ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTA
ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR EKONOMI KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 2 SEMARANG
SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
pada Universitas Negeri Semarang
Oleh DESI SETIANI 7101410233 JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2014
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi ini telah dipertahankandi depan Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Ekonomi Univesitas Negeri Semarang pada :
Dra. Sri Kustini
Dra. Margunani, M.P NIP. 195003041979032001
Lyna Latifah, S.Pd, S.E, M.Si
NIP. 197909232008122001
NIP.195073181986012001
Mengetahui, Dekan Fakultas Ekonomi
Dr. S. Martono, M.Si. NIP. 196603081989011001
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Apabila dikemudian hari terbukti skripsi ini adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Semarang, September 2014
Desi Setiani NIM. 7101410233
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto
Sebab sesungguhnya beserta (sehabis) kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya beserta (sehabis) kesulitan ada kemudahan ( Al Insyiroh
:5-6) Cara untuk menjadi di depan adalah memulai sekarang (Nabi Muhammad SAW) Jangan bersedih, Allah bersama kita (At Taubah:40)
Persembahan
Alhamdulillah, skripsi ini adalah bagian dari ibadahku kepada Allah SWT dan sekaligus ungkapan terima kasihku kepada : Bapakku Tukiman H.S dan Ibuku Supiyah yang sangat kucintai, terima kasih untuk setiap tetes keringat, doa, semangat dan kasih sayang yang dicurahkan untukku.
Kakakku tersayang Indry Setiani, terima kasih atas semangat, doa dan pengorbanan yang tidak sedikit
untukku. Almamaterku Universitas Negeri Semarang
PRAKATA
Segala puji hanya bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya sehingga penyusun dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “ Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI IPS di SMA Negeri 2 Semarang” ini sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan Ekonomi di Universitas Negeri Semarang.
Dalam penyusunan skripsi, penyusun memperoleh bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penyusun mengucapkan terima kasih kepada :
1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M. Hum, Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan kepada penyusun untuk menempuh pendidikan di Universitas Negeri Semarang;
2. Dr. S. Martono, M. Si., Dekan Fakultas Ekonomi yang telah memberi kesempatan untuk menuntut ilmu di Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang;
3. Dr. Muhammad Khafid, S.Pd, M.Si., Pembantu Dekan bidang Akademik yang telah memberikan ijin penelitian;
4. Dra. Nanik Suryani, M.Pd., Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi yang telah berkenan untuk mengesahkan proposal skripsi dan skripsi;
5. Dra. Margunani, M.P., yang telah memberikan bimbingan dan arahan yang baik dan tak kenal lelah kepada penyusun selama penyusunan skripsi;
6. Dra. Sri Kustini selaku dosen penguji 1 yang telah memberikan saran dan perbaikan dalam penyusunan skripsi ini;
7. Lyna Latifah, S.Pd, S.E, M.Si selaku dosen penguji 2 yang telah memberikan saran dan perbaikan dalam penyusunan skripsi ini;
8. Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Semarang, Drs. Waino S, S.Pd, M.Pd., yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian dan membantu terlaksananya penelitian ini;
9. Dra. Rahayu Widjajati, M.Pd dan Dra. Elizabeth S.M, M.Si selaku Guru Ekonomi dan Akuntansi yang telah membimbing dan membantu terlaksananya penelitian ini beserta seluruh staff SMA Negeri 2 Semarang;
10. Siswa-siswi kelas XI IPS SMA N 2 Semarang TA 2013/2014 yang telah bersedia menjadi responden dalam pengisian angket dan pengambilan data;
11. Arya Yogatama untuk segala yang telah diberikan,suka duka, dan dorongannya selama ini;
12. Sahabat-sahabat tersayang yang telah membantuku secara langsung maupun tidak langsung, all member of BC Family,teman-teman Pendidikan Ekonomi (Akuntansi) 2010 dan teman-teman di Wisma Mulya;
13. Seluruh pihak yang telah membantu penyusun dalam menyelesaikan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca serta semua pihak yang berkepentingan khususnya dalam dunia pendidikan.
Semarang, Agustus 2014
Penyusun
SARI
Setiani, Desi. 2014. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Ekonomi Siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 2 Semarang. Skripsi. Jurusan Pendidikan Ekonomi FE Universitas Negeri Semarang. Dra. Margunani, M.P.
Kata Kunci: Analisis Faktor, Hasil Belajar, Hasil Belajar Ekonomi
Hasil belajar adalah kemampuan siswa setelah menerima pengalaman belajar. Hasil belajar dapat ditunjukkan dengan adanya perubahan perilaku yang relatif permanen pada orang yang telah melakukan kegiatan belajar. Hasil belajar ekonomi adalah proses perubahan tingkah laku pada seseorang akibat adanya interaksi dalam lingkungannya dan pengalaman yang telah dilaluinya dalam hal pengukuran atau perumusan akhir oleh guru yang terkait dengan mata pelajaran ekonomi. Berdasarkan observasi yang dilakukan sebelumnya, penyusun menemukan bahwa siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 2 Semarang masih memiliki nilai rata-rata di bawah standar padahal SMA Negeri 2 Semarang termasuk dalam sekolah unggulan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor dan faktor paling dominan yang mempengaruhi hasil belajar Ekonomi siswa kelas XI IPS di SMA Negeri Semarang.
Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 2 Semarang. Seluruh populasi yaitu kelas XI IPS dijadikan responden sejumlah 85 siswa. Variabel dalam penelitian ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar Ekonomi siswa sejumlah 32 faktor. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi dan angket/kuesioner. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif persentase dan analisis faktor.
Berdasarkan hasil pengujian analisis faktor terdapat 9 kelompok faktor yang terbentuk yaitu: (1) Kondisi Psikologis; (2) Sumber Belajar; (3) Lingkungan Belajar di Sekolah; (4) Dukungan Orang Tua; (5) Cara Belajar; (6) Gangguan Belajar; (7) Lingkungan Keluarga; (8) Lingkungan Masyarakat dan (9) Kondisi Fisiologis. Dari sembilan kelompok faktor yang terbentuk, faktor kondisi psikologis siswa adalah faktor paling dominan mempengaruhi hasil belajar Ekonomi siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 2 Semarang.
