾَأ ﺎَﯾ َنوُﺮَﻣْﺆُﯾ ﺎَﻣ َنﻮُﻠَﻌْﻔَﯾَو ْﻢُھَﺮَﻣَأ ﺎَﻣ َ ﱠﷲ َنﻮُﺼْﻌَﯾ ﱠﻻ ٌداَﺪِﺷ ٌظ َﻼِﻏ

  Artinya : Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya adalah malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. Dari penjelasan ayat tersebut dapat dipahami bahwa setiap manusia mempunyai hakikatnya untuk menjadi seorang pemimpin, baik dalam dirinya sendiri maupun orang lain. Rasulullah SAW dalam sabdanya menyatakan bahwa pemimpin suatu kelompok merupakan pelayan pada kelompok tersebut. sehingga sebagai seorang pemimpin hendaklah dapat dan mampu melayani serta menolong orang lain untuk maju dengan ikhlas.

2. Kepemimpinan Pendidikan

  Menurut Sutrisno sebagaimana yang dikutip Mulyasa (2002:107) pengertian kepemimpinan adalah proses mempengaruhi kegiatan seseorang atau kelompok dalam usaha ke arah pencapaian tujuan dalam situasi tertentu. Pendapat ini didukung oleh Robbins (2001:39) dengan pernyataannya bahwa kepemimpinan adalah kemampuan mempengaruhi suatu kelompok ke arah tercapainya tujuan. Kepemimpinan berarti melibatkan orang lain, bawahan, pengikut atau orang yang dipimpin dan menyangkut pada pembagian kekuasaan. Ada tiga unsur pokok dalam definisi kepemimpinan yaitu :

  (1) Kepemimpinan menyangkut orang lain yaitu orang yang dipimpin atau bawahan.

  (2) Kepemimpinan menyangkut pembagian kekuasaan yang tidak seimbang.

  (3) Seorang pemimpin mampu untuk menggerakan, mempengaruhi, memotivasi, mengajak, menyuruh, memerintah, melarang, dan bahkan menghukum serta membina dengan maksud agar manusia sebagai managemen mau bekerja dalam rangka mencapai tujuan administrasi secara efektif dan efesien. (Mulyasa, 2002:108).

  Berbagai pengertian tentang arti kepemimpinan di atas dapat diambil pengetian secara comprehensive yaitu bahwa pemimpin adalah pribadi yang memiliki kecakapan khusus atau superioritas tertentu, sehingga dia memiliki kewibawaan dan kekuasaan untuk menggerakkan orang lain, serta dia harus berpengetahuan yang luas, dan bervisi jauh ke depan serta memenuhi syarat-syarat tertentu dan mampu mempengaruhi kegiatan-kegiatan anggota dari kelompok. Istilah kepemimpinan pendidikan mengandung dua pengetian, dimana kata “Pendidikan” menerangkan dilapangan apa dan dimana kepemimpinan itu berlangsung, dan sekaligus menjelaskan pula sifat atau, ciri-ciri kepemimpinan.

  Dengan demikian kepemimpinan pendidikan merupakan perpaduan antara konsep kepemimpinan dan pendidikan yang keduanya mempunyai pengertian sendiri-sendiri, yang pada akhirnya terpadu dalam bentuk keilmuan yang menunjukkan ciri-ciri khusus dari suatu bentuk kepemimpinan secara umum.

  Kepemimpinan pendidikan juga berarti sebagai bentuk kemampuan dalam proses mempengaruhi, menggerakkan, memotivasi, mengkoordinir orang lain yang ada hubungannya dengan ilmu pendidikan dan pengajaran agar supaya kegiatan yang dijalankan dapat lebih efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan pendidikan dan pengajaran (Wahjosumijo, 2002:33)..

  Kepemimpinan dibidang pendidikan juga memiliki pengertian bahwa pemimpin harus memiliki keterampilan dalam mempengaruhi, mendorong, membimbing, mengarahkan, dan menggerakkan orang lain yang ada hubungannya dengan pelaksanaan dan pengembangan pendidikan dan pengajaran ataupun pelatihan agar segenap kegiatan dapat berjalan secara efektif dan efisien yang pada gilirannya akan mencapai tujuan pendidikan dan pengajaran yang telah ditetapkan (Sulistiyorini, 2001:63).

  Sedangkan kepala sekolah dapat didefinisikan sebagai seorang tenaga fungsional guru yang diberi tugas untuk memimpin suatu sekolah dimana diselenggarakan proses belajar mengajar atau tempat dimana terjadi interaksi antara guru yang memberi pelajaran dan murid yang menerima pelajaran (Wahjosumidjo,2002:83).

