PENGARUH PENERAPAN ETIKA KERJA ISLAM DAN TINGKAT RELIGIUSITAS TERHADAP KINERJA KARYAWAN PERBANKAN SYARIAH DENGAN PENDIDIKAN SEBAGAI VARIABEL MODERASI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

  

PENGARUH PENERAPAN ETIKA KERJA ISLAM

DAN TINGKAT RELIGIUSITAS TERHADAP

KINERJA KARYAWAN PERBANKAN SYARIAH

DENGAN PENDIDIKAN SEBAGAI VARIABEL

MODERASI

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

  

Disusun Oleh :

EDI PRASETYO

NIM 21313176

PROGAM STUDI PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI BISNIS ISLAM

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2017

HALAMAN MOTTO

  

ْمِهِسُفْنَأِب اَم اوُرِّيَغُي ىَّتَح ٍمْوَقِب اَم ُرِّيَغُي لا َ َّاللَّ َّنِإ

  “Sesunggunhnya Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum, melainkan kaum itu mau merubah apa yang ada pada diri mereka (QS AR- Ra’d: 11)”

HALAMAN PERSEMBAHAN

  Allah SWT Atas rahmat, taufik, hidayah, serta inayahnya kepada hamba

  Serta nabi Muhammad SAW yang menjadi suri tauladan bagiku Karya ini aku persembahkan untuk kedua orang tuaku tersayang

  Mukarim dan Sariyati Terima kasih atas kasih sayang dan pendidikan yang telah diberikan kepadaku

  Semoga aku dapat menjadi anak yang selalu berbakti, dan bisa menjadi kebanggaan kalian Semoga Allah senantiasa merahmati dan memuliakan kalian

  Amiin… Teruntuk ALmamaterku

  Kampus 1 (satu) IAIN Salatiga Terimakasih atas ilmu yang diberikan

  Semoga berkah dan bermanfaat Amiin..

KATA PENGANTAR

  Alhamdulillahi robil ‘alamin, segala puji dan syukur penulis panjatkan

  atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan beribu-ribu nikmat, rahmat, taufik, hidayah, serta inayah-NYA sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Penerapan Etika Kerja Islam dan Tingkat Religiusitas Terhadap Kinerja Karyawan Perbankan Syariah Dengan Pendidikan Sebagai Variabel Moderasi”. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW yang kita ikuti semua syariatnya dengan harapan kita digolongkan sebagai umat yang mendapatkan syafaatnya.

  Skripsi ini disusun dan diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga sebagai salah satu syarat untuk nemperoleh gelar sarjana dalam ilmu perbankan syariah. Banyak pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini baik secara moril maupun spiritual, maka penulis mengucapkan terima kasih kepada :

  1. Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

  2. Dr. Anton Bawono, M,Si. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.

  3. Fetria Eka Yudiana, M.Si. selaku Ketua Progam Studi S1-Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.

  4. Taufikur Rahman, M.Si. selaku dosen pembimbing skripsi.

  5. Prof. Dr. Mansur, M.Ag. selaku dosen pembimbing akademik.

  6. Seluruh dosen progam studi S1-Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu, pengetahuan serta wawasan kepada penulis selama menempuh pendidikan.

  7. Seluruh karyawan staf bagian akademik Progam Studi S1-Perbankan Syariah.

  8. Bapak dan Ibuku, Mukarim dan Sariyati atas kasih sayang dan bimbingan yang diberikan.

  9. Seluruh keluarga nenekku Surati dan adik-adikku Putri Wahyuning Utami dan Aji Setyo Pitutur (empi).

  10. Keluarga besar pondok Nurul Asna, bapak kyai H. Nasafi yang telah memberikan banyak ilmu, pendidikan, pengalaman.

  11. Ana Rofikoh yang telah menemani serta selalu mengingatkan untuk selalu mendapat hasil yang lebih baik dari sebelumnya, baik saat perkuliahan sampai penulisan skripsi ini.

  12. Seluruh teman mondok yang telah mengajariku banyak hal yang tidak aku tau sebelumya dan yang telah mengajariku arti persahabatan.

  13. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebut satu-persatu yang telah membantu secara langsung maupun tidak langsung dalam penyelesaian skripsi ini, semoga tercatat sebagai amal ibadah oleh Allah SWT. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, karena itu penulis mengharapkan kritik serta saran yang membangun untuk menjadi yang lebih baik. Akhirnya hanya kepada Allah penulis serahkan segala sesuatu dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan menambah wawasan untuk kemajuan pendidikan.

  Salatiga, 15 September 2017 Penulis

  

ABSTRAK

  Prasetyo, Edi. 2017. Pengaruh Penerapan Etika Kerja Islam dan Tingkat

  Religiusitas Terhadap Kinerja Karyawan Perbankan Syariah Dengan Pendidikan Sebagai Variabel Moderasi. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan

  Bisnis Islam Progam Studi S1-Perbankan Syariah IAIN Salatiga. Pembimbing: Taufikur Rahman, M.Si.

  Sumber Daya Manusia merupakan aset penting bagi suatu perusahaan, oleh karena itu SDM harus dikelola secara baik supaya memberikan kontribusi bagi perusahaan secara optimal. SDM yang dikelola dengan baik maka akan meningkatkan kinerja karyawan tersebut, yang pada akhirnya akan meningkatkan kinerja perusahaan secara keseluruhan. Tujuan dalam penelitian adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh etika kerja Islam (X1), tingkat religiusitas (X2), terhadap kinerja karyawan (Y) dengan pendidikan sebagai variabel moderasi (Z).

  Metode pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner yang disebarkan kepada karyawan BPRS PNM Binama. Sampel yang diambil sebanyak 40 responden dengan menggunakan teknik sampel jenuh. Data yang diperoleh kemudian diolah menggunakan alat bantu SPSS versi 20 dan dianalisis dengan

  test,

  beberapa uji meliputi uji reliabilitas, uji validitas, uji asumsi klasik, uji F uji koefisien determinasi (R²), serta uji hipotesis yang meliputi uji analisis regresi linier berganda dan Moderate Regression Analysis (MRA).

  Berdasarkan hasil penelitian diperoleh persamaan regresi linear berganda Y = -5.676 + 0.563 X1 + 1.388 X2 + 0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa etika kerja Islam berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan, tingkat religiusitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Hasil uji Ftest menunjukkan bahwa etika kerja Islam dan tingkat religiusitas secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Sedangkan hasil koefisien determinasi (R²) sebesar 0.773 ini berarti kontribusi variabel independen (etika kerja Islam dan tingkat religiusitas) mempengaruhi variabel dependen (kinerja karyawan) sebesar 77,3% sedangkan sisanya sebesar 22,7% dipengaruhi variabel lain di luar model penelitian. Berdasarkan hasil uji Moderate Regression Analysis diperoleh persamaan Y = 4.490 + -1526X1 + 1.734X2 + 3.007Z + 0.19X*1Z + -

  0.70 X2*Z + 0.05. hal ini menunjukkan bahwa pendidikan berperan sebagai pemoderasi pengaruh etika kerja Islam terhadap kinerja karyawan secara signifikan, pendidikan berperan sebagai pemoderasi pengaruh tingkat religiusitas terhadap kinerja karyawan secara singnifikan.

  Kata Kunci: Etika Kerja Islam, Tingkat Religiusitas, Kinerja Karyawan, Pendidikan

  

DAFTAR ISI

  PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................................... ii PENGESAHAN .................................................................................................. iii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN........................................................... iv PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI................................................................. v HALAMAN MOTTO ......................................................................................... vi HALAMAN PERSEMBAHAN.......................................................................... vii KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii ABSTRAK .......................................................................................................... x DAFTAR ISI ....................................................................................................... xi DAFTAR TABEL ............................................................................................... xiii DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiv LAMPIRAN ........................................................................................................ 76

  BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1 A. Latar Belakang masalah .......................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ................................................................................... 7 C. ..................................................................................... 7 Tujuan penelitian D. Manfaat Penelitian .................................................................................. 7 E. Sistematika Penulisan.............................................................................. 8 BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................. 10 A. Penelitian Terdahulu ............................................................................... 10 B. Kerangka Teori

  13

  1. Etika Kerja Islam............................................................................... 13

  2. Tingkat Reigiusitas............................................................................ 18

  3. Kinerja Karyawan ............................................................................. 22

  4. Pendidikan ........................................................................................ 24 C. Kerangka Penelitian ................................................................................ 29

  D. ................................................................................................. 30 Hipotesis

  BAB III METODE PENELITIAN...................................................................... 33 A. Jenis Penelitian ........................................................................................ 33 B. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................................. 33 C. Populasi dan Sampel ............................................................................... 33 D. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 34 E. Skala Pengukuran Data ........................................................................... 35 F. Definisi Konsep dan Operasional............................................................ 35 G. Instrumen Penelitian ............................................................................... 38 H. Uji Instrumen Penelitian ......................................................................... 39

  1. Uji Instrumen .................................................................................... 39

  a. Uji Reliabilitas ........................................................................... 39

  b. Uji Validitas ............................................................................... 39

  2. Uji Asumsi Klasik ............................................................................. 30

  a. Uji Multikolonieritas ................................................................... 41

  b. Uji Heteroskeastisitas .................................................................. 41

  c. Uji Normalitas ............................................................................. 42

  d. Uji Linieritas ............................................................................... 42

  3. Uji Statistik........................................................................................ 43 test ........................................................................................................................

  a. Uji F

  43

  b. Uji Koefisien Determinasi (R²) ................................................... 44

  4. Uji Hipotesis...................................................................................... 44

  a. Analisis Regresi Linier Berganda ............................................... 44

  b. Moderate Regression Analysis (MRA) ....................................... 45

  I. Alat Analisis ............................................................................................ 46

  BAB V ANALISIS DATA ................................................................................. 47 A. ...................................................................... 47 Deskripsi Objek Penelitian B. Karakteristik Responden ......................................................................... 53 C. Analisis Data ........................................................................................... 55

  1. Uji Instrumen .................................................................................... 55

  2. Uji Asumsi Klasik ............................................................................. 58

  3. Uji Statistik........................................................................................ 62

  4. Uji Hipotesis...................................................................................... 64

  BAB V PENUTUP .............................................................................................. 71 A. Kesimpulan ............................................................................................ 71 B. Saran ....................................................................................................... 72

  

