Kemahiran Profesional Standar Umum dan Standar Khusus Akuntansi Forensik

4.4 Standar Umum dan Standar Khusus Akuntansi Forensik

Dalam melakukan tugasnya akuntan forensik tentu memiliki standar yang harus di patuhi. Di Indonesia sendiri memang belum ada standar yang khusus untuk akuntan forensik. Berbeda dengan negara-negara di Amerika dan Australia. Negara-negara tersebut sudah memiliki standar akuntansi forensik sendiri. Indonesia masih mengadopsi standar dari luar negeri. Standar ini diambil dari buku Tuannakotta 2010:121 yang juga merupakan saduran dari buku William T.Thornhill, Forensic Accounting: How to Investigate Financial Fraud. Adapun standar tersebut adalah sebagai berikut: 1. Indepedensi: Akuntan Forensik Harus Independen dalam Melaksanakan Tugas 1.1 Garis Pertanggungjawaban 1.1.1 Untuk kegiatan internal lembaganya, akuntan forensik harus cukup independen dalam melaksanakan tugasnya. Ia bertanggung jawab langsung ke dewan komisaris kalau penugasan diberikan oleh lembaganya, atau kepada penegak hukum danatau regulator, jika penugasannya datang dari luar lembaganya. 1.1.2 Dalam hal akuntan forensik tersebut independen misalnya kalau ia partner kantor akuntan publik, ia menyampaikan laporannya kepada counterpart-nya adalahseorang eksekutif senior yang kedudukannya lebih tinggi dari orang yang diduga melakukan fraud. Alternatifnya ialah, akuntan forensik menyampaikan laporannya kepada counterpart-nya adalah Dewan Komisaris 1.1.3 Dalam hal akuntan forensik tersebut harus independen dan penugasannya diterimanya dari lembaga penegak hukum atau pengadilan, pihak yang menerima laporannya atau counterpart- nya harus ditegaskan dalam kontrak. 1.2 Objektifitas: Akuntan forensik hahus objektif tidak berpihak dalam melaksanakan telaah akuntansi forensiknya.

2. Kemahiran Profesional

Akuntansi forensik harus dilaksanakan dengan kemahiran dan kehati- hatian professional. 2.1 Sumber Daya Manusia UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Semua sumberdaya manusia yang melaksanakan akuntansi forensik harus mempunyai kemahiran teknis, pendidikan dan pengalaman yang memadai sesuai dengan tugas yang diserahkan kepadanya. 2.2 Pengetahuan Pengalaman, Keahlian, dan Disiplin Akuntan forensik harus memiliki atau menggunakan sumberdaya manusia yang memiliki pengetahuan, pengalaman, keahlian dan disiplin untuk melaksanakan tugasnya dengan baik. 2.3 Supervisi Dalam hal ada lebih dari satu akuntan forensik dalam suatu penugasan, salah seorang diantara mereka berfungsi sebagai “in- Change” yang bertanggungjawab dalam mengarahkan penugasan dan memastikan bahwa rencana kerja dilaksanakan sebagaimana harusnya dan didokumentasikan dengan baik. 2.4 Kepatuhan terhadap Standar Perilaku Akuntan forensik harus mematuhi standar perilaku professional terbaik yang diharapkan dari akuntan, auditor, rekan dari profesi hukum baik tim pembela amupun jaksa penuntut umum, dan regulator. 2.5 Hubungan Manusia Akuntan forensik harus memiliki kemampuan berinteraksi dengan sesama manusia interpersonal skill seperti yang duharapkan dalam hubungan antar manusia di dunia bisnis dalam kehidupan sehari-hari, atau ketika melakukan wawancara yang netral dan interogasi yang mengandung tuduhan dan kegiatan akuntansi forensic lainnya. 2.6 Komunikasi Akuntan forensik harus memiliki kemampuan komunikasi yang sangat baik excellent ketika ia mengkomunikasikan temuannya secara a lisan, kepada pemberi penugasan, atau dalam memberikan keterangan ahli di pengadilan, dan b secara tertulis, dalam bentuk laporan kemajuan progress report, laporan khusus, danlaporan akhir baik kepada pemberi tugas, penegak hukum atau pengadilan. 2.7 Pendidikan Berkelanjutan Akuntan forensik harus senantiasa mempertahankan dan meningkatkan kompetensi teknisnya dengan mengikuti pendidikan berkelanjutan. Tetapi tidak ada pedoman tertentu atau seperangkat kriteria yang secara otomatis memenuhi syarat beberapa professional. Beberapa ahli akuntansi memiliki gelar sarjana dibidang akuntansi atau pun master di bidang akuntansi. Selain itu ada beberapa contoh sertifikasi seperti CPA Certified Public Accountants. CFE Certified Fraud Examiners, CFC Certified Forensic Consultants. 2.8 Kehati-hatian Profesional Akuntan forensik harus melaksanakan kehati-hatian profesionalnya dalam melaksanakan tugasnya. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

3. Lingkup Penugasan