PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI : Survey Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Pebayuran Kabupaten Bekasi.
ARISKA SETIYANI, 2013
PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
(Survey Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Pebayuran Kabupaten Bekasi)
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh Ujian Sarjana Pendidikan pada
Program Pendidikan Ekonomi
Oleh : Ariska Setiyani
0901206
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013
(2)
PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA
MATA PELAJARAN EKONOMI
(Survey pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Pebayuran Kabupaten
Bekasi)
Oleh:
ARISKA SETIYANI
Sebuah Skripsi Yang Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
© Ariska 2013
Universitas Pendidikan Indonesia
November 2013
Hak Cipta dilindungi Undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
(3)
ARISKA SETIYANI, 2013
PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu LEMBAR PENGESAHAN
PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
(Survey pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Pebayuran Kabupaten Bekasi)
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING
Dr. Dadang Dahlan, M.Pd NIP.19571205 198203 1 002
Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
UPI Bandung
Dr. Ikaputera Waspada, M.M. NIP. 19610420 198703 1 002
(4)
PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
(Survey pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Pebayuran Kabupaten Bekasi)
ARISKA SETIYANI
Pembimbing :Dr. Dadang Dahlan, M.Pd
Program Studi Pendidikan Ekonomi, Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia, Jl. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung
Email : ariskasetiyani@ymail.com ABSTRAK
Permasalahan dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa yang masih rendah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh gaya belajar terhadap hasil belajar siswa. Dengan objek penelitian siswa-siswi kelas X SMA Negeri 1 Pebayuran Kabupaten Bekasi.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Survey Explanatory. Teknik pengumpulan data menggunakan instrumen angket dengan jumlah sampel sebanyak 134 siswa yang diambil secara stratified random sampling. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi hasil belajar (Y) sebagai variabel dependen, dan variabel independennya meliputi gaya belajar (X). Sehingga, berdasarkan satu variabel independen tersebut, maka analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier sederhana, dengan menggunakan alat bantu SPSS 16.0 for Windows.
Berdasarkan hasil analisis data, diketahui bahwa Gaya belajar termasuk dalam kategori tinggi. Diketahui juga, gaya belajar berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ekonomi.
(5)
ii ARISKA SETIYANI, 2013
PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
EFFECT OF LEARNING STYLES ON STUDENT LEARNING OUTCOMES LESSONS IN ECONOMICS
(Survey in Class X SMA Negeri 1 Pebayuran Bekasi)
ARISKA SETIYANI
Supervisor: Dr. Dadang Dahlan, M.Pd
Economic Studies Program, Faculty of Economics and Business Education Education University of Indonesia, Jl. Dr.. No Setiabudhi. 229 Bandung
Email: ariskasetiyani@ymail.com
The problem in this study is that learning outcomes is still low. The purpose of this study was to determine the effect of learning styles on student learning outcomes. With the object of study the students of class X SMA Negeri 1 Pebayuran Bekasi.
The method used in this research that the Explanatory Survey. Techniques of data collection using questionnaire instruments with a total sample of 134 students taken by stratified random sampling. Variables used in this study include learning outcomes (Y) as the dependent variable, and independent variables include learning styles (X). Thus, based on the independent variables, the statistical analysis used in this study using a simple linear regression analysis, using the tools of SPSS for Windows 16.00
Based on the analysis of data, it is known that the style of learning has a positive effect on student learning outcomes in the subjects of Economics.
(6)
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Upaya meningkatkan mutu pendidikan membutuhkan proses belajar mengajar yang optimal, sehingga diperoleh hasil belajar, sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Kesadaran baik dari siswa sebagai subjek yang harus terlibat secara aktif dalam proses belajar maupun guru sebagai pendidik sangat dibutuhkan, karena belajar pada hakikatnya adalah kegiatan yang dilakukan secara sadar oleh seseorang untuk menghasilkan perubahan tingkah laku pada dirinya sendiri, baik dalam bentuk pengetahuan dan keterampilan maupun dalam bentuk sikap dan nilai yang positif.
Undang-undang Nomor 23 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menjelaskan bahwa
“Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual mulia, serta keterampilan yang diperlukan oleh dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”.
Dengan adanya undang-undang tersebut, pendidikan harus menjadi prioritas dan orientasi untuk sekolah. Salah satu tugas pokok sekolah adalah menyiapkan siswa agar mencapai perkembangannya secara optimal. Seorang siswa dapat dikatakan mencapai perkembangan secara optimal apabila seorang siswa tersebut memperoleh pendidikan dan hasil belajar yang sesuai dengan bakat, minat dan kemampuan yang dimilikinya.
Tujuan pendidikan dapat dikatakan tercapai apabila hasil belajar siswa mengalami perkembangan dan peningkatan serta mampu membentuk tingkah laku yang sesuai dengan tujuan pendidikan. Untuk menghasilkan output yang berkualitas dalam proses pendidikan sangat dipengaruhi oleh berhasil tidaknya kegiatan belajar. Keberhasilan dalam belajar dapat diketahui dari prestasi yang dicapai oleh siswa, karena prestasi belajar merupakan hasil yang telah dikerjakan.
(7)
ARISKA SETIYANI, 2013
PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Menurut Sudjana (2009:22) “Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang
dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajar”.
