Deskripsi gaya belajar para siswa kelas VIII SMP Stella Duce 2 Yogyakarta tahun ajaran 2011/2012 dan implikasinya dalam penyusunan topik-topik bimbingan belajar - USD Repository

  

DESKRIPSI GAYA BELAJAR PARA SISWA KELAS VIII SMP STELLA

DUCE 2 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012 DAN

  

IMPLIKASINYA DALAM PENYUSUNAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN

BELAJAR

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

  

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Bimbingan dan Konseling

Disusun Oleh :

YOHANA ELDA KRISSETYANINGRUM

  

(061114025)

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

  

“Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu

akan menerimanya”

( Matius 21: 22 )

“Betapa ringan langkah kita jika diawali doa dan senyuman karena itu

menggambarkan ketulusan hati yang kuat dalam menghadapi banyak hal.”

( Mario Teguh )

  “Yang paling sulit adalah bukan mendapatkan sesuatu, tetapi yang paling

sulit adalah mempertahankannya.”

( Anonim )

  

Kupersembahkan Karyaku ini untuk :

Eyang Putri tercinta yang senantiasa mendoakanku dari surga Eyang Kakung tercinta yang selalu mengingatkanku untuk segera menyelesaikan kuliahku.

  Keluargaku terkasih yang senantiasa memberikan cinta dan kasih sayangnya, perhatiannya dan selalu memberiku doa, semangat, motivasi dan dukungan untukku.

  Antonius Satria yang selalu mendampingiku dalam menyelesaikan skripsi.

  

Sahabat-sahabatku Stella dan Yanu, terimakasih untuk dukungan dan doa kalian selama mengerjakan

skripsi ini.

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan

dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 18 Desember 2012 Penulis Yohana Elda Krissetyaningrum

LEMBARAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

  Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma Nama : Yohana Elda Krissetyaningrum Nomor Mahasiswa : 061114025

Dengan Pengembangan Ilmu Pengetahuan, saya memberikan kepada

Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya saya yang berjudul : DESKRIPSI GAYA BELAJAR PARA SISWA KELAS VIII SMP STELLA

DUCE 2 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012 DAN

  

IMPLIKASINYA DALAM PENYUSUNAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN

BELAJAR Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan

kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,

mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan

data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau

media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya

maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Yogyakarta, 18 Desember 2012 Yang menyatakan (Yohana Elda Krissetyaningrum)

  

ABSTRAK

DESKRIPSI GAYA BELAJAR PARA SISWA KELAS VIII SMP STELLA

DUCE 2 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012 DAN

  

IMPLIKASINYA DALAM PENYUSUNAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN

BELAJAR

Yohana Elda Krissetyaningrum, 2012

Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) mendeskripsikan gaya belajar para

siswa kelas VIII SMP STELLA DUCE

  2 Yogyakarta tahun ajaran 2011/2012, (2)

menyusun topik-topik bimbingan yang relevan untuk mengoptimalkan gaya

belajar visual, auditorial, dan kinestetik bagi siswa kelas VIII SMP Stella Duce

  2 Yogyakarta tahun ajaran 2011/2012. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif.

Instrumen penelitian yang dipakai adalah kuesioner Gaya Belajar dengan

jumlah 49 item. Aspek gaya belajar dalam penelitian ini adalah visual, auditorial,

dan kinestetik. Adapun indikator-indikator dari setiap aspek adalah pola bicara,

pola mengingat, cara belajar, cara bekerja, cara berkomunikasi, dan kegiatan yang

disukai. Reliabilitas instrumen diperiksa dengan menggunakan pendekatan teknik

KR-20, dengan nilai r=0,898. Subyek penelitian adalah para siswa kelas VIII SMP

Stella Duce 2 Yogyakarta tahun ajaran 2011/2012 sejumlah 88 siswa yang terdiri

dari tiga kelas yaitu, VIII Kunthi 30 siswa, VIII Utari 29 siswa, dan VIII Sukesi

29 siswa.

Hasil penelitian adalah (1) Gaya belajar yang dominan dari para siswa kelas

  VIII SMP Stella Duce

  2 Yogyakarta tahun ajaran 2011/2012 adalah gaya belajar

auditorial sebesar 36,36%. (2) Setiap kelas memiliki dominan gaya belajar yang

berbeda-beda. Siswa laki-laki dan perempuan kelas VIII SMP Stella Duce

  2 Yogyakarta tahun ajaran 2011/2012 memiliki dominasi belajar yang sama yakni auditorial.

  

ABSTRACT

DESCRIPTION OF STUDENTS’ LEARNING STYLE OF THE EIGHTH

GRADE STUDENTS AT SMP STELLA DUCE 2 YOGYAKARTA IN

2011/2012 ACADEMIC YEAR AND ITS IMPLICATIONS TO THE

  

SUGGESTED TOPICS OF STUDY GUIDANCE

Yohana Elda Krissetyaningrum

Sanata Dharma University

Yogyakarta

  

2012

This study aims to (1) describe the students’ learning style of the eighth

grade students at SMP Stella Duce 2 Yogyakarta in 2011/2012 academic year, (2)

formulate the relevant topics to optimize the visual, auditory, and kinesthetic

learning styles for the eighth grade students at SMP Stella Duce 2 Yogyakarta in

2011/2012 academic year. This research belongs to a descriptive study.

  The instrument of the research used is questionnaire which consists of 49

items of Learning Styles. The aspect of learning styles in this research is visual,

auditory, and kinesthetic style. The indicators of each aspect are speech pattern,

recalling pattern, way of learning, way of working, way of communicating, and

preferred activities. The reliability of the instrument is examined by using a KR-

20 technique, with reliability coefficients r=0,898. The subject in this study is the

eighth grade students at SMP Stella Duce 2 Yogyakarta in 2011/2012 academic

year. There are 88 students consisting of three paralel classes, namely, 30 students

of VIII Kunthi, 29 students of VIII Utari, and 29 students of VIII Sukesi.

  The results of the study are (1) the dominant learning style of the eighth

grade students at SMP Stella Duce 2 Yogyakarta in 2011/2012 academic year is

auditory learning style (36.36%), (2) each class has different dominant learning

style. The male and female students of the eighth grade students at SMP Stella

Duce 2 Yogyakarta in 2011/2012 academic year have the same learning style,

which is auditory learning style.

KATA PENGANTAR

  

Penulis mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan

kasih karuniaNya, serta bimbinganNya selama proses penyelesaian skripsi ini.

  

Skripsi ini berjudul “deskripsi gaya belajar para siswa kelas VIII SMP

STELLA DUCE 2 Yogyakarta tahun ajaran 2011/2012 dan implikasinya dakam

penyusunan topik-topik bimbingan belajar”. Penyusunan skripsi ini merupakan

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi

Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

Penulis banyak mendapatkan pengalaman selama proses penyelesaian skripsi

ini. Baik pengalaman menyenangkan ataupun kurang menyenangkan, namun

semua pengalaman itu merupakan pelajaran yang berharga bagi perkembangan

diri penulis.

  

Skripsi ini dapat terwujud berkat bantuan dan kerjasama dari berbagai pihak

yang telah bersedia membimbing, membantu dan selalu memberikan dorongan

kepada penulis selama proses penyelesaian skripsi ini. Oleh karena itu dalam

kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada:

  

1. Dr. M.M. Sri Hastuti, M. Si. Dosen pembimbing yang telah banyak

menyediakan waktu, tenaga dan pikiran untuk membimbing serta memotivasi penulis dalam proses penulisan skripsi ini sampai selesai.

  

2. Dr. Gendon Barus, M.Si. Ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling

yang telah memberikan pengetahuan dan dorongan selama ini yang berguna

  

3. Bapak dan Ibu Dosen di Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas

Sanata Dharma yang telah membekali penulis dengan berbagai ilmu pengetahuan selama ini sehingga berguna bagi penulis.

  

4. Kepala Sekolah SMP STELLA DUCE 2 Yogyakarta yang telah memberikan

ijin dan kesempatan kepada penulis untuk melakukan uji coba dan penelitian kepada para siswa kelas VIII SMP STELLA DUCE 2 Yogyakarta.

  

5. Guru Bimbingan dan Konseling SMP STELLA DUCE 2 Yogyakarta yang

telah membantu penulis dalam proses pengambilan data di sekolah terhadap para siswa kelas VIII.

  

6. Para Siswa kelas VIII SMP STELLA DUCE 2 Yogyakarta yang telah

berpartisipasi dalam proses pengumpulan data.

  

7. Keluarga saya yang selalu memberikan dukungan, perhatian dan selalu

mendoakan.

  

8. Teman-teman Program Studi Bimbingan dan Konseling angkatan 2006 yang

selalu memberikan semangat dan dorongan kepada penulis selama proses penulisan skripsi.

  

9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

membantu dan memberikan dukungan dalam proses penulisan skripsi ini.

  

Dengan segala segala kerendahan hati penulis mengucapkan terimaksih

kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam proses penyelesaian

skripsi ini. Penulis memilki harapan yang besar semoga skripsi ini dapat

bermanfaat.

  DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ...................... v

LEMBARAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .................... vi

ABSTRAK .................................................................................................... vii

ABSTRACT .................................................................................................. viii

KATA PENGANTAR .................................................................................. ix

DAFTAR ISI ................................................................................................. xi

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xii

DAFTAR GRAFIK ....................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xiv

  

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1 B. Rumusan Masalah ....................................................................... 7 C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 7 D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 8 E. Definisi Operasional.................................................................... 9

BAB II KAJIAN TEORI ............................................................................... 11

A. Gaya Belajar ................................................................................ 11 B. Bimbingan Belajar ...................................................................... 26 C. Karakteristik Perkembangan Belajar Siswa SMP ....................... 29 D. Latar Belakang Bimbingan Belajar ............................................. 31 E. Jenis Layanan Bimbingan Belajar dalam Kaitannya dengan PBM.................................................... 33

  

BAB III METODOLOGI PENELITIAN...................................................... 36

A. Jenis Penelitian ............................................................................ 36 B. Subyek Penelitian ........................................................................ 36 C. Instrumen Penelitian.................................................................... 37 D. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data ..................................... 43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 46

A. Analisis Responden ..................................................................... 46 B. Hasil Penelitian ........................................................................... 47 C. Pembahasan. ................................................................................ 50 D. Usulan Topik-Topik Bimbingan Belajar ..................................... 53

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 60

A. Kesimpulan ................................................................................. 60 B. Saran ............................................................................................ 61

  DAFTAR TABEL Tabel 1. Jumlah Siswa Kelas VIII SMP STELLA DUCE 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2011/2012 .......................................... 37

Tabel 2. Kisi-Kisi Kuesioner Gaya Belajar Sebelum Uji Coba ................. 38

Tabel 3. Kisi-Kisi Kuesioner Gaya Belajar Sesudah Uji Coba .................. 41

Tabel 4. Kisi-Kisi Gaya Belajar ................................................................. 43

Tabel 5. Distribusi Responden Berdasarkan Nama Kelas ......................... 46

Tabel 6. Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...................... 46

Tabel 7. Distribusi Responden Berdasarkan Usia ...................................... 47

Tabel 8. Gaya Belajar Siswa ...................................................................... 47

Tabel 9. Distribusi Hasil Tiap Gaya Belajar Berdasarkan Kelas yang Diperoleh dari Hasil Z-Skor ................................................ 48 Tabel 10. Distribusi Hasil Tiap Gaya Belajar Berdasarkan Jenis Kelamin yang Diperoleh dari Hasil Z-Skor .......................... 49 Tabel 11. Distribusi Hasil Tiap Gaya Belajar Berdasarkan Usia yang Diperoleh dari Hasil Z-Skor ................................................. 49

DAFTAR GRAFIK

  

Grafik 1. Gaya Belajar Siswa Dilihat dari Jumlah Keseluruhan Siswa ……… 48

  DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Pengantar Penelitian ...................................................... 64

Lampiran 2. Kisi-kisi Gaya Belajar ............................................................ 65

Lampiran 3. Kuesioner Uji Coba ................................................................ 71

Lampiran 4. Tabulasi Hasil Uji Coba ......................................................... 76

Lampiran 5. Data Hasil Uji Coba ................................................................ 80

Lampiran 6. Kuesioner Penelitian .............................................................. 88

Lampiran 7. Tabulasi Hasil Penelitian ........................................................ 92

Lampiran 8. Hasil Perhitungan Z-skor ........................................................ 98

BAB I PENDAHULUAN Untuk memaparkan hasil penelitian dengan judul Deskripsi Gaya Belajar Para Siswa Kelas VIII SMP STELLA DUCE

  2 Yogyakarta Tahun Ajaran

2011/2012 dan Implikasinya dalam Penyusunan Topik-Topik Bimbingan Belajar

ini disusun urutan pemaparan teori dimulai dengan latar belakang masalah,

rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan definisi operasional.

A. Latar Belakang Masalah

  Pendidikan sebagai suatu kegiatan yang kompleks menuntut

penanganan untuk meningkatkan kualitasnya, baik yang bersifat menyeluruh

maupun pada beberapa komponen tertentu saja. Gerakan-gerakan baru

dalam pendidikan pada umumnya termasuk yang kedua yakni upaya

peningkatan mutu pendidikan hanya dalam beberapa komponen saja.

Meskipun demikian, sebagai suatu sistem, penanganan satu atau beberapa

komponen itu akan mempengaruhi pula komponen lainnya. Beberapa dari

gerakan-gerakan baru tersebut memusatkan diri pada perbaikan dan

peningkatan kualitas kegiatan belajar mengajar pada sistem persekolahan,

seperti cara guru mengajar dan cara murid belajar. Guru memang suatu

profesi yang unik. Pendekatannya harus dipandang secara individual dan

kelembagaan. Secara individual, seorang guru harus mempunyai jiwa

pengabdian yang tinggi. Lalu jiwa pengabdian yang tinggi ini ditunjang oleh

  

kepada anak didik. Maka dari itu, guru juga harus selalu belajar, baik untuk

ilmu pengetahuan dan keterampilan pengajaran, maupun belajar memahami

aspek psikologis kemanusiaan. Seorang guru juga harus mampu memahami

bagaimana cara murid belajar. Jika guru telah mampu menguasai teknik

yang dapat meningkatkan semangat dan keaktifan anak didiknya dalam

belajar, maka dunia pendidikan akan semakin dewasa dan profesional.

  Dalam kegiatan pembelajaran di sekolah, kita dihadapkan dengan

sejumlah karakterisktik siswa yang beraneka ragam. Ada siswa yang dapat

menempuh kegiatan belajarnya secara lancar dan berhasil tanpa mengalami

kesulitan, namun di sisi lain tidak sedikit pula siswa yang justru dalam

belajarnya mengalami berbagai kesulitan. Belajar merupakan suatu aktivitas

alami, yang harus dilakukan oleh semua individu. Melalui proses belajar,

individu melihat, mengenali, mengerti, dan memahami suatu objek. Setiap

individu belajar melalui mata untuk melihat, telinga untuk mendengar, kulit

untuk mengenali objek.

  Bagi kebanyakan siswa belajar berarti menggaris bawahi buku sambil

mengingat-ingat yang telah dilihat (Prashing, 2007: 39). Ada juga orang yang

membuat catatan panjang mengenai pelajaran yang dijelaskan oleh guru yang

tujuannya agar mudah diingat. Bagi kebanyakan orang belajar berarti proses

yang terjadi dalam otak manusia. Saraf dan sel-sel otak yang bekerja

mengumpulkan semua yang dilihat oleh mata, didengar oleh telinga dan lain-

lain, yang kemudian disusun oleh otak sebagai hasil belajar. Itulah sebabnya

  Belajar adalah sebuah aktivitas yang terus menerus, mengulang dan

mengulang lagi untuk menjadi lebih tahu. Hilgard (dalam Tanlain, 2008: 27)

mengemukakan bahwa belajar adalah proses di dalamnya terbentuk tingkah

laku melalui praktek atau latihan. Sedangkan menurut Sidjabat (2001: 79)

belajar sebenarnya mengandung arti bagaimana kita menerima informasi dari

dunia sekitar kita dan bagaimana kita memproses dan menggunakan informasi

tersebut.

  Sesungguhnya pengertian belajar itu demikian kompleks. Setiap orang

membutuhkan cara-cara yang tepat dan efektif agar informasi mudah diserap

dan diolah. Cara untuk menyerap dan mengolah informasi tersebut berbeda-

beda untuk setiap orang. Cara menyerap inilah yang disebut dengan gaya

belajar.

  Gaya belajar adalah pola perilaku yang spesifik dalam menerima informasi baru dan mengembangkan keterampilan baru serta proses

menyimpan informasi dan keterampilan baru. Artinya, gaya belajar itu bukan

sekedar perilaku untuk menyimpan dan mengolah informasi, tetapi sekaligus

cara untuk mengembangkan sebuah keterampilan baru dan menyimpan

keterampilan baru itu, sehingga ketrampilan itu menjadi sebuah pola perilaku

yang tetap dalam diri seseorang.

  Gaya belajar merupakan cara pandang seseorang terhadap setiap

peristiwa yang dilihat dan dialaminya. Menurut Rita dan Dunn (dalam

Prashing, 2007: 31), gaya belajar adalah cara manusia mulai berkonsentrasi,

  

Menurut Susilo (2006: 94) gaya belajar adalah cara yang cenderung dipilih

seseorang untuk menerima informasi dari lingkungan dan memproses

informasi tersebut. Gaya belajar yang dimiliki seseorang adalah kunci untuk

mengembangkan kinerja dalam pekerjaan, baik di sekolah, di kampus ataupun

dalam situasi-situasi antar pribadi (DePorter, 2009: 110).

  Hasil riset menunjukkan bahwa murid yang belajar dengan

menggunakan gaya belajar mereka yang dominan, saat mengerjakan tes, akan

mencapai nilai yang jauh lebih tinggi dibandingkan bila mereka belajar

dengan cara yang tidak sejalan dengan gaya belajar mereka (Gunawan, 2007:

139).

  Ada banyak gaya belajar yang diungkapkan oleh banyak ahli di dunia

dengan variasinya masing-masing. Tidak ada yang salah dengan semua gaya

belajar yang ada, masing-masing gaya belajar memiliki kelebihan dan

keunggulannya masing-masing.

  Kemampuan anak dalam menangkap materi dan pelajaran tergantung

dari gaya belajarnya. Banyak anak menurun prestasi belajarnya di sekolah

karena dirumah anak dipaksa belajar tidak sesuai dengan gayanya. Anak akan

mudah menguasai materi pelajaran dengan menggunakan cara belajar mereka

masing-masing. Menurut DePorter dan Hernacki (2009: 109), gaya belajar

adalah kombinasi dari menyerap, mengatur, dan mengolah informasi.

  Terdapat tiga jenis gaya belajar berdasarkan modalitas yang digunakan

individu dalam memproses informasi (perceptual Gaya belajar

modality).

  

Artinya, bukti-bukti konkret harus diperlihatkan terlebih dahulu agar mereka

paham. Gaya belajar seperti ini mengandalkan penglihatan atau melihat dulu

buktinya untuk kemudian bisa mempercayainya. Gaya belajar auditorial

(Audio Learning) mengandalkan pada pendengaran untuk bisa memahami

dan mengingatnya. Karakteristik model belajar seperti ini benar-benar

menempatkan pendengaran sebagai alat utama menyerap informasi atau pengetahuan. Artinya, kita harus mendengar, baru kemudian kita bisa

mengingat dan memahami informasi itu. Gaya belajar Kinestetik (Kinesthetic

Learning) mengharuskan individu yang bersangkutan menyentuh sesuatu yang memberikan informasi tertentu agar ia bisa mengingatnya. Tentu saja ada beberapa karakteristik model belajar seperti ini yang tidak semua orang bisa melakukannya.

  Berbagai pandangan tentang gaya belajar, jelas menunjukkan bahwa semua gaya belajar tadi hendaknya dikenali masing-masing individu dengan tujuan untuk mengatasi klesluitan belajar. Kesulitan belajar ini sendiri juga

memiliki ciri-ciri dan tipe tertentu. Sehingga mengenal dengan baik gaya

belajar akan membantu mengatasi kesulitan belajar itu sendiri. Oleh karenanya menjadi relevan menyebutkan sekilas pada paparan ini tentang

kesulitan belajar. Agar di kemudian hari kesulitan belajar bukan lagi menjadi

penghalang untuk mampu menguasai suatu pengetahuan lewat belajar.

  Dari berbagai pendekatan yang ada, yang paling populer dan sudah dikenal luas di Indonesia serta yang sering digunakan saat ini, yaitu auditor (pendengaran) dan kinestetik (sentuhan dan gerakan) (Gunawan 2007: 142).

  Gaya belajar yang salah akan menimbulkan bermacam-macam persoalan, misalnya seorang siswa yang mempunyai kebiasaan belajar pada situasi yang tenang, akan sulit untuk dapat belajar di dalam kelompok. Begitu pula sebaliknya, seorang siswa yang terbiasa belajar di dalam kelompok akan sulit untuk belajar di dalam situasi yang tenang. Oleh sebab itu, hendaknya siswa tersebut mampu memahami pola belajar mereka sendiri, misalnya dengan mencoba trial and error. Maksudnya adalah dengan mencoba-coba gaya belajar yang dianggap sesuai dengan pola belajar siswa tersebut. Dengan

demikian siswa tersebut akan lebih mudah berkonsentrasi dalam belajar.

  Mengetahui dan memahami gaya belajar bagi seorang siswa sangatlah penting bagi keberhasilan belajar. Jika seorang siswa akrab dengan gaya belajarnya sendiri, ia akan dapat mengambil langkah-langkah penting untuk membantu dirinya belajar lebih cepat dan mudah. Mengetahui gaya belajar sendiri tentunya akan membuat seorang siswa menjadi lebih optimal dalam mengembangkan potensi belajarnya. Dan pada akhirnya akan dicapai prestasi belajar yang diinginkan.

  Berdasarkan atas hasil pengamatan peneliti sewaktu melaksanakan PPL di SMP STELLA DUCE 2 pada tanggal 9 Juli-14 Agustus 2010, banyak siswa yang belum mengetahui gaya belajar mereka sendiri. Banyak siswa yang mengatakan tentang kebingungan akan gaya belajar yang cocok untuk

  Pemaparan di atas menunjukkan bahwa konsistensi penggunaan gaya belajar siswa akan memberikan manfaat pada hasil yang diinginkan, yaitu prestasi belajar. Oleh karenanya menjadi sangat relevan melakukan penelitian ini dengan menetapkan judul “Deskripsi Gaya Belajar Siswa Kelas VIII SMP STELLA DUCE 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2011/2012 dan Implikasinya Dalam Penyusunan Topik-Topik Bimbingan Belajar.”

B. Rumusan Masalah

  Dalam penelitian ini secara spesifik masalah-masalah yang ingin dijawab adalah :

1. Bagaimanakah gaya belajar para siswa kelas VIII SMP STELLA DUCE

  2 Yogyakarta tahun ajaran 2011/2012 berdasarkan pengelompokan menurut jumlah siswa, kelas, jenis kelamin, dan usia?

  2. Topik-topik bimbingan apa saja yang relevan untuk mengoptimalkan gaya belajar visual, auditorial, dan kinestetik bagi siswa kelas VIII SMP

STELLA DUCE

2 Yogyakarta tahun ajaran 2011/2012? C.

   Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara spesifik :

  1. Mendeskripsikan gaya belajar para siswa kelas VIII SMP STELLA DUCE

  2 Yogyakarta tahun ajaran 2011/2012 berdasarkan pengelompokan menurut jumlah siswa, kelas, jenis kelamin, dan usia.

  2. Menyusun topik-topik bimbingan yang relevan untuk mengoptimalkan gaya belajar visual, auditorial, dan kinestetik bagi siswa kelas VIII SMP STELLA DUCE 2 Yogyakarta tahun ajaran 2011/2012.

D. Manfaat Penelitian

  1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini dapat digunakan bagi para pembaca khususnya mahasiswa Bimbingan dan Konseling untuk memperkaya pengetahuan tentang gaya belajar sebagai bekal seorang calon guru Bimbingan dan Konseling di sekolah.

2. Manfaat Praktis

  a. Bagi Guru Pembimbing Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh guru Bimbingan dan Konseling untuk pengembangan program Bimbingan Konseling Belajar khususnya dalam rangka mengetahui dan membantu siswa untuk mengenali gaya belajar yang cocok bagi siswa.

  b. Bagi Siswa Membantu siswa semakin mengerti, memahami dan mengenal gaya belajarnya masing-masing sehingga dapat meningkatkan kepercayaan diri siswa. Dengan demikian hasil belajar dan prestasi siswa akan meningkat.

c. Bagi peneliti

  Hasil penelitian ini merupakan tambahan pengetahuan dan merupakan sarana untuk menerapkan teori yang diperoleh selama kuliah dalam bentuk praktek khusus di bidang bimbingan belajar.

  d. Bagi peneliti lain Peneliti lain mendapat masukan yang terkait dengan penelitian ini sehingga mampu mengembangkan penelitian yang terkait dengan gaya belajar.

E. Definisi Operasional

  Gaya belajar merupakan kecenderungan belajar dengan penggunaan alat-alat diri (Tanlain, 2009: 25). Alat diri yang dimaksud adalah panca indera manusia yang terdiri atas mata, hidung, telinga, lidah dan kulit. Dikemukakan 3 (tiga) macam gaya belajar yang secara umum ditemukan dalam di para siswa yaitu:

  1. Gaya belajar visual yakni gaya belajar yang lebih mengandalkan indera penglihatan (mata) dalam menyimpan informasi.

  2. Gaya belajar auditorial yakni gaya belajar yang lebih mengandalkan

indera pendengaran (telinga) dalam menyimpan informasi.

  3. Gaya belajar kinestetik yakni gaya belajar yang lebih mengandalkan indera peraba yakni tangan dan badannya (kulit) dalam menyimpan informasi.

  Gaya belajar yang dominan adalah gaya belajar yang tampak

  BK belajar adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan secara face to face maupun melalui media tertentu oleh konselor yang bertujuan agar siswa didik memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif.

BAB II KAJIAN TEORI A. Gaya Belajar

1. Pengertian Belajar Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks.

  Sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami oleh siswa sendiri. Siswa adalah penentu terjadinya atau tidak terjadinya proses belajar. Proses belajar terjadi berkat siswa mempelajari sesuatu yang ada di lingkungan sekitar. Lingkungan yang dipelajari oleh siswa berupa keadan alam, benda-benda atau hal-hal yang dijadikan bahan belajar. Tindakan belajar dari suatu hal tersebut nampak sebagai perilaku belajar yang nampak dari luar.

  Belajar adalah sebuah proses perubahan di dalam kepribadian manusia dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, ketrampilan, daya pikir, dan kemampuan-kemampuan yang lain.

  Belajar adalah suatu aktivitas yang di dalamnya terdapat sebuah proses dari tidak tahu menjadi tahu, tidak mengerti menjadi mengerti, tidak bisa menjadi bisa untuk mencapai hasil yang optimal. Belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalamatau potensi perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang dan respon. Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan perilakunya. Menurut teori ini dalam belajar yang penting adalah input yang berupa stimulus dan output yang berupa respon.

  Pengertian dari belajar sangat beragam, banyak dari para ahli yang mengartikan secara berbeda-beda definisi dari belajar. Di bawah ini akan dikemukakan pandangan beberapa ahli.

  Walker (1967) mengemukakan arti belajar dengan kata-kata yang singkat yakni belajar merupakan perubahan perbuatan sebagai akibat dari pengalaman. Sementara itu C.T. Morgan (1961), merumuskan belajar sebagai suatu perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku sebagai akibat atau hasil dari pengalaman yang lalu. Demikian halnya dengan Winkel (1996) yang menyebut belajar adalah suatu aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, dan sikap-sikap.

  Ahli lain mendefinisikan belajar dengan suatu syarat. Sebagai contoh adalah Nasution (1998) yang mengatakan belajar adalah suatu proses yang memungkinkan timbulnya atau berubahnya suatu tingkah laku sebagai hasil terbentuknya respon utama, dengan syarat bahwa perubahan atau munculnya perilaku baru itu bukan disebabkan oleh adanya kematangan atau adanya perubahan sementara karena suatu mencakup tingkah laku dari tingkat yang paling sederhana sampai yang kompleks dimana proses perubahan tersebut harus bisa dikontrol sendiri atau dikontrol oleh faktor-faktor eksternal.

  Belajar merupakan suatu proses yang benar-benar bersifat internal, proses yang tidak bisa dilihat dengan nyata yang terjadi dalam diri individu dalam usaha memperoleh hubungan baru yang berupa antar perangsang, antar reaksi maupun antar perangsang dan reaksi.

  Crow & Crow (1984) menyatakan bahwa belajar adalah memperoleh kebiasaan-kebiasaan, pengetahuan, dan sikap dan dapat memuaskan minat individu untuk mencapai tujuan. Sedangkan Hintzman (1978) menjelaskan belajar ialah perubahan yang terjadi pada organisme disebabkan pengalaman tersebut yang bisa mempengaruhi tingkah laku organisme tersebut. Effendi & Praja (1993) mengemukakan bahwa belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman, merupakan proses, kegiatan dan bukan tujuan.

  Atkinson (1999) mendefinisikan belajar sebagai perubahan yang relative permanent pada perilaku yang terjadi akibat latihan.

  Sementara itu Purwanto (1990), mengemukakan belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya berulang-ulang dalam situasi itu kecenderungan respons pembawaan, kematangan atau keadaan sesaat seseorang.

  Menurut Hilgard (dalam Tanlain 2008: 27), belajar adalah proses di dalamnya terbentuk tingkah laku melalui praktek atau latihan.

  Sedangkan menurut Sidjabat (2001: 79) belajar sebenarnya mengandung arti bagaimana kita menerima informasi dari dunia sekitar dan bagaimana kita memproses dan menggunakan informasi tersebut.

  Berdasarkan beberapa rumusan definisi menurut para ahli tersebut diatas, dapat diperjelas bahwa belajar merupakan suatu aktivitas yang dilakukan seseorang secara sadar untuk memperoleh perubahan, baik perubahan kognitif (pengetahuan), afektif (sikap), maupun psikomotor (ketrampilan). Adanya perbedaan kognitif, afektif, maupun psikomotor dalam diri setiap individu mempengaruhi pilihan belajar mereka yang kemudian muncul dalam bentuk perbedaan gaya belajar.

2. Jenis Belajar

  Menurut Gagne (1989), jenis belajar dapat dikategorikan sebagai berikut: a. Belajar Informasi Verbal Belajar informasi verbal yaitu belajar untuk memperoleh pengetahuan yang dimiliki dengan bentuk bahasa lisan atau tulisan. Misalnya, data/fakta seperti kenyataan yang tertulis dalam Dasar Negara Indonesia (Pancasila), UUD 45, GBHN, dst.

  Kalau dihubungkan dengan teorinya Bloom, maka jenis belajar ini lebih mengarah pada pembentukan ingatan atau intelektual yang turut mempengaruhi cara pandang hidup seseorang. Informasi verbal mudah diterima/didapat melalui interaksi komunikasi dengan saluran- saluran yang tersedia.

  b. Belajar Kemahiran Intelektual Belajar kemahiran intelektual yaitu kemampuan untuk berhubungan dengan lingkungan disekitarnya melalui saluran persep, konsep, kaidah dan prinsip. Persep ialah hasil mental dari pengamatan terhadap objek/benda. Konsep ialah satuan arti yang mewakili sejumlah benda/objek yang memiliki ciri-ciri yang sama. Kaidah ialah pengungkapan dari hubungan antara beberapa konsep. Prinsip ialah kombinasi dari beberapa kaidah, yang lebih tinggi dan lebih kompleks.

  c. Belajar pengaturan kegiatan kognitif/intelektual Belajar pengaturan kegiatan kognitif/intelektual yaitu kemampuan untuk mengatur kegiatan aktivitas inteleknya sendiri.

  d. Belajar keterampilan motorik Belajar keterampilan motorik yaitu belajar yang melibatkan keterampilan, serangkaian gerakan tubuh secara terpadu . e. Belajar sikap Belajar sikap yaitu belajar untuk melatih diri berperilaku/bersikap secara baik melalui pemahaman, penghayatan, dan pengamalan .

3. Pengertian Gaya Belajar

  Setiap orang pasti memiliki gaya belajar yang berbeda-beda. Gaya artinya sikap, gerakan, tingkah laku, sikap yang elok, gerak gerik yang baik, untuk berbuat baik. Sedang belajar yaitu pengalaman dalam proses memperoleh ilmu pengetahuan, baik melalui membaca, mengobservasi dan eksperimen secara sadar dan terencana. Belajar juga diartikan proses perubahan tingkah laku dan kemampuan dari akibat usaha latihan secara terus menerus.

  Gaya belajar merupakan kebiasaan yang dilakukan seseorang untuk memahami, menghayati, mempraktikkan ilmu yang dipelajari. Munculnya gaya belajar pada diri seseorang, karena dorongan potensi atau kemampuan yang dominan pada dirinya yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan, kebiasaan, serta ilmu pengetahuan dan teknologi.

  Gaya belajar menurut Sarasin adalah pola perilaku spesifik dalam menerima informasi baru dan mengembangkan ketrampilan baru, serta proses menyimpan informasi atau keterampilan baru (Sugiharto, 2007). Sedangkan menurut Rita dan Dunn (dalam Prashing, 2007: 31) gaya belajar adalah cara manusia mulai berkonsentrasi, menyerap, memproses

  style ) juga merupakan kecenderungan belajar dengan penggunaan alat-alat diri (Tanlain, 2009: 25).

  Menurut Susilo (2006: 94), gaya belajar adalah cara yang cenderung dipilih seseorang untuk menerima informasi dari lingkungan dan memproses informasi tersebut. DePorter dan Hernacki (2009: 109) mengartikan gaya belajar sebagai kombinasi cara seseorang menyerap dan kemudian mengatur serta mengolah informasi.

  Dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa gaya belajar merupakan cara seseorang yang ditunjukkan dalam perilaku spesifik dalam menerima, menyimpan, serta mengolah informasi dan suatu keterampilan baru.

  Gaya belajar dianggap memiliki peranan penting dalam proses kegiatan belajar mengajar. Tentunya masing-masing siswa memiliki gaya belajar yang berbeda-beda. Ada siswa yang kerap dipaksa belajar dengan cara-cara yang kurang cocok dan berkenan bagi mereka tidak menutup kemungkinan akan menghambat proses belajarnya terutama dalam hal berkonsentrasi saat menyerap informasi yang diberikan. Pada akhirnya hal tersebut juga akan berpengaruh pada hasil belajar yang belum maksimal sebagaimana yang diharapkan.

4. Jenis-jenis Gaya Belajar

  Menurut DePorter & Hernacki (2009: 112-122) pada prinsipnya ada tiga gaya belajar yang paling umum dapat diamati oleh pendidik, yakni :

  a. Gaya Belajar Visual (Visual Learning) Gaya belajar visual yakni gaya belajar dimana seseorang lebih suka menggunakan gambar-gambar, bahan bacaan yang dapat dilihat. DePorter & Hernacki (2009: 116-118) mengemukakan individu yang memiliki kemampuan belajar visual yang baik ditandai dengan ciri-ciri perilaku sebagai berikut: 1) rapi dan teratur

  2) berbicara dengan cepat 3) perencana dan pengatur jangka penjang yang baik 4) teliti terhadap detail 5) mementingkan penampilan, baik dalam hal pakaian maupun presentasi 6) pengerja yang baik dan dapat melihat kata-kata yang sebenarnya dalam pikiran mereka 7) mengingat apa yang dilihat daripada apa yang didengar

  8) mengingat dengan asosiasi visual 9) biasanya tidak mudah terganggu oleh keributan atau suara berisik 10) mempunyai masalah untuk mengingat instruksi verbal kecuali jika

  11) pembaca yang cepat dan tekun 12) lebih suka membaca daripada dibacakan 13) membutuhkan pandangan dan tujuan yang menyeluruh dan bersikap waspada sebelum secara mental merasa pasti tentang suatu masalah atau proyek. 14) mencoret-coret tanpa arti selama berbicara di telepon dan dalam rapat 15) lupa menyampaikan pesan verbal kepada orang lain 16) sering menjawab pertanyaan dengan jawaban singkat "ya" atau

  "tidak’ 17) lebih suka demonstrasi daripada berpidato/berceramah 18) lebih suka seni daripada musik 19) seringkali tahu apa yang harus dikatakan, tetapi tidak pandai memilih dalam kata-kata 20) kadang-kadang kehilangan konsentrasi ketika mereka ingin memperhatikan

  b. Gaya Belajar Auditorial (Audio Learning) Gaya belajar auditorial yakni gaya belajar dimana seseorang lebih suka mendengarkan, misalnya mendengarkan ceramah atau penjelasan dari gurunya, atau mendengarkan bahan audio seperti radio kaset, dan sebagainya. DePorter & Hernacki (2009: 118) individu yang memiliki kemampuan belajar auditorial yang baik ditandai dengan ciri-ciri

  1) berbicara kepada diri sendiri saat bekerja 2) mudah terganggu oleh keributan atau suara berisik 3) menggerakan bibir mereka dan mengucapkan tulisan di buku ketika membaca 4) senang membaca dengan keras dan mendengarkan 5) dapat mengulangi kembali atau menirukan nada, irama dan warna suara 6) merasa kesulitan untuk menulis, tetapi hebat dalam bercerita

  7) berbicara dalam irama yang terpola 8) biasanya pembicara yang fasih 9) lebih suka seni musik daripada seni gambar 10) belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusikan daripada yang dilihat 11) suka berbicara, suka berdiskusi, dan menjelaskan sesuatu panjang lebar 12) mempunyai masalah dengan pekerjaan-pekerjaan yang melibatkan visualisasi, seperti memotong bagian bagian hingga sesuai satu sama lain.

  

13) lebih pandai mengeja dengan keras daripada menuliskannya 14) lebih suka gurauan lisan daripada membaca komik c. Gaya Belajar Kinestetik (Kinesthetic Learning) Gaya belajar kinestetik yakni gaya belajar dimana seseorang akan tidak suka diminta duduk manis untuk mendengarkan ceramah guru seperti yang disukai oleh peserta didik yang memiliki gaya auditorial. Peserta didik gaya taktil akan senang untuk diminta untuk mengerjakan pekerjaan tangan atau mengotak-atik mesin perkakas.

  DePorter & Hernacki (2009: 118) Individu yang memiliki gaya belajar kinestetik yang baik ditandai dengan ciri-ciri perilaku sebagai berikut: 1) berbicara dengan perlahan 2) menanggapi perhatian fisik 3) menyentuh orang lain untuk mendapatkan perhatian mereka

4) berdiri dekat ketika sedang berbicara dengan orang lain

5) selalu berorientasi pada fisik dan banyak bergerak

6) mempunyai perkembangan awal otot-otot yang besar

7) belajar melalui memanipulasi dan praktik 8) menghafal dengan cara berjalan atau melihat

9) menggunakan jari sebagai penunjuk ketika membaca

10) banyak menggunakan isyarat tubuh 11) tidak dapat duduk diam dalam waktu yang lama 12) tidak dapat mengingat geografi, kecuali jika mereka memang telah pernah berada di tempat itu 13) menggunakan kata-kata yang mengandung aksi 14) menyukai buku-buku yang berorientasi pada plot, mereka

Dokumen yang terkait

Konsep diri siswa kelas VIII SMP Stella Duce 2 Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan pribadi-sosial.

0 0 115

Deskripsi persepsi siswa tentang manfaat pelayanan bimbingan belajar pada siswa kelas XI SMA Stella Duce 2 Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013.

0 0 84

Motivasi belajar siswa-siswi kelas VIII SMP Kanisius Kalasan Yogyakarta tahun ajaran 2011/2012 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan belajar yang sesuai.

0 1 139

Deskripsi motivasi intrinsik dalam belajar siswa kelas VII SMP Stella Duce 2 Yogyakarta tahun ajaran 2011/2012 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan.

0 0 117

Deskripsi gaya belajar para siswa kelas VIII SMP Stella Duce 2 Yogyakarta tahun ajaran 2011/2012 dan implikasinya dalam penyusunan topik-topik bimbingan belajar.

0 0 117

Tingkat kebiasaan belajar para siswa kelas VIII SMP BOPKRI 3 Yogyakarta tahun pelajaran 2010/2011 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan belajar klasikal.

0 4 88

Deskripsi kesulitan belajar yang dialami oleh mayoritas siswa kelas VIII SMP Negeri Mulyodadi Bantul Yogyakarta tahun ajaran 2006/2007 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan klasikal - USD Repository

0 0 68

Deskripsi masalah-masalah belajar yang dialami oleh siswi-siswi kelas XI SMA Stella Duce 2 Yogyakarta tahun ajaran 2008/2009 dan implikasinya terhadap topik-topik bimbingan klasikal - USD Repository

0 0 119

Deskripsi motivasi intrinsik dalam belajar siswa kelas III SMP Budi Mulia Padon, Sleman-Yogyakarta tahun ajaran 2009/2010 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan - USD Repository

0 0 124

Deskripsi kesulitan belajar yang dialami para siswi kelas XI SMA Stella Duce 2 Yogyakarta tahun ajaran 2010/2011 dan implikasinya pada usulan topik - topik bimbingan belajar - USD Repository

0 1 116