Survei masalah siswa kelas XI SMA BOPKRI I Yogyakarta tahun ajaran 2010/2011 sebagai dasar penyusunan materi program bimbingan klasikal - USD Repository
SURVEI MASALAH SISWA KELAS XI SMA BOPKRI 1
YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 SEBAGAI DASAR
PENYUSUNAN MATERI PROGRAM BIMBINGAN KLASIKAL
SKRIPSIDiajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Oleh: Marlina Elida Wati Sidabalok 061114020 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
SURVEI MASALAH SISWA KELAS XI SMA BOPKRI 1
YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 SEBAGAI DASAR
PENYUSUNAN MATERI PROGRAM BIMBINGAN KLASIKAL
SKRIPSIDiajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Oleh: Marlina Elida Wati Sidabalok 061114020 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
MOTTO Jangalah Takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab
Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau;
Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan. ( Yesaya 41 : 10 ) Kau harus percaya bahwa masa depan akan berjalan sebagaimana mestinya, semua hidup sudah di perhitungkan. ( Step Up 3 )PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan untuk: K. Sidabalok dan R. Siregar tercinta
Kakak, abang dan adik tersayang Julius Juliawan Wartakusumah Sahabat-sahabat terdekat
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 7 April 2011 Penulis
Marlina Elida Wati Sidabalok
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Marlina Elida Wati SidabalokNomor Mahasiswa : 061114020
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:SURVEI MASALAH SISWA KELAS XI SMA BOPKRI SATU
YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 SEBAGAI DASAR
PENYUSUNAN MATERI PROGRAM BIMBINGAN KLASIKAL
beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan
dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,
mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media
lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun
memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal, 7 April 2011 Yang menyatakan Marlina Elida Wati Sidabalok
ABSTRAK
SURVEI MASALAH SISWA KELAS XI SMA BOPKRI 1
YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 SEBAGAI DASAR
PENYUSUNAN MATERI PROGRAM BIMBINGAN KLASIKAL
Marlina Elida Wati SidabalokUniversitas Sanata Dharma
2011
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) masalah - masalah paling tinggi
yang dirasakan siswa kelas XI SMA BOPKRI 1 Yogyakarta tahun ajaran
2010/2011, (2) topik-topik bimbingan klasikal yang sesuai bagi siswa kelas XI
SMA BOPKRI 1 Yogyakarta berdasarkan masalah - masalah yang paling tinggi.
Penelitian ini merupakan penelitian deskripsi dengan metode survei.Instrumen penelitian yang dipakai adalah Kuesioner masalah Siswa dengan
jumlah item 80 yang mencakup empat aspek masalah yaitu: (1) aspek pribadi, (2)
aspek sosial, (3) aspek belajar, (4) aspek karir . Validitas instrumen diperiksa
dengan pendekatan pertimbangan pakar dan dilanjutkan dengan analisis korelasi
Pearson Product Moment guna pemeriksaan konsistensi internal item dengan
menggunakan program SPSS. Reliabilitas instrumen diperiksa dengan
menggunakan pendekatan teknik belah dua gasal-genap (split-half). Penghitungan
reliabilitas instrumen menggunakan program SPSS guna menghitung koefisien
korelasi gasal genap dengan teknik Pearson Product Moment, dan hasilnya
dikoreksi dengan formula Spearman-Brown. Hasil perhitungan reliabilitas 0,94,
kemudian dikonsultasikan ke kriteria Guilford dan disimpulkan masuk dalam
kategori sangat tinggi.Subyek penelitian adalah para siswa kelas XI SMA BOPKRI 1 Yogyakarta
tahun ajaran 2010/2011 sejumlah 183 siswa yang terdiri dari sembilan kelas.
Namun pada saat pengambilan data, siswa yang hadir berjumlah 149 siswa, 34
siswa absen dan tidak dijadikan subjek penelitian karena jumlah subjek
penelitiannya sudah cukup besar. Penelitian dapat dilakukan jika subjek yang di
teliti minimal 40 siswa, sehingga 149 siswa sudah dapat mewakilkan subjek
penelitian yang ada.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa masalah siswa kelas XI SMA BOPKRI 1
Yogyakarta tahun ajaran 2010/2011 berada pada taraf tinggi dan sedang sehingga
perlu ada perhatian yang baik dan efektif dari guru pembimbing dan pihak
sekolah. Masalah siswa yang termasuk dalam kategori tinggi terdiri dari 29 item
yang meliputi berbagai aspek yaitu : masalah pribadi 10 item, belajar 10 item,
karir 7 item dan sosial 2 item.Berdasarkan hasil penelitian disusunlah topik-topik bimbingan klasikal
bagi para siswa kelas XI SMA BOKRI 1 Yogyakarta guna memenuhi kebutuhan
siswa. Topik-topik bimbingan tersebut disusun berdasarkan item pernyataan yang
tinggi dialami siswa.