Dalam pendidikan formal selalu diikuti dengan pengukuran dan penilaian, demikian juga dalam proses belajar mengajar, dengan mengetahui hasil belajar dapat diketahui kedudukan siswa yang pandai, sedang dan lambat. Laporan hasil belajar siswa dapat dilihat dari hasil ulangan dan diserahkan dalam waktu tertentu yaitu dalam bentuk rapor. Hasil belajar juga akan mempengaruhi langkah selanjutnya dari apa yang akan dilakukan oleh siswa. Oleh karena itu, dengan berbagai macam cara seorang siswa akan berusaha semaksimal mungkin untuk memperoleh prestasi yang baik. Akan tetapi pada kenyataannya sering tidak sesuai dengan apa yang diharapkan, dimana hasil belajar siswa belum tentu dapat dicapai dengan baik.
Pada penelitian ini, penulis mengambil data dari SMA Negeri 1 Pebayuran yang merupakan Sekolah SMA satu-satunya yang ada di Kecamatan Pebayuran Kabupaten Bekasi. Pada penelitian ini, penulis mengambil data dari kelas yang pertama mendapat mata pelajaran Ekonomi yaitu kelas X.
Perolehan data daftar nilai Ujian Akhir Semester (UAS) semester Ganjil tahun pelajaran 2013/2014 yang diperoleh di SMA Negeri 1 Pebayuran Kabupaten Bekasi, terlihat nilai rata-rata nilai keseluruhan mata pelajaran ekonomi yang dipelajari di sekolah kelas X SMA Negeri 1 Pebayuran Kabupaten Bekasi belum memenuhi KKM. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut ini,
Tabel 1.1
Rata-Rata Nilai Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X1-X5 Di SMA Negeri 1 Pebayuran Kabupaten Bekasi
Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2013/2014
No Kelas Jumlah
Siswa Nilai Rata-rata KKM Yang Mencapai KKM Yang Tidak Mencapai KKM
1 X-1 41 Siswa 64,24
70
4 Siswa 37 Siswa
2 X-2 40 Siswa 61,23 6 Siswa 34 Siswa
3 X-3 39 Siswa 65,03 5 Siswa 34 Siswa
(8)
3
5 X-5 40 Siswa 59,88 4 Siswa 36 Siswa
Jumlah 201 Siswa 61.92 22 Siswa 179 Siswa
% (Presentase) 11% 89 %
Sumber : Guru mata pelajaran ekonomi SMA Negeri 1 Pebayuran
Data pada tabel 1.1, terlihat bahwa nilai rata-rata Mata Pelajaran Ekonomi yang ada di SMA negeri 1 Pebayuran Kabupaten Bekasi pada kelas X semester ganjil masih dibawah rendah, karena masih banyak siswa yang mendapatkan nilai dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan oleh sekolah untuk mata pelajaran ekonomi sebesar 70. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya jumlah siswa yang tidak mencapai KKM yaitu sebesar 89% atau 179 siswa, dibandingkan dengan jumlah siswa yang sudah mencapai KKM yaitu sebesar 11% atau 22 siswa.
Berdasarkan fakta diatas, maka perlu diteliti beberapa faktor yang berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Baik yang bersifat internal maupun yang bersifat eksternal.
Faktor internal yang dianggap berpengaruh terhadap hasil belajar pada siswa adalah gaya belajar siswa itu sendiri. Gaya belajar merupakan kemampuan seseorang dalam memahami dan menyerap suatu informasi (pelajaran). Menurut Dryden, Gordon & Vos, Jeannette (2001 : 343), faktor dominan yang menentukan keberhasilan proses belajar adalah dengan mengenal dan memahami bahwa setiap individu unik dengan gaya belajar yang dimilikinya baik visual, auditorial maupun kinestetik yang berbeda satu dengan yang lain. sehingga yang lebih parah lagi seseorang anak tidak mengenali gaya belajar mereka sendiri.
Gaya belajar menurut Gunawan (2003:86) Faktor yang mempengaruhi keberhasilan proses belajar adalah
Faktor dominan yang menentukan keberhasilan proses belajar adalah dengan mengenal dan memahami bahwa individu adalah unik dengan gaya belajar yang berbeda satu dengan yang lainnya. Semua sama uniknya dan sama berharganya. Kesulitan yang timbul selama ini lebih disebabkan oleh gaya belajar yang tidak sesuai dengan gaya mengajar dan lebih parah lagi apabila anak sendiri tidak mengenal gaya belajar mereka.
(9)
ARISKA SETIYANI, 2013
PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan pengamatan peneliti di SMA Negeri 1 Pebayuran bahwa peneliti sering mendapati siswa yang mengalami kesulitan dalam mengikuti pelajaran yang pada akhirnya berdampak pada hasil belajar mereka. Siswa juga kerap kesulitan menyesuaikan cara belajar mereka dengan cara mengajar guru disekolah. Demikian juga dirumah, siswa kadang harus belajar dengan aturan yang sudah ditetapkan oleh orang tua dirumah.
Melihat dari fenomena diatas ternyata gaya belajar sangatlah di perlukan dalam menunjang proses keberhasilan siswa dalam belajar sehingga siswa dapat meraih hasil belajar yang sesuai dengan harapannya. Karena dengan gaya belajar siswa tidak akan merasa jenuh untuk belajar dan malah akan meningkatkan motivasi untuk belajar. Setiap individu memiliki gaya belajar yang berbeda. Begitu juga dengan prestasi itu sendiri.
Penulis berpikir betapa sangat berpengaruh gaya belajar terhadap hasil seseorang. Walaupun hal itu belum diuji kebenarannya namun secara teoritis gaya belajar memegang peranan penting dalam hubungannya dengan hasil belajar. Seperti yang dijelaskan oleh Bobbi DePorter dan Mike Hernacki (2011 : 110) dalam bukunya Quantum Learning bahwa “gaya belajar adalah kunci untuk mengembangkan kinerja dalam pekerjaan, disekolah, dan dalam situasi-situasi antar pribadi. Karena bagaimanapun dengan memahami gaya belajar yang dimilikinya siswa akan lebih optimal dalam belajar, sehingga secara disadari maupun tidak hal tersebut akan meningkatkan hasil belajarnya.
Sehubungan dengan hal diatas, untuk mengetahui pengaruh gaya belajar terhadap hasil belajar siswa yang nantinya diharapkan penelitian ini dapat membuktikan kebenaran dari sebuah teori dan fenomena yang ada, maka penulis mengajukan penelitian dengan judul :
“PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI” (Survey pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Pebayuran Kabupaten Bekasi).
(10)
5
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah
1. Bagaimana gambaran gaya belajar siswa kelas X di SMA Negeri 1 Pebayuran Kabupaten Bekasi?
2. Bagaimana tingkat hasil belajar siswa kelas X di SMA Negeri 1 Pebayuran Kabupaten Bekasi?
3. Bagaimana pengaruh gaya belajar siswa terhadap hasil belajar siswa kelas X di SMA Negeri 1 Pebayuran Kabupaten Bekasi pada mata pelajaran Ekonomi?
1.3 Tujuan Penelitian
Sesuai latar belakang dan rumusan masalah yang dikemukakan diatas, maka penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui gambaran gaya belajar siswa kelas X di SMA Negeri 1 Pebayuran Kabupaten Bekasi.
2. Untuk mengetahui tingkat hasil belajar siswa kelas X di SMA Negeri 1 Pebayuran Kabupaten Bekasi.
3. Untuk mengetahui pengaruh gaya belajar siswa terhadap hasil belajar siswa kelas X di SMA Negeri 1 Pebayuran Kabupaten Bekasi pada mata pelajaran Ekonomi.
1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Bagi Sekolah
Dengan diketahuinya pengaruh gaya belajar terhadap hasil belajar diharapkan dapat memberikan masukan bagi pihak sekolah dan pihak-pihak yang terkait untuk memahami gaya belajar para siswa, sehingga dalam proses pembelajaran sesuai dengan kemampuan siswa.
1.4.2 Manfaat Bagi Penulis
Untuk menambah wawasan mengenai ilmu pendidikan dan memberikan pengalaman dengan terjun secara langsung ke lapangan serta merupakan temuan awal untuk melakukan penelitian-penelitian selanjutnya mengenai gaya belajar dan hasil belajar siswa pada lembaga pendidikan lainnya.
(11)
(12)
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Objek penelitian merupakan sasaran dari penelitian yang akan dilaksanakan. Adapun objek dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa (Y) pada mata pelajaran ekonomi sebagai variabel dependen. gaya belajar sebagai variabel independen ( X).
3.2 Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat di temukan, dikembangkan dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah. (Sugiyono, 2010:6)
Adapun Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Survey Explanatory. Survey adalah penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data, sedangkan Explanatory adalah penelitian yang menjelaskan hubungan kausal antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesis.
3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari subjek atau objek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. (Sugiyono,2002: 57). Sementara itu, menurut Arikunto (2010:173) menyatakan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.
Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 1 Pebayuran.
(13)
ARISKA SETIYANI, 2013
PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.1
Populasi Jumlah Siswa Kelas X Pada SMA Negeri 1 Pebayuran
No Kelas
Jumlah Siswa
1 X1 41
2 X2 40
3 X3 39
4 X4 41
5 X5 40
Jumlah 201
Sumber : Guru mata pelajaran ekonomi SMA Negeri 1 Pebayuran 3.3.2 Sampel
Dalam melakukan penelitian, semua individu dalam populasi tidak perlu diteliti mengingat kebutuhan waktu yang lama dan biaya yang sangat besar.
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dinamakan penelitian sampel apabila kita bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil penelitian sampel. (Arikunto,2010:174).
Untuk menentukan jumlah sampel, maka digunakan rumus Slovin sebagai berikut :
Keterangan:
N = ukuran populasi n = ukuran sampel
e = presisi yang ditetapkam ( toleransi kesalahan 5%)
Berdasarkan rumus tersebut jumlah sampel yang akan diteliti adalah sebagai berikut :
(14)
24
responden
Dari perhitungan diatas, maka ukuran sampel minimal dalam penelitian ini adalah 134 responden.
Tabel 3.2
Perhitungan dan Distribusi Sampel Peserta Didik
Kelas Jumlah siswa Perhitungan
sampel
Jumlah sampel
X-1 41
27
X-2 40
27
X-3 39
26
X-4 41
27
X-5 40
27
(15)
ARISKA SETIYANI, 2013
PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Teknik penentuan sampel yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan metode stratified random sampling, yaitu pengambilan sampel dari anggota populasi secara acak dan berstrata secara proposional.
3.4 Operasional Variabel
Operasional variabel merupakan penjabaran konsep-konsep yang akan diteliti, sehingga dapat dijadikan pedoaman guna menghindari kesalah pahaman dalam menginterpretasikan permasalahan yang digunakan dalam penelitian. Operasional variabel ini dibagi menjadi variabel, konsep teoritis, konsep empiris,konsep analisis, indikator, dan skala.
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independent yaitu gaya belajar (X). Sedangkan yang menjadi variabel dependent yaitu hasil belajar (Y). Operasional variabel dalam penelitian ini dijelaskan dalam tabel sebagai berikut :
Tabel 3.3 Operasional Variabel Variabel Konsep
Teoritis
Konsep Empiris
Konsep Analisis
Indikator Skala
Gaya Belajar (X)
Gaya Belajar adalah suatu kombinasi dari bagaimana seseorang menyerap dan kemudian mengatur serta mengolah informasi. Bobbi DePorter
dan Mike
Hernacki (2010:110-111) Suatu cara siswa bereaksi dan menggunakan perangsang-perangsang yang diterima dalam proses belajar dan pemrosesan informasi sekunsial, analitik, global atau otak kiri-kanan. Total skor sejumlah pertanyaan berskala likert tentang gaya belajar yang dipersepsikan oleh siswa pada mata pelajaran ekonomi yang meliputi: 1. gaya belajar visual
Adalah gaya belajar yang
Gaya belajar Visual
1. Selalu rapi dan teratur
2. Mementingkan penampilan, baik dalam hal pakaian maupun presentasi 3. Cenderung
melihat sikap, gerakan, dan bibir guru yang sedang mengajar
(16)
26
menitikberatkan ketajaman penglihatan 2. gaya belajar auditorial adalah gaya belajar yang mempunyai kemampuan dalam hal menyerap informasi dari pendengaran 3. gaya belajar kinestetik adalah aktivitas belajar dengan cara bergerak, bekerja dan menyentuh.
4. Saat mendapat petunjuk untuk melakukan sesuatu, biasanya akan melihat teman-teman lainnya baru kemudian dia sendiri yang bertindak 5. Terlihat pasif
dalam kegiatan diskusi
6. Lebih mudah mengingat jika dibantu
gambar 7. Bukan
pendengar yang baik saat berkomunikasi 8. Biasanya tidak terganggu oleh keributan 9.
Mencoret-coret tanpa arti selama
berbicara ditelepon dan dalam rapat 10. Kurang
(17)
ARISKA SETIYANI, 2013
PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mengingat informasi secara lisan
Gaya belajar Auditori 1. Kebiasaan
belajar
ditempat heni atau belajar sendirian
2. Mampu
mengingat dengan baik penjelasan guru di depan kelas atau materi yang di diskusikan dalam kelas 3. Kurang cakap
dalam mengerjakan tugas mengarang atau menulis 4. Kesukaan
belajar dengan cara
mendengarkan daripada membaca
(18)
28
5. Cenderung banyak omong 6. Belajar dengan mendengarkan dan mengingat
apa yang
didiskusikan daripada yang dilihat
7. Kurang tertarik memperhatika n hal-hal baru dilingkungan sekitar 8. Senang
berdiskusi dan berkomunikasi dengan orang lain
Gaya Belajar Kinestetik 1. Sulit berdiam
diri atau duduk manis, selalu ingin bergerak 2. Suka
menggunakan objek nyata sebagai alat bantu
(19)
ARISKA SETIYANI, 2013
PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Menggunakan jari sebagai penunjuk ketika membaca 4. Menyentuh
segala sesuatu yang
dijumpainya, termasuk saat belajar
5. Mengerjakan segala sesuatu yang
memungkinka n tangannya aktif 6. Menyukai praktek/percob aan, 7. Berbicara dengan perlahan 8. Sulit menguasai hal-hal abstrak Hasil Belajar (Y) Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan Suatu gambaran pengetahuan atau keterampilan Hasil belajar siswa dilihat dari hasil belajar dalam satu periode tertentu
Nilai rata-rata UAS Semester ganjil yang diperoleh siswa pada mata pelajaran ekonomi di kelas X
(20)
30
tindak
mengajar. Dari sisi guru tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa hasil belajar merupakan berakhirnya atau puncak proses belajar. Hasil belajar bagi sebagian adalah berkat tindakan guru, suatu
pencapaian tujuan pengajaran. Pada bagian ini merupakan peningkatan kemampuan mental siswa. Dimyati (2009:3)
yang dikuasai siswa dalam memahami mata pelajaran ekonomi di sekolah
dalam bentuk nilai.
tahun pelajaran 2013/2014
(21)
ARISKA SETIYANI, 2013
PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan yang dipakai dalam penelitian ini adalah : 1. Angket (kuesioner),
Angket (kuesioner) yaitu pengumpulan data melalui penyebaran seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden yang menjadi sampel penelitian. Dimana pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran seperangkat daftar pernyataan tertentu kepada para responden yang telah ditentukan. Seperangkat pertanyaan yang terdapat dalam angket merupakan hasil modifikasi dari penelitian-penelitian terdahulu. Responden diminta untuk memberikan jawaban yang sesuai dengan pernyataan-pernyataan yang mencerminkan gaya belajar siswa.
Untuk memperoleh data tentang Gaya Belajar Siswa, peneliti memperoleh data melalui penyebaran angket atau kuesioner yang peneliti sebarkan pada peserta didik kelas X di SMA Negeri 1 Pebayuran.
2. Dokumentasi
Dokumentasi, yaitu pengumpulan data mengenai hal-hal berupa dokumen-dokumen yang ada pada objek penelitian seperti data-data nilai ulangan harian, nilai Ujian Tengah Semester (UTS), nilai Ujian Akhir Semester ( UAS), dan nilai akhir (nilai raport) yang diperoleh dari dokumentasi guru mata pelajaran ekonomi. Teknik dokumentasi ini, digunakan untuk memperoleh data variabel Y yaitu nilai hasil belajar siswa kelas.
3.6 Instrumen Penelitian
Menurut Arikunto (2010 :149), “ Instrumen penelitian adalah alat pada waktu penelitian menggunakan sesuatu metode”. Dalam suatu penelitian alat pegumpul data atau instrumen penelitian akan menentukan data yang dikumpulkan dan kualitas itu menentukan kualitas penelitian. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah gaya belajar siswa dan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran ekonomi.
(22)
32
Angket atau kuesioner adalah sejumlah petanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui.
Adapun langkah-langkah penyusunan angket adalah sebagai berikut : a. Menentukan tujuan pembuatan angket yaitu untuk memperoleh
data dari responden mengenai gaya belajar siswa dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi.
b. Menentukan objek yang menjadi responden yaitu para siswa kelas X yang menjadi sampel.
c. Menyusun kisi-kisi instrument penelitian.
d. Menyusun pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh responden.
e. Merumuskan pertanyaan-pertanyaan alternatif jawaban untuk jenis jawaban yang sifatnya tertutup. Jenis instrumen yang bersifat tertutup yaitu seperangkat daftar pertanyaan tertulis yang disertai alternatif jawaban yang sudah disediakan.
f. Sedangkan instrumen yang bersifat terbuka yaitu seperangkat daftar pertanyaan tertulis dengan memberikan kesempatan kepada responden untuk mengisi pertanyaan yang tidak disediakan alternatif jawabannya.
g. Menetapkan kriteria pemberian skor untuk setiap item pertanyaan yang bersifat tertutup. Alat ukur yang digunakan dalam pemberian skor adalah daftar pertanyaan yang menggunakan skala likert dengan ukuran ordinal berarti objek yang diteliti mempunyai peringkat. Ukuran data ordinal hanya menetapkan peringkat saja,sedangkan untuk data yang bersifat interval para responden diberi kebebasan untuk mengisi angket yang telah disediakan. h. Menyebarkan angket
(23)
ARISKA SETIYANI, 2013
PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.7 Pengujian Instrumen Penelitian
3.7.1 Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. (Arikunto, 2010 : 211).
Rumus yang digunakan untuk menguji validitas adalah Pearson Product Moment seperti berikut :
Dimana :
RXY = Koefisien korelasi ∑ Xi = Jumlah skor item
∑ Yi = Jumlah skor total (seluruh item)
∑ XiYi = Jumlah skor X dan Y
n = Jumlah responden.
Dalam hal ini nilai rxy diartikan sebagai koefisien korelasi sehingga kriterianya adalah :
Rxy< : validitas sangat rendah 0,20 – 0,399 : validitas rendah
0,40 – 0,699 : validitas sedang/cukup 0,70 – 0,899 : validitas tinggi
0,90 -1,00 : validitas sangat tinggi
Perhitungan merupakan perhitungan setiap item, hasil perhitungan tersebut kemudian di konsultasikan ke tabel harga product moment dengan taraf signifikansi atau pada tingkat kepercayaan 95%. Hasil yang sudah di dapat dari rumus product moment terus disubtitusikan ke dalam rumus t, dengan rumus sebagai berikut :
(24)
34
2011 : 217) Ket :
T : uji signifikansi korelasi N : jumlah sampel
R : nilai koefisien
Hasil thitung tersebut kemudian dikonsultasikan dengan harga distribusi t tabeldengan taraf signifikansi (α) = 0,05 yang artinya peluang membuat kesalahan 5 % setiap item akan terbukti bila harga t hitung> t tabel dengan taraf kepercayaan 95% serta derajat kebebasannya (dk) = n-2. Kriteria pengujian item adalah jika t hitung lebih besar dari harga t tabel maka item tersebut valid.
Instrumen pada awalnya sebanyak 26 item tetapi setelah uji validitas instrumen ternyata dari 26 soal terdapat 4 soal item yang tidak valid yaitu no.1,2(pada indikator 1),5(pada indikator 2),7(pada indikator 3).
3.7.2 Uji Reliabilitas
Menurut Arikunto (2010 :221), “ reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Reliabilitas menunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu. Reliabel artinya, dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan.
Uji reliabilitas dilakukan untuk mendapatkan tingkat ketepatan (keterandalan atau keajegan) alat pengumpul data (instrumen) yang digunakan. Uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan rumus alpha. Metode mencari reliabilitas internal yang digunakan adalah alpha. Riduwan dan kuncoro (2011:221) Langkah-langkah mencari nilai reliabilitas dengan metode Alpha sebagai berikut :
1. Mencari varian tiap butir
(25)
ARISKA SETIYANI, 2013
PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Si = varian total tiap-tiap item
= Jumlah kuadrat jawaban responden dari setiap item = Jumlah skor seluruh responden dari setiap item
= Jumlah responden
2. Menghitung varian total
Dimana:
= Varians total
= Jumlah kuadrat jawaban responden dari setiap item = Jumlah skor seluruh responden dari setiap item
= Jumlah responden
3. Menghitung reliabilitas instrumen dengan menggunakan rumus Alpha
Dimana:
= Reliabilitas angket”
= Jumlah varians skor tiap-tiap item = Varians total
= Jumlah item/butir angket
Setelah diperoleh nilai rxy, selanjutnya dikonsultasikan denga nilai r tabel dengan taraf signifikan 5%. Jika didapatkan nilai rxy > r tabel, maka butir soal instrumen dapat dikatakan reliabel, tetapi sebaliknya jika didapatkan nilai rxy< r tabel, maka butir soal instrumen dapat dikatakan tidak reliabel.” (Arikunto, 2010 :147).
(26)
36
3.8 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis 3.8.1Teknik Analisis Data
Jenis data yang terkumpul dalam penelitian ini adalah data ordinal dan interval, sehingga data ordinal tersebut ditransformasikan menjadi data interval. Transformasi data ordinal menjadi interval gunanya untuk memenuhi sebagian dari syarat analisis parametrik yang mana data setidaknya berskala interval (Riduwan dan Kuncoro, 2011: 30). Data ordinal tersebut ditransformasikan menjadi data interval melalui Method of Successive Interval (MSI). Langkah-langkah transformasi data tersebut sebagai berikut:
1. Pertama perhatikan setiap butir jawaban responden dari angket yang disebarkan;
2. Pada setiap butir ditentukan berapa orang yang mendapat skor 1, 2, 3, 4 dan 5 yang disebut dengan frekuensi;
3. Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut Proporsi (P);
4. Tentukan nilai Proporsi Kumulatif (PK) dengan jalan menjumlahkan nilai proporsi secara berurutan perkolom skor;
5. Gunakan tabel distribusi normal, hitung nilai Z untuk setiap proposisi kumulatif yang telah diperoleh;
6. Tentukan nilai tinggi densitas untuk setiap nilai Z yang diperoleh (dengan mengunakan tabel tinggi densitas);
7. Tentukan nilai skala dengan menggunakan rumus:
8. Tentukan nilai transformasi dengan rumus:
Setelah data ordinal diubah menjadi data interval menggunakan perhitungan Methods of Succesive Interval (MSI). Selanjutnya, teknik analisis statistik yang digunakan untuk menganalisis data penelitian ini adalah statistik
(27)
ARISKA SETIYANI, 2013
PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
parametrik yaitu menggunakan regresi linier sederhana. Regresi linier sederhana adalah sebuah model yang menggunakan satu variabel.
Pengolahan data dan pengujian hipotesis dalam penelitian ini dengan menggunakan bantuan software SPSS 16,0 for windows, dan persamaan yang digunakan pada penelitian ini adalah :
Untuk menghitung regresi linier sederhana, maka digunakan rumus sebagai berikut:
Yi= ß0 + ß1Xi + ei Keterangan :
Y = Variabel Dependent
X = Variabel Independent
β0 = Konstanta
β1 = Parameter (Koefisien Regresi)
ei = Variabel Pengganggu
(Rohmana, 2010 :59) 3.8.2 Pengujian Hipotesis
3.8.2.1 Pengujian Hipotesis Regresi secara Parsial (Uji t)
Hipotesis penelitian yang akan diuji dirumuskan menjadi hipotesis statistik berikut:
H0: ρik = 0 Ha : ρik ≠ 0
Secara individual uji statistik yang digunakan adalah uji t yang dihitung dengan rumus: (Schumker & Lomax, 1996: 44. dalam Kusnendi, 2005: 12).
Dimana:
ρk = koefisien jalur yang akan diuji
tk = nilai t hitung untuk setiap koefisien jalur variabel Xk
k = jumlah variabel eksogen yang terdapat dalam sub-struktur yang sedang diuji
(28)
38
n = jumlah pengamatan
seρk = standar error koefisien jalur yang bersesuaian df = degree of freedom atau derajat kebebasan
Selanjutnya untuk mengetahui signifikansi analisis jalur bandingkan antara nilai probabilitas 0,05 dengan nilai probabilitas Sig dengan dasar pengambilan keputusan sebagai berikut:
Jika nilai probabilitas 0,05 ≤ probabilitas Sig, maka H0 diterima dan Ha
ditolak, artinya tidak signifikan.
Jika nilai probabilitas 0,05 ≥ probabilitas Sig, maka H0 ditolak dan Ha
diterima, artinya signifikan. Kriteria pengambilan keputusan:
Jika thitung ≥ ttabel, maka tolak H0 artinya signifikan thitung≤ttabel, maka terima H0 artinya tidak signifikan 3.8.2.2 Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi ( ) menunjukan besarnya pengaruh secara bersama atau serempak variabel eksogen yang terdapat dalam model struktural yang dianalisis. Koefisien determinasi dihitung dengan rumus sebagai berikut:
(Kusnendi, 2008: 155) Dimana:
= besarnya pengaruh secara bersama atau serempak variabel eksogen terhadap variabel endogen yang terdapat dalam model struktural yang dianalisis
= koefisien korelasi (zero order correlation) k = variable eksogen
i = variable endogen
Nilai berikisar antara 0-1 (0< <1), dengan ketentuan sebagai berikut:
(29)
ARISKA SETIYANI, 2013
PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Jika semakin mendekati angka 1 maka hubungan antar variable eksogen dengan variabel endogen semakin erat atau dengan kata lain model tersebut dapat dinilai baik.
b. Jika semakin menjauhi angka 1, maka hubungan antar variabel eksogen dengan variabel endogen jauh, dengan kata lain model tersebut kurang baik.
(30)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan penelitian pada dasarnya merupakan jawaban dari masalah penelitian yang diajukan. Berdasarkan hasil analisis penelitian dan pembahasan yang dikemukakan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Gaya belajar merupakan salah satu faktor yang berasal dari dalam diri siswa yang sangat berpengaruh terhadap hasil belajar. Gaya belajar dapat dikategorikan tinggi dan mayoritas gaya belajar yang dimiliki siswa kelas X SMA Negeri 1 Pebayuran adalah gaya belajar auditori.
2. Hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Pebayuran tahun pelajaran 2013/2014 termasuk dalam kategori sedang, karena masih banyak nilai siswa yang masih berada di bawah nilai KKM. Standar nilai yang ditetapkan sekolah untuk mata pelajaran ekonomi adalah 70 dan masih banyak siswa yang nilainya dibawah KKM.
3. Gaya belajar berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas X SMA Negeri 1 Pebayuran tahun pelajaran 2013/2014.
5.2 Saran
Dari hasil penelitian ini, sebagian saran dengan mempertimbangkan hasil temuan baik dilapangan maupun secara teoritis, maka beberapa hal yang dapat menjadi saran adalah sebagai berikut:
1. Bagi Siswa
Siswa harus lebih mengenal, memahami karakter gaya belajar yang dimilikinya sehingga siswa dengan lebih mudah membantu dalam hal yang dipelajarinya, sehingga dapat dijadikan informasi dan acuan untuk memperhatikan gaya belajar sehingga dengan demikian dapat berpengaruh terhadap hasil belajar yang dicapai.
(31)
ARISKA SETIYANI, 2013
PENGARUH GAYA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dalam proses belajar mengajar, guru harus lebih memperhatikan dan membimbing baik dari segi metode mengajar, strategi dan media pembelajaran bagi siswa agar dapat memahami gaya belajar yang dimiliki oleh siswa sehingga hasil belajar siswa dapat lebih ditingkatkan dan mendapat hasil yang maksimal.
3. Bagi Peneliti
Penulis mengaharapkan bagi peneliti selanjutnya dapat menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar selain yang telah dikemukakan oleh penulis dan dapat menambah wawasan kajian pustaka. Sehingga perlu adanya penelitian lanjutan mengenai pengaruh gaya belajar.
(1)
3.8 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis 3.8.1Teknik Analisis Data
Jenis data yang terkumpul dalam penelitian ini adalah data ordinal dan interval, sehingga data ordinal tersebut ditransformasikan menjadi data interval. Transformasi data ordinal menjadi interval gunanya untuk memenuhi sebagian dari syarat analisis parametrik yang mana data setidaknya berskala interval (Riduwan dan Kuncoro, 2011: 30). Data ordinal tersebut ditransformasikan menjadi data interval melalui Method of Successive Interval (MSI). Langkah-langkah transformasi data tersebut sebagai berikut:
1. Pertama perhatikan setiap butir jawaban responden dari angket yang
disebarkan;
2. Pada setiap butir ditentukan berapa orang yang mendapat skor 1, 2, 3, 4 dan 5 yang disebut dengan frekuensi;
3. Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut
Proporsi (P);
4. Tentukan nilai Proporsi Kumulatif (PK) dengan jalan menjumlahkan nilai
proporsi secara berurutan perkolom skor;
5. Gunakan tabel distribusi normal, hitung nilai Z untuk setiap proposisi kumulatif yang telah diperoleh;
6. Tentukan nilai tinggi densitas untuk setiap nilai Z yang diperoleh (dengan
mengunakan tabel tinggi densitas);
7. Tentukan nilai skala dengan menggunakan rumus:
8. Tentukan nilai transformasi dengan rumus:
Setelah data ordinal diubah menjadi data interval menggunakan perhitungan Methods of Succesive Interval (MSI). Selanjutnya, teknik analisis statistik yang digunakan untuk menganalisis data penelitian ini adalah statistik
(2)
37
parametrik yaitu menggunakan regresi linier sederhana. Regresi linier sederhana adalah sebuah model yang menggunakan satu variabel.
Pengolahan data dan pengujian hipotesis dalam penelitian ini dengan menggunakan bantuan software SPSS 16,0 for windows, dan persamaan yang digunakan pada penelitian ini adalah :
Untuk menghitung regresi linier sederhana, maka digunakan rumus sebagai berikut:
Yi= ß0 + ß1Xi + ei Keterangan :
Y = Variabel Dependent
X = Variabel Independent
β0 = Konstanta
β1 = Parameter (Koefisien Regresi)
ei = Variabel Pengganggu
(Rohmana, 2010 :59)
3.8.2 Pengujian Hipotesis
3.8.2.1 Pengujian Hipotesis Regresi secara Parsial (Uji t)
Hipotesis penelitian yang akan diuji dirumuskan menjadi hipotesis statistik berikut:
H0: ρik = 0 Ha : ρik ≠ 0
Secara individual uji statistik yang digunakan adalah uji t yang dihitung dengan rumus: (Schumker & Lomax, 1996: 44. dalam Kusnendi, 2005: 12).
Dimana:
ρk = koefisien jalur yang akan diuji
tk = nilai t hitung untuk setiap koefisien jalur variabel Xk
k = jumlah variabel eksogen yang terdapat dalam sub-struktur yang sedang diuji
(3)
n = jumlah pengamatan
seρk = standar error koefisien jalur yang bersesuaian
df = degree of freedom atau derajat kebebasan
Selanjutnya untuk mengetahui signifikansi analisis jalur bandingkan antara nilai probabilitas 0,05 dengan nilai probabilitas Sig dengan dasar pengambilan keputusan sebagai berikut:
Jika nilai probabilitas 0,05 ≤ probabilitas Sig, maka H0 diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.
Jika nilai probabilitas 0,05 ≥ probabilitas Sig, maka H0 ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan.
Kriteria pengambilan keputusan:
Jika thitung≥ ttabel, maka tolak H0 artinya signifikan
thitung≤ttabel, maka terima H0 artinya tidak signifikan
3.8.2.2 Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi ( ) menunjukan besarnya pengaruh secara
bersama atau serempak variabel eksogen yang terdapat dalam model struktural yang dianalisis. Koefisien determinasi dihitung dengan rumus sebagai berikut:
(Kusnendi, 2008: 155) Dimana:
= besarnya pengaruh secara bersama atau serempak variabel eksogen terhadap variabel endogen yang terdapat dalam model struktural yang dianalisis
= koefisien korelasi (zero order correlation) k = variable eksogen
i = variable endogen
Nilai berikisar antara 0-1 (0< <1), dengan ketentuan sebagai berikut:
(4)
39
a. Jika semakin mendekati angka 1 maka hubungan antar variable eksogen
dengan variabel endogen semakin erat atau dengan kata lain model tersebut dapat dinilai baik.
b. Jika semakin menjauhi angka 1, maka hubungan antar variabel eksogen
dengan variabel endogen jauh, dengan kata lain model tersebut kurang baik.
(5)
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan penelitian pada dasarnya merupakan jawaban dari masalah penelitian yang diajukan. Berdasarkan hasil analisis penelitian dan pembahasan yang dikemukakan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Gaya belajar merupakan salah satu faktor yang berasal dari dalam diri siswa yang sangat berpengaruh terhadap hasil belajar. Gaya belajar dapat dikategorikan tinggi dan mayoritas gaya belajar yang dimiliki siswa kelas X SMA Negeri 1 Pebayuran adalah gaya belajar auditori.
2. Hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Pebayuran tahun pelajaran 2013/2014 termasuk dalam kategori sedang, karena masih banyak nilai siswa yang masih berada di bawah nilai KKM. Standar nilai yang ditetapkan sekolah untuk mata pelajaran ekonomi adalah 70 dan masih banyak siswa yang nilainya dibawah KKM.
3. Gaya belajar berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas X SMA Negeri 1 Pebayuran tahun pelajaran 2013/2014.
5.2 Saran
Dari hasil penelitian ini, sebagian saran dengan mempertimbangkan hasil temuan baik dilapangan maupun secara teoritis, maka beberapa hal yang dapat menjadi saran adalah sebagai berikut:
1. Bagi Siswa
Siswa harus lebih mengenal, memahami karakter gaya belajar yang dimilikinya sehingga siswa dengan lebih mudah membantu dalam hal yang dipelajarinya, sehingga dapat dijadikan informasi dan acuan untuk memperhatikan gaya belajar sehingga dengan demikian dapat berpengaruh terhadap hasil belajar yang dicapai.
(6)
59
Dalam proses belajar mengajar, guru harus lebih memperhatikan dan membimbing baik dari segi metode mengajar, strategi dan media pembelajaran bagi siswa agar dapat memahami gaya belajar yang dimiliki oleh siswa sehingga hasil belajar siswa dapat lebih ditingkatkan dan mendapat hasil yang maksimal.
3. Bagi Peneliti
Penulis mengaharapkan bagi peneliti selanjutnya dapat menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar selain yang telah dikemukakan oleh penulis dan dapat menambah wawasan kajian pustaka. Sehingga perlu adanya penelitian lanjutan mengenai pengaruh gaya belajar.