SISTEM INFORMASI KARIR ALUMNI DAN TRACER STUDY STUDI KASUS PADA PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

  

SISTEM INFORMASI KARIR ALUMNI DAN TRACER STUDY STUDI

KASUS PADA PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

1 2 3 1,2,3

Galih Wasis Wicaksono* , Andy Hartanto , Yufis Azhar

  Teknik Informatika, Universitas Muhammadiyah Malang Kontak Person :

  Galih Wasis, Andy Hartanto, Yufis Azhar 1 2 3 e-mail: galih.w.w@umm.ac.id* , andy.hartanto@webmail.umm.ac.id , yufis@umm.ac.id

  

Abstrak

Program Studi Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) telah membentuk

ikatan alumni dengan nama “ALUMINIUM”. Sampai saat ini, Alumni Teknik Informatika UMM masih

berinteraksi, dan saling berkomunikasi melalui wadah group di media sosial Facebook. Selain itu,

pelaksanaan telusur alumni/ tracer study di Program Studi Teknik Informatika Universitas

Muhammadiyah Malang masih belum terstruktur dan sistematis, tools yang digunakan adalah produk

Google Form sehingga rekaman hasil tracer studi masih bersifat parsial dan belum terintegrasi setiap

tahun. Padahal jika didasarkan pada berbagai kebutuhan seperti akreditasi program studi, evaluasi

kurikulum, dan aktivitas evaluasi lainnya, peran alumni melalui kegiatan tracer study memberikan

sumbangsih yang sangat besar dan sentral. Dalam rangka mengoptimalkan peran dan fungsi alumni,

maka dikembangkan sistem informasi karir alumni dan tracer studi ALUMINIUM sebagai sarana berbagi

informasi terkait lowongan pekerjaan, pelatihan, sertifikasi profesi, peluang pemodalan usaha dan

informasi lain-lain yang bermanfaat bagi almuni. Di sisi lain juga dikembangkan fitur tracer study yang

dinamis sesuai dengan kebutuhan program studi. Hasil pengembangan sistem ALUMINIUM selanjutnya

di uji pada lingkungan terbatas melalui uji validasi pakar dan uji fungsionalitas fitur dengan model

blackbox menggunakan automated website testing melalui web www.testomato.com.

  Kata kunci: Tracer Study, Formula Haversine, Web Responsif

1. Pendahuluan

  Tracer study adalah suatu mekanisme yang dilakukan oleh berbagai pihak untuk melacak Alumni dalam rangka mengukur relevansi tujuan, dan proses pendidikan dengan kondisi Alumni saat ini[2].

Tracer study memiliki manfaat yang sangat penting khususnya bagi lembaga penyedia layanan

  pendidikan seperti pada jurusan di perguruan tinggi. Yaitu, dapat dijadikan sebagai syarat untuk kelengkapan akreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi[3]. Di samping itu, tracer study dapat digunakan sebagai alat ukur sejauh mana pencapaian dari visi dan misi lembaga yang bersangkutan. Sehingga harapan ke depan dengan adanya tracer study yang terkelola dengan baik, lembaga dapat terus mengukur dan mengevaluasi kelebihan ataupun kekurangan yang ada

  Saat ini, penerapan tracer study di Program Studi / Jurusan Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Malang sudah dimulai sejak 2011. Di awali dengan terbentuknya komunitas atau kelompok alumni Teknik Informatika UMM yang dikenal dengan sebutan “ PLATINUM”. Kemudiaan seiring berjalannya waktu, Ikatan alumni tersebut saat ini bernama “ ALUMINIUM”. Saat ini, Alumni Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah berkumpul, berinteraksi, dan saling berkomunikasi melalui wadah Facebook’s Group dengan nama group ”PLATINUM”. Dalam perjalanan waktu sudah dimulai untuk proses sosialisaisi pendataan Alumni yang berhubungan dengan tracer study. Kemudian, sudah diterapkan untuk pendataan / pengisian berupa form yang berkaitan dengan tracer study. Namun, untuk keperluan dan tujuan ke depan agar tracer study dapat lebih optimal dalam pemanfaatannya, diperlukan pengelolaan yang lebih baik lagi. Salah satu solusi optimal, dan relevan adalah dengan merancang bangun sistem yang mengakomodir kebutuhan tracer study. Sehingga hasil dari penggunaan tracer study yang lebih optimal, akan lebih berdampak positif untuk semua pihak

