Ruang Lingkup Penelitian PENDAHULUAN

2.1.3. Konsep Film sebagai Media Pembelajaran

Film adalah salah satu jenis media audio visual. Menurut Azhar Arsyad, film atau gambar hidup merupakan gambar-gambar dalam frame dimana frame demi frame diproyeksikan melalui lensa proyektor secara mekanis sehingga pada layar terlihat gambar itu hidup Azhar Arsyad, 2011:49. Menurut Yudhi Munadi jenis-jenis film yang baik untuk konteks pembelajaran adalah: 1. Film dokumenter Film dokumenter adalah film yang dibuat berdasarkan fakta bukan fiksi dan bukan pula memfiksikan yang fakta. Pola penting dalam film ini menurutnya adalah menggambarkan permasalahan kehidupan manusia meliputi bidang ekonomi, budaya, hubungan antar manusia, etika dan lain sebagainya. Film dokumenter juga bisa menampilkan rekaman penting dari sejarah manusia. 2. Docudrama Docudrama yaitu film dokumenter yang membutuhkan pengadeganan dimana pada beberapa bagian film disutradarai atau diatur terlebih dahulu dengan perencanaan yang detail. Kisah-kisah yang ada dalam docudrama adalah kisah yang diangkat dari kisah nyata dari kehidupan nyata, bisa diambil dari sejarah. Misalnya kisah teladan para nabi dan rasul. 3. Film Dama atau semi drama Film drama atau semi drama keduanya melukiskan human relation. Tema-temanya bisa dari kisah nyata dan bisa juga tidak dari kisahnyata, yakni dari nilai-nilai kehidupan yang kemudian diramu menjadi sebuah cerita. Yudhi Munadi, 2010:88 Dalam proses pembelajaran film mempunyai fungsi yang terkait dengan tiga hal, yaitu untuk tujuan kognitif, psikomotor dan afektif. Dalam hubungannya dengan tujuan kognitif film dapat digunakan untuk mengajarkan pengenalan kembali atau perbedaan stimulasi gerak yang relevan, seperti kecepatan objek yang bergerak, mengajarkan aturan dan prinsip, memperlihatkan contoh model penampilan, terutama pada situasi yang menunjukkan interaksi manusia. Dalam hubungannya dengan tujuan psikomotor, film dapat memberikan umpan balik tertunda pada siswa secara visual menunjukkan tingkat kemampuan mereka dalam mengerjakan keterampilan gerak, setelah beberapa waktu kemudian. Selain itu berhubungan dengan tujuan afektif, dimana film dapat mempengaruhi emosi dan sikap seseorang. Dalam menilai baik tidaknya sebuah film, Oemar Hamalik mengemukakan bahwa film yang baik memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1. Dapat menarik minat anak. 2. Benar dan autentik. 3. Up to date dalam setting, pakaian dan lingkungan. 4. Sesuai dengan tingkatan kematangan audien. 5. Pebendaharaan bahasa yang dipergunakan secara benar. 6. Kesatuan dan squnce-nya cukup teratur. Oemar Hamalik, 2002: 98 Dibandingkan dengan media yang lain film mempunyai kelebihan sebagai berikut: a. Penerima pesan akan memperoleh tanggapan yang lebih jelas dan tidak mudah dilupakan, karena antara melihat dan mendengar dapat dikombinasikan menjadi satu. b. Dapat menikmati kejadian dalam waktu yang lama pada suatu proses atau peristiwa tertentu. c. Dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu. d. Film lebih realitis, dapat diulang-ulang, dihentikan, dan sebagainya sesuai kebutuhan. e. Film dapat memikat perhatian anak. f. Sangat kuat mempengaruhi emosi seseorang. g. Film dapat menyampaikan suara seorang ahli sekaligus melihat penampilannya.