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Research Gap dan Penelitian Terdahulu .................................... 12Tabel 3.1 variabel dan Indikator Penelitian ............................................... 37Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden .......................................................... 54Tabel 4.2 Usia Responden.......................................................................... 54Tabel 4.3 Pendidikan Terakhir Responden ................................................ 55Tabel 4.4 Uji Reliabiitas ............................................................................ 56Tabel 4.5 Uji Validitas ............................................................................... 57Tabel 4.6 Uji Multikolonieritas .................................................................. 59Tabel 4.7 Uji Heteroskedastisitas ............................................................... 60Tabel 4.8 Uji Normalitas ............................................................................ 61Tabel 4.9 Uji Linieritas .............................................................................. 62

  test

Tabel 4.10 Uji F ..................................................................................... 63Tabel 4.11 Uji Koefisien Determinasi (R²) .................................................. 63Tabel 4.12 Uji Analisis Regresi Linier Berganda ........................................ 65Tabel 4.13 Uji Moderate Regression Analysis (MRA) ................................ 68Tabel 4.14 Uji Moderate Regression Analysis ............................................. 69Tabel 4.15 Uji Moderate Regression Analysis ............................................. 69

  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Penelitian ............................................................... 29Gambar 4.1 Struktur Organisasi ................................................................. 49

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bank adalah lembaga perantara keuangan atau biasa disebut

  financialintermediary . Artinya, lembaga bank adalah lembaga yang dalam

  aktivitasnya berkaitan dengan masalah uang. Oleh karena itu, usaha bank akan selalu dikaitkan dengan masalah uang yang merupakan alat pelancar terjadinya perdagangan yang utama. Untuk menghindari pengoperasian bank dengan sistem bunga, Islam memperkenalkan prinsip-prinsip muamalah Islam.

  Bank syari’ah lahir sebagai salah satu solusi alternatif terhadap persoalan pertentangan antara bunga bank dengan riba. Dengan demikian, kerinduan umat Islam Indonesia yang ingin melepaskan diri dari persoalan riba telah mendapat jawaban dengan lahirnya bank Islam. Bank Islam lahir di Indonesia sekitar tahun 90-an atau tepatnya setelah ada Undang-undang No. 7 tahun 1992, yang direvisi dengan Undang-undang Perbankan No. 10 tahun 1998, dalam bentuk sebuah bank yang beroperasinya dengan sistem bagi hasil atau bank syariah. Karena perbankan syariah memiliki karakteristik yang khas dibandingkan dengan perbankan konvensional, maka diperlukan adanya undang-undang yang khusus mengatur perbankan syariah, sehingga pada tanggal 7 mei 200

  8 DPR mengesahkan UU No 21 tahun 2008 yang mengatur tentang perbankan syariah.

  Banyak tantangan yang dihadapi bank syariah, terutama ketika mulai diberlakukanya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang akan membuat semakin banyak masyarakat yang akan dilayani dengan jangkauan yang semakin luas. Dengan demikian maka persaingan dikalangan industri keuangan akan semakin sengit dan ketat dan akan berpengaruh negatif terhadap kinerja perbankan di karenakan terkendala beberapa masalah yang harus dihadapi perbankan dan salah satu tantangan terbesar yang dihadapi perbankan syariah adalah keterbatasan sumber daya manusia, baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Sehingga untuk mengatasi hal ini diperlukan pengembangan SDM bank syariah.

  Selanjutnya akan turut serta untuk meningkatkan nilai kompetitif bank syariah itu sendiri. Karena dalam prespektif manajemen modern, human merupakan elemen terpenting dan penentu dalam mencapai visi

  capital

  dan keunggulan bersaing sebuah organisasi (Nuroniah dan Triyanto, 2015: 86).

  Kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu didalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama, (Nuroniah dan Triyanto, 2015: 88). Selain itu Kinerja pegawai didefinisikan sebagai kemampuan pegawai dalam melakukan sesuatu keahlian tertentu. Kinerja pegawai sangatlah perlu, sebab dengan kinerja ini akan diketahui seberapa jauh kemampuan pegawai dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya. Untuk itu diperlukan penentuan kriteria yang jelas dan terukur serta ditetapkan secara bersama sama yang dijadikan sebagai acuan (Sinambela , 2012).

  Sedangkan menurut prespektif Islam, kinerja religius Islami adalah suatu pencapaian yang diperoleh seseorang atau organisasi dalam bekerja/berusaha yang mengikuti kaidah-kaidah agama atau prinsip- prinsip ekonomi Islam. Terdapat beberapa dimensi kinerja Islami meliputi Amanah dalam bekerja yang terdiri atas profisional, jujur, ibadah dan amal perbuatan dan mendalami agama dan profesi terdiri atas memahami tata nilai agama dan tekun bekerja (Nurmatias, 2015: 4).

  Kinerja karyawan dipengaruhi oleh etika kerja, menurut Sulistyo (2011) mengatakan bahwa individu yang memiliki etos kerja yang tinggi cenderung bekerja lebih keras dan lebih rajin dalam semua aspek dalam karirnya serta menjadi karyawan yang sangat produktif. Seseorang tanpa memiliki etos kerja yang kuat ada kemungkinan menjadi malas, tidak etis dan memiliki karakter yang lemah. Demi mendapat kebahagiaan di dunia maupun di ahirat maka Islam mengajarkan kepada umatnya untuk melakukan kerja keras baik dalam cangkupan ibadah maupun amal sholeh. Bekerja merupakan amal sholeh yang merupakan bentuk ibadah yang di lakukan di dunia. Dan bekerja sesuai dengan etika kerja Islam merupakan syarat wajib untuk mendapatkan kebahagiaan di dunia maupun di ahirat.

  Etika kerja Islam adalah serangkaian aktivitas bisnis dalam berbagai bentuknya yang tidak dibatasi jumlah kepemilikan hartanya (barang/jasa), tetapi dibatasi dalam cara memperolehnya dan pendayagunaan hartanya karena aturan halal dan haram (Hana dan Ghufron, 2015: 345).

