Berdasarkan beberapa pendapat di atas, penulis menyimpulkan bahwa hasil belajar yaitu perubahan dalam diri siswa setelah memperoleh
pengalaman belajar terutama dalam aspek pengetahuan, sikap serta keterampilan yang dimilikinya, dan hasil belajar tersebut didapat dari soal
tes yang diberikan oleh guru kepada siswa.
2.5 Pengertian Matematika
Istilah Matematika berasal dari bahasa Yunani “Mathematike” yang berarti mempelajari,
atau “Mathesis” yang berarti “relating to learning” pengetahuan atau ilmu. Perkataan Mathematike berhubungan erat dengan
sebuah kata lainnya yang serupa, yaitu “mathaein’ yang mengandung arti
ajaran atau belajar berpikir Ensiklopedia Indonesia dalam Tim MKPBM UPI 2001: 17, jadi berdasarkan asal katanya, maka Matematika berarti
ilmu pengetahuan yang didapat dengan berpikir atau nalar Erna, Tiurlina, 2006: 3. Matematika juga diartikan sebagai pengetahuan abstrak dan
deduktif, dimana kesimpulan tidak ditarik berdasarkan pengalaman keindraan, tetapi atas kesimpulan yang ditarik dari kaidah
–kaidah tertentu melalui deduksi.
James dan James 1976 dalam kamus Matematika mengatakan bahwa matematika adalah ilmu tentang logika, bentuk, susunan, besaran, dan
konsep-konsep yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan jumlah yang banyak yang terbagi ke dalam tiga bidang yaitu, aljabar, analisis, dan
geometri Tim MKPBM UPI, 2001: 17. Russefendi dalam Erna, Tiurlina 2006: 4, menyatakan bahwa
Matematika terorganisasikan dari unsur-unsur yang tidak didefinisikan.
Definisi-definisi, aksioma-aksioma, dan dalil-dalil di mana dalil-dalil setelah dibuktikan kebenarannya berlaku secara umum, karena itulah
Matematika sering disebut ilmu deduktif. Berdasarkan dari beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan
matematika adalah ilmu pengetahuan yang didapat dengan berfikir bernalar, yang berfungsi mengembangkan kemampuan menghitung,
mengukur, menurunkan dan menggunakan rumus matematika sederhana yang berguna untuk membantu manusia dalam memahami dan menguasai
permasalahan sosial dan ekonomi.
2.6 Hipotesis
Berdasarkan tinjauan pustaka di atas dirumuskan hipotesis penelitian
tindakan kelas sebagai berikut: “Apabila dalam pembelajaran Matematika
menggunakan model pembelajaran inkuiri secara tepat, maka akan dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas IV SD Kristen 1 Metro
Pusat
Tahun Pelajaran 20122013”.
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Model Penelitian
Penelitian ini menggunakan model Penelitian Tindakan Kelas PTK yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom
Action research, Wardhani, dkk. 2007: 1.3 mengungkapkan penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam
kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat.
Secara garis besar, terdapat empat tahapan yang lazim dilalui, yaitu 1 perencanaan, 2 pelaksanaan, 3 pengamatan, dan 4 refleksi Arikunto,
dkk., 2006: 16. Pendapat yang tidak jauh berbeda juga diungkapkan oleh Kusumah,
dkk. 2009: 26 bahwa ada empat langkah utama dalam PTK yaitu, perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Dalam PTK siklus selalu
berulang. Setelah satu siklus selessai, mungkin guru akan menemukan masalah baru atau masalah lama yang belum tuntas dipecahkan, maka
dilanjutkan ke siklus kedua dengan langkah yang sama seperti pada siklus pertama.