2.1.4. Konsep Film Dokumenter

Film dokumenter adalah film yang dibuat berdasarkan fakta, dimana pola penting dari film ini adalah suatu gambaran tentang kehidupan manusia dari berbagai aspek ekonomi, budaya, hubungan antar manusia dan film dokumenter juga bisa menampilkan rekaman penting dari sejarah manusia Heinichi dkk,1985: 212. Selain itu ada beberapa para ahli yang mendefinisikan mengenai film dokumenter salah satunya Steve Blandford dan Jim Hillier bahwa pembuatan film yang subjeknya adalah masyarakat, peristiwa atau suatu situasi yang benar-benar terjadi di dunia realita dan diluar dunia sinema. Berdasarkan beberapa definisi pengertian film dokumenter yang dikemukakan oleh para ahli, dapat disimpulkan bahwa film dokumenter adalah film yang dibuat berdasarkan fakta dan memang benar-benar terjadi. Adapun beberapa keunggulan menggunakan film dokumenter sebagai media pembelajaran adalah: a. Film dokumenter dapat digunakan berulang kali. b. Dapat digunakan hampir semua mata pelajaran baik dibidang IPA ataupun IPS. c. Peristiwa dan kejadian adalah kejadian yang sebenarnya tanpa rekayasa. d. Penghematan biaya misalnya belajar tentang Negara Afrika Selatan, tidak perlu kesana cukup dengan tayangan dokumenter. e. Peserta didik dapat mengingat materi dengan baik, karena dalam film terkandung unsur visual, audio, dan dramatik menggugah perasaan.  Pokok Bahasan film dokumenter tentang kehidupan awal manusia purba. Zaman batu tertua ini berlangsung kurang lebih 2500 juta tahun. Kulit bumi masih sangat panas karena masih dalam proses pembentukan. Oleh karena itu, pada zaman ini belum ada tanda-tanda kehidupan. Manusia Purba adalah jenis manusia yang hidup jauh sebelum ditemukan tulisan atau yang disebut masa PraaksaraMasa Prasejarah. Masa Praaksara juga disebut zaman nirleka nir = tidak ada leka= tulisanaksara. Manusia Purba memiliki volume otak yang lebih kecil dari manusia modern. Manusia yang hidup berkelompok dan mengandalkan makanan dari buah-buahan dan binatang. Manusia yang hidupnya masih sederhana dengan alat-alat yang sederhana pula Kehidupan manusia purba dapat diketahui melalui peninggalan berupa: • Fosil, merupakan sisa tulang belulang manusia, tumbuhan, hewan yang telah membatu. • Artefak, merupakan peralatan dan perlengkapan kehidupan manusia sebagai hasil dari kebudayaan.  Perkembangan budaya masyarakat awal zaman batu tua Paleolitikum Zaman ini berlangsung kurang lebih 340 juta tahun yang lalu. Pada zaman batu tua ini telah ditemukan manusia purba, seperti pitthecantrupous erectus. Pada zaman batu tua ini kehidupan manusia masih sangat sederhana. Mereka hidup berkelompok dengan jumlah anggota 10 sampai 15 orang. Mobilitas masyarakat pada zaman ini cukup tinggi seiring

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL LAWATAN SEJARAH TERHADAP HASIL BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 MAGELANG TAHUN AJARAN 2014 2015

0 6 195

PENGARUH MEDIA FILM DOKUMENTER SEJARAH DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN SEJARAH PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI DI KABUPATEN PURWOREJO

0 10 86

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA FILM DOKUMENTER TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS DESKRIPSI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SUMBUL TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015.

0 5 21

PENGARUH PENGGUNAAN FILM DOKUMENTER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS-SEJARAH : Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas V di SDN 1 Jayagiri Lembang.

2 8 49

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA FILM PENDEK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS :Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas VII di SMP Pasundan 4 Bandung.

0 0 42

Efektivitas Penggunaan Media Film Dokumenter pada mata Pelajaran Sosiologi Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Konflik Sosial Pada Siswa Kelas XI IPS SMA PGRI 1 Pati.

0 0 2

Penggunaan VCD Pembelajaran Sejarah Pada Materi Kehidupan Manusia Purba Di Indonesia Sebagai Upaya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Di Kelas X-3 Semester 2 SMA Negeri 1 Kembang Kabupaten Jepara Tahun Pelajaran 2008/2009.

0 0 85

PERSEPSI SISWA TERHADAP MODEL PEMBELAJARAN SEJARAH MENGGUNAKAN MEDIA FILM DOKUMENTER PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 36 SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2007/2008.

0 0 86

this PDF file PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN BERBANTUAN FILM DOKUMENTER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS VIII B SMP NEGERI 1 SINDUE | Muliana | Katalogis 1 PB

0 0 12

PENGGUNAAN FILM DOKUMENTER PETI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMA NEGERI 8 PONTIANAK

0 1 12