PEMBARUAN PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA PERSPEKTIF AZYUMARDI AZRA TAHUN 1983-2016 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjanan Pendidikan (S.Pd)
PEMBARUAN PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA
PERSPEKTIF AZYUMARDI AZRA
TAHUN 1983-2016
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjanan Pendidikan (S.Pd)
Oleh:
MAFTUKHIN
NIM: 111 12 142 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
MOTTO
َّ َّ َّ َّ َّ َّ َّ لا َّ َّ
اوُرِّيهغُي ى تهح َُّرِّيهغُي
َّْمِهِسُفْنهأِب اهم َّ مْىهقِب اهم َّه اللّ َّ نِإ
Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa apa yang pada diri mereka.
(Firman Allah) Selalu belajar hidup berkarya untuk diri sendiri, keluarga, agama, bangsa, dan negara (Penulis).
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada: Bapak dan Ibuku yang selalu memberikan kasih sayang, semangat, do‟a yang tak pernah lelah dipanjatkan untuk putra-putrinya, motivasi yang tak ternilai, baik dari segi materil atau non materil sehingga skripsi ini bisa penulis selesaikan.
Kakakku tercinta Mbak Zakiyatul Fakhiroh dan Mbak Fasikhah yang tak pernah lelah memberikan motivasi dan nasehat kepada penulis. Segenap Keluarga besar Yayasan Al Furqon Pesantren Hidayatullah Kendal, khususnya kepada Almarhum Ustadz Abi Hamzah Ar dan Umi Rofi‟ah dengan ikhlasnya mendidik penulis serta adik-adik.
Segenap Keluarga besar Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Kendal, khususnya Bapak Ustadz Sunardi, M.Ag., Bapak K.H. Misbakhul Fuad, M.Pd, dan guru-guru lainnya dengan ikhlas dan kesabarannya mendidik dan mengarahkan penulis, sehingga penulis bisa merasakan betapa pentingnya pendidikan.
Segenap Keluarga besar Pondok Pesantren Sunan Giri Krasak Ledok Salatiga, khususnya K.H. Maslikhuddin Yazid, K.
H. Muslimin Al Asy‟ari, Kyai Sa‟dullah dengan ikhlas dan sabar membimbing penulis yang nakal ini.
Segenap Keluarga Yayasan Wakaf Literasi Islam Indonesia (WALI), khususnya K.H Anis Maftukhin yang selalu mengajarkan menjadi manusia yang benar manusia, yakni hidup berkarya dan hidup bermanfaat. Segenap Keluarga besar TMI Pondok Pesantren Darul Amanah, para masyayikh, para asatidz dan asatidzah yang dengan ikhlas mendidik. Meski hanya tiga tahun merasakan kebersamaan tapi tidak akan saya lupakan anugrah pertemuannya.
Segenap guru-guru aktivis petani di Aliansi Petani Indonesia (API), Konsorsium Pembaharuan Agraria (KPA). Maafkan penulis belum bisa apa-apa, tapi pengalaman dan ilmunya itu adalah harta yang tak ternilai, terima kasih atas ilmunya. Segenap sahabat dan teman seperjuangan di Pondok Pesantren Sunan Giri,
Banyak suka duka yang kita lalui, semoga ilmu yang kita dapatkan bermanfaat dan berkah. Maafkan penulis dengan segala kekurangan. Segenap keluarga besar LPM Dinamika IAIN Salatiga yang telah menjadi kelas kuliah sebenarnya, LPM Dinamika tidak akan bisa penulis lupakan,
Teman-teman PPL, KKL, dan KKN yang berjuang bersama dalam suka dan duka untuk menyelesaikan tugas Negara. Teman-teman seperjuangan di Kampus IAIN Salatiga. Almamaterku tercinta IAIN Salatiga Pendamping hidup kelak InsyaAllah, yang namanya masih dirahasiakan Allah dan namanya terlukis di Lauhil Mahfudz.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “PEMBARUAN PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA PERSPEKTIF AZYUMARDI AZRA TAHUN 1983-
2016”. Sholawat dan Salam Allah SWT, semoga senantiasa terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang menjadi suri teladan bagi umatnya hingga hari kiamat.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan dapat diselesaikan tanpa dukungan dan bantuan dari berbagai phak. Untuk itu, penulis menyampaikan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada: 1.
Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. Selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.
2. Bapak Suwardi, M.Pd. Selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.
3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag. Selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam.
4. Bapak Dr. H. Muh. Saerozi, M.Ag. Selaku pembimbing yang telah membimbing dalam penulisan skripsi ini.
5. Ibu Dra. Ulfah Susilowati, M.SI. Selaku dosen pembimbing akademik yang telah membimbing dan mengarahkan selama kuliah.
6. Bapak/ Ibu dosen dan seluruh karyawan IAIN Salatiga yang telah memberikan pelayanan kepada penulis.
ABSTRAK
Maftukhin. 2016. Pembaruan Pendidikan Islam di Indonesia Perspektif
Azyumardi Azra Tahun 1983-2016 . Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama
Islam. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dr. Muh. Saerozi, M. Ag.
Kata kunci: Pembaruan, Pendidikan Islam, Azyumardi Azra.
