Analisis Studi Kelayakan PKIP PKIP

ANALISIS STUDI KELAYAKAN INDUSTRI ROTI BAYAM CV VEGE GROUP

Oleh : Kelompok 3/A-P1

Dolfina Nanggiang J3E111028 Rico Fernando Theo

J3E111044 Aqmila Muthi R

J3E111066 Nia Allffiana

J3E111113 Arsi Novia S

J3E211158 Rendy Agus W

J3E211164

Penanggung Jawab : Dwi Yuni Hastati, STP,DEA

PROGRAM KEAHLIAN SUPERVISOR JAMINAN MUTU PANGAN DIREKTORAT PROGRAM DIPLOMA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2012

KATA PENGANTAR

Puji serta syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karea

berkat rahmat dan karunianya lah kami dapat menyelesaikan “Laporan Analisis Studi Kelayakan Industri Pangan”

Dalam penyusunan Laporan Analisis Studi Kelayakan industri Pangan, kami memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak, kepada semua pihak yang telah membantu untuk menyelesaikan Laporan ini kami ucapkan terimakasih. Laporan ini kami untuk menyelesaikan tugas mata kuliah “Penyusunan Kelayakan Industri Pangan ”. Semoga laporan ini dapat bermanfaat dan menjadi referensi bagi pembacanya. Kami memebuat laporan ini masih banyak kekerungannya oleh sebab itu kami mengharapkan keritikan serta sarannya demi kesempurnaan laporan ini.

Bogor, 21 Desember 2012

Penyusun

EXSECUTIVE SUMMARY

Pada era globalisasi yang semakin maju dan banyaknya pesaing di dunia bisnis serta gaya hidup masyarakat yang penuh dengan kesibukan, produsen dituntut untuk menghasilkan produk pangan yang praktis namun sehat. Salah satu produk makanan yang berkembang saat ini adalah pangan “Bakery” atau Roti. Hampir semua warga Indonesia menyukai pangan roti. Hal ini terlihat dari permintaan konsumen akan roti yang semakin meningkat sehingga kami

menciptakan “Vege Bread” . Vege Bread adalah salah satu inovasi produk bakery yang mengkombinasikan antara roti dengan sayur bayam. Produk vege bread ini berbahan dasar tepung terigu, gula pasir, ragi, susu bubuk, telur, dan bayam.

Walaupun vege bread menciptakan roti berbahan dasar sayuran tetapi rasa dari sayurannya itu dimodifikasi sehingga rasa sayuran sendiri tidak begitu kuat dan dapat dikonsumsi oleh konsumen yang tidak begitu menyukai sayuran. Roti bayam ini cocok dikonsumsi untuk breakfast dan lunch. Segmentasi pasar yang dituju vege bread diantaranya segmen geografis dan demografis. Kedua segmen ini mempunyai pengaruh yang besar pada pemasaran vege bread di kota Bogor. Target pasar vege bread dari kalangan anak-anak sampai dewasa. Adapun cara pemasaran dari produk vege bread ini ialah dengan membuka display di daerah Bantar Jati bawah dan juga dengan berkeliling menggunakan lima armada bermotor. Positioning dari Vege Bread sendiri yaitu awali harimu dengan menu yang praktis dan sehat.

Dari aspek finansial, usaha vege bread membutuhkan keseluruhan modal sebesar Rp 463.256.622 dari modal tersebut setelah satu tahun berjalan diperkirakan perusahaan akan mendapatkan keuntungan bersih sebesar Rp 294.659.243 dari penjualan yang dilakukan. Roti bayam yang diproduksi oleh CV. Vege Group adalah 600 produk perhari. Dari analisis finansial diperoleh juga BEP yaitu titik dimana perusahaan tidak mendapatkan rugi atau untung jika memproduksi produk pada titik tertentu yaitu sebanyak 403 produk per hari, kemudian juga diperoleh PBP yang berarti periode dimana perusahaan sudah bisa mengembalikan modal yang dikeluarkan saat memulai usaha nilai PBP yang diperoleh adalah 1,5 tahun waktu yang didapat dapat dikategorikan tidak terlalu Dari aspek finansial, usaha vege bread membutuhkan keseluruhan modal sebesar Rp 463.256.622 dari modal tersebut setelah satu tahun berjalan diperkirakan perusahaan akan mendapatkan keuntungan bersih sebesar Rp 294.659.243 dari penjualan yang dilakukan. Roti bayam yang diproduksi oleh CV. Vege Group adalah 600 produk perhari. Dari analisis finansial diperoleh juga BEP yaitu titik dimana perusahaan tidak mendapatkan rugi atau untung jika memproduksi produk pada titik tertentu yaitu sebanyak 403 produk per hari, kemudian juga diperoleh PBP yang berarti periode dimana perusahaan sudah bisa mengembalikan modal yang dikeluarkan saat memulai usaha nilai PBP yang diperoleh adalah 1,5 tahun waktu yang didapat dapat dikategorikan tidak terlalu

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR BAGAN DAFTAR LAMPIRAN

I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Selain nasi sebagai makanan pokok masyarakat Indonesia, ada pula makanan pokok yang berbahan dasar gandum, umbi-umbian ataupun jagung. Salah satu diantaranya ialah olahan dari tepung terigu, yaitu roti dan ditinjau dari nilai gizinya sendiri tidak kalah dengan nasi.

Roti merupakan salah satu menu makanan yang cukup digemari oleh masyarakat, mulai dari roti tawar, roti manis dengan berbagai varian rasa, dan juga roti kering. Roti tawar banyak digemari oleh masyarakat walaupun rasanya tawar dan tampilan yang cenderung monoton. Melihat peluang tersebut, mendorong muncunlnya inovasi roti tawar yang dikombinasikan dengan sayuran, yaitu roti bayam Vege Bread ”. Roti bayam adalah roti tawar yang komposisi bahanya dicampur dengan sayuran, yaitu bayam. Meskipun berbahan dasar sayuran, tetapi rasa dari sayurannya itu sendiri dimodifikasi sehingga cocok untuk orang yang tidak menyukai sayuran.

Selain karena hal tersebut, adanya vege bread ini ingin lebih menambah dan memenuhi kandungan gizi yang ada pada roti. Adanya penambahan sayuran maka kandungan vitamin dan juga zat besi lebih tercukupi, bukan hanya karbohidrat dan protein saja. Penambahan sayuran juga akan mengubah warna roti tawar lebih menarik karena adanya warna dari pigmen hijau (klorofil) sayuran yang bercampur dengan adonan roti, misalnya jika dibuat roti bayam maka warna roti ini akan ada warna hijau dari bayam tersebut, begitu juga jika membuat roti wortel maka akan ada warna jingga yang berasasl dari karoten dari wortel pada roti tersebut.

1.2 Tujuan

Penyusunan analisisn kelayakan pada CV Vege Group bertujuan mengetahui kelayakan produk roti bayam dengan menggunakan metode Break Event Point , Pay Back Period, Net Present value, Internal Rate of Return, dan analisis sentivitas.