3. Kepala sekolah

  Adapun istilah kepala sekolah berasal dari dua kata kepala dan sekolah. Kepala dapat diartikan ketua atau pemimpin. Sedangkan sekolah diarikan sebuah lembaga yang didalamnya terdapat aktivitas belajar mengajar. Sekolah juga merupakan lingkungan hidup sesudah rumah, di mana anak tinggal beberapa jam, tempat tinggal anak yang pada umumnya pada masa perkembangan, dan lembaga pendidikan dan tempat yang berfungsi mempersiapkan anak untuk menghadapi hidup (Vaitzal, 2004:253).

  Dengan demikian kepala sekolah adalah seorang tenaga profesional atau guru yang diberikan tugas untuk memimpin suatu sekolah dimana sekolah menjadi tempat interaksi antara guru yang memberi pelajaran, siswa yang menerima pelajaran, orang tua sebagai harapan, pengguna lulusan sebagai penerima kepuasan dan masyarakat umum sebagai kebanggaan (Ibrahim, 1992:62). Kepemimpinan sering diidentikan dengan otoritas, wewenang, pengaruh dominasi, dan tentu saja materi. Wajar jika banyak orang mengira kepemimpinan hanya dikitari dengan hal-hal yang menyenangkan. Dan banyak orang berambisi meraih kepemimpinan, namun hanya sedikit orang yang benar-benar menjalaninya dengan efektif (Septiawati, 2003:2).

  Kepala sekolah sebagai pemimpin di sebuah lembaga pendidikan, didalam kepemimpinanya ada beberapa unsur yang saling berkaitan yaitu: unsur manusia, unsur sarana, unsur tujuan. Untuk dapat memperlakukan ketiga unsur tersebut secara seimbang seorang pemimpin harus memiliki pengetahuan atau kecakapan dan keterampilan yang diperlukan dalam melaksanakan kepemimpinan.

  Pengetahuan dan keterampilan ini dapat diperoleh dari pengalaman belajar secara teori ataupun dari pengalaman di dalam praktek selama menjadi kepala sekolah 4. Efektifitas Kepemimpinan

  Kata efektif berasal dari bahasa Inggris yaitu effective yang berarti berhasil atau sesuatu yang dilakukan berhasil dengan baik. Kamus ilmiah populer mendefinisikan efetivitas sebagai ketepatan penggunaan, hasil guna atau menunjang tujuan.

  Efektivitas merupakan unsur pokok untuk mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditentukan di dalam setiap organisasi, kegiatan ataupun program. Disebut efektif apabila tercapai tujuan ataupun sasaran seperti yang telah ditentukan. Hal ini sesuai dengan pendapat H. Emerson yang dikutip Soewarno Handayaningrat S. (1994:16) yang menyatakan bahwa “Efektivitas adalah pengukuran dalam arti tercapainya tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.”

  Georgopolous dan Tannembaum (1985:50), mengemukakan: “Efektivitas ditinjau dari sudut pencapaian tujuan, dimana keberhasilan suatu organisasi harus mempertimbangkan bukan saja sasaran organisasi tetapi juga mekanisme mempertahankan diri dalam mengejar sasaran. Dengan kata lain, penilaian efektivitas harus berkaitan dengan mesalah sasaran maupun tujuan.

  ” Selanjutnya Steers (1985:87) mengemukakan bahwa: “Efektivitas adalah jangkauan usaha suatu program sebagai suatu sistem dengan sumber daya dan sarana tertentu untuk memenuhi tujuan dan sasarannya tanpa melumpuhkan cara dan sumber daya itu serta tanpa memberi tekanan yang tidak wajar terhadap pelaksanaannya”.

  A. Dale Timpe dalam Leadership (1991:132) mengutip pendapat Gary K. Hines menyatakan bahwa’ seorang pemimpin yang efektif harus memperhatikan dengan baik orang maupun produksi. Ini berarti bahwa ia harus menciptakan iklim agar orang dapat bekerja sama untuk mendapatkan hasil yang bermutu sehingga akan memunculkan kepuasan dalam bekerja.

  Kun Nurachadijat dan Doni Ahmad Fauzi (2006:13) mengatakan seorang pemimpin yang efektif adalah orang yang memiliki hasrat atau kemampuan yang kuat sebagai pendorong yang lebih besar dari pada diri mereka sendiri.

  Pemimpin yang efektif memiliki ciri-ciri sebagai berikut : (1) Bersikap luwes, memilih tindakannya tidak kaku.

  (2) Sadar mengenai dirinya, kelompok dan situasi. (3) Memberitahu bawahan pengaruh suatu persoalan pada mereka dan tindakan pemimpin dalam menanganinya (4) Memakai pengawasan umum, bawahan dalam melaksanakan pekerjaannya dan keputusan diberi kewenangan sendiri asal dalam rambu-rambu yang ditentukan bersama. (5) Selalu ingat masalah yang mendesak serta keefektifan jangka panjang individual dan kelompok sebelum bertindak.