Salah satu tokoh pembaru Pendidikan Islam di Indonesia yang berjasa mengkonversikan IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta menjadi UIN adalah Azyumardi Azra. Penulis tertarik mengetahui pemikirannya tentang pembaruan pendidikan Islam di Indonesia. Pertanyaan penelitian ini adalah: (1) Bagaimana biografi Azyumardi Azra? (2) Bagaimana pemikiran pendidikan Islam menurut Azyumardi Azra? (3) Bagaimana strategi pembaruan pendidikan Islam (perguruan tinggi Islam dan pesantren) menurut Azyumardi Azra? (4) Bagaimana relevansi pembaruan pendidikan Islam di Indonesia menurut Azyumardi Azra? Metode penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research). Sumber data primer, dari buku-buku karangan Azyumardi Azra yang berkaitan dengan pembaruan pendidikan Islam serta wawancara langsung dengannya. Sumber data skundernya, dari buku-buku lain yang berhubungan dengan penelitian. Analisa data yang digunakan adalah metode Analisis Isi.
Temuan penulis bahwa Azyumardi Azra adalah akademisi Muslim asal Indonesia yang dikenal juga cendekiawan Muslim. Pada masa kepemimpinannya berhasil mengkonversikan IAIN Syarif Hidayatullah menjadi UIN sebagai kampus pembaru Islam di Indonesia. Pembaruan pendidikan Islam adalah proses pemindahan nilai budaya dan pembentukan individu berdasarkan ajaran Islam supaya dapat melaksanakan fungsinya sebagai khalifah di bumi dan tercapai kebahagiaan dunia akhirat. Strategi pembaruan Pendidikan Islam ada dua, (1) Strategi di Perguruan Tinggi Islam dengan cara penataan organisasi, penyempurnaan sistem pendidikan dan kurikulum, peningkatan personal, reformulasi tujuan, simplifikasi beban perkuliahan, dekompartementalisasi, liberalisasi sistem sks, dan penguatan akhlakul karimah. (2) Strategi di Pondok Pesantren dengan cara pembaruan subtansi, metodologi, kelembagaan, fungsi, penguatan Islam wasatiyah dan penguatan jaringan pondok pesantren. Pemikiran pembaruan Azyumardi Azra sangat relevan dengan kondisi pendidikan di Indonesia supaya tidak ada dikotomi ilmu, tercapainya akhlakul karimah, kuatnya Islam wasatiyah dan jaringan pesantren, serta terbentuknya kurikulum yang ideal.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................. i
LEMBAR BERLOGO .......................................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................... iii
PENGESAHAN KELULUSAN .......................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ............................................ v
MOTTO ................................................................................................. vi
PERSEMBAHAN ................................................................................. vii
KATA PENGANTAR .......................................................................... ix
ABSTRAK ............................................................................................. x
DAFTAR ISI ......................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN .....................................................................1 A.
1 Latar Belakang .........................................................................
B.
5 Rumusan Masalah ....................................................................
C.
5 Tujuan Penelitian .....................................................................
D.
6 Kegunaan Penelitian ................................................................
E.
6 Telaah Pustaka .........................................................................
F.
9 Metode Penelitian .....................................................................
G.
12 Teknik Analisis .........................................................................
H.
13 Sistematika Penulisan ...............................................................
BAB II BIOGRAFI AZYUMARDI AZRA .........................................
14 A.
14 Latar Belakang Keluarga .........................................................
B.
15 Latar Belakang Pendidikan .....................................................
C.
17 Karir ............................ .............................................................
D.
20 Karya .......................................................................................
E.
24 Pengalaman Keagamaan ..........................................................
BAB III PEMIKIRAN PEMBARUAN PENDIDIKAN ISLAM AZYUMARDI AZRA .....................................................................
26
2. Sumber Pendidikan Islam ................................................... 30 3. Karakteristik Pendidikan Islam .......................................... 30 4. Kurikulum Pendidikan Islam .............................................. 32 5. Metode Pendidikan Islam ................................................... 34 B. Strategi Pembaruan Pendidikan Islam .................................... 36 1. Pembaruan Perguruan Tinggi Islam ................................... 36 2. Pembaruan Pondok Pesaantren .......................................... 48
BAB IV RELEVANSI PEMIKIRAN PEMBARUAN PENDIDIKAN ISLAM AZYUMARDI AZRA .......................................................
56 A. Relevansi Pemikiran Pembaruan Pendidikn Islam ................. 56 1. Relevansi Arti dan Tujuan Pendidikan Islam .................... 56 2. Relevansi Sumber Pendidikan Islam .................................. 59 3. Relevansi Karakteristik Pendidikan Islam ........................ 61 4. Relevansi Kurikulum Pendidikan Islam ............................ 63 5. Relevansi Metode Pendidikan Islam ................................... 65 B. Relevansi Strategi Pembaruan Pendidikan Islam .................. 68 1. Relevansi Strategi Pembaruan Perguruan Tinggi Islam.... 68 2. Relevansi Strategi Pembaruan Pondok Pesantren ............ 82
BAB V PENUTUP ................................................................................... 95
A. Kesimpulan .................................................................................. 95 B. Saran ............................................................................................. 97 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRANBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Semangat pendidikan menjadi suatu keharusan bagi seluruh
anggota masyarakat, karena berawal dari pendidikan, kemajuan suatu bangsa dan negara dapat dilihat. Mulyana (2002: 4) menyatakan bahwa pendidikan dalam proses pembangunan memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap kemajuan suatu bangsa, karena pendidikan merupakan sarana dalam membangun watak bangsa.
