Analisis Multivariat METODE PENELITIAN

mempunyai peluang 6,234 kali melahirkan BBLR dibanding dengan ibu yang komponen pemeriksaan kehamilannya baik.

4.4. Analisis Multivariat

Analisis multivariat dilakukan untuk melihat beberapa variabel secara bersama-sama berhubungan dengan BBLR. Pada penelitian ini digunakan uji regresi logistic berganda. Berdasarkan hasil analisis bivariat diperoleh empat variabel nilai p 0,05 yaitu variabel pendapatan, pola makan, jumlah kunjungan pemeriksaan kehamilan dan komponen pemeriksaan 7T. Selanjutnya semua variabel ini dimasukkan dalam model, kemudian di analisis multivariat. Hasil akhir analisis multivariat uji regresi logistik dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.9. Hasil Analisis Multivariat Regresi Logistik Antara Satatus Sosial Ekonomi, Budaya dan Pemeriksaan Kehamilan dengan BBLR di Wilayah Kerja Puskesmas Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012 No Variabel B Exp B P value 1 Pendapatan -2,512 0.081 0,015 2 Pola Makan 3,335 28,076 0,004 3 Jumlah Kunjungan Pemeriksaan Kehamilan 2,867 17,588 0,011 4 Komponen Pemeriksaan Kehamilan 7T 2,280 9,776 0,024 Setelah dilakukan analisis multivariat ternyata pendapatan, pola makan, jumlah kunjungan pemeriksaan kehamilan dan komponen pemeriksaan kehamilan 7T Universitas Sumatera Utara mempunyai nilai p 0,05 artinya variabel tersebut tidak dikeluarkan dari model dan merupakan variabel yang mempunyai pengaruh terhadap BBLR, dengan nilai OR masing – masing variabel pendapatan OR = 0,081 Artinya ibu dengan pendapatan rendah mempunyai peluang 0,081 kali untuk melahirkan BBLR dibanding dengan ibu yang berpendapatan tinggi, pola makan OR = 28,076 Artinya ibu yang memiliki pola makan tidak baik mempunyai peluang 28,076 kali untuk melahirkan BBLR dibanding dengan ibu yang pola makannya baik, Jumlah Kunjungan. Pemeriksaan Kehamilan dengan nilai OR = 17,588 Artinya ibu yang jumlah kunjungan pemeriksaan kehamilannya tidak baik mempunyai peluang untuk melahirkan BBLR 17,588 kali untuk melahirkan BBLR disbanding dengan ibu yang kunjungan pemeriksaan kehamilannya baik, Komponen Pemeriksaan Kehamilan 7T dengan nilai OR = 9,776 Artinya ibu yang mendapatkan komponen pemeriksaan 7T tidak baik mempunyai peluang untuk melahirkan BBLR 9,776 kali untuk melahirkan BBLR dibanding engan ibu yang mendapatkan komponen pemeriksaan kehamilan7T nya baik. Universitas Sumatera Utara

BAB 5 PEMBAHASAN

5.1. BBLR

Dari hasil analisis didapat ternyata di wilayah kerja Puskesmas Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang tahun 2012 masih ditemukan kasus ibu yang melahirkan BBLR 8. Keadaan ini menunjukkan bahwa ternyata masih tingginya kejadian BBLR. Hal sesuai dengan data, Prevalensi BBLR diperkirakan 15 dari seluruh kelahiran di dunia dengan batasan 3,3 – 38. Menurut Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia SDKI 2002-2003. Menurut Sulani 2011, BBLR adalah bayi dengan berat lahir kurang dari 2500 gram, berat badan lahir merupakan prediktor yang baik untuk pertumbuhan bayi dan kelangsungan hidupnya. Seorang bayi yang cukup bulan pada umumnya lahir dengan berat badan 2500 gram atau lebih, Bayi dengan berat badan lahir rendah merupakan salah satu faktor resiko yang mempunyai kontribusi terhadap kematian bayi khususnya pada masa perinatal, Angka kejadian dan kematian BBLR akibat komplikasi seperti asfiksia, infeksi, hipotermia, hiperbilirubinemia masih tinggi. Terjadinya BBLR karena adanya komplikasi-komplikasi yang sering terjadi pada ibu dimasa kehamilan BBLR diantaranya adalah faktor makanan ibu, faktor makanan jika asupan makanan yang dikonsumsi ibu tidak sesuai dengan kebutuhan ibu Selama hamil maka dapat menyebabkan terjadinya kelaianan anemia pada Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Status Sosial Ekonomi, Budaya Dan Pemeriksaan Kehamilan Ibu Terhadap Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) Di Wilayah Kerja Puskesmas Pancur Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012

4 68 134

PENGARUH STATUS SOSIAL EKONOMI, BUDAYA DAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN IBU TERHADAP KEJADIAN BBLR DI WILAYAH KERJA

0 1 40

BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian - Pengaruh Status Sosial Ekonomi, Budaya Dan Pemeriksaan Kehamilan Ibu Terhadap Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) Di Wilayah Kerja Puskesmas Pancur Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012

0 0 40

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Status Sosial Ekonomi - Pengaruh Status Sosial Ekonomi, Budaya Dan Pemeriksaan Kehamilan Ibu Terhadap Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) Di Wilayah Kerja Puskesmas Pancur Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012

0 0 21

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang - Pengaruh Status Sosial Ekonomi, Budaya Dan Pemeriksaan Kehamilan Ibu Terhadap Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) Di Wilayah Kerja Puskesmas Pancur Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012

0 0 9

PENGARUH STATUS SOSIAL EKONOMI, BUDAYA DAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN TERHADAP KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PANCUR BATU KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2012 TESIS

0 0 18

PENGARUH STATUS SOSIAL EKONOMI, BUDAYA DAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN IBU TERHADAP KEJADIAN BBLR DI WILAYAH KERJA

0 0 40

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Status Sosial Ekonomi - Pengaruh Status Sosial Ekonomi, Budaya dan Pemeriksaan Kehamilan Terhadap Kejadian BBLR di Wilayah Kerja Puskesmas Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012

0 0 21

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang - Pengaruh Status Sosial Ekonomi, Budaya dan Pemeriksaan Kehamilan Terhadap Kejadian BBLR di Wilayah Kerja Puskesmas Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012

0 0 9

PENGARUH STATUS SOSIAL EKONOMI, BUDAYA DAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN TERHADAP KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PANCUR BATU KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2012 TESIS

0 0 18