PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI PERILAKU TERPUJI MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS X SEMESTER I SMA NEGERI 1 SURUH KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2017/2018 - Test Repository

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

  

MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAYING

PADA SISWA KELAS X SEMESTER I

SMA NEGERI 1 SURUH KABUPATEN SEMARANG

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

SKRIPSI

  

Diajukanuntuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Oleh:

AHMAD KHAIRUDIN

  

NIM: 111-14-082

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2018

  MOTTO

اًرْسُي ِرْسُعْلا َعَم َّنِإ, َعَم َّنِإَفِرْسُعْلااًرْسُي

  “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”

  (Q.S. Al-Insyirah ayat 5-6)

  PERSEMBAHAN

  Skripsi ini penulis mempersembahkan untuk:

  1. Kedua Orang Tuaku (Bapak Heri Suwarno dan Ibu Eni Widyawati) terkasih dan tersayang yang senantiasa membesarkanku, membimbingku dengan penuh kasih sayang, penuh cinta, kesabaran, ketabahan, dan doa restunya serta yang memberikan dukungan secara moral, materiil, serta spiritual dan yang selalu senantiasa memanjatkan do’a untuk putra tercinta dalam setiap langkah petualangan hidupnya.

  2. Adik- adikku tercinta Qisthi Muthi’ah & Wisnu Aryadi yang mengisi keceriaan selama dirumah.

  3. Kakek, Nenek, Pakde, Budhhe, Om, Buli k, yang selalu memanjatkan do’a disetiap waktu, memberi semangat dukungan agar terus bangkit dalam menghadapi kesulitan kesulitan dalam menghadapi masalah-masalah.

  4. Kepoakan, kakak, adik, sepupu yang selalu mendo’akanku dalam setiap waktu selalu mensuport dalam segala sesuatu ketika jatuh atau bangkit.

  5. Sahabat-sahabat angka 8 yang selalu menemani hidup saya dalam susah atau pun senang (Wahid, Arif Fathurohman, M. Farid, Nurul Arif, Prasetyo, Yoyok, Aris)

  6. Teman-temanseperjuangan PAI angkatan 2014 khususnya PAI C kebersamaan yang tidakakan pernah hilang di akhir sejarah hidup kita masing-masing.

  7. Teman-teman PPL di SMA N 1 Suruh yang paling gokil dan seru (Ilham, Mella, Duwik, Novi, Santika, Ayu, Qurnia, Iqoh, M. Nazil, dan Ririn) kalian Warbyasah.

  8. Terimakasih kepada saudara KKN Posko 62 dan pak Sukidi Familydusun Grogol, Genengsari, Kemusu, Boyolali yang telah memberi pelangi dan banyak pengalaman di dalam hidupku dan luar biasa.

  9. Semua pihak yang telah membantu terlaksananya skripsi ini yang tidak bisa disebut satu persatu

  10. Pembaca yang Budiman

  

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

  Segala puji dan syukur senantiasa penulis hanturkan kepada Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehiggga penulis dapat diberikan kemudahan dalam menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW yang kita nati- nantikan syafaatnya di yaumil qiyamah..

  Penyusunan skripsi ini bertujuan guna memenuhi persyaratan untuk memperoleh gelar kesarjanaan S1 pada Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI), maka penulis membuat karya ilmiah dengan bentuk skripsi dengan judul

  “Peningkatan Hasil Belajar

Pendidikan Agama Islam Materi Perilaku Terpuji Semester I Menggunakan

Metode Role PlayingPada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Suruh Kab.

  

SemarangTahun Ajaran 2017/2018”. Selesainya skripsi ini tidak semata-mata

  hasil jerih payah penulis sendiri melainkan banyak pihak yang terkait yang telah membantu baik mterial maupun spiritual, oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:

  1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku rektor di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

  2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.

  3. Ibu Hj. Siti Rukhayati, M.Ag. selaku Ketua Program Studi PAI dan juga selaku dosen pembimbing skripsi yang dengan ikhlas mencurahkan pikiran dan tenaganya serta mengorbankan waktunya dalam upaya membimbing penulis untuk menyelesaikan tugas skripsi ini.

  4. Bapak dan Ibu dosen serta karyawan perpustakaan dan bagian administrasi yang telah membantu lancarnya proses pembuatan skripsi.

  5. Bapak dan Ibuku tercinta dan tersayang (Bpk Heri Suwarno dan Ibu Eny Widyawati) yang telah tulus ikhlas mencurahkan segalanya demi penulis, serta kakek, nenek, pakdhe, budhe, om, tante dan adik-adikku tercinta yang telah memberiku semangat.

  6. Bapak Jumadi Family dan Seluruh keluargaku dirumah yang telah membantu baik materiil maupun spiritual sehingga penulis dapat menyelesaikan studi di

  IAIN Salatiiga.

  7. Keluarga Besar SMA N 1 Suruh Kab. Semarang yang telah memberikan ijin serta membantu penulis dalam melaksanakan penelitian.

  8. Teman-teman angkatan 2014 terlebih PAI C yang telah banyak membantu dan mengisi hari-hari dengan canda dan tawa kalian.

  9. Keluarga besar PPL SMA N 1 Suruh

  10. Keluarga besar KKN Posko 62 Grogol, Genengsari, Kemusu, Kab. Boyolali yang tercinta dan terindah yang telah memberi semangat dalam penyelesaian skripsi.

  11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-satu yang telah memberikan bantuan dan dorongan hingga selesainya penyusunan skripsi ini.

