Pengaruh Kemasan, Kewajaran Harga dan Brand Awareness terhadap Brand Loyalty (Studi Kasus pada Wisatawan Nusantara di Kartika Sari Bandung).

(1)

ABSTRAK

Persaingan bisnis oleh-oleh makanan khususnya di Kota Bandung sedang mengalami kemajuan yang sangat pesat. Kartika Sari adalah salah satu merek bolen yang dikenal Wisatawan Nusantara sebagai oleh-oleh Bandung yang populer. Wirausaha yang dimulai dari skala kecil menengah tersebut kini sudah berkembang dan dikenal oleh para Wisatawan Nusantara. Salah satu faktor penyebabnya karena pemilik mulai menerapkan instrumen – instrumen pemasaran dengan tepat dalam kegiatan kewirausahaannya. Dengan kata lain adanya integrasi antara instrumen pemasaran dalam kewirausahaan dapat menciptakan efektifitas di dalam persaingan. Namun munculnya merek-merek pesaing dengan beragam kemasan dan harga yang bervariasi serta perbedaan tingkat brand awareness dapat berpotensi untuk mempengaruhi brand loyalty Wisatawan Nusantara terhadap merek kue Kartika Sari. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh kemasan, kewajaran harga dan brand awareness terhadap brand loyalty Wisatawan Nusantara di Toko Kue Kartika Sari Bandung. Teori yang menjadi landasan penelitian meliputi packaging, price dan brand. Metode penelitian yang diterapkan adalah metode riset deskriptif dengan jenis penelitian kuantitatif yang diolah dengan teknik analisis model regresi. Populasi penelitian adalah Wisatawan Nusantara yang sedang berbelanja ke Toko Kue Kartika Sari Bandung. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner yang disebarkan kepada sampel 150 Wisatawan Nusantara dan yang memenuhi tingkat kelayakan kuesioner sebanyak 110. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor kemasan, kewajaran harga dan brand awareness berpengaruh positif signifikan terhadap brand loyalty, artinya kemasan yang semakin berkualitas dapat meningkatkan brand loyalty Wisatawan Nusantara pada merek kue Kartika Sari, semakin wajar harga kue Kartika Sari maka brand loyalty Wisatawan Nusantara pada merek kue Kartika Sari cenderung semakin tinggi dan semakin tinggi brand awareness Wisatawan Nusantara pada merek kue Kartika Sari, maka semakin tinggi pula brand loyalty Wisatawan Nusantara pada merek kue Kartika Sari.


(2)

ABSTRACT

The competition of pastry business especially in Bandung is in rapid progress. Kartika Sari’s pastry which is start from small medium enterprise has growth and well known by domestic tourist as one of the most wanted pastry in Bandung. One of the reason is because the owner start to apply the marketing elements correctly in their entrepeneurship. In other words, an integration between entrepreneurship and marketing (entrepreneurial marketing) has created an effectiveness in competition. However, the presence of competitors' brands with various packaging, heterogenous prices and different level of brand awareness could potentially affect the brand loyalty of domestic tourist to Kartika Sari’s pastry brand. The purpose of this study is to determine the impact of packaging, price fairness and brand awareness to brand loyalty toward domestic tourist at Kartika Sari Bandung. The grand theory that used for the basis

research were packaging, price and brand. The research method was descriptive method with quantitative research that processed by the regression model analysis techniques. The population study was domestic tourist whom were shopping at Kartika Sari Bandung. The technique of collecting data using questionnaires that distributed to a sample of 150 domestic tourist and who meet the eligibility rate of questionnaires was 110. The results showed that the packaging, the price fairness and brand awareness have significant positive impact to brand loyalty whether in parsial or simultanously. It means more quality in packaging tend to increase the brand loyalty of domestic tourist to Kartika Sari, more fairness in price tend to increase the brand loyalty of domestic tourist to Kartika Sari and the higher of brand awarness, result higher brand loyalty.


(3)

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN...i

LEMBAR PERNYATAAN...ii

ABSTRAK...iii

ABSTRACT...iv

KATA PENGANTAR...v

DAFTAR ISI...vii

DAFTAR TABEL...xi

DAFTAR GAMBAR...xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 6

1.3 Tujuan Penelitian ... 7

1.4 Manfaat Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, MODEL DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 9

2.1 Bauran Pemasaran ... 9

2.2 Kemasan dan Jenis Kemasan ... 10

2.2.1 Kualitas Kemasan... 11

2.2.2 Indikator pada Kemasan ... 14

2.3 Kewajaran Harga ... 15

2.3.1 Prinsip Kewajaran Harga ...16

2.3.2 Strategi Penetapan Harga ...17

2.3.3 Indikator Kewajaran Harga ... 19

2.4 Brand ... 20

2.4.1 Brand Equity ... 21

2.4.2 Brand Awareness ... 22


(4)

2.4.1.2 Proses Pembentukan Brand Awareness ...24

2.4.1.3 Peranan Brand Awareness...26

2.4.1.4 Indikator pada Brand Awareness ...27

2.4.3 Brand Loyalty ... 27

2.4.3.1 Tingkatan Brand Loyalty...28

2.4.3.2 Pengukuran Brand Loyalty ...29

2.4.3.3 Indikator pada Brand Loyalty...30

2.5 Hasil Penelitian Terdahulu ... 31

2.6 Hubungan antara Kemasan, Kewajaran Harga dan Brand Awareness dengan Brand Loyalty ... 32

BAB III Rerangka Pemikiran, Model Penelitian dan Hipotesis Penelitian ... 34

3.1 Rerangka Pemikiran dan Model Penelitian ... 34

3.2 Hipotesis Penelitian ... 35

BAB VI METODE PENELITIAN ... 36

4.1 Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel ... 36

4.1.1 Populasi ... 36

4.1.2 Teknik Pengambilan Sampel... 37

4.2 Metode Penelitian yang Digunakan ... 38

4.3 Operasionalisasi Variabel... 39

4.4 Teknik Analisis ... 41

4.4.1 Uji Validitas ... 41

4.4.2 Uji Reliabilitas ... 42

4.4.3 Uji Asumsi Klasik ... 43

4.4.4 Uji Hipotesis... 44

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN ... 48

5.1 Profil Kartika Sari ... 48

5.2 Karakteristik Responden ... 49

5.3 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 52


(5)

5.5 Uji Hipotesis... 57

5.5.1 Pengaruh Kemasan Terhadap Brand Loyalty ...59

5.5.2 Pengaruh Kewajaran Harga Terhadap Brand Loyalty ...60

5.5.3 Pengaruh Brand Awareness Terhadap Brand Loyalty ...61

5.5.4 Pengaruh Kemasan, Kewajaran Harga dan Brand Awareness Terhadap Brand Loyalty...62

5.6 Implikasi Manajerial ... 63

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 68

6.1 Kesimpulan ... 68

6.2 Saran ... 69

DAFTAR PUSTAKA Lampiran


(6)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Peringkat oleh-oleh Bandung yang populer...2

Tabel 1.2 Merek kue pastry yang populer di Bandung...3

Tabel 1.3 Karakteristik konsumen yang berkunjung ke toko kue...4

Tabel 4.1 Operasionalisasi Variabel...38

Tabel 5.1 Asal Kota Responden...48

Tabel 5.2 Hasil Uji Validitas Kemasan...52

Tabel 5.3 Hasil Uji Validitas Harga...52

Tabel 5.4 Hasil Uji Validitas Brand Awareness...53

Tabel 5.5 Hasil Uji Validitas Brand Loyalty...54

Tabel 5.6 Hasil Uji Reliabilitas...55

Tabel 5.7 Hasil Uji Normalitas...56

Tabel 5.8 Hasil Pengujian Multikolinearitas...56

Tabel 5.9 Hasil Uji Heteroskedastisitas...57

Tabel 5.10 Hasil Uji R Square...57

Tabel 5.11 Hasil Uji t...57

Tabel 5.12 Hasil Uji F...58


(7)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Elemen Brand Equity...21

Gambar 2.2 Piramida Brand Awareness...23

Gambar 2.3 Piramida Loyalitas Merek...28

Gambar 3.1 Model Pengaruh Kemasan, Kewajaran Harga dan Brand Awareness Terhadap Brand Loyalty...32

Gambar 5.1 Jenis Kelamin Responden...50

Gambar 5.2 Usia Responden...50

Gambar 5.3 Pendapatan Responden...51


(8)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Persaingan bisnis oleh-oleh makanan di Kota Bandung sedang mengalami kemajuan yang sangat pesat. Bisnis oleh-oleh makanan yang sebagian besar dimulai dari wirausaha kecil menengah tersebut kini berkembang dengan sangat cepat. Menurut Stokes (2000) berkembangnya suatu aktivitas kewirausahaan ternyata tidak lepas dari elemen-elemen pemasaran yang diterapkan dengan tepat, dengan kata lain terjadinya integrasi antara kewirausahaan dan elemen pemasaran (entrepreneurial marketing) dapat meningkatkan efektifitas bagi suatu aktivitas wirausaha. Faktor lain yang mendukung terjadinya persaingan bisnis oleh-oleh makanan tersebut adalah meningkatnya arus Wisatawan Nusantara yang berkunjung ke Kota Bandung pada akhir pekan atau juga pada hari libur. Melalui sumber CNN Indonesia tahun 2015, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung memaparkan bahwa Bandung menempati peringkat pertama sebagai kota wisata kuliner terpopuler di Indonesia dengan rata-rata jumlah Wisatawan Nusantara yang berkunjung ke Kota Bandung sebesar 6 juta orang per tahun.