  (6) Sangat mudah ditemui bawahan disetiap saat, jika bawahan sangat memerlukan dirinya untuk membahas suatu masalah atau mengajukan usulan tentang pekerjaan yang sedang dilakukan.

  (7) Memastikan keputusan yang diambil tepat waktu baik oleh kelompok bila mungkin, maupun oleh individu bawahan bila perlu. (8) Menepati janji yang diberikan pada bawahan, cepat menangani keluhan bawahan serta memberikan jawaban suatu pertanyaan bawahan dengan tidak berbelit-belit. (9) Menyediakan petunjuk tentang pekerjaan yang akan dilaksanakan dengan cukup, peningkatan keamanan dan kenyamanan dalam bekerja, mengetahui tingkat pengalaman kerja bawahan, serta menjelaskan mengapa sesuatu itu diberikan.

  Lebih lanjut menurut Agung Kurniawan dalam bukunya

  Transformasi Pelayanan Publik mendefinisikan efektivitas, sebagai

  berikut: “Efektivitas adalah kemampuan melaksanakan tugas, fungsi (operasi kegiatan program atau misi) daripada suatu organisasi atau sejenisnya yang tidak adanya tekanan atau ketegangan diantara pelaksanaannya” (Kurniawan, 2005:109).

  Dari beberapa pendapat di atas mengenai efektivitas, dapat disimpulkan bahwa efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas,kualitas dan waktu) yang telah dicapai oleh manajemen, yang mana target tersebut sudah ditentukan terlebih dahulu.

  Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Hidayat (1986) yang menjelaskan bahwa :“Efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas,kualitas dan waktu) telah tercapai. Dimana makin besar persentase target yang dicapai, makin tinggi efektivitasnya”.

5. Efektifitas Kepemimpinan Kepala Sekolah

  Kepala sekolah sebagai motor penggerak penentu arah kebijakan sekolah serta menentukan bagaimana tujuan pendidikan di sekolah yang dipimpinnya dapat direalisasikan, dituntut untuk senantiasa meningkatkan kinerja. Peningkatan kinerja dapat ditunjukkan dengan mewujudkan tujuan pendidikan secara efektif dan efisien. Sehubungan dengan itu maka diperlukan efektivitas kepemimpinan kepala sekolah.

  Kriteria efektivitas kepemimpinan kepala sekolah dapat dirumuskan sebagai berikut : (1) Mampu memberdayakan guru-guru untuk melaksanakan proses pembelajaran dengan baik, lancar, dan produktif.

  (2) Dapat menyelesaikan tugas dan pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.

  (3) Mampu menjalin hubungan yang harmonis dengan masyarakat, sehingga dapat melibatkan mereka secara aktif dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan di sekolah. (4) Mampu menggunakan gaya kepemimpinan di sekolah terhadap guruguru dan pegawai.

Dokumen yang terkait

PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SMA MUHAMMADIYAH TOLOBALI KOTA BIMA

0 15 24

STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH DASAR ALAM AR- ROHMAH KABUPATEN MALANG

2 12 37

View of PEMAHAMAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DAN UPAYA PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN

0 0 11

IPE KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH PENGARUHNYA TERHADAP ETOS KERJA GURU DI MTs NEGERI SALATIGA TAHUN AJARAN 2007/2008 - Test Repository

0 0 137

HUBUNGAN POLA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA DENGAN PERILAKU DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH (STUDI KASUS DI SDN MANGGIHAN KECAMATAN GETASAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2010) - Test Repository

0 0 86

HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN MENAATI TATA TERTIB DENGAN KEMATANGAN KEPRIBADIAN PADA MAHASISWA ANGKATAN 2014/2015 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA - Test Repository

0 0 146

HUBUNGAN KEDISIPLINAN DENGAN PRESTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 3 GETASAN KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2012-2013 - Test Repository

0 1 84

UPAYA PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN MELALUI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN) DI SD MUHAMMADIYAH SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN 2014-2015 - Test Repository

0 3 165

PEMBINAAN KEAGAMAAN DAN PENDIDIKAN KARAKTER BAGI REMAJA PUTUS SEKOLAH DI BALAI REHABILITASI SOSIAL “WIRA ADHI KARYA” UNGARAN TAHUN 2014/2015 - Test Repository

0 0 168

PERAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PEMBIASAAN BERAGAMA DAN BERBUDI PEKERTI SISWA DI SMP NEGERI 3 SALATIGA TAHUN 2014/2015 - Test Repository

0 0 134