  Tiada balasan yang dapat penulis berikan kecuali do’a kepada Allah SWT, semoga amal sholih Bapak, Ibu, teman-teman dan semua pihak yang membantu dalam proses penyusunan skripsi ini diterima di sisi Allah SWT dan mendapatkan balasan yang mulia disisi-Nya.

  Dengan segenap kesadaran penulis mengakui bahwa banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini. Besar harapan penulis atas segala respon, saran dan kritik dari pembaca yang budiman. Akhirnya hanya kepada Allah SWT penulis berserah diri dan semoga apa yang tertulis dalam skripsi ini bisa bermanfaat khususnya bagi penulis sendiri dan para pembaca pada umumnya. Amin ya robbal Alamin.

  ABSTRAK

  Khairudin, Ahmad. 2018. Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam

  Materi Perilaku Terpuji Menggunakan Metode Role Playing Pada Siswa Kelas X Semester I SMA Negeri 1 Suruh Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018. Skripsi. Program Studi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

  Pembimbing: Siti Rukhayati, M.Ag. Kata Kunci: Hasil Belajar, Pendidikan Agama Islam, dan Role Playing

  Penelitian dilatar belakangi oleh rendahnya prestasi belajar siswa SMA N

  1 Suruh Kab. Semarang pada pelajaran PAI. Salah satu penyebab rendahnya hasil belajar siswa adalah kurangnya varian metode pembelajaran yang digunakan saat pembelajaran. Adapun rumusan masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah: Apakah metode Role Playing dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam materi Perilaku Terpuji pada siswa kelas X SMA N 1 Suruh Kab. Semarang Tahun pelajaran 2017/2018 ?.

  Penelitian ini menggunakan model Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sebanyak dua siklus. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X SMA N 1 Suruh dengan jumlah siswa sebanyak 29 anak. Dengan teknik pengumpulan data menggunakan observasi, test dan dokumentasi.

  Hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada pra siklus yang mencapai KKM hanya 10 siswa dari 29 anak atau 34,48% dengan nilai rata-rata 59,31. Pada siklus I yang mencapai KKM sebanyak 17 siswa dari 29 siswa atau 58,62% dengan nilai rata-rata kelas 66,55. Adapun pada siklus II yang mencapai KKM sebanyak 25 siswa dari 29 siswa atau 86,21% dengan nilai rata-rata kelas 80,34.

  Hal ini menunjukan bahwa penggunaan metode Role Playing dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran PAI materi Perilaku Terpuji pada siswa kelas X SMA N 1 Suruh Kab. Semarang tahun pelajaran 2017/2018.

  

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i HALAMAN BERLOGO................................................................................ ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING........................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ iv

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN..................................................... v

MOTTO...........................................................................................................

  F. Definisi Operasional............................................................................. 10

  3. Akhlak Terpuji.................................................................................. 35

  2. Pendidikan Agama Islam................................................................... 31

  1. Hasil Belajar...................................................................................... 23

  

BAB II LANDASAN TEORI......................................................................... 23

A. Kajian Teori........................................................................................... 23

  I. Sistematika Penulisan........................................................................... 21

  H. Metode Penelitian................................................................................. 13

  G. Indikator Keberhasilan.......................................................................... 13

  E. Manfaat Penelitian................................................................................ 8

  vi

  D. Hipotesis............................................................................................... 8

  7 C. Tujuan Penelitian.................................................................................. 7

  1 B. Rumusan Masalah ...............................................................................

  1 A. Latar Belakang ....................................................................................

  

DAFTAR ISI................................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL........................................................................................... xv

DAFTAR GAMBAR...................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................. xvii

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................

  xii

  

PERSEMBAHAN........................................................................................... vii

KATA PENGANTAR.................................................................................... ix

ABSTRAK.......................................................................................................

  4. Metode Role Playing......................................................................... 38

  B. Kajian Pustaka....................................................................................... 42 BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN...................................................

  47 A. Gambaran Umum SMA N 1 Suruh Kab. Semarang............................. 47 1. Profil Sekolah...................................................................................

  47

  2. Visi Misi dan Tujuan........................................................................ 49 3. Struktur Kepemimpinan SMAN 1 Suruh.........................................

  52

  4. Sarana dan Prasarana........................................................................ 52 B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I............................................................

  53 C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II...........................................................

  59

  64 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN..............................

  A. Deskripsi Paparan Siklus....................................................................... 64

  1. Pra Siklus.......................................................................................... 64

  2. Siklus I.............................................................................................. 68 3. Siklus II............................................................................................

  72 B. Perbandingan Hasil Antar Siklus..........................................................

  76 BAB V PENUTUP..........................................................................................

  79 A. Kesimpulan...................................................................................... 79

  B. Saran................................................................................................ 80 DAFTAR PUSTAKA....................................................................................

  77 LAMPIRAN...................................................................................................

  DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Hasil Belajar Pra SiklusTabel 4.2 Data Perolehan Nilai KKM Pra SiklusTabel 4.3 Hasil Belajar Siklus ITabel 4.4 Data Perolehn Nilai KKM Siklus ITabel 4.5 Hasil Belajar Siklus IITabel 4.6 Data Perolehn Nilai KKM Siklus IITabel 4.7 Data Nilai Rata-rata Antar SiklusTabel 4.8 Data Ketuntasan KKM siswa antar Siklus

  DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas (Model Elliot)Gambar 4.1 Diagram Ketuntasan Nilai Pra SiklusGambar 4.2 Diagram Ketuntasan Nilai siklus IGambar 4.3 Diagram Ketuntasan Nilai siklus IIGambar 4.4 Diagram Data nilai rata-rata antar siklusGambar 4.5 Diagram ketuntasan KKM siswa antar siklus

