PENGARUH PERAN GURU DALAM MEMBIMBING SISWA PADA MATA PELAJARAN PRAKTIKUM PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN SISTEM REFRIGERASI DENGAN HASIL BELAJAR SISWA.

(1)

PENGARUH PERAN GURU DALAM MEMBIMBING SISWA

PADA MATA PELAJARAN PRAKTIKUM PEMELIHARAAN

DAN PERBAIKAN SISTEM REFRIGERASI

DENGAN HASIL BELAJAR SISWA

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Teknik Mesin

oleh:

Wenda Anggia Purnomo E. 0551. 0707225

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI & KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

Pengaruh Peran Guru dalam Membimbing

Siswa Pada Mata Pelajaran Praktikum

Pemeliharaan dan Perbaikan Sistem

Refrigerasi dengan Hasil Belajar Siswa

Oleh

Wenda Anggia Purnomo

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

© Wenda Anggia Purnomo 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.


(3)

(4)

ABSTRAK

WENDA ANGGIA PURNOMO (E.0551.0707225). “PENGARUH PERAN GURU DALAM MEMBIMBING SISWA PADA MATA PELAJARAN PRAKTIKUM PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN SISTEM REFRIGERASI

DENGAN HASIL BELAJAR SISWA”.

Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengetahui pengaruh peran guru dalam membimbing siswa pada mata pelajaran praktikum Pemeliharaan dan Perbaikan Sistem Refrigerasi di SMKN “X” dengan jumlah responden 67 siswa. Hal yang menjadi latar belakang penelitian ini adalah siswa kurang mendapat bimbingan dari guru. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

descriptive research dengan teknik pengumpulan data berupa angket, wawancara dan dokumentasi. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa peran guru dalam membimbing yang dilaksanakan pada praktikum mata pelajaran Pemeliharaan dan Perbaikan Sistem Refrigerasi berpengaruh rendah terhadap hasil belajar siswa.

Kata Kunci: Peran Guru, Hasil Belajar, Pembimbing.

WENDA ANGGIA PURNOMO (E.0551.0707225). “THE INFLUENCE OF

TEACHER’S ROLE IN GUIDING STUDENTS ON PRACTICAL SUBJECTS

REFRIGERATION SYSTEMS MAINTENANCE AND REPAIR ON LEARNING

OUTCOMES”.

ABSTRACT

This study generally aims to determine the influence of the teacher's role in guiding students on practical subjects Refrigeration Systems Maintenance and Repair at “X” Vocational School with the number of respondents 67 students. The background of this research is the students lack the guidance of a teacher. The method used in this research is descriptive method with data collection techniques such as questionnaires, interviews and documentation. The results of the study showed that the teacher's role in guiding conducted on lab subjects Refrigeration Systems Maintenance and Repair low impact on student learning outcomes. Keywords : Role of Teachers, Learning Outcomes, Counselor.


(5)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ………. i

KATA PENGANTAR ………... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ……… iii

DAFTAR ISI ………. iv

DAFTAR TABEL ………. vii

DAFTAR GAMBAR ………. viii

DAFTAR LAMPIRAN ………. ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ………. 1

B. Indentifikasi Masalah ………... 3

C. Pembatasan Masalah ……… 3

D. Rumusan Masalah ……… 3

E. Tujuan Penelitian ……… 4

F. Manfaat Penelitian ………... 4

G. Definisi Istilah ………. 5

H. Sistematika Penulisan ………... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Peran Guru ………... 6

B. Peran Guru Kelas ………. 7

C. Fungsi dan Teknik Bimbingan ………. 8

1. Fungsi bimbingan ……….. 8

2. Teknik bimbingan ……….. 9

a. Teknik bimbingan individual ………... 9

b. Teknik bimbingan kelompok ………... 10

D. Peran Guru dalam Membimbing ………. 14

E. Pembelajaran ……… 15

F. Pemeliharaan dan Perbaikan Sistem Refrigerasi ………. 16


(6)

H. Evaluasi Pembelajaran ………. 17

I. Angapan Dasar ……… 19

J. Hipotesis ……….. 19

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ……… 20

B. Variabel Penelitian ………... 20

C. Prosedur Penelitian ……….. 20

D. Subjek Penelitian ………. 21

1. Populasi ……… 21

2. Sampel ……….. 21

E. Langkah-langkah penelitian ………. 22

F. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ………. 22

1. Teknik pengumpulan data ……….. 22

a. Kuesioner ………. 22

b. Dokumentasi ……… 23

c. Wawancara ……….. 23

2. Instrumen penelitian ……….. 23

3. Uji coba angket ……….. 24

a. Uji validitas ……….. 24

b. Uji reliabilitas ……….. 25

c. Interpretasi skor angket ……….... 26

G. Teknik Analisis Data ………... 26

1. Uji normalitas ………..……….. 26

2. Uji homogenitas ……….… 28

3. Uji koefisien korelasi dan koefisien determinasi ………... 28

a. Uji koefisien korelasi data berdistribusi normal ……….. 28

b. Uji koefisien korelasi data tidak berdistribusi normal ……… 29

c. Koefisien determinasi ……….. 30

4. Uji regresi linier sederhana ……… 30 Pengujian hipotesis ………


(7)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Uji Coba Instrumen ……….…… 32

1. Analisis data ……….. 32

2. Uji koefisien korelasi dan determinasi ……….. 33

3. Uji regresi linier sederhana………...….. 34

4. Uji hipotesis ………... 35

B. Hasil Penelitian ……… 36

1. Gambaran peran guru dalam membimbing praktikum pada mata pelajaran Pemeliharaan dan Sistem Refrigerasi (PPSR) ………... 36

a. Hasil angket ………. 36

b. Hasil wawancara ………..…… 37

2. Gambaran hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pemeliharaan dan Perbaikan Sistem Refrigerasi (PPSR) ……… 38

C. Pembahasan ………. 38

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ………..…… 40

B. Saran ……… 40

DAFTAR PUSTAKA ……… 41


(8)

DAFTAR TABEL

Tabel

1.1 Nilai Ulangan Harian Siswa ………...……… 2

2.1 Perwujudan Langkah-langkah Bimbingan ………. 11

3.1 Penilaian Alternatif Angket Peran Guru ………...…... 23

3.2 Uji Normalitas ………...…... 26

3.3 Rangking Korelasi Spearman ……… 29

3.4 Interpretasi Nilai r ………... 29

4.1 Uji normalitas ………..………... 32

4.2 Distribusi Frekuensi Angket Variabel X ……… 36


(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar

3.1 Prosedur Pelaksanaan Penelitian …………..………... 21

4.1 Diagram Pencar Data ….………...………… 34

4.2 Kurva Uji Hipotesis Dua Sisi ………..…….. 35


(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

I Kisi-kisi Instrumen ……….. 43

Kuesioner ……… 44

Pedoman Wawancara ……….. 46

Hasil Wawancara ……… 47

II Perhitungan Uji Validitas dan Reliabilitas ………..… 48

Perhitungan Konversi Z-Skor dan T-Skor ………..… 53

Uji Normalitas dan Homogenitas ……… 57

Uji Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi ………. 65

Uji Regresi dan Hipotesis ………..……….. 69

Tingkat Kriterium Angket Peran Guru dalam Membimbing (X) ………... 77

Gambaran Peran Guru dalam Membimbing (X) ……… 80

III Tabel statistik ……….. 83


(11)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sekolah sebagai gerbang utama untuk pengembangan dan peningkatan kualitas manusia mempunyai tanggung jawab yang besar untuk menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang bisa berperan dalam membangun negara ini. Peningkatan dan pengembangan kualitas SDM ini bisa diawali dari peran guru dalam pembelajaran di kelas. Hal ini sebagaimana yang disampaikan oleh Sumarno (2012) bahwa “guru memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan pendidikan dan guru yang profesional diharapkan menghasilkan lulusan yang berkualitas.” Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa peran guru dalam pembelajaran harus sangat diperhatikan dan tidak boleh diabaikan karena bisa berpengaruh terhadap hasil belajar siswa dan mengganggu keberhasilan proses pendidikan.

Salah satu peningkatkan SDM ini bisa dilakukan melalui Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Tentunya sesuai kebutuhan dari SMK itu sendiri yang lebih memerlukan sarana praktik untuk mengaplikasikan langsung teori yang diperoleh dari para guru. Sarana praktik yang lengkap dan berfungsi baik harus disediakan di SMK agar guru mampu memberikan perannya dalam pembelajaran dengan baik.

Mata pelajaran Pemeliharaan dan Perbaikan Sistem Refrigerasi merupakan salah satu mata pelajaran yang ada pada program studi keahlian Refrigerasi dan Tata Udara di SMKN X. Mata pelajaran ini membahas mengenai cara perawatan, pemeliharaan dan perbaikan komponen-komponen sistem refrigerasi dan tata udara. Melalui kegiatan praktikum pada mata pelajaran ini, siswa diharapkan bisa menganalisa setiap permasalahan yang terdapat pada komponen-komponen sistem refrigerasi untuk selanjutnya dicari cara penanggulangan masalahnya.

Berdasarkan pengamatan dari cara guru di sekolah dalam memberikan pembelajaran ketika melaksanakan PLP di SMKN X dan hasil wawancara dengan beberapa siswa diperoleh informasi bahwa ketika mendapat pembelajaran, para


(12)

siswa kurang mendapat bimbingan dari guru bersangkutan, selain itu situasi belajar terkadang kurang kondusif sehingga berpengaruh pada hasil belajar. Hal ini dikarenakan intensitas keberadaan guru di kelas praktikum yang kurang. Padahal memberikan bimbingan merupakan salah satu dari peran guru dalam pembelajaran.

Tabel 1.1. Nilai Ulangan Harian Siswa.

Nilai Kelas

XI TP A Persentase XI TP B Persentase

95 – 100 0 0 % 0 0 %

85 – 94 1 3 % 0 0 %

75 – 84 9 28 % 12 34 %

<74 22 69 % 23 66 %

Jumlah 32 100 % 35 100%

Sumber: Dokumentasi Sekolah.

Usman (2011: 21) mengutip pernyataan dari Burton, yaitu “teaching is the guidance of learning activities, teaching is for purpose aiding the pupil learn”.

Hal ini berarti bahwa mengajar adalah membimbing kegiatan belajar siswa sehingga ia mau belajar. “Sebagai pembimbing guru berperan untuk membantu siswa agar menemukan potensi yang dimilikinya” (Sanjaya, 2010: 27).

Dampak dari permasalahan yang dijelaskan di atas adalah hasil belajar siswa yang kurang memuaskan (Tabel 1.1). Sistem penilaian yang digunakan di SMKN X mengacu pada Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM), yaitu 75. Kriteria keberhasilan dalam belajar dianggap cukup jika siswa yang memenuhi KKM sebesar 75% dengan nilai minimum 75. Kelas XI A yang memenuhi KKM adalah 10 siswa dengan persentase 31% dan kelas XI B yang memenuhi KKM adalah 12 siswa dengan persentase 34%. Hal tersebut mengindikasikan bahwa nilai KKM pada Mata pelajaran Pemeliharaan dan Perbaikan Sistem Refrigerasi belum terpenuhi.

Faktor-faktor di atas tentu saja bisa dihindari apabila tenaga pengajar di SMK bisa memberikan peran dalam pembelajaran yang baik terhadap siswa. Peralatan praktikum yang memadai, berfungsi dengan baik dan terawat serta bisa dioperasikan dengan terampil oleh guru pun bisa membuat siswa lebih kaya


(13)

wawasannya dalam ranah psikomotor sehingga mereka siap bergelut dengan dunia usaha dan industri.

Berdasarkan data-data dan uraian di atas, peneliti tertarik untuk melakukan suatu penelitian mengenai permasalahan ini di SMK Negeri X dan mengambil judul “Pengaruh Peran Guru dalam Membimbing Siswa pada Mata Pelajaran

Praktikum Pemeliharaan dan Perbaikan Sistem Refrigerasi dengan Hasil Belajar

Siswa”.

B. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah perlu ditetapkan terlebih dahulu untuk mengetahui kemungkinan-kemungkinan permasalahan yang timbul dalam penelitian ini. Identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Situasi belajar yang kurang kondusif.

2. Siswa kurang mendapat bimbingan dari guru. 3. Hasil belajar siswa yang kurang memuaskan. 4. Intensitas keberadaan guru di kelas yang sedikit.

C. Pembatasan Masalah

Agar permasalahan yang ditinjau tidak terlalu luas dan sesuai dengan tujuan serta dapat menjawab rumusan masalah, maka perlu adanya pembatasan masalah. Oleh karena itu, penelitian ini akan difokuskan pada:

1. Hasil belajar siswa pada praktikum kompetensi memelihara kompresor peralatan refrigerasi.

2. Pengaruh peran guru dalam membimbing siswa terhadap hasil belajar pada praktikum kompetensi memelihara kompresor peralatan refrigerasi.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas dan untuk memperjelas permasalahan yang diteliti, maka penulis perlu merumuskan masalah. Adapun rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:


(14)

1. Bagaimana hasil belajar siswa pada praktikum kompetensi memelihara kompresor peralatan refrigerasi?

2. Seberapa besar pengaruh peran guru dalam membimbing siswa terhadap hasil belajar siswa pada praktikum kompetensi memelihara kompresor peralatan refrigerasi?

E. Tujuan Penelitian

Agar dapat dicapai hasil yang optimal dari suatu penelitian, maka terlebih dahulu dirumuskan tujuan dari penelitian. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui hasil belajar siswa pada praktikum kompetensi memelihara kompresor peralatan refrigerasi.

2. Mengetahui pengaruh peran guru dalam membimbing siswa terhadap hasil belajar siswa pada praktikum kompetensi memelihara kompresor peralatan refrigerasi.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang peneliti harapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Sebagai bahan kajian bagi guru bidang keahlian Refrigerasi dan Tata Udara, khususnya guru di SMKN X untuk meningkatkan perannya dalam pembelajaran.

2. Sebagai bahan masukan bagi pihak sekolah khususnya SMKN X dalam memberikan sarana praktikum yang baik.

3. Sebagai bahan untuk meningkatkan motivasi belajar bagi siswa.

4. Sebagai pengalaman baru bagi penulis untuk lebih meningkatkan semangat penelitian yang lainnya dan sebagai bahan untuk mempelajari ilmu yang lainnya.


(15)

G. Definisi Istilah

Istilah-istilah yang perlu dijelaskan dari judul penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Pemeliharaan dan Perbaikan Sistem Refrigerasi merupakan salah satu mata pelajaran produktif siswa tingkat XI SMKN X yang membahas mengenai pemeliharaan, perawatan serta perbaikan komponen-komponen sistem refrigerasi.

2. Guru sebagai pembimbing dituntut untuk mengadakan pendekatan bukan saja melalui pendekatan instruksional akan tetapi dibarengi dengan pendekatan yang bersifat pribadi (personal approach) dalam setiap proses belajar mengajar berlangsung (Ahmad dan Supriyono, 2004: 116).

3. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dalam proses belajar dan suatu lingkungan belajar (UU RI No. 20/2003 Pasal 1 Ayat 20 Sisdiknas).

4.

Hasil belajar siswa pada hakekatnya adalah perubahan tingkah laku yang mencakup bidang kognitif, afektif dan psikomotoris (Sudjana, 2011: 3).

H. Sistematika Penulisan

Bab 1 Pendahuluan, meliputi latar belakang, identifikasi masalah, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, definisi operasional, dan sistematika penulisan. Bab 2 Kajian Pustaka, berisi landasan teori yang mendukung penelitian, anggapan dasar dan hipotesis. Bab 3 Metodologi Penelitian, berisi metode penelitian, variabel dan paradigma penelitian, data dan sumber data, populasi dan sampel, instrumen penelitian dan teknik analisis data. Bab 4 Hasil Penelitian, berisi penjelasan tentang deskripsi data, hasil analisis data, hasil pengujian hipotesis dan pembahasan penelitian. Bab 5 Kesimpulan dan Saran, berisi tentang kesimpulan dari hasil penelitian dan saran-saran.


(16)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan suatu cara yang digunakan peneliti untuk mendapatkan data valid yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah. Metode deskriptif merupakan metode yang peneliti gunakan untuk memecahkan permasalahan yang sedang terjadi. Metode penelitian deskriptif bertujuan untuk mendapatkan gambaran dari fenomena yang ada. Sebagaimana yang dikemukakan

Sukmadinata (2011: 54), “penelitian deskriptif (descriptiveresearch) adalah suatu

metode penelitian yang ditujukan untuk menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, yang berlangsung pada saat ini atau saat yang lampau.”

B. Variabel Penelitian

Variabel penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu variabel dependen dan independen. Sebagaimana yang dikemukakan Arikunto (2006: 119) bahwa “variabel yang mempengaruhi disebut variabel penyebab, variabel bebas atau

independent variable (X), sedangkan variabel akibat disebut variabel tidak bebas, variabel tergantung, variabel terikat atau dependent variable (Y).” Berdasarkan uraian di atas, maka variabel pada penelitian ini adalah:

Variabel bebas : Peran guru dalam membimbing (X). Variabel terikat : Hasil belajar (Y).

C. Prosedur Penelitian

Penelitian akan dilaksanakan pada siswa SMKN X Program Keahlian Teknik Pendingin dan Tata Udara. Penjelasan mengenai prosedur penelitian yang akan dilaksanakan di SMKN X adalah sebagai berikut:


(17)

Keterangan :

: Alur penelitian. : Lingkup penelitian.

Gambar 3.1. Prosedur Pelaksanaan Penelitian.

D. Subjek Penelitian 1. Populasi

Arikunto (2006: 130) mengemukakan bahwa “populasi adalah keseluruhan

subjek penelitian.” Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa

kelas XI Program Keahlian Teknik Pendingin dan Tata Udara SMKN X yang terdiri dari dua kelas dengan jumlah 67 orang.

2. Sampel

Arikunto (2006:131) mengemukakan bahwa “sampel adalah sebagian atau

wakil populasi yang diteliti.” Perolehan data yang benar dilakukan dengan

pengambilan sampel terlebih dahulu dengan cara yang dapat dipertanggungjawabkan. Penentuan perkiraan besarnya sampel dikemukakan oleh

Arikunto (2006: 134), yaitu “untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subjeknya

kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi.”

Melihat dari jumlah populasi yang ada 67 siswa, subjeknya kurang dari 100, maka sebagai sampel diambil seluruh siswa. Jumlah siswa tersebut diambil dari 2 kelas, XI TP A 32 orang dan XI TP B 35 orang.

Siswa Kelas XI TP A & TP B SMKN X

Peran Guru dalam Membimbing

(X)

Hasil Belajar

(Y) Simpulan

dan Saran Hasil


(18)

E. Langkah-langkah Penelitian

Langkah-langkah yang dilakukan untuk pengolahan data adalah sebagai berikut:

1. Pembuatan rancangan penelitian yang meliputi pemilihan masalah, rumusan masalah, asumsi serta alat pengumpul data.

2. Penyusunan instrumen penelitian. 3. Uji coba instrumen penelitian.

4. Perhitungan validitas dan reliabilitas penelitian.

5. Penyebaran insturmen penelitian berupa angket kepada siswa teknik pendingin SMKN X.

6. Pengumpulan instrumen. 7. Mengecek data.

8. Mentabulasi data.

9. Mengolah data menggunakan analisi statistik yang terdiri dari analisis Variabel X dan Y, uji normalitas data, uji homogenitas, uji koefisien korelasi, uji koefisien determinasi, uji regresi, dan uji hipotesis.

10. Membuat pembahasan hasil penelitian. 11. Membuat kesimpulan penelitian.

F. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian 1. Teknik pengumpulan data

Data dalam suatu penelitian merupakan hal yang sangat penting untuk diperoleh agar bisa dianalisis. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menyebar kuesioner, dokumentasi dan juga wawancara.

a. Kuesioner

Arikunto (2006: 151) mengemukakan bahwa “kuesioner adalah sejumlah pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui”. Angket ini digunakan untuk memperoleh data tentang pengaruh peran guru dalam


(19)

b. Dokumentasi

Dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data-data yang erat hubungannya dengan masalah yang diteliti, dilakukan dengan mengumpulkan sejumlah data yang mendukung terhadap penelitian yang dilakukan. Data dari

dokumentasi diperoleh dengan “menyelidiki benda-benda tertulis seperti

buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian dan sebagainya” (Arikunto, 2006: 158).

c. Wawancara

Arikunto (2006: 155) mengemukakan “wawancara atau kuesioner lisan, adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh data dari terwawancara”.

2. Instrumen penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat bantu yang digunakan dalam penelitian saat mengumpulkan data dan disusun berdasarkan kisi-kisi penelitian. Angket yang digunakan pada penelitian ini berupa angket tertutup yang jawabannya telah disediakan oleh peneliti. Angket dalam penelitian ini berisi pernyataan mengenai kontribusi peran guru dalam membimbing praktikum terhadap hasil belajar siswa. Skala pengukuran yang digunakan pada angket menggunakan skala Likert. “Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial” (Sugiyono, 2010: 134). Data mengenai peran guru dalam membimbing praktikum diperoleh dengan empat alternatif jawaban (Tabel 3.1), yaitu: Selalu (SL), Sering (SR), Kadang-kadang (KK), dan Tidak Pernah (TP).

Tabel. 3.1. Penilaian Alternatif Angket Peran Guru.

Pernyataan Skor Alternatif

SL SR KK TP

Positif 4 3 2 1


(20)

3. Uji coba angket

Uji coba angket dilakukan kepada siswa untuk mengetahui kelemahan-kelemahan angket yang disusun, sehingga angket tersebut dapat

diperbaiki dengan uji validitas dan reliabilitas.

a. Uji validitas

Arikunto (2006: 168) mengatakan bahwa “validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen.” Apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat, maka instrumen bisa dikatakan valid. Pengujian validitas alat ukur ini menggunakan rumus korelasi product moment sebagai berikut:

Keterangan:

rxy = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y.

XY = Jumlah hasil kali variabel X dan variabel Y.

X = Jumlah skor X.

Y2

= Jumlah skor total.

X2

= Jumlah kuadrat dari variabel X.

Y2

= Jumlah kuadrat dari skor total. N = Jumlah responden.

Perhitungan selanjutnya dilanjutkan dengan uji t untuk mengukur taraf signifikansi setelah harga rxy diperoleh dengan menggunakan rumus:

Keterangan:

t = Nilai t hitung. r = Koefisien korelasi. N = Jumlah responden.


(21)

b. Uji reliabilitas

Pengujian reliabilitas dilakukan untuk menguji ketepatan dari instrumen penelitian. Pengujian dilakukan dengan menggunakan rumus:

Dimana:

r11 = Reliabilitas instrumen.

k = Banyaknya butir pertanyaan atau soal. σb2 = Jumlah varians butir.

σt2 = Varians total.

Alpha diperoleh dengan terlebih dahulu mencari jumlah varians butir yang merupakan jumlah total dari setiap butirnya dengan langkah-langkah berikut: 1) Menghitung jumlah total varians tiap item.

Dimana: σ2

= Varians tiap butir ke-n.

X2

= Jumlah skor tiap item. (X)2

= Jumlah kuadrat skor tiap item. N = Jumlah responden.

2) Menjumlahkan butir varians seluruh item.

(Arikunto, 2006: 197).

3) Mencari harga varians total.

Dimana:

= Varians total.

Y2

= Jumlah skor responden. (Y)2

= Jumlah kuadrat skor responden. N = Banyaknya responden.


(22)

c. Interpretasi skor angket

Interpretsi skor angket dilakukan untuk mengetahui tinggi, sedang atau rendah tingkat bimbingan yang diperoleh siswa. Interpretasi skor menggunakan rumus:

Tinggi : T > μ + 1σ.

Sedang : μ - 1σ ≤ T < μ + 1σ.

Rendah : T ≤ μ - 1σ. (Ihsan, 2009: 77).

Dimana: T : Skor T.

μ : Rata-rata baku.

σ : Standar deviasi baku. G. Teknik Analisis Data 1. Uji normalitas

Langkah-langkah yang ditempuh untuk menguji kenormalan data dilakukan dengan menggunakan chi-kuadrat (Tabel 3.2) di bawah ini:

Tabel 3.2. Uji Normalitas.

Interval fi xin Zi Lo Li ei 2

Jumlah

(Siregar, 2001: 156).

Pengisian tabel persiapan uji normalitas mengikuti prosedur sebagai berikut: a. Menentukan range.

R = Xa – Xb. (Siregar, 2001: 21).

Dimana:

R = Selisih nilai maksimum dengan nilai minimum. Xa = Nilai maksimum.

Xb = Nilai minimum.


(23)

i = Banyaknya kelas interval. N = Jumlah sampel.

c. Menentukan panjang kelas interval (P).

(Siregar, 2001: 21).

Dimana:

P = Panjang kelas interval.

R = Selisih nilai maksimum dengan nilai minimum. i = Banyaknya kelas interval.

d. Membuat tabel distribusi frekuensi. e. Membuat rata-rata skor (mean).

Dimana:

μ = Rata-rata hitung untuk responden. xi = Titik tengah masing-masing kelas. fi = Frekuensi masing-masing kelas.

f. Menghitung varians (σ2) dan standar deviasi (σ).

√ g. Membuat tabel distribusi untuk harga-harga yang diperlukan dalam uji

chi-kuadrat, dengan langkah-langkah sebagai berikut:  Hitung rata-rata Xi dan standar deviasi (σ).

 Tentukan batas bawah kelas interval Xin = Bb – 0,5 kali desimal yang digunakan interval kelas.

 Hitung nilai Zi untuk setiap batas bawah kelas interval.

 Lihat nilai peluang Zi pada tabel statistik, isikan peluang pada kolom Lo. Selalu ambil nilai peluang 0,5000 untuk Xi dan Xin terakhir.

h. Hitung luas tiap kelas interval, isikan pada kolom Li.


(24)

Li = L1– L2. (Siregar, 2001: 65). i. Menentukan frekuensi harapan yang diterapkan (ei), dengan cara mengalikan

luas tiap kelas interval dengan jumlah responden (N).

ei = Lix Σfi. (Siregar, 2001: 65).

j. Menghitung besarnya distribusi chi-kuadrat dengan rumus: χ2

= (Siregar, 2001: 155).

2. Uji homogenitas

“Persyaratan agar pengujian homogenitas dapat dilakukan ialah apabila kedua datanya telah terbukti berdistribusi normal” (Usman & Akbar, 2009: 133).

 Tetapkan taraf signifikasi (α).

 Hitung Ftabel menggunakan tabel F, Ftabel = F1-α (dk varians terbesar – 1, dk varians terkecil – 1).

 Tentukan kriterian pengujian Ho, jika Fhitung ≤ Ftabel maka Ho diterima (homogen).

3. Uji koefisien korelasi dan koefisien determinasi a. Koefisien korelasi data berdistribusi normal

Penghitungan data berdistribusi normal menggunakan statistik parametrik. Korelasi yang digunakan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara variabel X dengan variabel Y menggunakan rumus product moment, yaitu:

√{ }

Dimana:

rxy = Koefisien korelasi.

X = Jumlah skor item responden.

Y = Jumlah skor seluruh item keseluruhan responden. N = Jumlah responden.


(25)

b. Koefisien korelasi data tidak berdistribusi normal

Penghitungan koefisien korelasi untuk data yang berdistribusi tidak normal menggunakan statistik non-parametrik dengan menggunakan rumus korelasi peringkat atau korelasi Rank Spearman. Langkah dalam penghitungan koefisien korelasi ini adalah sebagai berikut:

1. Membuat tabel rangking korelasi Spearman.

Tabel 3.3. Rangking Korelasi Spearman.

No. Xi Yi RXi RYi bi bi2

1 2 . . n X1 X2 Xn Y1 Y2 Yn RX1 RX2 RXn RY1 RY2 RYn

(RX1-RY1) (RX2-RY2)

(RXn-RYn)

(RX1-RY1)2 (RX2-RY2)2

(RXn-RYn)2

Jumlah (RX1-RY1)2

(Siregar, 2001: 235).

2. Hitung selisih rangking bi = RX1 – RY1.

3. Hitung bi2 = (RX1 – RY2)2, kemudian jumlahkan (bi2). 4. Masukkan ke dalam rumus:

Dimana :

ρ = Koefisien korelasi Rank Spearman.

Σbi = Selisih jumlah kuadrat dari selisih rank variabel X dengan rank variabel Y. N = Banyaknya subjek ukuran sampel.

Agar derajat hubungan variabel X dan variabel Y bisa diketahui, maka hasil koefisien korelasi diinterpretasikan dengan nilai r (Tabel 3.4).

Tabel 3.4. Interpretasi Nilai r.

Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199

0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,000

Sangat rendah Rendah Sedang Kuat Sangat kuat


(26)

c. Koefisien determinasi

Besarnya kontribusi variabel X terhadap variabel Y dapat diketahui dengan menggunakan rumus koefisien determinasi. Persentase koefisien determinasi terhadap variabel Y ditentukan oleh variabel X. Berikut adalah rumus koefisien determinasi:

KD = r2 x 100%. (Somantri & Muhidin, 2006: 341).

Keterangan :

KD = Koefisien Determinasi. r2 = Koefisien korelasi.

4. Uji regresi linier sederhana

Regresi linier sederhana digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh antara variabel X dan variabel Y. Model regresi linier sederhana dinyatakan dengan rumus sebagai berikut:

Ŷ= α + βX. (Usman & Akbar, 2009: 216).

Dimana:

Ŷ = Variabel kriterium. X = Variabel prediktor.

α = Bilangan konstan. β = Koefisien arah regresi linier. Koefesien regresi α dan β dapat dicari berdasarkan pasangan dua variabel data X dan Y yang diperoleh dari hasil penelitian dengan menggunakan rumus:

5. Pengujian hipotesis

Pengujian hipotesis adalah langkah terakhir yang bertujuan menguji apakah hipotesis yang diajukan pada penelitian ini diterima atau ditolak. Pengujiannya menggunakan rumus sebagai berikut:


(27)

Ho: ρ = 0: ”Tidak terdapat pengaruh peran guru dalam membimbing siswa pada mata pelajaran praktikum pemeliharaan dan perbaikan sistem

refrigerasi dengan hasil belajar siswa.”

Ha: ρ ≠ 0: ”Terdapat pengaruh peran guru dalam membimbing siswa pada mata

pelajaran praktikum pemeliharaan dan perbaikan sistem refrigerasi dengan hasil belajar siswa.”

Taraf kesalahan yang digunakan adalah α = 0,05 (taraf kepercayaan = 95%)

dengan kriteria pengujian jika thitung ≥ ttabel, maka Ho ditolak dan jika thitung < ttabel, maka Ho diterima.


(28)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan tujuan penelitian yang dikemukakan pada bab sebelumnya dan hasil dari penelitian yang diperoleh, maka dapat disimpulkan secara umum mengenai penelitian ini, yaitu:

1. Hasil belajar sebagian besar siswa pada praktikum kompetensi memelihara kompresor peralatan refrigerasi berada di bawah KKM.

2. Peran guru dalam membimbing pada praktikum kompetensi memelihara kompresor peralatan refrigerasi berpengaruh rendah terhadap hasil belajar siswa.

B. Saran 1. Bagi sekolah

 Sekolah sebaiknya meningkatkan pemantauan terhadap kinerja guru dalam proses pembelajaran di kelas pada umumnya dan proses pembelajaran PPSR khususnya.

 Sekolah sebaiknya berupaya memberikan pelatihan-pelatihan untuk guru agar bisa meningkatkan peran guru dalam pembelajaran umumnya dan peran guru dalam pembelajaran sebagai pembimbing khususnya.

2. Bagi guru

 Keterlibatan guru saat kegiatan praktikum lebih ditingkatkan lagi dan tidak hanya sebatas mengawasi saja.

 Guru sebaiknya berupaya untuk meningkatkan dan memaksimalkan perannya dalam memberikan pembelajaran kepada siswa.

3. Bagi rekan-rekan

Tingkat kejenuhan guru dalam proses pembelajaran mungkin bisa dijadikan sebagai bahan penelitian.


(29)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, A. & Supriyono, W. (2004). Psikologi Belajar: Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta.

Aqib, Z. (2009). Menjadi Guru Profesional Berstandar Nasional. Bandung: Yrama Widya.

Arifin, Z. (2011). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Bandung: Rineka Cipta.

Endarmoko, E. (2007). Tesaurus Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Depdiknas. (2003). Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta.

Depdiknas. (2005). Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Jakarta.

Depdiknas. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa: Edisi Keempat. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Hamalik, O. (2004). Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Ihsan, H. (2009). Metode Skala Psikologi. Bandung: Psikologi UPI.

Murdiastuti, D. (2011). Pengertian Peran Guru [Online]. Tersedia: http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2154729-pengertian-peran-guru/. [2 Mei 2012].

Priyatno, D. (2012). Belajar Cepat Olah Data Statistik dengan SPSS. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Sanjaya, W. (2010). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.


(30)

42

Somantri, A. dan Muhidin, S. A. (2006). Aplikasi Statistika dalam Penelitian. Bandung: Pustaka Setia.

Sudjana, N. (2011). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suherman. (Tanpa Tahun). BimbinganBelajar. UPI: PDF.

Sukmadinata, N.S. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Sumarno, A. (2012). Peran dan Tugas Guru Tak Sekedar Mengajar

[Online].Tersedia: http://www.lensaindonesia.com/2012/01/03/peran-dan-tugas-guru-tak-sekedar-mengajar.html. [1 Mei 2012].

Suryabrata, S. (1991). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.

Susilana, R,. dkk. (2006). Kurikulum dan Pembelajaran. Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran Jurusan Kurikulum dan Teknologi FIP-UPI Bandung.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah.

Bandung: UPI.

Usman, H dan Akbar, P.S. (2009). Pengantar Statistika Edisi Kedua. Jakarta: Bumi Aksara.

Usman, M. U. (2011). Menjadi Guru Profesional: Edisi Kedua. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.


(1)

b. Koefisien korelasi data tidak berdistribusi normal

Penghitungan koefisien korelasi untuk data yang berdistribusi tidak normal menggunakan statistik non-parametrik dengan menggunakan rumus korelasi peringkat atau korelasi Rank Spearman. Langkah dalam penghitungan koefisien korelasi ini adalah sebagai berikut:

1. Membuat tabel rangking korelasi Spearman.

Tabel 3.3. Rangking Korelasi Spearman.

No. Xi Yi RXi RYi bi bi2

1 2 . . n X1 X2 Xn Y1 Y2 Yn RX1 RX2 RXn RY1 RY2 RYn

(RX1-RY1)

(RX2-RY2)

(RXn-RYn)

(RX1-RY1)2

(RX2-RY2)2

(RXn-RYn)2

Jumlah (RX1-RY1)2

(Siregar, 2001: 235).

2. Hitung selisih rangking bi = RX1– RY1.

3. Hitung bi2 = (RX1– RY2)2, kemudian jumlahkan (bi2).

4. Masukkan ke dalam rumus:

Dimana :

ρ = Koefisien korelasi Rank Spearman.

Σbi = Selisih jumlah kuadrat dari selisih rank variabel X dengan rank variabel Y.

N = Banyaknya subjek ukuran sampel.

Agar derajat hubungan variabel X dan variabel Y bisa diketahui, maka hasil koefisien korelasi diinterpretasikan dengan nilai r (Tabel 3.4).

Tabel 3.4. Interpretasi Nilai r.

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,000

Sangat rendah Rendah Sedang Kuat Sangat kuat


(2)

c. Koefisien determinasi

Besarnya kontribusi variabel X terhadap variabel Y dapat diketahui dengan menggunakan rumus koefisien determinasi. Persentase koefisien determinasi terhadap variabel Y ditentukan oleh variabel X. Berikut adalah rumus koefisien determinasi:

KD = r2 x 100%. (Somantri & Muhidin, 2006: 341). Keterangan :

KD = Koefisien Determinasi. r2 = Koefisien korelasi.

4. Uji regresi linier sederhana

Regresi linier sederhana digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh antara variabel X dan variabel Y. Model regresi linier sederhana dinyatakan dengan rumus sebagai berikut:

Ŷ= α + βX. (Usman & Akbar, 2009: 216).

Dimana:

Ŷ = Variabel kriterium. X = Variabel prediktor.

α = Bilangan konstan. β = Koefisien arah regresi linier. Koefesien regresi α dan β dapat dicari berdasarkan pasangan dua variabel data X dan Y yang diperoleh dari hasil penelitian dengan menggunakan rumus:

5. Pengujian hipotesis

Pengujian hipotesis adalah langkah terakhir yang bertujuan menguji apakah hipotesis yang diajukan pada penelitian ini diterima atau ditolak. Pengujiannya menggunakan rumus sebagai berikut:


(3)

Ho: ρ = 0: ”Tidak terdapat pengaruh peran guru dalam membimbing siswa pada mata pelajaran praktikum pemeliharaan dan perbaikan sistem refrigerasi dengan hasil belajar siswa.”

Ha: ρ ≠ 0: ”Terdapat pengaruh peran guru dalam membimbing siswa pada mata

pelajaran praktikum pemeliharaan dan perbaikan sistem refrigerasi dengan hasil belajar siswa.”

Taraf kesalahan yang digunakan adalah α = 0,05 (taraf kepercayaan = 95%)

dengan kriteria pengujian jika thitung ≥ ttabel, maka Ho ditolak


(4)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan tujuan penelitian yang dikemukakan pada bab sebelumnya dan hasil dari penelitian yang diperoleh, maka dapat disimpulkan secara umum mengenai penelitian ini, yaitu:

1. Hasil belajar sebagian besar siswa pada praktikum kompetensi memelihara kompresor peralatan refrigerasi berada di bawah KKM.

2. Peran guru dalam membimbing pada praktikum kompetensi memelihara kompresor peralatan refrigerasi berpengaruh rendah terhadap hasil belajar siswa.

B. Saran 1. Bagi sekolah

 Sekolah sebaiknya meningkatkan pemantauan terhadap kinerja guru dalam proses pembelajaran di kelas pada umumnya dan proses pembelajaran PPSR khususnya.

 Sekolah sebaiknya berupaya memberikan pelatihan-pelatihan untuk guru agar bisa meningkatkan peran guru dalam pembelajaran umumnya dan peran guru dalam pembelajaran sebagai pembimbing khususnya.

2. Bagi guru

 Keterlibatan guru saat kegiatan praktikum lebih ditingkatkan lagi dan tidak hanya sebatas mengawasi saja.

 Guru sebaiknya berupaya untuk meningkatkan dan memaksimalkan perannya dalam memberikan pembelajaran kepada siswa.

3. Bagi rekan-rekan

Tingkat kejenuhan guru dalam proses pembelajaran mungkin bisa dijadikan sebagai bahan penelitian.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, A. & Supriyono, W. (2004). Psikologi Belajar: Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta.

Aqib, Z. (2009). Menjadi Guru Profesional Berstandar Nasional. Bandung: Yrama Widya.

Arifin, Z. (2011). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Bandung: Rineka Cipta.

Endarmoko, E. (2007). Tesaurus Bahasa Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Depdiknas. (2003). Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta.

Depdiknas. (2005). Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Jakarta.

Depdiknas. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa: Edisi Keempat. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Hamalik, O. (2004). Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Ihsan, H. (2009). Metode Skala Psikologi. Bandung: Psikologi UPI.

Murdiastuti, D. (2011). Pengertian Peran Guru [Online]. Tersedia: http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2154729-pengertian-peran-guru/. [2 Mei 2012].

Priyatno, D. (2012). Belajar Cepat Olah Data Statistik dengan SPSS. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Sanjaya, W. (2010). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.


(6)

42

Somantri, A. dan Muhidin, S. A. (2006). Aplikasi Statistika dalam Penelitian. Bandung: Pustaka Setia.

Sudjana, N. (2011). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suherman. (Tanpa Tahun). BimbinganBelajar. UPI: PDF.

Sukmadinata, N.S. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Sumarno, A. (2012). Peran dan Tugas Guru Tak Sekedar Mengajar

[Online].Tersedia: http://www.lensaindonesia.com/2012/01/03/peran-dan-tugas-guru-tak-sekedar-mengajar.html. [1 Mei 2012].

Suryabrata, S. (1991). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.

Susilana, R,. dkk. (2006). Kurikulum dan Pembelajaran. Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran Jurusan Kurikulum dan Teknologi FIP-UPI Bandung.

Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah.

Bandung: UPI.

Usman, H dan Akbar, P.S. (2009). Pengantar Statistika Edisi Kedua. Jakarta: Bumi Aksara.

Usman, M. U. (2011). Menjadi Guru Profesional: Edisi Kedua. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.


Dokumen yang terkait

Hubungan antara sikap siswa terhadap mata pelajaran IPS dengan hasil belajar IPS kelas X SMK Attaqwa 05 Kebalen

1 17 97

Peningkatan hasil belajar siswa dengan metode diskusi pada mata pelajaran IPS di kelas V MI Ta’lim Mubtadi I Kota Tangerang

0 12 121

Keterampilan Bertanya Guru dalam Meningkatkan Aktivitas belajar Siswa pada Mata Pelajaran Fiqih di Madrasah Tsanawiyah At-taqwa 06 Bekasi.

1 10 196

Hubungan komunikasi guru-siswa dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS di MAN 15 Jakarta

2 46 130

Perbandingan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Berasrama Dengan Nonasrama Di Smp Kharisma Bangsa Tangerang Selatan

6 45 123

PENGARUH INTENSITAS BELAJAR DAN AKTIVITAS SISWA DALAM PELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA Pengaruh Intensitas Belajar Dan Aktivitas Siswa Dalam Pelajaran Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI IPS SMA Negeri 3 Won

0 1 14

PERAN GURU DALAM MEMBIMBING SISWA DISLEKSIA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SD NEGERI 3 Peran Guru Dalam Membimbing Siswa Disleksia Terhadap Motivasi Belajar Siswa Di Sd Negeri 3 Krangganharjo Tahun Ajaran 2014/2015.

0 2 14

PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR DAN KREATIVITAS GURU DALAM MENGAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA Pengaruh Kedisiplinan Belajar Dan Kreativitas Guru Dalam Mengajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas VIII SMP Neger

0 1 11

Evaluasi Hasil Belajar Menggunakan Penilaian Autentik Pada Mata Pelajaran Kelistrikan Sistem Refrigerasi.

0 1 26

PENERAPAN VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PERALATAN BAHAN REFRIGERASI.

0 0 35