II ASPEK PRODUK

Roti merupakan salah satu menu makanan yang cukup digemari oleh masyarakat, mulai dari roti tawar, roti manis dengan berbagai varian rasa, dan juga roti kering. Salah satunya ialah roti tawar karena banyak masyarakat yang menggemari roti ini walaupun rasanya tawar, maka dengan alasan tersebut munculah “vege bread”,yakni roti tawar dengan rasa sayuran. Meskipun berbahan dasar sayuran tetapi rasa dari sayurannya itu sendiri kurang kuat sehingga cocok untuk orang yang tidak menyukai sayuran.

Roti bayam merupakan salah satu inovasi dari roti tawar yang dimodifikasi dengan pemberian bayam atau sayuran lain sebagai pemberi rasa. Selain itu, bayam yang digunakan sebagai bahan tambahan memiliki kandungan gizi terutama zat besi yang lebih tinggi sehingga energi yang dihasilkan lebih tinggi dari roti pada umumnya. Kesan sehat dan praktis merupakan tampilan yang ingin ditunjukkan dalam roti bayam ini.

Spesifikasi produk merupakan suatu peluang yang diambil dari ketertarikan kebutuhan konsumen berdasarkan kuisioner serta untuk melihat kondisi pesaing berdasarkan pada pengetahuan teknis. Kebutuhan merupakan sesuatu yang diinginkan dan diapresiasi oleh konsumen. Sedangkan spesifikasi merupakan sesuatu yang menjadi ciri khas dari suatu produk dan yang membuat produk Vege Bread tampak berbeda dari produk yang lain. Dalam rangka mempertahankan kualitas produk serta bertahan dalam persaingan pasar diperlukan suatu spesifikasi sebagai suatu acuan dalam memproduksi produk roti bayam , spesifikasi roti bayam adalah sebagai berikut:

2.1 Analsis SWOT

Pada tanggail 19 September 2012, kami memiliki buah pemikiran tentang pencetusan produk inovasi berdasarkan persamaan bahan baku. Dari hasil pemikiran tersebut, didapat 6 hasil inovasi produk berbasiskan sayuran, yaitu Roti Bayam, Pudding jagung, Nasi Bawang, Bakso Kuah Sayur, Mie Cabe, dan Nungget Terong. Kemudian, kami melakukan brainstroming untuk memilih dua produk yang dijadikan prioritas utama dengan sistem musyawarah atau voting.

Berdasarkan hasil brainstorming, kami memutuskan untuk memilih roti bayam dan pudding jangung. Alasan kami memilih kedua produk tersebut, yaitu karena realisasi kedua produk tersebut lebih mudah dibandingkan produk lainnya. Disamping itu, kedua produk tersebut memiliki keunggulan dalam hal ketersediaan bahan baku dan pengolahannya. Kedua produk tersebut menggunakan bahan baku pengganti beras sehingga mampu mendukung salah satu program pemerintah, yaitu diversifikasi pangan. Selain faktor eksternal, kedua produk tersebut memiliki kandungan gizi yang lebih tinggi dibanding produk sejenisnya, lebih sehat, dan praktis.

Di zaman modern, pola konsumsi masyarakat bergeser dari pola makan yang bergizi menjadi pola makan yang bergizi tinggi dan praktis. Namun, kenyataannya pada saat ini produk olahan pangan praktis yang beredar belum tentu sehat. Melihat kondisi dan gaya hidup masyarakat saat ini, kita memberi inovasi yang tidak hanya menampilkan produk pangan yang praktis, tetapi juga menyehatkan yang ditinjau dari kandungan gizinya.

Untuk memilih inovasi yang lebih prospektif, maka digunakan metode analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat). Teknik ini dibuat oleh Albert Humphrey yang memimpin proyek riset pada Universitas Stanford pada dasawarsa 1960-an dan 1970-an dengan menggunakan data dari perusahaan- perusahaan Fortune 500. Analisis SWOT adalah analisis kondisi internal maupun eksternal suatu organisasi yang selanjutnya akan digunakan sebagai dasar untuk merancang strategi dan program kerja. Analisis internal meliputi peniaian terhadap faktor kekuatan (Strength) dan kelemahan (Weakness). Sementara, analisis eksternal mencakup faktor peluang (Opportunity) dan tantangan (Threath). Berdasarkan keempat aspek tersebut akan dikombinasikan antara aspek faktor internal dan aspek faktor eksternal. Hasil kombinasi tersebut memberikan informasi dan strategi dalam berwirausaha untuk mengembangkan kedua produk tersebut.

Setelah dilakukannya analisis SWOT pada kedua produk tersebut, kami membandingkan kedua produk tersebut untuk dipilih satu produk yang paling unggul. Adapun proses pemilihan roti bayam menjadi produk pilihan akan ditampilkan pada bagan berikut:

Bagan 1. Diagram Alir Analisis SWOT Roti Bayam Mahasiswa membentuk kelompok kecil berdasarkan persamaan pikiran (inovasi)

Dibuat 5 inovasi produk sesuai kategori kelompok

Dipilih 2 inovasi produk yang paling prospektif (brainstorming)

Dibuat perencanaan pada 2 inovasi produk (Kelebihan, Kekurangan, Prospek

jangka pendek dan panjang)  Dikenalkan metode analisis SWOT 

Dibuat analisis SWOT sederhana pada kedua Inovasi Produk

Dilakukan perbandingan diantara kedua inovasi

Dipilih satu inovasi produk yang paling prospektif untuk kedepannya

Berdasarkan hasil analisis pemilhan produk menggunakan metode analisis SWOT makan produk yang dinilai lebih prospektif menurut kelompok kami adalah roti bayam. Hasil analisis SWOT roti bayam dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 1. Hasil Analisis SWOT Roti Bayam CV Vege Bread

Strengh (S)

Wekness (W)

-Inovator Roti Bayam di

-Inovasi produk belum familiar

Kota Bogor

-Jaringan disitribusi masih

-Kandungan Gizi yang lebih

lemah dan terbatas

dari roti lain

-Memiliki rasa yang berbeda

-Bahan baku mudah didapat

Oppurtunitiy (O)

Strategi S-O

Strategi W-O

-Konsumen meminati produk

-Selalu berinovasi yang praktis dan sehat

-Membuat roti yang

berkualitas

-Menjalin kerja sama dengan -Penampakan (warna) roti tawar -Tetap menjaga kandungan

produsen roti lainnya di pasaran relatif sama

gizi

-Roti adalah produk yang di

-Variasi paket praktis

terima banyak kalangan

-Memperkenalkan roti bayam

-Diversifikasi pangan

di berbagai kesempatan (pameran pangan, seminar pangan, membuka stand di mall dll)

Threaths (T)