ABSTRACT
SURVEY ON THE PROBLEMS ENCOUNTERED BY CLASS XI
STUDENTS OF BOPKRI I SENIOR HIGH SCHOOL YOGYAKARTA,
SCHOOL YEAR 2010/2011 AS THE BASIS FOR COMPOSING
CLASSROOM GUIDANCE PROGRAM MATERIAL
Marlina Elida Wati Sidabalok
Sanata Dharma University
061114020
The study aimed to know (1) the most frequently encountered problems by
class XI students of BOPKRI I Senior High School Yogyakarta, School Year
2010/2011; (2) topics for classroom guidance topics which are appropriate for
these students based on the most frequently encountered problems. This study is a
descriptive study and used survey method.The instrument used in this study was Problems Encountered by Students
Questionnaire which consisted of 80 items. This questionnaire covered four
aspects namely, (1) personal aspect, (2) social aspect, (3) academic aspect and (4)
career aspect. The validity of the instrument was done by experts judgment. The
internal consistency of the items was examined using Pearson Product Moment
correlation. The reliability coefficient is 0.94, which belongs to the very high level
of reliability according to Guilford criteria. All of the calculations were carried out
using SPSS.The subjects of this study were class XI students of BOPKRI I Senior
High School Yogyakarta, School Year 2010/2011. The total number of the
population were 183 students. However, at the time of data collection, 34 students
were absent and therefore were not involved in this study. The number of students
involved in this study was 149 students and was considered enough to represent
the population. The results showed that there were some problems encountered by
these students in high and moderate category and therefore need to be noticed by
the counselors and the school. The high category problems encountered by these
students consisted of 29 items and covering various aspects as followed: 10 items
were on personal problems, 10 items were on academic problems, 7 items were on
career problems, and 2 items were on social problems.Based on the results of the study, the researcher composed classroom
guidance topics to fulfill the needs of these students. These topics were based on
the items that were in the high category of the problems encountered by these
students.KATA PENGANTAR
Penulis mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
kasih karuniaNya, serta bimbinganNya selama proses penyelesaian skripsi ini.
Skripsi ini berjudul “Survei Masalah Siswa Kelas XI SMA BOPKRI 1
Yogyakarta Tahun Ajaran 2010/2011 Sebagai Dasar Penyusunan Materi Program
Bimbingan Klasikal”. Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.Penulis banyak mendapatkan pengalaman selama proses penyelesaian skripsi
ini. Baik pengalaman menyenangkan ataupun kurang menyenangkan, namun
semua pengalaman itu merupakan pelajaran yang berharga bagi perkembangan
diri penulis.
Skripsi ini dapat terwujud berkat bantuan dan kerjasama dari berbagai pihak
yang telah bersedia membimbing, membantu dan selalu memberikan dorongan
kepada penulis selama proses penyelesaian skripsi ini. Oleh karena itu dalam
kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada:1. Tuhan Yesus Kristus, yang menjadi kekuatan dan teladan utama untuk terus dan terus berkarya untuk menyelesaikan skripsi ini.
2. Br. Y. Triyono, S.J, S.S., M.S. Dosen pembimbing yang telah banyak menyediakan waktu, tenaga dan pikiran untuk membimbing serta memotivasi penulis dalam proses penulisan skripsi ini sampai selesai.
3. Dr. M.M. Sri Hastuti, M. Si. Ketua Program studi Bimbingan dan
Konseling yang telah memberikan pengetahuan dan dorongan selama ini yang berguna bagi penulis.
4. Bapak dan Ibu Dosen di Program Studi Bimbingan dan Konseling
Universitas Sanata Dharma yang telah membekali penulis dengan berbagai ilmu pengetahuan selama ini sehingga berguna bagi penulis.
5. Ani Hartanti, S.Pd. Kepala Sekolah SMA Kristen Bentara Wacana Muntilan
yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengadakan uji
coba instrumen penelitian.
6. Drs. Priyanto. Kepala Sekolah SMA BOPKRI 1 Yogyakarta yang telah
memberikan ijin dan kesempatan kepada penulis untuk melakukan penelitian kepada para siswa kelas XI SMA BOPKRI 1 Yogyakarta.
7. Dra. Tyas Rahwinarni. Koordinator Bimbingan dan Konseling SMA
BOPKRI 1 Yogyakarta yang telah membantu penulis dalam proses pengambilan data di sekolah terhadap para siswa kelas XI.
8. Para Siswa kelas XI SMA BOPKRI 1 Yogyakarta yang telah berpartisipasi
dalam proses pengumpulan data.
9. K.Sidabalok, R.Siregar selaku kedua orangtuaku, kakak dan adik ku yang
telah mendukung dan membantu penulis selama skripsi. Trimakasih juga
karena telah memberikan fasilitas bagi penulis selama menjalani studi.
10. Julius Juliawan Wartakusumah yang kukasihi yang telah memberikan
banyak cinta dan kasih sayang, dukungan dan masukan buatku.
11. Sahabat-sahabatku: Ella, Sari, Mbak Ayu, Modes, Dhita, Rias, Dina, Vina,
Kak Lia, Riya Sihaloho, Nevi, Tanti, trimakasih atas dukungan selama inidan selalu bersama berjuang untuk menempuh masa depan yang indah.
12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam proses penulisan skripsi ini.