Simpulan dari penelitian ini, faktor yang mempengaruhi hasil belajar Ekonomi ada 24 faktor yang terbagi menjadi 9 kelompok faktor. Saran untuk siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 2 Semarang harus memaksimalkan faktor- faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar Ekonomi, terutama pada kondisi fisiologis yang memiliki kontribusi pengaruh paling rendah terhadap hasil belajar Ekonomi. Peran serta dan pengawasan orang tua, guru dan lingkungan masyarakat terhadap siswa juga harus ditingkatkan agar siswa mempunyai motivasi untuk meningkatkan hasil belajar Ekonomi tersebut.
ABSTRACT
Setiani, Desi. The Analysis of Factors Which Are Influence Student’s Economics Learning Outcomes Class XI Social of SMA Negeri 2 Semarang . Final Project. Economics Education Departement Economic Faculty Semarang State University. Dra. Margunani, M.P.
Key words: Economics Learning Outcome, Factor Analysis, Learning Outcome,
Learning outcome is student’s ability after accepted of studied. Learning outcome is shown by behaviour’s changing which is permanent relative to students who studied. Economics learning outcome is process of behaviour’s changing to student result of interaction in environment and experienced in measuring and evaluating by economics teacher. Based on observation, writer
known that student’s learning outcomes aren’t optimal because there are >25% of students have value is less than 76 (minimal standard value). This
research is purposed to know factors which influenced student’s economic learning outcomes of grade XI social of SMA Negeri 2 Semarang.
Research is held at SMA Negeri 2 Semarang. All students of population is being respondent which are student grade XI social are 85 students.
Variabel of this research are factors who influenced student’s economic learning outcomes is 32 factors. Data accumulation methode are observation and questionnaire. Data analysis which used are presentation descriptive analysis and factor analysis.
Based on result of testing factors analysis, there are 9 groups of factor that are: (1) Psychology; (2) Learning Sources; (3) School Environment; (4) Parent’s Support; (5) Learning Style; (6) Learning Disturbance; (7) Family Environment; (8) Society Environment; and (9) Physiology. From 9 groups of factor, the student’s psychology is the most factor which influenced
economics learning Outcomes and the weakest factor which influenced is physiology.
Based on result, the factor which influenced economics learning outcome at SMA Negeri 2 Semarang there are 24 factor divided be 9 groups of factor. Advice for students grade XI social of SMA Negeri 2 Semarang are must improve factors which influenced economics learning outcomes, especially physiology factor because thet factor has lowest contributes of learning outcomes. Parent’s support and control, teacher’s and community also must
be increased so students can be motivated to have better economics learning outcome.
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan guna menyiapkan siswa melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan atau pelatihan bagi peranannya di masa yang akan datang. Pendidikan dimulai sejak lahir dan berlangsung seumur hidup.Pendidikan merupakan jantungnya kehidupan manusia. Pendidikan berfungsi sebagai pembentuk karakteristik dan perilaku manusia. Pendidikan akan mempengaruhi peran manusia tersebut dalam suatu bangsa. Seperti yang tercantum dalam Undang – Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 pasal 1 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa pendidikan berfungsi untuk mengembangkan potensi dalam diri siswa agar agar mempunyai keterampilan yang diperlukan dalam kehidupan bermasyarakat.
Pendidikan diperlukan dalam proses kehidupan manusia. Pendidikan sendiri dibagi menjadi 3 jalur pendidikan berdasarkan Undang – Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 yaitu pendidikan formal, pendidikan informal dan pendidikan non formal. Pendidikan formal yaitu jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri dari pendidikan dasar, menengah, dan tinggi. Pendidikan informal adalah jalur pendidikan yang bisa didapatkan saat kita berada dalam lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat. Di lingkungan keluarga dan masyarakat ini, seseorang pertama kali melakukan 3 tahap penting yaitu melihat, meniru dan bertindak. Sedangkan non formal adalah jalur pendidikan selain pendidikan formal yang Pendidikan diperlukan dalam proses kehidupan manusia. Pendidikan sendiri dibagi menjadi 3 jalur pendidikan berdasarkan Undang – Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 yaitu pendidikan formal, pendidikan informal dan pendidikan non formal. Pendidikan formal yaitu jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri dari pendidikan dasar, menengah, dan tinggi. Pendidikan informal adalah jalur pendidikan yang bisa didapatkan saat kita berada dalam lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat. Di lingkungan keluarga dan masyarakat ini, seseorang pertama kali melakukan 3 tahap penting yaitu melihat, meniru dan bertindak. Sedangkan non formal adalah jalur pendidikan selain pendidikan formal yang
Dewasa ini, jalur pendidikan yang paling diketahui secara umum dan terkenal adalah pendidikan formal. Pendidikan formal dilakukan di sekolah dengan pembagian jenjang yaitu sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), sekolah menengah atas (SMA). Sekolah adalah tempat siswa dipersiapkan untuk mengembangkan potensi akademiknya untuk mencapai kompetensi yang sudah ditentukan dalam indikator tingkat pencapaian siswa. Sekolah sesungguhnya merupakan sebuah lembaga sosial yang diharapkan berfungsi sebagai pembentuk insan yang berbudaya melalui proses pembudayaan nilai – nilai baik akademik maupun non akademik melalui kegiatan belajar.
Secara psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya (Slameto, 2010:2). Sedangkan menurut konsep kurikulum berbasis kompetensi, belajar merupakan perubahan dari tidak bisa menjadi bisa. Dalam kaitannya dengan implementasi kurikulum 2013, belajar harus dipandang sebagai aktivitas psikologis yang memerlukan dorongan dari luar (Mulyasa, 2013:107).
Setelah terjadi proses belajar tersebut, terciptalah hasil belajar. Konsep hasil belajar dan prestasi belajar disamakan dalam Kurikulum 2013. Dalam buku “ Implementasi dan Pengembangan Kurikulum 2013” menyatakan
prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh seseorang setelah menempuh
kegiatan belajar (Mulyasa, 2013:189). Dalam buku ini, Mulyasa menyamakan arti antara prestasi belajar dengan hasil belajar. Sudjana (2010:22) menyebutkan hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar. Selanjutnya Warsito (dalam Depdiknas, 2006:125) mengemukakan bahwa hasil dari kegiatan belajar ditandai dengan adanya perubahan perilaku ke arah positif yang relatif permanen pada diri orang yang belajar. Makmun dalam Mulyasa (2013), ciri-ciri perubahan perilaku hasil belajar adalah bersifat intensional, positif dan efektif. Perubahan perilaku hasil belajar bersifat intensional artinya pengalaman atau praktek latihan itu dengan sengaja dan disadari dilakukan bukan secara kebetulan. Selanjutnya, perubahan bersifat positif artinya sesuai dengan yang diharapkan (normatif), atau kriteria keberhasilan (criteria of succes), baik dipandang sebagai dari segi siswa maupun dari segi guru.
Untuk mengetahui hasil belajar siswa, diperlukan adanya penilaian. Penilaian adalah penerapan berbagai cara dan penggunaan beragam alatpenilain untuk memperoleh informasi tentang sejauh mana hasil belajar siswa atau ketercapaian kompetensi siswa (Sunarto, 2009:18) . Penilaian merupakan salah satu aspek penting dalam pembelajaran agar peseta didik dapat mengembangkan potensi dirinya secara optimal. Oleh karena itu, penilaian pembelajaran harus dilakukan secara terus menerus, untuk mengetahui dan memantau perubahan serta kemajuan yang dicapai siswa, maupun untuk memberi skor, angka atau nilai yang biasa dilakukan dalam Untuk mengetahui hasil belajar siswa, diperlukan adanya penilaian. Penilaian adalah penerapan berbagai cara dan penggunaan beragam alatpenilain untuk memperoleh informasi tentang sejauh mana hasil belajar siswa atau ketercapaian kompetensi siswa (Sunarto, 2009:18) . Penilaian merupakan salah satu aspek penting dalam pembelajaran agar peseta didik dapat mengembangkan potensi dirinya secara optimal. Oleh karena itu, penilaian pembelajaran harus dilakukan secara terus menerus, untuk mengetahui dan memantau perubahan serta kemajuan yang dicapai siswa, maupun untuk memberi skor, angka atau nilai yang biasa dilakukan dalam
Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh berbagai faktor baik faktor ekstern maupun faktor ekstern. Faktor – faktor yang berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar menurut Slameto (2010:54) adalah yaitu faktor ekstern terdiri dari : a) lingkungan keluarga, b) lingkungan sekolah dan c) lingkungan masyarakat. Sedangkan faktor intern yang mempengaruhi adalah meliputi : faktor jasmaniah (a) kesehatan dan(b) cacat tubuh dan faktor psikologisme (a) kecerdasan, (b) bakat, (c) minat, (d) motivasi, (e) kematangan, (f) kesiapan, (g) kelelahan dan (h) perhatian. Dimyati (2002:238) membagi menjadi dua faktor yaitu faktor intern yang terdiri dari sikap terhadap belajar, motivasi, konsentrasi, mengolah bahan belajar, menyimpan perolehan hasil belajar, menggali hasil belajar yang tersimpan, kemampuan berprestasi, rasa percaya diri siswa, kebiasaan belajar, cita-cita siswa, inteligensi serta keberhasilan belajar dan faktor eksternal yaitu guru sebagai pembina siswa belajar, sarana dan prasarana pembelajaran, kebijakan penilaian, lingkungan sosial siswa di sekolah dan kurikulum sekolah.
Akuntansi adalah salah satu bagian dari ilmu Ekonomi yang dimana dalam Sekolah Menengah Atas digolongkan ke dalam kelas Ilmu Sosial. Akuntansi sebagai bagian dari mata pelajaran Ekonomi mempunyai peran penting dalam kehidupan, baik contoh sederhana dalam kehidupan sehari – hari maupun secara lanjut dalam perhitungan perusahaan –perusahaan skala nasional dan internasional. Selain itu, Akuntansi juga masuk dalam mata Akuntansi adalah salah satu bagian dari ilmu Ekonomi yang dimana dalam Sekolah Menengah Atas digolongkan ke dalam kelas Ilmu Sosial. Akuntansi sebagai bagian dari mata pelajaran Ekonomi mempunyai peran penting dalam kehidupan, baik contoh sederhana dalam kehidupan sehari – hari maupun secara lanjut dalam perhitungan perusahaan –perusahaan skala nasional dan internasional. Selain itu, Akuntansi juga masuk dalam mata
SMA Negeri 2 Semarang adalah salah satu SMA Negeri favorit di wilayah Semarang. Prestasinya di bidang akademik maupun non akademik telah banyak diakui oleh masyarakat sehingga menjadi sekolah unggulan. Sebagai sekolah unggulan, SMA Negeri 2 Semarang memberikan seleksi yang ketat kepada calon siswa yang baru sehingga siswanya sudah bisa dipastikan mempunyai kemampuan lebih di atas rata-rata dalam bidang akademik maupun non akademik. Berdasarkan wawancara kepada guru Ekonomi dan Akuntansi SMA Negeri 2 Semarang diketahui bahwa banyak siswa yang sebenarnya dalam pembelajaran sepertinya tidak terlalu tertarik tetapi mempunyai hasil belajar yang cukup bagus. Namun ada pula yang sebaliknya, bahwa ketika pembelajaran berlangsung terlihat sangat semangat dan bergairah tetapi hasil belajarnya belum tentu memuaskan atau lebih sedikit di atas