  Selain dengan melakukan optimalisasi penggunaan tracer study oleh Program Studi Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Malang. Terdapat salah satu latar belakang penting yang menjadi dasar Peneliti melakukan penelitian ini. Yaitu, setelah tracer study dapat berjalan dengan

  V - 1 optimal , otomatis data Alumni sudah mulai dapat lebih digali, dan dimanfaatkan. Salah satu data Alumni yang penting adalah lokasi di mana Alumni berada atau bekerja. Data lokasi tersebut, dapat dimanfaatkan oleh para Alumni membangun komunikasi, bersinergi, dan bekerja sama. Oleh karenanya, perlu adanya fungsi dalam Sistem yang mampu mengakomodir kebutuhan ini. Fitur dalam sistem yang relevan untuk memenuhi kebuthan tersebut adalah dengan membuat fitur pencarian lokasi Alumni terdekat. Fitur tersebut Peneliti implementasi dengan menggunakan Haversine Formula. Manfaat yang akan diperoleh adalah, dengan fitur ini para Alumni dapat mengetahuil data diri / kontak dari Alumni lain yang berada di satu kota sama. Dengan begitu, mereka dapat saling berkomunikasi, bekerja sama secara efektif, dan hasil yang optimal.

  Sebagai bahan / referensi untuk melaksanakan penelitian ini, beberapa penelitian tentang tracer

study akan peneliti jelaskan secara garis besar. Pertama pada penelitian yang dilakukan oleh A.N.

Rahmi, dkk[4] membuat sistem pengembangan tracer study dengan menambahkan fitur form penilaian untuk perusahaan, serta pencetakkan hasil pengisian tracer study alumni. Kedua pada penelitian yang dilakukan oleh G. Karyono, dan H. Nandang[5], membuat sistem tracer study dengan fitur dapat mengisi

  

tracer study online, melihat beberapa informasi (umum, dan pengumuman), serta admin dapat

  mengelola beberapa hal (BPC, lowongan pekerjaan, dan pengumuman) dan melihat laporan hasil pengisian tracer study. Penelitian G. Karyono, dan H. Nandang ini dijadikan dasar pengembangan oleh penelitian dari A.N. Rahmi sebelumnya. Kemudian penelitian ketiga dari A. Melianus S.[6] membuat sistem untuk komunitas alumni, dan tracer study yang memiliki fitur (dari sisi alumni) mengelola beberapa hal (informasi umum, riwayat pekerjaan, prestasi kerja, menulis artikel, komentar, dan pencarian alumni). Sedangkan dari sisi SCC dapat memasukkan informasi lowongan pekerjaan, mengelola agenda, akses hasil tracer study, serta monitor prestasi kerja alumni

2. Metode Penelitian

  Pada Sistem Aluminium ini, Peneliti menggunakan Model Daur Hidup Pengembangan Perangkat Lunak Waterfall. Model Daur Hidup pengembangan Perangkat Lunak Waterfall adalah proses dari pengembangan / pembuatan suatu perangkat lunak yang berurutan dari satu proses ke proses selanjutnya[7]. Dalam model ini, terdapat beberapa tahapan / fase yang akan dilakukan. Yaitu, tahap analisis, desain, implementasi, pengujian, dan pemeliharaan. Pertama pada tahap analisis Peneliti membuat perancangan kebutuhan Sistem Aluminium. Kebutuhan sistem tersebut terdiri dari kebutuhan fungsional, dan non fungsional. Kebutuhan fungsional, berisi fungsi – fungsi yang harus ada, dan akan dibuat di dalam Sistem Aluminium. Salah satu contoh fungsi yang harus dibuat adalah Alumni dapat mengisi Form Tracer Study. Kemudian untuk kebutuhan non fungsional adalah kebutuhan pendukung untuk membuat Sistem Aluminium. Contohnya adalah menggunakan Framework Codeigniter dalam pembuatan sistem

  Pada tahap kedua yaitu desain, merupakan tahap pengembangan dari tahap pertama. Peneliti mencoba membuat / menggambarkan Use Case Diagram. Use Case Diagram merupakan diagram yang menggambarkan fungsi / fitur apa saja yang ada di dalam sistem. Kemudian setelah itu, Peneliti membuat Activity Diagram. Activity Diagram adalah diagram yang akan menggambarkan proses – proses yang terjadi di dalam sistem. Berdasarkan Use Case Diagram yang telah dibuat sebelumnya, Diagram Activity akan menggambarkan secara teknis proses – proses yang akan terjadi. Sehingga semua proses yang diperlukan / terjadi akan diketahui, dan dapat digunakan untuk dasar tahap selanjutnya yaitu pembuatan sistem.

