Jenis data Prosedur Pengumpulan Data Metode Penganalisaan Data Jadwal Penelitian Perkembangan Profesi Akuntan Forensik di Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Metode analisis data yang dikumpulkan penulis menggunakan metode deskriptif analisis yakni metode dimana data dikumpulkan, disusun, diinterpretasikan, dianalisa sehingga memberikan keterangan yang lengkap bagi pemecahan masalah yang dihadapi. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian yang didasarkan pada teori yang mendukung dengan peranan akuntan forensik, pengacara, dan pendapat hakim diperadilan dalam mendeteksi, mengidentifikasi dan mengungkapkan kasus kecurangan pada organisasi sektor publik.

3.2 Jenis data

Jenis data ditetapkan untuk menghindarkan penelitian agar tidak menyimpang dari tujuan, serta dapat mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Adapun data yang digunakan adalah data sekunder, dimana UNIVERSITAS SUMATERA UTARA data sudah tersedia sehingga penulis tinggal mencari dan mengumpulkan dengan mengutamakan kualitas.

3.3 Prosedur Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan untuk mendapatkan data dan bahan yang sesuai dengan yang diperlukan dalam penulisan. Prosedur ini digunakan oleh penulis untuk mempermudah memperoleh data yang diperlukan. Prosedur pengumpulan data dilakukan dengan cara, yaitu: 1. Studi literatur, yaitu dilakukan dengan melihat, membaca, dan mempelajari teori pada buku-buku, daftar pustaka, referensi, dan literature yang sesuai dengan persoalan yang akan diteliti. 2. Pencarian secara online di beberapa situs Web, dengan berkembangnya teknologi maka munculah banyak database yang menyediakan berbagai informasi, sehingga memudahkan penulis dalam mencari data.

3.4 Metode Penganalisaan Data

Penulis menggunakan metode deskriptif yaitu data yang diperoleh, dianalisis dan diinterpretasikan sehingga memberikan informasi yang lengkap tentang objek yang diteliti, selanjutnya hasil tersebut dibandingkan dengan teori yang sudah ada untuk kemudian dapat digunakan sebagai pengambilan kesimpulan dan saran. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

3.5 Jadwal Penelitian

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian Tahapan penelitian Februari Maret April Mei 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Pengajuan Proposal Skripsi Bimbingan dan Perbaikan Proposal Bimbingan dan Penyelesaian Ujian Komprehensif UNIVERSITAS SUMATERA UTARA BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Perkembangan Profesi Akuntan Forensik di Indonesia

