PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKIDAH AKHLAK MATERI AKHLAK TERPUJI MELALUI METODE JIGSAW PADA SISWA KELAS VII MTs NEGERI WONOSEGORO TAHUN PELAJARAN 2017/2018 - Test Repository

  

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKIDAH

AKHLAK MATERI AKHLAK TERPUJI MELALUI

METODE JIGSAW PADA SISWA KELAS VII MTs

NEGERI WONOSEGORO TAHUN PELAJARAN

  

2017/2018

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat Guna

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

  

Oleh :

ARIS MUNANDAR

111-13-249

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

  

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2017

  

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKIDAH AKHLAK MATERI

AKHLAK TERPUJI MELALUI METODE JIGSAW PADA SISWA KELAS

  

VII MTs NEGERI WONOSEGORO TAHUN PELAJARAN 2017/2018

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

  

Oleh :

ARIS MUNANDAR

111-13-249

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

  

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2017

  

MOTTO

  MENJADI LEBIH BAIK, BERGUNA BAGI MASYARAKAT, MENSEJAHTERAKAN MASYARAKAT, MENJADI PANUTAN MASYARAKAT.

  

PERSEMBAHAN

  Kupersembahkan karya sederhana ini kepada orang-orang yang telah membantu mewujudkan harapanku:

  1. Kedua orangtuaku. Bapak Sururum dan Ibu Siti Sofiatun. yang selalu berdoa kepada Allah, untuk menempuh pendidikan, berbakti kepada masyarakat, agar ku selalu berbuat kebaikan dan mempertimbangkan segala suatu hal.

  2. Dan untuk kedua kakak tercinta saya, Achmad Nasir, Ani Maskanah.

  3. Dan teman-teman satu angkatan FTIK 2013 yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu. Dari teman-teman saya bisa merasakan betapa indahnya perbedaan. Seperti mas Tsani Rizqi Huda, Khoirul Mujahidin, Miftahul Huda, Annilta Manzillah, Andrea Odi Herawan, Jakfar Abdullah, Khoirul Umam, Tejo Susilo, Arsyat Bagus Saputra, Arip Putro Lajer, Nabila Maulida, Vina, DKK. Yang selalu menemani perjalananku.

  4. Segenap dosen dan karyawan IAIN salatiga yang saya hormati. Ibu siti Sukhayati selaku kajur FTIK, Bapak Suwardi.M.PD. selaku dekan Iain salatiga. Bapak Imam Sutomo selaku Dosen Pembimbing akademik.

  Terimakasih, yang telah memberikan ilmu, ibu dan bapakdosen yang saya hormati, untuk segala ilmunya.

  5. Dan untuk saudaraku alumni (MAN KARANGGEDE) ana cahyanti, edi, risa, anis, tri heri, romadon, sukirman, desi, almar, ika, darojah,dikin.. dan biarkan air itu mengalir, menemukan tempat persinggahan sendiri-sendiri, memberikan kehidupan, bagi yang lain.

  6. Dan teman-teman saya PPL Mts Tarqiyatul Himmah. Alip, khusnul, muklis, Anggun Safitri(PAI), Dian(PAI), Slamet Musyarofah.

  

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb.

  Dengan menyebut nama Allah Yang Maha pengasih Lagi Maha penyayang. Segala puji dan syukur senantiasa penulis hanturkan kepada Allah SWT.Atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Rasullah SAW, Keluarga, sahabat, serta para pengikut setianya.

  Skripsi ini dibuat untuk memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana dalam bidang Ilmu Tarbiyah Institut Aga ma Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Dengsn selesainya skripsi ini penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada:

  1. Bapak Dr.H Rahmat Hariyadi,M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.

  2. Bapak Suwardi,M.Pd. selaku Dekan FTIK.

  3. Ibu Siti Rukhayati,M.Pd selaku ketua jurusan PAI.

  4. Bapak Imam Mas Arum, M.Pd. selaku dosen pembimbing akademik.

  5. Ibu Dra. Lilik Sriyanti, M.Si. selaku dosen pembimbing skripsi yang telah dengan iklas mencurahkan pikiran dan tenaganya serta mengorbankan waktunya dalam upaya membimbing penulis skripsi ini.

  6. Bapak Ibu Dosen serta karyawan IAIN Salatiga yang telah banyak membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

  7. Bapak Drs. Joko Susanto, M.Pd. selaku kepala sekolah MTS Negeri Wonosegro yang telah memberikan dukungan dan kesempatan menulis.

  8. Ibu Siti FatimahM.Pd. selaku guru PAI kelas VII Mts Negero Wonosegoro yang telah banyak membantu dan membimbin penulis.

  9. Karyawan perpustakaan IAIN Salatiga yang telah menyediakan fasilitasnya.

  Kepada mereka semua penulis tidak dapat memberikan balasan apapun.Hanya ucapan kata terima kasih yang bisa penulis sampaikan, semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat-nya kepada semua pihak yang telah membantu pen ulis.‟

  Penulis berharap apabila dalam penulisan dan penyusunan skripsi ini kurang memenuhi syarat, pembaca hendaknya memberikan saran maupun kritika yang membangun kearah perbaikan dan penyempurnaan. Semoga hasil penelitin ini bermanfaat bagi penulis khus unya dan pembaca pada umumnya.Amin. Wassalamu‟alaikum Wr. Wb.

  

ABSTRAK

  Munandar, Aris. 2016. Peningkatan Prestasi Belajar Akidah Akhlak

  Materi Akhlak Terpuji Melalui Metode Jigsaw pada siswa kelas

  VII MTs Negeri Wonosegoro Tahun Pelajaran 2017/2018 . Skripsi. Fakultas Tarbiyah & Ilmu Keguruan.

  Jurusan Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing : Lilik Sriyanti

  Kata Kunci : Prestasi Belajar, Akidah Akhlak, dan Metode Jigsaw

  Tujuan penelitian yang hendak diperoleh adalah untuk mengetahui penerapan metode Jigsaw dapat meningkatkan prestasi belajar Akidah Akhlak Materi Akhlak Terpuji pada peserta didik kleas VII MTs Negeri Wonosegoro Tahun Pelajaran 2017/2018.

  Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas, penelitian ini dilakukan dalam III siklus dan pada tiap siklus terdiri atas empat langkah kegiatan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan metode

  

Jigsaw dalam pelajaran Pendidikan Agama Islam mampu meningkatkan prestasi

  belajar Akidah Akhlak Materi Akhlak Terpuji. Hasil yang diperoleh sebelum menggunakan metode Jigsaw hanya 10 peserta didik yang tuntas atau 30,22% dan setelah menggunakan metode Jigsaw dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dalam akhlak terpuji pada siklus I peserta didik yang mencapai nilai KKM menjadi 16 peserta didik atau 60,22%, meningkat 8 peserta didik atau 30,22% dari kondisi awal. Kemudian pada siklus II peserta didik yang menapai nilai KKM menjadi 25 peserta didik atau 92,22% > 85 % penelitian tindakan kelas ini dinyatakan berhasil .Sehingga dari data tersebut penulis menyimpulkan bahwa metode Jigsaw dapat meningkatkan prestasi belajar Akidah Akhlak Materi Akhlak Terpuji pada pembelajaran pendidikan agama Islam.

  DAFTAR ISI 1. HALAMAN JUDUL ......................................................................................i 2. PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................... Error! Bookmark not defined.

  3. PENGESAHAN .................................................. Error! Bookmark not defined.

  4. PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ............. Error! Bookmark not defined.

  5. 10.

  

  

  

  

  

  

  

  

   11.

   BAB

  

  2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ................................ 14

  

  

  

  

  

  

  

  

   12.

   BAB

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Akidah adalah keyakinan atau kepercayaan yang berada di dalam hati,

  sedangkan akhlak adalah tingkah laku,perbuatan atau sikap yang direalisasikan dengan perbuatan atau tindakan nyata yang disadari diri sendiri. Dengan kata lain Akidah Akhlak adalah sikap percaya, yang dimaksud di sini adalah sikap(akhlak) percaya kepada allah,rasulullah, ibu bapak dan guru. Iman kepada yang gaib dan kepada allah, imam kepada malaikat, iman kepada mahluk gaib. Dan termasuk sikap percaya dengan akhlak terpuji bagi diri sendiri.

  Sikap terpuji bagi diri sendiri ialah sabar, iklas, santun, ramah dan hemat. Dalam mata pelajaran Akidah Akhlak berisikan materi tentang cara bersikap atau berhubungan dengan Allah dan sikap berhubungan dengan sesama manusia. Untuk menyiapkan peserta didik supaya memahami, mengenal, melakukanya dalam kehidupan sehari-hari sebagai dasar pandangan hidupnya.

  Sering kita jumpai pada anak siswa Madrasah Tsanawiyah yang kurang mempunyai akhlak terpuji, hal ini dimungkinkan kurangnya penerapan metode yang tepat dalam pembelajaran Akidah Akhlak yang mengajarkan kepercayaan dan sikap. Masalah yang mendasar pada penelitian iniadalah banyak murid atau siswa SMP/MTs yang mempunyai nilai bagus dalam mata pelajaran Akidah Akhlak di dalam kelas. Tetapi, dalam kehidupan sehari-hari kurang merealisasikan apa yang didapatkan dalam sekolah itu. Itu juga disadari karena peserta didik berasal dari latar belakang keluarga yang berbeda-beda.

  Proses pembelajaran yang dilakukan oleh banyak tenaga pendidik atau guru saat ini cenderung pada pencapaian target materi kurikulum, lebih mementingkan pada pemahaman konsep penghafalan bukan pada pemahaman. Hal ini dapat dilihat dalam proses pembelajaran di kelas yang di dominasi oleh guru. Dalam penyampaian materi ajar guru menggunakan metode ceramah, sedangkan siswa hanya duduk, mencatat, dan mendengarkan apa yang disampaikan, sehingga sedikit peluang siswa untuk bertanya. Dengan demikian siswa menjadi pasif dan pembelajaran tidak kondusif.

  Upaya peningkatan prestasi belajar siswa tidak terlepas dari berbagai faktor yang mempengaruhinya. Dalam hal ini, diperlukan guru kreatif yang dapat membuat pembelajaran menjadi lebih menarik dan di sukai oleh peserta didik. Suasana kelas perlu direncanakan dan dibangun sedemikian rupa dengan menggunakan model pembelajaran yang tepat agar siswa dapat memperoleh kesempatan untuk berinterkasi satu sama lain sehingga pada giliranya dapat diperoleh prestasi belajar yang optimal.

  Berdasarkan hal tersebut, peneliti akan memperbaiki pembelajaran melalui PTK agar siswa aktif dan mudah memahami materi dalam proses pembelajaran. Untuk mengidentifikasi permasalahan dari pembelajaran yang dilaksanakan, peneliti meminta bantua n supervisor dan teman sejawat. Melalui diskusi dengan supervisor dan teman sejawat terungkap beberapa masalah yang terjadi dalam pembelajaran, yaitu:

  1. Siswa pasif mengikuti pelajaran.

  2. Rendahnya tingkat penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran.

  3. Siswa tidak mau bertanya.

  4. Siswa kurang minat mengikuti pelajaran.

  Proses pembelajaran yang dilakukan oleh banyak tenaga pendidik saat ini cenderung pada pencapaian target materi kurikulum, lebih mementingkan pada penghafalan konsep bukan pada pemahaman.

  Proses pembelajaran dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menuntut adanya partisipasi aktif dari siswa. Jadi, kegiatan belajar berpusat pada siswa, guru sebagai motivator dan fasilitator di dalamnya agar suasana kelas lebih hidup.

  Pembelajaran Cooperative terutama teknik Jigsaw dianggap cocok diterapkan dalam pendidikan di Indonesia karena sesuai dengan budaya bangsa Indonesia yang menjunjung nilai gotong royong. Berdasarkan permasalahan diatas diperlukan upaya peningkatan pemahaman siswa dalam materi Akidah Akhlak. Maka penulis mengadakan penelitian tindakan kelas pada mata pelajaran Akidah Akhlak dengan menekankan pada peningkatan pemahaman siswa MTs dengan menggunakan strategi Jigsaw. Pemilihan strategi tersebut dengan pertimbangan bahwa strategi Jigsaw dianggap cocok diterapkan dalam pendidikan di Indonesia karena sesuai dengan budaya bangsa Indonesia yang menjunjung tinggi nilai gotong royong. Dengan strategi Jigsaw diharapkan dapat meningkatkan keaktifan siswa, proses belajar mengajar lebih menarik, tujuan pembelajaran mudah tercapai dan memperoleh hasil yang maksimal.

  Berdasarkan utaian di atas maka penulis tertarik untuk mengangkat judul penelitian “ PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR AKIDAH AKHLAK MATERI MELALUI METODE JIGSAW PADA SISWA KELAS

  VII MTs NEGERI WONOSEGORO TAHUN PELAJARAN 2017/2018.” B.

   Rumusan Masalah

  Berdasarkan later belakang yang Sudan di kemukakan di atas, maka peneliti menarik beberapa kesimpulan yaitu: Apakah metode Jigsaw dapat meningkatkan prestasi belajar Akidah

  Akhlak pada siswa kelas VII MTs Negeri Wonosegoro Tahun Pelajaran 2017/2018?.

C. Tujuan Penelitian

  Berdasarkan rumusan masalah di atas , peneliti ini mempunyai tujuan: Untuk mengetahui apakah metode Jigsaw dapat meningkatkan prestasi belajar Akidah Akhlakpada peserta didik kelas VII MTs Negeri Wonosegoro

  Tahun Pelajaran 2017/2018.

D. Hipotesis Penelitian dan Indikasi Keberhasilan 1. Hipotesis Penelitian

  Hipotesis yang diajukan dalam penelitian tindakan kelas ini yaitu melalui penggunaan metode Jigsaw dapat meningkatkan prestasi belajar Akidah Akhlak pada siswa kelas VII MTs Negeri Wonosegoro Tahun Pelajaran 2017/2018.

2. Indikasi Keberhasilan

  Penelitian tindakan kelas ini dinyatakan berhasil apabila hasil evaluasi pembelajaran para siswa diperoleh KKM kelas (dari total siswa) minimal 85%.

E. Manfaat Penelitian

  Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun secara praktis.

  1. Manfaat Teoritis a.

  Memberi sumbangan pemikiran bagi dunia pendidikan, khususnya berkaitan dengan masalah metode mengajar.

  b.

  Sebagai pertimbangan penelitian yang sejenis dimasa yang akan datang.

  2. Manfaat Praktis a.

  Baik orang tua peserta didik sebagai bahan masukan untuk lebih membimbing anak belajar Akidah Akhlak.

  b.

  Bagi para guru sebagai pertimbangan tentang pentingnya mengupayakan metode mengajar yang baik agar tercapai ketuntasan belajar pada peserta didik secara optimal.

F. Definisi Operasi 1. Prestasi Belajar

  Dalam melakukan belajar, untuk dapat mengetahui sejauh mana proses belajar megajar itu berhasil dilaksanakan, maka harus diadakan suatu evaluasi baik secara tertulis maupun praktek. Dari evaluasi tersebut akan menghasilkan nilai yang sering dikenal dengan istilah prestasi belajar.

  Prestasi belajar terdiri dari dua gabungan kata, yaitu prestasi dan belajar. Adapun pengertian prestasi adalah merupakan bukti keberhasilan usaha yang dapat dicapai. Sedangkan belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan(Slameto, 1984:8).

  Prestasi belajar adalah suatu usaha yang dilakukan guna memperoleh hasil dari proses pembelajaran, yang dilakukan seseorang dalam kehidupanya sehari-hari dari ia bangun tidur sampai tidur kembali selama interaksinya dengan lingkunganya. Yang pada intinya prestasi belajar itu adalah hasil dari proses belajar itu sendiri.

  2. Akidah Akhlak

  Mata pelajaran Akidah Akhlak di MTs Negeri Wonosegoro merupakan salah satu mata pelajaran Akidah Akhlak yang mempelajari tentang imam kepada hari akhir dan alam gaib yang berhubungan dengan hari akhir, akhlak terpuji bagi diri sendiri,akhlak bertetangga, keteladanan sahabat umar bin khattab RA, imam kepada qadha dan qodar, akhlak pergaulan remaja, adab Islam terhadap lingkungan, keteladanan sahabat Usman bin „Affan dan Ali binAbi Thalib(buku paket Akidah Akhlak Kelas 9 Kurikulum 2013).

  3. Metode Jigsaw

  Pembelajaran Cooperative tipe Jigsaw adalah suatu tipe pembelajaran kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu mengajar materi tersebut kepada anggota lain dalam kelompok.

  Pembelajaran Cooperative tipe Jigsaw adalah suatu tipe pembelajaran Cooperative yang terdiri dari beberapa orang dalam satu kelompok yang bertugas atas penguasaan sebuah materi dan mampu memberikan bahan mengajar tersebut kepada orang lain dalam kelompok.

G. Metode Penelitian 1. Rancangan Penelitian

  Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas , yang dilaksanakan dalam tiga siklus. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK). Menurut muklis, PTK adalah suatu bentuk kajian yang bersifat sistematis reflektif oleh pelaku tindakan untuk memperbaiki kondisi pembelajaran yang dilakukan (Muklis,2003;3).