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaraan Siklus I Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaraan Siklus II Lampiran 3. Lembar Latihan Soal Siklus I Lampiran 4. Lembar Latihan Soal Siklus II Lampiran 5. Naskah Drama Siklus I Lampiran 6. Naskah Drama Siklus II Lampiran 7. Lembar Pengamatan Guru Siklus I Lampiran 8. Lembar pengamatan Terhadap Siswa Siklus I Lampiran 9. Lembar Pengamatan Guru Siklus II Lampiran 10. Lembar pengamatan Terhadap Siswa Siklus II Lampiran 11. Dokumentasi Lampiran 12. Surat Tugas Pembimbing Lampiran 13. Surat Permohonan Izin Penelitian Lampiran 14. Surat Balasan Dari SMA N 1 Suruh Lampiran 15. Keterangan SKK Lampiran 16. Lembar Konsultasi Lampiran 17. Daftar Riwayat Hidup

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu faktor penunjang yang sangat

  penting bagi perkembangan manusia dalam suatu bangsa. Bangsa yang maju adalah bangsa yang mempunyai sumber daya manusia yang berkualitas.Oleh karena itu, untuk menjadikan manusia yang berkualitas atau memiliki sumber daya manusia yang berkualitas, tentunya harus dilakukan suatu usaha untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan.

  Setiap siswa hendaknya ditanamkan pentingnya pendidikan dan diberiakan motivasi belajar dalam dirinya, agar siswa bisa senang hati mengikuti materi pelajaran yang diajarkan oleh guru di sekolah dan memiliki motivasi belajar yang kuat. Perlu ditanamkan pada diri siswa bahwa dengan belajar, siswa akan mempunyai pengetahuan yang sangat luas dan dengan belajar, siswa akan mempunyai bekal untuk menjalani kehidupannya di kemudian hari. Hal-hal yang dapat mempengaruhi motivasi belajar pada diri siswa dapat timbul dari dalam dirinya sendiri, lingkungan keluarga, maupun lingkungan sekolah.Di lingkungan sekolah, guru disamping memberikan materi pelajaran hendaknya guru juga menanamkan motivasi belajar kepada siswa-siswanya. Di dalam pembelajaran banyak siswa yang kurang tertarik, kurang motivasi dalam pembelajaran, minat belajar yang rendah, malah belajar dan lain sebagainya, hal ini akan mengakibatkan hasil belajar siswa menurun. Oleh karena itu, sekolah hendaknya mengkondisikan lingkungannya sedemikian rupa dengan demikian siswa akan termotivasi untuk belajar dan hasil belajar bisa memuaskan.

  Di dalam UU No. 20/2003 tentang sistem pendidikan nasional, tercantumpengertian pendidikan :

  Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya sehingga memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan oleh dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

  Setiap bangsa tentu akan menyatakan tujuan pendidikannya sesuai dengan nilai-nilai kehidupan yang sedang diperjuangkan untuk kemajuan bangsanya. Walaupun masing-masing bangsa memiliki tujuan hidup berbeda, namun secara garis besar, ada beberapa kesamaan dalam berbagai aspeknya. Pendidikan bagi setiap individu merupakan pengaruh dinamis dalam perkembangan jasmani, jiwa, rasa sosial, dan sebagainya(Suwarno,2006: 21-22).

  Di dalam melaksanakan pembelajaran, guru menempati posisi yang sangat sentral dalam pembelajaran, seorang pendidik di tuntut untuk mampu membina, dan mengarahkan peserta didik agar peserta didik secara mampu aktif mengembangkan potensi dirinya sehingga memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan oleh dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

  Pembelajaran merupakan suatu proses yang kompleks dan melibatkan berbagai aspekyang saling berkaitan. Oleh karea itu untuk menciptakan pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan diperlukan ketrampilan. Di antaranya adalah keterampilan membelajarkan danketerampilan mengajar.

  Keterampilan mengajar merupakan kompetensi profesional yang cukup kompleks, sebagai integrasi dari berbagai kompetensiguru secara utuh dan menyeluruh. Turney (1973) mengungkapkan 8 keterampilan mengajar yang sangat berperan dan menentukan kualitas pembelajaran, yaitu(keterampilan bertanya, member penguatan, mengadakan variasi, menjelaskan, membuka, menutup pelajaran, membimbing disakusi kelompok kecil, mengelola kelas, serta mengajar kelompok kecil dan perorangan. Penguasaan terhadap keterampilan mengajar tersebut harus utuh dan terintegrasi, sehingga diperlukan latihan yang sistematis (Mulyasa, 2005: 69).

  Proses pembelajaran di kelas selama ini masih didominasi dengan berfokus pada guru, yaitu guru sebagai sumber utama pengetahuan, metode ceramah menjadi pilihan utama dalam proses pembelajaran, sehingga dalam mengikuti pembelajaran, siswa menjadi kurang aktif dan seringkali proses pembelajaran dan hasil belajar yang diraih tidak sesuai dengan yang diharapkan. Peserta didik hanya sekedar mengikuti pembelajaran yang diajarkan guru di dalam kelas, hanya dengan mendengar ceramah dan mengerjakan soal yang diberikan guru tanpa adanya respon, kritik, dan pertanyaan peserta didik kepada guru.

  Dalam dunia pendidikan, pendidik sangat memerlukan metode dalam mengajar, karena keberhasilan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) bergantung pada model yang digunakan pedidik saat Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) berlangsung. Jika model pembelajaran yang digunakan pendidik sesuai dengan materi yang diajarkan, maka pesera didik akan tekun, rajin, dan antusias dalam menerima materi pelajaran yang diajarkan,sehingga diharapkan akan terjadi perubahan tingkah laku pada peserta didik, baik tutur katanya, tingkah lakunya, dan gaya hidupnya. Salah satu yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran akhlak adalah dengan menerapkan model pembelajaran role playingyang merupakan strategi pembelajaran yang bisa digunakan untuk menggairahkan diskusi, menyemarakkan suasana, mempraktekkan keterampilan, atau untuk merasakan atau mengalami seperti apa rasanya suatu kejadian.