Melalui fenomena yang dijumpai peneliti sehari-hari, ditemukan bahwa salah satu kebiasaan Wisatawan Nusantara yang berkunjung ke Kota Bandung adalah membeli oleh-oleh makanan. Ada begitu banyak jenis oleh-oleh makanan


(9)

yang populer di Kota Bandung. Menurut sumber yang dipaparkan oleh Aneka Tempat Wisata pada tahun 2015, pisang bolen Kartika Sari ternyata menempati peringkat pertama sebagai oleh-oleh makanan yang paling populer di Bandung.

Tabel 1.1 Peringkat oleh-oleh Bandung yang populer

Peringkat Nama oleh-oleh Bandung 1.

2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.

Pisang bollen Kartika Sari Brownies Kukus Amanda Keripik Mak Icih

Gepuk Ny. Ong dan Ny. Yong Rujak Cireng

Batagor Riri Tahu Bandung Oncom Raos Peuyeum Bandung Picnic roll Prima Rasa

Sumber: www.anekatempatwisata.com

Melalui tabel 1.1 dapat diketahui bahwa dari sepuluh teratas jenis oleh-oleh khas Kota Bandung yang populer, pisang bolen Kartika Sari menempati peringkat pertama untuk saat ini.

Selanjutnya untuk mengetahui pesaing terdekat produk bolen Kartika Sari, maka dilakukan survei pada 20 orang responden tentang merek bolen yang populer di Bandung. Berikut ini adalah tabel hasil wawancara peneliti dengan konsumen pisang bolen:


(10)

Tabel 1.2 Merek pisang bolen yang populer di Bandung

Sumber : survei awal konsumen, 2015

Tabel 1.2 tersebut menjelaskan merek pisang bolen favorit pilihan 20 orang responden melalui hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti. Melalui hasil wawancara peneliti dengan 20 orang responden tersebut diketahui bahwa Kartika Sari termasuk merek pisang bolen yang paling populer, diikuti Prima Rasa sebagai pesaing terdekat kemudian Mayasari dan Golden Leaf. Survei ini mendukung pernyataan situs Aneka Tempat Wisata yang menjelaskan bahwa pisang bolen Kartika Sari adalah oleh-oleh paling populer saat ini di Kota Bandung.

Selanjutnya untuk mengetahui karakteristik konsumen yang berkunjung, peneliti melakukan observasi ke dua toko pilihan responden terbanyak yaitu

Merek Kue Pastry Usia Responden Jenis Kelamin Pekerjaan

Kartika Sari 26 tahun 22 tahun 59 tahun 57 tahun 61 tahun 36 tahun 33 tahun 23 tahun Wanita Pria Pria Wanita Pria Wanita Pria Wanita PNS Mahasiswa Wiraswasta Wiraswasta Swasta Swasta Swasta Mahasiswa

Jumlah 8 orang

Prima Rasa 50 tahun 31 tahun 23 tahun 36 tahun 34 tahun 25 tahun 33 tahun Wanita Wanita Pria Wanita Wanita Wanita Wanita Swasta Swasta Mahasiswa Swasta Swasta Mahasiswa Swasta

Jumlah 7 orang

Mayasari 30 tahun 20 tahun 55 tahun 22 tahun Pria Wanita Wanita Wanita Swasta Mahasiswa Ibu Rumah Tangga Mahasiswa

Jumlah 4 orang

Golden Leaf 20 tahun Wanita Mahasiswa

Jumlah 1 orang

Total responden 20 orang

 6 Pria

 14

wanita

 PNS (1 orang)  Mahasiswa (7 orang)  Swasta (9 orang)  Wiraswasta (2 orang)  Ibu RT (1 orang)


(11)

Kartika Sari dan Prima Rasa. Hasil observasi tersebut dijelaskan melalui tabel berikut ini :

Tabel 1.3 Karakteristik konsumen yang berkunjung ke toko kue

Toko Kue

Pastry

Hari / Tanggal Jam Karakteristik Konsumen

Asal Kota Keterangan

Kartika Sari (H. Akbar)

Sabtu, 26 September 2015

12.58 – 13.40

 6 orang konsumen Bandung

12 orang konsumen

luar Bandung

Mayoritas konsumen yang datang berusia sekitar 45 – 60 tahun.

Prima Rasa (Pasirkaliki)

Sabtu, 26 September 2015

14.12 – 14.35

 9 orang konsumen Bandung

4 orang konsumen

luar Bandung

Mayoritas konsumen yang datang berusia 25 – 35 tahun.