Strategi S-T

Strategi W-T

-Bersaing dengan kompetitor -Membuat produk berkualitas -menjalin kerjasama dan yang sudah lama di pasaran

melakukan studi banding

-Menjaga keaslian produk

-Belum adanya perizinan -Memperluas wawasan dalam

-Varian produk baru

membuat roti

-Mendaftarkan dan mengurus

-Memberlakukan sistem

perizinan produk

jemput bola

Roti tawar merupakan roti yang terbuat dari adonan tanpa menggunakan telur dengan sedikit gula atau tidak sama sekali. Penggunaan gula pada pembuatan roti tawar hanya digunakan dalam percepatan proses fermentasi (lilik Noer Yulianti 2004:28). Roti tawar memiliki tekstur yang halus seperti kapas, ringan dan rasanya tawar. Biasanya roti tawar dikonsumsi oleh masyarakat kelas menengah keatas sebagai sarapan pagi, tetapi dengan perkembangan zaman roti Roti tawar merupakan roti yang terbuat dari adonan tanpa menggunakan telur dengan sedikit gula atau tidak sama sekali. Penggunaan gula pada pembuatan roti tawar hanya digunakan dalam percepatan proses fermentasi (lilik Noer Yulianti 2004:28). Roti tawar memiliki tekstur yang halus seperti kapas, ringan dan rasanya tawar. Biasanya roti tawar dikonsumsi oleh masyarakat kelas menengah keatas sebagai sarapan pagi, tetapi dengan perkembangan zaman roti

Roti bayam adalah varian baru roti tawar yang memberikan tampilan yang berbeda dan kandungan gizi yang lebih tinggi. Alasan pemilihan bayam sebagai salah satu komposisi produk adalah harga dari bahan baku yang murah. Selain itu, ketersediaan bahan baku banyak dipasaran. Kandungan pigmen klorofil pada bayam juga menjadi alasan pemilihan bayam sebagai bahan campuran.

Roti bayam memiliki kelebihan dari sisi internal, seperti inovator roti tawar sayuran di sekitar bogor, memiliki kandungan yang lebih dari roti lain, memiliki rasa yang berbeda, dan bahan baku yang mudah didapat. Kelebihan yang dimiliki oleh roti bayam menjadikan nilai tambah untuk dikembangkan lebih lanjut. Namun, selain memiliki kelebihan, roti bayam memilki kelemahan yang bisa menghambat penerimaan produk oleh konsumen, yaitu inovasi produk yang belum terlalu familiar atau masih asing di bogor dan jaringan distribusi yang lemah dan terbatas. Kedua hal tersebut berpengaruh terhadap strategi yang harus dilakukan dan diterapkan untuk menunjang daya jual produk sehingga jangkauan penjualan lebih luas. Selain memperhatikan kedua aspek tersebut, juga terdapat faktor eksternal yang berpengaruh dalam proses penjualan produk.

Faktor eksternal tersebut adalah peluang diterimanya produk oleh masyarakat dan ancaman-ancaman yang menghambat penerimaan produk. Peluang yang dapat dimanfaatkan oleh produk tersebut adalah konsumen meminati produk yang praktis dan sehat, penampakkan roti tawar dipasaran relatif sama, produk yang diterima banyak kalangan, dan mendukung adanya diversifikasi pangan yang kini diterapkan oleh pemerintah. Pemanfaatan peluang yang ada seringkali mengalami hambatan dari luar, seperti persaingan antara kompetitor yang sudah memiliki nama di pasaran dan belum adanya perizinan dari lembaga yang terkait. Dari faktor eksternal tersebut, diperoleh strategi pemasaran yang mampu mengatasi berbagai hambatan yang ada tanpa harus meninggalkan peluang yang ada.

Menanggapi keempat aspek yang dimiliki oleh produk dihasilkan strategi yang dapat mengatasi hambatan hambatan produk. Salah satu strategi yang diterapkan melihat kekuatan dari produk dan peluang yang ada di pasaran adalah

membuat roti yang berkualitas dengan menjaga produk dalam kualitas yang prima dan tetap menjaga kandungan gizi produk yang nantinya dapat menangkap peluang yang ada di pasar, yaitu konsumen meminati produk yang praktis, tetapi juga menyehatkan. Meskipun produk memiliki kelemahan, tetapi produk juga mempunyai peluang jual di masyarakat. Oleh karena itu, kelemahan tersebut harus dapat diminimalisasi untuk memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang diterapkan untuk meminimalisasi kelemahan yang ada dan memanfaatkan peluang adalah selalu berinovasi dan mengembangkan kerja sama dengan produsen yang lain dengan begitu peluang pasar yang menuntut produk yang praktis, sehat, serta berkualitas dapat terpenuhi. Berdasar aspek kelebihan produk dan ancaman dari pihak luar, ditentukan strategi yang bisa mengatasi ancaman dari pihak luar yang dapat merugikan, seperti membuat varian baru dari roti bayam, membuat produk yang berkualitas, dan tetap menjaga keaslian produk yang ada serta mendaftarkan dan mengurus perizinan produk dengan begitu ancaman dari pihak luar dapat lebih ditekan. Sedangkan dari aspek kelemahan yang dimiliki produk dan ancaman pihak luar, ditentukan strategi untuk meminimalkan kelemahan produk untuk menghadapi ancaman dari pihak luar, yaitu dengan menjalin kerjasama dengan dan melakukan studi banding dengan produsen lain sehingga persaingan dengan kompetitor di produk yang sama bisa teratasi.

2.2 Spesifikasi Bahan Baku

Bentuk perusahaan kami yang bernama CV. Vege Group memproduksi

“Vege Bread” yaitu roti yang berbahan baku tepung terigu, telur, bayam, gula, yeast, air, garam, susu,dan mentega. Perusahaan kami memasok terigu dari supplier di Pasar Bogor yang sudah sepakat menjalin kerja sama dengan perusahaan kami. Begitu pula telur, gula, garam, mentega, yeast, dan susu bubuk yang dipasok dari toko kue yang sudah terpercaya di Pasar Bogor. Bayam yang menjadi bahan yang paling perlu diperhatikan mutunya yaitu bayam. Penyuplaian bayam di ambil dari beberapa supplier bayam dipasar Warung Jambu. Adapun spesifikasi bahan baku pembuatan Vege Bread, sebagai berikut :

Tabel 2. Spesifikasi Bahan Baku Roti Bayam BAHAN BAKU

Tepung Terigu

 Warna

: Putih

 Kadar air

Telur Ukuran: t= 4 cm, diameter= 2 - 3 cm, warna: coklat Bayam

 Ukuran : 30 cm (dari akar sampai ujung

daun)

 Warna daun : Hijau muda, tidak terdapat cacat atau bolong-bolong pada

bagian daun, tidak ada kotoran,tidak layu sebagian,

 Diambil 30 hari dari awal penanaman Gula

 Tidak terdapat benda asing  Kelarutan tinggi

Yeast

 Bentuk : bubuk  Warna

: coklat muda  Penampakan : tidak rusak, kering

Air  Warna : tidak berwarna  Kejernihan : 100% jernih  Bau : tidak berbau  Batas E.coli : 0