Dengan segala segala kerendahan hati penulis mengucapkan terimaksih
kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam proses penyelesaian
skripsi ini. Penulis memilki harapan yang besar semoga skripsi ini dapat
bermanfaat.Penulis
DAFTAR ISI Halaman
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iii HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................ iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................ v LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ............................ vi ABSTRAK ........................................................................................................ vii ABSTRACT ......................................................................................................... viii KATA PENGANTAR ....................................................................................... ix DAFTAR ISI ...................................................................................................... xii DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiv DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xv
BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1
B. Perumusan Masalah ...................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian ....................................................................... 4
E. Definisi Operasional ..................................................................... 5
BAB II: LANDASAN TEORI A. Pengertian Masalah ............................................................................. 71. Arti Masalah .............................................................................. 7
2. Macam-macam Masalah ........................................................... 8
3. Aspek-aspek Masalah ............................................................... 8
B. Keterkaitan antara Masalah dan Perkembangan Remaja .................... 26
C. Usaha Bimbingan dan Konseling untuk Memperlancar
Pemenuhan Kebutuhan Siswa .............................................................. 29
BAB III: METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian ................................................................................... 33
B. Subyek Penelitian ............................................................................... 33
C. Instrumen Penelitian ........................................................................... 341. Kuesioner Masalah Siswa ............................................................... 34
2. Validitas Kuesioner ........................................................................ 36
3. Reliabilitas Kuesioner ..................................................................... 37
4. Pengembangan Instrumen ............................................................... 39
D. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data ............................................. 42
1. Persiapan dan Pelaksanaan ............................................................ 42
2. Teknik Analisis Data ..................................................................... 44
BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian .................................................................................... 47 B. Pembahasan ......................................................................................... 50
C. Usulan Topik Bimbingan Klasikal ...................................................... 65
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ......................................................................................... 70B. Saran-saran .......................................................................................... 70
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 72 LAMPIRAN ....................................................................................................... 74DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1 : Kisi-kisi Skala Kebutuhan Siswa… ............................................... 36
Tabel 2 : Kriteria Guildford .......................................................................... 39
Tabel 3 : Hasil Revisi Kuisioner Berdasarkan Telaah Ahli .......................... 41
Tabel 4 : Item Kebutuhan siswa yang Gugur ................................................ 44 Tabel 5 : Item Kebutuhan yang Valid sebagai Item Final ............................ 45 Tabel 6 : Kategori Survei Kebutuhan Para Siswa ......................................... 49 Tabel 7 : Sebaran Iitem-item Berdasarkan Kategori Kebutuhan-kebutuhan yang Dirasakan Siswa Kelas XI SMA BOPKRI 1 Yogyakarta TahunAjaran 2010/2011 ............................................................................ 51 Tabel 8 : Kategori Kebutuhan-kebutuhan yang Tinggi Dirasakan Siswa Kelas
XI SMA BOPKRI 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2010/2011 ................................................................. 52 Tabel 9 : Usulan Topik-topik Bimbingan Berdasarkan Aspek
Kebutuhan Siswa yang Paling Tinggi ............................................. 69
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 : Data Hasil Uji Konsistensi Internal Tiap Butir .......................... 76 Lampiran 2 : Data Hasil Perhitungan Reliabilitas Kuesioner .......................... 81
Lampiran 3 : Kuesioner .................................................................................... 82
Lampiran 4 : Data Hasil Capaian Skor Rata-rata TiapItem Kebutuhan Siswa ................................................................ 85 Lampiran 5 : Garis-garis Besar Program Pelayanan Bimbingan dan Konseling Satuan Pelayanan Bimbingan .................................... 93 Lampiran 6 : Surat Ijin Pemerintah Kota Yogyakarta ..................................... 101
Lampiran 7 : Surat Ijin Penelitian .................................................................... 102 Lampiran 8 : Surat Penilaian Profesional Judgment ......................................... 103
BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini memuat latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional. A. Latar Belakang Menurut Santrock (2003:10) remaja yang berusia 12 sampai 23 tahun
sering mengalami masalah. Mereka akan melakukan berbagai perilaku baru yang ingin diketahuinya. Setiap individu memiliki masalah, masalah yang timbul dikarenakan kebutuhan yang belum terpenuhi. Masalah yang sering
dialami remaja SMA adalah masalah pribadi , belajar, sosial dan karir.
Masalah pribadi adalah masalah yang muncul dari dalam diri siswa, seperti masalah kesehatan, kerohanian, pemahaman diri dan lain sebagainya.
Masalah belajar merupakan masalah yang dialami siswa untuk mencapai tugas – tugas belajarnya. Masalah sosial adalah masalah yang muncul dalam diri siswa dikarenakan siswa tidak dapat menyesuaikan diri dengan baik. Masalah karir merupakan masalah yang dihadapi siswa dalam pemilihan karir untuk mencapai cita – cita yang diinginkan.
Peneliti mengambil judul skripsi ini karena pengalaman peneliti pada waktu melaksanakan PPL di SMA BOPKRI 1 Yogyakarta. Selama peneliti melaksanakan PPL di sana, peneliti menduga bahwa siswa kelas XI SMA BOPKRI 1 Yogyakarta mempunyai masalah yaitu, masalah pribadi, sosial, belajar dan karir. Hal ini disebabkan karena peneliti melihat cara belajar mereka yang tidak serius, banyak siswa yang remidi saat ulangan, siswa jarang masuk sekolah, kurang peka terhadap lingkungan sekolah, belum mampu menentukan pilihan karir. Peneliti juga melihat masalah itu timbul dari konseling yang mereka lakukan pada peneliti dengan berbagai masalah mereka. Dengan demikian peneliti tertarik untuk melakukan penelitian di SMA BOPKRI 1 Yogyakarta.
Menurut Alli (2004:65), periode yang beragam dalam kehidupan individu menuntut dituntaskannya tugas-tugas perkembangan yang khusus.
