Pencegahan kanker Payudara Kanker Payudara

karena kesukaran dalam menilai ketebalan kelenjar payudara mereka. Mereka harus diobati sesuai dengan yang diindikasikan stadiumnya Schwartz, 2000.

2.2.11. Pencegahan kanker Payudara

Pada prinsipnya, strategi pencegahan dikelompokkan dalam tiga kelompok besar, yaitu pencegahan pada lingkungan, pada penjamu, dan milestone. Isti`anah Surury, 2009 Hampir setiap epidemiologi sepakat bahwa pencegahan yang paling efektif bagi kejadian penyakit tidak menular adalah promosi kesehatan dan deteksi dini. Begitu pula pada kanker payudara, pencegahan yang dilakukan antara lain berupa: a. Pencegahan primer Pencegahan primer pada kanker payudara merupakan salah satu bentuk promosi kesehatan karena dilakukan pada orang yang “sehat” melalui upaya menghindarkan diri dari keterpaparan pada berbagai faktor risiko dan melaksanakan pola hidup sehat. Pencegahan primer ini juga bisa berupa pemeriksaan SADARI pemeriksaan payudara sendiri yang dilakukan secara rutin sehingga bisa memperkecil faktor risiko terkena kanker payudara ini Isti`anah Surury, 2009. b. Pencegahan sekunder Pencegahan sekunder dilakukan terhadap individu yang memiliki risiko untuk terkena kanker payudara. Setiap wanita yang normal dan memiliki siklus haid normal merupakan populasi at risk dari kanker payudara. Pencegahan sekunder dilakukan dengan melakukan deteksi dini. Beberapa metode dini terus mengalami perkembangan. Skrinning melalui mammografi diklaim memiliki akurasi 90 dari semua penderita kanker payudara, tetapi keterpaparan terus- menerus pada mammografi pada wanita yang sehat merupakan salah satu faktor resiko terjadinya kanker payudara. Karena itu, skrining dengan mammografi tetap dapat dilaksanakan dengan beberapa pertimbangan antara lain : 1. Wanita yang sudah mencapai usia 40tahun dianjurkan melakukan cancer risk assessment survey. 2. Pada wanita dengan faktor risiko mendapat rujukan untuk dilakukan mammografi setiap tahun. Universitas Sumatera Utara 3. Wanita normal mendapat rujukan mammografi setiap 2 tahun sampai mencapai usia 50 tahun. Foster dan Constanta menemukan bahwa kematian oleh kanker payudara lebih sedikit pada wanita yang melakukan pemeriksaan SADARI Pemeriksaan Payudara Sendiri dibandingkan yang tidak. Walaupun sensitivitas SADARI untuk medeteksi kanker payudara hanya 26, bila dikombinasikan dengan mammografi maka sensitivitas mendeteksi secara dini menjadi 75 Isti`anah Surury, 2009. c. Pencegahan tertier Pencegahan tertier biasanya diarahkan pada individu yang telah positif menderita kanker payudara. Penanganan yang tepat penderita kanker payudara sesuai dengan stadiumnya akan dapat mengurangi kecacatan dan memperpanjang harapan hidup penderita. Pencegahan tertier ini penting unutk meningkatkan kualitas hidup penderita serta mencegah komplikasi penyakit dan meneruskan pengobatan. Tindakan pengobatan dapat berupa operasi walaupun tidak berpengaruh banyak terhadap ketahanan hidup penderita. Bila kanker telah jatuh bermentastasis, dilakukan tindakan kemoterapi dengan sitostatika. Pada stadium tertentu, pengobatan yang diberikan hanya berupa simptomatik dan dianjurkan untuk mencari pengobatan alternatif Isti`anah Surury, 2009. Berikut cara mencegah kanker payudara secara umum: 1. Kesadaran akan payudara itu sendiri Lebih dari 90 tumor payudara dideteksi oleh wanita itu sendiri. Perhatikan setiap perubahan pada payudara menjadi bagian penting perawatan kesehatan wanita. Saat ini, wanita disarankan untuk breast awareness. Ini berarti wanita harus tahu seperti apa payudara mereka di depan cermin, dan rasakan saat mandi atau terlentang pada periode berbeda setiap bulan sehingga jika ada perubahan yang tidak normal dapat diketahui segera Isti`anah Surury, 2009. 2. Berikan ASI pada bayi Beberapa penelitian menunjukkan ada hubungan antara pemberian ASI dan menurunnya resiko berkembangnya kanker payudara meskipun belum ada kesepakatan yang jelas Universitas Sumatera Utara akan hal ini. Para peneliti mengklaim bahwa lebih muda dan lebih lama seorang ibu memberikan ASI pada bayinya adalah semakin baik. Hal ini didasari pada teori bahwa kanker payudara berkaitan dengan hormon estrogen. Penberian ASI secara berkala akan mengurangi tingkat hormon tersebut Isti`anah Surury, 2009. 