Garam

 Warna

: putih

 Bentuk

: butiran halus

 Tidak terdapat benda asing  Kelarutan tinggi

 Penampakkan : tidak menggumpal  Kadar air

: 7-8%

Mentega

 Warna : putih  Tekstur : lembek,licin  Bentuk : padatan  Kadar lemak : 5%

2.3 Spesifikasi Proses

Proses pemebuatan roti bayam dilakukan dalam beberapa tahap pencampuran, yaitu: pencampuran bahan kering dan basah. Proses pencampuran bahan kering dilakukan terlebih dahulu kecuali garam. Setelah itu, dilakukan pencampuran pure bayam, pengembangan adonan, pembentukan, dan pemanggangan adonan. Detail proses pengolahan roti bayam adalah sebagai berikut:

Tabel 3. Spesifikasi Proses Roti Bayam PROSES

- Mixer dengan kapasitas 12,5 kg dan 5 kg (10 loyang @ 1 kg) -Agitator pada mixer 1 buah , kecepatannya 80 rpm -Masukkan bahan (tepung terigu, yeast, gula, susu) dan Aduk

hingga rata selama 10 menit

A.Pembuatan Adonan

-Tambah 200 butir kuning telur+air sedikit demi sedikit -Aduk 15 menit sampai dengan setengah kalis -Masukan mentega (Aduk/uleni + garam)

-Uleni sampai dengan benar-benar kalis selama 30 menit -Diamkan adonan selama 30 menit (tutup dengan plastik)

Blender dengan kecepatan pisau : 1000 rpm

B.Pembuatan Puree Bayam Waktu blender : 3-5 menit Bayam dicampurkan ketika adonan setengah kalis Loyang kapasitas 1 kg Ukuran loyang : 60x20x12 cm

C.Pembentukan Roti Tawar Masukkan adonan yang telah mengembang

Panggang adonan pada suhu 200 0

C, selama 30 menit lalu kecilkan

ke 180 0 C selama 10 menit

2.4 Spesifikasi Produk

Pada proses produk akhir pembuatan roti bayam ini dilakukan pemisahan per slice sesuai spesifikasi yang telah dibuat. Kemudian dilakukan pengemasan yang disesuaikan dengan jumlah roti. Spesifikasi produk sebagai berikut:

Tabel 4. Spesifkasi Produk Roti Bayam

PRODUK AKHIR

 Roti Bayam : Ukuran = 11x11cm  Warna

pinggiran roti = coklat sempurna

D.Roti Bayam

bagian dalam = hijau muda  Tekstur

bagian pinggir = crust bagian dalam = empuk

 Pori-porinya : kecil  Ketebalan

: 0,8 cm

 Komposisi Kemasan :

E.Kemasan

4 potong

= Rp 5000 (paket khusus untuk breakfast & lunch)

 Plastik

: LDPE (ukuran disesuaikan dengan isi)

 Warna (dominasi) : hijau

F. Prototype

Kemasan Ukuran kecil (isi 4 slice)

Kemasan Ukuran Besar ( isi 20 slice)

III ASPEK PEMASARAN ROTI BAYAM

Roti adalah makanan yang terbuat dari tepung terigu, air, dan ragi yang pembuatannya melalui tahap pengulenan, fermentasi (pengembangan), dan proses pemanggangan dalam oven (Yahyono, 1999). Roti telah lama dikenal dalam peradaban manusia, sejarahwan memperkirakan roti mulai dikonsumsi sejak kebudayaan Mesopotamia atau Mesir. Di Indonesia sendiri, roti mulai diperkenalkan oleh Bangsa-Bangsa Eropa yang datang ke Indonesia (Joko, 2010). Kini roti semakin banyak diminati dan dikonsumsi oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari mulai menjamurnya merek-merek roti yang beredar di pasaran baik yang diproduksi oleh perusahaan berskala industri rumah tangga hingga industri besar. Belum lagi ditambah dengan trend menjamurnya butik-butik roti dan kue yang menjual berbagai macam jenis produk bakeri.

Salah satunya ialah roti tawar karena banyak masyarakat yang menggemari roti ini walaupun rasanya tawar, maka dengan alasan tersebut munculah “vege bread”, yakni roti tawar dengan rasa sayuran. Meskipun

berbahan dasar sayuran tetapi rasa dari sayurannya itu sendiri kurang kuat sehingga cocok untuk orang yang tidak menyukai sayuran.

Roti bayam merupakan salah satu inovasi dari roti tawar yang dimodifikasi dengan pemberian bayam atau sayuran lain sebagai pemberi rasa. Selain itu, bayam yang digunakan sebagai bahan tambahan memiliki kandungan gizi terutama zat besi yang lebih tinggi sehingga energi yang dihasilkan lebih tinggi dari roti pada umumnya. Kesan sehat dan praktis merupakan tampilan yang ingin ditunjukkan dalam roti bayam ini.

Pengertian pasar (market demand) suatu produk menurut Kotler (2005), Yaitu jumlah keseluruhan yang akan dibeli oleh sekelompok konsumen tertentu dalam suatu daerah dan waktu tertentu dalam lingkungan pemasaran tertentu serta dalam suatu program pemasaran tertentu. Tujuan analisis pasar adalah mengetahui seberapa luas pasar produk yang bersangkutan, bagaimana pertumbuhan permintaannya dan berapa besar yang dapat dipenuhi oleh konsumen perusahaan.Sedangkan menurut Stanton Pemasaran, meliputi keseluruhan sistem Pengertian pasar (market demand) suatu produk menurut Kotler (2005), Yaitu jumlah keseluruhan yang akan dibeli oleh sekelompok konsumen tertentu dalam suatu daerah dan waktu tertentu dalam lingkungan pemasaran tertentu serta dalam suatu program pemasaran tertentu. Tujuan analisis pasar adalah mengetahui seberapa luas pasar produk yang bersangkutan, bagaimana pertumbuhan permintaannya dan berapa besar yang dapat dipenuhi oleh konsumen perusahaan.Sedangkan menurut Stanton Pemasaran, meliputi keseluruhan sistem

Perkembangan pasar yang terjadi telah mampu mendorong terciptanya persaingan yang ketat diantara industri-industri. Hal ini membuka kesempatan dan tantangan tersendiri bagi setiap industri pangan, khususnya bakeri untuk memenangkan dan menjadi pemimpin dari persaingan pasar yang terjadi. Untuk dapat bertahan dalam persaingan tersebut setiap industri harus mulai memfokuskan usahanya pada perbaikan mutu yang berkesinambungan (quality improvement ). Setiap industri harus mampu melakukan setiap pekerjaan dengan lebih baik dalam suatu sistem manajemen mutu dalam rangka menghasilkan produk pangan, dalam hal ini roti, yang bermutu tinggi.

3.1 Aspek Pemasaran Secara Umum

Pemasaran adalah salah satu sistem yang mempengaruhi suatu produk dapat diterima oleh masyarakat. aspek ini juga merupakan ujung tombak keberhasilan suatu produk karena mampu melihat pangsa dan target pasar yang ingin dituju. Seperti halnya pada produk roti tawar yang berbasis sayuran (Vege Bread ), sistem pemasaran yang tepat juga harus diterapkan sehingga penjualan produk dapat meningkat dan sejalan dengan keuntungan yang diperoleh.