Tugas-tugas ini berkaitan erat dengan perubahan kematangan, persekolahan, pekerjaan, pengalaman beragama dan hal lainnya sebagai prasyarat untuk pemenuhan dan kebahagiaan hidup.
Tugas perkembangan itu merupakan suatu tugas yang muncul pada periode tertentu dalam rentang kehidupan individu. Keberhasilan menuntaskan tugas perkembangan dengan baik akan membawa kebahagiaan dan kesuksesan dalam menuntaskan tugas berikutnya. Kegagalan mengembangkan tugas perkembangan menyebabkan ketidak bahagiaan pada diri individu yang bersangkutan, menimbulkan penolakan masyarakat dan kesulitan-kesulitan dalam menuntaskan tugas-tugas berikutnya.
Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa dengan melakukan penelitian ini, peneliti dapat membantu siswa dalam memecahkan masalah yang ada dalam diri siswa sehingga tugas perkembangan siswa dapat terpenuhi.
Penyusunan program bimbingan di sekolah hendaknya berdasarkan pada masalah - masalah yang dihadapi oleh siswa sehingga siswa dapat mencapai kebutuhan dalam diri. Penyusunan program bimbingan yang relevan penting dilakukan supaya pelaksanaan layanan bimbingan di sekolah dapat berhasil.
SMA BOPKRI 1 Yogyakarta adalah salah satu sekolah yang dikelola oleh Badan Oesaha Pendidikan Kristen Republik Indonesia. SMA BOPKRI 1 Yogyakarta sudah memiliki program layanan bimbingan klasikal. Peneliti melakukan penelitian guna mengidentifikasi masalah siswa kelas XI SMA BOPKRI 1 Yogyakarta dan yang mendasari penyusunan materi bimbingan yang relevan. Materi bimbingan dapat di berikan kepada siswa kelas XI tahun ajaran baru dikarenakan perubahan siswa tidak revolusioner. Siswa kelas XI SMA BOPKRI 1 tergolong siswa yang berada di tingkat sosial ekonomi menengah ke atas. Siswa kelas XI SMA BOPKRI 1 40% berasal dari kota Yogyakarta dan 60% lainnya berasal dari luar kota Yogyakarta. Dari perbedaan latar belakang ekonomi dan asal, setiap kebutuhan masing-masing siswa akan berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data supaya dapat menyusun topik bimbingan klasikal yang relevan dan efektif.
B. Rumusan Masalah Masalah yang akan diangkat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Masalah-masalah manakah yang paling tinggi dirasakan siswa kelas XI SMA BOPKRI 1 Yogyakarta tahun ajaran 2010/2011?
2. Topik-topik bimbingan klasikal apa yang sesuai bagi siswa kelas XI SMA BOPKRI 1 Yogyakarta berdasarkan masalah-masalah yang paling tinggi ? C.
Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1.
Masalah-masalah paling tinggi yang dirasakan siswa kelas XI SMA BOPKRI 1 Yogyakarta tahun ajaran 2010/2011.
2. Topik-topik bimbingan klasikal yang sesuai bagi siswa kelas XI SMA BOPKRI 1 Yogyakarta berdasarkan masalah-masalah yang paling tinggi.
D. Manfaat Hasil Penelitian Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Teoritis Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh mahasiswa Bimbingan dan Konseling untuk mengembangkan dan memperkaya pengetahuan yang berkaitan dengan teori-teori tentang survei kebutuhan sebagai bekal seorang calon guru Bimbingan dan Konseling di sekolah.
2. Praktis a.
Bagi guru pembimbing Hasil penelitian ini akan membantu guru pembimbing mendapatkan masukan mengenai masalah siswa yang perlu dipenuhi sehingga mereka dapat menyampaikan materi bimbingan yang relevan.
b.
Bagi para siswa Siswa menyadari dan memperoleh kesempatan untuk mengungkapkan masalah-masalahnya selama bersekolah di SMA BOPKRI 1 Yogyakarta.
c. Bagi penulis Penulis mendapatkan pengalaman dalam mengidentifikasikan masalah-masalah siswa sebagai dasar untuk mengusulkan materi bimbingan klasikal.
d. Bagi penulis lain Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan referensi penulis lain jika akan melakukan penelitian tentang survei masalah siswa di sekolah lain.
E. Definisi operasional
Peneliti merasa perlu merumuskan pengertian dasar dari istilah-istilah yang akan digunakan dalam penelitian ini untuk menghindari kesalah pahaman terhadap pokok persoalan dan arah tujuan penelitian. Hal ini dimaksudkan juga untuk memberi petunjuk bagi para pembaca dalam memahami rencana, proses dan hasil penelitian.
1. merupakan sesuatu yang menghambat, merintangi, atau Masalah mempersulit orang mencapai maksud dan tujuan tertentu seperti yang dimaksudkan dalam butir – butir kuesioner.
2. Bimbingan klasikal adalah bimbingan yang diberikan dalam kelas dalam bentuk kelompok dengan jangka waktu satu tahun atau satu semester.
3. SMA BOPKRI 1 adalah Sekolah Menengah Atas yang dikelola oleh Yayasan Badan Oesaha Pendidikan Kristen Republik Indonesia jalan Wardani 2 Yogyakarta.
4. Siswa adalah anak didik atau peserta didik yang menjadi subyek penelitian ini, yaitu siswa kelas XI SMA BOPKRI 1 Yogyakarta tahun ajaran 2010/2011.
5. Topik bimbingan klasikal merupakan pokok bahasan tertentu yang direncanakan dan akan diberikan kepada siswa secara berkelompok dalam waktu tertentu untuk membantu mengatasi masalah siswa.
BAB 2 LANDASAN TEORI Bab ini memuat pengertian masalah, keterkaitan antara masalah dan
perkembangan remaja, usaha bimbingan dan konseling untuk memperlancar
pemenuhan masalah siswa.A. Pengertian Masalah 1.
Arti masalah Hurlock (2004) beranggapan bahwa pada rentang usia 15 – 18 tahun remaja mengalami masa yang sering disebut dengan masa bermasalah. Mereka sering bermasalah dengan orang lain dan juga dengan diri mereka sendiri.
Menurut kamus besar bahasa Indonesia ( KBBI ) masalah adalah sesuatu yang harus diselesaikan.Masalah adalah sesuatu yang diperlukan oleh manusia untuk dapat diselesaikan agar setiap individu merasa sejahtera, sehingga bila ada di antara masalah tersebut yang tidak terselesaikan maka manusia akan merasa tidak sejahtera atau kurang sejahtera. Apabila masalah yang paling kuat adalah rasa haus, minum akan menurunkan desakan tersebut. Masalah merupakan salah satu aspek psikologis yang menggerakkan makhluk hidup dalam aktivitas- aktivitasnya dan menjadi dasar (alasan) berusaha.
2. Macam-macam Masalah Prayitno (1998:1) mengelompokan masalah ke dalam sebelas bidang. Bidang-bidang tersebut adalah sebagai berikut.
a.
Perkembangan jasmani dan kesehatan b.
Keuangan, lingkungan, dan pekerjaan c. Kegiatan sosial dan rekreasi d.
Seks, pacaran, dan perkawinan e. Hubungan sosial-kejiwaan f. Hubungan pribadi-kejiwaan
g. Moral dan agama
h. Rumah dan keluarga i. Masa depan pekerjaan dan pendidikan j. Penyesuaian terhadap tugas-tugas sekolah k. Kurikulum dan pengajaran
Dari sistematika pembahasan, kesebelas masalah itu dapat dikelompokan ke dalam aspek masalah yaitu ; aspek pribadi, sosial, belajar dan karier.
3. Aspek – aspek Masalah
a. Masalah pribadi Masalah pribadi merupakan masalah dalam menghadapi keadaan batin, mengatasi berbagai pergumulan dan mengatur diri sendiri. Bidang-bidang masalah pribadi meliputi :
1) Kerohanian Agoes Dariyo (2003:92) mengemukakan masalah rohani adalah masalah yang dibutuhkan seseorang untuk mendapatkan sesuatu bagi jiwanya secara kejiwaan, contohnya seperti mendengarkan musik, siraman rohani dan beribadah kepada Tuhan YME. Manfaat jika masalah kerohanian seseorang terpenuhi adalah seseorang akan merasa bahagia, merasa hidup berarti, ada kegagalan tetapi tidak putus asa dan memiliki pandangan atau sikap keagamaan yang tidak fanatik. Dampak apabila masalah rohani tidak terpenuhi dalam diri siswa maka siswa tidak akan pernah bersyukur dengan keberhasilan yang ada, siswa tidak dapat memilih mana yang benar atau salah bagi diri sendiri dan orang lain. 2) Perawatan jasmani Perawatan jasmani menurut Agoes Dariyo (2003:10) adalah kondisi kesehatan yang berhubungan erat dengan beberapa kebiasaan perilaku individu. Untuk mencapai kehidupan yang sehat, diperlukan kebiasaan-kebiasaan perilaku yang sehat pula. Ada beberapa perilaku sehat yang dapat menopang kesehatan individu, diantaranya: makan secara teratur, perlu mengonsumsi makanan yang sehat, melakukan aktivitas secara seimbang, pola tidur yang sehat dan normal, membiasakan diri untuk tidak merokok, narkoba, dan tidak mengonsumsi makanan yang mengandung kolestrol tinggi. Manfaat perawatan jasmani bagi siswa adalah siswa akan merasa bahwa dirinya menarik, kondisi fisik baik, tidak mengalami gangguan tertentu seperti kesehatan kulit, gangguan gigi, kerongkongan telinga maupun pencernaan makanan dan sebagainya. Dampak bagi siswa apabila perawatan jasmani tidak dilakukan adalah mudah sakit, secara umum merasa tidak sehat, mengidap penyakit kambuhan, khawatir tertular penyakit yang diderita orang lain, cemas atau khawatir tentang sesuatu yang belum pasti, mudah lupa dan lain sebagainya.
3) Pengisian waktu luang Pengisian waktu luang adalah waktu yang dapat diisi dengan kegiatan pilihan sendiri atau waktu yang digunakan dan dimanfaatkan sesuka hati. Manfaat pengisian waktu luang bagi siswa adalah meningkatkan kesegaran mental dan emosional, membuat siswa mengenali kemampuan diri sendiri, mendukung konsep diri serta harga diri, sarana belajar dan pengembangan kemampuan, pelampiasan ekspresi dan keseimbangan jasmani, mental, intelektual, spiritual, maupun estetika, melakukan penghayatan terhadap apa yang siswa sukai tanpa mempedulikan segi materi. Dampak apabila pengisian waktu luang tidak dilakukan dengan baik oleh siswa adalah siswa tidak dapat mengembangkan bakat yang ada dalam diri, akan merasa kesepian karena tidak berbagi dengan orang lain, tidak mempunyai teman akrab karena tidak bersama-sama mengisi waktu luang bersama. 4) Pengelolaan nafsu seksual
Menurut Hurlock (1980:226), pengelolaan nafsu seksual adalah tugas perkembangan yang sangat penting dalam pembentukan hubungan-hubungan baru , tidak melakukan hubungan seks sebelum menikah, siswa mengerti akan peran seksnya sehingga tidak menyimpang dengan kodrat yang ada , contohnya wanita menyukai sesama wanita.
