PENGGUNAAN MEDIA AMINI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KENAMPAKAN ALAM DI KELAS IV SDN GARDUSAYANG (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas IV SDN Gardusayang Kecamatan Cisalak Kabupaten Subang).

(1)

Kecamatan Cisalak Kabupaten Subang)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

DUDY ZAMALUDIN 0903300

PROGRAM S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR KAMPUS SUMEDANG

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013


(2)

Kecamatan Cisalak Kabupaten Subang)

Oleh Dudy Zamaludin

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar

© Dudy Zamaludin 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

i

ABSTRAK ... i

LEMBAR PERNYATAAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... ...v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Pemecahan Masalah ... 6

D. TujuanPenelitian ... 9

E. ManfaatPenelitian ... 10

F.BatasanIstilah ... 11

BAB IIKAJIAN PUSTAKA ... 12

A.Pembelajaranpendidikan IPS di SD ... 12

1. Pengertian IPS ... 12

2. Tujuan Pembelajaran IPS ... 13

3. Ruanglingkup Pembelajaran IPS ... 16

4. Teori-teoriBelajar IPS ... 19

a. TeoriBelajar Jerome S. Bruner ... ..19

b. TeoriBelajar Jean piaget... 21

B. Media amini ... .22

1. Konsep Media Pembelajaran ... 22

a. Pengertian media pembelajaran ... 22

1) Klasifikasi media pembelajaran... ... 22

2) Prinsippemilihandanpenggunaan media... ... 23

b. Karakteristik media amini ... 25

C.Hasilbelajarpendidikan IPS SD... ... 25

1. HakikatHasilBelajar... ... 25

D. PengertianKenampakanAlam...28

E. Penelitian Yang Relevan... ... .30

F. Hipotesis tindakan... ... 31

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 32

A. LokasiPenelitian ... 32

B. Subjek Penelitian ... 32

C. Waktu Penelitian ... 34

D. MetodedanDesainPenelitian ... 35

1. MetodePenelitian ... 35


(4)

ii

4. Refleksi ... 41

F. InstrumenPenelitian ... 42

1. Instrumen Tes ... 42

a. Tes Hasil Belajar...42

2. Instrumen Non tes ... 42

a.Pedoman Observasi...42

b. Pedoman Wawancara...43

c. Catatan Lapangan...44

G. Teknikpengolahandananalisis data... .. ...45

1. TeknikPengolahan Data Proses ... 45

2. Teknik Pengolahan Data Hasil ... 47

3. Analisis Data...49

H. Validasi data ... 50

1. Member Check ... 50

2. Triangulasi ... 50

3. Audit Trail...51

4. Expert Opinon ... 51

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN ... 52

A. Paparan Data Awal ... 52

1. Data HasilWawancara Guru ... 54

2. Data HasilWawancaraSiswa ... 55

3. Data HasilTesBelajarSiswa ... 55

B. Paparan data Tindakan ... 57

1. Paparan data tindakansiklus I ... 57

a. Paparan data perencanaansiklus I ... 57

b. Paparan data pelaksanaansiklus I ... 58

c. Paparan data hasilsiklus I ... 66

d. Analisissiklus I ... 67

e. Refleksisiklus I ... 69

2. Paparan Data TindakanSiklus II ... 74

a. Paparan data perencanaansiklus II ... 74

b. Paparan data pelaksanaansiklus II... 74

c. Paparan data hasilsiklus II... 82

d. AnalisisSiklusII ... 84

e. RefleksiSiklusII ... 86

3. Paparan Data TindakanSiklus III ... 89

a. Paparan data perencanaansiklus III ... 89

b. Paparan data pelaksanaansiklus III ... 89

c. Paparan data hasilsiklus III ... 97

d. Analisissiklus III ... 98

e. Refleksisiklus III ... 99


(5)

iii

2. Pelaksanaan ... 105

3. HasilBelajar ... 109

4. AktivitasSiswa ... 112

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 113

A. Kesimpulan ... 113

1.Perencanaan ... 113

2. Pelaksanaan ... 113

3. Hasil Belajar ... 114

B. Saran / Rekomendasi ... 115

1. Bagi Guru ... 115

2. Bagi Siswa ... 115

3. Bagi Kepala Sekolah ... 115

4. Bagi Lembaga ... 115

5. Bagi Peneliti Lain ... 116

DAFTAR PUSTAKA ... 117

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 119


(6)

iv

Tabel Halaman

1.1 Data Awal Hasil Belajar Siswa... ... 4

2.1Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS ... 18

3.1 Daftar Subjek Penelitian ... 33

3.2Jadwal Penelitian ... 34

3.3Kriteria Penetapan KKM ... 47

4.1 Data Awal Observasi Kinerja Guru ... 53

4.2 Data Awal Observasi Aktifitas Siswa ... 54

4.3Data AwalHasilBelajarSiswa ... 56

4.4 Data HasilObservasiKinerja Guru Siklus I ... 63

4.5HasilPenilaianAktivitasSiswaSiklus I ... 65

4.6HasilTesTertulisSiklus I ... 67

4.7RangkumanAnalisisHasilObservasi, CatatanLapangan, dan HasilBelajar ... 68

4.8 Data HasilObservasiKinerja Guru Siklus II ... 79

4.9HasilPenilaianAktivitasSiswaSiklus II ... 81

4.10HasilTesTertulisSiklus II ... 83

4.11RangkumanAnalisisHasilObservasi, CatatanLapangan, dan HasilBelajar ... 84

4.12 Data HasilObservasiKinerja Guru Siklus III ... 94

4.13HasilPenilaianAktivitasSiswaSiklus III ... 96

4.14HasilTesTertulisSiklus III ... 98

4.15RangkumanAnalisisHasilObservasi, CatatanLapangan, dan HasilBelajar ... 99

4.16PresentasePerencanaanKinerja Guru Siklus I,II,III ... 104

4.17PresentasePelaksanaanKinerja Guru Siklus I,II,III ... 108

4.18PerbandinganHasilBelajarSiklus I, II, III ... 111


(7)

v

Gambar Halaman

3.1 DesainPenelitianKemmisdan Taggart ... 37

4.1DiagramPeningkatanHasilBelajarSiklus I... 73

4.2 DiagramPeningkatanHasilBelajarSiklus II ... 88

4.3DiagramPeningkatanHasilBelajarPelaksanaanSiklus I,II,III ... 101

4.4 GrafikAspekPerencanaanKinerja Guru Siklus I,II,III... 104

4.5 GrafikAspekPelaksanaanKinerja Guru Siklus I,II,III ... 109


(8)

vi

Lampiran Halaman

I.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Data Awal ... 119

I.2 Data Awal Hasil Belajar Siswa ... 123

I.3Kinerja Guru Data Awal ... 124

I.4Aktivitas Siswa Data Awal ... 125

2.1Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ... 126

2.2Lembar Kinerja Guru Siklus I ... 132

2.3Lembar Aktivitas Siswa Siklus I ... 133

2.4Data Hasil Tes Belajar Siswa Siklus I ... 134

2.5 Catatan Lapangan Siklus I ... 135

3.1Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ... 136

3.2Lembar Kinerja Guru Siklus II ... 142

3.3Lembar Aktivitas Siswa Siklus II ... 143

3.4Data Hasil Tes Belajar Siswa Siklus II ... 144

3.5 Catatan Lapangan Siklus II ... 145

4.1Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III ... 146

4.2Lembar Kinerja Guru Siklus III ... 152

4.3Lembar Aktivitas Siswa Siklus III ... 153

4.4Data Hasil Tes Belajar Siswa Siklus III ... 154

4.5Catatan Lapangan Siklus III ... 155

5.1Pedoman Wawancara Guru ... 156

5.2Pedoman Wawancara Siswa ... 157

6.1Lembar Pedoman Observasi Kinerja Guru ... 158

6.2Lembar Pedoman Aktivitas Siswa ... 161

6.3Lembar Kerja Siswa Siklus I, II, dan III ... 164

6.4Lembar Tes Siswa siklus I, II, dan III ... 171

6.5 Lembar PedomanWawancara Guru ... 178

6.6 Lembar Pedoman Wawancara Siswa ... 179

6.7Lembar Pedoman Catatan Lapangan ... 180

7.1Surat Keterangan Pembimbing ... 181

7.2Surat Izin Penelitian ... 182

7.3Surat Penelitian dari SD ... 183

7.4Lembar Monitoring ... 183

7.5 Foto-foto Kegiatan PTK... 184


(9)

1

A. Latar Belakang Masalah

Sebagai salah satu matapelajaran yang ada di Sekolah Dasar, pendidikanIlmuPengetahuanSosialcenderungdihindariolehsebagianbesarsiswa.

Hal inidisebabkankarenaadaanggapanbahwamatapelajaran IPS

menuntutsiswanyauntukmampumenghapalapa yang telahdisajikanolehgurunya.

Materi yang diuji oleh IPS identikdengansejarahmasalampau yang

harusdihapalkanmengenaitahun, tempatkejadian, tokohdanisiperistiwa yang

terjadi. Hal itumemangmenjadikemalasantersendiribagisiswa yang

memilikianggapanseperti yang telahdijelaskandiatas.

Selain itu padakenyataannya, materi IPS

tidakhanyamembahasmengenaisejarahmasalampausaja, namunbanyakhal yang dipelajaridalam IPS, sepertikenampakanalam, kebudayaan, sumberdayaalam,

perkembanganteknologidan lain sebagainya. Siswa seringkali merasa

kesulitan,khususnyauntukmaterimengenaikenampakanalam, meskipunkonteks

yangdipelajarinyaitubenar-benarnyatadanada disekitarkita. Meskipun yang

dipelajarinyaitubenar-benarnyatadanada disekitar,

namunitutidaklahmenjadijaminansiswaakanpahamdenganmateritersebutkarenahal-hal yang dipelajarinyaitubersifatumumdanluas. Menurut Piaget (Dahar, 1989:

154)„Karakteristiksiswa SD berada padatahapoperasionalkonkret‟, berdasarkan hal tersebut maka mengharuskan guru menyajikansebuahpembelajaran yang

mampumengkonkretkankonsep yang abstrakatau pun

jauhdaripemikiransiswa.Oleh sebab itu, dalam pembelajaran IPS di SD diperlukan jembatan yang dapat menghubungkan konsep yang disajikandenganapa yang adapadapemikiransiswa. Akan tetapi persoalan mencari jembatan merupakan suatu tantangan, yaitu tantangan pembelajaran IPS untuk mencari dan memilih strategi dan desain pembelajaran yang menarik, mudah dipahami oleh siswa, menggugah semangat, serta menantang siswa untuk terlibat.


(10)

Hal tersebut dapat dilihat berdasarkan tujuan IPS yang tercantum dalam KTSP (2006: 25) sebagai berikut ini.

1. mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya.

2. memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah dan keterampilan dalam kehidupan sosial. 3. memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan

kemanusiaan.

4. memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama, dan berkompetisi

dalam masyarakat yang majemuk, ditingkat lokal, nasional, dan global. Berdasarkan tujuan pembelajaran IPS yang tercantum dalam kurikulum maka pembelajaran pendidikan IPS SD yang ideal seharusnya dapat menantang siswa untuk berpikir logis dan kritis, melatih kemampuan siswa dalam berkomunikasi dan bekerjasama dalam kehidupan bermasyarakat sehingga memiliki daya saing dalam era global.

Namun kenyataan di lapangan pembelajaran pendidikan IPS SD kurang dikemas dengan metode yang menarik, menantang, dan menyenangkan. Para guru sering kali menyampaikan materi pengetahuan sosial apa adanya (konvensional), sehingga pembelajaran pengetahuan sosial cenderung membosankan dan kurang menarik minat para siswa yang pada gilirannya prestasi belajar siswa kurang memuaskan.

Berdasarkan hasil observasi di SDN Gardusayang ada beberapa masalah yang muncul yaitu tujuan pembelajaran belum tercapai dengan optimal seperti yang diharapkan dan permasalahan yang muncul dalam proses pembelajaran di SD adalah siswa kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berfikir. Proses pembelajaran lebih banyak diarahkan kepada kemampuan untuk menghapal informasi, dan siswa dipaksa untuk mengingat dan menimbun informasi yang diingatnya. Sesuai dengan hasil data awal yang diperoleh dari

lapangan pada hari Sabtu tanggal 22 Desember 2012 mengenai

kenampakanalampada siswa kelas IV SDN


(11)

a. Masalah Kinerja Guru

1) Interaksi yang dilakukan dalam pembelajaran hanya terjadi satu arah, yaitu dari guru kesiswa. Hal ini tergambarkan dalam proses tanya jawab yang dilakukan oleh guru, dan guru hanya menjelaskan materi saja.

2) Pada saat pembelajaran guru hanya memperhatikan sebagian siswa sedangkan siswa yang lain diabaikan.

3) Pada awal pembelajaran guru tidak mengemukakan tujuan pembelajaran dan

tidak melakukan apersepsi sehingga siswa merasa bingung ketika mereka belajar.

4) Guru tidak menggunakan media sehingga siswa kurang memperlihatkan hasil

belajarnya terhadap materi.

b. Masalah Aktivitas Siswa

1) Sebagianbesar siswa menyukai pelajaran IPS

denganalasantidakperlumenggunakanperhitungan, akan tetapi sebagian

mereka tidak menyukai karenamerekamengganggap IPS

sulitdanharusbanyakmenghapalsertakonsep yang

disajikankadangtidakmerekamengertidanketahui.

2) Siswa menginginkan guru menggunakan media dalam belajar agar mereka lebih memahami konsep.


(12)

c. Hasil Belajar

Tabel 1.1

Data Awal Nilai Siswa Kelas IV

dalam Proses Pembelajaran Mengidentifikasi Kenampakan Alam

No. Nama Siswa Nilai Tafsiran

Tuntas Belum tuntas

1 Agil Iben Pebrian 75

2 Alia Resta Amsyari 80

3 Fajar Kamallul Ikhsan 86

4 M. Habib Son Haji 34

5 Mila Auliani 55

6 Nita Aulia 77

7 Nenden Asiyah 70

8 Putri Lovia Lestari 88

9 Riki Perdiansyah 56

10 Serawati Lestari 70

11 Sandra Aprianto 33

12 Seni Maelani 40

13 Suyanto 50

14 Sulistiani Dewi 64

15 Suci Nurhidayah 60

16 Santoso Irawan 55

17 Tedi Hidayat 54

18 Titop Melina Kusumah 55

19 Yayan Sopian 43

20 Yogi Nugraha 23

Jumlah 7 13

Presentase 35% 65%

Dari data awal yang diperoleh memperlihatkan bahwa dari keseluruhan siswa ada yang belum tuntas sebanyak 65% terdiri dari 13 orang siswa,yang sudah tuntas 35% ,dengan jumlah siswa 7 orang yang tuntas dari KKM 66.

Berdasarkan pemaparan data awal diatas, dapat disimpulkan: 1. Dilihat dari aspek siswa


(13)

Siswa menunjukan rasa ketertarikan terhadap IPS akan tetapi konsep yang disajikanbelum mereka pahami.

2. Dilihat dari aspek guru

Dalam pelaksanaan pembelajaran guru kurang mempersiapkan perencanaan yang matang sehingga banyak keterampilan-keterampilan guru yang tidak muncul dan banyak langkah-langkah pembelajaran yang tidak dilaksanakan dalam pembelajaran. Dalam pembelajaran guru tidak menggunakan media sehingga siswa kurang paham terhadap materi yang dijelaskan oleh guru. 3. Dilihat dari aspek pembelajaran

Pembelajaran yang dilakukan hanya terjadi interaksi dari guru ke siswa, komunikasi yang dilakukan hanya satu arah sehingga pembelajaran kurang menyenangkan. Walaupun guru beberapa kali melakukan tanya jawab sebagai selingan terhadap tehnik wawancara yang dilakukan oleh guru.

Dari pemaparan diatas diperlukan suatu inovasi terhadap pembelajaran yang dilakukan oleh guru, untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran. Sehingga terajalin interaksi yang dua arah antara guru dan siswa. Pembelajaran harus nyata dan efektif terhadap keberhasilan yang menitikberatkan

pada peningkatan pemahaman siswa sebagai bentuk hasil belajar

mengenaikenampakanalam.Berdasarkan masalah tersebut peneliti tertarik untuk memecahkan masalah tersebut dengan menggunakan media amini.

Media amini adalah singkatan dari media alam miniatur yang merupakan pengantar pesan berupa materi pelajaran kenampakan alamyang disajikan secara interaktif melalui miniatur alam yang terbuat dari gabus.Media amini ini dipergunakan untuk mempermudah siswa untuk pembelajaran pada materi kenampakan alam.

Alasan peneliti menggunakan media amini disesuaikan dengan pemilihan strategi dan desain pembelajaran yang harus disesuaikan dengan perkembangan fisik dan perkembangan mental siswa. Perkembangan fisik mengarah pada hal-hal jasmani yang terdapat dalam diri siswa, sedangkan perkembangan mental merupakan sesuatu yang sifatnya cenderung abstrak, tidak dapat dilihat kenampakannya secara kasat mata, namun dapat diukur.


(14)

Berdasarkan uraian diatas, peneliti merasa tertarik untuk melakukan

sebuah penelitian tindakan kelas yang dirumuskan dalam judul

“Penggunaanmedia Amini untuk meningkatkan hasil belajar

siswapadamaterikenampakanalam di kelas IV SDN

GardusayangKecamatanCisalak Kabupaten Subang”.

B. RumusandanPemecahanMasalah 1. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraiakan di atas, muncul suatu rumusan masalah umum yang akan diteliti dan dikaji lebih lanjut dalam penelitian ini, yaitu untuk mengetahui apakah pembelajaran IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) dengan menggunakan media amini untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi kenampakan alam? Secara lebih rinci rumusan masalah tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut ini.

a. Bagaimana perencanaan penggunaan media

Aminipadamaterikenampakanalam di kelas IV SDN

GardusayangKecamatanCisalak Kabupaten Subang?

b. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran menggunakan media

Aminipadamaterikenampakanalam di kelas IV SDN

GardusayangKecamatanCisalak Kabupaten Subang?

c. Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa kelas IV SDN

GardusayangKecamatan Cisalak Kabupaten Subang mengenai

kenampakanalamdenganmenggunakan media Amini?

2. Pemecahan Masalah

Berdasarkan hasil analisis antara pendahuluan dan rumusan masalah, maka dapat disimpulkan bahwa kenyataanya di lapangan menunjukan bahwa siswa belum paham mengenaimaterikenampakanalam.

Untuk memecahkan permasalahan yang dirumuskan diatas perlu dikembangkan suatupembelajarandenganmenggunakan media pembelajaran


(15)

Perlunyapengembanganpembelajarandenganmenggunakan media dikarenakansiswamasihberadadalamtahapoperasionalkonkret,

sehinggakonsepapapun yang disajikanharuslahkonkret, dapatdilihat,

dirabadandiciumolehsiswa, dengandemikianmerekaakanpahamdenganapa yang sedangmerekapelajari.Berikut ini gambaran pelaksanaan pembelajarannya:

a. Tahap persiapan

Tahap persiapan merupakan salah satu unsur penentu keberhasilan dalam proses pembelajaran. Adapun hal-hal yang dipersiapkan adalah:

1) Membuat rancangan pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang

padakegiatanintinyanggunakan media Amini.

2) Membuat media Aminidarigabus. Media Aminimerupakansingkatandarialam

mini. Media inidibuatdari steropom dan kayu

denganmembentukkenampakanalam yang akandijelaskan,

sepertidatarantinggi, dataranrendah, gunung, pantai, pegunungan, sungai, danau, selat, dantanjung.

3) Mempersiapkan LKS

4) Membuat alat evaluasi, untuk mendapatkan data peningkatan pemahaman siswa dalam memahami materikenampakanalam.

b. Tahap pelaksanaan

Tahap pelaksanaan merupakan implementasi dari RPP yang telah dibuat oleh guru. Adapun langkah-langkah kegiatan pembelajarannya adalah:

1) Mengkondisikan siswa kearah kondusif.

2) Menggunakan konteks kehidupan sehari-hari siswa sebagi titik tolak pembelajaran.

3) Memberikanpenjelasanmengenaimaterikenampakanalam

4) Mengelompokan siswa kedalam beberapa kelompok dan membagikan LKS

kepada tiap-tiap kelompok. (tahap eksplorasi)

5) Mengkomunikasikan hasil diskusi didepan kelas dan pemberian argumen terhadap jawaban kelompok lain.(tahap penjelasan)


(16)

Tahap evaluasi ini digunakan untuk mengukur hasil pemahaman siswa terhadap materi kenampakanalam. Tahap penilaian ini dilakukan selama proses pembelajaran terjadi dan pada akhir pembelajaran. Penilaian proses dilakukan oleh guru denagn cara mengobservasi aktivitas siswa dengan lembar pengamatan, sedangkan pada akhir pembelajaran dilakukan dengan memberikan soal tes kepada siswa.

3. Target proses

Untuk menguatkan evaluasi dari alternatif tindakan yang diajukan maka di tentukan target ketercapaian tindakan tersebut sebagai berikut.

a. Kinerja guru

Kinerja guru yang dinilai mulai dari membuat perencanaan dan melaksanakan pembelajaran. Target kemampuan guru membuat perencanaan pembelajaran ditentukan sebesar 80% dari indikator sebagai berikut.

1) Membuat RPP

2) Membuat media

3) Membuat LKS

4) Menyusun materi dan evaluasi

Adapun target kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran ditentukan sebesar 80% dari indikator sebagai berikut.

1) Kejelasan menyampaikan materi

2) Menggunakan media AMINI

3) Membimbing diskusi kelompok

4) Melaksanakan evaluasi b. Aktivitas siswa

Target aktivitas siswa ditentukan sebesar 80% dari indikator sebagai berikut.

1) Keaktifan


(17)

3) Kedisiplinan

c. Target hasil

Selain proses baik itu kinerja guru ataupun aktivitas siswa, dalam penelitian ini ditentukan pula target keberhasilan proses pembelajaran pendidikan IPS pada materi kenampakan alam dengan menggunakan media Amini dengan target ketercapaian hasil belajar siswa yaitu 80% dari hasil tes dan hasil LKS

C. TujuanPenelitian

Secaraumumpenelitianinibertujuan untuk mempermudah dan supaya

paham tentang alam dan dikonkritkan dengan penggunaan media

aminidansecarakhususbertujuanuntuk:

1. Mengetahui perencanaan penggunaan media Amini pada materi kenampakan

alam di kelas IV SDN Gandusayang Kecamatan Cisalak Kabupaten Subang. 2. Mengetahui pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media Amini

pada materi kenampakan alam di kelas IV SDN Gandusayang Kecamatan Cisalak Kabupaten Subang.

3. Mengetahui peningkatan hasil belajar siswa kelas IV SDN Gandusayang Kecamatan Cisalak Kabupaten Subang.


(18)

D. ManfaatHasil Penelitian

Adapunmanfaat yang

diharapkandaripenelitiantindakankelasiniadalahsebagaiberikut:

1. Bagi Guru

a. Melaluipenggunaan media amini ini akan mempermudah siswa mengenal alamnya melalui media inidapatmemberimasukankepada guru tentang

alternative mempermudah dan dapat lebih mengerti di SD,

sebagaiupayameningkatanhasilbelajarsiswa.

b. Menambahwawasandanpengetahuan yang barubagi guru,

bahwadenganmenggunakan media amini inimelalui media amini

inidapatmeningkatkan hasil belajarsiswa.

c. Melahirkankreativitasdalampembelajaran yang lebihvariatifmelaluimedia

amini inimelalui media ini khususnya untukpelajaranIPA,

terutamadalammengenal alam dan memahami kenampakan alam,

jugadapatditerapkanuntukpembelajaranmatapelajaran yang lainnya.

2. BagiSiswa

a. Dapatmeningkatkankonsentrasisiswadalammempermudah mengenal alam

b. Dapatmenghilangkankebosanansiswadalam proses pembelajaran.

c. Dapat meningkatkan hasil belajar siswa tentang menjaga dan melestarikan alam.

3. BagiLembaga

Diharapkan model penggunaan media amini ini mempermudah dan dapat


(19)

inidapatmemberikankonstribusidalammeningkatkankualitaspembelajaran di tingkatpendidikan.

E. Batasan Istilah

Beberapadefinisiataubatasanistilah yang

perludikemukakanuntukmengetahuikejelasanarahpelaksanaanpenelitianiniadalahs ebagaiberikut:

1. Media adalah semua bentuk perantara yang dipakai orang penyebar ide, sehingga ide atau gagasan itu sampai pada penerima. Santoso (Sudin, 2009:3) 2. Amini adalah media alam miniatur yang terbuat dari bahan gabus.

3. Kenampakan alam adalah berbagai bentuk bumi yang didalamnya berupa dataran dan perairan. (Winardi, 2008:24 )

4. Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku yang mencakup bidang kognitif, afektif, psikomotoris.(Sudjana, 2010: 3).


(20)

32

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah SD Negeri Gardusayang yang beralamat di Desa Gardusayang Kecamatan Cisalak Kabupaten Subang.Lokasi ini dipilih atas pertimbangan sebagai berikut.

1. Masih adanya permasalahan yang dihadapi guru dalam upaya

meningkatkan hasil belajar pada materi kenampakan alam.

2. SDN Gardusayang merupakan sekolah dasar yang selalu terbuka dan berusaha dalam melakukan perubahan-perubahan dan perbaikan dalam proses pembelajaran guna meningkatkan kualitas siswa, sehingga mempermudah peneliti untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian.

Kondisi tersebut sangat memberikan kesempatan untuk dilakukannya penelitian tindakan kelas (PTK) sebagai upaya untuk mengatasi permasalahan mengenai rendahnya hasil belajar siswa pada materi kenampakan alam.

B. Subjek Penelitian

Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Gardusayang yang berjumlah 20 orang, terdiri 10 orang siswa laki-laki dan 10 orang siswa perempuan.Pemilihan subjek penelitian tersebut didasarkan pada permasalahan siswa kelas IV SD Negeri Gardusayang Kecamatan Cisalak Kabupaten Subang tahun pelajaran 2012/2013 dalam mengidentifikasi kenampakan alam sehingga memerlukan perbaikan sesegera mungkin. Adapun rincian nama-nama siswa yang menjadi subjek penelitian adalah sebagai berikut ini.


(21)

Tabel 3.1 Daftar Subjek Penelitian

No. Nama Siswa Jenis Kelamin

Laki-laki Perempuan

1 Agil Iben Pebrian

2 Alia Resta Amsyari

3 Fajar Kamallul Ikhsan

4 M. Habib Son Haji

5 Mila Auliani

6 Nita Aulia

7 Nenden Asiyah

8 Putri Lovia Lestari

9 Riki Perdiansyah

10 Serawati Lestari

11 Sandra Aprianto

12 Seni Maelani

13 Suyanto

14 Sulistiani Dewi

15 Suci Nurhidayah

16 Santoso Irawan

17 Tedi Hidayat

18 Titop Melina Kusumah

19 Yayan Sopian

20 Yogi Nugraha

Jumlah 10 10

Siswa kelas IV SDN Gardusayang dipilih sebagai subjek dalam penelitian, karena siswatidak mampu menyelesaikan soal mengenai materi kenampakan alam, maka perlu adanya sebuah inovasi pembelajaran yang dapat memberikan dampak positif berupa peningkatan hasil belajar siswa pada materi kenampakan alam.


(22)

C. Waktu penelitian

Waktu penelitian akan dilaksanakan dalam waktu 6 bulan mulai dari bulanDesember tahun 2012 sampai dengan bulan Meitahun 2013.Penelitian ini akan dilaksanakan selama enam bulan yang mencakup tahap persiapan, pelaksanaan, dan laporan.Dengan rincian kegiatan sebagai berikut :

Tabel 3.2

Jadwal PenelitianTindakan Kelas

No Uraian Kegiatan

Tahun 2013

Desember Januari Februari Maret April Mei

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

1 Penyusunan Proposal

2 Seminar Proposal

3 Perbaikan Proposal

4

Pelaksanaan

a. Siklus I

b.Siklus II

c. Siklus III

5

Penyusunan Draf Laporan

6 Pembuatan Laporan


(23)

D. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian

Penelitian yang dilakukan ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (classroom action research). Pengertian PTK atau classroomaction research menurut (Hopkins dalam Wiraatmadja, 2005: 11) adalah “penelitian yang mengkombinasikan prosedur penelitian dengan tindakan yang dilakukan dalam disiplin inquiri, atau suatu usaha seseorang untuk terlibat dalam proses perbaikan dan perbuatan”. (Kasbolah, 1998: 13) mengemukakan bahwa “Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian praktis yang dilakukan di kelas dan bertujuan untuk memperbaiki praktik pembelajaran yang ada”.

Selain itu, (Ebbut dalam Wiriaatmadja, 2008: 12) mengemukakan bahwa “Penelitian tindakan kelas adalah kajian sistematik dari upaya perbaikan pelaksanaan praktek pendidikan oleh sekelompok guru dengan melakukan tindakan-tindakan dalam pembelajaran, berdasarkan refleksi mereka mengenai hasil dari tindakan-tindakan tersebut”.

Berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa PTK adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan dan memperbaiki pembelajaran serta merupakan suatu kegiatan yang membuat seseorang khususnya guru untuk bersedia mengintrospeksi, bercermin, merefleksi atau mengevaluasi dirinya sendiri sehingga dapat meningkatkan kemampuannya sebagai seorang guru/pengajar yang profesional, dan juga diharapkan dari peningkatan kemampuan diri tersebut dapat berpengaruh terhadap peningkatan kualitas siswa, baik dalam aspek pengetahuan, keterampilan, hubungan sosial maupun aspek-aspek lain yang bermanfaat bagi mereka untuk menjadi dewasa serta sesuai dengan tujuan pendidikan.

Metode penelitian tindakan kelas ini menggunakan pendekatan kualitatif yang menghasilkan data secara deskriptif. Metode kualitatif ini digunakan karena beberapa pertimbangan, misalnya menurut (Moleong , 2008: 35),


(24)

Pertama menyesuaikan metode kualtitatif lebih mudah apabila berhadapan dengan kenyataan jamak. Kedua, metode ini menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara peneliti dan responden; dan ketiga, metode ini lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan diri dengan banyak penajaman pengaruh bersama dan terhadap pola-pola nilai yang dihadapi.

Dengan demikian, penelitian ini diharapkan dapat memperoleh suatu gambaran deskriptif dari permasalahan yang terdapat di kelas dan dapat diatasi melalui penelitian tindakan kelas (classroom action research).

PTK yang akan dilakukan berfokus pada permasalahan praktis dalam praktek pembelajaran yang dihadapi oleh guru dalam mengajar, yaitu masalah proses pembelajaran seperti suasana kelas yang kurang kondusif, metode pembelajaran yang kurang tepat, media pembelajaran yang kurang mendukung, dan sistem penilaian yang kurang sesuai.Oleh karena itu, tindakan yang dilakukan dalam penelitian ini adalahpenggunaan media aminidalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa terhadap materi kenampakan alam di Kelas IV SDN Gardusayang Kecamatan Cisalak Kabupaten Subang.

2. Desain Penelitian

Desain penelitian yang akan dilakukan pada penelitian tindakan kelas ini berbentuk siklus, dan keberlangsungan siklus ini didasarkan pada hasil yang dicapai siswa. Jika hasil yang diperoleh melalui instrumen yang telah di tetapkan telah memenuhi target maka penelitian ini dianggap selesai.Dalam penelitian tindakan kelas ini, peneliti menggunakan Spiral (Kemmis,McTaggart dalam Nana,2008), yaitu model siklus yang dilakukan secara berulang, berkelanjutan artinya semakin lama diharapkan semakin meningkat perubahan atau pencapaian hasilnya. Seperti nampak pada bagan di bawah ini.


(25)

Gambar 3.1

Gambar Model Spiral Kemmis dan Mc. Taggart (Wiriaatmadja, 2005 : 66)

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan model spiral Kemmis dan MC Taggart yang terdiri dari empat komponen yang akan dijelaskan berikut ini.

a. Perencanaan (Planning)

Perencanaan dilakukan untuk merencanakan tindakan yang akan dilakukan untuk memecahkan masalah yang telah ditetapkan. Permasalahan penelitian difokuskan kepada hasil belajar siswa terhadap konsep dasar materi kenampakan alam.Untuk memudahkan siswa dalam memahamimateri kenampakan alam, maka diputuskan untuk menyusun rancangan pembelajaran dengan menggunakan media aminitermasuk penyusunan instrumennya.


(26)

b. Aksi/Tindakan (Acting)

Tindakan merupakan realisasi dari perencanaan tindakan yang telah dilakukan.Pada tahap ini, semua rencana yang telah dibuat dilaksanakan. Guru mengajar sesuai dengan perencanaan pembelajaran yang telah dibuat, dan aktivitas belajar siswa sesuai dengan perencanaan.(Kasbolah, 1998: 82 ) menyatakan bahwa ”Dalam tahap ini guru melakukan tindakan-tindakan, yaitu sebagai aktivitas yang dirancang dengan sistematis untuk menghasilkan adanya peningkatan perbaikan dalam proses pembelajaran dan praktik pendidikan dalam kondisi kelas tertentu”.

c. Observasi/ Pengamatan (Observing)

Observasi merupakan upaya untuk mengamati pelaksanaan tindakan. Seluruh kegiatan diobservasi dengan menggunakan instrumen yang telah disiapkan.(Kasbolah, 1998: 91 ) menyatakan, “Observasi adalah semua kegiatan yang ditunjukkan untuk mengenai, merekam, dan mendokumentasikan setiap indikatir dari proses dan hasil yang dicapai” .Hasil observasi kemudian dijadikan bahan kajian untuk mengukur keberhasilan tindakan.

d. Refleksi (Reflecting)

Refleksi merupakan upaya mencoba melihat atau merenungkan kembali apa yang telah terjadi. Refleksi dilakukan untuk melihat keberhasilan dan kekurangan tindakan yang telah dilaksanakan, kemudian dilakukan perbaikan perencanaan apabila masih terdapat kekurangan, begitu seterusnya sampai penelitian ini memenuhi kriteria ketuntasan.

E. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah berbentuk siklus, setiap siklus terdiri dari satu pertemuan. Pada akhir pertemuan diharapkan tercapainya tujuan yang ingin dicapai yaitu peningkatan kemampuan siswa dalam mengidentifikasi kenampakan alam.

Tiap siklus terdiri dari 4 kegiatan yaitu perancanaan, pelaksanaan, observasi,refleksi. Penjelasannya sebagai berikut.


(27)

1. Perencanaan Tindakan

Tahap ini mencakup semua perencanaan tindakan, seperti pembuatan rencana pelaksanaan pembelajaran, media, dan sumber pembelajaran serta merencanakan pola langkah-langkah dan tindakan yang akan dilakukan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

Adapun langkah-langkah yang dilakukan pada tahap perencanaan tindakan ini adalah sebagai berikut.

a. Mengajukan permohonan izin kepada kepala sekolah untuk mengadakan penelitian di kelas IV SDN Gardusayang. Permohonan izin ini dengan mudah diperoleh, karena kepala sekolah beserta para guru menyatakan kesiapannya untuk mendukung dan membantu proses penelitian. Dukungan tersebut didasari oleh harapan terjadinya perubahan dan peningkatan kemampuan siswa, khususnya siswa kelas IV dalam hal mengidentifikasi kenampakan alam.

b. Pengkajian standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator dan tujuan pembelajaran yang selanjutnya dirumuskan secara bersama-sama dalam bentuk rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

c. Pemilihan prosedur penelitian, penetapan sampel penelitian, administrasi penelitian dan tindakannya, pemilihan bahan, model pembelajaran, media pembelajaran, sumber belajar dan alokasi waktu.

d. Penulis mengadakan penelitian awal untuk mengungkapkan permasalahan yang perlu dipecahkan. Dalam tahap ini penulis melakukan observasi pelaksanaan pembelajaran mengidentifikasi kenampakan alam,wawancara mengungkapkan tentang deskripsi kenampakan alam.

e. Memberikan informasi kepada guru mengenai caramenggunakan media amini

dengan mengidentifikasi kenampakan alam dalam materi kenampakan alam di siswa kelas IV SD Negeri Gardusayang.

f. Membuat skenario pembelajaran denganmenggunakan media amini dengan mengidentifikasi kenmpakan alam.

g. Membuat lembar observasi untuk melihat kondisi belajar mengajar ketika menggunakanmedia aminidengan mengidentifikasi kenampakan alam.


(28)

h. Menentukan alat evaluasi pembelajaran, untuk melihat apakah siswa mampu

mengidentifikasi kenampakan alam yang ada disekitarnya dengan

menggunakan media amini.

2. Pelaksanaan Tindakan a. Tahap Kegiatan Awal

1) Mempersiapakan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan di kelas untuk pembelajaran mengidentifikasi kenampakan alam, contoh media pembelajaran: yaitu menggunnakan media amini untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam materi kenampakan alam.

2) Membentuk kelompok secara heterogen, setelah itu setiap anggota kelompok diberi nomor urut kelompok.

3) Memberikan penjelasan mengenai proses pembelajaran yang akan

dilaksanakan.

4) Melakukan apersepsi.

b. Tahap Kegiatan Inti

1) Menyampaikan materi pelajaran.

2) Melakukan tanya jawab tentang materi pembelajaran.

3) Memberikan penjelasan yang lebih detail tentang materi kenampakan alam 4) Semua kelompok berdiskusi untuk mengidentifikasi kenampakan alam yang

terjadi di sekitar lingkungan siswa tersebut tinggal

5) Setiap kelompok mengumpulkan hasil diskusinya.

6) Membahas hasil diskusi dari semua kelompok.

c. Tahap Kegiatan Akhir

1) Pelaksanaan tes individu. 2) Penilaian tes individu.

3) Kesimpulan.


(29)

3. Observasi

Observasi dilakukan secara berurutan dengan pelaksanaan tindakan, ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kinerja guru dan aktivitas siswa dalam pembelajaran serta untuk mengumpulkan atau merekam data dan membuat catatan yang lengkap mengenai hal-hal yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung.

4. Refleksi

Refleksi merupakan bagian yang amat penting untuk memahami dan memberikan makna terhadap proses dan hasil (perubahan) yang terjadi sebagai akibat adanya tindakan (intervensi) yang dilakukan. Dalam hal ini akan dikaji, dilihat dan dipertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan tersebut dari berbagai kriteria. ”Pada dasarnya refleksi merupakan kegiatan analisis-sintesis, interpretasi dan eksplanasi (penjelasan) terhadap semua informasi yang diperoleh

dari pelaksanaan tindakan” (Kasbolah, 1998:74).

Pada pelaksanaannya, peneliti bersama praktisi dan teman sejawat yang telah memahami permasalahan yang diteliti melakukan analisis, interpretasi dan evaluasi atas data yang berhasil diperoleh melalui kegiatan observasi. Data yang berhasil diperoleh perlu diurai, dipahami, diuji, dibandingkan dengan pengalaman sebelumnya, kemudian dicarikan keterkaitannya dengan teori tertentu yang relevan. Hasil data yang sudah dianalisis-sintesis tersebut kemudian melalui proses refleksi ditarik kesimpulan yang mantap dan tajam.