Sumber : observasi di toko Kartika Sari (H. Akbar Bandung) dan Prima Rasa (Pasirkaliki Bandung), 2015 Tabel 1.3 menjelaskan bahwa melalui hasil observasi yang dilakukan peneliti, diketahui bahwa Wisatawan Nusantara yang berkunjung ke Toko Kue Kartika Sari lebih banyak dibandingkan Toko Kue Prima Rasa.

Bagi para Wisatawan Nusantara, beberapa atribut pemasaran seperti merek, harga dan kemasan termasuk hal yang penting untuk dipertimbangkan saat ingin membeli oleh-oleh. Para wisatawan tentu berharap bahwa oleh-oleh yang mereka beli memiliki kualitas kemasan yang baik agar saat sampai tempat tujuan masih tetap layak untuk dikonsumsi, bahkan tidak hanya kualitas kemasan yang baik, tetapi juga merek yang sudah dikenal agar lebih berkesan serta harga yang wajar. Seperti telah diketahui sebelumnya bahwa derasnya arus Wisatawan Nusantara ke Kota Bandung membuka peluang bagi pelaku usaha oleh-oleh makanan untuk berkembang pesat. Hal ini dapat dilihat tidak hanya melalui bertambahnya jumlah pesaing Kartika Sari yang dapat ditemui tetapi juga


(12)

munculnya berbagai inovasi yang dilakukan pesaing baik dari segi kemasan, penyajian, harga, pelayanan, konsep makanan, cita rasa, promosi dan atribut lainnya. Iin, Anita dan Iyus (2009) mengemukakan bahwa semangat berwirausaha tersebut juga membawa dampak positif salah satunya dengan menyerap banyak tenaga kerja.

Akan tetapi dengan munculnya berbagai merek bolen pesaing dengan kemasan yang beragam dan harga yang bervariasi serta tingkat brand awareness yang berbeda-beda memungkinkan adanya peluang bagi Wisatawan Nusantara untuk mencoba setiap merek yang ada, bahkan mungkin beralih ke merek yang baru. Hal ini diperkuat oleh pernyataan Suresh, Monahan & Naresh (2012),

“Banyaknya pilihan merek produk yang ada dapat menciptakan situasi yang

merangsang konsumen untuk berpindah dari satu merek ke merek lainnya.” Hal

ini dapat menjadi masalah jika pihak Kartika Sari kurang memperhatikan faktor-faktor pemasaran yang dapat mempengaruhi brand loyalty konsumennya. Menurut Keller (2008), konsumen yang loyal dengan suatu merek rela menghabiskan uang lebih banyak, membeli lebih sering dan tidak mudah terpengaruh oleh promosi produk pesaing konsumen. Adanya manfaat dari brand

loyalty tersebut, penting bagi pelaku usaha khususnya pengelola Kartika Sari

untuk mempelajari dan memperhatikan brand loyalty konsumennya.

Dalam hubungannya dengan brand loyalty, Dhurup, Mafini dan Dumasi (2014) berpendapat bahwa aspek-aspek pada kemasan seperti bentuk, bahan, warna, ukuran, logo serta daya tarik dapat mempengaruhi konsumen dalam keputusan pembelian. Menurut Sahay dalam jurnal yang diteliti Dhurup, Mafini


(13)

dan Dumasi (2014), penciptaan harga yang wajar dapat membuka kesempatan dalam penciptaan loyalitas konsumen. Menurut Aaker dalam Dhurup, Mafini dan Dumasi (2014) berpendapat bahwa konsumen dengan top of mind brand

awareness cenderung memiliki loyalitas yang tinggi pada suatu merek. Aaker

dalam Dhurup, Mafini dan Dumasi (2014) berpendapat bahwa konsumen dengan

brand loyalty yang tinggi cenderung lebih berkomitmen dengan merek yang

dipilihnya dan enggan beralih pada merek lain.

Karena beragamnya kemasan serta harga yang bervariasi dan perbedaan tingkat brand awareness dapat berpotensi mempengaruhi brand loyalty, menarik

untuk dikaji mengenai “PENGARUH KEMASAN, KEWAJARAN HARGA

DAN BRAND AWARENESS TERHADAP BRAND LOYALTY (STUDI KASUS PADA WISATAWAN NUSANTARA DI TOKO KUE KARTIKA SARI BANDUNG).”

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah

Identifikasi masalah yang dapat ditemui berdasarkan hasil penelitian awal, yaitu :

1. Kemasan : aspek-aspek yang ada dalam kemasan seperti bentuk, bahan, warna, ukuran, logo serta daya tarik kemasan dapat mempengaruhi konsumen dalam keputusan pembelian (Dhurup, Mafini dan Dumasi, 2014).

2. Kewajaran Harga: penciptaan harga yang wajar dapat membuka

kesempatan dalam penciptaan loyalitas konsumen (Sahay dalam Dhurup, Mafini dan Dumasi, 2014).


(14)

3. Brand Awareness : konsumen dengan top of mind brand awareness

cenderung semakin loyal pada suatu merek (Aaker dalam Dhurup, Mafini dan Dumasi, 2014)

4. Brand Loyalty : konsumen dengan brand loyalty tinggi cenderung

berkomitmen dengan merek yang dipilihnya dan enggan beralih pada merek lain (Aaker dalam Dhurup, Mafini dan Dumasi, 2014).

Rumusan masalah yang dapat diajukan berdasarkan identifikasi masalah di atas adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh kemasan terhadap brand loyalty?

2. Bagaimana pengaruh kewajaran harga terhadap brand loyalty? 3. Bagaimana pengaruh brand awareness terhadap brand loyalty?

4. Bagaimana pengaruh kemasan, kewajaran harga dan brand awareness

terhadap brand loyalty secara serempak?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan peneliti melakukan penelitian ini yaitu :

1. Untuk mengetahui pengaruh kemasan terhadap brand loyalty.

2. Untuk mengetahui pengaruh kewajaran harga terhadap brand loyalty. 3. Untuk mengetahui pengaruh brand awareness terhadap brand loyalty. 4. Untuk mengetahui pengaruh kemasan, kewajaran harga dan brand

awareness terhadap brand loyalty secara serempak.

1.4 Manfaat Penelitian

Peneliti berharap agar penelitian ini dapat bermanfaat bagi banyak pihak, yaitu :


(15)

1. Bagi peneliti yang saat ini sedang studi dan merintis bidang usaha di bidang makanan, agar dapat menambah pengetahuan dan memberikan gambaran mengenai kemasan, kewajaran harga, brand awareness dan

brand loyalty.

2. Bagi pihak Kartika Sari, kiranya melalui penelitian ini dapat membantu memberikan saran yang membangun sehingga jumlah Wisatawan Nusantara yang loyal semakin bertambah dan usaha yang dilakukan dapat terus berkembang sehingga dapat tetap menjadi produsen bolen dan oleh-oleh yang terkenal di Bandung.

3. Bagi pihak akademisi, kiranya penelitian ini dapat memberikan informasi yang diperlukan mengenai kualitas kemasan, kewajaran harga, brand awareness dan brand loyalty.

1.5 Lokasi dan Jadwal Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di area Kartika Sari Jalan H.Akbar No 4, Jalan Kebon Jukut 3C dan Jalan Dago No 85 Bandung. Jadwal penelitian dilakukan pada bulan Agustus 2015 sampai dengan Desember 2015.


(16)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Hasil analisa dari penelitian ini membuktikan bahwa :

1. Kemasan berpengaruh positif secara signifikan terhadap brand loyalty, artinya kemasan yang semakin berkualitas cenderung membuat brand

loyalty Wisatawan Nusantara semakin tinggi. Dengan kata lain bagi

para Wisatawan Nusantara, kemasan adalah salah satu atribut yang sangat penting yang perlu menjadi perhatian pihak Kartika Sari.

2. Kewajaran harga berpengaruh positif secara signifikan terhadap brand

loyalty, artinya semakin wajar harga kue yang ditetapkan Kartika Sari

maka akan semakin tinggi brand loyalty Wisatawan Nusantara terhadap merek kue Kartika Sari. Dengan kata lain bagi para Wisatawan Nusantara, harga yang wajar merupakan salah satu faktor utama untuk membuat mereka tetap loyal pada merek Kartika Sari. 3. Brand awareness berpengaruh positif secara signifikan pada brand

loyalty, artinya semakin tinggi brand awareness Wisatawan Nusantara

pada merek kue Kartika Sari maka semakin tinggi pula brand loyalty Wisatawan Nusantara terhadap merek kue Kartika Sari. Dengan kata lain bagi Wisatawan Nusantara brand awareness merupakan faktor utama yang membuat mereka tetap memilih merek Kartika Sari.


(17)

4. Kemasan, kewajaran harga, brand Awareness berpengaruh positif signifikan pada brand loyalty, artinya dengan meningkatkan kualitas kemasan, kewajaran harga dan brand awareness secara bersamaan maka brand loyalty Wisatawan Nusantara juga akan meningkat. Dengan kata lain, baik kemasan, kewajaran harga dan brand

awareness secara bersamaan dinilai sangat berpengaruh terhadap brand loyalty oleh Wisatawan Nusantara.

6.2 Saran

Beberapa saran bagi pihak Kartika Sari di antaranya :

1. Lebih memperhatikan kualitas bahan kemasan sebelum digunakan untuk meminimalisir keluhan konsumen tentang bahan kemasan yang mudah rusak. Selain itu pada rencana jangka panjang, Kartika Sari dapat mencoba desain kemasan bentuk baru yang lebih menarik dari pesaing, misalnya dengan mendesain sistem buka tutup kemasan dengan sistem geser dan memperbaharui warna kemasan untuk masing-masng rasa bolen, misalnya warna kuning untuk duren bolen, hijau untuk kacang hijau bolen, dan lain-lain.

2. Menjaga kewajaran harga kue agar para Wisatawan Nusantara tidak beralih ke produk pesaing.

3. Menjangkau scoup market potential yang lebih besar dengan

memasang billboard di bandara nasional dan area tol yang akan dilalui para Wisatawan Nusantara.


(18)

Menyadari adanya keterbatasan pada penelitian ini, maka saran bagi penelitian selanjutnya sebaiknya melanjutkan hasil penelitian ini dengan meneliti aspek-aspek lain dalam brand equity yang berkaitan dengan brand loyalty seperti

perceived quality dan brand association. Selain itu sebaiknya hasil penelitian ini

juga dapat dilanjutkan dengan metode kualitatif untuk mengetahui perspektif perusahaan tentang kualitas kemasan, kewajaran harga, brand awareness dan


(19)

DAFTAR PUSTAKA

Aaker, David . (2000). Building Strong Brands, Free Press. New York.

Augusty, Ferdinand. (2006). Metode Penelitian Manajemen. Semarang : Badan Penerbit Universitas Dipenogoro.

Consuegra, D., Molina, A., & Esteban, À. (2007). An Integrated Model of Price, Satisfaction and Loyalty: an Empirical Analysis in Service Sector. Journal of Product & Brand management.

Dhurup, M., Mafini, C& Dumasi, T. (2014). “ The impact of packaging, price, and

brand awareness on brand loyalty: Evidence from the paint retailing industry,

Acta Commercii 14 (1), Art.

Durianto, Darmadi, Sugiarto dan Budiman, Lie Joko. (2004). Brand Equity Ten, Strategi Memimpin Pasar. Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama.

Ghozali, Imam. (2009). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Edisi Keempat, Penerbit Universitas Diponegoro.

Hartono, Kevin. (2012). “Pengaruh Materialism, Compulsive Buying Dimoderasi Time Affluence Terhadap Subjective Well Being Studi Kasus Pada Produk Sepatu Charles And Keith Di Bandung.”

Iin, Anita, Iyus. (2009). Entrepreneurial marketing for small and medium enterprises business. Jakarta.

Jaswin M. (2008). Packaging Materials and its Applications. Jakarta: Indonesian Packaging Federation

Jogiyanto. (2007). Metodologi Penelitian Bisnis : Salah Kaprah dan Pengalaman- Pengalaman. Penerbit: BPFE, Yogyakarta.

Kotler, P. and K.L Keller. (2004). Marketing Management. New Jersey : Prentice Hall.

Kotler, P. and K.L Keller. (2005). Marketing Management. New Jersey : Prentice Hall.


(20)

Margono, S. (2003). Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta

Marchaela. (2015). 10 Oleh-oleh Khas Bandung yang Paling

Terkenal.www.anekatempatwisata.com

Purnomo, Ratnawati. (2015). Sejarah Kartika Sari. www.kartikasari.com

Rangkuti, F. (2002). The Power of Brand. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama Rahyuda, Cempaka.(2009). Pengaruh Kewajaran Harga, Citra Perusahaan Terhadap

Kepuasan dan Loyalitas Konsumen.

Steward, Martha. (2004). Brand Dictionary, Kamus Pemasaran. Terjemahan A.

Hasyimi Ali. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Stokes, D. (2000). “Entrepreneurial Marketing : A Conceptualization From Qualitative Research.”

Sugiama, Gima A. (2008). “ Metode Riset Bisnis dan Manajemen. Guardaya

Intimarta, Bandung.

Suresh, S., Mohanam, P. & Naresh, G. (2012). “Brand success redefined: An analysis of the interrelationship among various brand dimensions,” Psychological Research 2(1).

Tjiptono, Fandi. (2002). Startegi Pemasaran Modern. Penerbit Andi. Yogyakarta Uma Sekaran. (2009). Research Methods For Business. Edisi 4, Buku 1, Jakarta:

Empat.

Wahyuni, Tri. (2015). Bandung Kota Terfavorit Wisatawan. www.cnnindonesia.com Xia, L., Monroe, K.B. and Cox, J.L. (2004). The price is unfair! A conceptual

framework of price fairness perceptions, Journal of Marketing.


(1)

1. Bagi peneliti yang saat ini sedang studi dan merintis bidang usaha di bidang makanan, agar dapat menambah pengetahuan dan memberikan gambaran mengenai kemasan, kewajaran harga, brand awareness dan

brand loyalty.

2. Bagi pihak Kartika Sari, kiranya melalui penelitian ini dapat membantu memberikan saran yang membangun sehingga jumlah Wisatawan Nusantara yang loyal semakin bertambah dan usaha yang dilakukan dapat terus berkembang sehingga dapat tetap menjadi produsen bolen dan oleh-oleh yang terkenal di Bandung.

3. Bagi pihak akademisi, kiranya penelitian ini dapat memberikan informasi yang diperlukan mengenai kualitas kemasan, kewajaran harga, brand awareness dan brand loyalty.

1.5 Lokasi dan Jadwal Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di area Kartika Sari Jalan H.Akbar No 4, Jalan Kebon Jukut 3C dan Jalan Dago No 85 Bandung. Jadwal penelitian dilakukan pada bulan Agustus 2015 sampai dengan Desember 2015.


(2)

68 Program Magister Manajemen Universitas Kristen Maranatha

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Hasil analisa dari penelitian ini membuktikan bahwa :

1. Kemasan berpengaruh positif secara signifikan terhadap brand loyalty, artinya kemasan yang semakin berkualitas cenderung membuat brand

loyalty Wisatawan Nusantara semakin tinggi. Dengan kata lain bagi

para Wisatawan Nusantara, kemasan adalah salah satu atribut yang sangat penting yang perlu menjadi perhatian pihak Kartika Sari.

2. Kewajaran harga berpengaruh positif secara signifikan terhadap brand

loyalty, artinya semakin wajar harga kue yang ditetapkan Kartika Sari

maka akan semakin tinggi brand loyalty Wisatawan Nusantara terhadap merek kue Kartika Sari. Dengan kata lain bagi para Wisatawan Nusantara, harga yang wajar merupakan salah satu faktor utama untuk membuat mereka tetap loyal pada merek Kartika Sari. 3. Brand awareness berpengaruh positif secara signifikan pada brand

loyalty, artinya semakin tinggi brand awareness Wisatawan Nusantara

pada merek kue Kartika Sari maka semakin tinggi pula brand loyalty Wisatawan Nusantara terhadap merek kue Kartika Sari. Dengan kata lain bagi Wisatawan Nusantara brand awareness merupakan faktor utama yang membuat mereka tetap memilih merek Kartika Sari.


(3)

4. Kemasan, kewajaran harga, brand Awareness berpengaruh positif signifikan pada brand loyalty, artinya dengan meningkatkan kualitas kemasan, kewajaran harga dan brand awareness secara bersamaan maka brand loyalty Wisatawan Nusantara juga akan meningkat. Dengan kata lain, baik kemasan, kewajaran harga dan brand

awareness secara bersamaan dinilai sangat berpengaruh terhadap brand loyalty oleh Wisatawan Nusantara.

6.2 Saran

Beberapa saran bagi pihak Kartika Sari di antaranya :

1. Lebih memperhatikan kualitas bahan kemasan sebelum digunakan untuk meminimalisir keluhan konsumen tentang bahan kemasan yang mudah rusak. Selain itu pada rencana jangka panjang, Kartika Sari dapat mencoba desain kemasan bentuk baru yang lebih menarik dari pesaing, misalnya dengan mendesain sistem buka tutup kemasan dengan sistem geser dan memperbaharui warna kemasan untuk masing-masng rasa bolen, misalnya warna kuning untuk duren bolen, hijau untuk kacang hijau bolen, dan lain-lain.

2. Menjaga kewajaran harga kue agar para Wisatawan Nusantara tidak beralih ke produk pesaing.

3. Menjangkau scoup market potential yang lebih besar dengan memasang billboard di bandara nasional dan area tol yang akan dilalui para Wisatawan Nusantara.


(4)

70 Program Magister Manajemen Universitas Kristen Maranatha

Menyadari adanya keterbatasan pada penelitian ini, maka saran bagi penelitian selanjutnya sebaiknya melanjutkan hasil penelitian ini dengan meneliti aspek-aspek lain dalam brand equity yang berkaitan dengan brand loyalty seperti

perceived quality dan brand association. Selain itu sebaiknya hasil penelitian ini

juga dapat dilanjutkan dengan metode kualitatif untuk mengetahui perspektif perusahaan tentang kualitas kemasan, kewajaran harga, brand awareness dan


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Aaker, David . (2000). Building Strong Brands, Free Press. New York.

Augusty, Ferdinand. (2006). Metode Penelitian Manajemen. Semarang : Badan Penerbit Universitas Dipenogoro.

Consuegra, D., Molina, A., & Esteban, À. (2007). An Integrated Model of Price, Satisfaction and Loyalty: an Empirical Analysis in Service Sector. Journal of Product & Brand management.

Dhurup, M., Mafini, C& Dumasi, T. (2014). “ The impact of packaging, price, and brand awareness on brand loyalty: Evidence from the paint retailing industry, “ Acta Commercii 14 (1), Art.

Durianto, Darmadi, Sugiarto dan Budiman, Lie Joko. (2004). Brand Equity Ten, Strategi Memimpin Pasar. Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama.

Ghozali, Imam. (2009). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Edisi Keempat, Penerbit Universitas Diponegoro.

Hartono, Kevin. (2012). “Pengaruh Materialism, Compulsive Buying Dimoderasi Time Affluence Terhadap Subjective Well Being Studi Kasus Pada Produk Sepatu Charles And Keith Di Bandung.”

Iin, Anita, Iyus. (2009). Entrepreneurial marketing for small and medium enterprises business. Jakarta.

Jaswin M. (2008). Packaging Materials and its Applications. Jakarta: Indonesian Packaging Federation

Jogiyanto. (2007). Metodologi Penelitian Bisnis : Salah Kaprah dan Pengalaman- Pengalaman. Penerbit: BPFE, Yogyakarta.

Kotler, P. and K.L Keller. (2004). Marketing Management. New Jersey : Prentice Hall.

Kotler, P. and K.L Keller. (2005). Marketing Management. New Jersey : Prentice Hall.


(6)

Program Magister Manajemen Universitas Kristen Maranatha

Margono, S. (2003). Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta

Marchaela. (2015). 10 Oleh-oleh Khas Bandung yang Paling Terkenal.www.anekatempatwisata.com

Purnomo, Ratnawati. (2015). Sejarah Kartika Sari. www.kartikasari.com

Rangkuti, F. (2002). The Power of Brand. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama Rahyuda, Cempaka.(2009). Pengaruh Kewajaran Harga, Citra Perusahaan Terhadap

Kepuasan dan Loyalitas Konsumen.

Steward, Martha. (2004). Brand Dictionary, Kamus Pemasaran. Terjemahan A.

Hasyimi Ali. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Stokes, D. (2000). “Entrepreneurial Marketing : A Conceptualization From Qualitative Research.”

Sugiama, Gima A. (2008). “ Metode Riset Bisnis dan Manajemen. Guardaya

Intimarta, Bandung.

Suresh, S., Mohanam, P. & Naresh, G. (2012). “Brand success redefined: An analysis of the interrelationship among various brand dimensions,” Psychological Research 2(1).

Tjiptono, Fandi. (2002). Startegi Pemasaran Modern. Penerbit Andi. Yogyakarta Uma Sekaran. (2009). Research Methods For Business. Edisi 4, Buku 1, Jakarta:

Empat.

Wahyuni, Tri. (2015). Bandung Kota Terfavorit Wisatawan. www.cnnindonesia.com Xia, L., Monroe, K.B. and Cox, J.L. (2004). The price is unfair! A conceptual

framework of price fairness perceptions, Journal of Marketing. .


Dokumen yang terkait

Ekuitas Merek Dan Brand Loyalty Blackberry (Studi Deskriptif tentang Pengaruh Ekuitas Merek Blackberry terhadap Brand Loyalty pada Kalangan Mahasiswa FISIP USU)

1 44 136

Pengaruh Trust in a Brand Terhadap Brand Loyalty Pada Konsumen Air Minum Aqua di Daerah Medan Baru.

1 28 83

Pengaruh Celebrity Endorser Igor Saykoji Terhadap Brand Awareness Pada Kartu IM3 (Studi Kasus Karyawan Sogo Department Store Sun Plaza, Medan)

3 52 107

Analisis Sensitivitas Respon Konsumen Terhadap Ekstensifikasi Merek (Brand Extention) Pada Vaseline Hand & Body Lotion (Studi Kasus Mahasiswi Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sumatera Utara)

2 79 103

Pengaruh Perceived Quality dan Brand Association Terhadap Brand Loyalty Mie Instan Merek Indomie (Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara

1 42 105

Pengaruh Penempatan Posisi (Positioning) Terhadap Citra Merek (Brand Image) Pada Clear Men Shampoo (Studi Kasus : Mahasiswa S-1 Reguler Fakultas Ekonomi USU Medan)

2 65 105

Analisis pengaruh Brand Awareness, Perceived Quality, Brand Association, Dan Brand Loyalty terhadap keputusan pembelian pada produk pasta gigi 'Pepsodent (studi kasus pada Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

6 41 167

THE INFLUENCE OF BRAND AWARENESS, PERCEIVED BRAND QUALITY, BRAND ASSOCIATION AND BRAND LOYALTY TOWARD CUSTOMER PURCHASE DECISION TO CHOOSE GARUDA INDONESIA AIRLINES (CASE STUDY: CUSTOMER GARUDA INDONESIA IN JABODETABEK)

0 7 124

Ekuitas Merek Bank Syariah di Kalangan Mahasiswa Program Studi Muamalat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2 11 151

ANALISIS PENGARUH BRAND AWARENESS, BRAND IMAGE, DAN BRAND ATTITUDE PADA BRAND LOYALTY TERHADAP PRODUK WISATA MINAT KHUSUS PENELUSURAN GUA

0 0 152