KKM bahkan ada yang masih di bawah KKM. Dijelaskan pula bahwa kesulitan dalam pembelajaran Ekonomi Akuntansi ini di antaranya dikarenakan banyak siswa yang tidak fokus dan mengantuk ketika dijelaskan oleh guru apalagi jika pembelajarannya pada jam terakhir. Dan jam pembelajaran yang berfokus pada Akuntansi juga sangat kurang untuk materi yang sangat banyak. Pada semester ganjil hanya disediakan 2 jam pelajaran SMA Negeri 2 Semarang adalah salah satu SMA Negeri favorit di wilayah Semarang. Prestasinya di bidang akademik maupun non akademik telah banyak diakui oleh masyarakat sehingga menjadi sekolah unggulan. Sebagai sekolah unggulan, SMA Negeri 2 Semarang memberikan seleksi yang ketat kepada calon siswa yang baru sehingga siswanya sudah bisa dipastikan mempunyai kemampuan lebih di atas rata-rata dalam bidang akademik maupun non akademik. Berdasarkan wawancara kepada guru Ekonomi dan Akuntansi SMA Negeri 2 Semarang diketahui bahwa banyak siswa yang sebenarnya dalam pembelajaran sepertinya tidak terlalu tertarik tetapi mempunyai hasil belajar yang cukup bagus. Namun ada pula yang sebaliknya, bahwa ketika pembelajaran berlangsung terlihat sangat semangat dan bergairah tetapi hasil belajarnya belum tentu memuaskan atau lebih sedikit di atas KKM bahkan ada yang masih di bawah KKM. Dijelaskan pula bahwa kesulitan dalam pembelajaran Ekonomi Akuntansi ini di antaranya dikarenakan banyak siswa yang tidak fokus dan mengantuk ketika dijelaskan oleh guru apalagi jika pembelajarannya pada jam terakhir. Dan jam pembelajaran yang berfokus pada Akuntansi juga sangat kurang untuk materi yang sangat banyak. Pada semester ganjil hanya disediakan 2 jam pelajaran
Berikut adalah daftar nilai dari kelas XI IPS di SMA Negeri 2 Semarang
Tabel 1.1 Nilai Mata Pelajaran Ekonomi Siswa kelas XI IPS Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2013/2014
Tidak Tuntas Kelas Siswa
Sumber : Data Nilai Siswa Kelas XI IPS Tahun 2013/2014 Berdasarkan data tersebut di atas, diketahui bahwa jumlah siswa 85 siswa yang terbagi menjadi 3 kelas yaitu kelas XI IPS 1, XI IPS 2, dan XI IPS
3. Dari kelas XI IPS 1 dengan jumlah siswa tuntas yaitu nilai >76 adalah 19 siswa (61,29 %) dan tidak tuntas 11 siswa (38,71%), kelas XI IPS 2 terdapat
24 siswa tuntas (77,41%) dan 6 siswa tidak tuntas (22,59%), sedangkan di kelas XI IPS 3 yang mempunyai siswa 25 siswa dengan 20 siswa tuntas
(83,33%) dan 5 siswa yang tidak tuntas (16,67%).Dari daftar prosentase nilai kelas XI IPS tersebut sudah dapat diketahui bahwa dari 86 siswa hanya ada 74,01% yang tuntas yaitu 63 siswa dan sisanya 25,99% siswa tidak tuntas yaitu 22 siswa. Batas tuntas individu untuk mata pelajaran Ekonomi Akuntansi adalah 76. Dari data tersebut di atas, kita dapat melihat masih ada masalah yang terjadi.
Berdasarkan teori belajar tuntas menurut Mulyasa (2013:130), seorang siswa dipandang telah menyelesaikan, menguasai kompetensi dan karakter atau mencapai tujuan pembelajaran jika sekurang-kurangnya 85% jumlah siswa yang ada di kelas tersebut tuntas . Artinya untuk SMA Negeri 2 Semarang dengan jumlah siswa jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah
85 siswa, sekurang-kurangnya 85% siswa yaitu 73 siswa harus tuntas mendapatkan nilai akhir lebih dari 76. Sedangkan berdasarkan data yang diperoleh, hanya terdapat 63 siswa (74,01%) yang berhasil tuntas dan sisanya 22 siswa (25,99%) tidak tuntas. Dari kesimpulan tersebut, ditemukan permasalahan yaitu jumlah ketuntasan hasil belajar optimal berdasarkan teori ketuntasan belajar menurut Mulyasa belum tercapai. Dan, mengingat reputasi SMA Negeri 2 Semarang sebagai sekolah unggulan yang sangat selektif dalam penyaringan siswa sehingga hanya siswa yang berprestasi yang mampu menjadi siswa di SMA Negeri 2 Semarang maka perlu diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar yang terjadi dalam mata pelajaran Ekonomi Akuntansi pada siswa kelas XI IPS ini. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar yang terjadi 85 siswa, sekurang-kurangnya 85% siswa yaitu 73 siswa harus tuntas mendapatkan nilai akhir lebih dari 76. Sedangkan berdasarkan data yang diperoleh, hanya terdapat 63 siswa (74,01%) yang berhasil tuntas dan sisanya 22 siswa (25,99%) tidak tuntas. Dari kesimpulan tersebut, ditemukan permasalahan yaitu jumlah ketuntasan hasil belajar optimal berdasarkan teori ketuntasan belajar menurut Mulyasa belum tercapai. Dan, mengingat reputasi SMA Negeri 2 Semarang sebagai sekolah unggulan yang sangat selektif dalam penyaringan siswa sehingga hanya siswa yang berprestasi yang mampu menjadi siswa di SMA Negeri 2 Semarang maka perlu diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar yang terjadi dalam mata pelajaran Ekonomi Akuntansi pada siswa kelas XI IPS ini. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar yang terjadi
Menurut Maftukhah (2012) dalam jurnalnya yang berjudul “Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Kesulitan Belajar IPS terpadu kelas VII di SMP Negeri 1 Plantungan Kabupaten Kendal ” menyimpulkan bahwa ada 5 faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar siswa yaitu kemampuan siswa, kemampuan guru, sarana sekolah, dukungan sekolah dan dukungan guru dengan faktor kemampuan siswa adalah faktor penghambat paling dominan.