  Etika dibutuhkan dalam kerja atau bisnis ketika manusia mulai menyadari bahwa kemajuan di bidang bisnis telah menyebabkan manusia semakin tersisih dari nilai-nilai kemanusiaannya (humanistik). Dalam persaingan bisnis yang ketat, perusahaan yang unggul bukan hanya perusahaan yang memiliki kriteria bisnis manajerial yang baik, melainkan juga perusahaan yang mempunyai etika kerja yang baik (Hana dan Ghufron, 2015: 341)

  Penelitian yang meneliti tentang pengaruh etika kerja Islam terhadap kinerja karyawan telah dilakukan sebelumya, yaitu penelitian oleh Fitriyan (2011), yang berjudul “pengaruh etika kerja dan motivasi kerja Islam terhadap produ ktifitas kerja karyawan”. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa etika kerja Islam mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap produktifitas kinerja karyawan. Hal ini sejalan dengan penemuan Nurmaitas (2015) yang menyimpulkan bahwa etika kerja Islam berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh shafissalam (2013) menunjukkan hasil yang berbeda bahwa etika kerja Islam tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

  Menurut Afriani (2016) tingkat keimanan atau religiusitas setiap individu karyawan di dalam perusahaan sesuai dengan agamanya masing masing akan berpengaruh terhadap bagaimana kinerja karyawan. Sikap tersebut akan berdampak pada kemajuan suatu perusahaan dengan adanya nilai religiusitas yang sudah di tanamkan pada diri individual karyawan dalam bekerja.

  Religiusitas secara umum dijelaskan berhubungan dengan kognisi (pengetahuan beragama) yang mempengaruhi apa yang dilakukan dengan kelekatan emosional (Nurmaitas, 2011: 254). Spiritual behaviour

  

(religiusitas) adalah bentuk perilaku karyawan yang dijiwai nilai-nilai

spiritual keagaamaan (religi) dalam segala bentuk pekerjaan dan tugasnya.

  Sehingga pada suatu tingkat ketika semua stakeholder utama dalam bisnis, khususnya bisnis perbankan syariah seperti nasabah, karyawan dan pemegang saham memperoleh kebahagiaan. Lebih dari itu, bagi seorang Muslim, Religiusitas dalam bekerja mengandung nilai-nilai ibadah dan diyakini akan mendapatkan ganjaran/pahala dari Allah SWT di akhirat kelak (Nuroniah dan triyanto, 2015: 87). Seseorang yang dikatakan religious adalah mereka yang mencoba mengerti hidup dan kehidupan secara lebih dalam dari batas lahiriah semata, yang bergerak dalam dimensi vertikal dari kehidupan dan mentransendensikan hidup ini.

  Penelitian-penelitian yang meneliti tentang pengaruh variabel tingkat religiusitas terhadap kinerja karyawan telah dilakukan oleh peneliti terdahulu diantaranya adalah oleh Rohayati (2014)

  Penelitian tersebut

  

meneliti tentang pengaruh tingkat religiusitas terhadap kinerja karyawan.

  bahwa tingkat religiusitas

  Hasil penelitian tersebut menunjukkan

  berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Sedangkan penelitian yang dilakukan afriani (2016) menunjukkan hasil yang berbeda yaitu tingkat religiusitas berpengaruh negatif signifikan terhadap kinerja karyawan.

  Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya yang berbeda-beda atau tidak konsisten, maka penulis beranggapan bahwa ada faktor lain yang mempengaruhi kinerja karyawan diluar variabel etika kerja islam dan tingkat religiusitas sehingga penulis tertarik melakukan penelitian kembali dengan menambahkan pendidikan sebagai variabel moderasi yang memoderasi pengaruh antara etika kerja Islam dan tingkat religiusitas terhadap kinerja karyawan.

  Menurut Siagian (2011) menyatakan bahwa setiap orang ingin mengembangkan kemampuannya sehingga potensi yang dimilikinya berubah menjadi kemampuan efektif. Salah satu cara untuk mengubah potensi seseorang menjadi kemampuan nyata ialah melalui pendidikan.

  Berdasarkan beberapa uraian diatas maka dalam penelitian ini peneliti mengambil judul

  “Pengaruh Penerapan Etika Kerja Islam dan

Tingkat Religiusitas Terhadap Kinerja Karyawan Perbankan Syariah

Dengan Pendidikan Sebagai Variabel Moderasi

   (studi kasus pada

  BPRS PNM Binama Semarang) ”.

  B. Rumusan masalah

  1. Apakah etika kerja Islam berpengaruh terhadap kinerja karyawan BPRS PNM Binama?

  2. Apakah tingkat religiusitas berpengaruh terhadap kinerja karyawan BPRS PNM Binama?

  3. Apakah pendidikan berperan sebagai variabel pemoderasi yang memoderasi pengaruh antara etika kerja Islam dan tingkat religiusitas terhadap kinerja karyawan BPRS PNM Binama?

  C. Tujuan Penelitian 1. Mengetahui pengaruh etika kerja Islam terhadap kinerja karyawan.

  2. Mengetahui pengaruh tingkat religiusitas terhadap kinerja karyawan.

  3. Mengetahui pengaruh pendidikan sebagai variabel pemoderasi yang memoderasi pengaruh antara etika kerja Islam dan tingkat religiusitas terhadap kinerja karyawan.

