42
G. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
1. Uji Validitas
Suharsimi Arikunto 2010: 136 menjelaskan bahwa “validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan dan kesahihan sesuai instrumen”. Untuk uji
validitas dari logical validity dengan cara „judgement‟ yaitu dengan cara
mengkonsultasikan kepada beberapa ahli penelitian dan tenaga pengajar. Dalam penelitian ini penulis mengkonsultasikan kepada pembimbing
skripsi yang dianggap penulis sebagai ahli penelitian dan menyatakan angket valid.
2. Uji Reliabilitas
Untuk mengetahui bagaimana reliabilitas dari setiap variabel dalam angket digunakan uji belahan, yaitu membagi pertanyaan dalam setiap variabel
menjadi dua, belahan pertama X adalah butir pertanyaan bernomor ganjil, dan belahan kedua Y adalah butir soal pertanyaan bernomor genap.
Pengecekan dilakukan dengan menggunakan rumus Pearson Product Moment, seperti di bawah ini:
� = −
�
2
−
2
�
2
−
2
� Keterangan:
r
xy
= koefisien korelasi Pearson’s Product Moment
N = jumlah responden
= jumlah skor item
43 = jumlah skor total item
Sugiyono,2000: 148 Untuk menguji reliabilitas instrumen digunakan rumus korelasi Spearman
Brown, sebagai berikut: � =
2 �
��
1 + �
��
r
xy
= koefisien reliabilitas seluruh tes r
gg
= koefisien korelasi item ganjil genap Sugiyono,2000: 104
Hasil dari analisis kemudian dibandingkan dengan tingkat reabilitasnya Manasse Malo, 1985: 39 sebagai berikut:
0,90-1,00 = Reliabilitas tinggi 0,50-0,89 = Reliabilitas sedang
0,00-0,49 = Reliabilitas rendah
H. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kuantitatif, yaitu dengan menguraikan kata-kata dalam kalimat serta angka-
angka secara terperinci, kemudian disimpulkan untuk mengelola dan menganalisis data dengan menggunakan rumus yang dikemukakan oleh
Sutrisno Hadi 2008: 12 sebagai berikut: � =
�� − �� �
44 Keterangan:
I = Interval
NT = Nilai Tinggi NR = Nilai Terendah
K = Kategori
Kemudian untuk memahami tingkat presentase Mohammad Ali,1998: 184 digunakan rumus sebagai berikut:
� = �
� 100
Dimana: P = Besarnya presentase
F = Jumlah alternatif seluruh item N = Jumlah perkalian antar item dan responden
Untuk menafsirkan banyaknya presentase Arikunto,2010: 196 yang diperoleh,
digunakan kriteria sebagai berikut: 76-100 = Baik
51-75 = Cukup 26-50 = Sedang
0-25 = Tidak Baik
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data, pembahasan hasil penelitian, khususnya analisis
data seperti yang telah dijelaskan dalam pembahasan persepsi guru honorer SMP di Kecamatan Way Pengubuan tentang sistem PPPK
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja di Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 maka penulis dapat menyimpulkan:
1. Persepsi guru honorer tentang PPPK yang tercantum dalam Undang-
Undang Nomor 5 Tahun 2014 di SMP Negeri dan beberapa SMP Swasta di Kecamatan Way Pengubuan tahun ajaran 20142015 masuk
dalam kategori kurang paham sebesar 26 orang atau 65,00, ini menyatakan para guru honorer kurang memahami karena kurangnya
informasi dan pengetahuan yang diterima para guru honorer tentang adanya PPPK dan adanya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 yang
menaungi PPPK. 2.
Persepsi guru honorer tentang PPPK yang ada di dalam Undang- Undang Nomor 5 Tahun 2014 masuk dalam kategori setuju sebesar 22
orang atau 55,00 dikarena para guru honorer ini menganggap PPPK menjadi salah satu jalan agar dirinya dapat diangkat menjadi pegawai