Sementara itu menurut Santrock (2003:256), pengelolaan nafsu seksual adalah menguasai perasaan seksual yang timbul atau mengelola perasaan-perasaan seksual seperti gairah seksual dan perasaan tertarik, mengembangkan bentuk intimasi yang baru dan mempelajari keterampilan mengatur perilaku seksual untuk menghindari konsekuensi-konsekuensi yang tidak diinginkan. Sehingga dapat disimpulkan pengelolaan nafsu seksual adalah perkembangan anak dalam pembentukan hubungan-hubungan yang matang dengan lawan jenis dan dapat mengelola perasaan-perasaan.
Manfaat adanya pengelolaan nafsu seksual adalah siswa dapat mengontrol dorongan seks yang dimiliki, siswa akan tetap menyelesaikan sekolah dengan baik, dan lain sebagainya. Apabila tidak ada pengelolaan nafsu seksual, siswa tidak dapat menahan dorongan seks yang ada, siswa bersikap tidak sopan, tidak bisa menggapai cita-cita yang diharapkan karena siswa sudah melakukan hubungan seks berakibat hamil sehingga siswa tidak memiliki masa depan yang di inginkan. 5) Pemahaman diri Menurut Schultz (1991:34), pemahaman diri adalah pengenalan diri yang memadai, menuntut pemahaman tentang hubungan atau perbedaan antara gambaran tentang diri yang dimiliki seseorang dengan dirinya, menurut keadaan yang sesungguhnya. Dapat disimpulkan pemahaman diri merupakan pemahaman tentang diri sendiri, yang mempunyai kelebihan dan kekurangan dalam diri sendiri, dan menyadari bahwa setiap kelebihan dan kekurangan yang dimiliki tidak sama dengan kelebihan dan kekurangan orang lain. Dampak apabila siswa tidak dapat memahami diri, siswa tidak mampu mengembangkan bakat dan kemampuan yang ada karena siswa tidak mengetahui bakat dan kemampuan yang ada dalam diri, siswa tidak mengetahui kebutuhan-kebutuhan yang baik untuk diri sendiri. Manfaat dengan pemahaman diri, siswa dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan yang ada dalam dirinya. Dengan kelebihan itu siswa dapat mengembangkan lebih baik lagi, dan dengan kekurangan yang dimiliki siswa dapat membuat kekurangan itu menjadi kelebihannya.
b.
Masalah sosial Masalah sosial adalah masalah untuk mengalami relasi antar pribadi dengan efektif dan membahagiakan. Masalah sosial ini terpenuhi dengan cara membangun pergaulan yang sehat. Bidang- bidang masalah sosial meliputi berbagai hal, yaitu sebagai berikut : memiliki dan cinta, aktif kegiatan sosial, membangun pergaulan keluarga, pergaulan dengan teman akrab, mampu bekerjasama.
1) Rasa memiliki dan cinta Desmita (2009:64), mengatakan rasa memiliki dan cinta adalah dorongan individu untuk mengadakan hubungan afeksi atau ikatan emosional dengan orang lain, yang diaktualisasikan dalam bentuk rasa memiliki dan dimiliki, mencintai dan dicintai, rasa akan diakui dan diikutsertakan, sehingga anggota kelompok merasa dirinya penting, rasa setia kawan dan sebagainya.
Dengan demikian rasa memiliki dan cinta merupakan sesuatu hakiki dan sangat berarti bagi setiap individu, karena rasa memiliki dan cinta merupakan prasyarat bagi terwujudnya perasaan yang sehat. Manfaat apabila seseorang mempunyai rasa memiliki dan cinta, setiap individu akan mempunyai kepercayaan diri bahwa mereka akan diterima oleh orang-orang yang penting bagi mereka. Jadi ketika orang lain menolak mereka, mereka tidak merasa hancur. Bila seseorang tidak ada rasa memiliki dan cinta maka setiap individu tidak pernah merasakan cinta dan rasa memiliki, oleh karena itu mereka tidak mampu menerima cinta. Dengan demikian individu semacam ini lama-kelamaan akan belajar untuk tidak mengutamakan cinta dan terbiasa dengan ketidak hadiran cinta.
2) Aktif kegiatan sosial Menurut Santrock ( 2003 : 23 ) aktif kegiatan sosial adalah unit sosial atau pengelompokan manusia yang sengaja dibentuk dalam rangka mencapai tujuan tertentu dan dilakukan dengan sukarela. Dengan demikian dapat disimpulkan, kegiatan sosial merupakan aktivitas yang dilakukan lebih dari satu orang, dengan melakukan aktivitas untuk mencapai tujuan yang diinginkan bersama. Manfaat kegiatan sosial bagi seseorang adalah mempunyai teman akrab, hubungan sosial terjalin dengan baik, peduli terhadap orang lain, lancar berkomunikasi dengan orang lain, mengerti tentang tata karma pergaulan, tidak mudah tersinggung atau sakit hati dalam berhubungan dengan orang lain. Dampak apabila seseorang tidak ada kegiatan sosial adalah kurang peduli terhadap orang lain, merasa tidak dianggap penting, diremehkan, atau dikecam oleh orang lain, lamban menjalin persahabatan, mudah tersinggung dan sakit hati dalam berhubungan dengan orang lain, hubungan sosial terbatas, dan lain sebagainya.