Aktivitas kependidikan Islam di Indonesia pada dasarnya sudah berlangsung dan berkembang sejak sebelum Indonesia merdeka hingga sekarang. Hal ini dapat dilihat dari fenomena tumbuhkembangnya program dan praktik pendidikan Islam yang dilaksanakan di Nusantara, baik berupa pendidikan Pondok Pesantren, pendidikan Madrasah, pendidikan umum yang bernafaskan Islam, pelajaran Pendidikan Agama Islam yang diselenggarakan di lembaga-lembaga pendidikan umum sebagai suatu mata pelajaran atau mata kuliah saja, maupun pendidikan agama Islam yang diselenggarakan oleh kelompok-kelompok tertentu di Masyarakat, serta di tempat-tempat ibadah dan media massa (Muhaimin: 2003: 1).
Menurut Azyumardi Azra dalam Kurniawan dan Mahrus (2013: memang secara rill dihadapi oleh sistem pemikiran Islam dan pendidikan Islam pada umumnya antara lain: Pertama, pendidikan Islam krisis konseptual. Krisis ini berkaitan dengan definisi dan pembatasan ilmu-ilmu didalam sistem pendidikan Islam. Krisis konseptual yang dimaksud adalah terjadinya pembagian ilmu-ilmu didalam keilmuan itu sendiri, yang menyebabkan pengkotakan pada bidang kelembagaan. Kedua, pendidikan Islam krisis kelembagaan. Krisis ini adalah akibat adanya dikotomisasi antara lembaga-lembaga pendidikan yang menekankan kepada salah satu aspek dari ilmu-ilmu yang ada, yaitu diantara ilmu agama atau ilmu umum. Ketiga, adanya konflik antara tradisi pemikiran Islam dan pendidikan Islam dengan modernisasi. Keempat, pendidikan Islam krisis metodologi. Yang terjadi dikalangan lembaga pendidikan Islam sekarang adalah lebih merupakan proses pengajaran dibandingkan dengan proses pendidikan. Kelima, Krisis Orientasi. Lembaga pendidikan Islam pada umumnya lebih berorientasi ke masa silam ketimbang masa depan dalam batas-batas tertentu.
Melihat kenyataan ini, maka tak ayal lagi bahwa pendidikan Islam perlu mendapat perhatian yang serius dalam menuntut pemberdayaan, dengan usaha menata kembali keadaannya, terutama di Indonesia. Keharusan ini, tentu dengan melihat keterkaitan dan peranannya di dalam usaha pendidikan bangsa Indonesia yang mayoritas muslim, sehingga perlu ada terobosan seperti perubahan model dan strategi pelaksanaannya
Langkah konkrit pembaruan pendidikan Islam di Indonesia, pernah dilakukan oleh Azyumardi Azra, Mantan Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dari tahun 1998-2006, dengan cara mengkonversikan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syarif Hidayatullah Jakarta menjadi Universitas Islam Negeri (UIN). Langkah konversi ini mulai diintensifkan pada masa kepemimpinan Prof. Dr. Azyumardi Azra, MA dengan dibukanya Jurusan Psikologi dan Pendidikan Matematika pada Fakultas Tarbiyah, serta Jurusan Ekonomi dan Perbankan Islam pada Fakultas Syariah pada tahun akademik 1998/1999. Untuk lebih memantapkan langkah konversi ini, pada tahun 2000 dibuka Program Studi Agribisnis dan Teknik Informatika bekerja sama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) serta Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan Program Studi Manajemen dan Akuntansi. Pada tahun 2001 diresmikan Fakultas Psikologi dan Dirasat Islamiyah bekerja sama dengan Al-Azhar, Mesirkses 25 Oktober 2016).
Dengan keluarnya keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 031 tanggal 20 Mei 2002, IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta resmi berubah menjadi UIN. Peresmiannya dilakukan oleh Wakil Presiden Republik Indonesia pada 8 Juni 2002 bersamaan dengan upacara Dies Natalis ke-45 dan Lustrum ke-9 serta pemancangan tiang pertama pembangunan Kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta melalui dana Islamic Development Bank (IDB).
Perjuangan panjang itu membuahkan hasil dengan berbagai penghargaan yang didapat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, antara lain, (1) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menempati peringkat 3 universitas di Indonesia versi Google Scholar Citations Januari 2017, dan berada di ranking pertama perguruan tinggi Islam di Indonesia (2) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menjadi perguruan tinggi Islam pertama di Indonesia yang mendapatkan sertifikasi ASEAN University Network-Quality Assurance (AUN-QA) pada tanggal 26 April 2016 (3) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menempati peringkat 20 universitas di Indonesia versi Webometrics Januari 2015, dan berada di ranking pertama perguruan tinggi Islam di Indonesia (4) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menempati peringkat 36 universitas di Indonesia versi 4icu.org Januari 2015, dan berada di ranking pertama perguruan tinggi Islam negeri di Indonesia
Berangkat dari persoalan pendidikan Islam di atas serta apa yang dilakukan Azyumardi Azra, maka penulis tertarik mengangkat pemikirannya sebagai bahan penulisan skripsi dengan sebuah judul “Pembaruan Pendidikan Islam di Indonesia Perspektif Azyumardi mengenai pembaruan pendidikan Islam di Indonesia sebagai sebuah jawaban atas berbagai persoalan yang sedang terjadi.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang penulis ajukan dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana pemikiran pendidikan Islam menurut Azyumardi Azra? 2.
