diperoleh dikumpulkan dan dipekatkan dengan menggunakan alat rotarievaporator sehingga diperoleh ekstrak pekat metanol, kemudian diekstraksi partisi dengan
menggunakan pelarut n-heksana, sehingga terbentuk lapisan n-heksana dan lapisan metanol. Kemudian ditambahkan pelarut etil asetat, dan disaring. Selanjutnya fraksi
etil asetat dipekatkan dengan alat rotarievaporator sehingga diperoleh ekstrak pekat etil asetat sebanyak 6,50 gram.
3.3.4. Analisis Kromatografi Lapis Tipis KLT
Analisis Kromatografi Lapis Tipis dilakukan terhadap ekstrak etil asetat dengan menggunakan fasa diam silika gel 60F
254
. Fasa gerak yang digunakan adalah campuran kloroform : metanol dengan perbandingan 90 : 10vv ; 80 : 20vv;
70:30vv; 60:40vv;50:50vv.
Prosedur: Dimasukkan 10 ml larutan fase gerak kloroform : metanol 90:10vv ke dalam bejana
kromatografi kemudian dijenuhkan .Ditotolkan ekstrak pekat etil asetat pada plat KLT. Dimasukkan plat ke dalam bejana yang telah berisi pelarut yang telah
dijenuhkan, lalu ditutup dan dielusi. Plat yang telah dielusi dikeluarkan dari bejana, lalu dikeringkan. Diamati warna bercak yang timbul dan dihitung harga Rf yang
diperoleh. Perlakuan yang sama dilakukan untuk perbandingan pelarut etil asetat : metanol 90:10vv ; 80:20vv ;70 :30vv ;60:40vv ;50:50vv. Hasil pemisahan
yang baik diberikan pada fase gerak kloroform : metanol 90:10vv.
3.3.5. Isolasi Senyawa Flavonoida dengan Kromatografi Kolom
Isolasi senyawa flavonoida secara kromatografi kolom dilakukan terhadap ekstrak pekat etil asetat kulit batang mangga yang telah diperoleh. Fasa diam yang digunakan
adalah silika gel 60 G dan fasa gerak adalah campuran pelarut Kloroform : Metanol dengan perbandingan 90 : 10 vv .
Universitas Sumatera Utara
Prosedur: Dirangkai seperangkat alat kolom kromatografi. Terlebih dahulu dibuburkan silika gel
60 G dengan menggunakan n-heksan, diaduk-aduk hingga homogen lalu dimasukkan ke dalam kolom kromatografi. Kemudian dielusi dengan menggunakan n-heksan
100 hingga silika gel padat dan homogen. Dimasukkan 6.50 g ekstrak etil asetat kulit batang mangga ke dalam kolom kromatografi yang telah berisi bubur silika gel di
puncak kolom, lalu ditambahkan fasa gerak kloroform : metanol 90 : 10 ; 80 : 20 ; 70 : 30 ; 60 : 40vv secara perlahan – lahan, dan diatur sehingga aliran fasa yang
keluar dari kolom sama banyaknya dengan penambahan fasa gerak dari atas . Hasil yang diperoleh ditampung dalam botol vial setiap 10 ml , lalu di KLT dan digabung
fraksi dengan harga Rf yang sama. Setelah itu diuji flavonoida dan diuapkan sampai pelarutnya habis sehingga terbentuk kristal.
3.3.6. Pemurnian