  Keberhasilan proses pembelajaran, tidak terlepas dari jerih upaya guru membentuk generasi yang mampu menerapkan nilai-nilai islam dalam kehidupan sehari-hari, berakhlak mulia, memiliki keahlian dalam ilmu pengetahuan dan mampu menjawab tantangan zaman. Pendidik adalah orang yang lebih dewasa yang mampu membawa peserta didik ke arah kedewasaan (Wiji suwarno, 2006: 37).

  Salah satu cara untuk menarik minat siswa adalah dengan menggunakan metode yang di dalamnya siswa dengan guru dapat berinteraksi dengan baik. Karena secara praktis suatu pendekatan tidak bisa diterapkan tanpa melibatkan metode-metode aplikatif, maka disetiap pendekatan pembelajaran tersebut disertakan beberapa metode yang telah diseleksi berdasarkan karakteristik-karakteristiknya yang sesuai dengan tujuan dan kompetensi yang hendak dicapai dalam setiap pendekatan (Miftahu Huda, 2014: 185). Metode mengajar yang tepat sangat berperan dalam membantu siswa untuk memahami materi yang disampaikan. Siswa akan bersemangat dan merasa senang untuk belajar bila metode yang digunakan guru dalam pembelajaran sangat menarik dan mudah untuk dipahami. Sebaliknya, apabila metode yang digunakan guru dalam pembelajaran tidak menarik, sukar di mengerti, akan membuat siswa menjadi bosan dan tidak tertarik untuk belajar.

  Seorang guru harus memperhatikan metode-metode yang digunakan dalam pembelajaran. Seorang guru dalam menggunakan metode dalam pembelajaran juga harus memperhatikan segi-segi perencanaanya agar proses pembelajaran bisa maksimal.

  Metode role playing merupakan metode belajarpengalaman yang sangat bermanfaat. Metode ini biasa digunakan untuk menggairahkan diskusi, menyemarakkan suasana, mempraktekkan keterampilan, atau untuk merasakan atau mengalami seperti apa rasanya suatu kejadian.Melalui bermain peran, peserta didik mengeksplorasi hubungan- hubungan antar manusia dengan cara memperagakan dan mendiskusikannya, sehingga secara bersama-sama peserta didik dapat mengeksplorasi perasaan-perasaan, sikap-sikap, niali-nilai, dan berbagai strategi pemecahan masalah. Namun untuk bisa berhasil dalam melakukan pemeranan, ada baiknya untuk mengetahui terlebih dahulu cara menyusunnya (penulisan naskah) dan mengarahkannya (penataan).

  Berdasarkan pengamatan di lapangan, pada tanggal 21 Oktober 2017 proses pembelajaran di SMA N 1 Suruh Kabupaten Semarang, ditemukan beberapa permasalahan, diantaranya: pertama, hasil belajar siswa pada mata pelajaran PAI masih rendah, masih banyak siswa yang nilainya di bawah KKM. Kedua, metode yang digunakan yaitu dengan metode ceramah belum bervariasi sehingga peserta didik menjadi kurang aktif dan antusias dalam pembelajaran tersebut dan hasilnya kurang optimal. Ketiga, ada beberapa siswa yang memiliki karakter dan perlu pendekatan khusus dalam memotivsi agar semangat dalam belajar dan masih banyak peserta didik yang kurang fokus dalam belajar, mengantuk dalam pembelajaran, bermain HP, ngobrol sendiri saat kegiatan belajar mengajar (KBM) berlangsung. Dengan demikian pembelajaran menjadi kurang kondusif sehingga peserta didik menjadi pasif. Keterbatasan media yang digunakan guru, menjadikan peserta didik menjadi mudah bosan dan kurang memperhatikan saat pembelajaran.

  Sehubungan dengan latar belakang tersebut maka penulis mencoba mengangkat skripsi dengan judul Penigkatan Hasil Belajar Pendidikan

  Agama Islam Materi Perilaku Terpuji Menggunakan Metode Role Playing pada Siswa Kelas X Semester I SMA N 1 Suruh Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018.

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti dapat merumuskan permasalahan penelitian, yaitu: apakah penggunaan metode

  role playing dapat meningkatkan hasil belajar Pendidikaan Agama Islam

  materi perilaku terpuji pada siswa kelas X SMA N 1 Suruh kabupaten Semarang tahun pelajaran 2017/2018? C.

   Tujuan Penelitian

  Tujuanmelakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah untuk mengetahui peningkatkan hasil belajar Pendidikan Agama Islam materi perilaku terpuji menggunakan metode role playing semester ganjil pada siswa kelas X di SMA N 1 Suruh Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018.

D. Hipotesis

  Hipotesis merupakan prediksi mengenai kemungkinan hasil dari suatu penelitian (Frankel dan Wallen, 1990: 40) dalam Yatim Riyanto, (1996: 13).Lebih lanjut dinyatakan bahwa hipotesis merupakan jawaban yang sifatnya sementara terhadap permasalahan yang diajukan dalam penelitian.Hipotesis belum tentu benar.Benar tidaknya suatu hipotesis tergantung hasil pengujian dari data empiris (Zuriah, 2007: 162).

