tahap pengolahan data pada penelitian ini adalah data yang diperoleh dari proses pengumpulan data dan wawancara adalah sebagai berikut:
1. Inventarisasi data, yakni mengumpulkan data dari hasil studi kepustakaan
dan wawancara. Pengumpulan data berupa hasil wawancara penulis lakukan melalui kegiatan wawancara dengan beberapa informan yang
penulis tentukan dengan metode purposive sampling. Selanjutnya penulis mencarai data berupa SK Menkes No. 582MenkesSKVI1997 mengenai
besaran biaya yang dikenakan kepada pasien. Selain itu, penulis juga mendapatkan buku Buku Pedoman Pelayanan Konseling dan Testing HIV
Secara Sukarela yang dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia tahun 2010.
2. Menyeleksi data yang sesuai dengan permasalahan yang diteliti. Pada
tahapan ini, penulis memilih data yang diperoleh melalui kegiatan wawancara dan studi kepustakaan agar sesuai dengan fokus penelitian
yang telah penulis putuskan sebelumnya. Proses penyeleksian data ini dimaksudkan agar data yang diperoleh sesuai dengan masalah penelitian
sehingga hasil dan pembahasannya dapat menjawab masalah penelitian. 3.
Mengklarifikasikan data, tahap ini dilakukan setelah data diseleksi. Hasil dari wawancara yang penulis lakukan dengan beberapa informasn,
kemudian dikelompokkan sesuai dengan indikator yang penulis gunakan untuk melakukan penelitian ini. Sebelumnya penulis telah membuat
panduan wawancara yang setiap pertanyaannya akan dikelompokkan sesuai dengan indikator yang digunakan. Penulis menggunakan 10
indikator yang setiap indikatornya diwakili oleh minimal 3 pertanyaan yang penulis kembangkan.
4. Menyusun data, yakni memposisikan data yang telah diproses melalui tiga
tahapan sebelumnya pada posisi pokok bahasan secara sistematis. Pada tahapan ini, penulis menyusun data yang didapat tersebut untuk kemudian
dipaparkan pada bagian hasil dan pembahasan sehingga pemilihan data tersebut dapat mendeskripsikan hasil penelitian di lapangan.
H. Teknik Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini berlangsung bersamaan dengan proses
pengumpulan data. Di antaranya adalah melalui tiga tahap model air Bungin. 2011:144-145 yaitu reduksi data, penyajian data, dan verifikasi. Tahapan-tahapan
tersebut yaitu: 1.
Tahap Reduksi Data Reduksi dapat diartikan sebagai tahap pemilihan, pemusatan perhatian
pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Seluruh hasil catatan
kasar dari wawancara dan pengamatan yang penulis lakukan selama penelitian kemudian disederhanakan dalam bentuk rangkuman atau
kesimpulan dari setiap indikator tanda mengurangi esensi dari setiap jawaban informan dan hasil pengamatan secara langsung. Penyederhanaan
ini penulis lakukan dengan mengubah kalimat-kalimat hasil wawancara
dengan bahasa penulis yang lebih diplomatis yang kemudian dituangkan pada hasil dan pembahasan penelitian.
2. Penyajian Data
Tahap selanjutnya yakni proses penyajian data yang dimaknai oleh Miles dan Huberman Idrus, 2007:151 sebagai sekumpulan informasi tersusun
yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Setelah melalui tahap reduksi data, kemudian
penulis menyajikan data yang telah tersusun secara sistematis pada uraian hasil penelitian. Pada setiap indikator, penulis mengembangkan hasil
wawancara, dokumentasi dan observasi yang kemudian dikaitkan dengan fokus penelitian.
3. Verifikasi dan kesimpulan
Tahap akhir dari proses analisis data dalam penelitian ini ialah verifikasi dan kesimpulan. Verfikasi dan kesimpulan Idrus, 2007:151 merupakan
penarikan arti data yang telah ditampilkan. Tahap akhir dari proses analisis data ialah dengan menarik kesimpulan dengan mengacu pada hasil
penelitian. Dalam konteks penelitian ini penulis menggunakan 10 indikator untuk mengukur kualitas pelayanan, kemudian dari hasil temuan
di lapangan yang dikaitkan dengan kesepuluh indikator tersebut maka penulis mendapati bahwa ada beberapa indikator yang belum berkualitas.
Sehingga penulis dapat menarik kesimpulan berdasarkan hasil dari penelitian tersebut yang kemudian dipaparkan pada bagian kesimpulan
dan saran.
IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A. Klinik Voluntary Conseling and Testing VCT
Konseling dalam VCT merupakan kegiatan konseling yang menyediakan
dukungan psikologis, informasi dan pengetahuan HIVAIDS guna mencegah penularan HIV, mensosialisasikan perubahan perilaku yang bertanggungjawab,
pengobatan ARV dan memastikan solusi terbaik dalam memecahkan berbagai masalah terkait dengan HIVAIDS. Kegiatan konseling dilakukan secara sukarela
oleh pasien yang berkeinginan melakukan perawatan baik secara fisik maupun psikologis di klinik terkait.
Klinik VCT yang terdapat di Rumah Sakit Umum Abdul Moeloek berdiri pada
bulan Juni tahun 2010. Sebelumnya Klinik VCT belum memiliki bangunan sendiri. Pada tahun 2004 pelayanan VCT hanya tiga kali dalam seminggu, tapi
sejak Juni 2010 Klinik VCT melayani dari hari Senin sampai Sabtu. Bangunan klinik ini berada di dekat bangsal penyakit paru yang letaknya berada di bagian
dalam rumah sakit. Tidak sulit untuk menemukan lokasi bangunan klinik ini, pasalnya rumah sakit telah memberikan papan petunjuk lokasi di berbagai titik di