Joseph Muvawala (2012) menyebutkan bahwa penyediaan buku teks, frekuensi inspeksi, jumlah guru, pelatihan guru, dan proxy untuk lingkungan sekolah memberikan pengaruh terhadap hasil belajar siswa.
Rustiyana (2009) mengemukakan bahwa faktor yang paling dominan mempengaruhi prestasi belajar siswa yaitu faktor keluarga (23,04%). Muktiari (2009) pun menyatakan dalam hasil penelitiannya bahwa faktor kepedulian keluarga memegang pengaruh utama dalam membantu mengatasi kesulitan belajar siswa.
Berbeda dengan hasil penelitian oleh Karmiyati (2011) menyatakan bahwa faktor dominan yang paling berpengaruh terhadap prestasi belajar mata pelajaran Akuntansi kelas XI IPS SMA N 1 Purwareja Klampok adalah kondisi intern siswa.
Seiring dengan hasil penelitian oleh Rustiyana dan Muktiari, Anisa Akbar (2012) memiliki hasil penelitian yang hampir sama namun lebih Seiring dengan hasil penelitian oleh Rustiyana dan Muktiari, Anisa Akbar (2012) memiliki hasil penelitian yang hampir sama namun lebih
Herawati (2012) menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar akuntansi siswa adalah motivasi, lingkungan sosial, psikologi, dan faktor IQ.
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk mengangkat judul skripsi yaitu :
“ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HASIL BELAJAR EKONOMI KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 2 SEMARANG “
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas, maka permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian adalah :
1. Faktor – faktor apakah yang mempengaruhihasil belajar mata pelajaran Ekonomi siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 2 Semarang?
2. Faktor apakah yang paling dominan mempengaruhi hasil belajar mata pelajaran Ekonomi siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 2 Semarang?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yaitu :
1. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar mata pelajaran Ekonomi kelas XI IPS di SMA Negeri 2 Semarang
2. Mengetahui faktor paling dominan yang mempengaruhi hasil belajar mata pelajaran Ekonomi kelas XI IPS di SMA Negeri 2 Semarang
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian adalah sebagai berikut :
1.4.1 Manfaat Teoritis
a. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi dunia pendidikan dan para pelakunya.
b. Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi referensi untuk penelitian selanjutnya.
1.4.2 Manfaat Praktis
1. Bagi Peneliti
Penelitian ini bermanfaat sebagai salah satu acuan peneliti yang nantinya akan menjadi guru untuk lebih memahami karakteristik dan kemampuan siswa untuk memaksimalkan potensi dan hasil belajar siswa.
2. Bagi Siswa
Siswa dapat mengetahui faktor – faktor yang dapat berpengaruh terhadap hasil belajar dan dapat memaksimalkan faktor yang ada dalam diri siswa tersebut agar dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
3. Bagi Guru Dapat digunakan sebagai masukan untuk memaksimalkan faktor – faktor yang mempengaruhi hasil belajar Akuntansi yang berasal dari guru agar siswa dapat meningkatkan hasil belajarnya.
4. Bagi Sekolah
Dapat digunakan sebagai masukan bagi sekolah dalam rangka peningkatan hasil belajar siswa melalui lingkungan sekolah dan sarana prasarana belajar serta kerjasama yang baik dengan pihak orang tua siswa agar dapat mencapai hasil belajar yang lebih baik.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Belajar
Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dan interaksi dengan lingkungannya (Slameto, 2010:2). Adapun ciri-ciri perubahan tingkah laku dalam pengertiannya dengan belajar adalah (1) perubahan terjadi secara sadar, (2) perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional, (3) perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif, (4) perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara, (5) perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah, dan (6) perubahan mencakup aspek tingkah laku.
Menurut Rifa’i dan Catharina (2012:66) belajar adalah proses penting bagi perubahan perilaku setiap orang dan belajar itu mencakup segala sesuatu
yang dipikirkan dan dikerjakan oleh seseorang. Morgan dalam Purwanto (2007:84) mengemukakan bahwa belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman. Aspek perubahan tingkah laku tersebut adalah: pengetahuan, pengertian, kebiasaan, keterampilan, apresiasi, emosional, hubungan sosial, jasmani, etis atau budi pekerti dan sikap.
Sedangkan Chronbach dalam Suryabrata (2012:231) menyatakan “learning is shown by a change in behavior as a result of experience”.
Selanjutnya hampir senada dengan Chronbach, Hilgard dalam Suryabrata (2012:232) juga mngemukakan bahwa “learning is the process by which an Selanjutnya hampir senada dengan Chronbach, Hilgard dalam Suryabrata (2012:232) juga mngemukakan bahwa “learning is the process by which an
De Houwer and Moors (2013:632) mengemukakan bahwa belajar didefinisikan secara fungsional sebagai perubahan tingkah laku yang dihasilkan dari pengalaman atau secara mekanis sebagai perubahan dalam organisme yang dihasilkan dari pengalaman.