  Pada tahap ketiga yaitu tahap implementasi, Peneliti mencoba mengimplementasikan hasil desain dari tahap keempat, ke dalam bahasa pemrograman. Peneliti menggunakan Bahasa Pemrograman PHP berbasis / Framework Codeigniter dalam pembuatan sistem ini. Sesuai dengan hasil proses analisis, dan desain pada tahap sebelumnya, Peneliti akan memulai menuliskan / membuat tiap – tiap proses / fitur yang ada. Tahap ini merupakan inti dari Daur Hidup Pembuatan Perangkat Lunak, dimana apa yang sudah ditentukan sebelumnya, harus dapat dibuat / diimplementasikan dengan baik.

  Pada tahap keempat yaitu, tahap pengujian, Peneliti menggunakan Metode Pengujian Perangkat Lunak Blackbox. Metode Pengujian ini menitik beratkan pada sisi fungsionalitas dari Sistem. Apakah fungsi – fungsi yang telah dibuat dapat berjalan dengan baik, dan sesuai harapan. Di samping itu, Peneliti juga menguji bagaimana implementasi dari Responsive Web dapat diimplementasikan dengan baik, diberbagai perangkat berbeda. Dan juga, Peneliti menguji bagaimana hasil dari proses perhitungan dari Haversine Formula dapat dinilai valid / layak digunakan dalam sistem. Tahap ini sangat

  V - 2 SENTRA 2017 penting dilakukan untuk mengetahui apakah semua kebutuhan fungsi / fitur yang telah ditentukan dapat digunakan dengan baik.

  Tahap terakhir, pemeliharaan yaitu Peneliti akan memantau, dan memperbaiki apabila terdapat

  

bug di dalam sistem. Kemudian Peneliti akan terus memperbaiki, mengembangkan, dan meningkatkan

fitur yang ada di dalam sistem agar lebih bermanfaat, dan relevan untuk kebutuhan pengguna (Alumni).

  Tujuan tahap ini adalah, agar sistem dapat terus berjalan dengan baik, seiring dengan perkembangan dunia teknologi, dan informasi

3. Hasil Penelitian dan Pembahasan

3.1 Dashboard Aluminium Alumni dan Admin

  

Gambar 1 Halaman Dashboard Aluminium (Alumni)

Gambar 1 adalah Halaman Dashboard Alumni Aluminium. Berisi 5 menu utama yaitu Dashboard,

Tracer Study, Pencarian Alumni, Informasi Karir, dan Stakeholderse. Menu Tracer Study adalah menu

  untuk melakukan pengisian / edit Form Tracer Study yang sudah disediakan, dengan beberapa pertanyaan. Pertanyaan yang ada di dalamnya, merupakan bagian yang telah dijadikan acuan sebagai stardar umum pembuatan Form Tracer Study oleh Dirjen Pendidikan Tinggi Kementrian Pendidikan Nasional. Menu Pencarian Alumni berfungsi untuk mencari lokasi Alumni terdekat, dengan mengimplementasikan Haversine Formula. Menu Informasi Karir berfungsi untuk menampilkan / menambahkan / memperbaharui data informasi karir dari para Alumni. Menu Stakeholders berfungsi untuk membagikan Form Tracer Study khusus untuk rekan kerja / instansi Alumni bertugas. Form tersebut berfungsi untuk menilai bagaimana kemampuan Alumni di tempat bertugas / bekerja. Terdapat informasi diagram “Jumlah Alumni TIF UMM” dengan data Alumni dari Kemahasiswaan sebelumnya sebagai dasar dalam menampilkan data jumlah Alumni yang ada

