Kelemahan dari Metode Demonstrasi

Mengamati sesuatu dengan cermat, baik dengan alat indera mata, telinga maupun indra lainnya bukan pekerjaan yang mudah bagi siswa kalau tempat duduknya tidak berpindah-pindah maka siswa hanya melihat dari satu pihak saja, obyek yang di demontrasikan. Hal ini dapat menimbulkan kekeliruan tanggapan dan pengertian mengenai obyek yang di amati. Apabila siswanya hanya dengan berpindah-pindah tempat dapat menimbulkan kegundahan. Untuk mengatasinya guru harus menetapkan garis-garis besar, langkah-langkah demontrasi yang akan di laksanakan.

2. Kelemahan dari Metode Demonstrasi

Disamping beberapa kelebihan, metode demonstrasi juga memiliki beberapa kelemahan, diantaranya : 1. Metode demonstrasi memerlukan persiapan yang lebih matang, sebab tanpa persiapan yang memadai, demontrasi bisa gagal sehingga dapat menyebabkan metode ini tidak efektip lagi. Bahkan sering terjadi untuk menghasilkan pertunjukan suatu proses tertentu, guru harus bisa beberapa kali mencobanya terlebih dahulu, sehingga dapat memakan waktu yang banyak. 2. Demonstrasi memerlukan peralatan, bahan-bahan dan tempat yang memadai yang berarti menggunakan metode ini menggunakan pembiayaan yang lebih mahal di bandingkan dengan ceramah. 3. Demonstrasi memerlukan kemampuan dan keterampilan yang khusus, sehingga guru di tuntut untuk bekerja lebih profesional. Di samping itu metode demonstrasi juga memerlukan kemampuan dan motivasi guru yang bagus untuk keberhasilan proses pembelajaran siswa. Dari kelemahan-kelemahan di atas sebaiknya guru mengarahkan demonstrasi ini sedemikian rupa sehingga siswa memperoleh pengertian dan gembaran yang benar tentang apa yang sedang di demontrasikan, sebaiknya sebelum demonstrasi itu di mulai guru telah mengadakan uji coba supaya kelak dalam pelaksanaannya tepat dan secara otomatis metode demonstrasi dalam IPA. 2.7Hasil Penelitian Yang Relevan Masalah penggunaan metode demonstrasi untuk meningkatkan hasil belajar IPA tentang perpindahan energi panas adalah sebagai berikut: 1.Kartono 2006 penelitian tentang penggunaan metode Demonstrasi. a. Masalah yang diteliti adalah apakah penggunaan metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa? b. Tujuan penelitiannya adalah mengetahui keefektifan penggunaan metode demonstrasi dalam meningkatkan hasil belajar siswa. c. Metode yang digunakan adalah metode demonstrasi. d. Kesimpulan yang didapat adalah bahwa penggunaan metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil penelitian kartono pada tahun 2006 ini dapat dipakai sebagai inspirasi dan masukan bagi penulis untuk melakukan penelitian tentang metode demonstrasi pada siswa kelas IV SDN 3 Kedondong Kabupaten Pesawaran. 2. Penelitian Ertika Aprilia Irya 2008 tentang meningkatkan aktivitas belajar dan penguasaan konsep gerak menggunakan model kontrutivisme dengan metode demonstrasi. Penelitian dilakukan dengan model penelitian tindakan kelas yang hanya menggunakan satu kelas eksperimen. Pemilhan konsep dan metode pembelajran agar terjadi peningkatan aktivitas belajar siswa. Penelitian ini dilakukan dengan 3 siklus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model kontruktivisme dengan metode demonstrasi dapat 1. Meningkatkan aktivitas belajar siswa dari siklus kesiklus pada siklkus 1 sebesar 72,25 kategori cukup aktif. Pada siklus 2 meningkat sebesar 75,81 kategori aktif dan siklus 3 meningkat lagi sebesar 76,12 kategori aktif. 2 . Meningkatkan penguasaan konsep siswa. Nilai rata-rata penguasaan konsep siswa pada siklus 1 sebesar 65,5 kategori tuntas. Pada siklus 2 meningkat sebesar 66,25 kategori tuntas dan siklus 3 meningkat lagi sebesar 71 kategori tuntas. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diketahui bahwa penerapan model kontuktivisme dengan metode demonstrasi dapat meningkatkan aktivitas belajar dan penguasaan konsep siswa.

2.8 Kerangka pikir penelitian

Dokumen yang terkait

Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas IV Dengan Menggunakan Metode Demonstrasi Di SDN 1 Way Kepayang Kecamatan Kedondong Pesawaran

0 11 46

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG PERUBAHAN WUJUD BENDA MELALUI METODE INKUIRI Peningkatan Motivasi Dan Hasil Belajar IPA Tentang Perubahan Wujud Benda Melalui Metode Inkuiri Bagi Siswa Kelas IV SDN I Ngemplak Tahun 2013/2014.

0 0 14

PENDAHULUAN Peningkatan Motivasi Dan Hasil Belajar IPA Tentang Perubahan Wujud Benda Melalui Metode Inkuiri Bagi Siswa Kelas IV SDN I Ngemplak Tahun 2013/2014.

0 2 6

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG PERUBAHAN WUJUD BENDA MELALUI METODE INKUIRI Peningkatan Motivasi Dan Hasil Belajar IPA Tentang Perubahan Wujud Benda Melalui Metode Inkuiri Bagi Siswa Kelas IV SDN I Ngemplak Tahun 2013/2014.

0 0 14

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MATERI PERUBAHAN WUJUD BENDA MELALUI METODE CTL Peningkatan Motivasi Belajar IPA Materi Perubahan Wujud Benda Melalui Metode CTL Siswa Kelas IV SD Negeri 03 Kemuning Tahun Pelajaran 2012 / 2013.

0 1 11

PENDAHULUAN Peningkatan Motivasi Belajar IPA Materi Perubahan Wujud Benda Melalui Metode CTL Siswa Kelas IV SD Negeri 03 Kemuning Tahun Pelajaran 2012 / 2013.

0 3 7

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MATERI PERUBAHAN WUJUD BENDA MELALUI METODE CTL Peningkatan Motivasi Belajar IPA Materi Perubahan Wujud Benda Melalui Metode CTL Siswa Kelas IV SD Negeri 03 Kemuning Tahun Pelajaran 2012 / 2013.

0 2 16

PENGGUNAAN METODE RESITASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MATERI PERUBAHAN SIFAT BENDA Penggunaan Metode Resitasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Materi Perubahan Sifat Benda Siswa Kelas IV SDN Jimbaran 01 Kayen Pati Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 0 17

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MATERI PERUBAHAN WUJUD BENDA MELALUI METODE DEMONSTRASI DI KELAS IV SDN CIKADUT 5 KOTA BANDUNG.

0 0 27

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG PERUBAHAN WUJUD BENDA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI KELAS IV SDN MEKRSARI 3 CIMANGGIS DEPOK.

1 6 25