Learning is the process by which a relatively stable modification in stimulus- response relations is developed as a consequence of functional environmental interaction via the senses.Belajar adalah proses perubahan yang relatif stabil dalam hubungan stimulus-respon dikembangkan sebagai konsekuensi dari interaksi lingkungan fungsional melalui indra (Lachman, 1997:478)
Jadi berdasarkan definisi di atas, belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku baik apa yang dipikirkan dan dikerjakan oleh seseorang yang dipengaruhi oleh lingkungan sekitar dan pengalaman yang telah didapatkannya
2.2 Hasil Belajar Ekonomi
2.2.1 Pengertian Hasil Belajar
Ha sil belajar menurut Rifa’i (2012:69) merupakan perubahan perilaku yang diperoleh siswa setelah mengalami kegiatan belajar. Hasil belajar mencerminkan kemampuan siswa dalam memenuhi suatu tahapan pencapaian pengalaman belajar (Balitbang, 2002:12). Hasil belajar merefleksikan keleluasan, kedalaman, dan kompleksitas yang digambarkan secara jelas dapat diukur dengan teknik-teknik penilaian tertentu (Balitbang, 2002:17). Sedangkan menurut Suprijono (2010:5), hasil belajar adalah pola-pola Ha sil belajar menurut Rifa’i (2012:69) merupakan perubahan perilaku yang diperoleh siswa setelah mengalami kegiatan belajar. Hasil belajar mencerminkan kemampuan siswa dalam memenuhi suatu tahapan pencapaian pengalaman belajar (Balitbang, 2002:12). Hasil belajar merefleksikan keleluasan, kedalaman, dan kompleksitas yang digambarkan secara jelas dapat diukur dengan teknik-teknik penilaian tertentu (Balitbang, 2002:17). Sedangkan menurut Suprijono (2010:5), hasil belajar adalah pola-pola
Menurut Hill (2012:53) menyebutkan “Assessing learning outcomes is an integral component to ensure that quality learning is occurring” yang berarti bahwa hasil belajar adalah kesatuan komponen untuk memastikan bahwa kualitas pembelajaran telah terjadi. Dimyati (2006:3) mengemukakan bahwa hasil belajar adalah hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Menurut Bloom dalam Suprijono (2010:6), hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Domain kognitif adalah
knowledge (pengetahuan, ingatan), comprehension (pemahaman, menjelaskan,
synthesis (mengorganisasikan, merencanakan, membentuk bangunan baru), dan evaluation (menilai). Domain afektif adalah receiving (sikap menerima), responding (memberikan
meringkas,
contoh),
respon), valuing (nilai), organizating (organisasi), caracterization (karakterisasi). Domain psikomotor meliputi initiatory, pre-routine, dan routinized .
Seiring pernyataan tersebut, The Norwegian dalam Proitz (2010:120) mengatakan, term “læringsutbytte” (more or less equivalent to “learning outcomes” in English) is widely used and covers a variety of aspects of learning and assessment at nearly every level and for various purposes. Yang berarti bahwa hasil belajar yaitu digunakan secara luas dan mencakup aspek dan penilaian untuk setiap tingkat dan untuk berbagai tujuan. Biggs and
Collis’ (2002) mengatakan,
Learning Outcome illustrates the stages ofinterdisciplinary knowledge integration and explains corresponding patterns of learn ers’ intellectual functioning, from acquisition of single- subject information to transfer ofinterdisciplinary knowledge to other topics, issues, or problems. Hasil belajar mencerminkan tahapan integrasi pengetahuan interdiplin dan menjelaskan tujuan pola dari fungsi intelektual pembelajar, dari perolehan informasi tunggal ditransfer untuk pengetahuan topik, isu atau masalah lain.
Berdasarkan penjelasan diatas, dapat diambil simpulan bahwa hasil belajar adalah perubahan tingkah laku yang didapatkan dari pengalaman yang mempunyai beberapa tahapan yang kemudian mencerminkan kualitas pembelajaran yang telah terjadi. Adapun uraian tersebut sesuai dengan teori menurut Gagne dalam Suprijono (2010:5) yang menyebutkan hasil belajar yang sesuai adalah berupa: (1) informasi verbal, (2) keterampilan intelektual, (3) strategi kognitif, (4) ketrampilan motorik dan (5) sikap.
2.2.2 Hasil Belajar Ekonomi
Hasil belajar ekonomi adalah pengukuran pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukan dengan nilai atau angka yang diberikan oleh guru. Berdasarkan uraian di atas dapat diketahui bahwa hasil belajar ekonomi adalah proses perubahan tingkah laku pada seseorang akibat adanya interaksi dalam lingkungannya dan pengalaman yang telah dilaluinya dalam hal pengukuran atau perumusan akhir oleh guru yang terkait dengan mata pelajaran ekonomi dalam periode tertentu. Ini sesuai dengan teori belajar dari Piaget (Slameto, 2010:13) yang menyebutkan mengenai perkembangan proses belajar pada anak yang dipengaruhi oleh 4 faktor yaitu : (1) Kemasakan, (2) Pengalaman, (3)
Interaksi Sosial dan (4) Equilibration (proses dari ketiga faktor bersama untuk membangun dan memperbaiki struktur mental).
2.3 Karakteristik Mata Pelajaran Ekonomi
Ekonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu dari kata oikos dan nomos. Oikos artinya rumah tangga dan nomos artinya aturan. Jika kata tersebut digabungkan menjadi oikonomia yang artinya adalah aturan rumah tangga .
Menurut Paul A. Samuelson seorang ahli ekonomi mengemukakan bahwa ilmu ekonomi sebagai suatu study tentang perilaku orang dan masyarakat dalam memilih cara menggunakan sumber daya yang langka dan memiliki beberapa alternatif penggunaan, dalam rangka memproduksi berbagai komoditas dan penyalurannya, baik saat ini maupun di masa depan kepada berbagai individu dan kelompok dalam suatu masyarakat. Ilmu Ekonomi merupakan ilmu yang memusatkan perhatiannya pada ketiga proses kegiatan ekonomi pokok beserta pihak-pihak yang bersangkutan dengan kegiatan-kegiatan tersebut (Boediono, 2012:2).