  D. Manfaat Penelitian

  1. Bagi Penulis a. Untuk memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana.

  b. Sebagai sarana untuk mengembangkan ilmu yang didapat saat kuliah dan penerapan dalam praktek nyata.

  2. Bagi Bank Syariah Untuk memberikan masukan kepada pihak bank terutama dalam mengelola sumber daya manusia yang kaitanya dengan meningkatkan kinerja karyawan.

  3. Bagi akademisi

  a. Untuk menambah khazanah keilmuan guna menambah wawasan dan untuk kemajuan pendidikan.

  b. Sebagai sumber informasi bagi penelitian-penelitian yang akan datang, serta dapat memberikan kontribusi keilmuan kepada semua aktivitas akademik dalam bidang manajemen perbankan khususnya dalam manajemen sumber daya manusia.

E. Sistematika Penulisan

  Sistematika penulisan ini bertujuan untuk memberikan gambaran alur pemikiran penulisan penelitian dari awal hingga akhir. Adapun rancangan pembahasan dalam penelitian ini dibagi menjadi lima bab yang terbagi menjadi sub bab yaitu:

  BAB I. Pendahuluan. Bab ini terdiri dari latar belakang masalah, yang menjelaskan alasan serta motivasi penelitian, selanjutnya rumusan masalah sebagai inti penelitian, kemudian tujuan penelitian dan kegunaan penelitian untuk mengetahui urgensi penelitian, yang terahir adalah sistematika penulisan untuk mengetahui arah penulisan penelitian ini.

  BAB II. Landasan teori. Pada bab ini terdiri dari telaah pustaka yang berisi ringkasan penelitian terdahulu, memberi gambaran posisi penelitian terhadap penelitian yang lain, selanjutnya kerangka teori sebagai bangunan teori dan konsep yang akan diguakan untuk menganalisis, kemudian kerangka penelitian sebagai telaah kritis untuk menghasilkan hipotesis. Terakhir adalah hipotesis berisi hipotesis penelitian yang diajukan untuk diteliti kebenaranya.

  BAB III. Metode penelitian. Pada bab ini membahas tentang metode penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini, yang meliputi: jenis penelitian, lokasi dan waktu penelitian, populasi dan sempel, teknik pengumpulan data, skala pengukuran, definisi konsep dan operasional, instrumen penelitian, uji insturmen penelitian dan alat analisis.

  BAB IV. Analisis data. Pada bab ini membahas tentang diskripsi objek penelitian, diskripsi analisis data yang meliputi tiga bagian, yaitu analisis terhadap tiap variabel, pengujian hipotesis, pembahasan hasil uji hipotesis.

  BAB V. Penutup. Pada bab ini menjelaskan tentang kesimpulan hasil penelitian dan pembahasan disesuaikan dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian yang disajikan secara singkat dan jelas. Saran merupakan himbauan kepada pembaca atau instansi terkait yang bersumber dari temuan penelitian, dirumuskan secara rinci dan operasional agar saran yang dipaparkan dapat memberi pengetahuan dan manfaat serta dapat dikembangkan menjadi bahan kajian penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI A. Penelitian Terdahulu Penelitian yang berkaitan dengan pengaruh etika kerja Islam dan

  tingkat religiusitas terhadap kinerja karyawan telah dilakukan sebelumnya oleh beberapa peneliti. Adapun penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Etika Kerja Islam Terhadap Kinerja Karyawan.

  Menurut Nurmaitas (2015), berdasarkan hasil penelitianya dapat disimpulkan bahwa variabel etika kerja Islam mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan Institut Agama Islam Tafaqquh Fiddin Dumai. Hal ini sama dengan yang di kemukakan oleh Fitriyan (2011) serta Hana dan Ghufron (2015) dalam penelitianya bahwa etika kerja Islam mempuyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap produktifitas kerja karyawan. Berbeda dengan hal itu, penelitian yang dilakukan oleh Adab dan Rokhman (2015) yang menyimpulkan bahwa etika kerja Islam mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Sedangkan menurut penelitian Shafissalam (2013) dalam penelitianya menunjukkan hasil bahwa etos kerja Islam tidak mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan.

  2. Tingkat Religiusitas Terhadap Kinerja Karyawan.

  Menurut Nuroniah dan Triyanto (2015) dalam penelitianya menyimpulkan bahwa religiusitas mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Rohayati (2014) juga mengemukakan dalam penelitianya bahwa religiusitas mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada BMT di kota salatiga dan kabupaten Semarang. Berbeda dengan hal itu, penelitian yang dilakukan Sulistyo (2011) dan Supriyanto (2016) menyimpulkan bahwa religiusitas berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Afriani (2016) juga menunjukkan hasil yang berbeda, hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa religiusitas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.

  Berbeda dengan penelitian sebelumnya, pada penelitian ini penulis menambahkan variabel moderasi yaitu pendidikan untuk mengetahui apakah dengan ditambahnya variabel pendidikan dapat memberikan pengaruh (memperkuat atau melemahkan) antara pengaruh etika kerja Islam dan tingkat religiusitas terhadap kinerja karyawan.

  Berdasarkan uraian diatas terdapat temuan research gap (kesenjangan penelitian terdahulu). Adapun research gap penulis paparkan sebagai berikut:

  

Tabel 2.1

Research gap dan Penelitian Terdahulu

  

Gap Penulis Temuan

Isu : pengaruh penerapan etika kerja Islam dan tingkat religiusitas terhadap kinerja

karyawan dengan pendidikan sebagai variabel moderasi

Research gap : terdapat perbedaan hasil penelitian pengaruh penerapan etika kerja Islam,

dan tingkat religiusitas dengan pendidikan sebagai variabel moderasi terhadap kinerja

karyawan.