Menurut data sensus penduduk kota Bogor tahun 2010, terdapat sekitar 904.000 jiwa/tahun yang mengonsumsi roti tawar. Banyaknya jumlah penduduk di kota Bogor diasumsikan sebagai pangsa pasar produk bakery. Di kota Bogor, terdapat banyak produsen roti tawar sehingga jumlahnya tidak diketahui secara pasti. Produsen yang memiliki daya jual yang tinggi salah satunya adalah Sari Roti. Menurut PT Nippon Copindo data agen Sari Roti, yang terdapat di kota Bogor adalah lebih kurang 300 agen. Dalam setiap agennya dihasilkan 2000 produk roti tawar/hari sehingga dihasilkan 600000 roti tawar/tahun. Dengan demikian, pemenuhan kebutuhan roti tawar untuk kota Bogor belum tercukupi karena sekitar 304.000 produk/tahun setara dengan 800 roti/hari, yang belum terpenuhi kebutuhan roti tawarnya sehingga membuka peluang bagi produsen roti tawar lainnya, seperti Vege Group yang bergerak dalam bidang roti tawar sayuran.

Untuk memenuhi kebutuhan 18.000 roti/bulan, Vege Group mampu memenuhi kebutuhan roti tawar sekitar 71% yang setara dengan 600 produk/hari. Melihat kondisi tersebut, Vege Bread memiliki peluang yang cukup besar kedepannya karena masih banyak kebutuhan masyarakat Bogor akan roti tawar yang belum terpenuhi.

3.2 Aspek Pemasaran Secara spesifik

Selain membaca peluang yang ada, Vege Group juga merencanakan pemasaran yang lebih spesifik baik dari target pasar, segmen pasar, 4P (produk, tempat, promosi, harga), positioning, pesan, dan jalur distribusinya. Perencanaan pemasaran yang spesifik dari Vege Bread adalah sebagai berikut:

Nama produk : Vege Bread Profil

: CV. Vege Group

Target pasar : anak-anak sampai dewasa Positioning : Awali harimu dengan menu yang praktis dan sehat Placement

: saat waktu breakfast dan lunch

3.2. 1. Konsep pemasaran 4P (Product, Place, Price, Promotion)

Produk Vege Bread dibuat dengan memasukkan bahan kering (tepung terigu, yeast, gula, susu) dan Aduk hingga rata selama 10 menit, tambah 200 butir kuning telur dan air sedikit demi sedikit, aduk 15 menit sampai dengan setengah kalis, masukan mentega (Aduk atau uleni) kemudian ditambah dengan garam, lalu disuleni sampai dengan benar-benar kalis selama 30 menit. Setelah itu, diamkan adonan selama 30 menit (tutup dengan plastik). Selain pembuatan produk yang terkonsep, Vege Bread juga harus memiliki strategi dalam pemasarannya. Strategi pemasarannya terdiri atas kekuatan yang dimiliki produk Vege Bread baik dari kandungan gizi yang lebih dari roti tawar lainnya maupun dari kepraktisannya. Selain itu, pembentukan varian baru juga dapat menjadi salah satu strategi yang berpeluang untuk menempatkan Vege Bread di hati konsumennya.

Promosi merupakan faktor utama dalam pemasaran produk. Hal ini disebabkan perlunya pengenalan awal pada produk yang tergolong baru di kalangan masyarakat. Produk Vege Bread dipromosikan dengan cara membuka Promosi merupakan faktor utama dalam pemasaran produk. Hal ini disebabkan perlunya pengenalan awal pada produk yang tergolong baru di kalangan masyarakat. Produk Vege Bread dipromosikan dengan cara membuka

Aspek selanjutnya yang mempengaruhi pemasaran suatu produk adalah pemilihan lokasi yang tepat dan strategis. Lokasi yang strategis memiliki keunggulan tersendiri dalam menjalankan suatu usaha. Lokasi yang mudah dijangkau cenderung memudahkan konsumen untuk mendapatkan produk sehingga meningkatkan daya jual dari suatu produk. Vege Group memiliki lokasi strategis yang dipilih untuk lokasi pemasaran, diantaranya di daerah Bantar Jati Bawah. Selain menetap di lokasi tersebut, Vege Bread juga di pasarkan dengan cara berkeliling menggunakan 5 armada bermotor.

Selain lokasi yang strategis, faktor lain yang mempengaruhi pemasaran dari suatu produk adalah harganya yang relatif terjangkau. Harga merupakan jumlah uang yang harus dibayar oleh pelanggan untuk setiap produk yang ditawarkan oleh perusahaan. Penentuan harga didasarkan atas perhitungan biaya produksi yang ditambah dengan profit yang disesuaikan dengan harga produk sejenis. Penentuan harga yang stabil juga merupakan salah satu strategi yang dapat menjaga konsumen tidak berpaling ke produk lainnya. Produk Vege Bread memiliki harga yang bervariasi, yakni :

- Paket isi 20 : Rp 16.000,00 - Paket isi 12 : Rp 9.000,00 - Paket isi 4

: Rp 5.000,00

2 slice dan isian seharga Rp 3.000,00 (dapat langsung dibeli di kedai), dengan pilihan isian antara lain selai kacang, strawberry,

nanas, blueberry, dan coklat.

3.2.2 Segmentasi Pemasaran

Segmentasi adalah cara memilah-milah kelompok konsumen berdasarkan potensial penawaran produk yang berbeda-beda. Dalam mensegmentasi pasar, perusahaan harus memperhatikan kebutuhan pelanggan, keinginan pelanggan, dan manfaat yang dicari oleh pelanggan. Menentukan segmentasi pasar merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh unit usaha dalam memasuki pasar yang Segmentasi adalah cara memilah-milah kelompok konsumen berdasarkan potensial penawaran produk yang berbeda-beda. Dalam mensegmentasi pasar, perusahaan harus memperhatikan kebutuhan pelanggan, keinginan pelanggan, dan manfaat yang dicari oleh pelanggan. Menentukan segmentasi pasar merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh unit usaha dalam memasuki pasar yang

3.2.3 Target dan Posisi Pemasaran

Target pemasaran merupakan sasaran pasar yang ingin dituju oleh suatu produsen yang akan menawarkan produknya. Target pasar yang tepat dengan karakteristik produk yang ingin ditawarkan mampu meningkatkan penjualan suatu produk. Pada produk Vege Bread yang berbasis sayuran, umumnya mampu diterima oleh semua kalangan. Namun, dengan produk yang dapat diterima semua kalangan menjadikan hambatan baru yang terlihat yaitu, terlalu luasnya pemasaran produk Vege Bread. Luasnya pemasaran mempengaruhi banyaknya permintaan roti tawar yang harus dipenuhi. Pemenuhan semua permintaan konsumen sulit terpenuhi karena Vege Group merupakan produsen roti tawar baru sehingga produk Vege Bread hanya ditargetkan untuk usia anak-anak hingga dewasa. Pada usia tersebut, cenderung membutuhkan gizi yang cukup bagi tubuh. Hal ini membuat produk Vege Bread cocok untuk usia anak-anak samapai dewasa karena dapat memenuhi kebutuhan gizinya per hari. Tentunya bagi orang-orang yang sedang diet pun roti Vege Bread ini cocok dikonsumsi karena kandungannya yang rendah lemak tapi kaya akan vitamin dari sayur bayam tersebut.

Selanjutnya Vege Group dalam pemasarannya melakukan penyesuaian dengan pasaran sasaran yang dipilih seperti dimana Vege Group membuat paket Selanjutnya Vege Group dalam pemasarannya melakukan penyesuaian dengan pasaran sasaran yang dipilih seperti dimana Vege Group membuat paket

IVASPEK TEKNIS DAN TEKNOLOGI

Aspek teknis dan teknologi yaitu suatu aspek yang berkaitan dengan pemilihan lokasi proyek, jenis mesin, atau peralatan lainnya yang sesuai dengan kapasitas produksi, layout, dan pemilihan teknologi yang sesuai. Hal ini sangat penting di dalam aspek studi kelayakan bisnis. Aspek teknis merupakan aspek yang berkenaan dengan pengoperasian dan proses pembangunan proyek secara teknis setelah proyek atau bisnis tersebut selesai dibangun. Berdasarkan analisis ini, dapat diketahui rancangan awal penaksiran biaya investasi termasuk start up cost atau pra operasional proyek yang akan dilaksanakan.

Studi aspek teknis dan teknologi akan mengungkapkan kebutuhan yang diperlukan dan bagaimana secara teknis pelaksanaan proses produksinya. Selain kebutuhan, dapat digunakan untuk mengkaji kapasitas produksi, jenis teknologi yang akan digunakan, lokasi pabrik, dan tata letak yang menguntungkan. Dari perancangan tersebut, biaya pengadaannya akan tercipta dan mempengaruhi strategi serta harga jual produk pada nantinya. Dibawah ini adalah penjabaran empat faktor yang mempengaruhi aspek teknis dan teknologi dalam studi kelayakan bisnis Vege Bread ‘Roti Bayam.

4.1 Lokasi

Dalam mendirikan tempat usaha, salah satu faktor yang mempunyai pengaruh yang besar adalah pemilihan lokasi yang tepat. Dimana lokasi yang strategis atau berada di lingkungan keramaian dapat meningkatkan hasil penjualan menjadi lebih oiptimal. Berbanding lurus dengan pemasukan yang tinggi, lokasi yang strategis juga memerlukan biaya yang tinggi pula misalnya untuk menyewa sebuah ruko atau membeli tanah dan bangunannya.

Adapun Vege Group yang merupakan perusahaan yang memproduksi produk Vege Bread ‘Roti Bayam’ juga menaruh perhatian lebih pada lokasi penjualannya. Berdasarkan survei di daerah bogor, Vege Group memutuskan untuk menggunakan lokasi yang berbeda untuk ruang produksi dan pemasaran atau display. Hal ini dilakukan dengan alasan biaya, karena untuk perusahaan yang terbilang baru merintis hal ini juga seing dilakukan untuk mengatur Adapun Vege Group yang merupakan perusahaan yang memproduksi produk Vege Bread ‘Roti Bayam’ juga menaruh perhatian lebih pada lokasi penjualannya. Berdasarkan survei di daerah bogor, Vege Group memutuskan untuk menggunakan lokasi yang berbeda untuk ruang produksi dan pemasaran atau display. Hal ini dilakukan dengan alasan biaya, karena untuk perusahaan yang terbilang baru merintis hal ini juga seing dilakukan untuk mengatur

Pemilihan Bantarjati dikarenakan lokasinya yang cukup strategis di Bogor dengan biaya yang masih relatif miring juga. Selain itu, Bantarjati juga merupakan salah satu daerah tujuan kuliner di Bogor karena keaneka ragaman makanannya. Faktor-faktor tersebut yang nantinya akan dimanfaatkan Vege Group untuk menghasilkan pendapatan yang optimal. Selain keuntungannya, faktor dekatnya jarak antara pemasaran dan pangsa pasar yang dituju membuat produk Vege Bread ‘Roti Bayam’ tidak harus melalui perjalanan yang panjang untuk sampai ke tangan konsumen. Dilihat dari karakter produknya yang memiliki umur simpan yang relatif pendek.

Bantarjati juga terbilang cukup strategis karena jaraknya yang dekat dengan sumber bahan baku yaitu Pasar Jambu Dua, Pasar Bogor, dan Pasar Anyar. Alasan inilah yang membuat Bantarjati dipilih sebagai lokasi Vege Bread. Selain itu, jumlah tenaga kerja juga mudah diserap di daerah Bantarjati karena merupakan lokasi pemukiman yang ramai. Vege Group sendiri memiliki konsep tersendiri di lokasi pemasarannya yaitu Vege Group ingin membuat sebuah tempat yang terkesan elegan untuk usia dewasa dan hang out place untuk remaja.

4.2 Kapasitas Produksi

Kapasitas produksi merupakan jumlah produksi yang seharusnya diproduksi untuk mencapai keuntungan yang optimal. Berdasarkan survei, permintaan roti di Jawa Barat per tahunnya adalah 904.000. namun, telah dipenuhi oleh PT. Sari Roti sebesar 600.000 produk/tahun. Dari data tersebut, peluang yang masih terbuka lebar adalah sebesar 304.000 produk/tahun. Sebagai perusahaan baru, Vege Group langsung memanfaatkan peluang yang ada dengan memenuhi 70% dari peluang yang ada atau sekitar 600 produk/harinya atau 216.000 produk/tahun.

Bahan baku merupakan bahan dasar yang digunakan dalam memproduksi roti bayam. Bahan baku yang digunakan diperoleh dari beberapa supplyeryang ada di Pasar Jambu Dua, Pasar Anyar dan Pasar Bogor. Bahan utama dari produk roti bayam antara lain tepung terigu, bayam, telur, dan lain-lain. Dibawah ini adalah rincian kebutuhan bahan yang digunakan untuk produksi dalam perharinya. Jumlah bahan baku yang dibutuhkan untuk memenuhi 1000 roti dalam satu hari, yaitu 30.000 g tepung, 450 g ragi instant, 2.000 g gula pasir, 22.458 ml air, 750 g garam, 200 butir telur, 2.500 g susu bubuk, dan 1000 g ekstrak bayam yang terlampir di lampiran 5.Langkah berani ini juga harus ditunjang oleh alat dan peralatan yang tepat. Alat dan peralatan yang digunakan dikelompokkan menjadi peralatan produksi, kantor, display, kebersihan, dan transportasi.