Dalam Pedoman Kurikulum 2013 (2013), struktur kurikulum SMA dibagi menjadi Kelompok Mata Pelajaran Wajib dan Mata Pelajaran Pilihan. Mata pelajaran wajib sebanyak 9 (sembilan) mata pelajaran dengan beban pelajaran 18 jam per minggu sedangkan mata pelajaran pilihan terdiri dari atas pilihan akademik untuk SMA, berbeda dengan SMK yang mempunyai mata pelajaran pilihan yaitu mata pelajaran akademik dan mata pelajaran vokasi. Mata pelajaran pilihan ini memberikan corak pada fungsi satuan pendidikan dan didalamnya terdapat pilihan sesuai minat siswa. Di tingkat
Sekolah Menengah Atas, Ekonomi diajarkan sebagai salah satu mata pelajaran pilihan pada kelompok Peminatan Ilmu Sosial. Karakteristik bidang studi ekonomi sebagaimana dijelaskan dalam pedoman khusus pengembangan silabus dan penilaian mata pelajaran Ekonomi adalah sebagai berikut :
1. Mata pelajaran ekonomi berangkat dari fakta atau gejala ekonomi yang
nyata.
2. Mata pelajaran ekonomi mengembangkan teori-teori untuk menjelaskan
fakta secara rasional.
3. Umumnya analisis yang digunakan dalam ilmu ekonomi adalah metode
pemecahan masalah.
4. Metode pemecahan masalah cocok untuk digunakan dalam analisi
ekonomi sebab objek dalam ilmu ekonomi adalah permasalahan dasar ekonomi
5. Inti dari ilmu ekonomi adalah memilih alternatif yang terbaik.
6. Lahirnya ilmu ekonomi karena adanya kelangkaan sumber pemuasan
kebutuhan manusia Dalam Lampiran IV Pedoman Umum Pembelajaran Kurikulum 2013 (2013), Prinsip penilaian pada pendidikan menengah atas didasarkan pada prinsip-prinsip diantaranya adalah sahih, objektif, adil, terpadu, terbuka, menyeluruh dan berkesinambungan, sistematis, beracuan kriteria, akuntabel dan edukatif.
Di tingkat menengah atas tepatnya sejak kelas XI, mata pelajaran ekonomi digolongkan menjadi dua yaitu ilmu ekonomi dan akuntansi. Ilmu ekonomi mempelajari mengenai teori-teori ekonomi dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari maupun kaitannya dengan pemerintah sedangkan akuntansi mempelajari mengenai siklus akuntansi yang benar. Tujuan mata pelajaran akuntansi di SMA/MA adalah membekali lulusan dalam berbagai kompetensi dasar agar mereka (siswa) menguasai dan mampu menerapkan konsep-konsep dasar, prinsip dan prosedur akuntansi yang benar, baik untuk kepentingan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi ataupun untuk terjun ke masyarakat sehingga memberikan manfaat bagi kehidupan siswa di masa yang akan datang (Depdiknas, 2003:5).
Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa mata pelajaran ekonomi adalah ilmu untuk memilih penggunaan barang/jasa dengan berbagai pertimbangan untuk mendapatkan manfaat yang optimal dari barang/jasa tersebut. Dalam kaitannya dengan akuntansi, akuntansi adalah ilmu menghitung runtut yang saling berkaitan dan mampu memberikan kontribusi pada keadaan ekonomi yang secara langsung maupun tidak langsung akan memberikan pengaruh kepada sebagian atau seluruh orang.
2.4 Faktor – faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Menurut Dalyono (2007:55), berhasil atau tidaknya seseorang dalam belajar disebabkan beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar yaitu berasal dari dalam diri orang yang belajar dan ada pula dari luar dirinya. Faktor yang berasal dari dalam diri seseorang (faktor internal) yaitu : Menurut Dalyono (2007:55), berhasil atau tidaknya seseorang dalam belajar disebabkan beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar yaitu berasal dari dalam diri orang yang belajar dan ada pula dari luar dirinya. Faktor yang berasal dari dalam diri seseorang (faktor internal) yaitu :
b. Inteligensi dan Bakat Kedua aspek kejiwaan (psikis) ini besar sekali pengaruhnya terhadap kemampuan belajar.
c. Minat dan Motivasi Minat dapat timbul karena daya tarik dari luar dan juga datang dari hati sanubari. Minat yang besar terhadap sesuatu merupakan modal yang besar artinya untuk mencapai/memperoleh benda atau tujuan yang diminati. Motivasi berbeda dengan minat, ia adalah daya penggerak/pendorong untuk melakukan sesuatu pekerjaan.
d. Cara Belajar Cara belajar seseorang juga mempengaruhi pencapaian hasil belajarnya. Belajar tanpa memperhatikan teknik dan faktor fisiologis, psikologis dan ilmu kesehatan, akan memperoleh hasil yang kurang memuaskan.
Sedangkan faktor yang berasal dari luar diri (eksternal) yang mempengaruhi hasil belajar adalah :
a. Keluarga
Faktor orang tua sangat besar pengaruhnya terhadap keberhasilan anak dalam belajar. Tinggi rendah pendidikan orang tua, besar kecilnya penghasilan, cukup atau kurangnya perhatian dan bimbingan orang tua, akrab atau tidaknya hubungan orang tua dengan anak-anak, tenang atau tidaknya situasi dalam rumah mempengaruhi pencapaian hasil belajar.
b. Sekolah Kualitas guru, metode mengajarnya, kesesuaian kurikulum dengan kemampuan anak, keadaan failitas/perlengkapan di sekolah, keadaan ruangan, jumlah murid per kelas, pelaksanaan tata tertib sekolah, dan sebagainya semua ini turut mempengaruhi keberhasilan belajar anak.
c. Masyarakat Bila di sekitar tempat tinggal keadaan masyarakatnya terdiri dari
orang-orang yang berpendidikan, teruatama anak-anaknya bersekolah tinggi dan moralnya baik akan mendorong anak lebih giat belajar.
d. Lingkungan Sekitar Keadaan lingkungan, bangunan rumah, suasana sekitar, keadaan
lalu lintas, iklim dan sebagainya sangat mempengaruhi hasil belajar anak. Sedangkan menurut Slameto (2010:54), faktor-faktor yang
mempengaruhi belajar banyak jenisnya tetapi digolongkan menjadi dua yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern terdiri dari (1) faktor jasmaniah yaitu (a) kesehatan, (b) cacat tubuh; (2) faktor psikologis yaitu (a)Inteligensi, (b) Perhatian,(c) Minat,(d) Bakat, (e) Motif,(f) Kematangan,(g) Kesiapan; dan
(3) faktor kelelahan. Sedangkan faktor ekstern terdiri dari (1) Faktor keluarga (2)faktor sekolah, dan (3) Faktor masyarakat.
