Dua dimensi Pengaktifan Lempeng Uji Identifikasi Golongan Senyawa

2 Penotolan sampel Dibaca basmalah. Disiapkan alat dan bahan. Disiapkan 2 noda hasil kromatografi lapis tipis preparatif yang akan ditotol pada lempeng silika gel yaitu noda 1 dan noda 2. Ditotol masing-masing noda pada lempeng silika gel yang telah diaktifkan. Disiapkan eluen yaitu hexan:etil 5:1, kloroform:etil 1:1, dan etil:methanol 1:5. Dielusi masing-masing noda dengan eluen yang telah disiapkan. Kemudian diamati penampakan noda masing-masing di bawah lampu UV 366 nm.

b. Dua dimensi

1 Pengaktifan lempeng Dibaca basmalah. Diambil lempeng yang akan digunakan yaitu lempeng silika gel F 254 yang berukuran 20cm x 20cm, dipotong dengan ukuran 7cm x 2cm. diaktifkan dalam oven pada suhu 110 C selama 30-60 detik. Setelah diaktifkan lempeng diukur batas atas dan batas bawahnya. 2 Penotolan sampel Dibaca basmalah. Disiapkan alat dan bahan yng akan digunakan. Ditotol kristal murni yang telah diperoleh pada lempeng KLT. Dielusi dengan menggunakan dua cairan pengelusi. Sebagai cairan pengelusi yang pertama adalah eluen n-heksan : etil asetat dan cairan pengelusi kedua adalah eluen benzene:etil asetat. Untuk proses elusi yang pertama dilakukan dengan cara menotolkan filtrat yang telah dilarutkan dengan pelarut yang cocok pada lempeng kemudian dielusi, selanjutnya proses elusi yang kedua dilakukan dengan cara memutar lempeng berlawanan arah jarum jam sehingga hasil elusi yang pertama menjadi titik awal pengelusian untuk proses elusi yang kedua. Setelah proses elusi selesai, diamati penampakan noda pada lampu UV 366 nm. 12. Identifikasi Golongan Senyawa

a. Pengaktifan Lempeng

Dibaca basmalah. Diambil lempeng yang akan digunakan yaitu lempeng silika gel F 254 yang berukuran 20cm x 20cm, dipotong dengan ukuran 7cm x 2cm. diaktifkan dalam oven pada suhu 110 C selama 30-60 detik. Setelah diaktifkan lempeng diukur batas atas dan batas bawahnya.

b. Uji Identifikasi Golongan Senyawa

Dibaca basmalah. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. Ditotol noda 1 dan 2 pada lempeng silika gel sebanyak 12 totolan. Noda 1, 6 totolan dan noda kedua juga 6 totolan. Di masukkan eluen hexan : etil ke dalam chamber secara bersamaan, kemudian chamber dijenuhkan. Setelah jenuh, dimasukkan lempeng yang telah ditotol ke dalam chamber. Ditunggu hingga proses elusi selesai. Setelah proses elusi selesai, diamati lempeng di bawah lampu UV 366 nm. Setelah tampak noda yang diinginkan, lempeng kemudian dipotong-potong hingga menjadi 12 bagian yang terdiri atas 6 bagian noda pertama dan 6 bagian noda kedua. Setelah dipotong-potong, setiap lempeng disemprot atau ditetesi sejumlah pereaksi. Perekasi yang digunakan disini yaitu pereaksi Dragondorff untuk mengidentifikasi senyawa golongan alkaloid, perekasi Lieberman-Burchard untuk mengidentifikasi senyawa golongan steroid, pereaksi AlCl 3 untuk mengidentifikasi senyawa golongan flavonoid, pereaksi FeCl 3 untuk mengidentifikasi senyawa golongan fenol dan pereaksi KOH etanolik untuk mengidentifikasi senyawa golongan kumarin. Setelah disemprot dengan beberapa pereaksi tersebut, lempeng kemudian didiamkan. Hasil positif untuk senyawa golongan alkaloid ditandai dengan warna jingga dengan latar belakang kuning. Hasil positif untuk senyawa golongan steroid, setelah kromatogram dipanaskan dan diamati pada lampu UV 366 nm, ditandai dengan munculnya noda berflouresensi coklat atau biru, menunjukkan adanya triterpen, sedangkan warna hijau kebiruan menunjukkan adanya steroid. Hasil positif untuk senyawa golongan flavonoid ditandai dengan adanya noda berflouresensi kuning pada saat diamati pada lampu UV 366 nm. Hasil positif untuk senyawa golongan fenol, ditandai dengan adanya warna biru atau hitam. Hasil positif untuk senyawa golongan kumarin ditandai dengan adanya warna merah.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN