Pemanfaatan Free Hotspot Area dalam Pembelajaran Mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Sebelas Maret

MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI FKIP UNIVERSITAS SEBELAS MARET SKRIPSI

Oleh : ALIP NASRUL HIDAYAT K 7408034 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

2012

commit to user

ii

commit to user

iii

MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI FKIP UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Oleh : ALIP NASRUL HIDAYAT K 7408034

Skripsi Ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Administrasi Perkantoran Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

commit to user

iv

commit to user

commit to user

vi

commit to user

vii

ALIP NASRUL HIDAYAT. K 7408034. PEMANFAATAN FREE HOTSPOT AREA DALAM PEMBELAJARAN MAHASISWA PENDIDIKAN

EKONOMI FKIP UNIVERSITAS SEBELAS MARET. Skripsi. Surakarta. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juli 2012.

Tujuan yang hendak diinginkan dalam penelitian ini yaitu: (1) untuk mengetahui pemanfaatan free hotspot area dalam pembelajaran mahasiswa pendidikan ekonomi FKIP Universitas Sebelas Maret, (2) untuk mengetahui hambatan-hambatan yang ditemui oleh mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Sebelas Maret dalam memanfaatkan Free Hotspot, (3) untuk mengetahui upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan-hambatan pemanfaatan free hotspot dalam pembelajaran mahasiswa pendidikan ekonomi FKIP Universitas Sebelas Maret.

Penelitian ini menggunakan bentuk penelitian kualitatif, dengan menggunakan strategi penelitian tunggal terpancang. Sumber datanya adalah

informasi, lokasi dan dokumentasi atau arsip. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dan snowball sampling. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Validitas data dengan menggunakan trianggulasi sumber dan metode, sedangkan analisis menggunakan analisis interaktif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan free hotspot area dalam mahasiswa pendidikan ekonomi FKIP UNS adalah: (1) Hotspot sebagai akses ke

sumber belajar, (2) Hotspot untuk perkembangan pengetahuan, (3) Hotspot untuk menjadikan belajar lebih kreatif. Hambatan yang ada yaitu : (1) bandwidth belum dapat mengimbangi dari jumlah pengguna, (2) lokasi tempat titik sinyal hotspot masih ada yang belum terorganisir dengan baik, (3) blankspot masih saja terjadi diberbagai tempat. Upaya yang dilakukan adalah : (1) penambahan bandwidth sehingga dapat lebih tinggi dari pada pengguna, (2) Penyatuan SSID yang dahulu banyak menjadi satu SSID saja, (3) Dibuatnya sistem WDS (wireless distribution system ) yang digunakan untuk mengetahui dan meminimalisir adanya blankspot.

Kata kunci: free hotspot area, pembelajaran, mahasiswa pendidikan ekonomi.

commit to user

viii

Alip Nasrul Hidayat. K7408034. THE USE OF FREE HOTSPOT AREA FOR

THE LEARNING OF THE STUDENTS OF ECONOMICS EDUCATION, THE FACULTY OF TEACHER TRAINING AND EDUCATION,

SEBELAS MARET UNIVERSITY. Skripsi: Surakarta. The Faculty of Teacher Training and Education, Sebelas Maret University, Surakarta, July 2012.

The objectives of this research are to investigate: (1) the use of the free hotspot area for the learning of the students of Economics Education, the Faculty of Teacher Training and Education, Sebelas Maret University; (2) the constraints encountered by the students of Economics Education, the Faculty of Teacher Training and Education, Sebelas Maret University to the use of the free hotspot area; and (3) the efforts to be done to deal with the constraints to the use of the free hotspot area for the learning of the students of Economics Education, the Faculty of Teacher Training and Education, Sebelas Maret university.

This research used the embedded single qualitative research method. The data sources of the research were information, location, and documentation or archives. The samples of the research were taken by using the purposive sampling technique and snowball sampling technique. The data of the research were gathered through in-depth interview, observation, and documentation. They were validated by using data source and data gathering method triangulations and were then analyzed by using the interactive technique of analysis.

The results of the research are as follows: 1) The use of the free hotspot area for the learning of the students of Economics Education, the Faculty of Teacher Training and Education, Sebelas Maret University includes the following: (a) It functions as one of the accesses to the learning resources; (b) It is used for their knowledge expansion; and (c) it makes the students possible to study more creatively. 2) The constraints encountered by the students of Economics Education, the Faculty of Teacher Training and Education, Sebelas Maret University to the use of the free hotspot area are as follows: (a) the capacity of the bandwidth of the free hotspot area is not balanced with the number of its users; (b) some locations of the access point of the free hotspot area have not been organized well; and (c) blank spots often occur in several area. 3) The efforts to be done to deal with the constraints to the use of the free hotspot area for the learning of the students of Economics Education, the Faculty of Teacher Training and Education include the following: (a) the increase of the bandwidth so as to accommodate and even to exceed the number of its users; (b) the on-going unification of the available Set Service Identifiers (SSID) to a single SSID only; and (c) the setting up of wireless distribution system (WDS) in order to know and minimize the occurrence of blank spots.

Keywords: free hot spot areas, learning, and the students of Economics Education

commit to user

ix

“ berikanlah sesuatu yang terbaik untuk orang lain dan bergunalah untuk orang lain, janganlah selalu menjadi beban untuk orang lain, karena hidup Cuma sekali” (Penulis)

“ Selalu lihatlah ke atas, karena tidak ada harapan jika melihat di bawah “ (Penulis)

“…sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (Q.S Alam Nasyrah: 5 dan 6)

commit to user

Skripsi ini penulis persembahkan sebagai wujud rasa sayang, cinta kasih penulis dan terima kasih penulis kepada :

 Bapak, Ibu dan Adik tercinta atas dukungan dan doanya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar.

 Rusita Kusuma Wardani yang selalu memberikan semangat, bantuan, dan memotivasi sampai saat ini.  Irfan DA, Andis PH, Bagoes IK, Dedi W, Ani, Aish, Prita, Febri, Riana, Nur, dan Seluruh teman-teman PAP atas semangat, bantuan, dan perteman kita selama ini.

 Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya

skripsi ini.  Almamater UNS

commit to user

xi

Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas kasih karunia, berkat dan hikmat dari-Nya, skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik oleh peneliti untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Hambatan dan kesulitan yang peneliti hadapi dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini dapat diatasi berkat bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, atas segala bentuk bantuannya peneliti mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. Saiful Bachri, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang telah memberikan ijin penulisan skripsi ini.

3. Drs. Ign Wagimin, M.Si., selaku Ketua Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Administrasi Perkantoran yang telah memberikan bimbingan, pengarahan dengan bijaksana.

4. Drs. Sutaryadi, M.Pd selaku pembimbing I yang telah memberikan banyak sekali motivasi, ilmu dan arahan dengan penuh kesabaran.

5. Anton Subarno, S.Pd, M.Pd, selaku pembimbing II yang telah memberikan dorongan, semangat dan bimbingan dengan baik.

6. Tim Penguji Skripsi yang telah menguji hasil penelitian penulis.

7. Dr. Heri Sawiji, M.Pd, selaku pembimbing akademis penulis yang telah memberikan semangat untuk menyusun skripsi.

8. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Administrasi Perkantoran FKIP UNS, yang telah memberi bekal ilmu pengetahuan selama peneliti menempuh kuliah.

9. Bapak, Ibu dan Adik tercinta, yang selalu memberikan dorongan baik moril maupun spiritual, kasih sayang serta doa yang tak henti-hentinya mengiringi penulis hingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

10. Rusita Kusuma Wardani yang selalu memberikan semangat, bantuan, dan memotivasi sampai saat ini.

commit to user

xii

teman-teman PAP atas semangat, bantuan, dan perteman kita selama ini.

12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Semoga amal kebaikan semua pihak tersebut mendapatkan imbalan dari Tuhan Yang Maha Esa. Amin. Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan, namun penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan perkembangan ilmu pengetahuan pada khususnya.

Surakarta, Juli 2012

Peneliti

commit to user

xv

G. Teknik analisis data ...................................................................... 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................. 45

A. Deskripsi Lokasi Penelitian .......................................................... 45

B. Deskripsi Permasalahan Penelitian ............................................... 58

1. Pemanfaatan free hotspot dalam meningkatkan pembelajaran mahasiswa pendidikan ekonomi FKIP UNS ............................... 58

2. Hambatan-hambatan yang ditemui oleh mahasiswa pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Sebelas Maret dalam memanfaatkan Free Hotspot ...................................................... 63

3. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan-hambatan pemanfaatan free hotspot dalam pembelajaran mahasiswa pendidikan ekonomi FKIP UNS ................................................ 65

C. Pembahasan .................................................................................. 68

1. Pemanfaatan free hotspot dalam meningkatkan pembelajaran mahasiswa pendidikan ekonomi FKIP UNS ............................... 69

2. Hambatan-hambatan yang ditemui oleh mahasiswa pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Sebelas Maret dalam memanfaatkan Free Hotspot ...................................................... 73

3. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan-hambatan pemanfaatan free hotspot dalam pembelajaran mahasiswa pendidikan ekonomi FKIP UNS ................................................ 75

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ....................................... 78

A. Simpulan ....................................................................................... 78

B. Implikasi ....................................................................................... 78

C. Saran ............................................................................................. 79 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

commit to user

xvi

Gambar 1. Keranga Berfikir .............................................................................. 33 Gambar 2. Model Analisis Interaktif ................................................................ 42 Gambar 3. Skema Prosedur Penelitian ............................................................... 44

commit to user

xvii

Tabel 1. Perubahan Nama dan Status Program Studi Pendidikan Ekonomi ..... 46

commit to user

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Di Indonesia pemanfaatan teknologi internet mulai berkembang pesat dari tahun 1997-an dan sampai dengan saat ini. Akan tetapi dulu pemanfaatan teknologi masih didominasi oleh lembaga tertentu seperti perbankan, perdaganagan, media massa, atau kalangan industri. Bila dilihat dari potensinya, dalam waktu yang akan datang mungkin saja lembaga pendidikan akan mendominasi. Seiring dengan perkembangan saat ini, pemanfaatan internet untuk pendidikan di Indonesia khususnya di perguruan tinggi terus berkembang dan sekarang internet dalam hal pendidikan juga digunakan sebagai media pengajaran e-Learning (Electronic Learning) dan didefinisikan sebagai sebuah penerepan teknologi informasi dibidang pendidikan dalam bentuk sekolah maya.

Dengan perkembangan zaman dan meningkatnya kebutuhan akan informasi membuat orang harus meng-update informasi setiap saat, maka teknologi sekarang menghasilkan sebuah layanan pendukung yang lebih instant untuk merealisasikan hal tersebut. Free hotspot atau Wi-Fi (Wireles Fidelity) adalah suatu teknologi jaringan dengan tidak menggunakan kabel atau sering di sebut nirkabel, yaitu menggunakan hubungan komunikasi dengan menggunakan gelombang elektromaknetik sebagai pengganti kabel sehingga pemakaiannya dapat mentransfer data dengan cepat dan aman. Gelombang elektromaknetik yang dipakai yaitu gelombang radio dan infra merah melakukan komunikasi data dengan menyalurkan data dari satu titik ke titik lain dengan frekuensi tertentu.

Teknologi wireless ini telah berkembang pesat yang biasa kita lihat yaitu banyaknya infrastruktur, sarana dan prasarana wireless yang digunakan dalam hal akses internet.Wi-Fi tidak hanya dapat digunakan untuk mengakses internet saja akan tetapi juga dapat digunakan untuk membuat jaringan tanpa kabel diperusahaan, dikantor dan tempat-tempat tertentu. Kerena itu banyak orang mengasosiasikan Wi-Fi dengan “Kebebasan” karena teknologi tersebut

commit to user

mentransfer data dari tempat mana saja yang bertanda free hotspot. Jadi free hotspot atau Wi-Fi adalah kepraktisan, tidak perlu repot memasang kabel network. Akses internet kini kian berkembang pesat dan membuat banyak orang manggunakannya sebagai alat atau media untuk mendapatkan setiap informasi yang dibutuhkannya dan juga berhubungan satu dengan yang lainnya.

Eksistensi dari free hotspot atau Wi-Fi ini tentu memiliki kelemahan dan kelebihan dalam setiap aplikasi penggunaannya. Disatu sisi berbagai kemudahan akan tersaji ketika menggunakan fasilitas tersebut dan disisi yang lain, fasilitas tersebut juga digunakan untuk mengakses hal-hal yang diluar jalur pendidikan. Misalnya, pelanggaran hak cipta, pencurian identitas, cyber crime (hacker, cracker, carder ) dan pernyataan kebencian (hate speech), adalah biasa dan sulit dijaga dan gambar-gambar, cerita- cerita yang “berbau” pornografi, yang dapat merusak mental psikis mahasiswa, sehingga kurang bahkan tidak fokus pada kuliah yang sedang dijalaninya.

Merebaknya fasilitas hotspot diberbagai tempat menimbulkan

permasalahan sendiri. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terjadi saat ini diiringi dengan perubahan sikap pada nilai-nilai pendidikan yang seharusnya ditunjukkan untuk meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup manusia, dalam hal ini adalah mahasiswa yang banyak dipengaruhi oleh fasilitas internet yang ada.

Mahasiswa merupakan salah satu subjek yang menggunakan akses internet. Mahasiswa akan merasa hampa tanpa internet, ibaratnya sedetik saja mereka tidak bisa lepas dari internet. Bagi mahasiswa internet merupakan media yang dapat digunakan untuk mengakses tugas yang diberikan oleh para dosen, bahkan mungkin juga mengembangkan diri dengan membentuk jaringan. Bahkan kebutuhan akan akses internet bisa melampaui kebutuhan primer seperti makan.

Di dalam dunia kampus, perkembangan teknologi free hostpot telah merajalela. Hal ini bisa dilihat pada access point (AP) yang dipasang pada setiap jurusan, kantor dan perpustakaan. Hanya bermodal laptop ataupun handphone yang telah memiliki fasilitas wereless maka kita dapat menikmati teknologi

commit to user

merupakan barang yang mewah bagi sebagian mahasiswa. Laptop seperti kata “wajib” bagi mereka dan hal itu karena laptop digunakan sebagai kebutuhan

primer untuk menjalani aktifitas memperoleh ilmu pengetahuan dan proses pembelajaran di kampus.

Penyediaan layanan ini dimaksudkan terutama untuk memudahkan aktivitas akademika (mahasiswa dan dosen) untuk mengakses seluruh spektrum sumber daya informasi dan pengetahuan berbasis elektronik baik yang disediakan oleh Universitas maupun yang tersedia secara global untuk mendukung proses pembelajaran. Hal ini menunjang mahasiswa, dosen dan staff yang bekerja disetiap bidang di kampus Universitas Sebelas Maret dalam kegiatannya. Mahasiswa dapat mengakses berbagai sumber dari internet sebagai bahan atau referensi tugas dan diskusi, juga dapat mengembangkan pengetahuan akan dunia pendidikan, serta dapat mencurahkan pandangan-pandangan mereka tentang segala sesuatu melalui fasilitas blogspot, yang pada akhirnya berkembang dan menjadi objek diskusi di internet bahkan juga untuk E-Learning (Electronic Learning) .

Selain itu, infrastruktur Wi-Fi juga digunakan untuk mendukung sistem informasi manajemen (SIM) Universitas. Seluruh aktivitas akademik dan staff Universitas dapat menggunakan layanan akses jaringan didalam kampus secara gratis baik melalui jaringan kabel dengan terminial PC maupun jaringan tanpa kabel (wereless) yang tersedia di seluruh gedung dan sekitarnya didalam kampus. Penyediaan fasilitas Wi-Fi atau jaringan tanpa kabel ini ditujukan bagi mereka yang memiliki laptop, PDA, handphone(ada fasilitas wereless), Ipad, dll. Layanan akses jaringan Universitas Sebelas Maret berpusat di PusKom (Pusat Komputer) dan Gedung-gedung yang ada di FKIP dipasok internetnya dari PusKom tersebut.

Berdasarkan yang peneliti lihat sekilas, bahwa mahasiswa pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Sebelas Maret kebanyakan telah menggunakan fasilitas Wi-Fi yang ada untuk mengerjakan tugas-tugas kuliah, mengembangkan jaringan, juga untuk membuat tulisan, dan untuk E-Learning walaupun di FKIP sendiri nampaknya belum dapat digunakan untuk pembelajaran e-Learning,

commit to user

mencukupi. Selain itu, free hotspot juga digunakan untuk mengakses hal-hal diluar pendidikan. Sebagai contoh yaitu dipenggunaan fasilitas internet tidak serta merta memberikan dampak positif, disamping penggunaannya yang mudah dan praktis, internet juga membawa dampak yang negatif bila penggunanya menyimpang. Apabila internet saat ini telah banyak digunakan oleh mahasiswa, sehingga apabila penggunaannya bersifat negatif maka akan terjadi penyimpangan pada sikap maupun perilaku mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa.

Hal inilah yang membuat peneliti tertarik untuk membahasnya, sehingga

mengangkat judul skripsi yaitu: ”Pemanfaatan Free Hotspot Area Dalam Pembelajaran Mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Sebelas M aret”

B. Rumusan Masalah

Dalam suatu penelitian, yang sangat segnifikan untuk dapat memulai penelitian adalah adanya masalah yang akan diteliti. Menurut Arikunto, agar dapat dilakukan penelitian dengan sebaik-baiknya maka peneliti harus merumuskan masalah dengan jelas, sehingga akan jelas darimana harus dimulai, kemana harus pergi dan dengan apa (Arikunto, 1996:19). Berdasarkan uraian tersebut dan berdasar latar belakang yang sudah diuraikan, maka perumusan masalah dalam

penelitian ini adalah:

1. Bagaimana pemanfaatan free hotspot dalam meningkatkan pembelajaran

mahasiswa pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Sebelas Maret?

2. Hambatan-hambatan apakah yang ditemui oleh mahasiswa pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Sebelas Maret dalam memanfaatkan Free Hotspot?

3. Upaya apakah yang dilakukan untuk mengatasi hambatan-hambatan pemanfaatan free hotspot dalam pembelajaran mahasiswa pendidikan ekonomi FKIP Universitas Sebelas Maret?

commit to user

Iskandar (2008:167) menyatakan bahwa ”Tujuan penelitian adalah tujuan untuk menjawab pertanyaan masalah yang diteliti secara spesifik, untuk mencapai

tujuan penelitian yang dilakukan”. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pemanfaatan free hotspot dalam pembelajaran mahasiswa ekonomi FKIP Universitas Sebelas Maret.

2. Untuk mengetahui hambatan-hambatan yang ditemui oleh mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Sebelas Maret dalam memanfaatkan Free Hotspot .

3. Untuk mengetahui upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan- hambatan pemanfaatan free hotspot dalam pembelajaran mahasiswa pendidikan ekonomi FKIP Universitas Sebelas Maret?

D. Manfaat Penelitian

Setelah dengan mengadakan penelitian ini, diharapkan membawa manfaat yaitu:

1. Manfaat Teoritis Penelitian ini dimaksudkan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan tentang teknogi khususnya yang berkenaan dengan pemanfaatan free Hotspot dalam pelayanan pendidikan sehingga hasilnya dapat memberikan manfaat bagi perkembangan ilmu pendidikan.

2. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi peneliti berupa fakta-fakta temuan di lapangan dalam meningkatkan daya, kritis, dan analisis penelitian sehingga peneliti memperoleh pengetahuan tambahan dari penelitian tersebut dan khususnya penelitian ini dapat menjadi referensi penunjang yang diharapkan dapat berguna bagi peneliti berikutnya.

commit to user

LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori dan Hasil Penelitian yang Relevan

1. Hakekat Belajar

a. Pengertian Belajar

Hampir semua ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang belajar. Seringkali pula perumusan dan tafsiran itu berbeda satu sama lain. Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman (learning is defined as the modification or streng thening of behavior through experiencing ).

Sesuai dengan pengertian diatas meka belajar merupakan proses suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari pada itu, yakni mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan, melainkan perubahan kelakuan.

Menurut Sardiman A.M (2001:20) , “Belajar adalah upaya perubahan tingkat atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan meniru dan lain sebagainya ”. Sementara itu menurut Ngalim Purwanto (2002:84):

Belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap suatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi itu, sehingga perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atas dasar kecenderungan respon pembawaan, kematangan, atau keadaan sesaat seseorang.

Dari pendapat-pendapat di atas dapat dikemukan hal-hal penting tentang belajar adalah perubahan yang terjadi karena adanya suatu pengetahuan, pengalaman, proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan, suatu proses perubahan tingkah laku seseorang, proses yang dilakukan berualang-ulang dan suatu proses membaca, mengamati, mendengar, meniru dan lain sebagainya.

commit to user

Pada hakekatnya belajar adalah menunjukkan ke perubahan dalam tingkah laku si subjek dalam situasi tertentu berkat pengalamannya yang berulang-ulang, dan perubahan tingkah laku tersebut tak dapat dijelaskan atas dasar kecenderungan-kecenderungan respon bawaan, kematangan atau keadaan temporer dari subjek (misalnya keletihan, dan sebagainya), (Hilgard dan Gordon dalam oemar, 2005:48). Dengan pengertian tersebut, maka belajar sesungguhnya memiliki ciri-ciri (karakteristik) tertentu, yaitu:

1) Belajar berbeda dengan kematangan Pertumbuhan adalah saingan utama sebagai pengubah tingkah laku. Bila serangkaian tingkah laku matang melalui secara wajar tanpa adanya pengaruh dari latihan, maka dikatakan bahwa perkembangan itu adalah barkat kematangan (maturation) dan bukan karena belajar. Bila prosedur latihan (training) tidak secara cepat dapat mengubah tingkah laku, maka prosedur tersebut bukan penyebab yang penting dan perubahan-perubahan tak dapat diklasifikasikan sebagai belajar. Memang banyak perubahan tingkah laku yang disebabkan oleh kematangan, tetapi juga tidak sedikit perubahan tingkah laku yang disebabkan interaksi antara kematangan dan belajar.

2) Belajar dibedakan dari perubahan fisik dan mental Perubahan tingkah laku juga dapat terjadi, disebabkan oleh terjadinya perubahan fisik dan mental karena melakukan suatu perbuatan berulangkali yang mengakibatkan badan menjadi letih/lelah. Sakit atau kurang gizi juga dapat menyebabkan tingkah laku berubah, atau karena mengalami kecelakaan tetapi hal ini tak dapat dinyatakan sebagai hasil perbuatan belajar. Gejala-gejala seperti kelelahan mental, konsentrasi menjadi kurang, melemahnya ingatan, terjadinya kejenuhan, semua dapat menyebabkan terjadinya perubahan tingkah laku, misalnya berhenti belajar, menjadi bingung, rasa kegagalan, dan sebagainya. Tetapi perubahan tingkah laku tersebut tidak dapat digolongkan sebagai belajar.

commit to user

mental bukan atau berbeda dengan belajar dalam arti sebenarnya.

3) Ciri belajar yang hasilnya relative menetap Hasil belajar dalam bentuk perubahan tingkah laku. Belajar berlangsung dalam bentuk latihan (practice) dan pengalaman (experience). Tingkah laku yang dihasilkan bersifat menetap dan sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan. Tingkah laku itu berupa perilaku (performance) yang nyata dan dapat diamati.

c. Unsur-Unsur Belajar

Ada empat unsur yang ada dalam belajar,yaitu:

1) Motivasi Motivasi adalah dorongan yang menyebabkan terjadinya suatu perbuatan atau tindakan tertentu. Perbuatan belajar terjadi karena adanya motivasi yang mendorong seseorang untuk melakukan perbuatan belajar. Dorongan itu dapat timbul dari dalam diri subjek yang belajar dan bersumber dari kebutuhan tertentu yang ingin mendapat pemuasan atau dorongan yang timbul karena rangsangan dari luar sehingga subjek melakukan perbuatan belajar.

2) Media Belajar Media belajar merupakan suatu unsur yang penting. Dengan media belajar, seseorang dapat mempelajari hal-hal yang diperlukan dalam upaya mencapai tujuan belajar. Oleh karena itu, penentuan media belajar mesti berdasarkan tujuan yang hendak dicapai, dalam hal ini adalah hasil –hasil yang diharapkan, misalnya berupa pengetahuan, ketrampilan dan pengalaman lainnya.

3) Alat bantu belajar Alat bantu belajar merupakan semua alat yang dapat digunakan untuk membantu seseorang melakukan perbuatan belajar, sehingga kegiatan belajar menjadi lebih efektif dan efisien. Dengan bantuan berbagai alat, maka dalam belajar akan lebih menarik, menjadi konkrit, mudah dipahami, hemat waktu dan tenaga hasil belajar lebih bermakna.

commit to user

Suasana belajar penting artinya bagi kegiatan belajar. Suasana yang menyenangkan dapat menumbuhkan minat yang tinggi untuk belajar, sedangkan suasana yang kacau, ramai tidak tenang, dan banyak gangguan, sudah tentu tidak menunjang kegiatan belajar yang efektif. Karena itu, dalam belajar tiap individu mempunyai cirri khas sendiri- sendiri dan nantinya dapat menciptakan suasana lingkungan belajar yang baik dan menyenangkan, menantang dan menggairahkan bagi diri mereka sendiri.

d. Tujuan Belajar

Tujuan belajar adalah sejumlah hasil belajar yang menunjukkan bahwa siswa telah melakukan perbuatan belajar, yang umumnya meliputi pengetahuan, ketrampilan dan sikap-sikap yang baru, yang diharapkan tercapai oleh pembelajar. Tujuan belajar adalah suatu deskripsi mengenai tingkah laku yang diharapkan tercapainya oleh pembelajar setelah berlangsungnya proses belajar. Tujuan belajar merupakan cara yang akurat untuk menentukan hasil pembelajaran. Tujuan pembelajaran (instructional goals ) dan tujuan belajar (learning objectives) berbeda, namun berhubungan erat antara satu dengan yang lainnya.

e. Sumber belajar

Menurut Rusman (2007:64) “sumber belajar merupakan salah satu komponen yang membantu dalam proses belajar mengajar. Sumber belajar tidak lain adalah daya yang dapat dimanfaatkan guna kepentingan proses belajar mengajar, baik secara langsung maupun tidak langsung ”. Berbeda dengan pendapat diatas, menurut Yusufhadi Miarso (2005) mengutarakan

bahwa konsep dasar sumber belajar yaitu, “…sumber belajar dalam pembelajaran termasuk orang (penulis buku, prosedur media, dan lain-lain),

pesan (yang tertulis dalam buku-buku atau tersaji lewat media), media (buku, program control, radio, dan lain-lain), cara-cara tertentu dalam mengolah/menyajikan pesan, serta lingkungan dimana proses pendidikan itu berlangsung”.

commit to user

suatu proses mengajar baik secara langsung maupun tidak langsung dimana semua yang terkait didalamnya seperti orang, buku, pesan, lingkungan, dan lain-lain dapat disebut sebagai sumber belajar.

2. Pembelajaran

a. Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsure- unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang saling mempengarui mencapai tujuan pembelajaran. Manusia terlibat dalam sistem pengajaran terdiri dari siswa, guru/dosen, dan tenaga lainnya, misalnya tenaga laboratorium. Material meliputi buku-buku, papan tulis, slide, audio, dll. Fasilitas dan perlengkapan, terdiri dari ruang kelas, perlengkapan audio visual, juga kompter. Prosedur meliputi jadwal dan metode penyampaian informasi, praktik, belajar dan ujian serta lainnya. Pembelajaran tidak terbatas dalam ruang saja. Sistem pembelajaran dapat dilaksanakan dengan cara membaca buku, belajar di internet, dll.

b. Ciri-ciri pembelajaran

Ada tiga ciri khas yang terkandung dalam sistem pembelajaran, yaitu:

1) Rencana, ialah penataan ketenagaan, material, dan prosedur, yang merupakan unsur-unsur sistem pembelajaran, dalam suatu rencana khusus.

2) Kesalingketergantungan (interdependence), antara unsur-unsur sistem pembelajaran yang serasi dalam suatu keseluruhan. Tiap unsur bersifat esensial, dan masing-masing memberikan sumbangannya kepada system pembelajaran.

3) Tujuan, sistem pembelajaran mempunyai tujuan tertentu yang hendak dicapai. Ciri ini menjadi dasar perbedaan antara sistem yang dibuat oleh manusia dan yang alami (natural). Tujuan sistem menuntun proses merancang sistem. Tujuan utama sistem pembelajaran agar pembelajar dapat belajar. Tugas seorang perancang sistem ialah mengorganisasi tenaga, material, dan prosedur agar pembelajar belajar secara efektif dan efisien. Dengan proses mendesain sistem pembelajaran si perancang

commit to user

mencapai tujuan sistem pembelajaran tersebut.

c. Tujuan Pembelajaran

Tujuan (goals) adalah rumusan yang luas mengenai hasil-hasil pendidikan yang diinginkan. Didalamnya terkandung tujuan yang menjadi target pembelajaran dan menyediakan pilar untuk menyediakan pengalaman-pengalaman belajar. Untuk merumuskan tujuan pembelajaran kita harus mengambil suatu rumusan tujuan dan tingkah laku pembelajar yang spesifik dan mengacu ke tujuan tersebut. Suatu tujuan pembelajaran seharusnya memenuhi criteria sebagai berikut:

1) Tujuan itu menyediakan situasi atau kondisi untuk belajar.

2) Tujuan mendefinisikan tingkah laku pembelajar dalam bentuk

dapat diukur dan diamati.

3) Tujuan menyatakan tingkat minimal perilaku yang dikehendaki.

d. Media Pembelajaran

Menurut Reiser dan Gagne (dalam Criticos, 1996, Gagne, et al.,1988) yang secara implicit menyatakan bahwa media adalah segala alat fisik yang digunakan untuk mencapai isi materi pengajaran dalam pengertian ini buku/modul, tape recorder, video recorder, kamera video, televisi, radio, film, slide , foto, gambar, dan komputer adalah merupakan media pembelajaran. Sedangkan menurut Association-NEA (dalam Sadiman, dkk, 2001), media adalah bentuk-bentuk komunikasi baik yang tercetak maupun audio visual beserta peralatannya.

Jadi dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang menyangkut software dan hardware yang dapat digunakan untuk menyampaikan isi meteri dari sumber-sumber yang ada guna mengefektifkan proses pembelajaran.

commit to user

a. Pengertian internet

Internet sendiri Menurut Williams (dalam munir 2008:195) ada beberapa pengertian internet. Internet dapat dirumuskan sebagai “a large

collection of computer in network that are tied together so that many user can share their vast resource ”. Sedangkan Menurut Brace (dalam Prawiradilaga dan Siregar 2004:307) “interconnected network atau yang lebih popular dengan sebutan internet adalah sebuah sistem komunikasi global yang menghubungkan jutaan komputer dan jaringan komputer diseluruh dunia”.

Pemaparan para ahli diatas, maka dapat ditarik kesimpulan yaitu internet merupakan suatu alat komunikasi global yang terhubung dengan jutaan bahkan sekarang milyaran komputer dan jaringan-jaringan komputer seluruh dunia. Dari gabungan komputer dan jaringan-jaringan komputer tersebut maka seseorang dapat memindah ataupun menaruh data yang dimilikinya ke dalamnya (internet) dan seseorang lain di wilayah lain dapat mengetahui data tersebut bahkan dapat memiliki data tersebut sesuai ijin dari yang mempunyai data tadi.

b. Macam-macam tipe koneksi ke internet

Ada berbagaimana macam tipe koneksi ke internet, baik yang mengunakan kabel (wire) maupun yang tanpa kabel (wireless). Hal itu didukung dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini memungkinkan kita dapat menghubungkan komputer kita dengan internet melalui berbagai cara, adapun tipe-tipe koneksi sebagai berikut:

1) Tipe koneksi ke internet dengan kabel

a) Dial-Up (Kecepatan Akses Internet-Dial Up melalui Jalur PSTN) Jaringan telepon yang sudah merambah dengan luas. Jika sudah dan kita memiliki komputer maka kita dapat terkoneksi dengan internet. Cara menghubungkan komputer kita ke internet menggunakan kabel telepon biasa atau lebih sering disebut dengan dial up. Dial-up melalui jalur PSTN (Public Switched Telephone

commit to user

Provider) melalui jaringan telephone reguler (PSTN) contohnya adalah “Telkomnet Instan” dari ISP Telkom. Dial-up Connection ini

pada umumnya digunakan oleh pribadi-pribadi yang menginginkan untuk mengakses Internet dari rumah. Komputer yang digunakan untuk dial-up pada umunya adalah sebuah komputer tunggal (bukan jaringan komputer). Kecepatan akses internet menggunakan dial up dapat mencapai maksimal dengan kecepatan 56 kilo byte persecond (kbps).

b) ADSL (Kecepatan Akses Internet-ADSL) ADSL (Asymetric Digital Subscriber Line) adalah suatu teknologi modem yang bekerja pada frekuensi antara 34 kHz sampai 1104 kHz. Inilah penyebab utama perbedaan kecepatan transfer data antara modem ADSL dengan modem konvensional (yang bekerja pada frekuensi di bawah 4 kHz). Keuntungan ADSL adalah memberikan kemampuan akses internet berkecepatan tinggi dan suara/fax secara simultan (di sisi pelanggan dengan menggunakan splitter untuk memisahkan saluran telepon dan saluran modem). Untuk line rate 384 kbps, bandwidth maksimum yang didapatkan mendekati 337 kbps, Untuk line rate 384 kbps, throughput rata-rata (kecepatan download) yang bisa didapatkan sekitar 40 Kb/s, Untuk line rate 512 kbps, bandwidth maksimum yang didapatkan mendekati 450 kbps. Untuk line rate 512 kbps, throughput rata-rata (kecepatan download) yang bisa didapatkan sekitar 52 Kb/s.

c) LAN (Kecepatan Akses Internet-LAN) Salah satu cara untuk terhubung ke internet adalah dengan menghubungkan komputer Anda ke jaringan komputer yang terhubung ke internet. Cara ini banyak digunakan di perusahan, kampus-kampus, dan warnet-warnet. Sebuah komputer yang dijadikan server (komputer layanan) di hubungkan ke internet.

commit to user

tersebut. Biasanya komputer yang berfungsi sebagai server dihubungkan dengan sebuah Internet Service Provider (ISP) melalui kabel telepon atau melalui antena. Sedangkan untuk menghubungkan komputer ke komputer server dilakukan dengan menggunakan kartu LAN (LAN Card) dan kabel koaksial (UTP). Local Area Network biasa disingkat LAN adalah jaringan komputer yang jaringannya hanya mencakup wilayah kecil. Saat ini, kebanyakan LAN berbasis pada teknologi IEEE 802.3 Ethernet menggunakan perangkat switch, yang mempunyai kecepatan transfer data 10, 100, atau 1000 Mbit/s. Selain teknologi Ethernet, saat ini teknologi 802.11b (atau biasa disebut Wi-fi) juga sering digunakan untuk membentuk LAN.

d) TV Kabel (Kecepatan Akses Internet) Jaringan TV kabel ini dapat dipakai untuk koneksi ke internet dengan kecepatan maksimum 27Mbps downstream (kecepatan download ke pengguna) dan 2,5Mbps upstream (kecepatan upload dari pengguna). Agar dapat menggunakan modem kabel, komputer harus dilengkapi dengan kartu ethernet (ethernet card). Di dalam jaringan rumah, kabel dari “TV kabel” menggunakan kabel koaksial dan dipasang sebuah “pemisah saluran” (splitter) kabel. Setelah kabel dari jaringan (cable network) melewati splitter, kabel tersalur dalam dua saluran, satu ke TV dan satu lagi ke modem kabel. Dari modem kabel baru menuju kartu ethernet dan kemudian ke komputer.

2) Tipe koneks ke internet dengan Tanpa kabel (wireless)

a) GPRS (Kecepatan Akses Internet-GPRS) GPRS adalah kepanjangan dari General Packet Radio Service yaitu komunikasi data dan suara yang dilakukan dengan menggunakan gelombang radio. GPRS memiliki kemampuan untuk mengkomunikasikan data dan suara pada saat alat komunikasi

commit to user

data (dalam bentuk paket data) yang berkaitan dengan e-mail, data gambar (MMS), dan penelusuran (browsing) Internet. Layanan GPRS dipasang pada jenis ponsel tipe GSM dan IS-136, walaupun jaringaan GPRS saat ini terpisah dari GSM. Dalam teorinya GPRS menjanjikan kecepatan mulai dari 56 kbps sampai 115 kbps, sehingga memungkinkan akses internet, pengiriman data multimedia ke komputer, notebook dan handheld komputer

b) 3G (Kecepatan Akses Internet-3G) Jaringan 3G tidak merupakan upgrade dari 2G; operator 2G yang berafiliasi dengan 3GPP perlu untuk mengganti banyak komponen untuk bisa memberikan layanan 3G. Sedangkan operator 2G yang berafiliasi dengan teknologi 3GPP2 lebih mudah dalam upgrade ke 3G karena berbagai network element nya sudah didesain untuk ke arah layanan nirkabel pita lebar (broadband wireless). Jaringan Telepon Telekomunikasi selular telah meningkat menuju penggunaan layanan 3G dari 1999 hingga 2010. Jepang adalah negara pertama yang memperkenalkan 3G secara nasional dan transisi menuju 3G di Jepang sudah dicapai pada tahun 2006. Setelah itu Korea menjadi pengadopsi jaringan 3G pertama dan transisi telah dicapai pada awal tahun 2004, memimpin dunia dalam bidang telekomunikasi.

c) Wifi (Kecepatan Akses Internet-WiFi) Wi-Fi (Wireless Fidelity) adalah koneksi tanpa kabel seperti handphone dengan mempergunakan teknologi radio sehingga pemakainya dapat mentransfer data dengan cepat dan aman. Wi-Fi tidak hanya dapat digunakan untuk mengakses internet, Wi-Fi juga dapat digunakan untuk membuat jaringan tanpa kabel di perusahaan. Karena itu banyak orang mengasosiasikan Wi-Fi dengan

“Kebebasan” karena teknologi Wi-Fi memberikan kebebasan kepada pemakainya untuk mengakses internet atau mentransfer data dari

commit to user

“Wi-Fi Hot Spot”. Juga salah satu kelebihan dari Wi-Fi adalah kepraktisan, tidak perlu repot memasang kabel network. Untuk

masalah kecepatan tergantung sinyal yang diperoleh.

c. Penggunaan internet

Dewasa ini, penggunaan internet telah merasuk pada hampir semua aspek kehidupan, baik sosial, ekonomi, pendidikan, hiburan bahkan keagamaan. Kita dapat mengetahui berita-berita teraktual hanya dengan mengeklik situs-situs berita di web. Demikian pula dengan kurs mata uang atau perkembangan dilantai bursa, internet dapat lebih cepat dari pada media massa. Didalam dunia akademis merupakan salah satu pihak yang paling diuntungkan dengan kemunculan internet. Aneka referensi, jurnal, maupun hasil penelitian yang dipublikasikan melalui internet tersedia dalam jumlah yang berlimpah.

Para mahasiswa tidak lagi perlu mengaduk-aduk buku di perpustakaan untuk sekedar mencari bahan kuliah, cukup dengan memanfaatkan search engine, materimateri yang relevan dapat segera

ditemukan. Jika dilihat dari pengertiannya, Free Hotspot adalah suatu kebebasan kepada pemakainya untuk mengakses internet ataupun mentransfer data dari tempat mana saja. Eksistensi free hotspot tentulah memiliki kelemahan dan keunggulan dalam setiap aplikasi penggunaannya. Disatu sisi berbagai kemudahan tersaji ketka menggunakan fasilitas tersebut, disisi yang lain fasilitas tersebut juga digunakan untuk mengakses hal –hal diluar jalur pendidikan. Misalnya pelanggaran hak cipta, pencurian identitas, cyber crime (hacker, cracker, carder) dan pernyataan kebencian (hate speech), adalah biasa dan sulit dijaga dan gambar –gambar, cerita– cer ita yang “berbau” pornografi, yang dapat merusak mental psikis mahasiswa sehingga kurang bahkan tidak dapat fokus pada kuliah yang dijalaninya.

commit to user

a. Pengertian Free Hotspot

Konsep hotspot pertama kali dikemukakan pada tahun 1993 oleh Bret Stewart sewaktu konferensi networld dan interop, di san fransisco. Dengan pemanfaatan teknologi ini, setiap orang dapat mengakses jaringan internet melalui komputer/laptop/HP/PDA yang mereka miliki dilokasi-lokasi hotspot, akan tetapi tentunya perangkat komputer/laptop/HP/PDA tersebut harus memiliki teknologi wifi.

Hotspot adalah tempat-tempat tertentu yang memiliki layanan internet dengan menggunakan teknologi wereless LAN, seperti pada tempat umum, perguruan tinggi, mall, plaza, perpustakaan, restoran, ataupun bandara dan layanan internet ini ada yang berbayar dan ada yang gratis. (Mazdodot, Hotspot-wifi, 2010).

Free dapat diartikan bebas atau gratis dan hotspot adalah definisi untuk daerah yang dilayani oleh satu access point wireless LAN standart 802.11a/b/g, dimana pengguna (user) dapat masuk ke dalam access point secara bebas dan mobile menggunakan perangkat sejenis notebook, laptop , PDA atau lainnya. (Deris Stiawan, wireless fundamental, installation & implementations , 2008). Pada pemaparan diatas dapat diketahui bahwa free hotspot adalah

suatu tempat atau area dimana didalamnya terdapat sebuah sinyal yang dipancarkan dari sebuah access point, sedangkan untuk masuk kedalamnya kita harus mempunyai perangkat-perangkatnya seperti laptop, notebook, dll. Kerena dalam perangkat-perangkat tersebut sudah dilengkapi sebuah alat yang dapat menerima dan masuk kedalam access point tersebut atau bisa disebut dengan wifi.

Hotspot juga dapat digunakan sebagai pengembang daya atau kemampuan berfikir kritis, Nolan dan Martin (1994) menyatakan bahwa “pembelajaran dalam suasana baru seperti menggunakan internet disekolah telah membawa banyak perubahan kepada pelajar” dan menurut Hardjito (2005), peranan akses hotspot ke internet sendiri bagi pelajar guna pengembangan daya atau kemampuan berfikir kritis yaitu:

commit to user

Sebelum adanya internet, masalah utama yang dihadapi oleh dunia pendidikan khususnya pelajar (diseluruh dunia) adalah akses kesumber informasi. Perpustakaan konvensional merupakan sumber informasi, akan tetapi tidak murah. Buku- buku dan jurnal harus dibeli dengan harga mahal, sehingga akibatnya banyak tempat diberbagai lokasi didunia yang tidak memiliki perpustakaan lengkap. Adanya internet memungkinkan mengakses kepada sumber informasi yang mulai tersedia banyak. Di Indonesia, masalah kelangkaan sumber informasi konfensional (perpustakaan) lebih berat dibanding tempat lain. Adanya internet merupakan salah satu solusi pamungkas untuk mengatasi masalah ini dan juga bisa membantu pelajar untuk mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya untuk keperluan pengembangan bagi diri mereka sendiri.

2) Hotspot sebagai akses ke pakar

Internet boleh dikatakan telah menghilangkan atas nama ruang dan waktu, sehingga memungkinkan seorang pelajar di satu tempat dapat berkomunikasi dengan seorang pakar atau ahli yang mungkin bisa membantu dalam pengembangan daya atau kemampuan berfikir kritisnya.

3) Hotspot sebagai media kerjasama

Kolaborasi atau kerjasama antara pihak-pihak yang terlibat dalam bidang pendidikan dapat terjalin dengan mudah dan lebih efisien. Seperti yang dapat dilakukan oleh pelajar disuatu tempat dengan pelajar di tempat lainnya dengan cara berdiskusi atau saling bertanya dan bertukar informasi mengenai suatu hal, dengan begitu mereka akan sama-sama mengalami perkembangan dalam kemampuan dan wawasan yang dapat membantu proses berfikir kritis mereka.

Dari teori diatas dapat diketahui bahwa berfikir kritis adalah suatu proses mental untuk menganalisis atau mengevaluasi informasi. Informasi tersebut dapat diperoleh dari hasil pengamatan, pengalaman, akal sahat atau komunikasi.

b. Akses Hotspot

Ada beberapa akses hotspot yang biasa digunakan, yaitu: 1)

Hotspot gratis sebagai tambahan pelanggan umum biasanya dioperasikan di hotel, di lobby hotel, di ruang konferensi (conference

room ), kedai kopi (coffe shop), atau di kafe. Kadang hotspot jenis ini

commit to user

konferensi / seminar komputer.

2) Hotspot yang dibayar langsung ke pemilik gedung, biasanya di ruangan hotel, restoran, atau kedai kopi (coffe shop). Tidak semua hotel mampu memberikan servis wi-fi gratis. Mereka mengambil kebijakan untuk memberikan servis berbayar kepada pengguna hotspot untuk menalangi biaya leased line atau tak terbatas (unlimited) ADSL ke internet.

3) Hotspot berbayar ke operator wi-fi hotspot, misalnya Boingo, iPASS. Operator wi-fi hotspot ini merupakan jaringan internasional yang global dengan banyak sekali pengguna yang berpindah tempat (mobile) secara internasional. Jenis hotspot ini biasanya akan lebih menarik bagi mereka yang memiliki banyak pengguna yang datang dari manca negara.

Tentunya sebuah hotspot dapat merupakan gabungan dari beberapa tipe hotspot menjadi satu kesatuan, tidak harus menyediakan hanya satu tipe saja. Jadi bisa saja, hotspot berbayar ke pemilik gedung dan berbayar ke operator wi-fi hotspot dioperasikan pada sebuah hotspot.

c. Ancaman Hostspot

Hotspot Saat ini semakin banyak tersedia diberbagai tempat umum, tetapi setiap kali melakukan sambungan pada suatu hotspot sebenarnya membahayakan PC atau laptop itu sendiri. Hotspot adalah jaringan tebuka yang tidak terenkripsi, sehingga ketika terhubung dengan pengguna hotspot lain, mereka dapat menyusup dan menimbulkan kerusakan pada komputer. Hacker menggunakan hotspot untuk mengintai atau memata-matai sinyal wireless atau menjebak agar terperangkap dalam hotspot evil twin. Hotspot evil twin ini merupakan gangguan di mana hacker menyusup dalam sinyal wireless untuk berpikir bahwa ada pengguna yang berada di area hotspot. Ketika pengguna mulai berselancar melalui evil twin, maka hacker akan memata-matai aktivitas internet pengguna hotspot. Kondisi ini memungkinkan sekali bagi pada hacker untuk mengakses kartu kredit pengguna hotspot, jika melakukan transaksi secara online.

d. Teknologi Jaringan Wi-Fi

commit to user

tanpa kabel, hanya dengan komponen sesuai dan dapat terkoneksi ke jaringan. Teknologi Wi-Fi memiliki standar, yang ditetapkan oleh sebuah institusi internasional yang bernama institute of electrical and electronic engineers (IEEE), yang secara umum dapat dibedakan sebagai berikut:

1) Standar IEEE 802.11a yaitu Wi-Fi dengan frekuensi 5 Ghz yang memiliki kecepatan 54 Mbps dan jangkauan 300 m.