  Penelitian tindakan kelas bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan praktik pembelajaran secara berkesinambungan yang pada dasarnya “melekat” menghasilkan misi professional kependidikan yang diemban oleh guru (Wartono, 2004;62).

  Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih, yaitu penelitian tindakan, maka penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kemmis dan Taggart (Hamalik, 2003;6), yaitu berbentuk spiral dari siklus satu kesiklus ke siklus yang berikutnya. Setiap siklus meliputi planning (rencana), action ( tindakan) ,observasi(pengamatan), dan

  reflection (refleksi). Langkah pada siklus berikutnya adalah perencanaan

  yang sudah direvisi,tindakan,pengamatan, dan refleksi.Sebelum masuk pada siklus 1 dilakukan tindakan pendahuluan yang berupa identifikasi permasalahan.

  2. Subjek Penelitian

  Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan di kelas VII MTs Negeri Wonosegoro dengan jumlah siswa sebanyak 35 orang anak pada semester 2 Tahun pelajaran 2017/2018.

  3. Langkah-Langkah Penelitian

  Langkah-langkah dalam penelitian tindakan kelas dimulai dari perencanaan berdasarkan analisis awal, kemudian pelaksanaan pembelajaran diikuti dengan tindakan observasi atau pengamatan dan diakhiri dengan kegiatan refleksi. Dari kegiatan refleksi tersebut diketahui apakah sudah mencapai ketuntasan atau belum.

  Siklus spiral dari tahap-tahap penelitian tindakan kelas dapat dilihat pada gambar berikut:

  Putaran 1 Fefleksi Rencana awal/Rancangan

  Observasi/Tindakan Putaran 2 Refleksi Rencana yang direvisi

  Observasi/Tindakan Putaran 3 refleksi Rencana yang direvisi Observasi/Tindakan

Gambar 1.1 Alur PTK (Arikunto, 2008:105)

  Penjelasan alur di atas adalah: a.

  Rancangan/rencana awal, sebelum mengadakan penelitian menyusun rumusan masalah, tujuan dan membuat rencana tindakan, termasuk di dalamnya instrument penelitian dan perangkat pembelajaran.

  b.

  Kegiatan dan pengamatan, meliputi tindakan yang dilakukan oleh peneliti sebagai upaya membangun pemahaman konsep siswa serta mengamati hasil atau dampak dari diterapkan metode pembelajaran, pengajaran terarah melalui kegiatan memahami secara utuh, memahami lebih jauh dan memahami secara mendalam sebagaimana tuntutan metode Jigsaw.

  c.

  Refleksi, peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan yang diisi oleh pengamat. d.

  Rancangan/rencana yang direvisi, berdasarkan hasil refleksi dari pengamat membuat rancangan yang direvisi untuk dilaksanakan pada siklus berikutnya.

  Observasi dibagi menjadi tiga putaran, dimana masing- masing putaran dikenai perlakuan yang sama (alur kegiatan yang sama) dan membahas satu sub pokok bahasan yang diakhiri dengan tes formatif masing-masing putaran. Dibuat dalam tiga putaran dimaksudkan untuk memperbaiki sistem pengajaran yang telah dilaksanakan.

  Secara rinci prosedur penelitian tindakan kelas ini meliputi : (1) perencanaan,(2) pelaksanaan tinda kan,(3) Observasi,(4) Refleksi dalam setiap siklus. Secara rinci prosedur penelitian tindakan ini dapat dijabarkan dalam uraian berikut : a.

  Perencanaan Kegiatan ini meliputi:

  1) Peneliti menentukan alternative peningkatan kemampuan belajar Akhlak Akhlak melalui metode Jigsaw.

  2) Peneliti membuat perencanaan yang mengacu kepada pembelajaran Akidah Akhlak dengan meminta masukan pada guru lain atau sumber yang ada.

  3) Peneliti melakukan simulasi mengembangkan pembelajaran melalui metode Jigsaw.

  b.

  Pelaksanaan tindakan Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah melaksanakan kegiatan pembelajaran sebagaimana yang telah direncanakan.

  c.

  Observasi Dalam tahap ini dilakukan observasi terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan. Selain observasi oleh peneliti sendiri, peneliti juga meminta rekan guru yang lain untuk mengobservasi selama peneliti terlihat dalam pembelajaran. Hal ini selain karena peneliti tidak memungkinkan melakukan sendiri, juga untuk menjaga obyektifitas.

  d.

  Refleksi Data-data yang diperoleh melalui observasi dikumpulkan dan dianalisis dalam tahap ini. Berdasarkan hasil observasi tersebut , guru dapat merefleksi diri tentang kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan( Suhardjono, 2014:80).

  Berdasarkan hasil refleksi ini akan dapat diketau kelemahan kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru sehingga dapat digunakan untuk menentukan tindakan kelas pada siklus berikutnya. Penelitian ini akan dilaksanakan tiga siklus., sehingga pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini benar-benar akan memberikan hasil yang baik pada peningkatan kemampuan belajar Akhlak Akhlak dengan melalui metode Jigsaw.

4. Istrumen Penelitian

  Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaan lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematika sehingga lebih mudah diolah.

  Didalam penelitian data memiliki kedudukan yang paling tinggi, karena data merupakan penggambaran variabel yang teliti dan berfungsi sebagai alat pembuktian hipotesis. Benar tidaknya data, tergantung dari baik tidaknya instrumen pengumpulan data.

  Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian untuk memperoleh data adalah berupa lembar pengamatan, naskah angket dan lembar soal tes tertulis, naskah soal tes tertulis dalam bentuk uraian sejumlah 10 soal.

  Proses Nilai Tes : Jumlah Nilai yang Diperoleh X 100% Jumlah Nilai Total

5. Pengumpulan Data

  Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan datapada penelitian ini adalah sebagai berikut: a.

  Observasi Observasi adalah proses pengambilan data dalam penelitian dimana peneliti atau pengamat melihat situasi penelitian. Teknik ini digunakan untuk mengamati dari dekat dalam upaya mencari dan menggali data melalui pengamatan secara langsung dan mendalam terhadap subjek dan objek penelitian . Teknik ini digunakan oleh peneliti untuk mengetahui proses belajar peserta didik saat pembelajaran dengan diterapkanya metode Jigsaw.

  b.

  Wawancara Wawancara adalah teknik penelitian yang menggunakan teknik

  Tanya jawab antara peneliti dengan objek yang diteliti sebelum melaksanakan wawancara peneliti menyiapkan instrument wawancara yang disebut pedoman wawancara (interview guide) pedoman ini berisi sejumlah pertanyaan atau pernyataan yang diminta untuk dijawab oleh responden: murid dan guru untuk mendapatkan data.

  c.

  Dokumentasi Dokumentasi merupakan bahan tertulis atau benda dengan suatu peristiwa atau aktivitas tertentu. Dokumen-dokumen yang dihimpun dipilih yang sesuai dengan tujuan dan fo kus masalah (Sukmadina, 2012;2222). Digunakan untuk penguat data misalnya gambaran umum MTs Negeri Wonosegoro, sejarah berdirinya, struktur organisasi , kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh sekolah sarana maupun fasilitas yang dimiliki , dan lain-lain.

6. Analisis Data

  Analisis data adalah usaha (proses) memilih,memilah,mengelola dan membuang data untuk menjawab permasalahan pokok (Basrowi dan Suwardi, 2008;131).

  Penulis menganalisis data dengan menyusun dan mengolah data yang terkumpul dari catatan observasi dengan melakukan analisis peningkatan hasil belajar dalam aspek kognitif ,afektif, dan psikomotor dimana dalam ranah kognitif peningkatan di ukur dahulu dengan persentase peningkatan antara pre test dan post test kondisi awal, kemudian dibandingkan dengan presentase peningkatan pada siklus I dan siklus II. Pada ranah afektif dan psikomotor jugadi hitung peningkatanya dari awal sampai akhir dan disesuaikan dengan KKM.

  Pelaksanaan analisis dilakukan secara terus menerus pada saat penelitian sehingga pembuatan laporan penelitian akan menghasilkan suatu kesimpulan

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Prestasi Belajar 1. Pengertian Prestasi Belajar Sebelum membicarakan pengertian prestasi belajar, terlebih dahulu

  akan dikemukakan apa yang dimaksud dengan belajar. Para pakar pendidikan mengemukakan pengertian yang berbeda antara satu dengan yang lainya, namun demikian selalu mengacu pada prinsip yang sama, setiap orang yang melakukan proses belajar akan mengalami perubahan dalam dirinya.

  Belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan dalam tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkunganya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan-perubahan tersebut akan dinyatakan dalam seluruh aspek tingkah laku. Jadi, belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yag baru secara keseluruhan. Sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan ( Slameto.1984:2).

  Kemampuan intelektual siswa sangat menentukan keberhasilan dalam memperoleh prestasi. Untuk mengetahui berhasil tidaknya seseorang dalam belajar maka perlu dilakukan evaluasi, tujuanya untuk mengetahui prestasi yang diperoleh siswa setelah proses belajar mengajar berlangsung.

  Adapun prestasi dapat diartikan hasil yang diperoleh karena adanya aktivitas belajar yang telah dilakukan, namun banyak orang yang beranggapan bahwa yang dimaksud dengan belajar adalah mencari ilmu. Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan prestasi belajar merupakan hasil dari proses belajar.

  

12

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

  Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar secara garis besar ada dua, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor yang ada dalamdiri individu yang sedang belajar, sedangkan faktor ektern adalah faktor yang ada di luar individu (Slameto.1984:56).

  a.

  Faktor Intern Di dalam membicarakan faktor intern ini, penulis akan membahasnya menjadi tiga macam fator, yaitu:

  1) Faktor Jasmaniyah

  a) Faktor Kesehatan

  Sehat berarti dalam keadaan baik segenap badan beserta bagian-bagian bebas dari penyakit.Kesehatan adalah keadaan atau hal sehat.Kesehatan seseorang berpengaruh terhadap belajarnya.

  Proses belajar seseorang akan terganggu jika kesehatan seseorang terganggu.(Slameto,1984:56). Agar seseorang dapat belajar dengan baik haruslah mengusahakan kesehatan badannya tetap terjamin dengan cara selalu mengindahkan ketentuan- ketentuan tentang bekerja,tidur,makan,olah raga dan rekreasi.

  b) Cacat Tubuh

  Cacat tubuh adalah sesuatu yang menyebabkan kurang baik atau sempurna mengenai badan/tubuh.Keadaan cacat tubuh juga mempengaruhi belajar siswa. Siswa yang mempunyai cacat akan mengalami beberapa gangguan dalam belajar. Hendaknya siswa tersebut belajar dilembaga khusus atau diberikan alat bantu belajar untuk mengaruhi atau menghilangkan pengaruh cacatnya tersebut.

  2) Faktor Psikolog

  a) Intelegensi: J.P Chap membedakan intelegensi menjadi tiga hal:

  

13

  (1) He ability to meet and adapt to novel situations quickly and effectively. (2) He ability to utilize abstract concepts effectively. (3) He ability to grasp relationships and to learn quickly.

  Intelegensi pada umumnya dapat diartikan sebagai kemampuan psiko-fisik untuk mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara yang tepat(reber.1988) Jadi, intelegensi sebenarnya bukan soal kualitas otak saja, melainkan kualitas organ-organ tubuh lainya. Akan tetapi, memang diakui peran otak dalam hubungan dengan intelegensi manusia lebih menonjol dari pada peran organ-organ tubuh lainya, lantaran otak merupakan “menara pengontrol” hampir seluruh aktivitas manusia(syah,1995:134).

  Intelegensi mempunyai pengaruh yang besar terhadap proses belajar. Dalam menghadapi situasi yang sama, siswa yang mempunyai tingkat intelegensi tinggi akan lebih berhasil dari yang mempunyai tingkat intelegensi lebih rendah.

  b) Perhatian

  Perhatian menurut Ghazali adalah keaktivan jiwa yang dipertinggi, jiwa itupun semata-mata tertuju kepada suatu objek(benda) atau sekumpulan objek. Siswa harus memilik perhatian terhadap objek yang dipelajari untuk menjamin mutu belajar. Jika bahan ajar tidak menjadi pusat perhatian siswa. Maka timbullah kebosanan yang dimana siswa tidak lagi suka belajar. Agar siswa dapat belajar dengan baik, maka bahan ajar harus diusahakan agar selalu menarik. c) Minat

  Minat adalah kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu.( Syah.1995:136). Kegiatan yang diminati seseorang.Diperhatikan terus-menerus yang disertai dengan rasa senang.

  Minat mempunyai pengaruh besar terhadap belajar, karena bila bahan belajar yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya, karena siswa tidak ada daya tarik baginya (Slameto,1984:59).

  d) Bakat

  Bakat adalah kemampuan untuk belajar. Kemampuan tersebut baru akan terealisasi menjadi kecakapan yang nyata setelah belajar atau berlatih. Bakat mempengaruhi belajar siswa, karena apabila bahan yang dipelajari sesuai dengan bakatnya, maka hasil belajarnya lebih baik karena ia senang belajar.

  e) Motivasi

  Motivasi berhubungan erat dengan tujuan yang akan dicapai. Di dalam menentukan tujuan itu dapat disadari atau tidak, akan tetap untuk mencapai tujuan itu perlu berbuat, sedangkan yang menjadi penyebab berbuat adalah motivasi itu sendiri sebagai daya penggerak/pendorong.

  Dalam proses belajar haruslah diperhatikan apa yang dapat mendorong siswa agar belajar dengan baik atau padanya mempunyai motif untuk berpikir dan memusatkan perhatian, merencanakan dan melaksanakan kegiatan yang berhubungan/menunjang belajar. f) Kematangan

  Kematangan adalah suatutingkat/fase dalam pertumbuhan seseorang, di mana alat-alat tubuhnya sudah siap untuk melaksanakan kecakapan baru.

  g) Kesiapan

  Kesiapan atau readinees menurut James Drever adalah:

  preparedness torespond or react (kesediaan memberi respon atau

  reaksi). Kesedian itu timbul dari dalam diri seseorang dan juga berhubungan dengan kematangan, karena kematangan berarti kesiapan untuk melaksanakan kecakapan. 3)

  Faktor Kelelahan Kelelahan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:

  a) Kelelahan Jasmani : kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglainya tubu dan timbul kecenderungan untuk membaringkan tubuh.

  b) Kelelahan Rohani : kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya kelesuan dan kebosanan, sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu hilang.

  Dari uraian di atas dapatlah dimengerti bahwa kelelahan itu mempengaruhi belajar.Agar siswa dapat belajar dengan baik haruslah menghindari jangan sampai terjadi kelelahan dalam belajarnya.

  b.

  Faktor Ektern Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang terdapat di luar diri individu. Dalam proses belajar disekolah, faktor eksternal berarti faktor-faktor yang berada di luar diri siswa (Siyanti Dkk,2009:24).

  1) Faktor Keluarga

  a) Cara Orang Tua Mendidik

  Keluarga adalah lembaga pendidikan yang utama dan pertama. Keluarga yang sehat besar artinya untuk pendidikan dalam ukuran kecil, tetapi bersifat menentukan untuk pendidikan dalam ukuran besar yaitu pendidikan bangsa,negara, dan dunia, cara orang tua mendidik anak- anaknya akan berpengaruh terhadap belajarnya.

  Mendidik anak dengan cara memanjakanya adalah cara mendidik yang tidak baik. Mendidik anak dengan cara memperlakukanya terlalu keras, memaksa dan mengejar- ngejar anaknya untuk belajar, adalah cara mendidik yang juga salah.

  Disinilah bimbingan dan penyuluhan memegang peranan yang penting.Anak/siswa yang mengalami kesukaran-kesukaran di atas dapat ditolong dengan memberikan bimbingan belajar yang sebaik-baiknya. Tentu saja keterlibatan orang tua akan sangat mempengaruhi keberhasilan bimbingan tersebut.

  b) Relasi Antar Anggota Keluarga

  Relasi antar anggota keluarga yang penting adalah relasi orang tua dengan anaknya.Demi kelancaran belajar serta keberhasilan anak, perlu diusahakan relasi yang baik di dalam keluarga anak tersebut.Hubungan yang baik adalah hubungan yang penuh pengertian dan kasih saying, disertai dengan bimbingan dan bila perlu hukuman- hukuman untuk menyukseskan belajar anak sendiri. c) Suasana Rumah

  Agar anak dapat belajar dengan baik perlulah diciptakan suasana rumah yang tenang dan tentram. Di dalam suasana rumah yang tenang dan tentram selain anak kerasan tinggal di rumah, anak juga dapat belajar dengan baik.

  d) Keadaan Ekonomi Keluarga

  Keadaan ekonomi keluarga hubungan erat dengan belajar anak.Anak yang sedang belajar selain harus terpenuhi kebutuhan pokoknya, juga membutuhkan fasilitas belajar, Fasilitas belajar itu hanya dapat dapat terpenuhi jika keluarga mempunyai cukup uang.

  e) Pengertian Orang Tua

  Anak belajar perlu dorong dan pengertian orang tua.Bila anak sedang belajar jangan diganggu dengan tugas- tugas di rumah.Kadang-kadang anak mengalami lemah semangat, orang tua wajib memberi pengertian dan mendorongya, membantu sedapat mungkin kesulitan yang dialami anak di sekolah.Kalau perlu menghubungi guru anaknya, untuk mengetahui perkembangannya.

  f) Latar Belakang Kebudayaan

  Tingkat pendidikan atau kebiasaan di dalam keluarga mempengaruhi sikap anak dalam belajar.Perlu kepada anak ditanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik, agar mendorong semangat anak untuk belajar.

