PENGARUH KECERDASAN SPIRITUAL, KEPERCAYAAN PADA ATASAN DAN KOMITMEN KARYAWAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN KOMITMEN KARYAWAN SEBAGAI VARIABEL MODERASI (STUDI KASUS KPw BANK INDONESIA SOLO) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
PENGARUH KECERDASAN SPIRITUAL,
KEPERCAYAAN PADA ATASAN DAN KOMITMEN
KARYAWAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN
KOMITMEN KARYAWAN SEBAGAI VARIABEL MODERASI
(STUDI KASUS KPw BANK INDONESIA SOLO)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.)
Disusun Oleh :
EKA WULANDARI
213-13-062
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH S1
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
PERSETUJUAN PEMBIMBING
PENGESAHAN
PERYATAAN KEASLIAN TULISAN
PERYATAAN BEBAS PLAGIAT
MOTTO
Setiap usaha tidak akan bernilai 0.Ikhtiar dan tawakal. Jalani prosesnya dan nikmati hasilnya.
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada:
1. Kedua orang tua saya (Siti Wartiyah dan Suharno) yang telah membimbing, mendidik, mencurahkan segala usaha dan doanya dengan ikhlas serta kasih sayang tanpa mengenal lelah demi masa depan penulis.
2. Untuk adikku Miftakhul Jannah yang menemaniku kesana-kemari dan menghiburku.
3. Untuk Wahyudi yang telah memberikan motivasi, perhatian, nasihatnya selama ini.
4. Untuk keluarga besar (Wiryo Suharjo dan Zainudin) terimakasih atas kasih sayangnya.
5. Untuk seseorang yang nantinya akan menjadi pendamping dalam hidupku.
6. Untuk sahabat-sahabat PS-S1 yang telah memberikan masukan serta motivasi.
7. Untuk keluarga besar KPw Bank Indonesia Solo yang telah mengizinkan penelitian serta magang di sana.
8. Untuk keluarga besar KSEI (Kelompok Studi Ekonomi Islam).
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr.wb.Alhamdulillahirobbil’alamin puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Kecerdasan Spiritual,
Kepercayaan pada Atasan, dan Komitmen Karyawan terhadap Kinerja Karyawan
dengan Komitmen Karyawan sebagai Variabel Moderasi (Studi Kasus KPw Bank
Indonesia Solo)” untuk memenuhi salah satu gelar Sarjana S1 Ekonomi di
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.Sholawat serta salam senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah membimbing kita dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang ini.
Penulis menyadari skripsi ini tidak akan selesai tanpa adanya dorongan, bantuan dan kerjasama dari pihak-pihak yang berperan dalam penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada: 1. Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Dr. Anton Bawono, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga.
3. Fetria Eka Yudiana, M.Si selaku Kaprodi Jurusan Perbankan Syariah IAIN Salatiga.
4. Dr. Ahmad Mifdlol M., Lc., M.SI. yang telah meluangkan waktunya untuk
5. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam dan seluruh sivitas akademik IAIN Salatiga.
6. Bapak, Ibu, adik yang selalu memberi motivasi serta doa restunya.
7. Sahabatku Wahyudi, Hany, Febri, Anggi, Mual, Tika, Aisyah, Hajir, Ludfi, Zain, dan Tulus yang senantiasa menyemangatiku.
8. Teman-teman seangkatan “2013” Perbankan Syari’ah S1 yang selama ini telah berjuang bersama-sama dalam suka maupun duka.
9. Bintari Nur Hayati dan Abror, yang telah membantu dalam proses pengajuan sampai dengan penyebaran kuesioner.
10. Keluarga besar Kantor Perwakian Bank Indonesia Solo.
11. Semua pihak yang telah membantu saya, yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kesalahan dan kekurangan. Oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca dan berbagai pihak yang sifatnya konstruktif demi kesempurnaan skripsi ini, atas perhatian dan masukan, saya ucapkan terimakasih.
Wasalamu’alaikum wr.wb.
Salatiga, 28 Juli 2017 Penulis
ABSTRAK
Wulandari, Eka. 2017. Pengaruh Kecerdasan Spiritual, Kepercayaan pada
Atasan, dan Komitmen Karyawan terhadap Kinerja Karyawan dengan Komitmen
Karyawan sebagai Variabel Moderasi (Studi Kasus KPw Bank Indonesia Solo).Dibimbing oleh Dr. Ahmad Mifdlol M., Lc., M.SI.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kecerdasan spiritual, kepercayaan pada atasan, dan komitmen karyawan terhadap kinerja karyawan dengan komitmen karyawan sebagai variabel moderasi (Studi Kasus KPw Bank Indonesia Solo). Pengumpulan data dilakukan dengan cara penyebaran kuesioner dan pengambilan pustaka. Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Alat analisa yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Objek yang digunakan adalah karyawan KPw Bank Indonesia Solo dengan jumlah sampel sebanyak 46 orang.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial variabel kecerdasan spiritual, dan komitmen karyawan tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Sedangkan kepercayaan pada atasan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Secara simultan kecerdasan spiritual, kepercayaan pada atasan, dan komitmen karyawan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Pada pengujian moderasi, komitmen karyawan memoderasi kepercayaan pada atasan terhadap kinerja karyawan.
Kata kunci: Kecerdasan Spiritual, Kepercayaan pada Atasan, Kinerja
Karyawan, Komitmen Karyawan.
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penelitian Sebelumnya .....................................................................2 ...............................................................................................
2 Sebelum dan Setelah Diinteraksikan ...................................
80 Tabel 4.15 Uji R
79 Tabel 4.14 Uji MRA ........................................................................................
78 Tabel 4.13 Langrange Multiplier (LM) ............................................................
77 Tabel 4.12 Uji Normalitas Kolmogorov Smirnov (K-S) .................................
75 Tabel 4.11 Uji Park ..........................................................................................
75 Tabel 4.10 Uji Multikolonieritas ......................................................................
73 Tabel 4.9 Korelasi Antar Variabel ...................................................................
72 Tabel 4.8 Uji R
16 Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel ..........................................................
70 Tabel 4.7 Uji F Test .............................................................................................
Test ............................................................................................
68 Tabel 4.6 Uji T
67 Tabel 4.5 Uji Validitas .....................................................................................
66 Tabel 4.4 Uji Reliabilitas .................................................................................
65 Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasar Lama Kerja ...............................
65 Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasar Jabatan ......................................
53 Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasar Jenis Kelamin ...........................
87
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Penelitian .......................................................................... 35Gambar 3.1 Indikator Kecerdasan ........................................................................ 48Gambar 3.2 Indikator Kepercayaan ..................................................................... 49Gambar 3.3 Indikator Komitmen ......................................................................... 51Gambar 3.4 Indikator Kinerja ............................................................................... 52Gambar 4.4.1 Struktur Organisasi KPw Bank Indonesia Solo ............................ 64BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kecerdasan spiritual dan kepercayaan terhadap kinerja karyawan
dengan komitmen karyawan merupakan satu kesatuan perangkat kerja untuk menuju Good Corporate Governance (GCG). Menurut Nurwahida (2012) dalam Sulaiman dkk. (2015: 113), sebagai sebuah konsep, Good Corporate
Governance (GCG) dapat digunakan untuk mengukur kinerja organisasi
tertentu dengan prinsip-prinsip yang mengarahkan dan mengendalikan organisasi agar mencapai keseimbangan antara kekuatan serta kewenangan dalam memberikan pertanggungjawabannya kepada para stakeholders.
Dalam rangka mewujudkan Good Corporate Governance (GCG) dan pemerintahan yang memiliki daya saing global diperlukan sumber daya insani yang mumpuni. Pada saat ini sangat dirasakan kompetisi yang ketat di dunia kerja sebagai dampak adanya resesi global. Maka organisasi memerlukan sumber daya manusia yang profesional dan memiliki integritas dalam bekerja (Kurniawan, 2016: 1).
Bank Indonesia dalam meningkatkan dan memelihara organisasi, serta sumber daya manusia, mempunyai misi menjunjung tinggi nilai-nilai strategis dan berbasis kinerja, serta melaksanakan tata kelola (governance) yang berkualitas dalam rangka melaksanakan tugas yang diamanatkan UU spiritual dan kepercayaan pada atasan sangat mempengaruhi kinerja karyawan dalam menjaga komitmen untuk menjalankan tugas sebagai karyawan (data diolah, 2017).
Menurut Zohar dan Marshal (2000) Spiritual intelligence atau kecerdasan spiritual merupakan kecerdasan tertinggi manusia. Kecerdasan spiritual memberikan manusia moral, kemampuan menyesuaikan diri berdasarkan pengalaman dan cinta serta kemampuan setara. Kecerdasan spiritual adalah tentang pendekatan holistik kehidupan: kegunaan, kesadaran diri, belas kasih, kreativitas, dan kemampuan berpikir.
Kecerdasan spiritual adalah kecerdasan untuk menghadapi dan memecahkan persoalan makna dan nilai bahwa tindakan dan jalan hidup seseorang lebih bermakna/bermanfaat dari pada yang lain (Zohar, 2001: 4). Hasil penelitian yang dilakukan Paisal dan Anggraini (2010) dengan judul
Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Spiritual terhadap Kinerja
Karyawan pada LBPP-LIA Palembang menyimpulkan bahwa kecerdasan
spiritual berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Karyawan yang kecerdasan spiritualnya tinggi dan didukung lingkungan kerja yang juga spiritual, secara positif menjadi lebih kreatif, memiliki kepuasan kerja yang tinggi, mampu bekerja dengan baik secara tim, dan memiliki komitmen yang tinggi terhadap organisasi.
Hasil penelitian Paisal dan Anggraini (2010) didukung oleh penelitian menyimpulkan bahwa kecerdasan spiritual berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Sedangkan penelitian yang dilakukan Trisnawati (2012), Pande (2013), dan Wullur (2014) menyimpulkan bahwa kecerdasan spiritual tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
Selain kecerdasan spiritual, hal lain yang mempengaruhi kinerja karyawan adalah kepercayaan bawahan pada atasan. Di lingkungan pegawai pemerintah, kepercayaan menjadi hal yang sangat penting, karena berimplikasi pada kinerja karyawan. Sementara kinerja karyawan dipengaruhi oleh banyak hal, seperti kepercayaan pada atasan.
Menurut Lau dan Lee (1999: 343) mendefinisikan kepercayaan sebagai kesediaan seseorang untuk menggantungkan dirinya pada pihak lain dengan risiko tertentu. Menurut Rich (1997) dalam Setyaningsih (2003: 13) pada saat bekerja atasan harus mendapatkan kepercayaan dari bawahan, karena kepercayaan pada atasan memberikan peran yang sangat penting terhadap kinerja bawahan meskipun atasan tersebut tidak membawahi secara langsung.
Menurut Nyhan (2000) dalam Setyaningsih (2003: 1), tanpa kepercayaan seorang atasan tidak akan bisa menyelesaikan tugas yang dibebankan kepadanya dengan baik. Kepercayaan merupakan inti dari setiap hubungan antar manusia, untuk mendapatkan kepercayaan tersebut, seorang atasan sebaiknya mempunyai integritas, kemampuan, konsistensi, kesetiaan, dan keterbukaan terhadap bawahannya.
dalam Peningkatan Kinerja SDM menyimpulkan bahwa kepercayaan
terhadap atasan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja SDM.Dengan adanya kepercayaan maka proses kinerja karyawan akan berjalan sesuai dengan visi dan misi institut. Kepercayaan pada atasan perlu ditempuh dengan cara peningkatan kompetensi pemimpin, keterbukaan pemimpin, kepedulian pemimpin dan pemimpin yang bisa diandalkan. Penelitian Wuryanti (2015) didukung oleh penelitian Setyaningsih (2003), Astuti (2005), Sriwidodo (2007), Situmorang (2013), Wahyuningsih (2013), dan Darmanto (2014) yang menyatakan bahwa kepercayaan berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
Selain kecerdasan spiritual dan kepercayaan pada atasan, ada faktor lain yang mempengaruhi kinerja karyawan yaitu komitmen karyawan. Karyawan yang berkomitmen rendah akan berdampak pada turnover, tingginya absensi, meningkatnya kelambatan kerja dan kurangnya intensitas untuk bertahan sebagai karyawan di organisasi tersebut, rendahnya kualitas kerja dan kurangnya loyalitas pada perusahaan (Nurandini, 2014: 3).
Menurut penelitian Prabowo (2015) yang berjudul Pengaruh Kepuasan
Kerja dan Komitmen Karyawan terhadap Kinerja Karyawan PT. Kusuma
Sendang Mekarjaya Sleman menyimpulkan bahwa komitmen karyawan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
Penelitian mengenai komitmen karyawan yang dilakukan Prabowo berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Berbeda dengan penelitian Murty dan Hudiwinarsih (2012) dan Ciptodihardjo (2013) menunjukkan hasil yang berlawanan yaitu bahwa komitmen karyawan tidak berpengaruh terhadap kinerja.
Berdasarkan pemaparan-pemaparan yang telah diuraikan di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh
Kecerdasan Spiritual, Kepercayaan pada Atasan, dan Komitmen Karyawan terhadap Kinerja Karyawan dengan Komitmen Karyawan sebagai Variabel Moderasi (Studi Kasus KPw Bank Indonesia Solo)”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah yang akan diteliti yaitu:
1. Apakah kecerdasan spiritual berpengaruh terhadap kinerja karyawan KPw Bank Indonesia Solo?
2. Apakah kepercayaan pada atasan berpengaruh terhadap kinerja karyawan KPw Bank Indonesia Solo?
3. Apakah komitmen karyawan berpengaruh terhadap kinerja karyawan KPw Bank Indonesia Solo?
4. Apakah komitmen karyawan memoderasi pengaruh kecerdasan spiritual terhadap kinerja karyawan KPw Bank Indonesia Solo?
5. Apakah komitmen karyawan memoderasi pengaruh kepercayaan pada
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengaruh kecerdasan spiritual terhadap kinerja karyawan KPw Bank Indonesia Solo.
2. Untuk mengetahui pengaruh kepercayaan pada atasan terhadap kinerja karyawan KPw Bank Indonesia Solo.
3. Untuk mengetahui pengaruh komitmen karyawan terhadap kinerja karyawan KPw Bank Indonesia Solo
4. Untuk mengetahui pengaruh kecerdasan spiritual yang dimoderasi komitmen karyawan terhadap kinerja karyawan KPw Bank Indonesia Solo
5. Untuk mengetahui pengaruh kepercayaan pada atasan yang dimoderasi komitmen karyawan terhadap kinerja karyawan KPw Bank Indonesia Solo
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti Sebagai bahan masukan untuk menambah serta memperluas pengetahuan penulis, khususnya mengenai ilmu manajemen sumber daya manusia yang berkaitan dengan kinerja karyawan.
2. Bagi Akademisi Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan inspirasi dan referensi dalam melakukan penelitian selanjutnya.
3. Bagi Praktisi Dapat dijadikan bahan pertimbangan perusahaan dalam mengambil keputusan mengenai faktor-faktor apa yang perlu diperhatikan agar kinerja karyawan bertambah baik, diantaranya dengan memahami kecerdasan spiritual dan memahami arti sebuah kepercayaan pada atasan.
E. SistematikaPenulisan
Sistematika penulisan ini berisi penjelasan tentang isi yang terkandung dari masing-masing bab secara singkat dari keseluruhan skripsi ini. Skripsi ini disajikan dengan sistematika sebagai berikut:
Bab I adalah pendahuluan. Bab ini berisi latar belakang masalah, yang menampilkan landasan pemikiran secara garis besar baik dalam teori maupun fakta yang ada, yang menjadi alasan dibuatnya penelitian ini. Perumusan masalah berisi mengenai pernyataan tentang keadaan, fenomena dan atau konsep yang memerlukan jawaban melalui penelitian. Tujuan dan kegunaan penelitian yang merupakan hal yang diharapkan dapat dicapai mengacu pada latar belakang masalah, perumusan masalah dan hipotesis yang diajukan. Pada bagian terakhir dari bab ini yaitu sistem penulisan, diuraikan mengenai ringkasan materi yang akan dibahas pada setiap bab yang ada dalam skripsi.
Bab II adalah kajian pustaka. Bab ini menguraikan tinjauan teori, yang berisi jabaran teori-teori dan menjadi dasar dalam perumusan hipotesis serta membantu dalam analisis hasil penelitian. Penelitian terdahulu merupakan disimpulkan dari tinjauan pustaka, serta merupakan jawaban sementara atau masalah penelitian.
Bab III adalah metode penelitian. Bab ini akan menguraikan variabel penelitian dan efisiensi operasional dimana skripsi terhadap variabel yang digunakan dalam penelitian akan dibahas sekaligus melakukan pendefinisian secara operasional. Penentuan sampel berisi mengenai masalah yang berkaitan dengan jumlah populasi, jumlah sampel yang diambil dan metode pengambilan jenis sampel dan sumber data mengenai gambaran tentang jenis data yang digunakan untuk variabel penelitian. Metode analisis data mengungkapkan bagaimana gambaran model analisis yang digunakan dalam penelitian.
Bab IV adalah analisis data dan pembahasan. Bab ini menjelaskan tentang deskripsi objek penelitian yang berisi penjelasan singkat objek yang digunakan dalam penelitian. Analisis data dan pembahasan hasil penelitian merupakan bentuk yang lebih sederhana yang mudah dibaca dan mudah di interpretasikan meliputi deskripsi objek penelitian, analisis penelitian, serta analisis data dan pembahasan. Hasil penelitian mengungkapkan interpretasi untuk memaknai implikasi penelitian.
Bab V adalah kesimpulan dan saran. Bab ini berisi kesimpulan dan saran.
BAB II LANDASAN TEORI A. Telaah Pustaka Beberapa penelitian yang pernah dilakukan oleh peneliti lain yang
berkaitan dengan kecerdasan spiritual, kepercayaan pada atasan dan komitmen karyawan terhadap kinerja karyawan diantaranya: Penelitian yang dilakukan Paisal dan Anggraini (2010) dengan judul
Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Spiritual terhadap Kinerja Karyawan pada LBPP-LIA Palembang menyatakan bahwa kecerdasan
spiritual berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Karyawan yang kecerdasan spiritualnya tinggi dan didukung lingkungan kerja yang juga spiritual, secara positif menjadi lebih kreatif, memiliki kepuasan kerja yang tinggi, mampu bekerja dengan baik secara tim, dan memiliki komitmen yang tinggi terhadap organisasi.
Hasil penelitian yang dilakukan Waryanti (2011) dengan judul Analisis
Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Spiritual terhadap Kinerja Karyawan pada Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang menyatakan
bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kecerdasan spiritual terhadap kinerja karyawan. Semakin baik kecerdasan spiritual yang dimiliki karyawan maka akan semakin baik kinerja yang ditunjukkan karyawan.
Penelitian Rahmasari (2012) yang berjudul Pengaruh Kecerdasan
Intelektual, Kecerdasan Emosi dan Kecerdasan Spiritual terhadap Kinerja
Karyawan. Hasil penelitiannya menyatakan bahwa kecerdasan spiritual
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan karena organisasi yang mampu memberikan makna akan membuat orang yang bekerja didalamnya lebih dapat mengembangkan diri mereka.
Penelitian Husain (2013) dengan judul Pengaruh Kecerdasan
Emosional dan Kecerdasan Spiritual terhadap Kinerja Karyawan Studi
Kasus pada Kantor Dinas Pendapatan Daerah Kota Malang menyatakan
bahwa kecerdasan spiritual mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan Dinas Pendapatan Daerah Kota Malang.
Penelitian yang dilakukan oleh Yusmaniasri dkk. (2015) dengan judul
Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Spiritual terhadap kinerja
Karyawan pada PT. Bank Muamalat Indonesia Cabang Jember
menunjukkan bahwa kecerdasan spiritual berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Bank Muamalat Indonesia Cabang Jember. Karyawan yang jujur sangat dibutuhkan didalam perkerjaannya seperti pekerjaan dibidang perbankan. Khususnya, yang berhubungan dengan nilai atau uang serta pelayanan yang baik kepada nasabah.
Menurut hasil penelitian Asmadi dkk. (2015) dengan judul Kontribusi
Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Spiritual terhadap Kinerja karirnya di dunia kerja. Seseorang yang membawa makna spiritualitas dalam bekerja, akan merasakan hidup dan pekerjaannya lebih berarti.
Penelitian oleh Sulatri dkk. (2016) yang berjudul Effect of Intellectual
Intelligence, Intelligence Emotional and Spiritual Intelligence on The
Performance of Employees pada PT. Tresnamuda Sejati Semarang. Hasil
penelitiannya menyatakan bahwa kecerdasan spiritual berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Hasil penelitian tersebut mengindikasikan bahwa kecerdasan spiritual merupakan hal yang terkait dengan aktualisasi diri atau pemenuhan tujuan hidup, yang merupakan tingkatan motivasi yang tertinggi. Kecerdasan spiritual yang tinggi ditandai dengan adanya pertumbuhan dan transformasi pada diri seseorang, kemudian berlanjut pada tercapainya kehidupan yang seimbang antara karir/pekerjaan dan pribadi/keluarga, serta adanya perasaan sukacita dan puas yang diwujudkan dengan menghasilkan kontribusi yang positif pada lingkungan sekitarnya.
Penelitian Hardiat (2016) yang berjudul Pengaruh Kecerdasan
Emosional, Kecerdasan Intelektual dan Kecerdasan Spiritual terhadap
Kinerja Karyawan menyatakan bahwa kecerdasan spiritual berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Seorang karyawan yang mempunyai rasa keyakinan dan kepercayaan pada diri sendiri maka secara otomatis kinerja karyawan tersebut akan meningkat. karyawan. Penelitian yang dilakukan Trisnawati (2012) dengan judul
Pengaruh Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional, Kecerdassan
Spiritual terhadap Kinerja Mahasiswa didalam penelitiannya diungkapkan
bahwa kecerdasan spiritual tidak berpengaruh terhadap kinerja.
Penelitian yang dilakukan Pande (2013) dengan judul Pengaruh
Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Spiritual
pada Kinerja Alumni Fakultas Ekonomi Universitas Udayana menyimpulkan
bahwa kecerdasan spiritual tidak mempengaruhi kinerja alumni. Cepat atau lama seorang alumni dalam mendapatkan pekerjaan dipengaruhi oleh kecerdasan emosional, dan motivasi yang kuat untuk mendapatkan pekerjaan.
Penelitian Wullur (2014) yang berjudul Pengaruh Kecerdasan
Emosional, Kecerdasan Spiritual, dan Etika Profesi terhadap Kinerja Auditor
pada Kantor Akuntan Publik di DKI Jakarta menunjukkan bahwa kecerdasan
spiritual tidak berpengaruh terhadap kinerja auditor.
Penelitian yang dilakukan Wesiati (2003) dengan judul Pengaruh
Kepercayaan pada Atasan, Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasi
terhadap Kinerja Karyawan Studi Kasus Pegawai Pemkot Semarang
menyimpulkan bahwa kepercayaan pada atasan mempunyai pengaruh yang positif terhadap kinerja karyawan.
Hasil penelitian Astuti (2005) yang berjudul Pengaruh Kepercayaan
pada Atasan, Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasi terhadap Kinerja bahwa kepercayaan pada atasan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
Sriwidodo (2007) melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh
Kepemimpinan, Kepercayaan dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja
Karyawan menyimpulkan bahwa kepercayaan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan. Situmorang (2013) melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Kepercayaan pada Atasan dan Komitmen
Karyawan terhadap Kinerja Karyawan PT. Indojaya Agrinusa, Tbk
menyimpulkan bahwa kepercayaan pada atasan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.
Menurut Wahyuningsih (2013) dalam penelitiannya yang berjudul
Kepercayaan dan Pengambilan Keputusan terhadap Kinerja Karyawan
menyimpulkan bahwa kepercayaan berpengaruh sangat signifikan dan bersifat positif terhadap kinerja. Kepercayaan membuka hubungan yang diwarnai keyakinan timbal balik pada kinerja yang disepakati, komunikasi yang jujur dan kemampuan hubungan secara terbuka.
Darmanto (2014) dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Gaya
Kepemimpinan Transformasional, Kepercayaan, dan Kerjasama Tim
terhadap Komitemen Organisasi untuk Meningkatkan Kinerja Karyawan
menyimpulkan bahwa kepercayaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap komitmen organisasi. Kepercayaan berperan dalam meningkatkan
Wuryanti (2015) melakukan penelitian dengan judul Pengaruh
Kepemimpinan Transformasional, Integritas Perilaku dan Kepercayaan
terhadap Pimpinan dalam Peningkatan Kinerja SDM menyimpulkan bahwa
kepercayaan terhadap atasan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja SDM. Dengan adanya kepercayaan maka, proses kinerja karyawan akan berjalan sesuai dengan visi dan misi institut sehingga kepercayaan pada atasan perlu ditempuh dengan cara peningkatan kompetensi pemimpin, keterbukaan pemimpin, kepedulian pemimpin dan pemimpin yang bisa diandalkan.
Penelitian yang dilakukan Nurandini (2014) dengan judul Analisa
Pengaruh Komitmen Karyawan terhadap Kinerja Karyawan menunjukkan
bahwa komitmen karyawan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Penelitian yang dilakukan Meidiana (2015) mengenai Pengaruh
Insentif dan Komitmen Karyawan terhadap Kinerja Karyawan
menyimpulkan bahwa komitmen karyawan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Karyawan yang mempunyai komitmen untuk terus bekerja dalam perusahaan akan senantiasa berusaha mengangkat nama baik perusahaan dengan cara memberikan kinerja terbaiknya.
Hasil penelitian yang dilakukan Prabowo (2015) dengan judul Pengaruh
Kepuasan Kerja dan Komitmen Karyawan terhadap Kinerja Karyawan
menyimpulkan bahwa komitmen karyawan berpengaruh positif dan signifikan tenaga kerja. Sehingga, kinerjanya pun akan dilakukan secara maksimal, dan tercapainya target yang telah ditentukan serta dapat menggunakan waktu secara efektif dalam berkerja.
Hasil penelitian yang dilakukan Julistia (2015) dengan judul Pengaruh
Motivasi Kerja dan Komitmen Karyawan pada Kinerja Karyawan Bagian
Toko PT. Anak Jaya Bapak Sejahtera menyatakan bahwa komitmen
karyawan berpengaruh positif dan signifikan pada kinerja karyawan bagian toko PT. Anak Jaya Bapak Sejahtera.
Penelitian Murty dan Hudiwinarsih (2012) yang berjudul Pengaruh
Kompensasi, Motivasi dan Komitmen Karyawan terhadap Kinerja Karyawan menyatakan bahwa komitmen karyawan tidak berpengaruh terhadap kinerja.
Penelitian Ciptodihardjo (2013) yang berjudul Pengaruh Kepemimpinan,
Motivasi, Kepuasan Kerja terhadap Komitmen Karyawan dan Kinerja
Karyawan menyatakan bahwa komitmen karyawan tidak berpengaruh
terhadap kinerja karyawan.
Penelitian Sabrina (2009) yang berjudul Pengaruh Partisipasi
Penyusunan Anggaran terhadap Kinerja Aparat Pemerintahan Daerah:
Budaya Organisasi dan Komitmen Karyawan sebagai Variabel Moderating
menyatakan bahwa komitmen karyawan dapat memoderasi hubungan partisipasi penyusunan anggaran dengan kinerja aparat pemerintahan daerah.
Penelitian Anggraeni (2013) yang berjudul Pengaruh Partisipasi Anggaran
Moderating menyatakan bahwa komitmen karyawan memoderasi pengaruh
partisipasi anggaran terhadap kinerja manajerial.Penelitian Suryadiningrum (2014) yang berjudul Pengaruh Kematangan
Karyawan terhadap Kinerja Karyawan dengan Komitmen Karyawan sebagai
Variabel Moderating menyatakan bahwa komitmen karyawan tidak
memoderasi pengaruh kematangan karyawan dengan kinerja karyawan. Penelitian yang dilakukan oleh Crossman dan Lee-Kelley (2004: 385) dengan judul Trust, Commitment and Team Working: The Paradox of Virtual
Organizations menyatakan bahwa komitmen yang rendah dari organisasi
kepada individu mengarah pada rendahnya kepercayaan.Tabel 2.1 Penelitian Sebelumnya No Peneliti Judul Variabel Hasil
Pengaruh Kecerdasan Spiritual Terhadap Kinerja Karyawan
1 Paisal dan Anggraini (2010) Pengaruh
KecerdasanEmosio nnal dan Kecerdasan Spiritual terhadap Kinerja Karyawan pada LBPP-LIA Palembang Kecerdasan
Emosional, Kecerdasan Spiritual, dan Kinerja Karyawan Kecerdasan spiritual berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
2 Waryanti (2011) Analisis Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Spiritual terhadap Kinerja Karyawan pada RSUD Kota Semarang
Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual, dan Kinerja Karyawan
Kecerdasan spiritual berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Spiritual terhadap Kinerja Karyawan Spiritual, dan Kinerja Karyawan
4 Husain (2013) Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Spiritual terhadap Kinerja Karyawan Studi Kasus pada Kantor Dinas Pendapatan Daerah Kota Malang
Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual, dan Kinerja Karyawan
Kecerdasan spiritual berpengaruhsignifika n terhadap kinerja karyawan Dinas Pendapatan Daerah Kota Malang.
5 Yusmaniasri dkk (2015) Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Spiritual terhadap Kinerja Karyawan pada PT. Bank Muamalat Indonesia Cabang Jember
Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual, dan Kinerja Karyawan
Kecerdasan spiritual berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Bank Muamalat Indonesia Cabang Jember
6 Asmadi dkk (2015) Kontribusi Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Spiritual terhadap Kinerja Karyawan yang Dimoderasi Kepemimpinan Transformasional Kecerdasan
Emosional, Kecerdasan Spiritual, Kinerja Karyawan, dan Kepemimpinan Transformasional
Kecerdasan spiritual mempengaruhi tujuan seseorang dalam mencapai karirnya di dunia kerja 7 Sulatri dkk.
(2016) Effect of Intellectual Intelligence, Intelligence Emotional and Spiritual Intelligence on The Performance of Employees pada PT. Tresnamuda Sejati Semarang.
Intellectual Intelligence, Intelligence Emotional, Spiritual Intelligence, and Performance Of Employees
Kecerdasan spiritual berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
8 Hardiat (2016) Pengaruh Kecerdasan Emosional, Kecerdasan
Emosional, Kecerdasan Kecerdasan spiritual berpengaruh positif dan signifikan Kinerja Karyawan. Karyawan.
9 Trisnawati (2012) Pengaruh Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual terhadap Kinerja Mahasiswa.
Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional, Kecerdassan Spiritual, dan Kinerja Kecerdasan spiritual tidak berpengaruh terhadap kinerja
10 Pande (2013) Pengaruh Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Spiritual pada Kinerja Alumni Fakultas Ekonomi Universitas Udayana Kecerdasan
Intelektual, Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual, Dan Kinerja
Kecerdasan spiritual tidak mempengaruhi kinerja alumni.
11 Wullur (2016) Pengaruh Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual, dan Etika Profesi terhadap Kinerja Auditor pada Kantor Akuntan Publik di DKI Jakarta
Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual, Etika Profesi, dan Kinerja
Kecerdasan spiritual tidak berpengaruh terhadap kinerja auditor.
Pengaruh Kepercayaan Pada Atasan Terhadap Kinerja Karyawan
1 Setyaningsih (2003) Pengaruh Kepercayaan pada Atasan, Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasi terhadap Kinerja Karyawan Studi Kasus Pegawai Pemkot Semarang
Kepercayaan pada Atasan, Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasi, dan Kinerja Karyawan Kepercayaan pada atasan mempunyai pengaruh yang positif terhadap kinerja karyawan.
2 Astuti (2005) Pengaruh Kepercayaan pada Atasan, Kepuasan Kepercayaan pada Atasan, Kepuasan Kerja,
Kepercayaan pada atasan berpengaruh positif dan signifikan Studi Empiris pada Pegawai Pemkab Kendal Karyawan
3 Sriwidodo (2007) Pengaruh Kepemimpinan, Kepercayaan dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Karyawan
Kepemimpinan, Kepercayaan, Kepuasan Kerja, Dan Kinerja Karyawan Kepercayaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
4 Situmorang (2013) Pengaruh Kepercayaan pada Atasan dan Komitmen Karyawan terhadap Kinerja Karyawan PT. Indojaya Agrinusa, Tbk
Kepercayaan pada Atasan, Komitmen Karyawan, dan Kinerja Karyawan
Kepercayaan pada atasan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.
5 Wahyuningsih (2013) Kepercayaan dan Pengambilan Keputusan terhadap Kinerja Karyawan
Kepercayaan, Pengambilan Keputusan, dan Kinerja Karyawan Kepercayaan berpengaruh sangat signifikan dan bersifat positif terhadap kinerja.
6 Darmanto (2014 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional, Kepercayaan, dan Kerjasama Tim terhadap Komitmen Organisasi untuk Meningkatkan Kinerja Karyawan Gaya
Kepemimpinan Transformasional , Kepercayaan, Kerjasama Tim, Komitmen Organisasi, Dan Kinerja Karyawan
Kepercayaan berperan dalam meningkatkan Kinerja Karyawan melalui Komitmen Organisasi
7 Wuryanti (2015) Pengaruh Kepemimpinan Transformasional, Integritas Perilaku dan Kepercayaan terhadap Pimpinan dalam Peningkatan Kinerja SDM
Kepemimpinan Transformasional , Integritas Perilaku, Kepercayaan Terhadap Pimpinan, Dan Kinerja SDM
Kepercayaan terhadap atasan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja SDM.
Pengaruh Komitmen Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan
1 Nurandini (2014) Analisis Pengaruh Komitmen Karyawan terhadap Komitmen
Karyawan, dan Kinerja Komitmen karyawan berpengaruh signifikan terhadap
2 Meidina (2015) Pengaruh Insentif dan Komitmen Karyawan terhadap Kinerja Karyawan
Kompensasi, Motivasi dan Komitmen Karyawan terhadap Kinerja Karyawan Kompensasi,
Penyusunan Anggaran, Kinerja Aparat Pemerintahan, Budaya Organisasi dan Komitmen Karyawan
1 Sabrina (2009) Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran terhadap Kinerja Aparat Pemerintahan Daerah: Budaya Organisasi dan Komitmen Karyawan Sebagai Variabel Partisipasi
Komitmen Karyawan Sebagai Variabel Moderasai
Kepuasan Kerja, Komitmen Karyawan dan Kinerja Karyawan Komitmen karyawan tidak berpengaruh terhadap kinerja
6 Ciptodihardjo (2013) Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi, Kepuasan Kerja terhadap Komitmen Karyawan dan Kinerja Karyawan Motivasi,
Motivasi, Komitmen Karyawan, dan Kinerja Karyawan Komitmen karyawan tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
5 Murty dan Hudiwinarsih (2012) Pengaruh
Insentif, Komitmen Karyawan, dan Kinerja Karyawan.
Motivasi Kerja, Komitmen Karyawan, dan Kinerja Karyawan Komitmen karyawan berpengaruh positif dan signifikan pada kinerja karyawan bagian toko PT. Anak Jaya Bapak Sejahtera.
4 Julistia (2015) Motivasi Kerja dan Komitmen Karyawan pada Kinerja Karyawan Bagian Toko PT. Anak Jaya Bapak Sejahtera
Komitmen karyawan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan
Kepuasan Kerja, Komitmen Karyawan, dan Kinerja Karyawan.
3 Prabowo (2015) Pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen Karyawan terhadap Kinerja Karyawan.
Komitmen karyawan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan
Komitmen karyawan dapat memoderasi hubungan partisipasi penyusunan anggaran dengan kinerja aparat pemerintahan daerah. Karyawan terhadap Kinerja pengarauh Kinerja Karyawan Karyawan, dan kematangan dengan Komitmen Komitmen karyawan denngan Karyawan sebagai Karyawan kinerja karyawan Variabel Moderating
3 Anggraeni Pengaruh Partisipasi Komitmen karyawan
(2013) Partisipasi Anggaran, memoderasi pengaruh Anggaran terhadap Kinerja partisipasi anggaran Kinerja Manajerial Manajerial, dan terhadap kinerja dengan Komitmen Komitmen manajerial. Karyawan sebagai Karyawan Variabel ModeratingAdapun perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terdapat pada:
1. Variasi variabel a. Paisal (2010), Waryanti (2011), Rahmasari (2012), Yusmaniasri dkk.
(2015), Asmadi dkk. (2015), Sulastri dkk. (2016), dan Hardiat (2016) meneliti dua atau tiga macam kecerdasan, kecerdasan spiritual, kecerdasan emosional dan kecerdasan intelektual. Penelitian ini terfokus pada pengaruh kecerdasan spiritual terhadap kinerja karyawan dengan komitmen karyawan sebagai variabel moderasi.
b. Wahyuningsih (2013), Darmanto (2014), dan Wuryanti (2015) meneliti faktor yang mempengaruhi kinerja seperti kepemimpinan, kepercayaan, pengambilan keputusan, integritas perilaku. Penelitian ini memfokuskan pada pengaruh kepercayaan pada atasan terhadap kinerja karyawan dengan komitmen karyawan sebagai variabel moderasi. c. Penelitian Meidiana (2015), Prabowo (2015) menjadikan komitmen karyawan sebagai variabel independen, sedangkan pada penelitian ini komitmen karyawan dijadikan sebagai variabel moderasi.