Faktor-faktor belajar menurut Dimyati (2006:238) dibagi menjadi dua faktor yaitu faktor intern dan ekstern. Faktor intern terdiri dari sikap terhadap belajar, motivasi belajar, konsentrasi belajar, mengolah bahan belajar, menyimpan perolehan hasil belajar, menggali hasil belajar yang tersimpan, kemampuan berprestasi atau unjuk hasil belajar, rasa percaya diri siswa, kebiasaan belajar, cita-cita siswa, inteligensi dan keberhasilan belajar. Faktor ekstern meliputi guru sebagai pembina siswa belajar, sarana dan prasarana pembelajaran, kebijakan penilaian, lingkungan siswa di sekolah dan kuriku\lum sekolah.
Sedangkan menurut Purwanto (2007:102) faktor-faktor yang mempengaruhi belajar yaitu : 1) Faktor yang ada pada diri organisme itu sendiri yang disebut faktor individual, dan (2) faktor yang ada di luar individu yang disebut faktor sosial.
Selanjutnya menurut Noehi Nasution dalam Djamarah (2008:176) menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar adalah :
1. Faktor dari luar yaitu: faktor lingkungan dan faktor instrumental. Faktor lingkungan meliputi lingkungan alami dan lingkungan sosial budaya. Faktor instrumental meliputi kurikulum, program, guru, sarana dan fasilitas.
2. Faktor dari dalam yaitu: faktor psikologis dan fisiologis. Faktor psikologis meliputi minat, kecerdasan, bakat, motivasi, dan kemampuan kognitif. Faktor fisiologis meliputi kondisi fisiologis dan kondisi panca indera.
Berdasarkan jurnal dari Muvawala (2012:47) menyebutkan bahwa (a) penyediaan buku teks,(b) frekuensi inspeksi,(c) jumlah guru,(d) pelatihan guru, dan (e) proxy untuk lingkungan sekolah sangat berperan dalam peningkatan hasil belajar di sekolah.
Sedangkan meenurut Self and Schraeder (2012:27) mengatakan bahwa faktor-faktor yang menyebabkan perbedaan hasil belajar pada individu adalah (1) jumlah siswa dalam kelas/kumpulan, (2) dinamika kelas, (3) pengaruh musim, dan (4) faktor eksternal.
Berdasarkan keterangan tersebut di atas, kita dapat mengetahui bahwa faktor-faktor dominan yang mempengaruhi hasil belajar yang didapatkan tergantung faktor yang berasal dari dalam diri maupun luar siswa. Adapun faktor-faktor tersebut memberikan kontribusi yang berbeda pada hasil belajar tiap individu.
2.5 Kerangka Berpikir
Pada hakikatnya belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk mengadakan perubahan dalam dirinya berupa pengalaman, keterampilan, sikap dan tingkah laku sebagai akibat dari latihan serta interaksi dengan lingkungan. Untuk mencapainya siswa melakukan aktivitas belajar dengan cara dan kemampuan masing-masing. Hasil yang diperoleh dari Pada hakikatnya belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk mengadakan perubahan dalam dirinya berupa pengalaman, keterampilan, sikap dan tingkah laku sebagai akibat dari latihan serta interaksi dengan lingkungan. Untuk mencapainya siswa melakukan aktivitas belajar dengan cara dan kemampuan masing-masing. Hasil yang diperoleh dari
Menurut H. W Arndt dan Gerardo P Sicat dalam Sumaadmadja (2001), ilmu ekonomi adalah suatu studi ilmiah yang mengkaji bagaimana orang perorang dan kelompok-kelompok masyarakat menentukan pilihan.
Menurut Suryabrata (2012:297) mengartikan bahwa hasil belajar ekonomi sebagai nilai yang merupakan bentuk perumusan akhir yang diberikan oleh guru terkait dengan kemajuan atau hasil belajar ekonomi siswa selama waktu tertentu . Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil belajar ekonomi adalah proses perubahan tingkah laku pada seseorang akibat adanya interaksi dalam lingkungannya dan pengalaman yang telah dilaluinya dalam hal pengukuran atau perumusan akhir oleh guru yang terkait dengan mata pelajaran ekonomi dalam periode tertentu.
Faktor-faktor yang berasal dari dalam diri siswa (internal) diantaranya adalah faktor jasmaniah/fisiologi yang terdiri dari kesehatan jasmani, kesehatan rohani dan gangguan kesehatan. Selain faktor jasmaniah/fisiologis terdapat juga faktor psikologis siswa. Faktor psikologis adalah kondisi jiwa/batin siswa yang dapat mempengaruhi hasil belajar yang akan diperoleh siswa. Faktor psikologis ini berkaitan dengan inteligensi, perhatian, minat, bakat, motivasi, kematangan, dan kesiapan. Faktor dari dalam diri siswa yang Faktor-faktor yang berasal dari dalam diri siswa (internal) diantaranya adalah faktor jasmaniah/fisiologi yang terdiri dari kesehatan jasmani, kesehatan rohani dan gangguan kesehatan. Selain faktor jasmaniah/fisiologis terdapat juga faktor psikologis siswa. Faktor psikologis adalah kondisi jiwa/batin siswa yang dapat mempengaruhi hasil belajar yang akan diperoleh siswa. Faktor psikologis ini berkaitan dengan inteligensi, perhatian, minat, bakat, motivasi, kematangan, dan kesiapan. Faktor dari dalam diri siswa yang
Selain faktor yang berasal dari dalam diri siswa (internal), terdapat juga faktor yang berasal dari luar diri siswa (eksternal). Faktor dari luar siswa dibagi menjadi faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat.