Pengaruh Penerimaan Pajak Reklame terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bandung (Studi Kasus pada Pemda Bandung).

(1)

vi Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh penerimaan pajak reklame terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bandung, yang dilakukan pada Pemerintah Daerah Kota Bandung Jl. Wastukencana no 2. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif analisis. Data yang digunakan adalah data sekunder berupa dokumen atau catatan, yaitu laporan realisasi penerimaan pajak reklame dan Pendapatan Asli Daerah kota Bandung tahun 2010. Pengujian data dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linier, dan perhitungan dilakukan secara manual. Hasil penelitian ini dengan menggunakan koefisien korelasi Pearson diperoleh hasil sebesar 0,343 yang bersifat rendah tapi pasti. Analisa koefisien determinasi yang menunjukkan besarnya kontribusi penerimaan pajak reklame terhadap Pendapatan Asli Daerah sebesar 11,76%. Dan hasil uji signifikan t diperoleh t hitung sebesar 1,155 < t tabel 2,228 yang berada di daerah diterimanya Ho yang membuktikan bahwa pajak reklame tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) kota Bandung.


(2)

vii Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT

The purpose of this study was to examine the effect of tax revenue on advertising revenue (PAD) Bandung City, who conducted the Regional Government Bandung Jl. Wastukencana No. 2. This research uses descriptive analysis research method. The data used are secondary data from documents or records, which report the realization of tax revenue and Regional Original Revenue billboards Bandung in 2010. Data testing is done using linear regression analysis, and calculations are done manually. The results of this study by using the Pearson correlation coefficient of 0.343 obtained results that are low but definite. Analysis of the coefficient of determination that indicates the contribution of tax revenue to the Revenue billboard at 11.76%. And significant t test results obtained t count equal 1.155 <2.228 t tables are located in areas that prove that Ho received the billboard tax is not having a significant effect on revenue (PAD) of Bandung.


(3)

viii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRAK ... vi

ABSTRACT ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 5

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Kegunaan Penelitian... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Definisi Pajak ... 7


(4)

ix Universitas Kristen Maranatha

2.1.2 Fungsi Pajak ... 11

2.1.3 Asas Pemungutan Pajak ... 11

2.1.4 sistem Pemungutan Pajak ... 12

2.1.5 Tarif pajak ... 13

2.2 Pajak Daerah ... 14

2.2.1 Jenis Pajak Daerah ... 15

2.3 Pajak Reklame ... 16

2.3.1 Dasar Hukum Pemungutan Pajak Reklame ... 16

2.3.2 Objek Pajak Reklame ... 17

2.3.3 Bukan Objek Pajak Reklame ... 19

2.3.4 Subjek Pajak dan Wajib Pajak Reklame ... 19

2.3.4 Dasar Pengenaan ... 20

2.3.6 Tarif Pajak Reklame ... 23

2.3.7 Perhitungan Pajak Reklame ... 23

2.3.8 Masa Pajak, Tahun Pajak, Saat Terutang Pajak, dan Wilayah Pemungutan Pajak Reklame ... 23

2.3.9 Pembayaran Pajak Reklame ... 24

2.3.10 Penagihan Pajak Reklame ... 26

2.3.11 Keberatan ... 26

2.3.12 Banding ... 28

2.4 Pendapatan asli Daerah ... 29

2.5. Kerangka Pemikiran... 30


(5)

x Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Gambaran Umum Dispenda Kota Bandung ... 32

3.1.1 Tugas Pokok dan Fungsi Dispenda Kota Bandung ... 33

3.1.2 Visi dan Misi Dispenda Kota Bandung ... 34

3.1.3 Tujuan Dispenda Kota Bandung ... 35

3.1.4 Sasaran Dispenda Kota Bandung ... 35

3.1.5 Struktur Organisasi Dispenda Kota Bandung ... 36

3.1.6 Uraian Jabatan Dinas Pendapatan Kota Bandung ... 39

3.2 Metode Penelitian ... 45

3.2.1 Variabel Operasional ... 45

3.2.2 Sumber Data ... 46

3.2.3 Metode Pengumpulan Data ... 46

3.2.4 Metode Analisis ... 47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Implementasi Pajak Reklame Kota Bandung ... 51