Bagaimana strategi pembaruan pendidikan Islam (Pergurun Tinggi Islam dan Pondok Pesantren) menurut Azyumardi Azra? 3. Bagaimana relevansi pembaruan pendidikan Islam di Indonesia menurut Azyumardi Azra ?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan objek pokok permasalahan maka tujuan yang ingin dicapai adalah:
1. Mengetahui pemikiran pendidikan Islam menurut Azyumardi Azra.
2. Mengetahui strategi pembaruan pendidikan Islam (Pergurun Tinggi Islam dan Pondok Pesantren) menurut Azyumardi Azra.
3. Mengetahui relevansi pembaruan pendidikan Islam di Indonesia menurut Azyumardi Azra.
D. Kegunaan Penelitian 1.
Secara Teoritis Penelitian ini dapat berrmanfaat dan memperkaya khazanah teori pendidikan Islam di Indonesia. Selain itu, dapat menjadi dorongan bagi peneliti lainnya untuk mengkaji lebih dalam dan berkelanjutan, sehingga proses pengembangan pemikiran pendidikan Islam akan terus berlanjut.
2. Secara Praktis
Dapat bermanfaat bagi civitas akademika Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan Pendidikan Agama Islam.
E. Telaah Pustaka
Sejauh pengamatan yang penulis ketahui terkait dengan penelitian pemikiran Azyumardi Azra yang berhubungan dengan pendidikan Islam antara lain: 1.
Skripsi yang ditulis Ilham Arif, Jurusan Kependidikan Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta tahun 2015 yang berjudul Modernisasi Pondok Pesantren
(Studi Pemikiran Azyumardi Azra) . Jenis penelitiannya adalah menggunakan penelitian kepustakaan (library research).
Dalam penelitian ini disimpulkan: Pertama, modernisasi yang dilakukan pesantren dalam bentuk kelembagaan seperti pertanian, perikanan, atau sekolah-sekolah umum di lingkungan pesantren telah menimbulkan pesantren yaitu memasukkan ilmu-ilmu sekuler (umum) kedalam kurikulum pesantren telah menimbulkan permasalahan. Oleh karena itu menurut Azyumardi Azra pesantren harus mengkaji ulang secara cermat dan hati-hati berbagai gagasan modernisasi tersebut dan pesantren harus lebih mengorientasikan peningkatan kualitas para santrinya kearah penguasaaan ilmu-ilmu agama. Adapun model pembelajaran metode sorogan dan bandongan tetap relevan namun perlu dikembangkan dengan dialogis. Azyumardi Azra juga mengharapkan bahwa metodologi pesantren harus dipertahankan, yaitu proses pengajaran yang berlangsung itu lebih merupakan learning,
ta‟lim dari pada tarbiyah yang terlihat formal.
2. Skripsi yang ditulis Neneng Siti Fatimah Nurul Aini, mahasiswa
Jurusan Pendidikan Agama Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta tahun 2012 dengan judul “Pendidikan Karakter dalam Pandangan
Azyumardi Azra
”. Penelitian yang dilakukan tersebut merupakan penelitian kepustakaan.
Hasil dari penelitian tersebut menyatakan bahwa pendidikan karakter dalam pandangan Azyumardi Azra adalah proses suatu bangsa dalam mempersiapkan generasi mudanya untuk menjalankan kehidupan sebagai khalifah dan memenuhi tujuan hidup secara efektif dan efisien berdasarkan sumber-sumber Islam. Implikasi pendidikan karakter Azyumardi Azra dalam pendidikan Islam yakni dengan pendidikan
3. Skripsi yang ditulis Ulfi Maslakhah, Jurusan Studi Pendidikan Agama
Islam Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, tahun 2013 dengan judul “Konsep Modernisasi Pendidikan Islam dan
Relevansinya terhadap Pendidikan Agama Islam (Telaah Pemikiran
Azyumardi Azra)”. Penelitian yang dilakukan tersebut merupakan
penelitian kepustakaan. Hasil dari penelitian tersebut meliputi pemikiran tentang modernisme tujuan, kurikulum, dan lembaga Pendidikan Islam. Tujuan pendidikan Islam sekarang ini harus ada keseimbangan yakni bahagia dunia dan akhirat, serta peningkatan kemampuan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Kurikulum Pendidikan Islam perlu dimasuki ilmu pengetahuan dan teknologi agar nantinya tercipta sumber daya manusia yang unggul dan tidak hanya dalam bidang agama namun juga ilmu pengetahuan dan teknologi. Lembaga pendidikan Islam perlu juga dikelola secara profesional dan terarah guna pencapaian hasil yang memuaskan dalam pengembangan potensi peserta didik.
Dari uraian di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa skripsi yang penulis angkat mempunyai persamaan dan perbedaan dengan beberapa penelitian yang sudah ada. Letak persamaan dapat dilihat dari objek yang diteliti, yakni sama-sama meneliti pemikiran Azyumardi Azra dalam pendidikan Islam. Sedangkan perbedaan terletak pada fokus kajian pendidikan karakter menurut Azyumardi Azra, dan penelitian ketiga lebih fokus pada konsep (hakikat) modernisasi Pendidikan Islam. Fokus penelitian yang diangkat penulis ini berbeda dengan sebelumnya, yakni fokusnya lebih menitikberatkan pada strategi pembaruan (modernisasi) pendidikan Islam perguruan tinggi Islam dan pondok pesantren.
F. Metode Penelitian 1.
Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian skripsi ini adalah penelitian studi tokoh. Sebagai jenis penelitian kualitatif, studi tokoh juga menggunakan metode sebagaimana lazimnya dalam penelitian kualitatif, yakni wawancara, observasi, dokumentasi, dan catatan-catatan perjalanan hidup sang tokoh. Dengan demikian penyusunan karya ilmiah ini didasarkan pada hasil studi terhadap bahan-bahan pustaka yang berkaitan dengan pemikiran pendidikan Islam Azyumardi Azra serta wawancara langsung.
2. Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian mengungkap suatu masalah atau peristiwa sebagaimana adanya. Hasil penelitian ditekankan pada gambaran secara objektif mengenai keadaan yang sebenarnya dari objek yang diteliti (Nawawi,1993 31). Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan factual-historis. Pendekatan
Pendekatan ini penulis gunakan untuk mengungkapkan seluk- beluk perkembangan pemikiran Azyumardi Azra sampai pada pemikirannya tentang pembaruan pendidikan Islam.
3. Pengumpulan data a.
Dokumentasi.
Dalam pengumpulan data, penulis menggunakan metode dokumentasi, yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya (Arikunto, 2010: 274).
Pengumpulan data dalam penelitian ini dengan cara pengumpulan dokumen buku-buku karya Azyumardi Azra, dan buku- buku lain yang ada kaitannya dengan permasalahan ini. Metode ini disebut dengan metode dokumentasi. Data yang dikumpulkan menjadi data primer dan data sekunder:
1) Sumber data primer, yaitu data yang diambil dari tokoh yang sedang diteliti dalam penulisan skripsi ini. Adapun sumber data primer dalam penelitian ini meliputi karya tulis Azyumardi Azra dan wawancara.
Data primer pertama adalah dari hasil karya-karya Azyumardi Azra, meliputi: (1) Pendidikan Islam: Tradisi dan Modernisasi
Menuju Milenium Baru, Jakarta: Raja Grafindo, 1999 (2) Esei-esei Pendidikan Islam dan Cendekiawan Muslim , Jakarta: Logos
Data primer kedua, Wawancara. yaitu proses percakapan dengan maksud untuk mengkontruksi mengenai orang, kejadian, kegiatan, organisasi, motivasi, perasaan, dan sebagainya yang dilakukan dua pihak yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dengan orang yang diwawancarai (interviewee). (Bungin, 2011: 155.) Metode ini digunakan untuk mendapatkan informasi tentang konsep pembaruan pendidikan Islam perspektif Azyumardi Azra. Sedangkan yang menjadi narasumber dalam wawancara penelitian ini adalah Azyumardi Azra yang dilakukan pada pukul 10.00 tanggal 06 September 2016 di Universitas Airlangga Surabaya.
2)
Sumber data sekunder, yaitu data penunjang yang berkaitan
dengan tema pokok bahasan penelitian. Buku-buku penunjang sebagian masih karya Azyumardi Azra yaitu (1) Islam Subtantif:
Agar Umat Tidak Menjadi Buih . Bandung: Mizan, 2000 (2) Pendidikan Islam: Tradisi dan Modernisasi di Tengah Tantangan Milenium III, Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 2012 (3) Reformis, Dinamika Intelektual dan Gerakan. Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 1999 (4) Dari Harvard sampai Makkah. Jakarta: Penerbit Republika, 2005. Tidak ketinggalan juga diperoleh dari skripsi, tesis, disertasi, jurnal, catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, dokumen peraturan, agenda, dan lain-lain.
G. Teknik Analisis Data
Weber dalam Moleong (2002: 163) mengatakan bahwa kajian isi adalah metodologi penelitian yang memanfaatkan seperangkat prosedur untuk menarik kesimpulan yang sahih dari sebuah buku atau dokumen. Penulis menggunakan metode ini untuk menentukan arti atau maksud dokumen yang diteliti.
Analisis dalam penelitian ini menggunakan model content analysis, yakni suatu analisis tekstual dalam studi pustaka melalui investigasi tekstual terhadap isi pesan atau suatu komunikasi sebagaimana terungkap dalam literatur-literatur yang memiliki relevansi dengan tema penelitian ini yang berorientasi pada upaya membangun sebuah konsep atau memformulasikan suatu ide pemikiran melalui langkah-langkah penafsiran terhadap teks.
Penelitian ini akan mengkaji dan menafsirkan pemikiran pembaruan pendidikan Islam yang terdapat dalam buku, teks, atau data lainnya yang berhubungan dengan pemikiran Azyumardi Azra secara komprehensif. Satuan makna dan kategori dianalisis, dicari hubungan satu dan lainnya untuk menemukan makna, arti, tujuan, dan isi dari kata yang secara eksplisit maupun implisit berhubungan dengan pemikiran pembaruan pendidikan Islam Azyumardi Azra. Hasil analisis ini kemudian dideskripsikan dalam bentuk laporan penelitian sebagaimana pada umumnya.
H. Sistematika Penulisan
Bagian awal, meliputi: sampul, lembar berlogo, judul (sama dengan sampul), persetujuan pembimbing, pengesahan kelulusan, pernyataan keaslian tulisan, motto, persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, dan daftar lampiran. Bagian inti berisi:
BAB I: Pendahuluan berisi: Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Kegunaan Penelitian, Kajian Pustaka, Landasan Teori, Metode Penelitian, dan Sistematika Penulisan. BAB II: Biografi Azyumardi Azra berisi: Biografi Azyumardi Azra yang membahas tentang latar belakang keluarga, latar belakang pendidikan, karir, pengalaman keagamaan, dan karyanya.
BAB III: Pemikiran Azyumardi Azra tentang pendidikan Islam di Indonesia serta strategi pembaruan pendidikan Islam (Perguruan Tinggi Islam dan Pondok Pesantren). BAB IV: Relevansi Pemikiran Azyumardi Azra tentang pendidikan Islam di Indonesia serta strategi pembaruan pendidikan Islam (Perguruan Tinggi Islam dan Pondok Pesantren). BAB V: Penutup berisi: Kesimpulan dan Saran. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB II BIOGRAFI AZYUMARDI AZRA A. Latar Belakang Keluarga Prof. Dr. Azyumardi Azra, MA., adalah seorang akademisi Muslim
asal Indonesia. Ia juga dikenal sebagai cendekiawan Muslim (Kompas, 22 November 2009 dalam dikutip 20 Desember 2016).
Azyumardi Azra dilahirkan di Lubuk Alung, Sumatra Barat pada 4 Maret 1955 dan dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang agamis. Ia besar di lingkungan Islam modernis , tetapi justru merasa asyik dalam tradisi Islam tradisional (Masruroh dan Umiarso, 2011: 151). Azyumardi Azra menyatakan bahwa pengalaman keislaman yang lebih intens justru ia dapatkan setelah mempelajari tradisi ulama dan intelektual mereka (Azra, 2000: 19).
Ayah Azyumardi Azra seorang tukang kayu, pedagang kopra dan cengkih, dan ibunya adalah seorang Guru Agama. Ia merupakan anak ketiga dari enam bersaudara. Ayahnya bercita-cita keras agar semua anak- anaknya bisa sekolah meskipun kondisi ekonomi tak memungkinkan untuk membiayai. Azra menyatakan bahwa ia tahu, betapa sulitnya bagi ayahnya, akan tetapi anak-anaknya selalu didorong agar belajar dan balajar (Azra, 2000: 19).
Azyumardi Azra menyatakan bahwa meskipun orang tuanya tidak sekolah tinggi tetapi selalu mengajarkan bahwa ilmu itu sangat penting, sekolah dan semua menjadi sarjana. Orang tuanya sadar bahwa ilmu sangat bermanfaat bagi kehidupan anak-anak kelak maka orang tuanya selalu berusaha mendorong untuk selalu menuntut ilmu p 21 September 2016).
B. Latar Belakang Pendidikan
Azyumardi Azra memulai pendidikan formalnya pada umur 9 tahun di Sekolah Dasar (SD) disekitar rumahnya. Kemudian meneruskan pendidikannya ke Pendidikan Guru Agama Negeri (PGAN) Padang. (Masruroh dan Umiarso, 2011: 151). Setamat PGAN pada tahun 1975, Azyumardi Azra sempat bersilang pendapat dengan kedua orangtuanya.
Pada awalnya, Azyumardi Azra tidak bercita-cita menggeluti studi keislaman. Sebab, ia lebih berminat memasuki bidang pendidikan umum, yakni Jurusan Sejarah di Universitas Andalas atau IKIP Padang karena salah seorang gurunya gurunya menyarankan demikian. Akan tetapi, orang tuanya menginginkan ia kuliah di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Padang. Pada akhirnya Azyumardi lebih memilih kuliah di IAIN Syarif Hidayatullah (Azra, 2000; 20). Ia kuliah di Fakultas Tarbiyah, IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan aktif dalam beberapa organisasi intra dan ekstra institut. Ia pernah menjadi ketua umum Senat Mahasiswa Fakultas Tarbiyah (1979-1982). Lalu, ia juga pernah duduk sebagai ketua umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Ciputat (1981-1982).
Dengan kecerdasannya, setelah menyelesaikan kuliah S1 (1982), melanjutkan program S2 di Columbia, New York, Amerika Serikat dan pada tahun 1988 ia memperoleh gelar Master of Art (MA) da Sebenarnya usai S2, seharusnya ia pulang ke tanah air karena tidak ada biaya untuk program selanjutnya tapi karena memperoleh beasiswa Columbia University
President Fellowship , ia melanjutkan pada Departemen Sejarah. Dari
jurusan ini ia memperoleh gelar M.Phil pada tahun 1990.Pada tahun yang sama (tahun 1990), Azyumardi Azra melanjutkan studi program S3 di UCLA di bidang Sejarah dan memperoleh gelar Ph.D (Doktor) pada tahun 1992 dengaya berjudul The Transmission
of Islamic Reformism to Indonesia: Network of Middle Eastern and
Malay-Indonesian Ulama in the Seventeenth and Eighteenth Centuries
(Syamsul Kurniawan dan Ewin Mahrus, 2013: 286). Kemudian diterjemahkan ke bahasa Indonesia dan diterbitkan dengan judul “Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepulauan Nusantara Abad XVII dan XVIII” yang diterbitkan oleh Mizan Bandung pada tahun 1998.
Disertasi doktor yang relatif berat itu merupakah hasil penelitian di beberapa tempat, antara lain di Mesir, Belanda, dan Saudi Arabia.
Penelitian itu, atas biaya Ford Foundation yang menghabiskan waktu setahun. Modal pengalamannya sebagai wartawan memudahkan ia untuk menganalisis data dan mengorganisirnya menjadi tulisan disertasi sehingga setelah mengumpulkan data, ia menulis disertasi yang tebal 600
Juni 1992 (Triyadi, 2009: 60). Setelah menyelesaikan program Doctoral (S3), Azyumardi Azra terpilih lagi mengikuti program post doctoral di Oxford University selama setahun (Ninik Masruroh dan Umiarso, 2011: 153).
C. Karir Azyumardi Azra
Di tengah kesibukan belajar di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Azyumardi Azra menyempatkan diri menjadi wartawan majalah Panji Masyarakat tahun 1979-1985. Pada media rintisan HAMKA ini, ia sangat produktif menulis untuk mempertajam pemikiran- pemikirannya. Azyumardi Azra juga menempuh karir sebagai peneliti di Lembaga Riset Kebudayaan Nasional (LRKN) LIPI tahun 1982-1983 (Masruroh dan Umiarso, 2011: 155).
Belum genap satu tahun di PPIM, Prof. Dr. H. M. Qurais Shihab Rektor IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta saat itu, pada tanggal 1 Februari 1998, menunjuk Azyumardi Azra sebagai pembantu Rektor I. Banyak langkah yang dilakukan Azyumardi Azra selama menjabat sebagai pembantu Rektor I, salah satunya adalah mengeluarkan keputusan untuk tamatan pesantren, walaupun hanya berbekal ijazah lokal tapi bisa diterima menjadi mahasiswa IAIN Syarif Hidayatullah. Menurut Azyumardi Azra, tamatan pesantren sangat memiliki potensi, khususnya di bidang bahasa dan pengetahuan agama. Selain itu, alasan yang lain adalah untuk menjalin hubungan dengan umat Islam khususnya dengan kalangan pesantren
Selanjutnya sejak tanggal 14 Oktober 1998 menjadi tahun yang cukup bersejarah bagi Azyumardi Azra. Pada saat itulah Azyumardi Azra dikukuhkan menjadi Rektor IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, menggantikan Qurais Shihab yang bertugas sebagai Duta Besar RI di Mesir (Asnawan, 2010: 65).
Selama menjabat menjadi Rektor di IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Azyumardi Azra mempunyai perhatian terhadap peningkatan kualitas dosen dan mahasiswa dengan menjalin kerjasama dengan perguruan tinggi luar negeri, seperti Mesir dan Leiden serta merintis kerjasama dengan Universitas Aligarh India, Australia National University, dan Universitas di Philipina dan Malaysia (Azra, 2000: 18).
Pemegang jabatan tertinggi di lingkungan IAIN Jakarta, Azyumardi Azra membawa misi mengembangkan IAIN menjadi perguruan tinggi yang tidak hanya mengajarkan dan menjadi pusat pengembangan ilmu agama, tetapi juga ilmu humaniora, ilmu sosial, dan ilmu eksakta. Melalui konsep transformasi atau konvensi, IAIN menjadi Universitas Islam Negeri (UIN), diharapkan ketiga bidang ilmu tersebut akan dikembangkan di IAIN secara seimbang. Pada masa kepemimpinan, status IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta berubah menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta sejak tanggal 20 Mei 2002 (Kurniawan & Mahrus, 2013: 287).
Untuk kedua kalinya, Azyumardi Azra terpilih kembali menjadi ditugasi menjadi Ketua Yayasan Wakaf Paramadina, yang sebelumnya dijabat oleh Prof. Dr. Nurcholis Madjid. Dipilihnya Azyumardi Azra menjadi Rektor, dikarenakan ia dikenal sebagai akademisi yang memiliki integritas keilmuwan yang mumpuni (Wachidah, 2016: 56).
Disamping sibuk menjadi dosen dan mengurusi kampus, Azra juga aktif menjadi anggota dewan redaksi jurnal: Ulumul Qur‟an, Islamika, editor chief Studia Islamika, dan Wakil Direktur Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) IAIN Jakarta (Azra, 2002: 284). Ia juga dipercaya menjadi dosen tamu di University of Philipines dan University Malaya pada 1997. Azra juga aktif sebagai anggota SC SEASREO (Southeast
Asian Studies Regional Exchange Program ) Toyota Foundation & The
Japan Foundation sejak ahun 1998 sampai sekarang. Selain itu, Azra juga termasuk salah seorang pengurus Masyarakat Sejarawan Indonesia (MSI) dan Himpunan Indonesia untuk Pengembangan Ilmu-Ilmu Sosial (HIPIIS) (Azra, 2000: 26).
Dari berbagai daftar riwayat hidup Azyumardi Azra dalam setiap buku yang diterbitkannya, dapat diketahui bahwa karir Azyumardi Azra sebagai berikut: 1.
Wartawan majalah Panji Masyarakat(1979 sampai 1985).
2. Lembaga Riset Kebudayaan Nasional-Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia LRKN LIPI (1982-1983).
3. Wakil direktur Pusat Penelitian Islam dan Masyarakat (PPIM) di
4. Anggota Dewan Redaksi Jurnal Ulumul Quran, Islamika, dan Editorin- Chief Studia Islamika 5. Dosen tamu di University of Philippines (1997) 6. Dosen tamu di Universiti Malaya (1997).
7. Anggota pada SC SEASREO (Souhteast Asian Studies Regional Exchange Program) Toyota Foundation & The Japan Foundation (1998 sampai sekarang).
8. Pengurus Masyarakat Sejarawan Indonesia (MSI) 9.
Himpunan Indonesia untuk Pengembangan Ilmu-ilmu Sosial (HIPIIS).
10. Guru Besar Sejarah pada Fakultas Adab.
11. Pembantu Rektor I pada 1998 dan Rektor IAIN syarif Hidayatullah Jakarta sejak 14 Oktober 1998.
12. Tahun 2002 , Azyumardi Azra juga ditugasi untuk menjadi Ketua Yayasan Wakaf Paramadina, yang sebelumnya dipegang oleh Nurcholish Madjid.
D. Karya-Karya Azyumardi Azra
Hingga kini lebih dari 15 buku yang telah Azra tulis, tidak termasuk makalah dan jurnal-jurnal berbahasa Indonesia dan Inggris. Oleh sebab itu, Azra tergolong penulis paling produktif, khususnya sejarah dan kajian keislaman (Harian Kompas,
25 Maret 2004 dalam tip 20 Desember 2016).
XVII Dan XVIII terbitan Mizan tahun 1994. Lalu, buku Pergolakan
Politik Islam: Dari Fundamentalis, Modernis, hingga Post Modernisme
terbitan Paramadina tahun 1996. Kemudian buku-buku Editannya seperti
Islam dan Masalah-Masalah Kemasyarakatan terbitan Pustaka Panjimas
tahun 1984, Perkembangan Modern dalam Islam terbitan Yayasan Obor Indonesia tahun 1984, Agama di Tengah Sekulerasi Politik terbitan Pusaka Panjimas tahun 1985 (Azra, 2003: 174).
Pada tahun 1999, Azra menerbitkan enam buku terbarunya dan meluncurkannya pada tanggal 21 September 1999. Buku-buku tersebut yaitu: Pendidikan Islam: Tradisi dan Modernisasi Menuju Melenium
Baru, Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam terbitan Logos
Wacana Ilmu Ciputat, Islam Reformis: Dinamika Intelektual dan Gerakan terbitan Paramadina Jakarta, Menuju Masyarakar Madani: Gagasan,
Fakta dan Tantangan, dan Renaisans Islam Asia Tenggara: Sejarah
terbitan Rosda Karya Bandung (Azra, 2000: 30). Wacana dan KekuasaanPada tahun 2000 Azra menerbitkan dan meluncurkan buku kumpulan wawancaranya yaitu Islam Subtantif: Agar Umat Islam Tidak
Jadi Buih terbitan Mizan Bandung, Azra juga telah menyiapkan tiga
manuskrip bukunya berbahasa Inggris yang penerbitnya di Singapura, ketiganya berjudul Islam In Indonesia: Continuity And Changes In
Modern World. Islam in Malay-Indonesia World dan Islam, dan Ulama
Pada tahun 2002, Azra kembali menerbitkan dan meluncuran buku- buku terbarunya, antara lain: Historiografi Islam Kontemporer: Wacana,
Aktifitas dan Aktor Sejarah terbitan PT. Gramedia Pustaka Utama Jakarta,
Paradigma Baru Pendidikan Nasional: Rekonstruksi dan Demokratisasi
terbitan Kompas Jakarta, Reposisi Hubungan Agama dan Negara: Merajut
Kerukunan Antar Umat terbitan Kompas Jakarta, Menggapai Solidaritas:
Tensi Antara Demokrasi, Fundamentalisme dan Humanisme terbitan
Pustaka Panjimas, Konflik Baru Antar Peradaban: Globalisasi,
Radikalisme dan Pluralitas terbitan Mizan Bandung, Islam Nusantara:
Jaringan Global dan Lokal terbitan Mizan Bandung (Azra, 2003: 134).Bulan April tahun 2004, Azra meluncurkan bukunya yang berjudul
The Origins of Islamic in Reformation in South East Asia, buku tersebut
setebal 300 halaman dan disponsori oleh Studies Australian Association (SAA) yang diterbitkan oleh penerbit komersial Allen dan Unwin
Australia , kemudian Hawai University Press dan KITLV Leiden, Belanda
(Harian Kompas, 25 Maret 2004 dalam Dikutip 20 Desember 2016).
Dari sekian banyak karya-karya Azra dikarenakan ia sudah mengenal tulis menulis sejak mahasiswa. Sebelum lulus dari IAIN Jakarta ia telah terjun dalam dunia jurnalistik (Azra, 2000: 38). Dari berbagai daftar riwayat hidup Azyumardi Azra dalam setiap bukunya yang
1. Islam dan Masalah-Masalah Kemasyarakatan (Pustaka Panjimas, 1984).
2. Perkembangan Modern dalam Islam (Yayasan Obor Indonesia, 1984).
3. Agama di Tengah Sekulerasi Politik (Pusaka Panjimas, 1985).
4. Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepulauan Nusantara Abad XVII Dan XVIII (Mizan, 1994) yaitu berasal dari desertasinya.
5. Pergolakan Politik Islam : Dari Fundamentalis, Modernis, hingga Post Modernisme (Paramadina, 1996).
6. Pendidikan Islam: Tradisi dan Modernisasi Menuju Melenium Baru, (Logos Wacana Ilmu, 1999).
7. Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam (Logos Wacana Ilmu, 1999).
8. Islam Reformis: Dinamika Intelektual dan Gerakan (Paramadina, 1999) 9. Menuju Masyarakar Madani: Gagasan, Fakta dan Tantangan, (Rosda Karya, 1999).
10. Renaisans Islam Asia Tenggara : Sejarah Wacana dan Kekuasaan (Rosda Karya, 1999 ).
11. Islam Subtantif: Agar Umat Islam Tidak Jadi Buih (Mizan, 2000).
12. Historiografi Islam Kontemporer; Wacana, Aktifitas dan Aktor Sejarah (PT. Gramedia Pustaka Utama, 2002) 13. Paradigma Baru Pendidikan Nasional: Rekonstruksi dan
14. Reposisi Hubungan Agama dan Negara: Merajut Kerukunan Antar Umat (Kompas, 2002) 15. Menggapai Solidaritas: Tensi Antara Demokrasi, Fundamentalisme dan Humanisme (Pustaka Panjimas, 2002)
16. Konflik Baru Antar Peadaban: Globalisasi, Radikalisme dan Pluralitas (Mizan, 2002).
17. Islam Nusantara: Jaringan Global dan Lokal (Mizan, 2002) (Azra, 2003: 134).