Evaluasi Pembelajaran Komponen Pembelajaran Sastra di SMA

III. METODE PENELITIAN

3.1 Metode

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Menganalisis karangan prosa berupa novel diperlukan metode untuk mencapai tujuan penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif dilakukan dengan tidak mengutamakan pada angka-angka, tetapi mengutamakan kedalam penghayatan terhadap antarkonsep yang sedang dikaji secara empiris Semi, 1990:23. Lebih lanjut Bogdan, R. K. dan S. K. Biklen 1982 dalam Semi 1990:24 mengemukakan penelitian kualitatif bersifat deskriptif. Penelitian yang deskriptif artinya data terurai dalam bentuk kata-kata atau gambar-gambar, bukan dalam bentuk angka-angka serta pada umumnya data berupa pencatatan. Maka, penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif berpandangan bahwa semua hal yang berupa sistem tanda tidak ada yang patut diremehkan, semuanya penting, dan mempunyai pengaruh dan kaitan dengan yang lain. Dengan mendeskripsikan segala macam sistem tanda, mungkin akan memberikan suatu pemahaman yang lebih komprehensif mengenai apa yang sedang dikaji. ✁ Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini bertujuan mendeskripsikan konflik dalam novel Perempuan Penunggang Harimau karya Muhammad Harya Ram- dhoni. Peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif untuk menggambarkan konflik yang mencakup konflik manusia dengan diri sendiri konflik batin, konflik manusia dengan manusia antarmanusia, konflik manusia dengan ma- syarakat, dan konflik manusia dengan alam. Melalui penggambaran tersebut siswa mengetahui konflik yang ada dalam novel tersebut.

3.2 Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah novel Perempuan Penunggang Harimau karya Muhammad Harya Ramdhoni merupakan novel cetakan pertama yang di- terbitkan pada bulan Januari tahun 2011. Novel Perempuan Penunggang Harimau karya Muhammad Harya Ramdhoni, diterbitkan oleh BE Press dengan tebal 501 + xx halaman; 14 × 21 cm . Dalam penelitian ini, peneliti memfokuskan objek pe- nelitian pada bagian teks dari novel. Wujud dari bagian teks yaitu berupa satuan- satuan cerita yang bermakna dan mengandung unsur konflik. Bagian teks yang menyajikan konflik dalam novel digunakan untuk membuktikan adanya konflik manusia dengan dirinya sendiri konflik batin, konflik manusia dengan manusia, konflik manusia dengan masyarakat, dan konflik manusia dengan alam. Maka data yang dianalisis berupa bagian teks dalam novel Perempuan Penunggang Harimau karya Muhammad Harya Ramdhoni dan pembelajaran sastra di SMA. ✂

3.3 Teknik Pengumpulan dan Analisis Data

Peneliti menggunakan teknik analisis data dalam menganalisis konflik dalam novel Perempuan Penunggang Harimau karya Muhammad Harya Ramdhoni. Langkah-langkah yang digunakan untuk menganalisis data adalah sebagai berikut. a. Membaca novel Perempuan Penunggang Harimau karya Muhammad Harya Ramdhoni. b. Membuat tabel ancangan instrumen penelitian sebagai acuan dalam menganalisis data terpilih. c. Mengumpulkan data terpilih berupa konflik dalam novel Perempuan Penunggang Harimau karya Muhammad Harya Ramdhoni. d. Menganalisis data terpilih berupa konflik manusia dengan diri sendiri konflik batin, konflik manusia dengan manusia antarmanusia, konflik manusia dengan masyarakat, dan konflik manusia dengan alam berdasarkan bagian teks dalam novel Perempuan Penunggang Harimau karya Muhammad Harya Ramdhoni. e. Merancang rencana pelaksanaan pembelajaran RPP menggunakan novel Perempuan Penunggang Harimau karya Muhammad Harya Ramdhoni sebagai bahan materi di Sekolah Menengah Atas SMA. f. Menyimpulkan hasil deskrispi konflik dalam novel Perempuan Penunggang Harimau karya Muhammad Harya Ramdhoni dan pembelajaran sastra di Sekolah Menengah Atas SMA. V. SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Dari uraian mengenai konflik dalam novel Perempuan Penunggang Harimau karya Muhammad Harya Ramdhoni disimpulkan bahwa terdapat tiga konflik yaitu konflik manusia dengan diri sendiri konflik batin, konflik manusia dengan manusia antarmanusia, dan konflik manusia dengan masyarakat. Konflik ma- nusia dengan alam tidak ada karena permasalahan antara manusia dan alam tidak terjadi pada isi cerita novel tersebut. Novel Perempuan Penunggang Harimau dijadikan alternatif pada pembelajaran sastra di SMA menggunakan teks konflik sebagai media dalam pembelajaran. Pembelajaran tersebut terangkum dalam rencana pelaksanaan pembelajaran RPP pada Kelas XI SMA. Konflik manusia dengan diri sendiri konflik batin terjadi pada Sekeghumong dan Maulana Pernong. Sekeghumong adalah seorang ratu pemimpin Kerajaan Sekala Bgha yang menganut ajaran leluhur animisme. Sekeghumong mengalami pertentangan dengan diri sendiri karena ramalan leluhur tentang akhir Sekala Bgha yang terjadi pada masa pemerintahannya. Selain Sekeghumong, konflik batin terjadi juga pada Maulana Pernong. Ia adalah putra Maulana Penggalang Paksi. Maulana Pernong diberikan keris dan ditakdirkan menjadi penentu akhir hidup Sekeghumong melalui pesan dari Shailara, bekas perwira Tentara Laut Çriwijya. Maulana Pernong menganggap hal tersebut ujian dari Tuhan. ✄ Dalam novel tersebut ada dua tokoh yang berkonflik yaitu Sekeghumong dan Maulana Penggalang Paksi karena perbedaan keyakinan yang ada dalam Kerajaan Sekala Bgha. Maulana Penggalang Paksi adalah pemimpin ajaran Jalan Yang Lurus monotheis. Maulana Penggalang Paksi mengajak Sekeghumong beralih keyakinan tetapi ditolak oleh Sekeghumong. Sekeghumong meyakini kedatangan Maulana Penggalang Paksi sesuai dengan ramalan leluhur sehingga pertikaian terjadi diantara kedua pemimpin tersebut. Konflik manusia dengan masyarakat dialami oleh Sekeghumong. Ia memerintah secara otoriter sehingga rakyat tersiksa oleh perlakuan tersebut. Sekeghumong melakukan hal tersebut supaya rakyatnya tidak terpengaruh oleh Maulana Peng- galang Paksi. Sekeghumong menjadi putus asa karena rakyatnya berpihak pada Maulana Penggalang Paksi dan bekerja sama mengalahkan dirinya. Sekeghumong mengalami masalah dengan rakyat setelah kedatangan Maulana Penggalang Paksi. Konflik manusia dengan alam tidak ditemukan dalam novel tersebut karena alam sebagai kepercayaan dari Suku Tumi Sekeghumong dan rakyat Sekala Bgha. Suku Tumi meyakini Melasa Kepampang pohon nangka bercabang dua sebagai dewa sesembahan mereka. Adanya ramalan leluhur tentang akhir Sekala Bgha menjadikan Suku Tumi me- mohon pertolongan para dewa dalam menghadapi pihak musuh. Suku Tumi juga meyakini Gunung Pesagi sebagai tempat suci yang menjadi peristirahatan terakhir para dewa dan arwah leluhur. Rakyat yang menganut ajaran Jalan Yang Lurus tidak bermasalah dengan alam karena pemusnahan Melasa Kepampang didasari perbedaan keyakinan. Sekeghumong, Maulana Penggalang Paksi, rakyat tidak menyalahkan alam dalam peristiwa berakhirnya Kerajaan Sekala Bgha.

Dokumen yang terkait

KONFLIK DALAM NOVEL 5 CM KARYA DONNY DHIRGANTORO DAN KELAYAKANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR SASTRA INDONESIA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)

9 150 151

KONFLIK DALAM NOVEL DAUN PUN BERZIKIR KARYA TAUFIQURRAHMAN AL AZIZY DAN KELAYAKANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR SASTRA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)

14 140 51

KONFLIK DALAM NOVEL 5 CM KARYA DONNY DHIRGANTORO DAN KELAYAKANNYA SEBAGAI BAHAN AJAR SASTRA INDONESIA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)

29 612 37

PENOKOHAN DALAM CERITA RAKYAT PEREMPUAN PENUNGGANG HARIMAU KARYA M. HARYA RAMDHONI DAN RELEVANSINYA DENGAN PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA DI SMP

0 7 76

PENOKOHAN DALAM CERITA RAKYAT PEREMPUAN PENUNGGANG HARIMAU KARYA M. HARYA RAMDHONI DAN RELEVANSINYA DENGAN PEMBELAJARAN APRESIASI SASTRA DI SMP

1 56 75

NILAI MORAL DALAM NOVEL SANG PENCERAH KARYA AKMAL NASERY BASRAL DAN IMPLIKASINYA PADA PEMBELAJARAN SASTRA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS

23 124 79

Nilai-Nilai Perjuangan Dalam Novel Harimau! Harimau! Karya Mochtar Lubis: Tinjauan Sosiologi Sastra

11 94 78

ASPEK SOSIAL DALAM NOVEL ORANG-ORANG PULAU KARYA GIYAN: TINJAUAN Aspek Sosial Dalam Novel Orang-Orang Pulau Karya Giyan: Tinjauan Sosiologi Sastra Dan Relevansinya Dalam Pembelajaran Sastra Di Sekolah Menengah Atas.

0 7 15

PENDAHULUAN Aspek Sosial Dalam Novel Orang-Orang Pulau Karya Giyan: Tinjauan Sosiologi Sastra Dan Relevansinya Dalam Pembelajaran Sastra Di Sekolah Menengah Atas.

1 6 4

Konflik Batin dan Nilai Pendidikan Karakter dalam Novel 12 Menit Karya Oka Aurora serta Relevansinya sebagai Materi Pembelajaran Apresiasi Sastra di Sekolah Menengah Atas.

0 1 16