  2) Faktor Sekolah

  a) Metode Mengajar

  Metode mengajar adalah suatu cara yang harus dilalui di dalam mengajar. Guru angkatan lama biasa mengajar dengan metode ceramah saja. Siswa menjadi bosan, mengantuk,pasif, dan hanya mencatat saja. Guru yang progresif berani mencoba metode-metode yang baru, yang dapat membantu meningkatkan kegiatan belajar mengajar, dan meningkatkan motivasi siswa untuk belajar. Agar siswa dapat belajar dengan baik, maka metode mengajar harus diusahakan yang setepat,efisien, dan efektif mungkin.

  b) Kurikulum

  Kurikulum diartikan sebagai sejumlah kegiatan yang diberikan kepada siswa.Kegiatan itu sebagia besar adalah menyiapkan bahan pelajaran.Kurikulum yang kurang baik berpengaruh tidak baik terhadap belajar.

  c) Relasi Guru dengan Siswa

  Proses belajar mengajar terjadi antara guru dengan siswa. Proses tersebut juga dipengaruhi oleh relasi yang ada dalam proses itu sendiri. Jadi cara belajar siswa juga dipengaruhi oleh relasinya dengan gurunya.

  Di dalam relasi yang baik, siswa akan menyukai gurunya, juga akan menyukai mata pelajaran yang diberikanya sehingga siswa berusaha mempelajari sebaik- baiknya. Hal tersebut juga terjadi sebalinya. Guru yang berinteraksi dengan siswa menyebabkan proses belajar mengajar kurang lancar. Yang menyebabkan siswa kurang berpartisipasi aktif dalam belajar. d) Relasi Siswa dengan Siswa

  Guru yang kurang mendekati siswa dan kurang bijaksana, tidak akan melihat bahwa di dalam kelas ada group yang saling bersaing secara tidak sehat. Jiwa kelas tidak terbina, bahkan hubungan masing-masing individu tidak tampak. Menciptakan relasi yang baik sangat diperlukan untuk memberikan pengaruh yang positif terhadap proses belajar mengajar.

  e) Disiplin Sekolah

  Kedisiplinan sekolah berhubungan erat dengan kerajinan siswa dalam sekolah dan belajar.Kedisiplinan sekolah mencakup semua dalam sekolah itu, kedisiplinan guru dalam mengjar sesuai dengan peraturan yang ada, kedisiplinan staf tata Usaha dalam pengelolaan administrasi sekolah, kedisiplinan kepala sekolah dalam mengelola seluruh staf beserta siswa-siswinya.

  Apabila semua warga sekolah telah melaksanakan kedisiplinan sesuai dengan peraturan sekolah maka hal itu akan berpengaruh positif terhadap proses belajar mengajar, karena dengan hal itu maka siswa akan semakin disiplin dalam mengikuti pembelajaran.

  f) Alat Pelajaran

  Alat pelajaran berhubungan erat dengan cara belajar siswa, karena alat pelajaran yang dipakai oleh guru pada waktu mengajar dipakai pula oleh siswa untuk menerima bahan yang diajarkan. Alat pelajaran yang lengkap dan tepat akan memperlancar penerimaan bahan pelajaran yang diberikan kepada siswa.

  g) Waktu Sekolah

  Waktu sekolah ialah waktu terjadi proses belajar mengajar di sekolah, waktu itu dapat pagi hari, siang, sore/malam hari. Waktu sekolah juga mempengaruhi belajar siswa.

  h) Standar Pelajaran diatas Ukuran

  Guru berpendirian untuk mempertahankan wibawanya, perlu memberi pelajaran diatas standard. Akibatnya siswa merasa kurang mampu dan takut kepada guru.Bila banyak siswa yang tidak berhasil dalam mempelajari mata pelajaranya, guru semacam itu merasa senang. Tetapi berdasarkan teori belajar, yang mengingat perkembangan psikis dan kepribadian siswa yang berbeda- beda, hal tersebut tidak boleh terjadi. Guru dalam menentukan kepenguasaan materi harus sesuai dengan kemampuan siswa, yang penting tujuan yang telah dirumuskan dapat tercapai. 3)

  Faktor Masyarakat

  a) Kegiatan Siswa dalam Masyarakat

  Kegiatan siswa dalam masyarakat dapat menguntungkan terhadap perkembangan pribadinya.Tetapi jika siswa terlalu banyak ikut dalam kegiatan masyarakat dapat mengganggu kegiatan belajarnya apabila tidak dapat mengatur waktunya dengan baik.Memilih kegiatan yang dapat mendukung kegiatan belajar adalah hal yang sangat bijaksana.

  b) Media Massa

  Media massa mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap belajar siswa. Media massa yang positif akan memberi pengaruh positif terhadap belajar siswa, Media massa yang buruk juga akan berpengaruh buruk terhadap belajar siswa. c) Teman Bergaul

  Teman bergaul akan sangat berpengaruh kepada pribadi dan belajar siswa, teman bergaul yang baik akan berpengaruh yang baik terhadap belajar siswa, sedangkan teman yang tidak baik akan berpengaruh tidak baik terhadap belajar siswa. Pengawasan dan bimbingan terhadap pergaulan siswa sangat diperlukan untuk menjaga belajar siswa.

  d) Lingkungan dan Budaya Masyarakat

  Budaya yang berkembang di masyarakat juga berkembang terhadap belajar siswa. Siswa cenderung akan mengikuti budaya yang berkembang di masyarakat. Lingkungan yang baik akan berpengaruh positif terhadap belajar siswa sedangkan lingkungan yang buruk akan berpengaruh buruk terhadap belajar siswa. Mengawasi dan mengusahakan lingkungan yang baik sangat diperlukan untuk membantu belajar siswa.