4.1.1 Penerimaan Pajak reklame dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bandung ... 52

4.1.2 Pengolahan Data Penerimaan Pajak Reklame ... 55

4.2 Pengaruh Penerimaan Pajak Reklame dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bandung ... 57

4.2.1 Koefisien Korelasi ... 57

4.2.2 Koefisien Determinasi ... 58


(6)

xi Universitas Kristen Maranatha

4.2.4 Uji t ... 59

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 62

5.2 Saran ... 63

DAFTAR PUSTAKA ... 65

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 66


(7)

xii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1 Rerangka Pemikiran ...30 Gambar 2 Struktur Organisasi Dispenda Kota Bandung...39 Gambar 3 Distribusi Daerah Penerimaan atau Penolakan Ho... 61


(8)

xiii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel I Penerimaan Pajak Reklame (Januari - Maret) 2010 ... 52

Tabel II Penerimaan Pajak Reklame (April - Juni) 2010 ... 53

Tabel III Penerimaan Pajak Reklame (Juli - September) 2010 ... 53

Tabel IV Penerimaan Pajak Reklame (Oktober - Desember) 2010 ... 54

Tabel V Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung 2010 ... 54

Tabel VI Data variabel X (Penerimaan Pajak Reklame) dan variabel Y (Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung) tahun 2010 ... 56


(9)

xiv Universitas Kristen Maranatha DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Formulir Pendaftaran wajib Pajak

Lampiran B Surat Pemberitahuan Pajak Daerah Untuk Pajak Reklame Lampiran C Surat Ketetapan Pajak Derah

Lampiran D Surat Ketetapan Pajak Derah Kurang Bayar Lampiran E Surat Ketetapan Pajak Derah Nihil

Lampiran F Surat Ketetapan Pajak Derah Lebih Bayar Lampiran G Surat Ketetapan Pajak Derah Tambahan

Lampiran H Surat Ketetapan Pajak Derah Kurang Bayar Tambahan Lampiran I Surat Tagihan Pajak Daerah

Lampiran J Surat Setoran Pajak Daerah Lampiran K Formulir Tanda Terima Lampiran L Surat Teguran

Lampiran M Surat Peringatan Lampiran N Surat Paksa Lampiran O Berita Acara

Lampiran P Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan Lampiran Q Berita Acara Pelaksanaan Sita

Lampiran R Surat Permintaan Pelaksanaan Lelang Lampiran S Surat Perjanjian Angsuran

Lampiran T Surat Permohonan Keberatan Pajak Lampiran U Surat Keputusan Tentang Keberatan Pajak


(10)

xv Universitas Kristen Maranatha


(11)

1 Universitas Kristen Maranatha BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Secara umum pajak diartikan sebagai pungutan dari masyarakat oleh negara berdasarkan undang-undang yang bersifat dapat dipaksakan dan terutang oleh yang wajib membayarnya dengan tidak mendapat prestasi kembali. Secara langsung, yang hasilnya digunakan untuk membiayai pengeluaran negara dan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan. Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa pajak merupakan iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang (sehingga dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat balas jasa secara langsung. Pajak dipungut berdasarkan norma-norma hukum guna menutup biaya produksi barang-barang dan jasa kolektif untuk mencapai kesejahteraan umum. Jadi, pajak dianggap sebagai hak prerogatif pemerintah, iuran wajib yang dipungut oleh pemerintah dari masyarakat (wajib pajak) untuk menutupi pengeluaran rutin negara dan biaya pembangunan tanpa balas jasa yang dapat ditunjuk secara langsung berdasarkan undang-undang. Pembayaran pajak wajib dilakukan bagi mereka yang berkewajiban dan bagi mereka yang tidak mau membayar pajak dapat dilakukan paksaan. Dengan demikian, akan terjamin bahwa kas negara selalu berisi uang pajak. Selain itu, pengenaan pajak berdasarkan undang-undang akan menjamin adanya keadilan dan kepastian hukum bagi pembayar pajak sehingga pemerintah tidak dapat sewenang-wenang menetapkan besarnya pajak.

Seiring dengan dikeluarkannya kebijakan Pemerintah Pusat, mengenai otonomi daerah yang menetapkan bahwa penyelenggaraan otonomi daerah


(12)

P E N D A H U L U A N | 2

Universitas Kristen Maranatha

dilaksanakan dengan memberikan kewenangan yang luas, nyata dan bertanggung jawab kepada daerah secara proporsional, yang diwujudkan dengan peraturan, pembagian, pemanfaatan sumber daya nasional yang berkeadilan, serta perimbangan peradilan keuangan pusat dan daerah. Disamping itu penyelenggaraan otonomi daerah juga dilaksanakan dengan prinsip-prinsip demokrasi, peran serta masyarakat, pemerataan dan keadilan serta memperhatikan potensi dan keanekaragaman daerah. Oleh karena itu setiap pemerintah daerah beserta masyarakatnya berhak untuk mengelola potensi daerahnya masing-masing guna meningkatkan perubahan dan pelayanan didaerahnya.. Di dalam Undang-undang No. 32 dan 33 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menempatkan otonomi daerah secara utuh pada Daerah Kotamadya dan Kabupaten. Daerah Kotamadya dan Kabupaten tersebut dalam kedudukannya sebagai daerah otonomi mempunyai kewenangan keleluasaan untuk membentuk dan melaksanakan kebijakan menurut prakarsa dan aspirasi masyarakat.

Dengan diberlakukannya otonomi daerah diharapkan adanya perubahan secara bertahap bagi daerah yang bermula dari upaya mengurangi ketergantungannya dari pusat, menuju kemandirian daerah. Penyerahan atau pelimpahan wewenang dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah baik propinsi, kabupaten, dan kota telah memberikan keleluasaan bagi pemerintah daerah untuk mengelola potensi daerah dan melaksanakan pembangunan daerahnya.

Untuk pelaksanaan pembangunan daerah tentunya diperlukan sumber pembiayaan. Sumber-sumber tersebut dari Pendapatan Asli Daerah (PAD), dana perimbangan dan pinjaman daerah. Pajak daerah adalah pungutan wajib atas orang pribadi atau badan yang dilakukan oleh pemerintah daerah tanpa kontraprestasi secara langsung yang seimbang, yang dapat dipaksakan berdasarkan peraturan


(13)

P E N D A H U L U A N | 3

Universitas Kristen Maranatha

perundang-undangan yang berlaku, yang digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan daerah dan pembangunan daerah. Untuk menjamin sumber pembiayaan tersebut, pemerintah daerah harus mampu memainkan perannya untuk dapat mengoptimalkan penerimaan-penerimaan tersebut khususnya dari penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang berasal dari pajak dan retribusi daerah. Dimana potensi pajak dan retribusi daerah ini bila dikelola dengan benar dapat mengoptimalkan penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebagai salah satu sumber Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Sesuai dengan pasal 157 Undang-undang Nomor 32 Thaun 2004 dan pasal 5 Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004, ditetapkan bahwa sumber-sumber pendapatan daerah adalah Pendapatan Daerah (hasil pajak daerah, hasil retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan lain-lain pendapatan asli daerah yang syah), dana perimbangan, dan lain-lain pendapatan daerah yang syah. Dasar Hukum Pemungutan Pajak Daerah sesuai dengan Undang-Undang Nomor 22 tahun 1999, tentang Pemerintahan Daerah, yaitu pajak dan retribusi daerah ditetapkan dengan Undang-Undang, serta penentuan tarif dan tata cara pemungutan pajak dan retribusi daerah ditetapkan dengan peraturan daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Adapun Jenis-jenis pajak daerah kabupaten/kota berdasarkan Undang –Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, yang terdiri dari pajak hotel, pajak restoran, pajak hiburan, pajak reklame, pajak penerangan jalan, pajak pengambilan bahan galian golongan C, dan pajak parkir.

Pajak reklame merupakan salah satu sumber pendapatan yang dipungut oleh pemerintah daerah khususnya pemerintah daerah Kota Bandung, sebagaimana telah


(14)

P E N D A H U L U A N | 4

Universitas Kristen Maranatha

ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2001. Dasar pengenaan pajak reklame adalah Nilai Sewa Reklame dan tarif pajak ditetapkan sebesar 25%. Dapat dilihat sebagai contohnya adalah pemasangan reklame baik yang berbentuk billboard, spanduk atau umbul-umbul dijalan-jalan, toko-toko, maupun dikantor-kantor dan lain sebagainya, yang telah habis masa berlakunya tetapi masih di pasang, bahkan ada yang tidak memiliki ijin pemasangan reklame sama sekali. Hal ini mungkin disebabkan oleh kurangnya sosialisasi aparat pemerintah daerah kepada masyarakat tentang ketentuan-ketentuan yang berlaku untuk pemasangan reklame dan kurang sadarnya masyarakat dalam melakukan pemasangan reklame tidak melaporkan kepada pihak atau aparat pemerintah bagian pajak reklame.

Permasalahan tersebut mengakibatkan kerugian keuangan negara. Pemerintah daerah harus terus mengupayakan perbaikan dengan mensosialisasikan peraturan pajak reklame,terutama kepada biro iklan dan juga masyarakat. Hal tersebut bisa dilakukan dengan memberikan penyuluhan kepada masyarakat mengenai pentingnya membayar pajak dan mensosialisasikan kepada masyarakat solusi-solusi dan pengawasan yang sebaik-baiknya tentang ketentuan-ketentuan pajak reklame agar setiap wajib pajak mengerti, memahami dan tentunya melaksanakan ketentuan tersebut. Selain itu, pemerintah daerah harus didukung dengan sumber daya manusia yang memadai yaitu aparat pajak yang bersih dan bertanggungjawab. Dengan begitu akan tercapai penerimaan pajak reklame yang maksimal dan dapat meningkatkan pendapatan asli daerah.

Oleh sebab itu, setiap daerah harus dapat menganalisis seberapa besar potensi daerah yang dapat digali dan dikembangkan, dan selanjutnya dapat dilihat berapa target yang dapat dicapai dari potensi tersebut sehingga pada akhirnya seluruh


(15)

P E N D A H U L U A N | 5

Universitas Kristen Maranatha

potensi daerah yang ada dapat memberikan kontinuitas yang optimal terhadap Pendapatan Daerah (PAD).

Berdasarkan uraian di atas tersebut, maka dalam penyusunan skripsi penelitian mengambil judul:

“PENGARUH PENERIMAAN PAJAK REKLAME TERHADAP

PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) KOTA BANDUNG“

1.2 Identifikasi Masalah

Pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana Pemda Bandung mengimplementasikan Penerimaan Pajak Reklame terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung ?

2. Seberapa besar pengaruh penerimaan pajak reklame terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung ?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Adapun maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana pengaruh penerimaan pajak reklame terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung, dan untuk mencari data-data yang diperlukan dalam penyusunan skripsi sesuai topik yang akan dibahas.

Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui implementasikan penerimaan pajak reklame terhadap pendapatan asli daerah Kota Bandung.

2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penerimaan pajak reklame terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung


(16)

P E N D A H U L U A N | 6

Universitas Kristen Maranatha 1.4 Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan data yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan-kepentingan sebagai berikut:

1. Bagi Penulis :

a) Sebagai salah satu syarat untuk mengikuti Sidang Sarjana Strata 1 (S-1) b) Dapat meningkatkan wawasan dan memperdalam pengetahuan juga

pemahaman terhadap pajak reklame dan sumber-sumber keuangan Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung.

2. Bagi Lembaga / Instansi

Dapat memberikan informasi mengenai besarnya pengaruh penerimaan pajak reklame terhadap peningkatan Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung.

3. Bagi Pihak Lain

Dapat dijadikan referensi dan memperluas wawasan guna meningkatkan informasi terutama pada pajak reklame dan sumber keuangan Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung.


(17)

62 Universitas Kristen Maranatha BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pengaruh penerimaan pajak reklame terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) kota Bandung pada tahun 2010, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Secara keseluruhan implementasi penerimaan pajak reklame pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) kota Bandung dalam hal mengenakan atau tidak mengenakan pajak reklame, perhitungan pajak reklame, pemungutan, dan tindakan yang dilakukan dalam menyelesaikan masalah telah dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang ada.

2. Penerimaan pajak reklame memiliki hubungan yang kurang erat terhadap Pendapatan Asli Daerah kota Bandung. Hal ini dapat dilihat dari koefisien korelasi sebesar 0,343 yang bersifat rendah tapi pasti antara variabel penerimaan pajak reklame dan variabel Pendapatan Asli Daerah kota Bandung. Sedangkan koefisien determinasi sebesar 11,76% yang artinya penerimaan pajak reklame mempunyai kontribusi sebesar 11,76% terhadap Pendapatan Asli Daerah, sedangkan sisanya sebesar 88,24 dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti oleh penulis. Dan juga penerimaan pajak reklame tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah kota Bandung. Hal ini ditunjukkan dengan perbandingan t hitung dengan t tabel dimana hasilnya t hitung lebih kecil dari t tabel sehingga H1


(18)

K E S I M P U L A N D A N S A R A N | 63

Universitas Kristen Maranatha 5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang penulis kemukakan di atas, diharapkan Dispenda melakukan pembaharuan-pembaharuan serta melakukan perbaikan-perbaikan terhadap pelayanan dan prosedur pemungutan pajak yang dianggap kurang memuaskan. Oleh karena itu penulis ingin memberikan masukan atau saran bagi pemerintah daerah kota Bandung. Berikut beberapa saran yang diberikan penulis :

1. Pendataan kembali subjek dan objek pajak reklame yang sudah ada sehingga dapat diketahui potensi yang sebenarnya melalui pemutakhiran data subjek dan objek pajak reklame. Selain itu proses penetapan target seharusnya memperhatikan potensi yang sebenarnya sehingga pemerintah akan terpacu untuk mencapai target tersebut dan dapat meningkatkan pnerimaan pajak reklame.

2. Hendaknya lebih ditingkatkan lagi koordinasi dan pengawasan oleh satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dalam hal ini tim penyelenggara perijinan reklame (TP2R) terhadap pelaksanaan pemungutan pajak reklame agar tidak terjadi penyimpangan dalam pemungutan dan pelaporan penerimaan pajak reklame. Pemberian sanksi yang tegas sesuai dengan ketentuan yang berlaku terhadap pelanggaran pajak reklame akan lebih meningkatkan kedisiplinan terhadap wajib pajak reklame.

3. Peningkatan pendapatan daerah melalui pajak reklame hendaknya tidak mengabaikan K3 (ketertiban, Keindahan, Kebersihan) agar sesuai dengan visi

kota Bandung yaitu “Genah, Merenah, Tumaninah”. Selain itu jika

penerimaan pajak reklame terkendala dalam K3 maka dapat dilakukannya sistem lelang reklame terhadap penyelenggaraan reklame tersebut.


(19)

K E S I M P U L A N D A N S A R A N | 64

Universitas Kristen Maranatha

4. Untuk peneliti selanjutnya sebaiknya melakukan penelitian sejenis dengan variabel berbeda dan juga lokasi yang berbeda serta analisis yang lebih tajam, Sehingga dapat memperluas ilmu pengetahuan.


(20)

65 Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Hasan, M. Iqbal (2003). Pokok-Pokok Materi Statistik 1(Statistik Deskriptif). Edisi Kedua, Penerbit PT. Bumi Aksara, Jakarta

H.M., Jogiyanto (2007). Metodologi Penelitian Bisnis : Salah Kaprah dan

Pengalaman-Pengalaman. Edisi Pertama, Penerbit BPFE-Yogyakarta,

Yogyakarta.

Mardiasmo (2008). Perpajakan. Edisi revisi 2008, Penerbit Andy, Yogyakarta. Resmi, Siti (2008). Perpajakan : Teori dan Kasus-Kasus. Penerbit Salemba Empat,

Jakarta.

Siahaan, Marihot. P. (2008). Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Penerbit PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Wluyo (2008). Perpajakan Indonesia. Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

http://id.shvoong.com/social-sciences/economics/2177328-konsep-pendapatan-asli-daerah-pad/#ixzz1jmxHJlMH


(1)

P E N D A H U L U A N | 5

potensi daerah yang ada dapat memberikan kontinuitas yang optimal terhadap Pendapatan Daerah (PAD).

Berdasarkan uraian di atas tersebut, maka dalam penyusunan skripsi penelitian mengambil judul:

“PENGARUH PENERIMAAN PAJAK REKLAME TERHADAP

PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) KOTA BANDUNG“

1.2 Identifikasi Masalah

Pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana Pemda Bandung mengimplementasikan Penerimaan Pajak Reklame terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung ?

2. Seberapa besar pengaruh penerimaan pajak reklame terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung ?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Adapun maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana pengaruh penerimaan pajak reklame terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung, dan untuk mencari data-data yang diperlukan dalam penyusunan skripsi sesuai topik yang akan dibahas.

Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui implementasikan penerimaan pajak reklame terhadap pendapatan asli daerah Kota Bandung.

2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penerimaan pajak reklame terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung


(2)

P E N D A H U L U A N | 6

1.4 Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan data yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan-kepentingan sebagai berikut:

1. Bagi Penulis :

a) Sebagai salah satu syarat untuk mengikuti Sidang Sarjana Strata 1 (S-1) b) Dapat meningkatkan wawasan dan memperdalam pengetahuan juga

pemahaman terhadap pajak reklame dan sumber-sumber keuangan Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung.

2. Bagi Lembaga / Instansi

Dapat memberikan informasi mengenai besarnya pengaruh penerimaan pajak reklame terhadap peningkatan Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung.

3. Bagi Pihak Lain

Dapat dijadikan referensi dan memperluas wawasan guna meningkatkan informasi terutama pada pajak reklame dan sumber keuangan Pendapatan Asli Daerah Kota Bandung.


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pengaruh penerimaan pajak reklame terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) kota Bandung pada tahun 2010, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Secara keseluruhan implementasi penerimaan pajak reklame pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) kota Bandung dalam hal mengenakan atau tidak mengenakan pajak reklame, perhitungan pajak reklame, pemungutan, dan tindakan yang dilakukan dalam menyelesaikan masalah telah dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang ada.

2. Penerimaan pajak reklame memiliki hubungan yang kurang erat terhadap Pendapatan Asli Daerah kota Bandung. Hal ini dapat dilihat dari koefisien korelasi sebesar 0,343 yang bersifat rendah tapi pasti antara variabel penerimaan pajak reklame dan variabel Pendapatan Asli Daerah kota Bandung. Sedangkan koefisien determinasi sebesar 11,76% yang artinya penerimaan pajak reklame mempunyai kontribusi sebesar 11,76% terhadap Pendapatan Asli Daerah, sedangkan sisanya sebesar 88,24 dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti oleh penulis. Dan juga penerimaan pajak reklame tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah kota Bandung. Hal ini ditunjukkan dengan perbandingan t hitung dengan t tabel dimana hasilnya t hitung lebih kecil dari t tabel sehingga H1 ditolak dan H0 diterima.


(4)

K E S I M P U L A N D A N S A R A N | 63

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang penulis kemukakan di atas, diharapkan Dispenda melakukan pembaharuan-pembaharuan serta melakukan perbaikan-perbaikan terhadap pelayanan dan prosedur pemungutan pajak yang dianggap kurang memuaskan. Oleh karena itu penulis ingin memberikan masukan atau saran bagi pemerintah daerah kota Bandung. Berikut beberapa saran yang diberikan penulis :

1. Pendataan kembali subjek dan objek pajak reklame yang sudah ada sehingga dapat diketahui potensi yang sebenarnya melalui pemutakhiran data subjek dan objek pajak reklame. Selain itu proses penetapan target seharusnya memperhatikan potensi yang sebenarnya sehingga pemerintah akan terpacu untuk mencapai target tersebut dan dapat meningkatkan pnerimaan pajak reklame.

2. Hendaknya lebih ditingkatkan lagi koordinasi dan pengawasan oleh satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dalam hal ini tim penyelenggara perijinan reklame (TP2R) terhadap pelaksanaan pemungutan pajak reklame agar tidak terjadi penyimpangan dalam pemungutan dan pelaporan penerimaan pajak reklame. Pemberian sanksi yang tegas sesuai dengan ketentuan yang berlaku terhadap pelanggaran pajak reklame akan lebih meningkatkan kedisiplinan terhadap wajib pajak reklame.

3. Peningkatan pendapatan daerah melalui pajak reklame hendaknya tidak mengabaikan K3 (ketertiban, Keindahan, Kebersihan) agar sesuai dengan visi

kota Bandung yaitu “Genah, Merenah, Tumaninah”. Selain itu jika

penerimaan pajak reklame terkendala dalam K3 maka dapat dilakukannya sistem lelang reklame terhadap penyelenggaraan reklame tersebut.


(5)

K E S I M P U L A N D A N S A R A N | 64

4. Untuk peneliti selanjutnya sebaiknya melakukan penelitian sejenis dengan variabel berbeda dan juga lokasi yang berbeda serta analisis yang lebih tajam, Sehingga dapat memperluas ilmu pengetahuan.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Hasan, M. Iqbal (2003). Pokok-Pokok Materi Statistik 1(Statistik Deskriptif). Edisi Kedua, Penerbit PT. Bumi Aksara, Jakarta

H.M., Jogiyanto (2007). Metodologi Penelitian Bisnis : Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman. Edisi Pertama, Penerbit BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta.

Mardiasmo (2008). Perpajakan. Edisi revisi 2008, Penerbit Andy, Yogyakarta. Resmi, Siti (2008). Perpajakan : Teori dan Kasus-Kasus. Penerbit Salemba Empat,

Jakarta.

Siahaan, Marihot. P. (2008). Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Penerbit PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Wluyo (2008). Perpajakan Indonesia. Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

http://id.shvoong.com/social-sciences/economics/2177328-konsep-pendapatan-asli-daerah-pad/#ixzz1jmxHJlMH