Etika Kerja Islam Faizal Nurmaitas Etika kerja Islam berpengaruh

mempengaruhi Kinerja (2015) positif dan signifikan terhadap

Karyawan kinerja karyawan Agus Lukman Fitriyan Etika kerja Islam mempunyai

  (2011) pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan Farisul Adab dan Etika kerja Islam berpengaruh

  Wahibur Rakhman positif terhadap kinerja karyawan (2015) Mc. Mifrohul Hana dan Etika kerja Islam mempenyai M. Nur Ghufron (2015) pengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan Ahmad Zaenuri (2011) Etika kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan

  Alfa shafissalam (2013) Etos kerja Islam tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan

Tingkat Religiusitas Eva Nuroniah dan Abdi Religiusitas mempunyai pengaruh

mempengaruhi Kinerja Triyanto (2015) positif dan sigifikan terhadap

karyawan kinerja karyawan Dwi Rohayati (2014) Religiusitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan

  Teguh Supriyanto Religiusitas berpengaruh positif (2016) terhadap kinerja karyawan Heru Sulistyo (2011) Religiusitas mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja karyawan Khairunnisa Afriani Religiusitas berpengaruh negatif (2016) signifikan terhadap kinerja karyawa

  

Pendidikan sebagai Ikrima Rosalina (2017) Pendidikan berperan sebagai

variabel moderasi pemoderasi dampak variabel

lingkungan terhadap minat wirausaha

  Sumber: Data skunder yang diolah, 2017

B. Kerangka Teori

  1. Etika Kerja Islam

  a. Pengertian Etika Kerja Islam Etika kerja Islam patut untuk mendapatkan perhatian karena merupakan hal yang ideal dimana seorang muslim berusaha untuk mewujudkannya. Konsep etika Islam memiliki karakter atau ciri khusus yaitu mengatur tentang bagaimana hubungan manusia dengan Tuhan, dengan sesama manusia, dengan lingkungan, dan masyarakat. Etika Islam bersumber pada firman Allah SWT yang autentik, yaitu Alquran dan Hadist yang merupakan contoh-contoh dari kehidupan nabi Muhammad SAW, serta Ijma dan Qiyas.

  Hukum dan ketetapan etika dapat dijadikan pegangan dan pedoman hidup, yaitu berlandaskan pada dasar-dasar moral yang ditetapkan oleh Allah SWT (Nurmatias, 2015: 7).

  Etika kerja Islam (islamic work ethic) dapat didefinisikan sebagai seperangkat nilai atau sistem kepercayaan yang dari Al- Qur’an dan Sunnah mengenai kerja. Etos kerja Islam menekankan kreatifitas kerja sebagai sumber kebahagiaan dan kesempurnaan dalam hidup. Kerja keras merupakan kebajikan, dan mereka yang bekerja keras lebih mungkin maju dalam kehidupan dan sebaliknya, tidak bekerja keras merupakan sumber kegagalan dalam kehidupan.

  Ada lima hal yang mendasari etika kerja Islam, yaitu Pertama, unity (kesatuan), konsep ini terkait dengan konsep keesaan Allah (tauhid) sebagai bentuk hubungan vertikal antara manusia dan Tuhannya. Sebagai seorang Muslim harus melihat bahwa segala sesuatu yang ada di dunia ini adalah milik Allah dan akan dikembalikan padaNya. Kedua, equilibrium (keseimbangan), konsep ini terkait dengan konsep ‘adl (keadilan dan kepemilikan).

  Ketiga, free will (kebebasan berkehendak) setiap orang diberi kebebasan untuk mengerjakan sesuai dengan keinginannya sampai pada tingkatan tertentu, tetapi kebebasan itu harus disertai dengan tanggung jawab kepada Allah dan kepada sesama. Karena Allah tidak mengubah nasib seseorang sampai dia merubahnya sendiri. Keempat, tanggung jawab (responsibility), ini terkait dengan pertanggungjawaban seseorang terhadap segala tindakan yang dilakukan baik terkait dengan yang berhubungan dengan manusia maupun dengan Allah (Adab dan Rokhman, 2015: 50).

  Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa etika kerja Islam adalah budaya kerja yang didasarkan pada al- quran dan hadis, dimana seseorang bekerja tidak hanya sebagai kegiatan dalam dunia atau bersifat duniawi tetapi juga bisa dikatakan ibadah untuk memperoleh pahala ketika bekerja sesuai dengan prinsip Islam. b. Karakteristik Etika Kerja Islam Menurut Hafidhuddin dan Tanjung (2003: 40) karakteristik etika kerja Islam meliputi

  1) Al Shalah atau baik, bermanfaat dan compatible yaitu ada dua syarat mutlak suatu pekerjaan dapat digolongkan sebagai mashlahah yaitu lahir dari keikhlasan niat pelaku dan pekerjaan itu memiliki nilai-nilai kebaikan. Dengan indikator melakukan pekerjaan yang baik dan bermanfaat. 2) Al Itqan atau kemantapan dan sempurna yaitu Kualitas kerja yang itqan adalah hasil pekerjaan yang dapat mencapai standar ideal pekerjaan secara teknis. Untuk itu diperlukan dukungan pengetahuan dan skill yang optimal. Islam menganjurkan umatnya agar terus menambah atau mengembangkan ilmunya dan tetap berlatih. Dengan indikator keyakinan bahwa bekerja adalah kewajiban dari Allah, kejujuran. 3) Al Ihsan atau melakukan yang terbaik dan lebih baik: Ihsan mempunyai makna lebih baik dari prestasi atau kualitas pekerjaan sebelumnya. Makna ini memberi pesan peningkatan yang terus-menerus seiring dengan bertambahnya pengetahuan, pengalaman, waktu dan sumber daya lainnya. Suatu kerugian jika prestasi kerja hari ini menurun dari hari kemarin. Dengan indikator menghindari dosa.

  4) Al Mujahadah atau kerja keras yang optimal: Dalam Al Qur’an meletakkan kualitas mujahadah dalam bekerja pada konteks manfaatnya, yaitu untuk kebaikan manusia sendiri dan agar nilai guna dari hasil kerjanya semakin bertambah dalam pemanfaatan secara optimal guna mendapatkan Ridha Allah SWT. Dengan indikator bekerja keras dan ketekunan.

  5) Tanafus dan Ta’awun atau berkompetisi dan tolong-menolong: Allah SWT memerintahkan hamba-Nya untuk tolong- menolong atau berkompetisi di manapun keberadaannya untuk menjadi hamba yang gemar berbuat kebajikan, sebab yang paling mulia dalam pandangan Allah SWT adalah insan yang paling taqwa (QS.Al-baqarah: 148). Dengan indikator kemandirian, semangat kerja dan tolong menolong dalam kebaikan. 6) nilai nikmat: Mencermati nilai nikmat yaitu Mencermati dengan menggunakan waktu sebaik-baiknya dalam bekerja.

  Seperti dalam hadist yanag artinya “Siapkan lima sebelum (datangnya) lima. Masa hidupmu sebelum datang waktu matimu, masa sehatmu sebelum datang waktu sakitmu, masa senggangmu sebelum datang masa sibukmu, masa mudamu sebelum datang masa tuamu, dan masa kayamu sebelum datang masa miskinmu” (HR Baihaqi dari

  Ibnu Abbas). Dengan indikator tidak membuang-buang waktu dalam bekerja.

  c. Penerapan Etika Kerja Islam Ditengah kepungan zaman yang serba modern ini, seakan nilai etika semakin luntur, bahkan boleh dibilang mulai hilang karena kecenderungan masyarakat untuk berlaku bebas seakan sudah mewabah disetiap lini kehidupan, (Arifin, 2007: 58). Karena sesungguhnya etos berkaitan dengan nilai kejiwaan seseorang hendaknya setiap pribadi muslim harus mengisinya dengan kebiasaan yang positif dan mampu menunjukkan kepribadiannya sebagai seorang muslim dalam bentuk hasil kerja serta sikap dan perilaku yang menuju atau mengarah kepada hasil yang lebih sempurna. Penerapan etos kerja Islam yaitu dengan cara mengekspresikan sikap atau sesuatu selalu berdasarkan semangat untuk menuju kepada perbaikan, dengan berupaya bersungguh- sungguh menerapkan etika tersebut, yang berupaya untuk menghindari hal yang negatif, (Tasmara, 1995: 16). Faktor itulah yang kemudian dianggap penting sekali sebagai salah satu standar bahwa etika Islam dalam sebuah bisnis memegang peranan penting bagi sukses dan tidaknya suatu perusahaan, (Arifin, 2007: 59).

  2. Tingkat Religiusitas

  a. Pengertian Religiusitas Religiusitas secara umum dijelaskan berhubungan dengan kognisi (pengetahuan beragama, keyakinan beragama) yang mempengaruhi, apa yang dilakukan dengan kedekatan emosional atau perasaan emosional tentang agama, dan atau perilaku, seperti kehadiran ditempat peribadatan, membaca kitab suci, dan berdoa (Sulistyo, 2011: 254).

  Jiwa keberagaaman dibagi menjadi dua istilah, Yakni kesadaran beragama (religious counsciousness) adalah aspek mental dari aktivitas agama. Aspek ini merupakan bagian/segi agama yang hadir (terasa) dalam pikiran dan dapat diuji melalui introspeksi. Sedangkan yang kedua adalah pengalaman agama

  (religious experience) adalah unsur perasaan dalam kesadaran

  agama, yaitu perasaan yang membawa kepada keyakinan yang dihasilkan dalam tindakan (amaliyah) nyata.

  Religiusitas adalah sistem simbol, sistem keyakinan, sistem nilai dan sistem perilaku seorang manusia yang berdasarkan aturan Tuhan (Allah) yang diarahkan untuk membimbing manusia agar memenuhi kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat. Religiusitas ini sangat penting, Karena hanya dengan religiusitaslah manusia mampu mengerti hikmah dan makna kehidupan sebenarnya. Serta sudah sunnatullah pula bahwa manusia (dengan diberi fitrah keberagamaan) sangat membutuhkan tuhan (Allah) (Nuroniah dan Triyanto, 2015: 90).

  b. Faktor Religiusitas Dalam kehidupan religiusitas seseorang tidak hanya dilihatkan dengan sikap yang tampak saja, melainkan dari yang tidak tampak seperti dalam hati seseorang. Oleh karena itu, faktor- faktor yang dapat menghasilkan sikap keagamaan, seperti pengaruh sosial, berbagai pengalaman, kebutuhan, dan pemikiran (Robert H, 2000: 29).