2. Beberapa penelitian terdahulu menyatakan bahwa kecerdasan spiritual mempengaruhi kinerja karyawan tetapi ada yang menyatakan bahwa kecerdasan spiritual tidak mempengaruhi kinerja karyawan (adanya inkonsistensi dari peneliti).
3. Beberapa penelitian terdahulu menyatakan bahwa komitmen karyawan mempengaruhi kinerja karyawan tetapi ada yang menyatakan bahwa komitmen karyawan tidak mempengaruhi kinerja karyawan (adanya inkonsistensi dari peneliti).
4. Responden atau sampel yang digunakan adalah karyawan KPw Bank Indonesia Solo, yang memiliki wilayah kerja di 6 (enam) kabupaten dan 1 (satu) kota di Eks Karesidenan Surakarta, yaitu Kota Solo, Kabupaten Sragen, Karanganyar, Boyolali,Wonogiri, Sukoharjo dan Klaten.
B. Kerangka Teori
1. Kecerdasan Spiritual
a. Pengertian Kecerdasan spiritual Kecerdasan spiritual adalah kecerdasan untuk menghadapi dan memecahkan persoalan makna dan nilai bahwa tindakan dan jalan hidup seseorang lebih bermakna/bermanfaat dari pada yang lain (Zohar,
Menurut Agustian (2001: 14) kecerdasan spiritual adalah kecerdasan untuk menghadapi persoalan dalam menempatkan perilaku hidup dan menjelaskan bahwa jalan hidup seseorang lebih bermakna dibanding yang lain.
Eckersley (2000: 5) dalam Trihandini (2005: 26) mendefinisikan kecerdasan spiritual sebagai perasaan intuisi yang dalam terhadap keterhubungan dengan dunia luas didalam hidup kita.
b. Konsep Kecerdasan Spiritual Bahwa konsep kecerdasan spiritual dalam hubungannya dengan kinerja mencakup tiga komponen:
1) Kecerdasan spiritual sebagai nilai kehidupan dari dalam diri. 2) Sebagai kerja yang memiliki arti. 3) Komunitas.
c. Ciri-ciri orang yang memiliki kecerdasan spiritual Ciri-ciri orang yang memiliki kecerdasan spiritual berdasarkan teori Zohar dan Marshall (2001) dalam Rahmasari (2012: 12), yaitu:
1) Memiliki kesadaran diri Adanya tingkat kesadaran yang tinggi dan mendalam sehingga bisa menyadari berbagai situasi yang datang dan menanggapinya.
2) Memiliki visi Memiliki visi yaitu memiliki pemahaman tentang tujuan hidup
3) Bersikap fleksibel Mampu menyesuaikan diri secara spontan dan aktif untuk mencapai hasil yang baik, memiliki pandangan yang pragmatis
(sesuai kegunaan), dan efisien tentang realitas. 4) Berpandangan holistik
Berpandangan holistik yaitu melihat bahwa diri sendiri dan orang lain saling terkait dan bisa melihat keterkaitan antara berbagai hal. 5) Melakukan perubahan
Melakukan perubahan yaitu terbuka terhadap perbedaan, memiliki kemudahan untuk bekerja melawan konvensi dan status
quo dan juga menjadi orang yang bebas merdeka.
6) Sumber inspirasi, mampu menjadi sumber inspirasi bagi orang lain. 7) Refleksi diri, memiliki kecenderungan apakah yang mendasar dan pokok.
d. Hal-hal yang menghambat dan mendukung perkembangan kecerdasan spiritual Beberapa hal yang dapat menghambat dan mendukung perkembangan kecerdasan spiritual menurut Syadi (2008) dalam
Muklasin (2013: 28), yaitu: 1) Faktor yang menghambat kecerdasann spiritual:
3. Iri dan dengki
4. Marah
5. Prasangka Buruk
6. Munafik
7. Riya’ Ketuju faktor di atas berpengaruh terhadap kejernihan hati menjadi buram sehingga kecerdasan spiritual melemah dan menghambat kemajuan. Pada akhirnya manusia akan menjadi lemah secara fisik maupun spiritual/mental.
2) Faktor yang mendukung kecerdasan spiritual antara lain:
a) Inner value (nilai-nilai spiritual dari dalam) yang berasal dari dalam diri (suara hati): transparancy, responsibilities,
accountabilities, fairness and social wareness.
b) Ghorizah yaitu dorongan dan usaha untuk mencapai kebenaran dan kebahagiaan.
e. Dampak Kecerdasan Spiritual Berikut ini merupakan dampak dari adanya kecerdasan spiritual: 1) Karyawan dapat dengan mudah menghadapi tuntutan pekerjaan.
2) Karyawan dapat dengan mudah menyelesaikan pekerjaan. 3) Karyawan dapat mencapai kinerja yang maksimal. 4) Berperilaku jujur dan bertanggungjawab di setiap pekerjaannya. f. Solusi meningkatkan kecerdasan spiritual Menurut Zohar dan Marshall (2000: 37) terdapat beberapa solusi untuk meningkatkan kecerdasan spiritual, diantaranya :
1) Jalan tugas, jalan ini menghindari manusia dari prasangka jelek, pikiran sempit, kurang imajinasi dan kurang motivasi. Melalui jalan tugas ini diharapkan tumbuh kerja sama yang harmonis dan saling memberi sumbangan pemikiran.