  Adapun hipotesis yang penulis ajukan adalah bahwa penggunaan metode role playing jika dilakukan dengan baik maka dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran pendidikan agama Islam materi perilaku terpujipada siswa kelas X SMA N 1 Suruh Kabupaten Semarang tahun

  pelajaran 2017/2018. E. Manfaat Penelitian Penelitian tindakan kelas yang penulis lakukan ini, diharapkan dapat bermanfaat bagi penulis dan pihak-pihak yang terkait. Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan menjadi sumbangan bagi dunia pendidikan khususnya, memperkaya khasanah ilmu pengetahuan terutama dibidang pengajarajan PAI. Metode tersebut diharapkan dapat diterapkan dalam mata pelajaran yang lain.

  2. Manfaat Praktis

  a. Manfaat bagi siswa Penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat : 1) Meningkatkan motivasi belajar siswa 2) Meningkatkan hasil belajar siswa 3) Menjadikan siswa aktif dalam pembelajaran 4) Menjadikan siswa tertarik terhadap mata pelajaran PAI

  b. Manfaat bagi guru Penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat : 1) Meningkatkan motivasi guru dalam memperbaiki strategi pembelajaran menjadi lebih aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. 2) Meningkatkan mutu profesionalitas guru. 3) Guru lebih percaya diri dalam mengembangkan pengetahuan dan ketrampilannya.

  c. Manfaat bagi sekolah Adapun manfaat penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang berarti bagi sekolah sebagai pengelola pendidikan, antara lain : 1) Dapat digunakan untuk perbaikan strategi dalam proses kegiatan belajar mengajar (KBM).

  2) Sebagai bahan dan masukan serta informasi bagi sekolah dalam mengembangkan siswanya terutama dalam hal proses pembelajaran agama Islam, khususnya peningkatan hasil belajar.

  3) Dapat digunakan sebagai pembaharuan pendidikan di sekolah.

F. Definisi Operasional

  1. Hasil Belajar Hasil belajar pada dasarnya adalah suatu kemampuan yang berupa keterampilan dan perilaku baru sebagai akibat latihan atau pengalaman.Dalam hal ini, hasil belajar dapat didefinisikan sebagai tingkat penguasaan suatu pengetahuan yang dicapai oleh siswa dalam mengikuti program belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan yang ditetapkan. Gagne dan Briggs, seperti yang dikutip oleh Whyudin Nur Nasution, menyatakan bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh seseorang sesudah mengikuti proses belajar. Reigeluth juga turut mengemukakan bahwa hasil belajar adalah perilaku yang dapat diamati yang menunjukkan kemampuan yang dimiliki seseorang (Umiarso dan Gojali, 2011: 240).

  2. Pendidikan AgamaIslam Pendidikan agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, hingga mengimani bertaqwa, dan beraklaq mulia dalam mengamalkan ajaran agama Islam dari sumber utamanya kitab suci Al-

  Qur’an dan Hadist, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran latihan, serta penggunaan pengalaman (Abdul Majid, 2014: 11). Ilmu Agama Islam dapat diartikan sebagai studi tentang proses kependidikan yang didasarkan pada nilai-nilai filosofis ajaran Islam berdasarkan Al- Qur’an dan Sunnah Nabi Muhammad SAW. Dengan redaksi yang agak singkat, Ilmu pendidikan Islam adalah ilmu pendidikan yang berdasarkan Islam. (Abuddin Nata, 2010: 13). Jadi pendidikan agama Islam merupakan ilmu agama yang bersumber dari Al-

  Qur’an dan Hadist untuk memahami pendidikan agama Islam tersebut dibutuhkan seorang pengajar sebagai kegiatan belajar.

  3. Perilaku Terpuji Perilaku atau Akhlak adalah sebuah kata yang berasal dari bahasa

  Arab Al-Akhlaaq. Ia merupakan bentuk jamak dari kata al-Khuluq yamg berarti budi pekerti , tabiat atau watak. Selanjutnya, arti ini sering disepadankan (disinonimkan) dengan kata: etika, moral, kesusilaan, tata krama atau sopan santun (Halim, 2000: 8).

  Pada pokoknya akhlak itu ada 2 macam, yaitu akhlak yang terpuji dan akhlak yang tercela. Akhlak terpuji disebut akhlaqulmahmudah dan akhlak yang tercela disebut Akhlaqul Mazmumah.

  Akhlak Mahmudah (Akhlak Terpuji) ialah akhlak yang baik, yang berupa semua akhlak yang baik-baik yang harus dianut dan dimiliki oleh setiap orang (Tatapangarsa, 1980: 147).

  Jadi penulis dapat memahami bahwa perilaku terpuji adalah segala sikap, ucapan dan perbuatan yang baik sesuai ajaran islam. Adapun contoh dari perilaku jujur seperti sifat Jujur, Perwira, merasa cukup dengan apa yang ada (qana’ah), adil, dan lain sebagainya.

  4. Metode Role Playing

  Role playing atau bermain peran adalah sejenis permainan gerak yang di dalamnya ada tujuan, aturan dan edutainment (Fogg, 2001).

  Dalam Role Playing, siswa dikondisikan pada situasi tertentu di luar kelas, meskipun saat itu pembelajaran terjadi di dalam kelas. Selain itu, Role Playing sering kali dimaksudkan sebagai suatu bentuk aktivitas di mana pembelajar membayangkan dirinya seolah-olah berada di luar kelas dan memainkan peran orang lain.

  Role playing adalah suatu cara penguasaan bahan-bahan pelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan siswa.

  Pengembangaan imajinasi dan penghayatan dilakukan siswa dengan memerankan diri sebagai tokoh hidup atau benda mati. Permainan ini pada umumnya di lakuukan lebih dari satu orang, bergantug pada apa yang diperankan. Pada strategi Role Playing, titik tekannya terletak pada emosional dan pengamatan indra ke dalam situasi permasalahan yang secara nyata dihadapi. Siswa diperlukaan sebagai subjek pembelajaran yang secara aktif melakukan praktik-praktik berbahasa (bertanya dan menjawab) bersama teman-temannya pada situasi tertentu.

  Role Playing juga diorganisasikan berdasarkan kelompok-

  kelompok siswa yang heterogen. Masing-masing kelompok mem- peragakan/menamapilkan skenario yang telah disiapkan guru. Siswa diberi kebebasan berimprovisasi, namun masih dalam batas-batas skenario dari guru (Huda, 2013: 208-209).

  G. Indikator Keberhasilan

  Pelaksanaan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan metode pembelajaran Role Playingini dikatakan efektif apabila indikator keberhasilan yang diharapkan dapat tercapai. Adapun indikator keberhasilan yang dirumuskan adalah hasil belajar siswa dikatakan berhasil apabila 85% dari jumlah siswa telah tuntas dari nilai KKM yang ditetapkan di SMA N 1 Suruh yaitu

  ≥70.

  H. Metode Penelitian

  1. Rancangan Penelitian Penelitian tindakan kelas merupakan salah satu upayaguru atau praktisi dalam bentuk berbagai kegiatan yang dilakukan untuk memperbaikidan meningkatkan mutu pembelajaran di kelas.Penelitian tindakan kelas merupakan kegiatan yang langsung berhubungan dengan tugas guru di lapangan.Singkatnya, PTK merupakan penelitian praktis yang dilakukan di kelas dan bertujuan untuk memperbaiki praktik pembelajaran yang ada.

  Hal demikian sesuai dengan pandangan Basrowi (2006), sebagaimana mengutip dari The Frist International

  

HandbookResearch for Indonesian Educators , yang menyatakan

  batasan tentang Classroom Action Research(CAR) adalah bentuk partisipasi, kolaborasi terhadap penelitian tentang pendidikan yangdilakukan di sekolah dan di ruang kelas oleh sekelompok guru, kepala sekolah, dan karyawan yang bertindak sebagai fasilitator, dalam rangka memperolehpandangan dan pemahaman baru tentang belajar mengajar untuk peningkatan sekolah secara menyeluruh. Lebih lanjut, dijelaskan bahwa CAR sebagai alat untuk mengukur pengetahuan dan pengalaman guru dalam konteks mereka. Dari konteks tersebut, guru bisa menggambarkan manfaat bagi guru itu sendiri atau guru lain dalam konteks yang lain. Kebiasaan seorang guru melaksanakan CAR dapat mencerminkan bahwa guru tersebut mampu mengadakan inovasi dan mengembangkan program pembelajaran, apalagi jika guru tersebut didukung oleh kepala sekolah dan para praktisi pendidikan sebagai fasilitator (Basrowi dan Suwandi, 2008: 25).

  Seorang Ahli di bidang ini, yaitu Arikunto (2006) yang menjelaskan pengertian PTK secara lebih sistematis.

  a. Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan atau metodologi tertentu untuk menemukan data akurat tentang hal-hal yang dapat meningkatkan mutu objek yang diamati. b. Tindakan adalah gerakan yang dilakukan dengan sengaja dan terencana dengan tujuan tertentu. Dalam PTK, gerakan ini dikenal sebagai siklus-siklus kegiatan untuk peserta didik.

  c. Kelas adalah tempat di mana terdapat sekelompok peserta didik yang dalam waktu bersamaan menerima pelajaran dari guru yang sama. Dari ketiga pengertian di atas, yakni penelitian,tindakan, dan kelas, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan Penelitian Tindakan

  Kelas (PTK) adalah pencermatan dalam bentuk tindakan terhadap kegiatan belajar yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan (Suyadi, 2014: 18).

  2. Lokasi, waktu dan Subyek Penelitian

  a. Lokasi Penelitian Lokasi : SMA N 1 Suruh Mata Pelajaran : PAI Materi : Perilaku Terpuji Kelas/Semester : X/Ganjil

  b. Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada semester I tahun pelajaran 2017/2018.

  1) Siklus I dilaksanakan 16 November 2017 2) Siklus II dilaksanakan 23 November 2017 c. Subjek Penelitian Subyek penelitian dalam penelitian ini yaitu siswa siswi kelas X SMA N 1 Suruh Kabupaten Semarang, mata pelajaran

  Pendidikan Agama Islam materi Perilaku Terpuji.

  3. Langkah-langkah Penelitian Menurut Suyadi dalam bukunya Panduan Penelitian Tindakan

  Kelas (2014: 50) langkah-langkah penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut: a. Perencanaan

  Langkah pertama adalah melakukan perencanaan secara matang dan teliti. Pada tahap ini dilakukan persiapan mata pembelajaran PAI dengan pokok pembahasan Perilaku Terpuji, diantaranya:

  1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). 2) Membuat skenario pembelajaran. 3) Menyiapkan alat dan media pembelajaran.

  b. Pelaksanaan Tahap kedua dari PTK adalah pelaksanaan.Pelaksanaan adalah menerapkan apa yang telah direncanakan pada tahap satu, yaitu bertindak di kelas. Pada tahap ini akan dilaksanakan kegiatan yaitu pelaksanaan RPP, dalam penyampaian materi guru menggunakan metode Role Playing. c. Pengamatan Tahap ketiga dalam PTK adalah pengamatan.Pada tahap ini guru melakukan pengamatan terhadap aktifitas belajar siswa.

  Peneliti akan menggunakan teknik tes, pengamatan, dan wawancara untuk melihat hasil dari penggunaan metode Role

  Playing dalam pembelajaran.

  d. Refleksi Tahap keempat atau terakhir dalam PTK adalah refleksi.

  Refleksi adalah kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang telah dilakukan. (Suyadi, 2014: 64). Hasil refleksi terhadap pe- rencanaan yang telah dilakukan tersebut akan dipergunakan untuk memperbaiki kinerja selanjutnya. Peneliti akan mengkajihasil tindakan beserta kelebihan dan kelemahan tindakan tersebut, dan akan melakukan evaluasi terhadap metode pembelajaran yang telah dilaksanakan.

Gambar 1.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas (Model Elliot)

  4. Instrumen Penelitian

  a. Lembar observasi siswa

  b. Lembar soal test

  5. Teknik Pengumpulan Data Teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data tersebut meliputi pengamatan (observasi), tes, wawancara, dan dokumentasi yang dapat diuraikan sebagai berikut:

  a. Observasi Supardi dalam Suyadi (2014: 63) Observasi adalah alat untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran. Pada langkah ini, peneliti harus menguraikan jenis data yang dikumpulkan, cara mengumpulkan dan alat atau instrumen pengumpulan data (angket/wawancara/observasi, dan lain-lain).

  Pengamatan atau observasi adalah proses pengambilan data dalam penelitian atau pengamat melihat situasi penelitian.

  Observasi sangat sesuai digunakan dalam penelitian yang berhubungan dengan kondisi atau interaksi belajar mengajar, tingkah laku dan interaksi kelompok.(Wijaya Kusuma dan Dedi Dwitagama, 2010: 66). Observasi yang peneliti lakukan oleh guru kelas X SMA N 1 Suruh dan peneliti dalam melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di kelas maupun kinerja siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Observasi difokuskan pada kegiatan siswa dalam melaksanakan pembelajaran

  PAI.Selama proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) berlangsung, peneliti melakukan pengamatan terhadap kegiatan siswa dalam pembelajaran.

  b. Tes Adapun tes dalam penelitian ini dilaksanakan setiap akhir pembelajaran atau pada saat pemberian evaluasi.Tes dilakukan terhadap siswa. Dalam hal ini, peneliti memberikan soal-soal yang disusun sesuai kandungan materi dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.pemberian tes ini dimaksudkan untuk mengukur seberapa jauh hasil yang diperoleh siswa kelas X SMA N 1 Suruh Kabupaten Semarang setelah kegiatan peberian tindakan.

  c. Dokumentasi Pada penelitian ini metode yang dokumentasi digunakan untuk memperoleh data-data yang berupa dokumen dan catatan- catatan yang ada di SMA N 1 Suruh Kabupaten Semarang.

  6. Analisis Data Dalam hal ini, seseorang yang sedang melakukan suatu kegiatan penelitian perlu memahami barbagai bentuk data yang berbeda dengan jenis analisisnya masing-masing yang sesuai (Mulyasa, 2011: 27).Sesuai dengan rancangan penelitian yang digunakan maka analisi data dilakukan dengan menggunakan analisis dan refleksi dalam setiap siklusnya.Analisis ini dilakukan peneliti sebagai pijakan untuk menentukan program aksi pada siklus selanjutnya atau untuk mendeteksi bahwa kajian tindakan kelas ini sudah mencapai tujuannya.

  Analisis data dilakukan dengan membandingkan antara skor nilai tiap siklus dengan KKM yang telah ditentukan yaitu 70 (sesuai KKMyang berlaku di SMA N 1 Suruh Kabupaten Semarang).Oleh karena itu, setiap siswa dikatakan tuntas belajarnya atau sudah mencapai KKM jika nilai perolehan siswa lebih dari 70.Sebaliknya siswa dikatakan belum tuntas belajarnya atau belum mencapai KKM jika nilai perolehan siswa kurang dari 70.

  a. Menghitung nilai rata-rata kelas: ̅

  ∑ ∑

  Keterangan : ̅

  = Nilai rata-rata ∑ = Jumlah nilai semua siswa ∑ = Jumlah siswa

  b. Menghitung persentase ketuntasan:

  ∑ x100%

  Keterangan : % = Persentase ketuntasan klasikal

  ft

  = Frekuensi siswa tuntas KKM ∑ = Jumlah frekuensi seluruhnya

  Apabila ketuntasan ≥85% maka ketuntasan belajar klasikal tercapai (Trianto, 2009: 241).

I. Sistematika Penulisan

  Sistematika penulisan skripsi hasil penelitian tindakan kelas yang diajukan dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu bagian awal, bagian inti dan bagian akhir. Masing-masing bagian dapat dirinci sebagai berikut:

  1. Bagian Awal Bagian awal skripsi mencakup tentang halaman sampul, halalman judul, lembar berlogo IAIN, persetujuan pembimbing, pengesahan kelulusan, pernyataan keaslian tulisan, motto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran.

  2. Bagian Inti

  BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini terdiri dari latar belakang, rumusan

  masalah,tujuan penelitian, hipotesis penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, indikator keberhasilan, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

  BAB II LANDASAN TEORI Dalam bab ini terdiri dari kajian teori dan kajian pustaka BAB IIIPELAKSANAAN PENELITIAN Dalam bab ini terdiri dari gambaran umum sekolah,

  deskripsi pelaksanaan siklus I dan deskripsi pelaksanaan siklus II.

BAB VI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini terdiri dari deskripsi per siklus dan pembahasan hasil penelitian. BAB V PENUTUP Dalam bab ini berisi kesimpulan dan saran

  3. Bagian Akhir Bagian akhir mencakup daftar pustaka, lampiran-lampiran, dan daftar riwayat hidup penulis.

BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Hasil Belajar

  a. Pengertian Hasil Belajar Hasil belajar merupakan hal yang penting dalam pembelajaran. Hasil belajar pada dasarnya adalah suatu kemampuan yang berupa keterampilan dan perilaku baru sebagai akibat latihan atau pengalaman. Dalam hal ini, hasil belajar dapat didefinisikan sebagai tingkat penguasaan suatu pengetahuan yang dicapai oleh siswa dalam mengikuti program belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan yang ditetapkan. Gagne dan Briggs, seperti yang dikutip oleh Wahyudin Nur Nasution, menyatakan bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh seseorang sesudah mengikuti proses belajar. Reigeluth juga turut mengemukakan bahwa hasil belajar adalah perilaku yang dapat diamati yang menunjukkan kemampuan yang dimiliki seseorang (Umiarso dan Gojali, 2011: 240).

  Hasil belajar yang optimal dapat dilihat dari ketuntasan belajarnya, terampil dalam mengerjakan tugas, dan memiliki apresiasi yang baik terhadap pelajaran. Hasil belajar yang optimal merupakan perolehan dari proses belajar yang optimal pula. Untuk memperoleh proses dan hasil belajar yang optimal, guru hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip dan tahap-tahap pembelajaran (Arifin, 2011: 303).

  Berdasarkan pengertian hasil belajar di atas disimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah mengikuti proses pembelajaran. Untuk mendapatkan hasil belajar yang optimal, guru mempunyai peranan yang sangat penting terhadap tuntas tidaknya belajar seorang siswa. Hasil belajar berkaitan dengan pencapaian dalam memperoleh kemampuan sesuai dengan tujuan yang telah direncanakan. Dengan demikian, tugas utama seorang guru dalam kegiatan ini adalah merancang instrument yang dapat menuntaskan keberhasilan siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran.

  b. Penilaian Hasil Belajar Untuk mengevaluasi seorang guru PAI dapat menggunakan berbagai alat untuk melakukan penilaian. Evaluasi adalah suatu proses berklanjutan tentang pengumpulan dan penafsiran informasi untuk menilai keputusan-keputusan yang dibuat dalam merancang suatu sistem pengajaran (Hamalik, 2002: 210).

  Dengan demikian, evaluasi merupakan proses yang berkenaan dengan pengumpulan informasi yang memungkinkan kita menentukan tingkat kemajuan pengajaran dan bagaimana berbuat baik pada waktu-waktu mendatang.

  Salah satu sasaran pendidikan adalah menghasilkan lulusan yang berkualitas. Tinggi rendahnya kualitas pendidikan dipengaruhi beberapa faktor. Salah satu yang berpengaruh adalah penilaian yang dilakukan oleh guru atau lembaga pendidikan yang memenuhi persyaratan validitas dan reabilitas penilaian. Itulah sebabnya, sebelum memutuskan penilaia harus dimulai dengan pengukuran. Adapun pengertian pengukuran menurut Wond dan Brown, evaluation refer to the art act or process to determining the

  

value of something , yang artinya evaluasi adalah suatu tindakan

  atau suatu proses untuk menentukan nilai daripada sesuatu (Hamalik, 2002: 164).

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI MATERI TAJWID MELALUI MEDIA APLIKASI AL-KALAM PADA SISWA KELAS X MIPA 4 SMA NEGERI 3 BOYOLALI SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2016/2017 - Test Repository

0 0 140

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI KITAB-KITAB ALLAH MELALUI METODE JIGSAW PADA SISWA KELAS VIIIC SMPN 2 TUNTANG, KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2017/2018 - Test Repository

0 0 135

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI BERPERILAKU TERPUJI DENGAN METODE JIGSAW SISWA KELAS IV SEMESTER GANJIL SEKOLAH DASAR NEGERI MEDAYU KEC. SURUH KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 - Test Repository

0 0 103

HUBUNGAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN PERILAKU KEAGAMAAN SISWA KELAS XI AGAMA MAN 2 SEMARANG KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2017/2018 - Test Repository

0 0 110

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI SHOLAT SUNNAH (BERJAMAAH DAN MUNFARID) MENGGUNAKAN METODE SNOWBALL THROWING PADA SISWA KELAS VIII.A SEMESTER I SMP NEGERI 3 SURUH KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20172018 SKRIPSI

1 1 158

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) METERI HUKUM BACAAN TAJWID MELALUI METODE MIND MAPPING PADA SISWA KELAS VII F SMP N 1 TENGARAN KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2017/2018 - Test Repository

0 0 182

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI PERJUANGAN NABI MUHAMMAD SAW DENGAN METODE TWO STAY TWO STRAY PADA SISWA KELAS VII SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2017/2018 - Test Repository

0 0 120

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI MENELADANI PERJUANGAN DAKWAH RASULULLAH SAW DI MADINAH MENGGUNAKAN METODE TUTOR SEBAYA PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20172018 SKRIPSI

0 0 173

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI THAHARAH MELALUI METODE GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS VII SMPN 2 JAMBU KECAMATAN JAMBU KABUPATEN SEMRANG TAHUN PELAJARAN 2017/2018 - Test Repository

0 0 120

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKIDAH AKHLAK MATERI AKHLAK TERPUJI MELALUI METODE JIGSAW PADA SISWA KELAS VII MTs NEGERI WONOSEGORO TAHUN PELAJARAN 2017/2018 - Test Repository

0 0 86