The wall Street Journal 1997 dalam Tuanakotta, 2010: 79 menyatakan bahwa krisis keuangan yang melanda Indonesia pada tahun 2007 mengindikasikan kemungkinan pemerintah Indonesia meminta bantuan IMF international Monetary Fund dan Bank Dunia World Bank untuk pertama kalinya. Untuk mendapatkan pinjaman dana tersebut IMF dan World Bank mengharuskan adanya proses agreed-upon due diligence process ADDP yang dikerjakan oleh akuntan asing dan beberapa akuntan Indonesia. Temuan awal ADDP dengan sampel eman bank menunjukkan perbankan melakukan overstatement disisi asset dan understatement disisi kewajiban liabilities. Temuan ini membuat pasar dan pemerintah panik dan berujung pada likuidasi 16 bank swasta. Likuidasi tersebut kemudian menjadi langkah yang buruk karena menyebabkan adanya rush dana tabungan dan deposito di bank-bank swasta karena hancurnya kepercayaan publik pada pembukuan perbankan. ADDP tersebut tidak lain adalah penerapan dari akuntansi forensik atau audit ivestigatif. Disinilah awal perkembangan akuntasi forensik di Indonesia. Perkembangan akuntansi forensik di Indonesia diawali pada saat penyelesaian kasus Bank Bali dimana akuntan forensiknya adalah Pricewaterhouse Cooper PwC. Dengan menggunakan software khusus PwC UNIVERSITAS SUMATERA UTARA berhasil memperlihatkan arus dana dengan metode audit follow the money atau mengikuti aliran uang hasil korupsi Bank Bali dan metode in depth interview yang kemudian mengarahkan kepada para pejabat dan pengusaha yang terlibat dalam kasus ini. Akhir-akhir ini akuntan forensik mengalami perkembangan yang pesat dan semakin mendapatkan perhatian dari kalangan akademisi maupun praktisi. Pada 8 Februari 2002 US news dan World Report menyebutkan bahwa akuntan forensik merupakan satu dari delapan peluang karir yang paling aman untuk beberapa tahun kedepan. Saat ini sudah banyak perguruan tinggi yang menawarkan mata kuliah atau jurusan akuntansi forensik sebagai salah satu jurusan pendidikan mereka. Begitu juga halnya di Indonesia sendiri. Beberapa universitas di Indonesia telah memasukkan matakuliah akuntansi forensik dalam kurikulum walaupun masih sebatas mata kuliah pilihan. Menurut Hopwod, Leiner, dan Young 2009:5 “forensic accountants apply special skills in accounting, auditing, finance, quantitative methods, certain areas of the law, research, and investigative skills to collect, analyze, and evaluate evidential matter and to interpret and communicate findings. Finance and quantitative skills are especially important to forensic accountants who calculate damages. Akuntan forensik menerapkan keterampilan khusus di bidang akuntansi, audit, keuangan, metode kuantitatif, daerah tertentu dari hukum, penelitian, dan keterampilan investigasi untuk mengumpulkan, menganalisis, dan mengevaluasi bukti dan untuk menginterpretasikan dan mengkomunikasikan temuan. Keuangan dan keterampilan kuantitatif sangat penting kepada akuntan forensik dalam menghitung kerusakan. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Di luar negeri profesi ini telah lama berkembang dan memfokuskan diri pada penyelidikan kasus-kasus kejahatan yang melibatkan aspek-aspek financial yang lebuh kompleks. Dengan demikian profesi ini punya posisi yang unik untuk mengungkapkan aspek finansial yang berkaitan langsung dengan dugaan terhadap kecurangan yang dilakukan. Akuntan forensik dapat mengenali dan melakukan analisis mendalam atas transaksi finansial yang rumit dan canggih yang digunakan oleh pelaku kejahatan untuk menutupi tindak kejahatannya. Akuntan forensik dapat dijadikan alat untuk menguak adanya tindak pidana korupsi. Karena apabila dengan hanya mengandalkan audit biasa general audit yang dilakukan auditor keuangan tidak akan berpengaruh besar dalam mengungkapkan kasus korupsi. Oleh sebab itu BPK sebagai badan pengawas keuangan negara harus memiliki alat yang lebih handal dalam membongkar indikasi adanya korupsi atau tindak penyelewengan lainnya dalam pemerintahan, baik di BUMN maupun di BUMD salah satu metode audit yang handal tersebut adalah dengan adanya akuntan forensik. Akuntan forensik juga berperan penting dalam pemerintahan. Mereka bekerja untuk lembaga seperti BPK, KPK, BPKP, Badan intelejen, dinas pendapatan. Dalam hal ini akuntan forensik berperan dalam mencari aktivitas yang mencurigakan sehubungan dengan data keuangan dan penipuan oleh individu dan bisnis. Brooks dalam DiGabriele 2008:3 menyatakan bahwa akuntan forensik juga memiliki peran penting yang lebih terlihat dalam membantu pemerintah dalam mengevaluasi catatan akuntansi dan perbankan tersangka teroris. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Berdasarkan hasil pengamatan penulis banyak kalangan akademisi yang mengharapkan perkembangan akuntansi forensik dimasa mendatang, mengingat bahwa semakin banyaknya kasus fraud terutama kasus korupsi yang merebak hampir diseluruh sektor kehidupan bermasyarakat. Akuntansi forensik dipandang akan sangat menguntungkan dan relevan bagi mahasiswa, profesi akuntan, dan masyarakat bisnis. Dalam melakukan tugasnya, akuntan forensik atau di Indonesia disebut auditor investigatif melakukan beberapa bentuk audit. Ada 3 bentuk audit yang bisa dilakukan oleh akuntan forensik dalam menginvestigasi dan mengungkapkan kasus korupsi di Indonesia, yaitu: a Audit keuangan adalah secara tradisional, pemeriksaan keuangan dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku Compliance test. b Audit kinerja adalah sebagai sebuah pengujian secara sistematis, terorganisasi dan objektif atas sesuatu entitas untuk menilai pemanfaatan sumber daya dalam memberikan pelayan publik secara efisien dan efektif dalam memenuhi harapan stakeholder dan memberikan rekomendasi guna peningkatan kinerja. c Audit investigatif adalah audit dengan tujuan khusus, yaitu untuk membuktikan dugaan penyimpangan dalam bentuk kecurangan fraud, ketidakteraturan irregularities, pengeluaran illegal illegal expenditures atau penyalahgunaan wewenang abuse of power di bidang pengelolaan keuangan negara. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Di Indonesia perkembangan ilmu ini masih jauh dari harapan, dari sekian banyak Kantor Akuntan Publik KAP hanya sebagian kecil saja yang menawarkan jasa ini, alasannya apa lagi kalau bukan ceruk pasar yang masih minim, secara ilmu ekonomi “belum ada pasarnya”. Apalagi standar operasional dan ujian sertifikasi, konon belum begitu memadai, sangat jauh bila dibandingkan dengan negara tetangga Australia yang sedang menyusun Standar Akuntansi Forensik. Kanada dan Amerika Serikat sudah memiliki standar yang baku, namun belum serinci Standar Akuntansi Keuangan SAK Belum adanya standar yang memadai, persoalan tambahan yang membuat ilmu ini kurang begitu populer adalah penguasaan ilmu yang cukup luas. Selain akuntansi dan audit, akuntan forensik juga harus menguasai bidang yang berkaitan dengan kejahatan keuangan money laundering, hukum, psikologi, sosiologi, antropologi, viktimologi, kriminologi, dan lain-lain. Akuntan forensik harus memiliki kemampuan “multitalenta”. Kedepan, beberapa kalangan meramalkan perkembangan profesi ini akan lebih pesat. Selain makin banyak kantor bisnis dari negara asing yang masuk ke Indonesia., juga makin tingginya kesadaran perusahaan untuk melindungi asset mereka dari pola-pola tindakan kecurangan. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

4.2 Keahlian Yang Dimiliki Oleh Akuntan Forensik