Asas Konsensualisme Asas-Asas Hukum Divestasi

Pelanggaran terhadap ketentuan ini akan mengakibatkan perjanjian itu tidak sah dan tidak mengikat sebagai undang-undang.

4. Asas Pacta Sunt Servanda

Asas pacta sunt servanda dapat juga disebut asas kepastian hukum. Pactum sunt servanda merupakan aturan umum dalam hukum internasional yang menyatakan bahwa perjanjian bersifat mengikat dan harus dilaksanakan. Dalam perkembangannya asas pacta sunt servanda diberi arti pactum yang berarti sepakat tidak perlu dikuatkan dengan sumpah dan tindakan formalitas lainnya, sedangkan nudus pactum sudah cukup dengan kata sepakat saja. 22 Asas ini menjadi prinsip hukum yang dijadikan dasar untuk mengukuhkan perjanjian yang mengikat negara penandatangan. Aturan seperti itu perlu diberikan agar masing-masing anggota masyarakat internasional dapat memikul tanggung jawab untuk memelihara perjanjian. 23 Dengan begitu kontrak yang telah disepakati para pihak secara otomatis memiliki kepastian hukum yang jelas, dan harus dilaksanakan layaknya undang-undang. Kekuatan mengikat dari sebuah kontrak menjadi faktor penting untuk menganalisis divestasi saham. Penerapan divestasi saham pada bidang pertambangan mungkin dinilai sebahagian ahli akan terhalang dengan adanya asas pacta sunt servanda. Namun dalam melaksanakan divestasi saham, asas pacta sunt servanda masih tetap menjadi pedoman dan dihormati dengan cara renegosiasi kontrak. Walau pada dasarnya terdapat asas pacta sunt servanda dalam kontrak, namun renegosiasi merupakan hal 22 Salim HS, Hukum Kontrak Teori dan Teknik Penyusunan Kontrak, cetakan keempat, Jakarta :Sinar Grafika, 2006, h. 10. 23 B.N. Marbun, Kamus Hukum Indonesia, edisi revisi cetakan pertama, Jakarta : Pustaka Sinar Harapan, 2009, h. 213. yang logis sebagai suatu teknik untuk menghindari perselisihan serta untuk memastikan bahwa hubungan tetap layak dalam konteks situasi yang telah berubah. 24

5. Asas Akuntabilitas

Asas akuntabilitas dijadikan asas dalam hukum divestasi. Asas ini nantinya akan melihat pada pertanggungjawaban atas divestasi yang telah dilakukan oleh pemerintah atau badan hukum asing kepada masyarakat. Asas ini juga dikenal dalam penyelenggaraan negara, menjadi dasar sebuah penyelenggaraan negara yang bersih dan bebas dari unsur korupsi, kolusi dan nepotisme. Di dalam Penjelasan Undang- Undang Nomor 28 Tahun 1999 Tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme menjelaskan asas-asas umum dalam penyelenggaraan negara yang diantaranya adalah asas akuntabilitas. Penjelasan asas akuntabilitas pada undang-undang tersebut, bahwa asas akuntabilitas merupakan asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil kegiatan penyelenggaraan harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Asas akuntabilitas penyelenggaraan negara dijadikan asas hukum dalam pelaksanaan divestasi saham dalam pertambangan, karena dalam asas ini akan mengharuskan pemerintah untuk dapat mempertanggungjawabkan segala sesuatu proses yang berkaitan divestasi kepada masyarakat. Selain itu, asas akuntabilitas 24 Ahmad Redi, Hukum Pertambangan, cetakan pertama, Jakarta : Gramata Publising, 2014, h. 80. berbanding lurus dengan asas lainnya pada penyelenggaraan negara yang sangat diperlukan dalam pelaksanaan hukum divestasi. Asas-asas itu, meliputi : 25 a. Asas kepastian hukum b. Asas tertib penyelenggaraan negara c. Asas kepentingan umum d. Asas keterbukaan e. Asas proporsionalitas f. Asas Profesionalitas Saham yang nantinya akan dilepas oleh badan hukum asing berupa divestasi saham kepada pemerintah Indonesia, butuh pengelolaan uang negara yang transparan. Prinsip-prinsip penyelenggaraan negara yang telah terkandung dalam asas-asas tersebut, yang nantinya diharapkan mampu mewujudkan kebijakan negara yang berkeadilan.

E. Manfaat dan Tujuan Divestasi Saham Bagi Indonesia

Kewajiban divestasi saham pada bidang pertambangan yang dimiliki badan hukum asing adalah suatu amanat yang diperintahkan oleh undang-undang. DPR dan Pemerintah Indonesia bersama-sama menyusun beberapa Peraturan Perundang-Undangan untuk mengatur mengenai divestasi. Dengan telah diaturnya hukum divestasi, selayaknya pemerintah segera mengenakan kewajiban divestasi dan memaksa badan hukum asing yang bergerak dibidang pertambangan secepatnya melakukan kewajiban tersebut. Divestasi merupakan suatu upaya pemerintah Indonesia agar dapat menjaga kedaulatan negara dan menguasai sumber daya alam di Indonesia. Menurut Salim HS, “Kedaulatan atas sumber daya alam merupakan hak dasar untuk menentukan nasib sendiri atas potensi sumber daya alam yang dimilik oleh sebuah negara. Sumber daya alam merupakan unsur penting bagi sebuah negara untuk dapat meningkatkan 25 Salim HS, Erlies Septiana Nurbani, Hukum Divestasi Di Indonesia ; Pasca Putusan Mahkamah Konstitusi RI Nomer 2 SLKN-X2012 , edisi revisi cetakan pertama,Jakarta : RajaGrafindo Persada, 2013, h. 31.