  

Gambar 2 Halaman Dashboard Aluminium (Admin) V - 3 Pada Gambar 2 di atas, adalah Halaman Dashboard Aluminium untuk Admin. Halaman tersebut memiliki 7 menu. 7 menu tersebut adalah, Dashboard untuk mengetahui jumlah Alumni Teknik Informatika UMM. Kelola Data Alumni, untuk mengelola data-data Alumni. Kelola Agenda untuk mengelelo informasi tentang agenda yang diadakan Aluminium. Kelola Karir, untuk mengelola informasi karir bagi para Alumni. Kelola Tracer Study, untuk membuat laporan hasil tracer study yang telah diisi para Alumni. Kelola Stakeholders, untuk membuat laporan hasil pengisian tracer study stakeholders. Dan Laporan, untuk menampilkan informasi-informasi tentang tracer study dari data yang telah dimasukkan para Alumni

3.2. Tracer Study Aluminium

  

Gambar 3 Halaman Tracer Study Aluminium (Alumni)

Gambar 3 merupakan Halaman Tracer Study Alumni Aluminium. Halaman / menu ini berfungsi

  untuk membantu pengisian Form Tracer Study Alumni yang sudah disediakan. Di dalam form tersebut terdapat beberapa pertanyaan penting yang dapat digunakan / diolah sebagai bahan pertimbangan, dan evaluasi Program Studi. Salah satu pertanyaan yang penting untuk di kaji lebih mendalam adalah “berapa bulan waktu yang diperlukan Alumni untuk memperoleh pekerjaan pertama setelah lulus / wisuda?”. Alumni dapat mengisi form tersebut dalam jangka waktu 1 kali, atau dapat diisi sebagian, dan melanjutkan kembali di kesempatan / waktu lain. Alumni dapat memperbaharui data yang telah diisikan sebelumnya, ke dalam form tersebut.

  

Gambar 4 Halaman Tracer Study Aluminium (Stakeholders)

V - 4 SENTRA 2017

  Gambar 4 merupakan isi dari Form Tracer Study Stakeholders. Form ini merupakan salah satu

  cara dalam mengetahui gambaran secara umum kemampuan Alumni selama berkerja / bertugas di masing-masing instansi / perusahaan. Form tersebut diisikan oleh rekan kerja dari Alumni yang bersangkutan. Informasi yang telah diisikan di dalam Form tersebut sangat penting untuk bahan evaluasi dari program studi

  

Gambar 5 Laporan Hasil Pengisian Tracer Study Aluminium (Alumni)

Gambar 6 Laporan Hasil Pengisian Tracer Study Aluminium (Stakeholders)

Gambar 5 merupakan Laporan Hasil Pengisian Tracer Study Alumni. Laporan tersebut

  merupakan hasil dari pengisian Form Tracer Study Alumni. Sedangkan, Gambar 6 merupakan Laporan Hasil Pengisian Tracer Study dari Stakeholders. Laporan tersebut merupakan hasil dari pengisian Form

Tracer Study Stakeholders. Laporan – laporan tersebut hanya dapat dibuat oleh Admin Aluminium.

  Tujuan dari pembuatan Laporan tersebut adalah sebagai bahan evaluasi dari program studi dalam mengetahui gambaran Alumni secara umum di dunia profesi / kerja. Hasil konversi / format file dalam pembuatan laporan tersebut adalah berbentuk . pdf.

  V - 5

3.3. Pencarian Alumni terdekat dengan Haversine Formula

  

Gambar 7 Peta Persebaran Lokasi Bekerja Alumni Aluminium

Gambar 8 Peta Hasil Perhitungan Pencarian Alumni Terdekat dengan Haversine Formula

  Sesuai dengan referensi yang peneliti gunakan sebagai citasi di dalam penelitian ini, yaitu penelitian yang dilakukan oleh N.D. Priandani, dkk[8] dengan mengimplementasi perhitungan Haversine

  Formula untuk mengetahui jarak antara 2 lokasi sebagai berikut :