  c. Dimensi-Dimensi Religiusitas Keberagamaan dibagi menjadi lima dimensi dalam tingkat tertentu yang mempunyai kesesuaian dengan Islam. Walaupun tak sepenuhnya sama, dimensi keyakinan dapat disejajarkan dengan

  aqidah , dimensi praktik agama disejajarkan dengan syariah dan

  dimensi pengamalan disejajarkan dengan akhlak. Rumusan Glock & Stark Dimensi-dimensi tersebut adalah Dimensi Keyakinan atau Aqidah, Dimensi Peribadatan atau Praktek Agama atau Ibadah, Dimensi Pengetahuan atau Ilmu, Dimensi Pengalaman atau Penghayatan atau Ruhiyah Islam dan Dimensi Pengamalan atau Akhlak (Adab, Akhlak dan Amal) (Nuroniah dan Triyanto, 2015: 91)

  1) Dimensi Keyakinan atau Aqidah Dimensi keyakinan menunjuk pada tingkat keyakinan atau keimanan seseorang terhadap kebenaran ajaran agama, terutama terhadap ajaran-ajaran agama yang bersifat fundamental dan dogmatik. Dengan Indikatornya antara lain: yakin dengan adanya Tuhan, mengakui kebesaran Tuhan, pasrah pada Tuhan, melakukan sesuatu dengan ikhlas, selalu ingat pada Tuhan, percaya akan takdir Tuhan, dan mengagungkan nama Tuhan.

  2) Dimensi Peribadatan atau Ibadah Dimensi peribadatan ini menunjuk pada seberapa tingkat kepatuhan seseorang dalam mengerjakan kegiatan-kegiatan ritual yang diperintahkan oleh agamanya. Kepatuhan ini ditunjukkan dengan meyakini dan melaksanakan kewajiban- kewajiban secara konsisten. Apabila jarang dilakukan maka dengan sendirinya keimanan seseorang akan luntur. Dengan indikatornya antara lain: melaksanakan sholat, membaca Al Qur’an, membayar zakat, berpuasa dan melaksanakan ibadah haji.

  3) Dimensi Pengetahuan atau Ilmu Dimensi ini menunjukkan tingkat pengetahuan dan pemahaman seseorang terhadap ajaran-ajaran agamanya, terutama yang termuat dalam kitab suci atau pedoman ajaran agamanya. Dengan indikatornya antara lain: pengetahuan tentang aqidah, ibadah, syariah dan akhlak.

  4) Dimensi Pengalaman atau Penghayatan Dimensi pengalaman menunjukkan seberapa jauh tingkat kepekaan seseorang dalam merasakan dan mengalami perasaan-perasaan atau pengalaman-pengalaman religiusnya. Dimensi ini berkaitan dengan pengalaman yang diperoleh dan dirasakan individu selama menjalankan ajaran agama yang diyakini. Pengalaman spiritual akan memperkaya batin seseorang sehingga mampu menguatkan diri ketika menghadapi berbagai macam cobaan dalam kehidupan. Dengan Indikatornya antara lain: menganggap kegagalan yang dialami sebagai musibah yang pasti ada hikmahnya, merasa bahwa doa- doanya dikabulkan, takut ketika melanggar aturan, dan merasakan tentang kehadiran Tuhan.

  5) Dimensi Pengalaman atau Akhlak Dimensi konsekuensial menunjuk pada tingkatan seseorang dalam berperilaku yang dimotivasi oleh ajaran agamanya atau seberapa jauh seseorang mampu menerapkan ajaran agamanya dalam perilaku hidupnya sehari-hari. Dimensi ini merupakan efek seberapa jauh kebermaknaan spiritual seseorang. Indikatornya antara lain: perilaku suka menolong, memaafkan, saling mengasihi, selalu optimis dalam menghadapi persoalan, tidak mudah putus asa, fleksibel dalam mengahadapi berbagai masalah, bertanggung jawab atas segala perbuatan yang dilakukan dan menjaga kebersihan lingkungan.

  3. Kinerja Karyawan

Dokumen yang terkait

PENGARUH MOTIVASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA BMT DI KOTA SALATIGA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy.)

0 0 128

PENGARUH ETIKA KERJA ISLAMI DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN BANK SYARIAH SRAGEN SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat untuk Memperoleh Sarjana Perbankan Syariah

0 0 99

ANALISIS PENGARUH REMUNERASI DEWAN DIREKSI TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA UNIT USAHA SYARIAH DI INDONESIA SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

0 1 106

ANALISIS PENGARUH DPS (DEWAN PENGAWAS SYARIAH) TERHADAP KINERJA MAQASHID SYARIAH BANK SYARIAH INDONESIA SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

0 2 103

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (S.H)

0 0 95

ANALISIS PENGARUH PRODUK MUDHOROBAH, PRODUK MUSYAROKAH DAN PRODUK MUROBAHAH TERHADAP KESEJAHTERAAN USAHA KECIL MENENGAH DI BRI SYARIAH KC SEMARANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

0 0 134

PENGARUH DISIPLIN, FASILITAS KERJA DAN PELATIHAN KARYAWAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA BANK SYARIAH STUDI KASUSPADA BANK MANDIRI SYARIAH KC KENDAL Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E

0 3 117

PENGARUH KEPERCAYAAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH BNI SYARIAH SURAKARTA DENGAN KOMITMEN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

0 0 124

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.)

0 0 129

ANALISIS PENGARUH KARAKTERISTIK REKSA DANA TERHADAP KINERJA REKSA DANA SAHAM SYARIAH DI INDONESIA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

0 1 147