3. Jika menemukan gumpalan, segera ke dokter Penelitian menunjukkan banyak wanita menunda untuk ke dokter jika mereka menemukan gumpalan pada payudaranya, mereka takut memiliki kanker. Ini adalah hal terburuk yang mereka lakukan. Jika menemukan gumpalan, segera konsultasi ke dokter karena ini akan membantu menenangkan pikiran. Jika gumpalan tersebut adalah kanker, segera lakukan pengobatan yang tepat untuk menyelamatkan jiwa Isti`anah Surury, 2009. 4. Cari tahu apakah ada sejarah kanker payudara pada keluarga Masih perlu banyak penelitian untuk memahami secara menyeluruh semua penyebab kanker payudara. Tetapi satu hal yang perlu untuk diyakini adalah faktor gen. Faktor ini setidaknya sebanyak 10 dari semua kasus kanker payudara. Hal ini dianggap satu dalam 500 kurang menbawa gen yang dapat membuat mereka diduga memiliki penyakit tersebut Isti`anah Surury, 2009. 5. Perhatikan konsumsi alkohol Dalam sejumlah penelitian, alkohol memiliki kaitan dengan kanker. Hal ini didasari pada kenyataan bahwa alkohol meningkatkan estrogen. 6. Perhatikan berat badan Obesitas nampaknya dapat meningkatkan resiko kanker payudara. Para peneliti menemukan wanita dengan berat 44 sampai 55 pound setelah umur 18 sebanyak 40 memiliki resiko lebih tinggi terkena kanker dibanding mereka yang berubah-ubah hanya 4 atau 5 pound semasa remajanya. 7. Olahraga secara teratur Beberapa penelitian menyarankan bahwa olahraga dapat menurunkan resiko kanker payudara. Hal ini karena penelitian menunjukkan bahwa semakin kurang olahraga, semakin tinggi tingkat estrogen dalam tubuh. 8. Kurangi makanan berlemak Ada banyak perdebatan tentang hubungan kanker payudara dengan diet. Tetapi ada bukti Universitas Sumatera Utara bahwa gaya hidup barat tertentu nampaknya dapat meningkatkan resiko penyakit. Pertahankan asupan makan rendah lemak, tidak melebihi 30 gram lemak per hari. Hal ini akan membantu mempertahankan diet seimbang yang juga membantu menjaga berat badan. Kita menyimpan estrogen di lemak tubuh, jadi lebih sedikit lemak yang kita bawa, lebih baik. 9. Setelah usia 50 tahun, lakukan screening payudara secara teratur. Meskipun masih diperlukan banyak penelitian untuk menentukan penyebab kanker payudara, satu dari faktor utama penyebab adalah faktor usia. 80 kanker payudara terjadi pada wanita berumur diatas 50 tahun. 10. Belajar relaks Banyak tercatat bahwa stress dapat menyebabkan semua jenis masalah kesehatan. Meskipun masih banyak perdebatan atas temuan ini, menurunkan tingkat stress akan menguntungkan untuk kesehatan secara menyeluruh, termasuk resiko kanker payudara. 11. Masukkan brokoli ke dalam menu harian Kira-kira dalam sehari anda hanya membutuhkan secangkir brokoli. Tahukah Anda, brokoli mengandung senyawa sulfuraphane yang secara ilmiah terbukti mengurangi risiko kanker. 12. Jangan lupakan buah dan sayur dalam menu harian Pilihlah sayuran berwarna hijau. Makanlah tomat yang kaya dengan likopen. Konon likopen juga agen yang berfungsi memerangi kanker. 13. Minumlah teh hijau yang kaya antioksidan Disamping minum teh hijau, kudaplah dark chocolate sesekali, karena secara ilmiah terbukti cokelat sebagai agen yang memerangi kanker. Namun ingat jangan cokelat manis, karena anda tidak akan mendapat manfaatnya. 14. Konsumsi kedelai dan olahannya Di dalam kedelai terkandung 40 protein yang terdiri dari asam lemak esensial dengan daya cerna yang sangat baik, 15 oligosakarida dan monosakarida, 15 serat, 20 lemak yang sebagian besar terdiri dari asam lemak tak jenuh dan 10 adalah bahan lainnya. Selain itu senyawa fotokimia pada kedelai memiliki aktivitas biologis, salah satunya adalah isoflavon yang tetap stabil pada suhu panas sehingga tidak berubah struktur oleh suhu masak dan fermentasi, yang dapat mencegah kanker. Universitas Sumatera Utara

BAB III KERANGKA KONSEP PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1. Kerangka Konsep Penelitian