  = 2 (sin( )) + cos( 1)cos( 2)(sin( )) (1) Dimana R adalah radius dari Planet Bumi yaitu 6372.797560856 Kilometer. Lat2 adalah koordinat garis lintang lokasi tujuan, lon2 adalah koordinat garis bujur lokasi tujuan. Dan lat1 adalah koordinat garis lintang lokasi pengguna saat itu, dan lon1 adalah koordinat garis bujur lokasi pengguna saat itu. Hasil dari implementasi penggunaan Haversine Formula relatif akurat / sesuai dengan kenyataan, namun tentu memiliki selisih antara jarak hasil perhitungan Haversine Formula dengan kenyataan yang ada. Hal tersebut terjadi karena implementasi Haversine Formula diasumsikan bentuk Bumi yang bulat, namun pada kenyataanya bentuk Bumi adalah elipse[9].

  Pada Gambar 7 di atas merupakan tampilan awal sebelum memulai mencari Alumni terdekat. Pada awal mula, Sistem Aluminium menampilkan peta dengan marker di dalamnya. Marker tersebut

  V - 6 SENTRA 2017

3.4 Pegujian

3.4.1 Pengujian Fungsionalitas Sistem ( Black Box Testing)

D. Halaman Tracer Study Aluminium Alumni Id Test Skenario Pengujian Hasil yang Diharapkan Hasil Pengujian Ket. D it e ri m a D it o la k D e n g a n C a ta ta n

   D.4 Fungsi Wizard dalam Form. Dapat menjalankan Fungsi Wizard dalam Form dengan baik.

  

  Form tiap Wizard dengan baik.

  Dapat menampilkan data hasil pengisian

  Tracer Study Alumni per Wizard.

   D.6 Tampil data Form

  Tiap Wizard, dapat menyimpan data Form dengan baik.

  Tracer Study Alumni per Wizard.

   D.5 Simpan data Form

  V - 7

  adalah lokasi Alumni bekerja ( latitude, longitude) yang telah disimpan di dalam basis data. Kemudian, Sistem Aluminium juga secara otomatis mengambil data lokasi User saat itu (current position). Tujuan utama mengambil data lokasi User adalah untuk mengirimkan data lokasi tersebut ke dalam Kelas Model, dan memasukkannya ke dalam query perhitungan Haversine Formula. Dalam proses implementasi fitur pencarian Alumni terdekat, Peneliti batasi area / radius jarak antara User, dengan data lokasi bekerja Alumni sejauh 8 Km. Proses perhitungan Haversine Formula adalah dengan mengambil data posisi User, kemudian mengambil data lokasi bekerja Alumni dari basis data. Pada akhir perhitungan, hasil / nilai yang muncul atau didapatkan adalah jarak dalam satuan kilometer (Km).

   D.3 Form Tracer Study Alumni. Dapat menampilkan

  Profilebar dengan baik.

   D.2 Menjalankan fungsi Profilebar. Dapat menjalankan fungsi – fungsi yang

  Dapat menjalankan tombol – tombol yang berada di dalam Sidebar dengan baik.

  D.1 Menjalankan fungsi dalam Sidebar.

  

Tabel 1 Pengujian Black Box Halaman Tracer Study Aluminium Alumni

  yang tertuang pada Tabel 1

  

Tracer Study Alumni. Berikut ada hasil dari pengujian Metode Black Box pada halaman tersebut sepert

  Pada tahap Pengujian Fungsionalitas ini, dengan menggunakan Metode Black Box akan fokus pada pengujian dari sisi fungsionalitas Sistem Aluminium. Tiap – tiap fungsi akan diuji (dengan point- point uji yang telah ditentukan), apakah masing-masing fungsi yang ada dapat berjalan dengan baik, sesuai dengan apa yang diharapkan. Dalam pengujian ini terdapat 22 poin uji Sistem Aluminium. Sebagai contoh poin – poin uji Sistem Aluminium adalah pengujian Black Box untuk Halaman Pengisian

  sampai ke jarak terjauh. Seperti pada Gambar 8, untuk data yang memiliki jarak kurang dari 8 Km, data tersebut akan dimunculkan kembali ke dalam peta dalam bentuk marker. Untuk data yang memiliki jarak lebih dari 8 Km, maka data tersebut tidak akan dimunculkan di dalam peta. Masing – masing marker memiliki informasi umum, yaitu informasi nama Alumni, nama Instansi / Perusahaan, akun media sosial Alumni. Tujuan utama yang ingin dicapai adalah Alumni dapat saling mengenal, dan berkomunikasi dengan mudah dari informasi umum yang diperoleh melalui marker tersebut.

  

List atau daftar jarak dari seluruh data yang telah dihasilkan akan diurutkan dari yang terkecil / terdekat,

  Form Tracer Study Alumni dengan baik. V - 8 SENTRA 2017

  D.7 Update data Form Tracer Study Alumni.

   Setelah melakukan pengujian dengan Metode Black Box tersebut, dengan 22 poin uji yang ada. Hasil pengujian keseluruhan untuk poin – poin uji tersebut adalah dapat “Diterima”. Atau dengan kata lain, fungsi – fungsi yang ada di dalam Sistem Aluminium dapat berjalan dengan baik, dan sesuai harapan.

  

Gambar 9 Hasil Pengujian pada Smartphone berbasis Android HTC One X (landscape)

  membantu, dengan menyediakan beberapa emulator perangkat ( smartphone, dan tablet). Sehingga dapat membantu proses pengujian untuk mengetahui bagaimana jalannya Sistem Aluminium dalam berbagai device yang berbeda-beda. Berikut adalah beberapa contoh hasil pengujian ini :

  

Design Tester” dari extensions yang tersedia di dalam Google Chrome’s Browser. Tool ini sangat

  operasi berbeda ( android, iOS, dan Blcakberry OS). Dengan menggunakan alat / tool Responsive Web

  

windows. Untuk pengujian ini, Peneliti akan menganalisa jalanya sistem hanya pada perangkat

smartphone, dan tablet saja. Ditambah, peneliti akan menganalisa jalanya sistem di beberapa sistem

  jalannya sistem pada perangkat desktop, dan smartphone, serta pada sistem operasi iOS, android, dan

  

Responsive Web Design yang dilakukan oleh Z. Zheng, dkk[10] peneliti tersebut mencoba menganalisa

  Pada pengujian ini, akan difokuskan untuk mengetahui bagaimana Sistem Aluminium ini dapat beradaptasi dengan baik berdasarkan prinsip Responsive Web yang telah ditentukan sebelumnya di berbagai perangkat / device (smartphone, tablet, atau desktop) pengguna. Seperti pengujian

  Popup terimakasih selesai mengisi Form.

  Dapat memperbaharui data Form.

   D.10 Pemberitahuan Popup terimakasih. Dapat menampilkan

  status pengisian Form (belum, sebagaian,

  Popup pemberitahuan

  Dapat menampilkan

  pengisian Form Tracer Study Alumni.

  Popup status

   D.9 Pemberitahuan

  Progressbar dengan baik.

   D.8 Fungsi Progressbar. Dapat menampilkan dan menjalankan fungsi

3.4.2 Pengujian Responsive Web Design

  

Gambar 10 Hasil Pengujian pada Smartphone berbasis Android Samsung S6 (potrait).

  Berdasarkan hasil pengujian Web Responsive Design tersebut menunjukkan bahwa Sistem Aluminium dapat menyesuaikan tampilan berdasarkan perangkat pengguna yang berbeda / beragama. Baik untuk pengguna desktop, atau smartphone, ataupun tablet yang berbeda, layout atau tampilan dari Sistem Aluminium dapat menyesuaikan ukuran perangkat.

  Sehingga pengujian Web Responsive Design untuk Sistem Aluminium dapat dikatakan berhasil, dan sesuai dengan harapan pengujian. Nantinya manfaat yang diperoleh dengan berjalannya sistem yang mengimplementasi web responsive design seperti pada penelitian D. Immaniar, dkk[11] mampu meningkatkan fleksibilitas, dan aksesibilitas pengguna.

3.4.3 Pengujian Perhitungan Jarak Antar Lokasi ( Haversine Formula)

  Pada pengujian ini, peneliti hendak menguji bagaimana hasil akurasi dari perhitungan Formula Haversine. Apakah hasil perhitungan tersebut valid, sesuai dengan apa yang Peneliti harapkan. Seperti penelitian yang dilakukan oleh M. Sholeh, dan S. Pradhityo untuk menguji perhitungan Haversine

  

Formula[12] peneliti tersebut membatasi jarak / radius 3 Kilometer dari posisi pengguna saat itu. Pada

  pengujian ini, Peneliti membatasi jarak area / lokasi untuk pencarian Alumni terdekat, dengan radius 8 Km dari titik User saat ini. Jika lokasi Alumni tersebut kurang dari 8 Km sesuai batas tersebut, maka data lokasi Alumni tersebut akan tampil dalam sistem. Sedangkan jika lokasi Alumni tersebut berada di luar dari radius 8 Km, maka data lokasi Alumni tersebut tidak akan ditampilkan. Pada pengujian ini, terdapat 4 buah titik uji yang digunakan. 2 titik berada di dalam radius 8 Km dari posisi User. Serta 2 titik lainnya berada di luar raidus 8 Km. Dengan kondisi 1 titik, dekat dengan batas radius 8 Km, titik lainnya cenderung lebih jauh / menjauhi radius batas 8 Km. Berikut adalah salah satu contoh / hasil pengujian tersebut

  V - 9

  

Gambar 11 Posisi User dengan Area Biru sebagai radius 8 Km dari posisi User saat ini.

  

Gambar 12 Data Lokasi Alumni yang berada di Bandara Abdul Rachman Saleh

Gambar 13 Lokasi Alumni di Bandara Abdul Rachman Saleh tidak muncul, setelah proses

perhitungan Haversine Formula. Point Uji Tes 1 :

  Pertama pada Gambar x1 menunjukkan posisi User saat ini, yaitu berada pada point (latitude,

  

longitude) -7.946998700000001 , 112.6138938. User berada di Kota Malang tepatnya berada di daerah

  Jl. M.T. Haryono. Kemudian Gambar x2 menunjukkan Lokasi Poin Uji Tes 1 tersebut yaitu, Alumni berada di Abdul Rachman Saleh Airport dengan koorinat lintang, dan bujur adalah sebagai berikut -

  V - 10 SENTRA 2017

  7.937324, 112.711579. Hasil Pengujian dari Lokasi Point Uji 1 yang diharapkan adalah data / marker Lokasi Alumni tersebut tidak muncul. Karena lokasi tersebut diluar Radius 8 Km dari posisi User / Pengguna Sistem Aluminium. Gambar x3 merupakan tampilan ketika proses Pencarian Alumni Terdekat dijalankan, dan menghasilkan Hasil Pengujian untuk Point Uji 1 adalah “Valid”. Karena data lokasi / marker Alumni tidak muncul. Sesuai dengan harapan hasil pengujian sebelumnya, karena berada di luar radius 8 Km dari posisi User / Pengguna Sistem Aluminium. Kemudian di bawah ini, adalah Perhitungan untuk mendapatkan Jarak Lokasi User dengan Lokasi Alumni pada Point Uji 1.

  Berikut adalah hasil perhitungannya :

  Perhitungan Manual Haversine Formula Point Uji 1 :

  Lokasi User : -

  • Latitude Posisi User : -7.94
  • Longitude Posisi User : 112.613893
    • Lokasi Bandara Abdul Rachman Saleh :

  • Latitude Posisi Point Uji 1 : -7.937324
  • Longitude Posisi Point Uji 1 : 112.711579
    • 2 asin(sqrt(cos(radians(-7.946998)) cos(radians(-7.937324))

  Query Perhitungan Haversine Formula :

  • * *
  • * select pow(sin(radians((112.613893 - 112.711579)/2)), 2) + pow(sin(radians((-7.946998 - - 7.937324)/2)), 2))) * 6371 jarak_km
    • Hasil Perhitungan (jarak dalam Km) : Jarak_km : 10.81164430372354 Km Setelah melakukan Pengujian Perhitungan Haversine Formula ini dengan 4 buah Lokasi Point Uji yang ada menunjukkan bahwa untuk pengujian fungsi mencari / menentukan Lokasi Alumni Terdekat dapat berjalan dengan baik, dan sesuai dengan harapan hasil pengujian. Dengan batas radius yang telah ditentukan (8 Km), jika Lokasi Tempat Bekerja Alumni memiliki jarak lebih dari 8 Km, dari lokasi

      User Sistem Aluminium, maka data / marker Lokasi Tempat Bekerja Alumni tersebut tidak akan muncul.

      Sedangkan apabila kondisi sebaliknya, maka data / marker Lokasi Tempat Bekerja Alumni tersebut akan muncul.

4. Kesimpulan

  Sesuai dengan latar belakang penelitian seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Peneliti ingin mengoptimalkan implementasi dari Tracer Study oleh Program Studi Teknik Informatika Universitas Muhammadiyah Malang. Kemudian, terdapat fitur pencarian Alumni terdekat dengan Haversine

  

Formula. Pada akhirnya melalui Sistem Aluminium ini, kebutuhan mengenai dua latar belakang tersebut

  dapat diwujudkan, dan berjalan dengan baik. Sistem Aluminium ini mampu mengakomodir kebutuhan pengisian Form Tracer Study. Kemudian, Sistem Aluminium ini dapat membuat Laporan Hasil Pengisian

  

Form Tracer Study. Serta, Sistem Aluminium ini, dapat mengolah data informasi berdasarkan Hasil

  Pengisian Form Tracer Study dengan menghasilkan beberapa informasi yang penting. Di samping itu, dari sisi Pencarian Alumni Terdekat, Sistem Aluminium ini juga dapat mengimplementasikan Haversine

  

Formula dengan baik. Ke depan, Peneliti berharap dapat mengembangkan Sistem Aluminium ini,

  dengan menambahkan fitur – fitur yang menunjang, seperti adanya forum untuk saling berkirim pesan antar Alumni.

  Referensi

  [1] Harald Schomburg, “Handbook for graduate tracer study ,”. Kassel: Center for Research on Higher Education and Work University of Kassel, 2003. [2]

  A. Wibisono, B.S.S. Ulama, W.A. Asmoro, “Tracer Study at Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Promoting Localization and Multiple Touch Points to Capture Alumni,” International

  Conference on Experience with Link and Match in Higher Education : Result of tracer studies world wide, Bali, Indonesia, 2012.

  V - 11

  [3] Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, “Buku Panduan Hibah Tracer Study,” 2016. [4] A.N. Rahmi, Kusrini, Sudarmawan, “Pengembangan Sistem Tracer Study Online Berbasis Website di STMIK AMIKOM Yogyakarta,”. CSRID Journal, Vol. 6 No. 2, 2014. [5]

  G. Karyono, H. Nandang, “Rancang Bangun Sistem Tracer Study Online pada STMIK AMIKOM Purwokerto,” Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi Terapan, 2013. [6] A..Melianus S., “Rancang Bangun Website Komunitas Alumni dan Tracer Study pada STIKOM Career Center STIKOM Surabaya,” Jurusan Sistem Informasi STMIK Surabaya. [7] Y. Bassil, “A Simulation Model for the Waterfall Software Development Life Cycle,” International Journal of Engineering & technology (iJET) , ISSN : 20149-3444, Vol. 2, No. 5, 2012. [8] N. D. Priandani, H. Tolle, D. R. Yunianto, “ Design and Implementation of Mobile-Based Apllication

  for Malang City Public Transportation Route Search,” Int. J. Advance Soft Compu. Appl, Vol. 8, No. 3, 2016.

  [9] R.H.D. Putra, H. Sujiani, N. Safriadi, “Penerapan Metode Haversine Formula Pada Sistem Informasi Geografis Pengukuran Luas Tanah,” Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi (JUSTIN), Vol. 1, No. 1 Prodi Teknik Informatika Universitas Tanjungpura, 2015.

  [10] M. Sholeh, S. Pradhityo, “Aplikasi Mobile Pencarian Masjid dan Mushola di Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta dengan Google Maps,” Teknik Informatika Fak. Teknologi Industri Institut Sains dan Teknologi AKPRIND Yogyakarta.

  [11] Z. Zheng, J. Cheng, J. Peng, “ Design and Implementation of Teaching System for Mobile Cross- platform,International Journal of Multimedia and Ubiquitous Engineering, Vol. 10, No. 2, 2015. [12]

  D. Immaniar, Iswahyudi, W. Setiono, “Potensi Perancangan Web Responsive Sebagai Media Promosi Komunikasi Visual,” CCIT Journal, Vol. 9 No.2, Januari 2016

  V - 12 SENTRA 2017