Selain alat dan peralatan yang memadai, kapasitas produksi juga harus ditunjang dengan tenaga kerja yang terampil, cekatan, ulet, dan disiplin. Perpaduan yang tepat antara tenaga kerja dan perlatan merupakan salah satu konsep yang dipilih oleh Vege Group untuk mengambil hati konsumennya. Faktor lainnya yang diperhatikan Vege Group adalah diperhatikannya kemampuan finansial dan manajemen serta menerima adanya perubahan teknologi yang terjadi dewasa kini.

4.3 Layout

Penentuan layout merupakan keseluruhan proses penentuan “bentuk” dan penempatan fasilitas-fasilitas yang dimiliki suatu perusahaan. Penentuan layout meliputu layou site (layout lahan lokasi), layout pabrik, dan layout bangunan bukan pabrik dan fasilitas-fasilitasnya. Dalam hali ini, Vege Group memilih tipe layout produk (layout garis) yaitu, dimana mesin dan peralatannya disusun berdasarkan urutan (memutar) dalam proses pembuatan produknya. Tipe layout juga harus memperhatikan aspek ergonomis yaitu, kesesuaian antara ruang kerja dengan lingkungan kerja sehingga kecelakaan akibat kerja dapat dicegah. Dibawah ini adalah model layout untuk ruang produksi dan ruang pemasaran atau display .

10

Gambar 1. Layout Ruang Produksi CV Vege Group Keterangan :

1. Pintu masuk

2. Pintu masuk ruang produksi

3. Lemari pendingin

4. Meja persiapan bahan

5. Wastafel

6. Timbangan

7. Mixing (tempat pengadukan)

8. Proofer

9. Oven

10. Meja tempat mengemas produk

Gambar 2. Layout Ruang Dispaly CV Vege Group Keterangan :

1. Pintu masuk

2. Pot bunga

3. lampu

4. Kursi dan meja pelanggan

5. Etalase roti

6. Meja kasir

4.4 Jenis Teknologi dan Equipment

Alat dan peralatan juga terbilang aspek penting selain pemilihan lokasi karena mampu menunjang produksi produk Vege Bread sendiri. Produksi roti bayam terbilang tidak mudah sehingga diperlukan teknologi dan peralatan yang mampu menunjang dan meminimalisir kegagalan dari pengolahannya. Hal ini membuat pemilihan jenis teknologi dan peralatan harus memiliki kriteria tertentu yang meliputi ketepatan jenis teknologi yang dipilih dengan bahan mentah yang digunakan dan kesesuaian teknologi dan peralatan dengan SDM. Adapun pemilihan alat tersebut dikelompokkan antara lain, peralatan produksi seperti Oven, Mixer, Bread slicer, timbangan, loyang, lemari pendingin, dan blender.

Peralatan kantor seperti meja produksi, meja bulat, kursi, lampu, dan terminal listrik. Sedangkan peralatan display yaitu, spanduk, AC, dan rak display roti yang terlampir. Peralatan pembantu produksi, antara lain wadah, sekop, sendok, pisau, spatula, panci, dll yang terlampir di lampiran 3. Dan peralatan yang tak kalah penting adalah perlatan sanitasi yang meliputi sarung tangan plastikdan tahan panas, sepatu dan topi khusus, hand sanitizer, dll yang terlihat di lampiran

4. Selain peralatan diatas, ada juga saran atransportasi yang digunakan dalam produksinya, yaitu 3 buah sepeda bermotor milik anggota Vege Group sendiri. Dibawah ini adalah tabel alat dan peralatan yang digunakan untuk produksi Vege Bread ‘Roti Bayam’.

Tabel 5. Kebetuhan Peralatan Produksi

Jumlah unit

Nama alat dan

Harga

Kegunaan gambar

Kapasitas

yang dibeli

(Rp)

(buah)

Untuk memanggang

20 Loyang

roti Oven gas

Mencampurka bahan

12,5 kg

agar menjadi adonan mixer

Memotong roti

31 pcs

menjadi beberapa

slice Bread slicer

Mencampurka bahan

5 kg

agar menjadi adonan mixer

Menimbang bahan

150 kg

baku yang digunakan Timbangan

Stanless steel

@20.000, jadi

Sebagai wadah dan

20x11x12 cm

pencetak adonan roti loyang

Tempat untuk

menyimpan bahan baku

Lemari pendingin

Menghaluskan bahan

makanan blender

Tabel 6. Kebutuhan Peralatan Kantor

Jumlah unit

Harga

Nama dan gambar alat

Kapasitas

Kegunaan

yang dibeli

(Rp)

Tempat menyimpan

3 bahan-bahan dan

Jadi 300.000

alas produksi Meja triplek

Tempat bersantai

4 kursi

untuk konsumen Meja bulat

Jadi 300.000

Untuk tempat duduk

1 orang

konsumen kursi

Jadi 1.500.000

Untuk penerangan

ruang display lampu

Jadi 100.000

Untuk menghias dan

pot bunga ruangan Bon kertas

Untuk bukti

Tabel 7. Kebutuhan Peralatan Display

Harga

Nama dan gambar alat

kapasitas Jumlah

Kegunaan

(Rp)

2mx50 cm

Untuk kegiatan ppromosi

Buruan SEHAT kan harimu dengan

VEGE BREAD

Rak display

70-90

Untuk menyimpan produk

3 Jadi

produk

roti tawar yang sudah jadi

Untuk menjaga kondisi

ruangan tetap sejuk,

AC mengatur sirkulasi udara

Untuk meja kasir

Tabel 8. Peralatan Pembantu Produksi

Jumlah unit

Harga

Nama dan gambar alat

Kapasitas

Kegunaan

yang dibeli

12 Digunakna sebagai

Jadi

-besar

12 wadah bahan

120.000 dan

Wadah Stanless steel

2 lusin, 2

15.000, 15.000 , Mengecilkan ukuran Pisau, garpu, sekop, pisau,

lusin, 4 buah,

bahan, membantu gunting, spatula plastik

mengambil bahan

buah

Untuk alas Talenan plastik

4 buah

memotong bayam Untuk wadah

perebusan bahan Untuk

Kain Lap

membersihkan meja produksi

Kain saring dan saringan

Untuk membantu menyaring bayam Untuk membantu menyaring bayam

Tabel 9. Peralatan Sanitasi dan Kebersihan

Nama dan gambar alat

Jumlah unit

Harga (Rp)

Kegunaan

Untuk menutup hidung dan Masker kain

10 buah

mulut saat produksi Untuk menjaga tangan tidak

Sarung tangan plastik

1 box

kontak langsung dengan bahan

Untuk melindungi tangan Sarung tangan anti panas

2 pasang

saat di oven Untuk menjaga agar rambut

Topi khusus

10 buah

rapi saat produksi Untuk melindungi kaki saat

Sepatu tertutup khusus

6 pasang

produksi Untuk mencuci alat

Untuk mencuci alat sabun,

850 ml/2bln

Untuk mencuci tangan handsanitizer ,

1 liter

Untuk membersihkan keras sikat

2 buah

di alat Untuk membersihkan lantai

karbol

700 ml/bln

produksi Untuk tempat mencuci

Wastafel

1 buah

peralatan

V ASPEK MANAJEMEN DAN SUMBER DAYA MANUSIA

Manajemen dan sumber daya manusia adalah salah satu faktor essensial yang harus diperhatikan dalam mendirikan sebuah industri. Suatu industri atau perusahaan yang sukses berarti telah mampu mengatur segala aspek dengan baik. Terkadang, manajemen yang baik dilakukan dengan berbagai cara yang aneh dan irasional. Tetapi, dalam dunia bisnis hasil manajemenlah yang terpenting. Aspek manajemen dan SDM merupakan faktor pembeda industri menengah-besar dengan industri kecil. Berdasarkan survei, industri menengah dan besar harus memperhatikan penyusunan pengorganisasian yang tepat, keuangan, administrasi, pembukuan, dan pemasaran yang baik. Dibawah ini adalah uraian dari aspek manajemen dan sumber daya manusia.

