Penggunaan Media Kartu Gambar Tempel untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Kegiatan Ekonomi di Indonesia (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas VB SDN Silebu Kecamatan Pancalang Kabupaten Kuningan).

(1)

(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas VB SDN Silebu Kecamatan Pancalang Kabupaten Kuningan)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

TITING MIRANTI 0902761

PROGRAM S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR KAMPUS SUMEDANG

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013


(2)

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KEGIATAN EKONOMI

DI INDONESIA

(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas VB SDN Silebu Kecamatan Pancalang Kabupaten Kuningan)

Oleh Titing Miranti

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

© Titing Miranti

Universitas Pendidikan Indonesia Juni 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

i

KATA PENGANTAR ...iii

UCAPAN TERIMAKASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan dan Pemecahan Masalah... 7

1. Rumusan Masalah ... 7

2. Pemecahan Masalah ... 8

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 14

1. Tujuan Penelitian ... 14

2. Manfaat Penelitian ... 15

D. Batasan Istilah ... 16

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 17

A. Kajian Pustaka ... 17

1. Hakikat PIPS ... 17

a. Pengertian PIPS ... 17

b. Tujuan PIPS ... 18

c. Pembelajaran PIPS di Sekolah Dasar ... 20

d. Ruang Lingkup PIPS ... 21

2. Media Pembelajaran ... 22

a. Pengertian Media ... 22

b. Kriteria Media ... 23

c. Jenis-jenis Media Pembelajaran ... 24

d. Fungsi Media Pembelajaran ... 26

e. Manfaat Media Pembelajaran ... 27

f. Media Kartu Gambar Tempel ... 27

3. Teori – Teori Belajar ... 29

a. Teori Jean Peaget... 29

b. Teori Robert M Gagne ... 29

4. Metode Kerja Kelompok ... 32

a. Pengertian Kerja Kelompok ... 32

b. Langkah-Langkah Metode Kerja Kelompok ... 33


(4)

ii

C. Hipotesis Tindakan ... 41

BAB III METODE PENELITIAN ... 42

A. Rencana Penelitian ... 42

1. Lokasi Penelitian ... 42

2. Subjek Penelitian ... 43

3. Waktu Penelitian ... 43

B. Prosedur Penelitian ... 44

1. Metode Penelitian ... 44

2. Desain Penelitian ... 45

3. Langkah-Langkah Penelitian ... 47

C. Instrumen Penelitian ... 50

D. Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data ... 52

1. Teknik Pengolahan Data ... 52

a. Teknik Pengolahan Data Proses ... 52

b. Teknik Pengolahan Data Hasil Belajar ... 56

2. Analisis Data ... 58

E. Validasi Data ... 60

BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN ... 62

A. Paparan Data Awal ... 62

B. Paparan Data Tindakan ... 68

1. Paparan Data Tindakan Siklus I ... 68

a. Paparan Data Perencanaan Siklus I ... 69

b. Paparan Data Pelaksanaan Siklus I ... 70

c. Paparan Data Hasil Siklus I ... 82

d. Analisis dan Refleksi Siklus I ... 85

2. Paparan Data Tindakan Siklus II ... 91

a. Paparan Data Perencanaan Siklus II ... 91

b. Paparan Data Pelaksanaan Siklus II ... 92

c. Paparan Data Hasil Siklus II ...104

d. Analisis dan Refleksi Siklus II ...106

3. Paparan Data Tindakan Siklus III ...112

a. Paparan Data Perencanaan Siklus III ...112

b. Paparan Data Pelaksanaan Siklus III ...113

c. Paparan Data Hasil Siklus III ...121

d. Analisis dan Refleksi Siklus III ...123

C. Paparan Pendapat Siswa dan Guru...129

D. Pembahasan ...131


(5)

iii


(6)

iv

2.1 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar ... 22

3.1 Jadwal Penelitian Tindakan Kelas ... 44

3.2 Kriteria Ketuntasan Minimal ... 57

4.1 Hasil Observasi Kinerja Guru Bagian Perencanaan Data Awal ... 63

4.2 Hasil Observasi Kinerja Guru Bagian Pelaksanaan Data Awal ... 63

4.3 Lembar Observasi aktivitas Siswa Data Awal ... 65

4.4 Hasil Tes Data Awal Siswa ... 66

4.5 Hasil Observasi Kinerja Guru Bagian Perencanaan Siklus I ... 75

4.6 Hasil Observasi Kinerja Guru Bagian Pelaksanaan Siklus I ... 75

4.7 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ... 79

4.8 Deskriptor Observasi Terhadap Aktivitas Siswa Siklus I ... 80

4.9 Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 83

4. 10 Rangkuman Hasil Analisis Data yang Terkumpul Dari Instrumen .... 85

4. 11 Hasil Observasi Kinerja Guru Bagian Perencanaan Siklus II... 97

4.12 Hasil Observasi Kinerja Guru Bagian Pelaksanaan Siklus II... 98

4. 13 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ... 101

4. 14 Deskriptor Observasi Terhadap Aktivitas Siswa Siklus II ... 102

4. 15 Hasil Belajar Siswa Siklus II ... 104

4. 16 Rangkuman Hasil Analisis Data yang Terkumpul Dari Instrumen ... 106

4. 17 Hasil Observasi Kinerja Guru Bagian Perencanaan Siklus III ... 116

4. 18 Hasil Observasi Kinerja Guru Bagian Pelaksanaan Siklus III ...117

4. 19 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus III ... 119

4. 20 Hasil Belajar Siswa Siklus III ... 121


(7)

v

1.1 Kartu Gambar Tempel ... 7

1.2 Bendera Kemenangan ... 7

1.3 Misteri Dus Kotak Warna ... 7

1.4 Gambar Kegiatan Ekonomi ... 7

3.1 Penelitian Tindakan Model Spiral Kemmis dan Taggart ... 46

4.1 Diagram Persentase Peningkatan Tahap Perencanaan Kinerja Guru ... 87

4.2 Diagram Persentase Peningkatan Tahap Pelaksanaan Kinerja Guru ... 87

4.3 Diagram Persentase Peningkatan Aktivitas Siswa ... 88

4.4 Diagram Persentase Peningkatan Hasil Belajar Siswa ... 88

4.5 Diagram Persentase Peningkatan Tahap Perencanaan Kinerja Guru ...109

4.6 Diagram Persentase Peningkatan Tahap Pelaksanaan Kinerja Guru...109

4.7 Diagram Persentase Peningkatan Aktivitas Siswa ...110

4.8 Diagram Persentase Peningkatan Hasil Belajar Siswa ...111

4.9 Diagram Persentase Peningkatan Tahap Perencanaan Kinerja Guru ...125

4.10 Diagram Persentase Peningkatan Tahap Pelaksanaan Kinerja Guru ...126

4.11 Diagram Persentase Peningkatan Aktivitas Siswa ...126


(8)

vi

Lampiran A.2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I ... 154

Lampiran A.3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II ... 165

Lampiran A.4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus III ... 176

Lampiran A.5 Tabel Hasil Tes Belajar Siswa Data Awal ... 187

Lampiran A.6 Tabel Hasil Tes Belajar Siswa Siklus I ... 198

Lampiran A.7 Tabel Hasil Tes Belajar Siswa Siklus II ... 190

Lampiran A.8 Tabel Hasil Tes Belajar Siswa Siklus III ... 191

Lampiran A.9 Hasil Tes Belajar Siswa Data Awal ... 192

Lampiran A.10 Hasil Tes Belajar Siswa Siklus I ... 194

Lampiran A.11 Hasil Tes Belajar Siswa Siklus II ... 196

Lampiran A.12 Hasil Tes Belajar Siswa Siklus III ... 198

Lampiran A.13 Lembar Kerja Siswa Siklus I, II dan III ... 199

Lampiran A.14 Lembar Observasi Kinerja Guru Data Awal ... 202

Lampiran A.15 Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus I ... 204

Lampiran A.16 Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus II ... 206

Lampiran A.17 Lembar Observasi Kinerja Guru Siklus III ... 208

Lampiran A.18 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Data Awal ... 210

Lampiran A.19 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ... 211

Lampiran A.20 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ... 212

Lampiran A.21 Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus III ... 213

Lampiran A.22 Hasil Catatan Lapangan Siklus I ... 214

Lampiran A.23 Hasil Catatan Lapangan Siklus II ... 215

Lampiran A.24 Hasil Catatan Lapangan Siklus III ... 216

Lampiran A.25 Hasil Wawancara Siswa Siklus I, II dan III ... 217

Lampiran A.26 Hasil Wawancara Guru Siklus I, II dan III ... 218

Lampiran A.27 Dokumentasi Proses Pembelajaran ... 220

Lampiran B.1 Lembar Observasi Kinerja Guru ... 223


(9)

vii

Lampiran C.2 Surat Permohonan Izin Penelitian ...237 Lampiran C.3 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian ...238 Lampiran C.4 Lembar Monitoring Bimbingan ...239


(10)

1 A. Latar Belakang Masalah

Pelaksanaan kegiatan pembelajaran di kelas pada tingkat Sekolah Dasar (SD) menyajikan mata pelajaran secara terpisah. Salah satu contoh mata pelajaran yang ada di sekolah dasar yaitu mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Dalam pelaksanaan kegiatan yang menyajikan mata pelajaran secara terpisah akan menyebabkan kurang berkembangnya siswa secara holistik dan hal ini menyebabkan kesulitan pada siswa. Selain itu, pada proses pelaksanaan pembelajaran guru dalam menyampaikan materi pelajaran tidak mampu menciptakan kondisi siswa lebih termotivasi dalam belajar, seperti memanfaatkan media pembelajaran.

Dalam mengajar pada umumnya berbagai masalah-masalah harus diperhatikan sebagaimana telah diuraikan diatas. Secara khusus hal itu berlaku pula bagi pengajar IPS karena guru senantiasa berhadapan dengan siswa di dalam kelas dalam proses belajar mengajar. Penggunaan media yang tepat dalam pembelajaran IPS akan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan bermakna.

Proses pembelajaran di kelas secara tidak langsung akan mempengaruhi kualitas pendidikan di Indonesia yang saat ini sangat memprihatinkan. Kualitas pendidikan di Indonesia memang masih sangat rendah bila di bandingkan dengan kualitas pendidikan di negara-negara lain. Hal tersebut di dukung oleh pendapat Azhar (2012) bahwa indeks pembangunan pendidikan atau Education Development Index (EDI) berdasarkan data tahun 2008 adalah 0,934. Nilai itu menempatkan Indonesia di posisi ke-69 dari 127 negara di dunia. Di indonesia telah berganti beberapa kurikulum dari KBK menjadi KTSP. Hampir setiap menteri mengganti kurikulum lama dengan kurikulum yang baru. Apapun kurikulumnya, guru hanya mengenal buku paket. Materi dalam buku paketlah yang menjadi acuan dan guru tidak mencari sumber referensi lain. Disamping itu, metode pembelajaran yang menjadi favorit guru mungkin hanya satu, yaitu


(11)

metode berceramah satu arah. Karena berceramah itu mudah dan ringan, tanpa modal, tanpa tenaga, tanpa persiapan yang rumit. Hal tersebut tentu akan mempengaruhi kinerja guru dalam menggunakan media pembelajaran dalam pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran terkadang diacuhkan oleh guru. Dengan alasan mengajar dengan menggunakan media perlu persiapan dan tidak tersedia media di sekolah, mungkin ini adalah alasan yang masuk akal. Tapi seorang guru tidak boleh menyerah begitu saja. Ia adalah seorang profesional yang harus penuh inisiatif. Hal tersebut menjadi salah satu faktor penyebab efektifitas, efisiensi, dan standardisasi pendidikan yang masih kurang dioptimalkan.

Fokus kajian PIPS adalah berbagai dimensi manusia dalam kehidupan sosialnya. Materi PIPS berasal dari disiplin ilmu-ilmu sosial yang kemudian diorganisasikan untuk kepentingan pendidikan. Pendidikan IPS berusaha membantu peserta didik dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi sehingga akan menjadikannya semakin mengerti dan memahami lingkungan sosialnya.

Menurut Samlawi dan Maftuh, (1998: 01).

Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan mata pelajaran yang memadukan konsep-konsep dasar dari berbagai ilmu sosial yang disusun melalui pendekatan pendidikan dan psikologis serta kelayakan dan kebermaknaannya bagi siswa dan kehidupannya.

Pendapat diatas menunujukan bahwa mata pelajaran IPS di sekolah dasar mengharapkan peserta didik memiliki wawasan mengenai konsep-konsep dasar ilmu sosial, memiliki kepekaan terhadap masalah sosial dilingkungan sekitarnya, serta menumbuhkan keterampilan dalam mengkaji dan berusaha memecahkan masalah-masalah sosial tersebut dengan baik. Pada dasarnya tujuan dari pendidikan IPS adalah untuk mendidik dan memberi bekal kemampuan dasar kepada peserta didik untuk mengembangkan diri sesuai bakat, minat, kemampuan dan lingkungannya, serta berbagai bekal bagi peserta didik untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi. Sejalan dengan penjelasan diatas, peneliti menggunakan media kartu gambar tempel dalam pembelajaran adalah


(12)

untuk membantu siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

Dalam KTSP 2006, mata pelajaran IPS untuk siswa kelas V dituntut mampu mengenal kegiatan ekonomi di Indonesia. Dalam proses pembelajaran, ada beberapa komponen yang terlibat di dalamnya dan salah satunya ialah guru. Seorang guru dalam menjalankan tugasnya sebagai seorang pendidik di sekolah, perlu memiliki pemahaman ilmu yang baik mengenai bagaimana cara mendidik siswa. Guru bukan hanya terampil dalam menyampaikan bahan ajar kepada siswa kemudian melakukan evaluasi terhadap proses pembelajaran yang telah dilakukan, namun seorang guru juga harus pandai memilih dan mempertimbangkan media yang akan digunakan dalam proses pembelajaran sehingga memudahkan peserta didik untuk memahami materi yang diajarkan dengan menggunakanbahan ajar yang konkret sehingga proses belajar menjadi lebih bermakna. Namun kegiatannya PIPS di sekolah tersebut belum mencapai pembelajaran yang memuaskan seperti pada tabel hasil observasi.

Berdasarkan hasil perolehan data awal melalui observasi kinerja guru dan aktivitas siswa yang dilakukan pada hari Jumat tanggal 12 Oktober 2012 mengenai materi kegiatan ekonomi di Indonesia di kelas VB SDN Silebu Kecamatan Pancalang Kabupaten Kuningan, hal yang menjadi hambatan pada pembelajaran IPS materi kegiatan ekonomi di Indonesia di kelas VB SDN Silebu yaitu :

1. Kinerja Guru

a. Guru tidak dapat mengantarkan siswanya mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

b. Guru tidak menggunakan media atau alat peraga sebagai bentuk konkret dalam menjelaskan konsep yang abstrak.

c. Guru tidak memberikan kesempatan pada siswa untuk memanipulasi benda konkret karena pada saat pembelajaran tidak menggunakan media.

d. Metode yang digunakan masih konvensional yaitu berupa ceramah dengan tidak memperhatikan kontribusi siswa, yaitu guru hanya menjelaskan secara searah kemudian menyuruh siswa mengerjakan soal.


(13)

e. Guru tidak melakukan refleksi terhadap pembelajarannya.

f. Guru tidak merangsang siswa untuk menyimpulkan pembelajaran akan tetapi langsung mengadakan evaluasi.

2. Aktivitas Siswa

a. Dalam mengerjakan soal mengenai kegiatan ekonomi di Indonesia, siswa masih bingung dalam memahami kegiatan ekonomi di Indonesia.

b. Sebagian besar siswa mengalami kesulitan dalam menyebutkan dan menjelaskan kegiatan ekonomi di Indonesia.

c. Banyak siswa yang ribut dalam proses pembelajaran berlangsung.

d. Beberapa siswa terlihat mengantuk pada saat guru sedang menenrangkan pembelajaran di kelas.

e. Sebagian besar siswa merasa jenuh dan tidak bersemangat saat pembelajaran berlangsung karena tidak adanya pengantar yang menarik dalam penyampaian materi oleh guru.

f. Hanya sedikit siswa yang dapat yang aktif menjawab pertanyaan dari guru dan keaktifan siswa sangat sedikit.

g. Dari pengolahan hasil tes kemampuan siswa yang berjumlah 24 orang, hanya lima orang siswa yang memperoleh nilai di atas KKM yang telah ditentukan yaitu 60,00. Seperti yang terlihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 1.1

Data Awal Hasil Tes Pemahaman Siswa

No Nama Siswa Kehadiran Nilai Keterangan

Tuntas Belum tuntas

1 Puput Desma S √ 20 √

2 Rafli Sugalih √ 10 √

3 Ratna Rosdiana √ 50 √

4 Rica Pratama √ 30 √

5 Riki Yusuf R √ 40 √

6 Ririn Sofiyatun √ 50 √

7 Rizki Abdillah √ 50 √

8 Setiadi √ 70 √

9 Sherly Widiani √ 40 √

10 Siti Hanifah √ 30 √

11 Tiara Ratu S.A √ 50 √


(14)

13 Widi Budiarti √ 70 √

14 Widia Sandra A √ 40 √

15 Aisyah √ 0 √

16 Suhada √ 40 √

17 Abdulah Rosibi √ 40 √

18 Radita Azahra √ 10 √

19 Muh. Ramdani √ 0 √

20 Atik Lesmanah √ 60 √

21 Kintan Alifiati √ 60 √

22 Syahrir √ 30 √

23 Rifal √ 60 √

24 Azizah √ 30 √

Jumlah 5 19

Persentase 20,8% 79,2%

Keterangan : KKM 60

Berdasarkan tabel di atas mengenai data awal hasil tes belajar siswa, permasalahan yang muncul terlihat bahwa pembelajaran IPS pada materi kegiatan ekonomi di Indonesia terasa tidak bermakna bagi siswa sehingga pemahaman siswa dari hasil tes sangatlah kurang. Hal tersebut terlihat dari hasil belajar siswa yang belum tuntas sebanyak 19 orang siswa yang belum memenuhi KKM 60,00 yang telah ditetapkan.

Melihat penjelasan diatas bahwa pada pembelajaran kegiatan ekonomi di Indonesia pada kelas VB belum mencapai tingkat keberhasilan dengan ketuntasan belajar siswa dibawah 75%-80% yaitu ketuntasan belajar siswa hanya mencapai 20,8%, karena dalam pembelajaran IPS di kelas VB siswa dikatakan tuntas apabila mencapai KKM yang sudah ditetapkan, yaitu 60. Terlihat dari tabel data awal hasil tes pemahaman siswa, masih banyak siswa yang nilainya di bawah KKM sebanyak 19 siswa dengan persentase 79,2%. Sedangkan siswa yang tuntas hanya ada 5 orang saja dengan persentase 20,8%.

Rendahnya ketuntasan belajar siswa dalam materi kegiatan ekonomi di Indonesia salah satu faktor penyebabnya adalah pembelajaran yang bersifat teacher centered, guru hanya menjelaskan menggunakan metode konvensional pada saat pembelajaran berlangsung. Selama guru menerangkan banyak siswa yang kurang memperhatikan penjelasan guru, misalnya mengobrol dan bercanda. Siswa berperilaku seperti demikian diduga karena tidak adanya faktor yang


(15)

menarik perhatian siswa agar lebih berkonsentrasi dalam pembelajaran sehingga pada saat mengerjakan soal latihan maupun tes pemahaman yang diberikan oleh guru, sebagian besar siswa mengalami kesulitan bahkan tidak mampu mengerjakannya.

Untuk mengatasi masalah tersebut peneliti mengajukan suatu media untuk menarik minat dan perhatian siswa terhadap materi yang sedang dipelajari agar menumbuhkan kebermaknaan dalam proses pembelajaran. Sehingga hasil belajar belajar siswa dalam memahami materi tersebut dapat memenuhi standar kriteria ketuntasan minimal (KKM). Media tersebut yaitu kartu gambar tempel.

Secara umum media merupakan kata jamak dari “medium”, yang berarti perantara atau pengantar. Berdasarkan Association of Education and Communication Technology / EACT (Sadiman,dkk, 1984:6 ). „Media yaitu segala bentuk yang dipergunakan sebagi proses menyalurkan dan mengantarkan bentuk informasi atau pesan‟.

Media kartu gambar tempel adalah nama media yang dibuat oleh peneliti yaitu suatu media visual yang digunakan dalam proses pembelajaran berupa kartu gambar yang ditempelkan untuk mengingatkan siswa kepada sesuatu yang berhubungan dengan materi yang sedang dipelajari. Terdiri dari kartu-kartu gambar yang terdiri atas kartu gambar kegiatan ekonomi di Indonesia. Media kartu gambar tempel digunakan agar siswa dapat terlibat aktif dalam proses pembelajaran, sehingga siswa lebih memahami materi megenai kegiatan ekonomi di Indonesia. Selain itu, media kartu gambar seri juga praktis dan mudah digunakan. Dikemas dalam bentuk permainan yang akan menarik minat siswa dalam pembelajaran. Seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini merupakan suatu media yang akan digunakan peneliti dalam melakukan penelitian tindakan kelas.


(16)

Gambar 1 .1 Gambar 1.2 Kartu Gambar Tempel Bendera Kemenangan

Gambar 1.3 Gambar 1.4

Misteri Dus Kotak warna Gambar Kegiatan ekonomi

Melalui penggunaan media kartu gambar tempel diharapkan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam memahari pelajaran IPS mengenai kegiatan ekonomi di Indonesia. Dalam proses belajar-mengajar, penggunaan suatu media dapat dijadikan sebagai perantara untuk membantu mengurangi ketidakjelasan pada saat proses pembelajaran berlangsung.

Berdasrkan seluruh uraian di atas, maka penulis mengajukan penelitian tindakan kelas dengan judul “Penggunaan Media Kartu Gambar Tempel Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Kegiatan Ekonomi Di Indonesia (Kelas VB SD Negeri Silebu Kecamatan Pancalang Kabupaten Kuningan)”

B. Rumusan Masalah dan Pemecahan Masalah 1. Perumusan Masalah

Dengan munculnya permasalahan dalam pembelajaran IPS tentang kegiatan ekonomi di Indonesia di kelas VB SDN Silebu Kec. Pancalang Kab.


(17)

Kuningan, terkait kinerja guru,aktifitas siswa, hasil evaluasi dan partisipasi keaktifan siswa yang belum mencapai target tujuan pembelajaran, karena dalam melaksanakan pembelajaran guru hanya terpaku pada buku teks, kurangnya pelibatan siswa dalam proses pembelajaran berlangsung, tidak adanya media pembelajaran sebagai penarik minat siswa sehingga dirasakan pembelajaran masih abstrak bagi siswa, pembelajaran terasa monoton dan kurang bermakna menyebabkan hasil belajar siswa belum mencapai kriteria ketuntasan. Terlihat dari data awal yang diperoleh, siswa yang tuntas berdasarkan KKM yaitu 5 siswa atau 20,8 %.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka terdapat rumusan masalah yang dijabarkan menjadi pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut.

1. Bagaimana gambaran perencanaan penggunaan media kartu gambar tempel untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi kegiatan ekonomi di Indonesia kelas VB SD Negeri Silebu Kecamatan Pancalang Kabupaten Kuningan?

2. Bagaimana gambaran pelaksanaan penggunaan media kartu gambar tempel untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi kegiatan ekonomi di Indonesia kelas VB SD Negeri Silebu Kecamatan Pancalang Kabupaten Kuningan?

3. Bagaimana gambaran peningkatan hasil belajar siswa pada materi kegiatan ekonomi di Indonesia kelas VB SD Negeri Silebu Kecamatan Pancalang Kabupaten Kuningan?

2. Pemecahan Masalah

Dalam penelitian ini, permasalahan yang timbul berkaitan dengan kemampuan siswa dalam memahami kegiatan ekonomi di Indonesia mengacu pada permasalahan yang muncul, bahwa untuk mengatasi permasalahan tersebut lebih tepat menggunakan media kartu gambar tempel, karena dengan media tersebut siswa dapat lebih tertarik dalam memperhatikan pembelajaran dan siswa lebih mudah untuk memahami dan menguasai pembelajaran yang berlangsung.


(18)

Karena pada dasarnya siswa memerlukan jembatan penghubung antara mengkonkretkan materi ajar ke dalam kehidupan sehari-hari mereka.

Untuk memecahkan permasalahan yang dirumuskan di atas, perlu digunakan media pembelajaran yang dapat menyelesaikan permasalahan melalui penelitian. Hal tersebut sesuai dengan kegunaan media menurut Sadiman, dkk. (1984 : 17) bahwa “media memiliki kegunaan untuk memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka )”. Sehingga dalam pembelajaran, media merupakan bagian perencanaan pembelajaran yang tidak dapat dipisahkan dari proses pembelajaran, dengan menggunakan media siswa akan lebih antusias dan bersemangat dalam mengikuti pembelajaran. Hal itu karena siswa SD masih membutuhkan media yang konkret untuk menunjang pemahaman mereka dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, tindakan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menggunakan kartu gambar tempel.

Dalam penelitian ini, permasalahan yang timbul berkaitan dengan kemampuan siswa dalam memahami kegiatan ekonomi di Indonesia. Mengacu pada permasalahan yang muncul, bahwa untuk mengatasi permasalahan tersebut lebih tepat menggunakan media kartu gambar tempel, karena dengan media tersebut siswa dapat lebih tertarik dalam memperhatikan dan siswa lebih mudah untuk memahami juga menguasai pembelajaran yang berlangsung. Untuk memecahkan permasalahan yang dirumuskan di atas, perlu digunakan media pembelajaran yang dapat menyelesaikan permasalahan melalui penelitian serta dukungan suatu metode untuk menunjang keberhasilan dalam proses pembelajaran.

Metode yang digunakan adalah metode kerja kelompok. Menurut Moedjiono dan Dimyati (1991 : 61 )

Metode kerja kelompok adalah format belajar-mengajar yang menitikberatkan kepada interaksi antara anggota yang satu dengan anggota yang lain dalam suatu kelompok guna menyelesaikan tugas-tugas belajar secara bersama-sama.

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa metode kerja kelompok digunakan dalam proses belajar mengajar denga tujuan memupuk kemauan dan


(19)

kemampuan kerja sama di antara para siswa. Penggunaan media kartu gambar tempel melalui kerja kelompok diterapkan dalam pembelajaran di kelas VB pada materi materi kegiatan ekonomi di Indonesia untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

Menurut Moedjiono dan Dimyati (1991 : 65-66) ada beberapa langkah yang harus ditempuh dalam pelaksanaan metode kerja kelompok adalah sebagai berikut.

Prosedur penggunaan metode kerja kelompok: 1) Pemilihan topik atau tugas kerja kelompok 2) Pembentukan kelompok sesuai tujuan

3) Pembagian tugas yang harus dikerjakan oleh kelompok 4) Proses kerja kelompok

5) Pelaporan hasil kerja kelompok

6) Penilaian pemakaian metode kerja kelompok

Berdasarkan pendapat diatas, adapun tahapan perencanaan pembelajaran IPS terkait materi kegiatan ekonomi di Indonesia dengan menggunakan media Kartu Gambar Tempel melaui kerja kelompok adalah sebagai berikut.

a. Pada tahap ini guru merencanakan segala sesuatu yang diperlukan untuk tahap pelaksanaan. Persiapan yang harus dilakukan adalah mempersiapkan RPP, materi pelajaran, lembar kerja siswa, media, serta mempersiapkan lembar penilaian untuk siswa.

b. Guru menyiapkan sumber belajar, menyiapkan media pembelajaran yang akan digunakan melalui metode kerja kelompok, merancang instrumen evaluasi yang akan digunakan dalam kegiatan belajar mengajar, serta menyusun dan menyiapkan alat pengumpul data.

c. Guru melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah dibuat. Adapun pada tahap ini peneliti mengadaptasi proses pelaksanaan pembelajaran dari prosedur metode kerja kelompok

Berdasarkan uraian di atas, maka pemecahan masalah tersebut dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut.


(20)

1. Tahap Pelaksanaan Pembelajaran

Sebelum proses pembelajaran, terlebih dahulu guru menginformasikan kepada siswa tentang tujuan yang akan dicapai dan melakukan apersepsi tentang materi yang akan dipelajari yakni kegiatan ekonomi di Indonesia.

Langkah-langkah dalam penyajian materi:

a) Guru menjelaskan materi kegiatan ekonomi yaitu kegiatan produksi, distribusi dan konsumsi di Indonesia menggunakan media kartu gambar.

b) Siswa dibagi menjadi 6 kelompok yang terdiri dari 4 orang.

c) Guru membentuk ketua kelompok berdasarkan kelompoknya masing-masing. d) Guru membagikan petunjuk permainan kemudian membagikan LKS pada

setiap kelompok dan menjelaskan cara pengerjaan LKS kepada setiap kelompok.

e) Setiap kelompok diminta mengambil kartu gambar tempel dengan benar dalam misteri dus kotak warna kemudian mengelompokan kartu gambar tempel tersebut berdasarkan persamaan kegiatan yang ada pada gambar tersebut, selanjutnya mencari dan menemukan perbedaan yang ada pada kartu gambar tempel tersebut berdasarkan jenis bidang kegiatan ekonomi.

f) Setelah menyelesaikan LKS, masing-masing kelompok mengambil bendera kemenangan yang dipsang di papan tulis sesuai dengan tingkat kecepatan tiap kelompok berhasil mengerjakan LKS.

g) Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas dan kelompok lain mengomentari jawaban setiap kelompok yang tampil dengan dibimbing oleh guru.

h) Guru membagikan soal evaluasi kepada siswa.

i) Guru bersama siswa melakukan refleksi mengenai materi yang telah diajarkan.

2. Tahap Evaluasi

Peningkatan keberhasilan belajar siswa, baik selama proses maupun hasil belajar yang telah dicapai siswa dapat diketahui dengan melakukan penilaian. Penilaian pembelajaran dengan menggunakan media kartu gambar tempel ini dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung dan akhir pembelajaran.


(21)

Penilaian proses dilakukan dengan cara mengobservasi kinerja guru dan aktivitas siswa dengan alat lembar pengamatan. Sedangkan setelah pembelajaran berupa hasil belajar siswa yang didapat dari hasil tes.

Adapun target yang ingin dicapai yaitu sebagai berikut. 1. Target proses

a. Kinerja guru

Pembelajaran dinyatakan berhasil apabila kinerja guru mencapai 100% terlaksana

1) Guru sebelumnya merencanakan pelaksanaan pembelajaran, dengan mempersiapkan RPP, LKS, media dan sumber pembelajaran, serta lembar penilaian.

2) Guru memperhatikan kesiapan, cara belajar, dan memusatkan perhatian siswa.

3) Guru menggunakan media dalam proses pembelajaran.

4) Guru menciptakan proses pembelajaran yang menyenangkan serta disukai siswa .

5) Guru mendorong siswa supaya aktif dan kritis dalam proses pembelajaran. 6) Guru memberikan penguatan terhadap konsep yang diberikan.

7) Guru membuat alat evaluasi.

8) Guru merefleksi kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. b. Aktivitas siswa

Adapun kriteria keberhasilan aktivitas siswa ada pada kriteria presentase 80% 1) Seluruh siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran.

2) Membagi siswa kedalam kelompok kecil.

3) Siswa dapat menggunakan konteks yang berkaitan dengan pembahasan. 4) Siswa memahami dan dapat mengerjakan soal yang diberikan dengan

benar.

5) Siswa dapat menyampaikan pendapatnya (kontribusi) di depan kelas dan kelompoknya.

6) Siswa dapat menciptakan interaktifitas di dalam kelompoknya. 7) Siswa dapat mengaitkan media yang digunakan dengan konsep.


(22)

8) Seluruh siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran. 9) Siswa bersikap disiplin dalam proses pembelajaran.

10)Siswa memahami dan dapat mengerjakan soal yang diberikan dengan benar.

c. Target pelaksanaan kegiatan awal

Kegiatan awal diharapkan mencapai target 100% 1) Mengkondisikan siswa kearah yang kondusif. 2) Melakukan apersepsi dan motivasi.

3) Menginformasikan tujuan pembelajaran. d. Target pelaksanaan kegiatan inti

Pelaksanaan kegiatan inti diharapkan mencapai 100%.

1) Guru menjelaskan materi kegiatan ekonomi yaitu kegiatan produksi, distribusi dan konsumsi di Indonesia menggunakan media kartu gambar. 2) Siswa dibagi menjadi 6 kelompok yang terdiri dari 4 orang.

3) Guru membentuk ketua kelompok berdasarkan kelompoknya masing-masing.

4) Guru membagikan petunjuk permainan kemudian membagikan LKS pada setiap kelompok dan menjelaskan cara pengerjaan LKS kepada setiap kelompok.

5) Setiap kelompok diminta mengambil kartu gambar tempel dengan benar dalam misteri dus kotak warna kemudian mengelompokan kartu gambar tempel tersebut berdasarkan persamaan kegiatan yang ada pada gambar tersebut, selanjutnya mencari dan menemukan perbedaan yang ada pada kartu gambar tempel tersebut berdasarkan jenis bidang kegiatan ekonomi. 6) Setelah menyelesaikan LKS, masing-masing kelompok mengambil bendera

kemenangan yang dipsang di papan tulis sesuai dengan tingkat kecepatan tiap kelompok berhasil mengerjakan LKS.

7) Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas dan kelompok lain mengomentari jawaban setiap kelompok yang tampil dengan dibimbing oleh guru.


(23)

9) Guru bersama siswa melakukan refleksi mengenai materi yang telah diajarkan.

e. Target pelaksanaan kegiatan akhir

Kegiatan akhir ini diharapkan mencapai 100% terlaksana.

1) Guru mengajak siswa bersama-sama menyimpulkan materi pada akhir pelajaran.

2) Guru merefleksi pembelajaran yang telah dilakukan. 2. Target hasil

Pemahaman siswa terhadap materi kegiatan ekonomi di Indonesia meningkat. a. Siswa dapat mengetahui dan memahami jenis usaha dan kegiatan ekonomi

di Indonesia.

b. Siswa dapat mencapai kriteria ketuntasan 80% dari 24 orang jumlah seluruh siswa kelas V SDN silebu Kecamatan Pancalang Kabupaten Kuningan, dengan ketuntasan pemahaman setiap individu sama dengan atau melebihi KKM, yaitu 60

C. TUJUAN PENELITIAN

Sejalan dengan perumusan masalah yang telah di kemukakan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Mengetahui gambaran perencanaan penggunaan media kartu gambar tempel untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi kegiatan ekonomi di Indonesia kelas VB SD Negeri Silebu Kecamatan Pancalang Kabupaten Kuningan.

2. Mengetahui gambaran pelaksanaan penggunaan media kartu gambar tempel untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi kegiatan ekonomi di Indonesia kelas VB SD Negeri Silebu Kecamatan Pancalang Kabupaten Kuningan.

3. Mengetahui gambaran peningkatan hasil belajar siswa pada materi kegiatan ekonomi di Indonesia kelas VB SD Negeri Silebu Kecamatan Pancalang Kabupaten Kuningan.


(24)

D. MANFAAT HASIL PENELITIAN

Hasil penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pihak-pihak yang berkecimpung dalam bidang pendidikan, Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Manfaat Teoritis

Diharapkan hasil penelitian yang akan dilaksanakan ini dapat menjadi salah satu acuan dalam penggunaan media pembelajaran untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam memahami kajian IPS, khususnya dalam materi kegiatan ekonomi di Indonesia.

2. Manfaat Secara Praktis a. Bagi guru

1) Dengan menggunakan media kartu gambar tempel dapat memberikan konstribusi alternatif penggunaan media dalam pembelajaran IPS materi kegiatan ekonomi di Indonesia, sehingga menciptakan pembelajaran yang lebih bermakna.

2) Menambah wawasan dan pengetahuan baru bahwa dengan penggunaan media kartu gambar tempel dapat meningkatkan pemahaman siswa pada materi kegiatan ekonomi di Indonesia.

3) Meningkatkan profesionalisme guru dalam melakukan pembelajaran. 4) Membantu guru dalam melaksanankan kegiatan pembelajaran yang aktif,

kreatif dan menyenamgkan. b. Bagi siswa

1) Penggunaan media kartu gambar tempel dapat meningkatkan pemahaman siswa pada materi kegiatan ekonomi di Indonesia.

2) Penggunaan media kartu gambar tempel dapat meningkatkan motivasi siswa dalam proses pembelajaran baik secara individu maupun kelompok. 3) Menjadikan pembelajaran IPS lebih menyenangkan.

4) Memberikan pembelajaran yang bermakna bagi siswa dalam memahami materi kegiatan ekonomi di Indonesia.

5) Penggunaan media kartu gambar tempel dapat membantu siswa dalam mengkonstruksi pemahaman abstrak siswa menjadi lebih konkret.


(25)

c. Bagi Sekolah

Dengan menggunakan media kartu gambar tempel pada pembelajaran IPS mengenai kegiatan ekonomidi Indonesia diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di tingkat persekolahan.

d. Bagi Lembaga

1) Memberikan solusi dan saran dalam menyelesaikan permasalahan sebagai upaya meningkatkan pemahaman terhadap materi kegiatan ekonomi di Indonesia.

2) Menambah referensi untuk kegiatan penelitian selanjutnya yang bertujuan agar dapat meningkatkan kualitas pendidikan khususnya pembelajaran IPS.

E. BATASAN ISTILAH

Berikut ini akan dijelaskan secara operasional beberapa istilah yang perlu diketahui kejelasannya guna menghindari multi penafsiran terhadap pokok permasalahan yang diteliti dalam penelitian ini.

1. Media adalah segala sesuatu yang dapat diindera yang berfungsi sebagai perantara/sarana/alat untuk proses komunikasi (proses belajar mengajar). (Sudin dan Saptani. 2009 : 04)

2. Kartu gambar tempel adalah suatu media visual yang digunakan dalam proses pembelajaran berupa kartu gambar yang ditempelkan untuk mengingatkan siswa kepada sesuatu yang berhubungan dengan materi yang sedang dipelajari. (Dalam [online] http://google.com [14 Januari 2013])

3. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.

(Sudjana. 2008: 22 )

4. Kegiatan Ekonomi adalah kegiatan yang dilakukan dalam bidang ekonomi.. ( Ahmadi. 2003: 309 )


(26)

42 A. Rencana Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini adalah SD Negeri Silebu Kecamatan Pancalang Kabupaten Kuningan dengan alamat Desa Silebu Kecamatan Pancalang Kabupaten Kuningan. Tenaga pengajar dan staf di SD Negeri Silebu berjumlah 15 orang.

Pemilihan SD Negeri Silebu sebagai lokasi penelitian karena berbagai pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut .

a. Pada saat observasi, ditemukan suatu masalah dalam pembelajaran kegiatan ekonomi di Indonesia yaitu ketuntasan hasil belajar yang diperoleh siswa belum memenuhi tujuan yang diharapkan. Hasil belajar yang diperoleh siswa kurang memuaskan, masih banyak siswa yang mendapat nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditentukan yaitu 60, sehingga diperlukan suatu inovasi yang baru dalam proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru agar siswa lebih termotivasi dalam proses pembelajaran.

b. Karakteristik warga sekolah yang ramah dan sangat berantusias untuk meningkatkan kualitas pembelajaran agar pembelajaran di SD tersebut menjadi lebih baik.

c. Alasan lain yang menjadi pertimbangan adalah SD Negeri Silebu merupakan tempat latihan mengajar peneliti saat ini, sehingga cukup mengetahui keadaan akademik yang ada di SD tersebut. Ketika pada saat melekasanakan penelitian dapat dilaksanakan secara intensif dan tidak mengganggu tugas utama wali kelas sebagai guru sehingga peneliti dapat melakukan penelitian.


(27)

2. Subjek penelitian

Subjek utama dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas VB SDN Silebu Kecamatan Pancalang Kabupaten Kuningan tahun ajaran 2012-2013 dengan jumlah siswa sebanyak 24 orang siswa, siswa laki-laki berjumlah 11 orang siswa sedangkan siswa perempuan berjumlah 13 orang siswa.

Alasan dipilih kelas V sebagai subjek penelitian karena pada data awal, masih banyaknya siswa yang kesulitan dalam mempelajari pelajaran IPS terutama mengenai materi kegiatan ekonomi di Indonesia, hal tersebut dapat dibuktikan dengan hasil belajar siswa yang masih banyak di bawah KKM, dan aktivitas belajar siswa yang kurang pada saat pembelajaran berlangsung. Oleh karena itu diperlukan cara tang tepat untuk dapat mengatasi kesulitan belajar IPS khususnya pada materi kegiatan ekonomi di Indonesia, sehingga peneliti memberikan alternatif penggunaan media kartu gambar tempel melalui agar meningkatnya hasil belajar siswa.

3. Waktu Penelitian

Waktu yang diperkirakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah selama kurang lebih 5 bulan, yakni dari bulan Desember 2012 sampai dengan bulan Mei 2013. Penelitian ini diawali dengan pengamatan yang dilakukan peneliti untuk memperoleh data awal pada tanggal 12 Oktober 2012.

Penelitian tindakan kelas dilakukan untuk memperbaiki proses dan hasil belajar, maka kegiatan penelitian akan dilakukan dalam beberapa siklus hingga permasalahan pada data awal dapat diatasi. Untuk itu dibutuhkan waktu yang relatif lama untuk melakukan penelitian.

Adapun keterangan lebih jelas mengenai waktu penelitian dapat dilihat pada tabel di bawah ini.


(28)

Tabel 3.1

Jadwal Penelitian Tindakan Kelas

No Uraian Kegiatan

TAHUN 2012/2013

Desember Januari Februari Maret April Mei Juni 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3

1 Penyusunan Proposal

2 Seminar Proposal 3 Revisi dan Bimbingan

4 Perencanaan

5 Pelaksanaan Siklus I Siklus II

Siklus III

6 Pengolahan dan analisis data 7 Penyusunan dan revisi skripsi 8 Sidang skripsi

B. Prosedur Penelitian 1. Metode Penelitian

Metode penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang difokuskan pada situasi kelas (classroom action research) dengan menggunakan media kartu gambar tempel dalam proses pembelajarannya, sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi kegiatan ekonomi di Indonesia.

Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran. Hal ini sesuai dengan pendapat yang diungkapkan oleh Ebbutt (Wiriaatmadja, 2005 : 12) bahwa

Penelitian tindakan kelas adalah kajian sistematik dari upaya perbaikan praktek pendidikan oleh sekelompok guru dengan melakukan tindakan-tindakan dalam pembelajaran, berdasarkan refleksi mereka mengenai hasil dari tindakan-tindakan tersebut.


(29)

Dari definisi diatas penulis dapat menjelaskan bahwa penelitian tindakan kelas pada dasrnya adalah suatu kajian yang tersusun yang bertujuan untuk memperbaiki praktek pembelajaran yang terjadi di dalam kelas. Sehingga PTK berfungsi untuk memperbaiki masalah-masalah yang terjadi dalam kegiatan belajar mengajar di kelas yang mencakup kondisi kelas, media pembelajaran yang dirancang oleh guru, metode pembelajaran di kelas yang kiranya kurang mendukung atau kurang tepat untuk digunakan.

Selain itu sejalan dengan penjelasan diatas menurut Wiriaatmadja (2005: 13) menjelaskan bahwa :

Penelitian tindakan kelas adalah bagaimana sekelompok guru dapat mengorganisasikan kondisi praktek pembelajaran mereka, dan belajar dari pengalaman mereka sendiri. Mereka dapat mencobakan suatu gagasan perbaikan dalam praktek pembelajaran mereka, dan melihat pengaruh nyata dari upaya itu.

Berdasarkan definisi di atas dapat dijelaskan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu tindakan untuk memecahkan masalah-masalah dalam praktek pembelajaran yang dihadapi guru serta dipecahkan secara kolaboratif dengan teman sejawat untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

Berdasarkan penjelasan di atas, diperlukan upaya perbaikan pembelajaran agar kegiatan belajar mengajar di kelas lebih efektif dan mencapai target ketuntasan belajar dengan demikian untuk memperbaiki praktek pembelajaran serta meningkatkan kegiatan belajar mengajar di kelas dapat diselesaikan dengan metode penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Adapun tindakan yang dilakukan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan media kartu gambar tempel untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi kegiatan ekonomi di Indonesia di SD Negeri Silebu Kecamatan Pancalang Kabupaten Kuningan.

2. Desain Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian diperlukan suatu desain atau rancangan penelitian. Desain penelitian tindakan kelas yang digunakan menggunakan model Spiral dari Kemmis dan Taggart (1988). Pada hakekatnya model Kemmis dan


(30)

Taggart berupa perangkat-perangkat atau untaian dengan setiap perangkat terdiri dari empat komponen yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi yang dipandang sebagai suatu siklus. Banyaknya siklus dalam PTK tergantung dari permasalahan-permasalahan yang perlu dipecahkan, yang pada umumnya lebih dari satu siklus. Model siklus yang dilakukan searah, berulang-ulang dan berkelanjutan dan diharapkan dalam setiap siklusnya akan dapat meningkatkan perubahan atau pencapaian pada hasil belajar siswa.

Penelitian ini dilaksanakan yang diawali dengan orientasi, perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi seperti pada gambar di bawah ini.

Gambar 3.1

Penelitian tindakan Model spiral Kemmis dan Taggart (Wiriaatmadja, 2005 : 66)

Mengutip pendapat Wiriaatmadja dalam skripsi yang ditulis Nurfaizah (2007 : 59) bahwa model Spiral Kemmis dan Taggart memiliki 4 komponen yaitu:

1. Rencana (Planning), yaitu merumuskan rencana tindakan yang akan dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran, perilaku, sikap, dan prestasi belajar siswa.

2. Tindakan (Action), yaitu melaksanakan tindakan, berdasarkan rencana tindakan yang telah direncanakan, sebagai upaya perbaikan dan peningkatan atau perubahan proses pembelajaran perilaku, sikap, dan prestasi belajar siswa yang diinginkan.

3. Observasi (Observation), yaitu mengamati dampak atau hasil dari tindakan yang dilaksanakan atau dikenakan terhadap siswa.


(31)

4. Refleksi (Reflektion), yaitu mengkaji dan mempertimbangkan secara mendalam tentang hasil atau dampak dari tindakan yang dilaksanakan itu dengan mendasarkan pada berbagai kriteria yang telah dibuat. Berdasarkan hasil refleksi ini, guru dapat melakukan perbaikan terhadap rencana awal yang telah dibuatnya jika masih terdapat kekurangan sehingga belum memberikan dampak perbaikan dan peningkatan yang meyakinkan.

Berdasarkan gambar model Spiral Kemmis dan Taggart di atas, penelitian ini dilaksanakan diawali dengan orientasi, perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi yang disebut dengan siklus I, selanjutnya siklus II ditentukan oleh hasil refelksi siklus I dengan memperbaiki perencanaan awal dan pemecahan masalah berdasarkan masalah yang ada pada siklus I, demikian seterusnya sampai terjadimya peningkatan kemampuan belajar yang dapat dilihat dari peningkatan hasil belajar. Meskipun yang tergambar dari model Spiral Kemmis dan Taggart di atas hanya terdapat dua siklus namun tanda arah panah ke bawah menunjukan bahwa penelitian dilakukan bisa lebih dari dua siklus tergantung ketercapaian dan keberhasilan tindakan yang dilakukan oleh peneliti.

3. Langkah-langkah Penelitian

Langkah - langkah penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan media kartu gambar tempel yang ditempuh mengikuti dan disesuaikan dengan model penelitian tindakan model Spiral Kemmis dan Taggart yang terdiri dari :

a. Tahap Perencanaan

Tahap perencanaan mencakup semua perencanaan tindakan. Adapun perencanaan yang akan dilakukan pada pembelajaran IPS materi kegiatan ekonomi di Indonesia di kelas VB SDN Silebu adalah sebagai berikut :

1) Pengkajian standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator dan tujuan pembelajaran yang selanjutnya dirumuskan secara bersama-sama dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

2) Mempersiapkan media kartu gambar tempel 3) Menentukan instrumen yang akan digunakan


(32)

4) Membuat alat evaluasi pembelajaran untuk mengukur keberhasilan siswa dalam memahami materi kegiatan ekonomi di Indonesia.

b. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan langkah-langkah pembelajaran mengadaptasi pada metode kerja kelompok yang telah dibuat berdasarkan pendapat Moedjiono dan Dimyanti (1991: 65-66) dalam buku strategi belajar mengajar. Dalam konteks penelitian ini aktivitas dirancang untuk menghasilkan adanya peningkatan atau perbaikan dalam proses dan hasil pembelajaran. Adapun tindakan yang akan dilaksanakan pada tahap ini adalah :

1) Kegiatan awal ( ± 10 menit ) a) Guru mengucapkan salam b) Guru dan siswa membaca do’a c) Guru mengecek kehadiran.

d) Guru mengkoordinasikan siswa kearah pembelajaran yang kondusif . e) Guru mengadakan apersepsi mengenai materi yang akan diajarkan. f) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

2) Kegiatan Inti (± 50 menit)

a) Guru menjelaskan materi kegiatan ekonomi yaitu kegiatan produksi, distribusi dan konsumsi di Indonesia menggunakan media kartu gambar.

b) Siswa dibagi menjadi 6 kelompok yang terdiri dari 4 orang.

c) Guru membentuk ketua kelompok berdasarkan kelompoknya masing-masing.

d) Guru membagikan petunjuk permainan kemudian membagikan LKS pada setiap kelompok dan menjelaskan cara pengerjaan LKS kepada setiap kelompok.

e) Setiap kelompok diminta mengambil kartu gambar tempel dengan benar dalam misteri dus kotak warna kemudian mengelompokan kartu gambar tempel tersebut berdasarkan persamaan kegiatan yang ada pada gambar tersebut, selanjutnya mencari dan menemukan perbedaan yang


(33)

ada pada kartu gambar tempel tersebut berdasarkan jenis bidang kegiatan ekonomi.

f) Setelah menyelesaikan LKS, masing-masing kelompok mengambil bendera kemenangan yang dipsang di papan tulis sesuai dengan tingkat kecepatan tiap kelompok berhasil mengerjakan LKS.

g) Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas dan kelompok lain mengomentari jawaban setiap kelompok yang tampil dengan dibimbing oleh guru.

h) Guru membagikan soal evaluasi kepada siswa.

i) Guru bersama siswa melakukan refleksi mengenai materi yang telah diajarkan.

3) Kegiatan Akhir (± 10 menit)

a) Guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan mengenai pembelajaran yang telah dilaksanakan.

b) Guru menutup pembelajaran. c. Tahap Observasi

Tahap observasi merupakan mengamati atas hasil atau dampak dari tindakan yang dilaksanakan atau dikenakan terhadap siswa. Tahap observasi merupakan kegiatan pengamatan langsung terhadap pelaksanaan tindakan yang dilakukan dalam PTK. Tujuan pokok observasi adalah untuk mengetahui ada-tidaknya perubahan yang terjadi dengan adanya pelaksanaan tindakan yang sedang berlangsung.

d. Tahap Refleksi

Refleksi yaitu peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan atas hasil atau dampak dari tindakan dari berbagai kriteria. Berdasarhan hasil refleksi ini, peneliti bersama-sama guru dapat melakukan revisi perbaikan terhadap rencana awal. Melalui refleksi, guru akan dapat menetapkan apa yang telah dicapai, serta apa yang belum dicapai, serta apa yang perlu diperbaiki lagi dalam pembelajaran.


(34)

1) Melakukan evaluasi terhadap hasil belajar siswa, setelah guru melakukan proses belajar mengajar dengan menggunakan media kartu gambar tempel. 2) Melakukan wawancara terhadap guru dan siswa mengenai temuan yang

didapat dalam pelaksanaan proses belajar mengajar dengan menggunakan media kartu gambar tempel.

3) Melakukan pengolahan data hasil evaluasi terhadap hasil belajar siswa.

4) Membandingkan hasil belajar yang diperoleh siswa setelah dan sebelum guru menggunakan media kartu gambar tempel dalam pembelajaran kegiatan ekonomi di Indonesia. Bila hasil belum sesuai target yang ditetapkan, peneliti akan menyempurnakan rancangan pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran yang lebih optimal. Hal ini dijadikan sebagai landasan perbaikan dalam penyususnan tindakan yang akan dilaksanakan pada siklus seterusnya sampai tujuan tercapai.

C. INSTRUMEN PENELITIAN

Data yang terkumpul dalam penelitian baik data kinerja guru maupun aktivitas siswa dan hasil peningkatan kemampuan siswa baik pada saat proses maupun pada saat evaluasi akhir pada pembelajaran tentang penggunaan media kartu gambar tempel mengenai materi kegiatan ekonomi di Indonesia di SD Negeri Silebu, semua tercatat dalam instrumen yang telah dibuat oleh peneliti.

Untuk mendapatkan data yang otentik, maka Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Tes Hasil Belajar

Rasyid dan Mansyur (2009 : 11), mengatakan bahwa :

Tes diartikan sebagai sejumlah pertanyaan yang membutuhkan jawaban, atau sejumlah pertanyaan yang harus diberikan tanggapan dengan tujuan mengukur tingkat kemampuan seseorang atau mengungkap aspek tertentu dari orang yang dikenai tes.

Berdasarkan pendapat diatas, tes merupakan salah satu bentuk instrumen yang digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa. Kualitas hasil pengukuran sangat ditentukan oleh kualitas alat ukur (tes) yang digunakan. Karena itu, peneliti menaruh perhatian besar dalam membuat tes yang digunakan untuk mengukur


(35)

hasil belajar siswa dalam melakukan penelitian ini khususnya mengenai penguasaan siswa terhadap materi kegiatan ekonomi di Indonesia.

2. Observasi kelas

Fathoni (2006 :104), mengatakan bahwa “Observasi adalah teknik

pengumpulan data yang dilakukan melalui suatau pengamatan, dengan disertai pencatatan terhadap keadaan atau perilaku objek sasaran”.

Kegiatan dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh gambaran baik yang bersifat umum maupun yang bersifat khusus yang berkenaan aspek-aspek pembelajaran yang akan dikembangkan. Sesuai dengan pendapat Marshall (Sugiyono, 2005: 64) yang mengatakan bahwa melalui observasi, peneliti belajar tentang perilaku dan makna dari perilaku tersebut.

Observasi dilakukan untuk mengamati dan mengetahui kinerja guru dan aktivitas siswa selama pembelajaran.

3. Pedoman wawancara

Wawancara menurut Fathoni (2006 : 105), yaitu “teknik pengumpulan data

melalui proses tanya jawab lisan yang berlangsung satu arah”. Sejalan dengan

pendapat tersebut maksudnya adalah pertanyaan datang dari pihak yang mewawancarai dan jawaban diberikan oleh yang diwawancarai.

Wawancara digunakan sebagai teknik pengimpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan atau juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam. Hal tersebut didukung oleh pendapat Stainback (Sugiyono, 2005: 72)

Dengan wawancara, peneliti akan mengetahui hal-hal yang lebih mendalam tentang partisipan dalam menginterpretasikan situasi atau fenomena yang terjadi, dimana hal ini tidak bisa ditemukan melalui observasi.

Jadi melalui wawancara peneliti dapat mengetahui komentar guru dan siswa mengenai pelaksanaan pembelajaraan IPS mengenai materi kegiatan produksi, distribusi dan konsumsi di Indonesia di SD Negeri Silebu, serta masalah-masalah yang mereka hadapi.


(36)

4. Catatan Lapangan

Menurut Wiriaatmadja dalam Nurfaizah (20011 : 69), “Catatan lapangan memuat dskriptif berbagai kegiatan suasana kelas, iklim sekolah, kepemimpinan, berbagai bentuk interaksi sosial, dan nuansa-nuansa lainnya”.

Berdasarkan pendapat diatas, Catatan lapangan merupakan catatan tertulis mengenai apa yang didengar, dilihat, dialami, dan dipikirkan dalam rangka mengumpulkan data dan refleksi terhadap data dalam penelitian kualitatif.

Setelah mendapatkan berbagai data yang diperlukan dalam penelitian melalui instrumen yang telah dibuat oleh peneliti maka data tersebut dianalisis dengan menggunakan teknik kualitatif.

D. TEKNIK PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS DATA 1. Teknik Pengolahan Data

a. Teknik Pengolahan Data Proses 1) Data Hasil Observasi

Pengolahan data merupakan bagian yang amat penting dalam penelitian, karena dengan pengolahan data, data tersebut dapat diberi arti dan makna yang berguna dalam memecahkan masalah penelitian serta tujuan utama dalam penelitian adalah memperoleh data. Data yang sudah ada perlu dikumpulkan semua agar mudah untuk mengecek apakah semua data yang dibutuhkan sudah terekap semua. Kegiatan ini dimaksudkan untuk menguji hipotesis penelitian.

Teknik pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik pengolahan data kualitatif dan kuantitatif . Data yang berhubungan dengan kategorisasi, karakteristik berwujud pertanyaan atau berupa kata-kata. Data ini biasanya didapat dari wawancara yang bersifat subyektif sebab data tersebut ditapsirkan lain oleh orang yang berbeda. Data kualitatif dapat diangkakan dalam bentuk ordinal atau rangking. Sedangkan data kuantitatif adalah Data yang berwujud angka-angka. Penyusunan data dalam penelitian ini harus dipilih data yang ada hubungannya dengan penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh peneliti, dan benar-benar otentik.


(37)

Penelitian tindakan kelas yang dilakukan diperoleh data berupa data pelaksanaan tindakan dan hasil belajar siswa. Data pelaksanaan tindakan diperlukan untuk mengetahui gambaran bagaimana proses penggunaan media kartu gambar tempel yang berupa deskripsi dalam proses pembelajaran dengan menggunakan pedoman wawancara dan observasi. Sedangkan data hasil belajar siswa diperlukan untuk mengetahui gambaran peningkatan hasil belajar siswa melalui pemahaman materi tentang kegiatan ekonomi di Indonesia.

Adapun proses pengolahan data yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut:

(a) Observasi, dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan media kartu gambar tempel yang ditujukan pada aspek kinerja guru dan aktivitas siswa dalam menggunakan media pembelajaran.

(b) Tes hasil belajar, diberikan kepada siswa dan dikerjakan secara individu setelah proses pembelajaran telah selesai dilaksanakan.

(c) Catatan lapangan, dilakukan dari mulai awal hingga akhir pembelajaran, yang meliputi kegiatan awal pembelajaran, kegiatan inti pembelajaran, kegiatan akhir pembelajaran dan proses evaluasi pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa. Adapun data yang diperoleh dari catatan lapangan meliputi kegiatan-kegiatan yang menarik atau menonjol pada kegiatan awal, inti, akhir dan evaluasi pembelajaran (proses pembelajaran) yang berhubungan dan dibutuhkan dalam penelitian.

(d) Wawancara, dilakukan setelah proses belajar mengajar selesai yang ditujukan kepada guru dan siswa, dengan tujuan untuk menggali informasi yang belum didapatkan dari instrumen lainnya. Dalam penelitian ini, wawancara dilakukan kepada guru dan siswa. Sebelum melakukan wawancara, terlebih dahulu dibuat kisi-kisi wawancara mengenai pembelajaran yang telah dilakukan agar wawancara berlangsung secara terarah.

Teknik pengolahan data dalam pelaksanaan dengan menggunakan pendekatan kualitatif yang menghasilkan data deskriptif. Data hasil wawancara


(38)

dan catatan lapangan diolah dengan dianalisiskan dan dideskripsikan berupa penjelasan atau pembahasan.

a) Teknik Pengolahan Data Kinerja Guru

Pengolahan data pedoman observasi kinerja guru yaitu ada 21 aspek kinerja guru yang diamati kemudian dinilai dengan pemberian skor 1 sampai dengan 4 yang diisi dengan tanda cheklist pada tiap kemunculan aspek yang diamati pada kolom kegiatan yang diamati sesuai dengan indikator yang telah ditentukan. Cara menilai kinerja guru dapat menggunakan persentase (percentages correction). Menurut Purwanto (2012: 102) untuk menentukan persentase ketercapaian yaitu sebagai berikut.

(1) Cara menghitungnya, yaitu :

NP =

x

100%

Keterangan :

NP : Nilai persentase yang dicari

R : Skor mentah yang diperoleh

SM : Skor maksimal ideal

100% : Bilangan tetap untuk menetapkam persentase.

(2) Setelah persentase didapat maka akan memudahkan untuk menentukan tafsiran dengan menggunakan rentan yaitu :

Sangat Baik (SB) : Jika nilai yang diperoleh 81% - 100% Baik (B) : Jika nilai yang diperoleh 61% - 80% Cukup (C) : Jika nilai yang diperoleh 41% - 60% Kurang (K) : Jika nilai yang diperoleh 21% - 40% Sangat Kurang (SK) : Jika nilai yang diperoleh 1% - 20%

Setelah data tersebut diolah dan diketahui tafsiran yang diperoleh, maka dari data tersebut dapat ditarik kesimpulan.


(39)

b)Teknik Pengolahan Data Aktivitas Siswa

Teknik pengolahan data aktivitas siswa selama proses pembelajaran dalam menggunakan media gambar tempel secara individual ditafsirkan dengan menggunakan jumlah kemunculan indikator dari format observasi aktivitas siswa . Ada tiga aspek yang diukur dalam obsevasi aktivitas siswa menggunakan media yaitu aspek kerjasama, aspek keaktifan dan aspek kedisiplinan.

Pengolahan data hasil observasi aktivitas siswa sama dengan pengolahan hasil observasi kinerja guru yaitu menggunakan persentase (percentages correction). Menurut Purwanto (2012: 102) untuk menentukan persentase ketercapaian yaitu sebagai berikut.

(1)Cara menghitungnya, yaitu :

NP =

x

100%

Keterangan :

NP : Nilai persentase yang dicari

R : Skor mentah yang diperoleh

SM : Skor maksimal ideal

100% : Bilangan tetap untuk menetapkam persentase.

(2)Setelah persentase didapat maka akan memudahkan untuk menentukan tafsiran dengan menggunakan rentan yaitu :

Sangat Baik (SB) : Jika nilai yang diperoleh 81% - 100% Baik (B) : Jika nilai yang diperoleh 61% - 80% Cukup (C) : Jika nilai yang diperoleh 41% - 60% Kurang (K) : Jika nilai yang diperoleh 21% - 40% Sangat Kurang (SK) : Jika nilai yang diperoleh 1% - 20%

2) Data Hasil Wawancara

Pengolahan data hasil wawancara dilakukan dengan cara menganalisis terhadap jawaban responden yaitu guru dan siswa, dengan menggunakan pedoman wawancara yang telah dibuat. Proses analisis tersebut dilakukan dengan cara


(40)

mengaitkan hasil wawancara dengan tujuan penelitian terhadap jawaban yang diharapkan kemudian jawaban-jawaban tersebut dideskripsikan dalam bentuk uraian jawaban singkat baik dari guru maupun siswa berdasarkan pertanyaan yang diajukan kemudian dibuat kesimpulan dari seluruh percakapan yang telah dilakukan.

3) Data hasil Catatan Lapangan

Pengolahan data hasil catatan lapangan dilakukan dengan cara menganalisis terhadap rangkaian proses pembelajaran yang telah dilaksanakan oleh guru maupun siswa. Proses analisis tersebut dilakukan dengan cara membandingkan pelaksanaan pembelajaran dengan tujuan penelitian yang kemudian dideskripsikan dalam bentuk kesimpulan.

b. Teknik Pengolahan Data Hasil Tes Belajar

Teknik pengolahan data untuk tes hasil belajar siswa dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu dengan menentukan skor dari setiap indikator atau nomor soal dan merekapitulasi persentase kelulusan. Adapun keterangan mengenai tes hasil belajar berbentuk soal tes tertulis adalah sebagai berikut.

1) Soal tes hasil belajar berjumlah lima nomor yang mencakup indikator materi kegiatan ekonomi di Indonesia. Adapaun tiap skor pada masing-masing soal sebagai berikut :

a) Nomor 1 : skor 10

b) Nomor 2 : skor 10

c) Nomor 3 : skor 10

d) Nomor 4 : skor 30

e) Nomor 5 : skor 20

f) Nomor 6 : skor 20


(41)

3) Nilai akhir siswa diperoleh dari skor yang diperoleh siswa dibagi skor ideal, kemudian dikalikan 100.

Setelah diperoleh nilai akhir dibandingkan dengan KKM yang telah ditentukan. Setiap siswa dikatakan lulus bila memperoleh nilai samadengan atau lebih dari KKM mata pelajaran IPS yaitu 60.

Adapun prosedur penentuan KKM adalah dengan melihat intake siswa, kompleksitas indikator dan daya dukung.

a) Kompleksitas adalah tingkat kesulitan atau kerumitan setiap indikator yang akan dicapai oleh siswa, termasuk juga tingkat kesulitan bagi guru dalam menyampaikannya.

b) Daya Dukung meliputi keberadaan tenaga pendidik, sarana dan prasarana pendidikan, biaya, manajemen sekolah, peran komite sekolah, dan stakeholder, serta lingkungan dalam mendukung pencapaian pembelajaran. c) Intake Siswa adalah tingkat kemampuan rata-rata siswa secara keseluruhan

pada tahun sebelumnya.

Dari pertimbangan-pertimbangan yang telah dijelaskan diatas maka penentuan KKM seperti terlihat pada tabel berikut.

KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL

Sekolah : SDN Silebu

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial

Kelas/Semester : V/2

Tahun Ajaran : 2012/2013

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Kriteria Penetapan Ketuntasan

N Nilai KKM Komplek sitas Daya Dukung I Intake Guru Sarana

Stake Holder 1. Menghargai berbagai

peninggalan dan tokoh sejarah yang berskala nasional pada masa Hindhu-Budha dan Islam,

keragaman kenampakan alam dan suku bangsa, serta

1.5 Mengenal jenis-jenis usaha dan kegiatan ekonomi di Indonesia

60 60 60 60


(42)

kegiatan ekonomi di Indonesia

Tabel 3.2

Kriteria Ketuntasan Minimum Untuk nilai KKM diperoleh dengan rumus :

KKM = Kompleksitas + Daya Dukung(guru, sarana, stake holder)+ Intake siswa 3

Untuk nilai persentase ketuntasan klasikal kelas Jumlah siswa yang mencapai ≥ 60 x 100%

Jumlah siswa

Berdasarkan pemaparan di atas, ketuntasan siswa secara individual adalah jika memperoleh nilai lebih dari atau sama dengan 60. Jadi, siswa dikatakan berhasil atau tuntas apabila mampu melebihi atau samadengan KKM, yaitu 60. Jika hasil tes pemahaman siswa dapat mencapai kriteria ketuntasan klasikal 80% dari 24 orang jumlah seluruh siswa kelas VB SDN Silebu Kecamatan Pancalang Kabupaten Kuningan, dengan ketuntasan pemahaman setiap individu sama dengan atau melebihi KKM, yaitu 60, maka secara klasikal pembelajaran dianggap tuntas.

2. Analisis Data

Menurut Bogdan (Sugiono, 2005: 88)

Analisis data adalah proses mencari dan menyususn secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah difahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain.

Berdasarkan pendapat diatas, analisis data adalah proses mencari dan menyususn secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain dengan cara mengkoordinasikan data ke dalam


(43)

kategori dan memilih mana data yang penting untuk dipelajari kemudian membuat kesimpulan sehingga mudah difahami.

Menurut Miles dan Huberman (Sugiono, 2005 : 91) mengemukakan

bahwa, “aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan

berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh”. Adapun aktivitas yang dimaksud dalam analisis data yaitu data reduction, data display dan conclusion drawing / veryfication.

Langkah-langkah analisis data menurut Model Miles dan Huberman (Sugiono, 2005: 91) adalah sebagai berikut :

a) Data Reduction (Reduksi Data)

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya.

b) Data Display (Penyajian Data)

Dalam hal ini Miles dan Huberman menyatakan bahwa “yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan

teks yang bersifat naratif”. Dengan mendisplay data maka akan mudah

untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut.

c) Conclusion Drawing/ Verification

Kesimpulan dalam penelitian kualitatif adalah merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu objek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau interaktif, hipotesis atau teori.

Dari definisi diatas dapat dijelaskan bahwa dalam menganalisis data peneliti menggunakan tiga langkah sebagai berikut :

1. Data Reduction (Reduksi Data)

Fokus kajian dalam mereduksi data pada penelitian ini adalah aktivitas siswa, kinerja guru dan hasil belajar siswa dengan menggunakan media kartu gambar tempel pada kelas VB SDN Silebu menelaah sejauh mana penelitian tindakan ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi kegiatan ekonomi di Indonesia.


(44)

2. Data Display (Display Data)

Setelah data direduksi ke dalam fokus kajian tertentu oleh peneliti, maka langkah selanjutnya adalah mendisplay data melalui analisis yang mendalam agar terlihat adanya hubungan interaktif yang saling mempengaruhi, sehingga dapat terlihat data-data yang berkesinambungan antara aktivitas siswa, kinerja guru dan hasil belajar siswa melalui penggunaan media kartu gambar tempel di kelas VB SDN Silebu pada materi kegiatan ekonomi di Indonesia.

3. Conclusion Drawing/ Verification

Dalam langkah ini peneliti menarik kesimpulan dari hasil penelitiannya dalam menjawab rumusan masalah yang menjadi fokus penelitian. Peneliti akan mengetahui sejauh mana hasil belajar yang diperoleh oleh siswa, aktivitas siswa, dan kinerja guru melalui penggunaan media kartu gambar tempel di kelas VB SDN Silebu pada materi kegiatan ekonomi di Indonesia.

E. VALIDASI DATA

Penelitian ini menggunakan validasi data yang merujuk pada pendapat Kopkins (Wiriaatmadja, 2005: 168-171), yaitu:

1. Membet check, memeriksa kembali keterangan atau informasi yang diperoleh selama observasi atau wawancara dilakukan dengan cara mengkonfirmasi dengan guru dan siswa melalui diskusi akhir pertemuan. 2. Triangulasi, yaitu memeriksa kebenaran data yang diperoleh peneliti

dengan membandingkan terhadp hasil yang diperoleh mitra peneliti secara kolaboratif.

3. Audit trail, yaitu menegcek kebenaran prosedur dan model pengumpulan data dengan cara mendiskusikan dengan pembimbing.

4. Expert opinion, yaitu pengecekan terakhir terhadap kesahihan temuan peneliti kepada pakar profesional, dalam hal ini penulis mengkonfirmasikan temuan kepada pembimbing atau dosen.

Dalam penelitian ini bentuk validasi data yang digunakan oleh peneliti adalah :

1. Member Chek, yakni memeriksa kembali keterangan-keterangan atau informasi data yang diperoleh selama observasi atau wawancara dari narasumber yaitu guru dan siswa yang relevan sesuai PTK dengan cara mengkonfirmasikan dengan guru dan siswa pada akhir tindakan mengenai pembelajaran IPS


(45)

melalui penggunaan media kartu gambar tempel pada materi kegiatan ekonomi di Indonesia. Apakah keterangan atau informasi itu tetap sifatnya atau tidak berubah sehingga dapat dipastikan keajegannya dan data tersebut terperiksa kebenarannya.

2. Triangulasi, memeriksa kebenaran data yang diperoleh peneliti mengenai materi kegiatan ekonomi melalui penggunaan media kartu gambar tempel dengan membandingkan terhadap hasil yang diperoleh teman sejawat yaitu guru kelas V secara kolaboratif.

3. Audit Trail digunakan sebagai cara untuk mengecek dalam pengumpulan data dengan cara mendiskusikan dengan pembimbing.

4. Expert Opinion, dalam hal ini peneliti mengkonsultasikan hasil temuan yang diperoleh kepada dosen pembimbing/dosen IPS. Data hasil observasi mengenai kinerja guru dan aktivitas siswa dikonsultasikan kepada pembimbing/dosen untuk mengetahui langkah selanjutnya yang harus ditempuh oleh peneliti. Serta mengkonsultasikan kepada guru ahli (teman sejawat) yaitu wali kelas V dan kepala sekolah SDN Silebu untuk memperoleh arahan dan masukan sehingga validitas temuan dapat dipertanggungjawabkan.


(46)

138

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penggunaan media kartu gambar tempel di kelas VB SDN Silebu Kecamatan Pancalang Kabupaten Kuningan meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan hasil belajar yang diperoleh. Adapun rinciannya adalah sebagai berikut.

1. Perencanaan

Perolehan data perencanaan dimulai dari pengambilan data awal sampai pelaksanaan siklus I, siklus II dan siklus III yaitu data awal sebesar 50% dengan kategori cukup meningkat menjadi 90% pada siklus I dengan kategori baik sekali, siklus II dan III mencapai target 100% dengan adanya peningkatan keberhasilan kemampuan guru dalam melaksanakan perencanaan meliputi menyusun RPP, mempersiapkan materi pelajaran, mempersiapkan alat evaluasi, mempersiapkan LKS dan mempersiapkan media kartu gambar tempel.

2. Pelaksanaan

Kinerja guru yang dilakukan pada setiap pelaksanaan tindakan mencerminkan tahapan – tahapan pelaksanaan dalam proses pembelajaran menggunakan media kartu gambar tempel sebagai berikut.

a. Kinerja Guru

Peningkatan kinerja guru yang diperoleh selama tindakan mulai dari pengambilan data awal, siklus I, siklus II dan siklus III menunjukan adanya peningkatan kemampuan guru dalam tahap pelaksanaan pembelajaran yaitu data awal memperoleh 40,6% dengan kategori cukup meningkat pada siklus I sebesar 67,1%, dengan kategori baik. Siklus II sebesar 92,2% dengan kategori baik sekali, siklus III mencapai target 100% yang telah ditentukan dikategorikan baik sekali. Siklus III sudah mencapai target yang telah ditetapkan dengan adanya peningkatan kemampuan


(47)

guru pada kegiatan awal meliputi aspek pengelolaan kelas, melakukan apersepsi dan menyampaikan tujuan pembelajaran. Kegiatan inti meliputi guru menjelaskan materi kegiatan ekonomi di Indonesia menggunakan media kartu gambar, guru melakukan tanya jawab, guru membagi siswa menjadi 6 kelompok, guru membentuk ketua kelompok pada setiap kelompok, guru menyediakan kartu gambar tempel kegitan ekonomi di Indonesia pada setiap kelompok, menjelaskan langkah pengerjaan LKS, guru membimbing siswa dalam kegiatan kerja kelompok, melaksanaan evaluasi. Dan pada kegiatan akhir menyimpulkan materi pembelajaran dan guru merefleksikan kegiatan pembelajaran.

b. Aktivitas siswa

Perolehan aktivitas siswa selama dilakukannya tiga tindakan selalu mengalami peningkatan pada data awal mencapai 35,2% dengan kategori kurang meningkat pada siklus I sebesar 57,8% dengan kategori cukup, siklus II perolehan persentase sebesar 72,2% dengan kategori baik dan siklus III perolehan persentase meningkat menjadi 95,8% dengan kategori baik sekali dan sudah melebihi target yang diharapkan yaitu 80%. Pada penilaian aktivitas siswa terjadinya peningkatan kemampuan siswa yang diamati meliputi tiga aspek yang menjadi penilaian diantaranya aspek kerjasama, keaktifan dan kedisiplinan dengan jumlah skor total maksimal yaitu 216.

3. Hasil belajar

Data awal menunjukan persentase 20,8% meningkat pada siklus I persentase yang diperoleh 33,3%, siklus II meningkat menjadi 75% dan siklus III terjadi peningkatan kembali menjadi 87,5%. Tujuan pembelajaran yang diharapkan telah mencapai kriteria yang ditentukan dan siswa mampu mencapai target dalam memenuhi kriteria tersebut melalui hasil belajar yang diperoleh siswa melebihi target yang diharapakan yaitu ≥ 80%. Oleh karena itu, penggunaan media kartu gambar


(1)

138

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penggunaan media kartu gambar tempel di kelas VB SDN Silebu Kecamatan Pancalang Kabupaten Kuningan meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan hasil belajar yang diperoleh. Adapun rinciannya adalah sebagai berikut.

1. Perencanaan

Perolehan data perencanaan dimulai dari pengambilan data awal sampai pelaksanaan siklus I, siklus II dan siklus III yaitu data awal sebesar 50% dengan kategori cukup meningkat menjadi 90% pada siklus I dengan kategori baik sekali, siklus II dan III mencapai target 100% dengan adanya peningkatan keberhasilan kemampuan guru dalam melaksanakan perencanaan meliputi menyusun RPP, mempersiapkan materi pelajaran, mempersiapkan alat evaluasi, mempersiapkan LKS dan mempersiapkan media kartu gambar tempel.

2. Pelaksanaan

Kinerja guru yang dilakukan pada setiap pelaksanaan tindakan mencerminkan tahapan – tahapan pelaksanaan dalam proses pembelajaran menggunakan media kartu gambar tempel sebagai berikut.

a. Kinerja Guru

Peningkatan kinerja guru yang diperoleh selama tindakan mulai dari pengambilan data awal, siklus I, siklus II dan siklus III menunjukan adanya peningkatan kemampuan guru dalam tahap pelaksanaan pembelajaran yaitu data awal memperoleh 40,6% dengan kategori cukup meningkat pada siklus I sebesar 67,1%, dengan kategori baik. Siklus II sebesar 92,2% dengan kategori baik sekali, siklus III mencapai target 100% yang telah ditentukan dikategorikan baik sekali. Siklus III sudah mencapai target yang telah ditetapkan dengan adanya peningkatan kemampuan


(2)

139

guru pada kegiatan awal meliputi aspek pengelolaan kelas, melakukan apersepsi dan menyampaikan tujuan pembelajaran. Kegiatan inti meliputi guru menjelaskan materi kegiatan ekonomi di Indonesia menggunakan media kartu gambar, guru melakukan tanya jawab, guru membagi siswa menjadi 6 kelompok, guru membentuk ketua kelompok pada setiap kelompok, guru menyediakan kartu gambar tempel kegitan ekonomi di Indonesia pada setiap kelompok, menjelaskan langkah pengerjaan LKS, guru membimbing siswa dalam kegiatan kerja kelompok, melaksanaan evaluasi. Dan pada kegiatan akhir menyimpulkan materi pembelajaran dan guru merefleksikan kegiatan pembelajaran.

b. Aktivitas siswa

Perolehan aktivitas siswa selama dilakukannya tiga tindakan selalu mengalami peningkatan pada data awal mencapai 35,2% dengan kategori kurang meningkat pada siklus I sebesar 57,8% dengan kategori cukup, siklus II perolehan persentase sebesar 72,2% dengan kategori baik dan siklus III perolehan persentase meningkat menjadi 95,8% dengan kategori baik sekali dan sudah melebihi target yang diharapkan yaitu 80%. Pada penilaian aktivitas siswa terjadinya peningkatan kemampuan siswa yang diamati meliputi tiga aspek yang menjadi penilaian diantaranya aspek kerjasama, keaktifan dan kedisiplinan dengan jumlah skor total maksimal yaitu 216.

3. Hasil belajar

Data awal menunjukan persentase 20,8% meningkat pada siklus I persentase yang diperoleh 33,3%, siklus II meningkat menjadi 75% dan siklus III terjadi peningkatan kembali menjadi 87,5%. Tujuan pembelajaran yang diharapkan telah mencapai kriteria yang ditentukan dan siswa mampu mencapai target dalam memenuhi kriteria tersebut melalui hasil belajar yang diperoleh siswa melebihi target yang diharapakan yaitu ≥ 80%. Oleh karena itu, penggunaan media kartu gambar


(3)

tempel dianggap sangat tepat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS pada materi kegiatan ekonomi di Indonesia.

Berdasarkan uraian di atas membuktikan bahwa, “Jika penggunaan media kartu gambar tempel diterapkan pada materi kegitan ekonomi di Indonesia, maka hasil belajar siswa kelas VB SDN Silebu Kecamatan Pancalang Kabupaten Kuningan akan meningkat”.

Dengan demikian, hipotesis yang telah dirancang peneliti membuktikan benar bahwa penggunaan media kartu gambar tempel diterapkan pada materi kegitan ekonomi di Indonesia dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VB SDN Silebu Kecamatan Pancalang Kabupaten Kuningan akan meningkat.

B. Saran

Berdasarkan hasil pembahasan mengenai penggunaan media kartu gambar tempel pada materi kegiatan ekonomi di Indonesia di kelas VB SDN Silebu, ada beberapa temuan yang ditemukan peneliti pada saat tindakan dilaksanakan yang dapat disarankan sebagai implikasi dari hasil penelitian ini, yaitu sebagai berikut.

1. Bagi Guru

a. Dalam menggunakan media kartu gambar tempel sebagai suatu media pembelajaran hendaknya guru dapat memilih bahan dan warna yang menarik perhatian siswa sehingga siswa dapat merasa senang dalam mengikuti pembelajaran, selain itu keawetan jenis bahan yang digunakan harus diperhatikan pula agar media tidak mudah rusak.

b. Guru hendaknya termotivasi untuk selalu meningkatkan kreativitas dan profesionalisme dalam upaya menginovasikan pembelajaran yang disampaikan kepada siswa agar materi yang diajarkan lebih memudahkan siswa untuk memahaminya.

c. Guru harus memiliki keterampilan dan kemampuan pengelolaan kelas yang baik, khususnya pada penggunaan media kartu gambar tempel dan menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan, aktif, kreatif dan efektif dalam setiap pembelajarannya.


(4)

141

2. Bagi Siswa

a. Siswa hendaknya dapat mengikuti pembelajaran dalam setiap kegiatan dengan disiplin dan kondusif sesuai yang diperintahkan guru.

b. Dalam setiap pembelajaran hendaknya siswa dapat menunjukan sikap keaktifannya tanpa rasa malu-malu atau takut salah karena dengan aktif dalam kegiatan pembelajaran dapat menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan dan demi tercapainya tujuan pembelajaran yang akan dicapai siswa maupun guru.

3. Bagi Sekolah

a. Sekolah hendaknya memberikan peluang dan dorongan kepada guru dan siswa untuk melakukan kegiatan aktif, kreatif dan inovatif dalam kegiatan pembelajaran IPS yang menyenangkan.

b. Sekolah hendaknya mengadakan kegitan-kegiatan yang dapat meningkatkan kemampuan memahami materi kegiatan ekonomi di Indonesia dan memberikan media pembelajaran yang relevan dengan masalah pembelajaran.

4. Bagi peneliti lain

a. Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian khususnya dengan menggunakan media pembelajaran sebagai tindakan sehingga memotivasi peneliti lain untuk dapat melakukan penelitian lebih baik lagi setelah membaca hasil penelitian tindakan kelas ini. b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bandingan juga landasan

penelitian lanjut yang berhubungan dengan pengembangan penggunaan media pembelajaran.

c. Semoga peneliti lain yang akan melaukan penelitian tindakan kelas hendaknya menggunakan sumber yang lebih banyak lagi sehingga temuan-temuan dalam pelaksanaan penggunaan media kartu gambar tempel ini lebih aktual dan lengkap serta dapat diterapkan pada materi atau pelajaran yang lain.


(5)

142

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu. 2003. Ilmu Sosial Dasar. Jakarta : PT Rineka Cipta

Azhar, Mind. 2012. Kualitas Pendidikan Indonesia Rangking 69 Tingkat Dunia. [online]. Tersedia : http://azharmind.blogspot.com [23 Maret 2013 ] Dahar, Ratna Wilis. 1988. Teori-Teori Belajar. Bandung: Erlangga

Departemen Pendidikan Nasional. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP). Jakarta: Depdiknas

Fathoni, Abdurrahmat. 2006. Metodologi Penelitian dan Teknik Penyusunan

Skripsi. Jakarta : PT Rhineka Cipta

Hanifah, Nurdinah, dkk. (2010). Ragam model pembelajaran di sekolah dasar. Bandung: UPI PRESS.

Hermawan, Asep Herry, dkk. 2007. Media Pembelajaran SD. Bandung: UPI PRESS

Khaerunnisa, Neneng. 2007. Penggunaan Media Kartu Gambar Melalui Kerja Kelompok Pada Materi Keragaman Budaya Di Indonesia Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDN 1 Ciwiru Kec.Pasawahan

Kab.Kuningan. Skripsi Sarjana pada FIP UPI Sumedang : tidak diterbitkan

Lengganawati, Lina. 2011. Penggunaan Media Gambar Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Menghargai Jasa dan Peranan Tokoh Dalam Memproklamasikan Kemerdekaan Di Kelas V SDN Cijati

Kec.Situraja Kab.Sumedang. Skripsi Sarjana pada FIP UPI Sumedang :

tidak diterbitkan

Moedjiono dan Moh. Dimyati. 1991. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Depdikbud

Nurfaizah, Laely. 2011. Penerapan Metode Role Playing untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Tentang Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia Di Kelas V SDN 1 Sindangjawa Kecamatan Dukupuntang

Kabupaten Cirebon. Skripsi Sarjana pada FIP UPI Sumedang : tidak

diterbitkan

Purwanto, Ngalim. 2012. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung : PT. Remaja Rosda karya


(6)

143

Rasyid, Harun dan Mansyur. 2009. Penilaian Hasil Belajar. Bandung : CV Wacana Prima

Rohani, Ahmad. 1997. Media Intruksional Edukatif. Jakarta: PT Rineka Cipta Rohmah, Umi Nikmatu. 2011. Meningkatkan Hasil Belajar Ips Melalui Media

Gambar Pada Siswa Kelas II SDN Turi 1 Kota Blitar. Dalam [online]

http://google.com.23 [Oktober 2012]

Sadiman, Arief S,dkk. 1984. Media Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Sagala, Syaiful. 2003. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta Samlawi, Fakih dan Maftuh, Bunyamin. 1998. Konsep Dasar IPS. Bandung:

Depdikbud

Sanjaya, Wina. (2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media.

Sapriya. 2008. Pendidikan IPS. Bandung: Laboratorium PKn UPI Press

Sudin, Ali dan Saptani, Entan. 2009. Media Pembelajaran. Sumedang : UPI Kampus Sumedang

Sudjana, Nana. 2008. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

Sugiyono. 2005. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung : ALFABETA

Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS). Citra Umbara Bandung

Wahab, Abdul Azis. 2007. Metode dan Model-Model Mengajar Ilmu

Pengetahuan Sosial (IPS). Bandung : Alfabeta

Wiriaatmadja, Rochiati. 2005. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Yesikarsilla.2012.Media Pembelajaran Menggunakan Kartu.[online].Tersedia : http://yesiiiiii.blogspot.com [14 Januari 2013]


Dokumen yang terkait

Efektivitas penggunaan media permainan kartu dalam meningkatkan hasil belajar IPS terpadu siswa pada materi ekonomi (penelitian tindakan kelas di SMP Darussalam Cimanggis-Ciputat)

4 40 140

Penggunaan Media Pembelajaran “Multimedia Presentasi” Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Atom Karbon Dan Senyawa Hidrokarbon (Penelitian Tindakan Kelas Di Sma Negeri 1 Jasinga)

1 7 311

PENGGUNAAN MEDIA PERMAINAN KARTU DOMINO PECAHAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN : Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas IV di SDN 4 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran

0 0 30

PENGGUNAAN MEDIA KARTERITASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI TRANSPORTASI (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas IV SDN 2 Suci Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon).

0 1 41

PENDEKATAN DISCOVERY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI ALAT INDERA MANUSIA.

0 0 28

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SDA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas IV SDN 2 Karangwangi Kecamatan Karangwareng Kabupaten Cirebon pada M

0 0 42

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SD : Penelitian Tindakan Kelas pada pembelajaran IPS Tentang Peninggalan Sejarah di Kelas V SDN Waringinjaya 01 Kecamatan Kedungwaringin Kabupaten Bekasi.

1 2 36

PENGGUNAAN MEDIA KARTU STOPAN MELALUI PERMAINAN ULAR TANGGA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KENAMPAKAN ALAM DAN BUATAN DI INDONESIA (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V Semester I SDN Ketib Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Su

7 16 49

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DENGAN PENERAPAN METODE DISKUSI DALAM MATERI PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM UNTUK KEGIATAN EKONOMI DI LINGKUNGAN SETEMPAT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas IV Semester I SD Negeri Pada

0 0 41

PENGGUNAAN MEDIA AMINI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KENAMPAKAN ALAM DI KELAS IV SDN GARDUSAYANG (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas IV SDN Gardusayang Kecamatan Cisalak Kabupaten Subang).

0 4 45