PENGGUNAAN MIKROSKOP SERTA PENGAMATAN BE

LAPORAN BIOLOGI
ACARA 1
“PENGGUNAAN MIKROSKOP SERTA PENGAMATAN BENTUK DAN
STRUKTUR SEL”

NAMA

: ANNISA MAYA KURNIANINGRUM

NIM

: 120210102079

KELAS

:A

KELOMPOK : 6

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENGETAHUAN
UNIVERSITAS JEMBER
2013

I.

JUDUL
PENGGUNAAN MIKROSKOP SERTA PENGAMATAN BENTUK DAN
STRUKTUR SEL

II.

TUJUAN
1. Memperkenalkan

komponen-

komponen

mikroskop


dan

cara

penggunaannya
2. Mempelajari cara menyiapkan bahan- bahan yang akan diamati di bawah
mikroskop
3. Mengamati bentuk dan struktur sel hewan dan sel tumbuhan
III.

DASAR TEORI
Panca indera manusia memiliki kemampuan daya pisah yang terbatas,
karena itu banyak masalah mengenai organisme yang akan diamati hanya
dapat diperiksa dengan menggunakan alat- alat bantu. Salah satu alat bantu
yang sering digunakan dalam pengamatan preparat mikroskopis adalah
mikroskop. Mikroskop (Latin; micro: kecil, scopium: penglihatan), yang
berfungsi untuk meningkatkan kemampuan daya pisah seseorang, sehinggga
memungkinkan untuk dapat mengamati obyek yang sangat halus. (Tim Dosen
Pembina, 2013:1)

Jenis- jenis mikroskop
Bentuk

dan

jenis

mikroskop

perkembangan

ilmu

pengetahuan

dan

berkembang
teknologi.


sejalan
Berdasarkan

dengan
pada

kenampakan objek yang diamati, mikroskop dibagi menjadi dua jenis, yaitu
mikroskop dua dimensi (mikroskop cahaya) dan mikroskop tiga dimensi
(mikroskop stereo). Berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibedakan
menjadi mikroskop cahaya dan mikroskop electron.
1. Mikroskop Cahaya
Mikroskop cahaya mempunyai perbesaran maksimum 1000 kali.
Mikroskop jenis ini memiliki tiga lensa, yaitu lensa objektif, lensa okuler,
dan kondensor. Lensa objektif dan okuler terletak pada kedua ujung
tabung mikroskop. Lensa okuler pada mikroskop ada yang berlensa
tunggal atau ganda. Lensa kondensor berperan untuk menerangi objek dan
lensa- lensa mikroskop lain.

2. Mikroskop Stereo
Merupakan jenis mikroskop yang hanya bisa digunakan untuk benda yang

relative besar dengan perbesaran 7 hingga 30 kali. Benda yang diamati
dapat terlihat secara tiga dimensi.
3. Mikroskop Elektron
Mikroskop electron mempunyai perbesaran sampai 100 ribu kali. Elektron
digunakan sebagai pengganti cahaya. Ada dua tipe pada mikroskop
electron, yaitu mikroskop elektoscanning (SEM) dan mikroskop electron
transmisi (TEM).
(Ari, 2010. http://www.scribd.com/doc/33048939/Jenis-Jenis-Mikroskop)
4. Mikroskop Ultraviolet
Suatu variasi dari mikroskop cahaya biasa adalah mikroskop ultraviolet.
Karena cahaya ultraviolet memiliki panjang gelombang lebih pendek
daripada cahaya yang dapat dilihat, penggunaan cahaya ultraviolet untuk
pencahayaan dapat meningkatkan daya pisah menjadi 2 kali lipat daripada
mikroskop biasa.
Karena cahaya ultraviolet tak dapat dilihat oleh mata manusia, bayangan
benda harus direkam pada piringan peka cahaya (photografi plate).
Mikroskop ini menggunakan lensa kuasa, dan mikroskop ini terlalu rumit
serta mahal untuk dalam pekerjaan sehari- hari.
5. Mikroskop Pender
Mikroskop pender ini dapat digunakan untuk mendeteksi benda asing atau

antigen (seperti bakteri, ricketsia atau virus) dalam jaringan.
6. Mikroskop Medan- gelap
Digunakan untuk mengamati bakteri hidup khususnya bakteri yang begitu
tipis yang hampir mendekati batas daya mikroskop majemuk. Mikroskop
medan- gelap berbeda dengan mikroskop cahaya majemuk biasa dalam hal
adanya kondensor khusus yang dapat membentuk kerucut hampa berkas
cahaya yang dapat dilihat.
7. Mikroskop Fase Kontras
Digunakan untuk mengamati benda hidup dalam keadaan alamiahnya.
(Volk, Wheeler. 1988. Hal: 21)

Komponen- komponen mikroskop terdiri dari:
Bagian mekanis adalah bagian yang bersifat sekunder, namun sangat penting
agar mikroskop dapat digunakan dengan baik dan terdiri dari
1. Kaki dasar atau basis
Dapat berbentuk tapal kuda, persegi atau bentuk yang lain.
2. Meja Benda
Merupakan tempat untuk meletakkan benda atau obyek yang akan
diamati. Pada bagian tengah meja terdapat lubang untuk meloloskan
cahaya dari cermin pemantul. Di bawah meja melekat kondensor untuk

memfokuskan cahaya ke obyek yang akan diamati. Di bawah kondensor
terdapat diafragrma untuk mengatur cahaya yang diperlukan
(Faarhan,

2009.

http://www.docstoc.com/docs/17298665/Pengenalan-

Mikroskop)
3. Tabung mikroskop
Merupakan penghubung lensa okuler dan lensa objektif. Tabung terpasang
pada bagian bergerigi yang melekat pada pegangan mikroskop sebelah
atas. Melalui bagian yang bergerigi, tabung dapat digerakkan ke atas dan
ke bawah.
4. Makrometer (sekrup pengarah kasar)
Merupakan komponen untuk menggerakkan tabung mikroskop ke atas dan
ke bawah dengan pergeseran besar.
5. Micrometer sekrup (sekrup pengarah halus)
Merupakan komponen untuk menggerakkan tabung ke atas dan ke bawah
dengan pergeseran halus.

(Herwanto, Heri, 2011. http://www.scribd.com/doc/52625909/BAGIANBAGIAN-MIKROSKOP)
Bagian optik merupakan bagian yang utama atau primer dari sebuali
mikroskop
1. Cermin
Berfungsi untuk memantulkan cahaya dari sumbu cahaya ke obyek yang
kita akan amati. Pada setiap microskop selalu dilengkapi cermin dengan
permukaan benda, yaitu permukaan datar dan permukaan cekung.
Permukaan datar digunakan apabila sumber cahaya cukup terang,

sedangkan permukaan cekung digunakan apabila intensitas mbeahaya
kurang atau tidak terang.
2. Lensa kondensor
Mikroskop yang baik biasanya dilengkapi dengan lensa kondensor yang
merupakan kombinasi dan dua lensa yang berfungsi untuk memfokuskan
cahaya ke obyek yang sedang diamati. Apabila kondisi ruangan
kekurangan cahaya maka dengan menggunakan cermin cekung dan
mengatur kondensor akan diperoleh pencahayaan yang lebih baik dari
semula.
3. Diafragma
Merupakan bagian yang dapat diputar atau digeser. Diafragma berfungsi

untuk mengatur intensitas cahaya yang diperlukan saat sedang mengamati
obyek yang akan diamati
4. Lensa objektif
Berfungsi untuk memperbesar obyek yang diamati secara langsung,
biasanya letaknya dekat dengan preparat dan terdapat 2,3 atau lebih lensa
di pasang sekaligus pada revolver yang dapat diputar
(Faarhan,

2009.

http://www.docstoc.com/docs/17298665/Pengenalan-

Mikroskop)
5. Lensa okuler
Merupakan bagian yang dekat dengan mata pengamat saat mengamati
objek. Lensa okuler terpasang pada tabung atas mikroskop. Perbesaran
pada lensa okuler ada tiga macam, yaitu 5x, 10x, 12,5x.
(Herwanto, Heri, 2011. http://www.scribd.com/doc/52625909/BAGIANBAGIAN-MIKROSKOP)
Cara menggunakan mikroskop biologi:
a. Menyiapkan mikroskop

1) Meletakkan mikroskop diatas meja yang kokoh
2) Memeriksa mikroskop, bahwa bagian- bagiannya lengkap, dalam
keadaan bersih dan tidak rusak
3) Lensa harus dijaga tetap bersih
4) Kalau badan atau meja mikroskop kotor, atau berdebu, bersihkan
dengan lap yang bersih

b. Mengatur penyinaran
1) Mengatur cermin sehingga didapat cahaya yang betul
2) Cermin yang lazim dipakai adalah cermin datar untuk mikroskop yang
memiliki kondensor, dam cermin cekung untuk mikroskop tanpa
kondensor
3) Fungsi kondensor ini untuk mengumpulkan sinar sehingga menambah
kekuatan penyinaran
4) Bagi mikroskop yang tidak dilengkapi kondensor, biasanya pengaturan
cahaya dilakukan dengan keeping yang dapat diputar
c. Mengatur lensa
1) Jauhkan objektif dengan bonggol pengatur kasar hingga ujung bawah
lensa objektif
2) Pasangkan preparat di atas meja mikroskop dengan cara menjepitnya

3) Sambil melihat dari samping mikroskop, dekatkan objektif dengan
bonggol pengatur kasar
4) Sambil melihat melalui okuler, jauhkan objektif perlahan- lahan
dengan pengatur kasar hingga terlihat bayangan cukup jelas
5) Atur cahaya dengan diafragma
6) Pindahkan objek yang diamati hingga di tengah lapangan pandangan
deengan menggeser kaca objek
d. Mengganti perbesaran
1) Memutar objektif yang diinginkan ke sumbu optic
2) Atur kembali diafragma hingga didapat penyinaran yang paling baik
3) Sebelum mengambil preparat dari meja mikroskop, biasakan
memindahkan dahulu objektif yang lemah ke sumbu optik
e. Penting diperhatikan
Jangan menggunakan objektif dengan perbesaran yang melbihi apa yang
diperlukan. (Ana Ratnaningsih,1999:11-15)
Sel merupakan satuan struktural terkecil dari suatu organisme hidup.
Pada makhluk hidup bersel tunggal segala fungsi kehidupan harus dilakukan
oleh sel itu sendiri. Sel hewan dan sel tumbuhan mempunyai perbedaan,

namun tetap mempunyai persamaan dasar mengenai sifat, bentuk, dan fungsi
dari bagian sel- selnya. (Tim Dosen Pembina, 2013:1)
Makhluk hidup dibagi atas 2 kelompok menurut banyak sel dalam
tubuh yaitu makhluk uniseluler (terdiri atas satu sel saja) dan makhluk
multiseluler (bersel banyak). Makhluk hidup dibedakan 2 kelompok besar
menurut stuktur inti selnya yaitu prokariota (inti selnya tidak utuh) dan
eukariota (inti selnya utuh). (Wildan Yatim, 1987: 27-28)
Untuk sel eukariotik contohnya adalah sel hewan dan
tumbuhan. Pada dasarnya keduanyamemiliki struktur yang sama,
hanya beberapa organel yang dimiliki tumbuhan tidak dimiliki oleh
sel hewan dan ada yang dimiliki sel hewan tetapai tidak dimiliki
oleh sel tumbuhan.

Organel

Sel Hewan

Sel Tumbuhan

Dinding sel

Tidak ada

Ada

Kloroplas

Tidak ada

Ada

Vakuola

Tidak ada

Ada

Plastida

Ada, kecil

Ada

Sentrosom

Ada

Tidak ada

Badan golgi

Ada

Diktosom

Lisosom

Ada

Tidak ada

Jadi dapat disimppulkan bahwa pada sel tumbuhan dan sel hewan
memiliki perbedaan yang khas. (Kamajaya, 1996)
IV.

METODE PENELITIAN
I.1. Alat dan Bahan
1. Alat
a. Mikroskop
b. Gelas obyek dan gelas penutup
c. Pipet tetes
d. Scalpel
e. Silet tajam
f. Tusuk gigi

2. Bahan
a. Potongan kertas yang bertuliskan huruf “b” atau “q”
b. Air
c. Epitel rongga mulut
d. Bawang merah
e. Methilen Blue
f. Alkohol 70%
I.2. Cara Kerja
1. Pengamatan potongan kertas huruf “b” atau “q”
Meletakkan potongan huruf “b” atau “q” pada gelas objek

Menutup perlahan- lahan gelas obyek dengan gelas penutup

Mengamati preparat dengan menggunakan perbesaran lensa
obyektif lemah

Membandingkan letak bayangan dengan letak obyek yang
diamati
Menggambar bayangan tersebut

Sambil memandang ke dalam okuler, menggeser preparat dari
kiri ke kanan
Menggambar dan menuliskan hasil pengamatan
2. Pengamatan Bentuk dan Struktur Sel
a. Pengamatan epitel rongga mulut (sel hewan)
Membersihkan scalpel dengan alkohol

Mengorek bagian rongga mulut dengan scalpel

Meletakkan hasil korekan pada kaca benda

Menetesi kaca benda dengan methilen blue sedikit

Menutup dengan kaca penutup

Mengamati di bawah mikroskop dari perbesaran lemah ke kuat

Menggambar dan memberi keterangan bagian yang teramati
b. Pengamatan sel bawang merah (sel tumbuhan)
Mengambil selaput bagian dalam umbi lapis bawang merah
dengan silet tajam

Meletakkan hasil irisan pada kaca benda

Menetesi dengan sedikit air

Menutup dengan kaca penutup

Mengamati di bawah mikroskop

Menggambar dan memberi keterangan bagian yang teramati

V.

HASIL PENGAMATAN
1. Pengamatan potongan huruf “b”
(obyek yang diamati)

(bayangan di mikroskop)

b


Perbesaran 40 kali



Skala 5,27 cm



Bayangan maya, terbalik dan diperbesar



Bukan merupakan bayangan cermin, karena merupakan bayangan lensa



Apabila preparat digeser dari kiri ke kanan, maka bayangannya bergeser
ke arah kiri



Apabila preparat digeser dari kanan ke kiri, maka bayangannya bergeser
ke arah kanan



Jika preparat digeser ke belakang, maka bayangannya ke depan



Jika preparat digeser ke depan, maka bayangannya ke belakang

2. Pengamatan potongan huruf “q”
(obyek yang diamati)

(bayangan di mikroskop)

q


Perbesaran 40 kali



Skala 5,27 cm



Bayangan maya, terbalik dan diperbesar



Bukan merupakan bayangan cermin, karena merupakan bayangan lensa



Apabila preparat digeser dari kiri ke kanan, maka bayangannya bergeser
ke arah kiri



Apabila preparat digeser dari kanan ke kiri, maka bayangannya bergeser
ke arah kanan



Jika preparat digeser ke belakang, maka bayangannya ke depan



Jika preparat digeser ke depan, maka bayangannya ke belakang

3. Pengamatan epitel rongga mulut (sel hewan)
Perbesaran 40 x 10
Keterangan:
Membran sel
Sitoplasma
Inti sel

Perbesaran: 400 x

4. Pengamatan sel bawang merah (sel tumbuhan)

Keterangan:
Dinding sel
Inti sel
Sitoplasma

Perbesaran: 90 x
VI.

PEMBAHASAN
Perbesaran: 400 x
Mikroskop adalah suatu alat bantu yang berfungsi meningkatkan
kemampuan daya pisah seseorang sehingga memungkinkan dapat mengamati
objek yang sangat halus sekalipun. Mikroskop memiliki beberapa bagian yaitu
1. Lensa okuler, berfungsi untuk memperbesar bayangan objek, terletak
di dekat mata pengamat
2. Lensa objektif, berfungsi memperbesar bayangan objek, terletak di
dekat preparat
3. Tabung mikroskop, berfungsi mengatur focus dan menghubungkan
lensa objektif dan okuler
4. Makrometer (sekrup pengarah kasar), untuk menggerakkan tabung
mikroskop ke atas dan ke bawah dengan pergeseran besar.
5. Mikrometer sekrup (sekrup pengarah halus), untuk menggerakkan
tabung ke atas dan ke bawah dengan pergeseran halus
6. Meja Benda, untuk meletakkan benda atau obyek yang akan diamati
7. Kaki mikroskop, berfungsi sebagai penyangga mikroskop
8. Diafragma, untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk
9. Cermin, untuk memantulkan cahaya dari sumbu cahaya ke obyek yang
kita akan amati
10. Kondensor, berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang masuk
Cara penggunaan mikroskop
1. Meletakkan mikroskop di tempat yang terang, membuka diafragma hingga
maksimal
2. Mengatur posisi cermin

3. Menaikkan kondensor sampai maksimal dengan memutar tombol
kondensor
4. Menempatkan preparat di meja mikroskop
5. Turunkan tabung mikroskop sampai lensa objekti hampir menyentuh gelas
penutup
6. Mengamati preparat melalui lensa okuler sampai terfokus dengan cara
memutar pengatur kasar, dan pengatur halus
Pengamatan potongan huruf “b”
Pada hasil pengamatan yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa huruf
“b” yang diamati menggunakan mikroskop memiliki bayangan yang terbalik
menjadi huruf “q”. Pada mikroskop melalui lensa okuler terlihat huruf menjadi
lebih besar dan bayangan tersebut tampak seperti kumpulan titik- titik, berbeda
dengan huruf yang sebenarnya berupa garis.
Bayangan yang terbentuk terbalik, karena sistem lensa objektif memberikan
pembesaran mula- mula dan menghasilkan bayangan nyata yang kemudian
diproyeksikan ke lensa okuler. Bayangan nyata akan diperbesar oleh okuler untuk
menghasilkan bayangan maya, terbalik dan diperbesar. Bayangan akhir yang
diperoleh dalam pengamatan adalah maya, terbalik dan diperbesar.
Pengamatan potongan huruf “q”
Hasil pengamatan yang diperoleh sama dengan pada pengamatan huruf
“b”, bayangan akhir yang dibentuk adalah maya, terbalik, dan diperbesar.
Bila preparat (objek) digeser ke kanan maka bayangan bergeser ke kiri,
dan apabila preparat digeser ke kiri, maka bayangan bergeser ke kanan. Hal ini
karena sifat lensa yang menyebabkan bayangan tidak sama dengan arah yang
sebenarnya (terbalik).
Bentuk sel pada tumbuhan teratur, karena adanya dinding sel yang berasal
dari selulosa dan dinding sel tersebut melindungi bagian dalam sel. Sedangkan
pada sel hewan tidak terdapat dinding sel hanya terdapat membran sel, sehingga
bentuknya tidak teratur (berubah-ubah). Letak inti sel tumbuhan yang diamati
berada di sisi karena aktivitas sel dan karena differensiasi nucleus.
Fungsi alkohol adalah untuk mensterilkan tusuk gigi, agar tidak terjadi
infeksi saat mengambil sel epitel pipi bagian dalam menggunakan tusuk gigi
tersebut. Methilen blue yang digunakan untuk menetesi sel epitel berfungsi untuk
mewarnai sel agar tampak lebih jelas tanpa mengganggu metabolisme dalam sel,
sehingga hasil akan tetap akurat.

VII.

KESIMPULAN
Dari hasil praktikum, dapat disimpulkan bahwa
1. Mikroskop adalah alat untuk melihat objek yang berukuran mikroskopis.
Terdiri dari banyak komponen, diantaranya lensa okuler, lensa objektif,
diafragma, cermin, kaki mikroskop, lengan mikroskop, pengatur halus,
pengatur kasar, meja mikroskop, kondensor, dan lain-lain. Setiap
komponen tersebut memiliki fungsi yang berbeda, tetapi saling
berhubungan antara yang satu dengan yang lain.
2. Untuk menyiapkan bahan yang akan diamati, pertama- tama bersihkan

gelas objek, kemudian meletakkan obyek yang akan diamati di atas gelas
objek, dan menutup dengan gelas penutup membentuk sudut 450 secara
perlahan- lahan. Usahakan tidak ada gelembung udara pada preparat.
3. Bentuk yang dimiliki sel tumbuhan dan sel hewan berbeda karena adanya
dinding sel yang menjaga bentuk sel tumbuhan tetap, sedangkan tidak ada
dinding sel pada sel hewan, sehingga bentuknya tidak teratur. Adanya
perbedaan terutama pada organel yang dimiliki sel hewan dan sel
tumbuhan. Pada sel tumbuhan inti sel berada pada sisi-sisinya.

DAFTAR PUSTAKA

Ari. 2010. Jenis- jenis Mikroskop, (http://www.scribd.com/doc/33048939/JenisJenis-Mikroskop, diakses tanggal 2 April 2013)
Faarhan.

2009.

Pengenalan

Mikroskop,

(http://www.docstoc.com/docs/17298665/Pengenalan-Mikroskop,

diakses

tanggal 3 April 2013)
Herwanto,

Heri.

2011.

Bagian-

bagian

Mikroskop,

(http://www.scribd.com/doc/52625909/BAGIAN-BAGIAN-MIKROSKOP,
diakses tanggal 2 April 2013)
Kamajaya. 1996. Sains Biologi. Bandung: Ganesa Exact
Ratnaningsih, Ana, dkk. 1999. Petunjuk Praktikum Biologi. Jakarta: U
Tim Dosen Pembina. 2013. Petunjuk Praktikum Biologi Dasar. Jember: FKIP
Universitas Jember
Volk, Wheeler. 1988. Mikrobiologi Dasar. Jakarta: Erlangga
Yatim, wildan. 1987. Biologi Modern- Biologi Sel. Bandung: Tarsito

Dokumen yang terkait

VARIASI PENGGUNAAN AGREGAT BENTUK PECAH DAN BENTUK BULAT PADA CAMPURAN ASPAL BETON TERHADAP KARAKTERISTIK MARSHALL

6 148 2

STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA EMPIRIS PADA PASIEN RAWAT INAP PATAH TULANG TERTUTUP (Closed Fracture) (Penelitian di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang)

11 138 24

STUDI PENGGUNAAN SPIRONOLAKTON PADA PASIEN SIROSIS DENGAN ASITES (Penelitian Di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang)

13 140 24

STUDI PENGGUNAAN ACE-INHIBITOR PADA PASIEN CHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD) (Penelitian dilakukan di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan)

15 136 28

STUDI PENGGUNAAN ANTITOKSOPLASMOSIS PADA PASIEN HIV/AIDS DENGAN TOKSOPLASMOSIS SEREBRAL (Penelitian dilakukan di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang)

13 158 25

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

FENOLOGI KEDELAI BERDASARKAN KRITERIA FEHR-CAVINESS PADA DELAPAN PERSILANGAN SERTA EMPAT TETUA KEDELAI (Glycine max. L. Merrill)

0 46 16

PENGGUNAAN BAHASA JURNALISTIK PADA TERAS BERITA HEADLINE HARIAN UMUM GALAMEDIA

8 75 43

PENGGUNAAN APLIKASI KOMPUTER PADA PEMBEL

0 1 1

PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM GERAK MANUSIA (Studi Quasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI IPA1 SMA Negeri 1 Bukit Kemuning Semester Ganjil T

47 275 59