5.1 Struktur Organisasi Vege Group

Struktur organisasi merupakan salah satu atribut yang timbul jika ada suatu organisasi. Begitu pun dengan Vege Group, yaitu sebuah industri yang berada dibawah suatu pimpinan atau kepala usaha. Struktur organisasi yang jelas mampu membuat para pekerja mengetahui dengan jelas letak keberadaannya. Selain itu, pimpinan atau manajer umum dapat mengetahui pekerja yang bertanggung jawab di setiap divisinya atau disebut dengan manajer.Berikut adalah struktur organisasi Vege Group:

Pendiri

Manajer Umum

Manajer Pemasaran

Manajer Keuangan

Manajer Produksi

Karyawan Karyawan

Bagan 2. Struktur Organisasi CV Vege Group

Dari Grafik diatas, jelas terlihat bagian-bagian dari struktur organisasinya yang dapat dipertanggung jawabkan untuk kedepannya. Adapun penjelasan dan tugas umum dari staff dan karyawan atau tenaga kerja dalam organisasi Vege Group, yaitu sebagai berikut:

5.1.1 Manajer Umum

Manajer umum adalah manajer yang memiliki tanggung jawab seluruh bagian atau fungsional pada suatu perusahaan atau organisasi. Pada Vege Group, posisi manajer umum diduduki oleh Ir. Aqmila STP, M.Si. Manajer umum memimpin beberapa unit bidang fungsi pekerjaan yang mengepalai beberapa atau seluruh manajer fungsional pada perusahaan Vege Group, yaitu Manajer Pemasaran, Produksi, dan Keuangan.

5.1.2 Manajer Pemasaran

Manajer pemasaran merupakan bagian yang bertanggungjawab terhadap proses pemasaran produk, jabatan ini di tempati oleh orang yang ahli dalam hal konsep dan sterategi bagaimana menawarkan dan menjual produk Vege Group. posisi ini selalu ditempati oleh orang yang sudah banyak pengalaman dan sudah lama berkerja di perusahaan tersebut dalam bidang pemasaran. Pada Vege Group, posisi manajer pemasaran diduduki oleh Arsi Novia, S.Kom.

5.1.3 Manajer Produksi

Manajemen produksi adalah bagian manajemen yang berkepentingan dengan aktivitas produksi, distribusi,dan manajemen proyek yang dilakukan dalam Vege Group. Pada Vege Group, posisi manajer produksi diduduki oleh Nia Aliffiana, STP. Tugas dan tanggung jawab manajer produksi adalah menjamin tercapainya hasil produksi dalam hal jumlah, kualitas dan waktu yang sesuai dengan rencana perusahaan Vege Group dengan memanfaatkan sumber daya secara optimal sehingga tercapai keunggulan bersaing yang berkesinambungan dengan pemuasan keinginan konsumen atas produk Vege Group.

5.1.4 Manajer Keuangan

Manajemen keuangan merupakan menajemen terhadap fungsi-fungsi keuangan. Fungsi-fungsi keuangan tersebut meliputi begaimana memperoleh dana (raising of fund) dan bagaimana menggunakan dana tersebut (allocation of fund). Pada Vege Group, posisi manajer keuangan diduduki oleh Rocky Hernandez, SE.

Tugas utama manajer keuangan adalah merencanakan untuk memaksimumkan nilai perusahaan Vege Group.

5.1.5 Supervisor

Seorang supervisor adalah seseorang yang menangani karyawan memproduksi dan atau melakukan kinerja pelayanan. Pada Vege Group, posisi supervisor diduduki oleh Jaim Agum, A.Md Supervisor Vege Group bertanggung jawab untuk hasil atas karyawan produksi yang diawasi terutama mutu dan jumlah dari produk dan pelayanan kepada manajer produksi.

5.2 Sumber Daya Manusia dan Tenaga Kerja

Tenaga kerja merupakan penduduk yang berada dalam usia kerja. Menurut UU No. 13 tahun 2003 Bab I pasal 1 ayat 2 disebutkan bahwa tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat (Wikipedia, 2012). Secara garis besar penduduk suatu negara dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu tenaga kerja dan bukan tenaga kerja. Tenaga kerja juga dibedakan berdasarkan kualitasnya adalah tenaga kerja terdidik, terampil, dan tidak terdidik. Vege Group sendiri memiliki kriteria dalam memilih sumber daya manusia yang ingin dipekerjakan. Hal ini dilakukan karena tiap bagian atau divisi memiliki klasifikasi kesulitan yang berbeda-beda. Pemberian persyaratan yang tepat dengan tipe pekerjaan merupakan cara yang mampu mendukung peningkatan reputasi suatu industri. Misalnya, dengan lebih banyak memperkerjakan pekerja yang terdidik lebih baik daripada pekerja tidak terdidik. Selain reputasi, adanya inovasi di setiap divisi mampu membuat Vege Group atau industri menjadi lebih berkembang. Dibawah ini adalah tabel klasifikasi dan persyaratan sumber daya manusia yang diserap oleh Vege Group:

Tabel 10. Klasifikasi, persyaratan, dan job desk staff serta karyawan CV Vege

Group

Jumlah

Posisi Pendidikan

Job Desk

Spesifikasi

karyawan

Memiliki Skill

Tanggung jawab seluruh bagian

manajemen yang baik

Dokumen yang terkait

Studi Kualitas Air Sungai Konto Kabupaten Malang Berdasarkan Keanekaragaman Makroinvertebrata Sebagai Sumber Belajar Biologi

23 176 28

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM MENANGANI KELUHAN PELANGGAN SPEEDY ( Studi Pada Public Relations PT Telkom Madiun)

32 284 52

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65

Analisis tentang saksi sebagai pertimbangan hakim dalam penjatuhan putusan dan tindak pidana pembunuhan berencana (Studi kasus Perkara No. 40/Pid/B/1988/PN.SAMPANG)

8 102 57

Analisis terhadap hapusnya hak usaha akibat terlantarnya lahan untuk ditetapkan menjadi obyek landreform (studi kasus di desa Mojomulyo kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 88 63