3) Membangun pergaulan keluarga Desmita (2009:219), mengungkapkan keluarga merupakan unit sosial terkecil yang memiliki peranan penting dan menjadi dasar bagi perkembangan psikososial anak dalam konteks sosial yang lebih luas. Sementara itu menurut Mohamad Alli dkk (94;2004), keluarga merupakan lingkungan utama yang sangat penting oleh unsur-unsur keluarga seperti interaksi orang tua dengan anak, interaksi antar keluarga, peran sosial dalam keluarga, karakteristik anggota keluarga dan gangguan dalam keluarga akan berpengaruh terhadap setiap anggota keluarga atau individu. Membangun hubungan keluarga adalah interaksi antar semua anggota keluarga dengan baik, sehingga perkembangan setiap anggota keluarga atau individu akan baik. Manfaat membangun pergaulan keluarga adalah saling menghargai anggota keluarga, keluarga akan rukun, mendapat perhatian dari anggota keluarga, diperlakukan adil oleh orang tua atau anggota keluarga, tidak ada percekcokan dalam keluarga, memiliki hubungan yang harmonis dengan kakak atau adik, atau dengan semua anggota keluarga lainnya. Dampak apabila seseorang tidak membangun pergaulan keluarga adalah akan terjadi pertentangan atau percekcokan dalam keluarga, hubungan dengan orang tua atau anggota keluarga lainnya kurang harmonis, orang tua atau keluarga lainnya terlalu berkuasa atau kurang memberikan kebebasan, dicurigai oleh orang tua dan anggota keluarga lain, orang tua tidak senang karena teman-teman datang ke rumah, tidak betah dan ingin meninggalkan rumah karena keadaannya sangat tidak menyenangkan dan lain sebagainya. 4) Pergaulan dengan teman akrab Menurut Desmita (2009:255), pergaulan dengan teman akrab adalah interaksi antara teman sebaya atau kelompok yang memiliki minat dan nilai-nilai yang sama, yang dapat mengerti dan membuatnya merasa aman, dan yang dapat mempercayakan masalah-masalah, membahas hal-hal yang tidak dapat dibicarakan dengan orang tua maupun guru. Sementara itu menurut Jean Piaget dan Harry stack (dalam
Desmita, 2009:230), melalui hubungan dengan teman sebaya, mereka belajar hubungan timbal balik yang simetris. Anak mempelajari kejujuran dan keadilan melalui peristiwa pertentangan dengan teman sebaya.
Hurlock (1980:215), mengatakan sosial remaja dapat dikelompokan menjadi lima, yaitu sebagai berikut.
a.
Kelompok teman dekat. Remaja biasanya mempunyai dua atau tiga orang teman dekat, atau sahabat karib. Mereka memiliki jenis kelamin yang sama dan memiliki
kemampuan bakat serta minat yang sama.
b. Kelompok kecil. Kelompok kecil ini terdiri dari kelompok teman-teman dekat. Pada mulanya hanya dengan sesama jenis saja, tetapi lama-kelamaan kelompok kecil dengan lawan jenis.
c. Kelompok besar. Kelompok ini terdiri dari beberapa kelompok kecil dan kelompok teman dekat, berkembang dengan meningkatnya minat.
d. Kelompok yang terorganisasi. Kelompok pemuda ini dibina oleh orang dewasa yang dibentuk oleh sekolah atau organisasi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sosial para remaja yang tidak mempunyai klik atau kelompok besar. e.
Kelompok geng. Remaja yang tidak termasuk klik atau kelompok besar dan merasa tidak puas dengan kelompok yang terorganisasi mungkin mengikuti kelompok geng. Anggota geng biasanya terdiri dari anak-anak sejenis dan minat utama mereka adalah untuk menghadapi penolakan
teman-teman melalui perilaku antisosial.
Pergaulan dengan teman akrab merupakan interaksi individu yang memiliki bakat, minat dan pemikiran yang sama serta membuat mereka merasa nyaman untuk bertukar pikiran. Manfaat pergaulan dengan teman akrab adalah dapat berbagi suka dan duka, bertukar pikiran mengenai masalah yang terjadi, mencoba sesuatu hal yang berbeda dengan teman, pekerjaan yang berat dapat terasa ringan, dan lain sebagainya. Dampak apabila tidak ada pergaulan dengan teman akrab adalah seseorang akan merasa terisolasi, tidak dapat menyelesaikan permasalahan dengan baik, tidak dapat menghasilkan pekerjaan yang optimal, semua masalah dirasakan sendiri dan mengakibatkan stres, dan lain sebagainya. 5) Mampu bekerja sama Bekerja sama merupakan kegiatan yang dilakukan dua orang atau lebih untuk melakukan aktivitas bersama secara terpadu yang diarahkan kepada suatu target atau tujuan tertentu. Dengan bekerja sama, pekerjaan atau aktivitas yang dilakukan dapat terselesaikan dengan cepat dan bisa mencapai tujuan yang diharapkan. Manfaat bekerja sama akan mendorong berbagai upaya individu agar dapat bekerja lebih produktif, efektif, dan efisien, mendorong terciptanya hubungan yang harmonis antar pihak terkait serta meningkatkan rasa kesetiakawanan, meningkatkan semangat kelompok dan lain sebagainya. Jika seseorang tidak bekerja sama, tujuannya tidak akan tercapai sesuai yang diharapkan, dia akan membutuhkan waktu yang lama dalam mencapai sesuatu atau tugas.
c. Masalah belajar Masalah belajar merupakan masalah-masalah yang dibutuhkan seorang siswa untuk mencapai bidang studi. Masalah ini dapat terpenuhi antara lain dengan cara mengembangkan cara belajar yang tepat, memilih program studi yang sesuai, dan kecakapan mengatasi berbagai kesulitan belajar yang ada. Ada berbagai bidang masalah belajar, yaitu sebagai berikut.
1) Penyesuaian terhadap tugas-tugas sekolah Syaiful Bahri (2008:233), mengatakan setiap siswa perlu melakukan penyesuaian terhadap tugas-tugas sekolah agar dapat mengerjakan tugas-tugas yang diberikan dari guru mata pelajaran sehingga mendapatkan nilai yang memuaskan.
Manfaat penyesuaian terhadap tugas-tugas sekolah adalah siswa mampu menyelesaikan tugas-tugas pelajaran pada waktunya, mudah dalam membuat catatan, yakin mendapat hasil yang memuaskan, siap menghadapi ujian, dan lain sebagainya. Dampak apabila siswa tidak ada penyesuaian terhadap tugas-tugas sekolah adalah nilai akhir tidak sesuai dengan yang diinginkan, mengalami masalah dalam belajar, sukar memahami penjelasan guru, kurang berminat atau kurang mampu mempelajari buku mata pelajaran dan lain sebagainya.
2) Mampu memahami setiap pelajaran Menurut Raymond (2004:93), memahami setiap pelajaran merupakan cara membangkitkan tekad, ketekunan, dan motivasi dalam diri siswa. Siswa dapat memahami pelajaran yang ada bila memiliki ketekunan dan motivasi dalam dirinya. Manfaat siswa memahami setiap mata pelajaran adalah hasil belajar dan nilai-nilai mata pelajaran akan memuaskan, mampu menerapkan cara belajar yang baik, optimis saat mengerjakan ujian, dan lain sebagainya. Dampak jika siswa tidak memahami setiap mata pelajaran adalah tidak berminat mempelajari buku pelajaran, mengalami masalah dalam menyelesaikan tugas, kesulitan dalam menerima pelajaran, dan lain sebagainya.
3) Menyelesaikan tugas tepat waktu Desmita (2009:257) mengungkapkan menyelesaikan tugas tepat waktu dilakukan dengan cara mempraktikkan cara belajar yang baik dan memprioritaskan tugas yang ada dibandingkan bermain atau melakukan hobi yang ada.
Manfaat bila menyelesaikan tugas tepat waktu adalah siswa akan mendapatkan nilai yang diharapkan, mampu menerapkan cara belajar yang baik, dan mudah dalam menyusun makalah atau karya tulis. Bila tidak menyelesaikan tugas tepat waktu, siswa akan sukar memahami pelajaran yang sedang berlangsung, hasil tugas-tugas kurang memuaskan, dan lain sebagainya. 4) Pengaturan waktu belajar Menurut Raymond (2004:119), bila ada lebih dari satu kegiatan yang akan dilakukan, lebih baik menuliskan dan mengaturnya ke dalam beberapa urutan prioritas. Siswa harus memastikan rencana tersebut dengan jelas, serta lebih mendahulukan pekerjaan yang penting dan mendesak.
Pengaturan waktu belajar merupakan kegiatan penting dan mendesak yang harus didahulukan agar dapat berjalan dengan baik. Manfaat pengaturan waktu belajar bagi siswa adalah siswa memiliki waktu belajar, selalu siap saat menghadapi ujian, dan lain sebagainya. Bila siswa tidak memiliki pengaturan waktu belajar, dia akan kekurangan waktu belajar, tidak dapat menyelesaikan tugas, dan tidak konsentrasi saat belajar. 5) Berprestasi
Menurut Alli, dkk (2004:80), perwujudan nyata dari bakat dan kemampuan adalah prestasi, karena bakat dan kemampuan sangat menentukan prestasi seseorang. Perlu ditekankan bahwa bakat masih bersifat potensial, jadi seseorang yang berbakat belum tentu mampu mencapai prestasi yang tinggi dalam bidangnya jika tidak mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan bakatnya secara maksimal. Jika siswa memiliki kelebihan atau bakat dalam pelajaran, dia dapat mengembangkannya secara maksimal agar mendapatkan nilai di atas rata-rata kelas/berprestasi.
Manfaat yang dirasakan oleh siswa berprestasi adalah optimis dengan kemampuan yang dimiliki, mampu memahami dan menggunakan istilah bahasa asing, dan tidak takut menghadapi ujian. Apabila siswa tidak memiliki prestasi, dia akan merasa minder, tidak dapat menggapai apa yang diinginkan, dan pesimis dengan apa yang dikerjakan.