Menurut (Kasbolah, 1998:107) “Kegiatan refleksi iniseyogyanya

dilakukan (1) pada saat memikirkan tindakan yang akan dilakukan, (2) ketika tindakan sedang dilakukan, (3) setelah tindakan dilakukan”. Tahap refleksi sangat penting untuk memberikan gambaran yang jelas tentang hasil tindakan yang telah dilaksanakan. Refleksi juga bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan peneliti dalam melakukan penelitian.Intinya, refleksi dilakukan untuk mengetahui segala hal yang terjadi dan diperoleh dalam proses dan hasil pembelajaran, yang dapat dilakukan dengan cara:


(30)

b. Mendiskusikan hasil yang diperoleh dengan pihak-pihak yang terkait dalam pelaksanaan penelitian.

c. Menyusun rencana yang akan dilakukan pada siklus selanjutnya, untuk mengetahui hal-hal yang perlu diperbaiki dalam siklus selanjutnya.

Dengan kegiatan refleksi ini, para pelaku (Peneliti, Praktisi, dan Kepala Sekolah) yang terlibat dalam penelitian tindakan mempunyai banyak kesempatan untuk memperbaiki dan meningkatkan hasil belajar siswa dalam materi kenampakan alam.

F. Instrumen Penelitian 1. Instrumen Tes

a. Tes Hasil Belajar

Tes dilakukan untuk mengetahui dan mengukur tingkat kemampuan dan keberhasilan siswa dalam mengidentifikasi kenampakan alam setelah dilakukannya tindakan melalui alat pengumpul data yang digunakan.”Tes adalah suatu alat atau prosedur yang sistematis dan objektif untuk memperoleh data-data atau keterangan-keterangan yang diinginkan tentang seseorang, dengan cara yang tepat dan cepat” (Indrakusumah dalam Arikunto, 2001: 32). Tes dilakukan untuk mengukur dan mengetahui kemampuan dan keberhasilan siswa setelah dilakukannya tindakan melalui alat pengumpul data yang digunakan.Alat instrumen Tes berupa format penilaian yang berisi sejumlah aspek-aspek penilaian meliputi aspek mengidentifikasi kenampakan alam.

2. Instrumen Nontes

a. Pedoman Observasi

Observasi adalah suatu pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara langsung maupun tidak langsung, pada kegiatan-kegiatan yang sedang berlangsung baik di lingkungan sekolah maupun di luar lingkungan sekolah.Penulis melakukan observasi pada tanggal 22 Desember

dengan melakukan pengamatan terhadap proses pembelajaran IPS


(31)

mengetahui kinerja guru dan aktivitas siswa kelas IV SD Negeri Gardusayang dalam proses pembelajaran mengidentifikasi kenampakan alam.

Pedoman observasi adalah alat untuk mengetahui aktivitas dan tingkah laku siswa atau guru dalam proses pembelajaran mengidentifikasi kenampakan alam dengan menggunakan media amini dengan cara meningkatkan hasil belajar siswa. Pedoman observasi ini dapat berbentuk bebas yaitu dideskripsikan dengan cara meneliti dan menjawab pertanyaan dengan tepat.

Kegiatan observasi diarahkan kepada kinerja guru dan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran mengidentifikasi kenampakanalam yang terjadi disekitarnya. Observasi terhadap kinerja guru terutama difokuskan kepada proses pelaksanaan pembelajaran meneliti tentang kenampakan alam, mulai dari kegiatan awal, kegiatan inti sampai kegiatan akhir pembelajaran. Sedangkan observasi terhadap aktivitas siswa dilakukan seiring dengan proses pelaksanaan pembelajaran mengidentifikasi kenampakan alam dilakukan oleh siswa. Aktivitas siswa yang diobservasi dapat berupa keaktifan, kerjasama, partisipasi, respon, aktivitas, motivasi, dan semangat belajar yang dimiliki siswa pada saat proses pembelajaran materi kenampakan alam.Instrumen untuk pengamatan berupa lembar observasi, yang meliputi aspek-aspek keaktifan, dan kerjasama (format lembar observasi terlampir).

b. Pedoman Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan komunikasi deangan narasumber. Komunikasi tersebut dilakukan dengan cara melakukan tanya-jawab dengan narasumber. Menurut Hopkin (Wiriaadtmaja, :2008) “Wawancara adalah suatu cara untuk mengetahui situasi tertentu didalam kelas dilihat dari sudut pandang yang lain”. Orang-orang yang diwawancarai adalah siswa dan guru.

Wawancara yang dilakukan peneliti yaitu kepada guru dan siswa kelas IV SD Negeri Gardusayang untuk memperoleh data tentang hambatan dan kesulitan yang dihadapi dalam mengidentifikasi kenampakan alam dalam materi kenampakan alam.Pedoman wawancara merupakan alat yang harus ada pada saat


(32)

berlangsung percakapan antara pewawancara dengan yang diwawancara.Pedoman ini bisa berbentuk bebas dan berstruktur, bentuk bebas yaitu pedoman yang tidak disertai dengan kemungkinan jawaban sehingga siswa bebas mengemukakan pendapatnya, kelebihannya ialah informasi lebih padat dan lengkap, pewawancara harus bekerja keras dalam menganalisis jawaban siswa yang beraneka ragam sedangkan bentuk berstruktur jawaban telah disiapkan sehingga siswa dapat memilih alternatif jawaban yang telah disediakan.Keuntungannya ialah mudah diolah dan dianalisis kemudian dibuat kesimpulan.

Wawancara juga dilakukan kepada guru dan juga kepada siswa, mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran mengidentifikasi kenampakan alam. Materi wawancara yang diberikan kepada guru berkaitan dengan kesan-kesan yang timbul, kelebihan dan kekurangan, kesulitan yang dirasakan, manfaat yang bisa diambil, respon siswa serta pengaruhnya terhadap kemampuan siswa dalam proses pembelajaran materi kenampakan alam. Sedangkan wawancara yang dilakukan terhadap siswa berkaitan dengan tanggapan siswa dalam pelaksanaan pembelajaran mengidentifikasi peristiwa alam (senang atau tidak, sulit atau tidak, dan mampu atau tidak) dengan menggunakan media amini dengan meningkatkan hasil belajar siswa.

Alat instrumen untuk wawancara berupa pedoman wawancara, meliputi nama yang diwawancara, waktu wawancara, masalah-masalah berupa pertanyaan yang diajukan disertai kesimpulan wawancara. (format pedoman wawancara terlampir).

c. Catatan Lapangan

Catatan lapangan adalah sebuah catatan yang tidak memiliki bentuk baku, dimana peneliti bebas mencatat apa saja yang dirasakan penting sehubungan dengan tingkah laku seluruh objek pada penelitiannya. Catatan lapangan ini juga digunakan untuk mencatat hal-hal penting di lapangan ketika kegiatan berlangsungnya kegiatan pembelajaran dari siklus yang pertama sampai siklus yang terakhir.Sehingga dengan ini akan terlihat peningkatan dari setiap tahap pembelajaran (terlampir).


(33)

G. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Teknik pengolahan data dilakukan setelah data diperoleh.Setiap instrumen yang dipakai diolah dengan teknik yang berbeda.pengolahan dimulai dengan menelaah data yang terkumpul dan mempelajarinya.Data tersebut kemudian diolah dengan membuat rangkuman atau intisari yang kebenarannya dapat dipertanggungjawabkan berdasarkan data mentah yang diperoleh.Selanjutnya data tersebut disusun untuk disajikan, dimaknai, dan diperiksa kebenarannya.

Data hasil observasi diolah dengan cara diidentifikasi apa yang menjadi kekurangan dan apa yang harus dipertahankan dalam proses pelaksanaan tindakan.Wawancara menjadi teknik pengolahan data yang mendukung teknik observasi.Data hasil wawancara dimaknai dan disimpulkan sehingga mampu menjadi data yang mampu digunakan untuk data penelitian.

Tes dijadikan acuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran. Dengan adanya tes, peneliti bisa menyimpulkan masing-masing kemampuan siswa. Teknik pengolahan data melalui tes ini dilakukan secara proses dan hasil.

1. Teknik pengolahan data proses

Aspek yang dinilai dalam penilaian proses terdiri dari tiga aspek, yaitu kerjasama, keaktifan, dan kedisiplinan. Deskriptor penilaiannya adalah sebagai berikut:

a. Keaktifan

1. Siswa aktif memberikan pendapat pada saat pembelajaran berlangsung. 2. Siswa aktif bertanya pada saat pembelajaran berlangsung.

3. Siswa memberikan komentar ataupun sanggahan terhadap pendapat yang diberikan oleh temannya.

b. Kerjasama

1. Siswa aktif memberikan pendapat pada saat diskusi kelompok. 2. Siswa saling membantu mengerjakan tugas kelompoknya. 3. Siswa mampu membagi tugas kelompok dengan adil.


(34)

c. Kedisiplinan

1. Siswa disiplin menggunakan waktu diskusi kelompok untuk mengerjakan tugas kelompoknya dengan baik.

2. Siswa tertib saat mengerjakan tugas kelompoknya.

3. Siswa tidak mengganggu temannya saat melakukan diskusi kelompok.

Skor 3: bila tiga deskriptor muncul Skor 2: bila dua deskriptor muncul Skor 1: bila satu deskriptor muncul

Skor 0 : bila tidakada satupun deskriptor yang muncul

Keterangan:

Baik (B) : 7-9

Cukup (C) : 4-6

Kurang (K) : 1-3

Skor ideal = 9

Nilai = jumlah skor yang diperoleh dari setiap aspek yang dinilai. Interpretasi nilai:

B = jika jumlah skor yang diperoleh siswa 7-9 dikatakan baik. C = jika jumlah skor yang diperoleh siswa 4-6 dikatakan cukup baik. K = jika jumlah skor yang diperoleh siswa 1-3 dikatakan kurang baik. Rumus Persentase :

% = N X

x 100

X = Jumlah perolehan skor N = Jumlah siswa keseluruhan 100 = Angka baku dalam persen


(35)

2. Teknik pengolahan data hasil

Aspek yang dinilai dalam penilaiain mengidentifikasi kenampakan alam bagi siswa SD Negeri Gardusayang Kecamatan Cisalak Kabupaten Subang terdiri dari beberapa aspek yaitu mengidentifikasi dan mendeskripsikan tentang materi kenampakan alam. Nilai yang diperoleh siswa adalah skor perolehan dari kemampuan penguasaan materi tentang kenampakan alam dengan nilai keseluruhan mendapat nilai maksimal 14dibagi skor ideal dikali 100. Teknik pengolahan data yang akan dilakukan peneliti untuk melihat peningkatan hasil yaitu dengan menggunakan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum).

Skor Ideal = 14

�� �� = ℎ�

� � × 100

Nilai KKM = 66 Kriteria Penafsiran T = Tuntas

BT = Belum Tuntas Cara perhitungan KKM:

Tabel 3.3

Kriteria Penetapan KKM

Kompetensi Dasar /Indikator

Kriteria ketuntasan Minimal KKM Kompleksitas Daya dukung Intake Siswa

Mendeskripsikan kenampakan alam di lingkungan kabupaten dan provinsi serta hubungannya dengan keragaman alam setempat

65 73 60 66

Kriteria Penetapan KKM: 1. Kompleksitas Indikator


(36)

Tingkat kompleksitas adalah tingkat kesulitan atau kerumitan setiap indikator yang akan dicapai oleh siswa, termasuk juga tingkat kesulitan bagi guru dalam menyampaikannya.

2. Daya Dukung

Kemampuan sumber daya pendukung dapat dilihat dari keberadaan tenaga pendidik, sarana dan prasarana pendidikan, biaya pengelolaan/manajemen sekolah, peran komite sekolah dan stakeholder serta lingkungan sekolah dalam pendukung pencapaian pembelajaran.

3. Intake siswa

Intake siswa adalah tingkat kemampuan rata-rata siswa secara keseluruhan pada tahun sebelumnya. Intake siswa dapat diperoleh melalui:

a. Hasil seleksi penerimaan siswa baru

b. Raport kelas terakhir dari tahun sebelumnya c. Tes seleksi masuk atau psikotes

d. Nilai Ujian Nasional (UAS/UASBN)

e. Bagi 1 kelasintake siswa dipertimbangkan dari hasil tes awal atau hasil UTS atau UAS semester dalam 1 tahunberjalan

Menafsirkan KKM:

1. Dengan memberikan poin pada setiap kriteria yang diterapkan dengan menggunakan bobot.

a. Kompleksitas : Tinggi = 50-64 Sedang = 65-80 Rendah = 81-100 b. Daya Dukung : Tinggi = 81-100 Sedang = 65-80 Rendah = 50-64 c. Intake Siswa : Tinggi = 81-100

Sedang = 65-80 Rendah = 50-64


(37)

Cara menghitung KKM indikator:

Kompleksitas sedang = 65

Daya Dukung sedang = 73

Intake Siswa rendah = 60

Jadi KKM = 65 + 73 + 60

3 = 66

Nilai KKM = 66

Kesimpulan: Jika siswa memperoleh nilai 66 atau lebih maka siswa dinyatakan TUNTAS dan siswa yang memperoleh nilai kurang dari 66 dinyatakan BELUM TUNTAS.

3. Analisis Data

Analisis data menurut (Patton dalam Lexy, 1998: 103) adalah proses mengatur uraian data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar. Ia membedakannya dengan penafsiran, yaitu memberikan arti yang signifikan terhadap analisis, menjelaskan pola uraian, dan mencari hubungan diantara dimensi-dimensi uraian. (Bogdan dan Taylordalam Lexy, 1998: 103) mendefinisikan analisis data sebagai proses yang merinci usaha secara formal untuk menemukan tema dan merumuskan hipotesis yang disarankan oleh data sebagai usaha untuk memberikan bantuan pada tema dan hipotesis itu. Jika dikaji, pada dasarnya definisi pertama lebih menitikberatkan pengorganisasian data sedangkan yang kedua lebih menekankan maksud dan tujuan analisis data. Dengan demikian definisi tersebut dapat disintesiskan menjadi analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan dan satuan uraian dasar sehingga dapat dirumuskan hipotesis kerja yang disarankan oleh data.

Dari rumusan tersebut dapat disimpulkan bahwa analisis data bermaksud mengorganisasikan data. Data yang terkumpulterdiri dari hasil observasi, wawancara, aktivitas siswa, kinerja guru, hasil belajar dan catatan lapangan.


(38)

Pekerjaan analisis data dalam hal ini ialah mengatur, mengurutkan, mengelompokan, memberikan kode, dan mengkategorikannya.

Analisis data merupakan kegiatan penelitian yang sangat baik. Setelah peneliti mengumpulkan data, maka langkah selanjutnya adalahmengorganisasikan dan melakukan data untuk mencapai tujuan penelitian yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, kegiatan analisis dat terkait erat dengan langkah-langkah kegiatan penelitian sebelumnya yaitu perumusan masalah, perumusan tujuan, dan perumusan hipotesis penelitian.

H. Validasi Data

Validasi data dalam penelitian ini merujuk pada pendapat (Hopkinsdalam Wiriaatmadja, 2005: 168-171) antara lain sebagai berikut.

1. Member Check

Member checkyakni meninjau kembali keterangan-keterangan atau

informasi data yang diperoleh selama observasi atau wawancara, dengan caramengonfirmasikan dengan guru maupun siswa melalui kegiatan reflektif-kolaboratif pada akhir kegiatan pembelajaran. Pada kesempatan ini peneliti mengemukakan hasil temuan sementara untuk memperoleh tanggapan, sanggahan atau informasi tambahan baik dari guru maupun siswa, sehingga terjaring data yang benar dan memiliki derajat validasi yang tinggi.

2. Triangulasi

Triangulasiyakni memeriksa kebenaran data yang diperoleh peneliti,

dengan membandingkan terhadap hasil yang diperoleh sumber lain yakni guru dan siswa. Tujuannya untuk memperoleh derajat kepercayaan data yang maksimal. Kegiatan triangulasi dalam kegiatan ini dilakukan melalui kegiatan reflektif-kolaboratif antara guru dan peneliti. Selain itu juga dilakukan kegiatan wawancara dengan siswa, dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran tentang persepsi siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media amini. Hasil


(39)

3. Audit Trail

Audit trailyakni mengecek kebenaran prosedur dan metode pengumpulan

data dengan cara mendiskusikannya dengan guru pembimbing, peneliti senior, dan teman-teman peneliti. Kegiatan ini dilakukan untuk memperoleh data dengan validasi tinggi.

4. Expert Opinion

Expert opiniondilakukan dengan cara mengonsultasikan hasil temuan

peneliti kepada para ahli. Dalam kegiatan ini, peneliti mengkonsultasikan hasil temuan peneliti kepada pembimbing untuk memperoleh arahan dan masukan sehingga validasi temuan peneliti dapat dipertanggungjawabkan.

Berdasarkan validasi di atas, maka validasi data yang akan digunakan oleh peneliti yaitu member check, triangulasi, dan audit trail. Untuk data validasi

member check, setelah wawancara dengan guru dan siswa serta observasi terhadap

kinerja guru dan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS, peneliti memeriksa hasil wawancara dan observasi sehingga data yang diperoleh lengkap.

Dalam melakukan triangulasi, setelah observasi dan wawancara terhadap kinerja guru dan aktivitas siswa, peneliti akan membandingkan serta mendiskusikan hasil observasi tersebut dengan guru kelasnya yang telah melakukan observasi pada saat pembelajaran IPS.

Sedangkan dalam melakukan audit trail, peneliti meminta nasihat atau pendapat kepada pembimbing, guru, peneliti senior, dan teman-teman penelitian tentang temuan-temuanpermasalahan yang ditemukandilapangan.


(40)

113 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkanpadahasilpenelitiandanpembahasan yang telahdipaparkanoleh

peneliti pada bab sebelumnya,

tentangpelaksanaandanhasiltindakandenganpenggunaan media amini untuk

meningkatakan hasil belajar siswa pada materi kenampakan alam di kelas IV SDN Gardusayang, dapatditarikkesimpulan yakni sebagai berikut.Proses penggunaan media amini untuk meningkatakan hasil belajar siswa pada materi kenampakan alam di kelas IV SDN Gardusayang mengalami peningkatan.

1. Perencanaan

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa pada tahap perencanaan kinerja guru ini mengalami peningkatan setiap siklusnya.

Adapunpersentase ketercapaianindikatorkinerja guru

padaperencanaaninidarisetiapsiklus, adalahtindakansiklus I

sebesar66%,tindakansiklus II 75%dan III sebesar 100%. Dalam tahap ini Kegiatan

yang dilakukanmeliputi mempersiapkan RPP, mempersiapkan media

pembelajaran, mempersiapkan materi pembelajaran, mempersiapkan alat evaluasi

dan instrumen penelitian. Padatahapini, kegiatan yang

terpentingadalahmempersiapkan media amini yang akandijadikansebagai alat pembantupembelajaransiswa dengan mendeskripsikannya terhadap kenampakan alam di sekitar.

2. Pelaksanaan a.Kinerja Guru

Berdasarkan data yang diperoleh, persentaseketercapaian target kinerja guru dalampenelitianinipadatindakansiklus I sebesar67%, padatindakansiklus II

sebesar74%, dantindakansiklus III sebesar93%. Kinerja guru


(41)

kegiatan awal, guru mengkondisikan kelas, menyampaikan tujuan pembelajaran, dan mengadakan apersepsi. Pada kegiatan inti guru menjelaskan materi dan memperlihatkan media amini, guru membagi seluruh siswa di kelas menjadi empat kelompok,membagikan LKS, menjelaskan cara mengerjakan LKS, membimbing siswa dalam diskusi, meminta siswa secara berkelompok presentasi,dan tanya jawab dengan siswa. Pada kegiatan akhir, guru membimbing siswa menyimpulkan materi, dan mengadakan evaluasi.

b. Aktivitas Siswa

Persentaserata-rata aktivitas siswa darisetiapsiklusnya mengalami

peningkatan. Pada tindakansiklus I aktivitas siswa hanya memperoleh 64,4%, kemudian pada tindakansiklus II mengalami peningkatan menjadi 70%, danpada tindakansiklus III mencapai88%. Aktivitassiswa yang dinilai dalam pembelajaran meliputitiga aspek yaituyaitu keaktifan, kerjasama, dan kedisiplinan.

3. Hasil Belajar

Untukhasilbelajarsiswamengalamipeningkatandarisetiapsiklusnya.

Hasilbelajardalampenelitianinimerupakanhasilpengolahannilaitestertulis.Untuknil aitertulispersentase rata-rata kelasdalamsetiapsiklusnya.Tindakanpada siklus I sebesar68,25%, tindakansiklus II sebesar75,90 %, dantindakansiklus III sebesar84,40%. NilaihasilbelajartersebutdibandingkandenganKriteriaKetuntasan Minimal (KKM), jikanilaisiswakurangdari KKM, makadinyatakanbelumtuntas,

danjikanilaisiswasamadenganataulebihdari KKM, makadinyatakantuntas.

AdapunKriteriaKetuntasan Minimal (KKM) yang ditentukanadalah 66. Materi yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah tentang mendeskripsikan kenampakan alamyang didalamnyaterbagi menjadi 2 bagian, yaitu wilayah daratan dan wilayah perairan.Wilayah daratan terdiri darigunung, bukit, pegunungan, dataran rendah, dataran tinggi, semenanjung, dan lembah.Sedangkan, untuk wilayah perairan terdiri dari laut, selat, teluk, sungai, dan danau.Untuk ketuntasan siswa pada materi mendeskripsikan kenampakan


(42)

Adapunpersentaseketuntasanuntuktindakansiklus I adalah55%, tindakansiklus II adalah70%, danuntuktindakansiklus III adalah 90%.

Berdasarkanhasil pemaparan di atas, telahmembuktikanbahwa

“jikapembelajaran IPS menggunakan media amini pada materi kenampakan alam, makahasilbelajarsiswakelas IV SDN Gardusayang Kecamatan Cisalak Kabupaten Subang akanmeningkat”.

B. Saran

Dari hasilpembahasanmengenaipelaksanaan penggunaan media amini untuk

meningkatkan hasil belajar siswa pada materi kenampakan alam,

makadapatdikemukakan saran-saran sebagaiberikut :

1. Untuk Guru

Guru sebagai komponen keberhasilan proses belajar mengajar, hendaknya dapat menguasai media pembelajaran, berbagai strategi, metode, dan dapat diaplikasikannya dalam proses pembelajaran sesuai tujuan yang hendak dicapai, mampu mengadakan inovasi dalam pembelajaran, memberikan penguatan serta

reward atau penghargaan agar siswa termotivasi untuk lebih berperan siswa dan

meningkatkan hasil belajaran dalam pembelajaran.

2. UntukSiswa

Siswa hendaknya mengikuti pembelajaran dengan sungguh-sungguh dan mengikuti tahapan-tahapan pembelajaran yang disarankan oleh guru.

3. Untuk KepalaSekolah

Dengandilaksanakannyapenelitianini, hendaknya

kepalasekolahdapatmemberikanpengarahandanmenghimbaukepada guru untuk

menggunakan media pembelajaran dalam

mengajaruntukmengembangkandanmeningkatkankualitaspembelajaran di sekolah yang bersangkutan agar lebihbaikdarisebelumnyadalammembentuksiswa-siswi yang aktifdankreatif.

4. UntukLembaga

Lembagahendaknyalebihmembukadiriterhadapberbagaiinovasipembelajaran untukmeningkatkanmutupendidikandansumberdayamanusia.Salah


(43)

satunyayaitudengan penggunaan media amini pada materi kenampakan alam yang

telahterbuktikeberhasilannyadalampenelitianini. Media

pembelajaraninihendaknyadikembangkanpadamateridanmatapelajaranlainnya agar dapatmemberikaninovasi yang baru.

5. UntukPeneliti Lain

Peneliti lain hendaknya dapat lebih menyempurnakan lagi hasil penelitian ini sehingga hasil penelitian tersebut dapat digunakan dan bermangfaat bagi peningkatan pembelajaran, dan peneliti hendaknya selalu merespon setiap masalah yang muncul dan mencari solusi yang tepat untuk mengatasi masalah yang sudah atau mungkin terjadi.

Demikian kesimpulan dan saran yang dapat peneliti di sampaikan dengan tidak ada maksud untuk menggurui baik pada guru praktikan ataupun guru lain, juga pada pihak lain yang bersangkutan atau lembaga lain dan pada peneliti lain.Kesimpulan dan saran tersebut di sampaikan sabagai bentuk kepedulian untuk memperbaiki dan meningkatkan praktek pembelajaran yang membutuhkan peningkatan, menuju ke arah yang lebih baik.


(44)

117

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Asyhar, Rayandra. (2012). Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta: Referensi Jakarta.

Dahar, Ratna W. (1996). Teori – Teori Belajar. Bandung: Erlangga.

Depdiknas. (2006). Panduan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

SD/MI. Jakarta: BP. Dharma Bakhti.

Dewi, N. (2008).Penggunaan Media Alam Miniatur Pada Materi Kenampakan

Alam Dan Kenampakan Buatan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Di kelas V SDN Cimanggu II kecamatan Serang kabupaten Banten.Skripsi S-1 Universitas Terbuka: tidak diterbitkan.

Hamid, S. Ichas & Istianti, T. (2006). Pengembangan Pendidikan Nilai dalam

Pembelajaran IPS di SD. Jakarta: Depdiknas.

Hanifah, Nurdinah Dkk. (2009). “Model Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar”. ModelPembelajaran di Sekolah Dasar. 120-138. UPI Kampus

Sumedang. Tidak dipublikasikan.

Hilman. (2010). Pembelajaran Dengan Menggunakan Model KooperatifDengan

Menggunakan Media Miniatur Alam Pada Materi Kenampakan Alam Di SD Negeri I Cibuluh Kecamatan Cisalak Kabupaten Subang.Skripsi S-1

Universitas Terbuka: tidak diterbitkan

Hisnu, P.(2006). Ilmu Pengetahuan sosial kelas IV. Jakarta: Depdiknas.

Ijte, K. (2010).Penggunaan Media Miniatur Lingkungan Untuk Meningkatkan

Pemahaman Siswa Mengidentifikasi Jenis – jenis Kenampakan Alam Dan Kenampakan Buatan Pada Mata Pelajaran IPS di kelas V SDN Cikareo II Kecamatan Wado Kabupaten sumedang.Skripsi S-1 UPI

Kampus Sumedang: tidak diterbitkan

Kasbolah, K. (1998 – 1999). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Depdikbud. Moleong, Lexy J. (1998). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

PusatBahasaDepdiknas. (2003).KamusBesarBahasa Indonesia edisiKetiga.


(45)

Sagala, S (2006). Konsep Dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta

Sapriya, (2008). Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Bandung: Laboratorium Pkn UPI Press.

Slameto. (2003). Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Sudin, Ali dan Saptani, Entan. (2009). Media Pembelajaran. Sumedang: UPI PGSD Kampus Sumedang.

Sudjana, nana. (2010). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Soetjipto. (1980). Metodologi Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta: Depdikbud. Susilo, O. (2010). Penerapan Model Inquiri Melalui Museum Sebagai Sumber

Belajar Untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Mendeskripsikan Keragaman Budaya Di Lingkungan Sekitar. Skripsi UPI Bandung: Tidak

diterbitkan.

Trianto.(2010). Model PembelajaranTerpadu (Konsep, Strategi,

danImplementasinyadalam KTSP). Jakarta: BumiAksara.

Winardi. (2008).BSE. Ilmu Pengetahuan Sosial SD/MI Kelas 4. Jakarta: Pusat Departemen Pendidikan Nasional.

Wiriaatmadja, Rochiati. (2005). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.


(1)

113 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkanpadahasilpenelitiandanpembahasan yang telahdipaparkanoleh

peneliti pada bab sebelumnya,

tentangpelaksanaandanhasiltindakandenganpenggunaan media amini untuk meningkatakan hasil belajar siswa pada materi kenampakan alam di kelas IV SDN Gardusayang, dapatditarikkesimpulan yakni sebagai berikut.Proses penggunaan media amini untuk meningkatakan hasil belajar siswa pada materi kenampakan alam di kelas IV SDN Gardusayang mengalami peningkatan.

1. Perencanaan

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa pada tahap perencanaan kinerja guru ini mengalami peningkatan setiap siklusnya.

Adapunpersentase ketercapaianindikatorkinerja guru

padaperencanaaninidarisetiapsiklus, adalahtindakansiklus I

sebesar66%,tindakansiklus II 75%dan III sebesar 100%. Dalam tahap ini Kegiatan yang dilakukanmeliputi mempersiapkan RPP, mempersiapkan media pembelajaran, mempersiapkan materi pembelajaran, mempersiapkan alat evaluasi

dan instrumen penelitian. Padatahapini, kegiatan yang

terpentingadalahmempersiapkan media amini yang akandijadikansebagai alat pembantupembelajaransiswa dengan mendeskripsikannya terhadap kenampakan alam di sekitar.

2. Pelaksanaan a.Kinerja Guru

Berdasarkan data yang diperoleh, persentaseketercapaian target kinerja guru dalampenelitianinipadatindakansiklus I sebesar67%, padatindakansiklus II sebesar74%, dantindakansiklus III sebesar93%. Kinerja guru padatahapaninimeliputikegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir. Pada


(2)

114

kegiatan awal, guru mengkondisikan kelas, menyampaikan tujuan pembelajaran, dan mengadakan apersepsi. Pada kegiatan inti guru menjelaskan materi dan memperlihatkan media amini, guru membagi seluruh siswa di kelas menjadi empat kelompok,membagikan LKS, menjelaskan cara mengerjakan LKS, membimbing siswa dalam diskusi, meminta siswa secara berkelompok presentasi,dan tanya jawab dengan siswa. Pada kegiatan akhir, guru membimbing siswa menyimpulkan materi, dan mengadakan evaluasi.

b. Aktivitas Siswa

Persentaserata-rata aktivitas siswa darisetiapsiklusnya mengalami peningkatan. Pada tindakansiklus I aktivitas siswa hanya memperoleh 64,4%, kemudian pada tindakansiklus II mengalami peningkatan menjadi 70%, danpada tindakansiklus III mencapai88%. Aktivitassiswa yang dinilai dalam pembelajaran meliputitiga aspek yaituyaitu keaktifan, kerjasama, dan kedisiplinan.

3. Hasil Belajar

Untukhasilbelajarsiswamengalamipeningkatandarisetiapsiklusnya.

Hasilbelajardalampenelitianinimerupakanhasilpengolahannilaitestertulis.Untuknil aitertulispersentase rata-rata kelasdalamsetiapsiklusnya.Tindakanpada siklus I sebesar68,25%, tindakansiklus II sebesar75,90 %, dantindakansiklus III sebesar84,40%. NilaihasilbelajartersebutdibandingkandenganKriteriaKetuntasan Minimal (KKM), jikanilaisiswakurangdari KKM, makadinyatakanbelumtuntas, danjikanilaisiswasamadenganataulebihdari KKM, makadinyatakantuntas. AdapunKriteriaKetuntasan Minimal (KKM) yang ditentukanadalah 66. Materi yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah tentang mendeskripsikan kenampakan alamyang didalamnyaterbagi menjadi 2 bagian, yaitu wilayah daratan dan wilayah perairan.Wilayah daratan terdiri darigunung, bukit, pegunungan, dataran rendah, dataran tinggi, semenanjung, dan lembah.Sedangkan, untuk wilayah perairan terdiri dari laut, selat, teluk, sungai, dan danau.Untuk ketuntasan siswa pada materi mendeskripsikan kenampakan


(3)

Adapunpersentaseketuntasanuntuktindakansiklus I adalah55%, tindakansiklus II adalah70%, danuntuktindakansiklus III adalah 90%.

Berdasarkanhasil pemaparan di atas, telahmembuktikanbahwa “jikapembelajaran IPS menggunakan media amini pada materi kenampakan alam, makahasilbelajarsiswakelas IV SDN Gardusayang Kecamatan Cisalak Kabupaten Subang akanmeningkat”.

B. Saran

Dari hasilpembahasanmengenaipelaksanaan penggunaan media amini untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi kenampakan alam, makadapatdikemukakan saran-saran sebagaiberikut :

1. Untuk Guru

Guru sebagai komponen keberhasilan proses belajar mengajar, hendaknya dapat menguasai media pembelajaran, berbagai strategi, metode, dan dapat diaplikasikannya dalam proses pembelajaran sesuai tujuan yang hendak dicapai, mampu mengadakan inovasi dalam pembelajaran, memberikan penguatan serta reward atau penghargaan agar siswa termotivasi untuk lebih berperan siswa dan meningkatkan hasil belajaran dalam pembelajaran.

2. UntukSiswa

Siswa hendaknya mengikuti pembelajaran dengan sungguh-sungguh dan mengikuti tahapan-tahapan pembelajaran yang disarankan oleh guru.

3. Untuk KepalaSekolah

Dengandilaksanakannyapenelitianini, hendaknya

kepalasekolahdapatmemberikanpengarahandanmenghimbaukepada guru untuk

menggunakan media pembelajaran dalam

mengajaruntukmengembangkandanmeningkatkankualitaspembelajaran di sekolah yang bersangkutan agar lebihbaikdarisebelumnyadalammembentuksiswa-siswi yang aktifdankreatif.

4. UntukLembaga

Lembagahendaknyalebihmembukadiriterhadapberbagaiinovasipembelajaran untukmeningkatkanmutupendidikandansumberdayamanusia.Salah


(4)

116

satunyayaitudengan penggunaan media amini pada materi kenampakan alam yang

telahterbuktikeberhasilannyadalampenelitianini. Media

pembelajaraninihendaknyadikembangkanpadamateridanmatapelajaranlainnya agar dapatmemberikaninovasi yang baru.

5. UntukPeneliti Lain

Peneliti lain hendaknya dapat lebih menyempurnakan lagi hasil penelitian ini sehingga hasil penelitian tersebut dapat digunakan dan bermangfaat bagi peningkatan pembelajaran, dan peneliti hendaknya selalu merespon setiap masalah yang muncul dan mencari solusi yang tepat untuk mengatasi masalah yang sudah atau mungkin terjadi.

Demikian kesimpulan dan saran yang dapat peneliti di sampaikan dengan tidak ada maksud untuk menggurui baik pada guru praktikan ataupun guru lain, juga pada pihak lain yang bersangkutan atau lembaga lain dan pada peneliti lain.Kesimpulan dan saran tersebut di sampaikan sabagai bentuk kepedulian untuk memperbaiki dan meningkatkan praktek pembelajaran yang membutuhkan peningkatan, menuju ke arah yang lebih baik.


(5)

117

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Asyhar, Rayandra. (2012). Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta: Referensi Jakarta.

Dahar, Ratna W. (1996). Teori – Teori Belajar. Bandung: Erlangga.

Depdiknas. (2006). Panduan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SD/MI. Jakarta: BP. Dharma Bakhti.

Dewi, N. (2008).Penggunaan Media Alam Miniatur Pada Materi Kenampakan Alam Dan Kenampakan Buatan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Di kelas V SDN Cimanggu II kecamatan Serang kabupaten Banten.Skripsi S-1 Universitas Terbuka: tidak diterbitkan.

Hamid, S. Ichas & Istianti, T. (2006). Pengembangan Pendidikan Nilai dalam Pembelajaran IPS di SD. Jakarta: Depdiknas.

Hanifah, Nurdinah Dkk. (2009). “Model Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar”. ModelPembelajaran di Sekolah Dasar. 120-138. UPI Kampus Sumedang. Tidak dipublikasikan.

Hilman. (2010). Pembelajaran Dengan Menggunakan Model KooperatifDengan Menggunakan Media Miniatur Alam Pada Materi Kenampakan Alam Di SD Negeri I Cibuluh Kecamatan Cisalak Kabupaten Subang.Skripsi S-1 Universitas Terbuka: tidak diterbitkan

Hisnu, P.(2006). Ilmu Pengetahuan sosial kelas IV. Jakarta: Depdiknas.

Ijte, K. (2010).Penggunaan Media Miniatur Lingkungan Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Mengidentifikasi Jenis – jenis Kenampakan Alam Dan Kenampakan Buatan Pada Mata Pelajaran IPS di kelas V SDN Cikareo II Kecamatan Wado Kabupaten sumedang.Skripsi S-1 UPI Kampus Sumedang: tidak diterbitkan

Kasbolah, K. (1998 – 1999). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Depdikbud. Moleong, Lexy J. (1998). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

PusatBahasaDepdiknas. (2003).KamusBesarBahasa Indonesia edisiKetiga. Jakarta: BalaiPustaka.


(6)

118

Sagala, S (2006). Konsep Dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta

Sapriya, (2008). Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Bandung: Laboratorium Pkn UPI Press.

Slameto. (2003). Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Sudin, Ali dan Saptani, Entan. (2009). Media Pembelajaran. Sumedang: UPI PGSD Kampus Sumedang.

Sudjana, nana. (2010). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Soetjipto. (1980). Metodologi Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta: Depdikbud. Susilo, O. (2010). Penerapan Model Inquiri Melalui Museum Sebagai Sumber

Belajar Untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Mendeskripsikan Keragaman Budaya Di Lingkungan Sekitar. Skripsi UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Trianto.(2010). Model PembelajaranTerpadu (Konsep, Strategi, danImplementasinyadalam KTSP). Jakarta: BumiAksara.

Winardi. (2008).BSE. Ilmu Pengetahuan Sosial SD/MI Kelas 4. Jakarta: Pusat Departemen Pendidikan Nasional.

Wiriaatmadja, Rochiati. (2005). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.


Dokumen yang terkait

PENGGUNAAN MEDIA KOMPUTER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS IV SDN 03 JATIPURO Penggunaan Media Komputer Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Pada Siswa Kelas Iv SDN 03 Jatipuro Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 2 14

PENGGUNAAN MEDIA KOMPUTER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS IV SDN 03 JATIPURO Penggunaan Media Komputer Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ips Pada Siswa Kelas Iv SDN 03 Jatipuro Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 2 15

PENGGUNAAN LINGKUNGAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR MELALUI METODE DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MENGIDENTIFIKASI KENAMPAKAN ALAM DI KELAS IV SDN NEGLASARI KECAMATAN TOMO KABUPATEN SUMEDANG.

0 1 44

PENGGUNAAN MEDIA PERMAINAN KARTU DOMINO PECAHAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN : Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas IV di SDN 4 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran

0 0 30

PENGGUNAAN MEDIA KARTERITASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI TRANSPORTASI (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas IV SDN 2 Suci Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon).

0 1 41

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG SIFAT-SIFAT CAHAYA DENGAN METODE DEMONSTRASI DI SDN CIKALONGKULON IV CIANJUR : Penelitian Tindakan kelas Pada Siswa Kelas V SDN Cikalongkulon IV Kecamatan Cikalongkulon Kabupaten Cianjur.

0 0 41

METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA PADA MATERI SUMBERDAYA ALAM : Penelitian Tindakan Kelas Di SDN Puncakwangi Kelas IV Kecamatan Naringgul Kabupaten Cianjur.

0 6 28

Penggunaan Media Kartu Gambar Tempel untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Kegiatan Ekonomi di Indonesia (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas VB SDN Silebu Kecamatan Pancalang Kabupaten Kuningan).

1 1 51

PENGGUNAAN MEDIA MOCK UP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KENAMPAKAN ALAM DAN BUATAN DI DAERAH SUMEDANG ( Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V Semester I SDN Gudang Kopi I Kecamatan Sumedang Selatan Kabupaten Sumedang ).

0 1 49

PENGGUNAAN MEDIA KARTU STOPAN MELALUI PERMAINAN ULAR TANGGA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KENAMPAKAN ALAM DAN BUATAN DI INDONESIA (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V Semester I SDN Ketib Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Su

7 16 49