B. Akidah Akhlak 1. Pengertian Akidah Akhlak

  Mata pelajara Akidah Akhlak di Madrasah Tsaawiyah merupakan salah satu mata pelajaran PAI yang mempelajari tentang melaui pemberia contoh-contoh perilaku da cara megamalkannya dalam kehidupan sehari- hari. Secara substansi mata pelajaran Akidah Akhlak memiliki kotribusi dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mempraktikkan al- ahlakul karimah dan adab islami dalam kehidupan sehari-hari sebagai manifestasi dari keimaan kepada Allah, malaikat-malaikatnya, Kitab- kitabnya, rasul-rasulnya, hari akhir, serta qada dan Qadar(Peraturan Menteri Agama republik Indonesia,2008: 20-21).

  2. Tujuan Mempelajari Akidah Akhlak

  Mata pelajaran Akidah Akhlak bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan peserta didik yang diwujudkan dalam akhlak yang terpuji, melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengamalan serta pengalaman peserta didik tentang akidah dan akhlak islami, sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang dan meningkat kualitas keimanan dan ketaqwaan kepada Alaah SWT. Serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta untuk dapat melanjutkan pada jentang pendidikan yang lebih tinggi( Departemen Agama Republik Indonesia, 2006:23).

  3. Ruang Lingkup

  Pelajaran Akidah Akhlak di Madrasah Tsanawiyah berisi bahan pelajaran yang dapat mengarah pada pencapaian kema mpuan dasar peserta didik untuk memahami rukun iman dengan sederhana serta pengamalan dan pembiasaan berakhlak Islam secara sederhana, untuk dapat dijadikan landasan perilaku dalam kehidupan sehari-hari serta sebagai bekal untuk jenjang pendidikan berikutnya. Ruang lingkup pelajaran Akidah Akhlak meliputi: a.

  Aspek Keimanan Aspek keimanan meliputi sub-sub aspek : Iman kepada Allah

  SWT,dengan alasan pembuktian yang sederhana, menyakini rukun iman kepada malaikat, menyakini iman kepada malaikat-malaikat Allah, menyakini rukun imam kepada kitab-kitabAllah, serta memahami rukun iman kepada rasul-rasul Allah, iman kepada hari akhir, imam kepada qada dan qadar Allah ( Departemen Agama Republik Indonesia 2006:24).

  b.

  Aspek Akhlak Aspek Akhlak yang meliputi : Akhlak dirumah, akhlak di

  Madrasah, akhlak diperjalanan, akhlak dalam keadaan bersin, menguap, dan meludah, akhlak dalam bergauk dengan orang yang lebih lemah, akhlak dalam membantu dan menerima tamu, perilaku akhlak peribadi/karakter pribadi yang terpuji meliputi : rajin ramah, pemaaf, jujur, lemah lembut. Berterima kasih dan dermawan. Akhlak dalam bicara, melafalkan dan membiasakan kalimat tyyiban, akhlak terhadap orang yang sakit, syukur nikmat. Perilaku akhlak/karakter pribadi yang terpuji meliputi : teliti, rendah hati, qanaah, persaudaraan dana persatuan, tanggung jawab, berani menegakkan kebenaran, taat kepada Allah dan menghindari akhlak tercela(Departemen Agama Republik Indonesia,2006:24).

  c.

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAT MATA PELAJARAN AKHLAK MELALUI METODE SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS II SEKOLAH DASAR NEGERI KALIKAYEN 02 KECAMATAN UNGARAN TIMUR KABUPATEN SEMARANG - Test Repository

0 0 77

KEPEDULIAN ORANG TUA PENGARUHNNYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AKIDAH AKHLAK KELAS V MI KETAPANG KEC.SUSUKAN KAB.SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010 - Test Repository

0 4 92

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PAI MATERI AKHLAK TERPUJI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN READING GUIDE PADA SISWA KELAS 4 DI SD NEGERI BALEAGUNG KEC. GRABAG KAB. MAGELANGTAHUN AJARAN 2014/2015 - Test Repository

0 0 102

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PAI MATERI AKHLAK TERCELA DENGANMETODE JIGSAW LEARNING PADA SISWA KELAS VIII C SEMESTER I SMP NEGERI 04 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20172018 SKRIPSI

1 2 112

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI KITAB-KITAB ALLAH MELALUI METODE JIGSAW PADA SISWA KELAS VIIIC SMPN 2 TUNTANG, KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2017/2018 - Test Repository

0 0 135

PENINGKATAN HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK MATERI ADAB BERBAKTI KEPADA ORANG TUA DAN GURU MELALUI METODE TEAM QUIZ PADA SISWA KELAS VIII MTs NEGERI JEKETRO TAHUN PELAJARAN 20162017

0 1 103

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK MATERI BERPERILAKU TERPUJI DENGAN METODE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV MADRASAH IBTIDAIYAH ASYSYAFI’IYAH JATIREJO KEC. SURUH KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 - Test Repository

0 0 94

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH MATERI PUASA MELALUI METODE THE POWER OF TWO PADA SISWA KELAS VIII MTs SUDIRMAN GETASAN TAHUN PELAJARAN 2017/2018 TAHUN PELAJARAN 2017/2018 - Test Repository

0 11 142

PENINGKATAN HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK MATERI IMAN KEPADA MALAIKAT ALLAH DENGAN METODE THINK PAIR SHARE PADA SISWA KELAS VII MTS MA’ARIF BAKALAN KALIKAJAR KABUPATEN WONOSOBO TAHUN PELAJARAN 2017/2018 - Test Repository

0 4 134

PENINGKATAN HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK MATERI AKHLAK TERCELA DENGAN METODE “NUMBERED HEADTOGETHER” PADA SISWA KELAS X1 MA AL IMAN DESA BULUS KECAMATAN GEBANG KABUPATEN PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2017/2018 - Test Repository

0 1 132